KINERJA PUSAT PENELITIANN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINERJA PUSAT PENELITIANN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015"

Transkripsi

1 2015

2 LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIANN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015 Disusun Oleh Dr. Bambang Widiyatmoko, M.Eng. Dr. Agus Sukarto Wismogroho Agus Suheri, S.T. Dr. Bambang Prihandoko Dr. Rike Yudiati Dr. Toto Sudiro Dr. Isnaeni Tomi Budi Waluyo, M.Eng.Sc. Ir. Joko Triwobowo, M.Sc. M.T. Dr. Titi Anggono Dr. Febty Febriani Samsul Hafiz, S.Si. ii

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-nya, maka Laporan Kinerja (LKJ) Pusat Penelitian Fisika LIPI (P2F-LIPI) tahun 2015 dapat disusun dengan baik. Laporan Kinerja Pusat Penelitian Fisika LIPI Tahun 2015 ini disusun sebagai pertanggungjawaban instansi pemerintah untuk memenuhi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari renstra , sehingga apa yang dihasilkan tahun ini merupakan dasar untuk menyusun percepatan program ditahun tahun berikutnya. Selama tahun 2015, kegiatan P2F-LIPI berupa penelitian dan kegiatan rutin yang dibiayai dari sumber dana pemerintah melalui program DIPA, Riset Unggulan LIPI dan Insentif Sinas Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tiga program terakhir diperoleh melalui persaingan yang ketat dengan peneliti-peneliti dari instansi lain. Dana yang diperoleh ditujukan untuk menjalankan tugas dan fungsi khususnya membangun kompetensi penelitian di bidang fisika. Anggaran yang tersedia selain digunakan untuk membangun kompetensi, juga ditujukan untuk memperkuat infrastruktur riset berupa sarana, prasarana, dan sumber daya manusia sebagai pendukung utama bagi tercapai dan terselenggaranya tujuan organisasi. P2F-LIPI telah memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara nasional maupun global. Kontribusi tersebut memberikan berbagai capaian penting yang diraih oleh individu maupun kelompok penelitian yang dituangkan dalam laporan kinerja ini. P2F-LIPI juga terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja lembaga melalui pelaksanaan tugas dan fungsinya. iii

4 Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKJ ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada kepada Tim PME Satker yang telah berusaha memberikan data-data dan fakta-fakta yang sangat membantu kami dalam melakukan verifikasi secara obyektif dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu sumbang saran yang membangun sangat kami perlukan. Semoga hal ini dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban kinerja P2F-LIPI dan menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi yang memerlukan. Tangerang Selatan, 31 Desember 2015 Kepala Pusat Penelitian Fisika LIPI Dr. Bambang Widiyatmoko NIP iv

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN iii v vii viii ix BAB I PENDAHULUAN KONDISI UMUM ORGANISASI KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DANA 8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA UMUM RENCANA STRATEGIS TAHUN VISI P2F-LIPI MISI P2F-LIPI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI AKUNTABILITAS KINERJA 18 v

6 ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA TAHUN ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN 38 SUMBER DAYA EVALUASI CAPAIAN RENSTRA REALISASI ANGGARAN 41 BAB 4 PENUTUP 44 LAMPIRAN 47 vi

7 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1. Distribusi Pegawai P2F-LIPI per 31 Desember Gambar 2. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan Tingkat Pendidikan 5 s.d. 31 Desember 2015 Gambar 3. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan Usia 5 s.d. 31 Desember 2015 Gambar 4. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan 6 Jenjang Fungsional Peneliti s.d. 31 Desember 2015 Gambar 5. Gedung Utama Perkantoran P2F-LIPI 7 di Puspiptek Serpong Gambar 6. Screen shot publikasi jurnal internasional dari P2F-LIPI 23 pada Tahun 2015 Gambar 7. Screen shot dari publikasi P2F-LIPI pada prosiding 24 internasional Tahun Gambar 8. Screen shot salah satu paten terdaftar dari P2F-LIPI 25 Gambar 9. Screen shot laporan analisa SEM di P2F-LIPI 26 Gambar 10. Foto keikutsertaan P2F-LIPI pada pameran ISE Gambar 11. Foto bersama dari sebagian mahasiswa yang melakukan 28 tugas akhir dan PKL Tahun 2015 Gambar 12. Beberapa sarana penelitian di P2F-LIPI yang terbuka untuk 29 eksternal Gambar 13. Penandatanganan MoU antara P2F-LIPI dengan Fakultas 31 MIPA-UGM Gambar 14. Foto bersama peserta dan instruktur workshop BET di P2F- 33 LIPI. Gambar 15. Keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah sebagai narasumber 34 di Young Scientist Forum Gambar 16. Pertemuan nasional yang membahas tentang kebijakan 35 standarisasi nasional bidang fiber optik vii

8 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1. Total Anggaran di P2F-LIPI pada Tahun Tabel 2. Rencana Kegiatan Bidang Fisika Periode Tabel 3. Penetapan Kinerja P2F-LIPI Tahun Tabel 4. Tingkat Capaian Kinerja P2F-LIPI Tahun Tabel 5. Kontribusi P2F-LIPI dalam mendukung pencapaian sasaran 22 strategis LIPI Tabel 6. Sarana penelitian P2F-LIPI yang dibuka untuk eksternal 29 Tabel 7. Jumlah kerjasama dan keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah 30 Tahun 2015 Tabel 8. Capaian Indikator Laporan Administrasi Tahun Tabel 9. Evaluasi Capaian Renstra Tabel 10. Pagu Anggaran dan Realisasi P2F LIPI Tahun Anggaran viii

9 DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Struktur Organisasi P2F-LIPI 47 Lampiran 2. Daftar Publikasi di Jurnal Nasional 48 Lampiran 3. Daftar Publikasi dalam Bentuk Jurnal Internasional 50 Tahun 2015 Lampiran 4. Daftar prosiding nasional yang dihasilkan tahun Lampiran 5. Daftar prosiding internasional yang dihasilkan tahun Lampiran 6. Daftar Paten P2F-LIPI Tahun Lampiran 7. Daftar Bimbingan Mahasiswa Tahun Lampiran 8. Daftar Layanan Terhadap Eksternal 63 Lampiran 9. Daftar Dukungan Untuk Pertemuan Ilimiah yang 68 Diselenggrakan Mitra Lampiran 10. Daftar Keikutsertaan Dalam Pertemuan Nasional- Internasional 71 ix

10 x

11 1.1 KONDISI UMUM ORGANISASI BAB 1 PENDAHULUAN Pusat Penelitian Fisika (P2F) didirikan pada tahun 1967 dengan nama Lembaga Fisika Nasional (LFN). Pada tahun 1986 Lembaga Fisika Nasional (LFN) berubah nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan (P3FT). Berdasarkan SK Kepala LIPI No.1151/M/2001, maka sejak tanggal 5 Juni 2001 Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan berubah nama menjadi Pusat Penelitian Fisika (P2F) sampai sekarang. Secara institusi, P2F-LIPI merupakan institusi pemerintah di bawah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang merupakan salah satu pusat penelitian di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT LIPI). Tugas dan Fungsi P2F-LIPI dituangkan pada bagian ketiga Pasal 187 dan 188, Peraturan Kepala LIPI No. 1 Tahun 2014 dengan memperhatikan Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/752/M.PANRB/2/2014 tanggal 5 Februari Tugas dan Fungsi tersebut merupakan pedoman dan acuan bagi P2F LIPI dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Program Kedeputian Bidang IPT-LIPI. Berdasarkan Peraturan Kepala LIPI No. 1 Tahun 2014, P2F-LIPI yang dipimpin oleh seorang Kepala Pusat setingkat eselon IIa membawahi tiga eselon IIIa, yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Sarana Penelitian, serta Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian. Kepala Pusat membawahi langsung kelompok penelitian (Keltian) yang terdiri atas beberapa peneliti yang mempunyai kegiatan dan tujuan yang sama dan dikoordinir oleh seorang ketua kelompok penelitian. Struktur demikian diharapkan dapat mensinergikan semua potensi yang ada dalam menjalankan Tugas dan Fungsi P2F LIPI. P2F-LIPI berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh potensi organisasi melalui dukungan sumber daya manusia (SDM), dana, sarana, dan prasarana yang ada, serta terus menerus melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi baik secara internal maupun kerjasama institusional dengan pihak lain. 1

12 Untuk mencapai sasaran sesuai dengan Tugas dan Fungsi yang harus dilaksanakan, maka kegiatan yang dilakukan oleh P2F-LIPI mengacu pada RENSTRA koordinatif kedeputian bidang IPT LIPI tahun , di mana didalamnya dirincikan rencana kegiatan dan target-target yang harus dicapai tiap tahunnya. Renstra ini merupakan hasil kajian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal baik sebagai potensi, hambatan, tantangan, dan peluang untuk meraih kinerja institusional. Visi dan misi yang dituangkan dalam Rencana Strategis Koordinatif kedeputian tahun diharapkan mampu menuntun dan memberikan semangat kebersamaan kepada seluruh sivitas untuk mencapai kinerja yang terbaik. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka disusun beberapa sasaran strategis beserta indikatornya. Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara, berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, P2F-LIPI berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Tugas dan Fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan kepada pihak yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ). Oleh karena itu P2F-LIPI menyusun laporan ini sebagai pertanggungjawaban mengenai akuntabilitas kinerja yang dicapai pada tahun KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian Fisika LIPI telah tercamtum dalam SK Kepala LIPI No. 1 Tahun 2014 pada tanggal 9 Mei Pusat Penelitian Fisika LIPI mempunyai tugas melaksanakan penelitian fisika. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, P2F-LIPI mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Melakukan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang fisika. 2. Melakukan penelitian di bidang fisika. 3. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan. 4. Melaksanakan urusan tata usaha. 2

13 Mengacu kepada Tugas dan Fungsi, P2F-LIPI berkomitmen mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi yang ada melalui dukungan sumber daya manusia (SDM), dana, sarana, dan prasarana; melakukan evaluasi capaian seluruh kegiatan; melakukan koordinasi dan sinergi secara internal maupun eksternal STRUKTUR ORGANISASI Saat ini P2F-LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat setingkat eselon IIa yang membawahi tiga eselon IIIa, yaitu Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian; Bidang Sarana Penelitian; dan Bagian Tata Usaha. Kepala Pusat juga membawahi beberapa kelompok penelitian (Keltian) yang terdiri atas beberapa anggota peneliti yang mempunyai kegiatan dan tujuan yang sama dan dikoordinasi oleh seorang ketua keltian. Struktur demikian diharapkan dapat menjalin semua potensi yang ada dalam menjalankan Tugas dan Fungsi P2F LIPI. Bagan struktur organisasi P2F-LIPI ditampilkan pada Lampiran 2.. Berdasarkan Tugas dan Fungsi ini, P2F-LIPI berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh potensi organisasi melalui dukungan sumber daya manusia (SDM), anggaran, sarana prasarana, serta terus melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi secara internal maupun eksternal melalui kerjasama institusional dengan pihak lain. Menindaklanjuti proses reorganisasi LIPI pada tahun 2014 (Perka LIPI No. 1 Tahun 2014), pada Tahun 2015 dilakukan penggabungan anggaran antara P2F-LIPI di Bandung dan PUSPIPTEK Tangerang menjadi 1 (satu) anggaran yang dipusatkan di PUSPIPTEK Tangerang. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektivitas kinerja P2F-LIPI dalam menjalankan organisasi. Penggabungan anggaran dilakukan sejak tanggal 3 Agustus 2015 (Surat Sestama No. B- 6291/Su/KU/VIII/2015) melalui proses yang memerlukan kerjasama dan kinerja manajemen organisasi yang handal dalam mencapai target yang telah disepakati bersama. Secara resmi per 1 Oktober 2015 proses penggabungan anggaran telah selesai dilakukan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja P2F-LIPI dalam menjalankan tugas dan fungsi sekaligus menjalankan Agenda Reformasi Birokrasi. 3

14 1.2. PERMASALAHAN UTAMA SUMBER DAYA MANUSIA Dalam menjalankan kebijakan di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) LIPI, terjadi perubahan jumlah SDM di P2F-LIPI setelah penggabungan anggaran. Sebelum proses ini dilakukan, jumlah SDM di P2F-LIPI per 31 September 2015 adalah 181 orang. Setelah penggabungan anggaran, dilakukan mutasi SDM P2F- LIPI ke satuan kerja lain di lingkungan Kedeputian IPT. Hal ini menyebabkan sehingga per 31 Desember 2015 jumlah pegawai di P2F-LIPI menjadi 125 orang, dengan distribusi peneliti, teknisi, administrasi dan tenaga pramu adalah 81, 21, 16 dan 7 orang. Kondisi dengan rasio peneliti dan tenaga pendukung adalah 3:1. Kondisi ini cukup ideal di sebuah pusat penelitian. Namun kurangnya tenaga administrasi dengan kompetensi cukup merupakan permasalahan yang saat ini dihadapi oleh P2F- LIPI. Distribusi Pegawai Pramu 6% (7 Orng) Aministrator 13%(16 orng) Penelti 64% (81 orng) Teknisi 17% (21 orng) Gambar 1. Distribusi Pegawai P2F-LIPI per 31 Desember 2015 Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah peneliti P2F-LIPI (81 orang) dengan rasio S3 : S2 : S1 = 33 : 41 : 7 sudah mendekati angka ideal. Dari jumlah tersebut, 10 (sepuluh) orang sedang menempuh pendidikan di dalam maupun luar negeri. Distribusi tingkat pendidikan pegawai P2F-LIPI ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan masih adanya pegawai yang berpendidikan SD dan SMP yang cukup signifikan dan secara riil sulit ditingkatkan kemampuannya. 4

15 Distribusi berdasar tingkat pendidikan S3 25% (33) SD 5%(6) SMP SLTA 2%(2) 10% (13) D3 4% (5) S2 35% (44) S1 19% (24) Gambar 2. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan Tingkat Pendidikan s.d. 31 Desember Jumlah Pegawai Berdasarkan Usia Jumlah Gambar 3. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan Usia s.d. 31 Desember 2015 Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah distribusi pegawai berdasarkan usia seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan adanya perbedaan yang cukup jauh antara pegawai yang berumur di atas 45 tahun dan antara tahun. Hal yang paling menggembirakan adalah banyaknya tenaga 5

16 muda yang berusia di bawah 35 tahun yang merupakan hasil rekrutmen 4 tahun terakhir yang akan menjadi pilar utama P2F-LIPI di masa yang akan datang. Komposisi jenjang jabatan fungsional peneliti P2F-LIPI, terlihat pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan akselerasi kenaikan jenjang fungsional dari peneliti muda menjadi peneliti madya yang cukup tajam. Lambatnya kenaikan jabatan fungsional peneliti pertama ke peneliti muda disebabkan oleh adaptasi peneliti dalam proses pendidikan. Disamping itu kenaikan jenjang peneliti madya ke peneliti utama mengalami perlambatan karena tuntutan kualitas peneliti yang lebih tinggi. Distribusi Fungsional Peneliti di P2F 10% (8 orng) 16% (13orng) 21% (17orng) 28% (23 orng) 25% (20 orng) Kandidat Peneliti Peneliti Pertama Peneliti Muda Peneliti Madya Peneliti Utama Gambar 4. Kondisi Pegawai P2F-LIPI berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti s.d. 31 Desember SARANA DAN PRASARANA Sebelum Oktober 2015, P2F-LIPI mempunyai 2 (dua) lokasi gedung perkantoran yaitu di Puspiptek Serpong dan Bandung. P2F-LIPI Serpong beralamat di Gedung Komplek PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang Selatan, dan P2F-LIPI Bandung beralamat di Gedung 60 dan 80, Komplek LIPI Jalan Sangkuriang Cisitu No. 21/154D Bandung, Jawa Barat. Setelah proses likuidasi, P2F-LIPI dipusatkan hanya di satu lokasi yaitu di PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang Selatan. Gedung yang digunakan merupakan Gedung RISTEK/PUSPIPTEK dengan luas bangunan mencapai 9000 m 2. Bangunan tersebut dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Gedung 440 dan 441 6

17 digunakan untuk laboratorum penelitian material, sedang Gedung 442 digunakan untuk laboratorium penelitian laser, optoelektronika dan bagian administrasi. Gambar 5. Gedung Utama Perkantoran P2F-LIPI di Puspiptek Serpong Sebagai pusat penelitian, P2F-LIPI mempunyai moto mendunia dan memasyarakat maka mulai tahun 2012 P2F-LIPI berusaha untuk memfokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana penelitian. Peralatan baru telah diadakan melalui anggaran DIPA LIPI maupun bantuan dari RISTEK. Beberapa peralatan baru antara lain: Transmission Electron Microscope (TEM), Scanning Electron Microscope (SEM), X-ray Diffraction, Optical Spectrum Analyzer, RF Spectrum Analyzer, Fourier Transform Infra Red (FTIR), Particle Size Analyzer (PSA), laser Nd-YAG, opthamic system, microscope optic, Hardness Tester dan alat-alat lainnya. Infrastruktur riset yang lengkap dan didukung oleh kompetensi SDM yang handal merupakan potensi bagi P2F-LIPI menjadi pusat karakterisasi dan uji material terlengkap di Indonesia yang diharapkan dapat mewujudkan impian P2F-LIPI menjadi institusi riset di bidang fisika dan material berkelas dunia 7

18 1.2.2 SUMBER DANA Dana pelaksanaan kegiatan selama tahun 2015 berasal dari APBN, yaitu DIPA LIPI dan Insentif SINAS. Total anggaran untuk pelaksanaan kegiatan di P2F-LIPI pada tahun 2015 adalah sebesar Rp dengan rincian anggaran dapat dilihat pada Tabel 1. Khusus untuk anggaran Kegiatan Unggulan LIPI, pelaksanaanya melibatkan kegiatan penelitian dari peneliti di beberapa satuan kerja di lingkungan LIPI. Tabel 1. Total Anggaran di P2F-LIPI pada Tahun 2015 No Sumber Dana Pagu Anggaran (Rp.) 1 DIPA Tata kelola dan operasional perkantoran Belanja modal Tematik PNBP Hibah Kompetitif Energi Bersih Terbarukan Insentif SINAS Jumlah

19 9

20 BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. UMUM Dalam menghadapi dinamika sosial dan IPTEK, P2F-LIPI senantiasa memilih tema strategis yang bersifat implementatif dan antisipatif. Untuk memaksimalkan jalannya organisasi sebagai pusat penelitian maka semangat Reformasi Birokrasi mulai diimplementasikan. Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan kelembagaan menyangkut aspek-aspek organisasi, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia. Implementasi Reformasi Birokrasi di P2F-LIPI dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja individu dan kelompok sesuai dengan tuntutan keadaan, membangun kompetensi dan sinergi antar kegiatan penelitian dan pelayanan internal dan eksternal. Dalam menyusun target capaian P2F-LIPI, faktor internal, eksternal dan isu-isu aktual dijadikan pertimbangan dan bahan analisis untuk antisipasi peluang dan tantangan, sehingga sesuai dengan kondisi yang ada berbasis keilmuan fisika dan terapan. Berdasarkan pertimbangan logis dan realistis maka dibuat kebijakan umum yang dijabarkan menjadi empat bidang penting, yakni: 1) Kebijakan Bidang Penelitian dan Pengembangan 2) Kebijakan Bidang Pembinaan 3) Kebijakan Bidang Peningkatan Pelayanan Jasa IPTEK 4) Kebijakan Bidang Penelaahan Teknologi Nasional Dengan empat pilar kebijakan umum di atas diyakini sinergi internal dan penguatan kompetensi di bidang fisika dan pengembangannya serta pelayanan kepada pemangku kepentingan dapat terwujud secara optimal. 10

21 2.2. RENCANA STRATEGIS TAHUN Berdasarkan kebijakan di Kedeputian Bidang IPT-LIPI, pada periode 2015 s.d satuan kerja di bawah Kedeputian Bidang IPT-LIPI mempunyai rencana kegiatan periode 2015 s.d yang dituangkan dalam Rencana Program Kedeputian Bidang IPT LIPI VISI P2F-LIPI Visi Pusat Penelitian Fisika mengacu pada Visi LIPI yaitu: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis MISI P2F-LIPI Untuk mencapai visi tersebut, maka misi P2F-LIPI ditetapkan sebagai berikut: a) Menciptakan great science (terobosan ilmiah) di bidang fisika. b) Meningkatkan invensi dan inovasi di bidang IPTEK berbasis fisika untuk memperkuat daya saing industri dan ekonomi nasional. c) Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah aktual nasional. d) Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan nasional bidang IPTEK berbasis fisika. e) Meningkatkan kinerja manajemen penelitian dan pelayanan masyarakat TUJUAN Tujuan strategis P2F-LIPI terdiri atas: a) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penelitian IPTEK berbasis fisika. b) Meningkatkan nilai invensi di bidang fisika ke arah inovasi bernilai ekonomi. c) Meningkatkan peran lembaga dalam menciptakan kebijakan strategis di dalam memajukan IPTEK. d) Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan berdasarkan best management practices. e) Mengembangkan infrastruktur riset di bidang fisika. 11

22 f) Meningkatkan pelayanan masyarakat. Mengacu pada Rencana Program Kedeputian Bidang IPT, maka fokus kegiatan penelitian di P2F yang mencakup penelitian dasar, terapan, dan pelayanan teknologi pada masyarakat maka kegiatan tersebut sebagian besar dapat menjawab tantangan dan peluang serta memenuhi berbagai harapan pemangku kepentingan KEBIJAKAN Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Program Kedeputian Bidang IPT maka kebijakan yang digunakan di P2F-LIPI mengalami beberapa perbaikan antara lain: a. Kebijakan di bidang administrasi yang menitikberatkan pada peningkatan prosedur kerja yang profesional dan akuntabel sesuai dengan agenda reformasi birokrasi. Target yang ingin dicapai adalah pengelolaan administrasi yang professional dan berintegritas tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan prima dan mewujudkan satuan kerja berkelas dunia. b. Kebijakan pengembangan SDM yaitu peningkatan kemampuan personil melalui diklat teknis dan fungsional, pertukaran peneliti maupun studi lanjut untuk jenjang yang lebih tinggi, dan peningkatan soft kompetensi melalui agen perubahan. Target yang ingin dicapai adalah peningkatan efektivitas, efisiensi, produktivitas dan kedisiplinan kerja dalam menghadapi dinamika perubahan. c. Kebijakan penelitian melalui peningkatan kompetensi inti dan memfokuskan bidang penelitian dalam upaya meningkatkan invensi dan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat pengguna dalam mewujudkan motto P2F mendunia dan memasyarakat d. Kebijakan layanan melalui peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian, perguruan tinggi dan mitra dalam dan luar negeri dengan tujuan mengembangkan hasil penelitian, meningkatkan mutu dan kompetensi SDM. 12

23 2.4. STRATEGI Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi yang dibangun berupa stategi perbaikan intern yang dititikberatkan pada peningkatan coorporate culture atau mengedepankan kerja korporasi melalui kelompok penelitian dan subbagian. Dengan sistem ini maka keterbukaan manajemen yang memungkinkan interaksi langsung yang saling mengisi antara peneliti, adminstrasi dan struktural. Dalam implementasi semua target satker dijabarkan dan didistribusikan kepada seluruh pegawai melalui kesepakatan baik di level keltian maupun struktural PROGRAM DAN KEGIATAN Sesuai dengan program yang telah di tuangkan dalam RPJMN dan RENSTRA LIPI maka P2F LIPI memfokuskan kegiatan penelitiannya dalam bidang material untuk energi, bidang laser dan optoelektronika. Disamping kegiatan penelitian di atas, P2F-LIPI juga melakukan penelitian tentang fisika teori dan geofisika. Penelitian bidang material untuk energi dilakukan mengingat tantangan dan permasalahan ke depan sebagai isu strategis yang harus diselesaikan oleh lembaga penelitian yang dituangkan dalam program nasional RPJMN 2015 s.d Disamping itu penelitian bidang laser dan optoelektronika merupakan bidang penelitian yang unik untuk dilakukan di P2F-LIPI yang berpotensi besar menyelesaikan permasalahan nasional. Oleh karena itu, pada tahun 2015 peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana difokuskan dalam menunjang kegiatan penelitian ini. Hal ini juga dituangkan dalam Rencana Program Kedeputian Bidang IPT, ditunjukkan pada Tabel 2 yang menunjukkan beberapa kegiatan penelitian yang diamanatkan untuk dilakukan di P2F-LIPI yang dapat menghasilkan beberapa teknologi yang secara berkesinambungan dikembangkan untuk menyelesaikan isuisu strategis nasional. 13

24 Sub Kegiatan Tabel 2. Rencana Kegiatan Bidang Fisika Periode Rencana Sub Kegiatan Teknologi bahan baru, nanomaterial, dan sistem kontrol Sistem deteksi longsor di daerah rawan Laser untuk kecil menengah CNC usaha Diseminasi teknologi nanopowder melalui coating dan mikronano struktur analisis (1 paket alat milling) Diseminasi sistem multi sensor deteksi dini longsor di 2 lokasi di daerah Jawa Barat. Diseminasi sistem CNC untuk pemotongan non logam di lokasi UKM Tangerang Selatan (1 lokasi) Diseminasi teknologi nanopowder melalui coating dan mikronano struktur analisis (1 paket alat milling) Diseminasi sistem multi sensor deteksi dini longsor di 4 lokasi di Jawa Barat. Diseminasi sistem CNC untuk kerajinan di lokasi UKM Tangerang Selatan Diseminasi teknologi nanopowder melalui coating dan mikronano struktur analisis (1 paket alat tungku/furnace ) Diseminasi sistem multi sensor deteksi dini longsor di 4 lokasi alternatif rawan longsor. Diseminasi sistem CNC souvenir di lokasi UKM Tangerang Diseminasi teknologi nanopowder melalui coating dan mikronano struktur analisis (1 paket alat tungku/furnace) Diseminasi sistem multi sensor deteksi dini longsor di 4 lokasi alternatif rawan longsor di Indonesia. Diseminasi sistem CNC untuk pengupasan cat (paint stripping)/pembersi han di lokasi UKM Tangerang Selatan Diseminasi teknologi nanopowde r melalui coating dan mikronano struktur analisis (1 paket alat tungku/ Diseminasi sistem multi sensor deteksi dini longsor di 4 lokasi alternatif rawan longsor di Indonesia. Diseminasi sistem CNC untuk usaha Elekt. Dan logam di lokasi UKM Banten (4 lokasi) Teknologi pembuatan baterai lithium Baterai lithium 200Wh/kg (3volt dengan kapasitas 70 mah/g) dan TKDN 30% Baterai lithium 300Wh/Kg (3volt dengan kapasitas 100 mah/g) dan TKDN 40% Baterai lithium 360Wh/kg (4,5volt dengan kapasitas 80 mah/g) dan TKDN 50% Baterai lithium 400Wh/kg (4,5volt dengan kapasitas 90 mah/g) dan TKDN 60% Baterai lithium 450Wh/kg (4,5volt dengan kapasitas 100 mah/g) dan TKDN 70% Teknologi pembuatan fuel cell Pembuatan Bahan dan Komponen PEMFC (membrane, GDL, katalis, CNT) Pembuatan Stack PEMFC Portable dengan 5-10% komponen buatan sendiri Pembuatan Stack PEMFC Portable dengan 20-30% komponen buatan sendiri Pembuatan Stack PEMFC Portable dengan 30-50% komponen buatan sendiri Pembuatan Stack PEMFC Portable dengan 50-70% komponen buatan sendiri 14

25 Teknologi pembuatan magnet Menyiapkan alat cetak isotropi dan anisotropic, serta proses pencetakan untuk mencapai tingkat kepadatan 90% Proses heat treatment dan sintering untuk pembuatan Magnet permanen dengan mengontrol suhu dan tekanan vacuum untuk mencapai Remanansi=0,7-0,9 Tesla Proses heat treatment dan sintering untuk pembuatan Magnet permanen dengan mengontrol suhu dan tekanan vacuum untuk mencapai Remanansi=1,0 Tesla Proses heat treatment dan sintering untuk pembuatan Magnet permanen dengan mengontrol suhu dan tekanan vacuum untuk mencapai Remanansi >1,0 Tesla -Uji coba pemakaian magnet pada generator listrik di pembangkit listrik tenaga angin dan air -Uji coba pemakaian magnet pada motor listrik di mobil listrik Tata laksana Laporan administrasi Laporan administrasi Laporan administrasi Laporan administrasi Laporan administrasi Rencana kegiatan tersebut dibuat dengan asumsi kondisi ideal dengan peningkatan anggaran sesuai yang tertera di Renja. Apabila dalam pelaksanaannya terjadi perubahan dinamika anggaran maka kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan prioritas di Kedeputian Bidang IPT-LIPI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja sebagai dokumen yang memuat informasi tentang kegiatan yang ingin dicapai pada tahun 2015 disertai dengan indikator kinerja. Pada prinsipnya Perjanjian Kinerja adalah komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam 1 (satu) tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi sebagai dasar penilaian keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Perjanjian kinerja P2F LIPI ditunjukkan pada Tabel 3. Pada pelaksanaannya, merealisasikan target yang sudah di tetapkan dalam PK P2F-LIPI diturunkan ke dalam PK kelompok penelitian dan selanjutnya dituangkan dalam target Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari personil peneliti dan administrasi. Hal ini dilakukan agar di akhir tahun dapat dilakukan evaluasi satker secara keseluruhan dan kinerja dari sivitas dari level ata sampai level bawah. 15

26 Tabel 3. Penetapan Kinerja P2F-LIPI Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian 2. Meningkatnya konstribusi LIPI terhadap daya saing industri 3 Meningkatnya peran LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional 4. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan 5. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintah yang Baik (Good Corporate Governance) a. Jumlah artikel dipublikasikan di jurnal ilmiah 25 buah b Jumlah artikel dipublikasikan 30 buah di prosiding ilmiah c Jumlah HKI non KTI yang 8 buah terdaftar d Jumlah pengguna layanan dari 25 orang eksternal e Jumlah partisipasi di pameran 5 kali Jumlah mahasiswa bimbingan Jumlah MoU kerjasama dengan industri Jumlah sarana yang dibuka untuk publik 50 orang - 15 buah a Jumah MoU kerjasama 4 buah b Jumlah penyelenggaraan pertemuan ilmiah c Jumlah dukungan untuk pertemuan ilmiah yang diselenggarakan mitra d Jumlah partisipasi dalam kegiatan ilmiah Laporan administrasi pendukung penelitian dan diseminasi teknologi berbasis fisika 6 kali 3 kali 30 kali 14 buah 16

27 17

28 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 2015 Dalam bab ini dilaporkan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian indikator kinerja P2F-LIPI dan analisis capaian kinerja dengan membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya serta akuntabilitas keuangan P2F-LIPI pada tahun anggaran Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kegiatan dan capaian pada tahun sebelumnya digunakan untuk mengidentifikasikan sejumlah permasalahan yang dihadapi untuk dijadikan sebagai perencanaan di Tahun CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja ini ditampilkan pencapaian kinerja P2F LIPI selama tahun Capaian kinerja 2015 tersebut dibandingkan dengan realisasi Perjanjian Kinerja 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan P2F-LIPI AKUNTABILITAS KINERJA Perjanjian Kinerja 2015 P2F-LIPI disusun sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada, sekaligus sebagai tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015, yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan. Tingkat capaian kinerja P2F-LIPI tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja. Rincian Tingkat Capaian Kinerja P2F-LIPI Tahun 2015, ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Tingkat Capaian Kinerja P2F-LIPI Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Persen (%) Realisasi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian 18 a. Jumlah artikel dipublikasikan di jurnal ilmiah b Jumlah artikel dipublikasikan di prosiding ilmiah c Jumlah HKI non KTI yang terdaftar d Jumlah pengguna layanan dari eksternal 25 buah 63 buah 252,0 47 buah 30 buah 65 buah 216,7 75 buah 8 buah 8 buah 100,0 9 buah 25 orang 136 orang 544,0 -

29 2. Meningkatnya konstribusi LIPI terhadap daya saing industri Meningkatnya peran LIPI sebagai penyedia infrastruktur penelitian 4. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan Terwujudnya Tata Kelola Pemerintah yang Baik (Good Corporate Governance) e Jumlah partisipasi di pameran 5 kali 5 kali 100,0 7 kali f Jumlah mahasiswa bimbingan 50 orang Jumlah MoU kerjasama - dengan industri Jumlah sarana yang dibuka untuk publik 59 orang 118,0-15 buah 23 buah 153,3 - a Jumah MoU kerjasama 4 buah 10 buah 250,0 12 buah b Jumlah penyelenggaraan pertemuan ilmiah c Jumlah dukungan untuk pertemuan ilmiah yang diselenggarakan mitra d Jumlah partisipasi dalam pertemuan nasionalinternasional Laporan Administrasi pendukung penelitian dan diseminasi teknologi berbasis fisika 6 kali 10 kali 166,7 14 kali 3 kali 30 kali 1000,0-30 kali 23 kali 76,7-14 buah 16 buah 114, ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA TAHUN 2015 Berdasarkan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis LIPI, Kedeputian Bidang IPT menyepakati untuk berkontribusi dan berkomitmen melakukan beberapa program dan strategi untuk mendukung 5 (lima) Sasaran Strategis LIPI. Hal tersebut diturunkan dalam rencana kegiatan yang diukur akuntabilitasnya melalui capaian dari 13 (tiga belas) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang ditargetkan Analisis Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 Secara umum, P2F-LIPI telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan dengan rata-rata 270%. Capaian lebih dari 100% ini terutama disebabkan oleh melonjaknya hampir semua IKK terutama pada jumlah artikel yang dipublikasikan di jurnal (252,0%) dan prosiding ilmiah (216,7%); jumlah pengguna layanan dari eksternal (544,0%); Jumlah MoU kerjasama (250,0%); jumlah dukungan untuk 19

30 pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh mitra (1000,0%). Lima IKK ini telah mencapai target di atas 200%. Capaian yang tinggi pada publikasi artikel di jurnal dan prosiding ilmiah menunjukkan adanya peran aktif institusi dalam memberikan motivasi kepada para peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Hal ini didukung oleh kebijakan di Kedeputian Bidang IPT dalam penguatan teknologi inti dari kegiatan penelitian untuk menghasilkan invensi dan inovasi teknologi. Disamping itu meningkatnya pengguna layanan ekternal (544,0%) menunjukan infrastruktur riset yang dimiliki P2F-LIPI telah mendapatkan pengakuan dari perguruan tinggi, lembaga riset maupun industri untuk menghasilkan hasil analisis yang akuntabel. Hal ini sebanding dengan meningkatnya kerjasama lintas lembaga maupun perguruan tinggi. Pengakuan SDM P2F-LIPI melalui peningkatan IKK jumlah dukungan pada pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh mitra (1000,0%) merupakan gambaran adanya dukungan P2F terhadap pengembangan SDM dalam memanfaatkan kompetensi dan keahliannya di masyarakat. Oleh karena pameran menjadi media yang sangat bagus dalam mensosialisasikan hasil penelitian maka akan terus didorong untuk lebih banyak lagi keikutsertaan P2 Fisika dalam pameran pameran inovasi. Publikasi ilmiah merupakan bentuk hasil penelitian yang paling mudah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi peneliti pada tingkat nasional maupun internasional. Dari jumlah 25 buah publikasi jurnal yang ditargetkan oleh P2F LIPI, telah direalisasikan sebanyak 63 buah yang terdiri atas 11 buah publikasi di jurnal nasional dan 52 buah jurnal internasional. Disamping publikasi jurnal, P2F-LIPI juga menghasilkan 65 publikasi dalam bentuk prosiding baik nasional maupun internasional yang terdiri atas 32 buah prosiding nasional dan 33 buah prosiding internasional. Apabila dibandingkan dengan target awal, terdapat lonjakan tajam pada publikasi ilmiah internasional dan penurunan pada publikasi ilmiah nasional. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya regulasi LIPI untuk meningkatkan peran LIPI di kancah komunitas ilmiah internasional, sehingga para peneliti termotivasi untuk dapat meningkatkan hasil penelitiannya agar mampu menembus publikasi ilmiah internasional sebelum dipublikasikan pada tataran nasional. Bersamaan dengan itu pula, bentuk penguatan kompetensi inti adalah menghasilkan invensi berupa paten melalui pengajuan Hak Kekayaan Intelektual 20

31 (HKI) sebagai dukungan P2F-LIPI dalam meningkatkan kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian. P2F-LIPI merealisasikan 8 buah paten dari 8 buah paten yang direncanakan. Namun, hasil ini masih lebih kecil dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Hal ini mendorong perlu adanya kebijakan yang mampu mengakselerasi peningkatan jumlah paten pada tahun yang akan datang. Pada beberapa kegiatan penyebaran informasi iptek, P2F-LIPI berpartisipasi dalam kegiatan pameran sebanyak 5 kali dari 5 yang ditargetkan. Peningkatan akses dan peranan pegawai terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi diukur dengan keikutsertaan dalam pertemuan nasional atau internasional sebanyak 23 dari 30 kali yang ditargetkan melalui keikutsertaan sebagai dewan juri beberapa pertemuan, pengurus organisasi profesi, dan mitra bestari dari beberapa jurnal nasional terakreditasi maupun prosiding internasional lainnya. Pusat Penelitian Fisika-LIPI juga melakukan penyelenggaraan seminar/workshop sebanyak 10 dari 6 kali yang ditargetkan. Hal ini didorong oleh peningkatan kualitas kegiatan penelitian melalui dukungan sarana dan prasarana yang memadai di P2F-LIPI. Selain itu telah diwujudkan tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance) dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel, tertib dan taat azas dalam bentuk 14 laporan administrasi. Dalam rangka memperkuat jaringan kerjasama antara P2F-LIPI dengan perguruan tinggi, industri dan pihak terkait lainnya, telah dilakukan 10 dari 4 kali kerjasama yang telah ditargetkan. Demikian pula pada tahun 2015, P2F-LIPI telah melakukan dukungannya terhadap pertemuan ilmiah yang diselenggarankan oleh mitra sebanyak 30 dari 4 kali yang ditargetkan sebagai scientific reviewer, pembicara tamu, narasumber maupun dukungan dari penyelenggaran Konferensi Internasional (International Symposium on Frontier of Applied Physics - ISFAP 2015) di Bandung, 5-7 Oktober Peranan lain P2F-LIPI dalam meningkatkan kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian adalah meningkatkan pengetahuan ilmiah masyarakat khususnya mahasiswa sebanyak 59 orang dari 50 orang yang ditargetkan melalui pembimbingan tugas akhir S1, S2 dan S3 dari berbagai Universitas. P2F-LIPI telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan di masa mendatang. Akuntabilitas kinerja P2F-LIPI merupakan 21

32 laporan pertanggungjawaban atas capaian yang diperoleh pada Tahun 2015 dari keseluruhan kegiatan yang ada di P2F-LIPI Meningkatnya Kontribusi LIPI terhadap Daya Saing Bangsa Berbasis Hasil Penelitian Tabel 5 menunjukkan kontribusi P2F-LIPI dalam mendukung peningkatan kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa. Adanya peningkatan realisasi capaian pada Tahun 2015 dibandingkan Tahun Tabel 5. Kontribusi P2F-LIPI dalam mendukung pencapaian sasaran strategis LIPI Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Persen (%) Realisasi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian Jumlah artikel dipublikasikan di 25 buah 63 buah 252,0 47 buah jurnal ilmiah Jumlah artikel dipublikasikan di prosiding ilmiah 30 buah 65 buah 216,7 75 buah Jumlah HKI non KTI yang 8 buah 8 buah 100,0 9 buah terdaftar Jumlah pengguna layanan dari 25 orang 136 orang 544,0 - eksternal Jumlah partisipasi di pameran 5 kali 5 kali 100,0 7 kali Jumlah mahasiswa bimbingan 50 orang 59 orang 118,0 - a. Jumlah artikel di jurnal Sebagai lembaga ilmu pengetahuan, salah satu produk utama yang ditargetkan adalah publikasi ilmiah sebagai hasil dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Hasil publikasi nasional dari tahun ke tahun cenderung meningkat hingga Tahun 2014 namun menurun 10,4% pada Tahun Publikasi internasional meningkat 13,3% menjadi 85 buah pada Tahun Penurunan jumlah publikasi nasional di Tahun 2015 yang diimbangi dengan kenaikan jumlah publikasi internasional merupakan indikasi adanya bentuk dukungan P2F-LIPI terhadap kebijakan Kedeputian Bidang IPT-LIPI untuk lebih membuka kesempatan pada publikasi tingkat internasional sekaligus menjadikan publikasi internasional terindeks global sebagai indikator capaian individu. Hasil penelitian juga dapat diukur dari jumlah HKI non KTI berupa paten dengan peningkatan jumlah yang cukup tajam pada Tahun 2014 sebesar 9 buah dan menurun 11,1% menjadi 8 buah pada Tahun Peningkatan capaian publikasi 22

33 ilmiah melebihi 100% di Tahun 2015 merupakan bentuk kebutuhan peneliti dalam meningkatkan jabatan fungsionalnya diimbangi dengan adanya peningkatan infrastruktur riset yang difokuskan pada sarana prasarana karakterisasi dan uji sebagai bentuk dukungan untuk menghasilkan penelitian yang akuntabel. Gambar 6 menunjukkan contoh hasil publikasi di jurnal internasional. Daftar seluruh publikasi jurnal nasional dan internasional terdapat di Lampiran 2 dan 3. Gambar 6. Screen shot publikasi jurnal internasional dari P2F-LIPI pada Tahun b. Jumlah artikel yang dipublikasikan di Prosiding ilmiah Hasil penelitian yang dihasilkan selain dipublikasikan di jurnal ada yang dipublikasikan di prosiding ilmiah yang merupakan tindaklanjut dari seminar - seminar yang diikuti oleh peneliti. Outcome yang ingin dicapai dari hasil ini adalah tersebarnya hasil penelitian yang disampaikan melalui diskusi saat seminar. Hal ini dapat meningkatkan kerjasama penelitian dengan instansi-instansi lain maupun dengan perguruan tinggi. Meningkatnya publikasi pada prosiding nasional (32 buah) dan prosiding internasional (33 buah) disebabkan oleh masih tingginya keikutsertaan peneliti P2F- LIPI pada seminar tingkat nasional maupun internasional. Hal ini merupakan dorongan dari institusi kepada para peneliti untuk mempromosikan hasil penelitiannya dalam seminar yang dihadiri oleh peserta dari beberapa perguruan 23

34 tinggi, lembaga penelitian maupun industri. Gambar 7 menunjukkan contoh publikasi pada prosiding Tahun Daftar seluruh publikasi pada prosiding nasional dan internasional terdapat di Lampiran 4 dan 5. Gambar 7. Screen shot dari publikasi P2F-LIPI pada prosiding internasional Tahun c. Jumlah HKI non KTI yang terdaftar Dalam mewujudkan visi P2F-LIPI di 2019 yaitu P2F-LIPI yang mendunia dan memasyarakat, maka keluaran yang sangat penting yang harus dicapai adalah inovasi teknologi. Inovasi teknologi ini didasari oleh banyaknya paten yang dihasilkan. P2F- LIPI dari tahun ke tahun merupakan penghasil paten terbanyak di LIPI. Untuk Tahun 2015, paten yang dihasilkan sebanyak 8 paten yang terdiri dari 7 paten dalam tahap 24

35 terdaftar dan 1 paten ter-granted. Dari paten-paten ini diharapkan muncul tahapan berikutnya yaitu produk hasil penelitian yang dipakai oleh masyarakat. Pada Tahun 2015, jumlah paten mencapai realisasi 100% (8 buah) dari target yang telah ditetapkan namun mengalami penurunan 11,1% dari Tahun Jumlah paten yang diperoleh setiap tahun fluktuatif dengan kecenderungan terus meningkat. Gambar 8 menunjukkan contoh salah satu paten terdaftar dari P2F-LIPI pada Tahun Capaian lain yang tidak kalah pentingnya adalah hasil penelitian yang didiseminasikan. Untuk Tahun 2015 ada beberapa jasil penelitian yang didiseminasikan antara lain pemasangan deteksi longsor di Purwakarta dan di Kamojang, Shaker Mill ke beberapa Universitas dan Litbang, miniatur laser CNC dan penjernihan air gambut di Sumatra Selatan. Hal ini menunjukan bahwa tekad menjadi Pusat Penelitian yang mendunia dan memasyarakat secara riil telah mulai terealisasi. Daftar seluruh paten terdapat di Lampiran 6. Gambar 8. Screen shot salah satu paten terdaftar dari P2F-LIPI. d. Layanan eksternal Dalam sasaran strategis LIPI tentang hasil penelitian ini, hal lain yang menjadi indikator adalah banyaknya pengguna layanan dari eksternal untuk penggunaan alat pengujian di P2F-LIPI. Dalam indikator ini ada peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun yang lalu yaitu sebanyak 136 layanan dari 25 layanan yang 25

36 direncanakan. Ini menunjukkan bahwa komitmen P2F-LIPI untuk menjadi pusat rujukan dalam bidang karakterisasi material telah terwujud. Hal ini juga disebabkan bertambahnya peralatan baru yang cukup canggih dan diperlukan bagi semua peneliti di bidang material, seperti Scanning Electron Microsope dan Transmission Electron Microscope. Layanan yang dilakukan dapat dilihat di WEB LIPI. Gambar 9 adalah contoh laporan hasil analisa SEM. Daftar seluruh layanan terdapat di Lampiran 7. Gambar 9. Screen shot laporan analisa SEM di P2F-LIPI. 26

37 e. Jumlah mlah partisipasi di pameran Dalam upaya mesosialisasikan hasil penelitianke masyarakat maka P2 Fisika ikut serta dalamberbagai pameran litbang. Ada 5 kegiatan pameran yang diikuti atau sesuai dengan target yang ditetapkan. Dari media pameran ini P2F juga mendapatkan beberapa input yang signifikan untuk mengembangkan penelitian penelitian aplikatif dimasa mendatang. Gambar 10 1 menunjukkan partisipasi P2F-LIPI LIPI pada pameran Tahun Partisipasi pameran pada Tahun 2015 adalah 1. Mengikuti Pameran EBTKE conex ke 4 di JCC Senayan 2. Pameran 10 INOVATOR INDONESIA 2015 ICE BSD 3. Pameran Alutsista TNI 4. Pameran Kelistrikan Indonesia Pameran ISE 2015 Gambar 10. Foto keikutsertaan P2F-LIPI LIPI pada pameran ISE f. Bimbingan Mahasiswa Salah satu tugas pokok yang harus dijalankan P2F-LIPI P adalah membimbing kader ilmiah dalam penelitian bidang fisika. Untuk Untu itu dari tahun ke ta tahun, P2F-LIPI menerima mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk untuk tugas akhir atau 27 LAPORAN KINERJA PUSAT USAT PENELITIAN FISIKA LIPI

38 penelitian. Pada Tahun 2015 ada 59 orang mahasiswa yang melakukan penelitian di P2F-LIPI untuk menyelesaikan sripsinya, melebihi target yang ditetapkan yaitu 50 orang mahasiswa. Disamping tugas akhir atau skripsi, skripsi P2F-LIPI menerima mahasiswa PKL dan berjumlah lebih dari da 50 orang pada Tahun Gambar 11 menunjukkan sebagian mahasiswa yang melakukan tugas akhir ataupun PKL. Daftar seluruh mahasiswa tugas akhir terdapat di Lampiran 8. Gambar 11. Foto bersama dari sebagian mahasiswa yang melakukan tugas akhir dan PKL Tahun Meningkatnya eningkatnya peran LIPI sebagai Penyedia Infrastruktur I Riset N Nasional Salah satu target LIPI dalam melayani masyarakat adalah dengan menyediakan infrastruktur penelitian yang dapat digunakan oleh semua peneliti di Indonesia. Sejalan dengan ini, ini maka P2F-LIPI membuka layanan penggunaan peralatan yang dimiliki untuk peneliti. Tabel 6 menunjukkan jumlah sarana penelitian di P2F-LIPI LIPI yang terbuka untuk eksternal. Layanan ayanan ini dilakukan dengan menjalin kerjasama penelitian baik langsung maupun tidak langsung atau melalui bimbingan mahasiswa. Sarana penelitian yang digunakan bersama tahun 2015 sebanyak 23 buah atau lebih banyak dari yang ditargetkan yaitu 15 buah. Jumlah Jumlah ini akan terus ditingkatkan ditahun ke tahun mendatang dengan terus melengkapi dengan dengan peralatan 28 LAPORAN KINERJA PUSAT USAT PENELITIAN FISIKA LIPI 2015

39 peralatan baru. Gambar 12 1 memperlihatkan beberapa sarana penelitian di P2F P2F-LIPI yang dapat digunakan eksternal. Tabel 6. Sarana penelitian P2F-LIPI P2F yang dibuka untuk eksternal. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Persen (%) Realisasi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya peran LIPI sebagai penyedia infrastruktur penelitian Jumlah sarana yang dibuka untuk publik 15 buah 23 buah 153,3 Gambar 12. Beberapa sarana penelitian di P2F-LIPI P2F LIPI yang terbuka untuk eksternal. 29 LAPORAN KINERJA PUSAT USAT PENELITIAN FISIKA LIPI

40 Meningkatnya Jejaring dan Kerjasama Ilmiah Nasional dan Internasional yang Berkualitas dan Saling Menguntungkan Sebagai lembaga penelitian, kerjasama ilmiah baik dalam skala nasional maupun internasional sangat diperlukan. Untuk itu kerjasama merupakan salah satu target dalam kinerja yang ditetapkan. Beberapa hal yang ditargetkan adalah banyaknya MoU, jumlah penyelenggaraan pertemuan ilmiah, jumlah dukungan untuk pertemuan dan partisipasi dalam kegiatan ilmiah. Tabel 7 menunjukkan capaian kerjasama dan keikutsertaan P2F-LIPI dalam kegiatan ilmiah. Tabel 7. Jumlah kerjasama dan keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Persen (%) Realisasi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan Jumah MoU kerjasama 4 buah 10 buah 250,0 12 buah Jumlah penyelenggaraan pertemuan ilmiah Jumlah dukungan untuk pertemuan ilmiah yang diselenggarakan mitra Jumlah partisipasi dalam pertemuan nasionalinternasional 6 kali 10 kali 166,7 14 kali 3 kali 30 kali 1000,0-30 kali 23 kali 76,7 - Capaian dari masing masing target adalah sebagai berikut: a. Jumlah MoU kerjasama P2F-LIPI mendorong para peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian bersama stakeholder atau sesama peneliti yang sedang mengembangkan penelitian yang serupa di institusi lain. Dalam rangka memperkuat jaringan antara P2F-LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya, pada Tahun 2015 telah dilakukan 10 kerjasama dari 4 kerjasama yang telah ditargetkan. Kerjasama pada umumnya dilaksanakan multi tahun dan terus berkelanjutan. Oleh karena itu, jumlah kerjasama yang ditunjukkan pada setiap tahun adalah kerjasama baru yang terjalin di tahun tersebut (bukan akumulasi kerjasama di tahun berjalan). Jumlah kerjasama dari tahun 2011 sampai 2015 berjumlah total mencapai 42 buah selama 5 tahun. Jumlah ini setara dengan 1/3 jumlah peneliti yang menunjukkan bahwa aktivitas kerjasama telah menjadi budaya dalam pelaksanaan 30

L1. STRUKTUR ORGANISASI

L1. STRUKTUR ORGANISASI L1. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PPF-LIPI L2. MATRIKS RENSTRA 2010-2014 LAMPIRAN 2 : RENCANA STRATEGIS PPF LIPI TAHUN 2010-2014 VISI P2F-LIPI adalah: Menjadi pusat penelitian ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang elektronika

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENELITIAN FISIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LIPI PASTI BARU Professional, Adaptive, Scientific integrity, Teamwork, and Innovative

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN Pusat Penelitian Perkembangan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta, 2016 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

PENGANTAR LAKIP PPF - LIPI

PENGANTAR LAKIP PPF - LIPI PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-nya, maka Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Penelitian Fisika tahun 200 dapat disusun dengan baik. Laporan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

L1. SASARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

L1. SASARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIAN L1. SASARAN DAN INDIKATOR PENCAPAIAN 2010-2014 LAMPIRAN 1. Sasaran dan Indikator Pencapaian 2010-2014 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR Menciptakan great science (terobosan ilmiah) di bidang fisika a. Meningkatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2017-2019 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI 2014 LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI KATA PENGANTAR Laporan Kinerja UPT Loka Pengembangan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO IR. MASHURY WAHAB, M.Eng DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2016

Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2016 L KATA PENGANTAR aporan Kinerja (LKj) Pusat Inovasi LIPI Tahun 2016 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam rangka memenuhi Peraturan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 2013 KATA PENGANTAR Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1502/M/2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015-2019 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016-2020 PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 Tujuan... 1 Landasan dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2015 1 2 No Sasaran Indikator Kinerja Meningkatnya lulusan tepat waktu Meningkatnya prestasi akademik peserta didik Persentase lulusan tepat waktu target

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 STANDAR MUTU PENELITIAN Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci