ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MITRA ANDALAN SATKOMINDO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MITRA ANDALAN SATKOMINDO"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MITRA ANDALAN SATKOMINDO Rini Meilinda Zulkarnain, MZ. Widodo This thesis aims to determine the application of the recognition of revenues and expenses on the fairness of financial statements and whether the methods used are in accordance with the Financial Accounting Standards. Jakarta The method used is a qualitative research method. The data used in this research is secondary data (financial statement of PT Mitra Andalan Satkomindo Years ). The results obtained by treatment of the recognition of revenues and expenses of PT Mitra Andalan Satkomindo said is not in accordance with Financial Accounting Standards because it still uses the cash basis method, whereby revenue is recognized when cash is received and expenses are recognized when cash is excluded. The conclusion of this research is PT Mitra Andalan Satkomindo has been applying cash basis method in the recognition of revenue and expenses not in accordance with Financial Accounting Standards. There are discrepancies in the presentation of financial statements because the company only presents the income statement only. Then there are also discrepancies in the treatment of the recognition of income and expenses Financial Accounting Standards with PT Mitra Andalan Satkomindo which resulted in 2013 PT Mitra Andalan Satkomindo experienced overstated Rp million and in 2014 also had overstated Rp million. Advice can be given by the author is better in terms of the recognition of revenues and expenses of PT Mitra Andalan Satkomindo using the accrual basis. Recording the recognition of revenues and expenses based on the cash basis is not appropriate with the Financial Accounting Standards for revenue and expenses are not recognized in a period should be. So as long as PT Mitra Andalan Satkomindo based on primary data obtained by the authors do not describe the accuracy of the financial information. With accrual transactions are recorded and reported on the events and not when cash is paid (received). In presenting the financial statements of PT Mitra Andalan Satkomindo should also make the Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in Equity, Cash Flow Statement, and Notes to Financial Statements. Thus financial reports can provide accurate financial information about the financial position. Then the company must implement accrual basis at each recording transactions in order not to cause a disparate impact on the treatment of income and expenses that their income and expenses reported in the condition (overstated) than necessary. 1

2 2 PENDAHULUAN Diantara berbagai kebijakan perusahaan, salah satu fungsi penting adalah bagaimana pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan. Fungsi ini dikatakan cukup penting karena sumber laba perusahaan berasal dari pendapatan dan beban sehingga perlu diketahui pengakuan atas pendapatan dan beban bagi perusahaan agar tidak terjadi kesalahan pencatatan. Untuk perusahaan kecil dan memiliki jumlah penjualan terbatas, pengakuan atas pendapatan dan beban bukanlah masalah rumit. Tetapi bagi perusahaan besar dalam skala penjualan besar, pengakuan pendapatan dan beban telah menjadi masalah rumit dan kompleks. Secara umum, laba merupakan selisih antara keseluruhan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, pendapatan dan beban merupakan unsur penting dalam menyajikan informasi dalam laporan keuangan. Oleh sebab, itu diperlukan adanya pengakuan yang tepat terhadap unsur pendapatan dan beban. Dalam konsep pendapatan permasalahan utamanya yaitu bagaimana menentukan saat pengakuan pendapatan, jika penerapan pendapatan sesuai transaksi dan sesuai Standar Akuntansi Keuangan maka pendapatan yang diterapkan dapat dikatakan wajar. Selain pendapatan, beban juga merupakan faktor yang mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Dimana beban juga diakui dalam laporan laba rugi berkaitan dengan manfaat ekonomi dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan handal. Ketepatan pencatatan beban tergantung pada ketepatan pengklasifikasian beban yang diterapkan perusahaan. Pemilihan metode maupun tekhnik dalam akuntansi dapat berpengaruh terhadap pengakuan pendapatan dan beban, hal ini tergantung kebijakan perusahaan. Dalam pelaporan keuangan yang menjadi pusat perhatian dalam laporan laba rugi adalah angka-angka pendapatan, beban dan laba hal ini sangat mempengaruhi ketepatan dalam pengakuan pendapatan. Dengan demikian laporan keuangan harus disajikan secara layak posisi keuangan perusahaan. Pengakauan pendapaatan pada PT MAS, belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Dimana pendapatan atas pemberian jasa yang diakui oleh perusahaan sebagai pendapatan pada saat kas diterima. Seharusnya pendapatan tersebut diakui pada saat jasa diberikan walaupun kas belum diterima. Begitu juga dengan beban yang diakui oleh perusahaan sebagai beban pada saat kas dikeluarkan. Seharusnya beban tersebut juga diakui pada saat terjadinya transaksi walaupun belum terjadi pengeluaran kas. LANDASAN TEORI Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 1 (2012) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara, laporan arus kas, dan laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, di samping itu juga segmen industri dan geografis serta pengungkapan perubahan harga.

3 Ada beberapa karakteristik umum penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (2012). Karakteristik tersebut adalah: 1. Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan. 2. Kelangsungan usaha 3. Dasar akrual 4. Matrealitas dan penggabungan 5. Saling hapus 6. Frekuensi pelaporan 7. Informasi komparatif 8. Konsistensi penyajian Menurut Ikatan Akuntan Indonesia yang dituangkan dalam PSAK No. 1 (2012) mengemukakan bahwa: Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: 1. Aset 2. Liabilitas 3. Ekuitas 4. Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian 5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik 6. Arus kas Sesuai dengan definisi pendapatan di PSAK 23 (Revisi 2012) pendapatan adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk kotor dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan diukur dengan satuan moneter (uang), yang harus menunjukkan nilai tukar barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika terdapat potongan penjualan tunai, retur penjualan maka yang diakui adalah pendapatan netto yang diterima. Karena potongan penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga jual diperlakukan sebagai pengurang pendapatan bukan sebagai komponen biaya. Pendapatan jasa dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak kontrak jasa yang pelaksanaannya mencakup beberapa periode akuntansi, seperti halnya kontrak jangka panjang di industri konstruksi. Pendapatan untuk kontrak yang penyelesaiannya meliputi beberapa periode akan diakui dengan mengacu pada tingkat penyelsaian dari jasa yang diberikan. Metode ini sering disebut dengan metode persentase penyelesaian. Dalam pengakuan pendapatan jasa, titik paling kritikal berada pada pemberian jasa yang diberikan. Pendapatan diakui dalam periode akuntansi pada saat jasa diberikan. Jika hasil transaksi tidak diestimasi dengan andal dan kemungkinan biaya yang terjadi dapat dipulihkan, maka pendapatan jasa tidak dapat diakui dan biaya yang timbul diakui sebagai beban. 1. t. 3

4 Ada tiga pendekatan yang mengakui pendapatan berdasarkan diterimanya uang tunai, yaitu: a. Installment sales method Metode ini mengakui pendapatan pada saat kas diterima bukan pada saat penjualan. Jadi penerimaan kas bukanlah critical event, tetapi merupakan titik penjualan penting yang telah selesai dalam proses penghasilan laba. Umumnya kontrak dengan metode ini meliputi adanya uang muka atau tidak sama sekali, dan pembayaran dilakukan sepanjang kontrak tersebut, kemungkinan besar terjadi kegagalan pada tahun-tahun awal karena investasi yang kecil yang dilakukan oleh pembeli dan karena harga pasar yang tidak stabil. b. Cost recovery method Dengan metode ini, tidak ada pendapatan yang diakui pada saat penjualan sampai biaya dari item yang dijual ditutupi dengan adanya penerimaan kas. Dengan demikian semua penerimaan sesudahnya dilaporkan sebagai pendapatan. Karena semua biaya-biayanya telah ditutupi, pengakuan pendapatan setelah cost recovery merupakan laba. c. Cash method Metode ini digunakan bila kemungkinan kecil menemukan atau mendapatkan biaya-biaya produk atau jasa. Metode ini cocok untuk kontrak jasa dengan biaya awal yang tinggi da adanya ketidakpastian untuk memperoleh harga kontrak tersebut. Pada metode ini semua biaya ditetapkan sebagai beban pada saat terjadinya dan pendapatan diakui pada saat perolehannya. Metode pengakuan pendapatan dan beban ini cocok bila kemungkinan terjadinya kerugian pada kontrak tidak dapat diestimasi pada tingkat tertentu. Ada beberapa alternatif dasar pengukuran beban menurut Standar Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Biaya historis 2. Biaya kini (current cost) 3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realizable or statement value) 4. Nilai sekarang (present value) Keempat alternatif dasar pengukuran tersebut di atas yang sering digunakan adalah alternatif pertama yaitu biaya historis, yang juga biasanya digabungkan dengan pengukuran yang lain. Umumnya beban diakui pada saat terjadinya penurunan nilai atau tidak ada lagi manfaat dimasa yang akan datang. Beban juga dapat diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas, apabila perusahaan menggunakan metode kas atau cash basis. Ada beberapa metode pengakuan beban yaitu sebagai berikut : 1. Penandingan langsung (Direct Matching) 2. Pengakuan segera (Immediate Recognition) 3. Alokasi yang sistematik dan rasional Dengan demikian pengakuan suatu beban akan bersamaan dengan digunaknnya barang atau jasa dalam proses memperoleh pendapatan, juga dapat diakui setelah penggunaan barang dan jasa atau dalam keadaan yang luar biasa dapat juga diakui sebelum penggunaan barang dan jasa. 4

5 5 Dalam PSAK No. 1 (2012) dinyatakan bahwa entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan diakui ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan di kerangka dasar. Dengan kata lain pengakuan beban menurut PSAK No. 1 diakui dengan menggunakan metode dasar akrual (accrual basis). Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih andal dan relevan. Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri. Klasifikasi berdasarkan fungsi beban atau biaya penjualan dan mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan. Sekurang-kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualannya berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban lain. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan, namun pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang. Gambar I Kerangka Konseptual PT MAS Pengakuan Pendapatan dan Beban Versi Perusahaan Versi SAK Bandingkan Sesuai Kewajaran Laporan Keuangan Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016)

6 6 METODOLOGI PENELITIAN Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini pelakukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dan diperoleh dengan mengadakan tanya jawab sambil tatap muka antara pewawancara dengan karyawan divisi akuntansi. b. Dokumentasi, penulis mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku dan melakukan penelitian terhadap dokumen-dokumen dan laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan, laporan laba rugi periode Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Dalam menganalisa data yang dikumpulkan, penulis menggunakan metode analisis kualitatif yaitu dengan: 1. Meneliti dan membahas data laporan keuangan PT MAS periode tahun Menganalisis serta membandingkan kenyataan dalam perusahaan dengan teori yang ada pada Standar Akuntansi Keuangan. 3. Kemudian dari analisis ini ditarik suatu kesimpulan dan saran-saran. ANALISA DAN PEMBAHASAN PT MAS bergerak di bidang telekomunikasi jaringan via satelit atau terestrial yaitu berupa pengadaan barang, jasa instalasi, dan pembuatan jaringan hotspot internet indoor maupun outdoor. Perusahaan ini juga menyediakan jasa membangun jaringan hotspot (Wireless) Internet yang mana pelanggan dapat menggunakan internet tanpa memakai kabel, dan posisinya dapat berpindah-pindah di dalam area cakupan sinyal hotspot yang sudah di tentukan. Hal ini meliputi beberapa pekerjaan, antara lain survey lokasi, pengadaan perangkat radio wireless, instalasi, test dan comisioning, dan Maintenance. Jasa yang disediakan oleh PT MAS antara lain sebagai berikut: 1. HomiNet (Rt/Rw Net): Membuat jaringan Internet di perumahan-perumahaan. 2. SohoNet: Small office home office artinya membangun jaringan internet di kantorkantor, ruko-ruko, dan rumah kantor. 3. BofoNet: Big office factory office ini membangun jaringan internet di kantor-2 besar di instansi Pemerintahan, maupun swasta. Serta di Pabrik-pabrik atau di kawasan industry. 4. Home Monitoring: menumpangkan sistim camera survailance kedalam layanan internet di rumah, kantor dll. Sehingga pengguna dapat memantau situasi rumah, kantor dan tempat strategis lainnya dari manapun melalui akses internet. Membangun jaringan komunikasi, dan internet jarak jauh, artinya menghubungkan antara 2 titik lokasi atau lebih sebuah jaringan yang jarak sangat jauh, misalkan dari kota 1 ke kota lain. dari pulau jawa ke Sumatra atau Jawa ke Papua. Jaringan ini bisa di hubungkan via, radio micro wave, Vsat (perangkat Satelit), atau FO (fiber optic).

7 Kebijakan dan prosedur perusahaan menetapkan aturan-aturan mengenai kegiatan dan perilaku dalam suatu perusahaan dan merinci tanggung jawab karyawan maupun perusahaan. Kebijakan dan prosedur adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Kebijakan perusahaan bermanfaat untuk menentukan arah dan ruang lingkup tindakan perusahaan serta melindungi kepentingan perusahaan. Prosedur perusahaan bermanfaat sebagai sarana bagi para karyawan untuk menerapkan kebijakan perusahaan. 1. Prosedur Registrasi Pelanggan HomiNet dan SohoNet Untuk melakukan registrasi layanan HomiNet dan SohoNet, penulis uraikan beberapa prosedur registrasinya sebagai berikut: a. PT MAS melakukan penawaran kepada calon pelanggan dengan memberikan brosur. Contoh brosur yang telah diberikan PT MAS dapat dilihat pada lampiran 1. b. Jika calon pelanggan berminat menggunakan layanan jaringan internet, PT MAS akan membuatkan PO (Purcase Order) dan pelanggan menentukan tanggal pemasangan instalasi. Contoh PO yang telah diberikan oleh PT MAS c. Setelah disetujui oleh kedua belah pihak, PT MAS melakukan instalasi jaringan internet kepada pelanggan. d. PT MAS memberikan masa trial selama 1 minggu kepada pelanggan. e. Setelah masa trial berlalu dilakukan pembayaran jasa instalasi dan jasa sewa bulan pertama oleh pelanggan kepada PT MAS. 2. Prosedur Registrasi Pelanggan BofoNet. Untuk melakukan registrasi layanan BofoNet, penulis uraikan beberapa prosedur registrasinya sebagai berikut: a. PT MAS melakukan penawaran kepada calon pelanggan. Contoh surat penawaran yang telah diberikan PT MAS dapat dilihat pada lampiran 6. b. Setelah mendapatkan surat balasan dari pelanggan dan pelanggan berminat menggunakan layanan jaringan internet, maka PT MAS dengan Pelanggan menandatangani surat perjanjian kontrak kerja. c. PT Mitra Andalan Satkomindo akan membuatkan PO (Purcase Order) dan pelanggan menentukan tanggal pemasangan instalasi. Contoh PO yang telah diberikan oleh PT MAS. d. Setelah disetujui oleh kedua belah pihak, PT MAS melakukan instalasi jaringan internet kepada pelanggan. e. PT MAS memberikan masa trial selama 1 minggu kepada pelanggan. f. Setelah masa trial berlalu dilakukan pembayaran jasa instalasi dan jasa sewa bulan pertama oleh pelanggan kepada PT MAS. 3. Prosedur Penagihan Kepada Pelanggan Dalam melakukan penagihan PT MAS mempunyai beberapa prosedur. Berikut penulis uraikan prosedur penagihannya: a. Setiap tanggal 1 peruhaan mencetak dan menerbitkan invoice dan faktur pajak kepada pelanggan. b. Setiap tanggal 5 PT MAS dan faktur pajak kepada pelanggan menggunakan jasa kurir pribadi. c. Pembayaran kepada PT MAQS dimulai tanggal pada bulan bersangkutan melalui transfer ke Bank Mandiri atau BCA. 7

8 8 d. Setelah transfer, pelanggan wajib konfirmasi kepada PT MAS dengan menunjukkan bukti transfer. HASIL PENELITIAN Sumber Pendapatan Perusahaan PT MAS adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi jaringan via satelit maka pendapatan bersumber dari: 1. Pendapatan sewa. Pendapatan sewa yang dimaksud oleh PT MAS adalah pendapatan yang bersumber dari penagihan invoice kepada pelanggan atas jasa sewa link. 2. Pendapatan instalasi. Pendapatan instalasi yang dimaksud oleh PT MAS adalah pendapatan yang bersumber dari penagihan invoice kepada pelanggan atas jasa instalasi link. 3. Pendapatan lain-lain (bunga bank) adalah pendapatan diperoleh dari nilai bunga pada kas atau dana yang disimpan oleh PT MAS pada bank yang digunakan. Dalam hal ini PT MAS menggunakan rekening Bank Mandiri dan Bank BCA sebagai sarana transaksi keuangannya. Kebijakan Akuntansi Atas Pengakuan Pendapatan Jasa yang diberikan oleh PT MAS adalah Jasa sewa link dan instalasi link. PT MAS menggunakan metode cash basis dalam pencatatan pengakuan pendapatan. Penggunaan metode ini dinilai lebih menguntungkan karena laporan keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut dibuat. Dengan kata lain, perusahaan akan mencatat penjualan yang dilakukan ketika perusahaan menerima uang atau kas dari pelanggan. 1. pencatatan. Pada saat penerimaan kas atas jasa sewa dan instalasi link, perusahaan melakukan pencatatan akuntansi yaitu dengan menjurnal. 2. Pada saat perusahaan mengajukan invoice kepada customer atas jasa sewa dan instalasi link, perusahaan tidak melakukan Kas Rp. xxxx Pendapatan Rp. xxxx Pendapatan perusahaan setiap bulannya berubah-ubah sesuai dengan pendapatan atau penerimaan kas dari setiap customer. Pendapatan pada PT MAS diakui berdasarkan metode cash basis yaitu mengakui pendapatan yang hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Pendapatan Instalasi Pendapatan instalasi yang dimaksud oleh PT MAS adalah pendapatan yang bersumber dari penagihan invoice kepada pelanggan atas jasa instalasi link. Dalam pengakuan pedapatan instalasinya, PT MAS menggunakan metode Cash Basis dimana pendapatan diakui pada saat kas diterima. Pada tanggal 8 Juni 2014 perusahaan melakukan instalasi pada PT Rekajasa Akses dan mengeluarkan invoice INV.007/VI/14 dengan nomor faktur DPP sebesar Rp dan PPN 10% Rp PT MAS memberikan masa trial kepada 1 minggu. Kemudian PT Rekajasa Akses melakukan pembayaran pada tanggal 15 juni 2014.

9 9 Dari transaksi di atas, pada tanggal 8 Juni 2014 perusahaan tidak melakukan pencatatan. Namun pada tanggal 15 Juni 2014, perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut: Tabel 2 Jurnal Pencatatan Transaksi Pendapatan Instalasi Versi Perusahaan Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat Kas penerimaan kas 8 Juni 2014 Pendapatan Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Dalam PSAK No. 23 pendapatan diakui berdasarkan metode accrual basis yaitu pendapatan diakui pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima. Dari transaksi di atas, seharusnya perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut Tabel 3 Jurnal Pencatatan Transaksi Pendapatan Instalasi Versi PSAK No. 23 Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat Piutang invoice dikeluarkan 8 Pendapatan Juni 2014 Utang Pajak Pencatatan pada saat Kas penerimaan kas 15 Pendapatan Sum Juni 2014 ber: Hasil Olahan Penulis (2016) Setelah masa trial, pelanggan dapat menentukan apakah jaringan internet tersebut dilanjutkan atau tidak. Jika pelanggan menentukan untuk dibatalkan, dari contoh di atas maka pada tanggal 15 Juni 2014 PT MAS melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut: Tabel 4 Jurnal Pencatatan Pembatalan Instalasi Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat Pendapatan invoice dikeluarkan 8 Utang Pajak Juni 2014 Piutang Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Pendapatan Sewa Pendapatan sewa yang dimaksud oleh PT MAS adalah pendapatan yang bersumber dari penagihan invoice kepada pelanggan atas jasa sewa link. Dalam pengakuan pedapatan sewanya, PT MAS menggunakan metode Cash Basis dimana pendapatan diakui pada saat kas diterima. Pada tanggal 1 Oktober 2014 perusahaan mengeluarkan invoice INV.355/X/14 dengan nomor faktur kepada PT Rekajasa Akses DPP sebesar Rp.

10 dan PPN 10% Rp Kemudian PT Rekajasa Akses melakukan pembayaran pada tanggal 1 November 2014 sebesar Rp Dari contoh di atas, pada tanggal 1 Oktober 2014 perusahaan tidak melakukan pencatatan. Namun pada tanggal 1 November 2014, perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut: Tabel 5 Jurnal Pencatatan Transaksi Pendapatan Sewa Versi Perusahaan Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada Kas saat penerimaan kas 1 Nov 2014 Pendapatan Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Dalam PSAK No. 23 pendapatan diakui berdasarkan metode accrual basis yaitu pendapatan diakui pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima. Dari contoh di atas, seharusnya perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut: Tabel 6 Jurnal Pencatatan Transaksi Pendapatan SewaVersi PSAK No. 23 Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat invoice dikeluarkan 1 Okt 2014 Piutang Pendapatan Utang Pajak Pencatatan pada saat Kas penerimaan kas 1 Nov 2014 Pendapatan Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Metode pengakuan pendapatan pada PT MAS belum sesuai dengan PSAK No. 23 karena pendapatan tidak diakui dalam periode yang seharusnya. Dengan accrual basis transaksi dicatat dan dilaporkan pada kejadian dan bukan pada saat kas dibayar atau diterima. Kebijakan Akuntansi Atas Pengakuan Beban Seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berhubungan dengan sewa link maupun instalasi link adalah menjadi beban PT MAS. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan PT MAS adalah sebagai berikut: 1. Personnal Expense, terdiri dari biaya-biaya untuk: a. Biaya gaji tenaga ahli b. Gaji karyawan lokal c. Tunjangan hari raya 2. Biaya perangkat instalasi 3. Biaya sewa gedung

11 11 4. Biaya telepon, dan fax 5. Biaya listrik 6. Perlengkapan kantor dan fotocopy 7. Pos dan materai 8. Rumah tangga kantor dan HH 9. Keamanan dan sampah 10. Biaya Administrasi rekening giro 11. Biaya penyusutan 12. Biaya lain-lain Dalam perlakuan pengakuan beban PT MAS menggunakan metode cash basis, dimana beban diakui pada saat uang kas dibayarkan tanpa memandang apakah beban tersebut untuk satu periode akuntansi atau lebih. Dari hasil penelitian penulis pada PT MAS, maka terdapat data-data yang diperoleh sebagai acuan pengakuan beban perusahaan. Berikut penulis uraikan data-data beban PT Mitra Andalan Satkomindo pada tahun sebagai berikut: Tabel 7 Beban PT MAS Tahun Hasil Operasi Tahun 2013 Tahun 2014 Beban Pokok Penjualan Beban Administrasi&Umum Total Beban Sumber: Laporan Keuangan PT Mitra Andalan Satkomindo ( ) Sebagai contoh perusahaan menerima tagihan untuk pembayaran sewa gedung pada tanggal 25 Desember 2013 dan pembayaran biaya sewa gedung pada tanggal 5 Januari 2014 maka dengan menggunakan metode cash basis beban tersebut diakui pada tanggal 5 Januari Akibat dari pengakuan beban pada saat tanggal 5 Januari 2014 maka laba PT MAS akan lebih rendah. Pada tanggal 25 Desember 2013 perusahaan tidak melakukan pencatatan. Kemudian perusahaan melakukan jurnal pencatatan pada tanggal 5 Januari 2014 sebagai berikut: Tabel 8 Jurnal Pencatatan Transaksi Beban Versi Perusahaan Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat Beban Sewa pembayaran sewa gedung 5 Jan 2014 Kas Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Dalam PSAK No. 1 pengakuan beban diakui dengan menggunakan metode accrual basis yaitu beban diakui pada saat periode terjadinya transaksi beban. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum

12 12 dikeluarkan. Dari contoh di atas seharusnya perusahaan melakukan pencatatan dengan jurnal: Tabel 9 Jurnal Pencatatan Transaksi Beban Versi SAK Keterangan Jurnal Pencatatan Debet Rp Kredit Rp Pencatatan pada saat menerima tagihan pembayaran sewa gedung 25 Des 2013 Beban Sewa Utang Sewa Pencatatan pada saat pembayaran sewa gedung 5 Jan 2014 Utang Sewa Kas Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) Metode pengakuan beban yang digunakan oleh PT MAS belum sesuai dengan PSAK No. 1 karena beban diakui hanya pada saat kas dikeluarkan. Sehingga selama ini PT MAS berdasarkan data primer yang diperoleh penulis tidak menggambarkan keakuratan dalam memberikan informasi keuangan. Dengan accrual basis transaksi dicatat dan dilaporkan pada kejadian dan bukan pada saat kas dibayar atau diterima. Kebijakan Akuntansi Atas Pengaruh Pengakuan Pendapatan Dan Beban Terhadap Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan Di dalam laporan keuangan PT MAS terdapat laporan laba rugi perusahaan sebagai media untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan sebagai titik pangkal penafsiran keberhasilan perusahaan pada periode berikutnya dengan mendasar pada analisis masing-masing pendapatan dan beban, maka dapat disusun kecenderungannya pendapatan dan beban pada periode berikutnya. Pada Tabel 10 dan Tabel 11 PT MAS, dalam perlakuan pengakuan pendapatan dan beban menggunakan metode cash basis, dimana pendapatan diakui pada saat uang kas dibayarkan atau diterima tanpa memandang apakah pendapatan tersebut untuk satu periode akuntansi atau lebih. Hal ini menyebabkan pendapatan yang seharusnya menjadi pendapatan periode selanjutnya diakui sebagai pendapatan saat kas diterima.

13 13 Tabel 10 PT. MAS Laporan Laba Rugi Sebelum Dan Sesudah Penerapan Metode Accrual Basis Tahun 2013 Pendapatan Keterangan Cash Basis Accrual Basis Selisih Keterangan Sewa Understated Instalasi Understated Bunga Bank Jumlah Understated Beban Pokok Penjualan - Perangkat Instalasi Understated Sewa Gedung Understated Jumlah ( ) ( ) Understated Jumlah Pendapatan Sewa, Instalasi, dll Overstated Beban Administrasi&Umum - By Gaji, Lembur & THR By Telepon, Fax By Listrik ATK & Fotocopy Pos & Materai Rumah Tangga Kantor & HH Keamanan & Sampah By Admin Rek. Giro By Penyusutan By Lain-lain Jumlah ( ) ( ) - Laba Sebelum Pajak Overstated Sumber: Laporan Keuangan PT Mitra Andalan Satkomindo (2013)

14 14 Tabel 11 PT. MAS Laporan Laba Rugi Sebelum Dan Sesudah Penerapan Metode Accrual Basis Tahun 2014 Pendapatan Keterangan Cash Basis Accrual Basis Selisih Keterangan Sewa Understated Instalasi Overstated Bunga Bank Jumlah Overstated Beban Pokok Penjualan Perangkat Instalasi Overstated Sewa Gedung Understated Jumlah ( ) ( ) Understated Jumlah Pendapatan Sewa, Instalasi, dll Overstated Beban Administrasi&Umum By Gaji, Lembur & THR By Telepon, Fax By Listrik ATK & Fotocopy Pos & Materai Rumah Tangga Kantor & HH Keamanan & Sampah By Admin Rek. Giro By Penyusutan By Lain-lain Jumlah ( ) ( ) - Laba Sebelum Pajak Overstated Sumber: Laporan Keuangan PT Mitra Andalan Satkomindo (2014)

15 15 Dalam metode accrual basis, akuntansi mengakui transaksi pada saat transaksi terjadi. Apabila terjadi transaksi penjualan barang atau pengeluaran biaya, maka transaksi-transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan atau biaya, tanpa memandang apakah kas sudah sudah diterima atau dikeluarkan. Disisi lain, terdapat bagian biaya yang seharusnya menjadi beban periode selanjutnya (2014) tetapi dibebankan ke periode sebelumnya (2013) dan biaya yang seharusnya menjadi beban periode sebelumnya dibebankan pada saat kas dikeluarkan. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan antara Laporan Laba Rugi PT MAS yang menggunakan metode cash basis dengan accrual basis di atas, bahwa perlakuan akuntansi dengan basis berbeda, akan berdampak pada perubahan jumlah pendapatan dan beban. Jika laporan laba rugi dibuat pada 31 Desember 2013, maka dengan penerapan metode cash basis, tampak laba bersih sebelum pajak Rp Sedangkan, jika menerapkan metode accrual basis, maka laba bersih sebelum pajak pada tahun 2013 adalah Rp Untuk laba bersih sebelum pajak pada tahun 2014 dengan menggunakan cash basis adalah Rp Sedangkan jika menggunakan accrual basis laba bersih sebelum pajak pada tahun 2014 adalah Rp Dengan membandingkan Laporan Laba Rugi PT MAS yang menggunakan metode cash basis dengan accrual basis tampak jelas terjadi perbedaan pada hasil labanya. Pada tahun 2013 PT MAS mengalami overstated sebesar Rp dan pada tahun 2014 PT MAS juga mengalami overstated sebesar Rp PEMBAHASAN Berdasarkan analisa perbandingan pada Tabel 12 diatas adalah : 1. Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pengakuan pendapatan pada PT MAS dikatakan belum sesuai dengan PSAK No. 23 karena dalam PSAK No. 23 pendapatan diakui berdasarkan metode accrual basis yaitu pendapatan diakui pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima. Sedangkan Pendapatan pada PT MAS diakui berdasarkan metode cash basis yaitu mengakui pendapatan yang hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Sehingga selama ini PT MAS berdasarkan data primer yang diperoleh penulis tidak menggambarkan keakuratan dalam memberikan informasi keuangan. Dengan accrual basis transaksi pendapatan dicatat dan dilaporkan pada kejadian dan bukan pada saat kas dibayar atau diterima 2. Beban (expense) adalah pengurangan dari pendapatan yang akan menghasilkan laba bersih sebelum pajak pada laporan laba atau rugi. Pengakuan beban pada PT MAS dikatakan belum sesuai dengan PSAK No. 1 karena dalam PSAK No. 1 beban diakui berdasarkan metode accrual basis yaitu beban diakui pada saat periode terjadinya transaksi beban. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum dikeluarkan. Sedangkan Beban pada PT MAS diakui berdasarkan metode

16 16 cash basis dimana beban diakui pada saat uang kas dibayarkan tanpa memandang apakah beban tersebut untuk satu periode akuntansi atau lebih. Sehingga selama ini PT MAS berdasarkan data primer yang diperoleh penulis tidak menggambarkan keakuratan dalam memberikan informasi keuangan. Dengan accrual basis transaksi beban dicatat dan dilaporkan pada kejadian dan bukan pada saat kas dibayar atau diterima. 3. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara, laporan arus kas, dan laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, di samping itu juga segmen industri dan geografis serta pengungkapan perubahan harga. Terdapat ketidak sesuaian dalam penyajian laporan keuangan karena perusahaan hanya menyajikan laporan laba rugi saja. Kemudian terdapat pula ketidak sesuaian dalam perlakuan pengakuan pendapatan dan beban antara Standar Akuntansi Keuangan dengan PT MAS yang mengakibatkan laba pada tahun 2013 dan 2014 mengalami Overstated. Dalam Standar Akuntansi Keuangan perlakuan pengakuan pendapatan dan beban menggunakan metode accrual basis, akuntansi mengakui transaksi pada saat transaksi terjadi. Apabila terjadi transaksi penjualan barang atau pengeluaran biaya, maka transaksi-transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan atau biaya, tanpa memandang apakah kas sudah sudah diterima atau dikeluarkan. Sedangkan menurut PT MAS, dalam perlakuan pengakuan pendapatan dan beban menggunakan metode cash basis, dimana pendapatan diakui pada saat uang kas dibayarkan atau diterima tanpa memandang apakah pendapatan tersebut untuk satu periode akuntansi atau lebih. Dengan adanya ketidak sesuaian tersebut maka dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11 maka pada tahun 2013 PT MAS mengalami overstated sebesar Rp dan pada tahun 2014 PT MAS juga mengalami overstated sebesar Rp KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan keuangan PT MAS dapat dikatakan tidak wajar, dikarenakan sebagai berikut: 1. PT MAS selama ini menerapkan metode cash basis dalam pengakuan pendapatan dan beban yang belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. 2. Terdapat ketidak sesuaian dalam penyajian laporan keuangan karena perusahaan hanya menyajikan laporan laba rugi saja. Kemudian terdapat pula ketidak sesuaian dalam perlakuan pengakuan pendapatan dan beban antara Standar Akuntansi Keuangan dengan PT MAS yang mengakibatkan laba pada tahun 2013 dan 2014 mengalami Overstated. Dengan adanya ketidak sesuaian tersebut, dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11 maka pada tahun 2013 PT MAS mengalami overstated sebesar Rp dan pada tahun 2014 PT MAS juga mengalami overstated sebesar Rp

17 17 SARAN Berdasarkan penulisan skripsi ini serta fakta yang terjadi di lapangan, maka penulis menyampaikan saran yang ditujukan bagi pembaca, pemerintah, masyarakat luas maupun pihak-pihak yang terkait yaitu: 1. Sebaiknya Dalam hal pengakuan pendapatan dan beban seharusnya PT MAS menggunakan metode accrual basis. Pencatatan pengakuan pendapatan dan beban berdasarkan cash basis ini kurang tepat dengan Standar Akuntansi Keuangan karena pendapatan dan beban tidak diakui dalam periode yang seharusnya. Sehingga selama ini PT MAS berdasarkan data primer yang diperoleh penulis tidak menggambarkan keakuratan dalam memberikan informasi keuangan. Dengan accrual basis transaksi dicatat dan dilaporkan pada kejadian dan bukan pada saat kas dibayar (diterima). 2. Dalam penyajian laporan keuangan PT MAS juga harus membuat Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Dengan demikian laporan keuangan dapat memberikan informasi keuangan yang akurat tentang posisi keuangan. Kemudian perusahaan juga harus menerapkan metode accrual basis pada setiap pencatatan transaksi agar tidak menimbulkan suatu dampak tersendiri terhadap perlakuan pendapatan dan beban yaitu adanya pendapatan dan beban yang dilaporkan dalam kondisi lebih (overstated) dari yang semestinya. DAFTAR PUSTAKA Belkaoui, Ahmed Riahni, 2011, Teori Akuntansi, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat Harahap, Sofyan Safri, 2011, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Buku 2, Jakarta: PT Grafindo Persada Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK 23, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK 1, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia Lumingkewas, Valen Abraham, 2013, Pengakuan Pendapatan dan Beban Atas Laporan Keuangan, PT Bank Sulut, Sulawesi Utara Martani Dwi, Sylvis Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward Tanujaya & Taufik Hidayat, 2015, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku2, Jakarta : Salemba Empat. Pawan, 2013, Jurnal EMBA Qurniati, Dewi, 2011, Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa Konstruksi, CV. Rizky Utama, Palembang

18 18 Stice E. K., Stice J. D., dan Skousen, K.F., 2010, Intermediate Accounting, Edisi 15, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta Syafi i Syakur, Ahmad,2015, Intermediate Accounting, Edisi Revisi, Jakata: AV Publiser Widyarti, Anita, 2013, Perlakuan Akutansi Atas Pendapatan dan Beban, CV. Prima Express Indonesia, Palembang.

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang Amelia Haryanto ( haryantoamelia@rocketmail.com) Rizzal Effendi ( Rizaleffendi31@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B ABSTRACT THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG By: Ella Indryani B12.2010.01515 Revenue can be considered as a company product, which means that income is

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PG.WATOETOELIS SIDOARJO

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PG.WATOETOELIS SIDOARJO PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PG.WATOETOELIS SIDOARJO Rina Susiawati, Tri Lestari, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable ABSTRACT This study aims to determine the impact of the accrual basis method of recording and how companies can apply the accrual basis method of recording, so companies can find out the current income

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA Isna Noor Achmad, Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP

Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP Dena Dwi Putri¹, Irawan, S.E., M.Si², Damayanti, S.E., M.M., Ak.CA³ ¹mahasiswa, ²pembimbing 1, ³pembimbing 2 Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis dan Dosen Pengajar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation.

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation. ABSTRACT This study aimed to determine whether the accounting treatment for sale and leaseback transactions on fixed assets has been carried out by the company in accordance with accounting standards and

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO Meyta Chrissilia, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Weigandt, Kimmel dan Kieso (2011): Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Tetapi alangkah lebih baik lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan.

Lebih terperinci

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam penelitian ini. Adapun penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Novi Nugrahani Politeknik Negeri Malang nugrahani19@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Financial statement becomes important in the decision making process in a company, does information qualitative characterstics are needed in reporting financials statement. In order to produce

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION Aulia Kharisah, Kusni Hidayati, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas

BAB II LANDASAN TEORITIS. yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti

Lebih terperinci

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA Lusiana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : lusianaa001@gmail.com ABSTRACT Cash flow statements describe or

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan menjelaskan perbedaan PSAK 34 sebelum revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan dengan penerapan persentase

Lebih terperinci

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34 Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34 Rahayu (rahayuendang803@yahoo.co.id) Kardinal (kardinal@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas perusahaan dalam suatu periode. Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG Martia Diwi Sekar Faini 1), Evi Yuniarti 2), Artie Arditha R 3) 1)2)3) Program Studi Akuntansi Jurusan

Lebih terperinci

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements.

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements. PENGARUH TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP METODE PENGUKURAN UNTUK UNSUR-UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN (SEBUAH STUDI ARTIKEL DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA) Etty Gurendrawati * ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada CV. BB di Surabaya)

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada CV. BB di Surabaya) ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada CV. BB di Surabaya) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan

Lebih terperinci

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Outsourcing pada PT CDP Berdasarkan SAK ETAP

Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Outsourcing pada PT CDP Berdasarkan SAK ETAP Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Outsourcing pada PT CDP Berdasarkan SAK ETAP Farida Nur Wanti¹, Irawan, S.E., M.Si ², Rusmianto, S.E., M.Si³ ¹mahasiswa, ²pembimbing 1, ³pembimbing 2 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi atas Pendapatan Perusahaan Pendapatan PT. Infimedia Solusi Pratama terbagi menjadi tiga, yaitu pendapatan jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : KARINA AYU PUTRI NIM: 2013410998 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA TIMUR I RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA TIMUR I RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA TIMUR I RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : FARAH HIDAYAT NIM : 2013410021 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan 2.1.1. Definisi Pendapatan Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas yang normal dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

C H A P T E R 3 THE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM (SISTEM INFORMASI AKUNTANSI)

C H A P T E R 3 THE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM (SISTEM INFORMASI AKUNTANSI) Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 3 THE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM (SISTEM INFORMASI AKUNTANSI) 3-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan a. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang penting dalam operasi suatu perusahaan, karena didalam melakukan suatu aktivitas usaha,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai BAB XIV AKUNTANSI Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai assets sekarang Liabilitas = klaim

Lebih terperinci

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. PENDAPATAN 1 Pendapatan Dalam penyusunan tugas ini pendapatan diistilahkan sebagai revenue agar tidak selalu salah pengertian, karena pendapatan juga padanan dari kata income walaupun penggunaannya belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendapatan 2.1.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva kedalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR Oleh : Nova Chandra Email : novachandra59@yahoo.com Pembimbing I : Faridah Email : faridah_ku@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN MENURUT PSAK NO.23 PADA USAHA PETERNAK AYAM PETELUR BAYU FARM DI KABUPATEN SEMARANG Novelina Devi Yunita Widodo Fakultas Ekonomi & Bisnis progaram studi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) Oleh : Dewi Malydhasari Alumni Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui metode pengakuan pendapatan yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Keuangan Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sebuah aktifitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP Diah Soleha, Gen Norman Thomas, SE., Ak., MM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi biaya yang boleh dan tidak boleh

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi Berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian dari koperasi. Berdasarkan ilmu yang dipelajari beserta asumsi masing-masing, pengertian

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG Sintia Verginia (sintia.verginia@yahoo.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com)

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi BAB IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang adalah berdasarkan akunakun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan

Lebih terperinci

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP Irsan Lubis, SE.Ak,BKP 0818 06375490 TUJUAN Menyelesaikan kasus praktik akuntansi dengan menggunakan Accurate Accounting Software MK. Praktik Kerja Akuntansi MK. Praktik Komputer Akuntansi Tahap Pekerjaaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba Akuntansi Kinerja akuntansi dari suatu perusahaan dapat diukur dengan laba akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 SAK merupakan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan Akuntansi bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik pihak eksternal maupun pihak internal yang erat kaitannya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA

PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA Rizkha Surya Hasanah, Kusni Hidayati, Widya Susanti Prodi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan seharusnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan akuntansi akan meningkat karena transaksi-transaksi yang terjadi di

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN PENGAKUAN PENDAPATAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAK SELESAI DAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

ANALISIS PERBEDAAN PENGAKUAN PENDAPATAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAK SELESAI DAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN ANALISIS PERBEDAAN PENGAKUAN PENDAPATAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAK SELESAI DAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Alfonsus Herry Susanto Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darma Cendika

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Laporan Posisi Keuangan Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Content Laporan Posisi Keuangan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Imam Subroto subrotoimam@gmail.com Politeknik Keuangan Negara STAN ABSTRACT The Report of Budget Realization, The Report

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement LAPORAN LABA-RUGI Income Statement 1 Pendahuluan Perhitungan rugi-laba (income statement) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Para pengguna

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process)

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan (The Matching Concept) Penentuan dalam periode mana revenue dan expense bisnis akan dilaporkan

Lebih terperinci

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI 1 PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Titi Sari titi_sari89@yahoo.co.id Astri Fitria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. GAS (GASINDO ARTHA SURYA) DI BALIKPAPAN

ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. GAS (GASINDO ARTHA SURYA) DI BALIKPAPAN ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. GAS (GASINDO ARTHA SURYA) DI BALIKPAPAN Saryanto Lubis, Elfreda Alponia Lau, Rina Masitho Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.

Lebih terperinci

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD PROSEDUR PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG Nama : Wizi Tri Septyaningsih NPM : 42209955 Program Studi : Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI SESUAI DENGAN PSAK NO.14 PADA PT.FORTUNA INTI ALAM

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI SESUAI DENGAN PSAK NO.14 PADA PT.FORTUNA INTI ALAM ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI SESUAI DENGAN PSAK NO.14 PADA PT.FORTUNA INTI ALAM Angellica Karundeng 1, David Saerang 2, Hendrik Gamaliel 3 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan. Investor atau stakeholder melihat laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

Analisis Akuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang pada UD. Pasifik Elektrik

Analisis Akuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang pada UD. Pasifik Elektrik Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 2, November 2017, 97-105 97 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Analisis Akuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang pada UD. Pasifik Elektrik

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci