MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI Anak Agung Ngurah Putra Laksana 1 Universitas Islam 45 Bekasi Agungputralaksana@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas bolavoli pada siswa Kelas VII E SMPN 1 Sukasada dengan menerapkan model pembelajaran bola modifikasi. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan. Sumber data penelitian adalah siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada, tahun akademik 2014/2015 sebanyak 34 siswa, terdiri dari 34 siswa (13 perempuan dan 21 anak laki-laki). Teknik pengumpulan data adalah observasi dan penilaian hasil belajar pasing atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media bola modifikasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pasing atas bolavoli dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Rata- rata hasil belajar dari pra siklus adalah 77. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa adalah 81, Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa adalah 85. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran bola modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar pasing atas bolavoli pada siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada. Kata Kunci: Hasil Belajar Pasing Atas Bolavoli, Model Pembelajaran. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang wajib diajarkan di sekolah memiliki peran yang penting dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Seperti dikemukakan oleh Sukintaka dalam Harsuki (2003: 6) bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan, jadi apa yang dapat dicapai oleh pendidikan jasmani harus dapat membantu mengembangkan pribadi anak sesuai dengan tujuan pendidikan, karena pada hakikatnya pendidikan berusaha untuk memberikan kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi anak atau manusia sehingga tujuan pendidikan harus berdasar pada ranah (domain) pendidikan atau aspek pribadi manusia. Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Demikian juga yang dikemukakan oleh Samsudin (2004: 2) bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu proses 1 Anak Agung Ngurah Putra Laksana: Dosen PJKR FKIP Universitas Islam 45 Bekasi 37

2 pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Konsep pembelajaran pendidikan jasmani adalah salah satu bentuk pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan namun pada kenyataanya, banyak yang tidak tercapai setelah pelaksanaan pembelajaran. Menurut Syarifudin (2000: 4), salah satu penyebab kurang berjalanya proses pembelajaran adalah kurang kompetennya seorang guru pendidikan jasmani dalam memilih dan menentukan model pembelajaran, sehingga tidak jarang proses pembelajaran berlangsung dengan suasana tidak kondusif dan kurang menarik. Banyak hal yang menyebabkan kurangnya minat anak-anak terhadap mata pelajaran penjas, diantaranya kurang menariknya penyajian aktivitas Penjas oleh guru. Hal ini tentunya membutuhkan kajian ulang tentang proses dalam pengajaran Penjas. Harus disadari bahwa kurangnya variasi dalam setiap aktivitas akan menyebabkan kebosanan peserta didik yang pada akhirnya mengurangi daya minat. Daya minat siswa cukup besar pada olahraga permainan, sehingga upaya yang harus dilakukan adalah membuat dan menyajikan aktivitas Penjas ke dalam situasi bermain yang lebih menyenangkan. Dengan terciptanya beberapa modifikasi yang dilakukan oleh guru sekolah dasar baik dari peralatan dan tempat, diharapkan juga dapat menciptakan anakanak muda yang sehat secara fisik dan mental serta sadar akan pentingnya berolahraga dan nantinya akan membawa pengaruh yang positif di lingkungannya. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada pembelajaran passing passing atas bolavoli di SMPN Negeri 1 Sukasada ditemukan beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) siswa masih takut kontak langsung dengan bolavoli dengan alasan tangan sakit saat perkenaan dengan bola, (2) Hasil belajar passing atas bolavoli dibawah KKM dan (3) guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional, yaitu model pembelajaran yang masih mengutamakan ceramah, memberikan contoh, dan praktek. Hal ini menyebabkan guru seolah-olah menjadi sumber ilmu dan siswa hanya menunggu instruksi dari guru. Pembelajaran yang demikian menjadikan siswa kurang aktif dan tidak bisa mengembangkan potensinya karena yang berperan penuh adalah guru (teacher centered). Kondisi tersebut juga menyebabkan siswa menjadi bosan dalam mengikuti pembelajaran dan 38

3 perhatian siswa terhadap pelajaran akan berkurang. Melihat kenyataan tersebut peran seorang guru sangat penting untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang merangsang dan mendorong minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian seorang guru pendidikan jasmani harus lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran khususnya dalam pembelajaran pasing atas bolavoli dengan pendekatan model pembelajaran bola modifikasi agar setiap materi yang diberikan dapat membuat anak tertarik dan senang melakukannya. Disamping itu seorang guru diharapkan mampu memodifikasi alat dan tempat yang ada disekolah sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang optimal karena pada umumnya peralatan dan ruang yang disediakan sekolah untuk pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga berbeda-beda tiap sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat bahwa diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatakan hasil belajar pasing atas bolavoli. Untuk mengatasi hal tersebut perlu model pembelajaran pasing atas bolavoli dengan pendekatan model pembelajaran bola modifikasi untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasainya pada tingkat operasional di kelas. Trianto (2009: 22) menyatakan model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Arends dalam Trianto (2009: 22) menyatakan istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk didalam buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-program media komputer dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar). Setiap 39

4 model mengarahkan guru untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan. Berdasarkan beberapa teori-teori yang dikemukakan diatas model pembelajaran merupakan rancangan suatu pembelajaran untuk melaksanakan pembelajaran dikelas untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan 12 item pembelajaran yang dimodifikasi yang dirancang oleh peneliti. Media Bola Modifikasi Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh kedalam dunia pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku, komunikasi, teknologi elektronik, media dalam perkembanganya tampil dalam berbagai jenis dan format (media cetak, film, televisi, program radio, komputer dan lain-lain). Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan media bola modifikasi bolavoli dengan bola karet. Cara ini dirasa paling efektif dan efisien bila diterapkan dalam suatu pembelajaran, yang nantinya diharapkan hasil belajar passing atas bolavoli meningkat, bola ini untuk mengurangi rasa takut siswa terhadap bolavoli pada saat melakukan passing atas bolavoli, bola modifikasi berbahan karet. Permainan Bolavoli Olahraga bolavoli sebagai bagian dari mata rantai materi pendidikan jasmani dalam arti kata merupakan bagian dari materi pendidikan jasmani secara keseluruhan. Sebagai olahraga yang sering dipertandingkan, bolavoli dapat dimainkan di lapangan terbuka (out door) maupun di lapangan tertutup (in door). Karena makin berkembangnya olahraga ini, bolavoli dapat dimainkan di pantai yang dikenal dengan voli pantai. Berdasarkan Dinas Olahraga dan Pemuda (2002: 14), sebagai aturan dasar, bola boleh dipantulkan dengan seluruh anggota badan. Permainan bolavoli adalah 40

5 olahraga beregu dimainkan oleh dua regu tiap lapangan yang dipisahkan net, permainan harus melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan dengan upaya mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri, tiap regu dapat memainkan tiga kali pantulan (sentuhan) untuk mengembalikan bola itu (kecuali perkenaan block). Menurut Amung Ma mun dan Toto Subroto (2001: 44) teknik dasar bolavoli terdiri dari 5 gerakan, antara lain: (1) servis; servis tangan bawah, floating overhead serve, overhead change-up serve, overhead round-house serve, jumping serve, (2) pasing; pasing bawah dan pasing atas normal, pasing bawah dan pasing atas ke depan pada bola rendah, pasing atas bergeser diagonal 45 derajat ke depan, pasing bawah dan pasing atas dengan bergerak mundur, pasing bawah dan pasing atas ke belakang, (3) umpa; umpan normal, umpan semi, umpan dorong, umpan cepat, umpan pull straight, umpan sejajar net, umpan kebelakang, umpan kedepan dengan meloncat, umpan kebelakang dengan meloncat, (4) smesh/spike; Spike normal, spike semi, spike semi jalan, spike dorong, spike cepat, spike langsung, spike lurus, dan (5) bendungan/block : bendungan satu orang dan dua orang, bendungan dengan awalan dari belakang dan dari samping, bendungan pasif dan aktif. Dari kelima teknik tersebut di atas, akan diadakan penelitian tentang teknik passing atas bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran bola modifikasi, karena passing atas merupakan hal yang paling mendasar sebagai langkah awal dalam menyusun serangan dalam permainan bolavoli. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitaian reflektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pencetus gagasan terhadap permasalahan yang dihadapi dan mencari pemecahan masalah melalui tindakan. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa sebuah siklus diikuti oleh penemuan yang sistematis, sebuah proses reflektif, bersifat partisipatif dan ditentukan oleh pelaksana. Penelitian ini menggunakan 41

6 siklus, dimana setiap siklus mempunyai langkah langkah yang sistematis yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Perencanaan. Perencanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolabor melihat kondisi awal dari kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran pasing atas bolavoli, dapat dilakukan dengan tes awal pasing atas bolavoli, dan dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dengan memberikan tes awal kemampuan passing atas bolavoli, (2) peneliti dan kolabor mendiskusikan hasil dari kemampuan awal siswa dalam pembelajaranpassing atas bolavoli, (3) peneliti dan kolabor menyiapkan materi pembelajaran passing atas bolavoli yang akan di berikan kepada siswa, (4) peneliti dan kolabor menyiapkan strategi pembelajaran, dan (5) peneliti membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan dua siklus, yakni: Perencanaan siklus pertama; perencanaan proses pembelajaran pada siklus ini yaitu dengan memberikan model-model pembelajaran dalam memberikan materi pasing atas bolavoli, dan dilakukan dengan menerapkan model-model pembelajaran dirancang oleh peneliti, dan (2) perencanaan tindakan siklus kedua; Perencanaan pelaksanaan pembelajaran lebih difokuskan lagi yaitu mengenai materi pasing atas bolavoli dengan model pembelajaran bola modifikasi. Pada perencanaan tahap ini pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang lebih mengarah materi pasing atas bolavoli. Tindakan. Tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) memberikan tindakan yang telah direncanakan pada proses pembelajaran dan melakukan observasi sampai selesai pembelajaran, (2) tindakan observasi akan dilakukan oleh semua tim peneliti untuk mengumpulkan data tindakan siklus pertama, (3) tindakan refleksi dan evaluasi dilakukan oleh semua anggota tim peneliti, setelah memperoleh kesimpulan pada siklus pertama serta menentukan apa yang perlu diperbaiki. Setelah itu menentukan langkah yang kemudian akan dilakukan pada siklus kedua. Observasi. Langkah-langkah pengamatan dan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut; (1) peneliti mengamati pelaksanaan proses pembelajaran passing atas bolavoli sesuai dengan materi pembelajaran, (2) peneliti 42

7 melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan passing atas bolavoli siswa. Refleksi. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran pasing atas bolavoli dengan model pembelajara serta hasil tindakan yang diberikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal atau pengamatan awal terhadap pelaksanaan pembelajaran pasing atas bolavoli yang sudah dilakukan. Berikut ini hasil kajian observasi awal: (1) siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada tahun pelajaran 2014/2015, yang mengikuti materi pelajaran pendidikan jasmani khususnya bolavoli adalah 34 siswa, yang terdiri atas 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, dilihat dari proses pembelajaran bolavoli khususnya materi pasing atas dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran pasing atas bolavoli, karena pembelajaran masih menggunakan motode konvensional dan kurang menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, (3) saat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, siswa masih menunjukkan sikap seenaknya sendiri, kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya. Siswa kurang menganggap pendidikan jasmani sebagai pelajaran yang penting dibandingkan mata pelajaran lainnya, (4) guru masih kesulitan menemukan contoh/model pembelajaran passing atas bolavoli yang baik. Seringkali contoh/demonstarsi yang disampaikan oleh guru melalui peragaan langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara balk, dan ketidak nyamanan siswa melakukan pasing atas karena siswa merasakan sakit pada tangan. Selanjutnya, sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan pasing atas bolavoli pada siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada. Adapun deskripsi data yang diambil adalah keterampilan pasing atas dilihat bahwa sebelum diberikan tindakan mayoritas siswa belum menunjukan hasil belajar cukup baik, dengan 43

8 prosentase ketercapaian dengan Kriteria Sangat baik = 0%, Baik = 9%, Cukup = 86%, Kurang = 6%, Sangat kurang = 0%. Siklus I Siklus pertama dilakukan dengan melaksankan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut: Kegiatan awal. Hal-hal yang dilakukan antara lain: (1) peneliti memberikan penjelasan kepada siswa bahwa peneliti akan menggunakan mereka sebagai subjek penelitian dengan situasi duduk di lapangan, (2) mengabsen kehadiran siswa agar peneliti mengetahui jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian, (3) pemberian penjelasan pokok mengenai materi pembelajaran pasing atas bolavoli yang akan dilakukan secara singkat, dan (4) peneliti memerintahkan siswa untuk berdiri dan berbaris, setelah itu melakukan pemanasan dan peregangan pada hari pertama, pada hari selanjutnya dilakukan pemanasan. Inti Pelajaran. Peneliti memberikan dan mencontohkan materi gerak dasar pasing atas bolavoli dengan model pembelajaran yang telah didesain yaitu model pembelajaran 1 sampai 3. Langkah-langkah yang dilakukan guru antara lain: (1) guru mengawasi siswa dan melakukan koreksi gerak secara langsung kepada siswa yang terlihat kaku dan kurang benar dalam melakukan model-model pembelajaran dengan pola pendekatan yang diberikan, dan (2) hari kedua, materi dilanjutkan dengan sedikit mengulang materi sebelumnya dan ditambah model-model pembelajaran 4 sampai 6, dan di lanjutkan dengan penilaian. Kegiatan Akhir. adapun kegiatan akhir yang dilakukan antara lain: (1) setelah materi selesai dilanjutkan dengan pendinginan, (2) melakukan evaluasi pembelajaran secara keseluruhan, (3) menjelaskan gambaran umum materi untuk pertemuan berikutnya, dan (4) berdasarkan hasil pengamatan pada siklus pertama tentang kegiatan belajar mangajar secara keseluruhan, guru telah melakukan berbagai ketentuan dalam proses kegiatan belajar mengajar secara normal. Tetapi terdapat catatan dari kolaborator mengenai kurangnya penjelasan manfaat gerakan yang dilakukan, serta peneliti masih terlihat sebagai orang yang hanya memerintah siswanya dan kurang menjelaskan fungsi serta manfaat gerakan yang diajarkan. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I tentang kegiatan pembelajaran secara keseluruhan, guru telah melakukan kegiatan pembelajaran secara ideal, akan 44

9 tetapi ada catatan dari kolaborator yaitu peneliti harus lebih memperhatikan kondisi kelas ketika siswa melaksanakan model pembelajaran agar lebih tertib dan teratur supaya tercapai tujuan pembelajaran. Selain itu, peneliti harus lebih kreatif dalam menyajikan model pembelajaran sehingga lebih bervariasi dan dapat memberikan motivasi kepada siswa terutama mengenai bagaimana cara membangkitkan semangat belajar siswa. Pada Siklus I siswa yang kategori sangat baik dengan rentang nilai sebanyak 4 orang (12%), siswa yang kategori baik dengan rentang nilai sebanyak 8 orang (24%), siswa yang kategori cukup dengan rentang sebanyak 22 orang (64%). Sikuls II Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan tindakan pada siklus II sebagai berikut: (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada kajian yang sudah dilakukan, yaitu pendekatan bola modifikasi yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran pasing atas bolavoli, (2) menyusun Instrumen Penilaian yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas, Yaitu rubrik penilaian pasing atas bolavoli, (3) menyiapkan media (bola modifikasi yaitu bola karet) yang diperlukan sebagai media pembelajaran bolavoli, dan (4) menyusun lembar pengamatan/observasi pada proses pembelajaran. Selanjutnya, tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah di rencanakan, sebagai berikut: Kegiatan awal. Adapun kegiatan awal yang dilakukan antara lain: (1) mengabsen kehadiran siswa agar peneliti mengetahui jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian, (2) pemberian penjelasan pokok mengenai materi pembelajaran pasing atas bolavoli yang akan dilakukan secara singkat, dan (3) peneliti memerintahkan siswa untuk berdiri dan berbaris, setelah itu melakukan pemanasan dan peregangan pada hari pertama, pada hari selanjutnya dilakukan pemanasan. Inti Pelajaran. Inti pelajaran yang dilakukan antara lain: (1) peneliti memberikan dan mencontohkan materi gerak dasar pasing atas bolavoli dengan model pembelajaran yang telah didesain yaitu model pembelajaran 7 sampai 9, (2) guru mengawasi siswa dan melakukan koreksi gerak secara langsung kepada siswa yang terlihat kaku dan kurang benar dalam melakukan model-model pembelajaran dengan pola pendekatan yang diberikan, (3) hari kedua, materi dilanjutkan dengan sedikit 45

10 mengulang materi sebelumnya dan ditambah model-model pembelajaran 10 sampai 12, dan dilanjutkan dengan penilaian. Kegiatan Akhir. Kegiatan akhir yang dilakukan: (1) setelah selesai materi itu selesai dilanjutkan dengan pendinginan, (2) melakukan evaluasi pembelajaran secara keseluruhan, dan (3) peneliti menyimpulkan makna dari model pembelajaran yang dilaksanakan. Selanjutnya, catatan yang telah diberikan oleh kolabolator atas hasil pengamatannya disiklus kedua ini, peneliti telah melakukan ketentuan dalam proses kegiatan belajar mengajar secara baik. peneliti juga menjadi lebih kreatif untuk memberdayakan seluruh siswa agar semua siswa mendapatkan pelayanan dan perhatian yang merata. Hal ini terlihat dari variasi-variasi proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil observasi dari kolaborator tentang kegiatan pembelajaran pasing atas bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran bola modifikasi, terlihat bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan pasing atas bolavoli yaitu siswa yang kategori sangat baik dengan rentang nilai sebanyak 8 orang (24%), siswa yang kategori baik dengan rentang nilai sebanyak 12 orang (35%), siswa yang kategori cukup dengan rentang sebanyak 14 orang (41%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media bola modifikasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pasing atas bolavoli dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Rata- rata hasil belajar dari pra siklus adalah 77. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa adalah 81, Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa adalah 85. Menurut peneliti dan kolaborator, penelitian berhenti sampai disini dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya, karena permasalahannya sudah terjawab yaitu melalui penelitian penerapan model pembelajaran bola modifikasi terhadap hasil belajar. Berdasarkan Peningkatan hasil belajar pasing atas bolavoli pada siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran bola modifikasi dapat memberikan masukan kepada guru sebagai alternatif dalam memilih model-model pembelajaran khususnya materi pembelajaran pasing atas bolavoli sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat lebih berperan aktif 46

11 selama mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal. SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat peningkatan rerata nilai yang diperoleh oleh siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Pada Pra Siklus rerata nilai yang diperoleh adalah 77, Pada Siklus I naik menjadi 81, dan pada Siklus II meningkat menjadi 85. Hal ini menunjukan bahwa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran bola modifikasi pada siswa kelas VII E SMPN 1 Sukasada mengalami peningkatan. Penerapan dengan menggunakan model pembelajaran bola modifikasi tersebut suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan menarik. Hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti pelajaran lebih bersemangat. Kondisi tersebut memudahkan guru untuk melakukan pengelolaan kelas sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Amung Ma mun dan Toto Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktik Dalam Pembelajaran Bola Voli. Jakarta: Depdiknas. Harsuki (2003). Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Dinas Olahraga dan Pemuda. (2002). Petunjuk Permainan Bolavoli. Jakarta: Dinas Olahraga dan Pemuda. Samsudin. (2004). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs. Jakarta: PT Raja Grafindo. Syarifudin, (2000). Kunci Sukses Pengembangan Program Pendidikan Jasmani. Jakarta: Ardadizya Jaya. Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan praktek. Prestasi Pustaka. Jakarta:. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 47

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan jaman yang semakin maju, menyebabkan pola pendidikan dituntut untuk lebih baik dan berkembang. Berbagai macam upaya dilakukan pemerintah agar mutu pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu mendidik siswa untuk dapat menjadi manusia yang mandiri seutuhnya, kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI NUR AHMAD MUHARRAM DOSEN PENJASKESREK UNP KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : VENSA LUKITA

Lebih terperinci

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOARDBALL PADA SISWA KELAS V SDN SAMBONGREJO 01 KECAMATAN GONDANG KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2016/2017 GAGARIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang, karena dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI Achmad Rifai 1 Universitas Islam 45 Bekasi achmad_rifai13@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI (Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambogjaya 2 Kota Tasikmalaya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang populer dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak jaman penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP Muhammad Syaleh Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan msyaleh3@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebiasaan hidup sehat. Yang dipelajari dalam belajar gerak adalah pola-pola

I. PENDAHULUAN. kebiasaan hidup sehat. Yang dipelajari dalam belajar gerak adalah pola-pola 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan secara umum bertujuan membantu siswa maupun mahasiswa untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan gerak dasar serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan mengintinsifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan insan manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sarana untuk memperoleh kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan olahraga di sekolah-sekolah, saat ini lebih dikenal dengan istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani sebagai komponen

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRIIL DAN BERMAIN SISWA KELAS VI SDN 1 DATAR JEPARA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Jasmani tidak diselenggarakan semata-mata agar anak bergembira dan bersenang-senang. Melainkan Pendidikan Jasmani merupakan wahana pendidikan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI I Made Seger, Nim 1196015031 PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wahyu Tristian Pribadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wahyu Tristian Pribadi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan bola voli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Karena dalam permainan bola voli dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan peranan penting bagi terlaksananya suatu kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut: A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk meningkatkan kualitas manusia, kesegaran jasmani maupun pencapaian prestasi. Salah satu tempat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 Sanur SDN Batokerbuy 2 Pamekasan sanur02@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI Anak Agung Ngurah Putra Laksana 1 Universitas Islam 45 Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani keterampilan gerak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani di sekolah mempunyai peran unik dibanding bidang studi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 MUHAMMAD SYALEH,

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ENDING AJISAKA NIM:

SKRIPSI. Oleh: ENDING AJISAKA NIM: UPAYA MENINGKATKAN METODE PEMBELAJARAN PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR PASING BAWAH BOLAVOLI KELAS XI SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu bagian terpenting dari aktifitas fisik manusia yang berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mental. Kegiatan olahraga yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net. Permainan ini dimainkan diatas lapangan berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan di Negara kita, sehingga pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas ini, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting yaitu memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran jasmani, pembinaan gerakan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesegaran dan penampilan puncak atau

Lebih terperinci

ZANUAR BUDIANTO K

ZANUAR BUDIANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sarana untuk memperoleh kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan

BAB I PENDAHULUAN. permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola voli adalah sesuatu permainan yang dilakukan secara beregu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan tidak kontak langsung, karena dibatasi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak terlepas dari usaha-usaha peningkatan prestasi belajar anak didik. Kegiatan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup banyak penggemarnya dan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan ytang sangat pesat.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016

PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016 PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang disukai dan digemari setiap orang. Karena permainan bolavoli termasuk olahraga

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 9 Hegarsari TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Yati Ismayati, S.Pd. NIP. 196308291984102004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas dari usaha-usaha peningkatan prestasi belajar anak didik. Kegiatan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) belakang ini sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 1, Juni 2016 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO Ilham Surya Fallo 1, Hendri 2 Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang didalam pengajarannya menekankan aktifitas gerak dan jasmani serta usaha yang dilakukakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING JURNAL SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI DENGAN ALAT BANTU BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI ANDRIATNO

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Penjasorkes Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa pakar. Para pakar penjasorkes cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui kegiatan fisik. Hal ini kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididikan memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hakikat Pembelajaran Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut N. Purwanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bolavoli merupakan cabang olahraga yang banyak di minati masyarakat luas, bolavoli juga merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan penguasaan teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa.pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette. Permainan aslinya dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuanya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkembang di Indonesia dilaksanakan oleh dua lembaga pendidikan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Lembaga pendidikan tersebut adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerak dasar merupakan gerak yang bersifat umum yang apabila dikuasai oleh siswa sekolah dasar, akan menjadi landasan yang kukuh untuk dapat mengembangkan gerak-gerak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI Indra Kasih Irvan Darmawan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia Correspondence:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya,

I. PENDAHULUAN. agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses membimbing, mengarahkan dan mendorong individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya, sehingga mereka dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG Zusyah Porja Daryanto Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani seseorang sebagai perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan penataan kembali aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar sesuatu yang baru menjadi terarah dan bermakna.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan zaman dan kesejahteraan masyarakat. Dalam era globalisasi ini setiap bangsa dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2015/2016, yang beralamat di Jl. Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan Oleh : DR. Yunyun Yudiana Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Filosofi bermain bola voli bagi anak usia SD 2. Keterampilan dalam permainan bola voli yang dapat dikembangkan 3. Strategi belajar mengajar/melatih

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Tunjung Lor Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/ Semester : V / Genap Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Pertemuan

Lebih terperinci