INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010"

Transkripsi

1

2 Excecutive Summary INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG dengan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG

3 Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 LATAR BELAKANG Salah satu fungsi pemerintah adalah melayani masyarakat sehingga pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Tingkat Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Untuk mencapai hal tersebut telah dikeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. 1

4 Executive Summary TUJUAN Tujuan penyusunan IKM ini untuk mendapatkan feed back secara berkala atas kinerja/kualitas pelayanan yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya secara berkesinambungan. METODOLOGI Ruang lingkup kegiatan IKM ini adalah melakukan kegiatan survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilaksanakan unit pelayanan instansi pemerintah. Unit pelayanan instansi pemerintah di Kabupaten Bandung yang akan disurvei pada tahun anggaran 2010 sebanyak 16 (enam belas) objek pelayanan yaitu: 1. Obyek layanan terpusat di tingkat kabupaten : 1) Pelayanan Kesehatan pada RSD Majalaya. 2) Pelayanan Kesehatan pada RSD Soreang. 3) Pelayanan Kesehatan pada RSD Cicalengka. 2

5 Executive Summary 4) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) > 250 5) Pelayanan Izin Usaha Perdagangan. 6) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. 7) Pelayanan Izin Tempat Usaha (SITU). 8) Pelayanan Izin Penyelenggaraan Reklame. 9) Pelayanan Izin Gangguan Umum (HO). 10) Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran. 2. Obyek layanan tersebar di tingkat kecamatan yaitu : 1) Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas. 2) Pelayanan Pendidikan (Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Dasar/SD) 3) Pelayanan Pembuatan KTP. 4) Pelayanan Pembuatan KK. 5) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) <= 250 m2. 6) Pelayanan Pembuatan Akta Jual Beli Tanah. 3

6 Executive Summary Tolok Ukur Penilaian dalam kegiatan survei IKM ini digunakan 14 (empat belas) unsur pertanyaan yang meliputi : 1. Prosedur Layanan 2. Persyaratan Layanan 3. Kejelasan Petugas Layanan 4. Kedisiplinan Petugas Layanan 5. Tanggungjawab Petugas Layanan 6. Kemampuan Petugas Layanan 7. Kecepatan Layanan 8. Keadilan Layanan 9. Kesopanan dan Keramahan Layanan 10. Kewajaran Biaya Layanan 11. Kepastian Biaya Layanan 12. Kepastian Jadual Layanan 13. Kenyamanan Layanan 14. Keamanan Layanan Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Pemilihan responden sampel yang dimaksud adalah pemilihan anggota 4

7 Executive Summary masyarakat sebagai responden pada survei ini yang sedang maupun telah mendapatkan pelayanan baik untuk untuk unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten maupun yang tersebar di Kecamatan. Jumlah responden setiap unit pelayanan sebesar 150 responden. Dasar penetapan jumlah responden didapat dari (jumlah unsur pertanyaan + 1 ) x 10, sehingga jumlah responden adalah (14 + 1) x 10 = 150. Total responden yang akan disurvei sebanyak 16 unit layanan x 150 responden /unit pelayanan = responden. Pemilihan Sampel/Responden dibedakan antara unit pelayanan yang terpusat dengan yang tersebar di kecamatan. Pemilihan responden pada unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten dilakukan secara langsung pada saat waktu pelayanan di buka untuk umum. Jika selama periode pencacahan jumlah responden diperkirakan kurang 150 orang maka pencacahan dilaksanakan di tempat tinggal/tempat kerja responden yang pernah mendapat pelayanan pada tahun 2010 dan bertempat tinggal di wilayah kabupaten Bandung. 5

8 Executive Summary Pemilihan responden untuk unit pelayanan yang tersebar di kecamatan dilakukan menjadi dua tahap 1) Pemilihan Kecamatan Sampel dan 2) Pemilihan Responden. Jumlah kecamatan sampel sebanyak 15 kecamatan yaitu : 1. Cimenyan 2. Pangalengan 7. Pameungpeuk 10. Dayeuhkolot 13. Cicalengka 3. Ciwidey 4. Baleendah 8. Soreang 11. Pacet 14. Rancaekek 5. Pasirjambu 6. Banjaran 9. Margaasih 12. Paseh 15.Solokan Jeruk Responden yang dicacah pada survei ini adalah anggota masyarakat atau badan hukum yang sedang/telah mendapatkan pelayanan pada unit-unit pelayanan di tingkat kecamatan. Jumlah sampel setiap unit layanan adalah 150 responden dan target jumlah responden per unit layanan pada setiap kecamatan sampel masing-masing sebanyak 10 responden. 6

9 Executive Summary Metode Analisis dalam pengolahan data IKM berpedoman pada Kepmen PAN RI No. KEP/25/ M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, sebagai berikut : 1) Nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata-rata tertimbang = jumlah bobot/jumlah unsur = 1/14 = 0,071 2) Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata, tertimbang dengan rumus sebagai berikut : IKM = Total Nilai Persepsi Unsur Total Unsur X Nilai Rata-rata Tertimbang 7

10 Executive Summary 3) Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: IKM Konversi = IKM Unit pelayanan x 25 Tabel 1. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan NILAI NILAI NILAI MUTU KINERJA UNIT INTERVAL PERSEPSI INTERVAL IKM LAYANAN PELAYANAN KONVERSI IKM 1 1,00-1, ,75 D Tidak Baik 2 1,76 2,50 43,76 62,50 C Kurang Baik 3 2,51 3,25 62,51 81,25 B Baik 4 3,26 4,00 81,26 100,00 A Sangat Baik Waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat adalah selama 3 (tiga) bulan kalender, dimulai pada minggu ke-2 bulan September 2010 sampai dengan minggu ke-2 bulan Desember

11 Executive Summary PROFIL RESPONDEN Umur Responden pada survei ini sebagian besar berada dalam kelompok umur di bawah 41 tahun yag mencapai 53 %. Urutan kedua terbesar adalah responden pada kelompok umur 41 sampai 60 tahun yang mencapai 41,4 %. Rincian lebih lengkap kelompok umur responden dapat dilihat pada Grafik 1. Jika dilihat dari pola jawaban responden sebagai persepsi mereka terhadap pelayanan publik maka terdapat kecenderungan yang sama utuk semua kelompok umur. Responden yang mendapatkan kepuasan atas pelayanan publik yang mereka terima mencapai lebih dari 83 % untuk setiap kelompok umur. Kepuasan mereka tercermin dari pemilihan jawaban mereka pada skor 3 atau 4 (lihat Grafik 2). Jenis Kelamin Responden IKM 2010 sebagian besar terdiri dari Laki-laki yaitu sebesar 61,8 % %. Responden laki-laki ini mendominasi pada 11 unit pelayanan yang bersarnya 9

12 Executive Summary bervariasi antara 68 % sampai 100 % (Grafik 2). Responden perempuan banyak mendominasi di 5 unit pelayanan bidang kesehatan dan penerimaan siswa baru SDN. Persentase responden perempuan pada ke lima unit tersebut bervariasi mulai dari 55 % sampai 90 %. Pada unit pelayanan penerimaan siswa baru SDN, persentase responden perempuan mencapai 90 % (Grafik 3). Responden IKM 2010 berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan antara laki-laki dan perempuan relatif tidak berbeda persepsi (yang menggambarkan kepuasan mereka) atas pelayanan publik yang mereka terima. Mereka umumnya merasa puas atas pelayanan publik yang mereka terima. Tingkat kepuasan mereka dapat dilihat berdasarkan Grafik 4 berikut ini yang menunjukkan bahwa persentase responden laki-laki dan perempuan yang memilih jawaban 3 atau 4 mencapai lebih dari 83 %, sedangkan yang memilih jawaban 1 atau 2 hanya mencapai sekitar 14 %. (Grafik 4). 10

13 Executive Summary 11

14 Executive Summary 12

15 Executive Summary 13

16 Executive Summary 14

17 Executive Summary Pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA yang mencapai 39 %. Responden dengan pendidikan terakhir SMP ke bawah mencapai 41 % (Grafik 5). Pada semua tingkat pendidikan terakhir responden terdapat kecenderungan bahwa sebagian besar responden menyatakan kepuasan mereka atas pelayanan publik yang mereka terima. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 6 berikut ini yang menunjukkan bahwa lebih dari 82 % responden memilih jawaban 3 atau 4. Pekerjaan Utama Responden sebagian besar masuk dalam kategori lainya yaitu sebesar 40,2 %. Kategori ini meliputi ibu rumah tangga, orang yang tidak/belum bekerja atau aparat RT/RW atau desa. Urutan kedua terbesar adalah responden dengan pekerjaan utama sebagai wiraswasta (Grafik 7). Responden IKM 2010 menunjukkan pola jawaban yang cenderung tidak berbeda pada setiap kelompok pekerjaan utama. Persentase responden yang puas atas pelayanan publik yang mereka terima mencapai 79 % sampai 86 % (Grafik 8). 15

18 Executive Summary 16

19 Executive Summary 17

20 Executive Summary 18

21 Executive Summary 19

22 Executive Summary NILAI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) Nilai IKM merupakan cerminan dari kinerja unit pelayanan. Kinerja unit pelayanan dinilai Sangat baik jika Nilai IKM antara 81,26 100; interval 62,51 81,25 dinilai Baik; interval 43,76 62,50 dinilai Kurang Baik dan antara 25 43,75 dinilai Tidak baik. Nilai IKM hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik tahun 2010 pada 16 unit pelayanan menunjukkan bahwa nilai IKM yang dicapai berada pada rentang 68,05 sampai 76,39. Sesuai dengan kategorisasi berdasarkan SK Menpan No 25 Tahun 2004, mutu pelayanan 16 unit pelayanan tersebut termasuk kategori B yang artinya menunjukkan kinerja yang termasuk dalam kategori Baik. Nilai IKM yang terbesar dicapai oleh Rumah Sakit Daerah Cicalengka yang mencapai nilai sebesar 76,39. Nilai IKM yang paling kecil diperoleh Rumah Sakit Daerah Majalaya dengan nilai IKM sebesar 68,05. Sementara itu rata-rata Nilai IKM untuk semua unit pelayanan mencapai angka 72,38 seperti dapat dilihat pada Grafik 9. 20

23 Executive Summary 21

24 Executive Summary Dari 16 unit pelayanan, terdapat 6 unit pelayanan yang mengalami peningkatan nilai IKM yaitu : 1. Pelayanan Kesehatan RSD Soreang 2. Pelayanan Pembuatan SIUP 3. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor 4. Pelayanan Pembuatan SITU 5. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 6. Pelayanan Pembuatan KK Peningkatan nilai IKM terbesar dicapai oleh unit pelayanan Pembuatan SIUP yang mencapai 4,65 atau naik sebesar 6,79 %. Unit pelayanan yang mengalami penurunan terbesar terdapat pada pelayanan Pembuatan Akte Kelahiran yang turun sebesar 4,69 atau turun sebesar 6,21 % (Tabel 2). Perubahan nilai IKM tahun 2010 dari tahun 2009 dapat dilihat lebih rinci berdasarkan nilai rata-rata tiap unsur layanannya. Pada Tabel Tabel 3 dapat kita lihat bahwa unsur Kecepatan 22

25 Executive Summary Pelayanan dan Kepastian Jadwal Pelayanan cukup mendominasi. Ini terlihat bahwa 10 dari 16 unit pelayaan memiliki salah satu atau kedua unsur pelayanan dengan nilai rata-rata terendah. Unsur Kepastian Jadwal Pelayanan menjadi unsur yang memiliki nilai rata-rata terendah pada beberapa unit pelayanan. Khusus pada unit pelayan kesehatan di RSD Majalaya dan Pembuatan AJB Tanah tidak hanya memiliki nilai rata-rata yang terendah tetapi juga masih termasuk kategori Kurang Baik. Selain unsur Kecepatan Layanan dan Kepastian Jadwal Pelayanan, unsur lainnya yang masih memiliki nilai rata-rata terendah adalah unsur Kepastian Biaya Pelayanan dan Kenyamanan Lingkungan. 23

26 Executive Summary Tabel 2. Nilai Indeks Kepuasan Mayarakat di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Jenis Pelayanan Nilai IKM 2009 Nilai IKM 2010 Kinerja 2010 (1) (2) (3) (4) 1) Kesehatan RSD Majalaya. 70,25 68,05 Baik 2) Kesehatan RSD Soreang. 73,28 74,82 Baik 3) Kesehatan RSD Cicalengka 76,39 Baik 4) Pembuatan IMB > ,11 72,96 Baik 5) Pembuatan SIUP 68,53 73,18 Baik 6) Pengujian Kendaraan Bermotor. 73,67 75,02 Baik 7) Pembuatan SITU 72,25 73,09 Baik 8) Izin Penyelenggaraan Reklame. 76,8 74,43 Baik 9) Izin Undang-Undang Gangguan 70,39 Baik 10) Pembuatan Akta Kelahiran 75,48 70,79 Baik 11) Kesehatan pada Puskesmas. 71,92 73,07 Baik 12) Penerimaan Siswa Baru SDN 74,38 Baik 13) Pembuatan KTP. 70,65 70,41 Baik 14) Pembuatan KK. 70,15 70,18 Baik 15) Pembuata IMB <= 250 m2. 71,86 71,13 Baik 16) Pembuatan AJB Tanah 69,84 Baik 24

27 Executive Summary Tabel 3. Nilai rata-rata unsur-unaur layanan yang terendah pada setiap unit pelayanan di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Jenis Pelayanan Unsur Layanan Nilai Rata-rata Kinerja (1) (2) (3) (4) 1) Kesehatan RSD Majalaya. Kecepatan Pelayanan 2,30 Kurang Baik Kepastian Biaya Pelayanan 2,46 Kurang Baik Kepastian Jadwal Pelayanan 2,36 Kurang Baik 2) Kesehatan RSD Soreang. Kenyamanan Lingkungan 2,78 Baik 3) Kesehatan RSD Cicalengka. Kenyamanan Lingkungan 2,78 Baik 4) Pembuatan IMB > 250 Kecepatan Pelayanan 2,73 Baik 5) Pembuatan SIUP Kepastian Jadwal Pelayanan 2,78 Baik 6) Pengujian Kendaraan Bermotor Kepastian Biaya Pelayanan 2,41 Kurang Baik 7) Pembuatan SITU Kecepatan Pelayanan 2,77 Baik 8) Izin Penyelenggaraan Reklame Kecepatan Pelayanan 2,89 Baik 9) Izin Undang-Undang Gangguan Kepastian Jadwal Pelayanan 2,57 Baik 10) Pembuatan Akta Kelahiran Kecepatan Pelayanan 2,43 Kurang Baik Kenyamanan Lingkungan 2,31 Kurang Baik 11) Kesehatan pada Puskesmas. Kecepatan Pelayanan 2,65 Baik 12) Penerimaan Siswa Baru SDN Kenyamanan Lingkungan 2,72 Baik 13) Pembuatan KTP. Kecepatan Pelayanan 2,59 Baik 14) Pembuatan KK. Kepastian Jadwal Pelayanan 2,51 Baik 15) Pembuata IMB <= 250 m2. Kepastian Jadwal Pelayanan 2,62 Baik 16) Pembuatan AJB Tanah Kecepatan Pelayanan 2,45 Kurang Baik Kepastian Jadwal Pelayanan 2,47 Kurang Baik 25

28 Executive Summary KESIMPULAN Pelayanan publik pada 16 unit pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 termasuk kategori Baik. Penilaian ini didasarkan kepada nilai IKM hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Tahun 2010 yang berada pada interval 68,05 76,39. Nilai IKM yang terbesar dicapai oleh Rumah Sakit Daerah Cicalengka yang mencapai nilai sebesar 76,39. Nilai IKM yang paling kecil diperoleh Rumah Sakit Daerah Majalaya dengan nilai IKM sebesar 68,05. Rata-rata Nilai IKM untuk semua unit pelayanan mencapai angka 72,38. Terdapat dua unsur layanan yang masih dikeluhkan oleh masyarakat yaitu unsur Kecepatan Pelayanan dan Kepastian Jadwal Pelayanan. Unsur lainnya dengan rata-rata nilai yang masih rendah adalah Kepastian Biaya Pelayanan dan Kenyamanan Lingkungan Pelayanan. 26

29 Excecutive Summary INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG dengan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG

30 Executive Summary Bupati Bandung Kata Sambutan Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu Pemerintah melalui Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Kebijakan ini sangat penting untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah dalam melayani masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, publikasi Executive Summary Indeks Kepuasan Masyarakat ahun 2010 ini kami nilai sangat penting dalam mengevaluasi kualitas pelayanan publik di Kabupaten Bandung. Kami mengucapkan terimakasih kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku Executive Summary ini, semoga bermanfaat. Wassalamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Soreang, Nopember 2010 BUPATI BANDUNG, H. OBAR SOBARNA, S. Ip. ii

31 Executive Summary KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan salah satu tolok ukur untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadapat pelayanan publik. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ini diperoleh berdasarkan kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik. Pada tahun 2010 ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung bekerja sama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung melaksanakan survei ini. Buku publikasi Executive Summary Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2010 ini menyajikan data ringkas mengenai nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (Nilai IKM) terhadap 16 unit pelayanan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Selain itu pula disajikan nilai rata-rata unsur-unsur layanan yang masih harus dibenahi pada setiap unit pelayanan. Akhirnya kami mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku Executive summary ini. Semoga bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam pelayanan publik. Wassalamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Soreang, Nopember 2010 Kepala BPS Kabupaten Bandung Soegiri Soetardi, MA NIP. : iii

32 Executive Summary DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI KAB BANDUNG... ii KATA PENGANTAR KEPALA BPS... iii DAFTAR ISI... iv LATAR BELAKANG... 1 TUJUAN... 2 METODOLOGI... 3 PROFIL RESPONDEN... 9 NILAI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KESIMPULAN iv

33 Bupati Bandung Kata Sambutan Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas perkenannya buku publikasi Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2010 dapat diterbitkan. Kami menilai buku ini sangat penting dalam memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat atas kualitas pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat sehingga pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Oleh sebab itu publikasi ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dalam peningkatan kinerja pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Akhirnya kami mengucapkan terimaksih kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian publikasi ini. Wassalamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Soreang, Desember BUPATI BANDUNG, H. OBAR SOBARNA, S. Ip. ii

34 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan karunia sehngga buku publikasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Bandung Tahun 2010 dapat diterbitkan. Buku Publikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. Publikasi ini mengambarkan persepsi masyarakat atas pelayanan 16 unit pelayanan publik di Kabupaten Bandung berdasarkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Tahun Adapun 16 unit pelayanan tersebut adalah pelayanan kesehatan pada Puskesmas, Pendidikan, KTP, KK, IMB <= 250m 2, Pembuatan AJB, Ijin Undang-Undang Gangguan, IMB>250m 2, RSD Majalaya, RSD Soreang, RSD Cicalengka, SIUP, SITU, Ijin Penyelenggaraan Reklame, Pengujian Kendaraan Bermotor, dan Akta Kelahiran. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian publikasi ini. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Soreang, Desember 2010 Kepala BPS Kabupaten Bandung Soegiri Soetardi, MA NIP. : iii

35 DAFTAR ISI Halaman Kata Sambutan Bupati Kata Pengantar Kepala BPS Kab Bandung Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik ii iii iv vi vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sasaran Manfaat Dasar Hukum 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan Publik Peraturan Daerah tentang Pelayanan Publik 13 BAB III METODOLOGI Lokasi dan Cakupan Survei Konsep dan Definisi Tolok Ukur Penilaian 29 iv

36 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pemilihan Responden Metode Analisis Jadwal Kegiatan Pengawasan dan Pemeriksaan hasil Survei Pengolahan Data Pengujian Kualitas Data 37 BAB IV HASIL SURVEI Profil Responden Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Pembahasan 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 83 DAFTAR PUSTAKA 84 v

37 DAFTAR TABEL No. Nama Hal Tabel 3-1 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Tabel 4-1 Nilai Indeks Kepuasan Mayarakat di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Tabel 4-2 Nilai rata-rata unsur-unsur layanan yang terendah pada setiap unit pelayanan di Kabupaten Bandung Tahun vi

38 DAFTAR GRAFIK No. Nama Hal Grafik 4-1 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan kelompok umur (tahun) Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Grafik 4-2 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan kelompok umur (tahun) Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-3 Persentase Jawababn Responden Berdasarkan Kelompok Umur (tahun) Terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-4 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Jenis Kelamin Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Grafik 4-5 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Jenis Kelamin Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-6 Persentase Jawababn Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-7 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Grafik 4-8 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun vii

39 No. Nama Hal Grafik 4-9 Persentase Jawababn Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-10 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Pekerjaan Utama Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Grafik 4-11 Persentase responden Survei IKM Tahun 2010 pada berdasarkan Pekerjaan Utama Pada Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Grafik 4-12 Grafik 4-13 Grafik 4-14 Grafik 4-15 Grafik 4-16 Grafik 4-17 Persentase Jawababn Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Terhadap Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Kesehatan Pada RSD Majalaya di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Kesehatan Pada RSD Soreang di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Kesehatan Pada RSD Cicalengka di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan IMB > 250 m2 di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan SIUP di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan viii

40 No. Nama Hal Grafik 4-18 Grafik 4-19 Grafik 4-20 Grafik 4-21 Grafik 4-22 Grafik 4-23 Grafik 4-24 Grafik 4-25 Grafik 4-26 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan SITU di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Ijin Penyelenggaraan Reklame di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembauatan Ijin Undang-Undang Gangguan di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan Akte Kelahiran di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Penerimaan Siswa SDN di Kabupaten Bandung Tahun 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan KTP di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan KK di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan ix

41 No. Nama Hal Grafik 4-27 Grafik 4-28 Grafik 4-29 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan IMB < 250 m2 di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai Rata-rata Unsur Layanan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan Pembuatan AJB di Kabupaten Bandung Tahun 2009 dan 2010 Nilai IKM Konversi Per Unit Pelayanan di Kabupaten Bandung Tahun x

42 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan Pemerintah dalam rangka akuntabilitas pelayanan publik adalah telah dikeluarkannya kebijakan pendayagunaan aparatur Negara bidang pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang memberikan kepuasan pelanggan. Selanjutnya dikeluarkan juga Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Salah satu indikasi kepemerintahan yang baik (good governance) adalah keikutsertaan (participation) masyarakat dalam nenentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah sebagai fasilitator dan dinamisator/agen pembangunan. Partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menilai (evaluation) atau umpan balik (feedback) terhadap semua bentuk aplikasi atau penerapan (implementation) kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang diambil. Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. 1

43 Pendahuluan Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, perlu disusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data IKM dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya Maksud dan Tujuan Kegiatan penyusunan IKM dimaksudkan untuk menilai seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan unit penyelenggara pelayanan Pemerintah Daerah melalui survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Tujuan penyusunan IKM ini untuk mendapatkan feed back secara berkala atas kinerja/kualitas pelayanan yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya secara berkesinambungan Sasaran Sasaran penyusunan IKM adalah :. a. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; 2

44 Pendahuluan b. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna; c. Untuk menumbuhkan kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik Manfaat Dengan tersedianya data IKM secara periodik, dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik; b. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik; c. Sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang harus dilakukan; d. Diketahui nilai indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Daerah; e. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan; f. Terinformasikan tentang gambaran kinerja unit pelayanan bagi masyarakat Dasar Hukum Peraturan perundangan-undangan yang melatar belakangi Kegiatan Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diantaranya adalah : 1. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 jo Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; 3

45 Pendahuluan 2. Undang-undang RI No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah RI No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 4. Peraturan Pemerintah RI No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 6. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7. Keputusan Presiden RI No. 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 8. Instruksi Presiden RI No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 7 Tahun 2006 juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 2007 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah; 10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum; 11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 25/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara; 12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 170/KEP/M.PAN/6/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara; 13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. KEP/63/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; 15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 3 Tahun 2001 tentang Izin Undang-undang Gangguan; 4

46 Pendahuluan 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 6 Tahun 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Reklame; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16 Tahun 2001 tentang Perizinan di Lingkungan Diners Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Bandung; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 18 Tahun 2001 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Retribusi Penggatian Biaya Cetak Administrasi Kependudukan dan Akta Pencatatan Penduduk; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Retribusi Jasa Umum di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2005 Perubahan Atas Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2002 Tentang Retribusi Perizinan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 23. Perda No 16 Tahu 2009 tentang Tata Bangunan 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2010 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010; 25. Peraturan Bupati Bandung No. 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; 26. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008); 27. Peraturan Bupati Bandung Nomor 37 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Kabupaten Bandung Tahun 2010; 28. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2010 tentang Penjabaran APBD Kabupaten Bandung Tahun 2010; 29. Keputusan Bupati Bandung Nomor 027/Kep.446/Pemb/2009 tentang Standar Satuan Harga Barang/Jasa Pemerintah Kab. Bandung Tahun 2010; 30. Peraturan Bupati Bandung No 33 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksana Perda No 16 Tahun 2009 tentang Tata Bangunan 5

47 Pendahuluan 31. Keputusan Kepala BAPPEDA Kabupaten Bandung selaku Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Nomor 188.4/072A.Sekret/ 2010, tanggal 9 Februari 2010 tentang Penunjukan Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pembantu Bendahara Pengeluaran, (Kasir, Pembuat Dokumen Pengeluaran dan Pengurusan Gaji), Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, Tim Pemeriksa Barang dan Jasa, serta Tim Teknis Jasa Konsultansi pada BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2010; 32. Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun

48 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan Publik Konsep Pelayanan Publik Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Pada tataran konseptual, pelayanan mencakup dimensi yang luas karena meliputi wilayah privat (private sector) maupun wilayah publik (public domain). Dimensi publik dari pelayanan tampak dari pendapat yang dikemukakan Thoha (dalam Pusdiklat LAN, 2000), bahwa pelayanan masyarakat adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dan/atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam rangka pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, pelayanan masyarakat dalam pendapat Thoha berkaitan dengan pemenuhan kepentingan umum atau publik. Kepentingan umum merupakan konsep yang multi interpretatif khususnya menyangkut siapa yang dimaksud dengan umum atau publik tersebut. Shepherd dan Wilcox (dalam Saefullah, 1999) memberikan pengertian bahwa publik adalah the whole community, individuals, sharing citizenship, responsibilities, and benefits. Dalam kaitannya dengan pemerintahan, kata umum atau publik mengandung arti sebagai masyarakat umum sehingga kepentingan umum diartikan sebagai kepentingan masyarakat luas, sebagaimana dikemukakan Moenir (2002:15) yang 7

49 Tinjauan Pustaka mengartikan kepentingan umum sebagai suatu bentuk kepentingan yang menyangkut orang banyak atau masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan, yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan (hajat/hidup) orang banyak atau masyarakat. Pelayanan publik terdiri dari dua kategori, yakni pelayanan dasar (substantif) dan pelayanan administrasi. Pelayanan dasar menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar manusia, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, permukiman, dll., sedangkan pelayanan administrasi menyangkut pelayanan pendataan sebagai konsekuensi dari status sebagai warga negara, seperti pelayanan KTP, Kartu Keluarga, perizinan usaha, dll Pengukuran Kualitas Pelayanan Penilaian terhadap kualitas pelayanan bukan didasarkan atas pengakuan atau penilaian dari pemberi pelayanan, tetapi diberikan oleh langganan atau pihak yang menerima pelayanan. Namun demikian, tidak ada suatu standar yang dapat dipakai sebagai ukuran umum tentang kualitas pelayanan. Hal ini disebabkan unsur subyektivitas dalam diri penerima pelayanan, seseorang mungkin menilai suatu pelayanan yang diterimanya sudah memuaskan tetapi belum memuaskan bagi orang lain. Ketiadaan standar kualitas pelayanan yang sifatnya universal hendaknya tidak menjadi alasan bagi pemberi pelayanan untuk tidak memperhatikan kualitas pelayanannya. Pengukuran kualitas pelayanan merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk tujuan peningkatan kualitas pelayanan. Untuk mengetahui aspek-aspek mana yang harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan maka diperlukan pengukuran terhadap kualitas dari pelayanan yang diberikannya. Untuk bekerja secara sistematis dalam upaya menemukan dan meyelesaikan masalah-masalah utama benar-benar mengetahui dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi 8

50 Tinjauan Pustaka sepanjang waktu, diperlukan ukuran-ukuran untuk membandingkan kualitas kinerja pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan dan digunakan metode yang tepat untuk mengukur kualitas pelayanan. Terdapat dua tipe pengukuran kualitas pelayanan publik, yakni pengukuran kuantitatif dan kualitatif, yang keduanya saling melengkapi. Metode kuantitatif bertujuan untuk mengukur fakta obyektif, seperti lamanya seorang pasien harus menunggu saat dioperasi, berapa lama seseorang harus menunggu untuk dilayani, dan sebagainya. Dengan kata lain, pengukuran obyektif merupakan standar teknis dalam pelayanan publik. Sementara pengukuran kualitatif tidak memiliki presisi yang sama, tetapi dapat memberikan informasi yang tidak dapat diperoleh dari metode kuantitatif. Metode kualitatif membantu untuk memahami harapan dan kebutuhan masyarakat. Pengukuran kualitatif mencakup proses mendengarkan, mempelajari, menganalisis, dan menginterpretasikan pernyataan pelanggan. Ada empat langkah dalam mengukur kualitas pelayanan publik, terdiri dari: a) Langkah pertama adalah mendefinisikan konsep kualitas untuk mengukur kualitas itu sendiri. Kualitas dirasakan oleh pelanggan artinya pelanggan diberi konsep mengenai kualitas. Maka pemberi jasa pelayanan mendefinisikan konsep kualitas bagi pelanggan berdasarkan pada faktor reliabilitas, kepercayaan, dan recovery; b) Langkah kedua, adalah membuat para pengguna jasa pelayanan agar mau merinci faktor-faktor tadi menjadi variabel. Variabel sebaiknya dirumuskan semaksimal mungkin berdasarkan pernyataan pelanggan itu sendiri; c) Langkah ketiga, adalah membuat skala ukuran penilaian untuk setiap variabel, misalnya pengukuran didasarkan atas skala ukuran 1 sampai 5, Hal ini akan membantu pemahaman pandangan pengguna jasa terhadap 9

51 Tinjauan Pustaka pelayanan yang ideal; d) Langkah keempat adalah mengarahkan pelanggan untuk menilai pelayanan pada saat ini. Hasil penilaian atau pengukuran tersebut akan memberikan informasi untuk menyusun sasaran-sasaran kualitas yang didasarkan pada variabel dan faktor kualitas mendasar bagi pelanggan. Hasil dari pengukuran kualitas akan menjadi landasan dalam membuat kebijakan perbaikan kualitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, kondisi yang diperlukan untuk mendukung pengukuran kualitas yang sahih (valid) antara lain adalah: a. Pengukuran harus dimulai pada permulaan program; b. Pengukuran kualitas dilakukan pada keseluruhan sistem; c. Melibatkan semua individu yang terkait dengan proses; d. Seharusnya dapat memunculkan data; e. Pengukuran kualitas yang menghasilkan informasi-informasi utama seharusnya dicatat tanpa distorsi, yang berarti harus akurat; f. Perlu adanya komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran performansi kualitas dan perbaikannya; g. Program-program pengukuran dan perbaikan kualitas seharusnya dapat dipecah-pecah atau diuraikan dalam batas-batas yang jelas sehingga tidak tumpang tindih dengan program yang lain. Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, maka pengukuran kualitas dapat dilakukan pada 3 tingkat, yakni pada tingkat proses, tingkat output, dan tingkat outcome. Pengukuran pada tingkat proses dilakukan pada setiap langkah atau aktivitas dalam proses. Tujuannya untuk mengidentifikasi perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses dan menggunakan ukuran-ukuran ini untuk mengendalikan operasi serta memperkirakan output pelayanan yang akan dihasilkan. 10

52 Tinjauan Pustaka Pengukuran pada tingkat output dilakukan dengan mengukur karakteristik output pelayanan yang dihasilkan dibandingkan dengan spesifikasi karakteristik yang diinginkan masyarakat pengguna jasa pelayanan. Beberapa contoh ukuran pada tingkat output adalah kesesuaian output dengan keinginan masyarakat, tingkat efektivitas dan efisiensi produksi, kualitas dari produk yang dihasilkan, dan lain-lain. Pengukuran pada tingkat outcome mengukur bagaimana baiknya suatu produk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna jasa layanan. Jadi mengukur tingkat kepuasan pengguna jasa dalam mengkonsumsi produk yang disediakan. Pengukuran pada tingkat outcome merupakan tingkat tertinggi dalam pengukuran kualitas. Beberapa contoh ukuran pada tingkat outcome adalah banyaknya keluhan pelanggan yang diterima, tingkat ketepatan waktu penyerahan produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan, dan sejenisnya. Pelayanan publik sudah seharusnya memperhatikan kualitas pelayanan karena pelayanan yang baik adalah awal bagi tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, yang selanjutnya akan menjadi penentu pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, pengukuran mengenai kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara pelayanan yang diharapkan (expected service) dengan pelayanan yang diterima (received service). Dalam metode pengukuran ini, penilaian masyarakat selaku konsumen berperan penting dalam mengukur kualitas pelayanan publik. Menurut Zeithaml-Parasuraman-Bery (1990 : 23), pengukuran kualitas pelayanan publik didasarkan pada indikator-indikator: 1. Tangibles, artinya kualitas pelayanan yang berupa sarana fisik perkantoran, ruang tunggu, dan lain-lain; 2. Reliability, yakni kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya; 11

53 Tinjauan Pustaka 3. Responsiveness, yakni kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan konsumen; 4. Assurance, yakni kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam meyakinkan dan menumbuhkan kepercayaan konsumen; 5. Emphaty, yakni sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen. Kelima indikator inilah yang kemudian dijabarkan dalam sejumlah tolok ukur IKM untuk menilai kualitas pelayanan publik yang diberikan unit layanan pemerintah. IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pemerintah melalui Keputusan Menpan No. 25/KEP/M.PAN/2/2004 telah menyusun 14 indikator standar penilaian IKM yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah untuk menilai kinerja pelayanan publik di instansinya, yang meliputi: prosedur pelayanan; persyaratan pelayanan; kejelasan petugas pelayanan; kedisiplinan petugas pelayanan; tanggung jawab petugas pelayanan; kemampuan petugas pelayanan; kecepatan pelayanan; keadilan mendapatkan pelayanan; kesopanan dan keramahan petugas; kewajaran biaya pelayanan; kepastian biaya pelayanan; kepastian jadwal pelayanan; kenyamanan lingkungan; serta keamanan pelayanan. Unsur-unsur ini dipandang cukup representatif untuk mengukur kelima dimensi kualitas pelayanan publik sebagaimana dikemukakan oleh Parasuraman dkk (1990). Pelayanan publik sebagai salah satu bentuk barang publik (public goods) yang diberikan pemerintah sudah selayaknya 12

54 Tinjauan Pustaka diimbangi dengan kualitas layanan yang baik, sehingga masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada pemerintah. Pelayanan publik yang prima akan menghasilkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, yang selanjutnya akan mendorong masyarakat untuk mendukung dan mentaati pemerintah karena kesadaran dan kesukarelaan, bukan karena paksaan Peraturan Daerah tentang Pelayanan Publik KTP dan Kartu Keluarga a. Dasar Hukum Peraturan daerah Kabupaten Bandung nomor 7 tahun 2004 tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 16 tahun 2000 tentang retribusi penggantian biaya cetak administrasi kependudukan dan akta pencatatan penduduk b. Struktur dan Besar Tarif Retribusi 1) Kartu Tanda Penduduk sebesar Rp ) Kartu Keluarga sebesar Rp 2500 c. Masa Retribusi Administrasi Kependudukan 1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) berlaku 5 tahun 2) Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM) berlaku 1 tahun 3) Kartu Identitas Penduduk Domisili (KID) berlaku 1 tahun 4) Kartu Nomor Induk Kependudukan (NIM) berlaku seumur hidup 5) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara (SKPPS) sesuai dengan berakhirnya masa berlaku ijin Tinggal Terbatas (KITAS) Ijin Undang Undang Gangguan (Hinder Ordonantie) a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Ijin Undang-Undang Gangguan 13

55 Tinjauan Pustaka b. Definisi Ijin Undang-Undang Gangguan adalah ijin yang diberikan bagi tempattempat usaha yang dapat menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan, kecuali kepada tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah meliputi kawasan industri dan zona industri c. Obyek Dan Subyek 1) Obyek Retribusi adalah pemberian ijin gangguan yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan masyarakat dan kelestarian lingkungan. 2) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapat dan atau memperoleh Ijin Undang-Undang Gangguan d. Persyaratan 1) Perusahaan yang terletak di Kawasan Industri Rekaman Surat Ijin Lokasi; Rekaman KTP, NPWP dan NPWPD Perusahaan yang Bersangkutan; Rekaman Akte Pendirian Bagi Perusahaan yang berstatus Badan Hukum/Badan Usaha atau rekaman Anggaran Dasar yang sudah disahkan bagi Koperasi; Rekaman Tanda Pelunasan PBB Tahun terakhir sesuai tempat peruntukan tanah/penggunaan sebagai lahan industri; Rekaman sertifikat atas tanah atau bukti perolehan tanah; Rancangan Tata Letak Instalasi, Mesin/Peralatan dan perlengkapan bangunan industri yang telah disetujui oleh pimpinan perusahaan pemohon atau yang dikuasakan; Persetujuan tetangga/atau masyarakat yang berdekatan; Bagian alir proses dilengkapi dengan daftar bahan baku/penunjang dan bagan alir pengolahan limbah; 14

56 Tinjauan Pustaka Pertimbangan teknis dari instansi teknis sesuai dengan jenis industri; Rekaman Surat Ijin Mendirikan Bangunan, Site Plan berikut Lampiran Gambar Denah Dan Situasi. 2) Perusahaan yang terletak di luar Kawasan Industri Surat Pernyataan Tidak Keberatan Dari Tetangga Yang Diketahui Kepala Desa/Lurah Dan Camat Setempat; Rekaman Surat Ijin Mendirikan Bangunan/Site Plan/Pemeriksa Lapangan; Rekaman Surat Keterangan Status Tanah; Rekaman Akte Pendirian Perusahaan; Rekaman KTP Dan NPWP; Rekomendasi Dari Dinas/Instansi Terkait Dengan Jenis Usahanya; Rekaman Pembayaran PBB Tahun Terakhir; Rekaman UKL/UPL/SPPL Bagi Perusahaan Yang Tidak Wajib Amdal. e. Struktur Dan Besar Tarif Retribusi Retribusi Ijin Undang-Undang Gangguan Dipungut Retribusi Sebagai Pembayaran Atas Pemberian Ijin Gangguan Kepada Orang Pribadi Atau Badan Di Lokasi Tertentu Yang Dapat Menimbukan Bahaya Kerugian Dan Gangguan Masyarakat Dan Kelestarian Lingkungan 1) Besarnya Retribusi Berdasarkan Perhitungan Sebagai Berikut : Luas ruangan usaha x indeks lokasi x indeks gangguan x tarif dasar retribusi Dengan Ketentuan Luas Ruang Usaha Sebagai Berikut : Luas s/d 100 m² dikenakan tarif sebesar Rp. 250,00/ m² 15

57 Tinjauan Pustaka Selebihnya dikenakan tarif sebesar Rp. 100,00/ M² Besarnya retribusi untuk setiap perubahan Ijin Undang-Undang Gangguan sebagaimana dimaksud Pada Pasal 16 Peraturan Daerah Ini, ditetapkan Sebagai Berikut : Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan perubahan status kepemilikan, dikenakan retribusi sebesar 50% x tarif Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan merger, akuisisi dan perubahan status perusahaan, dikenakan retribusi sebesar 25% x tarif Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan perubahan nama perusahaan, dikenakan retribusi sebesar 10% x tarif Untuk Setiap Penerbitan Herregistrasi Ijin Undang-Undang Gangguan, dikenakan retribusi sebesar 30% dari tarif dasar 2) Masa Berlaku Ijin Undang-Undang Gangguan Jangka waktu berlakunya Ijin Undang-Undang Gangguan ditetapkan selama usaha tersebut masih berjalan Pendaftaran ulang (herregistrasi) setiap 5 (lima) tahun sekali Daftar ulang (herregistrasi) harus diajukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum jatuh tempo herregistrasi Jangka waktu penerbitan Ijin Undang-Undang Gangguan, selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak permohonan tersebut diterima secara lengkap dan benar Dalam rangka pengawasan dan pengendalian, sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan ke lokasi perusahaan oleh tim peneliti. 16

58 Tinjauan Pustaka Puskesmas a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 18 Tahun 2001 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Unit/Instalasi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bandung di Luar Rumah Sakit. b. Struktur dan Besar Tarif Pelayanan Tarif pelayanan kesehatan ialah tarif yang dipungut dari pengguna jasa yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas dan unit kesehatan lainnya di luar Rumah Sakit. 1) Tarif Rawat Jalan Tarif rawat jalan di Poliklinik Umum/KIA-KB setiap kali kunjungan Rp ,- (Dua Ribu Rupiah); Tarif rawat jalan dan konsultasi di Poliklinik Spesialis meliputi Rp ,- (Dua Ribu Rupiah) jasa konsultasi dan pengobatan sebesar Rp ,- (Enam Ribu Rupiah); Tarif rawat jalan di Poliklinik Gigi meliputi administrasi, jasa pemeriksaan dan pengobatan sebesar Rp ,- (Dua Ribu Rupiah); Tarif rawat jalan Gawat Darurat sebesar Rp ,- (Empat Ribu Rupiah) bila tidak disertai tindakan; Tarif jasa pemasangan IUD ditetapkan sebesar Rp ,- (Sepuluh Ribu Rupiah); Tarif jasa pemasangan/pencabutan Implant ditetapkan sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah); Tarif jasa pelayanan KB Injeksi ditetapkan sebesar Rp ,- (Dua Ribu Rupiah); 17

59 Tinjauan Pustaka Tarif kontrol IUD dan pelayanan efek samping ditetapkan sebesar Rp ,- (Lima Ribu Rupiah). 2) Tarif Rawat Inap Besarnya tarif pelayanan rawat inap per hari di Puskesmas dengan tempat perawatan ditetapkan sebesar sebagai berikut : Kelas A Rp ,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp ,- (Lima Belas Ribu Rupiah); Jasa perawatan di Puskesmas dengan perawatan per pasien ditetapkan Kelas A Rp ,- (Empat Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp ,- (Tiga Ribu Rupiah). Besarnya tarif pengawasan medis (visite) di Puskesmas dengan tempat perawatan/rumah Sakit Umum Kelas D per hari bagi penderita rawat inap ditetapkan untuk Dokter Umum sebesar Kelas A Rp ,- (Enam Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp ,- (Empat Ribu Rupiah) untuk Dokter Spesialis Kelas A Rp ,- (Sepuluh Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp ,- (Delapan Ribu Rupiah) SIUP dan SITU a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2001 tentang Perijinan di Lingkungan Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Bandung b. Definisi 1) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan 18

60 Tinjauan Pustaka 2) Ijin Tempat Usaha (SITU) adalah Ijin yang diberikan bagi tempattempat usaha yang tidak menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan berdasarkan Undang-undang Gangguan/HO c. Obyek dan Subyek 1) SIUP Obyek Ijin Usaha Perdagangan adalah perusahaan yang memperdagangkan barang dan jasa di wilayah Kabupaten Bandung Subyek Ijin Usaha Perdagangan adalah setiap orang atau Badan Hukum yang melaksanakan kegiatan usaha dagang di wilayah Kabupaten Bandung 2) SITU Obyek Ijin Tempat Usaha adalah Perusahaan yang tidak menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan berdasarkan Undang-Undang Gangguan/HO Subyek Ijin Tempat Usaha adalah orang atau badan hukum yang mendirikan dan atau memperluas tempat-tempat usahanya di Daerah d. Waktu Penyelesaian 1) SIUP : 7 Hari Kerja 2) SITU : 7 Hari Kerja e. Persyaratan 1) SIUP Neraca awal perusahaan 19

61 Tinjauan Pustaka Fotocopy SITU Fotocopy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Fotocopy KTP Fotocopy PBB NPWP Fotocopy HO / SITU Photo 3 x 4 = 3 Buah 2) SITU Surat Domisili Perusahaan f. Jenis Perizinan Perdagangan 1) Ijin Usaha Perdagangan dibedakan dalam : Perusahaan Kecil, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya sampai Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) tidak temasuk tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil; Perusahaan Menengah, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatas Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak temasuk tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah; Perusahaan Besar, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatas Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak temasuk tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar; 20

62 Tinjauan Pustaka 2) Ijin Tempat Usaha Perorangan atau Badan Hukum yang menggunakan tempat untuk usaha yang tidak menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan berdasarkan Undang-undang Gangguan/HO g. Struktur dan Besarnya Tarif 1) SIUP Ditentukan berdasarkan jenis/skala perdagangan dan nilai investasinya 2) SITU Biaya = Golongan Usaha x Luas Ruang Usaha x Rp 400 / m Rumah Sakit Umum Daerah a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2001 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C b. Obyek Setiap orang yang mendapat pelayanan kesehatan di Rumah Sakit diwajibkan membayar tarif sesuai jenis pelayanan kesehatan yang diterimanya c. Struktur dan Besar Tarif Pelayanan 1) Tarif Rawat Jalan Rawat Jalan meliputi Jasa Rumah Sakit dan Jasa Pelaksanaan ditentukan perkali kunjungan 2) Tarif Rawat Inap Rawat Inap meliputi Jasa Rumah Sakit, Jasa Dokter dan Jasa Keperawatan ditentukan menurut kelas perawatan sesuai pilihan 21

63 Tinjauan Pustaka pasien. Kelas perawatan tersebut terdiri dari Kelas II (dua) dan Kelas III (tiga) Retribusi Jasa Umum Di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Retribusi Jasa Umum Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. b. Obyek dan Subyek 1) Obyek adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah yang berupa pemberian pelayanan umum di bidang lalu lintas dan angkutan jalan 2) Retribusi Perijinan Tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini meliputi : Retribusi Pemeriksaan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermuatan Pribadi ; Retribusi Pengujian Kendaraan bermotor ; Retribusi Penilaian Teknis ; Retribusi Parkir Umum ; Retribusi Terminal 3) Subyek Retribusi adalah instansi, badan hukum dan/atau perorangan yang memiliki, menguasai dan atau menyelengarakan kegiatan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan c. Struktur dan Besar Tarif Besarnya Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor terdiri atas : 1) Biaya Administrasi dan Emplasement 2) Buku Uji 3) Tanda Uji 1 Unit 4) Stiker / Tanda Samping 5) Jasa Pemeriksaan : 22

64 Tinjauan Pustaka Uji Berkala : Uji berkala Pertama/Kendaraan Baru : 6) Penggantian Buku Uji yang hilang/rusak 7) Penggantian Tanda Uji yang hilang/rusak per keping 8) Biaya Pencucian Kendaraan Bermotor : 9) Biaya Mutasi Kendaraan : 10) Biaya Numpang Uji : Ijin Penyelenggaraan Reklame a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2001 tentang Ijin Penyelenggaraan Reklame b. Obyek dan Subyek 1) Objek reklame adalah setiap kegiatan pemasangan papan atau benda lain untuk tujuan komersial. 2) Subjek reklame adalah setiap orang/badan hukum atau organisasi lainnya yang merupakan kegiatan/penyelenggaraan/pemasangan reklame dalam Wilayah Kabupaten Bandung 3) Alat/bentuk reklame yang menjadi objek Peraturan Daerah ini, antara lain : Papan Merk Reklame Layar Reklame Cahaya Reklame Berjalan/Kendaraan Reklame Film Reklame Surat Selebaran Reklame Tempelan 23

65 Tinjauan Pustaka c. Tata Cara Permohonan Penyelenggaraan Reklame 1) Setiap orang / badan hukum atau organisasi lainnya yang akan menyelenggarakan reklame wajib terlebih dahulu mendapatkan Surat Ijin dari Bupati 2) Cara untuk mendapatkan surat ijin, ialah : Setiap orang/badan/badan hukum atau organisasi lainnya mengajukan permohonan kepada Bupati untuk menyelenggarakan reklame; Melampirkan rancangan gambar dengan kata-kata yang akan digunakan dalam reklame; Reklame dipasang di atas tanah milik/tanah negara harus disertai surat pernyataan tidak berkeberatan dari pemilik tanah dan atau Instansi yang bersangkutan; Pernyataan tertulis kesanggupan memelihara kebersihan, ketertiban dan keindahan reklame atau lokasi reklame; Surat Ijin Penyelenggaraan Reklame diterbitkan oleh Bupati dan diberikan kepada bersangkutan apabila Pajak reklame sudah dibayar ke Kas Daerah. 3) Didalam surat ijin harus dicantumkan agar reklame tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, keindahan, keamanan dan estetika perkotaan. d. Persyaratan 1) Izin Pemakaian Tanah Diminta Titik reklame Berdiri 2) Surat Perjanjian Apabila Reklame Yang diajukan Pihak Ketiga 3) Rencana Pemanfaatan Titik Lokasi 4) Rencana Narasi /kata-kata Yang dipasang 5) Rencana Gambar konstruksi 6) Surat pernyataan Kesanggupan Memelihara Keindahan 24

66 Tinjauan Pustaka 7) Surat Izin masyarakat Sekitar 8) Fotocopy KTP 9) Fotocopy PBB 10) Tanda Bukti Pelunasan Pajak Reklame e. Waktu Penyelesaian : 12 Hari Kerja f. Struktur dan Besarnya Tarif ; Penentuan besarnya tarif berdasarkan jenis reklame dan lokasi/jalan g. Masa Berlaku 1) Papan Merk (3 bulan s/d 12 bulan); 2) Reklame Layar/Spanduk (1 hari s/d 60 hari); 3) Reklame Cahaya (1 bulan s/d 12 bulan); 4) Reklame Berjalan/Kendaraan (1 bulan s/d 12 bulan); 5) Reklame Film/Slide (1 hari s/d 1 tahun); 6) Reklame Surat Selebaran (untuk 100 helai s/d helai ke atas, 60 hari); 7) Reklame Surat Tempelan (60 hari) IMB a. Dasar Hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2000 b. Persyaratan 1) Administrasi Formulir Pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Photo Copy KTP Photo Copy Tanda Bukti Kepemilikan Tanah Photo Copy Akte Pendirian Perusahaan 25

67 Tinjauan Pustaka Surat Kuasa Pernyataan Tetangga Photo Copy Pajak Bumi dan Bangunan Ijin Pemanfaatan Tanah AMDAL / ANDAL / UKL-UPL Site Plan IMB Lama 2) Teknis Gambar Rencana Bangunan Perhitungan Konstruksi Penyelidikan Tanah / Zonder Gambar Situasi Detail Engineering Design KDB (BCR) / KLB (FAR) Perhitungan Luas Bangunan c. Waktu Penyelesaian : 12 Hari Kerja 26

68 Metodologi BAB III METODOLOGI Pada dasarnya pelaksanaan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sudah ditetapkan di dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. IKM merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap suatu layanan Lokasi dan Cakupan Survei Ruang lingkup kegiatan IKM ini adalah melakukan kegiatan survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilaksanakan unit pelayanan instansi pemerintah. Unit pelayanan instansi pemerintah di Kabupaten Bandung yang akan disurvei pada tahun anggaran 2010 sebanyak 16 (enam belas) obyek pelayanan yaitu: 1. Obyek layanan terpusat (terdapat di tingkat kabupaten), terdiri dari 10 obyek layanan, yaitu : 1) Pelayanan Kesehatan pada RSD Majalaya. 2) Pelayanan Kesehatan pada RSD Soreang. 3) Pelayanan Kesehatan pada RSD Cicalengka. 4) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) > 250 5) Pelayanan Izin Usaha Perdagangan. 6) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. 7) Pelayanan Izin Tempat Usaha (SITU). 8) Pelayanan Izin Penyelenggaraan Reklame. 9) Pelayanan Izin Gangguan Umum (HO). 10) Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran. 27

69 Metodologi 2. Obyek layanan tersebar (terdapat di tingkat kecamatan), terdiri dari 6 obyek layanan, yaitu : 1) Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas. 2) Pelayanan Pendidikan (Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Dasar/SD) 3) Pelayanan Pembuatan KTP. 4) Pelayanan Pembuatan KK. 5) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) <= 250 m2. 6) Pelayanan Pembuatan Akta Jual Beli Tanah Konsep dan Definisi 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. 2. Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN. 3. Pelayanan publik Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagal upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. 28

70 Metodologi 4. Unit pelayanan publilk Unit kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan. 5. Kepuasan pelayanan Hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik. 6. Biaya pelayanan publik Segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Unsur pelayanan Faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan. 8. Responden Penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan atau anggota masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan publik Tolok Ukur Penilaian Untuk mengukur angka IKM digunakan 14 (empat belas) jenis unsur pertanyaan yang meliputi pertanyaan tentang : 1. Prosedur Layanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; 29

71 Metodologi 2. Persyaratan Layanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis layanannya; 3. Kejelasan Petugas Layanan Yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan layanan (nama, Jabatan serta kewenangan dan tanggungjawabnya); 4. Kedisiplinan Petugas Layanan, Yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai dengan ketentuan berlaku; 5. Tanggungjawab Petugas Layanan, Yaitu kejelasan wewenang dan tanggungjawab petugas dalammenyelenggarakan dan penyelesaian layanan; 6. Kemampuan Petugas Layanan, Yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat ; 7. Kecepatan Layanan, Yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaiakan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan; 8. Keadilan Layanan, Yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan status masyarakat yang dilayani; 9. Kesopanan dan Keramahan Layanan, Yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati; 10. Kewajaran Biaya Layanan, Yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan; 30

72 Metodologi 11. Kepastian Biaya Layanan, Yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang ditetapkan; 12. Kepastian Jadual Layanan, Yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; 13. Kenyamanan Layanan, Kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, trapi, teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima layanan; 14. Keamanan Layanan, Yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Contoh kuesioner terdapat pada Lampiran 1. Kuesioner ini terbagi dalam tiga bagian yaitu; Bagian I Bagian II Bagian III : Identitas responden meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk menganalisis profil responden dalam penilaiannya terhadap unit pelayanan instansi pemerintah. : Identitas pencacah, berisi data pencacah (apabila kuesioner diisi oleh masyarakat, bagian ini tidak diisi). : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima atas pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap unsur-unsur pelayanan yang dinilai. 31

73 Metodologi 3.5. Pemilihan Responden Pemilihan responden sampel yang dimaksud adalah pemilihan anggota masyarakat sebagai responden pada survei ini yang sedang maupun telah mendapatkan pelayanan baik untuk untuk unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten maupun yang tersebar di Kecamatan. Jumlah responden setiap unit pelayanan sebesar 150 responden. Dasar penetapan jumlah responden didapat dari (jumlah unsur pertanyaan + 1 ) x 10, sehingga jumlah responden adalah (14 + 1) x 10 = 150. Total responden yang akan disurvei sebanyak 16 unit layanan x 150 responden /unit pelayanan = responden. 1) Unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten Pemilihan responden pada unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten dilakukan secara langsung pada saat waktu pelayanan di buka untuk umum. Jika selama periode pencacahan jumlah responden diperkirakan kurang 150 orang maka pencacahan dilaksanakan di tempat tinggal/tempat kerja responden yang pernah mendapat pelayanan pada tahun 2010 dan bertempat tinggal di wilayah kabupaten Bandung. 2) Unit pelayanan yang tersebar di Kecamatan Pemilihan responden untuk unit pelayanan yang tersebar di kecamatan dilakukan menjadi dua tahap sebagai berikut : a. Pemilihan Kecamatan Sampel Pada tahun 2010 ini, survei Indeks Kepuasan Masyarakat untuk unit pelayanan yang tersebar di tingkat kecamatan hanya dilakukan pada kecamatan-kecamatan terpilih yang mewakili wilayah-wilayah di Kabupaten Bandung yang meliputi wilayah bagian barat, timur, utara dan selatan. Jumlah kecamatan sampel sebanyak 15 kecamatan. Penentuan kecamatan-kecamatan terpilih didasarkan pada lokasi geografis kecamatan 32

74 Metodologi tersebut tersebut dan dipilih secara acak. Khusus untuk Kecamatan Soreang akan dipilih sebagai kecamatan sampel (given sample) mengingat posisinya sebagai ibu kota Kabupaten Bandung. Metode pemilihan kecamatan sampel adalah sebagai berikut : 1. Mengelompokkan kecamatan berdasarkan wilayah geografis. 2. Penomoran kecamatan berdasarkan urutan kode kecamatan yang biasa digunakan oleh BPS dan penomoran pada tiap wilayah diulangi dari awal. 3. Menetapkan jumlah Kecamatan sampel sebanyak 15 kecamatan terdiri dari 14 kecamatan dipilih secara acak dan satu kecamatan ditentukan sebagai sampel (given sample) yaitu kecamatan Soreang. 4. Mengalokasikan jumlah sampel tiap wilayah secara proporsional berdasarkan jumlah kecamatan per wilayah. 5. Menentukan angka random pada Tabel Acak Random berdasarkan hari dan tanggal sampling. 6. Menentukan kecamatan sampel berdasarkan angka random. yaitu : Berdasarkan hasil sampling telah terpilih 15 kecamatan sampel 1. Cimenyan 6. Banjaran 11. Pacet 2. Ciwidey 7. Pameungpeuk 12. Paseh 3. Pasirjambu 8. Soreang 13. Cicalengka 4. Pangalengan 9. Margaasih 14. Rancaekek 5. Baleendah 10.Dayeuhkolot 15. Solokan Jeruk 33

75 Metodologi b) Pemilihan Responden Responden yang dicacah pada survei ini adalah anggota masyarakat atau badan hukum yang sedang/telah mendapatkan pelayanan pada unit-unit pelayanan di tingkat kecamatan. Jumlah sampel setiap unit layanan adalah 150 responden dan target jumlah responden per unit layanan pada setiap kecamatan sampel masing-masing sebanyak 10 responden sehingga. Jika selama periode pencacahan jumlah responden diperkirakan kurang dari target maka pencacahan dilaksanakan di tempat tinggal/tempat kerja responden yang pernah mendapat palayanan tersebut dan bertempat tinggal di wilayah kabupaten Bandung. Apabila target responden pada unit pelayanan di kecamatan yang tidak terpenuhi, maka akan dialihkan ke kecamatan sampel lain pada unit pelayanan yang sama. Untuk responden unit pelayanan pendidikan ditetapkan yaitu responden yang baru memasukan anaknya ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar Negeri tahun ajaran 2010/ Metode Analisis Analisis pengolahan data IKM berpedoman pada Kepmen PAN RI No. KEP/25/ M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, sebagai berikut : 1) Nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata-rata tertimbang = jumlah bobot/jumlah unsur = 1/14 = 0,071 34

76 Metodologi 2) Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata, tertimbang dengan rumus sebagai berikut : IKM = Total Nilai Persepsi Unsur Total Unsur X Nilai Rata-rata Tertimbang 3) Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: IKM Konversi = IKM Unit pelayanan x 25 Tabel 1-1. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL IKM NILAI INTERVAL KONVERSI IKM MUTU LAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN 1 1,00-1, ,75 D Tidak Baik 2 1,76 2,50 43,76 62,50 C Kurang Baik 3 2,51 3,25 62,51 81,25 B Baik 4 3,26 4,00 81,26 100,00 A Sangat Baik 3.7. Jadwal Kegiatan Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat adalah selama 3 (tiga) bulan kalender, dimulai pada minggu ke- 2 bulan September 2010 sampai dengan minggu ke-2 bulan Desember Pengawasan dan Pemeriksaan hasil Survei Selama pelaksanaan survei dilapangan akan dilakukan pengawasan pelaksanaan survei yang dimaksudkan untuk menjaga kualitas data yang 35

77 Metodologi dihasilkan dan ketepatan waktu penyelesaian di lapangan. Untuk pemeriksaan hasil survei mencakup ; pemeriksaan kelengkapan kuesioner, kesesuaian dengan alokasi sampel dan kelengkapan serta kewajaran isian Pengolahan Data Setelah selesai pelaksanaan kegiatan lapangan maka selanjutnya masuk pada tahap pengolahan data. Tahapan yang dilakukan adalah: 1. Receiving/Baching, tahap ini meliputi penerimaaan dokumen dan pengelompokan dokumen berdasarkan unit pelayanan. 2. Entri data, 1) Data isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan unsur 14 (U 14); 2) Menghitung nilai rata-rata per unsur pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut a. Nilai rata-rata per unsur pelayanan. Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan (ke bawah) sesuai dengan jumlah kuesioner yang diisi oleh responden, kemudian untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan, jumlah nilai masing-masing unsur pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi. Untuk mendapatkan nilai rata-rata tertimbang per unsur pelayanan, jumlah nilai rata-rata per unsur pelayanan dikalikan dengan 0,071 sebagai nilai bobot rata-rata tertimbang. b. Nilai indeks pelayanan. Untuk mendapatkan nilai indeks unit pelayanan, dengan cara menjumlahkan 14 unsur dari nilai rata-rata tertimbang, selanjutnya dikalikan nilai dasar

78 Metodologi 3. Pengujian Kualitas Data, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui profil responden dan kecenderungan jawaban yang diberikan sebagai bahan analisis obyektivitas. Data persepsi masyarakat dikompilasikan dengan data responden berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. 4. Tabulasi : Output dari tahap ini adalah berupa tabel-tabel yang menampilkan profil umum responden, rata-rata nilai tiap unsur layanan, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat setiap unit layanan dan nilai indeks rata-rata. Tahapan kegiatan ini meliputi penyiapan worksheet input data, pemeriksaan hasil input baik berupa kelengkapan maupun kesesuaian dengan kuesioner. Output dari kegiatan ini berupa data elektronik hasil input data dan tabel-tabel untuk bahan uji kualitas data dan analisisnya Pengujian Kualitas Data Pengujian kualitas data bertujuan untuk mengetahui profil responden dan kecenderungan jawaban yang diberikan sebagai bahan analisis obyektivitas. Data pendapat masyarakat yang telah dimasukkan dalam masing-masing kuesioner, disusun dengan mengkompilasikan data responden yang dihimpun berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. 37

79 Hasil Survei BAB IV HASIL SURVEI Pada Bab IV ini akan diuraikan hasil dari pelaksanaan Survei Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik di Kabupaten Bandung Tahun Bab ini dibagi menjadi 3 subbab meliputi Profil Responden, Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dan Pembahasan Profil Responden Pada Subbab ini akan disajikan profil responden berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Pada subbab ini juga akan diuraikan hasil pengujian kualitas data untuk mengetahui kecenderungan jawaban yang diberikan responden. 1) Responden berdasarkan kelompok umur Umur responden dibagi menjadi tiga kelompok yaitu umur dibawah 41 tahun, antara 41 sampai 60 tahun dan umur di atas 60 tahun. Pengelompokan umur ini didasarkan kepada teori perkembangan manusia yang dirumuskan oleh Elizabeth B. Hurlock (1991) yang membagi manusia berdasarkan tahap perkembangannya menjadi 3 bagian yaitu mulai lahir sampai awal masa dewasa (40 tahun ke bawah), usia pertengahan (40 60 tahun) dan usia lanjut (di atas 60 tahun). Untuk menghindari overlaping dalam pengelompokan umur, kelompok usia pertengahan dimulai dari usia 41 tahun dan kelompok usia lanjut mulai usia 61 tahun. Responden survei ini sebagian besar berada dalam kelompok umur di bawah 41 tahun yag mencapai 53 %. Urutan kedua terbesar adalah responden pada kelompok umur 41 sampai 60 tahun yang mencapai 41,4 %. Rincian lebih lengkap kelompok umur responden dapat dilihat pada Grafik

80 Hasil Survei Responden berdasarkan kelompok umur tiap unit pelayanan publik dapat dilihat pada Grafik 4-2. Berdasarkan data pada grafik tersebut dapat kita lihat bahwa responden pada kelompok umur dibawah 41 tahun mendominasi pada sepuluh unit pelayanan yaitu RSD Majalaya, RSD Soreang, RSD Cicalengka, SIUP, Pengujian Kendaraan Bermotor, Akte Kelahiran, Puskesmas, Penerimaan Siswa Baru SDN, KTP dan KK. Pada beberapa unit pelayanan, responden kelompok umur dibawah 41 tahun mencapai lebih dari dua kali lipat respoden kelompok umur 41 sampai 60 tahun. Responden pada 6 unit pelayanan lainnya didominasi oleh kelompok umur antara 41 sampai 60 tahun. Kelompok umur ini terbesar terdapat pada pelayanan penyelenggaraan ijin reklame yang mencapai 3 kali lipat dari kelompok umur dibawah 41 tahun. 39

81 Hasil Survei 40

82 Hasil Survei Responden Survei IKM 2010 berdasarkan kelompok umur secara umum menunjukkan adanya kecenderungan pola jawaban yang hampir sama pada setiap kelompok umur. Jawaban responden merupakan gambaran persepsi mereka atas pelayanan publik yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Responden yang mendapatkan kepuasan atas pelayanan publik yang mereka terima mencapai lebih dari 83 % untuk setiap kelompok umur. Kepuasan mereka tercermin dari pemilihan jawaban mereka pada skor 3 atau 4 (lihat Grafik 4-3). Responden yang memiliki persepsi yang kurang puas atau tidak puas atas pelayanan publik yang mereka terima hanya mencapai lebih dari 12 % untuk setiap kelompok umur. Kelompok umur > 60 tahun adalah yang paling rendah yang merasa kurag atau tidak mendapatkan kepuasan atas pelayanan publik yang mereka terima. 41

83 Hasil Survei 2) Responden berdasarkan jenis kelamin Responden IKM 2010 sebagian besar terdiri dari Laki-laki yaitu sebesar 61,8 % %. Responden laki-laki ini mendominasi pada 11 unit pelayanan yang bersarnya bervariasi antara 68 % sampai 100 %. Responden laki-laki yang mencapai 100 % terdapat pada uit pelayanan ijin penyelenggaraan reklame. Responden laki-laki dengan persentase terbesar kedua terdapat pada unit pelayanan Pengujia Kendaraan Bermotor yang mencapai 98,2 %. Gambaran lengkap tentang responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Grafik 4-4 dan Grafik 4-5. Responden perempuan banyak mendominasi di 5 unit pelayanan bidang kesehatan dan penerimaan siswa baru SDN. Persentase responden perempuan pada ke lima unit tersebut bervariasi mulai dari 55 % sampai 90 %. Pada unit pelayanan penerimaan siswa baru SDN, persentase responden perempuan mencapai 90 %. 42

84 Hasil Survei 43

85 Hasil Survei Responden IKM 2010 berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa responden laki-laki dan perempuan relatif tidak berbeda persepsi (yang menggambarkan kepuasan mereka) atas pelayanan publik yang mereka terima. Mereka umumnya merasa puas atas pelayanan publik yang mereka terima. Tingkat kepuasan mereka dapat dilihat berdasarkan Grafik 4-6 berikut ini yang menunjukkan bahwa persentase responden laki-laki dan perempuan yang memilih jawaban 3 atau 4 mencapai lebih dari 83 %, sedangkan yang memilih jawaban 1 atau 2 hanya mencapai sekitar 14 %. 44

86 Hasil Survei 3) Respoden berdasarkan pendidikan terakhir Pada Survei IKM 2010, sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA yang mencapai 39 %. Responden dengan pendidikan terakhir SMP ke bawah mencapai 41 %. Gambaran tentang persentase responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir dapat dilihat pada Grafik 4-7. Responde IKM 2010 pada unit pelayanan kesehatan (baik di tiga RSD maupun di Puskesmas), pelayanan siswa baru SDN, Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pembuatan KK menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMP kebawah. Responden pada unit pelayanan lainnya sebagian besar berpendidikan SMA ke atas. Untuk unit pelayanan pembuatan IMB di tingkat Kabupaten, pembuatan SIUP dan pembuatan ijin Undang-Undang Gangguan, responden dengan pendidikan terakhir S-1 ke atas mencapai lebih leih dari 31 % (lihat Gambar 4-8). 45

87 Hasil Survei 46

88 Hasil Survei Responden IKM 2010 berdasarkan tingkat pendidikan terakhir menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan pola jawaban yang sama sebagai gambaran persepsi mereka atas pelayanan publik yang mereka terima. Pada semua tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa lebih dari 82 % menyatakan kepuasan mereka atas pelayanan publik yang mereka terima. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 4-9 berikut ini yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilih jawaban 3 atau 4. Pada Grafik 4-9 ini juga dapat kita lihat bahwa responden yang memiliki persepsi kurang atau tidak mendapatkan kepuasan atas pelayanan publik yang mereka terima mencapai 14 % sampai 16 %. Terdapat kecenderungan persentase responden dengan tingkat pendidikan terakhir S-1 keatas realtif lebih besar dibandingkan dengan tingkat pendidikan responden lainnya. 47

89 Hasil Survei 4) Responden berdasarkan pekerjaan utama Responden IKM 2010 sebagian besar memiliki pekerjaan utama yang masuk dalam kategori lainya yaitu sebesar 40,2 %. Kategori ini meliputi ibu rumah tangga, orang yang tidak/belum bekerja atau aparat RT/RW atau desa. Urutan kedua terbesar adalah responden dengan pekerjaan utama sebagai wiraswasta. Data lengkap responden berdasarkan pekerjaan utama dapat dilihat pada Grafik Jika dilihat lebih lanjut pekerjaan utama responden pada setiap unit pelayanan, maka terdapat 9 unit pelayanan yang sebagian besar respondennya memiliki pekerjaan utama kategori lainnya. Kesembilan unit pelayanan tersebut adalah pelayanan kesehatan pada 3 RSD dan puskemas, Akte Kelahiran, penerimaan siswa baru SDN, KTP, KK, dan Akte Jual Beli (AJB). Responden unit pelayanan lainya didomiasi oleh kategori Wiraswasta. Data selengkapnya dapat dilihat pada Grafik

90 Hasil Survei 49

91 Hasil Survei Responden IKM 2010 menunjukkan pola jawaban yang cenderung tidak berbeda pada setiap kelompok pekerjaan utama. Persentase responden yang puas atas pelayanan publik yang mereka terima mencapai 79 % sampai 86 % (Grafik 4-12) Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai IKM yang dimaksud pada subbab ini adalah nilai hasil konversi seperti yang telah diuraikan pada Bab III tentang Metodologi. Pada subbab ini akan diuraikan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat setiap unit pelayanan yang disurvei yang juga dilengkapi dengan nilai rata-rata unsur layanan sehingga dapat diketahui unsur layanan yang harus diperbaiki. Nilai IKM merupakan cerminan dari kinerja unit pelayanan. Kinerja unit pelayanan dinilai Sangat baik jika Nilai IKM antara 81,26 100; interval 62,51 81,25 dinilai Baik; interval 43,76 62,50 dinilai Kurang Baik dan antara 25 43,75 dinilai Tidak baik (lihat kembali Tabel 3-1). 50

92 Hasil Survei 1) Pelayanan Kesehatan pada RSD Majalaya. Rumah Sakit Daerah merupakan institusi yang melayani bidang kesehatan masyarakat umum. Pelayanan RSD yang baik akan sangat membantu masyarakat meningkatan kualitas kesehatannya. Nilai IKM pelayanan Kesehatan di RSD Majalaya tahun 2010 adalah sebesar 68,05. Ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan di RSD Majalaya dinilai baik oleh responden. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, maka telah terjadi penurunan nilai IKM sebesar 2,2 atau sebesar 3,13 %. Penurunan nilai IKM ini disebabkan oleh adanya penurunan nilai ratarata 12 unsur layanan, sedangkan nilai rata-rata 2 unsur layanan lainnya mengalami kenaikan seperti dapat dilihat pada Grafik Nilai rata-rata unsur layanan terendah pada tahun 2010 adalah Kecepatan Pelayanan, Kepastian Biaya Pelayanan, dan Kepastian Jadwal Pelayanan. Ketiga unsur layanan ini termasuk kategori kurang baik karena terletak pada intervel 1,76 2,50. Unsur layanan Kecepatan Pelayanan dan Kepastian Jadwal Pelayanan merupakan dua unsur yang memiliki nilai rata-rata terendah pada tahun Kedua unsur tersebut pada tahun 2010 masih di bawah rata-rata bahkan nilainya semakin menurun. 2) Pelayanan Kesehatan pada RSD Soreang. Nilai IKM untuk pelayanan kesehatan RSD Soreang adalah sebesar 74,82. Ini artinya masyarakat menilai bahwa pelayanan kesehatan di RSD Soreang termasuk kategori baik. Nilai IKM ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 sebesar 1,54 atau sebesar 2,10 % seperti dapat dilihat pada Grafik Peningkatan nilai IKM ini terjadi karena ada peningkatan pada 11 unsur layanan, sedangkan 3 unsur lainnya memiliki nilai rata-rata yang menurun. Secara keseluruhan nilai rata-rata semua unsur layanan termasuk kategori Baik. 51

93 Hasil Survei 52

94 Hasil Survei 53

95 Hasil Survei Unsur layanan yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah Kenyamanan Lingkungan. Nilai rata-rata unsur layanan ini relatif meningkat dibandingkan dengan tahun ) Pelayanan Kesehatan pada RSD Cicalengka. RSD Cicalengka merupakan rumah sakit yang belum lama beroperasi. Meskipun demikian, pelayanan kesehatan di RSD Cicalengka dinilai oleh responden relatif baik. Ini didasarkan pada pencapaian nilai IKM sebesar 74,82. Unsur-unsur layanan pada pelayanan kesehatan pada RSD Cicalengka menunjukkan nilai rata-rata yang masuk kategori baik. Nilai ratarata yang terendah adalah unsur layanan Kenyamanan Lingkungan. Unsur layanan yang memiliki nilai rata-rata terbesar adalah Kepastian Biaya Pelayanan. Data yang lengkap nilai IKM dan nilai rata-rata hasil Survei Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Publik di RSD Cicalengka dapat dilihat pada Grafik ) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) > 250 m 2 Pelayanan IMB didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun Surat Ijin Mendirikan Bangunan merupakan perijinan yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kegiatan pembangunan rumah atau gedung lainnya, oleh karena itu pelayanan yang prima akan sangat membantu masyarakat memenuhi persyaratan saat berencana membangun rumah atau gedung lainnya. Nilai IKM pelayanan pembuatan IMB di atas 250 m 2 di Kabupaten Bandung adalah sebesar 72,96. Ini artinya masyarakat menilai bahwa pelayanan pembuatan IMB di atas 250 m 2 termasuk kategori baik. Nilai IKM pelayanan pembuatan IMB di atas 250 m 2 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 2,15 atau sebesar 2,86 % (Lihat Grafik 4-16) 54

96 Hasil Survei 55

97 Hasil Survei 56

98 Hasil Survei Penurunan nilai IKM ini disebabkan oleh adanya penurunan nilai rata-rata pada 13 unsur layanan. Unsur layanan yang meningkat hanya satu unsur yaitu Keamanan Pelayanan. Semua unsur layanan pada pelayanan pembuatan IMB di atas 250 m 2 ini termasuk kategori baik. Nilai rata-rata unsur layanan yang terbesar dicapai pada unsur layanan Keamanan Pelayanan, sedangkan yang terendah adalah unsur layanan Kecepatan Pelayanan. 5) Pelayanan Izin Usaha Perdagangan. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. SIUP merupakan salah satu perijinan yang perlu dimiliki oleh masyaratkat untuk usaha, oleh karena itu kemudahan proses pembuatan SIUP akan membantu proses masyarakat dalam membangun dan mengembangkan usaha. Nilai IKM unit pelayanan pembuatan SIUP di Kabupaten Bandung adalah sebesar 73,18. Berdasarkan Nilai IKM ini, masyarakat menilai bahwa dalam pembuatan SIUP tergolong baik. Nilai IKM pelayanan pembuatan SIUP ini meningkat dari tahun 2009 sebesar 4,65 atau sebesar 6,79 %. Peningkatan nilai IKM pelayanan pembuatan SIUP ini disebabkan oleh peningkatan nilai rata-rata 13 unsur layanan. Unsur layanan yang mengalami penurunan nilai rata-rata adalah Tanggung Jawab Petugas Pelayanan. Nilai rata-rata unsur layanan Kepastian Biaya Pelayanan merupakan unsur layanan yang memiliki nilai rata-rata terendah. Meskipun demikian, seluruh usur layanan sebenarnya masih termasuk kategori Baik seperti dapat dilihat pada Grafik Unsur layanan Kecepatan layanan dan Kepastian Biaya Pelayanan yang pada tahun 2009 termasuk kurang baik, pada tahun 2010 ini meningkat sehigga masuk kategori baik. 57

99 Hasil Survei 58

100 Hasil Survei 6) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB). Kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Retribusi Jasa Umum di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pengujian kendaraan bermotor bertujuan untuk melihat sejauh mana kelaikan kendaraan yang akan digunakan terutama untuk sarana angkutan umum. Kendaraan yang kondisinya baik akan menjadikan nyaman dan aman bagi penggunanya. Nilai IKM pelayanan PKB adalah sebesar 75,02. Nilai IKM PKB ini menunjukkan bahwa pelayanan pengujian kendaraan bermotor di Kabupaten Bandung dinilai baik oleh responden. Jika dibandingkan dengan nilai IKM PKB tahun 2009, maka nilai IKM PKB tahun 2010 relatif lebih besar 1,35 atau meningkat sebesar 1,83 %. Peningkatan nilai IKM PKB ini disebabkan oleh peningkatan nilai rata-rata pada 10 unsur layanan. Nilai rata-rata unsur layanan yang turun terdiri dari 3 unsur layanan, sedangkan satu unsur layanan lainya tetap seperti dapat dilihat pada Grafik Nilai rata-rata yang terendah adalah unsur Kepastian Biaya Pelayanan dan termasuk kategori kurang baik. Padahal pada tahun 2009, unsur layanan ini juga memiliki nilai rata-rata terendah tetapi masih termasuk kategori baik. 7) Pelayanan Izin Tempat Usaha (SITU). Ijin Tempat Usaha (SITU) adalah Ijin yang diberikan bagi tempattempat usaha yang tidak menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan berdasarkan Undang-undang Gangguan/HO. SITU merupakan salah satu perijinan yang harus dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang akan mendirikan dan atau memperluas tempat-tempat usahanya di daerah. 59

101 Hasil Survei Nilai IKM pelayanan pembuatan SITU di Kabupaten Bandung adalah sebesar 73,09. Berdasarkan nilai ini artinya masyarakat menilai bahwa pelayanan pembuatan SITU dinilai baik. Dibandingkan dengan tahun 2009, pencapaian nilai IKM tahun 2010 ini meningkat sebesar 0,84 atau naik sebesar 1,16 %. Pada pelayanan pembuatan SITU ini, jika dilihat setiap unsur layanannya maka semua unsur pelayanan juga dinilai baik. Penilaian terbesar pada unsur Kemampuan Petugas Pelayanan, sedangkan yang terendah pada usnur layanan Kecepatan pelayanan (lihat Grafik 4-19). Unsur layanan yang memiliki nilai rata-rata yang meningkat mencakup 7 unsur layanan. Demikian juga terdapat 7 unsur layanan yang nili rata-ratanya menurun dibandingkan dengan tahun ) Pelayanan Izin Penyelenggaraan Reklame. Pelayanan Ijin Penyelenggaraan Reklame memiliki dasar hukum Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2001 Ijin Penyelenggaraan Reklame. Objek reklame adalah setiap kegiatan pemasangan papan atau benda lain untuk tujuan komersial. Nilai IKM pelayanan pembuatan Ijin Penyelenggaraan Reklame di Kabupaten Bandung tahu 2010 adalah sebesar 74,43. Berdasarkan Nilai IKM ini, masyarakat menilai bahwa pelayanan pembuatan ijin penyelenggaraan reklame termasuk kategori baik. Pada tahun 2010 ini terjadi penurunan nilai IKM sebesar 2,37 atau turun sebesar 3,09 % dibandingkan dengan tahun Penurunan ini disebabkan oleh penurunan semua nilai rata-rata unsur layanan seperti dapat disajikan pada Grafik Meskipun demikian, nilai rata-rata semua unsur pelayanan sebenarnya masih termasuk kategori baik. 60

102 Hasil Survei 61

103 Hasil Survei 62

104 Hasil Survei 63

105 Hasil Survei Unsur layanan pada Ijin Penyelenggaraan Reklame yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah Kecepatan Pelayanan, sedangkan nilai ratarata yang terendah pada tahun 2009 adalah pada unsur Kepastian Jadwal Pelayanan. 9) Pelayanan Izin Undang-Undang Gangguan (HO). Ijin Undang-Undang Gangguan adalah ijin yang diberikan bagi tempat-tempat usaha yang dapat menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan, dikecualikan kepada tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah meliputi kawasan industri dan zona industri Nilai IKM pelayanan pembuatan Ijin Undang-Undang Gangguan di Kabupaten Bandung tahun 2010 adalah sebesar 70,39. Dengan demikian pelayanan pembuatan Ijin Undang-Undang Gangguan dinilai baik oleh respoden (Grafik 4-21). Unsur-unsur layanan pada pelayanan Ijin Undang-Undang Gangguan pada tahun 2010 ini menunjukan nilai rata-rata yang termasuk kategori baik. Nilai rata-rata unsur layanan yang terendah terdapat pada unsur Kepastian Jadwal Pelayanan. 10) Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran. Pembuatan Akta Kelahiran merupakan proses yang sangat penting dan harus dilakukan oleh masyarakat. Akte kelahiran merupakan salah satu bukti identitas diri yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu masyarakat sangat mendambakan pelayanan yang maksimal dalam pembuatan akte kelahiran tersebut. Nilai IKM pelayanan pembuatan akte kelahiran di kabupaten Bandung tahun 2010 adalah sebesar 70,79. Ini artinya masyarakat menilai bahwa dalam pelayanan pembuatan akte kelahiran di Kabupaten Bandung 64

106 Hasil Survei termasuk kategori baik. Meskipun demikian jika dibandingkan dengan tahun 2009, nilai IKM pelayanan Pebuatan Akte Kelahiran tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 4,69 atau turun sebesar 6,21 %. Pada pelayanan pembuatan Akte Kelahiran tahun 2010 ini, nilai rata-rata semua unsur pelayanan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun Unsur layanan Kecepatan Pelayanan dan Kenyamanan Lingkungan malah memiliki nilai rata-rata yag termasuk kategori kurang baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada Grafik ) Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kesehatan masyarakat merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah selaku pelayanan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang paling bersentuhan langsung dengan masyarakat luas adalah Puskesmas. Puskesmas merupakan institusi yang melayani bidang kesehatan masyarakat, pelayanan dan sarana puskesmas yang baik akan sangat membantu masayarat dalam meningkatan kualitas kesehatannya. Nilai IKM untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas tahun 2010 sebesar 73,07. Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat menilai pelayanan kesehatan di Puskesmas di Kabupaten Bandung relatif baik. Nilai IKM tahun 2010 ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 dengan nilai IKM sebesar 71,92. Selanjutnya jika dilihat dari unsur layanan, maka pada tahun 2010 ini semua unsur pelayanan dinilai baik dengan penilaian rata-rata terbesar pada unsur Kepastian biaya pelayanan. Nilai rata-rata terendah terdapat pada unsur Kecepatan pelayanan (Grafik 4-23). Pada Tahun 2009 nilai rata-rata unsur Kecepatan pelayanan ini juga yang terendah dan tahun 2010 ini nilainya turun. 65

107 Hasil Survei 66

108 Hasil Survei 67

109 Hasil Survei 68

110 Hasil Survei 12) Pelayanan Penerimaan Siswa Baru SDN Pada tahun 2010 ini, survei IKM hanya ditujukan pada pelayanan pemerimaan siswa baru Sekolah Dasar Negeri. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencakup penerimaan siswa baru baik untuk SDN, SMPN dan SMAN. Hasil pengukuran tentang pelayanan penerimaan siswa baru Sekolaha Dasar Negeri ini dapat dilihat pada Grafik Pada Grafik 4-24 tersebut dapat dilihat bahwa nilai IKM untuk jenis pelayanan penerimaan siswa baru SDN mencapai 74,38. Berdasarkan nilai IKM ini, masyarakat menilai bahwa dalam pelayanan penerimaan siswa baru SDN di Kabupaten Bandung relatif dinilai baik. Pada pelayanan penerimaan siswa baru SDN ini, semua unsur pelayanan dinilai baik. Unsur dengan penilaian terbesar pada unsur Kepastian biaya pelayanan. Selanjutnya unsur layanan dengan nilai ratarata terendah adalah Kenyamanan Pelayanan. 13) Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pelayanan pembuatan KTP di Kabupaten Bandung masih dilakukan di kantor kecamatan. Prosedur pelayanan untuk mendapatkan KTP yang jelas dan mudah serta terjangkau akan sangat meringankan beban masyarakat. Pada Grafik 4-25 berikut ini ditampilkan data hasil pengukuran survey terhadap pelayanan pembuatan KTP. Nilai IKM secara keseluruhan untuk jenis pelayanan pembuatan KTP adalah sebesar 70,41. Ini artinya masyarakat menilai bahwa dalam pelayanan pembuatan KTP di Kabupaten Bandung masih dinilai baik. Meskipun demikian jika dibandingkan dengan nilai IKM tahun 2009 yang 70,65, nilai IKM tahun 2010 ini mengalami penurunan sebesar 0,24 atau sebesar 0,34 %. 69

111 Hasil Survei 70

112 Hasil Survei 71

113 Hasil Survei Lebih lanjut dapat kita lihat bahwa semua unsur pelayanan pembuatan KTP tahun 2010 ini termasuk kategori baik. Pada tahun 2010 ini terdapat 9 unsur yang mengalami pemurunan nilai rata-ratanya dibandingkan dengan tahun Empat unsur mengalami kenaikan dan satu unsur lainnya relatif tetap. Unsur layanan tahun 2010 yang terbesar terdaat pada unsur Keamanan pelayanan, sedangkan nilai rata-rata terendah pada unsur layanan Kecepatan pelayanan. Nilai rata-rata unsur kecepatan pelayanan ini juga yang terendah pada tahun 2009 dan nilainya semakin rendah pada tahun 2010 ini. 14) Pembuatan Kartu Keluarga (KK) Pelayanan pembuatan KK masih dilakukan di kantor Kecamatan. KK merupakan bukti identitas keluarga yang sah yang harus dimiliki dan sangat berguna bagi masyarakat. Kemudahan untuk mendapatkan KK bagi penduduk di Kabupaten Bandung sangat membantu masyarakat. Nilai IKM pelayanan pembuatan KK adalah sebesar 70,18. Nilai IKM ini Termasuk kategori Baik yang menunjukkan bahwa dalam pelayanan pembuatan KK di Kabupaten Bandung dinilai baik. Pelayanan pembuatan KK tahun 2010 relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun Ini dapat dilihat dari Nilai IKM tahun 2010 yang lebih besar dibandingkan tahun 2009 sebesar 0,03 atau sebesar 0,04 %. Semua unsur layanan dalam pelayanan pembuatan KK pada tahun 2010 masuk kategori baik seperti dapat dilihat pada Grafik Meskipun demikian, terdapat penurunan nilai rata-rata pada 10 usur layanan. Nilai rata-rata yang meningkat terdapat pada 3 unsur layanan sedangkan satu usur layanan memiliki nilai rata-rata yag tetap. Unsur layanan yang nilai rata-ratanya meningkat terdiri dari Kecepatan Pelayanan, Keadilan Mendapatkan Pelayanan dan Kewajaran Biaya Pelayanan. 72

114 Hasil Survei 73

115 Hasil Survei Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada unsur layanan Kemampuan Petugas Pelayanan. Adapun nilai rata-rata yang terendah terdapat pada unsur layanan Kepastian Jadwal Pelayanan. 15) Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (<=250 M2) Pembuatan IMB dengan luas 250 m 2 ke bawah dilayani di kantor kecamatan. IMB merupakan perijinan yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kegiatan pembangunan rumah atau gedung lainnya. Pelayanan yang prima dalam pembuatan IMB akan sangat membantu masyarakat memenuhi persyaratan saat akan membangun rumah atau gedung lainnya. Nilai IKM pelayanan pembuatan IMB (<=250 M 2 ) adalah sebesar 71,13. Ini Artinya masyarakat menilai bahwa dalam pelayanan pembuatan IMB (<=250 M 2 ) di Kabupaten Bandung dinilai baik. Nilai IKM pelayanan pembuatan IMB ini relatif menurun dibandingkan dengan tahun Penurunan ini mencapai 0,73 atau sebesar 1,02 %. Penurunan Nilai IKM ini disebabkan oleh adanya penurunan nilai rata-rata 11 unsur layanan seperti dapat dilihat pada Grafik 4-27, sedangkan tiga unsur lainya mengalami kenaikan nilai rata-rata. Meskipun demikian sebenarnya nilai rata-rata semua unsur layanan termasuk kategori baik. Selanjutnya berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa semua unsur pelayanan dinilai baik dengan penilaian terbesar pada unsur Keamanan pelayanan, sedangkan nilai rata-rata yang terendah pada unsur Kepastian Jadwal Pelayanan. 16) Pembuatan Akta Jual Beli (AJB) Tanah Dokumen AJB tanah merupakan tanda bukti yang sah dan diakui oleh negara dalam transaksi jual beli tanah di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembuatan AJB tanah dapat diajukan ke Camat sebagai Pejabat Pembuatan Akte Tanah (PPAT). Data hasil survi IKM 2010 dpat dilihat Grafik

116 Hasil Survei 75

117 Hasil Survei 76

118 Hasil Survei Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik dalam pelayanan pembuatan AJB Tanah baru dilaksanakan tahun Berdasarkan hasil survei, pelayanan pembuatan AJB Tanah dinilai oleh masyarakat relatif baik. Ini terlihat dari nilai IKM yang mencapai 69,84. Pada pelayanan pembuatan AJB Tanah, masih terdapat dua unsur layanan yang memiliki nilai dibawah rata-rata. Kedua unsur tersebut adalah Kecepatan Pelayanan dan Kepastian Jadwal Pelayanan. Unsur layanan yang lainya termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata terbesar pada unsur Keamanan Pelayanan Pembahasan Nilai IKM hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik tahun 2010 pada 16 unit pelayanan menunjukkan bahwa nilai IKM yang dicapai berada pada rentang 68,05 sampai 76,39. Sesuai dengan kategorisasi berdasarkan SK Menpan No 25 Tahun 2004, mutu pelayanan 16 unit pelayanan tersebut termasuk kategori B yang artinya menunjukkan kinerja yang termasuk dalam kategori Baik. Nilai IKM yang terbesar dicapai oleh Rumah Sakit Daerah Cicalengka yang mencapai nilai sebesar 76,39. Nilai IKM yang paling kecil diperoleh Rumah Sakit Daerah Majalaya dengan nilai IKM sebesar 68,05. Sementara itu rata-rata Nilai IKM untuk semua unit pelayanan mencapai angka 72,38 seperti dapat dilihat pada Grafik Dari 16 unit pelayanan yang disurvei, terdapat 9 unit pelayanan yang memiliki nilai IKM di atas rata-rata Nilai IKM. Kesembilan unit pelayanan tersebut adalah : 1) Pelayanan Kesehatan pada RSD Soreang. 2) Pelayanan Kesehatan pada RSD Cicalengka. 3) Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) > 250 4) Pelayanan Izin Usaha Perdagangan. 5) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. 77

119 Hasil Survei 6) Pelayanan Izin Tempat Usaha (SITU). 7) Pelayanan Izin Penyelenggaraan Reklame. 8) Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas. 9) Pelayanan Pendidikan (Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Dasar/SD) Dari sembilan unit layanan yang memiliki nilai IKM di atas rata-rata tersebut di atas, 7 unit pelayanan merupakan unit pelayanan yang terpusat di Kabupaten. Nilai IKM setiap unit pelayanan baik yang terpusat maupun yang tersebar di kecamatan mengalami perubahan dari tahun 2009 ke tahun 2010 seperti dapat dilihat pada Tabel 4-8. Dari 16 unit pelayanan, terdapat 6 unit pelayanan yang mengalami peningkatan nilai IKM. Keenam unit pelayanan tersebut adalah 1. Pelayanan Kesehatan RSD Soreang 2. Pelayanan Pembuatan SIUP 78

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2009 Katalog BPS : 3204.0908 Ukuran Buku : 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman : 15 + iv Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GRAFIK... vii

DAFTAR ISI. SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GRAFIK... vii i ii iii Daftar isi DAFTAR ISI SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GRAFIK... vii BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB V PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 Katalog BPS : 9204.3204 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 Kerjasama BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG dengan BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN IZIN GANGGUAN

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN IZIN GANGGUAN WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004 KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/5/M.PAN//00 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014 Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Periode Desember 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU 2014 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi publik merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP KATA PENGANTAR Salah satu indikasi kepemerintahan yang baik dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dibutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PEKALONGAN Jl. Majapahit No. 18 Pekalongan 5111 Telp. (0285) 422814 BAB I PENDAHULUAN I. Latar

Lebih terperinci

DATA INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG. Mencerdaskan Bangsa INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG No. Publikasi : 3204.

DATA INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG. Mencerdaskan Bangsa INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG No. Publikasi : 3204. No. Publikasi : 3204.1268 DATA Mencerdaskan Bangsa BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung Jl. Raya Soreang Km. 17 Bandung 40911 Tlp. (022) 5895905, Fax. (022) 5880882

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi mutu yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 186/KA/IX/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 95 telah mengamanatkan, bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) i SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA UPT PANGKALAN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PANGKALAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017 BALAI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL LAPORAN I K M SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 2014 LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Y.M.E. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin- Nya sehingga penyusunan laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMERDAYA KELAUTAN DAN PERIKAAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA PELAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN, SURAT

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR 2015

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR 2015 Jl. SNAKMA Cisalopa, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Telepon

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai

Lebih terperinci

Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah

Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Disampaikan dalam Acara: Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah Pekanbaru, 27 Maret 30 Maret 2012 oleh: Asisten

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/5/M.PAN//00 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017 PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN MALANG

Lebih terperinci

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) (INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG JL.RADEN GUNAWAN HAJIMENA KOTAK POS 8 UNILA BANDAR LAMPUNG 35160 TEL/FAX.(0721) 703570, website :bpplampung.info

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA BLAWI RUMAH SAKIT INTANN MEDIKA BLAWI JL. RAYA UTARA PASAR BLAWI KARANGBINANGUN LAMONGAN 62293 322-338266, 815864971 Email :

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE JULI S.D DESEMBER 207 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA LAPORAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2017 SEMESTER 1 BPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

LAPORAN. Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740

LAPORAN. Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740 LAPORAN Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022 PO Box 05/Cgb Bogor 16740 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan demi tercapainya harapan dan tuntutan publik. Upaya tersebut dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 2017 Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 Semester II (Januari Desember) Seksi Evaluasi dan Pelaporan KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) LAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) LEMBAR VERIFIKASI HASIL PENDARATAN IKAN (LVHPI) STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PONTIANAK DIREKTORAT

Lebih terperinci

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018 Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun 2017 Makassar, 20 Februari 2018 Survei Litbang Kompas September 2016 di 14 Kota Besar di Indonesia Survei Kepuasan Masyarakat SASARAN Mendorong

Lebih terperinci

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 Page 1 of 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE JANUARI S.D JUNI 0 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 0 KATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN HUKUM Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2015

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER II TAHUN 2014 BALAI BESAR PELATIHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 135 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 135 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG IZIN GANGGUAN LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 135 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA i RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Survey Kepuasan Pelanggan 2014

BAB I PENDAHULUAN. Survey Kepuasan Pelanggan 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan menyangkut keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat

Lebih terperinci

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran PROPOSAL SKRIPSI Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) BAB

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat) 1 KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat) RESUME SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan pengambilan Transkip Akademis Penyusun: Nama:

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

Untuk Penyelenggaraan Diklat Masyarakat Tahun 2014

Untuk Penyelenggaraan Diklat Masyarakat Tahun 2014 LAPORAN KAJIAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Untuk Penyelenggaraan Diklat Masyarakat Tahun 2014 Oleh : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) 1. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, maka

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK disampaikan oleh : Drs. F. Mewengkang, MM Asisten Deputi

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 1 TAHUN : 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 1 TAHUN : 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN : 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PENGGATIAN BIAYA CETAK ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG KEPUTUSAN NOMOR : 067.1 / 931 / 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KANTOR KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Menimbang, : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrument

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 38 TAHUN 212 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016 HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN Periode Januari Juni 2016 1 OUTLINE 1 2 Latar Belakang Tujuan Metode Manfaat Unsur Penilaian Responden Nilai Persepsi Interval IKM Mutu Pelayanan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI SWATANTRA WIBAWA MUKTI NO : 8 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pada pelaksanaan otonomi daerah, tujuan dari penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pada pelaksanaan otonomi daerah, tujuan dari penelitian ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN Berdasarkan pada pelaksanaan otonomi daerah, tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan kualitas pelayanan publik pada pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 525 TAHUN : 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat dibutuhkan dalam upaya mengurangi resiko bencana seperti banjir,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan tugas pokok untuk

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2016

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2016 BALAI BESAR PELATIHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003 PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ketetapan MPR-RI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT(IKM) UNIT PELAYANAN DI LINGKUNGAN BATAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE JULI S.D DESEMBER 0 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 0 i KATA

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat

Lebih terperinci