BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung normal. Sel kanker ini memiliki dua buah ciri khas, yaitu: pertama,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung normal. Sel kanker ini memiliki dua buah ciri khas, yaitu: pertama,"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Pengertian Kanker Payudara Kanker juga disebut neoplasia malignan yang merupakan jenis penyakit yang ditandai oleh kerusakan DNA sehingga tumbuh kembang sel tidak berlangsung normal. Sel kanker ini memiliki dua buah ciri khas, yaitu: pertama, sel-sel kanker tidak mampu membelah dan melakukan diferensiasi dengan cara yang normal, dan kedua, sel-sel kanker memiliki kemampuan menginvasi jaringan sekitarnya serta bermetastasis ke tempat yang jauh. Di seluruh dunia jenis kanker yang paling sering ditemui meliputi kanker pada sistem reproduksi, leukemia, limfoma, kanker payudara, dan lainnya. Kanker payudara didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh WHO dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomer 17 (Kowalak, dkk, 2011:13 dan Nugroho, 2011:122) Etiologi Kanker Payudara Penyebab kanker payudara secara spesifik masih belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang telah ditetapkan salah satunya faktor genetik. Apabila ibu atau saudara perempuan dari serorang perempuan menderita kanker payudara, risiko perempuan tersebut terkena kanker payudara adalah dua kali lipat. Sedangkan apabila ibu dan saudara perempuan dengan kanker payudara, 8

2 9 maka perempuan tersebut berisiko terkena kanker payudara enam kali lipat. Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memiliki mutasi gen yang disebut BRCA-1 dalam kromosom 17 dan BRCA-2 dalam kromosom 13 (Price, 2005:1303). Kowalak (2011:16) menyatakan bahwa dengan mengonsumsi minumminuman keras dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Mekanisme timbulnya kanker payudara yang mungkin terjadi meliputi gangguan pengeluaran karsinogen oleh hati, gangguan respon imun serta gangguan dalam permeabilitas membrane sel dalam jaringan payudara. Penyebab lain yang dapat memicu kanker payudara adalah penggunaan hormon, khususnya hormon estrogen. Estrogen yang menstimulasi proliferasi sel-sel payudara dianggap sebagai promotor kanker payudara. Paparan radiasi ioniasi seperti sinar-x juga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara. Radiasi pada dosis rendah dapat menyebabkan mutasi DNA serta kelainan kromosom, dan pada dosis besar dapat menghambat pembelahan sel. Kerusakan ini akan mempengaruhi karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat (makromolekul) atau air intrasel untuk menghasilkan radikal bebas yang merusak makromolekul tersebut. Dalam Brunner & Suddart (2001:1589) merangkum faktor-faktor risiko terjadinya kanker payudara yaitu: a. Riwayat pribadi dengan kanker payudara. Resiko mengalami kanker payudara pada payudara sebelahnya meningkat hampir 1% setiap tahunnya. b. Ibu dengan kanker payudara berusia 60 tahun akan meningkatkan resiko dua kali lipat pada anaknya.

3 10 c. Menstruasi sebelum usia 12 tahun. d. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama yaitu > 30 tahun mempunyai risiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara. e. Menopause pada usia setelah 50 tahun. f. Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai dengan perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara. g. Pemajanan terhadap reaksi ionisasi. h. Obesitas. i. Penggunaan kontrasepsi oral. j. Terapi pengganti hormon yang digunakan pada wanita yang berusia lebih tua. k. Konsumsi alkohol pada wanita muda rentan mengalami kanker payudara pada tahun-tahun terakhirnya Gejala Klinis Kanker Payudara Gejala klinis kanker payudara dapat berupa adanya benjolan terfiksasi pada payudara. Benjolan mula-mula kecil dan tidak nyeri, tetapi semakin lama benjolan tersebut semakin membesar lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Salah satu payudara tempak lebih besar. Gejala lainnya dapat ditemui erosi atau eksema putting susu. Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklatan sampai menjadi edema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (Peau d orange) yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfatik dalam lapisan dermal, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Ulkus tersebut makin lama makin besar dan

4 11 mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Ulkus sering berbau, dan mudah berdarah. Perdarahan pada puting susu juga dapat terjadi. Timbulnya rasa nyeri pada umumnya baru muncul apabila tumor sudah besar atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang, kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak dan pembengkakan pada lengan. (Brunner & Suddart, 2001:1590, Kardiyudiani 2012:10 dan Nugroho, 2011:126) Penentu Derajat Keganasan Prognosis dan pengobatan yang paling sesuai pada kanker payudara bergantung pada beberapa variabel. Stadium tumor dipandang sebagai faktor prognosis yang kuat. Sistem klasifikasi yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi Tumor Nodus Metastasis (TNM) untuk menggambarkan ada tidaknya penyebaran tumor ke kelenjar getah bening serta metastasis jauh. Apabila tidak terdapat metastasis ke kelenjar aksilaris adalah tanda prognosis yang baik, namun jika jumlah kelenjar yang terkena lebih dari empat, mortalitasnya akan meningkat juga.

5 12 Tabel 1 Klasifikasi TNM Kanker Payudara TUMOR PRIMER (T) T0 Tidak ada bukti tumor primer Tis Karsinoma in situ T1 Tumor 2 cm T2 Tumor > 2 cm tapi 5 cm T3 Tumor 5 cm T4 Perluasan ke dinding dada, inflamasi KELENJAR GETAH BENING (N) N0 Tidak ada tumor dalam kelenjar getah bening regional N1 Metastasis ke kelenjar ipsilateral yang dapat berpindah pindah N2 Metastasis ke kelenjar ipsilateral yang menetap N3 Metastasis ke kelenjar mamaria interna ipsilateral METASTASIS JAUH (M) M0 Tidak ada metastasis jauh M1 Matastasis jauh (termasuk menyebar ke kelenjar supraklavikula ipsilateral) Sumber: American Joint Committee on Cancer, 1997 dalam Price, 2005:1305 Tabel 2 Stadium Kanker Payudara dan Harapan Hidup PENGELOMPOKAN BERTAHAN HIDUP STADIUM (5-TAHUN) % PASIEN Stadium 0 Tis N0 M0 99% Stadium I T1 N0 M0 92% Stadium IIA T0 N1 M0 82% T1 N1 M0 T2 N0 M0 Stadium IIB T2 N1 M0 65% T3 N0 M0 Stadium IIIA T0 N2 M0 47% T1 N2 M0 T2 N2 M0 T3 N1, N2 M0 Stadium IIIB T4 N apa saja M0 44% T apa saja N3 M0 Stadium IV T apa saja N apa saja M1 14% Sumber: National Cancer institute Surveillance, Epidemiology, and End Result (SEER), 2001 dalam Price, 2005:1305

6 Penatalaksaan Kanker Payudara Berbagai metode penanganan dapat diberikan pada pasien kanker payudara, pemilihan penanganan disesuaikan dengan stadium yang ditemukan. Penatalaksanaan kanker payudara didasarkan pada pengobatan lokal dan sistemik. Tujuan utama terapi lokal adalah untuk menyingkirkan adanya kanker lokal. Prosedur yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara lokal adalah pembedahan serta dikombinasikan dengan terapi radiasi (Brunner & Suddarth, 2001: 1595). Pembedahan kanker payudara dilakukan dengan mengangkat jaringan payudara yang disebut mastektomi. Beberapa macam pembedahan mastektomi yaitu: a. Mastektomi parsial : mulai dari lumpectomy (mengangkat jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara), sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadrantektomi (pengangkatan seperempat payudara): pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar getah bening aksila untuk penentuan stadium. b. Mastektomi total dengan diseksi aksila rendah : merupakan eksisi seluruh payudara dan semua kelenjar getah bening di lateral otot pektoralis minor. c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi : merupakan eksisi seluruh payudara serta semua jaringan aksila. d. Mastektomi radikal : merupakan eksisi seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor serta seluruh isi aksila.

7 14 e. Mastektomi radikal yang diperluas : pengangkatan sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar getah bening mamaria internal (Price, 2005:1360). Dengan pembedahan yang masih mempertahankan payudara, perjalanan terapi selanjutnya yaitu radioterapi biasa dilakukan yang tujuannya adalah untuk mengurangi kecenderungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual (Brunner & Suddarth, 2001: 1595). Radioterapi memegang peranan yang penting dalam pengobatan berbagai kanker. Radiasi pengion akan menginduksi kerusakan DNA, yang memicu apoptosis (Davey, 2006:337). Pengobatan sistemik kanker payudara dilakukan dengan pemberian kemoterapi. Kemoterapi diberikan sebagai terapi adjuvan dan neo-adjuvan. Disebut terapi adjuvan ketika kemoterapi diberikan setelah operasi pengangkatan kanker. Sedangkan terapi neo-adjuvan apabila pemberian kemoterapi diberikan sebelum operasi. Pengobatan dengan kemoterapi ini menggunakan suatu agen kimia yang dapat menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Cara kerja obat kemoterapi yaitu dengan membunuh sel kanker dimana pemberian dilakukan dapat melalui injeksi atau infus, maupun oral dalam bentuk pil. Kemoterapi akan menghancurkan sel-sel yang mengalami pembelahan yang cepat, akan tetapi obat ini tidak dapat membedakan sel yang normal dengan sel kanker. Hal ini menyebabkan obat kemoterapi juga akan menghancurkan sel normal yang tumbuh dengan cepat seperti sel-sel rambut dan sel-sel darah. Oleh karena itu, pada pasien yang dikemoterapi akan muncul berbagai efek samping. Untuk beberapa kasus pasien juga diberikan terapi hormon, baik sebagai terapi neo-

8 15 adjuvan maupun terapi adjuvant. Pemberian terapi horman dilakukan jika didapatkan sel-sel kankernya memiliki reseptor estrogen (ER positif). Tujuan terapi hormone ini untuk menghambat atau menurunkan kadar estrogen (Tim Cancer Help, 2010:46 dan Costello & Erlichman,2011 dalam Kardiyudiani, 2012:16). Pengobatan dengan herceptin diberikan pada pasien dengan status Human Epidermal Growth Factor 2 gene (HER2) positif. HER2 merupakan bagian dari kelompok gen yang mengatur regulasi pertumbuhan sel. Tingginya status HER2 berkaitan dengan jumlah mitosis yang tinggi. Herceptin akan mengikat dan menghambat reseptor HER2 yang diproduksi berlebih pada penderita kanker payudara. Reseptor HER2 biasanya mengikat faktor pertumbuhan Epidermal Growth Factor (EGF) yang bersirkulasi. Bila reseptor HER2 diproduksi berlebihan, maka efek proliferasi EGF juga berlebih. Dengan mengikat reseptor HER2, herceptin juga memblok efek EGF. Sehingga pertumbuhan sel dapat dikendalikan (Corwin, 2009:92 dan Asie & Sampepajung, 2010). 2.2 Keluarga sebagai Caregiver Pasien Kanker Payudara Definisi Keluarga Definisi keluarga menurut Departemen Kesehatan (1988), keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi untuk saling membagi

9 16 pengalaman dan melakukan pendekatan emosional. Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain menurut peran masing-masing, serta menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Friedman,1998 dan Bailon & Maglaya, 1978 dalam Sudiharto, 2007:22). Dalam bidang kesehatan, keluarga adalah sebuah unit pelayanan kesehatan terdepan yang berupaya dalam meningkatkan kesehatan komunitas. Apabila masing-masing anggota keluarga sehat maka akan tercipta komunitas yang sehat. Hal ini karena masalah kesehatan yang dialami oleh salah seorang anggota keluarga dapat mempengaruhi status kesehatan anggota lainnya serta komunitas setempat (Sudiharto, 2007:30). Jadi keluarga merupakan suatu unit yang merupakan kumpulan dari beberapa orang di dalam masyarakat yang memiliki hubungan darah atau adopsi yang dapat tinggal secara terpisah atau satu atap. Dalam keluarga terdapat hubungan emosional dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga salah satunya status kesehatan Karakteristik Keluarga Keluarga terbentuk dari orang-orang yang disatukan melalui ikatan pernikahan, darah dan adopsi. Anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau hidup secara terpisah tetapi mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. Anggota keluarga saling melakukan interaksi dan komunikasi satu sama lain dalam melakukan peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari. Selain itu, keluarga menggunakan kultur yang

10 17 sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri (Friedman, 1998 dalam Aritonang, 2009:15) Tipe Keluarga Berbagai bentuk dan tipe keluarga, bedasarkan berbagai sumber, dibedakan berdasarkan keluarga tradisional dan keluarga non tradisional, seperti menurut Allender & Spradley (2001) dalam Henny Achjar (2010:4) membagi tipe keluarga berdasarkan: a. Keluarga Tradisional 1. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak angkat. 2. Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman, dan bibi. 3. Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak. 4. Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian. 5. Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang dewasa saja. 6. Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut.

11 18 b. Keluarga non tradisional 1. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah. 2. Orang tua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah. 3. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama dalam satu rumah tangga Fungsi Keluarga Menurut Friedman (1999) dalam Sudiharto (2007:24), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut: pertama yaitu fungsi afektif (The Affective Function) merupakan fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung. Kedua, fungsi sosialisasi (The Socialization Function), adalah proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan di lingkungan sosial. Ketiga yaitu, fungsi reproduksi (The Reproductive Function), adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Selanjutnya ada fungsi ekonomi (The Economic Function), yang merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan papan. Dan yang terakhir adalah fungsi perawatan keluarga/pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function), merupakan kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

12 Konsep Caregiver Keluarga Caregiver merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan perawatan pada seseorang yang sakit secara mental, ketidakmampuan secara fisik atau kesehatannya terganggu karena penyakit atau usia tua yang dideritanya (Widiastuti, 2009). Hill (2002) menyebutkan caregiver sebagai seseorang dalam anggota keluarga yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan kesehatan nonmedik kepada individu yang menderita penyakit kronis. Sedangkan Elseiver (2009) mengatakan caregiver sebagai seseorang yang memberikan bantuan medis, sosial, ekonomi atau sumber daya lingkungan kepada seseorang individu yang mengalami ketergantungan baik sebagian atau sepernuhnya karena kondisi sakit yang dialami individu (Yuniarsih, 2010) Tugas Caregiver Keluarga dalam Merawat Pasien Kanker Payudara Keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit. Lebih jauh lagi keluarga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan mengordinasikan pelayanan yang diberikan oleh para professional perawatan kesehatan. Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan memelihara kesehatan. Keluarga melakukan praktik asuhan kesehatan untuk mencegah terjadinya gangguan atau merawat anggota yang sakit. Keluarga harus mampu menentukan kapan meminta pertolongan kepada tenaga profesional ketika salah satu anggota keluarganya mengalami gangguan kesehatan (Mubarak, 2010:78). Orem (1983) mengatakan bahwa keluarga bertugas memberikan perawatan bagi anggota keluarga lain yang tidak mandiri sehingga akan tercapai kesejahteraan yang

13 20 optimal dan memungkinkan pasien serta keluarga dapat mempertahankan kontrol atas kesehatan mereka (Yuniarsih 2009:36). Friedman (1998) menyebutkan tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan anggota keluarga. Tugas kesehatan keluarga khususnya pada pasien dengan kanker payudara yang pertama adalah mengenal masalah kesehatan keluarga. Keluarga dapat mengenali penyakit kanker payudara mulai dari definisi, tanda dan gejala, bagaimana cara pemeriksaan serta pengobatannya. Tugas keluarga yang kedua adalah pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan apa yang paling tepat diberikan kepada anggota keluarga yang sakit. Tugas ketiga, keluarga memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Perawatan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari aspek biologis, psikososial dan spiritual. Tugas keempat yaitu keluarga dapat mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian pasien. Keluarga juga tetap memberikan dukungan kepada pasien untuk meningkatkan semangat pasien. Tugas kelima adalah keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan. Keluarga mempertahankan hubungan yang baik antara keluarga dengan lembaga kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas serta menunjukkan pemanfaatan dengan baik terhadap fasilitas kesehatan yang ada (Mubarak, 2010:79) Dampak Caregiver Keluarga dengan Pasien Kanker Payudara Keluarga merupakan suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi individu dalam menghadapi penyakitnya. Pasien dengan kanker membutuhkan dukungan sosial dari keluarga. Dukungan sosial akan membantu individu untuk dapat beradaptasi secara psikologis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

14 21 Weisman and Worden (1975) di dalam Dillis et al (1989) yang mengatakan bahwa pasien yang menjaga hubungan baik dengan anggota keluarganya mempunyai kecenderungan hidup yang lebih lama (Huda, 2012:38). Keadaan sakit pada pasien akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya. Peran caregiver keluarga adalah sebagai support sistem untuk pasien dan sebagai unit yang menghadapi kanker tersebut. Pada kondisi ini seluruh anggota keluarga juga akan berada dalam krisis (Huda, 2012:39). Menurut Padila (2012:12) menyebutkan dampak adanya salah satu anggota yang sakit pada keluarga akan menyebabkan terjadinya perubahan peran dalam keluarga, munculnya masalah psikologis berupa cemas, takut dan stress, timbul masalah keuangan, terjadinya perubahan dalam kebiasaan sosial dan gaya hidup. Pada kondisi ini, caregiver keluarga kanker payudara diharapkan dapat menerapkan adaptasi yang baik dalam menghadapi stressor mereka baik fisik ataupun psikososial dan semua bentuk perubahan yang terjadi dalam unit keluarganya sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuannya dalam memberikan perawatan pada pasien. 2.3 Konsep Fenomenologi Pengertian Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan yang berfokus pada pemahanan akan suatu fenomena serta lingkungan sosial. Pada penelitian kualitatif ini peneliti berperan sebagai alat penelitian yang bertujuan untuk memahami sudut pandang partisipan secara mendalam sehingga nantinya peneliti dapat memahami situasi sosial, peristiwa, peran dan interaksi

15 22 yang terjadi. Creswall (1998) membagi desain penelitian kualitatif yaitu case study, fenomenology, ethnografi, dan grounded theory (Cresswall,1998 dan Pollit & Hungler, 1999 dalam Yuniarsih, 2010:39). Fenomenologi merupakan suatu studi mengenai fenomena. Ini menjelaskan mengenai sesuatu yang ada sebagai bagian dari dunia dimana individu hidup. Suatu fenomena dapat berupa kejadian, situasi, pengalaman atau konsep. Individu hidup akan selalu dikelilingi oleh fenomena. Individu peduli tetapi tidak sepenuhnya mengerti. Hal ini terjadi karena fenomena belum sepenuhnya dijelaskan dengan kata lain pemahamannya belum jelas (Hancock, 2002 dalam Kuntari, 2012). Desain fenomenologi merupakan desain yang tepat untuk menggambarkan dan memahami perasaan manusia. Penelitian kualitatif fenomenologi menggambarkan riwayat hidup seseorang dengan cara menguraikan arti, makna serta pengalaman yang dialaminya (Streubert & Carpenter, 2003 dalam Yuniarsih, 2010:40) Cara Pengambilan Data Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi Cara pengumpulan data pada penelitian kualitatif sering menggunakan FGD (Focus Group Discussion), wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumen. Tujuan dilakukan observasi untuk mengumpulkan data perilaku yang sehari-hari dilakukan. Wawancara mendalam sangat optimal untuk mengumpulkan data mengenai sejarah kehidupan, perspektif dan pengalaman hidup seseorang, khususnya mengenai topik sensitif yang akan dieksplorasi. Sedangkan FGD efektif untuk menggali pandangan atau nilai mengenai isu yang

16 23 sedang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat (Mack et al, 2005 dalam Kuntari, 2012) Tahapan Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi Tahapan dalam studi kualitatif deskriptif menurut Spigelberg yaitu tahap intuiting, tahap analyzing, dan tahap describing. Pada tahap intuiting, peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengeksplorasi pengalaman partisipan tentang fenomena yang diteliti. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dokumen dan bahan-bahan visual lainnya. Tahap kedua yaitu analyzing, merupakan tahap dimana peneliti akan mengidentifikasi pengalaman yang akan diteliti. Langkah-langkah dalam analisis ini yaitu: a. Peneliti menggambarkan fenomena yang diteliti. b. Peneliti mengumpulkan data tentang fenomena dari partisipan. c. Peneliti membaca semua gambaran fenomena yang telah dikumpulkan. d. Peneliti membaca ulang gambaran fenomena dan memilih kata kunci. e. Peneliti mengidentifikasi arti dari kata kunci. f. Peneliti mengelompokkan arti yang teridentifikasi ke dalam tema. g. Peneliti menuliskan pola hubungan antar tema ke dalam sebuah narasi. h. Peneliti mengembalikan hasil narasi kepada partisipan untuk divalidasi. i. Peneliti memasukkan data hasil validasi dan menuangkannya ke dalam narasi. Tahap yang terakhir adalah describing. Pada tahap ini peneliti menuliskan laporan data yang digunakan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pembaca (Creswall, 1998 dalam Yuniarsih, 2010).

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara 1.1. Konsep Kanker Payudara BAB II TINJAUAN TEORI 1.1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Pada kanker

Lebih terperinci

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ; 4 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka 1. Kanker Payudara a. Definisi Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu : 1. Tahap I : Keluarga Pemula Keluarga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,

Lebih terperinci

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,

Lebih terperinci

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara disebut juga Carsinoma Mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara (Wiknjosastro, 2007).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia dan menempati keganasan terbanyak pada wanita baik di negara maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh. BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Bastaman (2007) mengemukakan bahwa kebermaknaan hidup adalah halhal yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan

Lebih terperinci

Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara

Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara www. Daftar Isi Pengertian Kanker Payudara... 3 Anatomi Payudara... 3 Gejala Kanker Payudara... 5 Stadium Kanker Payudara... 7 Diagnosis Kanker Payudara... 10 Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini menduduki peringkat kedua terbanyak penyakit kanker setelah kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Schneider (2010) menyatakan kanker merupakan suatu peristiwa molekuler yang mengubah sifat normal sel. Dalam sel-sel kanker, sistem kontrol normal yang mencegah pertumbuhan

Lebih terperinci

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Karsinoma rongga mulut merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat kanker terus meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang 16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian kanker Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGALAMAN CAREGIVER KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN KANKER PAYUDARA (Studi dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar)

SKRIPSI. PENGALAMAN CAREGIVER KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN KANKER PAYUDARA (Studi dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar) SKRIPSI PENGALAMAN CAREGIVER KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN KANKER PAYUDARA (Studi dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar) OLEH: KADEK ANA DWIJAYANTI NIM. 1002105075 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru dan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam

Lebih terperinci

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya: ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita 36 BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita dengan paritas nulipara dengan beberapa faktor risiko lain. Hal ini di teliti karena belum adanya penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada laki-laki (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada laki-laki (Price & Wilson, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA seluler (Brunner & Suddarth, 2001). Sel abnormal ini membentuk klon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup dan menekan jaringan

Lebih terperinci

Konsep Keluarga. Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan

Konsep Keluarga. Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan Konsep Keluarga Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan Definisi Klg merupakan kumpulan individu didasarkan hubungan tali perkawinan, hub darah dan tempat tinggal dalam satu rumah ( Friedman, 1998)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian kanker payudara Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kanker Payudara Kanker payudara adalah sel-sel epitel ganas proliferasi yang berjajar disaluran atau lobulus payudara. (Lippman, 2005). Menurut National Cancer Institute,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.

Lebih terperinci

Perilaku Kesehatan Individu dan Keluarga

Perilaku Kesehatan Individu dan Keluarga Perilaku Kesehatan Individu dan Keluarga Oleh : dr. Yuniar Lestari, MKes Pengertian Perilaku Perilaku ( manusia ) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat ataupun tidak dapat diamati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kanker Payudara Kanker Payudara (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, jaringan payudara tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel 35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara (buah dada) adalah bagian tubuh manusia yang tidak asing lagi, terutama bagi pemiliknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pria tidak memiliki payudara. Faktanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan karena pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker ditetapkan sebagai penyebab utama kematian di dunia dengan angka yang mencapai 7,6 juta atau (sekitar 13% dari semua kematian setiap tahunnya) pada tahun

Lebih terperinci

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya? Kanker Testis Apa yang dimaksud dengan kanker testis? Kanker testis merupakan tumor ganas pada jaringan testis. Kanker testis dibagi menjadi 2 jenis yaitu sel spermatogonium kanker dan sel spermatogonium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun

Lebih terperinci

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid. BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID Dalam dunia medis, radioterapi sudah menjadi perawatan yang sangat umum digunakan. Penggunaannya pun dilakukan untuk berbagai macam penyakit kanker termasuk untuk penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan kedua tersering pada keganasan daerah kepala leher di beberapa Negara Eropa (Chu dan Kim 2008). Rata-rata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka kematian cukup tinggi pada wanita. Setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan dengan usia rata-rata 55 tahun (Stoler, 2014). Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap

Lebih terperinci

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan

Lebih terperinci

Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns.

Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns. Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns. Definisi keluarga Family (yunani) kumpulan individu yang hidup di bawah seorang KK dan di dalam rumah terdiri dari org tua, org dewasa, anak-anak, saudara & pembantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah (Cohen, dkk., 1991).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah (Cohen, dkk., 1991). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Medication Error 2.1.1 Definisi medication error Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggung jawab profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berlebihan atau perkembangan yang tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berlebihan atau perkembangan yang tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan yang berlebihan atau perkembangan yang tidak terkontrol dari sel-sel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,

Lebih terperinci