Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya, dunia pamirig dan perkembangan Tembang Sunda Cianjuran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya, dunia pamirig dan perkembangan Tembang Sunda Cianjuran"

Transkripsi

1 Seminar Panineungan Uking Sukri, STSI Bandung, 2 April 2005 Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya, dunia pamirig dan perkembangan Tembang Sunda Cianjuran oleh Wim van Zanten, Universitas Leiden Pengantar Saya berterima kasih kepada panitia seminar Eksistensi pamirig dalam pekembangan seni Tembang Sunda Cianjuran ini untuk kesempatan berbicara mengenai guru saya, yaitu Pa Uking Sukri, dan dunia pamirig. Sebelumnya saya minta maaf untuk kekurangan saya dalam bahasa Indonesia. Dengan beberapa contoh saya akan menggambarkan peranan Pa Uking dalam dunia Tembang Sunda Cianjuran; suatu peranan yang penting, menurut saya. Jelas, itu disebabkan oleh keahlian Pa Uking dalam bidang Tembang Sunda Cianjuran bersama kebetulan yang terikat dengan waktu dan tempat kehidupannya. Akan tetapi, karakter Pa Uking Sukri juga merupakan satu faktor yang penting. Dalam judul ceramah ini, Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya, dicoba untuk mencerminkan suatu sifat Pa Uking yang menonjol: pengetahuannya luas, tetapi dia tidak menjadi sombong. Pa Uking mengerti dengan baik-baik keterbatasan pengetahuan sindiri. Dia terus-menerus mencoba perbaikan seninya dan belajar yang baru. Uking Sukri hidup untuk seninya, tidak untuk mencari uang besar atau status tinggi. Uking Sukri bertapa di nagara. Dengan demikian dia menjadi guru yang baik untuk kita semua. Pa Uking menghadapi orang lain secara terbuka dan dia bersedia untuk memberi pengetahuannya kepada orang lain. Dia mengetahui batas kemampuannya sendiri, seperti disebut dalam judul ceramah ini. Sebenarnya, ini merupakan terjemahan dari perkataan sastrawan Jerman, yaitu Goethe: In der Beschränkung zeigt sich der Meister, orang yang tahu batas kemampuan sendiri membuktikan dia betul-betul mengerti, yaitu menjadi guru untuk kita semua. Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

2 Dalam ceramah ini saya ingin menguraikan bagaimana kita bisa mengembangkan Tembang Sunda Cianjuran dengan menggunakan contoh seniman Uking Sukri. Dengan demikian saya akan menguraikan sedikit mengenai hal seperti, misalnya: 1. Kalau ingin tahu mengenai struktur musikal dalam Cianjuran, bicaralah pertama-tama dengan pemain kacapi indung; 2. Dokumentasi, khususnya dokumentasi rekaman musik Cianjuran yang historis, perlu dipilihara, supaya arah perkembangan Cianjuran dapat dipilih dengan baik-baik; 3. Tembang Sunda Cianjuran sudah diketahui dan digemari di luar Indonesia dan dengan demikian sudah merupakan warisan dunia ini, bukan warisan Sunda saja; 4. Suatu pasanggiri pamirig pada tingkat Jawa Barat yang diselenggarakan setiap 2-3 tahun akan merangsang discours, atau pertarungan wacana, dan dengan demikian merupakan kesempatan yang baik untuk perkembangan Tembang Sunda Cianjuran. Terlebih dahulu sebuah anekdot. 1. Pertemuan di jalan Pada bulan Desember 1980 saya datang di Indonesia dari Belanda untuk menyelesaikan cetakan buku yang berjudul Statistika untuk ilmu-ilmu sosial di Jakarta. Pada tiga minggu itu masih ada waktu beberapa hari yang dimanfaatkan untuk persiapan penelitian S-3 mengenai Tembang Sunda Cianjuran. Jadi, pada suatu hari saya berjalan di Bandung dekat Jalan Mohamad Toha untuk mencari rumah Pa Dadang Sulaeman, almarhum. Kemudian saya bertemu seorang yang bertanya apakah dia bisa membantu. Saya menjelaskan bahwa rumah Pa Dadang Sulaeman dicari, dan jawaban bapak itu: Saya tahu rumahnya dan kebetulan saya juga ingin bertemu dengan Pa Dadang Sulaeman. Sebenarnya, saya tidak percaya bapak itu juga mau ke Dadang Sulaeman; saya menduga dia cuma senang berbicara dengan seorang asing. Malahan, saya lebih curiga kalau dia mengatakan bahwa dalam beberapa bulan (Pebruari 1981) dia mau ke negara saya, Belanda. Siapa bapak ini? Pasti omong kosong! Tetapi, sebenarnya bapak itu kelihatannya sungguh-sungguh dan pembicaraannya masuk akal. Jadi, kemudian saya minta: Bapak, siapa namanya? Jawabannya: Uking Sukri! Pada waktu itu Uking Sukri sudah termasuk daftar orang yang dicari dengan prioritas, jadi saya gembira sekali kami bertemu di jalan secara kebetulan. Kemudian, pada bulan Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

3 Pebruari 1981 Pa Uking datang di Belanda dengan Burhan Sukarma dan Pa Dacep Eddi untuk pertunjukan kacapi-suling di Den Haag dan tempat lain. Pa Uking sering menceritakan, bahwa pada waktu itu mereka makan nasi dan sambal yang betul di rumah saya! Saya diundang untuk tinggal di rumah Pa Uking kalau penelitian Tembang Sunda Cianjuran dimulai, yaitu pada bulan Juli Dengan senang hati tawaran ini diterima saya dan dengan demikian Pa Uking menjadi guru saya. Sejak waktu itu, kalau saya datang di Bandung, di Ujungberung berada kamar tersedia untuk saya. Saya belajar kacapi indung, berbicara mengenai struktur musikal dan sénggol mamaos, ikut Pa Uking ke RRI dan berbicara banyak mengenai persoalan Cianjuran secara lahir dan batin. Saya melihat Néngnéng Fitri belajar mamaos pada umur 6-7 tahun, dan dalam disertasi saya ada sebuah foto di mana Néng Fitri bernyani, diiringi oleh ayahnya pada kacapi indung. Pertemuan di jalan ini berhasil dengan disertasi saya pada tahun Kerja sama dengan Pa Uking kemudian dilanjutkan. Pada musim dingin , Pa Uking datang ke Belanda atas undangan saya, selama hampir setengah tahun. Bersama kami membuat suatu metode praktis untuk belajar Tembang Sunda Cianjuran yang masih dipakai di Leiden. Dari awal direncanakan metode itu akan mengandung pelajaran dari kaset audio dengan transkripsi musik. Jadi, pertama permainan kacapi indung direkam dan kemudian mamaos, suling atau rincik ditambah dengan proses dubbing. Itu mencerminkan pelajaran yang holistic, yaitu dengan memperhatikan keseluruhan musik: misalnya, mamaos atau suling dipelajari dari kaset dengan sekaligus mendengar suara kacapi indung. Sebenarnya, kedua suara dimasukkan jalur tersendiri dalam pita, jadi dapat didengarkan sendiri-sendiri juga, kalau perlu. Suara nyanyi ditranskripsi dengan semacam notasi cacing yang dibakukan berdasar analisa komputer. Kemudian ditambah notasi angka Sunda dan notasi balok. Transkripsi partai kacapi dilakukan dengan memakai notasi tabulatur, yaitu dengan gambar 18 kawat (kacapi indung) atau 15 kawat (kacapi rincik) dan memakai tanda yang mempertunjukkan jari yang mana harus dipakai untuk petikan kawat. Notasi tabulatur itu bermanfaat, khususnya pada tahap-tahap pertama, karena dekat dengan praktek permainan. Pada waktu itu metode ini digunakan untuk mengajar dua kelompok: satu kelompok murid di Museum Antropologi di Leiden, dan satu di Topenmuseum di Amsterdam. Pada tahun-tahun kemudian banyak bahan ditambah. Misalnya, pada tahun 1999 Yus Wiradiredja tinggal di Leiden selama 2 bulan, khususnya untuk meneliti ornamen-ornamen mamaos. Sampai sekarang metode pelajaran Cianjuran ini belum selesai dan saya berada di sini untuk mengumpulkan data-data terakhir untuk menyelesaikan metode ini, yang akan Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

4 terdiri dari buku dengan audio CD dan transkripsi music, bersama VCD atau DVD. Warisan Pa Uking itu perlu diterbitkan. 2. Struktur musikal Cianjuran berada dalam permainan kacapi indung Pada tahun 1980, waktu saya mulai dengan penelitian Cianjuran, sudah ada beberapa tulisan yang baik mengenai Cianjuran, misalnya oleh Satjadibrata, Apung Wiratmadja, Enip Sukanda, dan lain-lain. Kebanyakan buku itu mempersoalkan rumpaka dan sejarah Tembang Sunda Cianjuran. Tulisan mengenai sifat-sifat musikal belum begitu banyak. Jaap Kunst menulis sedikit mengenai Sunda dan Cianjuran dalam artikel-artikel dan bukunya De toonkunst van Java yang diterbitkan pada tahun 1930-an dan kemudian dicetak lagi dalam bahasa Inggeris (The music of Java). Kemudian ada artikel yang bagus mengenai sifat musikal dalam majalah Budaya Jaya pada tahun Artikel itu ditulis oleh beberapa orang, yaitu Apung S. Wiratmadja, Atik Supandi, Wahyu Wibisana dan Uking Sukri. Dalam penelitian saya direncanakan untuk menulis lebih luas mengenai struktur musikal dalam Cianjuran. Kalau seorang ingin belajar mengenai struktur musikal Tembang Sunda Cianjuran, sebaiknya ia mulai dengan kacapi indung, bukan mamaos. Jadi, saya memutuskan untuk pertama-tama belajar kacapi indung. Jelas, kalau pemain kacapi indung ingin mengiringi mamaos, ia juga harus tahu mengenai mamaos. Pemain kacapi indung tidak usah pandai menyanyi semua ornamen dengan baik-baik, tetapi garis besar dari arkuh lagu, ornamen dan rumpaka harus diketahui. Kalau tidak, iringannya tidak akan berhasil dengan baik. Sebaliknya, seorang juru mamaos bisa nyanyi dengan baik-baik, tanpa mengetahui banyak mengenai struktur musikal. Oleh karena itu, dan juga sebab juru mamaos mempunyai prestige yang lebih tinggi daripada pemain waditra, ada banyak juru mamaos yang hampir tidak tahu, dan juga tidak ingin tahu, mengenai struktur musikal Cianjuran. Pada waktu saya melakukan penelitian pada tahun 1981 pernah ada seorang yang diwawancarai saya dan yang merendahkan pengetahuan pemain waditra: mereka tidak mengerti Cianjuran secara mendalam. Saya kurang senang dengan perkataan itu dan mulai berbicara tentang pancer, goong, pancer hiasan, dan hal teknis yang lain yang saya belajar dari pemain waditra. Pembicaraan teknis itu merupakan bahasa asing untuk orang yang bersangkutan. Untung, tidak semua juru mamaos begitu. Kebanyakan juru mamaos megetahui: Cianjuran tidak jadi Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

5 kalau tidak ada - sekurang-kurangnya - kacapi indung untuk mengiringi juru mamaos. Keduaduanya perlu, bersama suling, rebab dan kacapi rincik. Jadi, untuk mengetahui struktur musikal Cianjuran, kita harus meneliti peranan kacapi indung. Jelas, tidak semua pemain kacapi indung mempunyai pengetahuan seluas pengetahuan Pa Uking. Pa Uking masih belajar Cianjuran dari praktek dan secara holistic, yaitu, dia bisa mamaos dan main semua waditra. Kemudian, dia masuk RRI dan di sana belajar dari seniman lain, seperti Ibu Saodah, O. Tarya, Ono Sukarna, dan lain-lain. Walaupun Uking Sukri sekarang khususnya diketahui sebagai pemain kacapi indung, saya yakin bahwa pengaruhnya kepada perkembangan permainan kacapi rincik juga besar. Pa Uking yang menjadi pemain kacapi rincik RRI pada waktu repertoir rincik betul-betul dikembangkan, yaitu tahun 1950-an. Saya kira ini belum diteliti secara mendalam. Pendekatan yang holistic ini juga dicerminkan dalam kemampuannya pada bidang pengarangan lagu; Pa Uking mengarang kira-kira 15 lagu mamaos dan 25 lagu Panambih. Dalam bagian berikut saya ingin berbicara mengenai peranan Pa Uking dalam perkembangan Tembang Sunda Cianjuran. 3. Perkembangan Tembang Sunda Cianjuran Suatu seni yang tidak berubah akan mati; perkembangannya perlu. Kalau sama sekali tidak ada perobahan, penonton akan bosan dan tidak ada discours, atau pertarungan wacana, lagi mengenai inti sari atau dangiang seni yang bersangkutan. Perkembangan tidak berarti bahwa setiap unsur bisa dirobah saja. Biasanya perobahan ini baru berhasil kalau garis besar struktur musikal yang sudah berada tidak dirobah dan hanya sebagian dari unsur-unsur musikal dirobah. Perobahan yang besar bisa saja terjadi, tetapi dengan demikian dibuat kreasi baru. Mungkin saja dengan demikian juga seni yang asli bisa dimatikan. Dalam dunia Cianjuran Pa Uking biasanya dikenal sebagai seorang yang konservatif, yaitu seseorang yang tidak ingin berobah terlalu banyak. Saya merasa itu betul dalam arti, dia sadar bahwa perobahan yang cepat dan besar tidak akan berhasil. Tetapi Pa Uking juga terbuka terhadap perkembangan yang baru, dan dia sendiri mencoba menginovasi Cianjuran. Jelas, Pa Uking tidak menerima sumua perubahan dengan senang hati, tetapi itu wajar saja, karena selera kita berbeda. Pada tahun 1989 Pa Uking kerja sama dengan pemain piano jazz Bubi Chen. Kelompok kacapi-suling digabungkan dengan piano akustik. Diselenggarakan pertunjukan di Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

6 Jakarta dan kemudian itu direkam dalam kaset Kedamaian. Secara pribadi, saya senang sekali dengan rekaman ini. Sebagai peneliti kesenian, yang harus mengobservasi dan menulis secara value-free, yaitu tanpa mengevaluasi suatu seni sebagai baik atau buruk, saya melihat bahwa kaset Kedamaian ini tidak betul-betul laku. Minggu yang lalu saya bertemu dengan Pa Bill Firmansjah dari Hidayat dan dia mengatakan kaset Kedamaian masih dijual, walaupun tidak terlalu banyak: biasa saja. Sebenarnya, Pa Firmansjah sudah membuat kaset jazz lebih dahulu daripada kaset Cianjuran. Kalau tidak salah Pa Firmansjah mengusul kombinasi kacapi-indung dengan piano akustik ini. Kebanyakan kaset Pa Uking bersama teman-temannya diproduksikan oleh Hidayat. Dalam hal ini saya kira Pa Uking beruntung, karena pada tahun 1970-an dan awal delapanpuluhan kualitas kaset Hidayat bermutu, kalau dibandingkan dengan kaset yang lain. Itu berlaku untuk kualitas rekaman dan juga untuk informasi yang diberikan mengenai rekaman tersebut. Kita harus berterima kasih dengan Pa Firmansjah, yang begitu mengabdi kepada rekaman Cianjuran. Itu bukan perkerjaan pokoknya, cuma pekerjaan bakti. Kegiatannya berhasil dan sekarang kita mempunyai dokumentasi yang baik mengenai periode itu. Menurut saya dokumentasi semacam ini tidak cukup diperhatikan di Indonesia. Bagaimana ingin mengembangkan Tembang Sunda Cianjuran, kalau sejarah belum diketahui dengan betul-betul? Di mana ada rekaman Ibu Emeh Salamah, atau Ibu Haji Siti Rokayah? Mungkin saja, kebanyakan rekaman ini berada di rumah orang pribadi. Seharusnya bahan rekaman semacam itu dikumpulkan secara sistematis dan dimasukkan suatu institut untuk dokumentasi seni Sunda yang dipilihara dengan baik-baik. Yang penting ialah bahwa berada jaminan kontinuitas dan bahan-bahan itu harus tersedia untuk semua orang yang mencari data. Sebaiknya itu dilepaskan dari kegiatan orang pribadi. Jelas, initiatif orang pribadi perlu, tetapi kegiatan semacam ini harus terikat dengan instansi, supaya jelas: ini bukan sesuatu yang penting untuk cuma satu keluarga atau satu orang, ini merupakan suatu hal yang penting untuk kita semua. Mungkin saja harus dipertimbangkan apakah diminta bantuan UNESCO dalam rangka proyek mengenai Digital memory of the world. Sejak tahun 1950-an RRI Bandung menggunakan beberapa kelompok seniman sebagian sebagai pegawai negeri yang main setiap minggu dalam siaran hidup. Menurut saya, pada 50 tahun terakhir ini peranan RRI Bandung penting sekali untuk beberapa macam kesenian, termasuk Cianjuran. Akan tetapi, di mana ada dokumentasi rekaman dari dulu? Kalau kita ingin mengetahui sejarah karawitan, dokumentasi rekaman itu perlu, khususnya dalam tradisi-tradisi seni lisan ini. Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

7 Kebetulan, minggu yang lalu saya mendapat kopi rekaman RRI dari tahun 1960-an dengan rekaman Euis Kartini. Kemudian, saya juga mendapat rekaman kacapi-suling dari tahun 1992(?). Rekaman kacapi-suling ini menarik, karena mangandung lagu yang dimainkan dengan gaya Jepang. Saya ingat, Pa Uking pernah membicarakan mengenai itu: surupan sorog mirip dengan suatu surupan Jepang, dan dia pernah main lagu Jepang yang dipelajari dari orang Jepang pada tahun empat-puluhan. Di sini ada beberapa contoh dari rekaman RRI sekitar Pemain indung: Dede Suparman, pemain suling: Ade Suwandi, pemain rincik 1: Bu Rohayani, dan pemain rincik 2: Ade Suwandi. Minggu ini Dede Suparman menjelaskan dia belajar lagu Jepang dari Pa Nano S. Lagu-lagu ini kemudian dipakai untuk siaran kacapi-suling yang eksperimental ini. Katanya mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk latihan, jadi improvisasi termasuk. Surupan yang dipakai adalah sorog yang tinggi, yaitu ukuran , yang sama dengan Mandalungan atau pelog tinggi. Contoh rekaman RRI ca. 1992: kacapi-suling secara Jepang #1 (2m01s) Permainan suling hampir tanpa ornamen Sunda #3 (1m14s) Permainan suling sudah memakai lebih banyak ornamen Sunda #5 (46s) Awal dengan sorolok gitar pada kacapi indung #6 (1m05s) Awal mirip dengan lagu degung. Contoh-contoh semacam ini perlu dikumpulkan dan dipilihara dengan baik-baik. Penelitian data yang berada di RRI Bandung dan di tempat lain dibutuhkan untuk mengerti sejarah Tembang Sunda Cianjuran. Kalau kita ingin nyukcruk parung, yaitu mencari inti sari Cianjuran, kita akan dibantu oleh rekaman semacam ini. Sebaiknya hasil penelitian rekaman historis dari juga diterbitkan dalam bentuk CD bersama informasi latarbelakangnya dan akan tersedia untuk semua: penggemar, seniman dan peneliti. Contohcontoh auditif ini merupakan sumber data untuk mengerti perkembangan Cianjuran dan peranan senimannya. Saya percaya, kalau kita mempunyai rekaman-rekaman dari dulu, kita tidak akan menarik kesimpulan bahwa Pa Uking konservatif, atau tertutup, terhadap eksperimen-ekperimen dalam dunia Tembang Sunda Cianjuran. Dengan gembira saya melihat bahwa sekarang lagu-lagu Cianjuran, Panambih maupun lagu mamaos, sudah dipakai dalam repertoir kacapi-suling. Sudah ada beberapa CD atau kaset 1 Menurut Ade Suwandi, suling yang dipakai adalah suling dengan ukuran ca. 61 dengan lobang ke-7 di belakang. Lihat buku saya (1989) mengenai system surupan-surupan ini. Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

8 yang dijual di toko-toko. 2 Percobaan semacam itu membuka pintu untuk perkembangan Cianjuran yang baik. Dengan demikian pemain waditra mendapat kemungkinan untuk mencari bentuk-bentuk yang baru, yang mungkin saja dapat diterapkan pada waktu mengiringi juru mamaos. Sebenarnya, dalam bidang karawitan daerah Sunda kaya dengan ekperimen yang menggunakan kacapi dan suling, misalnya: Zithermania, SambaSunda, ath Thawaf dari Yus Wiradiredja, Katem dari Pa Nano S., dan dulu lagu-lagu Kacapian dari Mang Koko. Saya yakin, bahwa dalam tahun-tahun depan eksperimen itu dapat dimanfaatkan dalam perkembangan Tembang Sunda Cianjuran. Menurut saya itu tidak berarti penerapan yang langsung, tetapi penerapan yang bijaksana, yaitu yang tidak akan merusakkan Cianjuran. 4. Duta-duta besar Cianjuran dan diversitas budaya Selama 30 tahun terakhir ini Cianjuran juga dipertunjukkan di negara asing. Misalnya Ida Widawati, Imas Permas, dan juga Pa Uking Sukri membawa kelompok Cianjuran dan kacapisuling ke Europa. Sekarang Cianjuran juga telah dipertunjukkan di Amerika Serikat, Australia, Jepang, Timur Tengah, dan tempat lain. Hatur nuhun kepada duta-duta besar Dayeuh Pajajaran ini, yang menyanyi mengenai alam Parahiangan, persoalan manusiawih umum, dan khususnya cinta di tatar Sunda. Pa Uking membawa kelompok Cianjuran pertama ke Perancis pada tahun 1976, dan kemudian ke negara lain, termasuk Belanda, Belgia dan Inggris. Oleh karena dalam grupnya tidak ada orang yang bisa berbahasa Inggris, Pa Uking mulai belajar bahasa Inggeris. Kemampuannya mengenai bahasa Inggeris terbatas, tetapi cukup untuk perjalanan. Sebenarnya seninya, yaitu Cianjuran dan Kacapi-suling, merupakan paspor Pa Uking. Dia cukup percaya diri dalam bidang seni dan dengan demikian dia cukup berani dalam persoalan komunikasi melalui bahasa asing Kacapi-suling Hajatan (Jakarta: Dian Records, CD, tahun 2003). Grup Sulanjana, dengan Dede Suparman (indung), Achmad Suwandi (suling), Iik Setiawan (rincik) dan Agus AQ (biola) [CD, juga dalam bentuk kaset]; 2. Génjlong (Jakarta: Dian Pramudita Kusuma Records , distribution/ Bandung: Laras Record, production, 2004). Grup Malati, dengan Dede Suparman (indung), Iik Setiawan (rincik) dan Iwan S. (suling); 3. Mangari (Jakarta: Dian Records, 2004?). Group Timbanganten, led by Barman Syahyana, Dede Suparman (indung), Ade S. (=Achmad Suwandi, rincik and suling); 4. one song on Nimang [CD + same cassette tape + booklet] (Bandung: Kancana Sari/ Endang Sukandar, 2004). Group Kancana Sari, led by Endang Sukandar dengan Mamat Rupiandi (indung), Galih (rincik), Yani (rincik 2), Endang Sukandar (suling). Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

9 Dengan pertunjukan berulang kali di beberapa negara asing, boleh dikatakan bahwa Tembang Sunda Cianjuran merupakan seni yang digemari di dunia yang lebih luas daripada Sunda saja. Cianjuran telah menjadi bagian kebudayaan kita semua. Dengan demikian, kita semua melalui instansi-instansi seperti UNESCO menjadi bertanggung-jawab untuk memelihara warisan manusiawih itu. Jelas, pertama-tama orang Sunda sendiri yang bertanggung-jawab untuk seni yang dilahirkan di Parahiangan. Tetapi kita semua harus memelihara Tembang Sunda Cianjuran, supaya diversitas kebudayaan tidak akan hilang. Sudah cukup banyak pemimpin di dunia ini diyakinkan bahwa diversitas secara biologis perlu dipilihara supaya manusia bisa hidup dengan baik di dunia ini. Sayangnya, belum ada begitu banyak orang yang khwatir bahwa kehilangan bahasa-bahasa, kesenian, dan pengetahuan mengenai alam merupakan sesuatu yang berbahaya untuk dunia ini. Kita perlu diversitas budaya (cultural diversity) itu, karena itu merupakan semacam kehormatan dan penghargaan kepada manusia dan kreativitasnya. Kreativitas ini diperlukan sekali dalam dunia ini. Kita membutuhkan pemikiran yang lebih luas daripada pemikiran yang sempitekonomis saja. Banyak persoalan yang perlu dihadapi dan diselesaikan, seperti kemiskinan, kesehatan, keadilan sosial, dan sebagainya. Pendidikan dan kesenian merupakan lapangan untuk mendidik anak-anak, dan kita semua, untuk memikir secara mendalam, atau bertapa di nagara. Dalam 15 tahun terakhir ini, itu tidak cukup diperhatikan di dunia ini. Kembali ke Sunda dan dunia Cianjuran. Saya menghormati Pa Uking Sukri oleh karena dia hidup untuk seninya, bukan untuk uang besar atau prestige sendiri. Pa Uking sabar dengan kelompok ibu-ibu maupun mahasiswa STSI yang tidak begitu mampu dalam bidang Cianjuran. Dia mengerti bahwa hasil secara ekonomis, secara diploma, dan sebagainya, merupakan cuma satu sisi dari uang logam. Yang lain adalah investasi dalam manusia, yang tidak dapat diukur dengan mudah secara ekonomis. Menurut saya, Cianjuran masih hidup sekali sekarang. Masih ada banyak individu, instansi pemerintah dan yayasan yang merasa bertanggung-jawab untuk warisan ini. Akan tetapi kita tidak bisa duduk saja, tanpa membuat apa-apa. Setiap generasi harus berjuang, supaya warisan kebudayaannya diadaptasi kepada zaman yang baru. Untuk ini, kontinuitas diperlukan. Dalam hal ini peranan RRI Bandung untuk kesenian Sunda pada 50 tahun terakhir ini penting sekali. Mudah-mudahan itu akan diteruskan, misalnya kalau RRI Bandung akan menjadi institut yang swasta. Kontinuitas juga dijaga dengan baik-baik oleh DAMAS, dengan pasanggiri yang sudah berlangsung selama kurang-lebih 40 tahun dan dengan demikian memberi kesempatan untuk diskusi persoalan lahir dan batin dalam dunia Cianjuran. Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

10 5. Penutup: Pasanggiri pamirig Kalau tidak salah, pada tahun 1978 pasanggiri pamirig se-jawa Barat yang pertama diselenggarakan oleh Mimitran Tembang Sunda. Pada tahun 1991 ada pasanggiri pamirig di RRI. Kemudian pada tingkat propinsi Nénéng Fitri dan kawan-kawan mengatur Pasanggiri pamirig Panineungan Uking Sukri pada tahun 2001, dan tahun ini passanggiri pamirig kedua akan diselenggarakan. Saya mengharap bahwa pasanggiri pamirig ini akan diselenggarakan setiap 2 atau 3 tahun, seperti passanggiri DAMAS untuk juru mamaos. Kontinuitas itu penting, dan dalam zaman ini pasanggiri pamirig perlu diselenggarakan, dengan maksud: diperoleh lebih banyak pamirig yang bermutu. Sudah dijelaskan bahwa struktur musikal berada dalam kacapi indung dan untuk Cianjuran juru mamaos tidak cukup. Malahan, pada zaman globalisasi ini perlu juga diperhatikan bahwa di luarnegeri seringkali justru karawitan instrumental, seperti kacapisuling, disuakai. Manager-manager hotel di Bandung sudah mengerti persoalan ini. Lagi, itu tidak berarti kita akan ikut permintaan pasar saja. Jangan berada pemikiran yang sempitekonomis itu. Kesenian dan pendidikan diperlukan, supaya kreativitas warga-warga negara dan seniman dapat dimanfaatkan pada zaman yang akan datang. Itu bukan persoalan untuk hari-hari besok, tetapi untuk generasi-generasi yang akan datang. Jadi, pemain waditra perlu dididik dan dipilihara. Penyelenggaraan pasanggiri pamirig merupakan salah-satu kemungkinan untuk menyelesaikan tugas itu. Saya mengharap kita semua di sini yakin tentang hal ini. Sekarang tugas kita untuk meyakinkan orang politik, orang kaya dan perusahan yang kaya bahwa investasi ini juga penting untuk mereka. Saya menghormati initiatif Nénéng Fitri, Gan-Gan Garmana, Dian Hendrayani, Agus Hilman, Deni Hermawan dan kawan-kawannya. Saya mengharap instansi (seperti STSI sekarang), purusahan dan yayasan lain (seperti Bandung Spirit sekarang) akan ikut membantu, karena pasanggiri pamirig itu bukan suatu hal yang cuma penting untuk keluarga Uking Sukri. Hal ini penting untuk kita semua, termasuk dunia luar negeri. Saya yakin karuhun kita akan setuju. Semoga Pasanggiri Pamirig Panineungan Uking Sukri hidup dengan panjang! Bukan sebagai penghormatan untuk Uking Sukri saja, tetapi juga untuk pemain waditra yang lain, seperti Uce, Siti Rokayah, O.Tarya, Ono Sukarna, Bakang Abubakar dan Dacep Eddi. Terima kasih. *** Wim van Zanten: Uking Sukri, seorang guru yang tahu batas kemampuannya; versi 2 April

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karawitan Sunda merupakan istilah untuk seni musik yang lahir dan berkembang di tatar Sunda. Dilihat dari bentuk pertunjukannya, karawitan Sunda dapat dibagi

Lebih terperinci

Bagian Satu. Konsep Dasar Tembang Sunda Cianjuran

Bagian Satu. Konsep Dasar Tembang Sunda Cianjuran Bagian Satu Konsep Dasar Tembang Sunda Cianjuran 2 G a y a P e t i k a n K a c a p i T e m b a n g Bab 1 S ekilas Tentang Tembang Sunda Cianjuran Tembang Sunda Cianjuran merupakan salah satu jenis kesenian

Lebih terperinci

Metode dan teknik penelitian Beberapa catatan untuk jurusan karawitan, STSI Bandung

Metode dan teknik penelitian Beberapa catatan untuk jurusan karawitan, STSI Bandung Metode dan teknik penelitian Beberapa catatan untuk jurusan karawitan, STSI Bandung oleh Wim van Zanten, Universitas Leiden April 2005 Pengantar Metode dan teknik penelitian merupakan alat-alat untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat Jawa Barat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat Jawa Barat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi masyarakat Jawa Barat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Bandung bukan hal yang asing, karena beberapa tahun yang lalu sekolah ini sangat populer dan familier

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan kesenian. Kesenian merupakan pencitraan salah satu sisi realitas dalam lingkungan rohani jasmani

Lebih terperinci

Analisis Pirigan Tembang Sunda Cianjuran Runtuyan Wanda Papantunan & Panambih (Lagu Goyong Petit, Dangdanggula Paniisan & Jeritna Hate)

Analisis Pirigan Tembang Sunda Cianjuran Runtuyan Wanda Papantunan & Panambih (Lagu Goyong Petit, Dangdanggula Paniisan & Jeritna Hate) Analisis Pirigan Tembang Sunda Cianjuran Runtuyan Wanda Papantunan & Panambih (Lagu Goyong Petit, Dangdanggula Paniisan & Jeritna Hate) Oleh Julia Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Tulisan ini merupakan

Lebih terperinci

Aspek Ritual Dalam Tembang Cianjuran

Aspek Ritual Dalam Tembang Cianjuran Aspek Ritual Dalam Tembang Cianjuran RITUAL merupakan suatu bentuk upacara atau perayaan yang berhubungan dengan beberapa kepercayaan atau agama dengan ditandai oleh sifat khusus (O'Dea, 1995). Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat diantaranya : suling, tarompet, toleat, taleot, elet, sarawelet, tarawelet, dan sondari (1989 : 17).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa. Salah satu di antaranya adalah seni beluk. Kesenian beluk merupakan

Lebih terperinci

DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN STUDI KOMPARATIF TERHADAP GAYA RUK-RUK RUKMANA DAN GAYA GAN-GAN GARMANA

DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN STUDI KOMPARATIF TERHADAP GAYA RUK-RUK RUKMANA DAN GAYA GAN-GAN GARMANA PIRIGAN KACAPI INDUNG DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN STUDI KOMPARATIF TERHADAP GAYA RUK-RUK RUKMANA DAN GAYA GAN-GAN GARMANA Julia This research is investigators the two kacapi indung artists that influential

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pupuh merupakan puisi yang termasuk bagian dari sastra Sunda. Pupuh itu terikat oleh patokan (aturan) berupa guru wilangan, guru lagu, dan watek. Guru wilangan

Lebih terperinci

Komponen dalam Tembang Sunda Cianjuran

Komponen dalam Tembang Sunda Cianjuran Sep u t a r B i o g r a f i S e n i m a n T e m b a n g S u n d a 7 Bab 2 Komponen dalam Tembang Sunda Cianjuran Karena tembang Sunda Cianjuran merupakan perpaduan antara vokal dengan pirigan, maka dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kesenian merupakan sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan dari perasaan manusia, salah satu bentuk ekspresi seni manusia diantaranya diungkapkan melalui bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian. yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian. yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat musik pendukungnya. Kawih wanda anyar

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah TEMBANG (SM 103)

SILABUS. Mata Kuliah TEMBANG (SM 103) SILABUS Mata Kuliah TEMBANG (SM 103) Oya Yukarya, S.Kar., M.Sn. NIP. 196012011990011001 JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI MATA KULIAH TEMBANG Kode, Mata kuliah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Lagu gedé dalam Karawitan. Sunda Sebuah Tinjauan Karawitanologi, diketahui keunggulan

BAB VI KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Lagu gedé dalam Karawitan. Sunda Sebuah Tinjauan Karawitanologi, diketahui keunggulan BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Lagu gedé dalam Karawitan Sunda Sebuah Tinjauan Karawitanologi, diketahui keunggulan musikal lagu gedé tidak dapat diragukan. Kompleksitas musik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester. : SMA Negeri 6 Yogyakarta : Seni Budaya ( Seni Musik) : X / Umum : 2 (Dua) : 3 x 45 menit A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

G.J TEMBANG SUNDA CIANJURAN GAYA BOJONGHERANGAN:

G.J TEMBANG SUNDA CIANJURAN GAYA BOJONGHERANGAN: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tembang Sunda merupakan salah satu rumpun seni vokal yang berkembang di Jawa Barat. Ciri yang paling menonjol dari seni vokal yang terhimpun dalam tembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam album rekaman Pupuh Raehan volume 1 sanggian Yus Wiradiredja. Pupuh Balakbak Raehan mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Adat istiadat adalah kebiasaan tradisional masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ini pada mulanya merupakan kalangenan bagi para petani ketika mereka

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ini pada mulanya merupakan kalangenan bagi para petani ketika mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Celempungan adalah salah satu seni tradisional yang ada di Jawa Barat. Kesenian ini pada mulanya merupakan kalangenan bagi para petani ketika mereka sedang

Lebih terperinci

RUK-RUK RUKMANA S KACAPI INDUNG PIRIGAN STYLE (A DEVELOPMENT OF TEMBANG SUNDA CIANJURAN MUSIC)

RUK-RUK RUKMANA S KACAPI INDUNG PIRIGAN STYLE (A DEVELOPMENT OF TEMBANG SUNDA CIANJURAN MUSIC) See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/291957830 RUK-RUK RUKMANA S KACAPI INDUNG PIRIGAN STYLE (A DEVELOPMENT OF TEMBANG SUNDA CIANJURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal. Misalnya dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sejak tahun 2006 sampai saat ini pembelajaran

Lebih terperinci

Fenomena Gender dalam Dongkari Lagu-Lagu Tembang Sunda Cianjuran 1

Fenomena Gender dalam Dongkari Lagu-Lagu Tembang Sunda Cianjuran 1 Fenomena Gender dalam Dongkari Lagu-Lagu Tembang Sunda Cianjuran 1 Deni Hermawan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40265 ABSTRACT This article, Gender Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tumbuh sikap apresiatif dan kreatif dalam jiwa peserta didik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tumbuh sikap apresiatif dan kreatif dalam jiwa peserta didik. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik sehingga tumbuh sikap apresiatif dan kreatif dalam jiwa peserta didik. Hal ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk mendapatkan dan mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono (2010:3) yang

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN oleh Engkur Kurdita. Abstrak

PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN oleh Engkur Kurdita. Abstrak 1 RITME Volume 1 No. 1 Agustus 2015 PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN oleh Engkur Kurdita Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

SISTEM NOTASI UNTUK PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG TEMBANG SUNDA CIANJURAN

SISTEM NOTASI UNTUK PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG TEMBANG SUNDA CIANJURAN 27 RITME Volume 2 No. 1 Februari 2016 SISTEM NOTASI UNTUK PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG TEMBANG SUNDA CIANJURAN Oleh Julia juli@upi.edu Departemen Pendidikan Seni Musik-FPSD Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.

Lebih terperinci

KREATIVITAS IWAN MULYANA PADA SULING TEMBANG SUNDA CIANJURAN

KREATIVITAS IWAN MULYANA PADA SULING TEMBANG SUNDA CIANJURAN KREATIVITAS IWAN MULYANA PADA SULING TEMBANG SUNDA CIANJURAN Asep Wahyudin, S.Sn., M.Sn. Email: wahyudinasep212@gmail.com (Desain Komunikasi Visual Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra) ABSTRACT Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia ketika mendengar alunan musik mayoritas menyukai. Orang yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota tubuhnya dan mengikuti irama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berasal dari lingkungan yang berlatar belakang seni musik, terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Berasal dari lingkungan yang berlatar belakang seni musik, terkadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyajian Berasal dari lingkungan yang berlatar belakang seni musik, terkadang penyaji terbersit ingin belajar dan menekuni seni tradisi, hal ini karena rasa penasaran

Lebih terperinci

BAB I LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT PADA ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN

BAB I LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT PADA ACARA PENGAJIAN RUTIN BULANAN BAB I LAGU-LAGU PASANTRENAN SYIFAUSH SHUDUR DI KECAMATAN TAROGONG KABUPATEN GARUT A. Latar belakang Seni dan Budaya sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan/perubahan mental dan moral bangsa, seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahan pembelajaran yang disajikan dalam sub pokok bahasan Wawasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahan pembelajaran yang disajikan dalam sub pokok bahasan Wawasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa bahan pembelajaran yang disajikan dalam sub pokok bahasan Wawasan Karawitan, Sejarah Karawitan

Lebih terperinci

GLOSARIUM. : salah satu watak pupuh Kinanti : salah satu cara menyuarakan sebuah nyanyian : istilah ornamentasi dalam tembang Sunda

GLOSARIUM. : salah satu watak pupuh Kinanti : salah satu cara menyuarakan sebuah nyanyian : istilah ornamentasi dalam tembang Sunda 91 GLOSARIUM A Akulturasi B Beluk Bener jeung merenah Buhun Buntut D Deudeupeun Didangdingkeun Dongkari E Embat G Galasar Gamelan Pelog Gamelan Pelog Degung Gamelan Salendro Gedag Gelenyu : perpaduan kategori

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP/ MTs Kelas : VIII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 (satu / Gasal ) Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar kompetensi : Mengapresiasi

Lebih terperinci

SIARAN RADIO CITRA 99.4 FM SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TEMBANG SUNDA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

SIARAN RADIO CITRA 99.4 FM SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TEMBANG SUNDA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR p-issn 2355-5343 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar Article Received: 18/11/2014; Accepted: 10/02/2015 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(1) 2015, 99-117 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v2i1.1336 SIARAN RADIO CITRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan Indonesia merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan Indonesia merupakan aset 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan Indonesia merupakan aset bangsa yang harus dibina, dikembangkan, dan disebarluaskan. Karena, dalam kesenian terdapat kristalisasi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN. Oleh Julia Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang 2010

MODEL PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN. Oleh Julia Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang 2010 MODEL PEMBELAJARAN KACAPI INDUNG DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN Oleh Julia Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang 2010 Abstract Kacapi Indung merupakan salah satu alat kesenian tradisional Sunda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan yang mempunyai Jurusan Pendidikan Seni Musik. Di dalam kurikulum Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Rebana banyak berkembang di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan perkembangannya, kesenian yang menggunakan alat musik rebana mengalami perubahan baik dari segi

Lebih terperinci

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Devara Egga Perdana NIM. 1311968013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

SILABUS. Instrumen Pilihan Wajib IV (TIUP) SM 416

SILABUS. Instrumen Pilihan Wajib IV (TIUP) SM 416 No.: FPBS/FM-7.1/07 Lampiran 9.7. Sistematika Silabus SILABUS Instrumen Pilihan Wajib IV (TIUP) SM 416 Engkur Kurdita, S.Pd JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK 2011 DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gending Karatagan wayang adalah gending pembuka pada pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

Dalam bab ini kita akan membahas dan melakukan beberapa. Bab 8. BEREKSPRESI MELALUI MUSIK POPULER: Alternatif untuk Praktik

Dalam bab ini kita akan membahas dan melakukan beberapa. Bab 8. BEREKSPRESI MELALUI MUSIK POPULER: Alternatif untuk Praktik Bab 8 BEREKSPRESI MELALUI MUSIK POPULER: Alternatif untuk Praktik Dalam bab ini kita akan membahas dan melakukan beberapa kegiatan yang membangun apresiasi Anda terhadap musik populer. Topik yang dibicarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya tertentu. Sebuah pernyataan tentang kesenian Jawa, kesenian Bali, dan kesenian flores, semuanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan salah satu bagian pokok dalam kehidupan manusia. Hampir semua peradaban masyarakat di dunia ini memiliki musik sebagai hasil budaya mereka. Menurut Soeharto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu negara adalah pendidikan

Lebih terperinci

2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesenian Sintren adalah salah satu kesenian rakyat pesisir, tepatnya di sekitar jalur pantura (Pantai Utara) antara Indramayu dan Cirebon. Kesenian ini konon mulai dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani dan rohani, biologis maupun psikologis. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari bunyi-bunyian instrumental atau vokal ataupun keduanya, yang menghasilkan sebuah karya yang indah dan harmonis.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk anak usia 16 sampai 18 tahun di VMS ini menggunakan bahan ajar yang sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya budaya yang datang dari luar. Hal itu menjadikan kesenian tradisional

Lebih terperinci

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH Oleh: Neni Puji Nur Rahmawati Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat Karungut adalah sebuah kesenian tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat tradisi sering kali tercabut dari akar budayanya,sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. membuat tradisi sering kali tercabut dari akar budayanya,sehingga menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi serta perkembangan zaman di era globalisasi membuat tradisi sering kali tercabut dari akar budayanya,sehingga menjadi tersisih dan kemudian

Lebih terperinci

Panduan Recruitment Pengajar

Panduan Recruitment Pengajar Panduan Recruitment Pengajar Kawai Music School Di Jepang, Kawai Music School terus menerus menorehkan prestasi Kawai Music Instrument MFG.Co., Ltd (Kawai Jepang) didirikan tahun 1927 oleh seorang ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyanyi adalah suatu kegiatan memproduksi suara, untuk membawakan

BAB I PENDAHULUAN. Menyanyi adalah suatu kegiatan memproduksi suara, untuk membawakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyanyi adalah suatu kegiatan memproduksi suara, untuk membawakan karya vokal. Orang yang pekerjaannya bernyanyi disebut penyanyi. Dari bernyanyi, kita dapat mengambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pewarisan seni budaya oleh berbagai komunitas budaya sangat memberikan arti penting dalam pengembangan kesenian Jawa Barat, dan ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SATUAN PELAJARAN: SMP KELAS : VIII KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kita sadari bahwa tidak semua anak di dunia ini dilahirkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kita sadari bahwa tidak semua anak di dunia ini dilahirkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kita sadari bahwa tidak semua anak di dunia ini dilahirkan dengan sempurna. Ada beberapa anak yang yang memiliki keterbatasan, baik secara fisik maupun mental,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seni kebudayaan yang berbeda. Tiap daerah memiliki banyak sekali budaya yang berbeda-beda dan merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan etnis Sunda sangat kaya dengan berbagai jenis kesenian. Kesenian itu sendiri lahir dari jiwa manusia dan gambaran masyarakatnya

Lebih terperinci

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA Oleh Ni NyomanAndra Kristina Susanti Program StudiSeni (S2) ProgramPascasarjanaInstitutSeni Indonesia Denpasar Email: andra.kristina@yahoo.co.id Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar merupakan kegiatan seseorang untuk menggunakan otak mereka dan menyerap ilmu pengetahuan. Karena setiap orang memiliki daya serap yang berbeda maka ada banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Indonesia, Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2007, 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Indonesia, Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2007, 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Masing-masing pulau didiami berbagai suku dan kelompok etnis yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan yang sudah dikaji pada bab sebelumnya, ada beberapa poin penting dalam kesenian calung ini. 1. Kesenian calung memiliki peran serta fungsi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai dengan peningkatan kebutuhan diberbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani, rohani,

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang berjudul Garapan Penyajian Upacara Siraman Calon Pengantin Adat Sunda Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung didesain melalui metode deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata Hamdan berasal dari bahasa Arab yang berarti Puji syukur keagungan Allah SWT penguasa semesta alam. Artinya, kata Hamdan mengandung makna rasa syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan bangsa yang mempunyai kekayaan tradisi dan budaya. Kekhasan serta kekayaan bangsa dalam tradisi dan budaya yang dimiliki, bukti bahwa

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di Kabupaten Bintan Tahun 1980-2007 diketahui bahwa kesenian Mak Yong merupakan seni pertunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi

Lebih terperinci

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi kesenian yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya, karena kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik iringan dalam pencak silat di Jawa Barat pada umumnya dibangun

BAB I PENDAHULUAN. Musik iringan dalam pencak silat di Jawa Barat pada umumnya dibangun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian Musik iringan dalam pencak silat di Jawa Barat pada umumnya dibangun oleh beberapa jenis waditra diantaranya dua buah kendang besar dan empat buah kendang

Lebih terperinci

MIMBAR SEKOLAH DASAR

MIMBAR SEKOLAH DASAR MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa Barat. Kesenian rudat tersebut tersebar di berbagai daerah seperti Kabupaten Banten, Kabupaten Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menyanyi adalah kegiatan yang digemari oleh setiap orang, salah satunya digemari oleh anak-anak, di antara mereka banyak yang memiliki suara yang bagus tetapi tidak

Lebih terperinci

ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG. Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal

ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG. Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal 1 ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal di seluruh dunia sebagai warisan budaya Indonesia, terbuat

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

Pendidikan Musik di Sekolah Dasar (Menuju Implementasi Kurikulum 2013)

Pendidikan Musik di Sekolah Dasar (Menuju Implementasi Kurikulum 2013) See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/291830599 Pendidikan Musik di Sekolah Dasar (Menuju Implementasi Kurikulum 2013) CONFERENCE

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: yaitu terdiri dari 6 baris dalam satu bait, guru wilangan berjumlah 8 pada

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: yaitu terdiri dari 6 baris dalam satu bait, guru wilangan berjumlah 8 pada 85 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Karakteristi Pupuh Kinanti Kawali dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Lirik Hasil analisis lirik pupuh Kinanti Kawali menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, sekaligus bagi perkembangan bangsa dan Negara. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

Resensi Film : CHICHA

Resensi Film : CHICHA Hasil ketik ulang dari dokumen asli (dokumen asli terlampir dibawah) : [Sumber tidak di ketahui] Resensi Film : CHICHA Sebagaimana dengan lagu-lagunya yang merupakan pembuka lembaran baru dunia lagu anak-anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan musik, umumnya yang terbayangkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan musik, umumnya yang terbayangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang pendidikan musik, umumnya yang terbayangkan pertama kali dalam pikiran adalah berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan seni musik dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/lagu dikatakan bahwa lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi

Lebih terperinci