MAKALAH Oleh Arini Puspita Dewi

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN DIALOG DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS V SDN KARANGMULYA IV KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH Oleh Arini Puspita Dewi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

2 MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN DIALOG DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS V SDN KARANGMULYA IV KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN Arini Puspita Dewi Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep, proses dan hasil mode! pembelajaran mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif di Sekolah Dasar Mengetahui hasil penelitian ini. Oleh karena itu muncul pertanyaan berikut: 1. Apakah upaya pendidik selama ini telah optimal dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa? 2. Mengapa di dalam kelas jarang sekali siswa yang memahami kalimat yang diucapkan guru? 3. Sejauh mana siswa mampu mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya? Penelitian model pembelajaran dialog dengan pendekatan komunikatif ini dilakukan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran mendengarkan dialog dengan menggunakan pendekatan komunikatif. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dialog dengan menggunakan media rekam dan pendekatan komunikatif. Hasil penelitin ini memberikan implikasi bahwa penggunan model pembelajaran mendengarkan dialog dengan menggunakan pendekatan komunikatif dengan media rekam merupakan alternatif bagi guru untuk mengajarkan dialog agar siswa lebih mudah memahami isi dialog. Kata kunci: mendengarkan,dialog,pendekatan komunikatif PENDAHULUAN Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa belajar bahasa berkomunikasi. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar kelak siswa siap mengakses situasi multi global yang berorientasi pada keterbukaan dan cara berkomunikasi menjadi sangat penting. Untuk itu dalam. Kurikulum KTSP siswa diarahkan agar terampil berkomunikasi. Berbahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan intelektual. Ada berbagai bentuk komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dialog merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung. Dalam hal ini, siswa dapat mempelajari dialog untuk berlatih kemampuan mendengarkan dan berbicara. Terkait dengan hal di atas guru pengajar Bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar bahasa yang mendukung ke arah kemampuan berkomunikasi, sehingga siswa merasa berhasil dalam proses belajarnya. Karena selama ini

3 penulis lebih banyak menemukan siswa yang lebih banyak diam walaupun guru memberinya kesempatan untuk berbicara, baik mengungkapkan pendapat, memberikan tanggapan, menjawab pertanyaan atau bertanya kepada guru dalam suasana belajar yang diciptakan guru sekondusif mungkin. Sangat jarang siswa yang mau berbicara. Siswa lebih banyak diam saja, walaupun tidak memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat pemahaman siswa yang kurang dalam menangkap informasi yang diterimanya atau karena kurang terlatih untuk membiasakan tampil berbicara di forum resmi sehingga keberanian siswa tidak ada. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Model Pembelajaran Menurut W.J.S Poerwadarminta (1990: 585) Model merupakan pola (contoh, acuan, ragam dan lain sebagainya) dari sesuatu. Yang akan di- gunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif. Menurut Dimyati (2002: 297) pembelajaran jumlah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menerangkan pada penyediaan sumber belajar. Dari pendapat ini penulis menggunakan pembelajaran mendengarkan dialog dengan menggunakan pendektan komunikatif Pengertian Mendengarkan Menurut Tarigan, (1994 :28) mendengarkan jumlah suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhaiian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna kcmunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dari pendapat ini penulis menggunakan aspek mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif sebagai bahan penelitian penulis. Pengertian Dialog Dialog merupakan bentuk percakapan yang didasarkan pada situasi dan konteks tertentu Dalam bentuk percakapan ini, umumnya dikatengahkan dua orang atau iebih pembicara. Menurut R.S. Sharma (1978:21) Dialogue is a kind of discourse in wich two persdn talk face to face, with a view to maintaining personal equation and social solidarity. Dari pendapat ini penulis menggunakan pembelajaran dialog sebagai bahan pelajaran dengan pendekatan komunikatif. Pengertian Pendekatan Komunikatif Pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang bertujuan mengembalikan pengajaran bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa mempunyai kemamouan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang dipelajarinya, baik lisan maupun tulisan. Orientasi belajar mengajar berdasarkan fungsi berkomunikasi disebut pendekatan komunikatif. ( Subana:61) Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta, dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan keadaan. Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami obyek yang menjadi sasaran (Syamsuddin, 2008} Dalam penelitain ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu model pemecahan masalah dengan cara melukiskan kejodian dan datadata secara terurai kemudin ditarik kesimpulan. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan

4 dan mengetahui kualitas hasil penelitian mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif Teknik Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (S.Margono,2003 :185) Pada penelitian ini, penulis melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga pengamatan ini dinamakan observasi langsung Teknik Tes Teknik tes adalan cara-cara yang digunakan dalam melaksanakan penilaian berupa seperangkat rangsangan (stimulan) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan acuan bagi penetapan skor angka (S. Margono,2003 :170) Dalam teknik tes ini, jenis tes yang digunakan jumlah tes didalam kegiatan belajar mengajar berupa pretes dan postes.sedangkan dalam pelaksanaannya berupa tes komprehensi dengar dalam bentuk tes obyektif tertulis pilihan berganda dan uraian. Teknik Studi Literatur Studi literatur dipergunakan untuk memperoleh data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menyajikan data hasil pelaksanaan penelitian Model Pembelajaran Mendengarkan Dialog Dengan Pendekatan Komunikatif. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif, penulis memberikan tes awal (Pretes) kepada siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa Tes yang digunakan adalah tes komprehensi dengar, dengan bentuk tes obyektif berupa pilinan ganda dan uraian. Sedangkan materi tes adalah tentang kemampuan siswa memahanii isi dialog dan kemampuan siswa menyimpulkan isi dialog. Analisis Data Hasil Tes Akhir (Postes) Dalam pembelajaran berikutnya, penulis terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada siswa tentang definisi dialog, cara mendengarkan yang baik, dan cara menyimpulkan isi dialog. Sesudah melaksanakan proses pembelajaran mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikacif, penulis mengadakan tes akhir (postes) kepada siswa. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan Bentuk tes yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda dalam tes komprehensi dengar, dengan pembacaan soal sebanyak 2x soal yang diberikan berbeda dengan soal pada pretes. 1. Rudiyanto.memperoleh nilai 7, dengan menjswab benar pada soal pilinan ganda nomorl, 3, 4, 6 dan 7. Jawaban salah pada nomor 2 dan 5 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 2. Ikbal, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian. 3. Duto, memperoleh nilai 6, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 4 dan 7 jawaban salah pada nomor2, 3 dan 5 serta mernperoleh nilai 3 untuk soal uraian 4. Fakhri, memperoleh niiai 8, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 6 dan 7 jawaban salah pada nomor 5, serta memperoleh niiai 2 untuk soa1 uraian

5 5. Aldi, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 6 dan 7 jawaban salah pada nomo 5 serta memperoleh nilai 3 untuk soal uraian 6. Rahmat, memperoieh nilai 7, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, dan 6 jawaban salah pada nomc 5 dan 7 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 7. Intan Sagita, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 8. Novita Armoza, memperoleh nilai 8, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 6 dan 7 jawaban salah pada nomor 5 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 9. Witri Afilia, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3,4, 5, 6 dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 10.Rizal, memperoieh niiai 8, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2,3, 5, 6 dan 7 jawaban salah pada nomo 4 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian.. Diketahui bahwa siswa yang menjawab benar soal pilihan ganda sebagai berikut: menjawab benar 3 soal sebanyak 1 orang, menjawab benar 5 soal sebanyak 4 orang, menjawab benar 6 soal sebanyak 9 orang, menjawab benar 7 seal sebanyak 16 orang. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai hasil pretes menyimpulkan isi dialog yang diperoleh siswa dengan skala antara 1-3, 3 siswa mernperoleh nilai 1, 16 siswa mernperoleh nilai 2 dan 11 siswa memperoeh nilai 3. Hasil kedua tabel tersebut, akan dibuat perbandingan antara perolehan nilai pretes dan perolehan nilai postes sebagai dasar yang digunakan untuk menarik kesimpulan dalam penelitian ini. Pembahasan Setelah penulis menganalisis hasil tes, akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan penelitian ini dapat tercapai karena adanya berbagai upaya yang dilakukan penulis didalam melaksanakan model pembelajaran dialog dengan pendekatan komunikatif, sehingga penuiis dapat menemukan langkah-langkah pembelajaran mendengarkan dialog yang efektif sebagai berikut: Pada waktu pembelajaran mendengarkan dialog dibuka, diperdengarkan rekaman dialog sebanyak dua kali, siswa mendengarkan rekaman dengan penuh antusias,hal ini menunjukan minat siswa amat baik dalam pembelajaran ini. Sementara untuk melaksanakan pretes, setelah siswa selesai menaengarkan, penuiis menyiapkan lembar kerja dengan soal- soal yang diperdengarkan melalui rekaman dan jawaban telah tersedia dalam lembar kerja Penerapan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran ini, membuat kelas menjadi hidup. Dengan adanya interaksi komunikasi antara siswa dan guru dalam kegiatan inti maupun pada saat apersepsi, dapat meningkatkan Kemampuan siswa dalam berkomunikasi, sehingga siswa dapat memperbaiki tata bahasanya dan terampil menggunakannya dalam situasi komunikasi yang nyata. Dengan demikian, model pembelajaran dan penggunaan media rekam menurut penulis dapat membuat siswa antusias dan merespon dengan cukup baik pembelajaran dialog yang diajarkan, sejak apersepsi hingga ke kegiatan akhir pembelajaran. Pada waktu penelitian ini dilakukan, penulis diobservasi oleh dua rekan guru. Setelah selesai penelitian ini, kedua rekan guru ingin mengetahui hasil dari pengajaran yang diobservasinya. setelah mengetahui hasilnya rekan tersebut ingin mencoba

6 menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelasnya, khususnya dalam pembelajaran mendengarkan dialog Simpulan Berdasarkan basil penelitian, penulis dapat menyimpuikan bahwa: 1. Model pembeiajaran menaengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif cukup efektif digunakan pada siswa kelas V SDN Karangmulya IV Kecamatan Kadungora Garut tahun Ajaran 2011/ Dan hasil penelitian mendengarkan dialog dengan menggunakan pendekatan komunikatif, hasil postes mengalami kenaikan sebesar 27,91% 3. Penggunaan media rekam pada penelitian mendengarkan dialog dengan pondekatan komunikatif cukup efektif. 4. Pendekatan komunikatif yang digunakan guru dalam menyampaikan materi cukup efektif terbukti dengan hasil pretes dan postes siswa memperoleh kenaikan dari 6,70 menjadi 8,57 ini mengalami kenaikan sebesar 1,87 atau 27,91 % DAFTAR PUSTAKA Akrikunto S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Darisman, Muh. dkk. (2004). Ayo belajar Berbahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta Hariwijaya, M. & Djaelani, B.M. (2005). Teknik Menulis Skripsi dan Thesis: Landasan teori hipotesis analisis data kesimpulan. (ed. 2),: Jogjakrta: Zenith Publisher Hasan, E.S.H. dkk. (2003). "Penuntun Penyusunan Proposal Penelitian dan penulisan Skripsi", STKIP Siliwagingi: Bandung. Hidayat, Kosadi dkk. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : CV. Alfabeta. Maryani, Yani & Sunarti, (2005), Intisari Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia: Nurgiantoro, Burhan. (1985). Penilaian Dalam Pengajatran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Oemaryati, Boen Sri. (1 992). Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar HarapanPutra.Wiranata.Udin S.Rosita T Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Sharma, R.S. (1980). " Dialogue and Dialogue Teaching, English Teaching Forum, Vol. XXV, No. 2, January. Syamsuddin, A.R. & Damianti, V.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: Pt. Remaja Rosdkarya