Buku Sumber Intervensi Dini untuk India

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Buku Sumber Intervensi Dini untuk India"

Transkripsi

1 Buku Sumber Intervensi Dini untuk India Pendekatan Trans-Disipliner Penulis Dr Namita Jacob Regional Education Specialist, Asia Pacific, Perkins International Tim Pengembang Poonam Natrajan; Vimala Srinivasan; Priyo Lal; Madhumathi Bose; Namita Jacob Pinki Rani&Vandana Chopra Ilustrasi Helping Children who are Blind, oleh Heidi Broner dan Hesperian Health Guides (sebelumnya dikenal dengan Hesperian Foundation), Berkeley, CA Sebuah publikasi dari THE NATIONAL TRUST for the Welfare of Persons with Autism, Cerebral Palsy, Mental Retardation & Multiple Disabilities (Ministry of Social Justice & Empowerment, Govt. of India)16-B, Bada Bazar Road, Old Rajinder Nagar, New Delhi Tel / Fax : contactus@thenationaltrust.in website :

2 Konsep & Kontribusi Meskipun hanya ada satu orang penulis pada panduan ini, tetapi banyak orang yang terlibat dalam pembuatannya, termasuk bagaimana manual ini akan diorganisir, isu utama yang perlu diatasi dalam setiap kelompok umur dan saran intervensi kunci. Tim orisinil termasukadalah: Dr Namita Jacob Poonam Natrajan Vimala Srinivasan Priyo Lal Madhumathi Bose Anuradha Naidu Sudha Ramamurthy Pinki Rani Vandana Chopra Hak Cipta The National Trust for the Welfare of Persons with Autism, Cerebral Palsy, Mental Retardation & Multiple Disabilities, Publikasi ini dapat diperbanyak, diproduksi kembali dan didistribusikan selama dilaksanakan secara gratis atau dengan biaya sukarela dan tidak untuk mendapatkan keuntungan. Kami mendorong adanya proses penerjemahan dan adaptasi dengan seijin kami untuk memenui kebutuhan lokal. Jika anda berminat untuk menerjemahkan publikasi ini secara manual, mohon menghubungi kami melalui Ilustrasi Mayoritas dari ilustrasi di dalam panduan ini digunakan dengan seijin dari Hesperian Health Guides yang memiliki hak cipta. Mohon menghubungi jika anda berminat untuk menggunakan ilustrasi-ilustrasi ini. Kami menginginkan ilustrasi yang dapat menangkap pengembangan dan di saat yang bersamaan dapat menyediakan para pembaca dengan berbagai ide posisi yang baik, permainan yang pintar, modifikasi lingkungan, dan lingkungan sosial yang kaya. Kami beralih ke sumber daya terbaik yang kami ketahui, yaitu Hesperian Health Guides - dan sangat berterima kasih atas kemurahan hati mereka dalam mendukung pekerjaan ini.

3 Prakata Panduan Intervensi Dini ini adalah suatu mimpi yang menjadi kenyataan; sebuah mimpi dari seluruh anggota sumber Intervensi Dini dari National Trust dan oranisasi-organisasi yang bekerja dalam kelahiran anak selama 6 tahun dengan hambatan perkembangan. Di dalam National Trust, ketika kami menyusun Rencana Strategi tahun , salah satu dari tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan kelas dari intervensi dini di India. Kepercayaan Nasional memulai Skema Aspirasi pada tahun 2007 dan telah mendanai 85 Organisasi Nirlaba (NGO) sejak saat itu untuk menjalankan jasa bagi kelompok umur ini. Namun hal ini tidak cukup ketika kami melihat skala kebutuhan di negara ini. Dalam mengkaji kembali kinerja dalam melakukan intervensi dini di India, kami juga menemukan bahwa kapasitas dari edukator dan terapis khusus di dalam organisasi yang tercatat sangatlah terbatas dalam menyediakan jasa yang berkualitas bagi kelompok umur ini. Hal ini merupakan periode yang paling penting dalam kehidupan dan hanya dengan intervensi yang inovatif, pelatihan orangtua yang kuat, serta manajemen yang baik di usia dini kami benar-benar berharap untuk membangun kapabilitas di antara para stakeholder. Dengan demikian pendidikan, pekerjaan, mata pencaharian yang inklusif dapat terjadi. Peluncuran Rashtriya Bal Swasthya Karyakaram merupakan suatu tindakan yang sangat signifikan, dan saat ini kami berada dalam dialog terus-menerus dengan Kementerian Kesehatan, menekankan pentingnya intervensi non-medis dan berjangka panjang yang dibutuhkan oleh anak-anak dengan keterlambatan perkembangan. Panduan ini tentunya dapat menjadi suatu dukungan yang besar bagi para tim yang bekerja dengan RBSK dalam perkembangan tertunda. Kami berharap bahwa penambahan Unit Keterlambatan Perkembangan (Delayed Development Unit) dapat didirikan di setiap Distrik Pusat Intervensi Dini (District Early Intervention Centre). Panduan ini juga akan membantu untuk membimbing para professional dalam organisasi yang ingin memperluas jasa intervensi mereka untuk mengikutsertakan kebutuhan dari anak-anak, dari masa kelahiran hingga enam tahun dan keluarga mereka. Hal ini bukan ditujukan untuk memutar ulang, namun sebagai usaha untuk menghubungkan sumber-sumber yang tersedia pada teknik intervensi dini di satu tempat. Panduan ini bertujuan untuk membantu para professional dan orangtua untuk melihat sang anak secara keseluruhan. Panduan ini menyadari pentingnya mengenali dan membentuk kapasitas keluarga dalam rangka memampukan anak-anak. Para orangtua yang mengikuti program terpisah dalam fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi dan pendidikan khusus mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan program-program tersebut. Kami telah menyarankan Pendekatan Trans-Disipliner dan mengintegrasikan tujuan-tujuan di dalam rutinitas keluarga dan menggunakan keluarga serta sumber komunitas. Pendekatan ini mendorong para professional untuk melihat sang anak secara utuh dan menggunakan berbagai disiplin ilmu, untuk merencanakan suatu program yang utuh. Intervensi dilakukan melalui permainan yang menarik dan sesuai dengan umur, atau aktivitas rutin yang akan membantu sang anak memperoleh perkembangan yang penting atau mempelajari keterampilan praktis.

4 Panduan ini merupakan hasil dari rasa cinta, di mana beberapa orang telah secara sukarela memberikan masukkan mereka. Akan tetapi, rasa teirama kasih saya yang paling dalam saya utarakan kepada Dr Namita Jacob yang telah memberikan waktunya yang berharga secara sukarela dari jadwalnya yang sangat sibuk, bepergian dan melakukan pelatihan di kawasan Asia dan Pasifik sebagai Penasihat program rehabilitasi dengan Perkins International. Teirama kasih saya ucapkan atas perhatian beliau terhadap detail dan motivasi tanpa lelah selama perjalanan ini. Saya yakin bahwa ini akan menjadi sumber yang berharga bagi kita semua yang ingin memastikan bahwa kehidupan dari anak-anak dan para dewasa dengan perkembangan tertunda adalah kehidupan yang membahagiakan dan produktif, dan bahwa mereka juga dapat dianggap menjadi warga negara yang memberikan kontribusi bagi negara kita. Poonam Natarajan Chairperson National Trust Pengantar: Memberdayakan Orangtua Semua program intervensi dini hanya akan menjadi sukses apabila Tim Trans-Disipliner bekerja secara proaktif dalam memberdayakan orangtua-orangtua dan keluarga-keluarga. Pemberdayaan ini termasuk suatu pemahaman dan kepercayaan dalam Rights of the Child dan pengetahuan mengenai kebijakan dan sumber yang tersedia melalui pemerintah bagi penyandang disabilitas. Sesuai dengan definisi dari United Nations Convention on the Rights of Persons with Disabilities, individu dengan disabilitas termasuk mereka yang memiliki kekurangan dalam jangka waktu yang lama, fisik, mental, intelektual atau sensor di mana interaksi dengan berbagai hambatan dapat menghalangi partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat dalam suatu kesetaraan dasar dengan orang lain (Artikel 1 UNCRPD). Pemerintah memberlakukan hukum dan membuat kebijakan dalam menghapus hambatan yang dapat menghalangi partisipasi penuh dan efektif dari individu penyandang disabilitas. Akan demikian, hambatan-hambatan tersebut bisa sepenuhnya dihapus hanya bila keluarga, komunitas dan individu penyandang disabilitas benar-benar menangani dan menantang setiap penghalang dan bersikeras bahwa undang-undang dan kebijakan benar dilaksanakan. Sebagai contoh, undang-undang Right to Education, menyediakan wajib belajar gratis bagi setiap anak umur 6-14 tahun. Meski demikian, bagi anak dengan keterlambatan perkembangan, terdapat beberapa langkah yang harus diambil, oleh sekolah, Tim Intervensi

5 Dini, orangtua dan komunitas, untuk benar-benar membuat masuk sekolah menjadi sukses. Langkah-langkah ini dapat berkisar dari meyakinkan keluarga tentang pentingnya pendidikan seorang anak dengan keterlambatan perkembangan, hingga meningkatkan kepekaan sekolah dan guru tentang bagaimana mengikutsertakan anak. Kisaran dari keperluan dan hambatan yang perlu untuk ditangani dapat termasuk: 1. Aksesibilitas Transportasi dari rumah ke sekolah dan pulang kembali Akses tanpa hambatan ke ruang kelas Toilet yang dapat diakses Komunikasi khusus untuk anak-anak non-verbal 2. Alat bantu 3. Kurikulum dan penilaian yang diadaptasi 4. Bantuan guru / guru bayangan / supporter Ketika kebutuhan-kebutuhan ini telah dipenuhi, anak dengan keterlambatan perkembangan akan mendapatkan lapangan bermain yang setara dan dapat bersekolah sebagaimana haknya. Orangtua sebagai Mitra Sangatlah penting untuk semua program Intervensi Dini untuk memiliki orangtua, sebagai mitra integral dalam merencanakan dan melaksanakan tim. Hal ini hanya dapat terjadi ketika para pekerja trans-disipliner memberikan waktu yang memadai untuk menjelaskan kepada para orangtua mengenai semua dimensi dari keterlambatan perkembangan dan disabilitas spesifik dari sang anak. Penting adanya bagi para orangtua untuk memahami bahwa keterlambatan perkembangan seorang anak membutuhkan lebih dari sekedar intervensi medis. Mungkin akan ada pula masalah medis yang kompleks namun seiring dengan dukungan medis, sang anak akan memerlukan intervensi dan pelatihan jangka panjang, agar mampu untuk meraih potensinya. Seringkali dibutuhkan waktu lama bagi para orangtua untuk memahami bahwa dokter tidak dapat menyembuhkan kondisi anak mereka dan hanya melalui intervensi proaktif sang anak dapat memiliki potensi untuk menjadi seorang dewasa yang berkontribusi dalam keluarga, komunitas, dan seorang warganegara yang berkontribusi bagi negara. Namun, intervensi ini dapat menjadi kreatif dan menyenangkan untuk semua yang terlibat. Hal ini juga akan membuat sikap masyarakat menjadi positif.

6 Ketika para orangtua memahami hal tersebut, sang anak dapat berkembang, meski lebih lambat dalam beberapa area perkembangan. Para orangtua harus didorong untuk menggunakan segala kreatifitas dan rasa bijak mereka untuk mengembangkan kegiatan bermain dan menggunakan sumber yang tersedia secara lokal. Aktivitas intervensi dini ketika berevolusi dalam konteks lokal oleh orangtua dan komunitas itu sendiri, selalu memiliki rasa dinamis. Aktivitas-aktivitas ini kemudian akan ditransfer dengan mudah dari orangtua kepada tetangga, anggota lain di komunitas, pekerja anganwadi (semacam posyandu), guru, dll. Aktivitas-aktivitas ini dapat termasuk lagu lokal, dongeng, permainan, menggunakan material lokal dengan biaya yang rendah. Ketika para orangtua memahami perkembangan normal dari sang anak di semua area, mereka akan mampu untuk mengapresiasi kekuatan dan kelemahan dari anak mereka dan mengetahui bagaimana menjembatani jarak apabila dimungkinkan atau membuat alat bantu untuk membantu anak bekerja di area tersebut. Sebagai contoh (1) Rollator atau standing frame yang dibuat secara lokal sebagai alat bantu jalan ketika sang anak mungkin tidak memiliki keseimbangan yang baik atau (2) papan komunikasi berteknologi rendah apabila anak tidak verbal, (3) alat bantu toilet dengan batu bata berbiaya rendah ketika anak tidak mampu untuk berjongkok, dll. Orangtua harus menjadi mitra dalam merencanakan proses intervensi bagi anak mereka. Seringkali tim profesional merasa bahwa siapa yang tidak dapat membaca atau menulis tidak dapat berkontribusi dalam perencaan. Namun, hal tersebut merupakan mitos, karena para orangtua memahami anak mereka lebih dari siapapun. Mereka mengetahui apa seharusnya prioritas untuk pelatihan dan yang terpenting adalah mereka memiliki pengetahuan yang sangat bernilai dan berwawasan. Kebijaksanaan ini sayangnya menjadi hilang, ketika kita, sebagai profesional, bergantung terlalu banyak pada buku teks. Jaringan Orangtua Sangatlah penting bagi tim Intervensi Dini untuk mengumpulkan para orangtua sesering mungkin sehingga mereka dapat mendukung satu sama lainnya sesering mungkin. Bahkan ketika anak mereka berbeda umur dan memiliki kebutuhan serta hambatan yang berbeda, keluarga yang saling mendukung satu sama lain selalu menjadi cara yang besar untuk maju ke depan.

7 Salah satu tujuan dari Program Intervensi Dini kami, adalah untuk membantu membentuk kelompok orangtua dan jaringan orangtua. Peran terpenting dari jaringan seperti demikian adalah untuk membagikan informasi, keterampilan dan solusi, untuk menginspirasi satu sama lain dan untuk memotivasi dalam mencari strategi baru yang akan membantu anak-anak mereka menjadi partisipan yang sesungguhnya dalam kehidupan di komunitas dan aktivitas ekonomi. Program Intervensi Dini dengan partisipasi keluarga dan komunitas dapat membantu dalam langkah besar dalam inkulsi penyandang disabilitas ketika mereka sudah dewasa. Kelompok Orangtua dan Jaringan Orangtua juga memiliki kekuatan negosiasi dan advokasi. Ketika kelompok-kelompok ini dikembangkan dan didirikan, kita memiliki suara kolektif dalam menghapus hambatan, baik lingkungan dan sikap. Poonam Natrajan Chairperson, National Trust

8 Daftar Isi Prakata... 3 Pengantar: Memberdayakan Orangtua... 4 Susunan Panduan... 1 Pertemuan Pertama dengan Keluarga... 6 Pertemuan Pertama dengan Anak... 7 Maju Ke Depan bersama dengan Anak & Keluarga... 7 Proses Alur Waktu yang Disarankan... 9 Formulir Pendaftaran Anak Formulir Tindak Lanjut 3 Bulan Instruksi Formulir Tindak Lanjut 3 Bulan Anak Bantuan Pengasuh Formulir Tindak Lanjut Bantuan Pengasuh Mengamati Sesi Pengajaran Pedoman kualitas: Pertemuan Pengasuh Kelahiran hingga 3 bulan Lingkaran Tahap Perkembangan: Masa kelahiran hingga 3 bulan Poin yang perlu diperhatikan Intervensi melalui permainan bulan hingga 6 bulan Lingkaran Tahap Perkembangan: 3 bulan hingga 6 bula Poin yang perlu diperhatikan Intervensi melalui permainan bulan hingga 9 bulan Lingkaran Tahap Perkembangan: 6 bulan hingga 9 bulan Poin untuk diperhatikan Intervensi melalui permainan... 46

9 9 bulan hingga 12 bulan Lingkaran Tahap Perkembangan: 9 bulan hingga 12 bulan Poin yang perlu diperhatikan Intervensi melalui permainan Satu tahun hingga dua tahun Lingkaran Tahap Perkembangan: Satu hingga dua tahun Poin untuk diperhatikan Intervensi melalui permainan Dua tahun hingga tiga tahun Lingkaran tahap perkembangan: dua tahun hingga tiga tahun Poin untuk diperhatikan Intervensi melalui permainan Tiga hingga empat tahun Lingkaran Tahap Perkembangan: Tiga hingga empat tahun Poin untuk diperhatikan Intervensi melalui permainan Empat tahun hingga enam tahun Lingkaran tahap perkembangan: Empat tahun hingga enam tahun Poin untuk diperhatikan & Intervensi melalui permainan Sumber yang direkomendasikan... 80

10

11 Susunan Panduan Kelenturan otak dan tubuh dalam beberapa tahun pertama kehidupan, memberi kita kesempatan yang tak tertandingi untuk mendorong perkembangan dan mengurangi dampak penyakit atau kerusakan pada sistem perkembangan. Layanan intervensi dini yang efektif menyadari peran dari layanan kesehatan yang baik dan pengalaman dini yang kaya dalam mendukung hasil terbaik bagi anak. Pengalaman dini dipupuk dengan mendukung keluarga untuk memahami dan merespon kebutuhan khusus dari sang anak dan dengan memodifikasi dan memperkaya lingkungan dan rutinitas dari sang anak. Layanan intervensi dini dapat diorganisir dalam berbagai cara yang berbeda tergantung dari kebutuhan keluarga dan anak serta sumber dari penyusunan. Ketika mungkin hal tersebut tidak selalu memungkinkan untuk dilakukan, keuntungan yang berarti dan bertahan dapat diperoleh dengan memperhatikan dan melayani anak serta keluarga di dalam lingkungan mereka sendiri, terutama pada tahun-tahun awal. Pemberian layanan juga dapat ditawarkan melalui dukungan yang disediakan kepada penyedia jasa lainnya seperti Balwadi atau anganwadi (semacam posyandu) lokal. Jasa intervensi dini harus tersedia dalam pengaturan rumah sakit sehingga semua kebutuhan anak dapat dipenuhi dalam satu tempat. Terutama pada tahun-tahun awal, baik anak dan keluarga mendapat keuntungan dengan memperoleh akses dari satu professional yang konsisten seiring mereka mencoba untuk mempelajari berbagai keterampilan baru dan menegosiasi situasi yang menantang secara emosional. Ahli dari intervensi dini harus memiliki kompetensi dalam mengidentifikasi dan merespon berbagai kebutuhan dukungan dan mengetahui kapan dan kepada siapa arahan harus dibuat untuk penilaian dan bimbingan yang rinci. Panduan ini akan membantu para pengguna untuk mengidentifikasi poin rujukan dan mengarahkan keluarga ke sumber daya yang tepat. Ketika suatu keluarga masuk ke dalam suatu pusat layanan intervensi dini, sang pengintervensi harus mampu untuk menggunakan manual ini sebagai referensi siap guna untuk mengingatkan mereka mengenai apa yang penting untuk diobservasi selama periode tersebut, mengidentifikasi apa yang mungkin tertunda dan mengetahui lokasi dari sumber dan saran. Dokumentasi Perencanaan & Kemajuan Sebuah rencana intervensi harus mempertimbangkan pula kekuatan dan kebutuhan dari sang anak dan keluarga, sumber yang tersedia di rumah dan komunitas serta sumber dari organisasi yang menyediakan jasa. Frekuensi kontak dengan professional yang menyediakan layanan intervensi dini juga merupakan suatu faktor kunci yang dapat menentukan tujuan sesungguhnya dan rencana intervensi yang dibuat. 1

12 Dalam bagian ini, anda akan menemukan bimbingan untuk pertemuan pertama dengan pengasuh dan sang anak serta formulir yang dapat digunakan untuk membantu untuk mengevaluasi situasi yang ada, untuk membentuk rencana, serta mendokumentasikan dampak intervensi dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan bagi pelaku intervensi untuk terus memantau efektivitas rencana dan menyesuaikan sesuai kebutuhan. Kami juga menyertakan indikator kualitas untuk sesi bersama sang anak dan keluarga serta untuk program itu sendiri. Mereka dapat dipergunakan oleh mentor intervensi atau program untuk membantu menentukan kebutuhan profesional untuk pelatihan dan dukungan. Perkembangan Anak Kami telah menggunakan umur sebagai cara utama dalam membagi panduan bagi pelaku intervensi untuk melihat anak secara keseluruhan dan menggunakan aktivitas khas mereka untuk memandu tujuan dan intervensi dibandingkan hanya berfokus pada gangguan dan keterlambatan. Dalam setiap kelompok umur, kami mengorganisir informasi sehingga pelaku intervensi dapat dengan mudah mengidentifikasi isu serta solusi bagi anak dan keluarga. Di setiap kelompok umur, kami memiliki empat bagian yang dideskripsikan di bawah ini. Pentingnya umur: Bentuk paling sederhana dari intervensi adalah untuk memungkinkan anak-anak mendapatkan pengalaman bermain yang sama dengan anak-anak lain di dalam kelompok umur yang setara. Bagian pertama dari setiap kelompok umur, maka dari itu berfokus pada apa yang dilakukan dan dipelajari sang anak dalam periode ini. Ketika orangtua berbicara mengenai keseharian dan aktivitas anak mereka, bagian ini akan membantu pelaku intervensi untuk membandingkannya dengan anak lain dengan umur yang sama dan membantu mereka memahami area-area kehidupan dan belajar bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh gangguan yang dialami oleh sang anak. Lingkaran Tahap Perkembangan: Bagian ini akan membimbing pelaku intervensi untuk secepatnya mengenali keterampilan dan kapasitas sang anak selagi mengidentifikasi area-area yang perlu diperhatikan. Dengan menempatkan area-area perkembangan yang berbeda dalam suatu lingkaran, kami berharap untuk membantu para pelaku intervensi dan pengasuh untuk selalu melihat sebagai seorang individu yang seutuhnya dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Tahap-tahap penting dalam bagian ini telah dikompilasikan dari beberapa alat dan usaha penelitian India. Selain tahap-tahap penting, gambaran dalam lingkaran juga memberikan ilustrasi dari aktivitas khas yang mendukung anak untuk mengembangkan dan memperoleh keterampilan yang sesuai dengan umurnya. Berbagai orang, objek, dan lingkungan dilustrasikan untuk mengingatkan pelaku intervensi untuk melihat di balik kekurangan dan mempertimbangkan keterbatasan dan sumber lainnya ketika merencanakan intervensi. 2

13 Poin yang perlu diperhatikan: Bagian ini mengidentifikasi beberapa area kunci yang perlu diperhatikan dalam masa anak usia dini, bersamaan dengan saran serta sumber untuk evaluasi dan intervensi lebih lanjut. Banyak keterampilan yang dipilih di setiap golongan umur juga menjadi penanda perkembangan dari kemungkinan adanya penundaan atau hambatan. Lain dari itu adalah untuk mendorong kita untuk memikirkan untuk mengubah pengalaman dari anak-anak kecil sehingga mereka dapat merasakan lingkungan yang menstimulasi. Sebagai contoh, paparan awal kepada gambar, buku, dan kesempatan untuk mencoret-coret dan dan bermain dengan puzzle tidak selalu dialami oleh anak-anak usia dini. Keterlambatan pada area-area tersebut seringkali dikarenakan kurangnya pengalaman dan kami berharap untuk mendorong para dewasa yang merawat anak-anak untuk melihat nilai dalam memberikan pengalaman ini. Menentukan fokus pada bagaimana awal keterampilan ini muncul akan membantu untuk meningkatkan area-area seperti nutrisi, bahasa, dan pemecahan masalah di setiap anak. Bagian ini juga mendorong para pelaku intervensi untuk selalu waspada terhadap isu-isu yang mungkin terlewat ketika mengamati anak-anak dan mendengarkan para keluarga. Masalahmasalah dengan penglihatan dan pendengaran contohnya, seringkali terlewat pada anak-anak yang memiliki disabilitas lain yang lebih jelas terlihat. Intervensi melalui permainan: Intervensi pada usia dini dapat secara sederhana dipahami sebagai memungkinkan permainan yang sesuai dengan umur. Bermain merupakan suatu aktivitas yang penting, memungkinkan anak untuk belajar dan berkembang dalam cara yang menyenangkan. Anak-anak secara internal akan termotivasi selama bermain, memungkinkan mereka untuk merasa relaks, mengembangkan kapasitas untuk memfokuskan perhatian dan lebih mudah dalam mempertahankan dan mengingat kembali pembelajaran mereka. Permainan menantang anak-anak untuk menggunakan indera dan kemampuan motorik mereka dan untuk berlatih tanpa merasa putus asa ketika gagal. Jika pada tiap tahap, kita memikirkan bagaimana seorang anak bayi bermain dengan apa, siapa, dimana dan bagaimana kita sebenarnya memiliki dasar dari program intervensi dini yang baik. Ketika kita mengidentifikasi faktor-faktor yang membatasi kegiatan bermain seorang anak, sang pelaku intervensi harus memikirkan cara untuk mengadaptasi lingkungan, mainan, aktivitas, dan menyediakan posisi dan dukungan yang tepat bagi anak untuk memungkinkan adanya partisipasi aktif dalam permainan yang sesuai dengan umur. Sumber yang Direkomendasikan Banyak sumber yang tersedia untuk membantu intervensi bagi anak dengan keterlambatan dan kekurangan. Satu set buku dasar yang direkomendasikan telah dicantumkan di bagian sumber. Kami sangat tertarik pada usaha besar yang ditujukan dalam open source domain oleh Hesperian Foundation dan diuji serta digunakan di seluruh dunia. Mereka dapat diakses gratis secara online dan tersedia dalam berbagai bahasa. 3

14 Sebagai tambahan, kami telah mengkompilasikan beberapa sumber di berkas sumber yang terpisah. Sumber tersebut terdiri dari sumber-sumber yang sering digunakan di lapangan, seringkali dari pengalaman dan konsultan dari Perkins International, yang berfungsi sebagai titik awal. Para pelaku intervensi didorong untuk menambahkan sumber-sumber tersebut dengan pengalaman, kebutuhan, dan penemuan mereka pribadi sehingga panduan ini dipersonalisasi dengan kebutuhan dan sumber daya yang relevan terhadap masyarakat yang mereka layani. 4

15 Perencanaan dan Dokumentasi 5

16 Pertemuan Pertama dengan Keluarga Kesempatan pertama kita untuk mengintervensi adalah pada pertemuan pertama, di mana kita mempelajari mengenai sang anak dari keluarganya. Ketika suatu keluarga masuk dengan seorang anak, ambilah waktu untuk benar-benar membangun relasi dengan mereka dan sang anak. Berikan komentar mengenai pakaian, senyum, jari-jari kecil sang anak apapun yang yang menurut anda indah dari sang anak. Terutama ketika sang anak masih kecil dan keluarga sedang berada dalam proses untuk menemukan segala hal yang salah, merupakan suatu hal yang suportif bagi mereka untuk melihat seorang profesional yang membangun relasi dengan sang anak sebagai seorang individu bahkan sebelum bertanya mengenai kekhawatiran, laporan atau gangguan. Sebagai seorang pelaku intervensi, anda ingin mengetahui mengenai sejarah kelahiran, detail dari pemeriksaan dan perawatan medis serta sejarah perkembangan. Anda perlu untuk mempelajari kekhawatiran dan prioritas keluarga serta detail mengenai rutinitas, sumber, dan keperluan mereka. Dibandingkan dengan mengikuti daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan, lakukanlah perbincangan dengan keluarga, buatlah catatan-catatan kecil dibawah berbagai judul seiring dengan informasi yang keluar dari cerita mereka. Meskipun hal ini seakan tidak terorganisir, hal ini sebenanya sangat efektif, karena: 1. Keluarga akan merasa santai dan melihat anda sebagai seseorang yang peduli kepada mereka sekaligus kepada sang anak 2. Anda akan mempelajari hal-hal yang tidak terduga yang anda tidak pernah terpikir untuk ditanyakan 3. Anda akan mendapatkan informasi mengenai sikap dan keyakinan yang dianut oleh anggota keluarga Selama percakapan, pastikan bahwa anda telah mengikuti prinsip mendengarkan secara aktif dimana anda benar-benar memperhatikan, menghargai opini mereka seaneh apapun, dan mendorong percakapan tersebut. Poin-poin yang ada di dalam formulir pertemuan pengasuh_indikator kualitas akan membantu anda untuk mengingat elemen-elemen kunci dari mendengarkan secara aktif. Anda dapat maju dari sebuah percakapan dengan dengan para keluarga menuju interaksi langsung dengan sang anak. Pada setiap saat, membangun relasi dengan sang anak adalah langkah pertama dan sangat penting. Apabila terlihat bahwa hal ini tidak memungkinkan pada pertemuan ini, mintalah orangtua atau orang yang akrab dengan sang anak untuk bermain di bawah bimbingan anda dan lakukanlah observasi. Pastikan untuk berbincang mengenai beberapa hal positif yang anda lihat dan ketika menyebut suatu area yang perlu diperhatikan, selalu bicarakan juga hal-hal yang dapat dilakukan. 6

17 Para orangtua harus menyelesaikan percakapan dengan perasaan bahwa kekhawatiran mereka telah didengarkan dan dimengerti serta kebutuhkan mereka dihormati. Mereka juga harus merasa lebih memahami anak mereka, keyakinan bahwa sesuatu dapat berubah, bahwa mereka dapat menjadi suatu bagian dalam bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi dan dengan paling tidak satu strategi untuk membantu anak mereka. Hal ini mungkin terlihat tidak mungkin, namun seorang pelaku intervensi yang baik yang telah mendengarkan dan mengamati dengan baik dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan pribadi mereka untuk menyediakan keluarga dengan paling tidak satu hal kecil yang dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak atau keluarga. Pada akhir percakapan, pastikan bahwa anda berteiramakasih kepada orangtua atau memberikan komentar mengenai ide dan pernyataan mereka sehingga mereka menyadari bahwa sharing mereka telah membantu anda untuk mengerti sang anak lebih baik dan mendapatkan ide yang mungkin dapat membantu dapat mendukung perkembangan dan pembelajaran sang anak. Ikutsertakan informasi baru mengenai sang anak tersebut dalam berkas dan rencana intervensi sang anak dengan secukupnya Pertemuan Pertama dengan Anak Amati sang anak meski ketika anda sedang berbincang dengan keluarga. Anda dapat mempelajari banyak hal, hanya dengan mengamati saja. Anda dapat melihat postur tubuh, hal apa yang menarik perhatian sang anak, apa yang mereka lakukan ketika keluarga sedang berbicara dengan anda. Perhatikan apabila sang anak merasa tegang atau relaks, dan cobalah untuk menilai apabila sang anak akan meneirama anda meskipun ini adalah pertemuan pertama. Apabila anda tidak dimungkinkan untuk membuat hubungan langsung dengan sang anak, bimbinglah pengasuh mengenai interaksi yang ingin anda amati. Ingatlah bahwa interaksi pertama anda dengan sang anak harus positif dan memungkinkan anda untuk membangun fondasi dari hubungan yang saling percaya. Fokus dan energy anda harus diarahkan kepada membangun hubungan dengan sang anak dibandingkan membuat sang anak untuk mematuhi anda dan menjalankan berbagai tugas. Ingatlah bahwa interaksi anda adalah pelajaran pertama bagi para pengasuh tentang bagaimana memungkinkan anak-anak untuk berinteraksi dan menggunakan kapasitas mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Maju Ke Depan bersama dengan Anak & Keluarga Formulir Pendaftaran Anak harus diisi untuk SETIAP anak yang datang ke pusat. Apabila anda tidak memiliki waktu untuk penilaian yang detail, dan tidak yakin dari mana untuk memulai, gunakan Grafik Perkembangan Fisik dan Sosial atau Halaman Lingkaran Perkembangan dalam kelompok umur sang anak untuk membantu anda memulai. Ingatlah 7

18 bahwa setiap keluarga harus mendapatkan paling tidak satu saran yang konkret yang bisa langsung dilakukan untuk membantu anak mereka. Profil Penilaian Anak bersama dengan panduan ini akan membantu anda untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai sang anak dan keluarga, dan yang terpenting dapat membantu anda untuk mengorganisir informasi tersebut sehingga anda dapat mengingat seluruh perkembangan dari anak, keluarga, serta kesempatan mereka untuk belajar dan berkembang. Setelah pertemuan pertama, anda harus memulai untuk mengisi Profil Penilaian Anak dan dapat menambahkan detail lain dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya. Ketika anda sudah menetapkan tujuan dari sang Anak, kaji ulang dan rekam hasil menggunakan Formulir Tindak Lanjut Anak setiap 3 bulan. Hal ini akan mendorong anda untuk berhenti sejenak, mengevaluasi ulang, memikirkan isu baru, kekuatan dan sumber yang mungkin muncul dan mengingatkan anda untuk mengatur rencana sesuai kebutuhan. Dalam intervensi dini, memampukan keluarga adalah komponen utama dalam tanggung jawab dan strategi utama anda untuk melakukan intervensi pada anak. Kami menyadari bahwa dalam mengubah sikap, pengetahuan, serta keterampilan keluarga, kami menyediakan anak-anak dengan pondasi kesempatan belajar yang konsisten dan kuat untuk sepanjang hidup mereka. Formulir Bantuan Pengasuh 1 memungkinkan anda untuk mendokumentasikan area-area dimana anda ingin menyediakan dukungan bagi keluarga dan harus diisi sebelum anda menyelesaikan rencana intervensi. Pelatihan pengasuh akan menjadi bagian penting dari intervensi anda dan anda dapat menggunakan formulir ini beserta dengan kekhawatiran dan prioritas dari orangtua untuk membantu anda menentukan hal apa yang akan dibahas dan cara melakukannya. Setelah sekitar setahun intervensi dilakukan, anda dapat melakukan pengkajian ulang dan proses perencanaan yang komprehensif. 11 Pengasuh adalah orang yang sehari- hari bersama dengan anak, misalkan orang tua atau anggota keluarga lainnya termasuk baby sister 8

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK Oleh Augustina K. Priyanto, S.Psi. Konsultan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dan Orang Tua Anak Autistik Berbagai pendapat berkembang mengenai ide sekolah reguler bagi anak

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan

Lebih terperinci

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab WAWANCARA BAB V DEFENISI Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab 1 Jenis Informasi yang dicari Pendapat orang yang diwawancarai Perasaannya tentang

Lebih terperinci

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM Mengapa Instrumen Internasional? Anak berhak atas perawatan dan bantuan khusus; Keluarga, sebagai kelompok dasar masyarakat dan lingkungan alamiah

Lebih terperinci

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas: PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang

Lebih terperinci

Langkah Dukungan Pendidikan bagi Siswa yang Tidak Berbahasa Cina (Tahun Ajaran 2014/15) (Bahasa)

Langkah Dukungan Pendidikan bagi Siswa yang Tidak Berbahasa Cina (Tahun Ajaran 2014/15) (Bahasa) Untuk Orang Tua Langkah Dukungan Pendidikan bagi Siswa yang Tidak Berbahasa Cina (Tahun Ajaran 2014/15) (Bahasa) Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan mendukung integrasi siswa yang tidak berbahasa

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab ini terdapat empat kesimpulan berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan. Kesimpulan pertama berkaitan dengan kenyataan yang dialami keluarga,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS OLEH LEMBAGA DI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS OLEH LEMBAGA DI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS OLEH LEMBAGA DI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-H

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-H No.790, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Standar Habilitasi dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Menilai Proyek Pelajaran berbasis proyek menuntut penilaian yang lebih progresif dimana siswa dapat melihat pelajaran sebagai proses dan strategi penyelesaian masalah untuk memenuhi harapan-harapan proyek.

Lebih terperinci

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis.

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menjelaskan validasi persyaratan dan peran tinjauan

Lebih terperinci

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Form. 05 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran

Lebih terperinci

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) GAMBARAN UMUM Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada

Lebih terperinci

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070

Lebih terperinci

Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial

Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial Ringkasan terjemahan laporan Persons with Disabilities in Indonesia: Empirical Facts and Implications for Social Protection Policies (Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Ini tercantum dalam Undang

Lebih terperinci

Petunjuk Perpus Program Awal Program Mengulang Membaca Bersuara ABC 1,2,3 Orang dewasa mengulang membaca bersuara bersama www.repeatreadaloud.co.nz Nama Perpustakaan..... Hak Cipta 2008 milik PT New Zealand

Lebih terperinci

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia Pendahuluan Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. Eklampsia 3. Sepsis 4. Keguguran 5. Hipotermia

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Kiasan dalam Kelas Senior Bahasa Inggris Senior sekolah menengah atas dalam kelas Bahasa Inggris Cleo Barnes akan memulai unit 3-minggu pada kiasan, menjawab Pertanyaan Penting, Mengapa orang tidak langsung

Lebih terperinci

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek (Sumber : Buku PMBOK, 2000) Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu maupun Ayah memiliki hak yang sama dalam merawat dan membesarkan anak. Membesarkan anak bukanlah

Lebih terperinci

Martina Navratilova, Pelatih dan Pemain Tenis Stephen Hawking, Fisikawan Christopher Reeve, Aktor, Sutradara, Produser Film, dan Penulis Skenario

Martina Navratilova, Pelatih dan Pemain Tenis Stephen Hawking, Fisikawan Christopher Reeve, Aktor, Sutradara, Produser Film, dan Penulis Skenario Disabilitas itu masalah persepsi. Jika engkau dapat melakukan satu hal dengan baik, orang lain akan membutuhkanmu. Martina Navratilova, Pelatih dan Pemain Tenis Marah kepada disabilitas saya hanya membuang-buang

Lebih terperinci

MEMPERKUAT HAK-HAK MELALUI TERWUJUDNYA PERATURAN DAERAH UNTUK PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA

MEMPERKUAT HAK-HAK MELALUI TERWUJUDNYA PERATURAN DAERAH UNTUK PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA MEMPERKUAT HAK-HAK MELALUI TERWUJUDNYA PERATURAN DAERAH UNTUK PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA Arni Surwanti 11 APRIL 2016 Forum Penguatan Hak-hak Penyandang Disabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan

Lebih terperinci

115 Universitas Indonesia

115 Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ditetapkan dalam skripsi ini yaitu mendeskripsikan pelaksanaan manajemen kasus yang dilakukan

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:

Lebih terperinci

Membangun Ide dengan Design Thinking

Membangun Ide dengan Design Thinking Metode Kreatif dalam Memecahkan Masalah Usaha Sosial Strategy Design HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Mega Puspita Pertiwi TERINSPIRASI DARI: IDEO s Attribution (2012) Design for Educators

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari suami, istri, anak-anak, juga termasuk kakek dan nenek serta cucu-cucu dan

BAB I PENDAHULUAN. dari suami, istri, anak-anak, juga termasuk kakek dan nenek serta cucu-cucu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga menurut para psikolog adalah sebuah ikatan sosial yang terdiri dari suami, istri, anak-anak, juga termasuk kakek dan nenek serta cucu-cucu dan beberapa kerabat

Lebih terperinci

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH Form. 04 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi perusahaan. Membuat suatu inovasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan tumbuh kembang pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi dan informasi dalam ilmu kesehatan

Lebih terperinci

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Panduan ini diberikan kepada sekolah dan Pembina dalam mewujudkan sebuah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tahapan tersebut menjadi sebuah rangkaian

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2 Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1410, 2015 KEMENSOS. Anak Penyandang Disabilitas. Pelayanan Sosial. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga Pola asuh: cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugrah yang Tuhan berikan untuk dijaga dan dirawat. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam masa tumbuh kembang. Memahami

Lebih terperinci

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI JL. Raya Narogong KM 16 Limus Nunggal Cileungsi Bogor Telp. (021) 8235052 Fax. (021) 82491331 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang 1. Tumbuh Kembang Anak BAB I PENDAHULUAN Dalam pengertian tumbuh - Gangguan bicara dan bahasa. kembang anak terkandung dua pengertian yang berbeda yakni pertumbuhan dan perkembangan.

Lebih terperinci

BAGIAN I. INFORMASI UMUM

BAGIAN I. INFORMASI UMUM Lampiran 2 Format Aplikasi Template berikut harus digunakan untuk elaborasi proposal proyek. Silahkan mengisi SEMUA bagian bawah. Usulan proyek termasuk, rencana kerja kerangka kerja logis dan anggaran

Lebih terperinci

BIDANG PENDIDIKAN. Ida Rindaningsih, M.Pd

BIDANG PENDIDIKAN. Ida Rindaningsih, M.Pd BIDANG PENDIDIKAN Ida Rindaningsih, M.Pd BIDANG PENDIDIKAN Keaksaraan Fungsional Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan SD Advokasi Hukum KEAKSARAAN FUNGSIONAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL sebuah usaha pendidikan

Lebih terperinci

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian.

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Uji Penilaian Profesional Macquarie Leaflet Latihan Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Mengapa Uji Penilaian psikometrik digunakan Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang menyertakan

Lebih terperinci

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN TEKNIK KOMUNIKASI Saifoe El Unas KUNCI KESUKSESAN Apa faktor penting kesuksesan? Dari berbagai survey, 85% dari kesuksesan berkaitan langsung dengan: Kemampuan berkomunikasi, dan Ketrampilan membina hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental dan menjadi anak yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autisme dipandang sebagai kelainan perkembangan sosial dan mental yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak akibat kerusakan selama pertumbuhan fetus, atau saat

Lebih terperinci

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri tentunya merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terpisahkan.

Lebih terperinci

INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah

INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah Apa yang kita lakukan? BAGAIMANA CARANYA Melalui asesmen : PAVII (Parents and Visually Impairment Infants)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan sosial merupakan keseluruhan usaha yang terorganisir dan mempunyai tujuan yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Seseorang akan bisa menulis dengan baik kalau ia banyak membaca.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan peran dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan peran dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Definisi Perawat Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal keperawatan yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan peran dan fungsinya

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

Masyarakat yang Setara

Masyarakat yang Setara Masyarakat yang Setara Kelas: 11 Kode Unit: 1101 Unit ini mengintegrasikan kompetensi dasar berikut dari Ekonomi dan Kewarganegaraan: Kompetensi Dasar (K 2013) Ekonomi Kewarganegaraan 3.1 Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan terarah dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif sangat bergantung pada pandangan dan cara pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti informasi yang

Lebih terperinci

SEMINAR MEWUJUDKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PENYANDANG DISABILITAS

SEMINAR MEWUJUDKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PENYANDANG DISABILITAS SEMINAR MEWUJUDKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PENYANDANG DISABILITAS 23 AGUSTUS 2016 Forum Penguatan Hak-hak Penyandang Disabilitas Peraturan Daerah Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) hendaknya merupakan

Lebih terperinci

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Diambil dan terbuka untuk ditandatangani, diratifikasi dan diaksesi oleh resolusi Mahkamah Umum 2200A (XXI) pada 16 Desember 1966, berlaku

Lebih terperinci

DINAMIKA PEMBELAJARAN

DINAMIKA PEMBELAJARAN DINAMIKA PEMBELAJARAN Kamalasari 1* dan Eli Rohaeti 2 1 LPMP Kalimantan Tengah *Nidya_unpar@yahoo.co.id (0536)3237124 2 Jurdik Kimia FMIPA UNY Abstrak Saat ini pembelajaran yang berkualitas tidak lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Wahyu Cahyono hanyasatukata@yahoo.com / 0813 140 23 148 Tim Pengembang Dukungan Psikologis Awal Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Outline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan cakupan batasan penelitian. 1.1

Lebih terperinci

UNDANGAN PENGAJUAN MAKALAH

UNDANGAN PENGAJUAN MAKALAH Kementerian PPN/BAPPENAS UNDANGAN PENGAJUAN MAKALAH untuk dipresentasikan pada Konferensi Kemiskinan Anak dan Perlindungan Sosial Didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), UNICEF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Hal ini didukung oleh berkembangnya ilmu pengetahuan, serta semakin

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Hal ini didukung oleh berkembangnya ilmu pengetahuan, serta semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan seorang anak baik secara fisik maupun psikologis merupakan hal yang penting bagi orang tua khususnya ibu. Perkembangan fisik dan psikologis anak

Lebih terperinci

Tinjauan Layanan Kepemudaan, Layanan Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba dan Layanan Pengembangan Masyarakat di Hongkong

Tinjauan Layanan Kepemudaan, Layanan Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba dan Layanan Pengembangan Masyarakat di Hongkong Indonesia Tinjauan Layanan Kepemudaan, Layanan Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba dan Layanan Pengembangan Masyarakat di Hongkong Petunjuk Layanan Untuk menampung kebutuhan pemuda yang beragam dan senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE Salam Membaca Cepat, Saya mengucapkan terima kasih atas ketertarikan Anda pada kursus membaca cepat online. Dokumen ini akan menjelaskan materi apa saja yang disajikan

Lebih terperinci

MANAGEMENT. (Chapter 2)

MANAGEMENT. (Chapter 2) MANAGEMENT (Chapter 2) SUMMARY MID TERM EXAM 2013/2014 Chapter 2 Pandangan Omnipotent (Mumpuni) dan Simbolis terhadap Manajemen Omnipotent View of Management Pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab

Lebih terperinci

Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15)

Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15) Indonesian Untuk Orang Tua Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15) Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan mendukung intergrasi awal murid-murid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, juga guna meningkatkan mutu dan relevansi

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK) PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK) STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar PPK. 1 Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang

Lebih terperinci

( ) Perguruan Tinggi lulus / tidak lulus, semester

( ) Perguruan Tinggi lulus / tidak lulus, semester 76 1. Memiliki anak cerebral palsy yang bersekolah di YPAC : YA / TIDAK 2. Pendidikan terakhir ibu, beri tanda silang (X) : ( ) SD lulus / tidak lulus, kelas ( ) SMP lulus / tidak lulus, kelas ( ) SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak lazim atau tidak sesuai dengan norma lingkungan dimana mereka berada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak lazim atau tidak sesuai dengan norma lingkungan dimana mereka berada. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan anak tunagrahita sering dipandang sebelah mata oleh sebagian anggota masyarakat. Mereka dianggap aneh karena menunjukkan perilaku yang tidak lazim

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Mempelajari Energi di Sekolah Menengah Mr. Hirano mengajar enam bagian dari fisika tingkat delapan, dengan jumlah siswa di kelas berkisar antara 26 sampai 33 siswa. Karena sekolahnya mengimplementasi program

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi

BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi BAB V WAWANCARA Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH LUAR BIASA AUTIS DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran bayi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi yang memungkinkan bayi lahir dalam keadaan tidak normal dan berisiko meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci