BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya. Masyarakat dapat disebut juga dengan komunitas. Komunitas merupakan sekumpulan individu yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama, di mana dalam komunitas tersebut memiliki aturan dan nilai-nilai sosial sendiri sehingga menghasilkan perasaan yang sama. Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa anggota dalam komunitas lebih bersifat homogen, yang memiliki lebih banyak persamaan dibandingkan dengan masyarakat, seperti memiliki harapan yang sama sehingga menyebabkan solidaritas sosial yang tinggi (Henslin, 2006:116). Hal ini disamakan pada masyarakat tradisional dengan rasa kolektif. Komunitas juga merupakan kelompok sosial yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, di mana komunitas memiliki kebudayaan dan sejarah yang sama. Di Kota Medan terdapat berbagai jenis komunitas, di antaranya komunitas punk. Mengutip dari wikipedia, punk merupakan subkultur (sub-budaya) yang pertama kali lahir di London, Inggris pada tahun 1980-an ( diakses pada tanggal 11 Mei 2011, pukul 09.32). Punk atau Public United Not Kingdom pada awalnya merupakan gerakan anak muda dari anak-anak kelas pekerja yang mengalami masalah ekonomi. Hal ini terjadi karena kemerosotan moral para tokoh politik dalam sistem pemerintahan yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Pada masa rezim Perdana Menteri Margareth Thatcher, dari Partai Konservatif,

2 yang kebijakan ekonominya sangat liberal, memberi peluang kapitalis mengembangkan pasar modal (ekonomi uang) tetapi di sisi lain mengabaikan kelas pekerja, membuat pengangguran semakin meningkat. Pada masa itu pemerintah Inggris menetapkan pajak yang sangat tinggi terhadap rakyatnya sehingga menimbulkan kemiskinan, kelaparan dan dan kesenjangan sosial. Masyarakat kelas pekerja menggunakan jalanan sebagai tempat mencari nafkah, membuat jejaring kerja, serta aksi protes yang diselingi karnaval dan musik ( punk.webarchivediakses pada tanggal 3 Januari 2012, pukul WIB). Punk juga dapat diartikan sebagai sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan Do It Yourself atau diartikan dengan lakukan dengan dirimu sendiri. Melalui ideologi yang dimiliki, komunitas punk mempunyai cara dalam melihat dan menilai suatu masalah yang dapat ditemui melalui lirik-lirik lagu yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan agama. Para anak punk disebut juga dengan punkers. Para punker menginginkan kebebasan yang mutlak, tidak ada pengekangan peraturan yang dianggap tidak penting. Selain membebaskan diri dari sistem negara, punkers juga memiliki pemahaman tentang bebas dalam hal berpikir (state of mind). Hal ini berkaitan dengan ideologi yang dianut komunitas punk yaitu ideologi anarki. Pada tahun 1955 sebelum komunitas punk ada, musik punk hanya merupakan bentuk aliran musik. Musik punk adalah musik yang menjadi milik generasi muda yang memberontak terhadap segala bentuk kemapanan hingga akhirnya terbentuk komunitas yang di dalamnya terdapat orang-orang yang menyukai aliran musik dan ideologi anarki (Sirait, 2010:1). Budaya punk mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia, terutama Bandung dan Jakarta, sekitar awal tahun 1990 hingga masuk pada wilayah Medan.Informan IC, menyatakan bahwa Punk masuk ke Kota Medan sekitar tahun 1996, komunitas ini semakin meningkat

3 jumlahnya sejak tahun 2000-an. Para punker memiliki tempat berkumpul yang disebut dengan scene. Pertama kali komunitas punk hanya memiliki satu scene yaitu, di Jalan Abdullah Lubis. Hingga saat ini, komunitas punk di Kota Medan memiliki tujuh scene yaitu di Aksara, Titi Kuning, Juanda, Brayan, Setia Budi, Simpang Pemda dan Cemara asri. Komunitas ini lebih fokus pada musik di antaranya, di Kota Medan komunitas punk juga memiliki beberapa group band yang berkembang, seperti Gedebac-Gedebuc, Kontradiksi, SPR, Brutal Youth, Fuckta, Marhaen. Group musik yang dimiliki oleh komunitas punk di Kota Medan pada awalnya membawa lagu-lagu punk rock milik band punk luar negeri yang mereka peroleh dari kasetkaset yang mereka dapatkan dari punkers yang berasal dari Jawa. Band-band punk di Kota Medan semakin berkembang dengan diadakan event musik yang juga bertujuan untuk mempererat solidaritas sesama punkers. Melalui acara-acara musik tersebut band-band punk Medan telah banyak menghasilkan kaset dan telah memperkenalkan hasil karyanya dengan anak punk di kota maupun negara lain. Melalui musik para punker menyampaikan protes dan kritik dalam bentuk kaset. Setiap punker mempunyai perhatian terhadap musik punk. Dalam hal ini para punker tersebut menjadi bagian dari tiap band punk. Kegiatan yang dilakukan para punker didasari dengan etos Do It Yourself seperti menyablon, membuat tattoo dan membuat piercing. Pada umumnya punkers menggunakan tattoo dan piercing ditubuhnya. Punker menggunakan kreativitas dan solidaritas dalam komunitas sehingga dapat menciptakan produk-produk yang dapat dijual atau untuk dikonsumsi sendiri.

4 Dalam hal ini para punker dapat saling bertukar informasi dalam pembuatan produk yang merupakan salah satu realisasi dari etos kerja Do It Yourself. Pada komunitas punk terdapat satu majalah yang disebut dengan fanzine. Fanzine merupakan media komunikasi di dalam komunitas ini. Fanzine membuat para punker dapat mengetahui perkembangan komunitas punk di scene lain atau bahkan di kota lain. Di dalam fanzine terdapat artikel-artikel dari para punker yang berisi tentang pemikiran, kegiatan dan informasi-informasi lainnya. Selain itu, para punker juga mempunyai kegiatan sosial seperti membantu atau memberi makanan kepada orang-orang sekitar yang disebut dengan food not bomb, dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil produksi dan kolektif. Di dalam komunitas ditemukan solidaritas sosial yaitu kesetiakawanan sesama anggota. Di dalam komunitas punk terdapat kesetiakawanan dengan individualitas rendah, keterlibatan komunitas dalam menghukum anggota yang menyimpang, konsensus terhadap pola-pola normatif penting, pembagian kerja yang rendah, kesadaran kolektif yang kuat dan memiliki hukum represif. Adapun kesetiakawanan ini membangun ikatan yang kuat. Membangun solidaritas sosial merupakan hal yang mudah dibentuk karena setiap orang memiliki kepentingan yang berbeda. Pada dasarnya solidaritas sosial muncul karena adanya interaksi yang kuat serta memiliki sentimen yang kuat dalam suatu kelompok. Solidaritas sosial dalam komunitas punk dilihat dari sikap dan perilaku pada anggotanya. Dalam hal ini sikap dan perilaku anggota komunitas merupakan in group yang merupakan sikap di antara anggota komunitas. Sikap in group biasanya menunjukkan adanya faktor simpati dan perasaan yang dekat di antara anggota-anggota kelompoknya. Perasaan in group terhadap orang dapat bervariasi

5 dari sikap ramah tamah dan good will sampai menjadi solidaritas mati-matian (Narwoko, 2006: 34). Berdasarkan sikap in group para anggota komunitas akan memperoleh ikatan yang membangun interaksi yang lebih kuat. Ikatan yang ada di dalam komunitas punk merupakan ikatan yang terbentuk karena rasa kesetiakawanan dan rasa ketergantungan. Ikatan yang kuat berdasarkan rasa kesetiakawanan dalam komunitas Seperti yang dijelaskan oleh Durkheim sebagai berikut: Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu kesadaran kolektif bersama yang menunjukkan pada totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimensentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama, dan solidaritas itu didasarkan pada suatu tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan sebagainya (Nasution 2009:12). Solidaritas mekanik masyarakat mengacu pada hubungan antar individu yang ada dalam masyarakat atau kelompok sosial. Dalam komunitas punk ditunjukkan dengan hubungan yang didasarkan pada persamaan moral, kepercayaan yang dianut dan diperkuat oleh pengalaman emosional yang sama. Salah satu daerah di Kota Medan yang dapat dilihat komunitas punk adalah daerah Simpang Aksara. Pada saat ini ada dua puluh tujuh anggota pada scene Simpang Aksara. Komunitas punk yang memiliki scene di Simpang Aksara memiliki kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan komunitas punk di scene lainnya. Selain berkumpul di scene Simpang Aksara yang terletak di dalam pasar tradisonal tersebut, para punker memiliki kegiatan masing-masing, seperti bersekolah, kuliah ataupun bekerja. Para punker sering harus melakukan kegiatan berpindah-pindah tempat berkumpul, karena aparat sering merazia komunitas ini. Komunitas punk Simpang Aksara ini selalu berkumpul sekitar pukul empat sore

6 hingga malam hari. Selain itu, kegiatan komunitas punk yang tidak terpublikasi oleh masyarakat yang disebut dengan underground. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin mengetahui jenis solidaritas sosial yang ada di dalam komunitas punk dan bentuk implementasi solidaritas sosial itu dalam komunitas punk. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Solidaritas sosial apakah yang ada di dalam komunitas punk? 2. Bagaimana implementasi solidaritas sosial itu dalam komunitas punk? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis solidaritas sosial yang ada di dalam komunitas punk dan bentuk implementasi solidaritas sosial itu dalam komunitas punk tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat Teoritis Hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini secara teoritis diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang berlangsungnya interaksi sosial dalam komunitas anak punk Medan yang

7 dikaitkan dengan kerangka pemikiran sosiologi perubahan sosial, yang berkaitan dengan solidaritas sosial Manfaat Praktis Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan untuk memahami seluk beluk eksistensi komunitas anak punk Medan yang dapat dijadikan proses pembelajaran dalam menyikapi fenomena sosial dan menjadi bahan rujukan bagi penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial. 1.5 Definisi Konsep 1. Solidaritas sosial Konsep solidaritas sosial merupakan kepedulian secara bersama kelompok yang menunjukkan pada suatu keadaan hubungan antara individu dan/atau kelompok yang didasarkan pada persamaan moral, kolektif yang sama, dan kepercayaan yang dianut serta diperkuat oleh pengalaman emosional. Solidaritas sosial juga dipengaruhi interaksi sosial yang berlangsung karena ikatan kultural, yang pada dasarnya disebabkan munculnya sentimen komunitas (community sentiment) (dalam Nasution, 2009:9). 2. Komunitas Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu communitas yang berarti kesamaan ( pada tanggal 17 November

8 2013, pukul 19.45). Komunitas merupakan sekumpulan individu yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama, di mana dalam komunitas tersebut memiliki aturan dan nilai-nilai sosial sendiri sehingga menghasilkan perasaan yang sama. Pada dasarnya komunitas terbentuk karena adanya rasa seperasaan, sepenanggungan dan saling membutuhkan. Setiap individu yang menjadi bagian dari komunitas melakukan interaksi sosial sehigga menciptakan hubungan sosial dan saling mengenal. 3. Komunitas Anak Punk Komunitas anak punk merupakan sekelompok anak muda yang memiliki ideologi hidup atas kebebasan, antipenindasan dan antikemapanan, kelompok gerakan perlawanan anak muda yang memiliki etos Do It Yourself (lakukan dengan diri sendiri). Komunitas punk dapat dikenal dari hal fashion yang dikenakan seperti potongan rambut mohawk (berdiri tegak) ala suku Indian dengan warna terang, sepatu boots, rantai, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju lusuh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunitas Komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat community atau masyarakat setempat, komunitas berasal dari bahasa lain yaitu communitas yang memiliki arti kesamaan (http://id.wikipedia.org/wiki/komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3

BAB I PENDAHULUAN. Kreatifitas : daya cipta, kemampuan untuk menciptakan. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pengertian squatting sebagai wadah kreatifitas anak punk di Surakarta, dapat diuraikan sebagai berikut: Squatting : beranda atau tempat tinggal bagi anak punk yang dihuni

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur.

I. PENDAHULUAN. makhluk individu yaitu makhluk yang hidup untuk dirinya sendiri. Dalam. yang disebut sebagai Sub-budaya atau subkultur. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Tetapi manusia dalam kehidupan pribadinya disebut sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seringnya melihat sekelompok remaja berpakaian unik dan beberapa orang menyebut mereka aneh. Mereka berdiri dipersimpangan lampu merah membawa gitar kecil sambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara

BAB I PENDAHULUAN. awalnya adalah melalui gaya busana yang dikenakan oleh mereka. Secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunitas Punk menjadi salah satu bagian dalam masyarakat kota yang tidak mengikuti arus yang dibentuk oleh pasar. Citra identitas sebuah komunitas Punk hadir dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota sering pula kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. samping terutama untuk tempat tinggal, juga untuk semacam itu yakni yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. samping terutama untuk tempat tinggal, juga untuk semacam itu yakni yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Masyarakat Desa Pertanian Desa merupakan suatu daerah yang dijadikan tempat tinggal masyarakat yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian bersumber dari alam. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki dua sisi dalam kehidupannya, yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri, manusia itu sendiri yang bertanggung jawab tentang siapa dirinya dan

Lebih terperinci

BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK

BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK BAB IV SEJARAH PUNK DAN PROFIL KEDAI KEBLASUK 4.1. Sejarah Punk Dalam era kontemporer, Sekolah Rakyat Highlander didirikan oleh Myles horton merupakan gabungan ide dari sekolah progresif, keadilan sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal mulanya, sekelompok punk selalu saling berselisih paham dengan golongan skin head. Namun,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Marjinal MARJINAL adalah sebuah group musik band dari sekian banyak gruop band indie di indonesia yang beraliran punk. Marjinal yang terinspirasikan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hasil karya seni yang mengekspresikan ide, dimana ide merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni musik, bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang

BAB I PENDAHULUAN. mahluk biologis merupakan individu yang mempunyai potensi-potensi diri yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Namun demikian sebagai mahluk biologis merupakan individu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep-diri 1. Pengertian Konsep-Diri Menurut Hurlock (1999) konsep-diri merupakan pandangan individu mengenai dirinya. Hurlock mengungkapkan konsep-diri terdiri dari dua komponen,

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH

BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH BAB VI HUBUNGAN KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA DENGAN LATAR BELAKANG SEJARAH Gambaran tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga pada bab v telah sedikit memberikan gambaran tentang hubungan komunitas punk

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Musik merupakan bahasa universal yang dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Di dalam musik terjadi proses komunikasi melalui nada nada dan lirik yang dirangkai sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan, perilaku dan kemampuan individu dalam menghadapi tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep dan evaluasi individu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesoris yang dikenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Punk lahir di Inggris pada pada akhir 70an sebagai budaya tandingan dari budaya mainstream pada zamannya. Dipicu sebuah perasaan yang menjadi rahasia umum dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan masyrakat sekitar hutan memiliki

Lebih terperinci

KEBERADAAN KOMUNITAS PUNK DI KOTA BUKITTINGGI

KEBERADAAN KOMUNITAS PUNK DI KOTA BUKITTINGGI KEBERADAAN KOMUNITAS PUNK DI KOTA BUKITTINGGI SKRIPSI Oleh JHONI AKBAR BP. 06191007 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2011 ABSTRAK JHONI AKBAR, 06191007.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Stigma Masyarakat Terhadap Komunitas Anak Punk. Stigma merupakan tingkah laku selektif yang bertujuan untuk pencapaian

II. TINJAUAN PUSTAKA Stigma Masyarakat Terhadap Komunitas Anak Punk. Stigma merupakan tingkah laku selektif yang bertujuan untuk pencapaian II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stigma Masyarakat Terhadap Komunitas Anak Punk 2.1.1. Tinjauan Stigma Stigma merupakan tingkah laku selektif yang bertujuan untuk pencapaian makna, bahwa makna tersebut yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap negara mempunyai kebudayaan yang beragam serta setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Budaya sendiri merupakan suatu kebiasaan

Lebih terperinci

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM Melihat kondisi solidaritas dan berdasarkan observasi, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok

Lebih terperinci

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di BAB II : KAJIAN TEORITIK a. Solidaritas Sosial Durkheim dilahirkan di Perancis dan merupakan anak seorang laki-laki dari keluarga Yahudi. Dia mahir dalam ilmu hukum filsafat positif. Dia terakhir mengajar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam

BAB II KERANGKA TEORI. dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Agama dan Masyarakat Agama mempunyai peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam semesta sehingga

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Kesempurnaan itu terletak pada adab atau budayanya. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya dengan berbagai suku, bahasa, dan adat istiadat. Salah satunya adalah seni. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berpikir dan berperasaan

BAB I PENDAHULUAN. berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berpikir dan berperasaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia sendiri. Seseorang mempunyai kebebasan untuk berpikir dan berperasaan sehingga

Lebih terperinci

PROFIL ANAK PUNK. (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PROFIL ANAK PUNK. (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PROFIL ANAK PUNK (Studi Kasus di Pasar Gemolong) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Di susun Oleh: MITA HARYANTO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok (Soekanto,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan sistem yang masih konservatif di Eropa dan Amerika kurun waktu an. Pergerakan Underground yang didominasi generasi muda

I. PENDAHULUAN. dan sistem yang masih konservatif di Eropa dan Amerika kurun waktu an. Pergerakan Underground yang didominasi generasi muda I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Underground dalam bahasa Indonesia berarti bawah tanah merupakan istilah gerakan kelompok masyarakat yang menentang kebijakan pemerintah dan sistem yang masih konservatif

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM. ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan

BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM. ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan 27 BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM A. Teori Solidaritas Emile Durkheim. Solidaritas adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh sebuah masyarakat ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku daerah, etnis, budaya, bahkan berbeda kepercayaan dan agama, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku daerah, etnis, budaya, bahkan berbeda kepercayaan dan agama, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat di perkotaan dilihat dari struktur masyarakatnya yang heterogen, yaitu dari segi mata pencaharian utama yang beragam, mayoritas masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan

Lebih terperinci

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya)

PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA. ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) PERILAKU ANGGOTA KOMUNITAS PUNK DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Pada Komunitas Punk di Surabaya) Oleh :ANDITYA ARIFARHEZA NIM: 071211433037 Program Studi Sosiologi Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

PERILAKU MENYIMPANG: DEFINISI PENYIMPANGAN

PERILAKU MENYIMPANG: DEFINISI PENYIMPANGAN PERILAKU MENYIMPANG: DEFINISI PENYIMPANGAN DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/ Sisi Menarik Fenomena Perilaku Menyimpang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana bagi penulis lagu untuk mengungkap apa yang ingin disampaikan. (Sanjaya, 2013:183) Menurut

Lebih terperinci

Subaltern: Agama Kaum Punkers. Subaltern: Agama Kaum Punkers Febryan Muslich. Ali Imron

Subaltern: Agama Kaum Punkers. Subaltern: Agama Kaum Punkers Febryan Muslich. Ali Imron Subaltern: Agama Kaum Punkers Febryan Muslich Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya febryanmuslich@gmail.com Ali Imron Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial,

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA

BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA BAB V KOMUNITAS PUNK DI SALATIGA Bab v ini merupakan isi dari penggambaran tujuan penelitian tentang keberadaan komunitas punk di Salatiga. Keberadaan punk di Salatiga pada bab ini akan mulai digambarkan

Lebih terperinci

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya pola asuh dilakukan oleh orang tua kepada anak di lingkungan keluarga. Pola asuh merupakan suatu kegiatan mendidik, membimbing, dan memberikan

Lebih terperinci

BUDAYA VISUAL PUNK SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA LUKIS

BUDAYA VISUAL PUNK SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA LUKIS Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016, 238 243 BUDAYA VISUAL PUNK SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA LUKIS Ardian Nuvianto Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kebudayaan Tradisional Masyarakat Desa Konsep kebudayaan tradisional mengacu pada gambaran tentang cara hidup (way of life) masyarakat desa yang belum dirasuki oleh penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini sudah menjadi persoalan global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK KOMUNITAS PUNK di KOTA CIREBON

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK KOMUNITAS PUNK di KOTA CIREBON POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK KOMUNITAS PUNK di KOTA CIREBON (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Yang Mengikuti Komunitas Punk) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling 49 BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM Kerangka teori adalah teori-teori yang dianggap relevan untuk menganalisis objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai, dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai, dimana masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup yaitu sebagai seorang individu dan mahluk sosial. Sebagai seorang individu manusia mempunyai beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri musik di Indonesia saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula dari berkembangnya berbagai genre atau aliran musik, hingga lahirnya banyak musisi, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial budaya harus tetap berkepribadian Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Republik Indonesia adalah negara yang berazazkan Pancasila dengan beragam kebudayaan yang ada. Dengan sistem sosial kebudayan Indonesia sebagai totalitas

Lebih terperinci

BAB VI KOMUNITAS DIBO-DIBO SEBAGAI JARINGAN YANG HIDUP

BAB VI KOMUNITAS DIBO-DIBO SEBAGAI JARINGAN YANG HIDUP BAB VI KOMUNITAS DIBO-DIBO SEBAGAI JARINGAN YANG HIDUP Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijabarkan pada dua bab sebelumnya, dapat diidentifikasi bahwa komunitas karakter sosial dan juga karakter

Lebih terperinci

MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK

MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK Daniar Wikan S., Makna dan Ideologi Punk 51 58 MAKNA DAN IDEOLOGI PUNK Daniar Wikan Setyanto Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang daniarwikan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyalahngunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (selanjutnya disebut narkoba) merupakan permasalahan kompleks baik dilihat dari faktor penyebab maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai mempertanyakan tentang identitas dirinya, remaja merasa sebagai seseorang yang unik, seseorang dengan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

QUESIONER PENELITIAN. : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Universitas Sumatera Utara)

QUESIONER PENELITIAN. : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Universitas Sumatera Utara) QUESIONER PENELITIAN Nama : Elicia Dwi Hafida Nim : 060901003 Departemen Fakultas Alamat : Sosiologi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Universitas Sumatera Utara) : Jalan Lilawangsa Gampong Geudubang Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar SMP dan SMA dalam ilmu psikologi perkembangan disebut. laku remaja sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar SMP dan SMA dalam ilmu psikologi perkembangan disebut. laku remaja sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajar SMP dan SMA dalam ilmu psikologi perkembangan disebut remaja danmereka beranggapan bahwa mereka bukan kanak-kanak lagi, akan tetapi belum mampu memegang tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,

Lebih terperinci

GERAKAN SOSIAL. Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG

GERAKAN SOSIAL. Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG GERAKAN SOSIAL Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG 2013 ASAL-USUL DAN PENGERTIAN KONSEP GERAKAN SOSIAL = SOCIAL MOVEMENT Dipopulerkan oleh Eric Hobsbawm (sejarah Marxis) pada tahun 1950

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok bagi kehidupan setiap manusia, baik dalam pertumbuhannya maupun dalam memertahankan kehidupannya. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin (2003) adalah penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berakhirnya pemerintahan orde baru telah mengubah dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Salah satunya adalah terjadinya perubahan sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi maka pesat juga perkembangan dalam dunia mode dan fashion. Munculnya subculture seperti aliran Punk, Hippies,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis

Lebih terperinci

Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup

Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup Komunitas Punk di Kota Bandung dalam Memaknai Gaya Hidup Harid Hasnadi 1,Atwar Bajari 2,Teddy K Wirakusumah 3 Jurusan Ilmu Managemen Komunikasi Fakultas Ilmu komunikasi Universitas Padjajaran Corresponding

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SUBKULTUR STREET PUNK SEMARANG. menjadi atau dibuat menjadi komunitas ini, tidak diketahui pasti kapan masuknya

BAB II DESKRIPSI SUBKULTUR STREET PUNK SEMARANG. menjadi atau dibuat menjadi komunitas ini, tidak diketahui pasti kapan masuknya BAB II DESKRIPSI SUBKULTUR STREET PUNK SEMARANG 2.1. Sejarah Subkultur Punk Punk dan fashion yang terilhami oleh Punk atau terkait dengan Punk, telah menjadi atau dibuat menjadi komunitas ini, tidak diketahui

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan secara legal bagi ilmu pengetahuan dan pengobatan, narkotika. banyak pula dipakai secara illegal atau disalahgunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan secara legal bagi ilmu pengetahuan dan pengobatan, narkotika. banyak pula dipakai secara illegal atau disalahgunakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya penggunaan narkotika ditujukan untuk kepentingan umat manusia, khususnya di bidang pengobatan. Namun sekarang ini, selain penggunaan secara legal

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Definisi Kelompok Sosial 1. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 3.DATA. Sejarah MERUYA BURMY ARMY (MERUYA STREET PUNK). Nara sumber : gucun noize (ex error crew,now at total error ).

BAB 3.DATA. Sejarah MERUYA BURMY ARMY (MERUYA STREET PUNK). Nara sumber : gucun noize (ex error crew,now at total error ). BAB 3.DATA Sejarah MERUYA BURMY ARMY (MERUYA STREET PUNK). Nara sumber : gucun noize (ex error crew,now at total error ). Menurut gucun meruya burmy army itu dulu ada sejak tahun 2000an saat jaman CIVIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatnya perkembangan hubungan sosial juga semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, pembangunan merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Seperti diketahui, negara Indonesia dalam melakukan pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Mohamad (GM), sebagai salah seorang pendiri dan mantan pemimpin Majalah

BAB VI KESIMPULAN. Mohamad (GM), sebagai salah seorang pendiri dan mantan pemimpin Majalah BAB VI KESIMPULAN Sampai pada saat penelitian lapangan untuk tesis ini dilaksanakan, Goenawan Mohamad (GM), sebagai salah seorang pendiri dan mantan pemimpin Majalah Tempo dalam waktu yang relatif lama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK MASING-MASING SUB STRUKTUR BERJALAN DENGAN SISTEMNYA MASING-MASING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir sistematis, kritis, cermat, dan kreatif, serta mampu mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir sistematis, kritis, cermat, dan kreatif, serta mampu mengkomunikasikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi saat ini diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berpikir, yaitu yang mencakup kemampuan penalaran logis, berpikir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sosial 1. Pengertian Sosial Secara etimologis, socius artinya masyarakat. Yakni ilmu yang memahami dan mempelajari seluruh segi kehidupan masyarakat. Yaitu masalah struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. solidaritas dan sosial. Solidaritaas sosial merupakan perasaan atau

BAB II KAJIAN TEORI. solidaritas dan sosial. Solidaritaas sosial merupakan perasaan atau 22 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Solidaritas Sosial 1. Pengertian Solidaritas Pengertian solidaritas sosial berasal dari dua pemaknaan kata yaitu solidaritas dan sosial. Solidaritaas sosial merupakan perasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang pada setiap kalangan. Hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat. Oleh : Suzanalisa

Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat. Oleh : Suzanalisa Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat Oleh : Suzanalisa ABSTRAK Tindak pidana kekerasan premanisme yang sangat lekat dengan pelanggaran hukum

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL MEKARSARI YOUTH FESTIVAL Dalam rangka merayakan gebyar pesona akhir tahun, Karang Taruna Kelurahan Mekarsari bersama Kantor Kelurahan Mekarsari Pemerintah Kota Depok akan menyelenggarakan : Mekarsari Youth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional lahir dari budaya masyarakat terdahulu di suatu daerah tertentu yang terus berkembang secara turun temurun, dan terus dinikmati oleh

Lebih terperinci

SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA. Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati.

SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA. Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati. SOCIAL WELL BEING PADA PUNK DEWASA AWAL YANG BEKERJA Dion Bramantya (dionbramantya@yahoo.com) Ari Pratiwi Intan Rahmawati Abstract This research has a purpose to know process of social well-being on adult

Lebih terperinci