BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya
|
|
- Devi Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti melakukan percakapan. Percakapan dilakukan oleh setidaknya dua orang, yaitu seorang pembicara dan seorang pendengar atau lawan bicara. Dua orang yang terlibat dalam percakapan tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya memberikan informasi sedangkan seorang pendengar perannya mendengarkan dan menanggapi informasi yang diberikan oleh pembicara. Di dalam ilmu pragmatik terdapat beberapa prinsip di dalam percakapan. Prinsip-prinsip tersebut adalah cooperative principles (prinsip kerjasama). Saat kita melakukan percakapan, kita akan mematuhi prinsip-prinsip tersebut agar kita bisa mengerti tujuan dari percakapan tersebut, namun ada kalanya saat maksud dari suatu percakapan tidak dapat dimengerti dengan baik karena salah satu pembicara melanggar prinsip tersebut. Pelanggaran maksim tersebut bisa terjadi ketika pembicara ataupun pendengar melakukan kebohongan atau tidak bisa membuktikan kebenaran dalam ujarannya, memberikan informasi yang berlebih atau kurang, memberikan respon yang tidak sesuai dengan topik yang dibicarakan, dan memberikan respon yang ambigu atau memiliki lebih dari satu makna. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang pelanggaran maksim (prinsip kerjasama) yang terjadi di dalam percakapan. Menurut Grice (1975) when we 1
2 2 communicate we assume, without realising it, that we, and the people we are talking to, will be conversationally cooperative we will cooperate to achieve mutual conversational end dan di dalam maksim (prinsip kerjasama) terdapat empat pelanggaran, yaitu pelanggaran maxim of quality, maxim of quantity, maxim of relation, dan yang terakhir adalah maxim of manner. Data yang dipakai dalam penelitian ini diambil pada naskah film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein. Terkait dengan pelanggaran maksim yang terjadi dalam naskah film, sebuah konteks menjadi sebuah faktor yang bisa menunjukkan adanya pelanggaran maksim. Menurut Cutting (2002) terdapat tiga jenis konteks, yaitu situational context, background knowledge context, dan co-textual context. Background knowledge context dibagi menjadi dua bagian, yaitu: cultural context dan interpersonal context. Situational context adalah segala sesuatu yang terjadi ketika sebuah percakapan sedang berlangsung. Cultural context adalah sebuah percakapan mengenai ruang lingkup kehidupan pembicara maupun pendengar. Interpersonal context adalah ketika pembicara maupun pendengar memberikan informasi mengenai kehidupan pribadi pembicara atau orang yang dibicarakan. Co-Textual context adalah ketika pembicara maupun pendengar mengetahui apa atau siapa yang mereka bicarakan. Penulis menganalisis pelanggaran maksim karena pelanggaran maksim merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dianalisis dan orang-orang perlu mengetahui pentingnya prinsip kerjasama dalam sebuah percakapan untuk
3 3 memperoleh tujuan dari percakapan yang mereka lakukan dan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan lawan bicaranya. Penulis juga menganalisis dalam konteks apa pelanggaran maksim dilakukan pada percakapan karena sebuah konteks bisa menjadi sebuah faktor yang akan membuat para pembaca lebih memahami tentang pelanggaran maksim dalam sebuah percakapan. Lalu, penulis mengambil data dari film yang berjudul Valentine s Day karena film Valentine s Day memiliki kecenderungan kemunculan pelanggaran maksim cukup besar sehingga data yang diperoleh akan cukup banyak untuk memahami pelanggaran maksim pada sebuah percakapan. Oleh karena itu, penulis memilih judul Pelanggaran Maksim Prinsip Kerjasama pada Film Valentine s Day: Kajian Pragmatik sebagai judul penelitian. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Jenis pelanggaran maksim apa sajakah yang terjadi pada film Valentine s Day? 2. Dalam konteks apa pelanggaran maksim terjadi pada film tersebut? 1.3 Batasan Masalah Penulis memberikan batasan masalah dalam proses penyusunan skripsi ini terutama pada kajian pragmatik, batasan masalah itu meliputi jenis pelanggaran
4 4 maksim yang terdapat pada film Valentine s Day. Oleh sebab itu, penulis hanya akan membahas tentang pelanggaran maksim dalam film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein dan dalam konteks apa pelanggaran maksim tersebut terjadi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan jenis pelanggaran maksim yang terdapat dalam film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein. 2. Menjelaskan konteks terjadinya pelanggaran maksim pada film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelanggaran maksim dengan mengumpulkan berbagai data kemudian di proses dan dianalisis berdasarkan teori untuk memperoleh suatu kesimpulan yang pasti dalam film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam penelitian
5 5 ini penulis menggunakan metode deskriptif karena penulis mengumpulkan data pelanggaran maksim apa sajakah yang terjadi dalam film Valentine s Day serta dalam konteks apa sajakah pelanggaran tersebut terjadi pada film karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein tersebut. Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk memperoleh data, yaitu pertama-tama penulis menonton film Valentine s day, setelah itu mencari transkrip teks percakapan dari film Valentine s Day di internet ( lalu memilah-milah percakapan yang melanggar prinsip kerjasama dan membuatnya menjadi bagan lampiran. Lalu tahap akhir yang penulis lakukan adalah menganalisis data yang sudah terkumpul di lampiran menjadi sebuah analisis data yang lebih mendalam. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian diperlukan agar penulisan dapat dilakukan secara runtut dan sistematis. adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini tersusun atas empat bab. Keempat bab itu adalah sebagai berikut. Dalam bab I penulis membahas latar belakang masalah, batasan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam bab II kajian pustaka, penulis membahas kajian pustaka berisi landasan teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis data, yaitu
6 6 pragmatik, tindak tutur, prinsip kerjasama, macam-macam maksim, pelanggaran maksim, dan konteks. Dalam bab III analisis data, penulis menganalisis data yang diambil dari transkrip percakapan dari film Valentine s Day karya Katherine Fugate, Abby Kohn, dan Marc Silverstein. Dari transkrip film tersebut penulis mengambil tiga puluh delapan data. Dalam bab IV berisi tentang penelitian yang berisi kesimpulan dari analisis bab III. Pada bab ini juga berisikan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering melakukan percakapan. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara (speaker) dan seorang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.
BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implikatur sudah menjadi bagian dari tuturan dalam percakapan sehari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implikatur sudah menjadi bagian dari tuturan dalam percakapan sehari hari. Implikatur merupakan makna implisit atau tersirat. Implisit memiliki arti termasuk atau terkandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sejenis Sebelumnya Penelitian tentang humor mengenai prinsip kerjasama sudah penah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain Rini Devi Ellytias (2013)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pada era modern ini, manusia sebagai makhluk berbudaya dan berbahasa memiliki potensi dan ilmu dalam berintraksi di kehidupan sehari-harinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang tersebut diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan sebagainya. Berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan. Percakapan merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percakapan merupakan bentuk interaksi manusia dengan makhluk sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange between two or more
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.tanpa bahasa kehidupan manusia akan lumpuh dalam komunikasi atau beinteraksi antarindividu maupun kelompok.
Lebih terperinciPELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMAN I KEDIRI
PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMAN I KEDIRI Ni Wayan Eminda Sari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Di dalam dirinya terdapat dorongan untuk berinteraksi satu sama lain. Mereka membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan
282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini banyak menuntut masyarakat untuk memahami berbagai macam penggunaan bahasa yang digunakan sebagai suatu alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat saling menyapa dengan manusia lain serta mengungkapkan perasaan dan gagasannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang dirilis pada 10 Mei 2013, banyak pro dan kontra dalam pembuatanya, seperti yang dikutip oleh penulis
Lebih terperinciPENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA
PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA Ratna Ayu Yistiana, I Nyoman Sudiana, Md. Sri Indriani Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan
Lebih terperinciMAKNA IMPLIKATUR DALAM PERCAKAPAN BAHASA JAWA DI KRATON SURAKARTA HADININGRAT
MAKNA IMPLIKATUR DALAM PERCAKAPAN BAHASA JAWA DI KRATON SURAKARTA HADININGRAT Eka Susylowati Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implikatur yang terdapat dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang Kiai karya Rako Prijanto, ditemukan tuturan yang menaati maksim-maksim kesantunan bertutur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi dengan media tulisan, seperti SMS (Short Message Service), surat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam masyarakat. Bahasa ditinjau dari segi fungsinya, memiliki fungsi beraneka ragam. Salah satu diantaranya yang paling menonjol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang terbaik untuk meneliti suatu hal ialah metode yang dapat
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang terbaik untuk meneliti suatu hal ialah metode yang dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya.
133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam studi dan analisis wacana percakapan terhadap strip komik Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya. Pertama, mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang telekomunikas. Saat ini untuk berkomunikasi dengan orang lain sangatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wijana, 2011:1). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi verbal manusia yang berwujud ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau tulisan sebagai representasi ujaran itu (Wijana, 2011:1).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode sebagai pedoman untuk memandu peneliti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode sebagai pedoman untuk memandu peneliti melakukan penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan oleh manusia di segala bidang kehidupannya untuk komunikasi. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk komunikasi. Fungsi bahasa tersebut bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik tata krama (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1493). Kesopanan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.
Lebih terperinciREALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Haswinda Harpriyanti dan Helda Safitri Oktani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting bagi manusia untuk menjaga hubungan dengan manusia lain, bahkan sejak lahir di dunia. Salah satu bentuk umum dari komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala hal yang dilakukan seseorang tak terlepas dari bagaimana ia memaknai tindakannya, begitu pula dalam berkomunikasi yang menjadikan bahasa sebagai kunci pokoknya.
Lebih terperinci1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deiksis sebagai salah satu kajian pragmatik yang pemaknaan suatu bahasa harus disesuaikan dengan konteksnya. Pemakaian bahasa yang tidak teratur dan tidak
Lebih terperinciPENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014
PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi
IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS Tinjauan Pragmatik Skripsi diusulkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diajukan oleh: Ardison 06184023 JURUSAN SASTRA
Lebih terperinciPRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi
Pena pppp Vol.7,m,m[Type No.2 text]njnj Desember 2017 ISSN 2089-3973 PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi ABTRACT The results of this
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif
62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Secara harfiah metode deskriptif adalah metode penelitian untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang peneliti gunakan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga
III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas sosial lainnya berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya (Alan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT)
PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT) Universitas Indraprasta PGRI Abstrak Artikel ini dimaksudkan untuk membahas
Lebih terperinciANALISIS PRAGMATIK PELANGGARAN TINDAK TUTUR GURU DI SMA LENTERA
Vol. 4 No.1 Juli 2014 ISSN 2089-3973 ANALISIS PRAGMATIK PELANGGARAN TINDAK TUTUR GURU DI SMA LENTERA Indah Rahmita Sari FKIP Universitas Jambi ABSTRACT This article is aimed to explain the disobedience
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
37 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti memberikan sejumlah penguraian tentang bagaimana
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian metodologi penelitian ini akan dijelaskan antara lain metode penelitian dan teknik penelitian. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian digunakan adalah metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia salah satunya yaitu sebagai alat komunikasi dengan lingkungannya. Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media massa baik lisan
Lebih terperinciAnalisis Percakapan Dokter dengan Pasien di RSUD Abdoer Rahem Kebupaten Situbondo
274 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 274-283 Analisis Percakapan Dokter dengan Pasien di RSUD Abdoer Rahem Kebupaten Situbondo Hasan Suaedi Pendidikan Bahasa Indonesia-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian bahasa sebagai sarana komunikasi kurang begitu diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. Mereka berfikir bahwa yang terpenting dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama. Di dalam berbicara, penutur dan lawan tutur sama-sama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percakapan adalah sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan ide, pendapat, komentar, atau perasaannya. Sebagai makhluk
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK)
KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK) Nur Saptaningsih 1 ; Vianinda Pratama Sari 2 nur.saptaningsih.translator@gmail.com; vianinda.pratama@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi, norma-norma tampak dari perilaku verbal maupun perilaku nonverbalnya. Hal terpenting yang berkenaan dengan keberhasilan pengaturan interaksi sosial
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk berbahasa tidak lepas dari tindak tutur, baik sebagai penutur maupun lawan tutur. Tidak hanya dalam kehidupan nyata, dalam film pun demikian.
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK
PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK Agus Hermawan Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak
Lebih terperinciBab 3. Metode Penelitian Tahap I Menentukan Kerangka Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian 3.1. Tahap I Menentukan Kerangka Penelitian Penelitian fungsi kata sumimasen dalam segi pragmatik dengan teori Ono Yumiko (2001). Untuk mengetahui berbagai macam fungsi dari penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari bagaimana cara perusahaan itu mempromosikan produk tersebut. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya tidak lepas dari bagaimana cara perusahaan itu mempromosikan produk tersebut. Salah satu cara memasarkan produk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdengar tuturan-tuturan yang diucapkan ketika penutur dan lawan tutur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penggunaan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, terdengar tuturan-tuturan yang diucapkan ketika penutur dan lawan tutur berkomunikasi. Biasanya, kita menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat
Lebih terperinciAcknowledgements. First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost
ǀ vii Acknowledgements First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost gratitude goes to Allah SWT, for His endless blessing and amazing life given to me. I owe my sincere appreciation
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Gay dalam Hikmat (2011:44) metode penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan atau dihindari dari kehidupan manusia. Chaer (2010:11) menyatakan bahasa adalah sistem, artinya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA TEORI
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pengantar Bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis metafora dalam bebasan. Adapun pengertian metafora dan teori yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan
Lebih terperinciREALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Helda Safitri Oktani, Haswinda Harpriyanti Program
Lebih terperinciPERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU
194 PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU Titje Puji Lestari, M.Pd. Dosen Bahasa Indonesia Universitas Dehasen Bengkulu titjepujilestari90@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan (1) lokasi dan subjek penelitian, (2) metode penelitian, (3) desain penelitian, (4) Metode penelitian, (5) Definisi Operasional, dan (6) Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan manusia lain di sekitarnya. Sejak awal hidupnya dia sudah bergaul dengan lingkungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa
Lebih terperinciOleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo
PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan tujuan dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Levinson (dalam Manaf 2009:6) Bahasa dapat dikaji, berdasarkan pragmatik, pragmatik adalah cabang linguistik yang membahas pemakaian bentuk bahasa untuk fungsi komunikasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia merupakan suatu makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bahasa baik lisan maupun tulisan guna bergaul dengan manusia lain,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA PADA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BLAHBATUH
PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA PADA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BLAHBATUH I Nyoman Payuyasa, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd., Prof.
Lebih terperinciTHE ANALYSIS OF CONVERSATIONAL MAXIMS AND FLOUTING MAXIMS IN THE LAND OF FIVE TOWERS NOVEL BY A. FUADI. By: ROHMATUL FITRIYAH NIM
THE ANALYSIS OF CONVERSATIONAL MAXIMS AND FLOUTING MAXIMS IN THE LAND OF FIVE TOWERS NOVEL BY A. FUADI By: ROHMATUL FITRIYAH NIM 200932149 ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat berkomunikasi antarsesama manusia terdapat 2 jenis komunikasi, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan berkomunikasi berfungsi sebagai alat penyampai pesan atau makna. Bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pertelevisian merupakan dunia yang sangat cepat berkembang. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang ditayangkan selama dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan. Keberadaan bahasa ditengah-tengah manusia sangatlah berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh penutur untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran. Bahasa merupakan suatu alat yang paling utama untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, penggunaan unsur slang dalam bahasa Inggris Amerika hampir terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini dengan mudah bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal lain(kbbi, 2003:58). 2.1.1Implikatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan yang diungkapkan oleh Holmes, Gender is more appropriate for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita membahas tentang sebuah kata yaitu jender maka kata tersebut tidak akan jauh ikatannya dengan wanita dan pria dalam konteks kebiasaan mereka dalam bersosialisasi
Lebih terperinciKETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik)
KETIDAKPATUHAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR DALAM TALK SHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV (Sebuah Pendekatan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana
Lebih terperinci