LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN TAHUN 2013"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN TAHUN 2013 PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI DIRGANTARA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL RUMPIN BOGOR 1

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat Teknologi Penerbangan tahun 2013 dibuat sebagai wujud dari tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan anggaran negara yang dikelola tahun anggaran Pusat Teknologi Penerbangan merupakan Kepusatan yang baru terbentuk pada tahun 2011 sebagai perwujudan dari reorganisasi di LAPAN dalam rangka mencapai tujuan yang besar sesuai dengan visi LAPAN yang dicanangkan untuk tahun Sesuai dengan misinya untuk memperkuat kemampuan penguasaan teknologi penerbangan serta pemanfaatnnya untuk menjadi mitra industri strategis penerbangan, serta sesuai dengan rencana strategis yang ada, maka Pusat Teknologi Penerbangan telah melakukan program-program untuk menjamin terlaksananya misi yang diemban yang meliputi penguasaan teknologi dan pemanfaatan UAV (pesawat nir awak) yang diwujudkan dalam rancang bangun pesawat LSU (Lapan Surveillance UAV), penguasaan teknologi pesawat LSA (Lapan Surveillance Aircraft), penguasaan teknologi penerbangan, dan spin off atau pemanfaatan teknologi penerbangan. Program Tahun 2011 sebagai tahun pertama berdirinya Pustekbang telah mengembangkan program-program tersebut. Tahun 2013 sebagai tahun ketiga berdirinya Pusat Teknologi Penerbangan secara umum bisa dikatakan bahwa seluruh program dapat terlaksana dengan baik yang didukung oleh sekitar 172 orang SDM serta anggaran sebesar 41,9 Milyar rupiah. Penguasaan teknologi UAV (LSU) dan teknologi penerbangan yang dijalankan telah sesuai dengan peta jalan Pustekbang hingga tahun Pencapaian terbesar tahun 2013 adalah pencatatan Rekor MURI dalam hal pesawat LSU terbang secara autonomus (terbang sendiri) Pameungpeuk Pangandaran pp sejauh 200 km dengan waktu terbang 2 jam 45 menit. Demikian juga dengan penguasaan teknologi penerbangan berupa rancang bangun pesawat LSA (Lapan Surveillence Aircraft) dan persiapan rancang bangun pesawat N219 berjalan baik, program spin off dalam bentuk Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) bekerjasama dengan Dikti-Pemkab Garut ITTelkom Bandung juga berlangsung lancar, disamping itu juga telah terselenggara lomba UAV yang bekerja sama dengan ITB. Partisipasi Pustekbang lintas Instansi seperti dalam kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Madura/Situbondo dan aplikasi pengambilan foto/video dengan 2

3 pesawat UAV (LSU) dalam kegiatan pemetaan lahan latihan perang bersama Dirtopad TNI AD, pemantauan lahan pertanian bersama Kementan, pemantauan dampak banjir di Jakarta juga merupakan pencapaian yang baik. Jakarta, Januari 2014 Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Drs. Gunawan Setyo Prabowo, MT NIP. :

4 DAFTAR ISI Judul... 1 Kata Pengantar... 2 Daftar Isi... 4 Ringkasan eksekutif... 5 Bab I Pendahuluan... 7 Latar Belakang... 7 Tugas Pokok & Fungsi... 7 Struktur Organisasi... 8 Sistimatika Penyajian... 9 Bab II Rencana Strategis & Rencana Kinerja Rencana Strategis LAPAN Sampai Akhir Tahun Sasaran Kegiatan LAPAN Tahun Rencana Strategis Pusat Teknologi Penerbangan Penjabaran Sasaran Kinerja Utama Rencana Kerja Strategi Pelaksanaan Program Bab III Akuntabilitas Kinerja Pengukuran Capaian kinerja Hasil, Evaluasi & Analisis Capaian Sasaran Kinerja Akuntabilitas Keuangan Bab IV Penutup Lampiran 4

5 RINGKASAN EKSEKUTIF Sejalan dengan perwujudan pemerintahan yang mengikuti prinsip good governance dan clean government disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Teknologi Penerbangan Tahun Laporan akuntabilitas kinerja ini dipakai sebagai bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kinerja Pusat Teknologi Penerbangan di masa yang akan datang. Implementasinya diwujudkan dalam bentuk peningkatan produktivitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Selain itu, laporan ini juga dijadikan acuan untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Lakip ini berisi pencapaian program tahun 2013 dan hasil analisis atas keberhasilan maupun ketidakberhasilan program kegiatan yang dijalankan. Program yang diangkat dalam laporan ini adalah program-program kegiatan di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, berupa program kegiatan pengembangan teknologi penerbangan yang mendukung program utama Lapan yaitu program pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa. Secara umum pelaksanaan program-program tersebut di atas berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, meskipun beberapa program mengalami revisi tujuan maupun program, tetapi perubahan tersebut sebagai konsekuensi dalam rangka lebih mempertajam sasaran sebagai Pusat Teknologi Penerbangan, perubahan tersebut adalah : Penguasaan teknologi ramjet yang diubah arahnya menjadi program-program penguasaan teknologi pesawat terbang seperti dukungan terhadap program peningkatan kapasitas SDM maupun dukungan terhadap Program Nasional rancang bangun pesawat N219, rancang bangun LSA (Lapan Surveillence Aircraft) dan rancang bangun pesawat nir awak UAV (LSU Lapan Surveillance UAV). Dalam tahun 2013 ini, program spin off dalam bentuk kompetisi muatan roket Indonesia (KOMURINDO) maupun kompetisi UAV untuk pelajar, mahasiswa dan umum juga mewarnai kegiatan di Pustekbang. Partisipasi Pustekbang lintas Instansi seperti dalam kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Madura/Situbondo dan aplikasi pengambilan foto/video dengan pesawat UAV (LSU) dalam kegiatan pemetaan lahan latihan perang bersama Dirtopad TNI AD, pemantauan lahan pertanian bersama Kementan, pemantauan dampak banjir di Jakarta juga merupakan pencapaian yang layak diapresiasi. 5

6 Jakarta, Januari 2014 Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Drs. Gunawan Setyo Prabowo, MT NIP. :

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pembina utama dalam penyelenggaraan pembangunan kedirgantaraan nasional di Indonesia. Visi LAPAN adalah menjadi institusi penggerak kemandirian dalam penguasaan sains dan teknologi kedirgantaraan dan pemanfaatan bagi kesejahteraan bangsa dan pembangunan nasional yang bekelanjutan. Salah satu misi LAPAN adalah memperkuat kemampuan penguasaan teknologi penerbangan serta pemanfaatannya untuk menjadi mitra industri strategis penerbangan. Misi tersebut menjadi tugas Pustekbang untuk mewujudkannya. Sasaran utama adalah penguasaan pesawat UAV dengan kemampuan surveillance dan dengan jarak jelajah 200 km dengan lama terbang diatas 2 jam dan mampu membawa muatan awal seberat 10 kg, penguasaan teknologi pesawat terbang, serta spin off teknologi penerbangan berupa kompetisi muatan roket Indonesia dan kompetisi UAV untuk pelajar, mahasiswa dan umum. Untuk mencapai misi tersebut, maka disusun program kegiatan tahunan. Pada tahun 2013, program yang berjalan adalah rancang bangun dan pemanfaatan prototip pesawat nir awak UAV LSU (Lapan Surveillance UAV), persiapan pelaksanaan program rancang bangun pesawat N219, rancang bangun pesawat LSA dan terlaksananya spin off teknologi penerbangan berupa kompetisi muatan roket Indonesia dengan 37 peserta Perguruan Tinggi serta lomba UAV di tingkat pelajar, mahasiswa dan umum. I.2. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pembina utama dalam penyelenggaraan pembangunan kedirgantaraan nasional di Indonesia. Salah satu misi LAPAN adalah mengembangkan spin-off teknologi dirgantara. Secara khusus misi LAPAN adalah : 1. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dirgantara untuk mencapai kemandirian di bidang pengembangan dan aplikasi Teknologi Satelit, Teknologi Roket, dan Teknologi Penerbangan dalam rangka mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat, perlindungan wilayah, dan pelestarian lingkungan hidup. 7

8 2. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan melalui upaya pemanfaatan Teknologi Satelit, Teknologi Roket dan Teknologi Penerbangan. I.3. Struktur Organisasi Pusat Teknologi Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi penerbangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Teknologi Penerbangan melaksanakan / menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. penyiapan rencana kinerja kegiatan Pusat Teknologi Penerbangan; b. penelitian dan pengembangan di bidang teknologi aerodinamika c. penelitian dan pengembangan di bidang teknologi propulsi penerbangan; d. penelitian dan pengembangan di bidang teknologi avionik penerbangan e. penelitian dan pengembangan di bidang teknologi aerostruktur f. Penerapan teknologi penerbangan (spinoff) g. evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan. Dengan fungsi tersebut disusunlah struktur organisasi Pusat Teknologi Penerbangan yang dapat dituliskan sebagai berikut : Struktur Organisasi Pusat Teknologi Penerbangan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan KASUB. TU Bid. Aerodinamik Bid. Aerostruktur Bid. Avionik Bid. Propulsi Kelompok Penelitian Kelompok Penelitian Kelompok Penelitian/Program Dalam pelaksanaanya organisasi di atas akan menjalankan program/kegiatan secara kepusatan. Cara ini akan membuat sistem matrik dari para anggota kelompok peneliti ke dalam program-program kepusatan, seperti terlihat sbb : 8

9 Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan QC Kepala Pusat Teknologi Penerbangan KEPALA PROGRAM Bid. Aerodi namik Bid. Aero struktur Bid. Avio nik Bid. Propul si LSU N219 LSA Dengan organisasi pelaksanaan di atas, algoritma sistem engineering akan dilaksanakan secara kepusatan, karena definisi kegiatan adalah kegiatan yang bersifat kepusatan. Diharapkan dengan model pelaksanaan ini program kepusatan akan bersifat integratif baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas maupun daya dukung alat dan bahan penelitian. Program ini juga secara sistem akan mengakomodasi sistem validasi secara kepusatan dengan adanya grup QC (Quality Control) yang berfungsi menganalisis dan mengontrol program dalam kaitannya dengan kebutuhan strategis nasional, yang memang menjadi wilayah LAPAN sebagai Lembaga Nasional dibidang program kedirgantaraan. I.4. Sistimatika Penyajian Laporan kinerja disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya. BAB II. RENCANA STRATEGIS & RENCANA KINERJA 9

10 Menguraikan tentang Rencana Strategis , Rencana Kinerja, Penjabaran Sasaran Kinerja 2013 dan Strategi Pelaksanaan Program BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Menguraikan tentang pengukuran capaian kinerja, analisis, hasil dan evaluasi 2013 BAB IV. PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan kinerja tahun

11 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pusat Teknologi Penerbangan harus mengacu pada Rencana Strategis Lapan secara keseluruhan, baik jangka panjang maupun pada tahun 2013 ini. II.1. Rencana Strategis LAPAN Sampai Akhir Tahun 2014 Sejak didirikan tahun 1963, LAPAN telah dikembangkan sehingga mampu melaksanakan perannya. Pada tahun 2014, LAPAN ditargetkan akan mencapai kemampuan sebagai berikut : Pusat Teknologi Penerbangan : Telah berhasil dikembangkan pesawat tanpa awak (UAV) dan pesawat ringan dua penumpang untuk kebutuhan survey dan penginderaan jauh. Seluruh desain N219 telah berhasil dibangun dan N219 telah memasuki pembuatan prototipe. Telah berhasil juga dibangun dan dioperasikan pesawat Cesna empat penumpang II.2. Sasaraan Kegiatan LAPAN Tahun 2013 Sasaran kegiatan di atas akan dicapai dalam tiga tahun anggaran, yaitu tahun anggaran tahun 2012, 2013 dan Sasaran hasil kerja tahun 2013 adalah sebagai berikut : Pusat Teknologi Penerbangan 1. Tahun 2013 akan dihasilkan sebuah pesawat ringan dua penumpang berbasiskan S15 dengan modifikasi sistem surveillance untuk kebutuhan pemetaan dan pemantauan (LSA-01) 2. Dalam rangka desain pesawat transportasi N219 akan dihasilkan beberapa optimasi subsistem pesawat N219 seperti High Lift Device dan Airfoil. Disamping itu juga akan ikut berpartisipasi dalam persiapan dan rancang bangun prototipe pesawat N Pada tahun 2013 dalam rangka pengembangan pesawat tanpa awak (UAV) akan dihasilkan sebuah pesawat tanpa awak dengan kemampuan membawa payload misi 10 Kg (LSU-03) yang mampu terbang secara 11

12 autonomous. Disamping itu akan dilakukan optimalisasi kemampuan LSU-02 dengan jarak jangkau menjadi minimal 150 km dengan lama terbang 4 jam (pemecahan rekor MURI). serta memperluas aplikasi LSU pada bidang mitigasi bencana, pertanian, kehutaan, pertahanan. II.3. Rencana Strategis Pusat Teknologi Penerbangan II.3.1. Visi dan Misi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Pusat Teknologi Penerbangan mempunyai visi yang sudah mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang lebih baik serta diturunkan dari salah satu misi kedeputian Bidang Teknologi Dirgantara. Visi tersebut adalah : Menjadi Center of excellent Teknologi Penerbangan di Indonesia pada tahun 2025 Sedangkan untuk mewujudkan visi seperti di atas maka disusun suatu misi yang tugas dan fungsi Pusat Teknologi Penerbangan, yaitu : Mengembangkan teknologi penerbangan dengan penguasaan keilmuan yang kuat, merancang bangun prototipe pesawat sipil ukuran kecil maupun sedang, serta mendukung semua program dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi dirgantara nasional II.3.2. Tujuan dan Sasaran Mengacu pada tujuan dan sasaran yang ditetapkan LAPAN, maka tujuan kegiatan Pusat Teknologi Penerbangan adalah : 1. Mendukung industri pertahanan yang tangguh. 2. Mendukung industri kedirgantaraan yang tangguh. 3. Mendukung sistem pengelolaan dan pengendalian Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan hidup, bencana alam dan wilayah pertahanan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan program penelitian pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) pesawat Lapan 12

13 Surveillance Aircraft (LSA), Lapan Surveillance UAV (LSU) dan program pengembangan pesawat transport nasional N219. Sasaran strategis yang ditetapkan adalah turunan dari sasaran strategis LAPAN, dengan tujuan membangun kemampuan dalam pengembangan teknologi propulsi, aerostruktur, aerodinamika dan avionik (kendali), yang kemudian diturunkan menjadi sasaran-sasaran strategis. Sasaran strategis seperti yang tercantum dalam Penetapan Kinerja adalah sbb. : Tabel 2.1. Penetapan Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Utama (1) (2) (3) 1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan; 1. IKU 1:Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan; a. Usulan HKI b. Publikasi nasional c. Publikasi internasional 2. IKU 2 :Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan; a. Prototipe b. Modul dan komponen 3. IKU 3 :Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna; 2. Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan; 4. IKU 4 :Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi penerbangan 5 13

14 3. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan 5. IKU 5 :Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan 11 II.4. Penjabaran Sasaran Kinerja Utama II.4.1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan Peningkatan kemampuan penelitian pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) dalam penguasaan teknologi penerbangan di Pusat Teknologi Penerbangan dilaksanakan dengan upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui on job training atau belajar sambil magang baik di PTDI maupun di TU Berlin. Dengan semakin meningkatnya kemampuan SDM di Pusat Teknologi Penerbangan, hal itu terwujud dalam bentuk prototip pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh pengguna. II Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lsensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan Peningkatan kemampuan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Pusat Teknologi Penerbangan dilakukan secara kontinyu dan diakselerasi untuk mengejar ketertinggalannya. Teknologi Penerbangan di Indonesia pernah mengalami masa kejayaan dengan berhasil dikembangkannya pesawat N250 oleh PTDI di era akhir tahun 1990 an, namun kemudian mati suri selama beberapa tahun. Baru pada tahun 2011 dibentuk kembali Pusat Teknologi Penerbangan di Lapan. Sudah sangat jauh perkembangan dunia teknologi penerbangan yang ada namun dengan segala kendala yang ada baik SDM maupun akses, Pusat Teknologi Penerbangan berusaha mengejarnya dengan berpijak pada modal SDM dan fasilitas infrastruktur yang ada. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Penerbangan untuk mengakselerasi kemampuan dan kompetensi SDM yang ada. Diantaranya adalah melakukan on job training dengan mengirim 6 engineer di TU Berlin Jerman untuk melakukan rancang bangun pesawat LSA, on job training di PTDI dalam rangka persiapan rancang bangun pesawat transportasi N219, dan sebagainya. 14

15 Salah satu idikator dari peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM ini adalah usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang diusulkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan sepanjang tahun Indikator lain untuk melihat hasil peningkatan SDM adalah paper (makalah) yang dihasilkan dan dipublikasikan, baik publikasi tingkat nasional maupun internasional. II Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan Peningkatan kemampuan litbangyasa dalam penguasaan teknologi penerbangan juga bisa diindikasikan melalui jumlah prototype, modul dan komponen di bidang teknologi yang dihasilkan. Pada tahun 2013 Pusat Teknologi Penerbangan menghasilkan 3 prototype pesawat, yakni pesawat Lapan Surveillance Aircraft (LSA) dan 2 type pesawat UAV Lapan Surveillance UAV (LSU) type LSU-02 dan LSU-03. Selain prototype, modul dan komponen hasil litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan juga menjadi indikator dari peningkatan kompetensi SDM. Modul dan komponen yang dihasilkan sepanjang tahun 2013 adalah High Lift Device (HLD) pesawat N219, modul outonomus, modul antena tracking dan modul video real time. II Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna Salah satu indikasi keberhasilan dari peningkatan kemampuan litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan adalah jumlah prototype, modul dan komponen yang dimanfaatkan oleh pengguna. Prototype pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU) yang sudah dimanfaatkan secara luas oleh pengguna adalah type LSU-01 dan LSU-02. Pemanfaatan prototype pesawat LSU-01 dan LSU-02 diantaranya adalah pemantauan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Madura/Situbondo, pemetaan lahan latihan perang bersama Dirtopad TNI AD, pemantauan lahan pertanian bersama Kementan, pemantauan dampak banjir di Jakarta, dll. 15

16 II.4.2. Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan Pusat Teknologi Penerbangan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan yang dimilikinya ke berbagai instansi dan Universitas yang membutuhkannya dalam rangka kerjasama yang saling membutuhkan. Pemberian dan pembinaan teknis dilakukan dalam bentuk tutorial teknologi penerbangan khusunya pesawat UAV, pengambilan dan pemantauan data maupun dalam bentuk bimbingan Kerja Praktek dan pembuatan skripsi dengan topik salah satu sub sistem dari teknologi penerbangan seperti desain dan manufaktur struktur komposit, pemodelan dinamika terbang pesawat, kontrol pesawat, muatan roket dll. Pemberian dan pembinaan teknis diantaranya dilakukan terhadap Dirtopad TNI AD, UGM, ITTelkom, Universitas Pancasila, Universitas Negeri Solo, dll. II.4.3. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi. Dengan kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat pada kedua belah pihak. Tujuan dari kerjasama ini diantaranya dititikberatkan untuk meningkatkan kemampuan (skill) personil kedua belah pihak, desiminasi teknologi penerbangan, pendalaman operasional requirement dan peningkatan local content (TKDN). Kerjasama teknis antar departemen sangat berguna untuk peningkatan dan akselerasi kemampuan personil Pusat Teknologi Penerbangan. Dengan tantangan nyata yang ada baik dari segi teknologi maupun waktu, personil Pusat Teknologi Penerbangan menjadi terpacu untuk memenuhi operasional dan requirement yang dikehendaki oleh user. Dari kerjasama teknis ini pula Pusat Teknologi Penerbangan dituntut untuk senantiasa mendalami dan menyempurnakan operasional requirement sesuai kebutuhan terkini. Desiminasi teknologi penerbangan dilakukan selain untuk memenuhi keinginan user juga untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap teknologi penerbangan misalnya dengan keikutsertaan Pusat Teknologi Penerbangan dalam Lomba Kompetisisi Muatan Roket Indonesia, Kompetisi UAV, dll. Kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi dan Universitas diantaranya dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, 16

17 UGM, BBSDLP, UNY, IT Telkom, Dinas Pertanian Jawa Barat,BNPB, BNPP dan lain-lain. II.5. Rencana Kerja Untuk mendukung dan mencapai sasaran yang ditetapkan, maka disusunlah Rencana Kerja Tahunan tahun 2013 dengan mempertimbangkan hasil yang dicapai pada tahun sebelumnya dan rencana strategis lima tahun Rencana kerja secara detail ditunjukkan dalam lampiran dan buku rencana kerja tahunan Rencana kerja meliputi input berupa sasaran strategis yang disertai dengan indikator-indikator sasaran dan target dengan satuan yang terkuantisasi. Untuk mendapatkan kinerja yang jelas, maka ditetapkan pengukuran kinerja dan indikator kerja utama di satuan kerja Pusat Teknologi Penerbangan. Program pengukuran kinerja dan Indicator Kerja Utama ditetapkan oleh Kepala Pusat dan disosialisasikan kepada struktural di bawahnya dan seluruh karyawan di lingkungan Pustekbang sehingga tersosialisasi dengan baik. Berdasarkan indikator kerja utama yang merepresentasikan program utama di Pusat Teknologi Penerbangan, indikator kerja utama Pusat Teknologi Penerbangan tahun 2013 adalah sbb : Tabel 2.2. Rencana Kerja Tahunan 2013 Sasaran Strategis Utama Indikator Kinerja Utama Target (1) (2) (3) 1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan; 1. IKU 1: Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan; a. Usulan HKI b. Publikasi nasional c. Publikasi internasional 2. IKU 2 : Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan

18 2. Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan; 3. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan; a. Prototipe b. Modul dan komponen 3. IKU 3 : Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna; 4. IKU 4 : Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi penerbangan 5. IKU 5 : Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan Indikator kinerja utama ditetapkan berdasarkan kondisi lapangan yang ada, terutama kemampuan SDM yang dimiliki, peralatan analisis dan proses yang dimiliki, anggaran yang telah diajukan dan mendapat persetujuan, serta melihat kondisi peralatan yang dimiliki litbang/industri yang dimiliki di Indonesia saat ini. Rencana kerja dibuat untuk mencapai target sasaran berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Peningkatan kemampuan penelitian pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) dalam penguasaan teknologi penerbangan di Pusat Teknologi Penerbangan dilaksanakan dengan upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui on job training atau belajar sambil magang baik di PTDI maupun di TU Berlin. Dengan semakin meningkatnya kemampuan SDM di Pusat Teknologi Penerbangan, hal itu terwujud dalam bentuk prototip pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh pengguna. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Penerbangan untuk mengakselerasi kemampuan dan kompetensi SDM yang ada. Diantaranya 18

19 adalah melakukan on job training dengan mengirim 6 engineer di TU Berlin Jerman untuk melakukan rancang bangun pesawat LSA, on job training di PTDI dalam rangka persiapan rancang bangun pesawat transportasi N219, dan sebagainya. Pusat Teknologi Penerbangan mempersiapkan iklim yang kondusif untuk mendorong usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan penulisan paper (makalah) baik yang dipublikasikan pada tingkat nasional maupun internasional. Selain itu Pusat Teknologi Penerbangan juga menyusun anggaran dan mempersiapkan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan 3 prototype pesawat, yakni pesawat Lapan Surveillance Aircraft (LSA) dan 2 type pesawat UAV Lapan Surveillance UAV (LSU) type LSU-02 dan LSU-03 maupun modul dan komponen dalam bentuk High Lift Device (HLD) pesawat N219, modul outonomus, modul antena tracking dan modul video real time. Pusat Teknologi Penerbangan juga menjalin kerjasama dengan user untuk memanfaatkan hasil litbangyasa yang telah dilakukan. Pemanfaatan prototype pesawat LSU-01 dan LSU-02 diantaranya adalah pemantauan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Madura/Situbondo, pemetaan lahan latihan perang bersama Dirtopad TNI AD, pemantauan lahan pertanian bersama Kementan, pemantauan dampak banjir di Jakarta, dll. Pusat Teknologi Penerbangan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan yang dimilikinya ke berbagai instansi dan Universitas yang membutuhkannya dalam rangka kerjasama yang saling membutuhkan. Pemberian dan pembinaan teknis dilakukan dalam bentuk tutorial teknologi penerbangan khusunya pesawat UAV, pengambilan dan pemantauan data maupun dalam bentuk bimbingan Kerja Praktek dan pembuatan skripsi dengan topik salah satu sub sistem dari teknologi penerbangan seperti desain dan manufaktur struktur komposit, pemodelan dinamika terbang pesawat, kontrol pesawat, muatan roket dll. Pemberian dan pembinaan teknis diantaranya dilakukan terhadap Dirtopad TNI AD, UGM, ITTelkom, Universitas Pancasila, Universitas Negeri Solo, dll. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi. Dengan kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat pada kedua belah pihak. Tujuan dari kerjasama ini diantaranya dititikberatkan untuk meningkatkan kemampuan (skill) personil kedua belah pihak, desiminasi 19

20 teknologi penerbangan, pendalaman operasional requirement dan peningkatan local content (TKDN). Kerjasama teknis antar departemen sangat berguna untuk peningkatan dan akselerasi kemampuan personil Pusat Teknologi Penerbangan. Dengan tantangan nyata yang ada baik dari segi teknologi maupun waktu, personil Pusat Teknologi Penerbangan menjadi terpacu untuk memenuhi operasional dan requirement yang dikehendaki oleh user. Dari kerjasama teknis ini pula Pusat Teknologi Penerbangan dituntut untuk senantiasa mendalami dan menyempurnakan operasional requirement sesuai kebutuhan terkini. Desiminasi teknologi penerbangan dilakukan selain untuk memenuhi keinginan user juga untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap teknologi penerbangan misalnya dengan keikutsertaan Pusat Teknologi Penerbangan dalam Lomba Kompetisisi Muatan Roket Indonesia, Kompetisi UAV, dll. Kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi dan Universitas diantaranya dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, UGM, BBSDLP, UNY, IT Telkom, Dinas Pertanian Jawa Barat,BNPB, BNPP dan lain-lain. II.6. Strategi Pelaksanaan Program Untuk mencapai sasaran, pendekatan yang dilakukan selain dengan melakukan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sendiri, juga dilakukan dengan kerja sama dengan instansi pemerintah/militer dan swasta serta memanfaatkan tenaga outsourching yang terampil. Program penguasaan Pesawat Nir Awak, Pesawat terbang dan Spin Off sebagai produk Pustekbang adalah sebuah sistem, yang dapat terwujud jika sistem engineering dilaksanakan dengan baik. Untuk itu disusun strategi-strategi sbb : Melaksanakan penataan SDM, mengupgrade pengetahuan tentang dasar-dasar penerbangan, training, workshop, seminar dan diskusidiskusi untuk memantapkan posisi Pusat Teknologi Penerbangan di tengah dunia penerbangan Indonesia; Melaksanakan kaidah sistem engineering secara penuh (mission analysis), desain perparation ( CoDR, PDR, CDR ), manufacturing, Testing, Quality Control, Validasi, Evaluasi; 20

21 Membenahi fasilitas penelitian, pengujian hingga medapatkan kualitas standar bagi penelitian/perekayasaan system penerbangan; Melakukan kerjasama strategis dengan mitra dan expert baik nasional maupun internasional; Melaksanakan sistem dokumentasi sebagai bagian dari pelaksanaan sistem engineering; Melaksanakan kerja sinergis dengan stakeholder lain, seperti BPPT, PT.DI, TNI, UKM dibidang dirgantara dan Institusi Pendidikan guna meningkatkan kualitas produk litbang yang dihasilkan. 21

22 BAB III AKUNTABILITAS III.1. Pengukuran Capaian Kinerja 2013 Dalam rangka akuntabilitas kinerja, maka disusun ukuran-ukuran untuk melihat capaian kinerja yang diharapkan. Pengukuran capaian kinerja diwujudkan dalam indikator-indikator yang diperoleh dengan sasaran dan hasil (outcome) yang diinginkan seperti diperlihatkan pada penetapan kinerja. Apabila output yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka outcome umum yang diharapkan utamanya adalah peningkatan kapasistas SDM dalam mendukung pusat teknologi penerbangan, meskipun ada transisi dan perubahan, beberapa output menjadi andalan yaitu kegiatan pengembangan pesawat ringan, termasuk pengembangan beberapa sub sistem pendukungnya (aerostruktur, avionik, dan propulsi, pengembangan komputer kluster), pengembangan UAV dan tentunya produk spin off yang berguna langsung kepada masyarakat. Adapun pengukuran kinerja pada tahun 2013 yang berisi target, realisasi dan capaian Pusat Teknologi Penerbangan dapat dilihat seperti di bawah ini : Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Pusat Tknologi Penerbangan Tahun 2013 Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisa si Capai an (1) (2) (3) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan : 1. Usulan HKI 2 buah 2 buah 100 % teknologi 2. Publikasi nasional % penerbangan; paper/ buku paper/ buku 3. Publikasi internasional 4 paper 8 paper 200 % Jumlah prototipe, modul, dan 22

23 komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan 1. Prototipe 3 buah 3 buah 100 % 2. Modul dan komponen 4 buah 4 buah 100 % Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi penerbangan Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan 2 buah 2 buah 100 % 5 buah 5 buah 100 % % buah buah III.2. Hasil, Evaluasi & Analisis Capaian Sasaran Kinerja 2013 Evaluasi kinerja Pusat Teknologi Penerbangan selama tahun 2013 dapat dievaluasi dan dianalisis sebagai berikut dengan mengacu pada pengukuran kinerja seperti pada tabel di atas dan dikelompokkan berdasarkan masingmasing sasaran strategis yang ada. III.2.1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan Peningkatan kemampuan penelitian pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) dalam penguasaan teknologi penerbangan di Pusat Teknologi Penerbangan dilaksanakan dengan upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui on job training atau belajar sambil magang baik di PTDI maupun di TU Berlin. Dengan semakin meningkatnya kemampuan SDM di 23

24 Pusat Teknologi Penerbangan, hal itu terwujud dalam bentuk prototip, modul dan komponen pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh pengguna. III Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lsensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Penerbangan untuk mengakselerasi kemampuan dan kompetensi SDM yang ada. Diantaranya adalah melakukan on job training dengan mengirim 6 engineer di TU Berlin Jerman untuk melakukan rancang bangun pesawat LSA, on job training di PTDI dalam rangka persiapan rancang bangun pesawat transportasi N219, dan sebagainya. Salah satu idikator dari peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM ini adalah usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang diusulkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan sepanjang tahun Dari 2 buah target usulan HAKI pada tahun 2013, semuanya terealisasi dengan diusulkannya desain seeker dan sharklet/winglet High Lift Device (HDL) pesawat N219. Dengan demikian usulan HAKI pada tahun ini terealisasi 100 %. Gambar 3.1. Pesawat N219 Indikator lain untuk melihat hasil peningkatan SDM adalah paper (makalah) yang dihasilkan dan dipublikasikan, baik publikasi tingkat nasional maupun internasional. Dari target 25 publikasi nasional terealisasi semuanya yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal, majalah, hasil seminar nasional, dokumen teknik, buku ilmiah, dan lain-lain. Realisasi publikasi nasional tercapai 100 %. Sedangkan dari 4 paper yang ditargetkan dipublikasikan secara internasional tercapai 8 paper yang diterbitkan, diantaranya adalah paper Hibrid 24

25 LSU -01 for urban mapping : Concept and Prelimenary Design yang diterbitkan pada kumpulan paper hasil konferensi UAV World Conference di Frankfurt Jerman. 2 paper diterbitkan pada seminar APISAT Conference di Takamatsu Jepang berjudul Flight Testing of LAPAN Surveillance UAV-02 (LSU-02) dan Engineering Development of LAPAN Surveillance UAV-02 (LSU-02). 5 paper diterbitkan dalam Seminar Internasional SIPTEKGAN di Indonesia. Dengan demikian publikasi internasional tercapai melebihi target sebesar 200 %. III Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan Peningkatan kemampuan litbangyasa dalam penguasaan teknologi penerbangan juga bisa diindikasikan melalui jumlah prototype, modul dan komponen di bidang teknologi yang dihasilkan. Pada tahun 2013 Pusat Teknologi Penerbangan menghasilkan 3 prototype pesawat, yakni pesawat Lapan Surveillance Aircraft (LSA) dan 2 type pesawat UAV Lapan Surveillance UAV (LSU) type LSU-02 dan LSU-03. Dengan demikian dari target 3 buah prototype pesawat yang dihasilkan pada tahun 2013 oleh Pusat Teknologi Penerbangan terealisasi sebesar 100 %. Gambar 3.1. Modular Airframe Pesawat LSA 25

26 Gambar 3.3. Persiapan Terbang Pesawat LSA Rancang bangun pesawat Lapan Surveillance Aircraft (LSA) melibatkan secara langsung 6 engineer LAPAN yang melakukan on job training di TU Berlin Jerman selama 10 bulan dalam rangka ToT (Transfer of Technology). Manufaktur pesawat dilakukan sesuai desain yang melibatkan kedua belah pihak (LAPAN dan TU Berlin) dan sudah diuji terbang dengan sukses. Selanjutnya pesawat siap untuk terbang sesuai dengan misi yang telah dipersiapkan. Gambar 3.4. Cetakan Sayap Pesawat LSA 26

27 Prototype pesawat lain yang dihasilkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan pada tahun 2013 adalah 2 prototype pesawat nir awak UAV yakni UAV Lapan Surveillance UAV (LSU) tipe LSU-02 dan LSU-03. Pesawat LSU-02 telah mencatatkan rekor MURI sebagai pesawat tanpa awak yang mampu terbang secara autonomus (terbang sendiri) menempuh jarak sejauh 200 km Pameungpeuk- Pangandaran pp. Aplikasi misi terbang pesawat LSU-02 yang dilakukan juga semakin beragam baik untuk kepentingan sipil maupun militer. LSU-02 telah mendapatkan banyak pengalaman terbang baru seperti pemantauan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Situbondo / Madura, pemantauan lahan Latihan perang TNI AD bersama Dirtopad AD, pemantauan bencana banjir, pemetaan lahan pertanian, dan lain-lain. Pesawat LSU-03 sudah menjalani uji terbang secara autonomus (terbang sendiri) di Pameungpeuk sebanyak 2 kali. Gambar 3.5. Piagam Rekor MURI Pesawat UAV Terbang Autonomus Selain prototype, modul dan komponen hasil litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan juga menjadi indikator dari peningkatan kompetensi SDM. Modul dan komponen yang dihasilkan sepanjang tahun 2013 adalah High Lift Device (HLD) pesawat N219, modul autonomus, modul antena tracking dan modul video real time. Litbangyasa modul High Lift Device dilakukan untuk meningkatkan performance terbang pesawat N219. Modul autonomus, modul antena tracking 27

28 dan modul video real time dirancang bangun untuk menyempurnakan misi terbang pesawat UAV Lapan Surveillance UAV (UAV). Dengan demikian dari target 4 buah modul dan komponen yang dihasilkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan pada tahun 2013 terealisasi sebesar 100 %. III Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna Salah satu indikasi keberhasilan dari peningkatan kemampuan litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan adalah jumlah prototype, modul dan komponen yang dimanfaatkan oleh pengguna. Prototype pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU) yang sudah dimanfaatkan secara luas oleh pengguna adalah type LSU-01 dan LSU-02. LSU-02 dan LSU-01. Gambar 3.6. Pesawat UAV LSU-01 Gambar 3.7. Hasil rekonstruksi pesawat UAV LSU-02 28

29 Gambar 3.8. Pesawat UAV LSU-02 di Geladak Kapal KRI Frans Kaiseppo Gambar 3.9. Hasil Simulasi Landing Gear Pesawat LSU -02 Gambar Pengujian Landing Gear Pesawat LSU-02 29

30 Pemanfaatan prototype pesawat LSU-01 dan LSU-02 diantaranya adalah pemantauan Latihan Gabungan (Latgab) TNI di perairan Madura/Situbondo, pemetaan lahan latihan perang bersama Dirtopad TNI AD, pemantauan lahan pertanian bersama Kementan, validasi remote sensing dengan Chiba University, pemantauan dampak banjir di Jakarta, dll. Gambar Rencana Terbang Pesawat LSU Untuk Pemotretan Udara 30

31 Gambar Hasil Pemotretan Pesawat LSU Dari target 2 buah prototype di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna terealisasi sebesar 100 %. III.2.2. Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan Pusat Teknologi Penerbangan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan yang dimilikinya ke berbagai instansi dan Universitas yang membutuhkannya dalam rangka kerjasama yang saling membutuhkan. Pemberian dan pembinaan teknis dilakukan dalam bentuk tutorial teknologi penerbangan khusunya pesawat UAV, pengambilan dan pemantauan data maupun dalam bentuk bimbingan Kerja Praktek dan pembuatan skripsi dengan topik salah satu sub sistem dari teknologi penerbangan seperti desain dan manufaktur struktur komposit, pemodelan dinamika terbang pesawat, kontrol pesawat, muatan roket dll. Pemberian dan pembinaan teknis diantaranya dilakukan terhadap Dirtopad TNI AD, UGM, ITTelkom, Universitas Pancasila, dan Universitas Negeri Surakarta (UNS). Dengan demikian dari target 5 buah pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan ke pihak luar terealisasi 100 %. 31

32 III.2.3. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi. Dengan kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat pada kedua belah pihak. Tujuan dari kerjasama ini diantaranya dititikberatkan untuk meningkatkan kemampuan (skill) personil kedua belah pihak, desiminasi teknologi penerbangan, pendalaman operasional requirement dan peningkatan local content (TKDN). Kerjasama teknis antar departemen sangat berguna untuk peningkatan dan akselerasi kemampuan personil Pusat Teknologi Penerbangan. Dengan tantangan nyata yang ada baik dari segi teknologi maupun waktu, personil Pusat Teknologi Penerbangan menjadi terpacu untuk memenuhi operasional dan requirement yang dikehendaki oleh user. Dari kerjasama teknis ini pula Pusat Teknologi Penerbangan dituntut untuk senantiasa mendalami dan menyempurnakan operasional requirement sesuai kebutuhan terkini. Desiminasi teknologi penerbangan dilakukan selain untuk memenuhi keinginan user juga untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap teknologi penerbangan misalnya dengan keikutsertaan Pusat Teknologi Penerbangan dalam Lomba Kompetisisi Muatan Roket Indonesia, Kompetisi UAV, dll. Kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi dan Universitas diantaranya dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, PTDI, UGM, BBSDLP, UNY, IT Telkom, Dinas Pertanian Jawa Barat, BNPB, BNPP dan TU Berlin. Dengan demikian dari target 11 buah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan yang dilakukan dengan pihak institusi luar terealisasi sebanyak 12 kerjasama sebesar 109 % III. 3. Akuntabilitas Keuangan Pustekbang selama tahun anggaran 2012 menerima dana DIPA sebesar Rp ,-. Total anggaran yang direalisasikan adalah Rp ,- sehingga total penyerapan adalah 94 %. Dana yang tidak terserap adalah sebesar Rp 1.,- Daya serap yang tidak mencapai 100% disebabkan beberapa peralatan dan bahan serta perjalanan dinas dapat diefisienkan. Dana DIPA selama satu tahun berdasarkan programnya dapat disarikan dalam bentuk table sesuai dengan kegiatan dan anggaran yang telah dicapai 32

33 dikelompokkan dalam DIPA sesuai dengan rencana operasionalnya sebagai berikut : Tabel 3.1. Realisasi Anggaran Pusat Teknologi Penerbangan 2013 Kode Kegiatan Belanja (Rp.) Anggaran Realisasi Sisa Pesawat nir awak yang dikembangkan Pesawat turbojet yang dikembangkan Kompetensi teknologi penerbangan yang dikembangkan Spin off teknologi penerbangan yang diaplikasikan Publikasi ilmiah teknologi penerbangan Jenis sistem ground segment dan sistem TTC yang dikembangkan Layanan perkantoran Kendaraan bermotor Perangkat pengolah data dan komunikasi Peralatan dan fasilitas perkantoran Gedung/Bangunan Jumlah Semua alokasi anggaran digunakan untuk mendukung kegiatan yang ada di Pustekbang. Sebagai informasi, dalam pelaksanaan kegiatan Spin Off KOMURINDO, anggaran yang digunakan berasal dari Dikti Kemendiknas. Pustekbang berpartisipasi sebagai penanggung jawab teknis dalam pembuatan roket, pengujian dan peluncuran. 33

34 BAB IV PENUTUP Secara keseluruhan, sasaran yang dicanangkan di tahun 2013 telah dapat dicapai dengan baik, namun beberapa kendala yang timbul dalam rangka mencapai sasaran strategis tahun 2013 perlu mendapat perhatian. Target baru dalam rangka menegaskan komitmen penguasaan teknologi penerbangan dengan Project Lapan Surveillance Aircraft (LSA), perlu mendapatkan perhatian yang serius dan diharapkan apa yang dicapai dengan pembuatan dan uji terbang pada tahun 2013 dapat dilanjutkan ke tahap aplikasi pemanfaatan sesuai dengan misi yang diembannya pada tahun Selain itu, program N219 juga harus mendapatkan perhatian, karena ini merupakan program nasional dan mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan nasional. Prelimenary design untuk dasar pengembangan pesawat nir awak telah diperoleh, baik dari sisi avionik, struktur, dan propulsi dan dimanufaktur serta uji terbang pada tahun Pemanfaatan pesawat nir awak dengan institusi luar seperti dengan Kementan dan TNI pada tahun ini perlu dilanjutkan dengan membuat standarisasi pada pesawat-pesawat jenis tertentu yang sudah siap. Sementara target kerjasama pemanfaatan dan pengembangan UAV dengan Chiba University juga harus dilaksanakan tahun 2014 dengan membuat rancang bangun pesawat UAV yang lebih besar dengan kemampuan membawa payload sampai dengan 25 kg. Secara umum, penggunaan anggaran tahun 2013 berjalan cukup baik dan menghasilkan output dan outcome yang cukup signifikan. 34

(LAPAN) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

(LAPAN) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ORGANISASI LAPAN PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN 2011 - SEKARANG PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN Lab. Avionik Lab. Propulsi Gedung Utama Lab. Aerostruktur Lab.

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN

PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN Kepala Pusat : Drs. Gunawan Setyo Prabowo, MT Bidang Program dan Fasilitas : Ir. Agus Aribowo, M.Eng Bidang Diseminasi : Dipl.Ing. Agus Bayu Utama, MSc, ME Bagian Administrasi

Lebih terperinci

Revisi ke 09 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 09 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-82.1-/216 DS8916-4341-221-882 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-82.1-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV LAPORAN KEMAJUAN FORM B.2-4 PKPP 2012 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV Peneliti Utama : Gunawan S. Prabowo.MT (Koridor Jawa-Pendukung) PUSAT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN PESAWAT TEMPUR IF-X

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN PESAWAT TEMPUR IF-X Final Draft Menunggu Paraf KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN PESAWAT TEMPUR IF-X DENGAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera, Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat- Nya, Renstra Deputi Bidang Teknologi Penerbangan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 9 Oktober 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 9 Oktober 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tahun 2015

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tahun 2015 i i ii IKHTISAR EKSEKUTIF Sejalan dengan perwujudan pemerintahan yang mengikuti prinsip good governance dan clean government disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan;

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan; BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor: 2 tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 31 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 31 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

RISET DAN SINERGI RISET IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN)

RISET DAN SINERGI RISET IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI. Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) RISET DAN SINERGI RISET IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) 1 VISI DAN MISI LAPAN 2015-2019 1 VISI, MISI, SASARAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN 2015-2019 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Lebih terperinci

RENSTRA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN (ADENDUM)

RENSTRA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN (ADENDUM) 1 RENSTRA 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN (ADENDUM) OLEH TIM RENSTRA PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN KEDEPUTIAN BIDANG TEKNOLOGI DIRGANTARA LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL 2 PENGANTAR Rencana

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 PUSATTEKNOLOGI PENERBANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 KepalaPusat :Drs.GunawanSetyoPrabowo, MT Bidang Program danfasilitas : Ir. AgusAribowo, M.Eng BidangDiseminasi :Dipl.Ing. AgusBayuUtama,

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG 1/6 LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG PROGRAM PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK Fokus Bidang Prioritas: Teknologi Pertahanan dan Keamanan Peneliti Utama:

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 8 September 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 8 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: ELIZA CITRA PUSPITASARI

Lebih terperinci

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel Usulan Teknologi Unggulan: 2. Teknologi Pencitraan Multispektrum Pushbroom (Pushbroom Multispectral Imaging) untuk Penginderaan Jauh 1. Latar Belakang Dalam rangka membangun kemandirian penguasaan teknologi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 04 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DAN RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGUNCI SASARAN BERGERAK BERBASIS VISION

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DAN RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGUNCI SASARAN BERGERAK BERBASIS VISION MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT DINAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DAN RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGUNCI SASARAN BERGERAK BERBASIS VISION BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N )

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) LAKIP LAPAN 2012 Roket Balistik Satelit LAPAN-A2 UAV Surveillance SIMBA Center LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta 13220, P.O. Box 1020 / JAT Telp.

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 214 UNIT KERJA (652673) ALOKASI Rp. 33.227.67. (82) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (1) L A P A N PERHITUNGAN TAHUN 214 Halaman 1 82.1.6 Program Pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. Perusahaan ini mengelolah perkebunan yang berada

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

RENSTRA TAHUN

RENSTRA TAHUN Revisi-1 RENSTRA TAHUN 2015-2019 PENERBANGAN DAN ( L A P A N Jl. Angkasa Trikora, Desa Sumberker, Biak Papua Telp. 0981 21078, Fax. 0981 RENSTRA BALAI LAPAN BIAK 2015-2019 Page 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROKET NASIONAL DALAM KAITANNYA DENGAN HAMBATAN ALIH TEKNOLOGI DARI MISSILE TECHNOLOGY CONTROL REGIME (MTCR)

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROKET NASIONAL DALAM KAITANNYA DENGAN HAMBATAN ALIH TEKNOLOGI DARI MISSILE TECHNOLOGY CONTROL REGIME (MTCR) KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROKET NASIONAL DALAM KAITANNYA DENGAN HAMBATAN ALIH TEKNOLOGI DARI MISSILE TECHNOLOGY CONTROL REGIME (MTCR) PT. DAHANA, 29 Maret 2012 PUSAT PENGKAJIAN DAN INFORMASI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA

RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA Sutrisno Peneliti Bidang Propelan, LAPAN RINGKASAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang mclakukan penelitian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan. No.227, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id, www.lapanrb.org

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket.

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket. RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70 Nugroho Widi Jatmiko, Dony Kushardono, Ahmad Maryanto Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang menuju kemandirian

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Institut Teknologi Bandung Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Latar Belakang... 3 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi DIKTI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau UAS (Unmanned Aircraft System) merupakan salah satu teknologi kedirgantaraan yang saat ini sedang berkembang dengan pesat.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN PERTAMA PUNCAK MERAPI SETELAH ERUPSI 2010 MENGGUNAKAN PESAWAT NIR AWAK

PEMANTAUAN PERTAMA PUNCAK MERAPI SETELAH ERUPSI 2010 MENGGUNAKAN PESAWAT NIR AWAK PEMANTAUAN PERTAMA PUNCAK MERAPI SETELAH ERUPSI 2010 MENGGUNAKAN PESAWAT NIR AWAK Pada tanggal 25-26 April 2012 lalu, sekelompok peneliti dari Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN, F MIPA UGM,

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (68992) LOKA PENGAMATAN DIRGANTARA SUMEDANG PROPINSI (2) JAWA BARAT (13) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. LAPAN TAHUN (revisi)

RENCANA STRATEGIS. LAPAN TAHUN (revisi) RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH LAPAN TAHUN 2015 2019 (revisi) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH Renstra PUSDATA Tahun 2015-2019 i

Lebih terperinci

MENDORONG INOVASI DOMESTIK MELALUI KEBIJAKAN LINTAS LEMBAGA

MENDORONG INOVASI DOMESTIK MELALUI KEBIJAKAN LINTAS LEMBAGA MENDORONG INOVASI DOMESTIK MELALUI KEBIJAKAN LINTAS LEMBAGA PENDAHULUAN Kunci kemajuan suatu bangsa sesungguhnya tidak hanya ditentukan oleh potensi dan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, tetapi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN 2016-2021 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2016 Sambutan Ketua LPPM UMRI Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) hadir ditengah masyarakat dengan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci

GARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE

GARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE GARIS BESAR HALUAN KERJA PERIODE 2014-2015 BAB I PENDAHULUAN I. Pengertian Garis besar haluan kerja ikatan lembaga mahasiswa indonesia adalah pedoman organisasi dalam menentukan pola dan arah kerja untuk

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) dalam instansi merupakan modal intelektual yang jauh lebih penting dan memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan nilai instansi dibandingkan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian melaksanakan tugas pengkajian, pengembangan, dan koordinasi di bidang ketahanan pangan.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci