TESIS EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TESIS EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE"

Transkripsi

1 TESIS EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE HARDINATA WANAAGUNG PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

2 TESIS EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE HARDINATA WANAAGUNG NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 i

3 EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana HARDINATA WANAAGUNG NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 ii

4 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL, 6 MEI 2011 Pembimbing I, Pembimbing II, Ir. Mayun Nadiasa, MT Ir. N. Yudha Astana, MT NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana, Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP NIP iii

5 Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal, 6 Mei 2011 Panitia Penguji Tesis berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana, No. 0949/UN.14.4/HK/2011 Tanggal 6 Mei 2011 Ketua : Ir. Mayun Nadiasa, MT Anggota : 1. Ir. N. Yudha Astana, MT 2. Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA 3. Ir. I Gd. Astawa Diputra, MT 4. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT iv

6 UCAPAN TERIMA KASIH Pertama tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas anugerahnya tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister, Program Studi Teknik Sipil, Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi, Universitas Udayana, Denpasar. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Ir. Mayun Nadiasa, MT, selaku pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran selama penyelesaian tesis ini. 2. Ir. N. Yudha Astana, MT, selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. 3. Dr. Ir. IGA. Adnyana Putera, DEA, Ir. I Gd. Astawa Diputra, MT dan Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT, selaku penguji tesis yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana, selaku pengajar yang telah memberi ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk penyusunan tesis ini. v

7 5. Papa, Mama, Krisna dan Ria tersayang dan tercinta yang telah memberi penulis dukungan moral dan material selama penulis mulai hingga selesainya tesis ini disusun. 6. Ibu Ratna Pidari yang telah memberikan motivasi selama penulisan tesis ini. 7. Devi Ariyanti, SE yang telah memberikan masukan, dukungan moral dan semangat selama penulisan tesis ini. 8. Pak Yanto yang telah memberikan dukungan spiritual selama penulisan tesis ini. 9. Kepada Utami Nilawati, Mariada Rijasa, dan teman teman karyasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana angkatan 2009 atas bantuan, dukungan dan kerjasamanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Hal itu disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan tesis ini.akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Denpasar, Mei 2011 Penulis vi

8 ABSTRAK EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE Laju pertambahan penduduk kota Denpasar yang cukup tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan rumah. Perumahan Grand Renon Prime Residence yang terletak di jalan Raya Badak Agung Denpasar menawarkan hunian sebanyak 67 unit rumah yang terdiri dari 16 buah rumah tipe primavera, 31 buah rumah tipe premiere dan 20 buah rumah tipe primo. Kelayakan saat ini menunjukkan nilai NPV sebesar Rp , BCR sebesar 1,063 dan IRR sebesar 17,355%. Tujuan evaluasi ini untuk mengetahui apakah komposisi bangunan pada proyek pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence sudah optimal seiring dengan permintaan pasar. Evaluasi ini membahas beberapa aspek yaitu aspek optimasi dengan metode simpleks, aspek pasar dengan metode deskriptif kualitatif, aspek teknis dengan metode deskriptif kualitatif dan aspek finansial dengan metode estimasi. Evaluasi ini menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal Rate of Return (IRR). Penelitian ini menghasilkan jumlah komposisi optimal rumah untuk tipe primavera, tipe premiere dan tipe primo masing masing berjumlah 17 ; 36 dan 13 buah. Analisis finansial berdasarkan komposisi rumah tersebut menghasilkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp > NPV existing, Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,107 > BCR existing dan Nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 18,201% > IRR existing. Kata kunci : Evaluasi, optimasi, aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial. vii

9 ABSTRACT EVALUATION OF GRAND RENON PRIME RESIDENCE DEVELOPMENT The increasing rate of inhabitants in Denpasar also creates higher necessity of the house. Grand Renon Prime Residence, which is located in Jalan Raya Badak Agung Denpasar, offeres 67 clusters of house which consists of 16 primavera types, 31 premiere types and 20 primo types. Feasibility condition for this moment shows the value of NPV equals to Rp , BCR of 1,063 and IRR of 17,355%. This evaluation is meant to find out the composition of buildings in Grand Renon Prime Residence are already optimum according to the market demand. This evaluation also studies several aspects namely optimation by simpleks method, market aspect by descriptive qualitative method, technical aspect by descriptive qualitative method and financial aspect by estimation method. This evaluation uses the parameter of Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) and Internal Rate of Return (IRR) The result of this research shows that the optimum composition for housing of primavera type, premiere type and primo type are respectively 17 ; 36 and 13. The result of the financial analysis, based on the housing composition shows that Net Present Value (NPV) Rp > NPV existing, Benefit Cost Ratio (BCR) 1,107 > BCR existing and Internal Rate of Return (IRR) equals to 18,201% > IRR existing. Key words : Evaluation, optimation, market aspect, technical aspect, financial aspect. viii

10 DAFTAR ISI Isi Halaman Sampul Dalam... Prasyarat Gelar... Lembar Persetujuan... Lembar Panitia Penguji Tesis... Ucapan Terima Kasih... Abstrak... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vii ix xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perumahan dan Pemukiman Pengertian Evaluasi Analisis Aspek Pasar Analisis Aspek Teknis... 9 ix

11 2.2.3 Analisis Aspek Finansial Biaya Produksi Pajak Metode dan Desain Riset Pemasaran Pengertian dan Macam Macam Metode Riset Penentuan Jumlah Sampel Kuisioner Metode Simpleks Program Quantitative System For Business Plus (QSB+) BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Analisis Optimasi Analisa Pasar Identifikasi Responden Kuisioner Analisa Teknis Analisa Finansial BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Penentuan Sumber Data Instrumen Penelitian Analisa Data x

12 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Umum Grand Renon Prime Residence Minat Responden Rencana Pendapatan Perhitungan Biaya (Cost) Modal Suku Bunga Evaluasi Optimasi Variabel Keputusan Fungsi Tujuan Fungsi Batasan Perhitungan Dengan Program QSB Tabel Alternatif Pilihan Evaluasi Aspek Pasar Analisa Data Hasil Survey Analisa Data Ramalan Dengan Metode Least Square Evaluasi Aspek Teknis Evaluasi Aspek Finansial Analisis Biaya Analisis Pendapatan Analisis Finansial xi

13 5.3.4 Analisis Sensitivitas BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA xii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Gambar 4.1 Lokasi Grand Renon Prime Residence Gambar 4.2 Site Plan Grand Renon Prime Residence Gambar 5.1 Diagram Aliran Kas xiii

15 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Simpleks Dalam Bentuk Simbol Tabel 5.1 Tiap Type Rumah Yang Terjual Tabel 5.2 Daftar Iuran Bulanan Tabel 5.3 Sumber Biaya Investasi Tabel 5.4 Harga Biaya Investasi Tabel 5.5 Sumber Biaya Operasional dan Pemeliharaan Tabel 5.6 Harga Operasional dan Pemeliharaan Tabel 5.7 Volume Pekerjaan Tabel 5.8 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primavera Tabel 5.9 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Premiere Tabel 5.10 Rekapitulasi Biaya Rumah Tipe Primo Tabel 5.11 Alternatif Pilihan Tabel 5.12 Jumlah Rumah Yang Terjual Periode 2009 s/d Tabel 5.13 Analisis Perkembangan Penjualan Rumah Periode Tabel 5.14 Proyeksi Jumlah Penjualan Rumah Tabel 5.15 Perkiraan Penjualan Rumah Periode Tabel 5.16 Total Biaya ( cost ) Pembangunan Perumahan Grand Renon xiv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Denah Masing Masing Tipe Rumah Lampiran 2 Hasil Akhir Optimal pada Program QSB Lampiran 3 Gambar Site Plan Penerapan Hasil Optimasi Lampiran 4 Kuisioner Lampiran 5 Tabulasi Data Hasil Survey Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Lampiran 7 Perhitungan Pendapatan Lampiran 8 Perhitungan Pinjaman dan Pajak Lampiran 9 Perkiraan Cash Flow Lampiran 10 Analisis Biaya Manfaat Lampiran 11 Analisis Sensitivitas (Pendapatan turun 10% dan Biaya Tetap). 95 Lampiran 12 Analisis Sensitivitas (Pendapatan tetap dan Biaya Naik 10%) Lampiran 13 Analisis Sensitivitas (Pendapatan turun dan Biaya Naik 10%).. 97 xv

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah atau hunian pada masa lalu berfungsi sebagai tempat berlindung, untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan, terhindar dari cuaca yang tidak menentu, hewan buas serta beristirahat. Tetapi saat ini pengertian rumah telah melebar sesuai perkembangan jaman. Rumah, apalagi yang berada di pusat kota merupakan oase untuk berlindung dan beristirahat. Saat ini banyak rumah yang memiliki fungsi hanya sebagai rumah peristirahatan semata. Seperti diperkotaan banyak rumah dibeli hanya sebagai rumah singgah pada saat hari-hari kerja sementara dipedesaan rumah dibeli sebagai rumah untuk peristirahatan saat liburan. Pertambahan penduduk pendatang di Denpasar setiap tahunnya terus meningkat. Peningkatan jumlah penduduk kota Denpasar selama beberapa tahun terakhir yaitu dari jiwa (tahun 2002) menjadi jiwa (tahun 2005). Tahun 2002 kepadatan penduduk kota Denpasar sudah mencapai jiwa per km2 dan angka ini meningkat lagi menjadi jiwa per km2 pada tahun Data tahun 2004 menyebutkan pertumbuhan penduduk pendatang di Denpasar mencapai 0,12% pertahun, sedangkan pertumbuhan penduduk tetap 1

18 2 hanya 0,02%. Jumlah penduduk pendatang yang menuju Denpasar pertahunnya mencapai orang. Jika rasio pertumbuhan ini terus terpolakan maka marginalisasi penduduk lokal sangat terbuka. Tabulasi data kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKC) menunjukkan pada tahun 2005 jumlah penduduk tetap mencapai orang. Jumlah ini bertambah menjadi pada tahun Kawasan perkotaan selain menjadi tempat untuk bekerja juga menawarkan berbagai fasilitas yang lengkap mendukung berbagai aktivitas yang diinginkan yang berkaitan dengan gaya hidup, misalnya lebih banyak restaurant dan pusat perbelanjaan. Menariknya rumah diperkotaan memerlukan perhatian khusus dalam desain karena fasilitas-fasilitas dalam kota seperti area hijau banyak yang kurang diperhatikan. Permasalahan lingkungan serta tingkat kriminalitas yang tinggi terkadang menyebabkan rumah sebaiknya didesain secara khusus dengan memperhatikan keindahan, kesejukan, kesehatan dan keamanan. Sehubungan dengan yang telah dijelaskan mengenai fungsi rumah serta laju pertumbuhan penduduk di Denpasar yang terus meningkat setiap tahunnya dan perancangan yang baik dalam pembangunan rumah di daerah perkotaan maka untuk itulah PT. Puri Artha Renon selaku developer membangun sebuah kawasan residence yang diberi nama Grand Renon Prime Residence. Kawasan Renon menjadi alternatif pemilihan lokasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence karena Renon terkenal dengan sebutan kawasan elite dan terletak di pusat kota. Dengan letak perumahan yang strategis

19 3 dipusat kota Denpasar maka perumahan ini akan memiliki nilai yang tinggi. Berdekatan dengan Trade Centre dengan kemudahan akses karena berdekatan dengan jalan Diponegoro, Hayam Wuruk, Puputan Niti Mandala dan Jalan Raya Hang Tuah. Sekitar 10 menit dari berbagai Pusat Perbelanjaan, 5 menit dari lapangan Puputan Renon, 5 menit dari kantor Pemerintahan, 15 menit dari kawasan rekreasi Pantai Sanur dan 30 menit menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Grand Renon Prime Residence didirikan diatas tanah seluas 2 hektar yang berlokasi tepatnya di Jalan Raya Badak Agung Denpasar dengan jumlah 67 unit. Kawasan ditata menjadi 2 blok yaitu blok King dan blok Queen. Residence ini memiliki 3 type rumah yaitu Grand Primavera, Grand Premiere dan Grand Primo dengan masing masing type berjumlah 16 ; 31 dan 20 unit. Grand Renon Prime Residence didesain dengan tata ruang rumah tinggal 2 (dua) lantai yang mengacu pada konsep modern minimalist tanpa meninggalkan keramahan lingkungan dan tanpa meninggalkan nuansa tradisional Bali. Grand Renon Prime Residence dibangun menggunakan kelas satu sebagai dasar pembangunan. Fasilitas umum dan kawasan pada perumahan ini akan dikelola selama 1 (satu) tahun sejak beroperasi oleh pihak pengembang dengan cara menagih iuran bulanan kepada pihak konsumen/penghuni rumah. Untuk tahun - tahun selanjutnya pengelolaan kawasan dan fasilitas umum akan diserah terimakan kepada salah satu penghuni rumah yang akan dipilih secara musyawarah.

20 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu: 1. Apakah komposisi dari tipe rumah yang dibangun pada perumahan Grand Renon Prime Residence sudah optimal? 2. Bagaimanakah evaluasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui komposisi optimal dari ketiga tipe rumah yang akan dibangun pada perumahan Grand Renon Prime Residence. 2. Untuk mengetahui evaluasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PT. Puri Artha Renon selaku pihak pengembang sebagai suatu acuan untuk mengevaluasi pembangunan perumahan Grand Renon Prime Residence.

21 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perumahan dan Pemukiman Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman mendefinisikan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan yang baik dan terarah, karena lingkungan suatu perumahan merupakan faktor yang sangat menentukan dan keberadaannya tidak boleh diabaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena baik buruknya kondisi lingkungan akan berdampak terhadap penghuni perumahan. Pengertian permukiman secara jelas dan rinci dapat kita temukan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, yang mengandung pengertian sebagai bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. 5

22 6 2.2 Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan bagian yang penting dari investasi karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap investasi atau pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit rasanya mengetahui sejauh mana tujuan yang direncanakan itu telah dicapai. Banyak batasan tentang evaluasi, secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu investasi dengan tujuan yang direncanakan. berikut : Proses atau kegiatan dalam evaluasi mencakup langkah langkah sebagai a. Menetapkan atau memformulasi tujuan evaluasi yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap investasi b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program yang akan dievaluasi. c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut. e. Menentukan keberhasilan investasi yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan penjelasan.

23 7 f. Menyusun rekomendasi atau saran saran tindakan lebih lanjut terhadap investasi berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Sejalan dengan uraian di atas, analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah studi evaluasi menyangkut optimalisasi lahan, aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial Analisis Aspek Pasar Studi aspek pasar dan pemasaran penting artinya karena studi pasar akan memberikan gambaran mengenai informasi tentang pertimbangan dan minat konsumen dalam memilih perumahan dan meramalkan jumlah permintaan produk pada masa yang akan datang. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah produk pada masa yang akan datang dilakukan dengan mengekstrapolir trend perkembangan produk tersebut selama beberapa tahun terakhir. Agar angka-angka proyeksi jumlah permintaan dapat memberikan gambaran yang dapat dipercaya, salah satu syarat yang perlu dipenuhi adalah permintaan produk pada masa lampau berfluktuasi secara konstan, artinya gelombang kenaikan dan penurunan tidak terlalu tajam. Metode yang digunakan, antara lain (Iqbal Hasan, 2009) : 1. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square) Metode demand forecasting ini, digunakan apabila fluktuasi permintaan produk pada tahun-tahun yang lampau tidak terlalu tajam, maka permintaan produksi pada tahun-tahun mendatang dapat diperkirakan dengan jalan

24 8 mengekstrapolasi trend perkembangan permintaan itu dengan mempergunakan persamaan matematis garis lurus, Y= a + bx. 2.1 Dengan metode kuadrat terkecil, nilai a dan b dari persamaan trend linear di atas ditentukan dengan rumus : dimana : Y = Nilai data berkala n = Jumlah periode waktu X = tahun kode Tahun kode (X) memiliki nilai nilai yang berbeda untuk jumlah tahun ganjil dan tahun genap. a. Untuk jumlah tahun ganjil ( n ganjil), nilai nilai X-nya :..., -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3,... b. Untuk jumlah tahun genap ( n genap), nilai nilai X-nya :..., -5, -3, -1, +1, +3, +5,...

25 Analisis Aspek Teknis Evaluasi aspek teknis akan menentukan besarnya proyek dalam arti kapasitas produksi ekonomis yang paling ideal serta jenis teknologi yang tepat. Dalam evaluasi aspek teknis akan diteliti bagaimana kondisi infrastruktur publik, keadaan tanah dan aksesibilitas proyek tersebut Analisis Aspek Finansial Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operation cost), biaya perawatan (maintenance cost), dan biaya-biaya lainnya yang tidak dapat dihindarkan. Di samping pengeluaran, investasi akan menghasilkan sejumlah keuntungan atau manfaat dalam bentuk penjualan-penjualan produk benda atau jasa atau penyewaan fasilitas. Terdapat berbagai metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi dan yang umum dipakai, yaitu (Giatman, 2006) : 1. Net Present Value (NPV). Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi. Dengan demikian metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar sepanjang umur investasi

26 10 ke waktu awal investasi (t=0) atau kondisi present, dengan menerapkan konsep ekuivalensi uang. Cash-flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash out (cost) disebut dengan Present Worth of Cost (PWC). Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut : NPV = PWB PWC dimana : NPV = Net Present Value Cb = Cash-flow benefit Cc = Cash-flow cost Cf = Cash-flow utuh (benefit + cost) FBP = Faktor bunga present t = Periode waktu n = Umur investasi

27 11 Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu : Jika : NPV 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak NPV 0 artinya investasi tidak menguntungkan/tidak layak 2. Internal Rate of Return (IRR). Pada metode Internal Rate of Return (IRR) ini yang akan dicari adalah suku bunganya disaat NPV sama dengan nol. Jadi, pada metode IRR ini informasi yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan ini disebut dengan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban disebut dengan Minimum Atractive Rate of Return (MARR). Dengan demikian suatu rencana investasi akan dikatakan layak jika IRR MARR. Nilai MARR akan berbeda pada jenis industri yang satu dengan jenis industri yang lainnya. Biasanya perusahaan menetapkan suatu standar MARR sendiri-sendiri sebagai bahan untuk mempertimbangkan investasi-investasi yang akan dilakukan. Terlepas dari cara yang dipakai dalam menentukan MARR, nilai MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of Capital. Besarnya nilai MARR akan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah ketersediaan modal (uang), ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal

28 12 (cost of capital) perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat resiko/ketidakpastian dan lain-lain. 3. Benefit Cost Ratio (BCR) Metode benefit cost ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainnya. Metode BCR ini memberi penekanan terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut. Adapun metode analisis benefit cost ratio (BCR) ini dijelaskan sebagai berikut : Analisis dilakukan terhadap present : Untuk mengetahui suatu rencana investasi dapat dinyatakan layak secara finansial maka diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode BCR jika : BCR > 1 artinya investasi layak (feasible) BCR < 1 artinya investasi tidak layak (unfeasible)

29 13 4. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas cocok diaplikasikan pada permasalahan yang mengandung satu atau lebih faktor ketidakpastian. Analisis sensitivitas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah ( investasi, benefit, biaya pengeluaran, suku bunga). Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai dari suatu parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu alternative investasi. 2.3 Biaya Produksi Pengertian biaya disini ada dua istilah yaitu : 1. Biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang. 2. Pengeluaran (expence), yang dimaksud dengan expence ini berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan. Biaya yang akan dihitung di sini adalah biaya perkiraan (predictive cost) yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan. Biaya-biaya yang akan dihitung antara lain :

30 14 1) Biaya investasi (Investment cost), yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik. Biaya ini biasanya dikeluarkan pada awal-awal kegiatan usaha dalam jumlah yang relatif besar dan berdampak jangka panjang untuk kesinambungan usaha tersebut. 2) Biaya operasional (Operation Cost), yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai dengan tujuan. Biaya ini biasanya dikeluarkan secara rutin atau periode waktu tertentu dalam jumlah yang relatif sama atau sesuai dengan jadwal kegiatan/produksi. 3) Biaya perawatan (Maintenance Cost), yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga/menjamin performance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan yang dibedakan menjadi dua yaitu biaya perawatan rutin (preventive maintenance) dan biaya perawatan insidentil. (Giatman, 2006) 2.4 Pajak Pajak properti merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah, baik dalam bentuk pajak bumi dan bangunan ataupun pajak yang dikenakan sewaktu transaksi properti dilakukan. Besarnya tarif pajak berdasarkan ketentuan UU nomor 12/1985 yang telah diubah dengan UU Nomor 12/1997 tentang PBB adalah marginal tax rate 5% x 20% dari NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) untuk nilainya kurang dari 1 milyar. Untuk obyek pajak yang NJKP (Nilai Jual Kena

31 15 Pajak)nya di atas 1 milyar dikenakan sebesar 5% x 40% x NJOP baik dari nilai tanah maupun nilai bangunannya. (Prawoto, 2003) Besarnya pajak pendapatan yang harus dihitung oleh sebuah perusahaan bisa dihitung dengan rumus dasar sebagai berikut : P = (TI) T dimana : P = besarnya pajak TI = pendapatan terkena pajak T = tingkat pajak yang dikenakan untuk pendapatan terkena pajak sebesar TI dengan TI = GI E D B dimana : GI = Pendapatan kotor E = Pengeluaran D = Depresiasi atau penyusutan B = Bunga Tingkat pajak biasanya berbeda-beda menurut besarnya pendapatan terkena pajak dari suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang TI-nya lebih kecil biasanya

32 16 akan dikenakan pajak yang lebih rendah. Besarnya tingkat pajak untuk tiap interval TI tertentu bisa berubah-ubah, tergantung pada kebijakan pemerintah yang mengaturnya. (Pujawan, 2003) Dasar hukum Pajak Penghasilan (PPh) adalah Undang-Undang No.7 tahun 1984 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.7 tahun 1991 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 21. Tarif PPh berdasarkan besarnya penghasilan sebagai berikut : 1) Penghasilan sampai dengan Rp ,- tarif pajak 10% 2) Rp ,- sampai Rp ,- tarif pajak 15% 3) Di atas Rp ,- tarif pajak 30% 2.5 Metode dan Desain Riset Pemasaran Pengertian dan Macam-Macam Metode Riset Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengidentifikasian masalah dan peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif dan efisien di bidang pemasaran perusahaan. Riset memiliki

33 17 tiga unsur penting yaitu sasaran, usaha untuk mencapai sasaran, serta metode yang ilmiah. Salah satu metode riset adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Penentuan Jumlah Sampel Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006) dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan Kuisioner Pada penelitian survai, penggunaan kuisioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuisioner adalah untuk : a. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survai b. Memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin Beberapa cara pemakaian kuisioner adalah : 1. Kuisioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden. 2. Kuisioner diisi sendiri oleh kelompok. 3. Wawancara melalui telepon. 4. Kuisioner diposkan.

34 18 Sedangkan jenis-jenis pertanyaannya adalah : 1. Pertanyaan tertutup Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban. 2. Pertanyaan terbuka. Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban. 3. Pertanyaan tertutup dan terbuka. Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. 4. Pertanyaan semi terbuka. Pada pertanyaan semi terbuka jawabannya sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban. 2.6 Metode Simpleks Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fisibel ke pemecahan yang fisibel lainnya dan ini dilakukan berulang-ulang (dengan jumlah ulangan yang terbatas) sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimal dan pada setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih kecil) atau sama dari langkah langkah sebelumnya.

35 19 Apabila suatu masalah program linear hanya mengandung 2 kegiatan atau variabel variabel keputusan saja, maka akan dapat diselesaikan dengan metode grafik. Tetapi bila melibatkan lebih dari dua kegiatan maka metode grafik tidak dapat digunakan lagi, sehingga diperlukan metode simpleks. Metode simpleks merupakan suatu cara yang lazim digunakan untuk menentukan kombinasi optimal dari tiga variable atau lebih. Dalam metode simpleks, model diubah ke dalam bentuk suatu tabel, kemudian dilakukan beberapa langkah matematis pada tabel tersebut. Langkahlangkah matematis ini pada dasarnya merupakan replikasi proses pemindahanpemindahan dari suatu titik ekstrim lainnya pada batas daerah solusi (solution boundary). Tidak seperti metode grafik, dimana kita dapat dengan mudah mencari titik terbaik diantara semua titik titik solusi, metode simpleks bergerak dari satu solusi ke solusi yang lebih baik sampai solusi yang terbaik didapat. Metode simpleks lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu tes kriteria yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu solusi optimal (keuntungan maksimal, pendapatan maksimal, biaya minimal, dan lain sebagainya). Pada umumnya dipergunakan tabel-tabel dari tabel pertama yang memberikan pemecahan dasar permulaan yang fisibel (initial basic feasible solution) sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan solusi optimal. Semua informasi yang diperlukan (tes kriteria, nilai variabel variabel, nilai fungsi tujuan) akan terdapat pada setiap tabel, selain itu nilai fungsi tujuan dari suatu tabel akan lebih besar atau kecil atau sama dengan tabel sebelumnya.

36 20 Pada umumnya suatu persoalan linear programming bisa diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu : 1. Tidak ada pemecahan yang fisibel (there is no feasible solution). 2. Ada pemecahan optimal (maksimum atau minimum). 3. Fungsi objektif tidak ada batasnya (unbounded) Pada masa sekarang masalah-masalah Linear Programming yang melibatkan banyak variabel variabel keputusan dapat dengan cepat diselesaikan melalui bantuan komputer, tetapi bila variabel keputusan yang dikandung tidak terlalu banyak, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan suatu logaritma yang biasanya sering disebut metode simpleks tabel. Adapun langkah-langkah Metode Simpleks Tabel sebagai berikut : Langkah 1 : Mengubah tujuan dan batasan - batasan fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit. Misalnya fungsi tujuan tersebut Z = C 1 X 1 + C 2 X C n X n diubah menjadi Z (C 1 X 1 + C 2 X C n X n ) = 0. Pada bentuk standar semua batasan mempunyai tanda lebih kecil sama dengan ( ). Ketidaksamaan ini harus diubah menjadi kesamaan caranya dengan menambah slot variabel yaitu variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan variabel slot ini adalah Xn + 1, X n + 2,.,X n + m seperti contoh di bawah ini :

37 21 a 11 X 1 b 1 menjadi a 11 X 1 + a n X 1 = b 1 a 21 X 2 b 2 menjadi a 21 X 2 + X n + 2 = b 2 a m1 X 1 +a m2 b m menjadi a m1 X 1 +a m2 X 2 + a m2 X = b m Berdasarkan perbahan persamaan- persamaan di atas dapat disusun formulasi yang diubah sebagai berikut : Fungsi tujuan maksimum Z C 1 X 1 C 2 X C n X n = 0, dengan batasan batasan : 1. a 11 X 1 b 1 menjadi a 11 X 1 + X n + 1 = b 1 2. a 21 X 2 b 2 menjadi a 21 X 2 + X n + 2 = b 2 3. a m1 X 1 + a m2 X 2 b m menjadi a m1 X 1 + a m2 +a m2 X = b m Langkah 2 : menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel. Setelah formulasi diubah kemudian disusun ke dalam tabel dalam bentuk simbol seperti pada tabel 2.1.

38 22 Tabel 2.1 Simpleks Dalam Bentuk Simbol Variabel Z X 1 X 2 X n X n+1 X n+2 X n+m NK dasar Z 1 -C 1 -C2 -C n X n a 11 a12 a 1n b 1 X n a 11 a12 a 2n b X n + m 0 a m1 a m2 a mn b m NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama dengan (=). Variabel dasar adalah variabel nilainya sama dengan sisi kanan dari persamaan. Apabila belum ada kegiatan apa-apa berarti nilai X 1 = 0, dan semua kapasitas masih menganggur, pada tabel tersebut nilai variabel dasar (X n + 1,X n + 2, X n + m ) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus nol (0), dan nilainya pada batasan bertanda positif. Setelah data disusun ke dalam tabel di atas kemudian diadakan perubahanperubahan agar nilai mencapai titik optimal dengan langkah-langkah berikutnya.

39 23 Langkah 3 : Memilih kolom kunci Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah ke dua. Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Kalau suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada fungsi tujuan berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal). Langkah 4: Memilih baris kunci. Baris kunci yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah kerja ke tiga. Untuk itu terlebih dahulu carilah indeks tiap-tiap baris dengan cara membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci Pilihlah baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan juga termasuk dalam baris kunci disebut angka kunci. Langkah 5 : Mengubah nilai nilai baris kunci. Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci. Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci.

40 24 Langkah 6 : Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci. Nilai-nilai baris yang lain pada baris kunci dapat diubah dengan rumus sebagai berikut : Baris baru = baris lama-(koefesien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci. Langkah 7 : Melanjutkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan. Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 hingga langkah 6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah atau diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada lagi yang bernilai positif. Kalau dilihat dari baris pertama (z) tidak ada lagi nilai negatif, semua positif. Berarti tabel itu tidak dapat dioptimalkan lagi, sehingga hasil dari tabel tersebut sudah merupakan hasil optimal Program Quantitative System for Business Plus (QSB+) Program QSB+ yang merupakan perbaikan dari program QSB, adalah program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah manajemen kuantitatif, misalnya linear programming. Program QSB dan QSB+ sangat tepat bila digunakan sebagai pelangkap mata kuliah Operation Research atau Metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan. Masalah masalah tersebut di atas, bila dihitung dan dikerjakan secara manual akan memerlukan waktu yang sangat

41 25 lama, meskipun itu dilakukan oleh mahasiswa atau pemakai yang sudah terbiasa. Tetapi dengan komputer, masalah masalah di atas akan cepat terselesaikan. (Miswanto dan Winarno, 1995). Penggunaan program QSB + juga sangat mudah dan cepat untuk dipelajari, pemakaian hanya diharuskan mengisi menu pilihan yang terdapat dalam modul QSB +. Beberapa menu pilihan yang dimaksud antara lain : 1. Overview, member penjelasan ringkas mengenai suuatu modul. Misalnya pengguna memilih modul Linear Programming, maka menu Overview ini akan menjelaskan secara ringkas mengenai modul linear programming. 2. Enter new problem, menu ini digunakan untuk memasukkan data baru. 3. Read existing problem from disk(ette), digunakan untuk membaca (atau mengambil ) data yang sudah disimpan ke dalam suatu disket. 4. Show input data, digunakan untuk menampilkan data yang sudah di input (melalui nomor 2 di atas) atau diambil dari disket (melalui nomor3). 5. Solve problem, digunakan untuk memecahkan masalah yang sudah di input atau diambil dari disket. 6. Save problem on disk(ette), digunakan untuk menyimpan data (atau masalah) ke dalam disket. 7. Modify problem, digunakan untuk mengubah data atau permasalahan. 8. Show final solution, digunakan untuk menampilkan hasil analisis.

42 26 9. Retrun to the program menu, digunakan untuk keluar dari modul ini dan menuju ke menu utama program QSB Exit from QSB+, digunakan untuk keluar dari modul - modul yang sedang dipakai dan langsung mengakhiri penggunaan QSB+ (menuju ke prompt DOS atau Windows). Adapun langkah-langkah memecahkan masalah kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Siapkan formula masalah. Misalnya pemakaian akan memecahkan masalah linear programming, tentukan apakah fungsi tujuan memaksimumkan atau meminimumkan, tentukan pula variabel dan fungsi batasan-batasannya. 2. Masukkan masalah tersebut ke dalam program komputer. 3. Tampilkan data yang telah di input (atau dapat juga diambil dari disket kalau sudah pernah memasukkannya). Langkah ini optional, bukan merupakan keharusan. 4. Lakukan modifikasi atas formula atau data (bila perlu). 5. Hitung dan carilah hasilnya (dengan menu Solve the problem). Langkah ini belum menunjukkan hasil hitungan, karena memang hanya menghitung saja. 6. Tampilkan hasil hitungan (dengan menu Show the final solution). 7. Simpan formulasi masalah atau datanya (bila perlu).

43 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Penelitian ini mengevaluasi pembangunan kawasan Grand Renon Prime Residence yang terletak di Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kotamadya Denpasar, Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Evaluasi dititikberatkan pada analisis finansial untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang didapat dari PT. Puri Artha Renon selaku developer serta instansi lain yang terkait. Disamping itu pula, data yang didapat dari observasi, wawancara kepada pihak pihak yang terkait. Data tersebut meliputi : a. Data lokasi, site plan, gambar rencana, biaya pembangunan proyek, biaya operasional dan lain lain sebagai pendukung analisis ini, didapatkan dari Konsultan Perencana Pengelola Kawasan. Disamping itu pula beberapa data pendamping untuk hal ini, diambil berdasarkan penelitian dari responden yang profesional dibidangnya masing masing, seperti : konsultan, kontraktor, pemerintah dan perorangan. Data ini dipergunakan sebagai penunjang di dalam mengestimasi biaya biaya proyek. b. Data lain yang menunjang analisis ini yang didapat dari tulisan ilmiah, makalah atau sumber sumber lain untuk melengkapi proses analisis baik padaestimasi maupun pada peramalan data. 27

44 28 c. Data kuesioner untuk mengetahui keinginan dan minat konsumen akan produk perumahan. Selanjutnya data tersebut dianalisis sesuai dengan fungsi data yang pada akhirnya dijadikan penunjang untuk mengetahui komposisi jumlah bangunan yang optimal dan mengevaluasi kelayakan secara finansial, teknis dan pasar dari proyek tersebut Analisa Optimasi Analisa optimasi dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut : 1) Analisa Dengan Metode Simpleks Tujuan analisa ini adalah untuk mendapatkan komposisi optimal jumlah rumah dari tiap tipe rumah yang akan dibangun pada proyek perumahan Grand Renon Prime Residence untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Adapun langkah langkah analisa sebagai berikut : a. Menentukan variabel keputusan X1= Jumlah rumah type Primavera (A) yang akan dibangun X2= Jumlah rumah type Premiere (B) yang akan dibangun X3= Jumlah rumah type Primo (C) yang akan dibangun b. Menentukan fungsi tujuan Memaksimalkan Z = Profit A.X1 + Profit B.X2 + Profit C.X3

45 29 c. Menentukan batasan a) Melalui luas tanah yang digunakan untuk bangunan rumah Luas tanah yang digunakan untuk bangunan terdiri dari tiga tipe yaitu tipe A, tipe B dan tipe C. Luas tanah (LT) yang sepenuhnya untuk bangunan yang akan dijual yaitu seluas 1,4448 Ha dari luas tanah total yaitu 2 Ha. Sehingga didapat fungsi batasan pertama yaitu : LT type A.X1 + LT type B.X2 + LT type C.X3 1,4448 Ha b) Melalui perbandingan minat konsumen terhadap masing masing tipe rumah. Type A : Type B : Type C = X1 : X2 : X3 = Minat type A : Minat type B : Minat type C Sehingga batasan kedua yaitu Minat type B. X1 Minat type A.X2 dan batasan ketiga yaitu Minat type C.X2 Minat type B.X3 2) Analisa Dengan Program QSB+ Analisa dengan program QSB+ dilakukan untuk menghitung hasil akhir yang diperoleh dari model metode simpleks diatas. 3) Tabel Alternatif Pilihan Setelah didapat hasil akhir pada analisa diatas, maka perhitungan komposisi optimal pembangunan masing masing tipe rumah dilanjutkan dengan menggunakan tabel alternatif pilihan. Hal ini dilakukan jika pada tahap perhitungan sebelumnya diperoleh hasil akhir masih berupa bentuk desimal.

46 Analisa Pasar Analisis pasar dalam penelitian ini dilakukan dengan survey untuk mengetahui pertimbangan dan minat konsumen dalam memilih perumahan Grand Renon Prime Residence serta meramalkan tren penjualan rumah untuk tahun tahun memdatang Identifikasi Responden Adapun nantinya yang akan menjadi sasaran dalam penyebaran kuisioner ini adalah pembeli langsung unit perumahan Grand Renon Prime Residence dan perumahan Hayam Wuruk Residence Kuisioner Pembuatan kuisioner dan survey akan diarahkan untuk mengidentifikasi minat konsumen melalui : a. Kondisi fisik lokasi, meliputi kemungkinan terjadinya banjir, tingkat kebisingan dan kemudahan transportasi. b. Faktor kelengkapan prasarana, meliputi adanya fasilitas penunjang seperti jalan kawasan, fasilitas listrik, air bersih dan keamanan. c. Faktor kelengkapan sarana, meliputi adanya fasilitas penunjang seperti fasilitas perbelanjaan dan rekreasi, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas pemerintahan, fasilitas perkantoran, fasilitas olah raga dan fasilitas kuliner disekitar.

47 Analisa Teknis Analisis teknis dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan faktor faktor sebagai berikut : 1. Kondisi Infrastruktur Publik Pembangunan perumahan baru harus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya adalah penyediaan infrastruktur seperti jaringan jalan, saluran sanitasi dan drainase, jaringan air bersih dan jaringan listrik. Tingginya kepadatan bangunan disuatu daerah tidak jarang mengakibatkan minimnya lahan yang tersedia bagi sarana infrastruktur. Kondisi ini merupakan salah satu ciri rendahnya kualitas suatu lingkungan pemukiman. Prasarana dan sarana dengan kualitas yang sangat rendah tidak layak difungsikan sesuai peruntukannya. 2. Keadaan Tanah Keadaan tanah setempat merupakan faktor yang penting dalam proses perencanaan rumah. Kondisi tanah tidak selalu sama dan setiap tempat mempunyai kondisi yang spesifik. Informasi mengenai kekerasan dan kepadatan lahan sangat penting untuk menentukan jenis dan bahan pondasi yang cocok digunakan untuk tempat tersebut. 3. Aksesibilitas Lokasi perumahan sebaiknya dipilih di daerah yang memberikan akses yang mudah bagi para pemukim untuk menuju tempat kerja dan pusat pusat kegiatan pelayanan yang lebih luas.

48 Analisa Finansial Analisa finansial dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1) Biaya Produksi Setelah tahap desain selesai dilakukan maka selanjutnya dilaksanakan tahap produksi. Biaya biaya yang dikeluarkan pada tahap ini adalah : A. Biaya ( cost ) 1. Biaya pra perencanaan terdiri dari pengadaan tanah, penyiapan lahan, perijinan dan konsultan perencana 2. Operasional dan Maintenance meliputi biaya pemeliharaan gedung, listrik, telephone, air, kebersihan, keamanan, biaya pengelola dan Advertising (Iklan, brosur, Launching Product). 3. Biaya Pembangunan terdiri dari : a. Pembangunan Rumah b. Kantor Pemasaran c. Main Gate dan Barrier Gate System d. Playground dan Pool e. Jalan Kawasan f. Water Feature g. Landscape h. Boulevard i. Drainase

49 33 j. Mechanical & Electrical Plumbing ( jaringan MEP internal dan external meliputi sarana plumbing, electronica dan electrical ) 4. Biaya biaya lain : a. Bunga Modal Pinjaman b. Pajak ( Pajak Penjualan dan Pajak Penghasilan ) B. Manfaat, meliputi : a. Penjualan Rumah b. Iuran Bulanan selama 1 tahun terhitung sejak fasilitas umum beroperasi ( keamanan, biaya perawatan kolam renang umum, biaya perawatan taman dan kebun, biaya sampah, biaya kebersihan jalan dan lingkungan. 2) Suku Bunga Tingkat bunga yang diuji merefleksikan kondisi ekonomi makro. Suku Bunga acuan Bank Indonesia ( BI Rate ) diprediksikan akan stagnan hingga akhir tahun 2009, karena tekanan laju inflasi yang mulai diperkirakan mulai naik. BI Rate akan stagnan berada diposisi 6,5 persen tidak mungkin diturunkan dan kecenderungan dinaikkan juga sangat berat bagi Bank Indonesia, Ujar Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ikhzan ketika ditemui di gedung Bank Indonesia (Vibiznews-Banking, 2009). Dari tabel BI Rate dan Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank periode januari 2009 sampai dengan desember 2010 tingkat suku bunga menurun dari 15,23% sampai dengan 12,83%. Untuk suku bunga deposito rupiah pada Bank BNI yaitu 6,25%.

50 34 Dari data diatas maka dalam analisis ini diambil tingkat suku bunga dengan komposisi 80% dari suku bunga deposito 6,25% dan 20% dari nilai rata - rata suku bunga kredit tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 sebesar 13,875%, sehingga diperoleh suku bunga 7,775% per tahun dibulatkan menjadi 8,00% per tahun.

51 35 Kerangka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Mulai Latar Belakang Studi Pustaka OBJEK Batasan Masalah Pengumpulan Data Data sekunder -Gambar -Data Penjualan -RAB Evaluasi dan Pembahasan Data primer - Survai Pasar (kuisioner) Aspek Teknis Aspek Pasar Aspek Optimasi Analisa Biaya Analisa Pendapatan Aspek Finansial NPV, IRR, BCR Analisis Sensitivitas Simpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

52 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Obyek penelitian adalah proyek pembangunan kawasan Grand Renon Prime Residence, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kotamadya Denpasar, Propinsi Daerah tingkat I Bali. Lokasi perumahan ini terletak di jalan Raya Badak Agung Denpasar. Pusat pusat layanan seperti sekolah, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, hotel Internasional, lapangan Puputan Renon serta tempat bekerja dapat ditempuh rata rata dalam waktu 5-30 menit dan dapat dilalui oleh alat transportasi umum. (Gambar 4.1) Perencanaan kawasan ini dilakukan oleh Konsultan Perencana 21 Degree seluas 2 ha terdiri dari unit unit hunian residence dan fasilitas fasilitas penunjangnya seperti jalan perumahan selebar 12 meter, main gate, Playground, boulevard dan Water Feature. Pembangunan akan dilakukan dengan sistem pembangunan bertahap yang terdiri dari 67 unit residence (type Primavera 300/260, type Premiere 260/208, type Primo 245/192) dengan fasilitas fasilitas penunjangnya seperti jalan perumahan selebar 12 meter, main gate, Playground, boulevard dan Water Feature. (Gambar 4.2) 36

53 Gambar 4.1 Lokasi Grand Renon Prime Residence 37

54 Gambar 4.2 Site Plan Grand Renon Prime Residence 38

55 39 Grand Renon Prime Residence dikembangkan oleh developer asal Bali PT Puri Artha Renon. Dalam pelaksanaannya melibatkan 2 (dua) kontraktor utama sebagai pelaksana yaitu PT Alir Konstruksi Nasional (Alkon) untuk pekerjaan sipil (struktur) dan sebagian pekerjaan finishing, PT Teknik Umum (TU) untuk pekerjaan Mechanical&Electrical Plumbing dan Infrastruktur. Sebagian pekerjaan finishing lainnya dikerjakan oleh beberapa subkontraktor. Sistem pembiayaan pelaksanaan pembangunan kawasan ini melibatkan modal awal 80% serta pinjaman Bank sebesar 20%. Pengelolaan kawasan ini beserta fasilitasnya untuk sementara masih dikelola oleh PT Puri Artha Renon yang nantinya akan dibuatkan manajemen tersendiri. Untuk pemeliharaan dan perawatan fasilitas pendukung setiap satu unit rumah akan dikenakan iuran tiap bulan yaitu sebesar Rp per meter persegi bangunan sesuai dengan tipe rumah. Biaya tersebut meliputi biaya keamanan (security), biaya perawatan kolam renang umum, biaya perawatan taman dan kebun, biaya sampah, biaya kebersihan jalan dan lingkungan Ruang Lingkup Penelitian Adapun pembatasan pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pada analisis optimasi dimana model matematis pemilihan hanya untuk menentukan jumlah rumah tiap tipenya. b. Untuk evaluasi dilakukan terhadap aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. c. Tingkat suku bunga dianggap konstan sebesar 8,00% pertahun.

OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.

OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2. OPTIMASI DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PURI KARANG MULYO RESIDENCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SYMPLEKS DAN QM FOR WINDOWS VERSI 2.0 (1) (1) Program Studi Teknik Sipil S2, Program Pascasarjana, Institut

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE

OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE OPTIMALISASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAND RENON PRIME RESIDENCE Mayun Nadiasa Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana Denpasar E-mail : mnadiasa@yahoo.com Abstrak: Laju pertambahan penduduk kota

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi (Soeharto,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Untuk dapat memperoleh kualitas beton yang baik dalam proses pembangunan, selain material yang baik, pemilihan perancah yang berkualitas juga sangat diperlukan. Perancah

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA DI KABUPATEN BADUNG BALI

EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA DI KABUPATEN BADUNG BALI EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA DI KABUPATEN BADUNG BALI TUGAS AKHIR Oleh : A A Ngurah Gede Mahesmara 1104105055 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, deskriptif kuantitatif berarti pemaparan masalah yang ada pada saat ini

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh: IB KADE RAI DWI PUTRA ANGGARA 1104105123 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN Shendi Anugerah Prananda )., Syahruddin 2)., Safaruddin M. Nuh 2) Abstrak Pembangunan booster yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI, TANGERANG SKRIPSI

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI, TANGERANG SKRIPSI STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWER 5 KARAWACI, TANGERANG Feasibility Study Investement of Tower 5 Construction Project at Karawaci, Tangerang SKRIPSI Disusun sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL

OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL Sheila Milka Stephani, Ida Ayu Rai Widhiawati, Putu Dharma Warsika

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI

PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI Nida Inayati Mufidatul Khasanah 1), Siti Qomariyah 2), Adi Yusuf Muttaqien 3) 1),2),3) Fakultas Teknik, Jurusan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH TIPE RUMAH YANG AKAN DIBANGUN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PROYEK PENGEMBANGAN PERUMAHAN

OPTIMALISASI JUMLAH TIPE RUMAH YANG AKAN DIBANGUN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PROYEK PENGEMBANGAN PERUMAHAN OPTIMALISASI JUMLAH TIPE RUMAH YANG AKAN DIBANGUN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PROYEK PENGEMBANGAN PERUMAHAN Dewa Ketut Sudarsana Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN LIFE CYCLE COSTS (LCC) SPRINGHILL CONDOTEL LAMPUNG

EVALUASI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN LIFE CYCLE COSTS (LCC) SPRINGHILL CONDOTEL LAMPUNG TESIS EVALUASI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN LIFE CYCLE COSTS (LCC) SPRINGHILL CONDOTEL LAMPUNG KESUMO YOGA PRAWIRO No. Mhs.: 145102185/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 1 Desember 2016 Hal. 74-80 ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK Bangunan

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Disusun oleh : Christy Gery Buyang 3110106004 Dosen Pembimbing : FARIDA RACHMAWATI ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Putu Darma Warsika Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

Putu Darma Warsika Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar OPTIMALISASI KOMPOSISI JUMLAH MASING-MASING TIPE RUMAH PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN METODE SIMPLEKS (Studi Kasus : Pembangunan Perumahan Taman Nuansa Tjampuhan) Putu Darma Warsika Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN SKRIPSI

PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN SKRIPSI PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN (Redesign and Selling Price Analysis Each Unit House of Permata Biru Purbayan Landed House Project)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN

PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN PERENCANAAN KEMBALI DAN ANALISIS HARGA JUAL SETIAP UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN PERMATA BIRU PURBAYAN 1) Heppy Oktaria, 2) Siti Qomariyah, 3) Sugiyarto 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 68

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 68 ANALISIS ASPEK TEKNIS, PASAR DAN FINANSIAL TERHADAP KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TOWN HOUSE (STUDI KASUS: SEMARAPURA TOWN HOUSE KLUNGKUNG) I Putu Gede Tyaga Kristiawan 1, Putu Darma Warsika 2,

Lebih terperinci

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-222 Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA

ANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA ANALISISS KELAYAKAN INVESTASI PADA THE NEST CONDOTEL NUSA DUA TUGAS AKHIR I Oleh : Putu Bagus Andre Septiana NIM: 1104105067 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i PERNYATAAN Yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA)

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) 1 TESIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) NI LUH AYU SARIANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI

STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI TUGAS AKHIR Oleh: I Wayan Wahyu Pemudantara NIM: 1004105034 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

Kata kunci : harga jual minimum, kelayakan investasi, optimalisasi, QSB, Subsidi.

Kata kunci : harga jual minimum, kelayakan investasi, optimalisasi, QSB, Subsidi. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN OPTIMALISASI KOMPOSISI JUMLAH TIPE RUMAH UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN OPTIMUM PADA PERUMNAS JERUK SAWIT PERMAI KARANGANYAR Arief Prasetya Adi 1 Fajar Sri Handayani 2 Setiono

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR TESIS MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR IDA AYU PRANITI TRESNA PUTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( ) ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Oleh : Rachma Prima Aurora (3106 100 130) PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan perumahan di Surabaya semakin sempit karena meningkatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI

PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI (The Planning and Study of Investment Feasibility on the Taman Sentosa Tahap II Boyolali House Project) SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK BPD BALI DI KABUPATEN BADUNG. Agung Yana 1

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK BPD BALI DI KABUPATEN BADUNG. Agung Yana 1 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK BPD BALI DI KABUPATEN BADUNG Agung Yana 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran Badung Bali Email:

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI Mila Faila Sufa Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah A222 Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN PERUMAHAN REGENCY TIPE CLUSTER DI BIAK, PAPUA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : EKO PRASETYO BASUKI 0 8 5 3 0 1 0 0 6 2 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA

MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA MODEL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN SEDERHANA Bernard Julius Seto 1, Danny Sungko 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Meningkatnya kebutuhan akan perumahan sederhana memunculkan peluang

Lebih terperinci

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Muslim Patra Mokoginta 1 Nanang Setiawan 2 Eko Budi Santoso 3 ABSTRAK Rumah Sakit Umum Kaupaten Bolaang Mongondow dalam perkembangannya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN OPTIMALISASI KOMPOSISI JUMLAH TIPE RUMAH UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN OPTIMUM PADA PERUMNAS JERUK SAWIT PERMAI KARANGANYAR (The Analysis of Investment Feasibility and Composition

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Prance Abel Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Tel. 031-5939925, Fax 031-5939510

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Tabel 5.1. Hasil Survei Harga Jual Ruko sekitar Kedoya

BAB V ANALISA DATA. Tabel 5.1. Hasil Survei Harga Jual Ruko sekitar Kedoya 51 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Data Aspek Pasar Dalam analisa aspek pasar pembangunan ruko ini, penulis membagi menjadi beberapa acuan analisa yaitu : 5.1.1. Analisa Harga Jual Ruko Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Ketentuan yang dijadikan acuan dalam analisi deskriptif antara lain : Analisa

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2008 Penulis : Soly Iman Santoso Pembimbing : Ir. Haryo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Welding Menurut Welding Handbook yang dinyatakan oleh Daryanto (2011, p3), proses pengelasan adalah proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan secara

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO DI KOTA SURAKARTA. Tugas Akhir

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO DI KOTA SURAKARTA. Tugas Akhir ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN RUKO DI KOTA SURAKARTA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh: Rahadian Adi Prasetyo NIM : D 100

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-191 Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP,

Lebih terperinci

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) TESIS ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) IDA BAGUS GDE ARDHIKAYANA NIM : 1291961001 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci