ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
|
|
- Sri Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Slamet Erma Yudi, Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga ABSTRAK Adopsi teknologi informasi diharapkan mendukung terciptanya peningkatan kinerja organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Dalam bidang pendidikan teknologi informasi telah banyak dimanfaatkan salah satunya untuk pendataan pendidikan. Penerapan teknologi informasi untuk pendataan pendidikan diharapkan mampu mencapai rencana strategis pembangunan pendidikan nasional. Tetapi di sisi lain penerapan sistem informasi pendataan pendidikan memberikan dampak negatif bagi pengguna. Sulitnya pengguna pada proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi baru menyebabkan proses pendataan pendidikan menjadi rumit karena yang pada awalnya dilakukan secara manual saat ini dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya operator untuk adaptasi dengan sistem informasi baru juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan tidak merata. Kerangka Innovation and Diffusion Theory (IDT) yang meliputi relative advantage, compatibility, complexity, trialability dan observability serta kerangka Technology Acceptance Model (TAM) yang melihat persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use) dengan metode deskriptif kualitatif telah mampu mengeksplorasi persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi secara spesifik. Latar belakang pendidikan, sumber daya manusia, karakteristik pribadi pengguna, perubahan sistem dan pengenalan/pelatihan sistem informasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses difusi inovasi guna mengarahkan persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar dapat digunakan secara optimal. Adopsi teknologi informasi akan dapat dengan cepat diterima oleh lingkup sosial apabila memiliki karateristik berupa tingkat penggunaan yang mudah, memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi individu maupun organisasi. Kata Kunci : Adopsi Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pendataan Pendidikan, Innovation and Diffusion Theory (IDT), Technology Acceptance Model (TAM), Deskriptif Kualitatif PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu hal yang tidak dapat dihindari oleh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi sudah banyak digunakan sebagai pendukung proses bisnis di berbagai instansi. Selama dua puluh tahun terakhir perubahan untuk implementasi sistem informasi dalam organisasi telah meningkat (Oudahi, 2008). Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung proses bisnis juga berdampak pada kemajuan suatu organisasi. Namun dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan berarti berlangsung tanpa masalah. Program perencanaan pendidikan nasional merupakan salah satu bagian penting dalam proses mewujudkan rencana strategis pembangunan pendidikan nasional yaitu peningkatan akses, mutu, tata kelola dan akuntabilitas pendidikan nasional (Priowirjanto, Prakoso, Nuryanto, dan Mustafa, 2008). Untuk mencapai rencana strategis pembangunan pendidikan nasional tersebut, berbagai sistem informasi pendataan pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan data pendidikan, seperti Dapodik (Data Pokok Pendidikan), PAS (Paket Aplikasi Sekolah), EDS (Evaluasi Data Sekolah) dan lainnya. Adanya aplikasi pendataan pendidikan diharapkan setiap sekolah dapat dengan mudah dan tertib dalam melakukan pendataan pendidikan. Namun di sisi lain penerapan sistem informasi pendataan pendidikan memberikan dampak negatif bagi operator dan sekolah yaitu munculnya kesulitan pada proses adaptasi terhadap penerapan sistem informasi baru yang dapat mempengaruhi proses pendataan menggunakan aplikasi pendataan pendidikan. Hal tersebut menyebabkan proses pendataan yang dilakukan oleh operator menjadi sulit karena yang pada awalnya dilakukan secara manual saat ini dilakukan berbasis internet. Selain itu sulitnya operator untuk adaptasi dengan sistem informasi baru juga menyebabkan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan tidak merata. Berbagai kerangka teori dikembangkan untuk mendukung proses adopsi inovasi terkait teknologi informasi, diantaranya adalah Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM). Innovation and Diffusion Theory (IDT) adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu ide baru diterapkan (Rogers, 1995), sedangkan SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 117
2 Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi (Davis, 1986). Kedua model tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian, dengan tujuan untuk menilai penerapan teknologi informasi dalam organisasi sebagai sumber daya yang mampu meningkatkan efektivitas kerja (Taylor & Todd, 1995). Model Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) akan dijadikan model penelitian untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap proses pengumpulan data pendidikan yang berjalan selama ini yang berdampak pada sulitnya pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi dan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan yang tidak merata. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam dan juga untuk memahami fenomena yang ada dilapangan secara spesifik tanpa adanya manipulasi apapun (Ali, Mohammad, 1984) (Borg & Walter, 1979). Pertanyaanpertanyaan wawancara yang disampaikan kepada key informant akan mendapatkan penjelasan yang lebih spesifik sesuai dengan pengalaman dan apa yang dirasakan selama ini, sehingga peneliti dapat terhindar dari bias asumsi yang biasa dibuat oleh para peneliti. an Penelitian Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian ini, tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Perencanaan Pengumpulan Data Analisa Data Penyusunan Laporan & Publikasi Observasi Analisis Permasalahan dan Menentukan Tindakan Pemecahan Masalah Perizinan Penelitian Wawancara Reduksi Data Deskripsi Data Kesimpulan Penulisan Jurnal Penelitian Luaran 1 Luaran 2 Luaran 3 Luaran 4 Pencatatan dan pemetaan terhadap temuan permasalahan terkait pendataan pendidikan yang ada di Disdikpora kota Salatiga. Pemetaan permasalahan dan desain pemecahan masalah Surat izin penelitian yang diterbitkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perolehan data dari key informant yang merupakan operator dari Dapodik/PAS yang dianggap cukup representatif mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari total empat kecamatan se-kota Salatiga Transkripsi data dalam bentuk teks Pengkategorian temuan penelitian Model penerimaan teknologi informasi dari sistem informasi pendataan pendidikan sebagai dasar pengambilan kebijakan Disdikpora kota Salatiga untuk mengoptimalkan peran teknologi informasi Laporan penelitian dan punyusunan jurnal untuk dipublikasikan Gambar 1 an Penelitian Teknik Pengumpulan Data Observasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap aktivitas pendataan pendidikan. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab dengan pihak yang berwenang melakukan pendataan pendidikan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada di Disdikpora. Model Penelitian Lima karakteristik dari Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan dua konstruk dari Technology Acceptance Model (TAM) akan dijadikan sebuah model penelitian yang akan mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku pengguna dalam menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan yang berdampak SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 118
3 pada sulitnya pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi dan tingkat konsistensi pengumpulan data pendidikan yang tidak merata. Model penelitian yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. Gambar 2 Model Penelitian Key Informant Proses wawancara pertama kali dilakukan kepada Budi Santoso, Staff Sub.Bag.Perencanaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Salatiga, kemudian dilanjutkan ke 25 sekolah yang meliputi 10 jenjang sekolah dasar (SD), 5 jenjang sekolah menengah pertama (SMP), 5 jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan 5 jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dipilih dan dianggap cukup representatif dari jumlah total 4 kecamatan se-kota Salatiga. Dari jumlah total 25 key informant, 2 diantaranya tidak dapat dimintai keterangan karena merupakan operator baru dan selama ditinggal operator yang belum melakukan proses pendataan pendidikan, sedangkan 1 diantaranya tidak ingin dimintai keterangan karena memang selama ini sangat minim untuk pengumpulan data pendidikan. Beberapa data dari key informant didapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Data Key Informant Jenis Kelamin n Usia (Tahun) N Jabatan N Pendidikan n Pengalaman Menggunakan Komputer (Tahun) n Laki-Laki 16 <30 8 Pengajar 15 FKIP 10 <2 0 Perempuan Non 8 TI pengajar SMK SMA 3 >10 8 SMP 1 Jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN Dari proses wawancara yang telah dilakukan kepada masing-masing key informant didapatkan berbagai temuan terkait pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan yang dibagi sesuai dengan kategori masing-masing temuan yang ada dilapangan, yaitu pemahaman Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM). Innovation and Diffusion Theory (IDT) Trialability Selama ini wawasan teknologi informasi dan latar belakang pendidikan dari operator tidaklah berpengaruh terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan. Wawasan teknologi informasi dari operator sebagian besar telah mencukupi untuk menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan, hanya saja sosialisasi dan pelatihan terhadap sistem informasi pendataan pendidikan yang dianggap masih sangat kurang. Ariska Pramudiasti (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Cebongan SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 119
4 1) menjelaskan bahwa : Untuk wawasan teknologi informasi mungkin sudah cukup mas, tapi karena tidak ada sosialisasi tadi jadi pendataannya ya kurang jelas, lha wong belajarnya cuma dari tutorial-tutorial tok. Serta penuturan dari Endro Febrianto (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMA Kristen 1) menjelaskan bahwa : Untuk latar belakang pendidikan saya rasa tidak berpengaruh, semua bisa asal ditraining dan dilakukan evaluasi bersama tentang apa yang harus diperbaiki. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa wawasan teknologi informasi dan latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi. Hanya saja tingkat sosialisasi dan pelatihan sangat kurang karena selama ini operator sistem informasi pendataan pendidikan sangat minim mendapatkan pelatihan serta monitoring evaluasi dan sekedar belajar menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan dari tutorial-tutorial saja. Dalam adopsi inovasi, karakteristirk Trialability IDT sudah cukup memenuhi pada sistem informasi pendataan pendidikan. Kemampuannya untuk dicoba dengan landasan terbatas terlihat ketika tanpa melihat latar belakang pendidikan dari pengguna, sistem informasi tersebut mampu digunakan untuk melakukan pengumpulan data pendidikan. Compatibility Dalam proses pengumpulan data pendidikan, peran sistem informasi pendataan pendidikan sudah dianggap sesuai dengan kebutuhan pengguna maupun sekolah. Namun beberapa sekolah masih menganggap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan merupakan sebuah tuntutan yang harus dilakukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Robbi Tanggara (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Salatiga 05) dengan tegas menjelaskan : Ya..karena ini tuntutan dari dinas, mau ndak mau harus menggunakan dapodik, setiap sekolah pun dituntut untuk menjalankan dapodik itu dengan operator masing-masing Dan juga pendapat dari Budi Santoso (salah satu staff Sub.Bag.Perencanaan Disdikpora kota Salatiga) : Untuk sekolah memang harus mendukung, karena ada kebijakan dari pusat bahwa aplikasi itu dipakai nantinya untuk bantuan, untuk tunjangan guru dan bantuan lain termasuk BOS, jadi aplikasi itu harus dipakai, kalau ndak ya ndak dapat bantuan Berdasarkan penjelasan di atas tampak bahwa pemanfaatan sistem informasi pendataan selama ini tanpa melihat tingkat kebutuhan pengguna dan sekolah, tapi lebih melihat kepentingan pemerintah pusat sebagai bahan pengambilan kebijakan. Dengan demikan karakteristik Compatibility dalam IDT kurang terpenuhi karena pada dasarnya penerapan sistem informasi pendataan pendidikan kurang memperhatikan tingkat kesesuaian kebutuhan dari pengguna dan sekolah, sehingga yang ada penggunaan sistem informasi pendataan pendidikan selama ini dilakukan atas dasar tuntutan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Complexity Sering terjadinya perubahan pada sistem informasi pendataan, baik dari segi tampilan ataupun fungsi dan juga fasilitas internet yang kurang memadai, menjadi suatu kendala bagi operator sekolah dalam melakukan pengumpulan data pendidikan. Endro Febrianto (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMA Kristen 1) menjelaskan bahwa : Nah itu salah satu yang jadi kendala dulu sempat kan waktu itu data satu tahun belum di update, wong inputnya aja belum selesai, kan harus satu tahun pelajaran dulu, tapi ditengahtengah sudah dirubah lagi, kan tidak konsisten Serta penjelasan dari Ariska Pramudiasti (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Cebongan 1): Kendalanya ya jaringan internetnya karena disekolah kami kan sinyalnya tidak begitu bagus, koneksinya itukan kalau semua lagi memakai ada kendala seperti error dan penjelasan dari Jundi Azis (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMAN 3 Salatiga) : Yang jelas kalau internetnya lambat ya jelas itu jadi problem Karakteristik Complexity dalam IDT melihat sebuah inovasi akan dapat cepat diterima oleh kelompok sosial ketika memiliki tingkat kerumitan dan kompleksitas yang rendah. Melihat penjelasan di atas tampak bahwa tingkat kesulitan bagi pengguna sangat tinggi. Belum sepenuhnya operator sekolah memahami proses pendataan pendidikan berbasis teknologi informasi, sudah terjadi perubahan kembali dari sistem informasi yang digunakan. Ditambah lagi koneksi internet yang kurang memadai menjadi kendala utama bagi pengguna dalam melakukan pendataan pendidikan. Dengan demikian, terlihat bahwa sistem informasi pendataan pendidikan memiliki tingkat kerumitan dan tingkat kompleksitas yang tinggi bagi pengguna. Observability Diterimanya bantuan dari pemerintah pusat untuk sekolah dianggap sebuah hasil dari penggunaan sistem informasi pendataan pendidikan selama ini. Perbedaan yang dirasakan adalah proses turunnya bantuan untuk sekolah menjadi lebih cepat dibandingkan pendataan yang dilakukan secara manual sebelumnya. Atin (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMPN 1 Salatiga) menyatakan SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 120
5 bahwa : Untuk sejauh mana hasilnya ya mungkin tunjangan dan sertifikasi guru itu ya mas sama bantuan dari pemerintah seperti dana BOS Serta penuturan Jundi Azis (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMAN 3 Salatiga) : Secara garis besar uang langsung masuk ke kita, kalau dulu kan lama, lewat dinas nunggu surat perintah nunggu tandatangan walikota, kalau sekarang uang itu langsung ke rekening kita, tapi hati-hati dalam mengupdate kalau updatenya lama ya uangnya lama juga Karakteristik Observability dalam IDT melihat sejauh mana hasil inovasi dapat diamati dan terlihat oleh orang lain. Dari penjelasan diatas tampak bahwa sekolah melihat hasil dari penerapan sistem informasi pendataan pendidikan yang digunakan berupa bantuan yang diterima dari pemerintah pusat menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, sistem informasi pendataan pendidikan telah memenuhi karakteristik Observability dalam IDT. Relative Advantage Dari pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan, perubahan positif yang dapat dirasakan secara langsung adalah proses pengumpulan data pendidikan tanpa harus menggunakan kertas, mempercepat pencarian datadata sekolah dan juga sekolah memiliki data-data yang lebih lengkap. Robbi Tanggara (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Salatiga 05) dengan tegas menjelaskan : Ya kalau dulunya itu mengumpulkan datanya melalui handout-handout, sekarang tinggal online langsung selesai Serta penjelasan dari Fitri Ana (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMP Pangudi Luhur) : Perubahan positifnya apa ya, ya perubahan positifnya kami memiliki data-data yang lebih lengkap dari sebelumnya Karakteristik Relative Advantage dalam IDT melihat penerapan suatu inovasi dianggap membawa perubahan menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Melihat penjelasan di atas, penerapan sistem informasi pendataan pendidikan telah membawa perubahan yang lebih baik bagi pengguna dan sekolah, dimana proses pengumpulan data pendidikan dilakukan secara online dan lebih menghemat kertas dan juga data-data sekolah menjadi lebih lengkap karena memiliki atribut yang kompleks. Technology Acceptance Model (TAM) Perceived Ease of Use (PEU) Tingkat kemudahan penggunaan sistem informasi pendataan pendidikan masih tergolong rumit, sehingga persepsi pengguna terhadap penggunaannya masih sedikit menyulitkan. Ariska Pramudiasti (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Cebongan 1) menjelaskan bahwa : Gampang-gampang susah kalau itu, kalau kita belum diberi sosialisasinya hanya dikasih seperti pedoman-pedomannya kita masih agak bingung kan Serta penjelasan dari Jundi Azis (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMAN 3 Salatiga) : Ya itu tadi kembali ke pelatihannya, karena memang selama ini sangat kurang pelatihan jadi memang sulit digunakan Perceived Ease of Use dalam TAM melihat persepsi pengguna dari tingkat kemudahan penggunaan sistem informasi. Penjelasan di atas terlihat kembali bahwa pelatihan menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap sulitnya penggunaan sistem informasi pendataan pendidikan. Sosialisasi dan pelatihan intensif sangat diperlukan guna mempermudah penggunaan bagi pengguna. Oleh karena hal tersebut dapat membentuk persepsi pengguna yang masih merasa sulit untuk menggunakan sistem informasi pendataan pendidikan. Perceived Usefulness Salah satu harapan dari pemanfaatan sistem informasi adalah mampu meningkatkan kinerja suatu organisasi. Dalam upaya peningkatan kinerja, sistem informasi pendataan pendidikan dianggap sudah cukup membantu. Iya betul, sangat membantu begitulah penjelasan dari Yenirusdi Widyanto (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SD Tegalrejo 03). Serta penjelasan dari Thomas Tri Maryata (operator sistem informasi pendataan pendidikan dari SMP Stella Matutina) : Tentunya bisa meningkatkan kinerja kita, karena terkomputerisasi dan data menjadi lebih spesifik. Perceived Usefulness dalam TAM melihat tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya. Dari penjelasan di atas tampak bahwa dengan adanya sistem informasi dapat meningkatkan kinerja dalam hal pendataan pendidikan. Namun perlu adanya evaluasi dan monitoring bersama guna meningkatkan akurasi dan kualitas data pendidikan. Hal tersebut membentuk persepsi pengguna yang menganggap sistem informasi tersebut bermanfaat bagi mereka. Berdasarkan beberapa temuan di atas tampak bahwa masih ada berbagai kendala yang muncul dari pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan selama digunakan sebagai sistem pendataan pendidikan. Sebuah model penerimaan teknologi informasi diperoleh berdasarkan analisis Innovation and Diffusion Theory dan Technology Acceptance Model (TAM) seperti terlihat pada gambar 3 dibawah ini. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 121
6 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Disdikpora kota Salatiga yang telah memberikan izin penelitian dan juga sekolah-sekolah yang telah mendukung dan ikut serta sebagai key informant dalam penelitian ini. Gambar 3 Model Penerimaan Teknologi Informasi Gambar 3 di atas merupakan model penerimaan teknologi informasi yang terbentuk dari beberapa faktor yang memiliki pengaruh kuat terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan yang mengacu pada masing-masing konstruk dari kedua model. Beberapa faktor tersebut secara langsung mengarah pada persepsi pengguna yang meliputi dampak yang dirasakan dan tingkat penggunaannya. Semakin rumit digunakan sistem informasi yang diterapkan semakin rendah tingkat penggunaannya. Semakin kecil dampak positif yang dirasakan semakin kurang bermanfaat sistem informasi tersebut untuk digunakan. KESIMPULAN Temuan diperoleh dari hasil analisis yang menunjukkan model penerimaan teknologi informasi dari pengguna (Gambar 3). Beberapa faktor yang masih menjadi kendala dalam melakukan pendataan pendidikan diantaranya proses pendataan dilakukan atas dasar tuntutan, terjadinya perubahan sistem dari waktu ke waktu, infrastruktur jaringan internet yang kurang memadai dan juga pelatihan yang masih kurang. Hal tersebut perlu diperhatikan dalam proses difusi inovasi untuk mengarahkan persepsi pengguna terhadap pemanfaatan teknologi informasi agar dapat digunakan secara optimal. Mengarah pada penelitian yang dilakukan oleh Jamal Oudahi (2008) yang menyebutkan kurangnya pelatihan dan keahlian menyebabkan proses pemanfaatan sistem informasi menjadi kurang optimal. Selain itu, Tshabalala, Ndeya & Merwe (2013) juga menyatakan dukungan organisasi dan juga infrastruktur yang cukup memadai dibutuhkan untuk memaksimalkan peran teknologi informasi. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohamad., Penelitian Kependidikan dan Strategi, Penerbit Angkasa Bandung. Borg & Walter, R., Educational Researc, Longman Inc (3 rd Edition), New York. Davis, F.D A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End-User Information Systems: Theory and Results. Doctoral Dissertation, MIT Sloan School of Management, Cambridge, MA. Ouhadi, Jamal A Qualitative Analysis of Factors Associated with User Acceptance and Rejection of a New Workplace Information System in the Public Sector; A Conceptual Model. Canadian Journal of Administrative Sciences, Vol. 10. No. 25: Priowirjanto, Prakoso, Nuryanto, dan Mustafa, Penerapan Sistem Pengelolaan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia, Jakarta. Rogers, E. M Diffusion of innovations (4th Ed.). New York: Free Press. Taylor, S., & Todd, P. A Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Information Systems Research, 6 (1), Tshabalala, M., Ndeya, C.N., & Merwe, T. Vd. (2013). Academic Staff s Challenges in Adopting Blended Learning: Reality at a Developing University. Academic Conferences & Publishing International Ltd, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 E 122
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) 1) Slamet Erma Yudi, 2) Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi
Lebih terperinciTHEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Seminar Nasional Sains dan Aplikasi Komputasi (SENSAI.OM), 25 September 2013 ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGIINFORMASI MENGGUNAKAN PENEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE
Lebih terperinciAdi Tio Christiono 1, Johan J.C. Tambotoh 2
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (Studi Kasus : Flexible Learning (F-Learn) UKSW) Adi Tio Christiono 1, Johan J.C. Tambotoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
Lebih terperinciPENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA
PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina 1), Muhammad Sobri 2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 2) Manajemen
Lebih terperinciPage 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN
Page 1 2.07-23 PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA Iin Seprina1), Muhammad Sobri2) 1) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang
Lebih terperinciDalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori difusi inovasi yang dikembangkan Everett M Rogers dikenal luas sebagai teori yang membahas keputusan inovasi. Melalui buku Diffusion of Innovation (DOI), Rogers
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Informasi 2015
ANALISIS PEMANFAATAN F-LEARN DALAM PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE INNOVATION DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Studi Kasus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)- Pendidikan
Lebih terperinciPENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP
PENDIDIKAN Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP DEFINISI Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah sebuah proses
Lebih terperinciANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL 3 PADA APLIKASI DATA POKOK PENDIDIKAN DASAR
ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL 3 PADA APLIKASI DATA POKOK PENDIDIKAN DASAR Bagus Satrio Wibowo 1), Johan J.C. Tambotoh 2) 1), 2) Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma)
MAKALAH ANALISIS PERCEIVED EASE OF USE LAYANAN INTERNET BANKING (Studi kasus Universitas Gunadarma) Penulis : Kartika Sari Email : kartika@staff.gunadarma.ac.id Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
Lebih terperinciANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)
ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan zaman yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi saat ini menyebabkan kebutuhan manusia terhadap informasi semakin kompleks, sehingga menuntut dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar yaitu sebesar
Lebih terperinci1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat hal ini tidak dapat dihindari.
1. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat hal ini tidak dapat dihindari. Saat ini teknologi informasi semakin banyak diterapkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil uji dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan analisis regresi
Lebih terperinciModel-Model User Acceptance
Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Teknologi informasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti perangkat keras, perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menciptakan berbagai perubahan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang paling signifikan adalah perkembangan di bidang Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Service Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:
BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan (F), diperoleh nilai F sebesar 50,567
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi berkembang dengan pesat, terlebih lagi dengan munculnya internet. Perkembangan teknologi informasi yang disertai dengan dukungan internet
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan internet dewasa ini melaju demikian cepat. Berbagai dimensi telah dilalui oleh internet. Internet telah membentuk peradaban baru dunia modern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data
Lebih terperinciAnalisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model
Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT
ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan yang terjadi dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam
20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan teknologi informasi (TI) terasa semakin dibutuhkan. Teknologi informasi memberikan kontribusi penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengambil objek penelitan pada Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada
3.1. Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitan pada Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Jl. Raya
Lebih terperinciHeri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)
ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PENINGKATAN KINERJA PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA) Heri Indrianto 1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke depan akan terus berkembang seiring dengan program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang sudah berkembang pesat saat ini. Bukan hanya di negara-negara maju, namun di negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah.
Lebih terperinciAntika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,
Lebih terperinciPENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR
TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI DAN DIFUSI INOVASI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR ANDI KRISMAWAN No. Mhs. : 125001755/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk komunikasi sosial serta aturan-aturan yang mengikat didalamnya. Masyarakat di suatu negara memiliki
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh instansi pemerintah merupakan langkah untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang sistematis. Hal tersebut menjadi salah
Lebih terperinciFitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan utama, yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah
Lebih terperinciPORTOFOLIO RANCANGAN SISTEM PENDATAAN SARANA DAN PRASARANA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH
PORTOFOLIO RANCANGAN SISTEM PENDATAAN SARANA DAN PRASARANA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENDIDIKAN Jl. Pangeran Jayakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang.
Lebih terperinciAPPENDIX A. Page 55. Salam Kenal,
Page 55 APPENDIX A Salam Kenal, Nama saya Hadian Anindito. Saya mahasiswa universitas Bina Nusantara International jurusan Sistem Informasi. Kuesioner ini saya ciptakan dengan tujuan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.
Lebih terperinciSatria Yudha Lesmana 1), Wing Wahyu Winarno 2), P.Insap Santosa 3)
MODEL KONSEPTUAL PENGARUH INOVASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA PADA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN 1)2)3) Satria Yudha Lesmana 1), Wing Wahyu Winarno
Lebih terperinciAmrustian Sultoni Ahmad Nurabadi Jurusan AP FIP Universitas Negeri Malang
Hubungan antara Minat dan Kompetensi Guru di Bidang Teknologi Informasi dengan Adopsinya untuk Pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Malang (The Correlation between Interest and Competence
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. yang digunakan dalam menyusun penelitian mengenai sistem e-audit adalah
BAB IV PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan pada penelitian saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan sistem e-audit pada
Lebih terperinciArtikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use a Technology (UTAUT) (Studi Kasus : DISHUBKOMBUDPAR Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti
Lebih terperincih. Mengentry Data SPM ke Aplikasi Simda Keuangan SMP i. Burning CD Materi Pendataan Sekolah j. Pengisian surat masuk ke Buku Surat Sub Bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Lembaga Tempat Praktik Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo berkedudukan sebagai salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah Purworejo. Dalam
Lebih terperinciSIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR)
SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciPenerapan Model Technology Acceptance Model (TAM) untuk Pemahaman Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Penerapan Model Technology Acceptance Model (TAM) untuk Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1.E-learning E-Learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
Lebih terperinciANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE
ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya,
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Implementasi kebijakan standar kompetensi guru SMA Negeri di kota Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi,
Lebih terperinciyang memepengaruhi penerimaan sebuah sistem yang diaplikasikan. Seperti Sistem Informasi yang dapat diakses di luar kampus, peningkatan produktifitas
82 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian memberikan saran sebagai berikut : Sebaiknya pihak Universitas memperhatikan dan mengkaji faktor faktor yang memepengaruhi penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data, analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi awal terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dalam setiap aktivitasnya. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam telepon pintar semakin sering diperkenalkan oleh produsen dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari telepon pintar berharga murah hingga telepon pintar
Lebih terperinciANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA) Imanuel Susanto 1, Agustinus Fritz Wijaya 2, Andeka Rocky Tanaamah 3 1,2,3 Program Studi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi sistem informasi kesehatan memiliki potensi untuk meningkatkan performa sarana pelayanan kesehatan, menghemat biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini telah banyak memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk dengan mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Rogers (2003) mengartikan inovasi sebagai ide, praktik atau objek yang dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future, persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan mendominasi peluang-peluang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 dapat ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan tersebut terdiri dari :
Lebih terperinciStrategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi Strategi Penerapan SPMI : Dari Mental Turun Ke TI Addy Suyatno Hadisuwito
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi
Lebih terperinciJurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) PADA BAGIAN PENDAFTARAN PINDAH DATANG PENDUDUK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GARUT Doni Slamet 1, Eko Retnadi 2, Partono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan terhadap kemajuan jaman yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Hal ini terjadi berkat dari perkembangan dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah. Menengah Pertama Negeri tahun anggaran 2015 di kota Surakarta yang
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam program Bantuan Operasional Sekolah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, jaman berkembang dengan sangat pesat. Salah satu yang mengalami perkembangan tersebut adalah teknologi informasi. Hampir seluruh lapisan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada saat ini pihak rumah sakit juga harus mengembangkan pelayanan yang akan diberikan kepada pihak internal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan evolusi Web telah fenomenal, dan terus tumbuh menurut Murugesan et al [1] Web telah mengubah cara orang mengumpulkan informasi, melakukan pekerjaan mereka,
Lebih terperinciTECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) UNTUK MENGANALISIS PENERIMAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) UNTUK MENGANALISIS PENERIMAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Endang Fatmawati Abstract Technology acceptance can be defined as a user s willingness to employ technology
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik
Lebih terperinci