PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH Oleh YETI HERYATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

2 PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN Oleh YETI HERYATI Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Judul Skripsi Pembelajaran menulis argumentasi Dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas X SMAN 14 Garut Tahun Ajaran Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Masalah penelitian ini yaitu : Apakah Pembelajaran menulis argumentasi dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Pada Kelas X SMAN 14 Garut Tahun Ajaran dapat memberikan hasil belajar yang baik?. Temuan dalam penelitian ini adalah Hasil Nilai Pretes yang diperoleh siswa: Nilai antara (50-58) adalah sebanyak 8 orang siswa (33,3 %). Nilai antara (59-67) adalah sebanyak 10 orang siswa (41,6 %). Nilai antara (68-75) adalah sebanyak 6 orang siswa (25 %). Hasil Nilai Postes yang diperoleh siswa : Nilai antara (68-76) adalah sebanyak 8 orang siswa (33,3 %). Nilai antara (77-85) adalah sebanyak 11 orang siswa (45,8 %). Nilai antara (86-94) adalah sebanyak 5 orang siswa (20,8 %). Dengan melihat hasil di atas dapat dibuktikan bahwa hipotesis yang penulis rumuskan dapat diterima, karena sebagian besar siswa dapat berhasil dengan baik. Maka kesimpulan penelitian ini adalah kegiatan Belajar Mengajar Menulis Paragraf Arumentasi siswa kelas X SMAN 14 Garut dengan Metode Quantum Learning cukup berhasil, dan kegiatan Belajar Mengajar dengan Metode Quantum Learning cukup efektif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Metode Quantum Learning dalam Pembelajaran menulis argumentasi berhasil dengan baik, Metode Quantum Learning efektif dalam Pelaksanaan Pembelajaran menulis argumentasi. Kata Kunci : Menulis, Argumentasi, Quantum Learning PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam memperoleh keterampilan berbahasa setiap keterampilan itu erat sekali dengan empat keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir (Tarigan, 1980 : 1, 1981 : 2. Dawson [et al], 1963: 27). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berfikir dan berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu keterampilan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam Kegiatan menulis maka siswa haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa. Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan, melapor atau memberitahukan, dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas,

3 kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakian kata-kata, dan struktur kalimat. Pengajaran menulis paragraf argumentasi merupakan salah satu bagian dari pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang bertujuan agar siswa dapat memberikan suatu argumen yang dituangkan dalam tulisan maupun paragraf. Argumentasi merupakan salah satu jenis pengungkapan hortatoris, yakni bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi dan meyakinkan orang lain agar mengakui kebenaran gagasan pembicara. Dalam argumentasi sedikitnya ada tiga hal yang harus diungkapkan. Pertama, opini penulis atau pembaca mengenai suatu hal. Kedua, upaya pembuktian untuk memperkuat kebenaran opini yang telah diungkapkan. Ketiga, penegasan bahwa opini yang diungkapkan dibagian awal adalah benar dan tidak terbantah kebenarannya. Sebagai salah satu upaya untuk merujuk pemecahan masalah pada pembelajaran menulis paragraf khususnya paragraf argumentasi, penulis memiliki metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang penulis pilih adalah Quantum Learning. Metode Quantum Learning merupakan suatu kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Model Pembelajaran Menulis Argumentasi Dengan Menggunakan Metode Quantum Learning pada siswa kelas X SMAN 14 Garut. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Model Pembelajaran Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sedangkan pembelajaran adalah proses pengorganisasian kegiatan belajar. Dengan kata lain pembelajaran merupakan upaya penciptaan kondisi yang kondusif, yaitu membangkitkan belajar efektif dikalangan para siswa. Pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan pembelajaran yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Menulis Sebagai Suatu Cara Berkomunikasi Secara luas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktuwaktu, proses komunikasi berlangsung melalui tiga media ; a. Visual (non- Verbal) b. Oral (Lisan) c. Written (Tulis) (Tarigan, 1994 : 19) Walaupun komunikasi serangkai merupakan suatu campuran dari dua atau tiga media di atas, tetapi demi kemudahan dan kesederhanaan biasanya diperbincangkan secara terpisah. Komunikasi lisan dan tulis sangat erat berhubungan karena sifat penggunaannya saling berkaitan dalam bahasa. Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa media tulis atau keterampilan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi. Tulisan digunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain (Tarigan, 1994: 21). Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong kita berpikir secara kritis, dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman. Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca (Tarigan, 1994:23). Pengertian Karangan Argumentasi Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumentasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya agar pembaca yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Dalam paragraf argumentasi bisa ditemukan beberapa ciri yang mudah untuk dikenali. Ciri-ciri tersebut (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulsnya. (2) alasan, data, atau fakta yang bisa mendukung. (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir paragraf atau karangan argumentasi perlu disajikan kesimpulan.

4 Pengertian Metode Quantum Learning Quantum Learning merupakan suatu kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Quantum Learning adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjaadi cahaya. Menurut DePorter (2002 : 54) dalam pembelajaran Quantum Learning ada 4 ciri spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-ciri tersebut adalah : a) Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui. b) Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan. c) Learning To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri. d) Learning To Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan. Dalam buku Quantum Learning yang ditulis oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki ada 3 (Tiga) metode utama pembelajaran Quantum Learning. a) Mind Mapping yang artinya petapikiran. b) Speed Reading yang artinya membaca cepat. c) Super Memory System yang artinya menoptimalkan daya ingat. Metode Penelitian Setiap penelitian menggunakan metode penelitian dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Ketepatan penggunaan metode penelitian akan menentukan keberhasilan penelitian. Metode dalam penelitian ini berkenaan dengan cara untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menentukan tujuan. Metode menekankan kepada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih jenis-jenis dan karakteristik serta dimensi ruang dan waktu yang diperlukan. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu observasi di bawah kondisi buatan, di niana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian (Nazir, 1998:74). Metode eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi. Ada kemungkinan kelompok atau individu yang sama digunakan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok control (Nasution, 1991:41). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pretes dan Postes Pengetahuan Tentang Penulisan Paragraf Argumentasi Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa jenis tes yang diberikan pada saat pretes dan postes adalah siswa menganalisis terlebih dahulu paragraf argumentasi, setelah itu siswa dituntut umtuk menulis paragraf argumentasi dengan memperhatikan kaidah penulisan, seperti bahasa yang digunakan dan cara penulisan paragraf. Sedangkan aspek yang dinilai dalam penelitian ini ada 4 aspek, yaitu : 1. Tata cara penulisan paragraf argumentasi. Contoh: penulisan kata atau istilah harus diawali dengan kapital atau huruf besar, penggunaan tanda baca dan penulisan huruf. 2. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa yang biasa dipakai sehari-hari atau bahasa baku. 3. Kelengkapan paragraf, meliputi topik, gagasan utama, gagasan penjelas, ide, fakta, dan kesimpulan. 4. Kelengkapan isi, adanya hasil data, gambar, grafik dan tabel bila diperlukan dalam penulisan paragaraf argumentasi. Aspek-aspek tersebut masing-masing mendapatkan nilai 25 poin dan dikalikan 4, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 100. Rumus : Jumlah Skor x 4 = Nilai Data Hasil Kelompok 1. Data Hasil Pretes a. Kelompok 1 Pada aspek penulisan, yakni penulisan kata sudah bagus, tapi masih belum memperhatikan tanda baca seperti tanda titik dan koma. Aspek bahasa kurang baik, karena bahasa yang digunakan oleh sampel ini masih tidak baku. Kelengkapan paragraf sudah cukup baik, karena adanya gagasan, ide, fakta dan kesimpulan. Kelengkapan isi, pada sampel ini tidak adanya gambar, tabel, grafik, dan data. Nilai skor = 50 Poin (Cukup). b. Kelompok 2 Aspek penulisan baik, menggunakan tanda baca, penulisan kata yang baku. Aspek bahasa cukup, karena bahasa yang digunakan dalam penulisan menggunakan bahasa baku. Kelengkapan paragraf cukup baik, karena hanya ada gagasan, ide, dan fakta, tapi kesimpulan tidak ada. Kelengkapan isi kurang, karean dalam kelompok ini tidak mencantumkan sama sekali tabel, gambar, dan grafik. Nilai skor = 50 Poin (Cukup). c. Kelompok 3 Aspek penulisan pada sampel ini sudah baik, selain penulisan kata dan tanda baca yang digunakan. Aspek bahasa juga baik, karena bahasa yang

5 digunakan yang digunakan menggunakan bahasa baku. Kelengkapan paragraf juga baik, sesuai dengan paragraf dan juga cerita yang ditulis dan dikembangkan. Kelengkapan isi pada sampel ini kurang baik, karena tidak adanya data dan sebagainya. Nilai skor = 70 Poin (Cukup Baik). d. Kelompok 4 Aspek penulisan baik, menggunakan tanda baca dan penulisan kata yang sesuai. Aspek bahasa sudah cukup baik, karena di dalam penulisan sedikit menggunakan kata baku. Aspek kelengkapan paragraf cukup baik, adanya topik, gagasan, pendapat dan kesimpulan. Aspek kelengkapan isi masih kurang karena tidak adanya data, gambar, grafik, dan tabel. Nilai skor = 55 Poin (Cukup). Data Hasil Siswa (Perorangan) Hasil Pretes a. Abdul Azis (sampel kelompok 1) Pada aspek antusias sampel ini cukup baik, yakni dalam proses pembelajaran cukup memperhatikan penjelasan dari guru tentang pengertian menulis paragraf argumentasi. Responsip kurang baik, tidak mengajukan pertanyaan meskipun mated yang disampaikan oleh guru kurang dimengerti. Aktifitas juga terlihat kurang baik, karena sampel ini kurang adanya kerjasama atau diskusi dengan teman sekelompoknya. Oleh karena itu sampel ini hanya mendapat nilai cukup. Nilai skor = 50 Poin (Cukup). b. Amarwati (sampel kelompok 2) Antusias baik, yakni dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan penjelasan dari guru tentang pengertian menulis paragraf argumentasi. Responsip cukup, mengajukan pertanyaan yang dianggap belum dimengerti. Motivasi kurang baik, terlihat tidak sungguh-sungguh melakukan pretes yang diberikan oleh guru. Sikap baik, selalu melakukan petunjuk guru dalam proses pembelajaran. Untuk itu sampel ini mendapat nilai cukup. Nilai skor = 55 Poin (Cukup). c. Muhhamad Yusuf (sampel kelompok 3) Antusias cukup baik, dalam proses pembelajaran cukup memperhatikan penjelasan guru mengenai pemahaman menulis paragraf argumentasi. Responsip cukup, mengajukan pertanyaan yang kurang dimengerti Aktifitas cukup, ada kerjasama atau diskusi dengan teman sekelompoknya mengenai penulisan paragraf argumentasi. Motivasi dan sikap cukup baik, melakukan pretes dengan sungguhsungguh. Oleh karena itu sampel ini mendapat nilai yang cukup baik. Nilai skor = 70 Poin (Cukup Baik). d. Sri Wahyuni (sampel kelompok 4) Pada aspek antusias cukup, dalam proses pembelajaran cukup memperhatikann penjelasan dari guru tentang pemahaman menulis paragraph argumentasi. Aktifitas kurang baik, karena kurang adanya kerjasama atau diskusi dengan teman sekelompoknya. Oleh karena itu sampel ini mendapatkan nilai yang cukup. Nilai skor = 55 Poin (Cukup). Hasil Postes a. Abdul Azis (sampel kelompok 1) Pada aspek antusias sampel ini baik, yakni dalam proses pembelajaran cukup memperhatikan penjelasan dari guru tentang pengertian menulis paragraf argumentasi. Responsip baik, mengajukan pertanyaan yang dianggap belum dimengerti mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Aktifitas juga terlihat baik, karena adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya mengenai menulis paragraf. Motivasi cukup baik, melakukan postes dengan sungguh-sungguh. Sikap baik, melakukan petunjuk guru saat proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraph argumentasi menunjukan hasil yang baik. Oleh karena itu sampel ini mendapatkan nilai yang baik. Nilai skor = 65 Poin (Cukup Baik). b. Amarwati (sampel kelompok 2) Antusias cukup baik, yakni dalam proses pembelajaran cukup memperhatikan penjelasan dari guru tentang pengertian menulis paragaraf argumentasi. Responsip baik, mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dianggap belum dimengerti. Motivasi cukup baik, terlihat sungguh-sungguh melakukan postes yang diberikan oleh guru Sikap cukup baik, selalu melakukan petunjuk guru dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi menunjukan hasil yang cukup baik. Oleh karena itu sampel ini mendapatkan nilai yang cukup baik. Nilai skor = 70 Poin (Baik). c. Muhhamad Yusuf (sampel kelompok 3) Pada aspek antusias sampel ini sangat baik, dalam proses pembelajaran benar-benar memperhatikan penjelasan guru mengenai pemahaman menulis paragraf argumentasi. Responsip baik, mengajukan pertanyaan yang dianggap kurang dimengerti. Aktifitas pada sampel ini juga sangat baik, ada kerjasama dengan teman sekelompoknya mengenai menulis paragraf argumentasi. Motivasi dan sikap baik, melakukan postes dengan sungguh-sungguh dan melakukan arahan guru saat proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi menunjukan hasil yang cukup memuaskan, dan ini dapat dilihat dari haasil kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu sampel ini mendapatkan nilai yang baik. Nilai skor = 75 Poin (Baik).

6 d. Sri Wahyuni (sampel kelompok 4) Pada aspek antusias sampel ini baik, dalam proses pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang pemahaman menulis paragraf argumentasi. Aktifitas baik, karena adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya. Responsip baik, mengajukan pertanyaan yang dianggap kurang mengerti Motivasi baik, terlihat sungguh-sungguh melakukan postes yang diberikan oleh guru. Sikap baik, selalu melakukan petunjuk guru dalam pembelajaran. Hal ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi menunjukan hasil yang baik. Oleh karena itu sampel ini mendapatkan nilai yang baik. Nilai skor = 70 Poin (Baik). Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai terendah siswa (baik pretes maupun postes) ada pada interval (50-58), hanya pada postes mengalami penurunan jumlah siswa yang asalnya 15 orang menjadi 0. Adapun nilai terbesar pada pretes terdapat pada kelas interval (68-76) sebanyak 2 orang, sedangkan pada postes terdapat pada kelas interval (68-76) sebanyak 17 orang siswa. Bentuk lebih ringkasnya gambaran dari tabel itu adalah sebagai berikut : a. Hasil nilai pretes yang diperoleh siswa : 1. Nilai antara (50-58) = 15 orang siswa (62,5 %) 2. Nilai antara (59-67) = 7 orang siswa (29,1 %) 3. Nilai antara (68-75) = 2 orang siswa (8,3 %) b. Hasil nilai postes yang diperoleh siswa: 1. Nilai antara (59-67) = 7 orang siswa (29,1 %) 2. Nilai antara (68-76) = 17 orang siswa (70,8 %) Dari penjelasan di atas kita dapat melihat adanya peningkatan dari nilai pretes terhadap nilai postes. Pada nilai postes penulis menetapkan batas nilai keberhasilan siswa yaitu 60. Pada nilai pretes siswa yang telah berhasil mencapai tujuan adalah 9 orang. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa belum memahami cara penulisan paragraf argumentasi, sedangkan sebagian lagi sudah memahami walaupun belum maksimal. Sedangkan pada nilai postes siswa yang telah mencapai tujuan sebanyak 24 orang. Jumlah ini menunjukan bahwa siswa mampu menguasai penulisan paragraf argumentasi setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai pretes terendah terdapat pada kelas interval (50-58) sedangkan nilai tertinggi terdapat pada kelas interval (68-76), sedangkan nilai postes terendah terdapat pada kelas interval (68-76) dan nilai tertinggi terdapat pada kelas interval (86-94). Agar lebih jelasnya penulis akan menggambarkan nilai-nilai pretesnya yang diperoleh siswa. Hasil pretes siswa yang mendapatkan nilai 60 ke atas adalah sebanyak 16 orang siswa (66,6 %). Jumlah ini cukup besar karena sebagian siswa telah memiliki kemampuan menulis paragraf argumentasi. Sedangkan yang lainnya masih belum menguasai materi dengan baik, tetapi hal tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka. Meninjau dari hasil postes di atas, siswa yang mendapatkan nilai 60 ke atas adalah sebanyak 24 siswa (100 %). Jumlah ini sangat besar karena dibandingkan dari hasil pretes dan postes temyata kemampuan siswa dalam menulisa paragraf argumentasi mengalami kemajuan yang sangat baik. SIMPULAN Kesimpulan Dalam proses penelitian tersebut, maka ditemukan hal-hal sebagai berikut: a. Hasil nilai pretes yang diperoleh siswa : 1. Nilai antara (50-58) adalah sebanyak 8 orang siswa (33,3 %). 2. Nilai antara (59-67) adalah sebanyak 10 orang siswa (41,6 %). 3. Nilai antara (68-75) adalah sebanyak 6 orang siswa (25 %). b. Hasil nilai postes yang diperoleh siswa adalah : 1. Nilai antara (68-76) adalah sebanyak 8 orang siswa (33,3 %). 2. Nilai antara (77-85) adalah sebanyak 11 orang siswa (45,8 %). 3. Nilai antara (86-94) adalah sebanyak 5 orang siswa (20,8 %) Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat peningkatan nilai pretes terhadap nilai postes. Dalam pretes dan postes ini juga penulis menempatkan batas nilai keberhasilan yaitu 60. Bagi siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas berarti telah berhasil mencapai tujuan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan belajar mengajar menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Garut dengan metode Quantum Learning cukup berhasil. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menulis argumentasi, dengan melihat hasil pretes dan postes yang telah dilaksanakan dengan baik. 2. Kegiatan belajar mengajar menulis paragraf argumentasi dengan metode Quantum Learning yang penulis gunakan cukup efektif. Hal ini

7 terbukti dari hasil analisis bahwa hampir seluruh siswa kelas X telah berhasil dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. DePorter, Bobbi dan Mike Hemacki Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa : Bandung. Jauhari, Heri Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia. Nasution Metode Reseach. Jemmars : Bandung. Nazir, Muhammad Metode Penelitian Ilmiah : Bandung. Santoso, Ananda Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Alumni. Semi, A Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa Sudjana, Nana dan Ibrahim Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sunamo Jenis Karangan http//sunamoswordpress.com/2007/12/06/jeni skarangan. (23 Desember 2008). Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda karya. Tarigan, Henry Guntur Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Ulfah Nuryani 08.21.00103 STKIP Siliwangi Bandung ufahza@ymail.com ABSTRAK Menulis itu butuh pengalaman, waktu, kesempatan,

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : BETI SUPARTINI NPM : 10.21.0985 PROGRAM

Lebih terperinci

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD MAKALAH PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD Oleh : NAMA : EKA KARTIKA NIM : 1021.0735 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu 1021.0447

Lebih terperinci

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKANSARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIFSI MELALUI MEDIA FOTO DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING PADA SISWA KELAS XI SMA SETIA BAKTI KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 MAMAT 1021.0900 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN 2011-2012 Iklima siti mauliddiyah imaedg@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING RATIH FEBRIAWAN W 08 21 0158 Vildha_reztha@ymail.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MAKALAH. Oleh NURDIANTI MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Ricky Firmansyah 1021.0875

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM 1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX MTs. AT-TAQWA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : IRNA IRAWATI

Lebih terperinci

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 MODEL PEMBELAJARAN KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN PEDOMAN KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS X SMA SETIA BAKTI KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SUWANGSIH 1021.0575 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh : YANTI FITRIYANTI

Oleh : YANTI FITRIYANTI MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS X SMKN 1 KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : YANTI FITRIYANTI 1021.0514 Program

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

L I S N I A W A T I NPM

L I S N I A W A T I NPM MODEL PEMBELAJARAN MENERAPKAN KALIMAT DALAM MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGPAWITAN 2 KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

DANI KURNIA NIM

DANI KURNIA NIM PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Disusun oleh : DANI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AL-ILYAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM.10.21.0227 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH. MODEL PEMELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 ANYURESMI GARUT MAKALAH Oleh: ERWIN SEPTIANI NIM.10.21.0935 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Suci Lawati 09.21.0081 suciwijay@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Risma Setyarini Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Hosana Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012) MAKALAH PENELITIAN diajukan untuk

Lebih terperinci

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VI SDN MERDEKA 5/4 KOTA BANDUNG Amsih NIM. 08210216 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD Rini Rohmahdiani rinirohmahdiani@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI Asep Jaenudin 08.21.0397 Asep_doankk@yahoo.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Pembelajaran

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

RANI HANDAYANI NIM

RANI HANDAYANI NIM MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SINOPSIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RUMPANG DI KELAS V SDN JATISARI 3 KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 RANI HANDAYANI NIM. 101.0517 PROGRAM STUDI PBSS INDONESIA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU

Lebih terperinci

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Beatriz Lasmaria Harianja

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh ENDANG SONI 10.21.0431 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7 Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau

Lebih terperinci

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing Astin Amalia 0821. 0583 (email: adelia.setiawan@yahoo.com) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP SILIWANGI Abstrak

Lebih terperinci

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing 1 Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing Gina Rahayu Sutirya Gina_rahayu2000@yahoo.com STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Keterampilan berbahasa khususnya dalam

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA Oleh Ervina Meria Sari Pohan A. Effendi Sanusi Email: endarmuda.pohan@yahoo.com ABSTRACT The problem in this study

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Widia Susanti Sihombing Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak

Lebih terperinci

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA BROSUR PARIWISATA PADA SISWA KELAS XI SMK CIPTA KARYA PREMBUN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS VII SMP YPI SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh DEDE KOMALA 10.21.0423

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : DANGDANG KUSWANDI

Lebih terperinci

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Arief Wisnu Indaryanto

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Oleh: OOH SURYAMAH NPM.101.058

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Bahasa memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, tanpa bahasa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (KEPALA BERNOMOR) BAGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh KOYAH YULIANTI 10.21.0429

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu: - 1 2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan siswa dapat menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan berbicara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 TAROGONG GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Susilawati 1021.0943 DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan berbahasa. Keempat jenis keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : LILIS HERLINA NPM : 10.21.0519 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA Oleh Novita Tabelessy Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Abstrak:

Lebih terperinci

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN `KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN Iryanita 1, Gusnetti 2, Dainur Putri 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh NEULIS ATIN 10210562 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ruang lingkup kebahasaan secara umum terdiri atas empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ARIF NUGROHO A 310030103

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI 255 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA MAKALAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang sarjana Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKAN SARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota

Lebih terperinci

MALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH

MALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMETAAN PIKIRAN DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH Oleh : WIWIN WIDANINGSIH 10.21.0444 PROGRAM

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 WIWI WIDIAWATI 10.21.0574 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Khanisatul Mila Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh SRI CAHYANA 10.21.0427 PROGRAM STUDI BAHASA DAN

Lebih terperinci

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DI LUAR RUANG KELAS (OUTDOOR STUDY) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Taufiq Khoirurrrohman

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA WACANA ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIII SMP BINA NEGARA I ARJASARI KABUPATEN BANDUNG

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA WACANA ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIII SMP BINA NEGARA I ARJASARI KABUPATEN BANDUNG MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA WACANA ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIII SMP BINA NEGARA I ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Lia sri mulyani NIM 0821.0140 liasrimulyani86@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021. MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH Oleh Dede Anisa 1021.0537 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN Oleh: Ani Elys Qomaria Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Sri Astuti Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL MELALUI TEKNIK PETA PIKIRAN BAGI SISWA KELAS XI DI SMAN I SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL MELALUI TEKNIK PETA PIKIRAN BAGI SISWA KELAS XI DI SMAN I SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL MELALUI TEKNIK PETA PIKIRAN BAGI SISWA KELAS XI DI SMAN I SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU Rustam Effendi e-mail: r.effendi12@yahoo.co.id Abstrak Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa. Itulah sebabnya standarisasi harus dilakukan dari waktu ke waktu. Standarisasi

Lebih terperinci

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI REKONSTRUKTIF DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Idin Jaenudin 1021.0215 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG Oleh 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak

Lebih terperinci