PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP"

Transkripsi

1 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 07 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, penyelenggaraan di bidang lingkungan hidup dilaksanakan sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Lingkungan Hidup; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 04 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 04 Nomor 5, Tambahan Lembaran 1

2 Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor Tahun 08 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 04 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 08 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 3547); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 00 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 07 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 07 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 05 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 06; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup yang selanjutnya disebut lingkungan hidup adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil dalam pengelolaan lingkungan hidup. 2. Pengelolaan lingkungan hidup adalah proses kegiatan berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian, monitoring 2

3 dan evaluasi guna meningkatkan kompetensi/kemampuan PNS di bidang lingkungan hidup dalam suatu tugas secara efektif dan efisien. 3. Pembinaan lingkungan hidup adalah kegiatan yang dilakukan agar penyelenggaraan dan capaian kinerja sesuai dengan standar kualitas dan sasaran yang ditetapkan. 4. Instansi pembina lingkungan hidup yang selanjutnya disebut Instansi pembina adalah unit kerja di Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang secara fungsional bertanggung jawab dalam koordinasi, pengaturan, penyelenggaraan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. 5. Instansi pembina jabatan fungsional bidang lingkungan hidup adalah unit kerja di Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang bertanggung jawab atas pembinaan jabatan fungsional menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah pegawai sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih pada lembaga pemerintah. 8. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tujuan. 9. teknis bidang lingkungan hidup adalah untuk melengkapi pencapaian persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. 10. fungsional bidang lingkungan hidup adalah untuk melengkapi persyaratan kompetensi jabatan fungsional yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. 11. Akreditasi adalah penilaian kelayakan lembaga pemerintah dalam menyelenggarakan program tertentu yang ditetapkan dalam surat keputusan dan sertifikat akreditasi oleh instansi pembina.. Lembaga terakreditasi adalah unit penyelenggara yang mendapatkan surat keputusan dan sertifikat akreditasi dari instansi pembina untuk penyelenggaraan teknis dan fungsional. 13. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS dan non PNS di bidang lingkungan hidup berupa wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya. 14. Jabatan fungsional adalah jabatan-jabatan fungsional tertentu sesuai dengan ketentuan keputusan menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. 15. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3

4 Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup. (2) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS dan/atau profesi sesuai dengan kebutuhan. Pasal 3 Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri ini meliputi kegiatan: a. identifikasi kebutuhan ; b. jenis dan jenjang ; c. peserta ; d. kurikulum dan metode ; e. tenaga pengajar; f. sarana dan prasarana ; g. penyelenggara ; h. surat keterangan ; i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan; j. sistem informasi ; k. pengelola lembaga ; dan l. akreditasi. BAB II IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DIKLAT Pasal 4 (1) Lembaga lingkungan hidup instansi Pemerintah dan/atau pemerintah daerah melakukan identifikasi kebutuhan lingkungan hidup. (2) Identifikasi kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan: a. identifikasi peran dan fungsi lembaga; b. evaluasi kondisi sumber daya manusia; c. analisis kesenjangan; dan d. perencanaan sumber daya manusia. (3) Identifikasi kebutuhan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar bagi lembaga lingkungan hidup instansi Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam menyusun rencana tahunan kebutuhan lingkungan hidup. (4) Rencana tahunan kebutuhan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Instansi Pembina sebagai bahan penyusunan rencana identifikasi kebutuhan lingkungan hidup nasional. (5) Instansi Pembina dapat memberikan bantuan konsultasi kepada setiap lembaga lingkungan hidup dalam menyusun rencana tahunan kebutuhan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (3). 4

5 BAB III JENIS DAN JENJANG DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP Pasal 5 (1) lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan jenis dan/atau jenjang. (2) Jenis dan/atau jenjang lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kompetensi yang akan dicapai. Pasal 6 (1) Jenis lingkungan hidup antara lain meliputi: a. teknis terdiri atas: 1. teknis substansi; 2. teknis manajemen; dan 3. teknis berdasarkan kebutuhan. b. fungsional bidang lingkungan hidup. (2) Jenis dan/atau jenjang lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan memperhatikan tugas dan tanggung jawab peserta diklat. Pasal 7 teknis substansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a angka 1 antara lain meliputi : a. dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup; b. pengendalian pencemaran udara; c. pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun; d. pengelolaan dan pengendalian pencemaran air; e. peningkatan konservasi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup; f. pengelolaan tata lingkungan hidup; dan g. penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup dan penyusunan analisa mengenai dampak lingkungan. Pasal 8 teknis manajemen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a angka 2 antara lain meliputi : a. sistem informasi geografi; b. valuasi ekonomi lingkungan dan sumber daya alam; c. kajian lingkungan hidup strategis; dan d. alternatif penyelesaian sengketa lingkungan hidup. 5

6 Pasal 9 (1) teknis berdasarkan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a angka 3 diselenggarakan sesuai dengan tujuan dan sasaran lingkungan hidup. (2) teknis berdasarkan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi : a. penegakan hukum lingkungan hidup; b. kebijakan pengelolaan lingkungan hidup; c. penyusunan dan perancangan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup; dan d. penilai analisis mengenai dampak lingkungan bagi pengambil keputusan. Pasal 10 (1) fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b merupakan strategis yang diselenggarakan untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi PNS yang akan dan/atau telah menduduki jabatan fungsional. (2) fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi : a. pengendali dampak lingkungan hidup; b. pengawas lingkungan hidup; c. pemantauan kualitas lingkungan hidup; dan d. penyidik pegawai negeri sipil lingkungan hidup. (3) Jenjang fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 Kepala instansi pembina dapat menetapkan rincian jenis lingkungan hidup di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 10. BAB IV PESERTA DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP Pasal (1) lingkungan hidup diikuti oleh peserta diklat dalam rangka memenuhi persyaratan kompetensi untuk pemantapan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang lingkungan hidup. (2) Peserta lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sesuai persyaratan peserta dengan memperhatikan pengembangan karir sumber daya manusia yang bersangkutan. (3) Persyaratan peserta untuk masing-masing lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan pedoman diklat teknis yang ditetapkan oleh kepala instansi pembina. 6

7 BAB V KURIKULUM DAN METODE DIKLAT Pasal 13 (1) Pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan kurikulum di bidang pengelolaan lingkungan hidup. (2) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: a. standar kompetensi; b. kompetensi dasar; c. metode ; d. jam pelajaran; e. media pembelajaran; dan f. alat bantu. (3) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan oleh kepala instansi pembina. (4) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan melibatkan instansi terkait. Pasal 14 (1) Pemerintah daerah dapat menyusun dan menetapkan muatan/kearifan lokal sebagai tambahan materi ajar dalam kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13. (2) Penyusunan muatan/kearifan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh lembaga lingkungan hidup daerah yang terakreditasi dengan berkoordinasi dengan instansi terkait di bidang lingkungan hidup daerah. Pasal 15 (1) Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) disusun sesuai dengan standar kompetensi yang akan dicapai. (2) Standar kompetensi teknis substansi dan manajerial ditetapkan oleh instansi pembina. (3) Standar kompetensi fungsional ditetapkan oleh Menteri. Pasal 16 (1) Metode penyelenggaraan lingkungan hidup dapat diselenggarakan secara : a. klasikal; atau b. non klasikal. (2) Metode klasikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan tatap muka. (3) Metode non klasikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan di alam terbuka, tempat kerja, dan/atau melalui internet. Pasal 17 (1) Pendekatan dan metode pengajaran lingkungan hidup disusun sasaran jenis bagi orang dewasa (andragogi). 7

8 (2) Pendekatan dan metode pengajaran lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara antara lain: a. ceramah; b. diskusi; c. studi banding; d. studi kasus; e. simulasi; dan/atau f. belajar dengan menggunakan media. (3) Selain metode pengajaran lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditambahkan metode spesifik antara lain dalam bentuk: a. praktik, latihan, dan/atau laboratorium; b. pengamatan lapangan; c. penggunaan sistem informasi geografis; dan/atau d. bermain peran. BAB VI TENAGA PENGAJAR Pasal 18 (1) Lembaga harus mendayagunakan widyaiswara dan/atau tenaga pengajar di lingkungan lembaga yang bersangkutan. (2) Dalam hal widyaiswara dan/atau tenaga pengajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tersedia sesuai dengan bidangnya, lembaga dapat menggunakan widyaiswara dan/atau tenaga pengajar lain di luar lembaga penyelenggara lingkungan hidup yang mempunyai kompetensi sesuai dengan keahliannya. (3) Widyaiswara dan/atau tenaga pengajar lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempunyai sertifikat lingkungan hidup bagi pengajar (Training of Trainers) dari lembaga lingkungan hidup yang terakreditasi. BAB VII SARANA DAN PRASARANA DIKLAT Pasal 19 (1) Sarana dan prasarana lingkungan hidup dipersiapkan sesuai dengan tujuan, sasaran program, dan materi yang bersangkutan. (2) Sarana dan prasarana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Sarana 1. papan tulis; 2. flip chart; 3. overhead projector; 4. tv dan video; 5. kaset, perekam; 6. buku pegangan; 7. sound system; 8. komputer; dan 8

9 9. teknologi multimedia. b. Prasarana 1. ruang kelas; 2. ruang diskusi; 3. ruang seminar; 4. ruang kantor; 5. ruang internet; 6. perpustakaan; 7. laboratorium; dan 8. asrama. (3) Lembaga penyelenggara lingkungan hidup dapat mendayagunakan sarana dan prasarana lembaga lingkungan hidup lainnya. BAB VIII PENYELENGGARAAN DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP Pasal (1) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota dapat menyelenggarakan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a. (2) Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan sendiri, dikontrakkan, dan/atau kerja sama. (3) Penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilaksanakan oleh lembaga yang telah terakreditasi. Pasal 21 (1) Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai Instansi pembina jabatan fungsional, menyelenggarakan fungsional lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan Pasal 9. (2) Penyelenggaraan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan lembaga Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota. BAB IX SURAT KETERANGAN DIKLAT Pasal 22 (1) Peserta yang telah menyelesaikan program dan memenuhi persyaratan diberikan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) bagi berjenjang atau sertifikat bagi peserta tidak berjenjang. (2) Peserta yang telah menyelesaikan program dan memenuhi persyaratan serta menunjukkan prestasi luar biasa dapat diberikan penghargaan dalam bentuk piagam. 9

10 (3) STTPP atau sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh kepala lembaga penyelenggara diklat. (4) Apabila penyelenggaraan dilakukan melalui kerjasama, STTPP atau sertifikat ditandatangani oleh para pihak. BAB X PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 23 (1) Instansi pembina melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh lembaga atau unit pengelola lingkungan hidup. (2) Lembaga atau unit pengelola lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus: a. melakukan evaluasi terhadap program, pelaksanaan, widyaiswara, peserta, dan alumni; dan b. menyampaikan laporan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada Instansi pembina. BAB XI SISTEM INFORMASI DIKLAT Pasal 24 (1) Instansi pembina dan lembaga lingkungan hidup mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup. (2) Sistem informasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan media informasi pada penyelenggara yang memuat : a. jenis, jenjang dan program ; b. kepesertaan dalam suatu program ; c. kalender penyelenggara program ; d. widyaiswara; e. sumber daya manusia penyelenggara ; f. sarana dan prasarana ; g. bahan dan/atau modul-modul ; h. lembaga yang terakreditasi; dan i. alumni. (3) Lembaga lingkungan hidup yang terakreditasi menyampaikan informasi lingkungan hidup di lembaganya kepada Instansi pembina sebagai bahan pengembangan sistem informasi lingkungan hidup. (4) Informasi lingkungan hidup yang dikelola oleh lembaga lingkungan hidup dan Instansi pembina dapat diakses oleh setiap lembaga lingkungan hidup. 10

11 BAB XII PENGELOLA LEMBAGA DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP Pasal 25 (1) Lembaga lingkungan hidup dikelola oleh pengelola lembaga yang mempunyai sertifikat pengelola (Management Of Training) dan sertifikat penyelenggara (Training Officers Course). (2) Pengelola lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas dan fungsi mengelola serta mengembangkan kapasitas kelembagaan, program, sumber daya manusia penyelenggara, dan tenaga pengajar. (3) Pengembangan kapasitas kelembagaan, program, sumber daya manusia penyelenggara, dan tenaga pengajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan lembaga lainnya. BAB XIII AKREDITASI Pasal 26 (1) Menteri berwenang memberikan akreditasi penyelenggaraan lingkungan hidup kepada lembaga lingkungan hidup. (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk sertifikat akreditasi. (3) Akreditasi penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penilaian unsur: a. tenaga kediklatan yang terdiri atas: 1. pengelola lembaga lingkungan hidup; dan 2. widyaiswara/tenaga pengajar. b. program lingkungan hidup yang terdiri atas: 1. kurikulum; 2. bahan ; 3. metode ; 4. jangka waktu pelaksanaan program ; 5. peserta ; dan 6. panduan. c. fasilitas yang terdiri atas: 1. sarana ; 2. prasarana. (4) Akreditasi penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan prosedur akreditasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 11

12 BAB XIV PEMBIAYAAN DIKLAT Pasal 27 (1) Pembiayaan pelaksanaan bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk teknis dan fungsional yang diselenggarakan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk teknis yang diselenggarakan pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota; dan. c. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk berdasarkan kebutuhan. (2) Selain sumber pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembiayaan dapat berasal dari sumber lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Penyusunan dan penggunaan pembiayaan program dilakukan oleh Lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 28 Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku juga bagi penyelenggaraan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh lembaga lingkungan hidup non pemerintah. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal: 3 Juli 09 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, ttd Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, RACHMAT WITOELAR ttd Ilyas Asaad.

13 A. Pengelola Lembaga FORMULIR PENILAIAN AKREDITASI Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 26 Tahun 09 Tanggal : 3 Juli 09 No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Kompetensi pimpinan a. 80% ke atas memiliki 30 penyelenggaraan Jumlah Pimpinan penyelenggara sertifikat MoT b. 60 % s.d 80 % sertifikat 24 yang memiliki sertifikat Management of Training (MOT) MoT c. 40 % s.d 60% memiliki sertifikat Kompetensi penyelenggaraan Jumlah penyelenggara yang memiliki sertifikat Training Officer Course (TOC) 3. Pengalaman menyelenggarakan Pengalaman dalam menyelenggarakan sejenis d. % s.d 40% memiliki sertifikat e. 0% s.d % memiliki sertifikat a. 80% ke atas memiliki sertifikat TOC b. 60 % s.d 80 % sertifikat TOC c. 40 % s.d 60% memiliki sertifikat TOC d. % s.d 40% memiliki sertifikat TOC e. 0% s.d % memiliki sertifikat TOC a. 9 kali atau lebih menyelenggarakan sejenis b. 7 s.d 9 kali menyelenggarakan sejenis

14 4. Pembagian tugas dan tanggung jawab Kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara pengelola dan penyelenggara c. 5 s.d 7 kali menyelenggarakan sejenis d. 3 s.d 5 kali menyelenggarakan sejenis e. 0 s.d 3 kali menyelenggarakan sejenis a. 80 % ke atas memiliki kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab b. 60% s.d 80% memiliki kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab c. 40% s.d 60% memiliki kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab d. % s.d 40% memiliki kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab e. 0% s.d % memiliki kejelasan pembagian tugas dan tanggung jawab B. Widyaiswara No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Pendidikan Formal a. 80% ke atas sesuai dengan Kesesuaian pendidikan formal dengan mata yang diampu mata yang diampu b. 60% s.d 80% sesuai dengan mata yang diampu 16 c. 40% s.d 60% sesuai dengan mata yang diampu d. % s.d 40% sesuai dengan mata yang diampu 8 2

15 2. Kompetensi Widyaiswara Jumlah Widyaiswara yang memiliki sertifikat training of trainers (ToT) 3. Pengalaman mengajar Relevansi pengalaman mengajar Widyaiswara dengan program yang diselenggarakan 4. Bidang Spesialisasi Relevansi bidang spesialisasi Widyaiswara dengan mata untuk program yang diselenggarakan e. 0% s.d % sesuai dengan mata yang diampu a. 80% ke atas memiliki sertifikat ToT b. 60% s.d 80% memiliki sertifikat ToT c. 40% s.d 60% memiliki sertifikat ToT d. % s.d 40% memiliki sertifikat ToT e. 0% s.d % memiliki sertifikat ToT a. 80% keatas memiliki pengalaman mengajar yang relevan dengan Program yangdiselenggarakan b. 60% s.d 80% memiliki pengalaman mengajar yang relevan dengan Program yang diselenggarakan c. 40% s.d 60% memiliki pengalaman mengajar yang relevan dengan Program yang diselenggarakan d. % s.d 40% memiliki pengalaman mengajar yang relevan dengan Program yang diselenggarakan e. 0% s.d % memiliki pengalaman mengajar yang relevan dengan Program yang diselenggarakan a. 80% ke atas memiliki bidang spesialisasi yang relevan dengan mata untuk Program yang diselenggarakan

16 b. 60% s.d 80% memiliki bidang spesialisasi yang relevan dengan mata untuk program yang diselenggarakan c. 40% s.d 60% memiliki bidang spesialisasi yang relevan dengan mata untuk program yang diselenggarakan d. % s.d 40% memiliki bidang spesialisasi yang relevan dengan mata untuk program yang diselenggarakan e. 0% s.d % memiliki bidang spesialisasi yang relevan dengan mata untuk program yang diselenggarakan C. Unsur Program 1. Kurikulum No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Mata Kesesuaian mata a. 80% ke atas mata b. 60% s.d 80% mata c. 40% s.d 60%mata d. % s.d 40% mata

17 2. Hasil Belajar dan Indikator Hasil Belajar Kesesuaian hasil belajar dan indikator hasil belajar pada setiap mata dengan tujuan dan sasaran program 3 Materi Pokok Kesesuaian materi pokok pada setiap mata e. 0% s.d % mata a. 80 % ke atas hasil belajar b. 60% s.d 80% hasil belajar c. 40% s.d 60% hasil belajar d. % s.d 40% hasil belajar e. 0% s.d % hasil belajar a. 80% ke atas materi pokok b. 60% s.d 80% materi pokok c. 40% s.d 60% materi pokok d. % s.d 40% materi pokok e. 0% s.d % materi pokok

18 2. Bahan No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Modul a. 80% ke atas modul sesuai 70 Kesesuaian Modul dengan tujuan dan sasaran program b. 60% s.d 80% modul sesuai 56 2 Handout Kesesuaian handout (naskah, materi presentasi, dan sejenisnya) dengan tujuan dan sasaran program c. 40% s.d 60% modul sesuai d. % s.d 40% modul sesuai e. 0%s.d % modul sesuai a. 80% ke atas modul sesuai b. 40% s.d 80% modul sesuai c. 40% s.d 60% modul sesuai d. % s.d 40% modul sesuai e. 0% s.d % modul sesuai

19 3. Metode No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Kesesuaian metode a. Metode sangat 50 Kesesuaian metode b. Metode sesuai Efektivitas metode Efektivitas metode dalam membangun interaksi antara peserta dengan Widyaiswara, dan antar sesama peserta c. Metode cukup d. Metode kurang e. Metode tidak sesuai a. 80% ke atas peserta menilai metode efektif dalam membangun interaksi antara peserta dengan widyaiswara dan antar peserta b. 60% s.d 80% peserta menilai metode efektif dalam membangun interaksi antara peserta dengan widyaiswara dan antar peserta c. 40% s.d 60% peserta menilai metode efektif dalam membangun interaksi antara peserta dengan widyaiswara dan antar peserta d. % s.d 40% peserta menilai metode efektif dalam

20 membangun interaksi antara peserta dengan widyaiswara dan antar peserta e. 0% s.d % peserta menilai metode efektif dalam membangun interaksi antara peserta dengan widyaiswara dan antar peserta Jangka Waktu Pelaksanaan Program No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Kesesuaian alokasi jumlah a. alokasi jumlah waktu 25 waktu dengan metode pembelajaran Kesesuaian alokasi jumlah waktu dengan metode pembelajaran yang digunakan pada setiap mata sangat sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata b. alokasi jumlah waktu sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata 2. Kesesuaian alokasi jumlah waktu dengan ruang lingkup mata Kesesuaian jumlah waktu dengan ruang lingkup setiap mata c. alokasi jumlah waktu cukup sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata. d. alokasi jumlah waktu kurang sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata e. alokasi jumlah waktu tidak sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata a. Alokasi jumlah waktu sangat sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata b. Alokasi jumlah waktu sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap

21 mata 3. Kesesuaian alokasi jumlah waktu Kesesuaian alokasi jumlah waktu program c. Alokasi jumlah waktu cukup sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata d. Alokasi jumlah waktu kurang sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata e. Alokasi jumlah waktu tidak sesuai dengan metode pembelajaran pada setiap mata a. Alokasi jumlah waktu program sangat b. Alokasi jumlah waktu program sesuai c. Alokasi jumlah waktu program cukup d. Alokasi jumlah waktu program kurang e. Alokasi jumlah waktu program tidak

22 5. Peserta No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Persyaratan Administratif a. Peserta sangat memenuhi 60 dan Akademis persyaratan administratif Kesesuaian peserta dan akademis dengan persyaratan administratif dan akademis masing-masing program b. Peserta memenuhi persyaratan administratif dan akademis Jumlah Kesesuaian jumlah peserta dengan jumlah yang dipesyaratkan masing-masing program c. Peserta cukup memenuhi persyaratan administratif dan akademis d. Peserta kurang memenuhi persyaratan administratif dan akademis e. Peserta tidak memenuhi persyaratan administratif dan akademis a. Jumlah Peserta sangat memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dalam tertentu b. JumlahPeserta memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dalam tertentu c. Jumlah Peserta cukup memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dalam tertentu d. Jumlah Peserta kurang memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dalam tertentu e. Jumlah Peserta tidak memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dalam tertentu

23 6. Panduan Pelaksanaan Program No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Kelengkapan a. Muatan panduan sangat 40 Kelengkapan panduan pelaksanaan program dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program lengkap dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program b. Muatan panduan lengkap dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program Kejelasan Kejelasan panduan bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara c. Muatan panduan cukup lengkap dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program d. Muatan panduan kurang lengkap dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program e. Muatan panduan tidak lengkap dikaitkan dengan tujuan dan sasaran program a. Isi panduan sangat jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara b. Isi panduan jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara c. Isi panduan cukup jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara d. Isi panduan kurang jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara e. Isi panduan tidak jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara

24 3. Kualitas Kualitas tampilan panduan pelaksanaan program a. Isi panduan sangat jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara b. Isi panduan jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara c. Isi panduan cukup jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara d. Isi panduan kurang jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara e. Isi panduan tidak jelas bagi peserta Widyaiswara dan penyelenggara C. Unsur Fasilitas 1. Sarana No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Ketersediaan a. sarana sangat 50 Ketersediaan sarana dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar lengkap dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar b. sarana lengkap dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar 40 c. sarana cukup lengkap dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar d. sarana kurang lengkap dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar e. sarana tidak lengkap dalam mewujudkan hasil belajar 30 10

25 2. Kesesuaian Kesesuaian sarana dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar dan indikator hasil belajar a. sarana sangat sesuai dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar b. sarana sesuai dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar c. sarana cukup sesuai dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar d. sarana kurang sesuai dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar e. sarana tidak sesuai dalam mewujudkan hasil belajar dan indikator hasil belajar Prasarana No Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Nilai 1. Ketersediaan a. Prasarana sangat 50 Ketersediaan prasarana untuk kebutuhan pelaksanaan program lengkap untuk kebutuhan pelaksanaan program b. Prasarana lengkap untuk kebutuhan pelaksanaan program 40 c. Prasarana cukup lengkap untuk kebutuhan pelaksanaan program 30 13

26 2. Kesesuaian Kesesuaian prasarana untuk kebutuhan pelaksanaan program d. Prasarana kurang lengkap untuk kebutuhan pelaksanaan program e. Prasarana tidak lengkap untuk kebutuhan pelaksanaan program a. Prasarana sangat sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan program b. Prasarana sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan program c. Prasarana cukup sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan program d. Prasarana kurang sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan program e. Prasarana tidak sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan program Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, ttd Ilyas Asaad MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, ttd RACHMAT WITOELAR 14

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. No.34, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010 LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 10 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI DAN SERTIFIKASI DIKLAT SANDI DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1247, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Prajabatan. Kepemimpinan. Penyelenggara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2011 PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.448, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Penyelenggaraan. Pendidikan. Pelatihan. Teknis. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.909, 2016 KEMENKUMHAM. Sertifikasi. Diklat Calon Perancang. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2016 ANRI. Diklat Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 334,2016 KEMEN-LHK. Akreditasi.Lembaga Diklat. Perolehan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

FORMULIR PENILAIAN SETIAP KOMPONEN AKREDITASI DIKLAT SANDI

FORMULIR PENILAIAN SETIAP KOMPONEN AKREDITASI DIKLAT SANDI Lampiran I FORMULIR PENILAIAN SETIAP KOMPONEN AKREDITASI DIKLAT SANDI 1. Format-1 (Formulir Komponen Pengelola Lembaga Diklat) 1 Kompetensi penyelenggara Diklat Sandi a. Jumlah penyelenggara Diklat Sandi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2011 PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL KE ARSIPARIS TINGKAT AHLI

Lebih terperinci

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN, EKOLABEL, PRODUKSI BERSIH, DAN TEKNOLOGI BERWAWASAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELAKSANA PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN STANDAR KOMPETENSI BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1248, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Penyelnggara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING/MOT) LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2008 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR POLA SATU PINTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING / MOT) KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA PERIZINAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SERTA PENGAWASAN PEMULIHAN AKIBAT PENCEMARAN

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI MANAJER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN. SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin akuntabilitas jasa pengujian parameter

Lebih terperinci

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08.B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TIM PENILAI ARSIPARIS KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12 No.2067, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. TRAINING OF FACILITATOR. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR SIPIL NEGARA POLA SATU PINTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan No.1114, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Akreditasi. Lembaga Diklat Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN POLA KEMITRAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA > MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2011 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah. Pedoman Diklat. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.416 4 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENGELOLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 20 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARA DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, No.1486, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Lembaga Diklat Terakreditasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2068, 2016 LAN. Jabatan Aparatur Sipil Negara. Surat Keterangan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SURAT

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba No.169, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Diklat Jabatan Fungsional. RESCUER. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 1 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 Undang- Undang

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DENGAN

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAPAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Menimbang : MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, a.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI PEDOMAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te

-2- Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas pembinaan dan pengawasan umum serta pembinaan dan pengawasan te TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci