BAB 2 LANDASAN TEORI. AVR merupakan sebuah IC (Integrated Circuit) yang berbentuk chip dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. AVR merupakan sebuah IC (Integrated Circuit) yang berbentuk chip dengan"

Transkripsi

1 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum AVR Pengertian AVR merupakan sebuah IC (Integrated Circuit) yang berbentuk chip dengan program dan data yang di simpan secara terpisah. Biasanya menyimpan program dan data dalam memori yang dapat berubah secara permanent ataupun semi-permanen. Oleh karena itu, pada dasarnya AVR cocok untuk embedded system, setelah program memori di-protect dari tegangan pendek dan factor lingkungan lainnya yangh dapat menyebabkan program menjadi rusak (corrupt). AVR dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi di bidang otomasi seperti keamanan, sekuritas, dan sistem pertunjukkan. AVR sendiri di bagi menjadi tiga bagian (keluarga), tinyavr, megaavr, Application Spesific AVR, yang masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda., seperti pada program memori, paket pin-nya, peripheral set, dan di tambah juga dengan beberapa instruksi tambahan di dalamnya (khusus untuk megaavr). Dalam penelitian ini digunakan AVR dengan tipe ATMega 162, yang memiliki 2 buah serial port, karena input (GPS) dan output (PC) dari penelitian ini berkomunikasi secara serial.

2 ATMega162 ATMega162 merupakan sebuah IC (Integrated Circuit) bertegangan rendah dengan tipe CMOS 8-bit Microcontroller yang berbasiskan pada arsitektur AVR. Mikrokontroller ini bekerja pada tegangan 3.3V-5V yang membuatnya cocok untuk dipergunakan pada aplikasi yang bersifat mobile dan bergantung pada power supply yang sifatnya terbatas seperti batere. Selain itu, yang membedakan AVR ini dengan mikrokontroller lainnya adalah terintegrasinya 2 buah port serial tipe USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver & Transmitter) di dalamnya. Tipe AVR ini juga memiliki kecepatan hingga 8MHz dengan clock internal maupun eksternal yang membuatnya lebih unggul, karena kemampuannya untuk mengeksekusi 1 command (perintah) dalam setiap clock. Selain 2 port serial, AVR tipe ini memiliki memori flash untuk menyimpan program sebesar 16Kb, RAM sebagai penyimpan data eksekusi program sebesar 1Kb, dan EEPROM sebesar 512 byte. Dengan dukungan fitur-fitur tambahan seperti internal/eksternal interrupt, timer, dan sebagainya, mikrokontroller ini dianggap siap dan cocok dipergunakan, baik untuk penelitian ini maupun untuk pengembangan selanjutnya hingga adanya teknologi yang memungkinkan dapat mendukung lebih baik lagi Komunikasi Serial Komunikasi serial dibagi mejadi dua jenis mode, yaitu mode sinkron dan asinkron. Pada penelitian ini digunakan komunikasi serial dengan mode asinkron. Komunikasi asinkron serial merupakan sebuah protocol transmisi asinkronus, dimana komunikasi ini tidak menggunakan clock, tetapi telah memiliki baud rate yang telah disepakati oleh masing-masing sistem yang sedang berkomunikasi. Kerja

3 31 dari komunikasi ini adalah, sinyal start dikirimkan pada saat sebelum data dikirimkan, dan sinyal stop dikirimkan setelah setiap data selesai dikirimkan. Sinyal start digunakan untuk mempersiapkan mekanisme penerimaan untuk menerima dan memproses data yang akan dikirimkan dan sinyal stop berguna untuk mempersiapkan mekanisme penerimaan data berikutnya. Gambar 2.1. Ilustrasi cara kerja komunikasi serial asinkron Great Circle Distance Pengertian Great Circle Distance merupakan jarak terpendek di antara dua titik pada permukaan bola, di hitung sepanjang jalur pada permukaan tersebut. Karena geometri bola berbeda dengan geometri Euclidean, maka penghitungan untuk jarak di ambil dari bentuk yang berbeda. Jarak antara dua titik pada jarak Euclidean merupakan panjang dari sebuah garis lurus, dari satu titik ke titik yang lainnya, sedangkan pada bola tidak terdapat garis lurus. Pada geometri non-euclidean, garis lurus ditempati oleh geodesics. Geodesics pada bola merupakan sebuah lingkaran sempurna (great circles), dimana lingkaran pada inti bola berimpitan dengan inti bola lainnya. Jika di antara dua titik pada bola yang berlawanan secara tidak langsung satu sama lainnya, disebut dengan Unique Great Circle. Dua titik tersebut dipisahkan oleh great circle melalui dua busur. Panjang dari busur terpendek merupakan jarak great circle di antara titik. Di antara dua titik yang berlawanan secara tidak langsung satu sama lainnya, disebut titik antipodal. Meskipun memiliki great circles yang tidak terbatas,

4 32 tetapi seluruh busur pada great circles di antara antipodal memiliki panjang yang sama. Karena bumi menyerupai bola, penghitungan great circle distance menjadi penting untuk mencari jarak terpendek di antara titik-titik pada permukaan bumi, dan juga penting dalam hal navigasi, seperti halnya pada GPS Formula Perhitungan Hukum cosines untuk bola adalah : = { + Δ } Dimana : Δ = Δ = = jarak/sudut tengah. perbedaan bujur. ; = (secara berurutan) Lintang dan Bujur. Bentuk arccosine ini dapat memiliki kesalahan yang cukup besar untuk kasus yang biasa, dimana memiliki jarak yang cukup kecil. Sehingga agar lebih akurat dalam perhitungan dengan jarak yang lebih kecil digunakan perhitungan sederhana yang disebut dengan haversine. Δ = Meskipun formula ini akurat untuk banyak jarak, tetapi tidak menutup kemungkinan dari cukup kesalahan untuk kasus khusus (yang tidak biasa) dari titik antipodal.

5 33 Jika r merupakan radius great circle distance dari bola, maka jarak dari great circle dilambangkan dengan r σ. Sebelum menggunakan formula di atas secara efektif, hal pertama yang harus diperhatikan adalah merubah koordinat yang diketahui menjadi derajat dan radian dengan cara perhitungan di bawah ini., ( ) = Teori Khusus Media Penyimpanan Menggunakan MMC Pengertian MMC Pada penelitian ini digunakan media penyimpanan berupa Multimedia Card (MMC), seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. MMC merupakan sebuah flash memory card yang memiliki ukuran seperti perangko (24mm x 32mm x 1.4mm), yang biasanya digunakan untuk media penyimpanan yang sifatnya removable media. Pada awalnya MMC hanya dapat digunakan untuk 1 bit serial interface. Namun, pada versi yang terakhir dapat mentransfer data 4 hingga 8 bits pada waktu yang bersamaan. MMC memiliki 7-pin serial interface, dan dua protokol untuk komunikasi, MMC mode dan SPI mode. Keduanya memiliki maksimum clock sebesar 20MHz. Meskipun kedua metode tersebut berbeda, penulisan data pada kedua mode dapat di baca oleh host untuk keduanya.

6 34 Gambar 2.2. Fungsi-fungsi Pin pada MMC (Sumber : MultiMediaCard TM User s Manual RENESAS) Konsep MMC MMC memiliki konsep yang menawarkan kemudahan dalam penggunaan sistem utama saat diaplikasikan ke dalam suatu sistem Kontrol Software Dengan menggunakan metode ini, sinyal pada MMC tersebut secara langsung dikoneksikan ke dalam port mikrokontroler. Protokol MMC ini lebih baik jika memiliki sumber dari control software di sinyal port. Host sistemnya sangat sederhana, tetapi kecepatan transfer datanya lambat.

7 Kontrol Adapter Dengan menggunakan metode ini, sebuah adapter (hardware) disertakan di antara mikroprosesor dan MMC untuk mengontrol MMC itu sendiri Kontrol Adapter melalui bus sederhana Dengan menggunakan metode ini, MMC adapter sudah dikoneksikan ke bus sederhana melalui sebuah aplikasi adapter Kontrol Adapter melalui PC bus sederhana Dengan menggunakan metode ini, MMC adapter sudah dikoneksikan ke sebuah PC bus melalui bus bridge. Sistem ini kompleks dan mahal, tetapi kecepatan data transfernya meningkat.

8 36 Gambar 2.3. Ilustrasi konsep MMC (Sumber : MultiMediaCard TM User s Manual RENESAS) Fitur-fitur pada MMC Clock Frequency Tertinggi Dengan dapat dicapainya clock frequencies yang maksimum dari 20 MHz hingga 26 MHz dan 52 MHz memungkinkan pemindahan data tertinggi dan lebih cocok untuk arsitektur mobile phone. Beroperasi pada 52MHz x 8 bit mode, data dapat dipindahkan hingga 52MBps (426Mbits/sec), yang berarti 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan standar sebelumnya.

9 Bus-width yang Lebih Lebar Bus-width dengan perkalian yang baru memungkinkan host untuk merancang secara fleksibel dan bandwidth transfer data tertinggi pada clock speed yang diberikan, untuk mengakomodasi lebih isi data intensif pada mobile phones dan digital camera. Untuk tambahan, MMCmobile Card merupakan standar memory card yang berukuran kecil pertama kali yang dapat memberikan operasi dual tegangan 3v / 3,3v dan 1.8v. Hal ini sangatlah penting untuk generasi baru pada mobile phones dan konsumen kecil peralatan elektronik yang memiliki konsumsi tegangan yang rendah GPS (Global Positioning System) Pengertian GPS GPS merupakan sebuah sistem navigasi dan posisi yang berbasiskan satelit yang mengorbit pada bumi dengan ketinggian sekitar mil dari bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dimana 21 satelit digunakan secara aktif dan 3 buah satelit digunakan sebagai cadangan apabila terdapat satu atau lebih satelit yang gagal berfungsi. GPS yang dimaksud pada pendefinisian subbab ini adalah GPS receiver yang dimana dapat menitikkan posisi manapun di bumi, sehingga dapat melacak posisi keberadaan yang sekarang. Pada awalnya GPS digunakan oleh militer Amerika untuk melacak seorang ataupun sekelompok prajurit dari sekitar 10 hingga 20 meter dari posisi sebenarnya. Namun pada awal tahun 80-an, pemerintah mengijinkan penggunaan GPS secara umum oleh publik khususnya pada komersial bisnis, travel, jasa pengiriman, dan lainnya. GPS dapat beroperasi selama 24 jam dan dapat digunakan di seluruh wilayah muka bumi

10 38 ini, karena GPS menggunakan satelit yang selalu mengorbit pada bumi selama 24 jam Cara Kerja GPS Secara Umum GPS bekerja dengan cara melokasikan empat atau lebih dari satelit, mencari jarak antar satelit dan menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan lokasi di bumi. Cara kerja tersebut berdasarkan prinsip matematika dasar yang disebut dengan trilaterasi. Trilaterasi merupakan sebuah metode perhitungan jarak antara dua atau lebih titik yang bersinggungan. Dengan kata lain, pada trilaterasi ada sebuah titik yang tidak dikenal, ditetapkan dengan cara mengukur panjang dari setiap sisi pada segitiga antara titik yang tidak diketahui dengan dua atau lebih titik yang telah diketahui, contohnya adalah satelit. Mudahnya, satelit akan mencari irisan dari 2 posisi (titik) yang berbeda atau lebih, sehingga di dapat titik tengah (irisan) dari beberapa titik yang berbeda tersebut. Sebagai contoh, saat kita tersesat di suatu tempat yang tidak kita ketahui dan bertanya ke seseorang dan diberitahu bahwa kita berada di sekitar 30 Km kota A. Gambar 2.4. Pengambilan titik pertama oleh GPS Lalu kita bertanya lagi pada orang lain, dan diberitahu bahwa kita berada pada 50Km dari kota B. Pada saat kita kombinasikan antara informasi pertama dengan

11 39 informasi yang kedua, maka kita akan mendapatkan satu titik yang beririsan, tetapi belum menunjukan titik tengah. Gambar 2.5. Penggabungan kedua titik yang telah didapat (2-D Trilateration) Dan orang ketiga menginformasikan bahwa kita berada pada 40 Km dari kota C, dan akhirnya kita dapat mengeliminasi beberapa kemungkinan yang sebelumnya di dapat dari tiga informasi, sehingga di dapat satu titik tengah yang akhirnya menunjukkan posisi kita berada sekarang, yaitu di kota D. Ilustrasi tersebut mendefinisikan dengan apa yang disebut dengan 2D-Trilateration. Gambar 2.6. Penggabungan ketiga titik yang telah didapat (2-D Trilateration) Selain 2D-Trilateration ada pula 3D-Trilateration, yang prinsipnya tidak jauh berbeda, tapi lebih sulit untuk memvisualisasikannya. Namun, sesungguhnya GPS membutuhkan satelit keempat untuk mendapatkan posisi 3D (3 Dimensi) yang lebih

12 40 akurat. Oleh karena, clock yang terdapat pada receiver dan clock yang terdapat pada satelit tidak sama akurat. Selain itu sinyal yang diberikan oleh satelit pada GPS bergerak sangat cepat sehingga menyebabkan GPS menerima informasi yang kurang akurat. Satelit melakukan pengiriman informasi data pada GPS dengan cara mengirimkan kode-kode sinyal radio yang unik pada setiap satelit. Sehingga penerima di bumi secara pasif menerima sinyal radio satelit dan mengukur waktu yang diperlukan sinyal sampai ke receiver Bagian Pada GPS Pada GPS terdapat tiga buah segmen, dimana ketiga segmen tersebut dapat menunjukkan siapa yang mengoperasikan dan apa yang dioperasikan. Ketiga segmen tersebut adalah Space Segment, Control Segment, dan User Segment, dimana Control Segment mengirimkan data ke satelit (Space Segment) dan dikirim ke pengguna (User Segment), seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah ini.

13 41 Gambar 2.7. Segmen pada GPS (Sumber : Understanding The GPS, An Introducing to the GPS, what it is and how it works) Space Segment Space Segment dioperasikan oleh pihak militer Amerika Serikat dan di administrasi oleh Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (U.S. Space Command) yang merupakan bagian dari Angkatan Udara Amerika Serikat (U.S. Air Force). Space Segment merupakan bagian dari konstelasi yang lengkap dari satelit GPS Navstar yang mengorbit. Seperti yang telah disebutkan di atas, dalam konstelasi terdapat 21 satelit yang beroperasi dengan tambahan tiga satelit yang mengorbit sebagai cadangan jika terjadi kegagalan proses, jadi total keseluruhannya adalah 24 satelit, yang diletakkan pada enam orbit yang berjarak kurang lebih sekitar Km. Setiap satelit pada enam orbit tersebut membentuk sudut 55 derajat dari equator dan berjarak 60 derajat pada setiap satelit, dengan empat satelit dilokasikan pada setiap orbit. Setiap satelit mengitari

14 42 bumi selama 12 jam, yang dapat diartikan dalam 24 jam setiap satelit telah mengitari bumi sebanyak dua kali. Setiap satelit menerima bahan bakar dari matahari yang diolah menjadi sumber energi agar dapat terus beroperasi Control Segment Control Segment dioperasikan dan diadministrasi sama seperti Space Segment. Pada dasarnya Control Segment mengelola satelit dan data yang dikirim. Control Segment merupakan sebuah bagian pusat kendali yang dapat mengontrol dan memonitor kerja setiap satelit yang ada dan memastikannya bekerja dengan baik. Seluruh informasi yang dikirim dan di terima diproses pada MCS (Master Control Station) yang berlokasi di Basis Angkatan Udara Falcon (Falcon Air Force Base) dan lima buah stasium monitor diletakkan secara strategis si seluruh penjuru dunia. Gambar 2.8. Sistem Kerja Pada Control Segment (Sumber : Understanding The GPS, An Introducing to the GPS, what it is and how it works)

15 User Segment User Segment terdiri dari receiver-receiver yang di desain untuk dapat menerima, menterjemahkan dan memproses sinyal dari satelit GPS yang ada. Receiver tersebut dapat berdiri sendiri atau yang sudah terintegrasi pada sistem yang lainnya (Komputer (PC), PDA, Handphone, dan lainnya). Setiap GPS di rancang dengan beragam, sesuai dengan kebutuhannya NMEA (National Marine Electronics Association) Data NMEA merupakan standar protokol yang digunakan oleh dan/atau untuk berbagai macam peralatan elektronik marinir Amerika Serikat. Komunikasi GPS termasuk salah satu peralatan elektronik yang menggunakan standar ini. Banyak program komputer yang membutuhkan informasi posisi secara real time mengerti dan mengharapkan data menjadi dalam bentuk NMEA. Data tersebut termasuk dalam solusi PVT (Position, Velocity, Time) yang dihitung oleh GPS. Ide dari NMEA itu sendiri adalah untuk mengirim satu jalur data yang disebut dengan sebuah sentence (kalimat) yang terkandung di dalamnya dan berdiri sendiri dari sentence lainnya. Ada suatu standar untuk setiap kategori device dan juga kemampuan untuk mendefinisikan sentence agar dapat digunakan untuk setiap individu. Kebanyakan GPS dirancang untuk dapat membaca NMEA dan kompatibel dengan banyak serial port komputer yang menggunakan protokol RS232. NMEA memiliki standar baudrate sebesar 4800 b/s dengan 8 bit data, tanpa parity dan hanya one stop bit, meskipun baudrate dari beberapa interface dapat diatur sendiri sesuai yang diinginkan oleh pengguna.

16 44 NMEA memiliki beberapa sentence yang dapat digunakan pada GPS. Namun, dalam penelitian ini tidak semua sentence dalam NMEA yang digunakan, tetapi hanya GGA saja. GGA GGA merupakan sentence yang dapat menyediakan informasi posisi secara 3D (3-Dimensi) dan ketepatan data. $GPGGA,123519, ,N, ,E,1,08,0.9,545.4,M,46.9,M,,*47 dimana: GGA : Data tetap dari GPS : Data diambil pada waktu 12:35:19 terhadap UTC ,N : Data diambil pada latitud 48 derajat menit ke arah N (North/Utara) ,E : Data diambil pada longitud 11 derajat menit ke arah E (East/Timur) 1 : Fix quality, dimana: 0 = Invalid 1 = GPS fix (SPS) 2 = DGPS fix 3 = PPS fix 4 = Real Time Kinematic 5 = Float RTK 6 = Estimated (dead reckoning) (2.3 feature)

17 45 7 = Manual input mode 8 = Simulation mode 08 : Jumlah satelit yang sedang di track 0.9 : Posisi dilution horisontalhorizontal dilution of position 545.4,M : Jarak di atas permukaan laut 46.9,M : Ketinggian permukaan laut di atas WGS84 ellipsoid (Data Kosong) : Waktu dalam detik setelah update terakhir DGPS (Data Kosong) : Nomor ID dari stasiun DGPS *47 : Data checksum, selalu dimulai dengan * NMEA sentences yang digunakan pada penelitian ini hanya GGA, karena pada sentence tersebut dapat memberikan informasi posisi secara 3-D dan keakuratan data.

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Safety Board Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah papan yang digunakan untuk menampilkan data-data terkait informasi keselamatan kerja. Adapun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 4 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 GPS Data Logger Abstrak Triwibowo Kuncoro Jakti 0700686662 Nugraha Wira Menggala 0700731243

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini 46 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini kami menitikberatkan pada pengunaan GPS sebagai sistem perekam posisi koordinat yang dilalui selama berkendara

Lebih terperinci

Mengetahui Posisi Dengan Modul Penerima GPS dengan Modul TF-11 dan Kabel CB-232

Mengetahui Posisi Dengan Modul Penerima GPS dengan Modul TF-11 dan Kabel CB-232 Mengetahui Posisi Dengan Modul Penerima GPS dengan Modul TF-11 dan Kabel CB-232 GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem navigasi dengan menggunakan bantuan satelit. Dimanapun posisi sesorang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M Halaman 1 dari 4 halaman UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA LAB. Energi Terbarukan TEKNIK ELEKTRO UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM No Dokumen : 004/IK-AK2/LABEE-FT/2016 Tanggal Berlaku : 5 September 2016

Lebih terperinci

Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang. memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan

Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang. memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan 19 Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan mengirim pesan melalui interface modem. Agar dapat melaksanakan tugas ini,

Lebih terperinci

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader Yeni Agustina 10101804 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah RFID (Radio Frequency Identification) adalah

Lebih terperinci

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler BAB II PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F005 2.1 Pengenalan Mikrokontroler Mikroprosesor adalah sebuah proses komputer pada sebuah IC (Intergrated Circuit) yang di dalamnya terdapat aritmatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial Organisasi Sistem Komputer Port Serial Ditulis Oleh : Ria Anggraeni (10060204004) Taufik Saleh (10060207002) Fenny Maslia U (10060204006) Gita Rakhmalia (10060204015) Universitas Islam Bandung 2008 Pada

Lebih terperinci

oleh : Syaifullah Agus Setyo Nugroho Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir Achmad Affandi, DEA 2. Ir. Gatot Kusrahardjo, MT

oleh : Syaifullah Agus Setyo Nugroho Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir Achmad Affandi, DEA 2. Ir. Gatot Kusrahardjo, MT RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN POSISI PADA BAND ISM oleh : Syaifullah Agus Setyo Nugroho 2206 100 613 Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir Achmad Affandi, DEA 2. Ir. Gatot Kusrahardjo, MT Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR

PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR Oleh YULIANTO SETIAWAN 0405230515 TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

Memantau apa saja dengan GPS

Memantau apa saja dengan GPS Memantau apa saja dengan GPS (Global Positioning System) Dalam film Enemy of The State, tokoh pengacara Robert Clayton Dean (diperankan oleh Will Smith) tiba-tiba saja hidupnya jadi kacau-balau. Ke mana

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS(Global Positioning System) adalah sebuah sistem navigasi berbasiskan radio yang menyediakan informasi koordinat posisi, kecepatan, dan waktu kepada pengguna di

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE) Toyibin Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu

Lebih terperinci

Published By Stefanikha

Published By Stefanikha Selain CPU dan Unit Memori, Unit Input Output (I/O) merupakan komponen pokok dalam sebuah sistem mikroprosesor. Sistem mikroprosesor memerlukan unit I/O untuk menyajikan proses dan hasil pengolahan CPU.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang terus berkembang saat ini, kebutuhan manusia akan informasi mencakup banyak hal, salah satunya adalah kebutuhan akan informasi lokasi.

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang 29 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemasangan Alat E-Logbook di Lapangan Pemasangan alat e-logbook dimulai dengan menyambungkan GPS Map Garmin 585 yang sudah tersambung transduser dan antena GPS dengan INOS-

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning System (GPS)

Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning System (GPS) Rancang Bangun Sistem Pelacak Posisi Kendaraan Menggunakan Global Positioning System (GPS) Ansorul Khalim Harris Pirngadi Suwito Jurusan Teknik Elektro-FTI, ITS, Surabaya-60111, Email:www.its.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sistem Tertanam Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno 1 Arsitektur Atmega328 Prosesor atau mikroprosesor adalah suatu perangkat digital berupa Chip atau IC (Integrated Circuit) yang digunakan untuk memproses

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL

APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: NAUFAL ANAS

Lebih terperinci

SISTEM PELACAKAN KEBERADAAN LOKASI KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 MELALUI LAYANAN SMS. Disusun Oleh : Nama : Indra Pratama Nrp :

SISTEM PELACAKAN KEBERADAAN LOKASI KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 MELALUI LAYANAN SMS. Disusun Oleh : Nama : Indra Pratama Nrp : SISTEM PELACAKAN KEBERADAAN LOKASI KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 MELALUI LAYANAN SMS Disusun Oleh : Nama : Indra Pratama Nrp : 0522033 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Interface Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur sistem tersebut

Lebih terperinci

GPS (Global Positioning Sistem)

GPS (Global Positioning Sistem) Global Positioning Sistem atau yang biasa disebut dengan GPS adalah suatu sistem yang berguna untuk menentukan letak suatu lokasi di permukaan bumi dengan koordinat lintang dan bujur dengan bantuan penyelarasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu

Lebih terperinci

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan Octa Heriana 1), Arief Nur Rahman 2), Pamungkas Daud 3) 1) Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Analisis dan Perancangan Sistem Terpusat Penentuan Lokasi Keberadaan Ikan dan Penuntun Kapal

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware). Hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan BAB II DASAR TEORI Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang sistem forensik digital pada kendaraan bermotor khususnya disini sepeda motor.

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH:

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH: MATA KULIAH: ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011 BY: AYU ANGGRIANI H_02904010

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

Gambar Komunikasi serial dengan komputer 1.6. Port Serial Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal sebagai

Lebih terperinci

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS PENENTUAN POSISI DENGAN GPS Disampaikan Dalam Acara Workshop Geospasial Untuk Guru Oleh Ir.Endang,M.Pd, Widyaiswara BIG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Jln. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong, Bogor 16911

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

PERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER. Yudhi Gunardi 1,Aris Munandar 2

PERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER. Yudhi Gunardi 1,Aris Munandar 2 PERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER Yudhi Gunardi 1,Aris Munandar 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Email: yudhi.gunardi@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini. Secara umum cara kerja alat dapat dijelaskan sebagai berikut: 3. Cara Kerja

Lebih terperinci

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R Click Muhammad to edit Master Ardhiyan subtitle Mukaffi style NRP 2207039020 Dosen

Lebih terperinci

Bab VIII. Penggunaan GPS

Bab VIII. Penggunaan GPS Bab VIII. Penggunaan GPS Pengenalan GPS Global Positioning System atau disingkat GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang yang semakin modern, persaingan pun semakin ketat. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang semakin berkembang khususnya dibidang telekomunikasi,

Lebih terperinci

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya, dibahas tentang desain mikrokomputer yang terdiri atas CPU, RAM dan ROM operasi

Lebih terperinci

AKUISISI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DENGAN KOMPUTER PADA MODEL KAPAL SEBAGAI SARANA PENELITIAN

AKUISISI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DENGAN KOMPUTER PADA MODEL KAPAL SEBAGAI SARANA PENELITIAN AKUISISI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DENGAN KOMPUTER PADA MODEL KAPAL SEBAGAI SARANA PENELITIAN Muh. Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

IMPELEMENTASI SISTEM PEMANTAUAN OBJEK BERGERAK DENGAN MEMANFAATKAN FREKUENSI RADIO MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SISTEM)

IMPELEMENTASI SISTEM PEMANTAUAN OBJEK BERGERAK DENGAN MEMANFAATKAN FREKUENSI RADIO MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SISTEM) IMPELEMENTASI SISTEM PEMANTAUAN OBJEK BERGERAK DENGAN MEMANFAATKAN FREKUENSI RADIO MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SISTEM) Abdul Jabbar Lubis 1 E-mail: abduljabbarlbs@yahoo.co.id Diterima : 20 Juli

Lebih terperinci

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit

Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit Teknologi Automatic Vehicle Location (AVL) pada Sistem Komunikasi Satelit Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Sistem Komunikasi Satelit prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1. PENGUJIAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II berisi tentang Kit SIM908 EVB, HyperTerminal, Instruksi AT, NMEA. 2.1. Kit SIM908 EVB Kit SIM908EVB adalah perpaduan antara mesin GSM dan GPS. memiliki fitur-fitur mobile

Lebih terperinci

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) Pengantar Teknologi Informasi 1 BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" Abstraksi Sistem Komputer Secara abstrak level sebuah sistem komputer modern dari level rendah sampai level tertinggi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Matakuliah : Teknik Interface dan Peripheral Kode : TKC-210 Teori : 2 sks Praktikum : 1 sks Deskripsi Matakuliah Standar Kompetensi Program Studi : Di kuliah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi GPS GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat dengan bantuan penyelarasan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Laut dan Metode Pengukurannya Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Pada dunia digital terdapat dua metode pengiriman data yang umum digunakan, yaitu pengiriman data secara pararel dan pengiriman data secara serial. Pada pengiriman

Lebih terperinci

kunci ganda dan ada juga sistem alarm yang berfungi memberikan peringatan atau suara-suara. Dengan hanya memberikan aksi-aksi pasif tersebut, sistem p

kunci ganda dan ada juga sistem alarm yang berfungi memberikan peringatan atau suara-suara. Dengan hanya memberikan aksi-aksi pasif tersebut, sistem p Mutaka Fadillah Hanofridho Email : mutaka_fadillah@yahoo.com Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Sistem Keamanan Sepeda Motor Berbasis

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8 Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller Atmega 8 AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti

Lebih terperinci

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (L1)

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (L1) Apa Mode Survei yang reliable? Kapan kondisi yang tepat? Realtime: RTK-Radio; RTK-NTRIP JIKA TERSEDIA JARINGAN DATA INTERNET Post Processing: Static- Relative; Kinematic; Stop and Go Realtime: RTK-Radio;

Lebih terperinci

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51 Perkembangan industri saat ini menuntut pemrosesan pada sistem kontrol yang semakin dinamis dalam setiap tahapan perancangan, pengoperasian, maupun perawatan. Peralatan yang kompak, fleksibel namun handal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Parancangan Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat pada perancangan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima pada komputer

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller TTH2D3 Mikroprosesor Organisasi berkaitan dengan fungsi dan desain bagian-bagian sistem komputer digital yang menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller ATMega 8535 ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) keluarga ATMega. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur 8 bit, dimana

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

Ket. Ranah kognitif a. Tipe hasil belajar : Pengetahuan (C1) proporsi 43,33 % b. Tipe hasil belajar : Pemahaman (C2) proporsi 56,66 %

Ket. Ranah kognitif a. Tipe hasil belajar : Pengetahuan (C1) proporsi 43,33 % b. Tipe hasil belajar : Pemahaman (C2) proporsi 56,66 % KISI-KISI SOAL UJI COBA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN SISTEM MIKROKONTROLER Kompetensi Dasar Aspek Penguasaan Materi Indikator Soal 1. Menjelaskan Sistem Mikrokontroler Memiliki pengetahuan & pemahaman

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler Tipe Atmega 644p BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem dan penjelasan mengenai perangkat-perangkat yang digunakan untuk merealisasikan

Lebih terperinci

PROTOTIPE PELACAK POSISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DENGAN INFORMASI MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

PROTOTIPE PELACAK POSISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DENGAN INFORMASI MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER PROTOTIPE PELACAK POSISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DENGAN INFORMASI MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER Dadan Nurdin Bagenda 1) Rudi Priatna 2) 1) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen 30 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini menggunakan sensor api sebagai masukan. Fungsi sensor ini adalah untuk mendeteksi adanya titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

Materi 5: Protokol I2C

Materi 5: Protokol I2C Materi 5: Protokol I2C I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali IIC Inter-Integrated Circuit Terkadang disebut I 2 C Awalnya dikembangkan oleh Philips Semiconductor (saat ini mjd NXP Semiconductor)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM2576 BAB II LANDASAN TEORI Regulator LM 2576 adalah regulator dengan kemampuan switching. Regulator ini biasanya digunakan untuk menghasilkan output yang akurat. LM2576 sendiri mampu bekerja

Lebih terperinci