PT. RIMBA MUJUR MAHKOTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. RIMBA MUJUR MAHKOTA"

Transkripsi

1 1 dari Tujuan 1.1 Memastikan tingkat kesadaran karyawan didalam menghasilkan produk ( TBS & Palm Oil ) atau layanan pekerjaan yang berkualitas dan pengelolaan lingkungan dipelihara pada tingkatan yang setinggi-tingginya sesuai dengan persyaratan dari standar System Manajemen Mutu & Lingkungan serta Prinsip & Kriteria RSPO / ISPO / ISCC untuk memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan. 1.2 Memastikan informasi yang terkait dengan pemenuhan akan persyaratan pelanggan, pemenuhan peraturan dan perundangan, pengendalian operasional atas aspek yang significant atau penting, pencegahan pencemaran didalam setiap aktifitas yang dilakukan dan pengelolaan aspek penting lingkungan disebarluaskan secara efektif di seluruh Kebun, PKS dan Kantor Direktur 1.3 Memastikan informasi dari internal maupun eksternal dalam rangka pemenuhan persyaratan pelanggan, pemenuhan peraturan dan perundangan, potensi terjadi pencemaran dan pengelolaan aspek penting lingkungan, aspek social dan budaya kemasyarakatan dapat ditindaklanjuti dengan efektif 1.4 Menerima dan menanggapi / menindaklanjuti informasi dan penyelesaian keluhan / perselisihan dari karyawan maupun pihak eksternal. 2 Ruang lingkup Prosedur ini berlaku di lingkungan PT. Rimba Mujur Mahkota dengan cakupan : 2.1. Perencanaan item yang akan dikomunikasi 2.2. Pelaksanaan komunikasi, Penerimaan komunikasi dari pihak ekternal dan tindak lanjutnya 2.3. Peran serta seluruh karyawan didalam partisipasi atas perilaku didalam upaya pemenuhan persyaratan pelanggan, peraturan dan perundangan, pengendalian aspek penting lingkungan dan pencegahan pencemaran, aspek sosial budaya kemasyarakatan dan Perlindungan HCV Prosedur ini mencakup komunikasi dua arah, baik dari perusahaan kepada karyawan secara internal maupun dari karyawan kepada perusahaan dan secara eksternal antara perusahaan kepada pihak ketiga (supplier, kontraktor, vendor, masyarakat, dll) 2.5. Prosedur ini mencakup komunikasi yang berkaitan dengan sistem managemen Mutu dan Lingkungan yang berkelanjutan pada semua tingkatan dan fungsi secara internal yang menyangkut penerimaan, tanggapan dan dokumentasi serta pihak ketiga yang terlibat secara eksternal Prosedur ini meliputi tatacara permintaan informasi perusahaan menyangkut, pengelolaan management mutu dan Lingkungan, hukum serta sosial budaya kemasyarakatan dari pihak eksternal dan pemberian tanggapaan perusahaan atas permintaan tersebut.

2 2 dari Kebijakan dasar. 3.1 Membuka komunikasi secara transparansi baik secara internal maupun secara ekternal. 3.2 Komunikasi yang dibangun berlandaskan prinsip FPIC : Free, Prior, Informed Consent. Free atau bebas : keputusan keputusan hendaknya dicapai melalui proses-proses yang saling menghargai tanpa kekerasan, tekanan, gertakan, ancaman dan penyuapan. Tidak boleh ada rekayasa terhadap hasil perundingan. Prior atau mendahului : perundingan perundingan seharusnya dilakukan sebelum pemerintah, para pemodal dan perusahaan perusahaan memutuskan rencana yang hendak dikerjakan. Informed atau diinformasikan : pihak perusahaan harus memberikan semua informasi yang mereka miliki kepada masyarakat, terkait dengan kegiatan yang direncanakan, dalam bentuk-bentuk dan Bahasa yang dapat dipahami masyarakat. Consent atau persetujuan : apapun keputusan atau kesepakatan yang dicapai harus dibuat melalui sebuah proses terbuka dan bertahap yang menghargai berbagai keputusan oleh seorang tokoh masyarakat yang dipaksakan tanpa merujuk kepada aspirasi anggota komunitas. 4. Istilah atau definisi 4.1 MR adalah Management Representative, perwakilan managemen yang bertanggung jawab terhadap sistem managemen Mutu dan Lingkungan. 4.2 Komunikasi eksternal adalah penyampaian sistem managemen mutu dan lingkungan berupa kebijakan, tujuan dan sasaran, aspek dan dampak yang berkaitan dengan aktivitas, produk dan jasa perusahaan yang berkaitan dengan pihak ketiga. 4.3 Komunikasi internal adalah penyampaian sistem managemen mutu dan lingkungan berupa kebijakan, tujuan dan sasaran, aspek dan dampak yang berkaitan dengan aktivitas, produk dan jasa perusahaan yang berkaitan dengan aktifitas dari masing masing karyawan. 5. Referensi 5.1 ISO 9001 : 2008 Clause komunikasi internal 5.2 ISO 9001 : 2008 Clause komunikasi dengan pelanggan 5.3 ISO : 2004, Klausul komunikasi 5.4 UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 5.5 P & C RSPO : Prinsip 1 Komitmen terhadap transparansi 5.6 P & C RSPO : 6.3 Terdapat sebuah sistem yang disepakati bersama dan didokumentasi untuk menghadapi keluhan-keluhan yang diimplementasikan dan diterima oleh seluruh pihak yang terdampak. 5.7 Free, Prior, and Informed Consent ( FPIC and the RSSPO : A guide for companies, Oktober 2008 ).

3 3 dari Tanggung jawab dan kewenangan 6.1 Estate Manager dan Mill Manager bertanggung jawab untuk : Melakukan perencanaan mekanisme dan item yang akan dikomunikasikan Bersama sama dengan Assisstant atau Masinis, Assisstant Kepala atau Masinis Kepala dan Staff terkait melakukan mekanisme komunikasi terkait dengan pemenuhan peraturan perundangan, aspek penting lingkungan, pengendalian operasional, dll kepada seluruh karyawan ataupun yang bekerja untuk atau atas nama PT Rimba Mujur Mahkota ( Pengangkutan Buah, Kontraktor, Supplier, masyarakat ) Menentukan methode atau tata cara mekanisme pelaksanaan komunikasi yang effective dan effisien Meninjau effectifitas pelaksanaan mekanisme komunikasi dan partisipasi Menindaklanjuti informasi yang diterima dari pihak eksternal dan mengkomunikasikan atau mengkonsultasikan kepada Manager Personalia dan Umum, Koordinator Keamanan, Senior Manager / General Manager, MR. Menindaklanjuti dan melakukan investigasi bersama sama dengan Assisstant atau Masinis, Assisstant Kepala atau Masinis Kepala dan Staff terkait atas keluhan yang diterima dari pihak eksternal dengan pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan 6.2 Assisstant atau Masinis, Assisstant Kepala atau Masinis Kepala dan Staff terkait bertanggung jawab untuk Melakukan mekanisme komunikasi terkait dengan aspek penting lingkungan, resiko pemenuhan peraturan dan perundangan, pengendalian operasional dari aspek penting lingkungan, pencegahan pencemaran dalam setiap aktifitas pekerjaan, kondisi kondisi darurat dan pengendalianya, dll kepada seluruh karyawan ataupun yang bekerja untuk atau atas nama PT Rimba Mujur Mahkota ( Pengankutan Buah, Kontraktor, Supplier, Masyarakat, dll ) Melaksanaan komunikasi dan partisipasi yang effective dan effisien Menindaklanjuti dan melakukan investigasi bersama dengan atasan terkait atas keluhan yang diterima dari pihak eksternal dengan pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan Memastikan bahwa karyawan atau operator di Bagian terkait memahami dan mengerti dan berperan aktif didalam Apel pagi, meeting produksi angkut dan olah, rapat bulanan atau media lainya ( rambu rambu, tanda bahaya, papan peringatan, papan pengumuman, simbol simbol, dan lain lain )

4 4 dari 14 Memastikan bahwa karyawan memberikan kontribusi secara significant terhadap penerapan sistem manajemen mutu dan lingkungan dengan cara memberikan usulan atau berbagi pengalaman atau menyampaikan hal hal yang berdampak terhadap kualitas produk, pencemaran lingkungan dan potensi bahaya yang terjadi, aspek sosial masyarakat. 6.3 Bagian Humas Kebun (bila di Kebun PKS ) atau Bagian Personalia & Umum Kandir (bila di Kandir) bertanggung-jawab untuk, Menerima permintaan informasi / salinan dokumen perusahaan dan saran, Keluhan / keberatan serta pengaduan hak dari pihak Internal (karyawan) maupun pihak eksternal. Melaksanakan Identifikasi atas permintaan, Komplain serta Pengaduan dari pihak Internal(karyawan) dan pihak eksternal dan memyampaikannya kepada manager terkait. Melaksanakan komunikasi dan konsultasi bersama bagian terkait dengan pihak eksternal. Menerima informasi / salinan dokumen dari pimpinan departemen dan menyerahkannya kepada peminta. Menyampaikan surat penolakan atau tanggapan perusahaan kepada pihak eksternal dari pimpinan departemen terkait atas permintaan yang ditolak. Mencatat komunikasi dengan pihak eksternal kedalam log Book Komunikasi. 6.4 Management Respresentative (MR) bertanggung-jawab untuk, Management Respresentative (MR) bertanggung-jawab untuk memastikan informasi yang relevan dan harus diterima oleh pihak internal dan pihak eksternal sesuai dengan peraturan dan persyaratan lingkungan yang terkait dengan dampak penting lingkungan disampaikan secara efektif. Management Representative (MR) harus memastikan bahwa informasi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan di perusahaan yang datang dari pihak internal dan pihak eksternal diterima, ditindaklanjuti dan ditanggapi jika perlu, didokumentasikan dengan efektif. Managemet Respresentative (MR) bertanggungjawab memastikan permohonan permintaan informasi dari pihak eksternal.ditanggapi dan ditindaklanjuti. 7. Prosedur 7.1 Identifikasi sumber komunikasi Semua Bagian/Kebun/PKS melakukan identifikasi sumber isu-isu mutu dan lingkungan, keluhan keluhan karyawan, saran-saran dan sosial budaya kemasyarakat untuk dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak eksternal antara lain :

5 5 dari 14 Kebijakan Mutu dan Lingkungan Sasaran Mutu dan Program Managemen Lingkungan Rencana Mutu dan Rencana kerja pencapaian sasaran mutu dan program managemen lingkungan. Hasil identifikasi PPL terkait dengan aktifitas produk dan jasa. Insiden yang terjadi, Tugas/pekerjaan beresiko tinggi yang dilakukan Informasi umum keselamatan kerja dan lingkungan hidup yang berhubungan dengan pekerjaan. Masing masing bagian (kebun/pks) melakukan analisa sumber informasi terhadap skala, sifat dan dampak mutu dan lingkungan, sosial budaya. 7.2 Perencanaan Komunikasi Estate Manager dan Mill Manager membuat perencanaan komunikasi di internal PT Rimba Mujur Mahkota termasuk menentukan metode komunikasi yang sesuai. 7.3 Komunikasikan sesuai metode Manager department terkait, Estate Manager dan Mill Manager memastikan setiap ada perubahan Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan yang akan mempengaruhi kinerja di tempat kerja atau kejadian internal dan external sebagai pembelajaran dikonsultasikan dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan antara lain mencakup : a. Hasil kinerja operasional peralatan dan produksi, progress dan tingkat pencapaian sasaran mutu dan program manajemen lingkungan, aspek social budaya, perlindungan HCV, dll b. Pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan, penggunaan bahan kimia berbahaya ( pestisida, herbisida, racun, dll ), potensi pencemaran yang terjadi, potensi bahaya atau resiko kerja, dampak lingkungan, dll c. Pengendalian aspek penting lingkungan termasuk didalamnya hasil pengukuran dan pemantauan kinerja lingkungan, penggunaan alat pelindung diri, pengendalian apabila terjadi kondisi darurat operasional dan lain lain d. Perubahan Kebijakan Mutu dan Lingkungan, Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainya dan Peraturan Perusahaan yang terkait mutu dan lingkungan. e. Perubahan terhadap personil, peralatan, material, proses dan prosedur/metode dan lain-lainnya yang akan mempengaruhi kinerja produk, mutu produk dan dampak lingkungan.

6 6 dari 14 f. Tugas/pekerjaan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan yang dilakukan g. Saran, Keluhan dari pihak internal (karyawan) maupun pihak eksternal, dan lain lain Pembicaraan terkait dengan implementasi atau penerapan sistem manajemen mutu dan lingkungan dilakukan diseluruh Bagian, Kebun dan PKS dengan methode atau tema yang tidak terbatas pada: - Rapat Koordinasi Pembicaraan terkait dengan rencana kerja hari ini, target atau norma pekerjaan, area / lokasi / blok yang akan dilakukan pekerjaan, jumlah HK dan lain sebagainya akan disampaikan oleh Mandor dan atau Assisstant pada setiap awal ( hari ) permulaan pekerjaan yang biasanya disebut Apel Pagi. Pembahasan terkait dengan rencana dan realisasi panen, kebutuhan armada atau truck untuk pengangkutan, kondisi jalan atau cuaca, puncak panen dan rencana pengolahan berikut kapasitas produksi PKS dilakukan dalam rapat mingguan yang dikoordinasikan oleh General Manager / Senior Manager melalui Koordinator KTU. Pembicaraan dan komunikasi terkait dengan dampak atas pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan oleh Kontraktor atau Sub Contractor dikomunikasikan oleh Bagian Teknik atau Sipil termasuk didalamnya pelaksanaan evaluasi dan pemantauan progress pekerjaan. - Rapat Bulanan atau triwulan Pembicaran terkait dengan kinerja operasional Kebun dan PKS terkait dengan alokasi anggaran ( budget ) yang telah digunakan, revisi anggaran ( budget ) dan realisasi produksi Minyak Sawit berkelanjutan yang akan disampaikan oleh Estate Manager, Mill Manager dan General Manager/Senior Manager kepada Manajemen. Pembahasan terkait alokasi anggaran dan kinerja produksi yang telah dihasilkan akan dilakukan evaluasi termasuk didalamnya perubahan ( penambahan, pengurangan dan persetujuan ulang ) yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan hasil komunikasi atau koordinasi dengan Kantor Pusat ( Jakarta ) - Rapat Koordinasi dengan Contractor Pembicaran terkait dengan lingkup pekerjaan yang akan ditangani, batas waktu pekerjaan, potensi pencemaran dan perlindungan lingkungan dilakukan baik diawal pelaksanaan pekerjaan dan pemeriksaan.

7 7 dari 14 Estate Manager, Assisstant Kepala dan Assisstant melakukan rapat koordinasi dengan rekanan pengangkutan TBS dari Kebun ke PKS Sikarakara hal hal yang dibahas diantaranya : tingkat restan di lapangan, target pengangkutan, kondisi armada atau truck pengangkutan, realisasi dan rencana pengangkutan, kebutuhan penambahan armada, puncak panen, alokasi penyebaran armada di Afdeling, dll Bagian Marketing juga akan melakukan koordinasi terkait dengan kualitas TBS yang dikirimkan ke Rimba Mujur Mahkota oleh Supplier, termasuk didalam kendala kendala yang ditemukan, kapasitas PKS, puncak panen dan atau mekanisme pembayaran. - Management Review atau Kajian Manajemen Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal 6 (enam) bulan sekali yang di koordinasikan oleh Management Representative untuk item item atau masukan dan agenda yang dibahas didalam tinjauan manajemen sesuai dengan klausul ISO 9001 : 2008 klausul dan ISO : 2004 klausul Induksi karyawan baru dan penyegaran Induksi atau pengenalan diberikan kepada karyawan baru, tamu, kontraktor dan pihak lain yang berkepentingan. hal hal yang disampaikan didalam induksi diantaranya : Kebijakan Mutu dan Lingkungan Mekanisme keadaan darurat di PT Rimba Mujur Mahkota Hal hal diperboleh dan tidak diperbolehkan di lingkungan PT Rimba Mujur Mahkota Penggunaan Alat Pelindung Diri Batasan selama di area PT Rimba Mujur Mahkota Dan lain lain - Papan Pengumuman / Informasi Papan pengumuman / informasi ditempatkan pada area area yang strategis baik di Kebun dan PKS agar mudah dibaca oleh seluruh pihak yang berkepentingan. Thema atau isi dari papan pengumuman tidak terbatas pada : larangan untuk berburu binatang, pencegahan bahaya kebakaran lahan, larangan membuang limbah di area kebun dan sumber air, pemberitahuan area atau blok dan kawasan perkebunan, larangan memperkerjakan anak-anak dibawah umur ataupun Prosedur dan Intruksi Kerja, Perlindungan terhadap kawasan HCV dan lain-lainnya.

8 8 dari 14 - Poster, rambu rambu tanda peringatan ( pemberitahuan, saran, larangan ) Digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang masalah peningkatan produktifitas panen dan upaya pencegahan resiko atau kecelakaan kerja dan perlindungan lingkungan melalui suatu gambar atau banner tulisan, yang berisikan : Larangan ( berburu, membuang limbah, membuang sampah sembarangan, dll ) Potensi potensi atau bahaya atau dampak yang bisa ditimbulkan, Tata cara pekerjaan yang aman, Simbol simbol atau label terkait dengan bahaya, Resiko atau dampak yang bisa ditimbulkan, Penggunaan APD ( alat pelindung diri ) dan Peralatan standar yang diwajibkan, Batas kecepatan maksimal kenderaan ketika berada dalam lokasi perkebunan, kondisi kontur tanah ( naik tajam, turun, mudah longsor, dll ) Petunjuk atau arah evakuasi dan lokasi tempat berkumpul aman, dll - Memo, Surat, Surat Edaran, Surat Keputusan, Kebijakan Manajemen. Merupakan sarana komunikasi yang digunakan di dalam penerapan sistem manajemen mutu dan lingkungan baik di pihak internal ( Kebun dan PKS, Kandir ) dan kepada pihak eksternal (instansi pemerintah, kontraktor, supplier, buyer, masyarakat ). - Kotak Saran sebagai sarana penerimaan saran, keluhan, perselisihan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Kotak saran dapat dipergunakan oleh pihak internal (semua karyawan) dan pihak eksternal dengan mengajukan / memasukan surat secara tertulis ke dalam kotak saran diantaranya mengenai : a. Pemberian informasi yang berkaitan dengan pengelolaan mutu dan lingkungan diperusahaan dan isu-isu sosial budaya, perlindungan HCV. b. Keluhan, keberatan, pengaduan dan saran perbaikan atas kebijakan manajemen perusahaan. c. Permintaan data informasi perusahaan yang dapat diakses oleh publik. d. Perselisihan antar karyawan dan perselisihan karyawan dengan Atasannya / Pimpinan. Kotak Saran ditempatkan di Kantor Afdeling, Kantor Kebun, Kantor PKS atau ditempat yang mudah dijangkau oleh Karyawan perusahaan sendiri ataupun pihak ekternal. Evaluasi atas penerimaan informasi dari Kotak Saran atau penyampaikan surat saran, keluhan.

9 9 dari 14 a. Setiap minggu ( sekali seminggu ) petugas Document Control membuka Kotak saran dan mengambil surat yang masuk ( saran, keluhan, perselisihan ) b. Surat yang diambil oleh Petugas Document Control kemudian disampaikan kepada Personalia & Umum dan diteruskan kepada Estate Manager / Mill Manager PKS untuk dievaluasi. c. Evaluasi Surat yang masuk ( saran, keluhan, perselisihan ) kemudian ditindaklanjuti dan ditanggapi oleh Manager atas sepengetahuan General Manager / Senior Manager. d. Apabila terdapat Surat Saran, Keluhan atau Perselisihan yang disampaikan secara Anomin (identitas yang tidak diketahui) dapat ditelusuri kebenarannya oleh bagian Personalia dan Umum / Humas, apabila terdapat kebenarannya maka harus dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahannya, namun apabila Saran, Keluhan atau Perselisihan yang disampaikan sifatnya tidak benar dan dapat menimbulkan konflik maka harus segera diwaspadai dan diantisipasi. e. Apabila terdapat Keluhan ataupun Perselisihan antara karyawan dengan Estate Manager / Mill Manager / Senior Manager / General Manager yang merupakan Pimpinan di Kebun / PKS, maka pelapor dapat menyampaikan Laporan langsung dengan mengirimkan surat kepada Manager Personalia & Umum di Kandir dengan tembusan kepada Management Representative. Karyawan yang menyampaikan Saran, Keluhan atau Perselisihan tersebut akan mendapatkan perlindungan oleh Management Perusahaan ( Direksi Perusahaan ) dan dapat dirahasiakan identitasnya, untuk menghindari pelapor mendapat tekanan, intimidasi maupun PHK. f. Manager Personalia & Umum Kandir segera melakukan evalusi atas keluhan atau perselisihan yang disampaikan dengan mencari tahu permasalahannya, informasi selengkapnya dan kebenarannya, kemudian menindaklanjuti penyelesaiannya dengan sepengetahuan MR dan Direksi ( diatur dengan prosedur 7.7 ) g. Semua surat yang masuk dan tanggapan harus dicatat oleh Personalia / Umum dalam log book informasi. 7.4 Penerimaan informasi dari pihak eksternal ( dinas atau instansi pemerintah, pemerintahan desa sekitar, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat sekitar, perusahaan sekitar, dll ) Informasi yang didapatkan dari pihak Eksternal akan diregristrasi / dicatat Humas Kebun / PKS sedangkan di Kantor Medan diterima oleh Personalia & Umum. Informasi tersebut akan diteruskan kepada Bagian terkait, Estate Manager, Mill Manager dan General Manager / Senior Manager dengan tembusan MR

10 10 dari 14 Bagian terkait akan melakukan evaluasi dan investigasi terkait dengan informasi yang disampaikan, apabila diperlukan lakukan pemeriksaan dan pemantauan dengan melibatkan pihak ke -3 ( independent ). Bagian terkait akan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan pada hasil investigasi dan pemeriksaan atau pemantauan kondisi di lapangan dan melaporkan kepada General Manager / Senior Manager (Kebun-PKS) dan Direktur (Kandir) 7.5 Permintaan informasi perusahaan oleh pihak eksternal ( dinas atau instansi pemerintah, pemerintahan desa sekitar, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat sekitar, perusahaan sekitar, dll ) dapat dilakukan dengan : Mengirimkan surat permohonan Informasi ditujukan kepada bagian Humas Kebun yang Kantor kebun atau Personalia & Umum Kandir Medan Menyampaikan pemintaan secara langsung dengan menemui bagian humas di Kantor Kebun atau Personalia & Umum Kandir. Identifikasi dan Distribusi permintaan Informasi Bagian Humas Kebun / PKS mendata dan melaksanakan identifikasi terhadap permintaan informasi yang diterima. Sesuai hasil Identifikasi atas surat permintaan bagian Humas meneruskan surat permintaan Informasi kepada manager terkait ( Kebun / PKS ) Manager Kebun / PKS melakukan evaluasi dan berdiskusi dengan Genaral Manager / Senior Manager atas permintaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak ekseternal. Berdasarkan evaluasi dan pertimbangan dengan keterbukaan informasi publik, maka apabila informasi yang dibutuhkan bersumber / berada di Kebun / PKS, maka Menager Kebun / PKS dapat memberikan informasi yang dibutuhkan atas persetujuan GM / SM. Namun apabila sumber informasi berada di kantor Direksi (kewenangan Kandir) maka Manager Kebun / PKS dapat mengirimkan surat ke Manager Personalia & Umum untuk ditindaklanjuti ke bagian terkait sebagai pemilik informasi. Pertimbangan dan evaluasi permintaan. Departement terkait sebagai pemilik Informasi / Dokument mempertimbangkan surat permintaan. Manager terkait menyampaikan hasil pertimbangan, saran dan alasan atas permintaan informasi / dokument kepada Direktur untuk persetujuan.

11 11 dari 14 Apabila permintaan informasi disetujui maka, bagian terkait segera mempersiapkan (copy / duplikasi) dokument yang diminta dan diserahkan kepada bagian Personalia & Umum untuk ditindaklanjuti dan bagian Personalia & Umum Kandir kemudian mengirimkan dokumen tersebut kepada General Manager untuk disampaikan kepada pemohon melalui bagian Humas Kebun. Apabila permintaan informasi ditolak karena alasan bersifat kerahasian perusahaan yang tidak terbuka untuk publik ataupun berpotensi sensitif (misalnya ; dapat menimbulkan gejolak sosial atau mempengaruhi kinerja organisasi di pihak eksternal ) maka bagian terkait meminta bagian Personalia & Umum mempersiapkan surat tanggapan penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan dan mengirim surat tanggapan atas penolakan permintaan dokumen kepada Senior Manager / General Manager kebun untuk diteruskan kepada pemohon melalui bagian Humas. Penyerahan Informasi / Dokumen Bagian Humas memanggil pemohon untuk mengambil dokumen yang diminta Bagian Humas menyampaikan copy dokumen / catatan informasi kepada pihak eksternal setelah diterima dari departement Personalia & Umum Kandir Bagian Humas kebun membuat bukti penyerahan dokument rangkap 3 (tiga) yang ditandatangani oleh Bagian Humas dan penerima dan disetujui oleh SM/GM Mendistribusikan bukti peyerahan dokument/informasi kepada pihak eksternal dengan alokasi sbb : Lembar pertama diserahkan kepada penerima / pemohon informasi Lembar kedua disimpan sebagai arsip di kantor bagian Humas Kebun Lembar ketiga diserahkan kepada bagian Personalia & Umum Kandir. Penyampaian tanggapan / alasan kepada pihak ekternal Bagian Humas mengirim surat tanggapan atau alasan penolakan permintaan informasi / dokumen perusahaan kepada pemohon. Bagian Humas mencatat pengiriman surat pada buku ekspedisi surat keluar. Pencatatan distribusi dokument kepada pihak eksternal / tanggapan Bagian Humas wajib mencatat setiap permintaan informasi dan penyerahan dokumen perusahaan atas tanggapan perusahaan ataupun permintaan yang ditolak dicatat pada log Book permintaan informasi / dokument dari pihak eksternal ( FORM/MR-20 )

12 12 dari Keterlibatan Stakeholder dalam menyusun program pengelolaan sosial dan lingkungan / CSR. Dalam menyusun Rencana Program pengelolaan sosial dan lingkungan, pihak perusahaan akan menginformasikan atau dengan mensosialisasikan terlebih dahulu rencana program pengelolaan sosial dan lingkungan yang akan dilakukan / diberikan kepada Stakeholder. Bagian Humas dapat mengundang para stakeholder ataupun pihak perwakilan perusahaan yang mengunjungi stakeholder yang berkepentingan untuk disampaikan Rencana program pengelolaan sosial dan lingkungan yang akan dilakukan. Penyampaian Rencana Program pengelolaan sosial dan lingkungan dibuatkan dalam sebuah Laporan dan Berita Acara. Rencana program sosial dan lingkungan yang disetujui dan disepakati, maka akan ditindaklanjuti realisasinya sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya tahunan yang telah disetujui. 7.7 Penyelesaian keluhan, perselisihan. Berikut langkah-langkah untuk melakukan penyelesaian suatu keluhan, perselisihan Upaya penyelesaian keluhan dilakukan dengan melakukan pembicaraan dengan karyawan atau Pemangku Kepentingan yang menyampaikan keluhan dengan mempertimbangkan alasan dan/atau bukti-bukti atas keluhan, perselisihan yang disampaikan. Keluhan dapat disampaikan secara lisan atau dalam bentuk tertulis. Apabila terdapat Kontrak atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perusahaan dan Pemangku Kepentingan dan di dalamnya terdapat pasal yang mengatur jika terjadi keluhan, perselisihan, maka Ketentuan dalam pasal tersebut agar dijadikan dasar upaya pertama dalam menyelesaikan perselisihan. Setiap saat, pihak-pihak dapat membuat keputusan untuk menghentikan upaya penyelesaian yang diatur dalam prosedur ini dan menyelesaikan keluhan melalui jalur Hukum.

13 13 dari Langkah pertama : Penyelesaian Keluhan, perselisihan dilakukan oleh EM/MM/SM/GM/Manager/ Department/Direksi. Apabila karyawan atau Pemangku Kepentingan mempunyai suatu keluhan, perselisihan, maka karyawan atau Pemangku Kepentingan tersebut, dapat menyampaikan keluhan / perselisihannya baik secara tertulis atau secara lisan kepada EM/MM/GM/Manager Department/Direksi yang akan menyelesaikan keluhan, perselihannnya tersebut. Penyelesaian dilakukan dengan melakukan perundingan untuk mencapai kesepakatan. Perundingan penyelesaian keluhan, perselisihan dapat berlangsung selama lebih dari satu kali pertemuan dalam upaya sampai keluhan, perselisihan ini dapat diselesaikan dengan baik Langkah kedua : Penyelesaian dengan Forum Mediasi. Apabila Keluhan, perselisihan tidak terselesaikan pada Langkah Pertama. Pihak Perusahaan dan karyawan ataupun pihak Pemangku menginginkan tahap Forum Mediasi. Forum mediasi akan dibentuk yang terdiri dari pihak-pihak yang berselisih dan pihak ketiga yang netral atau tidak berpihak kepada salah satu pihak yang berselisih. Dalam Forum Mediasi, Perusahaan diwakili oleh EM/MM/SM/GM/Manager/ Department/Direksi yang terlibat dalam upaya penyelesaian langkah pertama. Pihak ketiga sebagai mediator dapat berasal dari lembaga pemerintah setempat (Muspika dan / atau Muspida), Tokoh Agama atau lembaga-lembaga adat / tradisional, organisasi non-pemerintah, atau orang lain, selama mereka diterima oleh kedua belah pihak. Dapat lebih dari satu pihak ketiga yang netral diundang ke Forum Mediasi, asalkan kedua belah pihak setuju. Pihak netral dalam forum mediasi adalah pihak yang tidak memiliki kepentingan dalam isu yang akan dibahas di Forum Mediasi. Pihak netral dapat berfungsi sebagai mediasi atau sebagai arbitrase. Hal Ini harus ditentukan dan disepakati oleh para pihak saat memutuskan memilih forum mediasi.

14 14 dari 14 Mediasi berarti bahwa pihak ketiga yang netral mendukung dialog dengan memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara para pihak. Pihak ketiga yang netral dapat menyediakan nasihat, yang tidak mengikat kepada pihak lain. Arbitrase berarti bahwa kedua belah pihak menerima otoritas dari pihak ketiga yang netral yang diundang ke forum tentang masalah yang harus dipecahkan. Pihak ketiga yang netral mendengar kedua belah pihak dan memastikan bahwa dialog dilakukan secara terbuka, meliputi masalah yang sedang diperselisihkan. Setelah membuat pertimbangan yang tepat, pihak ketiga yang netral akan membuat rekomendasi penyelesaian yang harus diterima oleh kedua belah pihak. Solusi ini harus dipertimbangkan secara hati-hati sebelum diterima. 8. Rekaman No Nomor dokumen Judul dokumen 1 FORM/MR-15 Risalah Komunikasi Eksternal 2 FORM/MR-16 Rencana Komunikasi 3 FORM/MR-17 Daftar Hadir Komunikasi dan Sosialisasi 4 FORM/MR-19 Log book permintaan informasi / dokumen dari pihak eksternal 5 FORM/MR-20 Log book informasi / keluhan pihak eksternal 6 Lampiran Berita Acara penyelesaian keluhan / perselisihan 9. Catatan perubahan No Direvisi Tanggal Isi perubahan revisi oleh Disetujui oleh Terbitan pertama -- Direktur Utama Revisi-I MR Direktur Utama Revisi-II MR Direktur Utama

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-03 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : HSE MANAJEMEN REPRESENTATIF DIREKTUR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-11 : STANDAR KOMUNIKASI K3 DI TEMPAT KERJA Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui

Lebih terperinci

PROSEDUR KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

PROSEDUR KOMUNIKASI DAN KONSULTASI PROSEDUR KOMUNIKASI DAN No. Dokumen : PT-KITSBS-17 Halaman : i dari iv LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH No Nama Jabatan Tanda Tangan 1. RM. Yasin Effendi PLT DM ADM Umum & Fas 2. Abdan Syakuro PLT

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PIHAK TERKAIT

PENYAMPAIAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PIHAK TERKAIT Halaman: 1 dari 8 DAN KOMUNIKASI TERHADAP Dibuat oleh, Direview oleh, Disahkan oleh 1 Halaman: 2 dari 8 Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh 2 Halaman: 3 dari 8 Daftar Isi 1. Tujuan...4

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENYELESAIAN KONFLIK EKSTERNAL

STANDARD OPERATING PROCEDURE PENYELESAIAN KONFLIK EKSTERNAL PAGE : 1 of 6 1. TUJUAN Tujuan dari dokumen ini adalah untuk menetapkan prosedur yang berkaitan dengan konflik eksternal yang timbul antara pihak-pihak luar dan perusahaan. 2. RUANG LINGKUP SOP ini digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.228, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Strategis. Penyelenggaraan. Tata Cara. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang: Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 angka 4,

Lebih terperinci

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan No. Dokumen ID : AGRO-SFM-002-PR Tanggal Terbit Sebelumnya : N/A Halaman : 1 dari 11 1.0 LATAR BELAKANG Grup APRIL ("APRIL") telah mengumumkan Kebijakan APRIL Grup dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Lebih terperinci

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

Lihat https://acrobat.adobe.com/sea/en/how-to/pdf-to-word-doc-converter.html untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3 Untuk mengedit teks ini: Buka file ini pada Adobe Acrobat Klik 'Export PDF tool' pada bagian kanan Pilih Microsoft Word' untuk formatnya kemudian pilih Word Document Klik Export. Simpan file dengan memberikan

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT HARAPAN JL. SENOPATI NO 11 MAGELANG 2016 KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagai salah

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 angka 4,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas) LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.587, 2015 BPH MIGAS. Komite BPH Migas. Tugas. Wewenang. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK TNI DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa beberapa

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2011 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02 /M/PER/V/2011

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT.

PROSEDUR MUTU TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN. 4. REFERENSI : ISO 9001 : 2008 Klausul & Manual Mutu PT. MUTU 1. TUJUAN Untuk menjamin setiap masalah yang timbul diupayakan penanggulangannya secara terkoordinasi serta mencegah terulangnya masalah yang sama, juga mencegah potensi ketidaksesuaian yang mungkin

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN SOSIAL No. Dokumen : SOC /PSM/9.02 Edisi : 01 Revisi : 01 Tanggal : 01 Oktober 2010 Halaman : 1 dari 7

PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN SOSIAL No. Dokumen : SOC /PSM/9.02 Edisi : 01 Revisi : 01 Tanggal : 01 Oktober 2010 Halaman : 1 dari 7 Tanggal : 01 Oktober 2010 Halaman : 1 dari 7 Daftar Isi Halaman Muka Daftar Isi Riwayat Perubahan Prosedur 1. Tujuan 2. Ruang Lingkup 3. Referensi 4. Definisi 5. Uraian Prosedur 6. Lampiran 7. Terkait

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 Tentang : Keterlibatan Masyarakat Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang : a. bahwa pengelolaan limbah

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN. 1 Pendahuluan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN. 1 Pendahuluan LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN 1 Pendahuluan Jalan merupakan kekayaan atau aset yang sangat besar yang secara tradisional dikelola

Lebih terperinci

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa NEPCon Policies 1 December 2014 2011 Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa 2 Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memaparkan dan mengatur cara NEPCon

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..

Lebih terperinci

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk,

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk, L1 LAMPIRAN 1 MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) Pada saat enam bulan sebelum Renstra (Rencana Strategis) tahun bersangkutan berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK

Lebih terperinci

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II. DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012 Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Bagian

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure

Standard Operating Procedure Halaman : 1 of 7 01. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan FPIC/Padiatapa (Pesertujuan di Awal Tampa Paksaan) sebagai penghormatan hak-hak masyarakat atas tanah/hutan adatnya. 02. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA-MR-03 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 01 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2013 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN

PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN ND 2305000/SOP/SMM.22/04/03.17 BALAI BESAR TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Gedung Ir. Moch. Soebagio, Geostech (820), Klaster IV, Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan

Lebih terperinci

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1035, 2017 OMBUDSMAN. Laporan. Penerimaan, Pemeriksaan, dan Penyelesaian. Pencabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.134, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA OMBUDSMAN. Pelayanan. Informasi Publik. Tata Cara. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK OLEH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 01/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 01/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 01/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU + 1 PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF Halaman: 1 dari 7 MAPPING (PM) ATAU Dibuat Oleh Direview Oleh Disahkan Oleh 1 Halaman: 2 dari 7 Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh 2 Halaman: 3 dari 7 Daftar Isi 1. Tujuan... 4

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Cibaliung M. AMSOR, SKM NIP.11987031 1008 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN KELUHAN DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN RECEIPT OF COMPLAIN AND DISPUTE RESOLUTION PROCEDURE

PROSEDUR PENERIMAAN KELUHAN DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN RECEIPT OF COMPLAIN AND DISPUTE RESOLUTION PROCEDURE DISPUTE RESOLUTION umen : Revisi : 00 Tanggal Berlaku : 01 MEI 2014 Jenis Dokumen : V Master Copy No. Status Dokumen : Terkendali Terkendali Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Manager Humas

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure

Standard Operating Procedure 01. TUJUAN Halaman : 1 of 6 Sebagai pedoman dalam penanganan baik dari internal atau eksternal perusahaan sehingga dapat diminimalkan akibat yang ditimbulkannya dengan penanganan yang efektif efisien serta

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN LAMPIRAN (II) KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAM RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 06 TAHUN 2010 TANGGAL : APRIL 2010 TENTANG : PENYESUAIAN HASIL EVALUASI GUBERNUR TERHADAP 2 (DUA) BUAH RAPERDA

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SOCFINDO. Prosedur Penanganan Keluhan Sosial

SISTEM MANAJEMEN SOCFINDO. Prosedur Penanganan Keluhan Sosial SISTEM MANAJEMEN SOCFINDO Penanganan Keluhan Sosial No. : SOC/PSM/9.02 Edisi : 01 Revisi : 03 Tanggal Berlaku : 01 September 2014 Disiapkan dan Diperiksa Disetujui Nama Jabatan Tanda Tangan STATUS NO.

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 - PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1-2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI

Lebih terperinci

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan 7.1.Project Control Proyek Control bertanggung jawab kepada manajer lapangan perwakilan PT.Freeport Indonesia dan Dewan Direksi PT Prima Tunggal Javaland juga bertanggung jawab terhadap semua aktivitas

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI

Lebih terperinci

FORMULIR PENGAJUAN KELUHAN BAGIAN A DATA PELAPOR

FORMULIR PENGAJUAN KELUHAN BAGIAN A DATA PELAPOR FORMULIR PENGAJUAN KELUHAN Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah organisasi nirlaba yang didirikan dengan visi mentransformasi pasar untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma.

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2014 T E N T A N G PENANGANAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK USAHA PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi

Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi Peraturan Tentang 1. Ruang Lingkup Pengaturan Peraturan ini disusun untuk memberikan panduan kepada Dewan Pengurus dan pegawai tentang susunan, tugas, fungsi dan pengaturan lainnya yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri No.726, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1286, 2012 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Rapat. Penyelenggaraan. Tata Cara. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR. Penanganan Keluhan dan Evaluasi Kepuasan Pelanggan

MANUAL PROSEDUR. Penanganan Keluhan dan Evaluasi Kepuasan Pelanggan MANUAL PROSEDUR Penanganan Keluhan dan Evaluasi Kepuasan Pelanggan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR Penanganan Keluhan dan Evaluasi Kepuasan Pelanggan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN MASYARAKAT

MEKANISME KELUHAN MASYARAKAT PROSEDUR Halaman 1 dari 6 MEKANISME KELUHAN MASYARAKAT 1 Halaman 2 of 6 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan pengaduan.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012 Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk I. LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TENURIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TENURIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TENURIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang : a. bahwa dengan wilayah

Lebih terperinci

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN Informasi BPJS Ketenagakerjaan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun

Lebih terperinci

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 1/ 32 KERJA D LINGKUNG HIDUP No Dokumen : SMK3LH-ISP/M No. KESELAMAT, KESEHAT KERJA D LINGKUNG HIDUP Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan Disusun oleh : Assistant Manager SHE 15 Oktober 2012 Diperiksa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri

Lebih terperinci