KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN 2014

2

3 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Pada tanggal 16 Juli 2013 yang lalu, Menteri Kesehatan RI meresmikan Unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Berbasis Teknologi Informasi dan Telekomunikasi. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan lulusan pendidikan JPM dan JPT-D1 menjadi Ahli Madya Kesehatan dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. Melalui pendidikan jarak jauh (PJJ) diharapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan mendapatkan peningkatan kompetensi, tanpa terhalang jarak, para tenaga kesehatan dapat memperoleh ijasah melalui pendidikan dengan i

4 bantuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama teknologi Internet. Program PJJ yang resmi diluncurkan ini akan segera memulai program pendidikannya. Situasi ini menuntut kita untuk segera menyiapkan segala aspek pendukung pelaksanaan PJJ karena PJJ memiliki karakteristik yang berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya yaitu terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan/atau menggunakan teknologi lainnya. Penyiapan berupa standardisasi capaian pembelajaran (learning outcomes), materi ajar, proses pembelajaran, bantuan belajar oleh SDM pengelola PJJ, dan evaluasi pembelajaran, menjadikan pendidikan berkualitas dapat diperoleh berbagai kalangan lintas ruang dan waktu. Penyelenggaraan PJJ tersebut di atas memerlukan SDM pengelola yang berkualitas, meliputi pengelola PJJ, petugas unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ), tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pelatihan. ii

5 Saya menyambut baik terbitnya Pedoman Pendidikan dan Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini, karena standar ini menjadi acuan bagi institusi penyelenggara diklat dalam melatih SDM yang diperlukan untuk mengelola proses pendidikan jarak jauh. Para SDM pengelola PJJ ini harus mampu menjamin mutu PJJ yang seharusnya dicapai sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga keluaran dari setiap proses PJJ di daerah manapun memenuhi standar mutu yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Jakarta, Januari 2014 Kepala Badan PPSDM Kesehatan dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes NIP iii

6

7 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga buku Penyusunan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini telah diterbitkan. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan penyelenggaraan pelatihan dalam merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan SDM Pengelola PJJ bagi institusi pendidikan tenaga kesehatan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini berisi 6 (enam) bab yang terdiri dari: Pendahuluan, Kurikulum Pelatihan, Peserta, Fasilitator dan Fasilitas Pelatihan, Penyelenggaraan Pelarihan, Evaluasi dan Pelaporan, serta Penutup. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman ini, semoga bermanfaat iv

8 bagi semua pihak yang terkait dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Jakarta, Januari 2014 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan dr. Donald Pardede, MPPM NIP v

9 vi

10 vii

11 DAFTAR ISI SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN halaman PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN... i KATA PENGANTAR. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR HK.03.05/IV.3/026/2014 TANGGAL 9 JANUARI 2014 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. DAFTAR ISI iv vi Viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 5 C. Sasaran 6 D. Ruang Lingkup 7 viii

12 BAB II KURIKULUM PELATIHAN 8 A. Sasaran 8 B. Analisa Kebutuhan Kerja 8 C. Kompetensi 9 D. Struktur Kurikulum 14 E. Ringkasan Mata Diklat 16 BAB III PESERTA, FASILITATOR DAN FASILITAS PELATIHAN 28 A. Persyaratan Peserta 28 B. Tenaga dan Institusi/Unit Pelatihan 29 C. Fasilitas Pelatihan 30 BAB IV PENYELENGGARAAN PELATIHAN 33 A. Persiapan Pelatihan 33 B. Pelaksanaan Pelatihan 34 C. Sertifikat 36 D. Pelaporan 36 ix

13 BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN 37 A. Evaluasi Peserta.. 37 B. Evaluasi Terhadap Pelatih. 38 C. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan 39 D. Pelaporan 39 BAB VI PENUTUP 40 DAFTAR PUSTAKA 41 LAMPIRAN x

14

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu menunjukkan perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator kesehatan masyarakat antara lain menurunnya angka kematian bayi dan balita, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, serta meningkatnya umur harapan hidup. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP- 1

16 K) Tahun disusun untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan kesehatan, berisi dasar, visi, misi dan arah pembangunan kesehatan yang merupakan pedoman pemerintah dan masyarakat termasuk swasta dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia. Untuk melaksanakan upaya pokok pembangunan kesehatan diperlukan sumberdaya yang memadai, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) Kesehatan yang terdiri dari tenaga kesehatan profesi dan non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan, yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat akan terwujud apabila didukung oleh SDM Kesehatan yang profesional mengikuti dan menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), menerapkan nilai-nilai moral, etika profesi dan mencukupi baik jumlah maupun jenisnya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan 2

17 upaya kesehatan. Dalam subsistem SDM Kesehatan, tenaga kesehatan merupakan unsur utama yang mendukung subsistem kesehatan lainnya. Subsistem SDM Kesehatan bertujuan menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan terdistribusi secara merata, adil, termanfaatkan, berhasil dan berdayaguna agar terselenggaranya pembangunan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Profesionalisme tenaga kesehatan ditunjukkan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, kemandirian, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuan mengikuti kemajuan IPTEK. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan perlu disikapi dengan peningkatan kemampuan profesionalisme tenaga kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Peningkatan mutu SDM Kesehatan khususnya tenaga kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-D1) yang bekerja di unit pelayanan merupakan tuntutan dan kebutuhan yang tidak dapat 3

18 dielakkan. Selain itu, sekitar tenaga kesehatan di Indonesia dengan JPM dan JPT-D1 yang belum memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan Diploma III melalui program reguler terutama di Daerah Terpencil/Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Upaya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan lulusan pendidikan JPM dan JPT-D1 menjadi Ahli Madya Kesehatan melalui Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Program PJJ tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, pembelajarannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta media lain sebagai sumber belajar. Prinsip penyelenggaraan PJJ memungkinkan peserta didik dapat mengikuti pendidikan dengan tidak meninggalkan tugas pokoknya sehari-hari ditempat ia bekerja. Penyelenggaraan proses pembelajarannya tetap memperhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma 4

19 penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana yang ditetapkan oleh Kemendikbud dan Kemenkes RI. Penyelenggaraan PJJ tersebut di atas memerlukan SDM pengelola yang berkualitas, meliputi pengelola PJJ, petugas unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ), tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pelatihan. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu disusun Pedoman Pelatihan SDM Pengelola PJJ Kesehatan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum: Memberikan acuan penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ Kesehatan. 2. Tujuan Khusus: Pedoman ini diharapkan: a. Memberikan acuan kepada perencana, penyelenggara dan pemantau pelatihan SDM pengelola PJJ Kesehatan dalam 5

20 merencanakan, menyelenggarakan sampai mengevaluasi pelatihan. b. Memberikan acuan dalam penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan. c. Memberikan acuan dalam penetapan peserta, tenaga pelatihan dan fasilitas pelatihan. d. Memberikan acuan dalam penyelenggaraan pelatihan. e. Memberikan acuan dalam evaluasi dan pelaporan pasca pelatihan. C. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah SDM pengelola PJJ (pengelola PJJ, petugas USBJJ, tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi) serta institusi yang merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan SDM Pengelola PJJ. 6

21 D. Ruang Lingkup Lingkup bahasan dalam pedoman ini meliputi: 1. Kurikulum pelatihan. 2. Peserta, tenaga pelatihan dan fasilitas pelatihan. 3. Penyelenggaraan pelatihan, dan 4. Evaluasi dan pelaporan pasca pelatihan. 7

22

23 BAB II KURIKULUM PELATIHAN A. Sasaran Sasaran kurikulum pelatihan ini adalah SDM pengelola PJJ yang terdiri dari: 1. Pengelola PJJ 2. Petugas USBJJ 3. Tutor 4. Petugas layanan bantuan belajar 5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi B. Analisis Kebutuhan Kerja Dalam mengelola PJJ, berikut adalah tanggung jawab pengelolaan yang harus diberikan pada kegiatan PJJ: 8

24 1. Pengelola PJJ bertanggung jawab dalam memberikan layanan manajemen PJJ. 2. Petugas USBJJ bertanggung jawab dalam memberikan layanan USBJJ. 3. Tutor (dosen dan instruktur) bertanggung jawab dalam memberikan layanan proses pembelajaran. 4. Petugas layanan bantuan belajar bertanggung jawab dalam memberikan layanan bantuan belajar. 5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi bertanggung jawab dalam memberikan layanan pemeliharaan infrastruktur dan aplikasi. C. Kompetensi 1. Kompetensi Umum Peserta pelatihan mampu mengelola pendidikan jarak jauh. 2. Kompetensi Khusus Kompetensi yang harus dimiliki SDM pengelola PJJ adalah sebagai berikut: 9

25 a. Pengelola PJJ 1) Mampu merencanakan program PJJ: a) Mengidentifikasi kebutuhan institusi/unit b) Menentukan skala prioritas kebutuhan institusi/unit c) Menyusun rencana strategis institusi/unit d) Menyusun rencana operasional 2) Mampu mengorganisasikan sumber daya institusi/unit a) Menetapkan sumber daya sesuai kebutuhan b) Mengembangkan jabatan kerja c) Pengadaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal d) Memanfaatkan dana secara efektif dan efisien 3) Mampu mengarahkan pelaksanaan program institusi/unit a) Mengoptimalkan pelaksanaan program institusi/unit b) Mengadministrasikan kegiatan institusi/unit 4) Mampu mengendalikan pelaksanaan program institusi/unit 10

26 a) Melaksanakan monitoring program b) Melaksanakan supervisi 5) Mampu mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit a) Melaksanakan evaluasi program institusi/unit b) Melaksanakan pelaporan b. Petugas Unit Sarana Belajar Jarak Jauh (USBJJ) 1) Mampu melaksanakan penyelenggaraan proses pembelajaran. a) Menyediakan sarana dan prasarana tutorial. b) Menata kelas. c) Menyiapkan video conference. 2) Mampu menyediakan bantuan belajar. a) Memberikan layanan akademik. b) Memberikan layanan non-akademik. 3) Mampu melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait. a) Melaksanakan koordinasi dengan Penyelenggara PJJ. 11

27 b) Melaksanakan mediasi antara mahasiswa dengan Institusi Penyelenggara PJJ. c) Melaksanakan koordinasi dengan lahan praktik. c. Petugas Layanan Bantuan Belajar 1) Mampu membantu kelancaran proses belajar. a) Memberi jawaban yang berkaitan dengan kegiatan rutin, administratif dan teknis. b) Memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa dan tutor. c) Membuat laporan kegiatan pembelajaran. 2) Mampu memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. a) Mengoperasikan aplikasi layanan belajar. d. Tutor 1) Mampu menyusun perencanaan tutorial. b) Membuat rancangan tutorial (RT). c) Membuat satuan kegiatan tutorial (SKT). 12

28 d) Menyiapkan kasus sebagai bahan tutorial (tatap muka dan on line). 2) Mampu melaksanakan tutorial. a) Melaksanakan tutorial sesuai RT dan SKT. b) Melaksanakan bimbingan dalam pencapaian tujuan belajar. c) Memberikan penugasan sesuai tujuan pembelajaran. 3) Mampu mengevaluasi pelaksanaan tutorial. a) Memonitor kegiatan belajar mahasiswa. b) Memonitor penyelesaian penugasan. c) Melakukan pengadministrasian evaluasi. e. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi 1) Mampu menyiapkan infrastruktur dan aplikasi a) Menyiapkan perangkat, jaringan, koneksi, system pendukung jaringan dan aplikasi berbasis jaringan. b) Menyiapkan jaringan atau koneksi lain melalui skema kerjasama provider. 13

29 2) Mengelola infrastruktur dan aplikasi selama proses PJJ a) Memfasilitasi proses pembelajaran interaktif baik secara online, offline maupun secara real time atau tertunda. b) Memfasilitasi distribusi dan transaksi data teks, audio dan audiovisual tanpa distorsi. c) Memfasilitasi pemantauan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan PJJ 3) Memperbaiki infrastruktur dan aplikasi a) Mengatasi kendala infrastruktur di tingkat Pusdiklatnakes, Poltekkes dan USBJJ. b) Mengatasi kendala aplikasi berbasis jarinagn di tingkat Pusdiklatnakes, Poltekkes dan USBJJ. D. Struktur Kurikulum Untuk mencapai kompetensi SDM Pengelola PJJ yang diprasyaratkan, maka struktur pelatihan SDM Pengelola PJJ dibagi menjadi empat jenis mata diklat menurut analisis kebutuhan SDM 14

30 penyelenggaraan PJJ. Jenis-jenis mata diklat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mata diklat Manajemen Penyelenggaraan PJJ Materi pokok mata diklat ini: 1) Perencanaan Program PJJ, 2) Pengorganisasian Sumber Daya institusi/unit PJJ, 3) Pengarahan Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ, 4) Pengendalian Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ, dan 5) Evaluasi Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ. 2. Mata diklat Pengelolaan USBJJ Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Pelaksanaan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran, 2) Penyediaan Bantuan Belajar, dan 3) Pelaksanaan Kerja Sama USBJJ. 3. Mata diklat Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Penyusunan dan Pelaksanaan Rancangan Tutorial, dan 2) Evaluasi Pelaksanaan Tutorial. 4. Mata diklat Layanan Bantuan Belajar Mahasiswa 15

31 Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Pelayanan Proses Belajar, dan 2) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. 5. Mata diklat Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Penyiapan infrastruktur dan aplikasi, 2) Pengoperasian infrastruktur dan aplikasi, dan 3) Perbaikan infrastruktur dan aplikasi. E. Ringkasan Mata Diklat 1. Manajemen Penyelenggaraan PJJ a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban pengelola PJJ Kesehatan yang terdiri dari merencanakan program, mengorganisasikan sumber daya institusi/unit, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit, pengendalian pelaksanaan program institusi/unit. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan 16

32 prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (problembased learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70. b. Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat Manajemen Penyelenggaraan PJJ ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban dan tanggung jawab pengelola PJJ dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Merencanakan program PJJ 2) Mengorganisasikan sumber daya lembaga PJJ 3) Mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit PJJ 17

33 d. Materi Pokok Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Perencanaan Program PJJ 2) Pengorganisasian Sumber Daya institusi/unit PJJ 3) Pengarahan Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ 4) Pengendalian Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ 5) Evaluasi Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ e. Metode Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi f. Media Penyajian Materi Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi 2) Slide presentasi 18

34 3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang. h. Jumlah peserta Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah orang dalam satu kelas. 2. Pengelolaan USBJJ a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban USBJJ yang terdiri dari pelaksanaan penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh, penyediaan bantuan belajar seperti layanan akademik dan non-akademik serta menjalin kerja sama dengan pihak terkait. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta 19

35 permasalahan nyata (problem-based learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70. b. Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat Pengelolaan USBJJ ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban petugas pengelola USBJJ dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menjelaskan definisi serta kewajiban USBJJ 2) Menjelaskan bentuk penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh 3) Menjelaskan bentuk bantuan belajar yang disediakan oleh USBJJ 20

36 4) Menjelaskan bentuk kerja sama dengan pihak yang terkait dengan USBJJ 5) Mendemonstrasikan butir-butir penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh (menata kelas dan menyiapkan video conference) d. Materi Pokok Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Pelaksanaan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran 2) Penyediaan Bantuan Belajar 3) Pelaksanaan Kerja Sama USBJJ e. Metode Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi 21

37 f. Media Penyajian Materi Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi 2) Slide presentasi 3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang. h. Jumlah peserta Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah orang dalam satu kelas 3. Layanan Bantuan Belajar Mahasiswa a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban sebagai petugas layanan belajar pada PJJ yang terdiri dari pelayanan proses belajar, serta 22

38 memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (problem-based learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70. b. Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat Layanan Bantuan Belajar Mahasiswa ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban petugas layanan belajar dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menjelaskan bentuk pelayanan proses belajar. 2) Menjelaskan bentuk memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. 23

39 3) Mendemonstrasikan butir-butir pelayanan proses belajar (membuat laporan kegiatan pembelajaran) dan pelayanan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (mengoperasikan aplikasi layanan belajar) d. Materi Pokok Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Pelayanan Proses Belajar 2) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi e. Metode Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi f. Media Penyajian Materi Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul / print out dari slide presentasi 2) Slide presentasi 24

40 3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang. h. Jumlah peserta Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah orang dalam satu kelas 4. Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik a. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban sebagai tutor atau tenaga pendidik pada PJJ yang terdiri dari penyusunan rencana tutorial, pelaksanaan tutorial serta mengevaluasi pelaksanaan tutorial. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (problem-based learning). Metode 25

41 penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70. b. Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik ini peserta diharapkan memahami perannya dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menyusun dan melaksanakan rencana tutorial. 2) Mengevaluasi pelaksanaan tutorial. d. Materi Pokok Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Penyusunan dan pelaksanaan rencana tutorial 2) Evaluasi pelaksanaan tutorial e. Metode Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 26

42 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi f. Media Penyajian Materi Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi 2) Slide presentasi 3) Media pembelajaran lain yang mendukung g. Waktu Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang. h. Jumlah peserta Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah orang dalam 1 kelas. 27

43 BAB III PESERTA, FASILITATOR DAN FASILITAS PELATIHAN A. Persyaratan Peserta Persyaratan peserta Pelatihan SDM Pengelola PJJ adalah: 1. Pengelola PJJ: a. Pendidikan minimal S1/D4 yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya. b. Unsur yang terkait 2. Petugas USBJJ: a. Pendidikan minimal SMA/sederajat. b. Mampu mengoperasikan komputer. 3. Tutor: a. Dosen. b. Instruktur klinik/praktek, dengan kualifikasi antara lain: 1) Berpengalaman di bidangnya minimal 5 tahun. 28

44 2) Pendidikan minimal S1/D4 yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya. c. Praktisi kesehatan, dengan kualifikasi pendidikan minimal D3 kesehatan sesuai bidang dan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun. 4. Petugas layanan bantuan belajar: a. Pendidikan minimal S1. b. Mampu mengoperasikan komputer. 5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi: a. Pendidikan minimal D3 Teknik Informatika, atau b. Memiliki pengalaman dalam mengelola infrastruktur dan aplikasi. B. Tenaga dan Institusi/Unit Pelatihan Tenaga pelatih SDM Pengelola PJJ adalah: 1. Widyaiswara/Instruktur/Dosen yang ditunjuk untuk keperluan pelatihan SDM Pengelola PJJ adalah yang memiliki: 29

45 a. Kemampuan dalam pengelolaan pelatihan yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian yang sesuai dengan program pelatihan SDM PJJ. b. Kemampuan dalam penguasaan substansi mata diklat yang dilatihkan dan diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian yang sesuai dengan program pelatihan SDM PJJ. 2. Pengelola dan Penyelenggara Pelatihan. Dalam hal ini pengelola dan penyelenggara pelatihan adalah institusi/unit pelatihan yang telah terakreditasi oleh Badan PPSDM Kesehatan. C. Fasilitas Peatihan 1. Sarana Penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ menggunakan sarana: a. ATK. b. Papan tulis. 30

46 c. Flip chart. d. Sound system. e. Kaset, compact disc. f. Komputer/laptop. g. LCD projector. h. Jaringan Wireless Fidelity (Wi-fi). i. Buku referensi. j. Bahan ajar (cetak dan non cetak). k. Kumpulan kasus. l. Panthom set. 2. Prasarana Prasarana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ meliputi: a. Aula. b. Ruang kelas. c. Ruang diskusi. 31

47 d. Ruang kantor. e. Asrama bagi peserta. f. Kamar tenaga pelatihan. g. Perpustakaan. h. Ruang makan. i. Fasilitas rekreasi. j. Unit kesehatan. k. Tempat ibadah. 32

48

49 BAB IV PENYELENGGARAAN PELATIHAN A. Persiapan Pelatihan Persiapan dalam melaksanakan pelatihan SDM Pengelola PJJ dapat berupa: 1. Seleksi dan penetapan calon peserta 2. Pengajuan rencana penyelenggaraan pelatihan 3. Persetujuan rencana penyelenggaran pelatihan 4. Pemanggilan peserta 5. Rapat koordinasi penyelenggaraan 6. Penyiapan fasilitas pelatihan 7. Penetapan jadwal dan widyaiswara/instruktur/dosen 8. Rekonfirmasi widyaiswara/instruktur/dosen 9. Persiapan pembukaan (pengecekan kembali persiapan) 10. Administrasi keuangan 33

50 Petugas penyelenggara dapat mengisi daftar isian penyelenggaraan pelatihan dengan mengisi formulir 1 yang terlampir. B. Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan mulai dari pemantauan sampai pelaporan pelatihan, langkah-langkahnya dapat berupa: 1. Pemantauan umum harian a. Rekonfirmasi ketersediaan widyaiswara/instruktur/dosen b. Kesiapan biodata widyaiswara/instruktur/dosen c. Kesiapan absensi d. Kebersihan kelas e. Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan kegiatan f. Kesiapan modul-modul untuk peserta g. Penggandaan lembar latihan/ujian peserta h. Perlengkapan kantor (ATK, komputer, fotokopi) i. Evaluasi harian 34

51 2. Penyelenggaraan evaluasi/ujian peserta a. Memantau ketersediaan perlengkapan dan bahan ujian b. Pelaksanaan ujian c. Petugas pemantau d. Input nilai e. Rekapitulasi 3. Evaluasi penyelenggaraan pelatihan a. Mengisi lembar evaluasi penyelenggaraan pelatihan (formulir 2) b. Mengumpulkan evaluasi penyelenggaraan pelatihan c. Input data d. Menginterpretasi data dan menyimpulkan e. Membuat rekomendasi atau saran 4. Sertifikasi peserta a. Menyeleksi nilai peserta yang memenuhi syarat b. Ketersediaan desain dan bahan baku sertifikat c. Pengisian sertifikat 35

52 d. Penandatanganan sertifikat e. Input data alumni pelatihan 5. Membuat laporan pelatihan a. Pengetikan laporan dan input rangkuman pelatihan b. Pelampiran dokumen yang diperlukan c. Finishing (pengaturan outline, margin, jilid) dsb. C. Sertifikasi Sertifikat diterbitkan kepada peserta yang telah dinyatakan lulus sesuai ketentuan dalam kurikulum pelatihan. D. Pelaporan Setelah pelatihan selesai, maka penyelenggara mempunyai kewajiban untuk melaporkan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan. Laporan penyelenggaraan harus dibuat paling lambat 2 minggu setelah pelatihan. 36

53 BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN Evaluasi dilakukan terhadap pelatihan SDM Pengelola PJJ yang mengukur reaksi dan pemahaman peserta terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi ini dapat digunakan untuk menilai efektifitas pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan berikutnya. A. Evaluasi Peserta Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pelatihan, meliputi: 1. Kehadiran minimal 90% 2. Keaktifan dapat ditunjukkan dengan partisipasi aktif selama pelatihan. 3. Penguasaan materi melalui ujian. 4. Pengamatan dan penilaian terhadap tugas yang diberikan. 37

54 B. Evaluasi Terhadap Pelatih Evaluasi terhadap pelatih dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih menyampaikan pengetahuan dan/atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi: 1. penguasaan materi 2. ketepatan waktu 3. sistematika penyajian 4. penggunaan metode dan alat bantu pelatihan 5. empati, gaya dan sikap kepada peserta 6. pencapaian Tujuan Pembelajaran 7. kesempatan tanya jawab 8. kemampuan menyajikan 9. kerapihan pakaian 10. kerjasama antar tim pengajar. 38

55 C. Evaluasi Terhadap Penyelenggara Pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi: 1. Hubungan peserta dengan pelaksanaan pelatihan 2. Pelayanan sekretariat terhadap peserta 3. Pelayanan akomodasi 4. Pelayanan konsumsi 5. Pelayanan sarana penunjang pelatihan D. Pelaporan Setelah acara pelatihan selesai, maka panitia penyelenggara mempunyai kewajiban untuk melaporkan kegiatan pelatihan yang telah diselesaikan. Laporan penyelenggaraan pelatihan tersebut harus dibuat selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelatihan berakhir. 39

56

57 BAB VI PENUTUP Pedoman Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh merupakan acuan bagi para penyelenggara pelatihan SDM pengelola PJJ. Pedoman ini dapat menjadi acuan penyelenggara pelatihan dalam menyusun perencanaan pengembangan PJJ di wilayahnya, oleh karena itu komitmen dari semua pihak tersebut memegang peranan penting bagi keberlanjutan penyelenggaraan PJJ. Apabila dalam penerapan pedoman ini ada hal yang kurang sesuai, Pusdiklatnakes menerima masukan-masukan agar Pedoman Pendidikan dan Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini lebih baik lagi. Akhirnya dengan mengharapkan pertolongan Tuhan YME dan berupaya keras berkarya dalam pengembangan Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan, semoga dapat memberikan sumbangsih untuk keberhasilan pencapaian tenaga kesehatan yang profesional. 40

58

59 DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 1994, Jurnal Bina Diklat edisi No.9 Desember 1994, Jakarta Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Pegawai, 1999, Pedoman Diklat Kalakarya, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2002, Kumpulan Instrumen Diklat (Pegangan Fasilitator), Jakarta. Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004, Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004, Pola Pelatihan SDM Kesehatan, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2006, Pemilihan Metode Pembelajaran (versi cetak), Jakarta. 41

60 Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2007, Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI, Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan, 2012, Standar Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, Jakarta Pedoman Diklat Terstruktur Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral. Pedoman Penyelenggaraan Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) Kepabeanan dan Cukai. Pusdiklat Bea dan Cukai. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara 42

61 LAMPIRAN 43

62 Target Waktu Penanggung jawab DAFTAR ISIAN PERSIAPAN PELATIHAN SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 1) Lampiran 1 Ket No Kegiatan Selesai Belum selesai I Persiapan 1. Seleksi dan penetapan calon peserta 2. Pengajuan rencana penyelenggaraan pelatihan 3. Persetujuan rencana penyelenggaraan pelatihan 4. Pemanggilan peserta 5. Rapat koordinasi penyelenggaraan 6. Penyiapan fasilitas pelatihan 7. Penetapan jadwal dan widyaiswara 8. Rekonfirmasi widyaiswara 9. Persiapan pembukaan (pengecekan kembali persiapan) 10. Administrasi keuangan II Pelaksanaan 1. Pemantauan umum harian 1. Rekonfirmasi ketersediaan pengajar 2. Kesiapan biodata pengajar 3. Kesiapan absensi 4. Kebersihan kelas 5. Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan kegiatan 6. Kesiapan modul-modul untuk peserta 7. Penggandaan lembar latihan / ujian peserta 8. Perlengkapan kantor (ATK, komputer, photo copy) 44

63 Target Waktu Penanggung jawab Ket No Kegiatan Selesai Belum selesai 9. Evaluasi harian 2. Penyelenggaran evaluasi / ujian peserta 1. Memantau ketersediaan perlengkapan dan bahan ujian 2. Pelaksanaan ujian 3. Petugas pemantau 4. Input nilai 5. Rekapitulasi 3. Evaluasi penyelenggaraan diklat 1. Mengisi lembar evaluasi penyelenggaraan 2. Mengumpulkan evaluasi level 1 dari peserta (Kirkpatrick) 3. Input data 4. Menginterpretasi data dan menyimpulkan 5. Membuat rekomendasi atau saran 4. Sertifikasi peserta 1. Menyeleksi peserta dengan nilai yang memenuhi syarat 2. Ketersediaan desain dan bahan baku sertifikat 3. Pengisian sertifikat 4. Penandatanganan sertifikat 5. Input data alumni pelatihan 5. Membuat laporan diklat 1. Pengetikan laporan dan input rangkuman pelatihan 2. Pelampiran dokumen yang diperlukan 3. Finishing (pengaturan outline, margin, jilid, dsb.) 45

64 Lampiran 2 LEMBAR EVALUASI PENYELENGGARAAN DIKLAT SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 2) A. Kurikulum No Variabel Parameter Nilai Tujuan Deskripsi hasil penilaian: Kejelasan tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ingin dicapai. A. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan pelatihan 2 Materi B. Kesesuaian GBPP (TIU, TIK, PB & Sub PB) Deskripsi hasil penilaian: C. Struktur program yaitu proporsi waktu antara teori dan praktek (penugasan dan praktek lapangan) 3 Metode Deskripsi hasil penilaian: Kesesuaian variasi metode yang digunakan dengan tujuan pembelajaran tiap materi 46

65 No Variabel Parameter Nilai Alat Bantu Kesesuaian alat bantu dengan metode yang digunakan Deskripsi hasil penilaian: 5 Evaluasi Deskripsi hasil penilaian: A. Adanya instrumen evaluasi untuk peserta, pelatih dan penyelenggara B. Kesesuaian instrumen evaluasi peserta dengan kompetensi yang ingin dicapai B. Peserta Pelatihan No Variabel Parameter 1 Kriteria Peserta Deskripsi hasil penilaian: Peserta yang hadir memenuhi kriteria peserta pelatihan yang telah ditetapkan Nilai

66 2 Efektifitas Pelatihan Deskripsi hasil penilaian: Jumlah peserta dalam satu kelas mendukung pelatihan yang efektif C. Pelatih / Instruktur No Variabel Parameter 1 Kriteria Pelatih Deskripsi hasil penilaian: Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan dasar / akta / TOT, atau memiliki pengalaman melatih / mengajar Nilai Profesionalisme Deskripsi hasil penilaian: Kesesuaian keahlian dengan materi yang diberikan, yaitu latar belakang pendidikan / pelatihan tambahan dan pengalaman dalam bidang tugasnya sesuai dengan materi yang diberikan 48

67 D. Penyelenggara Pelatihan No Variabel Parameter 1 Landasan Hukum Adanya kewenangan hukum yang dimiliki institusi tersebut Nilai Deskripsi hasil penilaian: 2 Penyelenggara Deskripsi hasil penilaian: Adanya tenaga pengelola diklat yang sesuai standar (MOT dan atau TOC) 49

68 LEMBAR EVALUASI LEVEL 1 (REAKSI) UNTUK PESERTA DIKLAT SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 3) A. Instruktur No 1 Penampilan Instruktur Item yang dinilai 2 Kedisiplin dan ketepatan waktu instruktur 3 Penguasaan instruktur terhadap materi pelatihan 4 Penguasaan instruktur terhadap media pelatihan 5 Tingkat interaksi instruktur dengan peserta Poin Tingkat kreativitas instruktur dalam menyampaikan materi 7 Instruktur memotivasi peserta pelatihan 8 Suara dan intonasi instruktur terdengar jelas 9 Instruktur mampu menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan 10 Tingkat sistematis instruktur dalam menyampaikan materi Saran : B. Fasilitas dan Pelaksanaan Pelatihan No 1 Sarana dan prasarana memadai Item yang dinilai Poin Pengaturan tempat duduk dan panggung instruktur sesuai 3 Suhu ruangan mendukung kenyamanan 4 Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kondusif 5 Ketepatan waktu pelatihan dengan jadwal acara 6 Penampilan panitia pelatihan 7 Keramahan panitia pelatihan 8 Kesigapan panitia dalam memenuhi kebutuhan peserta Saran : 50

69 C. Materi dan Media Pelatihan No Item yang dinilai 1 Materi dibutuhkan oleh peserta pelatihan 2 Kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan 3 Alokasi waktu materi cukup 4 Materi mudah dicerna Poin Media presentasi mendukung kemudahan memahami materi 6 Handout atau modul yang diberikan memudahkan pemahaman materi 7 Sistematika materi Saran : 51

70 D. Konsumsi No Item yang dinilai 1 Kemasan konsumsi 2 Makanan higienis 3 Rasa makanan 4 Makanan variatif sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna 5 Kuantitas makanan 6 Pemerataan dan kecepatan distribusi konsumsi Poin Saran : Manfaat apa yang anda dapatkan dari pelatihan ini Saran untuk pelatihan secara keseluruhan 52

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL KE ARSIPARIS TINGKAT AHLI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015 KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013

Lebih terperinci

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung Formulir 1 : Daftar simak Persiapan Prajabatan No. Kegiatan Jangka Waktu Penanggung Jawab Selesai Ket Belum I II PERSIAPAN a. Seleksi Administratif Calon peserta; b. Pengajuan Rencana Penyelenggaraan ke

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1247, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Prajabatan. Kepemimpinan. Penyelenggara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA. KEPALABADANPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA. KEPALABADANPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA, KEPUTUSAN KEPALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANDI WILAYAHKERJAjPENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Oleh : Harmini Sudjiman Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan Abstrak Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 2013, No.1274 14 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. No.34, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta,

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan

Lebih terperinci

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS Dr. Bayu Hikmat Purwana, M.Pd PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI RUANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2011 PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN ` PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A SEMARANG 1 I. PENDAHULUAN. Indonesia

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2009

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.PP.01.02 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.416 4 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENGELOLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08.B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TIM PENILAI ARSIPARIS KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III dr. Kirana Pritasari, MQIH Kepala Pusdiklatnakes Disampaikan

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb No.60, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Diklat SDM Bidang Pengujian Mutu Barang. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t No.581, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Diklat Kewidyaiswaraan. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas i Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga mampu mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.448, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Penyelenggaraan. Pendidikan. Pelatihan. Teknis. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.909, 2016 KEMENKUMHAM. Sertifikasi. Diklat Calon Perancang. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan terwujudnya

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010 LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 10 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI DAN SERTIFIKASI DIKLAT SANDI DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun 2010-2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram Telp. (0370)

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Keberhasilan pelayanan kesejahteraan sosial bagi kesejahteraan anak, sangat ditentukan oleh pemahaman petugas atau pekerja sosial anak terhadap perkembangan dan

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1. PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Tahap 1 : Asesmen Daring (Online Assessment) 1. Tahap 1 adalah Tahap Pendaftaran Daring 2. Pengusul memberikan tanda cek ( ) sesuai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1248, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Penyelnggara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013

Lebih terperinci

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2016 ANRI. Diklat Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN 2014 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER

Lebih terperinci

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010)

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2011 Aturan yang digunakan Sisdiknas No. 20/2003 SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2004 0 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 292 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2011

Lebih terperinci

PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi merupakan suatu bentuk penilaian berbasis kompetensi telah dicanangkan

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Standar proses pembelajaran mencakup keseluruhan tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus penjaminan mutu tentang seluruh proses kegiatan pada setiap jurusan/program

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Selaku pemilik, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5564 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 174) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Kp. Dadapan RT. 06/RW. 07, Desa Jatikuwung, Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah-INDONESIA Telp. +62 2718502888/+62 2718502999 Fax:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat

2016, No menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana; Mengingat No.1836, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Diklat PB. Pencabutan PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Hukum Pengertian Akreditasi Maksud dan Tujuan Akreditasi Proses Akreditasi Undang-Undang Republik Indonesia

Lebih terperinci