FITUR LEBIH LENGKAP. 17 Keunggulan Mesin Honda esp. Bedah Fitur : Mesin Baru Lebih Canggih & Kencang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FITUR LEBIH LENGKAP. 17 Keunggulan Mesin Honda esp. Bedah Fitur : Mesin Baru Lebih Canggih & Kencang"

Transkripsi

1 Bedah Fitur : All New Honda BeAT Sporty esp & All New Honda BeAT Pop esp 17 Keunggulan Mesin Honda esp FITUR LEBIH LENGKAP Mesin Baru Lebih Canggih & Kencang

2 Two BeAT For Everyone Halaman 2 Satu BeAT Dua Model New BeAT kini hadir dengan dua pilihan model yaitu New BeAT Sporty dan New BeAT Pop. Keduanya tetap mempertahankan konsep Compact, Stylish, Fun Fuel Efficient, Best Value. Lompatan teknologi dihadirkan pada sektor mesin dengan diadopsi mesin esp (enhanced Smart Power) dengan ACG (Alternating Current Generator) Starter juga tambahan fitur CBS & ISS di varian tertentu. All New Honda BeAT Sporty esp Mengusung konsep desain Sporty Cool Energetic, desain New BeAT masih mempertahankan desain BeAT FI dengan pembaharuan di beberapa bagian. Diantaranya, cover handle, panel meter, cover muffler, crankcase cover, cooling fan cover, step floor design dan speed sensor (ISS). Spesi kasi Teknis Techno White (Merah-Putih) Electro Red (Merah) Funk White (Biru-Putih) Hard Rock Black (Hitam). Mesin Tipe : 4-tak silinder tunggal SOHC Volume silinder : 108,2 cc Diameter x langkah (mm) : 50 x 55,1 Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 Tenaga maksimum : 8,68 ps/7.500 rpm Torsi maksimum : 9,01 Nm/6.500 rpm Sistem bahan bakar : Injeksi PGM-FI Sistem pengapian : Full Transisterized Sistem starter : ACG, electric & kick Transmisi : Otomatis, CVT V-Matic Kopling : Otomatis, sentrifugal tipe kering Sasis Tipe rangka : Tulang punggung Suspensi depan : Teleskopik Suspensi belakang : Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal Ban depan : 80/90-14 Ban belakang : 90/90-14 Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal Rem belakang : Teromol Sistem pengereman : Standar (CW), Combi brake system (CBS & CBS-ISS) Dimensi Panjang x lebar x tinggi (mm) : x 678 x Jarak sumbu roda (mm) : Jarak terendah ke tanah (mm) : 140 Berat kosong (kg) : 94 (CW ), 95 (CBS & CBS-ISS) Tinggi tempat duduk (mm) : 740 Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter Kapasitas pelumas :0,7 liter pada penggantian periodik Baterei :12V 3Ah (CW), 12V 5Ah (CBS & CBS-ISS)

3 VARIAN New BeAT Sporty dan New BeAT Pop masing-masing hadir dengan tiga pilihan varian yaitu CW (Cast Wheel), CBS (Combi Brake System) dan CBS-ISS (Idling Stop System). WARNA All New Honda BeAT Sporty memiliki 4 pilihan warna. Techno White (Merah-Putih), Funk White (Biru- Putih), Electro Red (Merah) dan Hard Rock Black (Hitam). All New Honda BeAT Pop 4 pilihan warnanya, Melody Blue (Biru), Tone Black (Hitam), Groovy Red (Merah) dan Harmony White (Putih). Halaman 3 Harga On The Road Surabaya New BeAT Sporty CW Rp New BeAT Sporty CBS Rp New BeAT Sport CBS-ISS Rp New BeAT Pop CW Rp New BeAT Pop CBS Rp New BeAT Pop CBS-ISS Rp All New Honda BeAT Pop esp Ini model yang total baru dengan konsep desain Friendly Fun Stylish. Bila New BeAT Sporty cocok bagi anak muda yang suka dengan hal-hal sporty, maka New BeAT Pop lebih cocok bagi mereka yang suka dengan tampilan simpel, smooth dan elegan. Singkatnya New BeAT Pop didesain bagi mereka yang stylish. Spesi kasi Teknis Mesin Tipe : 4-tak silinder tunggal SOHC Volume silinder : 108,2 cc Diameter x langkah (mm) : 50 x 55,1 Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 Tenaga maksimum : 8,68 ps/7.500 rpm Torsi maksimum : 9,01 Nm/6.500 rpm Sistem bahan bakar : Injeksi PGM-FI Sistem pengapian : Full Transisterized Sistem starter : ACG, electric & kick Transmisi : Otomatis, CVT V-Matic Kopling : Otomatis, sentrifugal tipe kering Sasis Tipe rangka : Tulang punggung Suspensi depan : Teleskopik Suspensi belakang : Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal Ban depan : 80/90-14 Ban belakang : 90/90-14 Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston tunggal Rem belakang : Teromol Sistem pengereman : Standar (CW), Combi brake system (CBS & CBS-ISS) Dimensi Panjang x lebar x tinggi (mm) : x 678 x Jarak sumbu roda (mm) : Jarak terendah ke tanah (mm) : 140 Berat kosong (kg) : 94 (CW & CBS), 95 (CBS-ISS) Tinggi tempat duduk (mm) : 735 Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter Kapasitas pelumas : 0,7 liter pada penggantian periodik Baterei : 12V 3Ah (CW), 12V 5Ah (CBS & CBS- ISS) Melody Blue (Biru) Groovy Red (Merah) Tone Black (Hitam) Harmony White (Putih).

4 Halaman 4 Sales Talk KEREN BINGIT B aru, Irit, canggih, Top aman & nyamannya Sistem Starter ACG Baru Dua varian All New BeAT esp, yaitu New BeAT Sporty esp dan New BeAT POP esp untuk dua segmen berbeda, keduanya memakai mesin baru 110 cc berteknologi esp yang canggih, kencang dan tentu saja irit. New BeAT Sporty esp dan New BeAT Mesin Baru esp POP esp punya tiga pilihan varian yaitu CW (cast wheel), CBS (combi brake system) dan CBS-ISS (idling stop system). Dengan 3 pilihan warna untuk CW dan CBS serta 4 pilihan warna untuk CBS-ISS. Canggih Saklar ISS di varian CBS-ISS Indikator ISS di Spidometer Combi Brake System Teknologi CBS dan ISS hanya ada di motor Honda. Teknologi ini bahkan belum diadopsi motor buatan Eropa di kelasnya. CBS memungkinkan kedua rem aktif secara bersamaan hanya dengan menarik tuas rem belakang yang ada di sisi kiri.

5 irit Halaman 5 Sementara ISS berguna mematikan mesin secara otomatis jika BeAT berhenti lebih dari 3 detik. Fitur ini dapat meningkatkan kehematan sampai 7 persen. Sebagai gambaran bila BeAT tanpa ISS konsumsi BBM-nya 58 km/liter maka yang pakai ISS bisa mencapai 63 km/liter. Top Aman Park Brake Lock Side Stand Switch Fitur CBS juga meningkatkan aspek keamanan karena rem depan dan belakang aktif secara Secure Key Shutter bersamaan. Hal lain yang mendukung aspek keamanan di New BeAT esp adalah ukuran ban lebar yang membuat stabilitas dan cengkeraman ban lebih baik. Begitu juga fitur park brake lock untuk mengunci roda belakang saat harus berhenti di jalan menanjak, side stand switch yang akan memutuskan arus listrik apabila standar samping difungsikan. Tujuannya agar mesin tidak hidup. Top Nyaman Sanggup Menampung Banyak Barang Suspensinya Empuk Jarak Jok Ke Tanah Hanya mm Bagasi Berkapasitas 11,2 Liter New BeAT esp juga nyaman dikendarai karena posisi segitiga berkendara dirancang khusus untuk postur rata rata orang Indonesia. Sebagai informasi, tinggi jok New BeAT POP yang didesain untuk cewek lebih rendah 5 mm dibandingjan New BeAT Sporty esp. Busa jok juga lebih empuk sehingga nyaman saat diduduki. Ditunjang lagi dengan karakter suspensinya yang empuk, membuat betah berlama-lama naik New BeAT esp.

6 Nih Dia, 17 Keunggula Halaman Offset crankshaft Mengurangi kerugian gesekan antara piston dengan dinding silinder saat langkah usaha. Spinny Sleeve Mereduksi gesekan antara piston dan silinder. Menyalurkan tenaga lebih baik ke kruk as. Thumble Udara yang masuk diputar agar tercampur dengan bahan bakar secara sempurna. Air intake port Melancarkan aliran udara untuk meningkatkan efisiensi volumetrik. Roller Rocker Arm Mengurangi gesekan rocker arm terhadap camshaft atau noken as Hemispherical Chamber Squish M e n g a r a h k a n a l i r a n u d a r a h a s i l pengabutan pada proses kompresi menuju ke arah busi. High Rigidity Crank Peningkatan kekerasan pada crankshaft untuk meningkatkan durabilitas dan stabilitas saat kompresi. ACG Starter Sistem yang menggabungkan fungsi pengisian listrik dan starter. Sistem ini membuat proses menghidupkan mesin dengan electric starter berlangsung senyap. Light Weight Piston Piston Honda BeAT esp hanya 56,7 gram, tidak lebih berat dari telur ayam yang 60 gram.

7 Halaman 7 n Mesin Honda esp Breather structure Jalur pernapasan yang berfungsi untuk mempercepat proses pendinginan pada silinder. 16 Rib Oil Transmission Mengoptimalkan jalur aliran oli dalam transmisi Optimalisasi durasi cam in & ex World Top Class Injector Menyemprotkan bahan bakar dengan tingkat kepresisian yang sangat tinggi. 17 Three axis bearing Berfungis meredam getaran yang timbul akibat gaya axial dan shaft. Efisiensi Pembakaran 14 Turbo fan cooling Mengoptimalkan pendinginan mesin melalui reengineering sudut kipas. Efisiensi Gesekan Efisiensi Berat 15 V-belt CVT Belt karet dengan elastisitas tinggi yang memiliki kemampuan mencengkeram sangat baik di segala rpm. Efisiensi Pendinginan

8 BEDAH FITUR Halaman 8 Seperti sudah disinggung di depan, All New Honda BeAT punya dua model, BeAT Sporty dan BeAT Pop. Keduanya dihadirkan untuk memenuhi selera beragam di segmen skutik low. The All New Honda BeAT Sporty esp Switch ISS seperti ini dimiliki varian CBS-ISS. New BeAT dengan fitur ISS dibekali baterei berdaya 5 ampere, sedangkan untuk yang non-iss batereinya berdaya 3 ampere. ISS akan aktif ketika switch diposisikan ke bawah dan non-aktif saat ditekan ke atas. ISS akan mulai bekerja ketika suhu radiator sudah mencapai 50 derajat celcius dan atau sudah dipakai berjalan dengan kecepatan melebihi 10 km/jam. Bentuk cover setang terlihat lebih lancip dan futuristik. Kian menegaskan kesan sporty yang menjadi konsep desain All New Honda BeAT Sporty esp. B o d i r a m p i n g d a n futuristik warisan BeAT F I d i p e r t a h a n k a n. Kebaruan ditampilkan dengan adanya empat pilihan warna dan corak stripping baru yang semakin keren. Mesin baru dengan sistem starter Alternating Current Generator (ACG) tak hanya lebih ringan dan kompak tapi juga lebih canggih, irit dan kencang. Bentuk lampu belakang BeAT Sporty dihiasi garisgaris tajam mengikuti kontur bodinya. Desain ini merupakan trendsetter di kategori skutik entry level. Posisi baterei tak lagi bersebelahan dengan tangki bahan bakar. Letaknya ada di bawah lantai. Hasilnya kapasitas bagasi jadi besar, volumenya mencapai 11,2 liter. Cukup untuk menyimpan sepasang jaket dan sarung tangan. Desain panel meter pada All New BeAT Sporty tampil beda dari BeAT FI dengan dasar panel berwarna hitam plus keberadaan indikator ISS di sebelah kanan indikator bahan bakar/fuel meter.

9 The All New Honda BeAT POP Halaman 9 Cover fan dengan desain baru. Tak hanya keren dilihat t a p i j u g a b e r p e r a n memaksimalkan pendinginan m e s i n. H o n d a G e n u i n e Accessories menyediakan garnish cover fan untuk memaksimalkan penampilan. Bentuk panel meter di BeAT Pop terlihat simpel namun stylish dengan dasar panel berwarna putih. Bodinya lebih ramping dibandingkan BeAT Sporty namun penampang dek lantai justru lebih lebar. Desain bodinya elegan dengan sein depan yang terpisah dari lampu utama. Mesin esp identik dengan All New Honda BeAT Sporty dengan teknologi ACG yang membuat proses menghidupkan mesin lebih senyap sebagai gacoannya. Baik BeAT Sporty maupun BeAT Pop tidak memiliki pilihan pelek jeruji (spoke wheel). Bentuk lampu belakang berbeda dengan BeAT Sporty. Lampu sein nampak menyatu antara sisi kanan dan kiri. Ada empat pilihan warna, Tone Black (Hitam), Groovy Red (Merah), Harmony White (Putih) dan Melody Blue (Biru)

10

11

12 Lomba Irit All New Honda BeAT ESP 2015 All New Honda BeAT menggunakan mesin baru berteknologi esp (enhanced Smart Power). Tak hanya canggih, mesin ini juga irit, kencang dan ramah lingkungan. Keiritan All New Honda BeAT esp dibuktikan lewat Lomba Irit yang diadakan PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), main dealer sepeda motor Honda wilayah Jawa Timur & NTT lewat roadshow yang digelar di 5 kota, Jember, Madiun, Kediri, Malang dan Surabaya. berikut report dari lomba irit BeAT esp di Jember, Madiun dan Kediri: Regulasi Metode pengukuran Metode yang dipakai adalah Full to Full, bahan bakar diisi penuh hingga bibir tangki. Setelah dipakai berkeliling, bahan bakar kembali diisi penuh hingga bibir tangki. Konsumsi BBM didapat dengan membagi jarak tempuh (Km) dengan volume bahan bakar yang terpakai (liter). Untuk lomba ini bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax. Rute Panitia menetapkan rute berjarak 12 Km (± 500 meter) Apabila ada peserta yang menempuh jarak dibawah atau diatas batas jarak yang telah ditentukan dengan toleransi 100 meter maka peserta tersebut akan dianggap gugur. Waktu Untuk menyelesaikan rute yang telah ditetapkan, panitia menetapkan waktu maksimal satu jam. Jika peserta lewat dari waktu yang telah ditentukan maka akan dianggap gugur. Segel Panitia akan melakukan penyegelan pada kunci kontak dan tutup tangki bahan bakar. Selama pelaksanaan lomba, semua segel yang terpasang dalam kondisi utuh/tidak rusak. Saat Start dan Finish hanya petugaslah yang boleh memutar kunci kontak pada posisi ON/OFF untuk kemudian disegel. Hasil Lomba Pemenang lomba adalah peserta yang mencatat pemakaian bahan bakar paling irit. Jika ada 2 atau lebih peserta yang memiliki hasil pencapaian sama, maka akan dilakukan pengukuran terhadap berat badan peserta. Peserta dengan berat badan paling berat adalah pemenangnya. Apabila kondisi berat badan peserta sama, maka akan dilakukan penilaian pada waktu penyelesaian lomba. Pemenangnya adalah peserta yang menyelesaikan lomba paling cepat. Berikut beberapa tips yang diberikan panita agar para peserta bisa meraih hasil terbaik. Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Pelajari dan cermati rute Meminimalkan berpindah track (zigzag) karena akan menambah jarak tempuh. Putar grip gas (throttle grip) selembut mungkin, untuk menghindari supply bahan bakar yang berlebihan. Atur kecepatan saat akan mendekati lampu lalu lintas. Manfaatkan kontur jalan turunan, jalan lurus, titik-titik lampu lalu lintas. Hindari tindakan-tindakan 'tidak p e r l u ' d i l u a r r e g u l a s i y a n g menyebabkan diskualifikasi. Start di lapangan desa Bangsal Jember Awarding Lomba Adu irit (Jurnalis) bersama Perwakilan MPM pada acara Launching BeAT esp (17/01) di Madiun. Hasil Lomba Irit All New BeAT esp Jember Nama Media Konsumsi BBM (Km/liter) Wahyu Widodo Ijen Bondowoso 167,61 Solikhin Huda Radar Jember 153,16 Arimacs W. Radar Semeru 119,8 Hidayat RRI 116,19 Hasil Lomba Irit All New BeAT esp Madiun Registrasi Peserta Kunci kontak dan tutup tangki bahan bakar dikunci Start lomba irit di Simpang Lima Gumul Kediri. Pemenang Adu Lomba Irit (Jurnalis) bersama Perwakilan MPM pada acara Launching BeAT esp (17/01) di Kediri. Nama Media Konsumsi BBM (Km/liter) Heru K. JTV 141,76 Dony Radar Madiun 120,7 M. Adi S. Memorandum Madiun 119,44 Demmas Adi K. Lensa Indonesia 108,33 Dirgo SCTV 102,38 Hasil Lomba Irit All New BeAT esp Madiun Nama Media Konsumsi BBM (Km/liter) Astie RWS 114,00 Layla Jayabaya 106,83 Deni Kristianawati Jayabaya 103,64 Y. Eko Kurniawan Dhoho TV 97,18 Simon Bagus JTV 96,09 Perjalanan Proses pengukuran dan perhitungan bahan bakar

GRATIS Liburan ke Jepang

GRATIS Liburan ke Jepang Honda Jatim @Honda_Jatim Meriah! Launching BeAT Series Bersama JKT48 Kediri Color Run Ramaikan Launching BeAT esp di Kediri Beli BeAT Series GRATIS Liburan ke Jepang All New Honda Beat esp dan All New

Lebih terperinci

KATA MEREKA TESTIMONI

KATA MEREKA TESTIMONI TESTIMONI KATA MEREKA Awi, Loper Koran, Honda Beat FI 2013 Saya juga punya motor matik merek lain tapi saya lebih suka pakai Beat. Selain lebih responsif juga lebih irit. Nganterin koran jadi enggak telat.

Lebih terperinci

Spesifikasi Honda Vario 150 esp :

Spesifikasi Honda Vario 150 esp : Seperti yang sdah kita ketahui, awal tahun 2015 silam menjadi momentum bagi PT Astra Honda Motor (AHM) yang langsung melancarkan strategi terbarunya demi melawan determinasi kompetitor mereka yang juga

Lebih terperinci

tara top tajam, agresif dan berkesan mewah juga d i l e n g k a p i b e r a g a m teknologi dan fitur c a n g g i h seperti An km/jam.

tara top tajam, agresif dan berkesan mewah juga d i l e n g k a p i b e r a g a m teknologi dan fitur c a n g g i h seperti An km/jam. 2 All New Honda Vario 150 esp Ride The Perfection PT Astra Honda Motor berkomitmen memberikan produk terbaik. Di segmen skutik, produk terbaik itu diwujudkan dengan hadirnya All New Honda Vario 150 esp.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai fungsi utama sebagai sarana transportasi digunakan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai fungsi utama sebagai sarana transportasi digunakan untuk memenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia otomotif sangat berperan penting pada kehidupan manusia yang kegiatan sehari-harinya tidak dapat dipisahkan dari alat transportasi. Kendaraan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan proses penelitian digunakan alat sebagai berikut: 1. Dynamometer Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan

Lebih terperinci

Yamaha Aerox 155. Spesifikasi Yamaha Aerox 155

Yamaha Aerox 155. Spesifikasi Yamaha Aerox 155 Yamaha Aerox 155 Ajang MotoGP 2016 yang berlangsung di sirkuit Sepang dimanfaatkan Yamaha untuk memperkenalkan motor matic terbarunya, yaitu Yamaha Aerox 155. Motor ini menawarkan desain agresif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah : BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Mesin - mesin dan Alat Uji Sebelum melakukan pengujian emisi kita harus mengetahui standarisasi yang akan kita gunakan. Standarisaisi yang akan saya gunakan disini adalah Standarisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhindar dari kemacetan, sehingga aktivitasnya tidak banyak terganggu.

BAB I PENDAHULUAN. terhindar dari kemacetan, sehingga aktivitasnya tidak banyak terganggu. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif tidak dapat diragukan lagi telah sangat berkembang di seluruh dunia, terlebih di Indonesia. Industri otomotif untuk sepeda motor sangat digemari

Lebih terperinci

Masih menyandang gelar motor. ALL ABOUT NEW Honda BeAT esp. Menyandang gelar motor terlaris tak membuat Honda BeAT berhenti berinovasi

Masih menyandang gelar motor. ALL ABOUT NEW Honda BeAT esp. Menyandang gelar motor terlaris tak membuat Honda BeAT berhenti berinovasi 1 2 ALL ABOUT NEW Honda BeAT esp Menyandang gelar motor terlaris tak membuat Honda BeAT berhenti berinovasi Masih menyandang gelar motor terlaris di Indonesia versi AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya animo masyarakat terhadap pengunaan sepeda motor membuat produsen sepeda motor berlomba untuk memproduksi sepeda motor tipe terbaru dengan teknologi terbaru

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

Gambar 4.1 Grafik perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar). Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian untuk menguji pengaruh jenis larutan elektrolit pada Hydrogen Eco Booster tipe Wet Cell terhadap konsumsi bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian Diagram alir penelitian yang dilakukan dengan prosedur adalah sebagai berikut seperti pada Gambar 3.1 MULAI Persiapan Penelitian 1. Sepeda motor standar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Sepeda Motor Untuk penelitian ini sepeda motor yang digunakan YAMAHA mio sporty 113 cc tahun 2007 berikut spesifikasinya : 1. Spesifikasi Mesin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Aliran Pengujian Proses pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukan pada gambar gambar dibawah ini : A. Diagram

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Honda Tipe Absolute Revo Produksi Tahun 2009 Secara umum tipe motor Honda Absolute Revo ini seperti halnya kebanyakan jenis motor di pasaran, dengan menggunakan sistim

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian. Data-data

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini

Lebih terperinci

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic ARTIKEL Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic Analysis Of The Influence Of The Kind Of Pegas, A Roller Against Torsi And Consumption Of Fuel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling favorit disebabkan karena keunggulan sepeda motor itu sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang paling favorit disebabkan karena keunggulan sepeda motor itu sendiri dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepeda motor menjadi modal transportasi yang paling favorit digunakan oleh masyarakat dewasa ini. Terpilihnya sepeda motor sebagai sarana transportasi yang

Lebih terperinci

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Apakah YMJET-FI itu? YMJET FI singkatan dari Yamaha Mixture JET-Fuel Injection adalah teknologi Fuel Injection yang yang dimiliki Yamaha Motor dalam mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DATA

BAB III ANALISA DATA BAB III ANALISA DATA 3.1 Prosedur Pengujian Untuk melakukan pengujian, motor harus memiliki prosedur tersendiri. Berikut prosedur yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Motor harus dalam kondisi standar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar).

Gambar 4.1 Grafik percobaan perbandingan Daya dengan Variasi ECU Standar, ECU BRT (Efisiensi), ECU BRT (Performa), ECU BRT (Standar). Daya (HP) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifik objek penelitian dan hasil pengujian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitiannya adalah tentang perbandingan premium etanol dengan pertamax untuk mengetahui torsi daya, emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kendaraan Yang Diuji Untuk mengetahui, Perbandingan atau Pengaruh Pegas cvt Standar Dengan Pegas cvt racing terhadap kecepatan pada kendaraan yamaha fino, Maka perlu melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan mobil maupun sepeda motor. Khusus pada modifikasi sepeda motor banyak dilakukan pada kalangan

Lebih terperinci

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Sepeda Motor Dalam penelitian ini sempel atau bahan yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Blade 110 cc Tahun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitiannya adalah tetang perbandingan Premium ethanol dengan Pertalite untuk mengetahui perbandingan torsi, daya, emisi gas buang dan konsumsi bahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Literatur Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan mempelajari

Lebih terperinci

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi. PENGARUH TIMING INJECTION DAN TIMING PENGAPIAN PADA MOTOR 4 LANGKAH 100 CC BAHAN BAKAR PERTAMAX Solikin 20120130168 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Teknik,Jurusan Teknik Mesin,Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Laboratorium Prestasi Mesin Teknik Mesin UMY. 2. Mototech. Jl. Ringroad Selatan, Kemasan,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Start Studi pustaka Pembuatan mesin uji Persiapan Pengujian 1. Persiapan dan pengesetan mesin 2. Pemasangan alat ukur 3. Pemasangan sensor

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimental yaitu metode yang dapat dipakai untuk menguji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan penelitian Dibawah ini adalah spesifiksi dari motor 4 langkah Suzuki Satria F 150 cc : Gambar 3.1 Suzuki Satria F 150 cc 1. Motor 4 Langkah 150 cc : Jenis kendaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Bahan yang digunakan pada penelitian a. Premium, Pertamax, Pertamax plus b. Karburator standar PWL dengan lubang venturi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian :

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian : 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Pada penelitian ini langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukan pada gambar 3.1: 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1. Logo Yamaha. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1. Logo Yamaha. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Torakusu Yamaha merupakan tokoh yang dikenal sebagai pendiri salah satu perusahaan otomotif terbesar yaitu Yamaha pada tahun 1877 yang sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 LOKOMOTIF Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Subyek Penelitian Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan subjek penelitian dan hasil penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In serta

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengujian ini sesuai dengan prosedur diagram alir dapat dilihat pada gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Kajian tentang karakteristik Viskositas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Penelitian dilkukan dengan prosedur sebagai mana ditunjukan pada diagram alir berikut: 3.1.1. Diagram alir pengujian Daya dan Torsi Prosedur pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental, yaitu metode yang digunakan untuk menguji karakteristik percikan bunga api dan kinerja motor dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli Viskositas (mpa.s) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengujian 4.1.1 Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui viskositas sampel oli, dan 3100 perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental, yaitu metode yang digunakan untuk menguji karakteristik pengaruh variasi CDI Standar dan CDI Racing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini: A. Diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODE PENGUJIAN BAB III METODE PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari penggunaan Piston standard dan Piston Cavity pada mesin mobil mazda biante. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin bensin 4-langkah, alat ukur yang digunakan, bahan utama dan bahan tambahan..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi terus bertambah. Perusahaan berupaya menawarkan produknya agar konsumen tertarik dan

Lebih terperinci

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi Sepeda Motor 4-langkah Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- langkah. Adapun spesifikasi dari mesin uji

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul (Sumber S : Dokumen Pribadi) 2.2 PENGERTIAN CVT Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem o

Gambar 2.1 Motor Matic Yamaha Mio Soul (Sumber S : Dokumen Pribadi) 2.2 PENGERTIAN CVT Sistem CVT (Continously Variable Transmission), adalah sistem o BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MOTOR MATIC Motor matic adalah suatu kendaraan yang nyaman saat dikendaraain dengan hanya menarik gas motor langsung bisa berjalan. Yang pada dasarnya kinerja motor matic berbeda

Lebih terperinci

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu tetap bersaing dan mampu mengatur strategi secara efektif. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu tetap bersaing dan mampu mengatur strategi secara efektif. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis kini semakin ketat, dimana setiap perusahaan pun dituntut untuk mampu tetap bersaing dan mampu mengatur strategi secara efektif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan suatu pesan komunikasi yang disebar luaskan kepada khalayak yang bertujuan untuk memberikan atau menawarkan barang atau jasa dengan menyewa media. Media

Lebih terperinci

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A DISUS O L E H x Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftarisi.......ii KataPengantar...... iii BAB I PENDAHULUAN... A.Latar Belakang Fungsi Transmisi Keuntungan dan Kerugian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif, khususnya sepeda motor. Kehidupan ber-lalulintas yang ada di negara

BAB I PENDAHULUAN. otomotif, khususnya sepeda motor. Kehidupan ber-lalulintas yang ada di negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, khususnya sepeda motor. Kehidupan ber-lalulintas yang ada di negara Indonesia saat ini

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH Budiyanto, Rusdi, Sugiyanto, Sutriyono, Dedi Kurnia Rakhman Prodi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dari proses pengambilan data dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan alat :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan pengujian motor bakar untuk mendapatkan perubahan data karakterisitk motor bakar tersebut terhadap perubahan profil camshaft. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic

Lebih terperinci

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kw sampai puluhan MW. Untuk menyalakan listrik di daerah baru umumnya digunakan PLTD oleh PLN.Di lain pihak, jika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dan spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pengukuran dan analisis tugas akhir sebagai berikut : 3.1.1 Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan ini kurang

Lebih terperinci