UPDATE PERBAIKAN IKLIM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPDATE PERBAIKAN IKLIM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA"

Transkripsi

1 JAKARTA, 10 MEI 2016 UPDATE PERBAIKAN IKLIM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL 2016 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

2 Outline 1 Realisasi Investasi 2. Daya Saing Indonesia 3. Perbaikan Yang Telah di Lakukan 4. Paket Kebijakan Ekonomi Terkait Investasi 5. Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia 2

3 Tahun 2015 Realisasi Investasi 3

4 Realisasi Investasi Jan - Des IDR 463,1 T (US$ 43.0 B) IDR 545,4 T (US$ 43.6B) Realisasi Investasi Periode Januari Desember 2015 Penanaman Modal Asing IDR 307,0 T (US$ B) IDR 365,9T (US$ 29.4 B) naik 17,8% naik 0,3% 19,2% Penyerapan Tenaga Kerja IDR 307,0 T IDR 365,9 T naik Penanaman Modal Dalam Negeri IDR 156,1 T (US$ 14.5 B) IDR 179,5 T (US$ 14.3 B) naik 0,3% 19,2% 15,0%

5

6 Triwulan I 2016: Dibanding Tahun 2015 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan I Tahun 2016 Rp Triliun TW I 2015 TW IV 2015 TW I 2016 Target 2016*) Capaian**) TOTAL 124,6 145,4 146,5 594,8 24,6% PMA 82,1 99,2 96,1 386,4 24,9% PMDN 42,5 46,2 50,4 208,4 24,2% PMDN : penanaman modal dalam negeri PMA : penanaman modal asing *) Target Penanaman Modal 2016 Renstra BKPM **) Terhadap target 2016 Nilai investasi Triwulan I 2016 merupakan realisasi investasi langsung yang dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Januari Maret 2016) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM dari perusahaan PMA dan PMDN Di luar investasi Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, dan Industri Rumah Tangga Triwulan I 2016 y-o-y q-o-q PMDN 18,6% 9,1% PMA 17,1% -3,1% TOTAL 17,6% 0,8% Nilai investasi dalam Rp Triliun (T) dan Kurs US$ 1 = Rp sesuai dengan APBN 2016 Realisasi investasi pada Triwulan I 2016: Rp 146,5 T, meningkat 17,6% dari Triwulan I 2015 (Rp 124,6 T) IndonesiaInvestment Coordinating Board 6

7 Triwulan I 2016: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah Realisasi Triwulan I 2016: Berdasarkan Sektor PMDN PMDN + PMA Lainnya Rp 16,9 T (33,6%) Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 5,0 T (9,8%) Listrik, Gas dan Air Rp 5,1 T (10,2%) Industri Makanan Rp 8,9 T (17,7%) Tanaman Pangan dan Perkebunan Rp 8,8 T (17,4%) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi Rp 5,7 T (11,3%) Lainnya Rp 60,6 T (41,4%) Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Percetakan Rp 27,5 T (18,7%) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi Rp 19,0 T (13,0%) PMA Lainnya US$ 2,1 M (29,8%) Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Percetakan US$ 1,9 M (27,5%) Industri Makanan Rp 15,4 T (10,5%) Industri Makanan US$ 0,5 M (6,8%) Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik US$ 0,7 M (10,1%) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi US$ 0,9 M (13,8%) Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya US$ 0,8 M (12,0%) Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik Rp 11,8 T (8,1%) Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya Rp 12,2 T (8,3%) T= Triliun M= Miliar 7

8 Triwulan I 2016: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah Realisasi Triwulan I 2016: Berdasarkan Lokasi PMDN PMDN + PMA Banten Rp 4,3 T (8,5%) Jawa Timur Rp 13,0 T (25,9%) Lainnya Rp 15,4 T (30,6%) Jawa Barat Kalimantan Tengah Rp 6,3 T (12,4%) Lainnya Rp 46,0 T (31,4%) Rp 28,6 T (19,5%) Jawa Tengah Rp 5,3 T (10,5%) PMA Jawa Barat Rp 6,1 T (12,1%) DKI Jakarta Rp 10,4 T (7,1%) Sumatera Selatan Rp 28,2 T (19,2%) lainnya US$ 1,6 M (23,3%) Sumatera Selatan US$ 1,9 M (27,4%) Sulawesi Tengah US$ 0,3 M (4,9%) Jawa Timur Rp 16,5 T (11,3%) Banten Rp 16,8 T (11,5%) DKI Jakarta US$ 0,6 M (8,0%) Banten US$ 0,9 M (13,0%) Jawa Barat US$ 1,6 M (23,4%) IndonesiaInvestment Coordinating Board T= Triliun M= Miliar 8

9 Iklim Investasi Daya Saing Indonesia 9

10 The Economist: Peringkat Kedua Prioritas Investasi di Asia (2015) UNCTAD: Pertumbuhan PMA Tertinggi di Asia Tenggara (2014) PWC: Tujuan Utama Kedua bagi CEO APEC untuk berinvestasi setelah Cina (2015) Indonesia WEF: Peringkat Ke-37 Global Competitiveness Index AmCham & USCC: 75% Perusahaan US berencana untuk ekspansi (2015) JBIC: Peringkat Kedua Negara dengan Prospek Terbaik Untuk Bisnis Internasional (2015) Reviu Performa Ekonomi Indonesia IndonesiaInvestment Coordinating Board 10

11 Reviu Peringkat Kredit Indonesia Moody s: Rating: Baa3, Proyeksi: Stabil, Investment Grade (Jan, 2016) Japan Credit Rating: BBB-, Proyeksi: Stabil, Investment Grade (Oct, 2014) Indonesia Fitch: Rating: BBB-, Proyeksi: Stabil, Investment Grade (Nov, 2014) S&P: Rating: BB+, Proyeksi: Positif (May, 2015) Source: Bank Indonesia,

12 DayaSaingIndonesia Peringkat EODB Indonesia Peringkat EODB Indonesia meningkat dari 120 pada 2015 menjadi 109 pada2016 TargetEoDB 2017 menjadi peringkat 40 No. 10 Indikator Kemudahan Berusaha Total Rank of Indonesia ASEAN+ China & India Memulai Usaha Perizinan terkait Pendirian Bangunan Pendaftaran Properti Penyambungan Listrik Pembayaran Pajak Perdagangan Lintas Negara Akses Perkreditan Perlindungan Terhadap Investor Minoritas Penegakkan Kontrak Penyelesaian Perkara Kepailitan Singapore 1 1 Malaysia Thailand China Vietnam Philippine Indonesia Cambodia India Laos Myanmar Sumber: World Bank Group 12

13 Perbaikan Layanan dan Iklim Investasi Perbaikan Yang Telah Dilakukan 13

14 Semua sektor 162 perizinan didelegasikan ke BKPM Satu lokasi untuk industri, sumber energi, minyak & gas, pariwisata Perbaikan Layanan Investasi Satu Lokasi 22 Kementerian/ Lembaga terintegrasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di BKPM Layanan 3 jam 17,238 perizinan dan fasilitas diterbitkan di tahun 2015 Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 90% PTSP Daerah telah terbentuk. 61% PTSP Daerah mengimplementa sikan perizinan secara elektronik Konstruksi Langsung

15 Insentif Investasi TAX HOLIDAY FASILITAS BEA MASUK (PMK No.159/PMK.010/2015) 5-15 tahun pembebasan pajak Dengan perpanjangan hingga 20 tahun bagi proyek yang strategis untuk perekonomian Indonesia tahun pembebasan pajak sampai dengan25untuk Kawasan Ekonomi Khusus 9 Industri Pionir 1. Industri Logam Hulu; 2. Industri Pengilangan Minyak dan/atau kimia organik 3. Industri Mesin; 4. Industri Energi Terbarukan; 5. Industri Telekomunikasi. 6. Pengolahan Pertanian 7. Transportasi Maritim 8. Industri manufaktur di SEZ 9. Infrastruktur Ekonomi IDR1 Triliun Minimal rencana investasi (USD 80 juta). (PMK No.176/PMK.011/2009) Mesin, barang, bahan untuk produksi 2 tahun pembebasan bea masuk atau 4 tahun untuk perusahaan yang menggunakan mesin produksi lokal (min.30%). Industri Yang memproduksi barang dan/atau jasa, termasuk: 1. Budaya dan Pariwisata 2. Tranportasi Umum 3. Layanan Kesehatan Umum 4. Tambang 5. Konstruksi 6. Telekomunikasi 7. Pelabuhan 15

16 Insentif Investasi Agrikultur Peternakan dan Pertanian Perkebunan Jagung Perkebunan Kedelai Pertanian Padi Buah-buahan Tropis Pembangkit Listrik Geothermal Energi Terbarukan/Alternatif Industri Minyak dan Gas Kilang Minyak Liquefied Natural & Petroleum Gas Minyak Pelumas TAX ALLOWANCE (Peraturan Pemerintah No.18/2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2016) 30 % dari nilai Investasi Pengurangan dari PPh badan netto selama 6 tahun, 5% per tahun. 143bidang usaha Memenuhi persyaratan tax allowance, sebelumnya hanya 129 bidang usaha. Memenuhi persyaratan khusus antara lain: investasi yang besar, tenaga kerja yang banyak, kandungan lokal yang tinggi, orientasi ekspor, dan lokasi proyek (terutama di luar Pulau Jawa). Industri Manufaktur Besi & baja Semi konduktor Komponen Elektronik Komputer Perangkat Komunikasi Televisi Ban Farmasi Kosmetik Pengolahan Ikan & Udang Dst. 16

17 Insentif Investasi Paket Kebijakan Ekonomi Terkait Investasi 17

18 PerbaikanIklimInvestasi Paket Kebijakan Ekonomi Formula Upah Formula yang lebih pasti untuk bisnis. Kenaikan tahunan berdasarkan inflasi & pertumbuhan ekonomi. Insentif Pajak Bebas PPN untuk industri kapal, KA & pesawat, termasuk suku cadang. Penghapusan pajak berganda untuk properti & infrastruktur. Pemotongan Tarif Penurunan tarif gas & listrik untuk industri. Deregulasi Deregulasi terhadap 134 Peraturan di 16 sektor dengan semangat pro-investasi. 18

19 IklimPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket I Revisi Peraturan Kepala BKPM Mendorong daya saing industri nasional, melalui deregulasi, menyederhanakan birokrasi, penegakan hukum & kepastian usaha. Mempercepat proyek strategis nasional, dengan menghapus berbagai kendala : penyederhanaan perizinan, penyelesaian masalah tata ruang dan penyediaan lahan, mempercepat pengadaan barang dan jasa pemerintah, kebijaksanaan dalam penyelesaian hambatan dan perlindungan hukum, mendukung kepala daerah untuk melakukan percepatan proyek-proyek strategis nasional. Meningkatkan investasi di sektor properti dengan mengeluarkan kebijakan untuk merangsang pembangunan perumahan bagi yang berpenghasilan rendah, sementara menawarkan kesempatan untuk investasi yang lebih besar di properti. Nomor 14/2015 Izin Prinsip (IP) berlaku hingga masa penyelesaian proyek. SOP untuk Izin 3 Jam. Nomor 15/2015 Izin Usaha SOP dari semula 7 hari menjadi 6 hari Memasukan semua SOP Izin Investasi dari Kementerian/Lembaga terkait Nomor 16/2015 Penambahan pedoman dan prosedur pemberian pembebasan bea masuk atas mesin untuk pembangkit listrik untuk kepentingan umum Nomor 17/2015 Pembatalan IP bila perusahaan tidak merealisasikan investasi (sebelumnya 5 hari sekarang 3 hari) Pencabutan IP bagi perusahaan yang tidal melapor ke BKPM (sebelumnya 7 hari sekarang 5 hari) Penutupan KPPA dan Kantor Cabang (Sebelumnya 5 hari sekarang 3 hari) IndonesiaInvestment Coordinating Board 19

20 IklimInvestasiPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket II Layanan perizinan investasi 3 jam untuk investasi di kawasan industri dengan min. investasi Rp 100 miliar dan / atau tenaga kerja lokal. Menghilangkan izin sektor Kehutanan dari 14 hingga 6 lisensi. Percepatan SOP untuk penerbitan Tax Allowance : 25 hari (dari 28 hari ) untuk Tax Allowance dan 45 hari (dari 125 hari ) untuk Tax Holiday. Pembebasan PPN untuk pembuatan kapal, kereta api, pesawat, yang termasuk suku cadang. Insentif pengurangan pajak deposito untuk eksportir Pengembangan Logistik Pusat di Kawasan Berikat di Cikarang, Jawa Barat untuk industri manufaktur dan untuk bahan bakar minyak logistik di Merak, Banten. Perka BKPM Nomor 18/2015 tentang Insentif Pajak Sebelumnya 28 hari (18 hari di BKPM & 10 hari di Kemenkeu) Sekarang 25 hari (18 hari in BKPM & 7 hari di Kemenkeu) Perka BKPM No. 19/2015 Tentang Tax Holiday Sebelumnya 125 hari (65 hari di BKPM & 60 hari di Kemenkeu) Now 45 hari (25 hari di BKPM & 20 Days in MOF) IndonesiaInvestment Coordinating Board 20

21 TerobosanKebijakan Layanan 3 Jam KRITERIA Minimum investasi Rp. 100 M (+/- USD 8 million) dan/atau mempekerjakan 1,000 orang tenaga kerja 9 produk (8+1) Izin Investasi Akta Pendirian + SK KumHAM NPWP TDP APIP NIK RPTKA IMTA Informasi Blocking Tanah BKPM Tiba di BKPM langsung dari Bandara Soeta Konsultasi dengan Direktur Pelayanan BKPM. Menyampaikan data diri dan rencana kegiatan usaha Menunggu di Lounge pada saat semua produk di proses oleh BKPM, Notaris, pejabat K/L di PTSP Menerima 8 produk perizinan dan 1 produk informasi blocking tanah dalam waktu 3 jam dan investor siap melakukan usaha di Indonesia

22 PENGEMBANGAN PENGGUNA LAYANAN 1 PERLUASAN USAHA, Perusahaan yang akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi minimal Rp. 100 M, dan/atau mempekerjakan 1000 orang tenaga kerja Permohonan disampaikan langsung oleh Direksi Perusahaan 2 PENDIRIAN BARU/ PERLUASAN USAHA, untuk : A. Perusahaan SUPPLY CHAIN perusahaan pemasok untuk perusahaan industri di Indonesia yang memiliki nilai investasi minimal Rp. 100 M dan/atau mempekerjakan 1000 orang tenaga kerja B. Perusahaan bidang usaha INFRASTRUKTUR Daftar bidang usaha infrastruktur di slide selanjutnya Dapat memanfaatkan layanan 3 jam tanpa harus memenuhi kriteria minimum investasi maupun tenaga kerja Permohonan disampaikan langsung oleh Pemegang Saham/Direksi Perusahaan 22

23 PENGEMBANGAN PENGGUNA LAYANAN Kementerian Perhubungan 1. Bidang usaha Perkeretaapian (KBLI ) 2. Bidang usaha Kepelabuhanan (KBLI 52221) 3. Bidang usaha Kebandarudaraan (KBLI 52230) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Bidang Usaha Pengusahaan Tenaga Panas Bumi (KBLI 06202); 2. Bidang Usaha Pembangkitan Tenaga Listrik (KBLI 35101); 3. Bidang Usaha Transmisi Tenaga Listrik (KBLI 35102); 4. Bidang Usaha Distribusi Tenaga Listrik (KBLI 35103), termasuk penetapan wilayah usaha; 5. Bidang usaha penjualan tenaga listrik, termasuk penetapan wilayah usaha; 6. Bidang Usaha Penunjang Tenaga Listrik (KBLI 35104); 7. Izin Usaha Sementara Hilir Minyak dan Gas Bumi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1. Bidang usaha pengusahaan jalan tol (KBLI 52213); 2. Bidang usaha sumber daya air dan irigasi (KBLI ); 3. Bidang usaha air minum (KBLI ); 4. Bidang usaha pengelolaan limbah (KBLI (pengumpulan air limbah yang tidak berbahaya), KBLI (pengelolaan dan pembuangan limbah yang tidak berbahaya); 5. Bidang usaha Sistem Pengelolaan Persampahan (KBLI (pengumpulan sampah yang tidak berbahaya), KBLI (pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berbahaya). Usulan Kementerian Komunikasi dan Informatika 1. Bidang usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi (KBLI 61100, 61200, dan 61300); dan 2. Bidang usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi (KBLI 61100, 61200, 61300, 61922, 61923, 61929, 61921, 61911, dan 61919). 23

24 IklimPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket III Izin Prinsip sebagai Izin Konstruksi Memperoleh IP (Izin 3 Jam) Izin ini disediakan bagi investor yang memiliki izin investasi dengan lokasi proyek pada kawasan industri atau kawasan berikat Investor dapat memulai kontruksi tanpa harus memiliki izin konstruksi Catatan: Investor dapat memesan lahan tertentu dari OSS Pusat BKPM, yang berlaku selama 14 hari sampai investor dapat memenuhi persyaratan ketentuan lahan oleh Departemen Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Izin investasi sebagai Izin Konstruksi diimplementasikan sebagai proyek percontohan dengan zona industri atau kawasan berikat (dan harus bebas dari masalah tanah dan Izin Lingkungan ( AMDAL ), serta gubernur dukungan / bupati / walikota ). Perusahaan harus memenuhi persyaratan norma / standar investasi, yang harus diselesaikan ketika perusahaan mulai produksi komersial. 24

25 Pemilihan Kawasan Industri Tertentu A. KAWASAN INDUSTRI 1. Izin Prinsip Penanaman Modal/Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) 2. AMDAL Kawasan Industri 3. Ketersediaan lahan 4. Tata Tertib Kawasan Industri (Estate Regulation) 5. Pengelola Kawasan Industri B. DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH 1. Surat Dukungan Gubernur 2. Surat Dukungan Bupati/Walikota 3. Revisi peraturan daerah terkait (Perda, Pergub, Perbup/Perwali) C. DUKUNGAN KEMENTERIAN TEKNIS DAN LINTAS SEKTOR 1. Revisi peraturan teknis (antara lain: IMB, LH, Izin Gangguan/HO) 2. Surat Perintah Kapolri kepada para Kapolda (menyusuli STR sebelumnya) 3. Surat Edaran Jaksa Agung kepada para Kepala Kejaksaan Tinggi 25

26 Bentuk Dukungan dan Komitmen Lintas Sektor yang Diperlukan (dari Kepolisian dan Kejaksaan) Mendukung pelaksanaan penerapan KLIK di Kawasan Industri tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah. Memberikan jaminan dan perlindungan keamanan dan ketertiban, terutama bagi kegiatan usaha/penanaman modal di Kawasan Industri tertentu (antara lain: tidak melakukan razia atau pemeriksaan atas kegiatan konstruksi yang masih dalam proses pengurusan perizinan pelaksanaan di daerah (IMB, Izin Lingkungan [UKL/UPL, AMDAL]). Menggunakan dokumen AMDAL Kawasan Industri (termasuk ruang lingkup sarana penunjangnya) sebagai pedoman dokumen yang dimaksud dalam UU No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menerbitkan surat perintah/surat edaran kepada para jajarannya di daerah dimana berlokasi Kawasan Industri tertentu. 26

27 Priority Investment Service 14 Kawasan Industri Sebagai Implementasi Izin Investasi Langsung Konstruksi North Sumatra KI Medan Banten Modern Cikande Industrial Estate KI Terpadu Wilmar Krakatau Industrial Estate Cilegon West Java Bekasi Fajar Industrial Estate KI Delta Silicon 8 Karawang Internasional Industrial City Suryacipta City of Industry GT Tech Park Central Java KI Kendal KI Bukit Semarang Baru KI Wijayakusuma East Java Java Integrated Industrial & Port Estate South Sulawesi KI Bantaeng 27

28 IklimPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket VII Tax Allowance (5% per thn selama 6 thn) Insentif untuk INDUSTRI KARYA PADAT Insentif Pajak Pengha-silan Industry of: 1 ) Pakaian Jadi dari Tekstil 2 ) Pakaian Jadi dari Kulit 3 ) Alas Kaki untuk Keperluan Sehari-hari 4 ) Sepatu Olahraga 5 ) Sepatu Teknik / Industri 50% Pengurangan PPh 21 JAWA LUAR JAWA NILAI INVESTASI Min Pekerja Min. 200 Pekerja Min. Rp. 50 Miliar ~ US$ 3.7 Juta Min Pekerja Orientasi Ekspor (min. 50%) 5 Tahun 28

29 IklimPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket X Perlindungan terhadap Usaha Kecil Daftar Negatif Investasi DaftarBidangUsaha yang TertutupdanBidangUsaha yang Terbuka denganpersyaratandi BidangPenanamanModal Perlindungan Terhadap UMKM Penurunan Hargaharga barang kebutuhan, Misalnya Obat dan Alat Kesehatan Daftar Negatif Investasi Perluasan Lapangan Kerja Memperkuat Usaha Kecil untuk Berkompetisi Pemotongan Mata Rantai pada Kelompok Tertentu 29

30 Reviu Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 Tujuan: Masukan dari Kementerian/Lembaga Daftar Negatif Investasi 1. Meningkatkan pendapatan ekonomi nasional dan perkembangan infrastruktur 2. Meningkatkan peran PMA dan PMDN dalam perkembangan ekonomi 3. Menciptakan lapangan kerja 4. Meningkatkan nilai tambah dan ekspor nasional 5. Meningkatkan pendapatan nasional Masukan dari pemangku kepentingan: Kedutaan Besar, Kamar Dagang Asing, Asosiasi, dll. Bisnis Internasional/Perke mbangan Ekonomi Implementasi Perpres 39/2014 Mekanisme Formulasi Daftar Negatif Investasi BKPM dan Kementerian/Lembaga Rapat Koordinasi Pleno antara Kementerian, BKPM, dan Kementerian/Lembaga terkait Presiden Berlakunya Peraturan Baru dalam Daftar Negatif Investasi 30

31 Daftar Negatif Investasi Indonesia Lebih Terbuka terhadap Asing 100% Asing Distributor Berafiliasi dengan produksi 67% Asing untuk distributor yang tidak berafiliasi dengan produksi 100% Asing Bahan mentah untuk Farmasi Sebelumnya terbuka 85% untuk Asing 100% Asing E-Commerce Kemitraan dengan UKM Sebelumnya tertutup untuk Asing 100% Asing Marketplace Dengan minimal investasi Rp 100 miliar (USD 8 juta). Terbuka 49% Asing untuk investasi < Rp 100 miliar 100% Asing Industri Film Produksi, Pasca Produksi, Distribusi, Proyeksi 67% Asing Infrastruktur Transportasi& layanan pendukung Termasuk penanganan kargo, transportasi udara, sewa-menyewa 100% Asing Pariwisata Gelanggang Olahraga, restoran, bar, kafe 31

32 IklimPenanamanModal Kebijakan Ekonomi Paket XI Pengendalian Risiko Untuk Memperlancar Arus Barang di Pelabuhan 1. Semua K/L wajib mengembangkan fasilitas permohonan perizinan secara tunggal melalui INSW. 2. Penerapan indentitas tunggal dan penyatuan informasi pelaku usaha dalam kegiatan ekspor-impor 3. Meluncurkan model single risk management dalam platform single submission antar BPOM dengan Bea dan Cukai. Dwelling time turun dari 4,7 hari menjadi sekitar 3,7 hari pada bulan Agustus Perluasan penerapan single risk management pada Agustus Target akhir tahun dwilling time menjadi 3,5 hari secara nasional. 5. Menerapkan single risk management secara penuh pada seluruh K/L. Targetnya tingkat kepatuhan Indonesia terhadap WTO menjadi 70% dan dwilling time kurang dari 3 hari (tahun 2017). Dana Investasi Real Estate (DIRE) 1. Penerbitan regulasi fasilitas PPh berupa pemotongan dari hingga 0,5% dari tarif normal 5% kepada perusahaan yang menerbitkan DIRE. 2. Penerbitan regulasi penurunan tarif BPHTB dari maksimum 5% menjadi 1% bagi tanah dan bangunan yang menjadi aset DIRE. 3. Penerbitan Perda bagi daerah yang berminat untuk mendukung pelaksanaan DIRE di daerahnya. Pengembangan Industri Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1. Menyusun road map dan action plan pengembangan industri farmasi dan akses. 2. Pengembangan riset sediaan. 3. Mendorong investasi industri. 4. Peningkatan kapasitas kelembagaan. 5. Penyususnan kebijakan perdagangan dalam negeri dan luar negeri. 6. Penyusunan kebijakan fiskal untuk industri. Stimulus Meningkatkan Daya Saing Ekspor UMKM 1. Menyediakan fasilitas pembiayaan ekpsor lengkap dan terpadu. 2. Menetapkan tingkat suku bunga sebesar 9%. 3. Menetapkan batas maksimal pembiayaan: KURBE mikro max Rp. 5 miliar; KURBE kecil max. Rp. 25 miliar; KURBE menengah max Rp. 50 miliar. 4. Jangka waktu KURBE 3 tahun untuk KMKE atau 5 tahun untuk KIE. 32

33 Peluang Investasi Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia 33

34 Latar Belakang 1.Nawa Cita menjadikan Indonesia sebagai negara terkemuka dalam kemudahan berusaha. 2.Survei Kemudahan Berusaha/EODB dilakukan Bank Dunia terhadap 189 negara atas 10 indikator kemudahan berusaha bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam melakukan kegiatan usaha. 3.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) : Penurunan prosedur untuk memulai usaha menjadi 7 hari dan 5 prosedur pada tahun Posisi Indonesia dalam EoDB 2014 (129), 2015 (128), 2016 (109) dan 2017 ditargetkan menjadi peringkat 40 sesuai arahan Presiden RI. 5.Posisi daya saing kemudahan berusaha Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Singapura di posisi 1, Malaysia (18), Thailand (49), Brunei Darussalam (84), Vietnam (90), Filipina (103). 6.Pengumpulan data survei kemudahan berusaha 2017 dilakukan Bank Dunia pada bulan Februari 2016 dengan batas akhir konfirmasi bulan Juni

35 Perbandingan Peringkat EODB 2016 Negara ASEAN NO. INDIKATOR 2016 Negara Indonesia Singapura Malaysia Thailand Brunei Vietnam Filipina Peringkat Total Memulai Usaha (Starting a business) Perizinan terkait Pendirian Bangunan (Dealing with construction permit) Pendaftaran Properti (Registering property) Penyambungan Listrik (Getting electricity) Pembayaran Pajak (Paying taxes) Perdagangan Lintas Negara (Trading across boders) Akses Perkreditan (Getting credit) Perlindungan terhadap Investor Minoritas (Protecting minority investor) Penegakan Kontrak (Enforcing contract) Penyelesaian Perkara Kepailitan (Resolving insolvency)

36 Upaya Beberapa Negara dalam Memperbaiki Peringkat EODB Singapura (Peringkat 1) Korea Selatan (Peringkat 4) Inggris (Peringkat 6) Malaysia (Peringkat 18) NAMA LEMBAGA TAHUN DIBENTUK ORGANISASI The Economic Development Board (EDB) Korean Regulatory Reform Committee (KRRC) Better Regulation Delivery Office (BRDO) Board of Directors (Ketua: Pemerintah + Anggota: Profesional dan Swasta) melapor pada Perdana Menteri Dipimpin PM melapor pada Presiden, anggota terdiri dari Menteri dan Profesional Unit independen dari Departemen BIS (Business, Innovation and Skill). Steering Group terdiri dari 11 orang non executive. PEMUDAH (Pasukan Petugas Khas Pemudah Cara Perniagaan) Board of Directors (Ketua: Pemerintah + Anggota: Swasta, Asosiasi) melapor pada Perdana Menteri OTORITAS Memiliki otonomi diatas kementerian dalam menangani kegiatan bisnis Memiliki kewenangan untuk memperbaiki sektor keuangan, ketenagakerjaan, swasta dan publik Primer authority/ otoritas tunggal terkait kegiatan bisnis Memiliki fungsi koordinasi dan pemantauan implementasi deregulasi 36

37 Strategi Perbaikan Peringkat EODB Deregulasi kemudahan berusaha Kementerian/Lembaga serta di DKI Jakarta dan Surabaya (sebagai lokus survey) dengan mempersingkat prosedur, waktu proses dan biaya, mengacu pada indikator peringkat 30 di negara-negara lain. 2. Sosialisasi untuk memastikan implementasi peraturan kepada publik dan media di DKI Jakarta dan Surabaya. 3. Briefing kepada aparatur, responden dan Tim Bank Dunia agar seluruh perbaikan dan implementasi kemudahan berusaha dapat disampaikan dalam survei EODB. 4. Monitoring untuk memantau seluruh proses perbaikan berjalan sesuai dengan rencana kegiatan. 37

38 1 MEMULAI USAHA (STARTING A BUSINESS) Perbaikan Kemudahan Berusaha Indonesia 2017 PERBAIKAN PENDIRIAN PERUSAHAAN MODAL DASAR PAKET PERIZINAN DALAM SATU PERMOHONAN (SIUP & TDP) BPJS KESEHATAN BPJS NAKER TOTAL PROSEDUR, HARI DAN BIAYA SEBELUM Online oleh Notaris Rp. 50 Juta Secara Terpisah Offline Offline 13 PROSEDUR 48 hari Rp. 5.7 juta SAAT INI Online oleh Notaris dan Publik Ditentukan oleh para pihak Secara Simultan Online Online Jakarta 5 PROSEDUR, Surabaya 4 PROSEDUR Jakarta 5 hari, Surabaya 4 hari Rp. 1.2 juta

39 2 PENDAFTARAN PROPERTI (REGISTERING PROPERTY) Perbaikan Kemudahan Berusaha Indonesia 2017 PERBAIKAN SEBELUM SAAT INI PROSEDUR Pembuatan Akta Jual Beli oleh PPAT dan Pembayaran Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam satu proses secara simultan Pendaftaran Peralihan Hak dan Pembayaran PBB dalam satu proses secara simultan WAKTU PENYELESAIAN BIAYA 5 PROSEDUR 3 PROSEDUR 25 hari 5 hari 10.9% dari Nilai Properti 5% dari Nilai Properti

40 3 PERIZINAN TERKAIT PENDIRIAN BANGUNAN (Dealing with construction permit) PERBAIKAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) Menghapus persyaratan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)/Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) untuk Bangunan 2 Lantai Penyederhanaan inspeksi untuk bangunan dari 4 menjadi 2 Inspeksi. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan Tanda Daftar Gudang (TDG) diproses secara paralel dengan SLF SAMBUNGAN AIR BERSIH DAN SALURAN PEMBUANGAN AIR TOTAL PROSEDUR 42 hari 49 hari 40 hari Sebelum 17 PROSEDUR 210 hari Rp. 86,888,500 SAAT INI Jakarta 15 hari Surabaya 8 hari Jakarta 17 hari Surabaya 17 hari Jakarta 3 hari Surabaya 16 hari 3 Prosedur Jakarta 35 hari Surabaya 24 hari Rp. 70,281,200 (-19%)

41 4 PENYAMBUNGAN LISTRIK (Getting electricity) PERBAIKAN SEBELUM SAAT INI PENGAJUAN PERMOHONAN Offline, 9 hari Online, 1 hari BIAYA SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO) BIAYA PENYAMBUNGAN TOTAL PROSEDUR Rp / VA Rp. 969 / VA 5 PROSEDUR 80 hari Rp Juta Rp. 15 / VA Rp. 775 / VA (Penurunan biaya 20%) 3 PROSEDUR 22 hari Rp Juta

42 5 PERDAGANGAN LINTAS NEGARA (Trading across borders) PERBAIKAN PENYAMPAIAN DOKUMEN EKSPOR IMPOR Manual SEBELUM SAAT INI Online, melalui National Single Window (NSW) DOKUMEN EKSPOR IMPOR WAKTU IMPOR 4 untuk Ekspor 8 untuk Impor 9.3 hari Pengajuan Ekspor Barang (PEB) dan Pengajuan Impor Barang (PIB) diajukan secara online 3.01 hari di Jakarta, 5.08 hari di Surabaya

43 6 PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR MINORITAS (Protecting minority investors) PERBAIKAN SEBELUM SAAT INI INDEKS KONFLIK KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST REGULATION INDEX) 5.7 (skala 0-10) 8 (skala 0-10) INDEKS TATA KELOLA PEMANGKU KEPENTINGAN (SHAREHOLDER GOVERNANCE INDEX ) 5 (skala 0-10) 7 (skala 0-10) INDEKS PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR MINORITAS (MINORITY INVESTOR PROTECTION) 5.3 (skala 0-10) 7.5 (skala 0-10)

44 7 PENYELESAIAN PERKARA KEPAILITAN (Resolving insolvency) PERBAIKAN BIAYA KURATOR MEDIASI SEBELUM 2.5% dari penjualan harta yang dikuasai kreditur Tidak Wajib SAAT INI 1. Berdasarkan presentase nilai hutang yang harus dibayar oleh debitur (1% untuk Rp. 500 Miliar) atau 2. Berdasarkan tarif jam terpakai, maksimal Rp. 4 juta/jam Wajib WAKTU PENYELESAIAN 730 hari 274 hari

45 8 AKSES PERKREDITAN (Getting credit) PERBAIKAN LEMBAGA PENGELOLA INFORMASI PERKREDITAN AKSES FIDUSIA ONLINE Tidak ada SEBELUM Hanya dapat diakses oleh Notaris SAAT INI Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan : 1. PT Pefindo Biro Kredit 2. PT Kredit Biro Indonesia Jaya Dapat diakses : 1. Notaris 2. Perusahaan 3. Lembaga Keuangan 4. Retail/Komunitas

46 9 PEMBAYARAN PAJAK (Paying taxes) PERBAIKAN PPh BADAN IURAN PEMBERI KERJA BPJS KESEHATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PAJAK PENDAPATAN PEKERJA SEBELUM 13 kali pembayaran, manual 12 kali pembayaran, manual 12 kali pembayaran, manual 12 kali pembayaran, manual SAAT INI 2 kali pembayaran, online 1 kali pembayaran, online 1 kali pembayaran, online 1 kali pembayaran, online TOTAL PEMBAYARAN PAJAK 54 kali pembayaran 10 kali pembayaran

47 10 PENEGAKAN KONTRAK (Enforcing contracts) PERBAIKAN PROSEDUR WAKTU PENYELESAIAN SEBELUM Belum diatur Rata-rata 471 hari SAAT INI 1. 8 Prosedur (tanpa Banding) Prosedur (dengan Banding) hari (tanpa Banding) hari (dengan Banding) BIAYA Jakarta: Rp. 1,534,000 Surabaya: Rp 1,391,000 Jakarta: Rp. 922,000 Surabaya: Rp. 786,000

48 Terima Kasih Thank you Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta Indonesia t f e. info@bkpm.go.id 48

PELAYANAN PENANAMAN MODAL DI PTSP PUSAT-BKPM (Updating layanan izin investasi 3 jam)

PELAYANAN PENANAMAN MODAL DI PTSP PUSAT-BKPM (Updating layanan izin investasi 3 jam) invest in invest in PELAYANAN PENANAMAN MODAL DI PTSP PUSAT-BKPM (Updating layanan izin investasi 3 jam) Hotel Borobudur Jakarta, 9 Juni 2016 Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2015 Fasilitas dan Kemudahan

Lebih terperinci

Getting Electricity P E R B A I K A N K E B I J A K A N. Jakarta, 21 Januari 2016 DIREKTUR DEREGULASI. invest in

Getting Electricity P E R B A I K A N K E B I J A K A N. Jakarta, 21 Januari 2016 DIREKTUR DEREGULASI. invest in invest in Jakarta, 1 Januari 016 P E R B A I K A N K E B I J A K A N Getting Electricity INDONESIA INVESTMENT COORDINATING BOARD (BKPM) DIREKTUR DEREGULASI 01 by Indonesia Investment Coordinating Board.

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAGIAN I PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI 2 PERINGKAT GLOBAL MEMBAIK Realisasi Investasi (Rp Triliun) 313 399 463 +12,4%2 016 (y/y) 545 613 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Lebih terperinci

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XI

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XI Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berusaha mempercepat laju roda perekonomian nasonal. Di tengah perekonomian global yang masih lesu, Indonesia terus berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

Paket Kebijakan Ekonomi XI: Meningkatkan Daya Saing Nasional Dalam Pertarungan Ekonomi Global

Paket Kebijakan Ekonomi XI: Meningkatkan Daya Saing Nasional Dalam Pertarungan Ekonomi Global Paket Kebijakan Ekonomi XI: Meningkatkan Daya Saing Nasional Dalam Pertarungan Ekonomi Global Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berusaha mempercepat laju roda perekonomian nasonal. Di tengah perekonomian

Lebih terperinci

PAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia

PAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia PAKET KEBIJAKAN XII: Pemerintah Pangkas Izin, Prosedur, Waktu, dan Biaya untuk Kemudahan Berusaha di Indonesia Presiden Joko Widodo dalam beberapa rapat kabinet terbatas menekankan pentingnya menaikkan

Lebih terperinci

PENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB

PENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB invest in Jakarta, 7 Juli 2015 PENYEDERHANAAN PERIZINAN IMB BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Franky Sibarani Kepala BKPM 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved PETA PERIZINAN

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE. Mei 2018

PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE. Mei 2018 PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE Mei 2018 OUTLINE 1 Maksud Dan Tujuan 2 Tax Holiday 3 Tax Allowance 4 Tax Holiday 2 1. MAKSUD DAN TUJUAN PEMBERIAN FASILITAS PENANAMAN

Lebih terperinci

invest in Pertemuan Koordinasi Pengembangan Industri Alat Kesehatan, 13 Juni 2017 Meeting JICA DIREKTORAT PERENCANAAN INDUSTRI MANUFAKTUR

invest in Pertemuan Koordinasi Pengembangan Industri Alat Kesehatan, 13 Juni 2017 Meeting JICA DIREKTORAT PERENCANAAN INDUSTRI MANUFAKTUR invest in Pertemuan Koordinasi Pengembangan Industri Alat Kesehatan, 13 Juni 2017 Meeting JICA DIREKTORAT PERENCANAAN INDUSTRI MANUFAKTUR 2016 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Daya Saing Bidang Ketenagalistrikan di Indonesia Menghadapi Era Globalisasi

Upaya Peningkatan Daya Saing Bidang Ketenagalistrikan di Indonesia Menghadapi Era Globalisasi 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved Upaya Peningkatan Daya Saing Bidang Ketenagalistrikan di Indonesia Menghadapi Era Globalisasi Disampaikan pada acara Coffee Morning,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG & BAHAN, TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL

PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG & BAHAN, TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL invest in remarkable INDONESIA Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG

Lebih terperinci

Perbaikan Pelaksanaan Kemudahan Berusaha. Ease of Doing Business di Indonesia

Perbaikan Pelaksanaan Kemudahan Berusaha. Ease of Doing Business di Indonesia Perbaikan Pelaksanaan Kemudahan Berusaha Ease of Doing Business di Indonesia Perbaikan Kemudahan Berusaha Target Doing Business 207; Arahan Presiden peringkat 40 Doing Business 207 Perbandingan Regulasi

Lebih terperinci

CAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI

CAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI invest in Jakarta 15 Maret 2016 CAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Franky Sibarani Kepala 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved Rp

Lebih terperinci

PENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF

PENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF PENERBITAN SECARA SIMULTAN UNTUK SIUP DAN TDP SERTA TGD DAN SLF SOSIALISASI KEBIJAKAN EoDB DI HOTEL BUMI SURABAYA TANGGAL 08 APRIL 2016 EASE OF DOING BUSINESS Peringkat Total Indonesia ke 109 No Indikator

Lebih terperinci

PELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU

PELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU PELAYANAN ONLINE PERTANAHAN DAN PERALIHAN HGB TERTENTU DI WILAYAH TERTENTU DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Landasan Hukum

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-iii Maret 2016 (Tahap XI)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-iii Maret 2016 (Tahap XI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-iii Maret 2016 (Tahap XI) Jakarta, Maret 2016 1 Daftar Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-iii Maret 2016 (Tahap XI) 1. Kredit

Lebih terperinci

Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia

Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia invest in Jakarta 9 Juni 2015 Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved Doing Business 2015

Lebih terperinci

KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) REGISTERING PROPERTY KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Landasan Hukum Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Undang-Undang Nomor 25

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest invest in Rencana Pembatalan Surat Persetujuan/Izin Prinsip Penanaman

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA. Jakarta, 31 Agustus 2017

KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA. Jakarta, 31 Agustus 2017 1 KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA Jakarta, 31 Agustus 2017 DATA DAN FAKTA INVESTASI INDONESIA (1/4) 2 1. MASIH KECILNYA PEMANFAATAN INDONESIA TERHADAP INVESTASI DUNIA 1.388,46 1.399,48 1.253,16

Lebih terperinci

Direktorat Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal

Direktorat Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG INVESTASI Amalia Adininggar Widyasanti Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama

Lebih terperinci

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Lebih terperinci

PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM MENDORONG INVESTASI DAN DAYA SAING DAERAH

PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM MENDORONG INVESTASI DAN DAYA SAING DAERAH November 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU Djaimi Bakce, Almasdi Syahza, dan Nur Hamlim (LPPM Universitas Riau) Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres ISEI XIX dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN PAKET KEBIJAKAN PEREKONOMIAN TAHAP II TGL. 29 SEPTEMBER 2015

RINGKASAN PAKET KEBIJAKAN PEREKONOMIAN TAHAP II TGL. 29 SEPTEMBER 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia RINGKASAN PAKET KEBIJAKAN PEREKONOMIAN TAHAP II TGL. 29 SEPTEMBER 2015 29 September 2015 KEBIJAKAN DEREGULASI TAHAP II Kemudahan Perizinan

Lebih terperinci

Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas

Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Berita Pers Realisasi Investasi Triwulan II 2016 Naik 12,3 % Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong hari ini di Jakarta

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN LAYANAN DI PTSP PUSAT BKPM

PENYELENGGARAAN LAYANAN DI PTSP PUSAT BKPM invest in PENYELENGGARAAN LAYANAN DI PTSP PUSAT BKPM Disampaikan pada acara : Launching Modular Small Hydropower SmartT JAKARTA, 04 Mei 2017 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Deputi Bidang Pelayanan Penanaman

Lebih terperinci

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut No.210, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Berusaha. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perkembangan jumlah,

Lebih terperinci

PAKET KEBIJAKAN DEREGULASI XII. Kamis, 28 April 2016 (FINAL)

PAKET KEBIJAKAN DEREGULASI XII. Kamis, 28 April 2016 (FINAL) PAKET KEBIJAKAN DEREGULASI XII Kamis, 28 April 2016 (FINAL) Kemudahan Memulai Usaha Bagi Usaha Kecil dan Menengah 2 PROSES PERIZINAN IMB, TDG, SLF, DAN SLO Penjelasan Bagan 3 LATAR BELAKANG : 1. Nawa Cita

Lebih terperinci

Siaran Pers. Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun

Siaran Pers. Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun Siaran Pers Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun Jakarta, 27 Oktober 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada triwulan ketiga (Juli-September)

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Lampaui Target, Realisasi Investasi 2015 Rp 545,4 T Jakarta, 21 Januari 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan hasil capaian realisasi investasi

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SIARAN PERS Realisasi Investasi Januari September Tahun 2017 Rp 513,2 triliun, Telah Mencapai 75,6% dari Target Jakarta, 30 Oktober 2017 Pada periode Triwulan III (Juli

Lebih terperinci

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV)

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Laporan Publik Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) PENGEMBANGAN USAHA DAN DAYA SAING PENYEDIA JASA LOGISTIK NASIONAL Jakarta, 15 Juni 2017

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan jumlah,

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG RINCIAN BIDANG USAHA DAN JENIS PRODUKSI INDUSTRI PIONIR YANG DAPAT DIBERIKAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha Jakarta, 31 Agustus 2017 - 1 - Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan

Lebih terperinci

INDONESIA. Investasi Sektor Properti BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Farah R Indriani Deputi PIPM-BKPM

INDONESIA. Investasi Sektor Properti BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Farah R Indriani Deputi PIPM-BKPM Peran Strategis REI Bersama Pemerintah Sebagai Garda Terdepan Membangun Perumahan Rakyat Serta Industri Properti yang Tangguh Kamis 14 September 2017 Nusantara Hall, ICE BSD Tangerang Investasi Sektor

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan pembangunan industri perikanan nasional

Lebih terperinci

Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan

Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan www.packindo.org oleh: Ariana Susanti ariana@packindo.org ABAD 21 Dunia mengalami Perubahan Kemacetan terjadi di kota-kota besar

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

FASILITAS PPh Energi Terbarukan

FASILITAS PPh Energi Terbarukan FASILITAS PPh Energi Terbarukan OUTLINE FASILITAS PPh BADAN Untuk Energi Terbarukan Dalam rangka Penanaman Modal Fasilitas PPh Badan 1 Tax Allowance 2 Tax Holiday Fasilitas Tax ALLOWANCE PP 18 Tahun 2015

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia BUTIR-BUTIR BICARA MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH, DAN BANK INDONESIA MEMPERCEPAT DAYA SAING INDUSTRI UNTUK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

- 2 - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, p

- 2 - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, p - 2 - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2013; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL INDONESIA

KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL INDONESIA KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL INDONESIA Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia

Lebih terperinci

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Sesuai Peraturan Kepala BKPM No. 3 Tahun 2012

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Sesuai Peraturan Kepala BKPM No. 3 Tahun 2012 Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia

Lebih terperinci

Strategi Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Investasi Daerah

Strategi Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Investasi Daerah Strategi Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Investasi Daerah Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya Bandung, 8 Maret 2017 2016 by Indonesian Investment

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

EKONOMI POLITIK DAN DAYA SAING NASIONAL. Didik J. Rachbini & Tim INDEF

EKONOMI POLITIK DAN DAYA SAING NASIONAL. Didik J. Rachbini & Tim INDEF EKONOMI POLITIK DAN DAYA SAING NASIONAL Didik J. Rachbini & Tim INDEF 1. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN Deindustrialisasi Dini Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB terus menurun, tinggal 19,6%.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan publik terkait dengan penanaman

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017 Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest

Lebih terperinci

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015 BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015 1. Fasilitas Tax Holiday adalah fasilitas pembebasan dan pengurangan Pajak

Lebih terperinci

SIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun

SIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun SIARAN PERS Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun Jakarta, 26 Juli 2017 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

Menperin Sebut Fasilitas Fiskal Tax Holiday Terbukti Mampu Tingkatkan Investasi Dalam Negeri

Menperin Sebut Fasilitas Fiskal Tax Holiday Terbukti Mampu Tingkatkan Investasi Dalam Negeri KOPI, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyambut positif terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35 tahun 2018 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN

BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN Pada penelitian ini, penulis membagi analisis menjadi 2 (dua) bagian utama, yaitu Analisis Deskripsi dan Analisis Logit.

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Perkembangan Deregulasi 2015

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Perkembangan Deregulasi 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Laporan Perkembangan Deregulasi 2015 Jakarta, 22 September 2015 A. RPP Tempat Penimbunan Berikat, (D1) B. RPP Perubahan PP Nomor 23 Tahun 2010, (F3) C. RPerpres

Lebih terperinci

MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS

MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS invest in MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya Hanung Harimba Rachman BKPM Jakarta, 14 April 2015

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Jakarta, 15 April 2016 Multilateral

Lebih terperinci

Survey Kemudahan Berusaha 2018

Survey Kemudahan Berusaha 2018 Pembaruan Peradilan dalam Survey Kemudahan Berusaha 2018 Enforcing Contract dan Resolving Insolvency Pokja Koordinasi Kemudahan Berusaha Mahkamah Agung RI [SK KMA 43/KMA/SK/II/2017] Survei Kemudahan Berusaha

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF) KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF) Jakarta, 10 Agustus 2017 PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

invest in Jakarta 19 Maret, 2015 indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest Invest in remarkable indonesia Invest in

invest in Jakarta 19 Maret, 2015 indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Realisasi Investasi TW I 2016 Rp 146,5 Triliun, Serap 327 Ribu Tenaga Kerja Jakarta, 25 April 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan angka

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. No.701, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TIGA FOKUS UTAMA III. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI

TIGA FOKUS UTAMA III. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI TIGA FOKUS UTAMA III. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI DEREGULASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Selain penegakan dan jaminan kepastian hukum, sasaran deregulasi adalah penyederhanaan

Lebih terperinci

Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha

Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun

Lebih terperinci

USULAN TINDAK LANJUT KEBIJAKAN DEREGULASI UNTUK PEMERINTAH DAERAH

USULAN TINDAK LANJUT KEBIJAKAN DEREGULASI UNTUK PEMERINTAH DAERAH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia USULAN TINDAK LANJUT KEBIJAKAN DEREGULASI UNTUK PEMERINTAH DAERAH 21 Oktober I. Kebijakan Deregulasi Yang Perlu Tindak Lanjut Daerah (1) NO

Lebih terperinci

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

OSS Online Single Submission -KONSEPSI DAN DESAIN TEKNIS-

OSS Online Single Submission -KONSEPSI DAN DESAIN TEKNIS- KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA OSS Online Single Submission -KONSEPSI DAN DESAIN TEKNIS- Jakarta, 9 April 2018 KONSEPSI KEBIJAKAN 2 1. Pada dasarnya Kebijakan Percepatan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012

Lampiran 2. Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012 Lampiran 2 Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012 Tabel Realisasi Investasi PMA Menurut Sektor Periode 2008-Kuartal 1 2012 2008 2009 2010 2011 2012 (q1) Industri Pionir P I (US$. Industri Kimia

Lebih terperinci

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DAN KELAS JABATAN SERTA TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN

Lebih terperinci

invest in PTSP PUSAT BKPM DAN PERCEPATAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL

invest in PTSP PUSAT BKPM DAN PERCEPATAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL invest in PTSP PUSAT BKPM DAN PERCEPATAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Cepu, 14 Juli2017 REFORMASI PENYELENGGARAAN LAYANAN DI PTSP prinsip dasar : transparansi dan inovasi 1. Kualitas layanan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN PENANAMAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

LAYANAN CEPAT INVESTASI

LAYANAN CEPAT INVESTASI Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KEK DIREKTORAT PERENCANAAN JASA DAN KAWASAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KEK DIREKTORAT PERENCANAAN JASA DAN KAWASAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KEK DIREKTORAT PERENCANAAN JASA DAN KAWASAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved JENIS PERIZINAN YANG DILIMPAHKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

Keterangan. Menunjukan dokumen asli. Fotokopi harus jelas dan mudah dibaca. Disusun sesuai urutan. Diberi Label

Keterangan. Menunjukan dokumen asli. Fotokopi harus jelas dan mudah dibaca. Disusun sesuai urutan. Diberi Label No. Kelengkapan Berkas Ada / Tidak 01. Formulir Izin Usaha dan resume data untuk proses penerbitan Izin Usaha 02. Permohonan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan bermaterai cukup dan di cap perusahaan

Lebih terperinci

DEALING WITH CONSTRUCTION PERMIT

DEALING WITH CONSTRUCTION PERMIT DEALING WITH CONSTRUCTION PERMIT Indikator Construction Permit Metodologi, dan Asumsi. Indikator construction permit menilai jumlah prosedur untuk membangun gudang secara legal, waktu dan biaya dalam proses

Lebih terperinci

Paket Kebijakan Ekonomi 9: Pemerataan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan stabilisasi harga daging hingga ke desa

Paket Kebijakan Ekonomi 9: Pemerataan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan stabilisasi harga daging hingga ke desa Paket Kebijakan Ekonomi 9: Pemerataan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan stabilisasi harga daging hingga ke desa Pemerintah baru saja mengeluarkan paket kebijakan ekonomi IX. Fokusnya mempercepat pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA BARU/ PERLUASAN/ ALIH STATUS/ PENGGABUNGAN *) *) pilih salah satu Menunjukan dokumen asli Fotokopi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS 1 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KINERJA INDUSTRI NASIONAL 2 EKONOMI

Lebih terperinci

OVERVIEW PERLAMBATAN EKONOMI

OVERVIEW PERLAMBATAN EKONOMI Policy Brief Paket Kebijakan Ekonomi & Simplifikasi Regulasi Pusat Daerah Dalam Mendukung Peningkatan Investasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional No. 0 / / / Juni 2016 OVERVIEW Investasi memiliki peran

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Surabaya, 8 Oktober 2015 DAFTAR ISI Hal I Kinerja Makro Sektor Industri 3 II Visi, Misi,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.662, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur. Panduan Umum. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci