PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI Herwim Enggar Pratiwi 1, Hadi Suwono 2, Nursasi Handayani 2 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, herwim92_cuapz@yahoo.co.id 2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl.Semarang No.5, Malang, Indonesia. Abstract: module in biology help students learn independently and lead to understanding of concepts and principles of biology. The purpose of this research was produced module of biology based on hybrid learning on locomotion system. Research and development based on Borg and Gall model. The try out of prototype was conducted on 35 students in SMA Negeri 1 Malang. The result shows that hybrid learning module was able to be applied in high school and improve critical thinking skills and learning outcomes of students. Keywords: Biology learning module, hybrid learning, critical thinking Abstrak: Modul biologi dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan memicu siswa untuk memahami bukan menghafal suatu materi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan modul dalam pembelajaran biologi berbasis hybrid learning materi sistem gerak. Metode penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan model Borg dan Gall. Uji coba produk dilakukan secara terbatas pada 35 siswa SMA Negeri 1 Malang kelas XI IPA 1. Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa Modul berbasis hybrid learning dapat diterapkan di SMA serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: modul pembelajaran biologi, hybrid learning, berpikir kritis Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar sehingga menuntut guru mempunyai strategi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Tuntutan dari kurikulum adalah siswa dan guru harus lebih aktif. Siswa harus aktif dalam kegiatan belajar sedangkan guru harus aktif dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar agar pembelajaran lebih efektif (Nugroho, 2012:1). Biologi merupakan salah satu pelajaran yang memiliki banyak materi yang harus dipelajari oleh siswa. Materi biologi yang dipilih untuk pengembangan modul yaitu sistem gerak. Bab sistem gerak memiliki kesulitan tersendiri bagi siswa, terutama banyaknya nama-nama tulang dan persendian yang harus mereka pahami. Ditambah pula dengan sugesti siswa bahwa biologi adalah mata pelajaran hafalan. Sistem gerak ini memiliki KD yaitu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi (Silabus, 2013:14). SMA N 1 Malang merupakan salah satu sekolah yang menyediakan fasilitas wi-fi dan dapat dimanfaatkan oleh siswa. Berdasarkan observasi di SMA N 1 Malang kelas XI IPA 1 berjumlah 31 siswa pada tanggal 2 Agustus 2013, belum secara sepenuhnya wi-fi dimanfaatkan untuk proses pembelajaran oleh guru maupun siswa. Selain itu, siswa juga menyebutkan bahwa mereka suka mencuricuri kesempatan untuk membuka layanan internet berupa twitter, facebook dan 1

2 2 jejaring lain. Ada beberapa alternatif untuk meminimalkan penggunaan wi-fi yang kurang bermanfaat, sekolah dapat membatasi penggunaan wi-fi dengan cara menutup sementara situs-situs yang dirasa kurang bermanfaat bagi siswa, membuka wi-fi hanya pada saat jam istirahat atau menerapkan suatu pembelajaran dimana siswa dapat memanfaatkan fasilitas internet sebagai media belajar mereka. Fasilitas wi-fi menunjang pembelajaran hybrid learning. Pembelajaran hybrid learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan strategi penyampaian pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka (face to face), offline untuk men-download modul dan komputer secara online (forum diskusi/chatting). Melalui pembelajaran berbasis hybrid learning siswa diharapkan mampu belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik. Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Tujuan utama pembelajaran dengan modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal (Mulyasa, 2003:149). Pembelajaran dengan menggunakan modul memungkinkan siswa untuk meningkatkan aktifitas belajar optimal sesuai dengan tingkat kemampuan dan kemajuan yang diperolehnya selama proses belajar. Menurut Moonagusta (2013:73) dalam penelitiannya menyatakaan bahwa penggunaan bahan ajar modul dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Hayati (2010:53) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa pengembangan modul juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Keunggulan dari modul diantaranya:1.berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.2). Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh siswa. Disamping memiliki keunggulan, modul juga memiliki kelemahan tersendiri, diantaranya yaitu.1). Interaksi antara guru dan siswa berkurang sehingga perlu jadwal tatap muka atau kegiatan kelompok. 2).Pendekatan tunggal menyebabkan monoton dan membosankan karena itu perlu permasalahan yang menantang, terbuka dan bervariasi. Hybrid learning merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode e- Learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan antara sistem e- Learning dengan metode konvensional atau tatap muka (face-toface). Pembelajaran Biologi berbasis hybrid learning ini supaya siswa dapat belajar lebih aktif mempelajari materi di dalam maupun di luar kelas sehingga meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajari siswa. Menurut Susilo (2011:10), terdapat berbagai keuntungan pembelajaran hybrid dibandingkan pembelajaran tatap muka biasa. Susilo (2011:10) menyatakan bahwa melalui pembelajaran hybrid siswa dapat lebih sukses mencapai tujuan pembelajaran dibandingkan pembelajaran tradisional, serta adanya peningkatan interaksi dan kontak antar siswa dan antara siswa dan guru.

3 3 METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan adalah Research and development yaitu metode yang digunakan untuk menghasilan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Rancangan pengembangan modul ini meliputi tahap satu sampai tujuh yang diadaptasi dari Borg dan Gall (1989) dalam Sukmadinata (2012:169) yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba, uji coba lapangan dan penyempurnaan produk hasil uji lapangan. Validasi produk modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning meliputi penilaian dari ahli pendidikan (Sunarmi, Dosen Biologi UM), ahli materi (Abdul Gofur, Dosen Biologi UM), ahli penerapan lapangan/guru (Dewi Endahsari, Guru Biologi) dan ahli media (Herawati Susilo, Dosen Biologi UM). Subjek uji coba adalah siswa SMA Negeri 1 Malang Kelas XI IPA 1 berjumlah 35 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan angket validasi modul, angket keterlaksanaan pembelajaran oleh observer dan angket keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul secara online. Data yang diperoleh dari penilaian oleh ahli pendidikan, ahli materi, ahli lapangan dan ahli media dan siswa akan dianalisis dengan teknik analisis rata-rata. Nilai rata-rata yang diperoleh akan ditentukan tingkat kelayakan modul berbasis hybrid learning. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata berdasarkan pendapat dari Arikunto (2010:286) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penilaian, jumlah nilai yang diperoleh dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket penilaian tersebut. Penentuan kesimpulan yang telah dicapai dari uji coba terbatas dalam penelitian ini menggunakan skala penilaian 1 sampai 3, dimana 1 sebagai skor terendah dan 3 sebagai skor tertinggi. Penetuan rentang dapat diketahui melalui nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi dengan banyaknya kelas. Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 0,67 diadaptasi dari (Sudjana, 2005:47). Tabel 1 Kriteria Evaluasi Validasi Nilai rata-rata Kategori Keterangan 2,36-3,03 1,68-2,35 1,00-1,67 Layak Cukup layak Tidak layak Baik Cukup baik Tidak baik Hasil belajar yang diukur yaitu aspek sikap, keterampilan dan kognitif. Teknik penghitungan yaitu. Aspek sikap = Aspek keterampilan = Aspek kognitif = skor yang diperole h Kemampuan berpikir kritis = 10 skor yang diperole h x 100 skor total Jumla h total nilai peningkatan (postes pretes ) x 100% Jumla h total nilai pretes Jumla h total nilai peningkatan (postes pretes ) Juml ah total nilai pretes x 100% Angket keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning dianalisis secara kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil checklist pada angket keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning yang hasilnya kemudian

4 4 disesuaikan dengan kriteria berikut ini (diadaptasi dari Chandra, 2003:78 dalam Lathifah:2012). 1. Sangat kurang (jika terlihat keterpakaian modul oleh kurang dari 20% siswa. 2. Kurang (jika terlihat keterpakaian modul oleh >20% -< 40% siswa). 3. Cukup (jika terlihat keterpakaian modul oleh > 40% -< 60% siswa). 4. Baik (jika terlihat keterpakaian modul oleh > 60% -< 80% siswa). 5. Sangat baik (jika terlihat keterpakaian modul oleh > 80% - < 100% siswa) HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Produk Observasi Awal Observasi awal yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Malang pada tanggal 2 Agustus 2013 dengan penyebaran angket. Angket mengenai fasilitas wifi di sekolah, fasilitas komputer di sekolah, fasilitas penunjang pembelajaran di kelas, pelaksanaan pembelajaran biologi di kelas, sumber belajar siswa, minat dan kemampuan siswa pada biologi dan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan angket di dapatkan 100% siswa menjawab sekolah memiliki fasilitas wi-fi dan 80,65% siswa menjawab bahwa fasilitas wi-fi dapat dijangkau di seluruh wilayah sekolah. Fasilitas komputer di sekolah sebanyak 70,97% sekolah menyediakan komputer untuk siswa serta 74,19% siswa menyatakan bahwa setiap siswa berkesempatan menggunakan komputer yang ada di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran biologi di kelas sebesar 58,06% siswa menyatakan guru lebih sering menjelaskan materi dengan ceramah dan data ini diperkuat dengan jawaban siswa sebanyak 58,06% bahwa mereka lebih senang kegiatan berdiskusi karena bisa bebas mengungkapkan pendapat pada teman. Pada angket mengenai kemampuan berpikir kritis, siswa menyatakan sebanyak 38,71% belum bisa mengidentifikasi dan menjelaskan konsep-konsep biologi yang dipelajari secara sistesmatis, akurat dan mendalam. Hal ini didukung juga dengan siswa lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada harus mengidentifikasi masalah secara mandiri. Perencanaan Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Malang, peneliti melakukan perencanaan untuk pembuatan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning. Peneliti bersama guru kelas menentukan materi modul, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi biologi yang disetujui untuk modul yaitu materi sistem gerak. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu lima kali pertemuan tatap muka dan satu kali pembelajaran online sesuai dengan program semester di SMA N 1 Malang. Pengembangan Pengembangan modul berbasis hybrid learning ini, peneliti menyiapkan website untuk meng-upload modul dengan alamat website inovasipembelajaran.net. Pembelajaran online menggunakan chatting melalui akun facebook sehingga siswa memiliki kesempatan untuk bertanya lebih lanjut mengenai materi. Materi pada modul memiliki sub materi yaitu alat gerak aktif (otot) dan alat gerak pasif (tulang). Modul yang dikembangkan memiliki gambar dan warna yang menarik serta dilengkapi video berupa link pada website lain sehingga siswa lebih paham dengan materi yang dipelajari. Alamat link yang bisa diakses siswa yaitu dan

5 5 B. Validasi Validasi dilakukan oleh tim ahli. Nilai rata-rata pada perangkat pembelajaran dan media pembelajran menunjukkan hasil yang baik yaitu silabus 2,76, RPP 2,93, rubrik penilaian 2,8, dan soal ulangan harian 2,58, sedangkan media pembelajaran 2,75. Nilai rata-rata pada materi sistem gerak juga menunjukkan hasil yang baik yaitu 2,85. Nilai rata-rata pada media online yaitu 2,58. Data hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2. Data hasil validasi materi dapat dilihat pada Tabel 3, dan hasil validasi media online dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 2. Hasil validasi perangkat pembelajaran Komponen Silabus Validator 1 Validator 2 Kualifikasi 1. Kelengkapan Baik komponen RPP 2. Indikator 3 2,8 2,9 Baik 3. Tujuan Baik Pembelajaran 4. Materi Pembelajaran Baik 5. Metode Baik Pembelajaran 6. Kegiatan 2,9 2,8 2,5 Baik Pembelajaran 7. Penilaian hasil Baik belajar 8. Alokasi waktu Baik 9. Sumber belajar Baik Nilai rata-rata 2,98 2,96 2,93 Baik Ratara ta Tabel 3. Hasil validasi materi sistem gerak Materi Sistem Gerak Kriteria yang dinilai Ratarata Validator Kualifikasi 1. Kebenaran Konsep 3 3 Baik 2. Validitas 2,75 2,75 Baik 3. Penyajian isi materi pembelajaran 2,8 2,8 Baik Nilai rata-rata materi sistem gerak 2,85 2,85 Baik Tabel 4. Hasil validasi media online Kriteria yang dinilai Media Online Validator Jumlah Rata2 Kualifikasi 1. Pemilihan media Baik 2. Modul Baik 3. Teknologi Baik Jumlah Nilai rata-rata media online Baik C. Revisi Hasil Validasi Revisi hasil validasi dilakukan dengan melihat adanya tanggapan dan saran dari validator. Revisi perangkat pembelajaran yaitu semua indikator pada silabus dan RPP sudah ditambahkan indikator sikap, pengetahuan dan keterampilan.

6 6 Revisi untuk materi sistem gerak yaitu warna peta konsep sudah diperbaiki sehingga warna kontras dengan tulisan. Revisi untuk media pembelajaran yang digunakan yaitu penggunaan media sudah diperbaiki dengan memandang efisiensi waktu. Revisi untuk media online yaitu media facebook sudah diperbaiki lagi penggunaannya dan sudah ditambahkan video pada modul sehingga terlihat jelas bioprosesnya. D. Uji Coba Hasil Belajar Aspek Sikap dan Keterampilan Aspek sikap yang diukur ada sepuluh sikap yaitu keterbukaan, ketekunan belajar, kerajinan, tenggang rasa, ramah dengan teman, hormat pada orangtua, kejujuran, menepati janji, kepedulian dan tanggungjawab. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, siswa sudah menunjukkan sikap mulai konsisten sesudah adanya modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning. Aspek keterampilan yang diukur yaitu menyelesaikan semua tugas individu untuk kelompok, berpartisipasi secara konstruktif, berbagi tanggungjawab dalam membantu kelompok menyelesaikan permasalahan, dapat mencapai kompromo dengan sesama teman kelompok dan terampil membuat awetan basah. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran, siswa belum pernah mencoba praktikum membuat awetan basah sehingga siswa belum memiliki keterampilan dalam membuat awetan maupun praktikum pembedahan hewan. Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil belajar kognitif diukur melalui pretes (sebelum) dan posttes (sesudah) menggunakan modul saat pembelajaran. Pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Malang, nilai KKM biologi yaitu = 78, maka didapatkan rata-rata nilai pretes sebesar 52.9, sedangkan postes 88.0 sehingga peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa sebesar 66,36%. Hasil belajar siswa aspek kognitif secara rinci tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Data hasil belajar siswa aspek kognitif Siswa Skor Tes Awal Skor Tes Akhir Ketuntasan Peningkatan Skor X X X X X X X X X X X X X X X

7 7 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Jumlah Rata2 52,9 88,0 100% 66,36 % Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis dilihat dari hasil pretes dan postes. Rata-rata pretes siswa sebesar sedangkan rata-rata postes sebesar 76.71, sehingga peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu 69.94%. Hasil data kemampuan berpikir kritis siswa secara rinnci tertera pada Tabel 7. Tabel 7. Data Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Skor Pretes Postes Skor Belum Tuntas Peningkatan Skor X X X X X X X X X X X X X X X X X

8 8 X X X X X X X X X X X X X X X X X X Jumlah Rata % E. Penyempurnaan Produk Akhir Produk akhir berupa modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning sesuai dengan tanggapan dan saran yang telah diberikan dari dosen, guru biologi SMA dan siswa. Produk yang disempurnakan sesuai dengan kebutuhan siswa untuk belajar melalui pembelajaran hybrid learning. Modul yang disempurnakan berisi petunjuk penggunaan modul, tujuan, peta konsep, materi ajar, soal-soal analisis dan uji kompetensi serta soal critical thinking. Modul sistem gerak ini dibagi menjadi dua materi yaitu alat gerak aktif (otot) dan alat gerak pasif (tulang), masing-masing materi mempunyai sub materi sendiri. Modul dilengkapi dengan gambar yang berwarna sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi. Selain itu, dilengkapi adanya video sehingga semakin menambah pengetahuan siswa mengenai rangka yang ada pada tubuh mereka. PEMBAHASAN Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning pada tahap validasi dinyatakan valid dari segi perangkat pembelajaran, materi dan media, sehingga modul berbasis hybrid leraning ini dapat digunakan untuk pembelajaran. Mulyasa (2003:148) menyatakan modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Modul berbasis hybrid learning dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kondisi siswa. Modul berbasis hybrid learning disajikan lebih pada aplikasi dari materi sehingga siswa belajar dari kehidupan sekitar mereka. Adanya materi berupa aplikasi ini, siswa lebih tertarik untuk mempelajari dibandingkan dengan materi berupa hafalan. Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning berdasarkan analisa data dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran melalui hybrid learning siswa dapat lebih sukses mencapai tujuan pembelajaran dibandingkan pembelajaran tradisional, serta adanya peningkatan interaksi dan kontak antar siswa dan antara siswa dan guru. Hal ini terjadi karena mereka memerlukan bantuan lebih banyak setelah belajar

9 9 lebih serius karena meningkatnya rasa ingin tahu mereka (Susilo, 2011:10). Modul berbasis hybrid learning dapat digunakan pada pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Siswa dapat melakukan pembelajaran online berupa chatting dengan guru atau antar siswa, sehingga waktu belajar siswa lebih banyak untuk memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, hasil belajar siswa aspek kognitif mengalami peningkatan persentase sebesar 66,36%, sedangkan aspek sikap dan keterampilan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Menurut penelitian Moonagusta (2013:73) menyatakaan bahwa penggunaan bahan ajar modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sjukur (2012:68) membuktikan bahwa pembelajaran berbasis hybrid (blended) learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitiannya menyatakan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai signifikan 0,000 rata-rata peningkatan 38,28%. Siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dan penelitian sebelumnya, bahwa modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning ini dapat digunakan untuk pembelajaran siswa sehingga siswa lebih sukses dalam mencapai tujuan belajar. Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan persentase sebesar 69.94%. Tes kemampuan berpikir kritis yang diberikan berupa aplikasi materi pada kehidupan sehari-hari siswa. Menurut Susilo (2011:4), unsur keempat dalam membelajarkan siswa dalam konteks abad 21, siswa perlu belajar materi pelajaran melalui contohcontoh penerapan dan pengalaman dunia nyata baik di dalam maupun luar sekolah, sehingga siswa memahami dan ingat lebih banyak bila yang mereka pelajari relevan, menarik dan bermanfaat dan kehidupan sehari-hari. Ketika diberikan soal aplikasi dari materi untuk di identifikasi, siswa masih merasa kesulitan untuk menghubungkannya. Namun 20 dari 35 siswa sudah mempunyai teknik tersendiri untuk memecahkan soal analisis yang diberikan. Soal berupa aplikasi dari materi harus diberikan kepada siswa, supaya siswa tidak menghafal materi saja. Soal berupa aplikasi ini membantu siswa dalam memahami suatu materi, sehingga ingatan siswa lebih dalam mengenai materi tersebut. Dampak dari modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning ini diharapkan siswa lebih banyak belajar bukan sekedar untuk menghafal. Hal ini diperkuat oleh penelitian Sahin (2010:49), menyebutkan bahwa hybrid learning meningkatkan penguasaan materi siswa serta meningkatkan kualitas berpikir siswa. Modul berbasis hybrid learning menggabungkan metode konvensional dan e-learning. Modul yang dikembangkan diupload pada website dengan alamat inovasipembelajaranipa.net, pembelajaran online dilakukan dengan chatting melalui akun facebook yang telah dibuat peneliti. Ketika modul akan digunakan, siswa sudah men-download modul pada website yang disediakan. Penggunaan modul mudah dilakukan karena di dalamnya disertai petunjuk penggunaan modul sehingga siswa harus memahami terlebih dahulu petunjuknya. Modul disertai video berupa link sehingga siswa harus mendownload terlebih dahulu pada website lain. Beberapa kelebihan modul berbasis hybrid learning ini terlihat dari aspek pemanfaatan teknologi, komunikasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu dan sumber belajar yang bisa diakses (Nugroho, dkk, 2012:8). Pemanfaatan teknologi ini berupa penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

10 10 Modul yang dikembangkan memanfaatkan teknologi internet untuk meng-upload dan men-download modul melalui website. Website yang digunakan dibuat sederhana, personal dan cepat. Menurut Onno (2002) dalam Nugroho (2012), sistem e-learning yang sederhana akan memudahkan siswa dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan akan mengurangi pengenalan sistem elearning itu sendiri, sehingga waktu belajar siswa dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem elearning-nya. Oleh karena itu, peran guru dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing siswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan. Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa pembelajaran yang memanfaatkan teknologi membantu siswa lebih efisien dalam belajar. Komunikasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu merupakan komunikasi yang bisa dilakukan kapanpun siswa dan guru bisa melakukan komunikasi. Contoh dari komunikasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu yaitu internet. Internet tidak dibatasi oleh jarak dan waktu, pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pada modul berbasis hybrid learning, komunikasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu adalah pembelajaran online. Pembelajaran online yang memanfaatan chatting melalui akun facebook ini bisa dilakukan siswa kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran online ini akan membantu siswa apabila siswa masih memiliki kesulitan pada materi yang dijelaskan oleh guru ketika pembelajaran tatap muka. Komunikasi ini diimbangi dengan sumber belajar yang bisa diakses oleh siswa. Nugroho (2012) menyatakan media memiliki kedudukan penting artinya meningkatkan banyaknya informasi yang diingat 70% dibandingkan dengan pembelajaran melalui metode ceramah (20%). Sumber belajar yang dapat digunakan yaitu media gambar, televisi, radio, facebook, twitter dan benda-benda asli. Modul yang dikembangkan berisi media yang membantu siswa belajar memahami materi dengan media torso, media gambar,dan video. Selain itu, dalam internet tersedia banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh siswa. Sumber belajar yang baik merupakan sumber belajar yang memberikan pengetahuan baru bagi pengguna sehingga bisa menambah wawasan yang ada. Sumber belajar bisa diakses melalui google, yahoo, ask, internet exsplorer dan youtube. Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning ini memiliki beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya yaitu 1). materi yang disajikan dalam modul masih terbatas pada materi sistem gerak, 2) uji coba tahap pengembangan modul berbasis hybrid learning masih terbatas pada uji coba skala terbatas dan 3) uji coba yang dilakukan oleh peneliti hanya satu kelas, untuk peneliti lain sebaiknya menggunakan lebih dari satu kelas supaya bisa terlihat efektifitas penggunaan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning. Hambatan yang dialami peneliti selama mengembangkan produk modul berbasis hybrid learning antara lain ketersediaan jaringan internet (wi-fi) yang ada di sekolah maupun di luar sekolah masih mengalami gangguan misalnya koneksi lambat dan quota yang diperlukan juga banyak, sehingga beberapa siswa masih belum bisa online bersama guru dan siswa lain. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sudah menyediakan fasilitas wi-fi untuk siswa, namun koneksinya cukup lambat

11 11 sehingga siswa masih kesulitasn untuk mengikuti pembelajaran online. Selain itu, siswa belum membaca petunjuk penggunaan modul sehingga waktu mengerjakan soal online maupun diskusi masih miskonsepsi antara siswa dan guru. Hambatan yang mungkin dialami guru saat menggunakan modul yaitu guru belum membaca petunjuk penggunaan modul, pembelajaran online yang dilakukan menuntut guru untuk selalu online dengan siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning berdasarkan hasil validasi sudah dinyatakan valid/baik, sehingga dapat digunakan untuk proses pembelajaran siswa. Modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini didukung oleh keberhasilan peningkatan nilai hasil belajar dengan persentase 66.36% dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan persentase 66.94%. Beberapa kelebihan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning ini yaitu adanya pemanfaatan teknologi, komunikasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu serta sumber belajar yang bisa diakses. Modul berbasis hybrid learning ini dikembangkan untuk membantu siswa belajar lebih efisien dan bukan hanya menghafal suatu materi. Saran Beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu 1). sebelum menggunakan modul dalam pembelajaran sebaiknya guru dan siswa sudah memahami cara penggunaan modul pada petunjuk penggunaan modul, 2). diperlukan dukungan kebijakan dari sekolah seperti penyediaan fasilitas wi-fi, komputer sekolah, laptop yang berkaitan dengan operasional produk, 3). perlu dukungan kebijakan dari sekolah seperti pengadaan pelatihan atau workshop tentang pemanfaatan website pada pembelajaran hybrid learning bagi guru, 4). berdasarkan tingkat kelayakan yang diperoleh, maka modul dapat dijadikan acuan pengembangan materi biologi yang lain, 5). perlu adanya studi tentang hybrid learning dalam skala luas. Skala luas yang dimaksud adalah peneliti dalam pelaksanaan uji coba menggunakan lebih dari satu kelas supaya lebih terlihat penggunaan modul pembelajaran biologi berbasis hybrid learning, 6). perlu adanya fasilitas wi-fi atau modem yang koneksinya cepat di sekolah atau di rumah sehingga siswa tidak terganggu dengan koneksi internet yang lambat supaya siswa bisa melakukan pembelajaran online. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hayati, N Pengembangan Modul Pkn Berbasis Kemampuan Berpikir Kritis SMP Kelas VIII. Skripsi tidak diterbitkan.malang: FIS UM. Lathifah, A. S Pengembangan Website Berbasis Moodle Untuk Membelajarkan Biologi Melalui Blended Learning Di SMA Negeri 5 Malang. Skripsi tidak diterbitkan.malang: FMIPA UM. Moonagusta, B. F Penggunaan Bahan Ajar Modul Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca, Menulis, Dan Berhitung Bagi Warga, Belajar Keaksaraan Fungsional. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP UM.

12 12 Mulyasa, E Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, A, Daru, A.F, Wakhidah, N Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web Pada mata Kuliah Arsitetur dan Organisasi Komputer. Semarang: Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sahin, M Blended Learning Environment in Vocational Education.Journal the International Conference on Virtual Learning ICVL 2010.pp Sjukur, S.B Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi.2(3): Sudjana Metoda Statistika. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Sukmadinata, N.S Metode Penelitian Pendidikan.UPI: REMAJA ROSDAKARYA. Susilo, H Blended Learning Untuk Menyiapkan Ssiwa Hidup Di Abad 21. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional 2011 Pengembangan Pembelajaran Berbasis Blended Learning, Jurusan Biologi FMIPA UM, Malang, 13 November.

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON Prelly. M. J Tuapattinaya Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE Masita Raisa Hanim 1,Endang Purwaningsih 2, dan Widjianto 3 Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK Tersedia secara online EISSN: 252-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 217 Halaman: 147 151 PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Nuril Maghfiroh 1, Herawati Susilo 2, Abdul Gofur 3 Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No.

Lebih terperinci

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Allen Marga Retta 1 1 Email: Allen_marga_retta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : (Hal : 40 45)

NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : (Hal : 40 45) PENGEMBANGAN WEBSITE BERBASIS MOODLE MELALUI BLENDED LEARNING UNTUK MENGEFEKTIFKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS X SMK Maospati FUJI EKA ARIYANTI STKIP Doktor Nugroho Magetan

Lebih terperinci

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Maria Ulfah SMP Negeri 2

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENERAPAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENERAPAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENERAPAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN Setyo Eko Atmojo FKIP Universitas PGRI Yogyakarta email: SetyoAtmojo@yahoo.co.id (HP 085225998365)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA Oktarinah 1), Ketang Wiyono 2), Zulherman 2) 1 Alumni Pendidikan FisikaUniversitas Sriwijaya 2 Dosen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, dkk., Pengaruh Pembelajaran Elaborasi... 373 PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Siti Sundari Miswadi, Murbangun Nuswowati, Wasi ah Jurusan Kimia

Lebih terperinci

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang STUDI AWAL PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI MODUL BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putri Agustina 1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Rifda Mardian Arif Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII Rahma Dwi Khoirunnisa 1), Tatag Yuli Eko Siswono 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menganalisis merupakan bagian penting dalam kemampuan berfikir tingkat tinggi, hal ini disebabkan karena jika siswa sudah memiliki kemampuan berfikir analitis,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.01/Januari 2015 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN Oleh: Anton Mujahid, Adhetya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam

Lebih terperinci

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XI Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO Upaya Peningkatan Hasil... (Zuhid Abdullah) 1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO INCREASING LEARNING OUTCOME OF MUSIC NOTATION BY USING ENCORE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang akan datang. Pendidikan juga merupakan sebagai usaha manusia

Lebih terperinci

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF, MINAT BERWIRAUSAHA DAN HASIL BELAJAR SISWA 1 Oleh: Endah Rita Sultiya Dewi 2, Prasetiyo 2, Filia Prima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Teknik dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA PELAJARAN KKPI SMKN 3 PADANG Abstract Monanda Rio Meta Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang, Jl. Khatib Sulaiman Dalam No.1 Padang email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG Ririska Hidayah Usra 1, Nofrion 2 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi terbarukan dalam mendukung PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK

Lebih terperinci

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bicara tentang pelajaran matematika tidak terlepas dari bagaimana persepsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bicara tentang pelajaran matematika tidak terlepas dari bagaimana persepsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bicara tentang pelajaran matematika tidak terlepas dari bagaimana persepsi siswa terhadap matematika itu sendiri. Persepsi tentang sulitnya matematika membuat

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto

Lebih terperinci

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK KREATIVITAS, MINAT DAN KUALITAS WIRAUSAHA MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI TERAPAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL: SEBUAH STUDI KASUS SEBAGAI DASAR BAGI PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN GURU BIOLOGIPENERAPAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN Sajuliana Guru PKN SD Swasta Muhammadiyah Surel : sajuliana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA Iwan Setya Budi Pembimbing: (1) Drs. Purbo Swasono, M.Si,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variabel, gejala, atau keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA Eko Budiono, Hadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di lingkungan pendidikan formal atau sekolah dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK, Cianjur.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII UPTD SMPN 1 PAPAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) BERBANTUAN CAMTASIA STUDIO PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK KELAS

Lebih terperinci

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti akan jabarkan perkembangan penelitian yang telah dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan deskripsi prototipe produk yang dilanjutkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci