Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli (Purchase Intention)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli (Purchase Intention)"

Transkripsi

1 Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli (Purchase Intention) Konsumen Terhadap Produk Perawatan Diri Berbahan Organik (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Indonesia) Greta Carolyn dan Elok Savitri Pusparini Program Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Abstrak: Dalam beberapa dekade terakhir, isu pelestarian lingkungan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, produk organik (organic product) yang merupakan bagian dari karakteristik produk ramah lingkungan kini menjadi tren dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari nilai-nilai konsumen (kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan lingkungan dan kesadaran akan penampilan), sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling), dan mengambil sampel sebanyak 231 orang, dengan unit analisis mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kesadaran akan lingkungan merupakan elemen yang sangat penting dalam membuat perilaku seorang individu pro terhadap lingkungan dalam kesehariannya, sehingga hal tersebut mendorong minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik. Selain itu penelitian ini menemukan bahwa efek moderasi perceieved behavioral control tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli produk perawatan diri berbahan organik. Abstract: In recent decades, environmental issues have become important to note community. In line with it, organic products, that are part of the characteristics of eco-friendly products are now becoming a trend in the society. The main purpose of this paper is to investigate the effect of consumer values (health consciousness, environmental consciousness, and appearance consciousness), attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control on consumers purchase intention towards organic personal care products. This research was conducted to 231 University of Indonesia students, by using SEM (Structural Equation Modeling). The results of this study concluded that environmental consciousness is the most important element in making the behavior of an individual pro on the environment in their

2 daily life, so that it encourages consumers to buy organic personal care product. In addition the study found that moderating effects of perceived behavioral control has no effect to influence purchase intention towards organic personal care product. Key words: green product; organic product; personal care product; purchase intention; SEM 1. LATAR BELAKANG Perkembangan isu ramah lingkungan tersebut membuat perilaku ramah lingkungan kini menjadi tren di kalangan masyarakat. Konsumen ramah lingkungan sendiri (green consumer) adalah para pembeli (konsumen) yang dipengaruhi kepedulian lingkungan hidup dalam pembelian suatu produk (Grant, 2007). Di Indonesia sendiri sebenarnya produk organik bukanlah suatu hal yang baru. Sejak dahulu kala, Indonesia telah dikenal akan kekayaannya, tanah yang subur dengan hamparan bermacam-macam tumbuhan yang luas.. Leluhur kita menggunakan resep yang terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, serta racikan-racikan lain untuk membuat ramuan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan waktu dan budaya modern, kekayaan leluhur ini semakin ditinggalkan dan dilupakan. Hal tersebut semakin dipercepat dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai segala sesuatu yang serba instan dan bercorak modern. Namun adanya isu lingkungan yang tersebar di seluruh dunia akhirnya membuat masyarakat kembali untuk memikirkan penggunaan produk perawatan diri yang alami. Ditinjau dari latar belakang permasalahan pada bagian sebelumnya maka akan terlihat bahwa nilai-nilai konsumen (consumer values), sikap (attitudes), norma subjektif (subjective norm), pengalaman terdahulu, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) dapat mempengaruhi minat konsumen terhadap produk perawatan tubuh berbahan organik. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan bagaimana pengaruh tersebut terhadap minat pembelian sesesorang. Maka, dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah sikap terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh dimensi-dimensi dari consumer values, yaitu kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan lingkungan dan kesadaran akan penampilan?

3 2. Apakah minat beli konsumen akan produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik? 3. Apakah minat beli konsumen akan produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh norma subjektif? 4. Apakah minat beli konsumen akan produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh perceived behavioral control? 5. Apakah perceived behavioral control memoderasi pengaruh positif antara sikap dan minat membeli produk perawatan diri berbahan organik? Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh positif kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan lingkungan dan kesadaran akan penampilan yang merupakan dimensi dari consumer values, terhadap sikap pembelian produk perawatan diri berbahan organik. 2. Mengetahui pengaruh positif sikap konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat mereka untuk membeli produk tersebut. 3. Mengetahui pengaruh positif norma subjektif terhadap minat mereka untuk membeli produk perawatan diri organik. 4. Mengetahui pengaruh positif perceived behavioral control pada produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat mereka untuk membeli produk tersebut. 5. Mengetahui pengaruh besarnya perceived behavioral control pada produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat mereka untuk membeli produk tersebut. 2. TINJAUAN TEORITIS Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

4 Pada penelitian ini, peneliti memodifikasi Model Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikemukakan oleh Izek Ajzen (1985). Teori TPB tersebut sebelumnya telah diterapkan untuk memprediksi perilaku konsumen yang berwawasan ramah lingkungan (green consumer). Dalam model penelitian ini konsumen mempunyai kesadaran akan rusaknya sumber daya alam yang telah menaikkan isu tentang perlindungan terhadap lingkungan, yang telah membuat konsumsi akan produk-produk yang ramah lingkungan yang disebut green consumerism (Moisander, 2007), Sebelum melakukan suatu pembelian terhadap suatu produk atau jasa, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan suatu pembelian atau tidak. 2.1 Nilai Konsumen (Consumer Values) dan Sikap untuk Membeli Nilai yang dianut oleh konsumen merupakan faktor yang mempengaruhi sikap konsumen dalam membeli produk perawatan diri yang ramah lingkungan. Konsumen yang memiliki sistem nilai yang berbeda akan menunjukkan perilaku yang juga berbeda terhadap produk perawatan diri yang ramah lingkungan (Kim dan Chung, 2011). Penelitian ini membahas tiga nilai yang di anut oleh konsumen, yaitu yang pertama kesadaran akan kesehatan. Seseorang yang memiliki kesadaran akan kesehatan, akan berusaha melibatkan dirinya dalam perilaku kesehatan (Hong, 2011). Kedua adalah kesadaran akan lingkungan. Seseorang yang peduli terhadap lingkungan cenderung memiliki sikap yang positif untuk membeli produk yang ramah lingkungan (Jaolis, 2011). Selain itu, seseorang yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi juga akan mempertimbangkan apakah produk yang akan dikonsumsi sudah aman bagi lingkungan. Ketiga adalah kesadaran akan penampilan. Seseorang yang sadar akan penampilan memiliki ketertarikan yang kuat terhadap suatu produk. Ketertarikan tersebut terjadi apabila produk tersebut dapat mengekspresikan dan meningkatkan citranya (Kim dan Chung, 2011). Maka dari penjelasan tersebut dapat dibentuk hipotesis: H1: Sikap untuk membeli secara positif dipengaruhi oleh kesadaran akan kesehatan. H2: Sikap untuk membeli secara positif dipengaruhi oleh kesadaran akan lingkungan. H3: Sikap untuk membeli secara positif dipengaruhi oleh kesadaran akan penampilan. 2.2 Sikap untuk Membeli dan Minat Beli (Purchase Intention) Sikap didefinisikan sebagai perasaan mendukung atau memihak atau perasaan tidak mendukung atau tidak memihak terhadap suatu objek (Hidayat dan Nugroho, 2010). Perasaan ini timbul dari adanya evaluasi individual atas keyakinan terhadap hasil yang

5 didapatkan dari suatu perilaku tertentu. Sehingga, apabila seseorang memiliki sikap untuk membeli yang positif terhadap suatu produk maka akan timbul minat untuk membeli. Berdasarkan penjelasan ini, dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut: H4: Minat beli secara positif dipengaruhi oleh sikap untuk membeli. 2.3 Norma Subjektif dan Minat Beli (Purchase Intention) Norma subjektif terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting (Tjahjono dan Ardi, 2008). Masih menurut Tjahjono dan Ardi keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi pentingnya bahwa individu atau kelompok referen akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Sehingga, apabila norma subjektif setuju terhadap suatu perilaku dan memiliki pengaruh yang kuat, maka akan mendorong minat beli seseorang. Berdasarkan penjelasan ini, dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut: H5: Minat beli secara positif dipengaruhi oleh norma subjektif. 2.4 Perceived Behavioral Control dan Minat Beli (Purchase Intention) Perceived behavioral control merupakan persepsi seseorang. Persepsi tentang kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005). Selain itu, kontrol keyakinan merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor-faktor yang mempermudah atau menghambat dalam menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen, 2005). Berdasarkan penjelasan ini, dapat dibentuk hipotesis berikut. H6: Minat beli secara positif dipengaruhi oleh perceived behavioral control. 2.5 Efek Moderasi Perceived Behavioral Control terhadap Sikap untuk Membeli dan Minat Beli (Purchase Intention) Individu yang memiliki sikap positif untuk membeli, belum tentu memiliki minat untuk melakukannya apabila terdapat kesulitan dalam pelaksanaannya (Kim dan Chung, 2011). apabila seseorang memiliki sikap positif untuk membeli produk ramah lingkungan, namun tidak memiliki sumber daya seperti uang, maka orang tersebut akan membatalkan niatnya untuk membeli. Berdasarkan penjelasan ini, dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut: H8: Perceived behavioral control memoderasi secara positif pengaruh antara sikap untuk membeli dan minat beli (purchase intention).

6 3. METODE PENELITIAN Survey dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling. Kuesioner tersebut disebarkan kepada responden berusia minimal 18 tahun, mengetahui produk perawatan diri organik dan merupakan mahasiswa Universitas Indonesia baik secara langsung dan juga secara online pada internet. Kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada responden disebar pada 12 fakultas di lingkungan Universitas Indonesia, Depok. Peneliti menggunakan software LISREL 8.51 untuk mengevaluasi kuesioner penelitian. Dari 250 kuesioner yang disebar, penulis berhasil mengumpulkan sebanyak 231 kuesioner yang layak untuk diolah. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka penelitian, maka ada beberapa variabel yang diteliti. Varibel penelitian tersebut diukur dengan skala likert 1-7. Adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut: No. Variabel Indikator Skala 1. Health Consciousness (Kesadaran akan Kesehatan) 2. Environmental Consciousness (Kesadaran akan Lingkungan) 3. Appearance Consciousness (Kesadaran akan Penampilan) Saya sangat memikirkan kesehatan diri saya. Secara umum saya memberikan perhatian yang mendalam terhadap kesehatan diri saya. Saya selalu memeriksa kesehatan diri secara rutin. Saya waspada terhadap kondisi kesehatan saya. Saya sadar akan kondisi kesehatan saya sepanjang hari. Saya benar-benar marah saat berpikir bahwa pemerintah tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah pengendalian pencemaran tanah. Saya mengganti produk yang saya gunakan sebelumnya dengan produk berbahan organik karena alasan lingkungan. Saya merasa takut saat berpikir bahwa banyak makanan yang saya makan terkontaminasi oleh pestisida. Saya membeli suatu produk karena produk tersebut memiliki efek pencemaran lingkungan yang rendah. Saya merasa marah jika berpikir cara-cara yang dilakukan oleh industri dalam mencemari lingkungan. Saya bersedia untuk berhenti menggunakan produk dari perusahaan yang membuat saya ikut mencemari lingkungan. Saya sangat setuju bahwa pelestarian lingkungan harus semakin ditingkatkan di Indonesia. Isu pelestarian lingkungan adalah urusan saya juga. Menurut saya, pelestarian lingkungan berarti besar. Saya berusaha sebisa mungkin untuk memiliki penampilan fisik yang menarik. Penampilan fisik saya bertanggung jawab atas banyak hal yang terjadi dalam hidup saya. Saya berkhayal bagaimana rasanya memiliki penampilan yang lebih baik dari saat ini. Secara umum saya sangat peduli dengan penampilan diri saya. Saya memiliki kesadaran tentang bagaimana saya terlihat. Likert 1-7 Likert 1-7 Likert 1-7

7 Saya berusaha untuk membuat kesan yang baik di mata orang lain. Bagi saya membeli produk perawatan diri berbahan organik merupakan hal yang menyenangkan. Likert 4. Sikap terhadap produk (attitudes) Bagi saya membeli produk perawatan diri berbahan organik adalah baik. 1-7 Bagi saya membeli produk perawatan diri berbahan organik bermanfaat. Bagi saya membeli produk perawatan diri berbahan organikadalah positif. Produk perawatan diri berbahan organik lebih sehat dari pada produk perawatan diri biasa. 5. Subjective Norm (Norma Subjektif) 6. Perceived Behavioral Control 7. Minat Beli (Purchase Intention) Produk perawatan diri berbahan organikmemiliki kualitas yang superior (bagus). Orang yang mempengaruhi keputusan saya akan menyetujui ketika saya membeli produk perawatan diri berbahan organik Orang yang penting dalam hidup saya akan menyetujui saya untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik Keluarga mempengaruhi saya untuk membeli produk perawatan diri berbahan organic Pendapat ahli mempengaruhi saya untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik Jika saya mau, saya dapat membeli produk perawatan diri organik dengan mudah Saya yakin bahwa saya memiliki sumber daya dan kemampuan untuk membeli produk perawatan diri organik Saya memiliki sumber daya yang cukup untuk membeli produk perawatan diri organik Saya memiliki pengetahuan akan produk perawatan diri organik Membeli produk perawatan diri berbahan organik sepenuhnya merupakan kontrol dari diri saya Saya sering menggunakan produk perawatan diri berbahan organik Jika produk perawatan diri berbahan organik tersedia di toko, saya akan membelinya Ada kemungkinan bahwa saya akan membeli produk perawatan diri berbahan organic Saya akan mencoba membeli produk perawatan diri berbahan organik di waktu yang akan datang Saya bersedia untuk membayar lebih untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik karena bermanfaat bagi kesehatan saya Saya sering membeli produk perawatan diri yang kemasannya dapat didaur ulang Likert 1-7 Likert 1-7 Likert HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Pre-Test Pada tahap awal penulis menyebarkan 36 eksemplar kuesioner yang mewakili variabel dalam kuesioner sebagai pre-test yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas. Selain itu pre-test juga bertujuan untuk mendeteksi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam instrument penulisan. Pada tujuh variabel yang diolah, bila

8 menunjukkan nilai Cronbach s Alpha di atas 0,6. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh pertanyaan yang digunakan di dalam kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik dan layak untuk diteliti (Ghozali, 2001). Selanjutnya penulis melakukan uji validitas dari pre-test dengan menggunakan analisis faktor untuk mengetahui apakah pertanyaan yang digunakan dapat mewakili variabel dalam kuesioner. Nilai Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequency (KMO) pada pre-test berada di atas 0.5. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan sampel telah tercukupi. 4.2 Analisis Hipotesis Analisis pengujian hipotesis dilakukan sesuai dengan analisis hubungan kausal pada t value dimana hipotesis alternative akan diterima apabila t value > 1,96. Berikut ini adalah tabel hipotesis pada penelitian ini: Gambar 4.1 Output Lisrel Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2012

9 Hipotesis Pernyataan Hipotesis T-Value Keterangan H1 Kesadaran akan kesehatan (health Hipotesis consciousness) mempunyai pengaruh positif ditolak. Data terhadap sikap untuk membeli produk -0,61 tidak perawatan diri berbahan organik. mendukung hipotesis. H2 Kesadaran akan lingkungan (environmental consciousness) mempunyai pengaruh positif terhadap sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. 6,89 Hipotesis diterima. Data mendukung hipotesis. H3 Kesadaran akan penampilan (appearance consciousness) mempunyai pengaruh positif terhadap sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. 3,06 Hipotesis diterima. Data mendukung hipotesis. H4 Sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli (purchase intention). 5,98 Hipotesis diterima. Data mendukung hipotesis. H5 Norma subjektif (subjective norm) Hipotesis diterima. mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli (purchase intention). 4,48 Data mendukung hipotesis. H6 Perceived Behavioral Control mempunyai Hipotesis diterima. pengaruh positif terhadap minat beli 5,67 Data mendukung (purchase intention). hipotesis. H7 Perceived behavioral control memoderasi T-value Hipotesis secara positif pengaruh antara sikap untuk tidak ditolak. Data membeli produk perawatan diri berbahan berubah tidak organik dan minat beli (purchase intention). sebelum mendukung dan hipotesis. sesudah moderasi (5,67)

10 5. PEMBAHASAN H1 DITOLAK, karena nilainya lebih rendah dari t-value yaitu sebesar -0,61. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kim dan Chung 2011 bahwa kesadaran akan kesehatan (health consciousness) tidak mempunyai hubungan positif terhadap sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. Hal tersebut dikarenakan kesadaran akan kesehatan lebih dikaitkan dengan makanan dan kegiatan fisik (Hong, 2009). Masih menurut Hong, tingkat kesadaran akan kesehatan seringkali dipahami dan diukur berdasarkan cara seseorang mengonsumsi makanan dan berdasarkan kegiatan fisik yang dilakukan. Individu yang sadar akan kesehatan cenderung lebih fokus pada jenis makanan yang dikonsumsi seperti makanan yang bernutrisi dan memberikan manfaat bagi tubuh. Menurut Zheng (2010), kesadaran akan lingkungan merupakan elemen yang sangat penting dalam membuat perilaku seorang individu pro terhadap lingkungan dalam kesehariannya. Sikap pro terhadap lingkungan ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda, namun pada umumnya mereka akan menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup, dalam hal ini sikap mereka untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. Maka dari itu H2 DITERIMA. Kesadaran akan penampilan (appearance consciousness) mempunyai hubungan positif terhadap sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik, H3 DITERIMA,. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tirone, 2007), yang mengatakan bahwa, konsumen mencari produk yang bebas atau minim penggunaan bahan kimia untuk memaksmimalkan penampilan diri mereka. H4 DITERIMA, menurut Kim dan Chung (2011), konsumen cenderung akan melakukan suatu perilaku jika orang tersebut memiliki sikap untuk membeli yang positif terhadap perilaku tersebut. Dalam hal ini, seseorang yang memiliki sikap untuk membeli yang positif terhadap produk perawatan diri berbahan organik cenderung akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Hillhouse, Turrisi, dan Kastner (2000) dalam konteks behavior related skin management mengatakan bahwa jika kelompok referen atau individu yang pendapatnya dianggap penting oleh konsumen menyukai produk tersebut maka intensi atau minat konsumen untuk membeli produk tersebut akan lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa pendapat orang atau kelompok referen yang dianggap penting dan berpengaruh bagi konsumen menyukai atau setuju akan penggunaan produk perawatan diri berbahan organik, maka akan mendorong minat beli konsumen untuk membeli produk tersebut, maka itu H5 DITERIMA.

11 Selanjutnya, berdasarkan nilai t-value yang ditunjukkan untuk menguji hipotesis maka H6 DITERIMA Menurut Kim dan Chung (2011), semakin besar kontrol yang dimiliki oleh konsumen, maka semakin tinggi minat belinya. Dalam hal ini, ketika konsumen yakin bahwa mereka memiliki sumber daya seperti waktu dan uang yang lebih, maka persepsi mereka terhadap kontrol yang dimiliki juga ikut meningkat. Kontrol yang semakin tinggi dari konsumen tersebut meningkatkan minat mereka untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. Berdasarkan hasil olahan data, untuk hipotesis 7 (H7), tidak terdapat perbedaan dari t-value ketika di uji dengan dan tanpa variabel moderasi. Hal tersebut mengindikasi bahwa variabel perceived behavioral control tidak memoderasi sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik dan minat beli (purchase intention). Jadi, ada atau tidaknya perceived behavioral control tidak menguatkan atau pun melemahkan sikap untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat beli (purchase intention). Dengan begitu maka H7 DITOLAK. 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, sikap (attitude) terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik tidak dipengaruhi secara positif oleh kesadaran akan kesehatan (health consciousness). Hasil ini memberikan implikasi bahwa walaupun konsumen sadar akan kesehatannya, hal tersebut tidak mempengaruhi sikap mereka terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik secara langsung. Mayoritas responden beranggapan bahwa kesadaran akan kesehatan lebih berkaitan dengan cara seseorang mengkonsumsi makanan dan kegiatan fisik yang dilakukan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, sikap (attitude) terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh kesadaran akan lingkungan (environmental consciousness). Hasil ini memberikan implikasi bahwa kesadaran akan lingkungan akan membuat konsumen lebih pro lingkungan dan mengekspresikannya dengan sikap positif untuk membeli produk yang lebih ramah lingkungan seperti produk perawatan diri berbahan organik. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, sikap (attitude) terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh kesadaran akan penampilan (appearance consciousness). Hasil ini memberikan implikasi bahwa penggunaan bahan kimia, yang dapat mengurangi keindahan kulit dan rambut, minim penggunaanya pada

12 produk perawatan diri berbahan organik. Maka itu konsumen memiliki sikap positif untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik untuk menjaga penampilan tubuh agar terlihat lebih indah dan natural, karena produk tersebut minim penggunaan bahan kimia (Tirone, 2007). Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, minat beli (purchase intention) produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh sikap (attitude) terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa di antara empat minat beli pada penelitian ini (sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan pengalaman dengan produk-produk organik lainnya), sikap adalah prediktor yang paling signifikan dan kuat dari minat beli produk perawatan diri berbahan organik. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, minat beli (purchase intention) produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh norma subjektif. Hal ini memberikan implikasi bahwa pengaruh atau pendapat positif individu atau kelompok referen yang dianggap penting oleh konsumen akan produk perawatan diri berbahan organik dapat membuat konsumen memiliki minat beli (purchase intention) yang positif pula terhadap pembelian produk perawatan diri berbahan organik. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, minat beli (purchase intention) produk perawatan diri berbahan organik secara positif dipengaruhi oleh perceived behavioral control konsumen atas pembelian produk perawatan tubuh berbahan organik. Hasil ini menempati urutan kedua sebagai prediktor minat beli yang paling kuat setelah sikap. Hal ini memberikan implikasi bahwa ketika konsumen yakin bahwa mereka memiliki sumber daya seperti waktu dan uang yang lebih untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik, maka persepsi mereka terhadap kontrol yang dimiliki juga ikut meningkat dan secara positif meningkatkan minat mereka dalam membeli produk perawatan diri berbahan organik tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Universitas Indonesia, perceived behavioral control tidak memiliki pengaruh moderasi apapun, baik secara positif maupun negatif terhadap variabel sikap (attitude) akan pembelian produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat beli (purchase

13 intention). Hal tersebut memberikan indikasi bahwa perceived behavioral control dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh apapun, baik pengaruh yang melemahkan ataupun menguatkan. Artinya perceived behavioral control tidak memoderasi secara positif sikap (attitude) akan pembelian produk perawatan diri berbahan organik terhadap minat beli. 7. SARAN Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa evaluasi konsumen akan dampak kesadaran lingkungan (environmental consciousness) pada suatu produk perawatan diri berbahan organik memiliki pengaruh paling kuat sehingga hal tersebut akan mempengaruhi sikap untuk membeli. Bahkan terkait dalam produk kecantikan atau produk perawatan diri, kesadaran akan lingkungan memiliki peran yang lebih penting daripada kesadaran akan penampilan (appearance consciousness) akan sikap positif untuk membeli produk perawatan diri berbahan organik. Oleh karena itu disarankan bagi para pemasar dan retailer untuk memperkuat positioning produknya sebagai produk perawatan diri yang ramah lingkungan dan tidak membahayakan. Pada strategi pemasaran, penekanan akan minimnya penggunaan bahan kimia dan menginformasikan dengan lebih detail mengenai bahan yang terkandung dalam produk perawatan diri organik tersebut, serta manfaatnya bagi penampilan diri, seperti misalnya mengandung antioksidan yang efektif melawan perusak kulit dan polusi lingkungan sehingga dapat menyempurnakan penampilan, mungkin akan meningkatkan sikap yang positif bagi konsumen untu membeli produk perawatan diri berbahan organik tersebut. Saran untuk Penelitian Selanjutnya: 1. Sampel yang diambil sebagian besar dari kalangan mahasiswa, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel yang lebih variatif seperti pekerja (selain mahasiswa) dan ibu rumah tangga. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih besar sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan untuk konsumen produk perawatan diri berbahan organik. Selain itu sampel sebaikanya baik lebih variatif secara geografis dan demografis, tidak hanya penelitian ini yang hanya mengambil sampel mahasiswa, khusunya Universitas Indonesia.

14 3. Pertanyaan kuesioner pada screening question seharusnya mencantumkan contoh komposisi produk perawatan diri berbahan organik, agar tidak bias dalam pemahaman produk perawatan diri berbahan organik. 4. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya tidak dilakukan screening question yang membatasi pengambilan sampel hanya pada responden yang mengetahui produk perawatan diri berbahan organik. Dengan begitu diharapkan akan memperkaya hasil dari penelitian. 5. Penelitian selanjutnya dapat menjadikan variabel norma subjektif (subjective norm) sebagai variabel moderasi untuk melihat apakah tekanan sosial dari kelompok referen dan orang yang dianggap penting oleh responden memoderasi hubungan sikap dan minat beli. 8. KEPUSTAKAAN Ajzen, I. (2005). Attitude, Personality and Behavior.New York: McGraw Hill education. Ajzen, I. dan M. Fishbein. (2010). Predicting and Changing Behavior. New York: Taylor and FrancisGroup, LLC. Ajzen, I. (2005). Attitude, Personality and Behavior.New York: McGraw Hill education. Ajzen, I. dan M. Fishbein. (2010). Predicting and Changing Behavior. New York: Taylor and FrancisGroup, LLC. Albert Wenben Lai. (1995). Consumer Values, Product Benefits and Customer Value: A Consumption Behavior Approach, in Advances in Consumer Research. Vol 22: Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Grant, John. (2007). The Green Marketing Manifesto. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex, England. Hidayat, W. dan Nugroho, A.A. (2010). Studi Empiris Theory of Planned Behavior dan Pengaruh Kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. 12, Hillhouse, J., Turrisi, R., & Kastner, M. (2000). Modeling tanning salon behavioral tendencies using appearance motivation, self-monitoring and the theory of planned behavior. Health Education Research, 15(4), Hong, Hyehyun. (2011). Scale Development for Measuring Health Consciousness: Reconceptualization, university of missouri Hong, Hyehyun. (2011). Scale Development for Measuring Health Consciousness: Reconceptualization, university of missouri

15 Jaolis, F. (2011). Profil Green Consumers Indonesia: Identifikasi Segmen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Green Products. 2, 1, Kim, H.Y., dan Chung, J. E. (2011). Consumer Purchase Intention For Organic Personal Care Products, 28, Moisander, J.(2007). Motivational complexity of green consumerism. International Journal of Consumer Studies, 31(4), doi: /j x Mosainder, J. and Personen, S. (2002). 'Narratives of sustainable ways of living: constructing the self and other as green consumer'. Management Decision. 40(4), Tirone, A. (2007, October 25). Natural & body care drivers growth, insidecosmeceuticals, Retrieved from research.html Tjahjono, H.K. dan Ardi, H. (2008). Kajian Niat Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk Menjadi Wirausaha. 16, 1, Wijanto, Setyo Hari. (2008). Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8 (1st ed). Yogyakarta: Graha Ilmu. Zheng, Y. (2010). Past purchase and intention to purchase in e-commerce The mediation of social presence and trust. 37,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan secara umum bahwa penelitian yang dilakukan sebelumnya di Amerika oleh Kim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA OLEH : SHEILA SEMIARDI 3103010127 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: perceived deception, consumer satisfaction, consumer s loyalty intentions, consumer attitude toward internet.

ABSTRACT. Keywords: perceived deception, consumer satisfaction, consumer s loyalty intentions, consumer attitude toward internet. ABSTRACT Consumer perception arises because of his experience to an event. Consumer dissatisfaction because negative perceptions will impact on consumer loyalty intentions. This study aimed to determine

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang.

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang. Peranan Kepuasan Pelanggan dalam Memediasi Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk dan Jasa Larissa Skin Care di Jember (The Role of Customer Satisfaction In

Lebih terperinci

TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA

TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA No. Mhs.: 155002466/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang menyatakan sikap berpengaruh positif terhadap minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat perilaku ramah lingkungan kini menjadi tren di kalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. membuat perilaku ramah lingkungan kini menjadi tren di kalangan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kosmetik merupakan industri yang inovatif dan memiliki prospek yang menguntungkan dilihat dalam tingkat penjualan maupun permintaan dari konsumen yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok merupakan salah satu penyebab yang menimbulkan munculnya berbagai penyakit dan besarnya angka kematian. Hal ini wajar, mengingat setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (selanjutnya disingkat TPB, dikemukakan olehajzen (1991). Teori

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan. produk-produk ramah lingkungan (Joalis, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan. produk-produk ramah lingkungan (Joalis, 2011). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Landasan Teori 2.1.1. Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan Masyarakat mulai membicarakan efek negatif dari dampak produk-produk yang proses produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. produk yang ramah lingkungan (environment friendly). Sejak beberapa dekade

BAB I PENDAHUUAN. produk yang ramah lingkungan (environment friendly). Sejak beberapa dekade BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat konsumsi global yang dimulai dengan adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman, dan produk yang ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kulit saat ini merupakan isu menarik yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kulit saat ini merupakan isu menarik yang menjadi perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan kulit saat ini merupakan isu menarik yang menjadi perhatian bagi berbagai kalangan. Bukan hanya kaum wanita bahkan kaum pria mulai memperhatikan hal

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang telah berkembang sejak abad 15 16 M di Indonesia. Formulasi jamu yang diracik, menunjukkan kehebatan pengetahuan nenek

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE i ii iii PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa tesis dengan judul:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam penelitian, perumusan hipotesis, dan model penelitian. Berikut ini penjelasan dari masing - masing sub

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST

PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST TERHADAP PURCHASE INTENTIONS (Studi pada Niat Beli Konsumen terhadap Makanan Organik di Kota Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab 4, disertai dengan hubungannya dengan teori penunjang, data-data empiris, hipotesis penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR ANALISIS MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN THEORY PLANNED BEHAVIOR Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER

ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER digilib.uns.ac.id ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER (Studi kasus produk kosmetik Larissa

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ahmad Farras Adibuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, pertanian, ekonomi dan bisnis, telah menjadi issue sentral di

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, pertanian, ekonomi dan bisnis, telah menjadi issue sentral di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan lingkungan dan kesehatan yang secara langsung dan tidak langsung diakibatkan oleh aktivitas manusia, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang deskripsi responden, pengujian instrumen penelitian, pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan terhadap data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Green product atau juga dikenal dengan istilah ecological product atau environmental

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Green product atau juga dikenal dengan istilah ecological product atau environmental BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green Product Green product atau juga dikenal dengan istilah ecological product atau environmental friendly product adalah produk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Green Product Quality, Green Corporate Image, Green Customer Satisfaction, Green Customer Loyalty. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Green Product Quality, Green Corporate Image, Green Customer Satisfaction, Green Customer Loyalty. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of quality green products, and green on green image coporate customer loyalty is mediated by green customer satisfaction. Collection method in this study

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan 302 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Pendahuluan Pada bab lima ini disampaikan simpulan hasil penelitian serta kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan keterbatasan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH ENVIRONMENTAL BEHAVIOR TERHADAP GREEN PURCHASING BEHAVIOR (Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kabupaten Purworejo)

PENGARUH ENVIRONMENTAL BEHAVIOR TERHADAP GREEN PURCHASING BEHAVIOR (Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kabupaten Purworejo) PENGARUH ENVIRONMENTAL BEHAVIOR TERHADAP GREEN PURCHASING BEHAVIOR (Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kabupaten Purworejo) Imroatul fauziyah (iimfauziyah@yahoo.co.id) Endah Pri Ariningningsih, S.E,

Lebih terperinci

THEORY OF REASONED ACTION

THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2014, p : 58-66 Vol. 7, No. 1 ISSN : 1907-6037 ANALISIS NIAT BELI ASURANSI JIWA PADA MAHASISWA: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Novie Astri Pratiwi 1, Hartoyo 1*) 1

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASARAN HIJAU TERHADAP CITRA MEREK DAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINERAL ADES PADA MAHASISWA DI JEMBER

PENGARUH PEMASARAN HIJAU TERHADAP CITRA MEREK DAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINERAL ADES PADA MAHASISWA DI JEMBER PENGARUH PEMASARAN HIJAU TERHADAP CITRA MEREK DAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINERAL ADES PADA MAHASISWA DI JEMBER Asteni Aji, Sudaryanto 1, dan Sriono 1 Universitas Jember, sudaryanto.fe.unej@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA Oleh : MIFTAHUL MUNIR Dosen Fak. Ekonomi UNISKA ABSTRAK Saat ini banyak sekali bermunculan

Lebih terperinci

The Psychology of Entrepreneurship

The Psychology of Entrepreneurship The Psychology of Entrepreneurship Bagaimana individu memutuskan menjadi seorang entrepreneur dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi? Dua faktor yang mempengaruhi berwirausaha (Suryana, 2001): Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sektor pajak merupakan sektor yang sangat diandalkan oleh pendapatan Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelestarian lingkungan telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh adanya kekhawatiran akan ancaman bencana

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER 45 Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2016, 01, 45-50 APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER Fea Prihapsara 1* dan Fatimah Dwi Kustati 1 1 D3 Farmasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Grand Theory Theory Reasoned Action (TRA) Sumber: Fishben dan Ajzen (1975) dalam Vijayan et al,. (2005) Gambar 2.1. Model Theory Reasoned Action TRA menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi di semua sektor, baik industri, bisnis, maupun pemerintahan bergantung pada sistem informasi dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan komputer

Lebih terperinci

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion 1 Tivanny Salliha P 2

Lebih terperinci

PENGARUH EXPERIENTIAL ATTITUDE

PENGARUH EXPERIENTIAL ATTITUDE PENGARUH EXPERIENTIAL ATTITUDE TERHADAP RECOMMENDATION INTENTION MELALUI EXPERIENTIAL SATISFACTION DAN REPURCHASE INTENTION PADA KONSUMEN AIR ASIA DI SURABAYA Konsentrasi: Pemasaran OLEH: ADRIAN HARTONO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh green marekting terhadap keputusan pembelian dan implikasinya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pembajakan produk digital, sikap, kemampuan, kewajiban moral, niat, attitude, perceived behavioral control, moral obligation

ABSTRAK. Kata kunci: pembajakan produk digital, sikap, kemampuan, kewajiban moral, niat, attitude, perceived behavioral control, moral obligation ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Attitude, Perceived Behavioral Control, dan Moral Obligation pada Intentions Pembajakan Produk Digital (Studi Kasus; Software, DVD, CD, MP3, dan VCD). Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan merupakan sarana elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, pencarian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya. 61 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. 1. Persepsi kualitas berpengaruh positif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene

ABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene ABSTRAK Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil di Indonesia adalah faktor perilaku mengabaikan oral hygiene saat kehamilan. Intensi dianggap dapat melihat faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli 71 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : 1. Citra Merek, dan Kepercayaan secara

Lebih terperinci

Investigasi Keinginan Konsumen Wanita Membeli Produk Green Skincare dengan Model Pro- Environmental Planned Behavior

Investigasi Keinginan Konsumen Wanita Membeli Produk Green Skincare dengan Model Pro- Environmental Planned Behavior JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-252 Investigasi Keinginan Konsumen Wanita Membeli Produk Green Skincare dengan Model Pro- l Planned Behavior Puspita GC., Noer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis

Lebih terperinci

ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mewujudkan kelangsungan dan peningkatan pembangunan nasional, masalah pembiayaan Negara menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji. Sejauh ini Negara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN III.

METODE PENELITIAN III. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan responden mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Metode sampling yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR Khairil Hamdi 1122003025 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian ABSTRAK Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Citra merek adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia Maludin Panjaitan Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia Jalan Hang

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang terkait secara sistematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) (Cooper dan Schindler,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

ANTESEDEN DARI NIAT PERILAKU PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

ANTESEDEN DARI NIAT PERILAKU PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN ANTESEDEN DARI NIAT PERILAKU PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN Giri Prahasta Luki Adiati Pratomo Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti luki.adiati@trisakti.ac.id ABSTRACT This research aims to examine

Lebih terperinci

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement ABTRACT In general, Otomotif industry in Indonesia now has experiencing growth. Astra Honda Motor company is the one of companies that runs in otomotif field.the product is Honda Beat wich targeting adult

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Jika melihat hasil pengolahan data yang ada pada bab 4, web banner online store blibli.com cukup baik. Responden menyadari dan mengenali akan kehadiran web

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI INTENSI SAFETY RIDING BEHAVIOR PADA MAHASISWA MENGENDARA MOTOR DI UNIVERSITAS PADJADJARAN DESTYA FINIARTY ABSTRACT

STUDI MENGENAI INTENSI SAFETY RIDING BEHAVIOR PADA MAHASISWA MENGENDARA MOTOR DI UNIVERSITAS PADJADJARAN DESTYA FINIARTY ABSTRACT STUDI MENGENAI INTENSI SAFETY RIDING BEHAVIOR PADA MAHASISWA MENGENDARA MOTOR DI UNIVERSITAS PADJADJARAN DESTYA FINIARTY ABSTRACT Safety riding atau keselamatan berkendara merupakan suatu usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar)

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) TESIS Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

Oleh: DINA MISBAHUL ARIFAH NIM: S

Oleh: DINA MISBAHUL ARIFAH NIM: S PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP NIAT UNTUK BERPERILAKU TIDAK PATUH DAN KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Survei pada Karyawan Perusahaan Swasta di Surakarta Tahun 2010) TESIS Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI RISIKO DAN KEPERCAYAAN PADA NIAT BELI PRODUK HIJAU

PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI RISIKO DAN KEPERCAYAAN PADA NIAT BELI PRODUK HIJAU PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI RISIKO DAN KEPERCAYAAN PADA NIAT BELI PRODUK HIJAU (Studi pada Niat Beli Kulkas Ramah Lingkungan di Surakarta) Diajukan untuk Melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan

FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan FOKUS MANAJERIAL Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jurnal online: http://fokusmanajerial.org Model Theory of Planned Behavior (TPB) Untuk Memprediksi Niat Mahasiswa Melakukan

Lebih terperinci

Pengkuran Perilaku berdasarkan Theory of Planned Behavior

Pengkuran Perilaku berdasarkan Theory of Planned Behavior Pengkuran Perilaku berdasarkan Theory of Planned Behavior Hawa'im Machrus Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Abstract This paper aimed to explain the measurement

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG Muhammad Saifuddin Gehapasa *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

ASTIA CHOLIDA ABSTRAK

ASTIA CHOLIDA ABSTRAK STUDI MENGENAI INTENSI MENGGUNAKAN KEMASAN AIR MINUM PAKAI ULANG SEBAGAI PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ASTIA CHOLIDA ABSTRAK Kebutuhan air minum adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai variabel penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. 3.1. Variabel Penelitian Varibel

Lebih terperinci

Fokus Manajerial Vol. 11, No. 2, 2012:

Fokus Manajerial Vol. 11, No. 2, 2012: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU, DAN NORMA SUBJEKTIF PADA NIAT BELI KOSMETIK ORGANIK: STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ERIYANI Fakultas Ekonomi UNS WIYONO Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA TESIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA THOMAS BAGUS BUDI PRAKOSO 145002271/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 47 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), maka dapat ditarik kesimpulan untuk memprediksi perilaku calon konsumen dalam

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Lifestyle segmentation, product attributes. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Lifestyle segmentation, product attributes. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Often marketers have the difficulty to measure the consumers behavior in their interest to product/services. Therefore Sour Sally approach and apply it to the lifestyle attributes of its products.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Theory of Planned Behavior (TPB) Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL COGNITIVE BASED TRUST, AFFECTIVE BASED TRUST DAN FAMILIARITY TERHADAP NIAT BELI MELALUI TRUST KONSUMEN PADA WEBSITE RETAILER

PENGARUH VARIABEL COGNITIVE BASED TRUST, AFFECTIVE BASED TRUST DAN FAMILIARITY TERHADAP NIAT BELI MELALUI TRUST KONSUMEN PADA WEBSITE RETAILER PENGARUH VARIABEL COGNITIVE BASED TRUST, AFFECTIVE BASED TRUST DAN FAMILIARITY TERHADAP NIAT BELI MELALUI TRUST KONSUMEN PADA WEBSITE RETAILER OLEH : MARCEL PRILANO SUCIPTO 3103012113 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS JALUR EFEKTIVITAS PROGRAM KAWAL AIR SUSU IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TESIS

ANALISIS JALUR EFEKTIVITAS PROGRAM KAWAL AIR SUSU IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TESIS ANALISIS JALUR EFEKTIVITAS PROGRAM KAWAL AIR SUSU IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TESIS Disusun sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

Arie Eko Cahyono. Universitas Jember

Arie Eko Cahyono. Universitas Jember PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI VARIABEL INTERVENING TEORI PERILAKU TERENCANA TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER Arie Eko Cahyono.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci