BOGOR, SEPTEMBER 2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. ITTO Project TFL-PD
|
|
- Suharto Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PEMAHAMAN PERSYARATAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (SVLK) UNTUK INDUSTRI PENGOLAH KAYU YANG BERASAL DARI HUTAN RAKYAT/LAHAN MASYARAKAT BOGOR, SEPTEMBER 2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA ITTO Project TFL-PD
2 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang 2. Maksud dan tujuan 3. Keluaran yang diharapkan II. PESERTA PELATIHAN 1. Syarat peserta 2. Kehadiran peserta III. METODOLOGI PELATIHAN 1. Teori 2. Diskusi 3. Praktek IV. MATERI PELATIHAN 1. Kebijakan SVLK 2. Pengenalan Sistem dan Standard VLK 3. Peraturan Bidang Penatausahaan Hasil Hutan 4. Aspek Hukum/Legalitas Kayu Hutan Hak di Industri 5. Prosedur dan Protokol Dalam Pelaksanaan Penilaian VLK 6. Prinsip-prinsip Ketelusuran Pergerakan Bahan Baku 7. Konsep Pembinaan Industri Pengolah Kayu Rakyat V. PELAKSANAAN PELATIHAN 1. Kemampuan pemateri 2. Pemahaman peserta 3. Diskusi 4. Evaluasi VI. PRAKTEK LAPANGAN VII. KESIMPULAN 2
3 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, dinyatakan bahwa hutan rakyat merupakan jenis hutan yang dikelompokkan ke dalam hutan hak. Ini berarti bahwa hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang telah dibebani hak milik, yang konsekuensi logisnya adalah hutan rakyat diusahakan tidak pada hutan Negara. Dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, pada Pasal 103 dinyatakan bahwa Pemerintah, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya, wajib mengembangkan hutan hak/rakyat melalui fasilitasi, penguatan kelembagaan, dan sistem usaha. Hal ini tentunya memperkuat kebijakan Kementerian Kehutanan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 421/Menhut-II/2006 tentang Fokus-fokus kegiatan pembangunan kehutanan, bahwa pengembangan hutan rakyat telah menjadi bagian dalam kegiatan pembangunan kehutanan. Peranan hutan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan kayu lokal, kebutuhan industri perkayuan dan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan sosial ekonomi masyarakat semakin dibutuhkan seiring dengan semakin terbatasnya pemenuhan kayu dari hutan alam. Tingginya laju deforestasi dikarenakan maraknya aktivitas pembalakan liar, perdagangan kayu illegal, alih fungsi kawasan tidak sesuai prosedur, perambahan kawasan, kebakaran hutan dan tindak kejahatan hutan lainnya. Kondisi tersebut mengakibatkan potensi hutan alam menurun tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan kayu nasional setiap tahunnya. Akibat defisit bahan baku kayu yang bersumber dari hutan alam telah terjadinya perubahan orientasi sumber bahan baku dari hutan alam ke bahan baku alternatif Kayu Rakyat. Pergeseran orientasi mendongkrak ekonomis kayu rakyat dan mengeliatkan perdagangan kayu rakyat di pasar lokal maupun tujuan ekspor. Sebagian besar industri pengolah kayu terutama di Pulau Jawa, saat ini menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu rakyat (hutan hak atau Hutan Rakyat). Oleh karena itu posisi keberadaan dan eksistensi hutan rakyat atau hutan hak sebagai pemasok bahan baku kayu ke industri di Pulau Jawa sangat strategis. nilai 3
4 Pertanyaan mendasar mengapa Hutan Rakyat perlu mendapat perhatian? hal ini patut dipertimbangkan mengingat 1). Hutan negara sudah tidak mampu secara lestari mencukupi permintaan akan kayu, 2). Di beberapa daerah produksi kayu dari hutan rakyat sudah lebih banyak dari produksi kayu hutan negara, 3). Membuka peluang pertumbuhan ekonomi dan kesempatan berusaha untuk daerah, 4). Mengurangi tekanan terhadap pembalakan di hutan negara. Setelah berkembangnya hutan rakyat, tentunya hutan rakyat harus dikelola secara berkelanjutan, dengan pertimbangan 1). Di beberapa daerah hutan negara luasnya tidak cukup untuk berperan dalam perlindungan lingkungan, 2). Menekan terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan dalam pemanfaatannya, 3). Menjamin keberlanjutan hasil dari hutan rakyat, 4). Tuntutan pasar atas hasil hutan dari sumber yang legal dan dikelola dengan pendekatan ramah lingkungan. Pertanyaan berikutnya, mengapa hutan rakyatpun perlu disertifikasi? tentunya ini sudah menjadi persyaratan atau piranti untuk mengatur transaksi dalam sistem perdagangan dunia, selain itu juga tumbuh kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya penyelamatan hutan, melalui penerapan sistem pengelolaan hutan berkelanjutan maupun adanya permintaan pasar, lembaga donor atau investor atas sertifikasi hutan atau hasil hutan. Dalam rangka menjamin legalitas hak dan kepastian hukum atas kayu yang berasal dari pengelolaan hutan hak atau lahan masyarakat, maka Pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 51/Menhut-II/2006 jo. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 62/Menhut-II/2006 jo. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 33/menhut-II/2007 tentang Penggunaan Surat Keterangan Asal Usul (SAKU) Untuk Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal dari Hutan Hak. Implementasi Peraturan Menteri Kehutanan tersebut di atas, belum sepenuhnya dilaksanakan oleh para pelaku usaha akibat minimnya sosialisasi (keterbatasan anggaran) oleh jajaran instansi kehutanan pusat maupun daerah untuk menjangkau ke pelosok-pelosok desa. Sedangkan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat legalitas hasil hutan adalah menjalankan atau mematuhi setiap segmen regulasi yang berlaku. Untuk keberhasilan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu diperlukan pelatihan kepada para pelaku usaha khususnya industri pengolah kayu dengan membekali pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menerapkan sistem verifikasi legalitas kayu sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutananan No. 38/Menhut-II/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengolahan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Ijin atau pada Hutan hak dan Peraturan Direktur Jenderal No. 4
5 P.06/VI-Set/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Lestari dan Verifikasi Kayu dan Peraturan Direktur Jenderal BPK No. P.02/VI-BPPHH/ Maksud dan Tujuan Maksud penyelenggaran diklat pemahaman Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) ini dimaksudkan agar industri yang menggunakan kayu dari sumber hutan rakyat dapat mengetahui dan memahami prosedur dan protokol dalam pelaksanaan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin. Tujuan diberikan pembekalan kepada para pelaku industri pengolahan kayu berbasis kayu rakyat adalah agar pelaku usaha dapat memahami kerangka logika dan memahami tentang konsep SVLK dan peraturan perundangan yang terkait lainnya untuk meningkatkan kemampuan individu peserta menuju penerapan sistem verifikasi legalitas kayu. 3. Keluaran Yang Diharapkan Dari hasil pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat : a. Memahami kebijakan pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu yang berasal dari hutan rakyat/lahan masyarakat. b. Mampu menggambarkan situasi penerapan sistem verifikasi legalitas kayu pada hutan rakyat/pemilik lahan c. Memahami prosedur & persyaratan penilaian SVLK pada Hutan Rakyat/ lahan masyarakat. d. Memahami kelembagaan untuk SVLK pada Hutan Rakyat/lahan masyarakat. e. Memahami sistem dokumentasi/arsip dokumen unit manajemen hutan rakyat/lahan masyarakat. II. PESERTA PELATIHAN Peserta pelatihan diikuti oleh 19 peserta dari 20 peserta yang direncanakan hadir, yaitu berasal dari perusahaan- perusahaan industri perkayuan dengan bahan baku utama berasal dari hutan rakyat/lahan masyarakat, yang berasal dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung. Utusan perusahaan yang diikutsertakan dalam pelatihan ini pada umumnya terkait langsung dengan proses produksi, dengan tingkat jabatan Ganis sampai tingkat Direktur. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : maksimal 30 (tiga puluh ) orang per angkatan. 5
6 b. Asal peserta : Peserta dari industri pengguna kayu rakyat diutamakan dari perwakilan industri berdasarkan skalanya (kecil, menengah dan besar), agar terjadi transformasi informasi dan masing-masing peserta dapat membagi pengalamannya terutama terkait dengan legalitas kayu. c. Persyaratan peserta : Peserta adalah personil yang bertugas dalam pengadaan dan pengolahan bahan baku terutama bersumber dari kayu rakyat. Peserta mengerti tentang Penatausahaan hasil hutan rakyat dan dokumen legalitas kayu. Peserta mempunyai kemampuan pembuatan laporan penggunaan bahan baku kayu rakyat (RPBBI, LMKB/O) Syarat pendidikan minimal SMA/Sederajat 8. Pengampu/Fasilitator a. Asal Pengampu/Fasilitator Asal pengampu/fasilitator: pemerintah, instansi swasta /praktisi/ professional. b. Persyaratan pengampu/fasilitator Adapun persyaratan fasilitator adalah : Menguasai teknik fasilitasi (sesuai dengan kelompok peserta, tujuan, fasilitasi, adaptif, komunikatif) Memiliki pengalaman fasilitasi khususnya dalam bidang pengelolaan Hutan rakyat/lahan masyarakat Mempunyai pengetahuan tentang peraturan terkait SVLK pada Hutan rakyat/lahan masyarakat; memahami prinsip dan system penelusuran bahan baku kayu pada industry pengolahan kayu primer maupun sekunder. Mampu merancang sesi Diklat sehingga sesuai dengan indikator keberhasilan Menguasai metodologi pengajaran orang dewasa Mampu membuat bahan simulasi/latihan dan melakukan evaluasi Diklat dan peserta Persyaratan pendidikan minimal S1/Sederajat Persyaratan Narasumber adalah : Menguasai Materi/Pokok bahasan Berpengalaman menjadi narasumber di bidang pengelolaan Hutan Rakyat/Pemilik Lahan Mempunyai pengetahuan tentang peraturan terkait SVLK pada Hutan Rakyat/Pemilik Lahan 9. Lokasi Diklat 6
7 Diklat ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan gambaran yang nyata dalam penerapan SVLK, maka pemilihan tempat/lokasi Diklat menjadi sangat penting. Salah satu pertimbangan untuk menentukan sebuah lokasi tempat berdasarkan kondisi yang merupakan pusat (sentra) dari rantai peredaran kayu rakyat. Selain itu lokasi Diklat berada ditengah-tengah sasaran peserta sehingga dapat menjaring peserta sesuai dengan yang ditargetkan. Untuk menjamin kenyamanan tempat Diklat perlu dipilih daerah yang memiliki fasilitas gedung Diklat yang memadai misalnya di hotel yang memiliki ruang Diklat. Lokasi Diklat sebaiknya tidak jauh dengan lokasi praktek lapangan serta tersedia aksesibilitas untuk menuju lokasi praktek lapangan. Akses yang sulit akan berdampak pada tambahan biaya bagi Diklat dan ketersediaan waktu. Lokasi Diklat harus memberikan kemungkingan bagi peserta Diklat untuk mendapatkan pengalaman, pembelajaran dan melaksanakan praktek percobaan dilapangan. Untuk Diklat bagi industri pengguna kayu rakyat sebaiknya berada pada sentra industri kayu rakyat. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 4 (empat) hari setara dengan 36 jam pelajaran 45 menit, terdiri dari pembelajaran teori 20 jpl dan praktek 16 jpl. 11. Peralatan dan Bahan Diklat a. Kebutuhan peserta : Alat tulis-menulis Di ruang kelas : Lap top/desk top, LCD Projector, papan tulis, flip chart, spidol, peta-peta, blanko dokumen dan lain- lain. c. Di lapangan : Peta-peta, kompas, blanko dokumen dan lain-lain. 12. Daftar Mata Diklat NO. MATA DIKLAT JPL I. TEORI Bina Suasana Diklat (Dinamika Kelompok) 1 2. Kebijakan SVLK dalam konteks perdagangan hasil hutan (PUHH hutan rakyat) 3. Pengenalan Sistem dan standard VLK pada Industri Pengolah dan Pengguna Kayu Rakyat 4. Peraturan bidang penatausahaan hasil hutan di Industri Pengolah dan pengguna kayu rakyat 5. Aspek hukum/legalitas dalam industri pengolah dan pengguna kayu rakyat 6. Prosedur dan Protokol dalam Pelaksanaan Penilaian VLK pada unit
8 NO. MATA DIKLAT JPL pemegang izin 7. Prinsip-prinsip ketelusuran perjalanan/pergerakan bahan baku pada Industri pengguna kayu rakyat 8. Konsep pembinaan Industri pengolah dan pengguna kayu rakyat II. terhadap pemasok, dan petani pemilik hutan rakyat/lahan masyarakat. PRAKTEK Simulasi dan praktek penerapan VLK di Industri Pengolah dan pengguna kayu rakyat 16 JUMLAH 36 Untuk mengatasi kelangkaan bahan baku kayu, dengan berbagai pertimbangan efisiensi, banyak industri skala besar melakukan: Relokasi industri dengan mendekatkan Industri ke sumber bahan baku Hutan Rakyat. Membuat cabang industri pengolahan ½ jadi veener, penggergajian kayu ke lokasi HR dan menggunakan jasa pengepul/ tengkulak kayu rakyat. Menggunakan jasa pengepul/ tengkulak kayu rakyat Disatu sisi, tingginya permintaan kayu rakyat dapat dijadikan strategy untuk mendorong perekonomian masyarakat berbasis kayu rakyat untuk: pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan mendorong investasi) wilayah. Di lain sisi, dikhawatirkan terjadi eksploitasi kayu rakyat tidak terkendali dikhawatirkan mengakibatkan kerusakan hutan rakyat (kayu rakyat) dalam tempo waktu singkat. Terjadi kemusnahan hutan rakyat dan semakin terbatasnya dana pemerintah untuk membangun atau mensubsidi masyarakat akan sangat sulit membangun kembali hutan rakyat kembali. Belum diketahuinya secara pasti data ratio In-put/ Out-Put potensi produksi kayu rakyat dan kebutuhan bahan baku industri berbasis kayu rakyat guna menjamin kelestarian lingkungan dan kelestarian usaha. Belum adanya kesamaan persepsi, arah kebijakan pemerintah, pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengembangan hutan rakyat. Diskriminasi sistem tata usaha kayu rakyat dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya Belum mantapnya Unit Kelola Hutan Rakyat. 8
9 Sebagian besar kawasan HR kecil, terpencar, tidak kompak dan belum terkelola dalam skala kesatuan pengelolaan yang ekonomis dan lestari. Pengelolaan HR, secara murni HR maupun dengan sistem campuran dengan tanaman budidaya (agroforestry) Belum mantapnya kelembagaan HR, Sebagian besar organisasi pengelolaan hutan rakyat masih individu, kelompok petani, belum merupakan lembaga pengelola HR yang belum profesional/ masih konvensional. Belum mantapnya pengusahaan HR, antara lain: Kebanyakan pengusahaan hutan kayu rakyat masih merupakan usaha keluarga, bersifat tradisional/subsisten dan belum berkembangnya dalam Unit UMKM /Koperasi. Kurangnya kemampuan memanfaatkan peluang pasar kayu rakyat. Kurang memiliki jiwa usaha, Minimnya kurang modal usaha dan terbatasnya akses permodalan, Terbatasnya informasi pasar mengakibatkan kurangnya kemampuan memanfaatkan peluang pasar mengakibatkan perolehan keuntungan di ditingkat petani terkecil. INDUSTRI SKALA KECIL KOPERASI/UMKM /PASAR LOKAL. Rendahnya kemampuan Industri skala: UMKM/Koperasi berbasis kayu rakyat dalam memanfaatkan peluang pasar. Nilai tambah (Added Value) kecil karena kurang efisien memananfaatkan bahan baku, kurang inovasi produksi sehingga kurang kompetitif di pasar. Hanya dapat dijadikan sebagai strategi terbatas untuk: penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat. INDUSTRI SKALA BESAR/PASAR DALAM NEGERI DAN EKSPOR. Cukup kuatnya Industri skala besar dalam memanfaatkan peluang pasar dalam dan luar negeri. Permasalahannya terbatasnya dan kurang terjaminnya kontinuitas bahan baku kayu Nilai tambah (Added Value) cukup besar dan terbesar untuk tujuan pasar ekspor karena, karena: Efisien memananfaatkan bahan baku, inovasi produksi sehingga cukup mampu kompetitif di dalam dan luar negeri. Input penggunaan teknologi pengawetan kayu, art-disain dan finishing product. Sangat memungkinkan dijadikan sebagai strategi untuk: penciptaan lapangan kerja, Peningkatan pendapatan dan Pertumbuan ekonomi Daerah dan Nasional. 9
10 14. Silabus Pelatihan Pemahaman Persyaratan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk Industri Pengolah Kayu yang berasal dari Hutan Rakyat/Lahan Masyarakat No. Topik JPL Indikator keberhasilan Pokok Bahasan I Teori Bina Suasana 1 Setelah mengikuti Pelatihan pelajaran ini peserta 1. Perkenalan/ice breaking mampu: 2. Peningkatan semangat dan - Saling mengenal satu motivasi berlatih dan bekerja sama lain dan 3. Peningkatan bekerjasama berkomunikasi secara lancar - Memiliki semangat & motivasi untuk berlatih dan bekerja - Memiliki kerjasama yang baik 2. Kebijakan SVLK 3 Peserta memahami latar 1. Isu perdagangan dan peredaran dalam konteks belakang mengapa kayu international perdagangan pemerintah Indonesia 2. Beberapa kebijakan negara lain a. Metode b. Alat Peraga Sumber Pustaka dan Bahan a. Permainan, Diskusi, Ceramah b. Papan Tulis, LCD, Flipchart,, Lakban, Bahan Permainan a. Kuliah dan diskusi - Referensi dari Lembaga pemantau 10
11 a. Metode No Topik JPL Indikator keberhasilan Pokok Bahasan b. Alat Peraga. dan Bahan Sumber Pustaka hasil hutan membuat kebijakan system verifikasi legalitas kayudalam konteks perdagangan hasil hutan yang mempersyaratkan Verifikasil legalitas kayu 3. Kerangka logika pembuatan system verifikasi kayu 4. Faktor pendukung ekternal dan internal yang menyebabkan terwujudnya SVLK perdagangan kayu (WWF, GFTN, dll) - P.38/2009, P.6/2009, P.02/2010 : SVLK 3. Pengenalan 3 Peserta dapat memahami 1. Latar balakang lahirnya kebijakan a. Kuliah dan diskusi sistem dan standard VLK pada industri pengolah dan pengguna kayu rakyat latar belakang dan konsep Standard verifikasi legalitas kayu dalam perdagangan kayu Internasional serta dapat memahami persyaratan yang tertuang dalam standar SVLK SVLK 2. System Verifikasi Legalitas kayu (kelembagaan SVLK, interaksi dan hubungan antar lembaga lembaga akreditasi, lembaga Verifikasi, Lembaga pemantau,) 3. Proses dan tahapan Verifikasi Legalitas kayu 4. Pedoman Penilaian VLK 5. Pemahaman standar VLK 4. Peraturan bidang 3 Peserta dapat 1. Peraturan PUHH (penataan hasil a. Kuliah dan diskusi, c. P.55/
12 No. Topik JPL Indikator keberhasilan Pokok Bahasan penatausahaan mengetahui dan hutan) di hutan hak (SKAU, hasil hutan di memahami peraturanperaturan SKSKB KR, nota, dll.) Industri yang terkait 2. - Peraturan PUHH (penataan Pengolah dan dengan penatausahaan hasil hutan) di Industri pengolah pengguna kayu hasil hutan (PUHH) di kayu hutah hak rakyat. hutak hak dan industri yang menggunakan kayu dari hutan rakyat 5. Aspek 2 Peserta dapat 1. Peraturan-peraturan terkait hukum/legalitas mengetahui dan dokumen legalitas perusahaan dalam industri memahami semua hasil (SIUP, TDP, NPWP, IUI, dll) pengolahan dan aspek legal/legalitas 2. Peraturan-peraturan terkait pengguna kayu (dokumen legalitas) dengan dokumen legalias hutan rakyat yang diharuskan bagi rakyat (hutan milik) industri pengolah dan pengguna kayu rakyat dan sanksinya 6. Prosedur dan 4 Peserta dapat 1. Tahapan dan proses penilaian Protokol dalam mengetahui dan VLK di Industri dan hutan hak a. Metode b. Alat Peraga Sumber Pustaka dan Bahan Simulasi d. P.51/2006 e. P.33/2007 a. Kuliah dan dikusi f. Peraturanperaturan yang terkait g. P.02/2006 h. P.38/2009 i. P.06/
13 No. Topik JPL Indikator keberhasilan Pokok Bahasan Pelaksanaan memahami prosedur dan yang dilakukan oleh LVVK Penilaian VLK protokol dalam pada unit pelaksanaan penilaian pemegang izin. atau verifikasi LK pada pemegang Izin oleh LVLK 7. Prinsip-prinsip 2 Peserta dapat 1. Sistem lacak balak di Industri ketelusuran mengetahui dan pengolah kayu rakyat perjalanan/perge memahami prinsipprinsip 2. - Identifikasi pergerakan kayu rakan bahan ketelusuran atau lacak balak di hutan hak baku pada perjalan/ pergerakan Industri bahan baku pada pengguna kayu pengguna industri kayu rakyat (sistem lacak balak di industri II Konsep 2 Peserta dapat 1. Konsep pembinaan dari Industri pembinaan mengetahui dan kepada pemasok kayu dari hutan Industri memahami konsep hak pengolahan dan pembinaan bagi industri 2. Bentuk-bentuk kerjasama antara a. Metode b. Alat Peraga dan Bahan a. Kulian, diskusi dan simulasi Sumber Pustaka j. P/02/2011 k. Standard lacak balak l. P.02/2006 m. P 51 dan P 55 beserta aturan perubahanny a n. Standar PHBML o. Lain-lain 13
14 No. Topik JPL Indikator keberhasilan Pokok Bahasan a. Metode b. Alat Peraga dan Bahan Sumber Pustaka pengguna kayu pengolah dan pengguna industri dan pemasok dari hutan rakyat terhadap kayu rakyat terhadap rakyat pemasok, dan pemasok kayu dari 3. Bentuk-bentuk kelembagaan petani pemilik hutan hak (hutan rakyat) untuk kerjasama Industri dan hutan rakyat pemasok dari hutan rakyat 8. PRAKTEK 16 Simulasi dan 16 Peserta dapat 1. Kegiatan simulasi dan praktek a. Praktek di P.02/2010 praktek mengetahui dan dilapangan melakukan audit lapangan (industri penerapan VLK memahami serta internal SVLK di Industri pengolah pengolah kayu dari di Industri mempraktekan atau dan pemasok dari hutan rakyat hutan hak Pengolahan dan menerapkan di penggunaan organisasi kerjanya kayu rakyat. (industrinya) persyaratan SVLK industri yang menggunakan kayu rakyat dan di hutan hak (pemasoknya) 14
15 Kepala Pusat, Ir. Helmi Basalamah, MM NIP
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.13/Dik-2/2011
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT PENDAMPINGAN SVLK BAGI PENYULUH
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 112 /Dik-2/2011
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 112 /Dik-2/2011
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 43/Dik-2/2012
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.75/Dik-2/2011. t e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.75/Dik-2/2011
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.80/Dik-2/2011. T e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.80/Dik-2/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hutan memiliki arti penting bagi negara. Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mencerminkan potensi ekonomi yang besar dan strategis bagi pembangunan nasional. Kekayaan
Lebih terperinciPengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS
Materi Website Pengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS Jaminan legalitas produk kayu harus dibuktikan dengan adanya sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara optimal. Pengelolaan hutan di Negara Indonesia sepenuhnya diatur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah sumberdaya alam yang dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan hutan di Negara Indonesia sepenuhnya diatur dan dikontrol oleh negara,
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik
BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERCEPATAN PELAKSANAAN STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.146/Dik-2/2011
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
KOMPILASI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IZIN ATAU PADA HUTAN HAK Nomor: P.38/Menhut-II/2009
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN J A K A R T A
KEMENTERIAN - 1 - KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN J A K A R T A Yth. 1. Para Pemegang IUPHHK-HA/HT/RE dan Hak Pengelolaan; 2. Para Pemegang IUPHHK-HKm/HTR/HD/HTHR, IPK; 3. Para Pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penurunan kualitas dan kuantitas hutan di Indonesia sudah dirasakan sejak dekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena tindakan
Lebih terperinciKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR: P.13/VI-BPPHH/2014 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI LEGALITAS KAYU
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 38/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 38/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT)
i LAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT) PELATIHAN PEMAHAMAN PERSYARATAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU UNTUK PESERTA DARI PEMERINTAH (PUSAT, DAERAH DAN SEKTOR-SEKTOR), DAN FASILITATOR/PENDAMPING WAKTU PELAKSANAAN:
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN Nomor : P.5/VI-BPPHH/2014 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT
Lampiran 3.7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 87/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 102/Dik-2/2013
Lebih terperinciPENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KABUPATEN BOGOR DALAM MENDUKUNG KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA
PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KABUPATEN BOGOR 204-208 DALAM MENDUKUNG KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA Ir. Siti Nurianty, MM Kadistanhut Kab.Bogor Keberadaan hutan rakyat selain sudah menjadi tradisi atau
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK
Lampiran 3.3 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : P.14/VI-BPPHH/2014 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : P.14/VI-BPPHH/2014 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DAN VERIFIKASI LEGALITAS
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.141, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Penilaian. Kinerja. Verifikasi. Legalitas. Pemegang Izin. Pedoman.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.141, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Penilaian. Kinerja. Verifikasi. Legalitas. Pemegang Izin. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.38/Menhut-II/2009
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.147/Dik-2/2012
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (UKM) dengan sistem home industry yang bekerjasama dengan industri-industri
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha furniture sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, bahkan dibeberapa daerah tertentu sudah menjadi budaya turun temurun. Sentra-sentra industri furniture berkembang
Lebih terperinciSTANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK DAN IUI LANJUTAN. Prinsip Kriteria Indikator Verifier Metode Verifikasi Norma Penilaian
Lampiran 4 : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.6/VI-Set/2009 Tanggal : 15 Juni 2009 Tentang : Standard Dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 121/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 36/Dik-2/2009 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT)
LAPORAN KEGIATAN (TRAINING REPORT) LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PEMAHAMAN PERSYARATAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (SVLK) UNTUK INDUSTRI PENGOLAH KAYU YANG BERASAL DARI HUTAN RAKYAT/LAHAN MASYARAKAT
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
(Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. Sagaya Megah Lestari (Pemegang IUI Lanjutan) PROVINSI Jawa Timur Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK PT. TUV RHEINLAND
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106/Dik-2/2011. t e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106/Dik-2/2011
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU CV. COCOON ASIA (TANDA DAFTAR INDUSTRI Lanjutan) PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciDRAF REVISI. 21. ISO/IEC 17000:2004 Conformity assessment vocabulary and general prinsiples
Pedoman Pelaksanaan Deklarasi Keses uaian Pemasok Hutan Hak, Tempat Penampungan Terdaftar (TPT), Industri Rumah Tangga/Pengrajin, dan Impor Kayu dan Produk Kayu A. RUANG LINGKUP 1. Pedoman Deklarasi Kesesuaian
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN
Lampiran 3.6. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU CV RIBKA FURNITURE (Pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI
Lampiran 3.4 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.179 /Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.172/Dik-2/2011
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 35 /Dik-2/2009 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinci3. ISO/IEC 17021:2011 Conformity Assessment-Requirement for Bodies Providing Audit and Certification of Management Systems.
Lampiran 3.8. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. DANWOOD NUSANTARA (pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Pada dasarnya ekspor adalah mengeluarkan barang dari kawasan pabean pada suatu Negara. Menurut kamus lengkap perdagangan internasional, ekspor merupakan
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT INDEX FURNINDO UTAMA (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TIMUR Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
(Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU CV LESTARI EXPORT FURNITURE (Pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI Jawa Tengah Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK PT. TUV
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU UD LAMEESON FURNITURE (Pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 178/Dik-2/2012
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. NAGABHUANA ANEKA PIRANTI (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 4 /Dik-2/2012
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT HUT EXPERT INTERNATIONAL
Mayapada Tower 11th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 28, Jakarta 12920, Indonesia Phone: +62 (21) 5289 7466 Fax: +62 (21) 5795 7399 www.scsglobalservices.com RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.133/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciNomor : P.38/Menhut-II/2009, Nomor : P.68/Menhut-II/2011, Nomor : P.45/Menhut-II/2012, dan Nomor : P.42/Menhut-II/2013
KOMPILASI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IZIN ATAU PADA HUTAN HAK Nomor : P.38/Menhut-II/2009,
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 160/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 181/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 39/Dik-2/2009 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU UD SUMBER AGUNG ABADI (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. CAMBIUM FURNI INDUSTRI (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT COUNTRY FORM FURNITURE (Pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI
PT. UTU HIJAU INDONESIA RESUE HASIL VERIFIKASI 1. Identitas LVLK a. Nama LV-LK : PT. utu Hijau Indonesia (PT. HI) b. No. Akreditasi : LVLK-004-IDN c. Alamat : Gedung anggala Wanabakti, Blok 4, Lantai 9,
Lebih terperinciINTERNATIONAL TROPICAL TIMBER ORGANIZATION
INTERNATIONAL TROPICAL TIMBER ORGANIZATION LAPORAN HASIL PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN PEMAHAMAN PERSYARATAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN HAK Disusun oleh: Ir. Dian Susanti Soeminta ITTO
Lebih terperinci8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usa
Lampiran 3.9. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-BPPHH/2014 Tanggal : 14 Juli 2014 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DAN VERIFIKASI
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT INDOTRADE MULTINIAGA (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
(1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d. Nomor telepon /faks. : (021) 8740202.
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. GERRALDI META SEMESTA (Pemegang Izin Usaha Industri) PROVINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA 0
Lebih terperinciKONSULTANSI SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
KONSULTANSI SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TROPICAL RAINFOREST CONSULTANT Jl. Purwanggan No.63 C, Pakualaman, Yogyakarta Telp : 0274-8231224 e-mail : tr_consultant@yahoo.co.id www.trconsultant.weebly.com
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT QUIRA TERRASTIKA
Mayapada Tower 11th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 28, Jakarta 12920, Indonesia Phone: +62 (21) 5289 7466 Fax: +62 (21) 5795 7399 www.scsglobalservices.com RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PT
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 30/Dik-2/200 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinci1. Identitas LVLK. a. Nama Lembaga : PT. Inti Multima Sertifikasi. b. Nomor Akreditasi : LVLK IDN. c. Alamat :
1. Identitas LVLK a. Nama Lembaga : PT. Inti Multima Sertifikasi b. Nomor Akreditasi : LVLK 019 - IDN c. Alamat : d. Nomor Telpon/Faks/E-mail : Jl. Ceremai Raya Blok BC No. 231, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV DUTA PASIFIC
Mayapada Tower 11th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 28, Jakarta 12920, Indonesia Phone: +62 (21) 5289 7466 Fax: +62 (21) 5795 7399 www.scsglobalservices.com RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63 /Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciCatatan Pengarahan FLEGT
FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PEMANFAATAN DAN PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN YANG BERASAL
Lebih terperinci2 Mengingat : kembali penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin atau pada hutan hak; c. ba
No. 883, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Hutan Produksi Lestari. Legalitas Kayu. Pengelolaan. Penilaian Kinerja. Pemegang Izin. Hutan Hak. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
(1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d. Nomor telepon /faks. : (021) 8740202.
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK 003 IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI
PT. UTU HIJAU INDONESIA RESUE HASIL VERIFIKASI 1. Identitas LVLK a. Nama LV-LK : PT. utu Hijau Indonesia (PT. HI) b. No. Akreditasi : LVLK-004-IDN c. Alamat : Gedung anggala Wanabakti, Blok 4, Lantai 9,
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 37/Dik-2/2009 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. SEMERU KARYA BUANA (pemegang IUI Lanjutan) PROPINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 104/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciSISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DR. IR. HADI DARYANTO D.E.A Badan Akreditasi Independen (Komite Akreditasi Nasional) (KAN) SVLK Monitoring Independen : (LSM atau Masyarakat Sipil ) Sertitifikat LK Lembaga
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : 24-34
PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN RAKYAT SEBAGAI UPAYA MENDORONG PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERBASIS MASYARAKAT Oleh: Direktur Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan I. PENDAHULUAN Hutan adalah sumber daya
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 263/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciPT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK 003 IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis Depok 16953 d.
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU CV. PESONA MEBELINDO (Pemegang IUI Lanjutan) PROVINSI JAWA TENGAH Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS LV-LK
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.61/Dik-1/2010 T e n t a n g B O G O R KURIKULUM
Lebih terperinciRESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PD IPKH SUMBER LESTARI
Mayapada Tower 11th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 28, Jakarta 12920, Indonesia Phone: +62 (21) 5289 7466 Fax: +62 (21) 5795 7399 www.scsglobalservices.com RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PD
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 36 /Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciMENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN
Lebih terperinciPUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)
(Resume Hasil Verifikasi) HASIL ASSESSMENT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT RAJAWALI PERKASA FURNITURE (Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan) PROPINSI Jawa Tengah Oleh LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA IDENTITAS
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 25/Dik-2/2009 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.108/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 156/Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa untuk penduduknya sendiri. Diperlukan adanya pemasok, baik bahan baku maupun bahan pendukung
Lebih terperinci