Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup"

Transkripsi

1 Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup Harid Hasnadi 1,Atwar Bajari 2,Teddy K Wirakusumah 3 Jurusan Ilmu Managemen Komunikasi Fakultas Ilmu komunikasi Universitas Padjajaran Corresponding Author : citinine_hepez@yahoo.com ABSTRACT Harid Hasnadi, NPM , Extension Fikom Unpad majoring in Communication Management. Does Research with tittle Bandung s Punk Community In Commemorating Life Style. As main counsellor of Atwar Bajari, Drs., M.S.i and associate counsellor Teddy K Wirakusumah, Drs., M.I.kom. \ Reasoning of this research is behavior of communications interpersonal consisted of behavior of verbal and non verbal from Punk community having various uniquely and difference from public in general. In this research there is various constructions experience from member of community Punk about the behavior. Intention of this research is to know how construction experience is to to know how experience from member of Punk community about behavior of communications in communications context verbal, non verbal and presentations of style communicates.method applied in this research is phenomenology study. Instrumement applied in this research is in-depth interview technique to subject and does partisipative observation in various place of communicaties Punk Gathers in Bandung. Result gotten indicates that personality has uniquely and difference from public in general. Besides article which is shows identity and attribute related to Punk community in Bandung. In behavior of communications non verbal, Punk community has various means to show their identity and languages non verbal also has certain understanding for they. While presentations of style communication as a whole equal to public in general despite of some different in terms and way of submission. Kata Kunci : Komunitas,Gaya Hidup PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia hidup sebagai makhluk sosial, dimana setiap orang berhak untuk menentukan dengan siapa saja mereka bergaul dan berteman. Di lingkungan seseorang misalnya, ada banyak sekali komunitas (perkumpulan) dengan bermacam-macam karakteristik. Misalnya, ada komunitas pencinta sepeda antik, komunitas pencinta hewan, komunitas pencinta musik, dan komunitas pencinta artis yang mereka idolakan. Dalam hal ini, terkadang manusia memilih komunitas tersebut sesuai dengan kemauan dan kenyamanan seseorang tersebut bergaul di dalamnya. 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 11

2 Seseorang tidak bisa melarang atau menyuruh seseorang untuk menyukai sesuatu, atau bergaul di komunitas tertentu. Dengan banyaknya komunitas yang ada di lingkungan seseorang, muncul kepenasaran seseorang tentang komunitas itu sendiri. Sebagai contohnya adalah komunitas punk, salah satu komunitas yang sampai saat ini masih dipandang negatif dan menjadi sebuah ideology yang disalahpahami di lingkungannya. Apa yang terlintas pertama kali ketika melihat sosok anak punk atau punkers? aneh, ngeri, mengganggu pemandangan, makhluk luar angkasa, anak salah gaul, pemakai narkoba, tidak bermoral, sampah masyarakat, biang keonaran, dan lain sebagainya. Macam-macam pemaknaan negatif sering dicapkan kepada para punker. Di sisi lain, persepsi tentang menjadi punk itu sendiri juga disalahpahami oleh sebagian generasi muda yang mengaku sebagai punker. Pokoknya, kalau sudah berpakaian ala punk, bersepatu boot, ditindik, di tattoo, mereka sudah menjadi punker. Sebagian remaja mengartikan punk sebagai hidup bebas tanpa aturan. Pemahaman yang salah dan setengah-setengah itu mengakibatkan banyak dari mereka melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat. Salah satu contoh kecilnya mabuk-mabukan di muka umum secara bergerombol atau meminta uang secara paksa kepada masyarakat. Kemudian, masyarakat yang awam mengenai punk menarik kesimpulan bahwa punk adalah segerombolan remaja yang berperilaku negatif. Didukung ingar bingar musik punk dan lirik yang berisi kecaman perlawanan semakin menyempurnakan miringnya persepsi masyarakat tentang punk. Bahkan, ada juga yang menganggap punk hanya sekedar aliran musik keras belaka. Padahal, itu bukanlah cerminan dari punk sebenarnya. Dengan kata lain, mereka (baca : sebagian masyarakat dan yang mengaku-ngaku dirinya punker) hanya melihat dari kulit luarnya saja. Meski punk pada hari ini lebih dikenal dari sisi fashion dan musik, sejatinya punk bukanlah sekedar musik dan fashion. Punk butuh empat puluh tahun yang lalu sehingga dapat dikenal di dunia. Bermula dari suatu generasi di Amerika dan Inggris yang memiliki persamaan terhadap jenis aliran musik punk, sifat perlawanan, tidak puas hati, marah, dan benci pada sesuatu yang tidak pada tempatnya (sosial, ekonomi, politik, budaya, bahkan agama) terutama terhadap tindakan yang menindas. Para punker mewujudkan rasa itu ke dalam musik dan pakaian. Sederhananya, punk menyampaikan kritikan. Mereka hidup bebas dan tetap bertanggung jawab pada setiap pemikiran dan tindakannya. Oleh sebab itu, mereka menciptakan perlawanan yang hebat dengan realisasi musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan sendiri. Dandanan punk yang lusuh, kacau, dan jauh dari kesan mapan pun melengkapi perwujudan dari protes mereka akan situasi dan kondisi yang terjadi. Akan tetapi, karena itu pulalah, tidak sedikit dari mereka yang tadinya tidak mapan secara materi begitu mendapatkan kemapanan, justru merusak diri sendiri. Lingkungan baru di sekitar mereka telah mengubah mereka menjadi pribadi yang labil. Mereka Page 2 of 11

3 terperosok ke dalam pergaulan yang tidak sehat, terjerat narkoba, dan perilaku negatif lain sehingga kemudian mengenyampingkan tujuan semula. Mungkin, dari sinilah awal munculnya pandangan negatif masyarakat terhadap punk. Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Bagaimanapun, setiap perjalanan atau kejadian selalu ada hikmah yang dapat kita petik. Berkaitan dengan punk, subkultur ini lahir dari ketidakberdayaan. Punk menunjukkan kekuatan justru dengan bantuan kekuatan dominan yang jadi lawannya, yakni kaum kapitalis. Gaung punk bisa terdengar hingga ke seluruh dunia justru karena sokongan kaum kapitalis yang menganggap punk sebagai sebuah komoditi yang menguntungkan. Sementara dalam mencapai tujuannya tersebut, punker adalah seorang atau sekelompok orang yang gigih dan kreatif. Seandainya masyarakat dan gerenasi muda mau menilik ideology awal yang diusung punk, maka mereka akan sadar bahwa telah terjadi kesalahan persepsi dan realisasi punk di dunia modern, khususnya di Kota Bandung sendiri. Tanpa disangka, ternyata di Kota bandung juga memiliki banyak komunitas punk yang tersebar di seluruh bandung. Salah satu komunitas yang ada adalah komunitas punk di Perempatan lampu merah Taman Makam Pahlawan. Mereka memiliki ideology atau pemikiran yang sama dengan punker yang ada di hampir seluruh dunia. dan mereka menganggap bahwa persepsi orang tentang punk itu banyak yang keliru. Fokus Penelitian Sekarang ini, komunitas punk sudah menjamur di mana-mana termasuk Bandung. Komunitas punk yang akan diteliti oleh penulis adalah komunitas punk di Perempatan lampu Taman Makan Pahlawan dan Komunitas punk di HeadCore Barbershop. Sekali lagi, banyak orang yang menganggap bahwa komunitas punk tidak jauh dari yang namanya narkoba, minuman keras, hingga sex bebas. Anggapan orang-orang tersebut muncul semata-mata dengan apa yang menjadi kebiasaan mereka seperti berkumpul di pinggir jalan dengan gaya berpakaian mereka yang lusuh dan urakan. Segala sesuatu pasti ada sebab dan alasannya. Hal ini pun berlaku terhadap komunitas punk. Gaya berpakaian dan gaya hidup mereka memang sudah turun menurun dilakukan oleh komunitas tersebut. Tapi, banyak orang yang tidak mengetahui gaya hidup mereka yang sering dipandang sebelah mata tersebut adalah sesuatu yang bisa membuat mereka nyaman dan terus menjadi motivasi untuk hidup mereka. Berdasarkan pada rumusan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan, bagaimana komunitas punk memaknai gaya hidup mereka sehari-hari Pertanyaan Penelitian Page 3 of 11

4 Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana komunitas punk memaknai perilaku mereka dalam pergaulan 2. Bagaimana komunitas punk memaknai teman di dalam komunitasnya 3. Bagaimana komunitas punk memaknai style diri atau penampilan 4. Bagaimana komunitas punk memaknai musik mereka 5. Bagaimana komunitas punk memaknai kegiatan mereka sehari-hari Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana komunitas punk memaknai perilaku mereka dalam pergaulan di dalam komunitasnya. 2. Untuk mengetahui makna dari pertemanan di dalam komunitas punk 3. Untuk mengetahui makna dari style diri atau penampilan yang mereka kenakan 4. Mengetahui makna yang terkandung di dalam musik punk yang mereka sukai 5. Mengetahui kegiatan sehari-hari komunitas punk Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam kajian ilmu komunikasi bidang komunikasi kelompok, yaitu sebuah kajian komunikasi yang melibatkan tiga orang atau lebih sehingga terkumpul suatu persepsi yang sama. Suatu teori atau konsep yang dijadikan dasar penelitian berguna untuk membaca fenomena sosial sehingga konsep atau teori ini berfungsi agar peneliti mengerti fenomena yang terjadi. Penelitian ini berguna dan bermanfaat dalam komunikasi kelompok. Sehingga, kita dapat mengetahui bagaimana sebuah komunitas punk di kota Bandung mengartikan gaya hidupnya. Kegunaan Praktis Penelitian ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengetahui sejauh mana objek (Komunitas Punk) melakukan kegiatan mereka sehari-hari dan menangkis anggapan miring dari persepsi orang yang selama ini ditujukan kepada Komunitas Punk. Oleh karena itu, semoga dengan penelitian ini, masyarakat menjadi tahu tentang symbol yang ditunjukkan oleh komunitas punk terhadap penampilan mereka (komunitas punk) dan gaya hidup mereka tersebut. Page 4 of 11

5 Komunitas punk memaknai perilaku mereka dalam pergaulan Punk yang berkembang di Indonesia lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Dengan gaya hidup anarkis membuat mereka merasa mendapat kebebasan. Namun kenyataannya gaya hidup Punk ternyata membuat masyarakat resah dan sebagian lagi menganggap dari gaya hidup mereka yang mengarah ke barat-baratan. Sebenarnya, Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan kita dapat melakukan sendiri. Jumlah anak Punk di Indonesia memang tidak banyak, tapi ketika mereka turun ke jalanan, setiap mata tertarik untuk melirik gaya rambutnya yang Mohawk dengan warna-warna terang dan mencolok. Belum lagi atribut rantai yang tergantung di saku celana, sepatu boot, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti, serta gelang berbahan kulit dan besi seperti paku yang terdapat di sekelilingnya yang menghiasi pergelangan tangannya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana jeans super ketat yang dipadukan dengan baju lusuh, membuat image yang buruk terhadap anak Punk yang anti sosial. Dari hal di atas dapat dikatakan bahwa, anak Punk berusaha menyamakan status yang ada sehingga tidak ada yang bisa mengekang mereka. Sebenarnya anak Punk adalah bebas tetapi bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para Punkers memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai kepedulian sosial. Hal tersebut memperihatkan bahwa anak punk dalam keseharian mereka berprilaku seperti orang biasanya hanya penampilan mereka yang selalu memberikan sensasi pada orangejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012) Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada komunitas Punk di Kota Bandung. Khususnya di daerah Perempatan Lampu Merah Taman Makam Pahlawan dan HeadCore Barbershop. Waktu penelitian pada bulan Januari hingga Juni PENJELASAN Page 5 of 11

6 orang yang melihatnya. Ini merupakan ekpresi merek dalam menampilkan gaya. Dengan gaya seperti ini anak punk mempunyai perilaku yang sma dengan orang lain-lain dalam pergaluannya sesama mereka dalam komunitasnya. Dengan demikian komunikas punk memaknai perilakunya dalam pergaulan, seperti pada umunya orang-orang yang bergaul, ada juga yang suka minumminum. Bagi mereka minum-minum boleh aja tetapi tidak menganggu orang lain. Sama halnya dengan pergaulan orang umumnya. Hal yang sama dikatakan oleh Bakul sebagai berikut: Perilaku anak punk dalam pergaulan sesama teman teman punkers, samalah dengan pergaulan orang-orang pada umumnya, sesama teman. Cuma dalam hal ini gaya dan dadan anak punks yang memberikan gaya tersendiri dalam penampilan mereka. Penampilan ini merupakan suatu gaya dalam mengekpresikan diri meraka masing-masing, bahkan prttemanan anak punk lebih akrab karena umumnya mereka merasa senasib dan sekelompok, jadi timbul suatu rasa solidaritas dan saling membantu Komunitas punk memaknai teman di dalam komunitasnya Karena mereka mengekspresikan kebebasan dan kebersamaan sesama mereka, maka anak punk memandang sesama temannya merupakan saudara, di mana antara mereka dapat bertukar informasi, saling membantu dan sebagainya. Komunitas ini jarang melakukan perkelahian di antara mereka atau dengan orang lain, kecuali jika ada diantara mereka yang melakukan kejahatan atau pencurian, baru anatara mereka sering ada pertekaran, teman yang satu biasanya mensehati teman yang lain Kebersamaan inilah yang membuat anak punk memaknai temannya sebagai saudara yang merupakan tempat untuk bertukar informasi dan saling membantu. Teman sangat dibutuhkan dalam komunitas ini, di mana komunitas ini juga tidak mempunyai ketua atau pimpinan, mereka berteman sesama merekan berdasarkan kebersamaan, jadi mereka saling menghormati dan mengahargai sesama anak punk. Ini mencerminkan suatu identitas diri yang baik dalam pergaulan sesama mereka. Anak punk selalu mengehargai sesama temannya, dan mereak juga tidak mengangkat pimpinan. Mereak menjalai hidup sebagai punkers dengan perasaan nyaman dan kebersamaan. Jarang terjadi knflik diantara sesama anak punk. Hal ini disebabkan oleh anak punk memaknai teman merupakan saudara dalam sama-sama anak punk. Jadi jarang terjadi knflik diantara mereka. Mereka selalu terbuka dalam informasi untuk sesama mereka Page 6 of 11

7 Komunitas punk memaknai style diri atau penampilan Secara keseluruhan anarkisme, yaitu suatu faham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/ dihancurkan. Komunitas punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Etika semacam ini yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri). Maka dalam penampilan kesehariannya anak selalu memperlihatkan bentuk rambut mohawk, celana skinny, sepatu boot, memiliki tato di tubuh, memakai tindikan (piercing), dan minum alkohol merupakan suatu bentuk simbolisme yang terlihat dalam keseharian anak punk. Seperti yang dikatakan oleh Adit, sebagai berikut: Penampilan anak punk merupakan suatu ekpresi model dari setiap anak punk tersebut, tetapi tidak semua melakukan bentuk gaya berpakaian dan berambut mohawk, celana skinny, sepatu boot, memiliki tato di tubuh, memakai tindikan (piercing), dan minum alkohol merupakan suatu bentuk simbolisme yang terlihat dalam keseharian merek. Ada juga yang cukup dengan membuatn rambu bentuk mohawk saja. Ada juga yang celana dan bajunya yang aneh. Semua ini mengembarkan model dan kreasi dari anak punk tersebut. Anak punk umumnya menampilkan diri mereka dalam bentuk kebebsan penamiplan atau mode berdasarkan dari imajinasi mereka, misalnya mereak memamdang bentuk-bentuk model punk dari pemusik asing, maka mereka biasanya mencontohnya dengan merubah beberapa model agar sesuai dengan tubuh mereka. Dalam hal ini mereka mengekspersikan penampilan mereka merupakan penampilan yang super cuek dalam hal berpakaian, yang terpenting terlihat punk. Komunitas punk memaknai musik mereka Punk juga berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Page 7 of 11

8 Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagulagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka. Hal yang sama dikatakan oleh Mbeng sebagai berikut: Musik-musik punk mengambarkan tentang kehidupan anak punk, yang menurpakan musiak dari gambaran kaum tersisikan. Musik dari punk adalah cerminan dari kehidupan masyarakat kelas bawah dengan segala probleman yang terjadi pada mereka Genre atau jenis musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Sebuah genre dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik. Punk merupakan salah satu dari genre musik rock, yaitu salah satu aliran musik yang berirama keras. Secara keseluruhan aliran-aliran dalam rock ini, meliputi Classics Rock, Progressive Rock, Alternative Rock, Hard Rock, Punk Rock, Heavy Metal, Speed Metal, Thrash Metal, Grindcore, Death Metal, Black Metal, Gothic, dan Doom. Tidak semua anak punk mengandrungi musik punk, atau juga tidak semua anak punk mengerti musik, ada juga anak punk yang mengekspresikan diriya melalu gaya penampilannya, tetapi tidak mengeti sama sekali dengan apa yang namanya musik. Tetapi ada juga yang benar-benar mengerti musik pun dan bisa membuat lagu-lagu lirik anak punk. Komunitas punk mamandang musik sebagai suatu sarana menyalurkan keluhanannya melalui lirik lagu punk. lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat Komunitas punk memaknai kegiatan mereka sehari-hari Kegiatan anak punk sehari-sehari nongkrong dijalan dengan model dan gaya khas punk. Kegiatan inilah yang kadang-kdang diperspsikan oleh pemerintah sebagai anak jalanan. Dan akibatnya mereka di cap oleh masyarakat dengan anak jalanan. Pada hal anak jalan dengan anak punk sangat berbeda. Semua naka punya orang tua, keluar atau bahkan ada naka punk yang mempunyai usaha dan bekerluarga, tetapi karena terarik kepada punk dalam mengekpresikan pribadinya membuat orang tersebut ikut dalam punk tersebut Page 8 of 11

9 METODOLOGI Metode Penelitian Metode Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Metode Kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitaskualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif. (Mulyana, 2002: 150) Tradisi penelitian kualitatif menolak kuantifikasi aspek-aspek perilaku manusia dalam proses memahami perilaku. Penelitian kualitatif merujuk pada aspek kualitas/alamiah dari subjek penelitian. Sehingga dengan berbagai penyerdehanaan penelitian kualitatif seringkali diasosiasikan sebagai penelitian yang tidak menggunakan hitungan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari suatu sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik. (Bogdan dan Taylor dalam Ruslan, 2003:213). Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif dari partisipasinya. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut. (Ruslan, 2004: 213) Page 9 of 11

10 KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Komunitas punk dalam memaknai perilaku mereka dalam pergaulan di dalam komunitasnya. memperihatkan bahwa anak punk dalam keseharian mereka berprilaku seperti orang biasanya hanya penemapilan mereka yang selalu memberikan sensasi pada orang-orang yang melihatnya. Ini merupakan ekpresi merek dalam menampilkan gaya. Dengan gaya seperti ini anak punk mempunyai perilaku yang sama dengan orang lain-lain dalam pergaulannya sesama mereka dalam komunitasnya. Dengan demikian komunikas punk memaknai perilakunya dalam pergaulan, seperti pada umumnya orang-orang yang bergaul, ada juga yang suka minum-minum. Bagi mereka minum-minum boleh aja tetapi tidak menganggu orang lain. Sama halnya dengan pergaulan orang umumnya 2. Makna dari pertemanan di dalam komunitas punk adalah Kebersamaan yang membuat anak punk memaknai temannya sebagai saudara yang merupakan tempat untuk bertukar informasi dan saling membantu. Teman sangat dibutuhkan dalam komunitas ini, di mana komunitas ini juga tidak mempunyai ketua atau pimpinan, mereka berteman sesama mereka berdasarkan kebersamaan, jadi mereka saling menghormati dan mengahargai sesama anak punk. 3. Makna dari style diri atau penampilan yang mereka kenakan gaya berpakaian dan yang berambut mohawk, celana skinny, sepatu boot, memiliki tato di tubuh, memakai tindikan ( piercing), dan minum alkohol merupakan suatu bentuk simbolisme yang terlihat dalam keseharian mereka. Ini meperlihatkan bahwa model-model yang mereka guna berdasarkan dari bentuk dan model penampilan ekspresi dari anak punk dalam memaknai kebebasan yang mereka lakukan, ada juga yang melihat dari suku-suku India kuno yang ada di Amerika. Semua yang mereka kenakan adalah simbol keberpihakan mereka pada kaum yang tertindas. Rambut mereka yang bergaya mowhawk adalah cermin dari keberpihakan mereka terhadap suku mowhawk asli Indian yang dibantai orang kulit putih di Amerika. Spike kulit yang mereka kenakan di tangan adalah simbol pengikat tangan terpidana pada kursi listrik yang digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik para diktator di negara-negara barat pada masa itu. Sepatu boot militer yang mereka pakai adalah simbol dari arogansi militer yang harus dilawan dangann kekuatan yang sama. Celana jeans ketat adalah simbol dari nasib kaum minoritas yang selalu terjepit. Rantai dan Page 10 of 11

11 gembok adalah simbol kekuatan persatuan kaum punk, dan masih banyak lagi. Komunitas punk akan berhenti mengenakan penampilan dan gaya hidup menggelandang ini setelah tidak ada lagi penindasan di atas bumi ini 4. Makna yang terkandung di dalam musik punk yang mereka sukai adalah musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagulagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat 5. Kegiatan sehari-hari komunitas punk yang bisa nongkrong atau bisa juga ada yang ngamen disekitar perempat jalan. Selain mengekpresikan model dan gaya yang mereka lakukan pada setiap harinya anak punk juga dalam kegiatan sehari-hari saling bertukar informasi dan berdisukusi mengenai hal yang terjadi sehari-hari atau kehidupan mereka. Ada juga anak punk dalam kehidupan berhasil dalam usaha bisnis musik, membuat tempat tatto dan sebagainya Page 11 of 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa orang menyebut mereka aneh. Mereka berdiri dipersimpangan lampu merah membawa gitar kecil sambil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur.

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Tetapi manusia dalam kehidupan pribadinya disebut sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam menghadapi tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep dan evaluasi individu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pengertian squatting sebagai wadah kreatifitas anak punk di Surakarta, dapat diuraikan sebagai berikut: Squatting : beranda atau tempat tinggal bagi anak punk yang dihuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota sering pula kita

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH Gambaran tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga pada bab v telah sedikit memberikan gambaran tentang hubungan komunitas punk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal mulanya, sekelompok punk selalu saling berselisih paham dengan golongan skin head. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesoris yang dikenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya. Masyarakat dapat disebut juga dengan komunitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunitas Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat setempat, komunitas berasal dari bahasa lain yaitu communitas yang memiliki arti kesamaan (http://id.wikipedia.org/wiki/komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Punk lahir di Inggris pada pada akhir 70an sebagai budaya tandingan dari budaya mainstream pada zamannya. Dipicu sebuah perasaan yang menjadi rahasia umum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hasil karya seni yang mengekspresikan ide, dimana ide merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni musik, bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunitas Punk menjadi salah satu bagian dalam masyarakat kota yang tidak mengikuti arus yang dibentuk oleh pasar. Citra identitas sebuah komunitas Punk hadir dalam

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Musik merupakan bahasa universal yang dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Di dalam musik terjadi proses komunikasi melalui nada nada dan lirik yang dirangkai sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Marjinal MARJINAL adalah sebuah group musik band dari sekian banyak gruop band indie di indonesia yang beraliran punk. Marjinal yang terinspirasikan atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep-diri 1. Pengertian Konsep-Diri Menurut Hurlock (1999) konsep-diri merupakan pandangan individu mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua komponen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap negara mempunyai kebudayaan yang beragam serta setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri merupakan suatu kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya)

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) Oleh :ANDITYA ARIFARHEZA NIM: 071211433037 Program Studi Sosiologi Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai mempertanyakan tentang identitas dirinya, remaja merasa sebagai seseorang yang unik, seseorang dengan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi maka pesat juga perkembangan dalam dunia mode dan fashion. Munculnya subculture seperti aliran Punk, Hippies,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam kelompok adalah bagian dari kegiatan keseharian kita. Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan, karena melalui kelompok

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Kesempurnaan itu terletak pada adab atau budayanya. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan strategi yang dimiliki peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan strategi yang dimiliki peneliti untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang dimiliki peneliti untuk mengatur penelitian agar memperoleh data yang tepat sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk masuk ke dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga saat ini, kita dapat melihat perkembangan kota yang begitu maju dan pesat di segala aspek. Banyak masyarakat dari daerah-daerah tertarik dan terinspirasi untuk

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Sejarah menunjukkan bahwa perbudakan di Amerika telah menimbulkan

BAB IV KESIMPULAN. Sejarah menunjukkan bahwa perbudakan di Amerika telah menimbulkan BAB IV KESIMPULAN Sejarah menunjukkan bahwa perbudakan di Amerika telah menimbulkan berbagai macam reaksi. Berbagai macam cara dilakukan oleh warga Afrika- Amerika untuk merespon kerasnya rasisme dan diskriminasi

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama

Bab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama Bab 5 Ringkasan Pada dasarnya, Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama remaja putri Jepang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya

Lebih terperinci

PROFIL ANAK PUNK. (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PROFIL ANAK PUNK. (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PROFIL ANAK PUNK (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Di susun Oleh: MITA HARYANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar belakang Banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dan dijadikan trend bagi masyarakat Indonesia. Kebudayaan yang masuk pun datang dari barat dan timur dunia. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave, berhasil mempengaruhi sebagian besar masyarakat dunia dengan cara memperkenalkan atau menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat keberagaman jenis aliran musik yang ada didunia, seperti pop, jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik tersebut salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. positif pula. Menurut Ginnis (1995) orang yang optimis adalah orang yang merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. positif pula. Menurut Ginnis (1995) orang yang optimis adalah orang yang merasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimisme merupakan kemampuan seseorang memandang positif dalam segala hal. Memiliki pemikiran yang selalu positif akan menghasilkan hasil yang positif pula.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK. Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A

PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK. Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A PEMBENTUKAN IDENTITAS SLANKERS MELALUI PEMAKNAAN TERHADAP SIMBOL-SIMBOL BUDAYA MUSIK SLANK Oleh: ADISTY DWI ANGGRAINI A 14204011 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari 33 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari geografisnya terletak di daerah Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin

Lebih terperinci

KAJIAN LANDASAN PENDIDIKAN. Tawuran di Hari Sumpah Pemuda, Pelajar Kenakan Seragam Sekolah Lain

KAJIAN LANDASAN PENDIDIKAN. Tawuran di Hari Sumpah Pemuda, Pelajar Kenakan Seragam Sekolah Lain KAJIAN LANDASAN PENDIDIKAN Tawuran di Hari Sumpah Pemuda, Pelajar Kenakan Seragam Sekolah Lain Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan yang diampu oleh Arie Rakhmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok bahasan yang dipaparkan pada bagian ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari

Lebih terperinci

PERILAKU MENYIMPANG.

PERILAKU MENYIMPANG. PERILAKU MENYIMPANG http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/ FENOMENA PERILAKU MENYIMPANG Bisakah dikategorikan sebagai fenomena yang menarik untuk dibicarakan, mengapa? Apa sisi menarik dari perilaku menyimpang?

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu-isu konflik kemanusiaan yang berujung kepada perang atau tindak kekerasan tidak hanya terjadi di zaman dulu. Di era zaman modern seperti sekarang, isu-isu perang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita hidup di zaman modern yang menuntut setiap individu untuk meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang dianggap kuno dan memperbaharui

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK

BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK 4.1. Sejarah Punk Dalam era kontemporer, Sekolah Rakyat Highlander didirikan oleh Myles horton merupakan gabungan ide dari sekolah progresif, keadilan sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan di mana segala sistem kemasyarakatan yang bersifat tradisional dilepaskan menjadi tatanan yang mengimplikasikan

Lebih terperinci

MAKALAH. Gaya Berpakaian Remaja. Langgersari Elsari Novianti

MAKALAH. Gaya Berpakaian Remaja. Langgersari Elsari Novianti MAKALAH Gaya Berpakaian Remaja (Sebuah Kajian terhadap Gaya Berpakaian Remaja dengan Pendekatan Kognisi Sosial) Disusun oleh: Langgersari Elsari Novianti NIP: 132 316 998 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA Bab v ini merupakan isi dari penggambaran tujuan penelitian tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga. Keberadaan punk di Salatiga pada bab ini akan mulai digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kota memberikan dampak tersendiri, dimana perkembangan kota secara alamiah melahirkan kegembiraan untuk menjadi daya tarik dan pusat pendidikan, ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, maka dengan sendirinya akan menimbulkan adanya perubahan di segala bidang seperti mode, informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi. Dalam mahasiswa terdapat beberapa golongan remaja.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah

Lebih terperinci

yang diturunkan dan generasi ke generasi, semua adat istiadat s e k e l o m p o k m a n u s i a. D e n g a n demikian sebuah

yang diturunkan dan generasi ke generasi, semua adat istiadat s e k e l o m p o k m a n u s i a. D e n g a n demikian sebuah yang diturunkan dan generasi ke generasi, semua adat istiadat yang melatarbelakangi s e k e l o m p o k m a n u s i a. D e n g a n demikian sebuah komunitas atau kebudayaan dimana manusia itu tinggal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi saat ini telah banyak menimbulkan permasalahan sosial, terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas menggejala secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai. sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

I. PENDAHULUAN. dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai. sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna bila dibandingkan mahluk ciptaan lainnya. Perbedaan mendasar yang dapat dilihat adalah terletak pada akal dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta mementingkan diri sendiri dalam suatu masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta mementingkan diri sendiri dalam suatu masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munzir (2009:1-3) fenomena krisis moral masyarakat Indonesia akhirakhir ini dirasakan semakin menguat dan merambah ke segenap lapisan masyarakat. Menurut analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya jalaabiib yang artinya pakaian yang lapang atau luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya dengan berbagai suku, bahasa, dan adat istiadat. Salah satunya adalah seni. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas dalam kehidupan seseorang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi BAB 3 ANALISIS DATA Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi pada mode busana Gothic Lolita yang didasarkan pada jenis-jenis busana Gothic Lolita modern. 3.1 Westernisasi

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo cepat dengan karakter suara vokal menggunakan nada ground atau nada paling rendah (Putrawan,

Lebih terperinci

SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA. Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati.

SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA. Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati. SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati Abstract This research has a purpose to know process of social well-being on adult

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK

MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK Daniar Wikan S., Makna dan Ideologi Punk 51 58 MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK Daniar Wikan Setyanto Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang daniarwikan@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia baik sebagai individu maupun makhluk sosial, selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut berupa: 1) Kebutuhan utama, menyangkut

Lebih terperinci

BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG A. Analisis Konsep Diri Remaja Delinquen di Desa Lobang Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Masa remaja merupakan masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan

Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan Memahami Pengalaman Negosiasi Identitas Komunitas Punk Muslim di Dalam Masyarakat Dominan Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tradisi minum minuman keras (miras) di tengah kehidupan masyarakat Bali sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tradisi minum minuman keras (miras) di tengah kehidupan masyarakat Bali sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tradisi minum minuman keras (miras) di tengah kehidupan masyarakat Bali sudah menyatu cukup lama, bahkan minuman keras seperti arak dan berem termasuk tuak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembentukan kepribadian akan sangat ditentukan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembentukan kepribadian akan sangat ditentukan pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan kepribadian akan sangat ditentukan pada masa perkembangan dimana manusia berada pada rentan umur 12 hingga 21 tahun. Masa transisi dari kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin factio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tentu akan bersosialisasi dengan manusia lainnya agar bisa bertahan hidup. Dari sejak lahir, manusia selalu belajar dari apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berpikir dan berperasaan

BAB I PENDAHULUAN. berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berpikir dan berperasaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia sendiri. Seseorang mempunyai kebebasan untuk berpikir dan berperasaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi

Lebih terperinci