LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK TAHUN Pusat Penelitian Perkembangan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta, 2016

2 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran yang didasari pada Rencana Strategis yang ditetapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tahun Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj Tahun ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini berisi tentang organisasi, perencanaan dan perjanjian kerja, serta akuntabilitas kinerja selama tahun. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi berkaitan dengan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini. Harapan kami, laporan ini dapat memacu pelaksanaan tugas dan fungsi menjadi terdepan menghasilkan studi dan rekomendasi kebijakan Iptek dan Inovasi bagi para pemangku kepentingan khususnya LIPI sebagai lembaga litbang berkelas dunia. Jakarta, 31 Desember Kepala PAPPIPTEK - LIPI Dr. Ir. Trina Fizzanty, MSi NIP ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii RINGKASAN EKSEKUTIF... viii BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Organisasi Kedudukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Tata Kerja Sumberdaya Manusia Anggaran Sarana dan Prasarana Permasalahan Organisasi dan Isu Strategis...8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Umum Rencana Implementatif PAPPIPTEK Kebijakan Strategi Program Teknis dan Kegiatan Penetapan Kinerja Tahun...21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun Evaluasi Capaian Renstra Implementatif Tahun Analisis Penggunaan Sumber Daya Analisis Program/Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja Realisasi Anggaran...80 BAB IV PENUTUP Kesimpulan...82 iii

4 4.2 Saran...82 DAFTAR PUSTAKA iv

5 DAFTAR TABEL TABEL 1. ANGGARAN TAHUN... 8 TABEL 2. NILAI ASET PAPPIPTEK-LIPI TAHUN... 8 TABEL 3. DAFTAR PEMBELIAN ASET TAHUN... 9 TABEL 4. DAFTAR MUTASI BMN TAHUN TABEL 5. PROGRAM, KEGIATAN, DAN SUMBER PEMBIAYAAN TAHUN TABEL 6. PENETAPAN KINERJA PAPPIPTEK LIPI TAHUN TABEL 7. TARGET DAN CAPAIAN PENETAPAN KINERJA TAHUN TABEL 8. DAFTAR NAMA PEGAWAI YANG PUBLIKASI DI JURNAL INTERNASIONAL TERINDEKS GLOBAL TABEL 9. DAFTAR NAMA PEGAWAI DAN PUBLIKASINYA YANG DAPAT DIAKSES ONLINE TABEL 10 DAFTAR BUKU HASIL PENELITIAN DAN INDIKATOR YANG DITERBITKAN DENGAN ISBN TABEL 11. DAFTAR PENELITI YANG MEMPUNYAI SITASI PADA GOOGLE SCHOLAR TABEL 12. PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 1 TAHUN TABEL 13. PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA REKOMENDASI KEBIJAKAN YANG DIMANFAATKAN TAHUN TABEL 14 REKOMENDASI KEBIJAKAN YANG DIMANFAATKAN DARI TAHUN TABEL 15 PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA REKOMENDASI DAN SARAN KEBIJAKAN YANG DIHASILKAN DARI TAHUN TABEL 16. PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3 TAHUN TABEL 17. PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA PAPPIPTEK-LIPI SASARAN STRATEGIS 4 TAHUN TABEL 18. PENELITI YANG TERINDEKS GLOBAL TAHUN v

6 TABEL 19. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA PAPPIPTEK SASARAN 5 TAHUN TABEL 20. DAFTAR NAMA SDM PAPPIPTEK YANG MENGIKUTI DIKLAT/WORKSHOP/ SOSIALISASI/BIMTEK PADA TAHUN TABEL 21. NAMA PEGAWAI YANG MELAKUKAN TUGAS BELAJAR/DIPEKERJAKAN/ DIPERBANTUKAN DAN CTLN PADA TAHUN TABEL 22.TARGET DAN CAPAIAN KINERJA MENURUT RENSTRA IMPLEMENTATIF TAHUN TABEL 23. RINCIAN ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA DIPA TAHUN TABEL 24. RINCIAN ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA NON DIPA (PROGRAM KOMPETITIF LIPI) TAHUN vi

7 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI... 5 GAMBAR 2 BUKU HASIL PENELITIAN DAN INDIKATOR IPTEK TAHUN GAMBAR 5. JUMLAH PENGUNJUNG JURNAL ONLINE PAPPIPTEK BERDASARKAN NEGARA ASAL...42 vii

8 RINGKASAN EKSEKUTIF Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (PAPPIPTEK) merupakan salah satu satuan kerja Eselon II di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang secara fungsional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LIPI dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama LIPI. Pada tahun 2014, mengalami perubahan organisasi dan struktur sebagaimana Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perubahan tersebut juga berdampak pada perubahan tugas pokok PAPPIPTEK dari yang sebelumnya mempunyai tugas pokok adalah melaksanakan penyiapan bahan perumusan, penyusunan pedoman, pembinaan, pemberian bimbingan teknis, penelitian kebijakan, pemantauan pemanfaatan hasil penelitian kebijakan, pelayanan sistem manajemen dan perkembangan serta sistem informasi manajemen, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian kebijakan serta pelayanan urusan tata usaha, menjadi tugas pokok adalah melaksanakan penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas pokok dan fungsi dijalankan melalui pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI dengan kegiatan Pengukuran dan Penelitian Perkembangan Iptek. Pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya LIPI tahun dilakukan dengan anggaran yang bersumber dari DIPA sebesar Rp ,- (pagu anggaran setelah revisi). Di samping itu, juga melaksanakan program kompetitif LIPI yang bersumber dari DIPA di luar. Total anggaran yang diterima dari program kompetitif tersebut sebesar Rp ,- (pagu anggaran setelah revisi) yang meliputi satu kegiatan penelitian. Pada tahun, pegawai berjumlah 76 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai PAPPIPTEK sebagian besar berada pada jenjang pendidikan S2 berjumlah 35 orang, kemudian diikuti jenjang pendidikan S1 sebanyak 26 orang, D3 dan SLTA masing-masing berjumlah 5 orang dan jenjang pendidikan S3 sebanyak 5 orang. Jika dilihat berdasarkan jabatan fungsional yang ada di PAPPIPTEK LIPI, pada tahun jumlah pegawai yang berada dalam jabatan fungsional peneliti berjumlah 45 orang (59,21%). Jabatan lainnya, seperti Pranata viii

9 Komputer berjumlah 3 orang (3,95%), Arsiparis berjumlah 2 orang (2,63%), Analis Kepegawaian berjumlah 1 orang (1,32%), Pranata Humas berjumlah 1 orang (1,32%), Perencana berjumlah 1 orang (1,32%). Dari 76 pegawai PAPPIPTEK-LIPI, 23 orang (30,26%) diantaranya belum memiliki jabatan fungsional tertentu atau masih fungsional umum. Mengacu pada Rencana Implementatif dan Indikator Kinerja Utama (IKU) maka pada tahun telah memperoleh beberapa capaian strategis sebagai berikut: 1. Capaian kinerja berdasarkan penetapan kinerja yang telah ditetapkan di awal tahun secara umum mencapai target yang telah ditetapkan dengan rata-rata pencapaian 168,90%. Pencapaian rata-rata di atas 100% dikarenakan ada 6 indikator kinerja melampaui target yang telah ditetapkan (di atas 100%), namun demikian dua indikator belum mencapai target dan berada dibawah 100%. Pencapaian melebihi target tersebut dikarenakan baru pertama kali dilakukan seperti penghitungan jumlah sitasi, peneliti terindeks global, kunjungan ke situs jurnal PAPPIPTEK, sehingga dalam penetapan target yang seharusnya tidak dapat ditentukan besaran pastinya. 2. Realisasi capaian kinerja dibandingkan dengan target kinerja tahun menunjukkan bahwa 3 indikator kinerja tidak dapat tercapai secara maksimal yakni, indikator jumlah artikel di jurnal internasional yang terindeks global, jumlah policy brief yang dihasilkan dan jumlah peneliti yang mengikuti seminar/workshop/diklat kedinasan. Jumlah artikel di jurnal internasional yang terindeks global hanya mencapai 50% dari target yang ditetapkan, dan jumlah policy brief atau rekomendasi kebijakan yang dihasilkan hanya 80% dari target. Permasalahan yang dihadapi dalam jumlah artikel di jurnal terindeks global adalah masih minimnya peneliti Pappiptek yang menulis di jurnal internasional dan lebih banyak menghasilkan prosiding dari kegiatan mengikuti seminar internasional. Selain itu lamanya proses penulisan pada jurnal internasional menyebabkan belum terpublikasinya artikel peneliti PAPPIPTEK pada jurnal internasional terindeks. Tindak lanjut dari permasalahan tersebut kedepannya adalah memberikan dukungan kepada peneliti yang menulis di jurnal internasional melalui bantuan dana pengembangan SDM PAPPIPTEK dan pendampingan sehingga dapat terbit di jurnal internasional terindeks global. Sedangkan tidak tercapainya jumlah ix

10 policy brief yang dihasilkan dikarenakan masih terbatasnya hasil penelitian kebijakan Iptek yang khusus membahas masalah kebijakan. Sementara itu, sebagian besar penelitian yang dilakukan adalah penelitian manajemen teknologi dan inovasi yang umumnya baru pada tahap menghasilkan saran kebijakan, sehingga memerlukan tahap lanjutan yakni komunikasi yang lebih intensif dengan para pengambil kebijakan dan tinjauan referensi kebijakan sebelum dapat dikomunikasikan melalui policy brief. Sedangkan untuk jumlah SDM yang mengikuti diklat tidak tercapai karena adanya peneliti yang sedang cuti dan sekolah ke luar negeri. 3. Selama tahun, telah merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp ,- atau sebesar 97,22% dari pagu anggaran setelah revisi yang ditetapkan. Sementara itu, dari total anggaran kompetitif (program diluar DIPA PAPPIPTEK-LIPI) telah direalisasikan sebesar Rp ,- untuk 1 (satu) kegiatan atau sebesar 93,81% dari total anggaran. Berdasarkan capaian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun, meskipun banyak indikator kinerja yang melebihi targetnya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya-upaya yang terus dilakukan guna mendukung pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LIPI Lainnya melalui penguatan kompetensi kelembagaan dan dukungan sumber daya, baik SDM, anggaran, sarana, dan prasarana yang memadai dan berkelanjutan. x

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum Organisasi Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memberikan kemampuan bagi sebuah negara untuk mengembangkan daya saing dan produktivitas masyarakatnya dalam mencapai standar kehidupan yang tinggi dan kualitas kehidupan yang lebih baik. IPTEK juga memberikan suatu solusi terhadap isu nasional dan internasional, menyediakan pengetahuan untuk menggerakkan perekonomian, meningkatkan kesehatan dan standar kehidupan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan keamanan dan pertahanan, mempertahankan kualitas lingkungan, dan mengelola sumber daya alam. Selain itu Iptek merupakan panduan strategis untuk mencapai pertumbuhan nasional. Oleh karena itu, peningkatan kualitas penguasaan dan pemanfaatan iptek dalam rangka mendukung transformasi perekonomian nasional menuju perekonomian yang berbasis pada keunggulan kompetitif perlu dikembangkan. Salah satu ukuran untuk melihat daya saing suatu negara dibandingkan dengan negara lainnya adalah Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index). Menurut World Economic Forum (WEF) (Schwab, ), yang merilis indeks tersebut, Daya saing Indonesia mengalami penurunan peringkat pada tahun menjadi peringkat 37 dari 140 negara yang disurvei dari tahun sebelumnya berada di peringkat 34. Kondisi tersebut ditunjukkan dari adanya penurunan pada 5 pilar dari 12 pilar indeks tersebut. Salah satu penurunan disebabkan oleh pilar kesiapan teknologi, dimana adopsi teknologi mengalami penurunan nilai yang cukup besar. Pada tahun 2014 peringkat Indonesia pada kesiapan teknologi pada posisi 75 menjadi posisi ke 85 pada tahun. Penurunan peringkat juga pada pilar inovasi, Indonesia mengalami penurunan peringkat dari posisi 30 pada tahun 2014 ke posisi 33 tahun. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia berada di posisi keempat dalam indeks daya saing global. Empat negara di ASEAN berada di atas Indonesia, yaitu Singapura (urutan 2), Malaysia (18), dan Thailand (32). Sedangkan negara ASEAN lainnya berada di bawah Indonesia, yaitu Filipina (urutan 47), Vietnam (56), Laos (83), Kamboja (90) dan Myanmar (131) dan Brunei Darussalam pada tahun tersebut tidak di survei. 1

12 Gambaran indeks daya saing global tersebut menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan dalam pengembangan iptek dan inovasi yang perlu dilakukan oleh bangsa Indonesia. Untuk memberikan pemahaman terhadap masalah-masalah tersebut dan alternatif solusi kebijakannya maka diperlukan suatu unit litbang di Indonesia yang mempunyai kompetensi di bidang kebijakan, manajemen dan indikator ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (iptekin). Oleh karena itu, peran Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PAPPIPTEK) LIPI menjadi sangat strategis dalam menjawab kebutuhan pemangku kepentingan akan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (iptekin), pola pengelolaan Iptekin, maupun rekomendasi kebijakan bagi berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi di Indonesia. Sejalan dengan penataan dan penguatan organisasi di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan sebagai bentuk implementasi dari Reformasi Birokrasi, maka sejak tanggal 9 Mei 2014 LIPI telah resmi melakukan reorganisasi dengan diterbitkannya Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Adapun pertimbangan implementasi reorganisasi LIPI, ialah dalam rangka menghadapi perubahan lingkungan global dan meningkatkan daya guna serta hasil guna penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan di bidang penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi. Implikasi diterbitkan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 bagi Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PAPPIPTEK) sangatlah signifikan. Berdasarkan Bab X mengenai Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pada Pasal 388 Ayat (1) menyebutkan bahwa Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penelitian dibidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas ini jelas berbeda dengan tugas sebelumnya (Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001), yaitu tugsa pokok dari PAPPIPTEK adalah melaksanakan penyiapan bahan perumusan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penelitian kebijakan, pelayanan sistem manajemen dan perkembangan serta sistem informasi manajemen. Selanjutnya pada Ayat (2) disebutkan bahwa Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dipimpin oleh seorang Kepala yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala LIPI dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Keberadaan PAPPIPTEK langsung di bawah pimpinan LIPI 2

13 (Kepala dan Wakil Kepala) menandakan bahwa tantangan kedepan PAPPIPTEK sangatlah besar. Kondisi ini jauh berbeda dari sebelumnya, dimana PAPPIPTEK berada di lingkungan Sekretaris Utama. Strategisnya peran yang dijalankan tentunya menuntut kompetensi kelembagaan dan kinerja yang meningkat dari tahun ke tahun. Ukuran keberhasilan kinerja tersebut dapat dilihat dari sejauhmana sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan litbang. Untuk melihat sejauhmana sasaran-sasaran tersebut tercapai, perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil pencapaian tersebut, yang dituangkan kedalam suatu laporan yang disebut Laporan Kinerja (LKj). Adapun peraturan perundang-undangan yang melandasi penyusunan LKj Tahun adalah: 1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun ; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 43 Tahun 2001, tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen; 6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Kepala LIPI No. 1/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia JunctoKeputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia jo. Keputusan Kepala LIPI Nomor: 3212/M/2004, 3

14 Perubahan Keputusan Kepala LIPI tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 10. Surat Keputusan Kepala LIPI No. 334/E/ tentang Rencana Strategis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (PAPPIPTEK) dibentuk pada tanggal 5 Juni 2001 sesuai dengan Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001, sebagai sebuah unit penelitian, yang merupakan kelanjutan, pembaharuan dan penyempurnaan dari unit penelitian yang dibentuk sebelumnya pada tahun 1986, yaitu Pusat Analisa Perkembangan Iptek (PAPIPTEK) di bawah kordinasi Kedeputian Pembinaan Sarana Ilmiah (BINSARIL), yang sejak tahun 2001 berubah menjadi Kedeputian Jasa Ilmiah (JASIL). Penataan organisasi LIPI melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 tahun 2014 menggantikan Keputusan Kepala LIPI Nomor 3212/M/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI memposisikan sebagai lembaga yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala LIPI dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Perubahan organisasi ini juga berdampak pada tugas dan fungsi PAPPIPTEK yang sebelumnya mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan, penyusunan pedoman, pembinaan, pemberian bimbingan teknis, penelitian kebijakan, pemantauan pemanfaatan hasil penelitian kebijakan, pelayanan sistem manajemen dan perkembangan serta sistem informasi manajemen, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian kebijakan serta pelayanan urusan tata usaha menjadi lembaga yang bertugas melaksanakan penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini, menempati Gedung A Pusat Data dan Informasi Ilmiah (PDII) Lantai 4, Jakarta. Guna melaksanakan tugas pokok sebagaimana disebutkan di atas, maka PAPPIPTEK-LIPI menyelenggarakan beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 2. Penyusunan kebijakan teknis inovasi di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 3. Penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi; 4

15 4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha Struktur Organisasi Struktur organisasi menurut Peraturan Kepala LIPI No 1 Tahun 2014, mengalami perubahan dan merupakan satuan kerja setingkat Eselon II. Berdasarkan Peraturan tersebut, dipimpin oleh seorang Kepala Pusat dan dibantu oleh Kabag Tata Usaha dan Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian sebagaimana digambarkan pada Gambar 1 berikut ini. Gambar 1 Struktur Organisasi Berdasarkan Gambar 1 di atas, susunan organisasi terdiri dari Kepala Pusat, Kepala Bidang/Bagian, Kepala Sub Bidang/Bagian, dan kelompok Jabatan Fungsional Tata Kerja Uraian tugas pokok dan fungsi pada masing-masingbidang/bagian adalah sebagai berikut: 5

16 A. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan keuangan dan pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum. Guna melaksanakan fungsi tersebut Bagian Tata Usaha didukung oleh Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. A1. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah menyelesaikan administrasi keuangan pegawai dan administrasi keuangan seluruh kegiatan penelitian dan penunjang yang bersumber dari anggaran DIPA. A2. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, pemeliharaan sarana penelitian, persuratan, kearsipan, pengelolaan perlengkapan, inventarisasi barang milik negara, dan rumah tangga. Terkait dengan urusan kepegawaian, kegiatan administrasi yang rutin dilakukan adalah perencanaan kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai melalui perencanaan diklat baik diklat penjenjangan struktural maupun diklat teknis fungsional, perencanaan kenaikan pangkat pegawai baik reguler maupun pilihan, kenaikan gaji berkala, urusan kesejahteraan pegawai, serta urusan pensiun. B. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi serta penyiapan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi; dan 6

17 b. penyiapan penyusunan bahan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian. Guna menjalankan fungsi tersebut, bidang ini didukung oleh dua sub bidang yakni Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian dan Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama. B1. Sub Bidang Pengelolaan Hasil Penelitian Sub Bidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan sistem informasi penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. B2. Sub Bidang Diseminasi dan Kerja Sama Sub Bidang Diseminasi dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian di bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. C. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional yang dimaksud terdiri dari beberapa jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya Sumberdaya Manusia Pada tahun, pegawai berjumlah 76 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai PAPPIPTEK sebagian besar berada pada jenjang pendidikan S2 dengan jumlah 35 orang, kemudian diikuti jenjang pendidikan S1 sebanyak 26 orang, D3 dan SLTA masing-masing berjumlah 5 orang dan jenjang pendidikan S3 sebanyak 5 orang. Jika dilihat berdasarkan jabatan fungsional yang ada di PAPPIPTEK LIPI, pada tahun jumlah pegawai yang berada dalam jabatan fungsional peneliti berjumlah 45 orang (59,21%). Jabatan lainnya, seperti Pranata Komputer berjumlah 3 orang (3,95%), Arsiparis berjumlah 2 orang (2,63%), 7

18 Analis Kepeawaian berjumlah 1 orang (1,32%), Pranata Humas berjumlah 1 orang (1,32%), Perencana berjumlah 1 orang (1,32%). Dari 76 pegawai PAPPIPTEK-LIPI, 23 orang (30,26%) diantaranya belum memiliki jabatan fungsional tertentu Anggaran Anggaran DIPA PAPPIPTEK-LIPI tahun digunakan untuk satu program, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI. Adapun kegiatan yang dijalankan dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun dibiayai dengan pagu setelah revisi sebesar Rp ,-. Adapun anggaran yang bersumber dari DIPA di luar merupakan program dari LIPI yaitu Program Kompetitif. Total anggaran yang diterima dari program tersebut sebesar Rp. 223,0 Juta, terdiri atas 1 (satu) kegiatan. Rincian anggaran yang didapatkan PAPPIPTEK-LIPI tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Anggaran Tahun No. Nama Program Anggaran(Rp) 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI Program Kompetitif Jumlah Sarana dan Prasarana Sejak tahun 2013 menempati ruang kerja baru di Gedung A PDII LIPI Lantai 4. Per 31 Desember aset yang dimiliki oleh PAPPIPTEK LIPI adalah sebagai berikut : Tabel 2. Nilai Aset PAPPIPTEK-LIPI Tahun No. Nama Aset Nilai Aset (Rp) 1 Aset lancar (barang persediaan) ,- 2 Aset Tetap (alat, mesin, dll) ,- 8

19 3 Aset lainnya (tak berwujud) ,- Jumlah ,- Nilai di atas sudah termasuk pembelian peralatan dan mesin, software dan buku-buku pada tahun senilai Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3. Daftar Pembelian Aset Tahun No. Nama Aset Nilai Aset (Rp) 1 Peralatan dan Mesin ,- 2 Software ,- 3 Buku-buku ,- Jumlah ,- Upaya peningkatan sapras tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pegawai, disamping berbagai jenis sarana dan prasarana yang telah mendukung upaya-upaya pencapaian dan peningkatan kinerja di bidang penelitian, seperti ruang kerja, ruang rapat, peralatan kantor dan komputer, buku-buku literatur, peralatan jaringan internet, dan ruang perpustakaan. Upaya peningkatan akses informasi ilmiah bagi pegawai PAPPIPTEK LIPI salah satunya dilakukan dengan melengkapi sarana ruang perpustakaan melalui berbagai koleksi buku-buku ilmiah. Pada Tahun, telah menambah koleksi literatur ilmiah sebanyak 24 judul buku, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 24. juga meningkatkan sarana jaringan internet guna memudahkan pegawai melakukan akses data melalui jaringan komputer guna mendukung kegiatan penelitian. Di samping itu, pengembangan website juga dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga dalam penyebaran informasi ilmiah melalui alamat: dan juga jurnal online untuk pelaksanaan penerbitan publikasi. Upaya lain guna mendukung kinerja agar lebih optimal dan sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan peralatan atau perlengkapan kantor, seperti meubelair, peralatan komputer, peralatan jaringan internet dan kendaraan 9

20 dinas/operasional. Selain itu juga dilakukan perawatan peralatan kantor maupun gedung kantor. Dalam rangka penertiban administrasi pengelolaan BMN PAPPIPTEK- LIPI, pada tahun telah dilaksanakan transfer keluar BMN ke Satuan Kerja lain di LIPI sesuai dengan pemanfaatan dan pemeliharaannya senilai Rp ,-. Diharapkan BMN yang tercatat memang benar-benar aset BMN yang dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dalam perencanaan pembelian sesuai kebutuhan. Catatan mutasi BMN PAPPIPTEK LIPI antara lain sebagai berikut. Tabel 4. Daftar Mutasi BMN Tahun No Nilai Perolehan/ Nilai Buku (Rp) No.SK/BAST Tanggal. Sk Keterangan ,- B-1630/WK.1/LK.07/X/ 27 Oktober ,- B-1626/WK.1/LK.07/X/ 27 Oktober ,- B-1629/WK.1/LK.07/X/ 27 Oktober ,- B-1627/WK.1/LK.07/X/ 27 Oktober ,- B-1624/WK.1/LK.07/X/ 27 Oktober Transfer BMN ke Puslit Informatika Transfer BMN ke UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Transfer BMN ke Puslit Geoteknologi Transfer BMN ke Pusbindiklat Peneliti LIPI Transfer BMN ke UPT BIT 1.2 Permasalahan Organisasi dan Isu Strategis Setiap organisasi yang menjalankan tugas, pokok dan fungsinya, tak bisa dilepaskan dari adanya permasalahan baik yang berasal dari internal organisasi maupun yang datang dari eksternal organisasi. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama tahun, permasalahan yang dihadapi oleh utamanya berasal dari internal sebagaimana dijelaskan sebagai berikut. Tahun merupakan tahun pertama kegiatan berdasarkan rencana strategis LIPI yang baru yakni renstra Diharapkan pada saat itu perencanaan berdasarkan renstra baru tersebut dapat selesai sebelum berakhirnya tahun 2014, sehingga dapat menjadi pedoman dalam menetapkan kinerja satuan kerja termasuk PAPPIPTEK-LIPI. Lamanya penetapan rencana 10

21 strategis baru tersebut menghambat penetapan rencana strategis satuan kerja termasuk PAPPIPTEK. Oleh karena itu perencanaan dibuat berdasarkan perkiraan kasar dan tidak matang yang menyebabkan beberapa capaian jauh melampaui target yang ditetapkan. Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai kinerja tahun adalah keterbatasan SDM dan berbagai kegiatan yang membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih. Berbagai kegiatan telah dilakukan PAPPIPTEK dalam rangka meningkatkan jejaring dengan pelaku iptekin baik nasional dan internasional. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, PAPPIPTEK telah memiliki bidang pengelolaan dan diseminasi hasil penelitian sebagai pengelola kegiatan, namun dikarenakan keterbatasan SDM yang dimiliki dan juga secara substansi kegiatan yang dilakukan adalah jejaring peneliti maka pelibatan peneliti sebagai pelaksana kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Bertambahnya pekerjaan diluar kegiatan penelitian tersebut menambah beban tugas bagi para peneliti di PAPPIPTEK-LIPI, terlebih lagi beberapa peneliti PAPPIPTEK sedang melaksanakan tugas belajar. Permasalahan yang muncul lainnya adalah belum tercapainya keluaran organisasi yang berupa publikasi internasional di jurnal internasional terindeks global. Berdasarkan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan pada tahun, bahwa jumlah artikel ilmiah di Jurnal Internasional terindeks global berjumlah dua publikasi, hanya tercapai satu publikasi saja. Hal tersebut menjadi perhatian bahwa publikasi internasional pada jurnal internasional terindeks global yang dilakukan oleh peneliti PAPPIPTEK masih belum optimal. Berdasarkan evaluasi terhadap publikasi ilmiah PAPPIPTEK lebih ditujukan pada publikasi pada jurnal nasional dan prosiding saja sebagaimana pencapaian dalam jumlah karya tulis ilmiah yang dapat diakses secara on-line yang terdiri dari jurnal internasional tidak terindeks, jurnal nasional, prodising nasional dan prosiding internasional. Posisi PAPPIPTEK-LIPI tergolong cukup strategis terutama dalam menjalankan peran sebagai satu-satunya lembaga litbang yang membahas kebijakan iptek dan manajemen litbang, teknologi dan inovasi di Indonesia. PAPPIPTEK-LIPI telah berkontribusi aktif dalam menghasilkan Indikator Iptek sejak 2006 sampai sekarang, dan memberikan masukan kepada Pemerintah seperti Kementerian Ristek-Dikti dalam menghasilkan makalah kebijakan (policy paper dan policy brief) di bidang IPTEKIN. Sebagaimana di negara maju, kemajuan iptek suatu bangsa mendapat perhatian yang cukup serius karena akan menentukan daya saing negaranya seperti apa. Oleh karena itu, studistudi penelitian yang dilakukan oleh PAPPIPTEK-LIPI dilandasi oleh Rencana 11

22 Strategis organisasi yang telah ditetapkan dan mengadopsi isu-isu bidang IPTEKIN yang berkembang di negara maju lainnya, sehingga diharapkan hasil penelitian organisasi ini bisa menjadi sumber pengetahuan strategis yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan terutama pengambil keputusan. 12

23 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Umum PAPPIPTEK merupakan satu unit penelitian dan pengembangan (litbang) di lingkungan LIPI yang memiliki kompetensi di bidang Kebijakan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (Iptekin), dan Manajemen Riset, Teknologi dan Inovasi. Berdasarkan kompetensi tersebut, dalam menjalankan kegiatan litbang memiliki tujuan umum untuk: Peningkatan pengetahuan, konsep, metode dan model terkini dari hasil penelitian dalam bidang kebijakan dan manajemen iptek dan inovasi dan data dan informasi iptek dan inovasi yang akurat, terpercaya, terkini secara regular dan dapat dibandingkan di tingkat internasional Peningkatan peran organisasi dalam menghasilkan saran dan advokasi kebijakan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Penguatan jejaring dengan internal LIPI maupun komunitas Iptek nasional dan internasional Peningkatan kualitas SDM PAPPIPTEK dalam peningkatan budaya ilmiah masyarakat Untuk mencapai tujuan di atas, tidak terlepas dari Renstra LIPI sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan litbang. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 6 dan 15 menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) kementerian/lembaga disusun untuk periode lima tahun. Untuk menjalankan amanat UU No.25/2005 tersebut maka berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 334/E/ ditetapkan Rencana Strategis LIPI Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Program, Kegiatan dan Sasaran Tahunan LIPI. Dalam Perka LIPI tersebut dikemukakan bahwa dalam jangka panjang LIPI memiliki Visi: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Adapun target capaian dari Visi LIPI tersebut sampai dengan tahun 2019 adalah: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa. 13

24 Untuk mencapai visi tersebut, maka LIPI telah menetapkan empat misi yang mengacu pada RPJMN 2019 dan Sembilan Agenda Prioritas Presiden Joko Widodo (Nawa Cita). Empat Misi LIPI tersebut diuraikan dalam tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan, yaitu: Misi 1: Menciptakan invensi ilmu pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa. Tujuan Peningkatan temuan, terobosan dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya dalam mewujudkan daya saing bangsa; Sasaran Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian, Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri, Meningkatnya kebijakan berbasis hasil penelitian, Meningkatnya peran LIPI dalam mendukung riset nasional Misi 2: Mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk konservasi dan pemanfaatan Sumber Daya berkelanjutan. Tujuan Peningkatan nilai tambah dan kelestarian Sumber Daya Indonesia Sasaran Meningkatnya nilai tambah sumber daya dan perlindungan lingkungan Misi 3: Meningkatkan pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan. Tujuan Peningkatan posisi dan citra Indonesia di komunitas global dalam bidang ilmu pengetahuan Sasaran Meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan 14

25 Misi 4: Meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui aktivitas Ilmiah Tujuan Peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia Sasaran Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia Selain menjalankan empat misi diatas, LIPI juga mempunyai tujuan pelaksanaan dukungan Manajemen untuk dapat mewujudkan seluruh tujuan dan sasaran strategis LIPI dengan Sasaran Strategis Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik. Tugas dan fungsi LIPI dalam membangun iptek di Indonesia adalah mendukung pembangunan berkelanjutan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu LIPI berpedoman pada arah kebijakan dan strategi nasional seperti yang diuraikan di atas dan menjaga kesinambungan dengan capaian kegiatan-kegiatan LIPI dalam pelaksanaan Renstra yang telah dievaluasi. Untuk menuju arah yang sudah ditetapkan di atas, maka kebijakan LIPI adalah berkontribusi dalam pembangunan nasional berkelanjutan melalui pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan, diseminasi hasil penelitian, dan membangun budaya iptek melalui pemasyarakatan ilmu pengetahuan. Dengan memperhatikan rancangan RPJMN 2019, visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran strategis LIPI maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan program LIPI tahun Program LIPI ditetapkan ada 2 (dua), yaitu: 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Program generik); 2) Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek (Program Teknis). Menjadikan LIPI sebagai lembaga riset terdepan di lingkup nasional dengan cita-cita berkelas dunia adalah sebuah tantangan yang perlu didukung oleh nilai-nilai handal, baik dalam berorganisasi maupun dalam melakukan risetnya. Nilai-nilai tersebut berlandaskan pada nilai-nilai luhur yang telah mendukung keberadaan LIPI selama puluhan tahun dan mengadopsi nilai-nilai baru yang diperlukan untuk menjawab tantangan organisasi ini ke depan. Nilainilai tersebut diungkapkan dalam sebuah moto yang berbunyi: PASTI 15

26 (Professional, Adaptive, Scientific Integrity, Teamwork, Innovative). Nilai-nilai tersebut dianut oleh setiap sivitas LIPI dalam menjalankan tugas fungsinya untuk menghasilkan produk-produk penelitian yang bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan. 2.2 Rencana Implementatif PAPPIPTEK Renstra LIPI mengamanatkan bahwa setiap Kedeputian/Sekretaris Utama di lingkungan LIPI menyusun rencana koordinatif dan setiap satuan kerja menerjemahkan Renstra LIPI dan Rencana Koordinatif Kedeputian/Sekretaris Utama dalam suatu rencana implementatif., sebagai salah satu satuan kerja di bawah Wakil Kepala Kepala dan Sekretaris Utama LIPI memiliki rencana implementatif sebagai penjabaran dari Renstra LIPI dan Rencana Koordinatif Sekretaris Utama LIPI. Sebagai satuan kerja di bawah Wakil Kepala dan Sekretaris Utama LIPI, PAPPIPTEK memiliki visi Menjadi Pusat Penelitian Terdepan dalam Bidang Kebijakan dan Manajemen Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Guna Mendukung LIPI menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia Guna mencapai visi tersebut, menjalankan misi sebagai berikut: Misi 1. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan di bidang kebijakan dan manajemen ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi Misi 2. Memberikan solusi kebijakan dan manajemen ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi bagi para pemangku kepentingan Misi 3. Mendorong peningkatan pemanfaatan data dan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dalam proses perumusan kebijakan Sesuai dengan strategi yang ditetapkan LIPI untuk mencapai sasaran lima tahun kedepan (-2019), LIPI menetapkan struktur kegiatan sebagai berikut: 1) Kegiatan Lintas K/L: Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia- Kebun Raya Baru 2) Kegiatan Penelitian Unggulan LIPI 3) Kegiatan Prioritas Kedeputian 16

27 4) Kegiatan Penguatan Kompetensi Inti 5) Pembangunan National Science and Technology Park dan Techno Park 6) Diseminasi Iptek 7) Kegiatan Penguatan Jaringan Kelembagaan Iptek 8) Kegiatan Pembinaan, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti PAPPIPTEK sebagai salah satu satuan kerja dibawah fungsi Kepala LIPI berkontribusi pada struktur kegiatan LIPI yaitu Penguatan Kompetensi Inti. Kegiatan utama yang dilakukan oleh PAPPIPTEK adalah Pengukuran dan Penelitian Perkembangan Iptek. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penelitian kebijakan iptek dan manajemen riset teknologi, serta pengembangan indikator iptek. Tujuan dan sasaran Tahun 2019 mengacu kepada Renstra LIPI Tahun 2019, sebagai berikut: Tujuan Peningkatan temuan, terobosan dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya dalam mewujudkan daya saing bangsa; Peningkatan posisi dan citra Indonesia di komunitas global dalam bidang ilmu pengetahuan Peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia Sasaran Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian, Meningkatnya kebijakan berbasis hasil penelitian, Meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia Selain itu berdasarkan Renstra LIPI -2019, sasaran kegiatan PAPPIPTEK yang harus dicapai adalah Hasil Penelitian Perkembangan Iptek, Layanan Informasi Ilmiah, dan Layanan Manajerial dengan indikator pencapaian sebagai berikut: 17

28 SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) Hasil Penelitian Perkembangan Iptek INDIKATOR Jumlah publikasi internasional yang terindeks Global Jumlah karya tulis ilmiah yang bisa diakses secara online Jumlah buku hasil penelitian dan indikator yang diterbitkan dengan ISBN Jumlah policy paper yang dihasilkan Jumlah SDM yang mengikuti Seminar Nasional dan Internasional sebagai pemakalah Layanan Informasi Ilmiah Jumlah institusi non industri yang memanfaatkan jasa kepakaran dan data indikator Iptek Layanan Manajerial Jumlah orang yang mengakses website PAPPIPTEK Jumlah pelaku iptekin yang ikut serta dalam pelaksanaan pertemuan ilmiah Jumlah Prosiding seminar yang dihasilkan Jumlah laporan RB, LAKIP, Keuangan dan BMN Jumlah SDM yang mengikuti diklat/training/workshop Jumlah layanan manajerial (persediaan barang, dan absensi pegawai) 2.3 Kebijakan Sesuai dengan Renstra LIPI Tahun 2019, berupaya mendukung kebijakan-kebijakan yang digariskan dalam renstra tersebut. Kebijakan yang dilakukan diarahkan pada kebijakan litbang guna mendukung pengembangan iptek; pengembangan kelembagaan; dan peningkatan pelayanan jasa iptek secara inovatif. Berkaitan dengan litbang, kebijakan diarahkan pada pelaksanaan kegiatan litbang yang bersifat interdisiplin dan fokus pada penelitian kebijakan dan manajemen iptekin yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh pemangku kepentingan. Kemudian, kebijakan pengembangan kelembagaan diarahkan pada penguatan dan pembangunan kompetensi inti 18

29 melalui pengembangan jejaring kerjasama penelitian dengan institusi penelitian kebijakan dan manajemen iptekin baik nasional maupun internasional. Pengembangan kompetensi juga dilakukan melalui pengembangan kemampuan SDM baik peneliti maupun peneliti. Pengembangan kemampuan SDM dilakukan oleh PAPPIPTEK dengan memberikan anggaran khusus yang ditujukan untuk kegiatan berbagai pelatihan, keikutsertaan dalam seminar/workshop dan regstrasi jurnal/prosiding. Sedangkan peningkatan jasa iptek diarahkan pada upayaupaya menghasilkan data dan informasi iptekin yang akurat, handal, mutakhir sehingga menjadi rujukan nasional dan internasional, di samping juga terus melakukan advokasi kebijakan iptekin kepada pemangku kepentingan. 2.4 Strategi Berdasarkan arah kebijakan dan strategi LIPI -2019, kegiatan penelitian harus difokuskan pada pelaksanaan penelitian yang berdampak Besar, Signifikan dan Nyata (BSN). Fokus BSN ini dimaknai bahwa setiap hasil penelitian PAPPIPTEK diharapkan dapat memberikan dampak yang luas berdasarkan terobosan-terobosan bernilai ilmiah tinggi dan dapat secara nyata dirasakan manfaatnya oleh pemangku kepentingan dan masyarakat terutama luaran ilmiah yang dihasilkan. Strategi yang dijalankan oleh PAPPIPTEK tetap mendasarkan pada tugas pokok dan fungsi PAPPIPTEK serta potensi yang dimiliki guna mendukung pencapaian visi dan misi pada khususnya dan LIPI pada umumnya. Oleh karena itu, dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka memposisikan strategi utama pada (i) kegiatan Penelitian Penguatan Kompetensi inti (core competence building) yang diharapkan mampu menjawab tantangan yang berubah dengan cepat dan kompleks; (ii) penyusunan program penelitian yang mengedepankan pendekatan interdisipliner, dengan memusatkan perhatian pada isu-isu bidang penelitian kebijakan Iptek, dan manajemen litbang, teknologi dan inovasi, baik yang berskala nasional maupun internasional; selanjutnya pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM. Berangkat dari strategi tersebut diharapkan visi dan misi PAPPIPTEK LIPI untuk menjadi unit litbang yang berkompeten dalam menghasilkan pengetahuan tentang kebijakan dan manajemen inovasi untuk mendukung penguatan sistem inovasi nasional, menuju ekonomi nasional yang digerakan 19

30 oleh inovasi (innovation driven economy) dapat tercapai, dengan dukungan peningkatan kemampuan SDM, pendanaan, maupun sarana dan prasarana. 2.5 Program Teknis dan Kegiatan Pada tahun, melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI, yang terdiri dari dua Kegiatan Penelitian. Kegiatan pertama terkait dengan Penguatan Kompetensi Inti, yaitu kegiatan penelitian yang ditujukan untuk membangun kompetensi lembaga di bidang yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pappiptek LIPI, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas peneliti dan non peneliti agar memiliki keahlian di bidang ilmu yang dibutuhkan. Kegiatan kedua terkait dengan kegiatan kompetitif (dalam Renstra LIPI 2019 kegiatan tersebut diubah menjadi Kegiatan Penelitian Unggulan). Kegiatan ini ditujukan khusus untuk kegiatan LIPI yang dapat membawa LIPI menuju arus iptek global di satu sisi, serta menawarkan solusi kongkret dalam mengatasi persoalan bangsa pada level nasional di sisi lainnya. Berdasarkan sumber pembiayaan maka untuk kegiatan pertama bersumber dari DIPA PAPPIPTEK-LIPI dan untuk kegiatan kedua bersumber dari DIPA BPK LIPI. Adapun kegiatan dari masing-masing program tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 5. Program, Kegiatan, dan Sumber Pembiayaan Tahun Program Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI Tipe Kegiatan Penguatan Kompetensi Inti Penelitian Unggulan (Kegiatan Kompetitif) Nama/Judul Kegiatan Pengukuran dan Penelitian Perkembangan Iptek, dengan output berupa: - Konsep dan Rancangan Pembangunan Kebijakan Iptek Nasional yang Tepat - Kajian Sistem Manajemen Iptek, Kebijakan Iptek - Tatakelola Pendukung Kajian dan Kebijakan Iptek - Layanan Perkantoran - Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Peningkatan Kesejahteraan Petani Dari Perspektif Rantai Pasokan Industri Perkebunan: Analisis Kebijakan, Infrastruktur, dan Kelembagaan Sumber Pembiayaan APBN LIPI APBN LIPI 20

31 2.6 Penetapan Kinerja Tahun Penetapan kinerja (PK) merupakan salah satu unsur dari perencanaan kinerja yang berisi tentang tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi tugas. PK menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki. Adanya penetapaan kinerja yang terukur memudahkan suatu organisasi dalam mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program dan kegiatan. LIPI menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan sebagai alat untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan program dan kegiatan menuju kearah pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI tahun sebagai salah satu unit kerja di lingkungan LIPI menetapkan kinerja tahun sesuai dengan IKU yang terdapat pada Renstra LIPI tersebut, dengan uraian sebagai berikut. Tabel 6. Penetapan Kinerja PAPPIPTEK LIPI Tahun Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian. Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan. Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat. Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia. Jumlah artikel di jurnal internasional terindeks Global Jumlah karya tulis ilmiah yang bisa di akses secara on-line Jumlah buku hasil penelitian dan indikator yang diterbitkan dengan ISBN Jumlah sitasi atas publikasi LIPI Jumlah policy paper/rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan Jumlah policy paper yang dihasilkan Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional Jumlah institusi non industri yang memanfaatkan jasa kepakaran dan data indikator Pappiptek Jumlah orang yang mengakses website Pappiptek Jumlah peneliti PAPPIPTEK yang terindeks global Jumlah SDM yang mengikuti diklat/workshop/ Sosialisasi /Bimtek 2 Publikasi 25 Publikasi 5 Buku 50 Sitasi 2 Dokumen 5 Dokumen 6 Posisi 2 Intitusi 500 Orang 5 Orang 75 orang 21

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), disebutkan bahwa penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan secara berjenjang untuk penyusunan Laporan Kinerja (LKj) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan secara selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata cara pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Laporan tersebut terdiri dari laporan kinerja interim (triwulanan) dan laporan kinerja tahunan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai institusi pemerintah memiliki kewajiban untuk menyusun Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. sebagai salah satu instansi pemerintah dibawah LIPI berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Perpres dan sesuai dengan tata cara yang mengacu pada peraturan menteri tersebut. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal penting yang ada dalam laporan kinerja ini adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Adapun pengukuran kinerja yang ditetapkan pada tahun meliputi: 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian, 2. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian, 22

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 11/M/2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2017-2019 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1502/M/2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2015-2019 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG P emerintahan yang baik dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) merupakan syarat mutlak bagi setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pembangunan dibidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan di Jawa Timur secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2016

Laporan Kinerja - Pusat Inovasi LIPI 2016 L KATA PENGANTAR aporan Kinerja (LKj) Pusat Inovasi LIPI Tahun 2016 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam rangka memenuhi Peraturan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET 2017 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 SEKRETARIAT KABINET 2017 KATA PENGANTAR i Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012 NOMOR : L A P - 0 0 5 / I N / 2 0 1 3 TANGGAL : 25 JANUARI 2013

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

B. Maksud dan Tujuan Maksud

B. Maksud dan Tujuan Maksud RINGKASAN EKSEKUTIF STUDI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN OTONOMI DAERAH DAN PENANGANANNYA DI KOTA BANDUNG (Kantor Litbang dengan Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I LAN-RI ) Tahun 2002 A. Latar belakang Hakekat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci