PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA
|
|
- Ida Hadiman
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Desain PTK dipilih mengingat selama ini siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN 02 Curup Timur yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Kata Kunci: menulis, karangan deskripsi, metode karyawisata Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar sangat mengandalkan penggunaan metode-metode yang menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua setelah bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Bagi sebagian siswa, pembelajaran Bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai guru Bahasa Indonesia sangat merasakan problem pembelajaran yang terjadi selama ini. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (untuk Siswa Kelas V SD) menegaskan bahwa standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menulis. Salah satu kemampuan menulis deskriptif yang harus dikuasai oleh siswa adalah mampu mendeskripsikan tempat kejadian seperti yang tertuang dalam Kompetensi Dasar. (Depdiknas, 2006). Untuk mencapai tuntutan kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menemukan / menggunakan metode yang kreatif agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru. Dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa tulis bagi seseorang mutlak diperlukan. Namun, kenyataannya dalam pembelajaran menulis di sekolah kurang begitu mendapat perhatian yang memadai. Akibatnya kemampuan menulis siswa kurang memadai. Kemampuan siswa untuk menulis karangan juga tidak bisa kita andalkan, terutama dalam menulis karangan deskripsi. Kemampuan mendeskripsikan sesuatu secara tertulis pada siswa kurang terarah dan karangannya tidak dapat digolongkan dalam karangan deskripsi melainkan masih karangan narasi. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Agar menghasilkan tulisan yang bermutu, maka siswa harus diarahkan umtuk menulis kalimat 62
2 Agustian, Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Deskripsi, 63 efektif, salah satunya adalah memilih kata yang tepat. Dalam kaitan itu, Keraf (1983) menyatakan bahwa pemilihan dan pendayagunaan kata mengacu pada kesanggupan sebuah kata menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun isi tulisannya dalam ragam bahasa tulis. Dibalik kerumitannya, menulis banyak mengandung manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan kemampuan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu benda, tempat, suasana atau kejadian. Tujuan deskripsi ini agar seolah-olah pembaca melihat hal yang dilihatnya, dapat mendengar apa yang didengarnya, dapat mencium bau hal yang diciumnya, dapat mencicipi sesuatu yang dimakannya, dapat merasakan hal yang dirasakannya sehingga pembaca memiliki kesimpulan yang sama dengan penulis. Selain pendapat tersebut Gorys Keraf (1995: 26), menyatakan bahwa; deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan pembaca, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek itu. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan atau tulisan yang bertujuan menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau pembaca seolah-olah melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu, dengan demikian antara pembaca atau pendengar dengan penulis memiliki kesimpulan yang sama tentang objek tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi itu adalah kecakapan seseorang untuk mengungkapkan ide, pengetahuan dan perasaan secara rasional dengan menggunakan bahasa tulis dalam menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau pembaca seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu. Berdasarkan temuan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa sangat rendah. Banyak siswa yang menulis karangan deskripsi mengalami kesulitan untuk menuangkan ide-ide yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karangan deskripsi. Jelas sekali siswa tidak mampu menghubungkan antara paragraf satu dengan yang lainnya, akhirnya siswa banyak yang tidak tahu cara mendeskripsikan sesuatu ataupun tempat kejadian. Selain itu, siswa juga kurang mampu untuk merangkai kalimat ke dalam sebuah paragraf sehingga menjadi sebuah karangan deskripsi yang baik sesuai kaidah-kaidah yang berlaku. Hal itu disebabkan dalam menyampaikan materi menulis karangan deskripsi guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan. Guru tidak menggunakan metode yang dapat menarik minat siswa untuk aktif berbicara dan bertanya. Guru juga kurang memperhatikan segi kemampuan siswa di dalam kelas. Setelah menjelaskan, guru langsung mem-
3 64, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014 beri tugas membuat karangan deskripsi kepada siswa dengan tema bebas dan dikerjakan di dalam kelas dengan ruangan yang tertutup dan media yang terbatas tanpa menjelaskan urutan kerja yang tepat, misalnya dengan menentukan kalimatkalimat pokok atau kalimat utama setiap paragraf. Setelah selesai menulis karangan deskripsi, siswa diminta untuk mengumpulkan tugasnya masing-masing tanpa ada tindak lanjut. Pembelajaran berlangsung membosankan, siswa lebih banyak bermain dan bersenda gurau dengan temantemannya sehingga banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya, karena belum jelas cara menulis karangan deskripsi, siswa langsung dijejali dengan definisi karangan deskripsi dan contohcontoh karangan deskripsi, sehingga yang tergambar dalam pikiran siswa mengarang deskripsi itu sangat sulit, siswa tidak memiliki gambaran atau inspirasi untuk menulis karangan deskripsi yang tepat di dalam kelas. Berdasarkan pengamatan diatas menunjukkan banyak siswa kelas V SDN 02 Curup Timur pada tahun pelajaran 2012/2013 belum tuntas dalam menulis karangan deskripsi. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tepat untuk menuangkan ide-ide yang ada dalam pikiran siswa dan bersifat aktif. Selama ini siswa kurang dilatih untuk menulis yang sebenarnya sehingga siswa selalu mengalami kesulitan dalam menulis. Untuk itu, menulis merupakan keterampilan yang tidak bisa diabaikan dan harus dilatih secara terus menerus. Mulai yang mudah sampai pada tingkat yang lebih kompleks. Untuk mengembangkan kemampuan menulis karangan deskripsi, terdapat bermacam-macam bentuk cara pengembangannya, di antaranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa, situasi dan kondisi yang menunjang guna mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode mengajar adalah karyawisata. Karyawisata dalam arti metode mengajar, mempunyai arti sendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Berikut ini beberapa pengertian metode karyawisata menurut pakar. Menurut Zahara Idris, karyawisata ialah suatu metode dalam mengajar yaitu anak didik di bawah bimbingan pendidik dengan perumusan tujuan yang tegas dan rencana yang konkrit pergi ke suatu tempat atau daerah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa metode karyawisata tidak lain adalah membawa murid ke luar kelas untuk mempelajari sesuatu (kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar mengajar). Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwa metode karyawisata ialah suatu cara pengusaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar kelas. Dari beberapa pendapat pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata adalah suatu metode yang dilaksanakan di luar kelas untuk melihat, mempelajari, memperhatikan benda nyata atau lingkungan yang nyata sehingga siswa dapat memilki gambaran dan pengetahuan yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Dalam pembelajaran menulis deskripsi, guru belum pernah menerapkan metode karyawisata padahal lokasi sekolah sangat memungkinkan untuk melakukan karyawisata. Di sekitar sekolah tersebut
4 Agustian, Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Deskripsi, 65 terdapat jalan, pasar, swalayan, dan kantor lurah. Siswa dapat mengamati keadaan nyata secara langsung. Mereka dapat melihat, mendengar, mencium, meraba, bahkan merasakan secara langsung benda-benda yang ada di alam nyata sekitar sekolah. Siswa lebih mudah mendapatkan inspirasi, tema, dan menuangkan ide kreatifnya dalam menulis karangan deskripsi, sehingga kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa diharapkan menjadi meningkat dan lebih baik dari sebelumnya. Mengacu pada paparan di atas maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas V SDN 02 Curup Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Sesuai dengan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kemampuan siswa kelas V dalam menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata, (2) mengetahui jenis kesulitan siswa kelas V di SDN 02 Curup Timur dalam menulis karangan deskripsi, dan (3) mengetahui penyebab kesulitan siswa kelas V SDN 02 Curup Timur dalam menulis karangan deskripsi. METODE Pendekatan dan desain penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan, yakni kualitatif dan kuantitatif. Sementara itu, desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V sekolah dasar 02 Curup Timur sebanyak 34 orang yang terdiri dari 19 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa laki-laki. Siswa kebanyakan berasal dari lingkungan sekitar. Orang tua mereka kebanyakan pedagang kecil dan hanya sebagian kecil sebagai PNS, dan wiraswasta. Keadaan ini memungkinkan mereka sangat bebas dan cara belajarnya kurang terkontrol sehingga siswa jarang melakukan kegiatan menulis. Mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian adalah Bahasa Indonesia kelas V semester II dengan Kompetensi Dasar menulis dengan pilihan kata yang tepat. Karakteristik siswa kelas V SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong hampir sama denga siswa SD pada umumnya yang bersifat heterogen dan dari latar belakang social ekonomi yang berbeda. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 15 anak dan perempuan berjumlah 19 anak. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuis atau tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa atau kualitas hasil belajar siswa. Instrumen ini disajikan setiap siklus penelitian. Dalam hal ini guru atau peneliti telah mempersiapkan instrumen tersebut. Selain tes hasil belajar, untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa, guru juga menyiapkan format penilaian, misalnya:lembar observasi, lembar pengamatan, dan lain-lain. Data Penelitian Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, metode observasi. Menurut Purwanto (1985:150), observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku dengan melihat atau mengamati secara langsung. Observasi dilakukan pada saat siklus berlangsung. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kegiatan menyimak siswa, menulis, mendeskripsikan sesuatu pada
5 66, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014 mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong. Kedua, metode dokumentasi. Menurut Arikunto (2004: 231) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai halhal atau variable benda-benda tertulis yang berupa dokumen, transkrip, buku-buku, peraturan-peraturan, catatan harian dan sebagainya:. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daftar nama dan presensi. HASIL Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan secara seksama oleh peneliti bersama teman sejawat terhadap kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran, menulis karangan deskripsi dengan metode karyawisata selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I menghasilkan temuan sebagai berikut. Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Siswa dalam menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama pada Siklus I No Regu Nama Kelompok Anggota Kalimat pokok yang ditemukan 1 I II 4 5 A 3 III IV V VI 4 4 B 7 VII VIII 5 4 Jumlah 34 Sedangkan dari hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat terhadap kegiatan siswa dalam menentukan kalimat pokok atau kalimat utama dan perilaku guru mengajar selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I ditemukan hal-hal sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Pengamatan Siswa Menulis kalimat Pokok atau Kalimat Utama dan Perilaku Guru Mengajar No Aspek yang Diamati Komentar Keterangan 1 Minat dan Perhatian siswa Kurang Masih ada beberapa siswa yang bercakap dengan temannya dan menganggap rekreasi sehingga tidak perduli dengan pengamatan yang harus dilakukan 2 Kontak guru dengan siswa Baik - 3 Cara siswa memilih kata untuk kalimat pokok atau kalimat utama pada obyek Kurang Terganggu teman yang berbicara sambil bermain
6
7 Agustian, Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Deskripsi, 67 Pengamatan yang dilakukan peneliti, teman sejawat, dan supervisor terhadap perolehan hasil belajar siswa dari menentukan kalimat pokok atau kalimat utama selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II ditemukan hasil sebagai berikut. Tabel 3. Perolehan Hasil Belajar Siswa dalam menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama pada Siklus II No Regu Nama Kelompok Anggota Kalimat pokok yang ditemukan 1 I II 4 5 A 3 III IV V VI 4 5 B 7 VII VIII 4 4 Jumlah 30 Dari hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat, serta supervisor terhadap kegiatan siswa dalam menyimak dan menanggapi pesan serta perilaku guru mengajar selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II ditemukan hal-hal sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Hasil Pengamatan Siswa Menulis kalimat Pokok atau Kalimat Utama dan Perilaku Guru Mengajar N o Aspek yang Diamati Komentar Keterangan 1 Minat dan Perhatian siswa Baik - 2 Kontak guru dengan siswa Baik - 3 Cara siswa memilih kata untuk kalimat pokok atau kalimat utama pada obyek Baik - PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan temuan dari hasil penelitian siklus I, peneliti (guru) mengadakan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor, telah diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dalam siklus I telah terjadi peningkatan. Hasil yang ditunjukkan yaitu dengan semakin meningkatnya perolehan hasil belajar siswa dari cara menentukan kalimat pokok atau kalimat utama. Sebelum diadakan tindakan perbaikan pembelajaran banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menuliskan kalimat-kalimat pokok, apalagi untuk menuliskan karangan deskripsi. Dari 34 siswa sekitar 15 siswa (44,12) yang hampir dapat menemukan kalimat pokok meningkat menjadi 21 siswa (61,76). Begitu juga tampak semakin meningkatnya perolehan hasil belajar siswa dari jumlah kalimat pokok yang ditemukan yang sebelum
8 68, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014 diadakan tindakan perbaikan pembelajaran, nilai hasil akhir rata-ratanya 64,6. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran mencapai 77,9. Peningkatan lain yang terjadi pada siklus I yaitu dari perilaku siswa dalam menemukan kalimat pokok dan perilaku guru mengajar, terutama kontak guru dengan siswa dalam membimbing / mengarahkan siswa cara menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama setiap paragraf untuk karangan deskripsi sudah baik. Walaupun pada siklus I terjadi peningkatan dibanding sebelum diadakan tindakan perbaikan pembelajaran, tetapi masih perlu lebih ditingkatkan lagi. Dua hal berikut perlu mendapat perhatian. Pertama, berdasarkan jumlah siswa kelas V SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong, 34 siswa yang dapat menemukan kata yang tepat sebanyak 21 siswa setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, berarti meningkat menjadi 61,76%. Dan perolehan nilai hasil akhir rata-ratanya juga meningkat mencapai Hal ini belum mencapai keberhasilan standar. Kedua, dari hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat dan supervisor yang perlu diperbaiki adalah dalam hal kegiatan siswa dalam menentukan kalimat pokok atau kalimat utama dan perilaku guru mengajar tentang minat dan perhatian siswa dalam menulis karangan deskripsi, karena masih ada beberapa siswa yang bercakap dengan temannya dan bermain-main ketika para siswa lain mencoba untuk menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama melalui penjelasan guru ataupun petunjuk tugas yang diberikan secara tertulis, sehingga konsentarsi siwa untuk memilih kata yang sesuai sebagian siswa terganggu. Atas dasar pengamatan dan alasan di atas, maka secara selektif guru memutuskan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Yang menjadi pusat penekanan pada siklus II yakni kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I yaitu jumlah siswa yang dapat menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama, perolehan nilai rata-rata kelas dari menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama, minat dan perhatian siswa, serta cara siswa merangkaikan kata-kata yang tepat untuk jadi sebuah karangan. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II Menindaklanjuti temuan hasil penelitian pada siklus II, peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor telah diketahui bahwa pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Hal ini tampak dengan semakin banyaknya siswa yang mampu menuliskan kalimat pokok atau kalimat utama yang tepat untuk dijadikan karangan deskripsi semakin meningkat dan meningkatnya nilai rata-rata kelas dalam menulis karangan deskripsi. Sebagaimana tampak pada hasil pengamatan terhadap perolehan hasil belajar siswa dari menulis karangan deskripsi tercatat 28 siswa dari 34 siswa yang dapat menulis karangan deskripsi dengan baik melalui melalui karyawisata. Hal ini menunjukkan peningkatan yang baik menjadi 82,35%, begitupun nilai hasil akhir rata-rata kelasnya mencapai 82,8. Peningkatan lain juga ditunjukkan pada siklus II, yakni perilaku siswa dalam kegiatan menulis karangan deskripsi melalui karyawisata ini menjadi lebih mudah karena kalimat pokok atau kalimat utama yang ditemukannya sendiri, perilaku guru mengajar telah memenuhi harapan yaitu minat dan perhatian siswa untuk menulis karangan deskripsi sudah baik, karena sebagian besar siswa sudah mengikuti dan memperhatikan petunjuk yang ada. Atas dasar analisis dan interpretasi terhadap hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembela-
9 Agustian, Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Deskripsi, 69 jaran siklus II, peneliti sampai pada beberapa kesimpulan, sebagai berikut. Pertama, berdasarkan jumlah siswa kelas V SDN 02 Curup Timur 34 siswa maka 28 siswa (82, 35%) dapat menulis karangan deskripsi dengan baik. Jika dilihat dari perolehan nilai hasil akhir rata-rata kelas pada siklus II telah mencapai 85,8. Hal ini menunjukkan bahawa telah memenuhi standar keberhasilan. Kedua, Sebagaimana yang tercatat dari hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam mendeskripsikan benda tiga dimensi dan perilaku guru mengajar selama berlangsungnya tindakan perbaikan pembelajaran siklus II, ternyata guru telah melaksanakan model pembelajarn yang baik, yaitu pembelajaran yang banyk melibatkan siswa untuk mengoptimalkan kemampuan siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dapat terlaksana dengan baik. Hasil analisa dan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II, sebagaimana yang dikemukakan di atas maka tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran sudah tercapai. Atas dasar hasil analisis dan interpretasi tersebut, maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S., Suhardjomo,Supardi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Secara umum, perolehan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi meningkat yang ditunjukkan dari makin meningkatnya nilai rata-rata kelas dengan metode karyawisata. Secara khusus, bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat tampak dari minat dan perhatian siswa, serta cara siswa menentukan kalimat pokok atau kalimat utama yang tepatntuk menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata dengan baik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Menulis karangan dengan bahasa sendiri. Saran Atas dasar kesimpulan tersebut di atas, maka sebagai saran tindak lanjut dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok Menulis karangan dengan bahasa sendiri sebagai berikut. Guru hendaknya menggunakan metode yang variatif dalam pembelajaran yang menarik bagi siswa demi meningkatnya keterampilan menulis karangan deskripsi. Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang mudah dimengerti oeh siswa dan terdapat di sekitar siswa. Guru hendaknya dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, perlu teman sejawat atau semacam kelompok tempat berdiskusi dan bertukar pengalaman yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari di sekolah. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Enggus Subarman (ed), Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
10 70, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014 Imam Syafi e Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyati, Y., dkk Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: UT. Purwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, N Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadjakarya. Santosa, Puji Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: UT. Tarigan, Djago Materi Pokok Kependidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: UT. Tim Didaktik Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM,. Jakarta: Rajawali Wardhani, IGAK Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting baik secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman,
Lebih terperinci2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENYUSUN KALIMAT SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SDN PUNCU 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENYUSUN KALIMAT SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SDN PUNCU 2 SUNAR SDN Puncu 2 Kec. Puncu Kab. Kediri email: sunarwasitah@gmail.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif. Salah satu kompetensi dasar yang dicantumkan dalam KTSP 2006 adalah menulis pantun dengan
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu Siti Fatra, Saharudin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciPeningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global
Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global Zainab, Idris, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Sri Astuti Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM
GaneÇ Swara ol. 8 No. September 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM IDA AYU WAYAN WEDIKA SANTHI SDN 9 Cakranegara Kota Mataram
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciOleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Binangun 0 berlokasi di Desa Binangun, Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis 1. Pengertian Menulis Menurut Dalman (2014, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi dalam bentuk penyampaian pesan (informasi) secara tertulis
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN
Lebih terperinciOleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BUAYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan Ni Nyoman Tri Utami,
Lebih terperinciDidit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi
ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PADA SISWA KELAS IV DI SDN 03 NGARGOYOSO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri Nurnaningsi Koida Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di SD kelas rendah. Dikatakan demikian, dengan bahasalah siswa dapat menambah ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciNunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SIRAPAN 01 KECAMATAN MADIUN KABUPATEN MADIUN Nunuk Jarwati
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan wajib untuk dilaksanakan oleh semua anak di Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah mewajibkan setiap
Lebih terperinciArnot Pakpahan Surel :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut; Pelajaran bahasa Indonesia
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS III SD N 181/VII GURUH BARU II.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS III SD N 181/VII GURUH BARU II Oleh Sarminah ABSTRAK Kata Kunci : Kemampuan menulis kalimat sederhana,
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan atau berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Artinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut professional
Lebih terperinciOleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,
Lebih terperinci2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciKARYA ILMIAH. Oleh : ELFIA BETHARIA NPM A1I112032
KARYA ILMIAH PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK PADA KELOMPOK B1 TK AISYIYAH 1 KECAMATAN CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Diajukan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
Lebih terperinciPengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014
1 2 Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Florenta Winda Herlina Pardede 2103111025 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eny Mutiarawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciAji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal
Dinamika Vol. 5, No. 2, Oktober 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DRI AJAR MENULIS NARASI Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal Abstrak Tujuan umum penelitian tindakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU
Resnani Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.248-254 PGSD FKIP Universitas Bengkulu PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah keterampilan yang membutuhkan proses yang lama untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit menuangkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di bangku Sekolah Dasar merupakan langkah awal siswa dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh siswa di bangku Sekolah Dasar berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Menurut jenis penggunaan data, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan Kelas, Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA M. Nur
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah
Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah Jamra, Sahrudin Barasandji, dan Syamsuddin Koida Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran
Lebih terperinciMoh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE JOURNALIST S QUESTIONS (5W 1H) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GENENG I KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI IKA SUSILA RINI A310090125 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciKata kunci : penggunaan media, gambar seri, peningkatan kemampuan, karangan sederhana.
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SDK RANGGA KECAMATAN LEMBOR KABUPATEN MANGGARAI BARAT Herman Yoseph Tagur SDK Rangga Lembor Manggarai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK Anik Susilowati SMP 1 Negeri Trenggalek Abstrak Menulis merupakan suatu keterampilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,
Lebih terperinciBahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas IV SDN 1 Taripa Kecamatan Sindue Bahmid Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO Oleh Budi Hartono (1), Vidya Pratiwi (2) ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis sebagai suatu kegiatan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran. Produktif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman,
Lebih terperinci