CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA"

Transkripsi

1 CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas normal. Namun jika sel ini dipengaruhi faktor lain maka akan menjjadi sel dysplasia, yaitu sel yang berubah menjadi tidak normal dan terbatas dalam lapisan epitel (lapisan yang menutupi permukaan terbuka dan membentuk kelenjar-kelenjar). Sel-sel dysplasia ini akan berkembang menjadi kanker karena berbagai faktor yang mempengaruhi dalam kurun waktu tahun. Semua orang mempunyai sel ini. Kanker payudara merupakan salah satu bentuk pertumbuhan sel atau jaringan secara liar dan tidak terkendali pada payudara. Di Indonesia, kanker payudara adalah kanker nomor dua terbanyak dari 10 tumor tersering yang sering terjadi pada wanita setelah kanker mulut rahim. Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri tiap bulannya. Dan pada wanita pra-menopause sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah hari ke-5 dan ke-7 sesudah siklus menstruasi (hari ke-10 dihitung dari awal siklus menstruasi), dimana jaringan payudara saat densitasnya (kepadatan jaringan) lebih rendah. Jika pemeriksaan ini dilakukan pada saat jaringan payudara masih padat, maka seolah-olah akan teraba benjolan dan hasil pemeriksaannya menjadi positif palsu. Pada pasien yang tergolong dalam risiko tinggi disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri saat pertengahan siklus menstruasi.

2 The American Cancer Society mengeluarkan beberapa rekomendasi, yang antara lain berupa pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dikerjakan oleh tenaga ahli minimal sekali dalam 3 tahun antara usia tahun. Sesudah usia 40 tahun, pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan setiap tahunnya. Dokter dalam hal ini perlu memberikan instruksi kepada pasien wanita mengenai teknik pemeriksaan payudara sendiri dan menyarankan mereka untuk melaporkan hasilnya apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya massa atau kelainan yang lainnya. Pemeriksaan payudara untuk memastikan bahwa payudara ibu masih normal. Pemeriksaan payudara juga membantu petugas kesehatan menemukan kondisi medis tertentu (seperti infeksi ataupun tumor) yang dapat menjadi serius jika tidak diobati. Banyak petugas kesehatan menyarankan agar ibu melakukan pemeriksaan payudara secara rutin sejak seorang ibu / klien mulai aktif secara seksual atau sejak usia tahun. Pemeriksaan payudara sendiri (SARARI) dapat dilakukan sendiri oleh ibu seetiap saat. Akan lebih baik apabila dilakukan juga pemeriksaan klinis untuk ibu / klien usia tahun setiap 3 tahun satu kali dan yang di atas 40 tahun satu tahun satu kali, kecuali apabila ibu memiliki faktor resiko, pemeriksaan dilakukan 1 tahun sekali Bila Anda mempunyai saudara yang sebelumnya adalah penderita kanker payudara atau kanker ovarium, terutama penderita yang belum mencapai usia 40 tahun, kami menyarankan Anda untuk melakukan screening pada usia 25 tahun. Adanya pertumbuhan sel liar pada payudara hampir tanpa gejala. Tidak ada rasa sakit sama sekali pada awal pertumbuhannya. Namun jika sel-sel tersebut sudah cukup banyak jumlahnya dan mulai menyebar ke bagian tubuh lain yang lebih luas maka akan terlihat beberapa perubahan pada daerah di sekitar payudara. Berikut ini beberapa gejala kanker peyudara: 1. Keluar darah atau cairan 2. Pengeluaran rabas dari putting payudara, berdarah atau serosa 3. Pembengkakan pada putting 4. Terjadi perubahan bentuk dan pembengkakan pada bagian tertentu payudara 5. Cekungan atau perubahan kulit payudara 6. Ada benjolan padat, keras, tidak sakit, jika diekan tidak bergerak pada tempatnya, dan hanya teraba pada salah satu payudara atau sekitar ketiak 7. Terdapat daerah hitam di sekitar payudara (areola) yang berkerut, berlipat atau bengkak 8. Terabanya benjolan atau penebalan payudara, biasanya tidak nyeri

3 9. Asimetri payudara 10. Retraksi atau adanya skuama pada putting payudara 11. Tanda-tanda stadium lanjut, yaitu nyeri, pembentukan ulkus, dan edema Jika terdapat benjolan yang didiagnosis kanker maka harus diwaspadai. Segera lakukan tindakan penanganan sebelum menyebar lebih luas di organ tersebut atau organ sekitarnya. A. Pemeriksaan payudara sendiri (sadari) 1. Buka baju Anda dan berdiri tegak di depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit 2. Angkat tangan Anda di atas kepala dan lihat ada-tidaknya perubahan ukuran atau bentuk dari payudara Anda. 3. Pijat daerah sekitar putih, perhatikan ada yang berbeda atau tidak, seperti keluar cairan yang tidak normal 4. Tekan payudara memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari anda yang dirapatkan. Dimulai dari posisi jam pada tepi luar payudara, putar perlahan ke bagian dalam dan di akhiri pada bagian putting susu. Ketika menekan, periksa perlahan ada benjolan atau tidak 5. Baringkan tubuh dengan punggung disangga bantal dan salah satu tangan di bagian kepala. Gunakan tangan yang bebas untuk merasakan seluruh permukaan payudara dengan menekan. Lakukan untuk payudara yang satunya.

4 B. Mammografi Pemeriksaan dengan mammografi, biasanya tidak dianjurkan untuk dilakukan pada usia kurang dari 35 tahun karena struktus jaringan payudara masih padat sehingga dengan alat tersebut masih sukar untuk mendeteksi bibit kanker ini. Sebagai penggantinya bisa digunakan pemeriksaan dengan USG. Rekomendasi dari American Cancer Society (ACS), American Colegge of Radiology (ACR), American Medical Association (AMA), National Cancer Institute (NCI), American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), dan U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) mengatakan bahwa wanita usia 40 tahun atau lebih dianjurkan mendapat skrining mamografi satu kali tiap tahunnya. Tekanan pada payudara sewaktu pemeriksaan mammografi akan memberikan perasaan yang kurang menyenangkan pada kedua payudara, untuk itu lakukanlah pemeriksaan payudara setelah haid. Hal ini juga berguna untuk memastikan tidak keadaan hamil.

5 C. Ultrasonografi (USG) Merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi adanya kanker dengan menggunakan gelombang suara. Tiap jaringan kanker dengan kepadatan yang berbeda akan menggambarkan hasil penampakan yang berbeda pada USG. Selain mamografi, pemeriksaan ini adalah dengan mendeteksi jaringan kanker dengan menggunakan gelombang suara. Tiap jaringan dengan kepadatan yang berbeda akan menggambarkan hasil penampakan yang berbeda pada pemeriksaan USG.

6 D. Magnetic Resonance Imaging (MRI) Penggunaan MRI sebagai alat skrining pertama kali dilaporkan pada tahun an, dan studi telah membuktikan manfaat dan keterbatasan dari MRI. Para ahli dari berbagai studi menemukan bahwa penggunaan MRI sebagai metode skrining kanker payudara lebih sensitive daripada mamografi. MRI menggunakan bidang magnet untuk memproduksi gambar potongan struktur jaringan secara mendetail, memberikan kontras yang sangat bagus untuk jaringan lunak. Kontras antara jaringan di payudara (lemak, kelenjar, lesi, dan lain-lain) bergantung pada mobilitas dan lingkungan magnetis dari atom hydrogen di air dan lemak yang berkontribusi pada terang tidaknya jaringan pada gambar yang dihasilkan. MRI telah diaplikasikan secara luas untuk memeriksa penyakit simtomatik, di mana dari hasil penelitian telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggi sebagai alat skrining untuk kanker payudara pada wanita dengan risiko tinggi berdasarkan riwayat keluarga. Pendekatan dengan MRI ini mebutuhkan teknik dan peralatan yang memadai, serta staf yang berpengalaman. DAFTAR PUSTAKA Gruendemann, & Fernsebner Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 2 Praktik. Jakarta: EGC Kasdu, D Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara Rasjidi, I Question & Answer Kanker pada Wanita. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Roizen, & Mehmet Sehat Tanpa Dokter: Panduan Lengkap Memahami Tubuh Agar Tetap Sehat dan Awet Muda. Bandung: PT Mizan Pustaka

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pemerintah semakin menggalakkan pemerataan pembangunan disegala bidang. Salah satu sektor yang sangat diperhatikan yaitu sektor kesehatan, terbukti dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan proliferasi maligna dari sel epitel pada duktus atau lobulus payudara (Fauci, 2008). Menurut data WHO, kanker payudara menempati posisi kedua

Lebih terperinci

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat : EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 Nama : Usia : Usia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut (WHO 2005), penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler, setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Angka kejadian kanker payudara meningkat lebih dari 20% sejak tahun 2008.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f. KUESIONER Nama Responden :. Umur Responden :. Pendidikan terakhir Orang Tua : 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA c. Tamat SD/MI f. Tamat D1/D2/D3/PT

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG

PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG Oleh Hema Malini, M. Jamil Elsi dan Utami Mayor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Perilaku merupakan respon dari makhluk hidup terhadap suatu rangsangan yang bisa diamati secara langsung atau tidak langsung, (Notoatmodjo, 2007).

Lebih terperinci

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Mohon diisi dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar. 1. Di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penyampaian Informasi 1. Pengertian Suatu kegiatan atau suatu usaha menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya informasi tersebut

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Dalam Upaya Pendeteksian Dini Tumor Payudara (Periksa Payudara Sendiri)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan dan Tindakan 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sutau objek tertentu. Pengindraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu kelompok penyakit yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di seluruh dunia dan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker

Lebih terperinci

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Apakah kanker Prostat itu? Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria, kelenjar kenari berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang dengan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma Mammae) merupakan salah satu kanker yang sangat

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan suatu pertumbuhan abnormal dari sel sel serviks uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di RSDK tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang hubungan pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI peneliti menyimpulkan bahwa 54% mempunyai pengetahuan baik. Faktor penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Penderita kanker payudara sudah tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita. Umumnya kanker payudara menyerang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan kanker solid yang mempunyai insiden tertinggi nomer satu di negara barat/ maju. Di Indonesia, kanker

Lebih terperinci

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. porsio. Untuk mengetahui adanya tanda-tanda awal keganasan servik. rahim dengan menggunakan mikroskop (Supriyanto, 2010)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. porsio. Untuk mengetahui adanya tanda-tanda awal keganasan servik. rahim dengan menggunakan mikroskop (Supriyanto, 2010) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pap Smear 2.1.1. Defenisi Pap Smear Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan

Lebih terperinci

No. Responden: B. Data Khusus Responden

No. Responden: B. Data Khusus Responden KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN TEST IVA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2016 A.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang 16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian kanker Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya,

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel 35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kanker serviks diartikan sebagai suatu kondisi patologis, dimana terjadi pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol pada leher rahim yang dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Payudara dimiliki oleh setiap orang, lelaki maupun wanita. Pada lelaki payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi berkembang dan penting.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah kesehatan gigi dewasa ini tidak hanya membahas gigi geligi saja, tetapi telah meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

Lebih terperinci

Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed PEMERIKSAAN PAYUDARA DAN AKSILA Nur Signa Aini Gumilas PENDAHULUAN Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak kedua pada wanita setelah kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan pasien (Patricia 2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al.,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al., BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kanker payudara merupakan masalah besar di seluruh dunia dan merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al., 2009). Di Amerika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara atau karsinoma mammae merupakan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobulus payudara. (1) Menurut data dari Global Burden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL Subang Aini Nasution Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Korespondensi Penulis : subang_4ini@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah suatu penyakit di mana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari selsel jaringan payudara (Novianti dan Purnami,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring

Lebih terperinci

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PRAKTIK SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN KEMIJEN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG Sri Mularsih 1, Frida Cahyaningrum 2, Endang Sri Rubiyanti 3 Email : srimularsih88@gmail.com

Lebih terperinci

Ovarian Cysts: A Review

Ovarian Cysts: A Review Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Karsinoma rongga mulut merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat kanker terus meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. ganas dapat berasal atau tumbuh dari setiap jenis sel di tubuh manusia (Depkes RI, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan dan melakukan metastasis. Sel kanker bersifat ganas

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci

Curriculum Vitae. Writing Procedures

Curriculum Vitae. Writing Procedures Curriculum Vitae Dr Rahmi Alfiah Nur Alam,SpRad Ulang tahun 29-7 Pendidikan : S1 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang 1986 S2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya 2006

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Dukungan Sosial a. Definisi dukungan sosial Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang di dapat

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah sekelompok penyakit sebagai akibat dari pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak cepat ditangani

Lebih terperinci

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik

Lebih terperinci