TECHNICAL ANALYSIS, FINANCIAL AND SUPPORTING FACTORS OF ANALOG RICE PRODUCTION BASED ON KIMPUL AND UBI KELAPA IN SMALL SCALE INDUSTRY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TECHNICAL ANALYSIS, FINANCIAL AND SUPPORTING FACTORS OF ANALOG RICE PRODUCTION BASED ON KIMPUL AND UBI KELAPA IN SMALL SCALE INDUSTRY"

Transkripsi

1 ANALISIS TEKNIS, FINANSIAL DAN FAKTOR PENDUKUNG USAHA PRODUKSI BERAS ANALOG BERBAHAN KIMPUL DAN UBI KELAPA PADA SKALA IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) TECHNICAL ANALYSIS, FINANCIAL AND SUPPORTING FACTORS OF ANALOG RICE PRODUCTION BASED ON KIMPUL AND UBI KELAPA IN SMALL SCALE INDUSTRY Irfan Diar A 1)*, Panji Deoranto 2), Teti Estiasih 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No.1 malang * diarirfan@gmail.com Abstrak Beras analog merupakan tiruan dari beras yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian dan serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras. Untuk mengetahui apakah beras analog layak diproduksi, dibutuhkan suatu penelitian mengenai perencanaan pembangunan usaha pengolahan beras analog berbasis bahan kimpul dan juga ubi kelapa pada skala IKM yang nantinya mungkin bisa dilakukan pengembangan dalam skala lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan teknis, financial dan faktor pendukung dengan menggunakan analisis SWOT pada perencanaan pendirian usaha beras analog berbahan kimpul dan ubi kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan analisa finansial dan analisa metode SWOT. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Setelah dilakukan analisis, maka diperoleh hasil bahwa dari segi teknis pendirian usaha beras analog berbahan kimpul dan ubi kelapa bisa dikatakan layak, dan juga untuk segi aspek finansial dapat dikatakan layak untuk didirikan. Dari hasil yang telah dianalisis pada faktor pendukung diperoleh bahwa pihak-pihak seperti masyarakat, pengepul/penjual umbi, petani, pelaku bisnis UKM berbahan umbi dan juga intansi pemerintahan, sepenuhnya mendukung adanya pengembangan produk beras analog berbahan kimpul dan ubi kelapa. Kata Kunci: Beras Analog, Aspek Teknis, Aspek Finansial dan Metode SWOT. Abstract Analog rice constitute an artificial of rice made of some materials like tubers and grains which have similar form and nutrition contentas the rice. To obtain the eligibility of producing the analog rice, the study about development planning of rice analog processing business based on kimpul and coconut yams material in the small scale industry is necessarily conducted, which will probably can be expandedinto a larger scale of industry. The purpose of this research is to analyze technical feasibility financial supporters and factors with using analysis on planning training establishment the analog businesses rice made kimpul and sweet coconut. The Methods used in this research is calculation financial analysis and the analysis SWOT methods. This analysis based on logic that can be maximizing strengths and opportunities, but simultaneously able to minimizing weaknesses and the threat of. After the analysis was conducted, then obtained the results in terms of both technical business development also the financial aspect are worth to establish. The supporting factor analysis resulted that the society, merchants, farmers, government, and the owner of the tuber-based UKM are giving the full support for the development of analog rice product based on kimpul and coconut yams. Keyword : Analog Rice, Technical aspect, financial aspect, SWOT Method. PENDAHULUAN Di Indonesia walaupun sudah dipercayakan melalui program Keluarga Berencana, kenaikan penduduk terbilang masih cukup tinggi (sekitar 2% per tahun). Ini berarti jumlah orang yang perlu makan pun selalu meningkat sehingga usaha pencukupan pangan makin hari makin berat. Hal itu juga yang nantinya sangat berpengaruh pada jumlah permintaan beras yang tentunya kian hari semakin meningkat. Salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan pemanfaatan sumber pangan dengan basis umbi-umbian yang saat ini sedang digalakkan adalah produksi beras analog Untuk mengetahui apakah beras analog layak di produksi, maka dibutuhkan suatu penelitian mengenai perencanaan pembangunan usaha pengolahan beras analog terkait aspek teknis, finansial dan faktor pendukung berbasis bahan kimpul dan juga ubi kelapa pada skala IKM. Metode yang digunakan dengan menggunakan perhitungan analisa finansial dan Metode SWOT pada faktor pendukung dari hasil kuesioner. Menurut Freddy (2005), Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya pendirian usaha beras analog berskala IKM

2 dengan menganalisis kelayakan teknis finansial dan juga dilakukan analisa SWOT dari hasil kuesioner yang telah diperoleh. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga September Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Malang dan sekitarnya. Aspek kelayakan yang dikaji meliputi aspek teknis serta aspek finansial. Untuk aspek teknis diantaranya penentuan lokasi usaha, bahan baku dan bahan pendukung, proses produksi, kapasitas produksi, pemilihan mesin dan peralatan, utilitas, kebutuhan tenaga kerja. Pada aspek finansial yaitu Harga Pokok Produksi (HPP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Efisiensi Usaha (R/C Ratio), Break Event Point (BEP), Payback Period (PP). Faktor pendukung dilakukan penyebaran kuesioner kepada pihak petani umbi, pedagang umbi, pemerintahan, UKM dengan basis umbi dan kalangan masyarakat yang hasilnya dilakukan analisa menggunakan metode SWOT. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Teknis a. Penentuan Lokasi Usaha Direncanakan lokasi usaha Beras Analog ini berada di daerah Batu. Pemilihan lokasi ini beradasarkan pada aspek kedekatan dengan bahan baku dimana bahan baku yang dibutuhkan banyak diambil di daerah karanglo, karangploso, dan daerah blimbing. Selain karena aspek kedekatan dengan sumber bahan baku, lokasi di daerah Kota Malang dan Kota Batu juga dekat dengan pasar sehingga bisa lebih mudah dalam memasarkan produk beras analog. b. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Tambahan Kebutuhan bahan baku serta bahan tambahan bisa dilihat pada tabel 1 Jenis Jumlah/ Jumlah/ Jumlah/ Harga/ Biaya/ Hari (Kg) Bulan (Kg) Tahun Satuan (Rp) Hari (Rp) Kimpul Ubi Kelapa Tepung Beras Na-Metabisulfit (1g/liter), air 700 liter 0,7 17, Garam (50g/liter) air700l Minyak Sawit STPP 0, Alginat CaCl 2 1 gr 15 gr 1, c. Perancangan Proses Produksi Urutan proses produksi beras analog berbasis umbi kimpul dan ubi kelapa dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 1. Diagram Alir Beras Kimpul Gambar 2. Diagram Alir Beras Ubi Kelapa

3 d. Kapasitas Produksi Pada produksi beras analog ini direncanakan jumlah kapasitas produksi perharinya sebanyak 200 kg dikarenakan produk ini masih merupakan produk beras analog yang dalam proses pengenalan ke banyak kalangan. Asumsi kapasitas produksi sebanyak 200 kg ini merupakan kombinasi/ pencampuran dari bahan utama seperti tepung umbi dan juga tepung beras dengan perbandingan jumlahnya sekitar 70 : 30 dengan asumsi hari kerjanya 25 hari dalam sebulan. e. Pemilihan Mesin Dan Peralatan Mesin dan peralatan beserta spesifikasi dan fungsi yang digunakan pada proses pembuatan beras analog untuk skala IKM berbasis Umbi diantaranya adalah Genset, Mesin Penepung, Mixer, Mesin Extruder, Timbangan duduk. Rak Stainlees Steel, Pisau, Ember Besar, Lory Barang. Sedangkan ada juga kebutuhan tambahan untuk keperluan ad,inistrasi seperti Meja Kantor, Kursi Kantor, dan meja sofa. f. Kebutuhan Utilitas Pada proses pembuatan beras analog ini sendiri membutuhkan kebutuhan utilitas diantaranya adalah transportasi, air, solar, listrik. Pedoman kebutuhan utilitas berdasarkan pada kapasitas produksi yang mencapai 200 Kg/hari dengan perhitungan biaya utilitas dengan asumsi waktu kerja sebanyak 25 hari kerja di setiap bulannya. g. Kebutuhan Tenaga Kerja Pada usaha pembuatan beras analog berbasis umbi ini memerlukan 5 tenaga kerja, dimana 4 tenaga kerja merupakan tenaga kerja langsung dan 1 tenaga kerja tak langsung. Penjadwalan kerja pada tenaga kerja untuk tiap 1 harinya 8 jam kerja, dan dalam sebulan diasumsikan 25 hari kerja. Mengenai pembagian gaji pada tenaga kerja diantaranya sebesar Rp untuk tenaga kerja langsung dan Rp untuk tenaga kerja tidak langsung. 2. Analisa Finansial a. Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi Beras kimpul kemasan 1 kg diperoleh Rp ,75 dengan harga jual Rp ,00. Kemasan 325 gr didapatkan HPP Rp 5.337,47 dengan harga jual Rp 7.000,00. HPP Beras ubi kelapa 1 Kg didapatkan Rp ,75 dengan harga jual Rp ,00. Kemasan 325 gr beras ubi kelapa diperoleh Rp 4.996,34 dengan harga jual Rp 6.500,00. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan HPP dan Harga jual : HPP Harga Jual = Total Cost / Q = (Mark Up x HPP) + HPP b. Break Event Point ( BEP ) Dengan Menggunakan rumus BEP : BEP Unit = Biaya Tetap (harga per unit biaya variable per unit) BEP Rupiah = Biaya Tetap (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit) Diperoleh hasil BEP Beras kimpul 1 Kg adalah sebesar 7 unit dan Rp ,00. Kemasan 325 gram didapatkan 23 unit dan Rp Sementara itu untuk hasil BEP Beras Ubi Kelapa 1 Kg diperoleh sebesar 8 unit dan Rp ,00. Pada kemasan 325 gr didapatkan 24 unit dan Rp ,00. c. Perhitungan Efisiensi Usaha Hasil yang diperoleh pada perhitungan efisiensi usaha (r/c ratio) diperoleh baik beras analog Kimpul 1 Kg dan 325 gr maupun beras analog ubi kelapa 1 Kg dan 325 gr yaitu nilainya sebesar 1. Dengan Rumus : Total Penerimaan R/C Rasio = HPP x Jumlah Unit = Total Penerimaan Total Biaya d. Net Present Value ( NPV ) Dengan rumus perhitungan NPV adalah : Keterangan: B = Benefit (penerimaan tiap tahun) C = Cost (biaya yang dikeluarkan tiap tahun) t = Tahun kegiatan usaha (t = 1,2,3,,n) i = Interest (tingkat bunga yang berlaku) Nilai NPV yang diperoleh pada beras kimpul 1 Kg dan 325 gram masing-masing adalah sebesar Rp dan Rp Sementara itu untuk produk beras Ubi kelapa 1 kg dan 325 gram didaptkan nilai NPV sebesar Rp dan Rp Menurut Umar (2009), suatu usaha dikatakan layak apabila nilai NPV bernilai positif atau lebih dari nol. Berdasarkan perhitugan NPV, produksi beras analog dapat dikatakan layak untuk dijalankan

4 e. Internal Rate Of Return ( IRR ) Nilai IRR yang diperoleh pada produk beras analog kimpul maupun ubi kelapa didaptkan dari perhitungan dengan rumus : IRR = i (i 2 i 1) Keterangan : i1 = Discount rate yang dihasilkan NPV1 i2 = Discount rate yang dihasilkan NPV2 NPV1 = Net Present Value bernilai positif NPV2 = Net Present Value bernilai negatif Nilai IRR produk beras analog Ubi Kelapa 1 kg dan 35 gram adalah sebesar 52% dan 46%. Tentang hasil IRR produk beras analog Kimpul kemasan 1 Kg maupun 325 gram didapatkan nilai sebesar 48%. Menurut Jumingan (2009), apabila perhitungan IRR > dari tingkat suku bunga maka usaha tersebut dapat dikatakan layak. Apabila nilai IRR = tingkat suku bunga maka usaha tersebut dikatakan berada dalam keadaan BEP. Namun apabila nilai perhitungan IRR < tingkat suku bunga maka usaha tersebut dikatakan tidak layak untuk dijalankan. f. Payback Period ( PP ) Hasil perhitungan payback period pada produk beras analog Kimpul kemasan 1 kg dan 325 gram diperoleh pada 1 tahun 3 bulan. Mengenai hasil pada beras analog Ubi Kelapa kemasan 1 kg didapatkan hasil 1 tahun 3 bulan 11 hari begitupun beras Ubi kelapa kemasan 325 gram didapatkan hasil yang sama. Menurut Pujawan (2005), suatu proyek dikatakan layak apabila payback period (PP) lebih pendek dari usia proyek/usaha yang telah direncanakan. Perhitungan PP ini menggunakan rumus : PP= Keterangan: t = tahun terakhir dimana kumulatif net cash belum mentupi initial invesmnet b = initial invesmnet c = kumulatif net cash pada tahun ke-t d = jumlah kumulatif net cash inflow pada tahun ke t Analisa Faktor Pendukung Dalam melakukan analisis pada faktor pendukung data yang diolah dari data hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden dan selanjutnya digunakan metode analisis SWOT untuk menganalisis hasil dari data kuesioner yang telah terisi. Pada analisis SWOT ada 2 faktor yang perlu dilakukan analisa, yaitu faktor internal yang terdiri atas Strength (kekuatan) dan Weaknes (kelemahan) serta faktor eksternal yang meliputi Opportunity (peluang) dan Thread (ancaman) Faktor Internal 1. Strenghts (Kekuatan) a) Beras Analog memiliki kandungan gizi lebih baik dari beras biasa pada umumnya. b) Beras analog mempunyai durasi waktu pemasakan yang cukup singkat. c) Beras Analog merupakan salah satu upaya diversifikasi pangan. d) Beras analog Sebagai salah satu solusi pencegahan penyakit degeneratif. 2. Weakness (Kelemahan) a) Beras analog adalah suatu produk terobosan baru. b) Beras analog mempunyai tekstur warna yang belum terlalu menyerupai beras atau belum sama dengan beras pada umumnya. c) Beras analog belum banyak dikenal oleh sebagian besar kalangan masyarakat. d) Beras Analog masih belum bisa mengganti / mensubtitusi produk beras biasa di kalangan masyarakat. Faktor Eksternal 1. Opportunities (Peluang). a) Peraturan Presiden yang membahas tentang penganekaragaman konsumsi pangan. b) Harga beras biasa banyak yang memang lebih mahal dari beras analog. c) Pengusaha UKM yang tentu ingin memasarkan produk beras analog d) Masyarakat sebagai pendukung kebijakan pemerintah terkait diversifikasi pangan e) Masyarakat malang banyak yang suka mengkonsumsi produk olahan umbiumbian. 2. Threads (Ancaman) a) Kimpul dan Ubi Kelapa yang cukup susah diperoleh. b) Banyak kalangan masyarakat yang condong memilih mengganti bahan pangan pokok dengan suatu produk yang telah mereka konsumsi atau telah dikenal sejak lama. c) Kurangnya peranan atau dukungan pemerintah terhadap petani umbi-umbian. d) Banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang pemanfaatan umbi yang diggunakan sebagai bahan pembuatan beras analog Setelah mengklasifikasi berbagai kemungkinan dari faktor internal dan eksternal dan agar mudah menemukan hasil analisis maka digunakanlah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

5 perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis yaitu pada Gambar 3 I. Strategi SO (Strenghts-Opportunities) 1. Meningkatkan jumlah produksi beras analog 2. Meningkatkan kualitas dan mutu produk beras analog. 3. Pemasaran produk beras analog harus lebih ditingkatkan. II. Strategi WO (Weakness-Opportunities) 1. Melakukan kegiatan pengenalan dan penyuluhan lebih gencar kepada masyarakat tentang beras analog dan juga kandungan-kandungan gizi serta manfaat yang diperoleh. 2. Gerakan One Days No Rice dalam setahun harus bisa lebih diperbanyak. III. Strategi ST (Streghts-Threads) 1. Meningkatkan kualitas serta mutu produk beras analog yang akan dipasarkan pada masyarakat. 2. Memberikan saran serta masukan kepada pemerintah supaya sektor pertanian tanaman lokal bisa lebih dikembangkan. 3. Mengadakan penyuluhan kepada banyak kalangan masyarakat dan kalangan lain tentang pemanfaatan bahan umbi yang diolah menjadi produk beras analog. IV. Strategi WT (Weakness-Threads) 1. Menambah kegiatan penyuluhan kepada petani serta kepada masyarakat tentang beras analog sebagai bahan baku pengganti beras biasa. 2. Melakukan kunjungan atau terjun langsung ke lapangan agar pemerintahan terkait bisa melihat kondisi petani umbi dan memberikan peranan atau campur tangan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian aspek teknis serta finansial beras analog umbi ini dapat dikatakan layak, dan juga dari segi faktor pendukung semua pihak terkait sangat mendukung program beras analog yangberbasis umbi kimpul dan ubi kelapa yang tentunya program beras analog ini juga dalam upaya diversifikasi pangan. Gambar 3. Penentuan Srategi Dengan Matriks SWOT Saran Penelitian selanjutnya dapat lebih diperhatikan dalam penentuan harga dari kebutuhan, dan juga untuk beras analog diperlukan penyuluhan lebih kepada semua pihak agar program beras analog terus berjalan.

6 DAFTAR PUSTAKA Freddy, R Great Sales Forecast For Marketing. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Jumingan Studi Kelayakan Bisnis. Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Pujawan, I Supply Chain Management. Penerbit Guna Widya.Surabaya Umar, H Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

PERENCANAAN PRODUKSI BERAS ANALOG BERBAHAN GEMBILI, GADUNG, DAN GARUT

PERENCANAAN PRODUKSI BERAS ANALOG BERBAHAN GEMBILI, GADUNG, DAN GARUT PERENCANAAN PRODUKSI BERAS ANALOG BERBAHAN GEMBILI, GADUNG, DAN GARUT PADA SKALA IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) (KAJIAN ANALISIS TEKNIS, FINANSIAL, DAN FAKTOR PENDUKUNG) PRODUCTION PLANNING ANALOGOUS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) Arie Febrianto Mulyadi, Usman Effendi, Rio Widiyan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUKSI PASTA MANGGA PODANG URANG (Studi Kasus pada IKM Kelompok Wanita Tani Budidaya Tiron Makmur Banyakan, Kediri) JURNAL Oleh : IIN SUNDARI NIM. 0811030108-103 JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR) The Feasibility Analysis of Technical and Financial

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR L 1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Dicky Fransdelly Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Making merupakan salah

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian 35 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Timur, khususnya di PPP Labuhan. Penelitian ini difokuskan pada PPP Labuhan karena pelabuhan perikanan tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh : PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI Oleh : PRAPTI AKHIRININGSIH NPM : 0533010001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian pengembangan perikanan pelagis di Kabupaten Bangka Selatan dilakukan selama 6 bulan dari Bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data 13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011. Tempat penelitian berada di dua lokasi yaitu untuk kapal fiberglass di galangan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT Irawan, Analisis Biaya Produksi Mie Non Gandum ANALISIS BIAYA PRODUKSI MIE NON GANDUM SKALA UMKM DI SUBANG JAWA BARAT Berlian Irawan 1) Rima Kumalasari 2) Muhammad Zaini 3) Bina Unteawati 4) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara) Ismael Limbong*), Mozart B Darus**), Emalisa**) *) Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG Sitanggang, Yanshen Manatap Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Email : Yanshen_simanjuntak@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM EFEKTIFITAS GLISEROL MONOSTEARAT (GMS) TERHADAP MUTU DONAT LABU KUNING SKRIPSI Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM. 0333010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK FINANSIAL ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 134 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. Dollar Super Plastin is one of manufacturing companies which engaged in the manufacture of plastics and as a distributor. Company today wants to invest capital in the form of a new branch

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Suprapto 1, Sardju Subagjo 2, dan Poppy Arsil 2 1). Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Pertanian

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat. III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Indolakto Sukabumi dan pelaksanaan analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Capital Budgeting,Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Capital Budgeting,Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, bisnis mikro dan menengah turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, pemerintah berupaya untuk menggalakkan segala kegiatan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR Aris Tri Cahyono 1), Dyah Permana 2) 1), 2) Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis Kemitraan

II. LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis Kemitraan II. LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis Kemitraan Kemitraan pada dasarnya mengacu pada hubungan kerjasama antar pengusaha yang terbentuk antara usaha kecil menengah (UKM) dengan usaha besar. Kemitraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Tempat penelitian dan pengambilan data dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang. 3.2 Alat

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMASARAN USAHA AYAM BAKAR DENGAN METODE SWOT

PENINGKATAN PEMASARAN USAHA AYAM BAKAR DENGAN METODE SWOT PENINGKATAN PEMASARAN USAHA AYAM BAKAR DENGAN METODE SWOT SKRIPSI Oleh : ERIK PRAYOGO 201110215079 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2016 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU (Agroindustri Tahu Bapak Iwan di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Sri Indrapura) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF TAHU AGROINDUSTRY

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

KELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP KELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP Ribut Santosa* ) *) Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja Sumenep

Lebih terperinci

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25 ABSTRACT Small and Medium Enterprise (SMEs) is a type of business that many are obtain by various parties due to not require huge capital and can obtain on a variety of fields. Often times business owners

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai) ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai) Roni Johannes Sinaga *), Dr. Ir. Salmiah, MS **), Ir. M. Jufri,

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc JTAM INOVASI AGROINDUSTRI April 208 Vol. No. (23-29) Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Ikan Asin Sepat Rawa Menggunakan Batch Dryer (Financial Feasibility Analysis of Salted Sepat Rawa Processing

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi.

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pisang Pisang (Musa paradiciaca. L) merupakan tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. Pemintaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK ABON IKAN KERING UNTUK MENGAKSES PASAR INTERNASIONAL

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK ABON IKAN KERING UNTUK MENGAKSES PASAR INTERNASIONAL STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK ABON IKAN KERING UNTUK MENGAKSES PASAR INTERNASIONAL Sutinah Made, Sri Suro Adhawaty, Hamzah, Amiluddin. Alamat Email; smade_icmi@yahoo.co.id Staff Dosen Sosial Ekonomi Perikanan

Lebih terperinci

Gracia Francisca Linardi (6103009134). Perencanaan Home Industry Kerupuk Jagung Dengan Proporsi Tapioka Dan Tepung Jagung 1:1 Dari Total Tepung 500 Kg Per Hari. Di bawah bimbingan : I. M. Indah Epriliati,

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal Ismail, Indradi 1, Dian Wijayanto 2, Taufik Yulianto 3 dan Suroto 4 Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI USAHA INDUSTRI SANDAL BANTAR KARET

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI USAHA INDUSTRI SANDAL BANTAR KARET USAHA INDUSTRI SANDAL BANTAR KARET Asep Suparman, S.E, M.Si Tenaga Ahli Pemasaran PLPBK PNPM Disampaikan Pada Rapat Koordinasi BAPPEDA Kab. Sukabumi Sejak tahun 1970 industri sandal Bantar Karet terkenal

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS

ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS Oleh: Suliyanto, Agus Suroso, Ary Yunanto, dan Ratno Purnomo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Suliyanto 1 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail: suli_yanto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci