INDONESIA. Investasi Sektor Properti BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Farah R Indriani Deputi PIPM-BKPM

Transkripsi

1 Peran Strategis REI Bersama Pemerintah Sebagai Garda Terdepan Membangun Perumahan Rakyat Serta Industri Properti yang Tangguh Kamis 14 September 2017 Nusantara Hall, ICE BSD Tangerang Investasi Sektor Properti INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Farah R Indriani Deputi PIPM-BKPM 2017 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved

2 Demografi Penduduk dan Pertumbuhan Real Estate Indonesia 2

3 Demografi Indonesia 60% Populasi di bawah umur 39 tahun Pada periode , dependency index Indonesia akan mencapai titik terendah karena tercapainya bonus demografi yang optimal dengan banyaknya angkatan kerja. Kementerian PUPR memperkirakan hingga tahun 2025 angka kebutuhan rumah mencapai 30 juta unit Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, yang juga merupakan 39% dari populasi ASEAN. Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi dimana 60% populasi berada di bawah umur 39 tahun. Hal ini merupakan keuntungan bagi perekonomian namun juga merupakan tantangan bagi penyediaan rumah tinggal dan hunian yang layak. Indonesia s Demography 3

4 Target Penyediaan Perumahan Angka kebutuhan rumah di Indonesia saat ini mencapai 1,2 juta unit per tahun yang dalam hal ini untuk memenuhinya diperlukan peran serta swasta. Perlu dilakukan kolaborasi pemerintah, investor, perbankan, developer hingga akademisi dalam rangka penyediaan perumahan kepada masyarakat berbasis pembiayaan kolektif. 4

5 Realisasi Investasi di Bidang Real Estate 5

6 Target Investasi Renstra Target Investasi Total 1 FDI ,267.5 DDI ,321.5 Rp. 3,589 triliun Total target investasi pada tahun % naik Dari periode tahun (Rp. 1,632.8 triliun) 15.1 % Rata-rata pertumbuhan Ditargetkan pada periode Total ,589.0 Growth 12.2% 14.5% 14.1% 27.1% 8.1% PMA % rata-rata Dari total target investasi pada (IDR triliun) tidak termasuk sektor keuangan dan hulu migas PMDN % rata-rata Dari total target investasi pada Sumber: BKPM,

7 Realisasi Januari Juni 2017: Berdasarkan Sektor PMDN NO BIDANG USAHA INVESTASI (Rp Miliar) PROYEK 1 Industri Makanan , Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi , Pertambangan , Listrik, Gas dan Air , Konstruksi , Tanaman Pangan dan Perkebunan 7.473, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik 8 Industri Kertas, Barang dari kertas dan Percetakan 9 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi 10 Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran 6.518, , , , Industri Tekstil 5.028, Industri Mineral Non Logam 3.003, Industri Karet, Barang dari karet dan 1.845,1 284 Plastik 14 Hotel dan Restoran 1.685, Perdagangan dan Reparasi 1.442, Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya 708, Industri Kayu 515, Jasa Lainnya 512, Industri Lainnya 462, Peternakan 298, Industri Kulit, Barang dari kulit dan Sepatu Realisasi Sektor Properti Dibandingkan Sektor Lain 99, Perikanan 24, Kehutanan 10,9 6 TOTAL , PMA NO BIDANG USAHA INVESTASI (US$ Juta) PROYEK 1 Pertambangan 2.171, Industri Logam Dasar, Barang Logam, 1.969, Mesin dan Elektronik 3 Listrik, Gas dan Air 1.696, Industri Kimia Dasar, Barang Kimia 1.283,6 738 dan Farmasi 5 Industri Makanan 1.181, Perumahan, Kawasan Industri dan 1.173,6 719 Perkantoran 7 Industri Alat Angkutan dan 941,6 570 Transportasi Lainnya 8 Tanaman Pangan dan Perkebunan 852, Hotel dan Restoran 696, Jasa Lainnya 669, Perdagangan dan Reparasi 603, Industri Karet, Barang dari karet dan 432,5 445 Plastik 13 Transportasi, Gudang dan 416,1 481 Telekomunikasi 14 Industri Kertas, Barang dari kertas 399,9 183 dan Percetakan 15 Industri Mineral Non Logam 294, Industri Kulit, Barang dari kulit dan 187,0 163 Sepatu 17 Industri Tekstil 184, Industri Kayu 112, Peternakan 83, Konstruksi 81, Industri Lainnya 76, Kehutanan 35, Perikanan 7, Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik dan Jam 1,9 16 TOTAL ,

8 Kinerja Sektor Properti Harga properti di 14 kota besar di Indonesia telah mengalami peningkatan lebih dari 50% selama 10 tahun terakhir. Sementara upah pekerja/ gaji tidak dapat mengimbangi kenaikan tersebut. Generasi milenial yang merupakan angkatan kerja terbesar saat ini mencari hunian yang terjangkau. Penurunan angka penjualan berdampak terhadap penurunan kinerja saham properti di semester Investor dan pengusaha properti perlu menawarkan skema yang dapat membantu generasi milenial untuk mengambil kredit rumah. Data:bloomberg 8

9 Kebijakan Pemerintah dalam Mendorong Real Estate 9

10 Batasan Kepemilikan Modal Asing (dalam Sebelum Persen) Setelah Departement Store dengan Luas Lantai Penjualan 400m m 2 ) Bongkar Muat Barang Jasa bisnis/ konsultasi Jasa bisnis/ konsultasi konstruksi ) konstruksi ) Jasa Penunjang Angkutan Udara, Jasa Pengurusan Transportasi Hotel sampai dengan bintang 2 Museum Swasta, Jasa Konvensi, Pameran dan Perjalanan insentif (MICE) Biro perjalanan wisata Institusi Pengujian Alat Kesehatan Distributor***, Pergudangan Pelatihan Kerja Direct Selling Pialang berjangka DaftarNegatifInvestasi2016 E-Commerce* Pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berbahaya Film : Produksi, Pasca- Produksi, Distribusi, Bioskop Crumb Rubber** Cold-Storage *Nilai Investasi diatas Rp 100 Milliar, Batasan Kepemilikan Modal Asing untuk Rp. 100 Milliar kebawah **Perizinan Khusus dari Menteri Perindustrian ***100% untuk distributor yang terafiliasi degan produksi )pembatasan untuk nilai investasi lebih dari Rp 10 Milliar )tidak dapat berdiri sendiri Sumber : Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal Lebih relaksasi untuk Penanaman Modal Asing Revisi DNI mencakup 141 Bidang usaha, diagram (kiri) menggambarkan sebagian perubahan dimaksud. Sport Center No. Sektor Rev. 1 Pertanian 8 Bar dan Cafe 2 3 Kehutanan Kelautan dan Perikanan 5 6 Restoran 4 Energi dan Sumber Daya Mineral 6 Jasa Manajemen 5 Perindustrian 4 Rumah Sakit, 6 Pertahanan dan Laboratorium Klinik, Keamanan 3 Clinic Medical Check Up 7 Pekerjaan Umum 5 Industri Bahan Baku 8 Perdagangan 9 Farmasi 9 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 37 Pengusahaan jalan tol 10 Perhubungan 14 Pembentukan lembaga pengujian perangkat telekomunikasi (tes laboratorium) 11 Komunikasi dan Informatika 7 12 Keuangan 6 13 Perbankan 3 14 Ketenagakerjaan 2 15 Pendidikan 1 16 Kesehatan 25 Total

11 Reformasi Pelayanan Investasi Semua sektor 167 izin didelegasikan ke BKPM Industri, ketenagalist rikan, migas, pariwisata Di satu tempat 22 kementerian /lembaga One-Stop Service (PTSP) di BKPM 91% PTSP daerah telah terbentuk. 61% PTSP daerah telah melaksanakan e- licensing. Layanan 3 jam KLIK Kemudahan investasi langsung konstruksi Pelayanan Terpadu SatuPintu(PTSP) Pusat di BKPM

12 ReformasiPelayananInvestasi ImplementasiPTSP Pusatdi BKPM : (PerpresNo. 97 of 2014) Integrasi22 kementerian danlembaga Kementerian ESDM 41 izin migas, 9 izin batubara dan mineral, 6 izin kelistrikan dan 4 izin geothermal. Kementerian Kehutanan dan LH 17 izin usaha Kementerian Industri 7 izin usaha Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Penerbitan booking lahan untuk investasi Kementerian Pertahanan Layanan konsultasi Kementerian Perdagangan 9 izin Kementerian Pertanian 5 izin usaha Kementerian Keuangan Fasilitas impor bahan baku, barang modal dan mesin untuk produksi dan permohonan tax holiday Kementerian Perhubungan 13 izin usaha Kementerian Hukum dan HAM 1 izin usaha Kementerian Kesehatan 9 izin usaha Kementerian Pariwisata 18 izin usaha Kementerian Komunikasi dan Informatika 5 izin usaha Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3 izin usaha Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 7 izin usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan 1 izin usaha Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 izin usaha Instansi Lainnya: BPOM, BSN, Lembaga Sandi Negara, PLN Kepolisian 6 izin usaha Jasa keamanan

13 Peningkatan Kualitas Pelayanan Layanan 3 Jam BKPM KRITERIA Minimum investasi Rp. 100 M (+/- USD 8 million) dan/atau mempekerjakan 1,000 orang tenaga kerja 9 produk (8+1) Izin Investasi Akta Pendirian + SK KumHAM NPWP TDP APIP NIK RPTKA IMTA Informasi Blocking Tanah Tiba di BKPM langsung dari Bandara Soeta/Halim P. Konsultasi dengan Direktur Pelayanan BKPM. Menyampaikan data diri dan rencana kegiatan usaha Menunggu di Lounge pada saat semua produk di proses oleh BKPM, Notaris, pejabat K/L di PTSP Menerima 8 produk perizinan dan 1 produk informasi blocking tanah dalam waktu 3 jam dan investor siap melakukan usaha di Indonesia

14 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) Investor dapat langsung melakukan konstruksi proyek sambil secara paralel mengurus izin mendirikan bangunan untuk kawasan industri. Layanan ini merupakan kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tanpa Persyaratan Tidak ada minimal besar investasi dan jumlah tenaga kerja yang diserap. IMB dapat diperoleh bersamaan dengan proses konstruksi Memperoleh izin investasi dari PTSP Pusat maupun Daerah Survei ketersediaan lahan pada kawasan industri tertentu Memesan dan Memperoleh lahan di kawasan industri. Memulai konstruksi proyek. Tidak terdapat perizinan yang dibutuhkan. Mengajukan IMB serta UKL/UPL, secara paralel dengan proses konstruksi.

15 14 Kawasan Industri Lokasi KLIK Tahap 1 Ditetapkan melalui SK Ka. BKPM No. 24/2016 Berdasarkan Wilayah 12 Lokasi di P. Jawa (6.902 Ha) 2 Lokasi di Luar P. Jawa (3.100 Ha) 1 3 Prov. Sumatera Utara (1 KI, Lahan tersedia 100 ha) Kawasan Industri Medan/KIM (100 ha) Prov. Jawa Barat (5 KI, Lahan tersedia ha) 1. Bekasi Fajar Industrial Estate/BFIE (300 ha) 2. Delta Silicon 8 (158 ha) 3. Karawang Internasional Industrial City/KIIC (293 ha) 4. Suryacipta City of Industry/SCI (300 ha) 5. GT Tech Karawang (100 ha) 2 5 Prov. Banten (3 KI, Lahan tersedia ha) 1. Modern Cikande Industrial Estate/MCIE (1.800 ha) 2. Wilmar Integrated Industrial Park/WIIP (Lahan Tersedia: 800 ha) 3. Krakatau Industrial Estate Cilegon/KIEC (Lahan Tersedia: 570 ha) Prov. Jawa Timur (1 KI, Total Lahan ha) KI Java Integrated Industrial and Port Estate/JIIPE (Lahan Tersedia: ha) 4 6 Prov. Jawa Tengah (3 KI, Total Lahan 840 ha) 1. Kendal Industrial Park/KIP (Lahan Tersedia: 700 ha) 2. Bukit Semarang Baru/BSB (Lahan Tersedia: 40 ha) 3. Wijayakusuma Industrial Estate/KIW (Lahan Tersedia: 100 ha) Prov. Sulawesi Selatan (1 KI, Total Lahan ha) Bantaeng Industrial Park (BIP) (Lahan Tersedia: ha) 13 Lokasi di KBI (4.079,8 Ha) 1 Lokasi di KTI (3.000 Ha) 15

16 18 Kawasan Industri Calon Lokasi KLIK Tahap Prov. Kep. Riau (5 KI, Total Lahan tersedia 556 ha) 1. KI Batamindo Industrial Park (61,4 ha) 2. KI Bintang Industrial Park II (20 ha) 3. KI Kabil Integrated Industrial Estate (142,5 ha) 4. KI Bintan Inti Industrial Estate (229,6 ha) 5. KI West Point Maritim Industrial Park (102,5 ha) Prov. Riau (1 KI, Total Lahan tersedia 198,9 ha) 1. KI Dumai (198,9 ha) Prov. DKI Jakarta (2 KI, Total Lahan 129 ha) 1. Kawasan Berikat Nusantara/KBN (118,6 ha) 2. KI Jakarta Industrial Estate Pulagadung/JIEP (10,4 ha) Prov. Jawa Barat (6 KI, Total Lahan 1.814,1 ha) 1. Artha Industrial Hill (315,1 ha) 2. KI Greenland International Industrial Center (GIIC)/Deltamas (400 ha) 3. KI Jababeka Tahap III (45 ha) 4. KI Kota Bukit Indah Ind. City (510 ha) 5. KI Indotaisei Kota Bukit Indah (300 ha) 6. KI Marunda Center (300 ha) Prov. Jawa Tengah (1 KI, Total Lahan 285,7 ha) KI Demak (285,7 ha) Prov. Jawa Timur (2 KI, Total Lahan 341 ha) KI Maspion (151 ha) KITuban (190ha) Prov. Kalimantan Timur (1 KI, Total Lahan 133,8 ha) KI Kariangau (133,8 ha) 6 7 Berdasarkan Wilayah 11Lokasi di P. Jawa (2.569,8 Ha) 7 Lokasi di Luar P. Jawa (888,7Ha) 17 Lokasi di KBI (3.324,7Ha) 1 Lokasi di KTI (133,8 Ha) Catatan: Terdapat penambahan sebanyak 1 (satu) Kawasan Industri (sebelumnya 17 KI) yaitu Kawasan Industri Westpoint Maritim di Provinsi Kepulauan Riau yang telah memenuhi persyaratan kelengkapan administrasi dan teknis per tanggal 15 Januari

17 Kebijakan Pemerintah Untuk Mendorong Sektor Properti 1. Penurunan besaran pajak penghasilan (PPh) menjadi 0,5% dari sebelumnya 5% untuk Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau dikenal juga dengan REITs (Real Estate Investment Trusts). (PP Nomor 40 Tahun 2016) 2. Bank Indonesia melonggarkan aturan kredit pemilikan rumah (KPR). Loan to value (LTV) dari sebelumnya 80%, dinaikkan menjadi 85%. Dengan demikian masyarakat dapat membeli rumah dengan uang muka sebesar 15%. (PBI Nomor 18/16/PBI/2016) 3. Pemerintah memangkas PPh Penjual untuk properti di luar rusun sederhana dan rumah sederhana dari 5% jadi 2,5%. (PP Nomor 34 Tahun 2016) 4. DKI Jakarta membebaskan BPHTB untuk rumah di bawah Rp 2 miliar dari sebelumnya dikenakan sebesar 5% (Pergub No. 193/2016). Di Batam, BPHTB akan dipangkas menjadi 2,5% dari sebelumnya 5%. 5. Peserta tax amnesty dapat menginvestasikan modalnya di sektor properti. (UU Nomor 11 Tahun 2016) 17

18 PerbaikanIklimInvestasi Stimulus Ekonomi untuk Kawasan Ekonomi Khusus Insentif Pajak % potongan pajak untuk periode hingga 25 tahun. Bebas PPN untuk impor bahan baku. Fasilitas Kepemilikan properti Kemudahan perizinan investasi dan lahan Kemudahan proses imigrasi & kerja yang terintegrasi di KEK serta izin tinggal untuk WNA. Sei Mangkei Industri kelapa sawit, karet, pupuk, logistik, pariwisata Tanjung Api-api Industri kelapa sawit, karet, petrokimia Maloy Batuta Industri kelapa sawit, batubara, mineral Bitung Industri perikanan, pertanian, logistik Palu Industri hasil tambang, pertanian, logistik Morotai Pariwisata, industri manufaktur, logistik Tanjung Lesung Pariwisata Mandalika Pariwisata 18

19 Penutup 19

20 Penutup 1. Dukungan antar sektor industri untuk meningkatkan efisiensi sektor properti yang berdaya saing melalui pengembangan industri bahan bangunan seperti Industri Baja, Industri Semen, dan Industri Kaca untuk penyediaan bahan baku yang lebih murah. 2. Penurunan pajak transaksi properti seperti PPh Penjual dan BPHTB Pembeli sehingga mendorong transaksi jual beli dan pasar yang lebih likuid. Sebaliknya bila Pemerintah Daerah tetap memerlukan pajak untuk PAD dapat diterapkan pajak properti / PBB dengan penyesuaian NJOP. 3. Untuk memberikan fleksibilitas kepemilikan saham WNI/BHI dan asing di sektor properti belum diperlukan batasan kepemilikan, karena investasi di bidang properti masih diperlukan untuk mengatasi backlog properti di Indonesia. 4. Untuk menggambarkan kontribusi sektor properti bagi pertumbuhan investasi diharapkan anggota REI baik dalam rangka PMDN dan PMA menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara periodik (triwulan dan semester) ke DPMPTSP di daerah dan/atau BKPM. 20

21 Thank You Terima Kasih Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board Jalan Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta Indonesia C all center : (BKPM) e. info@bkpm.go.id 21