BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus,
|
|
- Glenna Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Payudara Anatomi Payudara Secara anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampula, pori pailla dan tepi alveolan. Setiap payudara terdiri dari lobulus dari jaringan kelenjar. Jumlah lobulus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobulus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli. Kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan mirip buah anggur yang merambat. Alveoli menghasilkan susu dan subtansi lainnya selama menyusui. Di belakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampai membentuk penyimpangan kecil yang di sebut lubang-lubang lactiferous (lactiferous sinuses). Lemak dan jaringan penghubung mengelingi bola-bola jaringan kelenjar (Sjamsuhidayat, 2004). Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava superior. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila, dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Grace & Borley, 2007). 6
2 7 Gambar 1. Anatomi Duktus dan Lobus Payudara (Sumber : Sjamsuhidayat, 2004) Keterangan: A : Duktus pembesaran B : Lobulus C : Bagian duktus yang di latasi untuk menahan susu D : Puting susu E. Jaringan lemak F : Otot pektoralis mayor G : Dinding dada A : Sel-sel normal B : Membran sel C : Lumen Fisiologi Payudara Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause. Sejak pubertas, estrogen dan progesterone menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus. Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak
3 8 mungkin dilakukan pada saat ini. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (Sjamsuhidayat, 2004). 2.2 Kanker Payudara Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas pada payudara (Harianto, 2005). Pengertian lain oleh Grace & Borley (2007), kanker payudara merupakan lesi malignan pada payudara wanita Etiologi Kanker Payudara Menurut Erik (2005), etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu : a. Tinggi Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah kearah sel ganas. b. Usia Usia dibawah 20 tahun jarang dijumpai kanker payudara, angka kejadiannya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
4 9 c. Wanita Belum Mempunyai Anak Wanita yang belum mempunyai anak lebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak. d. Ibu Menyusui Ibu yang menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara karena semakin lama ibu menyusui anaknya semakin kecil terkena kanker payudara, saat menyusui terdapat perubahan hormonal salah satunya yaitu penurunan esterogen. e. Kelamin Kelamin laki-laki hanya 1 % angka kejadian kanker payudara. f. Faktor Genetik Faktor genetik kemungkinan untuk menderita kanker payudara dua sampai tiga kali lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. Secara umum riwayat keluarga juga sangat berperan dalam terjadinya kanker payudara Manifestasi Klinis Kanker Payudara Menurut Price (2006), kanker payudara menimbulkan tanda dan gejala sebagai berikut : a. Umumnya terjadi di payudara sebelah kiri dan kuadran lateral atas. b. Biasanya tidak nyeri, benjolan dapat diraba, konsistensi agak keras, irregular, terfiksasi pada dinding dada. c. Adanya tanda lesung, peau d orange (edema kulit akibat obstruksi limfatik), dan nodus satelit kulit serta tanda kembang kol akibat ulserasi. Perubahan papilla mammae meliputi retraksi puting susu.
5 10 d. Pembesaran kelenjar limfe regional Penatalaksanaan Kanker Payudara Penatalaksanaan penting pada kanker payudara meliputi (Smeltzer & Bare, 2002): a. Mastektomi Mastektomi merupakan pengangkatan ke seluruh tubuh payudara dan beberapa nodus limfe. Tujuannya untuk menghilangkan tumor payudara dengan membuang payudara dan jaringan yang mendasari. b. Terapi Radiasi Biasanya di lakukan sel infuse massa tumor untuk mengurangi kecenderungan kambuh dan menyingkirkan kanker residual. c. Rekontruksi / Pembedahan Rekontruksi/ pembedahan ini dilakukan tindakan pembedahan tergantung pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal, bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. Dapat juga dilakukan mastektomi simplek yang harus diikuti radiasi, untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral. d. Terapi Hormonal Tujuan dari terapi hormonal adalah untuk menekan sekresi hormon esterogen. e. Tranplantasi sumsum tulang Tranplantasi sumsung tulang pada tahap ini prosedur yang di lakukan adalah pengangkatan sumsum tulang dan memberikan kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulang pasien yang di pisahkan dari efek samping kemoterapi, kemudian diinfuskan ke IV.
6 Mastektomi Pengertian Mastektomi adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta kulit di atas tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I, II, III secara end block tanpa mengangkat M.Pektoralis major dan minor (Sjamsuhidayat, 2004) Tipe Mastektomi Menurut Pierce & Neil (2007) tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa faktor meliputi : usia, kesehatan secara menyeluruh, status menopause, dimensi tumor, tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya, stadium tumor dan keganasannya, status reseptor hormon tumor, penyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum. Tipe pembedahan secara umum dikelompokkan dalam empat kategori meliputi: a. Mastektomi Preventif (preventife mastectomy) Operasi ini dapat berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan putting atau berupa subcutaneous mastectomy dimana seluruh payudara diangkat namun puting tetap dipertahankan. b. Mastektomi Total Mengangkat semua jaringan payudara tetapi semua atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
7 12 c. Mastektomi Radikal Modifikasi Mengangkat seluruh payudara, beberapa atau semua nodus limfe dan kadangkadang otot pektoralis minor.otot dada mayor masih utuh. Mastektomi radikal adalah prosedur yang jarang dilakukan yaitu pengangkatan seluruh payudara, kulit, otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe ketiak dan kadang-kadang nodus limfe mamari internal atau supra klavikular. d. Prosedur Membatasi Dilakukan pada pasien rawat jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat. Lumpektomi dianggap tumor non-metastatik bila kurang dari 5 cm ukurannya yang tidak melibatkan puting. Prosedur ini untuk keperluan diagnostik dan atau pengobatan bila dikombinasi dengan terapi radiasi misalnya : lumpektomi. Berdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi : a. Terapi Bedah Kuratif Adalah pengangkatan seluruh sel kanker tanpa meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Terapi bedah kuratif ini dilakukan pada kanker payudara stadium dini (stadium 0, I dan II). b. Terapi Bedah Palliatif Adalah untuk mengangat kanker payudara secara makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Pengobatan bedah palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan penderita seperti perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan pada kanker payudara stadium lanjut,yaitu stadium III.
8 Indikasi Mastektomi Adapun indikasi dilakukannya mastektomi menurut Fujin (2008) yaitu : a. Kanker payudara stadium dini (I,II) b. Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu c. Keganasan jaringan lunak pada payudara Perawatan Pasca Bedah Menurut Pierce & Neil (2007), perawatan pasca bedah penderita dirawat di ruangan dengan mengobservasi produksi drain, memeriksa Hb pasca bedah. Rehabilitasi dilakukan sesegera mungkin dengan melatih pergerakan sendi bahu. Drain dilepas bila produksi masing-masing drain kurang dari 20cc/24 jam. Umumnya drain sebelah medial dilepas lebih awal, karena produksinya lebih sedikit. Jahitan dilepas umumnya hari ke10 s/d 14. Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan-latihan untuk mencegah atropi otot, kekakuan dan kontraktur sendi bahu. Hal ini dilakukan untuk mencegah kelainan bentuk (deformity), sehingga latihan harus seimbang dengan menggunakan sendi bahu secara bersamaan. Latihan awal bagi pasien pasca mastektomi yaitu pada hari pembedahan dengan melenturkan dan meluaskan gerakkan jari-jari membalik-balikan lengan. Pada hari pertama pasca operasi harus sudah dimulai fisioterapi pasif dan aktif seperti, melatih gerakan-gerakan sendi bahu reduksi, rotasi sendi bahu. Selanjutnya mengangkat lengan keatas, kesamping dan kedepan. Latihan harus teratur dan pasien dapat beristirahat bila merasa sakit. Jika fisioterapi diterapkan sedini mungkin maka tidak akan terjadi
9 14 kontraktur sendi bahu dikemudian hari dan juga dengan fisioterapi dini diharapkan aliran drain lebih aktif dan lancar. Follow up dilakukan : a. Tahun I dan II : kontrol tiap dua bulan b. Tahun III s/d V : kontrol tiap tiga bulan c. Setelah tahun V : kontrol tiap enam bulan d. Pemeriksaan fisik : tiap kali kontrol e. Thorax foto : tiap enam bulan f. Laboratorium marker : tiap dua sampai tiga bulan g. Mammografi kontralateral : tiap tahun atau ada indikasi h. USG abdomen : tiap enam bulan atau ada indikasi i. Bone scanning : tiap dua tahun atau ada indikasi Dampak Mastektomi Menurut Bard & Sutherland (2009), setelah menjalani mastektomi, masalahmasalah yang timbul diantaranya : a. Gangguan Konsep Diri Kehilangan organ kewanitaan membuat wanita penderita kanker payudara yang mengalami mastektomi cenderung menyalahkan diri mereka karena merasa tidak utuh lagi, merasa tidak berguna, merasa dirinya menjijikkan. Setelah mastektomi, banyak wanita yang beranggapan bahwa tubuhnya menjadi lemah dan rapuh serta rentan terhadap penyakit. Mereka merasa tubuh mereka telah rusak dan mereka dan mereka tidak dapat menerima diri mereka, juga orang lain.
10 15 b. Gangguan Aktivitasi Seksual Payudara yang diangkat melalui proses mastektomi meninggalkan bekas luka di tubuh si penderita (D Orsi & Wilson, 2003). Respon terhadap adanya trauma pada tubuh merupakan faktor penting dalam aktivitas seksual. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya tingkat kedekatan fisik suami-istri, timbulnya perasaan ditolak, menarik diri, dan juga rasa kehilangan dalam hubungan seksual. Ditegaskan bahwa pria akan merasa terancam oleh wanita yang menjalani mastektomi jika identitas seksualnya tergantung pada image seksual yang dibangun oleh istrinya. Jika ia tergantung pada penilaian bahwa istrinya seksi atau menarik, akan sulit baginya untuk menerima dampak mastektomi terhadap istrinya. Studi terakhir pada pasien kanker payudara menunjukkan walaupun terjadi penurunan terhadap keinginan melakukan aktivitas seksual, hasrat untuk melakukan aktivitas nonseksual meningkat. Jadi suami harus memahami pentingnya mempertahankan hubungan fisik dengan istri yang menderita kanker payudara. c. Gangguan Emosional Terjadi peningkatan respon emosional setelah mastektomi. Pertama, timbul depresi yang diikuti dengan mengasihani diri sendiri disertai dengan rasa curiga dan bersalah. Ekspresi diri kecemasan dan ketegangan sebagai reaksi emosional yang normal selama masa setelah mastektomi. Pasien menampilkan gangguan pola makan dan tidur seiring dengan meningkatnnya ketergantungan dan ekspresi dari kebencian. Reaksi emosional ini dirasakan sebagai hal yang normal, dimana
11 16 pasien tampaknya ingin menginformasikan pada lingkungan bahwa mereka telah melalui cobaan yang berat dan mereka memerlukan dukungan. d. Gangguan Hubungan Sosial Setelah mastektomi, peran si pasien dalam hubungan sosial dan interpersonal berubah. Pasien segan berhubungan dengan aktivitas yang membutuhkan kontak dengan sekelompok orang seperti berbelanja atau travelling. Beberapa wanita mengalami ketakutan dan kecemasan karena merasa tidak siap bertemu dengan orang lain serta bersikap merahasiakan tentang mastektomi yang mereka jalani kepada masyarakat. e. Dampak Psikologis Reaksi-reaksi psikologis berhubungan dengan implikasi dilakukannya operasi pengangkatan dari payudara, bagian tubuh yang sangat berarti dalam hidup wanita. Terdapat 6 (enam) reaksi psikologis yang muncul secara bersamaan diantaranya: 1) Dependency Response Suatu keyakinan diri bahwa penderita tidak mampu membuat keputusan dan tindakan yang efektif untuk mengatasi penyakitnya yang dinilai sangat berat. Penderita selalu membutuhkan bantuan dan perhatian orang lain. Hal ini disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan terhadap penyakitnya. 2) Feeling of Damage and Reduction of Self Esteem Menurunnya keyakinan dan harga diri yang disebabkan oleh proses penyakit dan pengobatan yang mengakibatkan dampak perubahan penampilan fisik, misalnya
12 17 rambut menjadi rontok, berat badan turun drastis, dan terutama kehilangan organ payudara. 3) Anger Response Munculnya emosi negatif akibat tingginya stres yang mereka alami. Hal ini mengakibatkan timbulnya kemarahan yang meledak-ledak. Kemarahan adalah suatu keadaan emosi negatif yang terjadi ketika individu mempersepsikan adanya ketidakadilan terhadap dirinya sehubungan dengan penyakit yang menimpa mereka. 4) Guilt Response Stres yang dialami dapat diakibatkan oleh perasaan bersalah, penderita menganggap panyakit yang dideritanya sebagai akibat hukuman akan prilakuprilakunya di masa lalu. Penderita merasa tidak dapat lagi memenuhi tuntutan untuk menjadi wanita yang sempurna untuk suami dan anak-anaknya. 5) Loss of Gratification or Pleasure Banyaknya stressor yang dirasakan mengakibatkan kelelahan baik fisik maupun emosional. Kelelahan fisik dapat berbentuk ketegangan dan keletihan otot-otot tubuh serta penurunan fungsi seksual. Sehingga kelelahan membuat penderita tidak dapat lagi merasakan kepuasan dan kesenangan. 6) Response to The Physician s Attitude and Behaviour Respon emosional dapat juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku dokter terhadap mereka. Mereka membutuhkan penjelasan yang memuaskan berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya. Perasaan dikhianati dapat muncul apabila dokter
13 18 yang dijadikan tempat mengadu ternyata menyepelekan dan tidak menanggapi keluhan mereka. Meyerowitz s dikutip dari Keitel (2000), dari beberapa penelitiannya menyimpulkan bahwa dampak psikososial memunculkan tiga masalah penting yang perlu untuk diperhatikan dalam proses penanganan psikologis penderita, yaitu: 1) Adanya depresi, kecemasan dan/atau kemarahan. 2) Adanya gangguan pola hidup sehari-hari termasuk perkawinan dan/atau hubungan seksual. 3) Tingginya ketakutan dampak pengobatan, terutama kehilangan payudara. 2.4 Persepsi Suami Terhadap Mastektomi Pengertian Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut (Setiabudi, 2008). Mastektomi adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan payudara. Setelah menjalani mastektomi, masalah-masalah yang timbul diantaranya adalah penurunan konsep diri, penurunan atau terhentinya hubungan seksual, gangguan emosional, gangguan dalam hubungan sosial dan gangguan dalam aktivitas pekerjaan (Bard & Sutherland, 2009)
14 19 Jadi persepsi suami dengan istri yang mengalami mastektomi adalah intepretasi atau penilaian terhadap dampak yang ditimbulkan dari tindakan mastektomi terhadap istrinya, baik secara fisik maupun psikologis. Umumnya persepsi suami berkaitan dengan kemampuan seksual, interaksi sosial serta psikologis. Persepsi yang negatif dari suami akan menambah beban psikologis bagi wanita Aspek Yang Mempengaruhi Persepsi Suami Menurut Keitel (2000), pada beberapa suami dengan istri yang mengalami mastektomi tidak dapat menerima keadaan istrinya. Hal ini disebabkan karena persepsi negatif yang muncul pada suami meliputi aspek fisik dan aspek psikologis. a. Aspek Fisik Secara aspek fisik, suami merasa setelah proses mastektomi membuat istrinya yang kehilangan payudara, sehingga menjadi tidak menarik lagi secara seksual, hal tersebut karena fungsi payudara yang berperan dalam stimulasi seksual bagi wanita maupun lawan jenisnya. Serta ketika melakukan aktivitas seksual suami merasa akan menyakiti istrinya. Suami tidak dapat menerima keadaan istri yang kehilangan payudara dan perubahan fisik akibat dari proses pengobatan, sehingga beberapa melakukan perselingkuhan. Lebih banyak pasangan yang menerima istrinya dengan keadaan pasca mastektomi dibandingkan dengan pasangan yang membiarkan dan meninggalkan, meskipun ada itu hanya 1:100. Pasien penderita kanker payudara pasca mastektomi membutuhkan penerimaan, pengertian dan cinta tanpa syarat dari keluarga, lingkungan dan terutama adalah dari suami. Keadaan yang paling
15 20 baik untuk proses penyembuhan kanker payudara adalah rasa tenang dan nyaman dalam hidup pasien. b. Aspek Psikologis Secara psikologis suami merasa stres dan cemas karena istrinya tidak dapat diandalkan lagi dalam mengurus urusan rumah tangga. Kecemasan pada suami dapat dimaklumi karena wanita yang mengalami mastektomi akan kehilangan organ payudaranya sebagai simbol seksual dan daya tarik bagi suami. Stuart (2007), juga mengatakan kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang mengancam keutuhan dan keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam bentuk prilaku seperti rasa tidak berdaya, rasa tak mampu, rasa takut, phobi tertentu Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Perbedaan seseorang dalam memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh panca inderanya disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemaknaan tersebut, baik faktor dari luar maupun faktor dari diri sendiri. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu akan mempengaruhi dalam individu mengadakan persepsi. Faktor eksternal antara lain faktor stimulus itu sendiri dan faktor lingkungan dimana persepsi itu berlangsung (Walgito, 2003). Menurut Robbins (2006), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perbedaan persepsi seseorang, yaitu:
16 21 a. Orang yang Melakukan Persepsi Persepsi seseorang dipengaruhi oleh sikap individu yang bersangkutan terhadap objek persepsi, motif atau keinginan yang belum terpenuhi, pengalaman dan harapan yaitu seseorang akan mempersepsikan suatu objek atau kejadian sesuai dengan apa yang diharapkan. Individu yang sudah pernah mengalami nyeri hebat akan lebih rileks dalam mempersepsikan nyeri yang dialaminya dibandingkan individu yang belum berpengalaman. b. Target dan objek persepsi Karakter dari objek yang dipersepsikan dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Rangsang diantara objek yang bergerak dan objek yang diam akan lebih menarik perhatian Proses Persepsi Proses terjadinya persepsi dimulai dari proses kealaman atau proses fisik dimana adanya suatu objek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor yang akan diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak yang disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran yang disebut proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang dilihat atau apa yang didengar atau apa yang diraba yang merupakan proses terakhir dari proses persepsi dan merupakan proses persepsi yang sebenarnya. Stimulus yang akan dipersepsi atau yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan dimana perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi. Sehingga tidak semua stimulus akan diberikan
17 22 respon. Individu mengadakan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya (Walgito, 2003).
Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara
1.1. Konsep Kanker Payudara BAB II TINJAUAN TEORI 1.1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Pada kanker
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi
Lebih terperinciLab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed
PEMERIKSAAN PAYUDARA DAN AKSILA Nur Signa Aini Gumilas PENDAHULUAN Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;
4 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka 1. Kanker Payudara a. Definisi Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Payudara 2.1.1. Anatomi Payudara Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel
35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali
35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya memiliki harapan dengan memiliki tubuh yang selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Bastaman (2007) mengemukakan bahwa kebermaknaan hidup adalah halhal yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir maupun batin. Bagian tubuh ini memainkan peran dalam identitas
Lebih terperinciMencegah dan Mengobati Kanker Payudara
Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara www. Daftar Isi Pengertian Kanker Payudara... 3 Anatomi Payudara... 3 Gejala Kanker Payudara... 5 Stadium Kanker Payudara... 7 Diagnosis Kanker Payudara... 10 Epidemiologi
Lebih terperinci2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara (buah dada) adalah bagian tubuh manusia yang tidak asing lagi, terutama bagi pemiliknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pria tidak memiliki payudara. Faktanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan
Lebih terperinciPenyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian kanker Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Definisi Kanker Payudara Kanker payudara adalah entitas patologi yang dimulai dengan perubahan genetik pada sel tunggal dan memerlukan waktu untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Nifas Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinyamelahirkan atau berari masa setelah melahirkan. Masa nifas
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan Kesehatan 2.1.1 Pengertian Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan secara umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat
Lebih terperinci(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang paling banyak pada wanita. Penyakit kanker payudara merupakan penyakit yang didominasi oleh wanita (99%)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciTentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26
Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug 2009 19:26 1. SIFILIS Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari. seseorang terhadap stimulus atau obyek. Sikap menurut Newcomb
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan Konsep Terkait 1. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Sikap menurut Newcomb menyatakan bahwa sikap
Lebih terperincilemak dan jaringan ikat (Sloane, 2004).
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Payudara 2.1.1 Anatomi Payudara Kelenjar payudara dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan. Saat pubertas, secara fungsional kelenjar ini merespon estrogen pada perempuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperincikependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit 2004) dan Friedman (1998) mendefenisikan bahwa keluarga adalah kumpulan
BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Konsep Dukungan Keluarga 2.1.1 Pengertian Keluarga Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kanker Payudara Kanker payudara adalah sel-sel epitel ganas proliferasi yang berjajar disaluran atau lobulus payudara. (Lippman, 2005). Menurut National Cancer Institute,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Kematian karena kanker akan terus berkembang hingga mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara disebut juga Carsinoma Mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara (Wiknjosastro, 2007).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup dan menekan jaringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat. Dari kasus kanker baru yang jumlahnya diperkirakan sembilan juta setiap tahun lebih dari setengahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam bahwa dengan bertambahnya usia, setiap wanita dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi dalam beberapa fase,
Lebih terperinciCARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang perempuan dan menjadi ancaman berbahaya bagi para perempuan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat
Lebih terperinciMempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA
Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Remaja 1. Definisi Remaja menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2002) adalah usia muda atau mulai dewasa, sedangkan remaja menurut William (2002) merupakan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan implikasi dari pertumbuhan dan mutasi virus, ini terjadi karena faktor lingkungan dan pola gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi Human Papilloma Virus (HPV) grup onkogenik resiko tinggi, terutama HPV 16 dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah penyakit ganas pada serviks uterus yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) grup onkogenik resiko tinggi, terutama HPV 16 dan 18.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita ialah perempuan dewasa yang diciptakan memiliki alat kelamin yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta payudara untuk menyusui.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan kematian. Dewasa ini tehnologi telah berkembang pesat dalam mendiagnosis dan menangani penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung normal. Sel kanker ini memiliki dua buah ciri khas, yaitu: pertama,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara Kanker juga disebut neoplasia malignan yang merupakan jenis penyakit yang ditandai oleh kerusakan DNA sehingga tumbuh kembang
Lebih terperinciANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI
ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI : Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI Lengkap, Komposisi ASI A. Pengertian laktasi Laktasi adalah keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada
Lebih terperinciSiswanto dan Florentinus Budi Setiawan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Abstraksi
STUDI PENDAHULUAN MENGUJI PERBEDAAN KETEGANGAN OTOT ANTARA JENIS KELAMIN, USIA, DAN SUBJEK YANG NOR- MAL DENGAN YANG MENGALAMI KELUHAN NYERI KEPALA DAN PUNDAK Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Anatomi Payudara Payudara terletak memanjang secara transversal dari batas lateral sternum ke garis midaxilla dan secara vertikal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sampai saat ini kanker masih menjadi momok bagi semua orang, hal ini
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciGAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciMERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA
MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.
Lebih terperinciKanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?
Kanker Testis Apa yang dimaksud dengan kanker testis? Kanker testis merupakan tumor ganas pada jaringan testis. Kanker testis dibagi menjadi 2 jenis yaitu sel spermatogonium kanker dan sel spermatogonium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin menuntut pengorbanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah sel-sel jaringan tubuh yang menjadi ganas yang ditandai oleh pembelahan sel dengan cepat dan tidak terkendali membentuk sel sejenis dengan sel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran
Lebih terperinciSkizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?
Skizofrenia Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius. Sekitar 1% dari populasi dunia menderita penyakit ini. Pasien biasanya menunjukkan gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan
Lebih terperinci2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinci