GERAK PUSAT PEMANDU PADA PARTIKEL PLASMA DALAM MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR MATAHARI
|
|
- Liani Yuliana Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April hal GERAK PUSAT PEMANDU PADA PARTIKEL PLASMA DALAM MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR MATAHARI Siti Wahyuni Kelompok Penelitian Kosmologi, Astrofisika, dan Fisika Matematik (KAM) Jurusan Fisika FMIPA UNNES, Semarang Dwi Satya Palupi M. F. Rosyid Kelompok Penelitian Kosmologi, Astrofisika, dan Fisika Matematik (KAM) Jurusan Fisika FMIPA UGM, Yogyakarta INTISARI Dipelajari watak medan magnetik di sekitar matahari akibat adanya rotasi dan angin matahari. Dikaji gerak partikel bermuatan di dalam medan magnetik di sekitar matahari (Heliospheric Magnetic Field / HMF). Ditunjukkan bahwa gerakan partikel-partikel semacam itu dipandu oleh garis-garis gaya medan magnetik matahari. Dibicarakan berbagai kecepatan hanyut yang dialami oleh partikel-partikel bermuatan selama gerakan girasinya sepanjang medan magnetik. Terdapat banyak jenis kecepatan hanyut. Dalam makalah ini hanya dibicarakan jenis kecepatan hanyut yang dimungkinkan muncul berdasarkan kebergantungan medan magnetik terhadap posisi, baik ditinjau dari kerangka acuan yang berotasi bersama matahari maupun yang diam terhadap bintang jauh. Kata Kunci: gerak pusat pemandu, angin matahari, HMF, kecepatan Hanyut I. PENDAHULUAN Penyelidikan yang mengindikasikan adanya pelepasan partikel secara terus menerus dari matahari telah dikembangkan sejak tahun 1950-an. Ludwig Biermann menyatakan bahwa ekor ion komet yang selalu berarah radial menjauhi matahari hanya dapat disebabkan oleh partikel-pertikel yang secara tetap juga terlepas ke arah radial menjauhi matahari. Aliran partikel ini sekarang dikenal sebagai angin matahari (Balogh, A. dan Lanzerotti, L.J., 2008). Setelah kurang lebih empat dasawarsa pengamatan,sifat-sifat angin matahari telah dapat ditentukan. Angin matahari mempunyai kerapatan rata-rata 7 partikel/cm3 pada orbit bumi, kelajuan kurang lebih 300 km/s sampai km/s. Selain tersusun atas hidrogen dan sebagian kecil helium yang terionisasi (proton dan partikel alfa), angin matahari juga mengandung sejumlah unsur berat penyusun matahari, baik yang terionisasi sempurna maupun sebagian, seperti karbon, oksigen, silikon, magnesium, dan besi. Rapat total ion-ion yang lebih berat ini sangat kecil tetapi unsur-unsur ini mengandung informasi yang penting tentang suhu bagian korona tempat angin matahari berasal. Karena angin matahari merupakan gas yang menyebar secara simetri bola maka rapat angin matahari berbanding terbalik kuadrat jarak dari matahari, kelajuan yang sangat sedikit perubahannya sepanjang perjalanannya sampai batas terluar heliosfer (Balogh, A. dan Lanzerotti, L.J., 2008). Heliosfer adalah suatu volume di ruang angkasa yang terisi oleh penyebaran angin matahari. Jadi, keberadaan heliosfer disebabkan oleh adanya angin matahari. Ukuran dan batas heliosfer ditentukan oleh interaksi antara angin matahari dan medium lokal antarbintang. Sifat-sifat internal, struktur, dan dinamika medium heliosfer ditentukan oleh keragaman ruang dan waktu tempat asal angin matahari di korona. Medan magnetik di sekitar matahari (HMF ) berasal dari matahari dan bagian-bagiannya menyebar sampai ke atmosfer terluar matahari. Pengamatan pesawat ruang angkasa menunjukkan bahwa keberadaan medan magnetik pada semua arah radial dan lintang matahari. Makalah ini mempelajari watak medan magnetik di sekitar matahari (HMF ) akibat adanya rotasi dan angin matahari. Dengan asumsi angin matahari sebagai konduktor yang sempurna, yang berarti resistivitas bernilai nol, maka paradigma frozen-in berlaku. Pembahasan watak ini dilakukan dari dua kerangka acuan, yaitu kerangka acuan yang berotasi bersama matahari dan kerangka acuan diam terhadap bintang jauh. Dengan watak yang ditemukan, akan dibicarakan jenis kecepatan hanyut yang dimungkinkan muncul pada gerakan zarah-zarah bermuatan dalam medan magnetik di sekitar matahari. Hasil-hasil kajian ini terutama dapat diterapkan untuk mempelajari ekor komet. II. HELIOSPHERIC MAGNETIC FIELD Dalam bagian ini akan dibicarakan berlakunya paradigma frozen-in medan magnetik asumsi konduktivitas angin matahari yang sangat tinggi. Selain itu, akan dibicarakan pula struktur medan magnetik yang ditinjau dari kerangka acuan yang berotasi bersama matahari dan kerangka acuan diam terhadap bintang jauh.
2 216 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari II.1. Frozen-in Medan Magnetik Konduktivitas listrik suatu bahan, termasuk plasma, ditentukan oleh dua factor utama, yaitu: 1) rapat populasi pembawa muatan berupa ion dan elektron di dalam medium, dan 2) mobilitas pembawa muatan tersebut. Pengukuran laboratorium menunjukkan bahwa medan listrik haruslah tidak nol untuk menghasilkan rapat arus yang tidak nol dalam sebarang plasma. Namun, semua pengukuran menunjukkan nilai hambatan statik terukur lebih dari nol. Jadi, walaupun plasma merupakan konduktor yang sangat bagus tetapi tidak dapat disebut sebagai konduktor yang sempurna (Scott, D.E., 2007). Konsep tentang frozen-in berawal dari ide Hannes Alfven. Motivasinya berasal dari salah satu persamaan Maxwell yang berbentuk (1) Persamaan ini berakibat bahwa jika medan listrik pada suatu wilayah plasma bernilai nol, maka sebarang medan magnetik pada wilayah tersebut tidak berubah (terhadap waktu). Jadi, jika suatu plasma merupakan konduktor sempurna maka sebarang medan magnetik di dalam plasma semacam ini cara apapun tidak dapat bergerak atau berubah terhadap waktu (harus menempel / frozenin ). II.2. Struktur Medan Magnetik: Spiral Parker Struktur medan magnetik dapat dipahami melalui peninjauan dari kerangka acuan berotasi bersama matahari kecepatan sudut Ω, seperti yang disampaikan oleh Parker (1958) pada makalahnya. Pada jarak radial r dan sudut lintang θ, kerangka acuan ini bergerak terhadap kerangka acuan diam terhadap bintang jauh kelajuan singgung Pada kerangka acuan yang berotasi bersama sumber yang melepaskan plasma tidak berputar, sehingga garis medan magnetik terbawa oleh plasma yang mengalir radial, adalah laju angin matahari. Jika diamati dari kerangka yang diam terhadap bintang jauh, maka plasma terlihat mengalir dan diperoleh Jika persamaan (2) dan (4) disubstitusi pada persamaan (5) akan dihasilkan struktur garis-garis medan magnetik dalam bentuk Jadi garis-garis medan magnetik akan mengikuti suatu spiral, yang disebut spiral Parker, sesuatu yang tidak berubah jika ditransformasi kembali pada kerangka acuan diam karena medan magnetik B adalah sesuatu yang invariant untuk transformasi kecepatan non-relativistik. Struktur medan magnetik dalam bentuk spiral Parker dapat diilustrasikan seperti Gambar 1. Jika medan listrik pada kerangka acuan berotasi bersama matahari, yang besarnya sama nol, ditransformasikan pada kerangka diam terhadap bintang jauh, maka dihasilkan
3 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari 217 Gambar 1: Spiral Parker (Longcope, Dana.W., 2005). Karena vw berarah radial dan vω berarah azimut atau singgung maka Komponen dan mempunyai tanda yang berlawanan karena arah rotasi matahari sedemikian rupa sehingga medan listrik pada kerangka diam bernilai positif pada arah utara, yaitu jika, dan bernilai negatif pada arah selatan, yaitu jika. Jadi, pada kerangka acuan berotasi bersama matahari diperoleh, sedangkan pada kerangka acuan diam terhadap bintang jauh diperoleh. III. GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN MAGNETIK Ditinjau sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnetik tetap, semisal B. Gaya Lorentz yang dialami oleh partikel diberikan oleh Vektor kecepatan partikel dapat dituliskan sebagai b adalah vektor satuan sepanjang medan magnetik B. Gaya Lorentz tidak memengaruhi gerakan arah sejajar sehingga tetap. Hanya v yang berinteraksi medan magnetik, menyebabkan gerakan melingkar pada arah tegak lurus medan magnetik. Gaya Lorentz diimbangi oleh gaya sentrifugal sehingga didapatkan jari-jari lintasan melingkar partikel, yang disebut sebagai jari-jari larmor (ρ), dalam bentuk Frekuensi girasi disebut juga sebagai frekuensi siklotron ωc, didapatkan dari Vektor posisi partikel x merupakan penjumlahan vektor posisi pusat pemandu R dan vektor jarijari girasi ρ,
4 218 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari III.1. Kecepatan Hanyut Partikel dalam Medan Magnetik Terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab timbulnya kecepatan hanyut. Faktor-faktor itu antara lain adanya gaya luar, gaya listrik, kebergantungan medan terhadap waktu, serta topologi medan magnetik yang berupa kelengkungan garis-garis medan magnetik. Berikut ini akan dijelaskan gejala kecepatan hanyut yang dimungkinkan muncul ketika partikel bermuatan bergerak dalam medan magnetik. III.1.1. Kecepatan Hanyut yang disebabkan oleh Penambahan Gaya Luar Jika terdapat gaya luar yang tetap, semisal F, bekerja pada partikel bermuatan, maka persamaan geraknya adalah Kecepatan pusat pemandu dapat diperoleh dari (15) (16) Dengan menggunakan hubungan dan vector kecepatan pusat pemandu diperoleh dalam bentuk Vektor kecepatan pusat pemandu ini dapat diuraikan menjadi dua komponen Mekanisme dasar gejala hanyut ini adalah perubahan periodik jari-jari girasi, yaitu jari-jari girasi membesar ketika partikel dipercepat pada medan gaya dan akan mengecil ketika diperlambat. Pengaruh keseluruhan adalah peristiwa 5 hanyut tegaklurus terhadap gaya F dan medan magnetik B. Komponen gaya yang sejajar medan magnetik tidak menyebabkan peristiwa hanyut, melainkan hanya menyebabkan percepatan sejajar, yaitu Sebagai contoh dalam hal ini adalah peristiwa hanyut yang disebabkan oleh gaya gravitasi konstan tegaklurus terhadap medan magnetik B. Kecepatan hanyut yang dihasilkan,, berlawanan arah untuk ion dan elektron. III.1.2. Kecepatan Hanyut E B Situasi yang berbeda terjadi ketika gaya luar yang bekerja pada partikel adalah gaya listrik konstan. Kecepatan hanyut yang dihasilkan adalah Kecepatan ini tidak bergantung pada tanda muatan dan massa partikel, sehingga geraknya identik untuk ion dan elektron. Oleh karena tidak ada muatan bersih yang bergerak maka peristiwa hanyut ini menyebabkan aliran plasma, bukan aliran arus. III.1.3. Kecepatan Hanyut Polarisasi Jika medan listrik secara keruangan tetap tetapi bergantung waktu maka, sehingga kecepatan hanyut E B tidak tetap. Jika persamaan (18) diturunkan terhadap waktu, diperoleh percepatan tegaklurus medan magnetik, sebagai berikut
5 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari 219 Percepatan ini disebabkan oleh gaya yang menghasilkan kecepatan hanyut dalam bentuk Rapat arus yang berkaitan peristiwa hanyut ini adalah adalah rapat massa. III.1.4. Kecepatan Hanyut Partikel dalam Medan Magnetik yang Tidak Seragam Salah satu jenis ketidakseragaman medan yang dapat menimbulkan peristiwa hanyut adalah kelengkungan garis-garis medan magnetik. Kelengkungan merupakan vektor yang tegak lurus terhadap medan magnetik, diberikan oleh adalah vektor jari-jari kelengkungan. Partikel yang bergerak kecepatan sepanjang garis gaya yang melengkung akan mengalami gaya sentrifugal Gaya ini menghasilkan kecepatan hanyut Jenis ketidakseragaman yang lain adalah adanya gradien besarnya medan magnetik. Jika partikel terletak pada medan magnetik yang lebih kuat maka orbit partikel mempunyai jari-jari kelengkungan yang lebih kecil, demikian sebaliknya. Ketika menempuh satu putaran penuh, partikel yang bergerak menimbulkan arus sehingga momen magnetik tiap satuan massa partikel adalah Gaya rata-rata putaran sama gaya pada dwi kutub magnetik dalam gradien medan magnetik Gaya ini menghasilkan kecepatan hanyut Jadi, pada medan magnetik yang melengkung timbul dua kecepatan hanyut, yaitu kecepatan hanyut akibat kelengkungan dan kecepatan hanyut akibat gradien besarnya medan magnetik
6 220 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari III.1.5. Kecepatan Hanyut Diamagnetisme Arus yang ditimbulkan oleh partikel yang berputar membangkitkan medan magnetik yang berlawanan arah medan magnetik yang diberikan, sehingga plasma bersifat diamagnetik. Pada plasma yang seragam, ion dan elektron mempunyai jumlah dan kerapatan yang sama sehingga sumbangan rapat arus di sekitar partikel yang berputar saling menghilangkan satu terhadap yang lain. Magnetisasi medium didapatkan menjumlahkan magnetisasi semua partikel Pada plasma termal, rata-rata energi kinetik didefinisikan sebagai temperature termal sehingga rapat partikel dan = tekanan. Jika tekanan tidak tetap, maka magnetisasi menyebabkan arus diamagnetik Jika plasma yang ditinjau sebagai fluida yang terpisah antara ion dan elektron, maka diamagnetisme akan mengakibatkan sumbangan yang berbeda pada kecepatan hanyut untuk ion dan elektron, yaitu IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kerangka acuan berotasi bersama matahari garis-garis medan magnetic tampak radial. Selain itu, karena konduktivitas angin matahari sangat tinggi maka medan listrik teramati bernilai nol. Akibatnya, kecepatan hanyut yang berhubungan nilai medan listrik menjadi tidak muncul. Jadi, kecepatan hanyut yang dimungkinkan muncul pada kerangka acuan berotasi bersama matahari hanya kecepatan hanyut akibat adanya gaya luar, semisal gaya gravitasi, dan kecepatan hanyut akibat sifat diamagnetik plasma. Pada kerangka acuan diam terhadap bintang jauh garis-garis medan magnetik mengikuti suatu spiral. Faktor-faktor penyebab adanya kecepatan hanyut muncul semua pada kerangka acuan ini, sehingga jenis kecepatan hanyut yang telah disebutkan di atas dimungkinkan muncul semua. Untuk kecepatan hanyut akibat gaya gravitasi, antara kerangka acuan berotasi bersama matahari dan diam terhadap bintang jauh menampilkan sesuatu yang sama. Namun, untuk kecepatan hanyut diamagnetisme terjadi perbedaan akibat tinjauan kerangka yang berbeda. Seperti telah disebutkan di atas, kecepatan hanyut diamagnetisme diperoleh dalam bentuk Jika pada kerangka acuan berotasi bersama matahari, gradien tekanan didefinisikan sebagai maka pada kerangka acuan diam terhadap bintang jauh gradien tekanan diperoleh jalan transformasi sebagai berikut
7 Siti Wahyuni, dkk/ Gerak Pusat Pemandu Pada Partikel Plasma Dalam Medan Magnetik Di Sekitar Matahari 221 sehingga didapatkan kecepatan hanyut diamagnetisme pada kerangka acuan diam terhadap bintang jauh dalam bentuk V. KESIMPULAN Dalam makalah ini ditekankan kembali berlakunya paradigma frozen-in medan magnetik asumsi plasma sebagai konduktor yang sempurna. Telah ditunjukkan bahwa adanya gaya gravitasi, gaya listrik, kebergantungan medan terhadap waktu, dan topologi medan magnetik sebagai faktor penyebab timbulnya kecepatan hanyut partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnetik. Melalui peninjauan dari dua kerangka, yaitu berotasi bersama matahari dan diam terhadap bintang jauh, telah diidentiifikasi pula jenis kecepatan hanyut yang mungkin muncul berdasarkan watak medan magnetik di sekitar matahari. VI. DAFTAR PUSTAKA Balogh, A. dan Lanzerotti, L.J., 2008, The Heliosphere: Its origin and exploration. In: The Heliosphere through the Solar Activity Cycle, John Mason,Praxis Publishing Ltd, Jerman. pp de Blank, H.J., 2000, Guiding Center Motion, Longcope, Dana.W., 2005, Topological Methods for the Analysis of Solar Magnetic Fields,Living Rev. Solar Phys., vol. 2, pp Parker, E.N., 1958, Dynamics of The Interplanetary Gas and Magnetic Fields, 1958ApJ P. pp Scott, D.E., 2007, Real Properties of Electromagnetic Fields and Plasma in the Cosmos, IEEE Trans. Plasma Sci, vol.35, no. 4, pp Smith, Edward J., 2008, The Global Heliospheric Magnetic Field. In: The Heliosphere through the Solar Activity Cycle, John Mason, Praxis Publishing Ltd, Jerman. pp Vernet, M.N., 2007, Basics of The Solar Wind, Cambridge University Press, New York.
TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angin bintang dapat difahami sebagai aliran materi/partikel-partikel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angin bintang dapat difahami sebagai aliran materi/partikel-partikel (plasma) dari permukaan atmosfer bintang dengan kecepatan cukup besar sehingga mampu melawan tarikan
Lebih terperinciFisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern
Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Pokok ahasan Medan Magnetik Abdul Waris Rizal Kurniadi Noitrian Sparisoma Viridi Topik Pengantar Gaya Magnetik Gaya Lorentz ubble Chamber Velocity
Lebih terperinciK 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2
1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah
Lebih terperinciMassa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:
KEMAGNETAN Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p Menghasilkan: Merasakan: Magnet Batang Kutub sejenis
Lebih terperinci1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan
. (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan
Lebih terperinciDoc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:
SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan
Lebih terperinciFisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003
Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari
Lebih terperinciBAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII
BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik
Lebih terperinciPerkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1
Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Oleh Endi Suhendi 2 Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga
Lebih terperinciUM UGM 2017 Fisika. Soal
UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan
Lebih terperinciPertanyaan Final (rebutan)
Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan
Lebih terperinciMEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )
MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh dengan cara
Lebih terperinciD. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar
1. Pada gambar di atas Fy = komponen gaya P pada sumbu Y. Jika Fy = 2 N, maka komponen gaya pada sumbu x adalah... A. 4 N B. 2 N C. 2 N Kunci : B Diket : Fy = 2 N Ditanya : Fx Jawab : Fy = F sin 30 2 =
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 20 Februari 2017
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 20 Februari 2017 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 20 Feb 2017 1 / 28 Materi Definisi gaya Lorentz
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciKEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-8 CAKUPAN MATERI 1. MAGNET 2. FLUKS MAGNETIK 3. GAYA MAGNET PADA SEBUAH ARUS 4. MUATAN SIRKULASI 5. EFEK HALL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matahari adalah sebuah objek yang dinamik, banyak aktivitas yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matahari adalah sebuah objek yang dinamik, banyak aktivitas yang terjadi didalamnya. Beragam aktivitas di permukaannya telah dipelajari secara mendalam dan
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1998
Fisika EBTANAS Tahun 1998 EBTANAS-98-01 Pada ganbar di samping, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. 1 3 F y B. 1 F F 1 F C. 30 o D. 1 F 0 x E. 1 3 F EBTANAS-98-0 Benda jatuh bebas adalah benda
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 23,24 Februari 2016
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 23,24 Februari 2016 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 23,24 Feb 2016 1 / 28 Materi Definisi gaya
Lebih terperinci2 A (C) - (D) - (E) -
01. Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang masanya m 1 menyebabkan percepatan sebesar 8 ms -2. Jika F bekerja pada benda yang bermassa m 2 maka percepatannya adalah 2m/s -2. Jika F bekerja
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciPELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)
PLATIHAN OSN JAKATA 2016 LISTIK MAGNT (AGIAN 1) 1. Partikel deuterium (1 proton, 1 neutron) dan partikel alpha (2 proton, 2 neutron) saling mendekat dari jarak yang sangat jauh dengan energi kinetik masing-masing
Lebih terperinciSOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan V Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha
SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan V Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha 1. Pulsar, Bintang Netron, Bintang dan Keruntuhan Gravitasi 1A. Pulsar Pulsar atau Pulsating Radio Sources pertama kali diamati
Lebih terperinciGaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciD. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.
1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga melakukan gerak melingkar benturan dalam bidang vertikal. Jika pada saat mencapai titik terendah laju bola adalah
Lebih terperinciTEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA
TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciFisika UMPTN Tahun 1986
Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika
Lebih terperinciMedan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB
Medan Magnet Benda Angkasa Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar XII.3.4 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi XII.4.4 Melaksanakan pengamatan induksi
Lebih terperinciSNMPTN 2011 Fisika KODE: 559
SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5
Lebih terperinciKarya Tulis Ilmiah MAGNET
Karya Tulis Ilmiah MAGNET Ditulis oleh : Dina Kurnia Putri 1231120065 POLITEKNIK NEGERI MALANG JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK MALANG 2013 1 DAFTAR ISI Daftar Isi...2 Kata Pengantar...3
Lebih terperinciStrukturisasi Materi Medan Magnet
SMA Kelas XII Strukturisasi Materi Medan Magnet 1 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ] ANDI SULIANA 15B08050 PENDIDIKAN FISIKA KELAS C Mata Pelajaran : Fisika Satuan Pendidikan :
Lebih terperinciBAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a
Lebih terperinciXpedia Fisika DP SNMPTN 03
Xpedia Fisika DP SNMPTN 03 Doc. Name: XPFIS9908 Version: 2012-12 halaman 1 01. Pertanyaan 51-52 : Sebuah bola besi diluncurkan mendatar dengan kelajuan v dari tepi sebuah meja dengan ketinggian h dari
Lebih terperinciBINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.
BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 1 PENDAHULUAN Atom, Interaksi Fundamental, Syarat Matematika, Syarat Fisika, Muatan Listrik, Gaya Listrik, Pengertian
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA
Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan
Lebih terperinciElektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam
Elektron Bebas Beberapa teori tentang panas jenis zat padat yang telah dibahas dapat dengan baik menjelaskan sifat-sfat panas jenis zat padat yang tergolong non logam, akan tetapi untuk golongan logam
Lebih terperinciSOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII
SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII 1. Tumbukan dan peluruhan partikel relativistik Bagian A. Proton dan antiproton Sebuah antiproton dengan energi kinetik = 1,00 GeV menabrak proton
Lebih terperinciMomen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)
Gerak Rotasi Momen Inersia Terdapat perbedaan yang penting antara masa inersia dan momen inersia Massa inersia adalah ukuran kemalasan suatu benda untuk mengubah keadaan gerak translasi nya (karena pengaruh
Lebih terperinciPilihlah Jawaban yang Tepat.
Pilihlah Jawaban yang Tepat. 1. Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong diperlihatkan gambar di bawah ini. 4 cm 5 cm 0 5 10 Berdasarkan gambar di atas panjang benda adalah : A. 4,56 cm B.
Lebih terperinciBab 1. Muatan dan Materi. 1.1 Teori Elektromagnetisme Muatan listrik. (ref: Bab 23)
Bab 1 Muatan dan Materi (ref: Bab 23) 1.1 Teori Elektromagnetisme Muatan listrik Konduktor, isolator, dan semikonduktor Coulomb dan ampere Hukum Coulomb Superposisi untuk banyak muatan titik Muatan itu
Lebih terperinci3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas
Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Upaya para fisikawan, khususnya fisikawan teoretik untuk mengungkap fenomena alam adalah dengan diajukannya berbagai macam model hukum alam berdasarkan
Lebih terperinciGERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com
GERAK ROTASI Hoga saragih Benda tegar yang dimaksud adalah benda dengan bentuk tertentu yang tidak berubah, sehinga partikelpartikel pembentuknya berada pada posisi tetap relatif satu sama lain. Tentu
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik
Lebih terperinci1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas
1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : jenis gas suhu gas tekanan gas D. volume gas E. banyak partikel 2. Seorang anak duduk di atas kursi pada roda yang berputar
Lebih terperinciD. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan
1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,
Lebih terperinciPerkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1
Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan medan hidrodinamik. Pertama, dengan menentukan potensial listrik V dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Analisis Elektrohidrodinamik Analisis elektrohidrodinamik dimulai dengan mengevaluasi medan listrik dan medan hidrodinamik. Pertama, dengan menentukan potensial listrik
Lebih terperinci2. Sebuah partikel bergerak lurus ke timur sejauh 3 cm kemudian belok ke utara dengan sudut 37 o dari arah timur sejauh 5 cm. Jika sin 37 o = 3 5
1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Diameter minimum benda sebesar. A. 9,775 cm B. 9,778 cm C. 9,782 cm D. 9,785 cm E. 9,788 cm 2. Sebuah
Lebih terperinciSetelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'
Rangkuman: bawah ini! Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di 1. Elemen-elemen matrik L lm,l'm' = h l ( l +1) δ ll' L l m, l 'm' dapat dihitung sebagai beriktut:
Lebih terperinciV. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik
V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciMagnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.
Medan Magnetik Muqoyyanah 1 KEMAGNETAN (MAGNETOSTATIKA) Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Cara membuat magnet;
Lebih terperinciD. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan
1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,
Lebih terperinciANALISA KEJADIAN LUBANG KORONA (CORONAL HOLE) TERHADAP NILAI KOMPONEN MEDAN MAGNET DI STASIUN PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI BAUMATA KUPANG
ANALISA KEJADIAN LUBANG KORONA (CORONAL HOLE) TERHADAP NILAI KOMPONEN MEDAN MAGNET DI STASIUN PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI BAUMATA KUPANG 1. Burchardus Vilarius Pape Man (PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun
Lebih terperinciKinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:
Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 1
I. Nama Mata Kuliah : LISTRIK MAGNET A II. Kode / SKS : MSF-2411 / 2 III. Prasyarat : - Mekanika B (MSF-2128)** - Fisika Matematik IA (MSF-2010A)** (** harus pernah ditempuh meskipun tidak lulus) IV. Status
Lebih terperinciI. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat
1 I. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat : Tidak Ada IV. Status Matakuliah : Wajib V. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib Program Studi
Lebih terperinciHANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.
HANDOUT MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2013 HandOut Mata Kuliah Konsep Dasar Fisika Prodi. PGSD Semester
Lebih terperinciBab 3 Medan Listrik. A. Pendahuluan
Bab 3 Medan Listrik A. Pendahuluan Pada pokok bahasan ini, akan disajikan tentang medan listrik, baik konsep maupun cara memperolehnya dari beragam distribusi muatan, baik distribusi muatan diskrit (sistem
Lebih terperinciBab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik TEL Abdillah, S.Si, MIT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
ab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik TEL 2303 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau Tujuan Gaya dan medan magnetik Garis medan dan fluks magnetik Gaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit
Lebih terperinci1.2 Tujuan Makalah Makalah ini dibuat untuk membantu para taruna-taruni dalam hal memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet Bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam
Lebih terperinciC21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.
1 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. Panjang Lebar (menggunakan mistar) (menggunakan jangka sorong) Luas plat logam di atas
Lebih terperinciJawaban Soal OSK FISIKA 2014
Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam
Lebih terperinciRANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN PROGRAM SP4 Tahun anggaran 004 RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA) Oleh: Agus Purwanto Slamet MT Sumarna
Lebih terperinciOLEH: I MADE TISNA SAGITA
Fisika Dasar 3 Garis gaya dan Hukum Gauss OLEH: I MADE TISNA SAGITA (1213021049) I WAYAN WINARSA (1213021074) KETUT BUDIASA (1213021081) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama
Lebih terperinciOleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014
Oleh : Kunjaya Kompetensi Dasar X.3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi X.4.5 Menyajikan ide / gagasan terkait gerak melingkar Pengertian
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN PADA TEKNOLOGI WAHANA ANTARIKSA
Berita Dirgantara Vol. 9 No. 4 Desember 2008:100-106 PENGARUH LINGKUNGAN PADA TEKNOLOGI WAHANA ANTARIKSA Dwi Wahyuni Peneliti Bidang Material Dirgantara, LAPAN RINGKASAN Penggunaan teknologi maju dalam
Lebih terperinciGerak Jatuh Bebas. Sehingga secara sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:
Gerak Jatuh Bebas Gerak jatuh bebas adalah gerak yang timbul akibat adanya gaya gravitasi dan benda tidak berada dalam kesetimbangan. Artinya benda terlepas dan tidak ditopang oleh apapun dari segala sisi.
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat
Lebih terperinciFISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO
i FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO Departemen Fisika Universitas Airlangga, Surabaya E-mail address, P. Carlson: i an cakep@yahoo.co.id URL: http://www.rosyidadrianto.wordpress.com Puji
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciFisika Dasar. Dinamika Partikel. Siti Nur Chotimah, S. Si, M. T. Modul ke: Fakultas Teknik
Fisika Dasar Modul ke: Dinamika Partikel Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Siti Nur Chotimah, S. Si, M. T. Email : snur.chotimah@gmail.com www.mercubuana.ac.id Outline Hukum Newton I, II, III
Lebih terperinciSANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R
DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.
Lebih terperinciXpedia Fisika DP SNMPTN 05
Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Doc. Name: XPFIS9910 Version: 2012-06 halaman 1 Sebuah bola bermassa m terikat pada ujung sebuah tali diputar searah jarum jam dalam sebuah lingkaran mendatar dengan jari-jari
Lebih terperinciBahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :
Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Teori Relativitas Umum Sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1915, orang mengenal sedikitnya tiga
Lebih terperinciD. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka :
1. Pada suatu hari ketika laju rambat bunyi sebesar 345 m/s, frekuensi dasar suatu pipa organa yang tertutup salah satu ujungnya adalah 220 Hz. Jika nada atas kedua pipa organa tertutup ini panjang gelombangnya
Lebih terperinciGambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet
Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal
Lebih terperinciMEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM
MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM PENDAHULUAN Magnet dalam teknologi terapan KEMAGNETAN Macam macam bentuk magnet Magnet batang, U bulat jarum 6.2 HUKUM COLUMB 6.3 PENGERTIAN MEDAN MAGNET Ruangan disekitar
Lebih terperinciSilabus IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 3 1
Sekolah : SMP... Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : IPA FISIKA SILABUS Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik
Lebih terperinciBAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.
BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPERCOBAAN e/m ELEKTRON
PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan
Lebih terperinciBAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi
BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.benda tegar (statis dan Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.1.1
Lebih terperincidrimbajoe.wordpress.com 1
1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192
Lebih terperinciPERSIAPAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : Fisika. Kelas/Program : IPA.
PERSIPN UJIN KHIR NSIONL THUN PELJRN 2008/2009 LEMR SOL Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Program : IP Waktu : 120 menit PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan nomor dan nama nda pada Lembar Jawaban Komputer. 2. Periksa
Lebih terperinciSELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA KEMAMPUAN IPA Matematika IPA Biologi Fisika Kimia IPA Terpadu 37 Universitas Indonesia 013 Kode Naskah Soal: 37 FISIKA Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 5
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
Lebih terperinci