BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori merupakan alat terpenting bagi suatu ilmu pegetahuan. Tanpa adanya teori, hanya ada serangkaian fakta-fakta yang belum teranalisis dan belum dapat dikategorikan sebagai lmu pengetahuan. Dengan demikian, teori bertugas sebagai pembimbing dalam suatu karya ilmiah. 2.1 Pragmatik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2005 disebutkan bahwa Pragmatik adalah yang berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Pragmatik ialah berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya bahasa dalam komunikasi (KBBI, 1993: 177). Peccei (1989:2) dalam bukunya yang berjudul Pragmatics menjelaskan, pragmatics concentrate an aspects of meaning that cannot be predicted by linguistic knowledge alone and takes into account knowledge about the physical and social world.. Bisa disimpulkan bahwa pragmatik adalah ilmu yang tidak bisa dipahami hanya dengan mengandalkan pengetahuan linguistik saja, tetapi kita juga harus memahami setidaknya sedikit bagian dari ilmu sosial. 7

2 8 2.2 Tindak Tutur (Speech Acts) Tindak tutur atau yang dalam bahasa Inggris disebut speech acts adalah salah satu cabang ilmu pragmatik. Searle (Cobley 1996:269) menyebutkan bahwa speech acts are characteristically performed in the utterance of sounds or the making or marks.. tindak tutur dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi Tindakan Lokusi (Locutionary Act) Menurut Searle (1969) dalam bukunya yang berjudul Speech Acts and Essay in the Philosophy of Language, tindakan lokusi adalah saat pembicara mengatakan sesuatu. Dalam tindakan lokusi tidak dipermasalahkan maksud dan fungsi perkataan yang disampaikan oleh pembicara. Misalkan perkataan I am hungry semata-mata diungkapkan untuk memberitahu pendengar bahwa pembicara sedang merasa lapar. Saat seseorang melakukan tindak lokusi, mereka pasti juga sedang bertanya atau menjawab sebuah pertanyaan, memberikan informasi atau peringatan kepada seseorang, memberikan sebuah keputusan, mengucapkan sebuah ujaran, membuat sebuah janji, dan memberikan definisi untuk sesuatu, Austin (1962:98) mengatakan, in performing a locutionary act we shall also be performing such an act as: asking or answering questions, giving information or an assurance or a warning, announcing a verdict or an intention, pronouncing a sentence, making an appointment or an appeal or a criticism, making an identification or giving a description, and the numerous like.

3 9 I ll be home for dinner. (Austin, 1962:94-98) Pada contoh di atas tindakan ilokusi terjadi pada ujaran, I ll be home for dinner. Pembicara mengucapkan ujaran tersebut semata-mata hanya ingin memberitahu kepada pendengar bahwa ia akan hadir pada saat makan malam Tindakan Ilokusi (Illocutionary Act) Menurut Searle (1969) dalam bukunya yang berjudul Speech Acts and Essay in the Philosophy of Language, tindakan ilokusi adalah saat pendengar memberikan respon terhadap ujaran pembicara. Tindakan ilokusi memiliki maksud dan fungsi tertentu. Misalkan perkataan I am hungry diucapkan pembicara bukan semata-mata untuk memberitahu pendengar bahwa pembicara sedang merasa lapar, namun pembicara ingin pendengar melakukan sesuatu yang berkaitan dengan ucapannya, misal membelikan pembicara makanan. Bisa dikatakan bahwa tindakan ilokusi adalah aksi nyata dari ujaran yang diucapkan oleh pembicara. I ll be home for dinner. (Austin, 1962:94-98) Pada contoh di atas, tindakan ilokusi dari ujaran I ll be home for dinner. adalah pembicara ingin pendengar melakukan sesuatu, dalam contoh ini,

4 10 pembicara ingin pendengar menyiapkan masakan saat makan malam tiba karena pembicara akan tiba saat waktunya makan malam Tindakan Perlokusi (Perlocutionary Act) Menurut Searle (1969) dalam bukunya yang berjudul Speech Acts and Essay in the Philosophy of Language, tindakan perlokusi adalah saat dimana ujaran pembicara mempunyai efek terhadap pendengar.. Tindakan perlokusi menimbulkan sebuah pengaruh kepada pendengar. Misalkan setelah pembicara mengatakan I am hungry, pendengar langsung memberikan makanan kepada pembicara. Tindakan perlokusi juga bisa dikatakan sebagai efek dari ujaran yang diucapkan oleh pembicara kepada pendengarnya. I ll be home for dinner. (Austin, 1962:94-98) Pada contoh di atas, tindakan perlokusi dari ujaran I ll be home for dinner. adalah pendengar yang menyiapkan makanan untuk pembicara. Pendengar mengerti sepenuhnya ujaran dari pembicara yang mengimplikasikan bahwa pembicara menginginkan pendengar untuk menyiapkan makanan pada waktu makan malam.

5 Prinsip Kerjasama (Cooperative Principles) Menurut Grice (1975:45) ketika seseorang melakukan sebuah percakapan, pembicara dan pendengar patuh Cooperative Principles, Grice juga mengatakan, make your conversational conttibution what is required, at the stage at which it occurs, by the accepted purposes or direction of the talk exchange in which you are engaged Macam-macam Maksim (Kinds of Maxims) Grice membagi Cooperative Principles ke dalam empat jenis, yaitu: Maxim of Quality, Maxim of Quantity, Maxim of Relation, dan yang terakhir adalah Maxim of Manner Maksim Kualitas (Maxim of Quality) Grice (1975:46) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Logic and Conversation, do not say what you believe to be false and do not say that for which you lack adequate evidence.. Menurut Thomas (1995) dalam bukunya yang berjudul Meaning in Interaction, untuk memenuhi maksim kualitas pembicara maupun pendengar harus mengatakan sebuah ujaran yang mereka percaya bukanlah sebuah kebohongan dan jangan berkata sebuah ujaran yang tidak mempunyai bukti yang cukup bahwa ujaran tersebut merupakan sebuah kebenaran. Husband : Where are the car keys?

6 12 Wife : They re on the table in the hall. (Thomas, 1995:64) Dalam contoh di atas, yang menunjukkan bahwa maksim kulaitas itu sebuah kebenaran adalah jawaban dari Wife yang memberitahukan dengan jujur kepada Husband dimanakah kunci mobil mereka berada Maksim Kuantitas (Maxim of Quantity) Grice (1975:45) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Logic and Conversation, make your contribution as informative as is required and do not make your contribution more informative than is required.. Menurut Thomas (1995) dalam bukunya yang berjudul Meaning in Interaction, untuk memenuhi sebuah maksim kuantitas pembicara maupun pendengar harus membuat informasi yang mereka berikan se-informatif mungkin dan jangan memberikan informasi yang berlebihan atau terlalu sedikit. Husband Wife : Where are the car keys? : They re on the table in the hall. (Thomas, 1995:64) Dalam contoh di atas, yang menunjukkan bahwa maksim kuantitas adalah pernyataan yang seperlunya adalah jawaban Wife kepada pertanyaan Husband dimana Wife memberikan informasi yang cukup kepada Husband.

7 Maksim Relevansi (Maxim of Relation) Grice (1975:46) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Logic and Conversation, maxim of relation is where one tries to be relevant, and says things that are pertinent to the discussion.. Menurut Thomas (1995) dalam bukunya yang berjudul Meaning in Interaction, untuk memenuhi sebuah maksim relevansi pembicara maupun pendengar harus mengatakan sebuah ujaran yang serelevan mungkin. Husband Wife : Where are the car keys? : They re on the table in the hall. (Thomas, 1995:64) Dalam contoh di atas, yang menunjukkan bahwa maksim relevansi adalah sebuah pernyataan yang relevan adalah ketika Wife menjawab pertanyaan dari Husband. Wife telah menjawab pertanyaan Husband dengan sesuai dan membuat keinginan Husband untuk mengetahui dimana kunci mobil mereka berada tercapai Maksim Cara (Maxim of Manner) Grice (1975:46) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Logic and Conversation, aviod obscurity of expression, avoid ambiguity, be brief (avoid unnecessary prolixity), and be orderly.. Menurut Thomas (1995) dalam bukunya yang berjudul Meaning in Interaction, untuk memenuhi sebuah maksim pelaksanaan pembicara maupun pendengar harus menghindari ketidakjelasan pada

8 14 ekspresi mereka dan ujaran yang ambigu, harus mengucapkan ujaran yang ringkas. Husband Wife : Where are the car keys? : They re on the table in the hall. (Thomas, 1995:64) Dalam contoh di atas, yang menunjukkan bahwa maksim pelaksanaan bukanlah kalimat yang ambigu adalah jawaban Wife kepada Husband. Wife memberitahukan dengan ringkas dan jelas kepada Husband dimana kunci mobil mereka berada dan menghindari keambiguan pada ujarannya Pelanggaran Maksim (Flouting Maxims) Pelanggaran maksim terjadi ketika aturan maksim tidak dipatuhi demi menjaga citra lawan bicara dan pelanggaran maksim bisa terjadi ketika pembicara gagal memahami respon yang diberikan oleh pendengar atas apa yang sebelumnya dikatakan oleh pembicara yang pada akhirnya pembicara mengimplikasi respon dari pendengar tersebut Pelanggaran Maksim Kualitas (Flouting Maxim of Quality) Pelanggaran maksim kualitas terjadi ketika pembicara tidak mengatakan ujaran yang sesuai dengan apa yang dia maksud, pelanggaran maksim kualitas juga bisa terjadi jika pembicara atau pendengar mengatakan sesuatu yang sudah jelas kebohongannya atau sesuatu yang tidak memiliki bukti yang cukup jelas. Ini

9 15 juga dapat diungkapkan melalui majas. Pembicara dapat membesar-besarkan maksud dari ujarannya dengan menggunakan majas hiperbola, contohnya I could eat a whole horse.. selain hiperbola, majas lain yang bisa digunakan adalah majas metafora, ironi, dan banter. Pembicaranya adalah Lady Lucinda Lambton dan dia sedang membicarakan John Patten yang pada saat itu merupakan menteri pendidikan Amerika Serikat. I lived in the same house as that man for three years and he s the man I hate most in all the world. In all my greasy past, he is the biggest grease spot. (Thomas, 1995:68) Dalam contoh di atas Lady Lucinda Lambton bisa dikatakan melakukan pelanggaran maksim kualitas karena John Patten bukanlah seseorang yang gemuk, lalu Lucinda Lambton juga tidak meyakinkan para pendengarnya bahwa John Patten adalah seseorang yang gemuk Pelanggaran Maksim Kuantitas (Flouting Maxim of Quantity) Pelanggaran maksim kuantitas terjadi ketika pembicara memberi informasi yang berlebihan atau tidak memberikan informasi yang cukup kepada pendengarnya.

10 16 A: Well, how do I look? B: Your shoes are nice. Di dalam contoh di atas pelanggaran maksim kuantitas terjadi karena B tidak menjawab pertanyaan A secara lengkap. A bertanya apakah dia terlihat baik saat itu, tetapi B hanya menjawab sepatu A terlihat bagus saat itu. Contoh 2: Pembicaranya adalah Rupert Allason (penulis buku, ahli dalam bidang intelijen Inggris). Dia sedang berdiskusi mengenai identitas dari Fifth Man. It was either Graham Mitchell or Roger Hollis and I don t believe it was Roger Hollis. (Thomas, 1995:65) Dalam contoh di atas, Rupert Allasom memberikan informasi berlebih. Seharusnya dia bisa menjawab pertanyaan pendengar dengan hanya The Fifth Man was Graham Mitchell. Contoh 3: A bertanya kepada B mengenai kekasih baru C. A: Is he nice? B: She seems to like him.

11 17 (Thomas, 1995:66) Dalam contoh di atas, B bisa menjawab pertanyaan A dengan hanya No. Tetapi B memberikan jawaban yang kurang informatif kepada A Pelanggaran Maksim Relevansi (Flouting Maxim of Relation) Pelanggaran maksim relevansi terjadi ketika pembicara berharap pendengar dapat membayangkan ujaran yang tidak diujarkan dan menyambungkan dengan ujaran yang diujarkannya atau jika pendengar memberikan respon yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik yang dibicarakan. A: So, what do you think of Mark? B: His roommate is a wonderful cook. Di dalam contoh di atas pelanggaran maksim relevansi terjadi karena B tidak menjawab pertanyaan A dengan sesuai. A menanyakan pendapat B tentang Mark, tetapi B menjawab pertanyaan A dengan His roommate is a wonderful cook.. Contoh 2: Olivia : I finished working on my face. I grabbed my bag and a coat. I told my mother I was going out... She asked me where I was going. I repeated myself, Out.. (Thomas, 1995:70)

12 18 Pada contoh di atas, sebenarnya pembicara, Olivia, merespon dengan jujur dan jelas, tetapi respon Olivia tidak memjawab pertanyaan ibunya. Apa yang ujaran tersebut langgar adalah ujaran Olivia tidak membuat ibunya puas. Ibunya bisa melihat bahwa Olivia akan pergi, apa yang ibunya ingin tahu adalah kemana Olivia akan pergi Pelanggaran Maksim Cara (Flouting Maxim of Manner) Pelanggaran maksim pelaksanaan terjadi ketika pendengar menutupi sesuatu dengan mengatakannya tidak jelas atau ambigu. Hal ini terjadi agar orang ketiga tidak mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. A: What are you off to? B: I was thinking of going out to get some of that funny white stuff for somebody. A: Okay, but don t be long dinner s nearly ready. Di dalam contoh di atas pelanggaran maksim pelaksanaan bisa terjadi karena B menjawab pertanyaan A dengan tidak jelas apa yang akan dia lakukan di luar rumah. Contoh 2: Interaksi ini terjadi pada saat wawancara melalu radio dengan seseorang yang bekerja di pemerintahan Amerika yang tidak disebutkan namanya di Port-au-Prince, Haiti:

13 19 Interviewer : Did the United States Government play any part in DDuvalier s departure? Did they, for example, actively Dencourage him to leave? Official : I would not try to steer you away from that conclusion. (Thomas, 1995:71) Pada contoh di atas, juru bicara dari pemerintahan Amerika harusnya bisa menjawab pertanyaan pewawancara tersebut dengan ujaran No. Respon yang diberikan juru bicara tersebut sangat berbelit-belit dan sudah jelas melanggar maksim pelaksanaan karena jawaban dari petugas yang tidak jelas, apakah pemerintah Amerika mendukung Duvalier untuk berhenti atau tidak. 2.4 Konteks (Context) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konteks diartikan sebagai (1) bagian atau uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; (2) situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Menurut Cutting (2002:3-9) dalam bukunya yang berjudul Pragmatics and Discourse, konteks adalah pengetahuan dunia fisik dan sosial serta faktor-faktor sosio-psikologis yang mempengaruhi komunikasi sebagaimana pengetahuan waktu dan tempat di dalam kata-kata yang dituturkan atau dituliskan. Cutting membagi konteks menjadi tiga macam, yaitu situational context, background knowledge context, dan co-textual context.

14 Konteks Situasi (Situational Context) Konteks situasi adalah sebuah konteks yang menggambarkan segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitarnya pada saat percakapan itu berlangsung. Menurut Stone-Goldman dan Olswang (2003) dalam jurnalnya Learning to Look, Leraning to See: Using Ethnography to Develop Cultural Sensitivity, konteks situasi itu terdiri dari setting atau tempat terjadinya konteks situasi tersebut, activity atau jenis percakapan apa yang pembicara dan pendengar lakukan, dan environment atau situasi di sekitar percakapan itu terjadi, seperti jumlah orang yang bercakap-cakap, waktu percakapan itu berlangsung, dan lain-lain. Konteks situasi menggambarkan segala sesuatu yang ada pada saat sebuah percakapan sedang berlangsung. Fifth Grade Classroom The children have just left the room for recess, all but one who is tidying her desk. Mr. Coggins, the teacher, ask Lesley, his favorite student, to give an important message to another student, Geralyn. Please tell Geralyn to come in a little early from recess. Out the door goes Lesley. Lesley sees Geralyn across the playground sitting on a bench talking with her friend Lisen. They are whispering, lloking around only occasionally. All of a sudden, Lisen covers her eyes; Geralyn pats her on the shoulder. They continue to talk quietly. Lesley waits and watches for a few moments, and then approaches slowly, hoping one of the girls will look up. Indeed, Geralyn does, and Lesley catches her eye. Lesley says

15 21 Excuse me Geralyn, but Mr. Coggins wanted me to tell you to come in a little early from recess. Sorry to disturb you guys. (Stone-Goldman, 2003) Pada skenario di atas bisa ditentukan bahwa setting dari konteks situasi tersebut adalah sebuah sekolah, lebih tepatnya sebuah ruangan kelas lima SD dan sebuah lapangan. Activity dari konteks situasi tersebut adalah sebuah perintah yang diberikan oleh Mr. Coggins kepada Lesley pada ujaran Please tell Geralyn to come in a little early from recess. dan sebuah diskusi pribadi yang dilakukan oleh Geralyn dan Lisen. Sedangkan environment yang ada pada konteks situasi tersebut adalah ada empat orang yang terlibat dalam konteks situasi tersebut (satu orang guru dan tiga orang murid) dan konteks situasi tersebut terjadi pada jam istirahat sekolah Konteks Berdasarkan Pengetahuan (Background Knowledge Context) Konteks berdasarkan pengetahuan adalah sebuah konteks yang mana pembicara dan pendengar mengetahui mengenai apa yang mereka bicarakan, seperti membicarakan seseorang atau budaya. Ada dua jenis konteks berdasarkan pengetahuan, yaitu konteks kultural dan konteks antarpersonel Konteks Kultural (Cultural Context) Konteks kultural adalah sebuah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh pembicara dan pendengar mengenai sebuah ruang lingkup kehidupan.

16 22 Menurut Stone-Goldman dan Olswang (2003) dalam jurnalnya Learning to Look, Leraning to See: Using Ethnography to Develop Cultural Sensitivity, kultur dibagi menjadi dua, yaitu personal culture dan social culture. Personal culture adalah sesuatu yang sudah ada semenjak kita lahir, contohnya: umur, ras, jenis kelamin, dan lain-lain. Sedangkan social culture adalah sebuah aturan dalam kehidupan sosial di lingkungan hidup kita, seperti kepercayaan Konteks Antar Personel (Interpersonal Context) Konteks antarpersonel adalah informasi mengenai seseorang yang mencakup informasi mengenai kehidupan pribadi pembicara atau yang dibicarakannya. Menurut Stone-Goldman dan Olswang (2003) dalam jurnalnya Learning to Look, Leraning to See: Using Ethnography to Develop Cultural Sensitivity, sebuah konteks antar personal bisa terjadi jika pembicara mempunyai hubungan dengan orang yang dibicarakannya, misal: keluarga, teman, mitra kerja, dan lain-lain Koteks Konteks (Co-Textual Context) Konteks koteks adalah ketika pembicara dan pendengar mengetahui apa atau siapa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan. Retailers, which make a large portion of their annual revenue during the November/December festive period, made special efforts to entice

17 23 shoppers over the weekend, with a number of stores opened early to make the most of the sales rush. (Stone-Goldman, 2003) Pada contoh di atas konteks the weekend itu berarti Thanksgiving weekend di Amerika Serikat, masyarakat Amerika tentu tahu apa yang dimaksud the weekend pada ujaran tersebut. Oleh karena itu, the weekend termasuk ke dalam konteks koteks karena maupun pembicara ataupun pendengarnya (masyarakat Amerika) mengetahui maksud dari ujaran the weekend tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara

BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering melakukan percakapan. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara (speaker) dan seorang

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti melakukan percakapan. Percakapan dilakukan oleh setidaknya dua orang, yaitu seorang pembicara dan seorang pendengar atau lawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat melakukan tindak tutur. Pada saat penutur menuturkan tuturan tersebut, penutur sekaligus melakukan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan)

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan) 1.Buat silabus (peta bahan ajar) untuk keteramplan mendengarkan dengan format berikut: Kompetensi

Lebih terperinci

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10Latihan Soal 10.2 Lira:Dery, what do you think about our new English teacher? Dery: I think she smart. She explained the lesson clearly Lira: I think so. I also

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media pembentuk kebahasaan yang menjadi kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena melalui bahasa baik verbal maupun non verbal manusia

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur dengan suatu tujuan dan maksud. Dalam pragmatik tindak tutur dibagi menjadi tiga

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 1. Rita :Dont leave me alone, Bondan! Bondan :What did she say, Wan? Iwan :. SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2 She told you that you dont leave me alone. She told you

Lebih terperinci

APPENDIX. Table I. Results of Data Analysis in conversation between teacher and students based theory s Grice

APPENDIX. Table I. Results of Data Analysis in conversation between teacher and students based theory s Grice APPENDIX Table I Results of Data Analysis in conversation between teacher and students based theory s Grice No Conversation Kinds of maxim QT QL R M 1 Lecturer : Ok class good morning. Students : Good

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

Teori tindak tutur pertama kali disampaikan oleh John L.Austin (Inggris) pada tahun 1955 di Univer.Harvad, yang kemudian diterbitkan dengan judul How

Teori tindak tutur pertama kali disampaikan oleh John L.Austin (Inggris) pada tahun 1955 di Univer.Harvad, yang kemudian diterbitkan dengan judul How Teori tindak tutur pertama kali disampaikan oleh John L.Austin (Inggris) pada tahun 1955 di Univer.Harvad, yang kemudian diterbitkan dengan judul How to do things with word pada tahun 1965. Austin (1962)

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan Lesson 20: Where, When Pelajaran 20: Dimana, Kapan Reading (Membaca) Where is the City Hall? (Dimana City Hall?) Where are you now? (Dimana kamu sekarang?) Where is he working? (Dimana dia bekerja?) Where

Lebih terperinci

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan

Lesson 30: will, will not. Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Lesson 30: will, will not Pelajaran 30: Akan, Tidak Akan Reading (Membaca) I hope you will visit me one day. ( Aku harap kamu akan mengunjungi saya satu hari ) I think your sister will like that cellphone.

Lebih terperinci

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Reading (Membaca) Let him go to the concert. (Biarkan dia perdi ke konser.) Make him tell the truth. (Buat

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population?

No Kegiatan Kalimat yang di latih Arti. 2. How are you? 3.- Do you remember about population? - Can you explain about population? 45 Lampiran 3. Siklus 1 1 Pendahuluan 1. Good morning/ Good afternoon 2. How are you? 3.- Do you remember about population? about population? 4.- Do you know the meaning of population? - What is the definition

Lebih terperinci

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Lesson 66: Indirect questions Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Reading (Membaca) Could you tell me where she went? (Bisakah kamu beritahu aku kemana dia pergi?) Do you know how I can get to the

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Media Pembelajaran Bahasa Inggris START KELAS IV SEMESTER GENAP Oleh: I. G. A. Ratih Nirmala Shanti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Conditional Sentence Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP.19780710 200801 1 012 Pengertian CONDITIONAL SENTENCES adalah: Kalimat pengandaian Atau Kalimat bersyarat Rumus: If (clause 1 ), (clause 2) Type 1 [

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell Kata Pengantar Bahasa Inggris tidak dapat dipungkiri adalah bahasa utama komunikasi antarbangsa dan sangat diperlukan untuk berpartisipasi dalam pergaulan dunia. Makin datarnya dunia dengan perkembangan

Lebih terperinci

THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA

THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA 105110101111112 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTEMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES

Lebih terperinci

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2 Lesson 35: Gerund 2 Pelajaran 35: Gerund 2 Reading (Membaca) His job is driving a bus. ( Pekerjaannya adalah mengemudikan bus ) Thank you for choosing my lesson. ( Terima kasih telah memilih kelas saya

Lebih terperinci

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti Pembahasan tentang pronoun mencakup beberapa topic yaitu: Personal, possessive and reflexive pronouns Personal, possessive and reflexive pronoun menjelaskan tentang kata

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. expression her intention. stating her plan. asking Danys plan

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. expression her intention. stating her plan. asking Danys plan SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 4Latihan Soal 4.1 1. Farah : What do you intend to do after graduating from Senior High School? Dany : I am going to get a job. Farah : Really? Why dont

Lebih terperinci

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1.

In the beginning God created the heavens and the earth. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Genesis 1:1. In the beginning God created the heavens and the earth. - Genesis 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. - Kejadian 1:1 For God so loved the world that he gave his only Son, that whoever believes

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan bagaimana pembicara menyampaikan maksud dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan bagaimana pembicara menyampaikan maksud dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pragmatik Pragmatik merupakan salah satu cabang linguistik yang berfungsi menjelaskan bagaimana pembicara menyampaikan maksud dalam berkomunikasi. Pembahasan pragmatik juga

Lebih terperinci

Video A. Introduction

Video A. Introduction A. Introduction T (teacher): Good morning 1B! Ss (students): Good morning Ms. T: How are you today? Ss: I m fine thank you. T: 1B masih ingat tidak? One two eyes on me! Ss: One two eyes one you! T: Do

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued)

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued) English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued) Pelajaran 18: Di feri (lanjutan) L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-18. Di Feri. Eng: Lesson 18.

Lebih terperinci

Lesson 33: Interrogative forms of be going to, be + verb~ing for expressing near future

Lesson 33: Interrogative forms of be going to, be + verb~ing for expressing near future Lesson 33: Interrogative forms of be going to, be + verb~ing for expressing near future Pelajaran 33: Bentuk Kata Tanya "be going to, be verb ~ ing" untuk Mengekspresikan Waktu yang Akan Segera Datang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Lesson 38: Infinitive 3. (how, what, where, when + infinitive) Pelajaran 38: Kata Kerja Infinitif 3

Lesson 38: Infinitive 3. (how, what, where, when + infinitive) Pelajaran 38: Kata Kerja Infinitif 3 Lesson 38: Infinitive 3 (how, what, where, when + infinitive) Pelajaran 38: Kata Kerja Infinitif 3 (bagaimanaa, apakah, dimana, kapan + kata infinitif) Reading (Membaca) He knows how to cook spaghetti.

Lebih terperinci

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Lesson 24: Prepositions of Time (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Cara menggunakan preposisi waktu Reading (Membaca) I was born in 2000. ( Saya lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan dari mitra tutur. Hal ini yang menjadikan bahasa amat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan dari mitra tutur. Hal ini yang menjadikan bahasa amat berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana dalam menjalankan segala jenis aktivitas, antara lain sebagai sarana untuk menyampaikan informasi, meminta informasi, memberi perintah, membuat

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1 SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1 1. Shinta : "Will John pass the exam?" Dewi :.... He is a smart and diligent student. I am quite sure I am uncertain I am not positive I think he

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

Acknowledgements. First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost

Acknowledgements. First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost ǀ vii Acknowledgements First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost gratitude goes to Allah SWT, for His endless blessing and amazing life given to me. I owe my sincere appreciation

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TRY-OUT SMA/MA

UJIAN NASIONAL TRY-OUT SMA/MA UJIAN NASIONAL TRY-OUT SMA/MA Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Jenjang Program Studi Hari/Tanggal Jam MATA PELAJARAN Bahasa Inggris SMA/MA IPA/IPS WAKTU PELAKSANAAN Senin, 24 Nopember 2014 10.00

Lebih terperinci

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Lesson 67: Tag Questions Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan Reading (Membaca) You will come with us, won t you? (Kamu akan datang dengan kami, The water is cold, isn t it? (Airnya dingin, bu You really

Lebih terperinci

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana Lesson 23: How Pelajaran 23: Bagaimana Reading (Membaca) How are you? (Bagaimana kabarmu?) How are your parents? (Bagaimana kabar orang tuamu?) How was the interview? (Bagaimana wawancaranya?) How is your

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) Pelajaran 22: Menangani situasi yang serius (lanjutan) L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-22.

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 1. Text for questions 1 and 2 To : Fahmi (The chair student of 8 B) 06/01/2017 Please forward to your classmates. During the long holiday, all

Lebih terperinci

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d. APPENDICES Name : Class : Date : Time : 60 minutes CONDITIONAL SENTENCES I. Choose the best answer 1. Will you come to the meeting? If you come, I a. come c. do e. too b. will d. am 2. If you use a city

Lebih terperinci

Pengalaman dan Pengamatan Tentang Pendidikan Suatu Kerangka:

Pengalaman dan Pengamatan Tentang Pendidikan Suatu Kerangka: 1 Seminar Mengenai Pendidikan Topik: Mendidik dan Mengajar, Bekal Hidup, Fungsi Luhur Guru Bersama Upasaka Salim Lee Vihara Dharma Suci Pantai Indah Kapuk, Jakarta Sabtu, 17 Juli 2010 Pengalaman dan Pengamatan

Lebih terperinci

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu

Lesson 42: have to, don t have to. Pelajaran 42: harus, tidak perlu Lesson 42: have to, don t have to Pelajaran 42: harus, tidak perlu Reading (Membaca) We have to go to school tomorrow. ( Kita harus pergi ke sekolah besok ) I have to get up at 5 am tomorrow. ( Aku harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai makhluk berbudaya dan berbahasa memiliki potensi dan ilmu dalam berintraksi di kehidupan sehari-harinya,

Lebih terperinci

- Lisan -Isian Rina: I left my pen at home. 2x 40 menit Sani: Let me lend you mine Rina: Oh, thanks. etc

- Lisan -Isian Rina: I left my pen at home. 2x 40 menit Sani: Let me lend you mine Rina: Oh, thanks. etc CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : VIII/1 Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan: Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana

Lebih terperinci

This worksheet will focus on making arrangements and suggesting alternatives.

This worksheet will focus on making arrangements and suggesting alternatives. Worksheet Title: How about if This worksheet will focus on making arrangements and suggesting alternatives. How about if? Bagaimana kalau.? meaning How about if?, is the most common way of making suggestions

Lebih terperinci

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. TAG QUESTION Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan. Syarat utama dalam membuat question tag adalah: Apabila kalimat utamanya / pernyataannya

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour Pelajaran 16: Membicarakan Perjalanan Wisata L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-16: Membicarakan Perjalanan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Madrasah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar : MI IMAMI : V (Lima) : BAHASA INGGRIS : 1 (Satu) : Mendengarkan 1. Memahami instruksi dengan tindakan dalam konteks sekolah Materi

Lebih terperinci

Saya punya beberapa pengalaman dalam Bulan & Minggu ini, yang saya merasa Roh Kudus ingin saya bagikan ke anda

Saya punya beberapa pengalaman dalam Bulan & Minggu ini, yang saya merasa Roh Kudus ingin saya bagikan ke anda I have several experience within this month & this week, that I discern that the Holy Spirit wants me to share to you Saya punya beberapa pengalaman dalam Bulan & Minggu ini, yang saya merasa Roh Kudus

Lebih terperinci

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 STANDARD AMERICAN ENGLISH AND AFRICAN AMERICAN VERNACULAR ENGLISH (AAVE) IN THE HELP (2011) BY

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika APPENDICES

Perpustakaan Unika APPENDICES APPENDICES APPENDIX 1 DAFTAR ANGKET UNTUK PARA MURID ANGKET A Petunjuk : 1. Bacalah terlebih dahulu setiap pertanyaan dengan teliti sebelum menjawabnya. 2. Setiap pertanyaan hanya boleh diisi dengan satu

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 1. Gregy : What time do you go to bed every night? Isna : I usually go to bed at...(09.30) Nine oclock A half past nine A half past ten A half

Lebih terperinci

LOCUTIONARY AND ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN INFOMALANG TWITTER ACCOUNT THESIS

LOCUTIONARY AND ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN INFOMALANG TWITTER ACCOUNT THESIS LOCUTIONARY AND ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN INFOMALANG TWITTER ACCOUNT THESIS BY DESI KURNIA NIM 105110101111028 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES

Lebih terperinci

- LISAN -ISIAN RINA: I LEFT MY PEN AT HOME. 2X 40 MENIT SANI: LET ME LEND YOU MINE RINA: OH, THANKS. ETC

- LISAN -ISIAN RINA: I LEFT MY PEN AT HOME. 2X 40 MENIT SANI: LET ME LEND YOU MINE RINA: OH, THANKS. ETC - LISAN -ISIAN RINA: I LEFT MY PEN AT HOME. 2X 40 MENIT SANI: LET ME LEND YOU MINE RINA: OH, THANKS. ETC CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : VIII/1 Standar

Lebih terperinci

Marilah kita lihat contoh berikut :

Marilah kita lihat contoh berikut : Sekarang kita menginjak ke tahapan penting kedua pelajaran kita. Dalam pelajaran IV ini, kita akan mempelajari pengungkapan kalimat yang TIDAK menggunakan AKAN, SUDAH, SEDANG. Kalimat yang kita buat disini

Lebih terperinci

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Lesson 57 : all, both, each Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap Reading (Membaca) All the birds flew away. (Semua burung-burung terbang) Did you eat all of the cakes? (Apakah kamu memakan semua kuenya?)

Lebih terperinci

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Lesson 26: Prepositions of inter-place (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Cara menggunakan preposisi antar-tempat. Reading (Membaca) You must go across

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM PROSES UJIAN SKRIPSI MAHASISWA STAIN SULTAN QAIMUDDIN KENDARI

TINDAK TUTUR DALAM PROSES UJIAN SKRIPSI MAHASISWA STAIN SULTAN QAIMUDDIN KENDARI TINDAK TUTUR DALAM PROSES UJIAN SKRIPSI MAHASISWA STAIN SULTAN QAIMUDDIN KENDARI Batmang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Jl. Sultan Qaimuddin No.17, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara e-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Teori merupakan alat terpenting dalam sebuah penelitian. Menurut Neuman

BAB II KAJIAN TEORI. Teori merupakan alat terpenting dalam sebuah penelitian. Menurut Neuman BAB II KAJIAN TEORI Teori merupakan alat terpenting dalam sebuah penelitian. Menurut Neuman (1997) Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang bisa digunakan, membantu dalam

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 1. Grandpas Birthday What is the topic of the text? Birthday party Birthday cake Happy birthday Grandpas birthday Kunci Jawaban : D Bacaan tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MAKSIM PRINSIP KERJASAMA ( COOPERATIVE PRINCIPLE

PERBANDINGAN MAKSIM PRINSIP KERJASAMA ( COOPERATIVE PRINCIPLE PERBANDINGAN MAKSIM PRINSIP KERJASAMA (COOPERATIVE PRINCIPLE) DALAM TUTURAN MENJAWAB (ANSWERING) PADA DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN Paramita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa tutur terjadinya atau berlangsung pada interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur;

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 25 A job interview

English for Tourism Lesson 25 A job interview English for Tourism Lesson 25 A job interview Pelajaran 25: Wawancara Pekerjaan L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-25. Wawancara Pekerjaan. Lesson 25. A Job Interview.

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

Lesson 59: Negative yes-no Questions Pelajaran 59: Pertanyaan Negatif ya-tidak

Lesson 59: Negative yes-no Questions Pelajaran 59: Pertanyaan Negatif ya-tidak Lesson 59: Negative yes-no Questions Pelajaran 59: Pertanyaan Negatif ya-tidak Reading (Membaca) Isn t James playing soccer this year? (Bukankah James bermain sepak bola tahun ini?) Aren t they coming

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pragmatik Definisi pragmatik telah banyak disampaikan para linguis yang menggeluti pragmatik. Beberapa pengertian yang relevan disampaikan pada bagian ini agar didapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan

Lebih terperinci

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple Lesson 72: Present Perfect Simple Pelajaran 72: Present Perfect Simple Reading (Membaca) I have been to that cinema before. (Saya sudah ke bioskop itu sebelumnya.) He has studied English. (Dia sudah belajar

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1 Karl : Hello, Sheila. Do you have plan for tomorrow? Sheila : Not, yet. Do you have any idea? Karl : Yeah, how about visiting Yogyakarta Palace?

Lebih terperinci

2x 40 menit speaker will come to our conversation club B: Are you sure? -Pilihan A: Yes, I m sure. Ganda etc.

2x 40 menit speaker will come to our conversation club B: Are you sure? -Pilihan A: Yes, I m sure. Ganda etc. CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : IX/1 Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan: Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda Eph 5:22-27 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan...

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Reading (Membaca) Walk on this road. (Berjalanlah di jalan ini.) Write an email to me. (Tulislah sebuah email untuk saya.) Dance

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE

TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE Ida Ayu Panuntun (Prodi PBI - FKIP Universitas Pekalongan) Abstract One of the most important aspects of

Lebih terperinci

Lesson 45: -er, more, less. Pelajaran 45: Lebih, Lebih Dan, Kurang Dari

Lesson 45: -er, more, less. Pelajaran 45: Lebih, Lebih Dan, Kurang Dari Lesson 45: -er, more, less Pelajaran 45: Lebih, Lebih Dan, Kurang Dari Reading (Membaca) Jason is more active than Kevin in the class. ( Jason lebih aktif dibandingkan Kevin pada saat di kelas ) This cellphone

Lebih terperinci

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

God s PERFECT TIMING EDITORIAL God s PERFECT TIMING EDITORIAL TAKUT AKAN TUHAN. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik... KEHIDUPAN YANG DIPERSEMBAHKAN. Karena itu saudara-saudara,

Lebih terperinci

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Lesson 31: Interrogative form of Will Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Reading (Membaca) Will it be sunny tomorrow? ( Apakah akan cerah besok?) Will you lend her the car? (Apakah kamu akan

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 10Latihan Soal 10.1

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 10Latihan Soal 10.1 SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 10Latihan Soal 10.1 1. Kaka : Hi Willy, would you like to accompany me to fetch Mr. Johni at the airport now? Willy : Im afraid I cant. Im attending an

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 23 Checking out

English for Tourism Lesson 23 Checking out English for Tourism Lesson 23 Checking out Pelajaran 23: Check out L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-23. Check out. Eng: Lesson 23. Checking out. L1: Halo,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 1. Manager : You look very exhausted.... to take a rest? Tina : OK, thanks, Sir. What about Are you like Do you order Would you like Kunci Jawaban

Lebih terperinci

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5 Halaman 150 What do you think about them a. What do you think about them Setiap kelompok bekerja sama untuk mendeskripsikan karakter dan kegiatan pada kotak-kotak yang telah disediakan dalam buku siswa.

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued) English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued) Pelajaran 10: Memberi Petunjuk Jalan (lanjutan) L1: Anda sedang mendengarkan "Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan" yang

Lebih terperinci