LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN Jalan Maskumambang No. 4 Bandung Telp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN Jalan Maskumambang No. 4 Bandung Telp"

Transkripsi

1 LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Jalan Maskumambang No. 4 Bandung Telp

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung Tahun 2014 dapat diselesaikan. Penyusunannya didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Substansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPPKB Kota Bandung Tahun 2014 dan maksud tujuan disusunnya LKIP adalah : 1. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data yang telah diolah; 2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi wewenang dan mandat; 3. Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan program kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi instansi pemerintah; dan 4. Media informasi tentang sejauhmana penentuan prinsipprinsip good gevermance termasuk penerapan fungsifungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkuan. I

3 Pada akhirnya, tidak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan harapan, namun demikian dengan adanya LKIP ini kami harapkan dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja khususnya pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dan melalui penerapan perbaikan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengukuran, data, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, pelaporan dan pencapaian kinerja, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dan meminimalisir kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi pemerintah yang akuntabel dan yang lebih penting adalah meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Harapan kami Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung Tahun 2014 dapat memberikan penjelasan yang sejelasjelasnya dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bandung, 2015 Kepala BPPKB Kota Bandung Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda NIP II

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung telah berupaya menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan. LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktekpraktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tahun 2014 merupakan tahun pertama dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun , secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi serta III

5 dokumen Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Bandung Tahun Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka kategori capaian indikator kinerja dibagi dalam kategori tercapai sesuai target 100%, tercapai melebihi target >100% dan tidak tercapai <100%. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran pada masing-masing misi berdasarkan capaian pada tahun 2014 dan capaian berdasarkan target akhir Renstra tahun 2018 sebagai berikut: Berdasarkan Indikator Kinerja Utama IKU Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 ditetapkan 8 sasaran dengan 9 indikator sasaran dan mengacu pada 4 misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut: Misi pertama terdiri dari 3 sasaran dengan 3 indikator sasaran Misi kedua terdiri dari 1 sasaran dengan 1indikator sasaran Misi ketiga terdiri dari 3 sasaran dengan 4 indikator sasaran Misi keempat terdiri 2 sasaran dengan 2 indikator sasaran IV

6 No. Pencapaian target Misi Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Misi Jumlah Indikator Sasaran Tercapai Melebihi Target (>100%) Tingkat Pencapaian Tercapai Sesuai Target (100%) Tidak Tercapai (<100%) 1 Misi Misi Misi Misi Jumlah Keterangan : 3 Indikator data pendukung tidak ada (n/a) Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1% dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS, Tercapai Melebihi Target, data pendukung tidak ada. Indikator Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu dari target 100% dapat terealisasi sebesar 100%, Tercapai Sesuai Target. Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10% dan capaian sebesar 10% ketercapaian tersebut adalah dari target akhir RPJMD tahun 2018 adalah 100% dari target sasaran 80 Kelurahan Layak Anak) dan 10% nya adalah 8 Kelurahan, Tercapai Sesuai Target. Indikator Cakupan SKPD yang responsive gender dari target 50% dapat terealisasi 50% dapat dijelaskan bahwa dari 34 SKPD tanpa SKPD Kecamatan di Kota Bandung yang sudah dianggap responsip gender adalah 17, Tercapai Sesuai Target. V

7 Indikator Tingkat penurunan TFR dari target sebesar 1,99% dapat terealisasi sebesar 1,99%, Tercapai Sesuai Target, data pendukung tidak ada. Indikator Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktip (CU/PUS) dari target sebesar 68,30% dapat terealisasi sebesar 68,32%, Tercapai melebihi Target. Indikator Rata rata usia kawin pertama (PUP) dari target sebesar 19,89 Tahun dapat terealisasi sesuai target. Pada tahun 2014 ratarata usia kawin pertama (PUP) adalah 19,89 tahun, Tercapai Sesuai Target, data pendukung tidak ada. Indikator Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif dari target sebesar 72% dapat terealisasi sebesar 72,02%, Tercapai Melebihi Target. Indikator Peserta keluarga Pra sejahtra dibandingkan jumlah total keluarga dandari target sebesar 36,87% dapat terealisasi sebesar 36,86%, Tercapai sesuai Target. VI

8 DAFTAR ISI Cover Hal Kata Pengantar... I Ringkasan Eksekutif... III Daftar Isi... VII Daftar Tabel... VIII Daftar Gambar... IX Daftar Grafik... X BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Isu Strategis Sistematika Penulisan... 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis Tugas Pokok dan Fungsi Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Pengukuran Capaian Kinerja Evaluasi Capaian Kinerja Analisa Capaian Kinerja Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Prestasi atau Penghargaan BAB IV PENUTUP VII

9 Tabel 1.1 DAFTAR TABEL Data jenjang pendidikan PNS di BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 1.2 Data jenjang golongan PNS di BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 1.3 Data jabatan PSN di BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Hal 3 Tabel 2.1 Visi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.2 Misi sebelum dan sesudah reviu 12 Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran dan Indikator sebelun dan sesudah Reviu Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (PK) BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 3.2 Evaluasi Capaian Kinerja BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Indek Pembangunan Gender (IDG) Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Persentase perempuan dan anak korban tindak kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu P2TP2A Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Persentase Kelurahan Layak Anak Tabel 3.6 Daftar Sasaran Kelurahan Layak Anak tahun Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Cakupan SKPD yang responsip Gender Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Tingkat Penurinan TFR 30 Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Persentase Pasangan Usua Subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif Tabel 3.10 Data Peserta KB Aktif dibanding PUS 33 Tabel 3.11 Data Realisasi target per jenis alat kontrasepsi VIII

10 Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Rata-rata usia perkawinan pertama Tabel 3.13 Data rata-rata usia kawin pertama 35 Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Remaja (BKR), Lansia (BKL) Tabel 3.15 Data Kelompok Bina-bina yang aktif di Kota Bandung Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Persentase Keluarga Pra KS dan KS I Tabel 3.17 Daftar Tahapan Keluarga Sejahtera (KS) Tahun Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Akuntabilitas kinerja BPPKB Kota Bandung tahun 2014 Tabel 3.19 Rekapitulasi nilai hasil survey kepuasan masyarakat dengan 40 Responden Tabel 3.20 Hasil kinerja BPPKB Kota Bandung dalam kegiatan pengawasan tahun 2014 Tabel 3.21 Pencapaian Kinerja Anggaran Tahun Anggaran Tabel 3.22 Daftar Prestasi atau Penghargaan Tahun 2013 dan IX

11 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi BPPKB Kota Bandung 5 Gambar 3.2 Kegiatan Perlindungan anak 26 Gambar 3.3 Kegiatan Gugus Tugas KLA 27 Gambar 3.4 Kegiatan Pengarusutamaan Gender (PUG) 29 Gambar 3.5 Kegiatan Rakerda Keluarga Berencana 30 Gambar 3.6 Kegiatan Pelayanan KB 32 Gambar 3.7 Kegiatan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 33 Gambar 3.8 Kegiatan Bina-bina Keluarga 34 Gambar 3.9 Kegiatan Dukungan Walikota Bandung terhadap peningkatan tahapan Pra KS dan KS I 35 X

12 DAFTAR GRAFIK Hal Grafik 3.1 TFR Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat 31 XI

13 BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya 1

14 mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undangundang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota 2

15 Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan Gambaran umum Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah Satuan Kerja Perengkat Daerah yang mempunyai dua urusan wajib yaitu Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dengan Sumber Daya Manusia sebanyak 85 orang, dengan rincian sebagai berikut: TABEL 1.1 DATA JENJANG PENDIDIKAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH 1. S S S Diploma 5 5. SLTA 23 6 SLTP 1 7 SD 0 Jumlah 85 Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn

16 TABEL 1.2 DATA JENJANG GOLONGAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO GOLONGAN JUMLAH 1. Golongan IV Golongan III Golongan II 6 4. Golongan I 0 Jumlah 85 Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn TABEL 1.3 DATA JABATAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO JABATAN JUMLAH 1. Eselon II 1 2. Eselon III 4 3. Eselon IV Fungsional 46 5 Pelaksana (Staf) 24 Jumlah 85 Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung danperaturan Walikota Bandung Nomor 474 4

17 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung, dengan struktur organisasi sebagai berikut : GAMBAR 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG Tahun 200ggal 4 Desember

18 1.2. Isu Strategis Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana di Kota Bandung diarahkan untuk penanganan isu-isu Gender, Perlindungan anak dan kependudukan dengan asumsi ke depan meliputi: (1) Pengendalian Kuantitas Penduduk, (2) Pengembangan Kualitas Penduduk, (3) Pengembangan Pengarusutamaan Gender (PUG), (4) Pengembangan Perlindungan Anak. Dari seluruh rangkaian Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan, tidak dapat dilaksanakan secara mulus, masih terdapat masalah-masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan untuk Program dan Kegiatan pada Program kerja lima tahun yang akan datang, adapun masalah yang masih tertinggal diantaranya : 1. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi remaja masih rendah. Masyarakat dan keluarga masih enggan untuk membicarakan masalah reproduksi secara terbuka dalam keluarga. Sementara itu lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan kesehatan reproduksi bagi remaja masih terbatas jangkauannya dan belum dapat memenuhi kebutuhan remaja. Dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum sepenuhnya berhasil 2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan masyarakat pada umumnya tentang kesetaraan dan keadilan gender, sehingga partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor pembangunan masih sangat rendah. 3. Pemberdayaan masyarakat di bidang pemberdayaan perempuan dan 6

19 keluarga berencana belum sepenuhnya menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, yang meliputi pengabdian masyarakat (to serve), pelaksanaan advokasi pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (to advocate), dan pelaksanaan pengawasan sosial (to watch) mulai meningkat. Berbagai masalah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang timbul dewasa ini, tidak perlu terjadi bila peran aktif masyarakat dapat terus berjalan bahkan meningkat. 4. Pembangunan berwawasan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana sebagai strategi pembangunan nasional, belum dapat dilaksanakan seperti yang diharapkan, karena belum adanya dukungan nyata dari berbagai unsur. 5. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang bermutu belum optimal, terutama pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana kepada masyarakat miskin, dan kelompok rentan. 6. Sistem perencanaan dan penganggaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana belum optimal. Salah satu sebab adalah kurangnya dukungan informasi pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana dari pelaku pemberi pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 7. Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai pelaksana dan penggerak / fasilitator pembangunan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana belum optimal. Hal tersebut terutama dalam penanganan penduduk miskin dan sistem regulasi. 7

20 1.3. Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentan Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum SKPD 1.2. Isu Strategis 1.3. Sistematika PERENCANAAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis sebelum Reviu 2.2. Perencanaan Strategis hasil Reviu AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3.3. Akuntabilitas Keuangan 3.4. Prestasi atau Penghargaan PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja. 8

21 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung sebelum reviu adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Nomor 800/972/BPPKB/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka 9

22 Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Disamping itu pula, Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bappenas, BKKBN dan BP3AKB Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional. Khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun , Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tercantum pada : Misi RPJMD ke 3 Tujuan ke 3 Sasaran : : : Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Peningkatan kualitas hidup masyarakat 1. Terkendalinya jumlah penduduk dan daya tampung lingkungan 2. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 3. Menigkatnya pemberdayaan masyarakat dan sinergitas program-program penanggulangan kemiskinan Tugas Pokok dan Fungsi Peraturan Walikota Nomor 475 Tahun 2008, menjelaskan tentang Rincian Tugas Pokok, dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga Tekhnis Daerah Kota Bandung sebagai berikut : 10

23 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera berdasarkan asas Otonomi dan pembantuan. 3. Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; b. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan, Perlindungan Anak, pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan keluarga; c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. 11

24 2.3. Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU) TABEI 2.1 VISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU VISI (sebelum reviu) Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak VISI (setelah reviu) Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak TABEL 2.2 MISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU MISI (sebelum reviu) 1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak MISI (setelah reviu) Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak 2. Meningkatkan serta 2mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender Meningkatkan serta mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender 3. Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 4. Menggali potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga Meningkatkan perencanaan keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan perlindungan hak-hak reproduksi dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Menggali potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga 12

25 TABEL 2.3 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SEBELUM DAN SESUDAH REVIU Sebelum Reviu Setelah Reviu Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan pemahaman Pengarusutama an Gender (PUG) melalui promosi, advokasi, KIE dan fasilitasi yang dapat memberikan panduan tentang pembangunan yang berwawasan gender dalam rangka mewujudkan kesataraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, Meningkatkan perlindungan hak perempuan dan anak 1. Meningkatnya upaya membangun kualitas hidup perempuan dalam aspek pendidikan,kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hukum, politik dan tekhnologi bagi perempuan di daerah 2. Pemberian layanan (konseling, mediasi dan pendampingan) kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak 3. Penguatan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak melalui Peningkatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perempuan dan anak 4. Terwujudnya Kota Bandung sebagai - Indeks Pembangunan Gender - Persentase partisipasi perempuan di lembaga politik dan jabatan politik - Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan - Cakupan Perempuan dan Anak Korbam Kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan - Persentase Kelurahan Layak Anak 1. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan, pemenuhan hak-hak anak 1) Meningkatnya kualitas hidup perempuan yang berkeadilan gender 2) Meningkatnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan 3) Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak - Indeks Pembangunan Gender - Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu - Persentase Kelurahan Layak Anak 13

26 Sebelum Reviu Setelah Reviu Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Kota Layak Anak 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kelembagaan pengarusutama an gender 5. Meningkatnya upaya memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender 6. Meningkatkan perencanaan yang responsive gender pada SKPD di Kota Bandung - Cakupan perencanaan SKPD responsip gender dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui Anggaran Responsif Gender (ARG) 2. Meningkatnya kelembagaan pengarusutamaa n gender 4) Meningkatnya pengarusutamaan gender dilingkungan Pemerintah Kota Bandung - Cakupan SKPD yang responsive gender 3. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan prilaku positif keluarga tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi serta memenuhi pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi yang berkualitas 7. Meningkatnya peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru 8. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber-kb 9. Menurunnya tingkat drop out peserta KB 10. Meningkatnya peserta KB Mandiri 11. Tersedianya sumber daya pengelola program KB dan kelompok remaja terlatih. 12. Meningkatnya pemahaman remaja - Tingkat penurunan TFR - Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif - Rata-rata usia kawin pertama 3. Terwujudnya Keluarga Kecil 5) Meningkatnya peserta Keluarga Berencana 6) Meningkatnya pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) - Tingkat penurunan TFR - Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif - Rata-rata usia kawin pertama 14

27 Sebelum Reviu Setelah Reviu Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran serta mendorong keluarga untuk mampu merencanakan keluarganya termasuk jumlah anak yang diinginkan dengan memperhatikan kesehatan reproduksi, Menyediakan berbagai pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat serta menyediakan dukungan tenaga dan sarana yang berkualitas 4. Terciptanya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan program dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan 13. Meningkatnya kualitas pelayanan KB bagi pasangan Usia Subur (PUS) terutama keluarga miskin - Persentase tenaga pendamping kelompok bina keluarga yang mampu menggerakan partisipasi 4. Terwujudnya Keluarga Bahagia dan Sejahtera 7) Meningkatnya kelompok bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyaraka 8) Meningkatnya - Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif 15

28 Sebelum Reviu Setelah Reviu Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam rangka meningkatkan ketahanan keluarga menuju keluarga yang sejahtera dan berkualitas 14. Pembentukan, Pembinaan dan Pengembangan Bina- Bina Keluarga (BKB,BKR,BKL) dan UPPKS 15. Meningkatkan dan Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan ketahanan ekonomi keluarga 16. Pengembangan kegiatan kreatif bagi keluarga dan anak ( lomba, kursus, dll) 17. Pembinaan dan Pengembangan Institusi masyarakat pengelola program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana 18. Meningkatkan dan Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana masyarakat - Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dibanding jumlah total keluarga - Cakupan pasangan usia subur anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber KB tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I - Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I 16

29 Penjelasan perubahan pada tujuan adalah terlalu banyaknya kata dalam kalimat tujuan sehingga menjadi ketidakjelasan dalam menyampaikan tujuan, terlalu rinci sehingga tujuan kurang terarah dan kurangnya kesinambungan dari Misi, sehingga kami wajib merubah tujuan dan melalui proses akhirnya dapat merubah tujuan. Perubahan pada sasaran dilakukan sebagai sebab dan akibat dari perubahan tujuan, sasaran juga perlu dirubah karena banyak kalimat sasaran yang seharusnya adalah sebuah pelaksanaan program dan kegiatan dan terlalu banyaknya sasaran. Seperti halnya sasaran maka indikator sasaranpun mendapat perubahan disebabkan kurangnya kesinambungan dengan sasaran yang sudah mendapat perubahan, ada beberapan indikator sasaran yang tidak semestinya menjadi indikator sasaran pada BPPKB Kota Bandung dan penyempurnaan kalimat indikator sasaran. 17

30 TABEL 2.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET Meningkatnya kualitas hidup perempuan yang berkeadilan gender Indeks Pembangunan Gender % 70,1 2 Meningkatnya pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan 3 Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu PersentaseKelurahan Layak Anak % 100 % 10 4 Meningkatnya pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung Cakupan SKPD yang responsive gender % 50 5 Meningkatnya peserta Keluarga Berencana 6 Meningkatnya pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) Tingkat Penurunan TFR % 1,99 Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif % 68,30 Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89 7 Meningkatnya kelompok bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat 8 Peningkatan tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I % 72 % 36,87 Indikator Kenerja Utama (IKU) Tahun 2014 hasi Ruviu ditetapkan denga surat Keputusan Kepala BPPKB Kota Bandung Nomor 900/292- BPPKB/2015 tanggal 27 Pebruari

31 TABEL 2.5 PERJANJIAN KINERJA (PK) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET Meningkatnya kualitas hidup perempuan yang berkeadilan gender Indeks Pembangunan Gender % 70,1 2 Meningkatnya pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan 3 Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu PersentaseKelurahan Layak Anak % 100 % 10 4 Meningkatnya pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung Cakupan SKPD yang responsive gender % 50 5 Meningkatnya peserta Keluarga Berencana 6 Meningkatnya pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) 7 Meningkatnya kelompok bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat 8 Peningkatan tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I 9 Meningkatnya pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Penurunan TFR % 1,99 Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB aktif % 68,30 Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89 Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I % 72 % 36,87 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 80 (IKM) Persentase keluhan % 100 pengaduan layanan yang ditindaklanjuti Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti %

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun maupun Renja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian indikator kinerja utama (IKU) dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa mamfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara mandiri. 20

33 Hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaian dapat mengindikasikan keberhasilan. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian IKU pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut : TABEL 3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN Indek Pembangunan Gender (IPG) Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu Persentase Kelurahan Ramah Anak Cakupan SKPD yang responsive gender TARGET 2014 REALISASI 2014 CAPAIAN % % 70,1 73,93 105,46 % % % Tingkat penurunan TFR % 1,99 1, Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadipeserta KB aktif Rata-rata usia kawin pertama Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif Persentase keluarga Pra KS dan KS I % 68,30 68,32 100,02 Tahun 19,89 19, % 72 72,02 100,03 % 36,87 36,86 100,03 21

34 3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masingmasing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut : > 100% = 100% < 100% : : : Tercapai Melebihi Target Tercapai Sesuai Target Tidak Tercapai 22

35 Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra maupun Renja Tahun Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun

36 Evaluasi Capaian Kinerja TABEL 3.2 EVALUASI CAPAIAN KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018 No. Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian % % Thn ini % 1 Indek Pembangunan % 70,00 70,05 100,07% 70,10 73,93 105,46 70,50 73,93 104,86 Gender (IPG) 2 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu % % % % 3 Persentase Kelurahan % % % % Ramah Anak 4 Cakupan SKPD yang % % ,42% responsive gender 5 Tingkat penurunan TFR % 2,40 2,10 114,28% 1,99 1,99 100% 1,95 1,99 97,98 6 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadipeserta KB aktif % 68,20 68,20 100% 68,30 68,32 100,03% 70,30 68,32 97,18 7 Rata-rata usia kawin pertama 8 Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif Tahun 18,78 18,80 100,10% 19,89 19,89 100% 20,33 19,89 97,83 % % 72 72,02 100,03% 80 72,02 90,03 9 Persentase keluarga Pra % 36,88 36,88 100% 36,87 36,86 100,02% 34,29 36,86 93,02% 24

37 No. Indikator Kinerja Satuan KS dan KS I 10 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 11 Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti 12 Indikator Hasil Evaluasi Akip 13 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2018 Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian % % Thn ini % Nilai % Nilai , %

38 Analisa Capaian Kinerja TABEL 3.3 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDEK PEMBANGUNAN GENDER No Indikator Kinerja. 1 Indek Pembangunan Gender (IDG) Target Realisasi Capaian Satuan Catatan % % 70,1 73,93 105,46 Tercapai melebihi target Indikator Indek Pembangunan Gender (IDG) dari target sebesar 70,1% dapat terealisasi sebesar 73,93, data didapat dari BAPPEDA dan BPS, Faktor pendorong tercapainya target adalah Kesungguhan upaya dari pemerintah, akadenisi dan masyarakat, sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung tercapainya target, data pendukung tidak ada. TABEL 3.4 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG TERSELESAIKAN PENANGANANNYA PADA UNIT PELAYANAN TERPADU P2TP2A Target Realisasi No. Indikator Kinerja Satuan Capaian % Catatan Persentase perempuan dan % Tercapai sesuai target anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu Indikator Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu dari target 100% dapat terealisasi sebesar 100% ketercapaian penanganan dari jumlah perempuan dan anak yang melapor sebanyak 190 kasus dan dapat ditangani dan kasusnya diselesaikan sebanyan 190 kasus, Faktornya adalah dilakukan upaya penyelesaian kasus 26

39 secepatnya pada pusat layanan informasi perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A), adapun Tindak KDRT yang melapor pada tahun 2014 dari seluruh Wilayah Kota Bandung Ke P2TP2A, sedang hambatannya kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pencegahan dan pelaporan terhadap tindak kekerasan, solusinya lebih intensif mensosialisasikan Pencegahan terhadap tindak kekerasan. TABEL 3.5 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELURAHAN LAYAK ANAK No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Catatan 3 Persentase Kelurahan Layak % Tercapai sesuai target Anak Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 10% dan capaian sebesar 10% ketercapaian tersebut adalah dari target akhir RPJMD tahun 2018 adalah 100% dari target sasaran 80 Kelurahan Layak Anak) dan 10% nya adalah 8 Kelurahan antara lain : Kelurahan Turangga Kec. Lengkong, 2. Kelurahan Karanganyar Kec. Astanaanyar, 3. Kelurahan Cimincrang Kec. Gedebage, 4. Kelurahan Kopo Kec. Bojongloa Kaler, 5. Kelurahan Pungkur Kec. Regol, 6 Kelurahan Sekeloa Kec. Coblong, 7. Kelurahan Neglasari Kec. Cibeunying Kaler dan 8. Kelurahan Cijerah Kec. Bandung Kulon, Faktor pendukung adalah kerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas/Instansi terkait, sedang hambatannya masih kurangnya 27

40 pemahaman masyarakat tentang Kelurahan Layak Anak, solusinya lebih intensif mensosialisasikan Kelurahan Layak Anak TABEL

41 TABEL 3.7 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN SKPD YANG RESPONSIP GENDER Indikator Kinerja No. 4 Cakupan SKPD yang responsive gender Target Realisasi Capaian Satuan Catatan % % Tercapai sesuai target Indikator Cakupan SKPD yang responsive gender dari target 50% dapat terealisasi 50% dapat dijelaskan bahwa dari 34 SKPD tanpa SKPD Kecamatan di Kota Bandung yang sudah dianggap responsip gender adalah 17, penilaian ini berdasarkan hasil dari penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan SKPD, Faktor pendukung adalah kerjasama dengan P3GA, UNPAD, PWS UPI, PWS UIN dan SKPD/OPD sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung tercapainya target. (SKPD) yang sudah memiliki Anggaran Responsif Gender (ARG) 1. BPPKB Kota Bandung 2. BAPPEDA Kota Bandung 3. BKBPM 4. Badan Pusat Statistik Kota Bandung 5. Dinas Pendidikan Kota Bandung 6. Dinas Kesehatan Kota Bandung 29

42 7. Dinas Pertanian Kota Bandung 8. Dinas Tenaga Kerja 9. Dinas Kominukasi Dan Informatika 10. Dinas Umkm, Koperasi Dan Perindag 11. Dinas Sosial Dinas Pelayanan Pajak Daerah 12. Dinas Perhubungan Kota Bandung 13. Disdukcapil 14. DPKAD 15. BKD 16. Kementrian Agama 17. Dinas Pariwisata TABEL 3.8 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TINGKAT PENURUNAN TFR Target Realisasi Capaian No. Indikator Kinerja Satuan Catatan % 5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1, Tercapai sesuai target Indikator Tingkat penurunan TFR dari target sebesar 1,99% dapat terealisasi sebesar 1,99% Tercapai sesuai target berdasarkan jumlah tercapai kelahiran dari usia ibu tahun per-seribu kelahiran 391 jiwa atau mencapai 1,99% Data diperoleh dari BPS-BPPKB, Faktor pendorong tercapainya target adalah Kerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung tercapainya target, data pendukung tidak ada. 30

43 GRAFIK 3.1 TFR KAB/KOTA DI PROPINSI JAWA BARAT 31

44 TABEL 3.9 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG MENJADI PESERTA KB AKTIF Target Realisasi Capaian No. Indikator Kinerja Satuan Catatan % 6 Persentase Pasangan Usia % 68,30 68,32 100,03 Tercapai melebihi target Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif GAMBAR 3.1 KEGIATAN PELAYANAN KB Indikator Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktip (CU/PUS) dari target sebesar 68,30% dapat terealisasi sebesar 68,32% Ketercapaian melebihi dari target yaitu adanya partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi dan berdasarkan jumlah pasangan usia subur sebanyak 367,893 orang terdapat jumlah peserta KB Aktif sebanyak orang atau sebesar 68,32% - BPPKB, Faktor pendorong tercapainya target adalah Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi, selain pelayanan di KKB dan RSKIA dan KKB Swasta BPPKB Juga mengadakan Pelayanan KB Keliling dan Pelayanan dengan dinas instansi terkait seperti TNI dan unsur masyarakat lainnya sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah Banyaknya peserta KB dari luar Kota Bandung, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait. 32

45 TABEL 3.10 DATA REALISASI TARGET PER JENIS ALAT KONTRASEPSI KONTRASEPSI SASARAN REALISASI % IUD ,51 MOW ,73 MOP ,52 KONDOM ,47 IMPLANT ,48 SUNTIKAN ,96 PIL ,17 JUMLAH ,03 TABEL

46 TABEL 3.12 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA Target Realisasi Capaian No. Indikator Kinerja Satuan Catatan % 7 Rata-rata usia kawin pertama Tahun 19,89 19, Tercapai sesuai target GAMBAR 3.2 KEGIATAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN Indikator Rata rata usia kawin pertama (PUP) dari target sebesar 19,89 Tahun dapat terealisasi sesuai target. Pada tahun 2014 rata-rata usia kawin pertama (PUP) adalah 19,89 tahun data diperoleh dari DEPAG Kota Bandung, Faktor pendorong tercapainya target adalah Mengintensipkan penyuluhan terhadap remaja sehingga mendapat pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah Banyaknya remaja belum mendapat informasi, solusinya adalah lebih meningkatkan Sosialisasi KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), data pendukung tidak ada. TABEL 3.13 DATA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA URAIAN KOTA JAWA BANDUNG BARAT INDONESIA Umur kawin pertama 19,89 19,11 19,02 Umur hamil pertama 21,1 21,9 21,6 Umur melahirkan pertama 21,6 21,8 21,7 34

47 TABEL 3.14 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE BINA KELUARGA BALITA (BKB) REMAJA (BKR) DAN LANSIA (BKL) Capaian No. Indikator Kinerja Satuan Target Realsasi Catatan % 8 Persentase Bina Keluarga % 72 72,02 100,03 Tercapai melebihi target Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif GAMBAR 3.3 KEGIATAN BINA-BINA KELUARGA Indikator Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif dari target sebesar 72% dapat terealisasi sebesar 72,02% Pada tahun 2014 cakupan anggota Bina-bina yang aktif diperoleh dari jumlah sebanyak Anggota Bina-bina sebanyak orang yang Aktif berjumlah dikalikan 100% sama dengan 72,02% serta meningkatnya kesadaran anggota keluarga yang masuk kelompok Bina-bina cukup tinggi untuk mengikuti program KB BPPKB, Faktor pendorongnya adalah dengan Berkoordinasi dengan Tokoh Masyarakat di Wilayah Binaan dalam mendukung program pemerintah terutama dalam bidang pendampingan kepada kelompok Bina-bina Seperti Bina Keluarga Balita(BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL). 35

48 TABEL 3.15 DATA KELOMPOK BINA-BINA YANG AKTIF DI KOTA BANDUNG TABEL 3.16 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELUARGA PRA KS DAN KS I No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Catatan 9 Persentase keluarga Pra KS % 36,87 36,86 100,03 Tercapai melebihi target dan KS I GAMBAR 3.4 KEGIATAN DUKUNGAN WALIKOTA BANDUNG TERHADAP PENINGKATAN TAHAPAN PRA KS DAN KS I Indikator Peserta keluarga Pra sejahtra dibandingkan jumlah total keluarga dandari target sebesar 36,87% dapat terealisasi sebesar 36,86% Tercapai sesuai dengan target berdasarkan jumlah keluarga sejahetra I dan Pra sejahtera sejumlah dibagi jumlah keluarga sebanyak dikalikan 100% Faktor pendorong tercapainya target adalah Kerjasama dengan Dinas/Instansi Terkait dalam mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dan Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi dalam mengikuti program pemerintahi, sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah meningkatnya 36

49 kepala keluarga yang tidak bekerja tetap, solusinya adalah memberikan pelatihan usaha kepada kepala keluarga untuk menambah kesejahteraan keluarga. TABEL 3.17 TABEL 3.18 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % Catatan 1 Indeks Kepuasan Nilai % Tercapai sesuai target Masyarakat (IKM) 2 Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti % % Tercapai sesuai target 37

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai wujud

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAKIP TA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PEMERINTAH KOTA PASURUAN P E M E R I N T A H K O T A P A S U R U A N

LAKIP TA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PEMERINTAH KOTA PASURUAN P E M E R I N T A H K O T A P A S U R U A N PEMERINTAH KOTA PASURUAN LAKIP TA. 2015 P E M E R I N T A H K O T A P A S U R U A N J l. P a n g l i m a S u d i r m a n N o. 1 1 9 A T e l p / F a x. ( 0 3 4 3 ) 4 2 4 6 1 4 P A S U R U A N BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN PEMERINTAH KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap penyelenggaraan dari tugas, fungsi dan kewenangan suatu organisasi perlu di ukur dan di evaluasi

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1; TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Sekretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH URUSAN PEMERINTAH YANG DILAKSANAKAN : Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana TUGAS POKOK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung. DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KECAMATAN PANYILEUKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KECAMATAN PANYILEUKAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Panyileukan Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Teuku Umar No.55 Magetan - 63351 Telepon/Fax. 0351 895114 Website : http//magetankab.go.id e-mail : bppkb@magetankab.go.id.

Lebih terperinci

REVIEU MATRIK RENSTRA

REVIEU MATRIK RENSTRA REVIEU MATRIK RENSTRA 016-01 SKPD : VISI : MISI : 1 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Mandiri, Sejahtera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG RENJA 2017 Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) I. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : Badan dan Prov. : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender,, Perlindungan, serta Kecil Sejahtera. : 1. Meningkatnya Kesetaraan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum SKPD Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan

Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci (Sehat, Unggul, Cerdas, Dan Indah) Dalam Mendukung Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera, dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Cibeunying Kaler 2014-2018, ditetapkan bahwa visi Kecamatan Cibeunying Kaler yaitu Terwujudnya Kecamatan Cibeunying Kaler Yang Suci

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah adalah dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp. 0751-7053781

Lebih terperinci

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM 2015 PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem PROFIL BPPKB. KABUPATEN KARANGASEM I. GAMBARAN UMUM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1266, 2016 BKKBN. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Nomenklatur dan Tusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jln.Kayangan No. 256 Telp. (0484) Watansoppeng 90811

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jln.Kayangan No. 256 Telp. (0484) Watansoppeng 90811 PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jln.Kayangan No. 256 Telp. (0484) 21178 Watansoppeng 90811 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

Kecamatan Regol Kota Bandung

Kecamatan Regol Kota Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenanya Pemerintah Kecamatan Regol Kota Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci