Pertanian / Agrecultur BAB VI PERTANIAN. Agriculture. Berau Dalam Angka 2013 Page 133

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertanian / Agrecultur BAB VI PERTANIAN. Agriculture. Berau Dalam Angka 2013 Page 133"

Transkripsi

1 BAB VI PERTANIAN Agriculture Berau Dalam Angka 2013 Page 133

2 Berau Dalam Angka 2013 Page 134

3 Pembangunan dibidang pertanian haruslah menjadi perhatian pemerintah. Karena jika petani mempunyai tenaga yang benar benar tahu tentang tekhnik penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pada sa at memungut hasilnya bukan tak mungkin kita bersaing dengan daerah lain bahkan kita dapat swasembada di sector Pertanian. Sektor pertanian terdiri dari 5 sub sector yaitu Sektor pertanian 1.tanaman bahan makanan, 2. Kehutanan, 3.Peternakan, 4. Perikanan dan 5. Perkebunan. Dari kelima subsector ini pemerintah seharusnya yang mana yang menjadi andalan dan dapat terbarukan. Sampai dengan sa at ini Kabupaten Berau dalam memenuhi kebutuhan bahan makanan sebagaian besar masih bergantung dari lain. Jika dilihat dari pemerata an pendapatan justru dari sector inilah pendapatan perkapita akan merata dibanding sector yang lainnya. Akarena pertanian adalah kegitan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa di fahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe atau sekedar ekstraksi semata seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Berau Dalam Angka 2013 Page 135

4 Setiap tahun pertumbuhan penduduk lebih tinggi dari laju penurunan konsumsi, sehingga jumlah permintaan pangan meningkat. Sektor pertanian selalu diharapkan dapat menopang perekonomian, baik tingkat nasional maupun daerah. Peranan sektor pertanian dalam sistem perekonomian selama ini dalam bentuk penyediaan pangan bagi penduduk, menyerap sebagian besar tenaga kerja di pedesaan, menyediakan bahan baku industri dan ekspor serta menolong pertumbuhan ekonomi wilayah, karena masyarakat pertanian merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi produk sektor industri dan jasa. Namun, saat ini masih banyak lahan potensial pertanian yang tidak termanfaatkan secara optimal, misalnya lahan yang sudah direklamasi atau lahan tidur yang tidak diusahakan. Saat ini tidak banyak petani yang menggunakan sarana produksi secara tepat sesuai yang dianjurkan. Hal itu disebabkan antara lain tingkat pendidikan sebagian petani masih rendah sehingga pola pikir dan daya intelektual terbatas. Keterbatasan itulah yang menyebabkan pengguna sarana produksi yang bervariasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi dengan peningkatan pemenuhan sarana produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja secara tepat dan tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga diharapkan petani dalam mengelola usaha taninya dapat lebih efisien. Dengan jumlah produksi yang meningkat tersebut, diharapkan pula mampu untuk Berau Dalam Angka 2013 Page 136

5 mencukupi penyediaan kebutuhan pangan bagi penduduk desa, kecamatan bahkan kabupaten. 1. Padi, Palawija dan Holtikultura Kabupaten Berau merupakan salah satu wilyah yang potensial untuk pengembangan usaha tani padi sawah baik dengan menggunakan sistem irigasi, pasang surut dan tadah hujan. Namun pada tahun jumlah luas panen padi ladang lebih besar yaitu ha dibanding dengan luas panen padi sawah dengan jumlah luas panen ha. Akan tetapi jumlah produksi padi sawah lebih besar ,00 ton dibanding dengan jumlah produksi padi ladang dengan jumlah produksi ton. Luas panen untuk padi sawah terbesar adalah Kecamatan Gunung Tabur dengan luas panen ha. Kecamatan Sambaliung yang dulunya merupakan kecamatan yang memilki luas panen padi sawah terluas pada tahun hanya memiliki luas panen ha. Sementara itu, Kecamatan yang memilki jumlah luas panen terbesar untuk padi ladang adalah Kecamatan Kelay dengan jumlah luas panen ha. Sedangkan pada tahun luas panen terluas untuk padi ladang berada pada Kecamatan Talisayan dengan jumlah luas 2.788,8 ha. Berdasarkan grafik 6.1 dapat dilihat bahwa pada tahun mengalami penurunan luas panen sehingga berimbas pada jumlah produksi yang menurun pula. Berau Dalam Angka 2013 Page 137

6 Penurunan ini disebabkan oleh cuaca yang tidak stabil selain itu juga sektor pertambangan sekarang ini menjadi primadona khususnya di Kabupaten Berau. Sektor pertanian menjadi tidak menarik bagi penduduk usia muda, sehingga muncul gejala kekurangan buruh tani di pedesaan. Mereka cenderung lebih tertarik untuk melakukan urbanisasi, sehingga tenaga kerja yang tersisa di pedesaan adalah penduduk usia tua. Grafik/Graph 6.1 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Harvested Area and Production of rice and paddy fields 2006 Tanaman palawija di Kabupaten Berau masih didominasi tanaman jagung, kacang tanah, kacang kedelai, Berau Dalam Angka 2013 Page 138

7 kacang hijau, ubi jalar, dan ubi kayu. Selama periode 2005 tanamantanaman tersebut mengalami fluktuasi baik luas panen maupun produksinya. Namun pada tahun ratarata seluruh luas panen palawija mengalami penurunan yang cukup signifikan sehinga penurunan juga berdampak pada jumlah produksi. Pada grafik 6.2 terlihat bahwa luas panen kacang hijau memiliki luas panen terkecil dibanding luas panen tanaman palawija lainnya sehingga memiliki jumlah produksi lebih sedikit yaitu 102 ton. Ubi kayu menghasilkan jumlah produksi yang paling banyak yaitu sebesar ton dengan luas panen 267 ha. Sementara itu jagung menghasilkan jumlah produksi ton dengan luas panen lebih besar yaitu 607 ha. Grafik/Graph 6.2 Luas Panen dan Produksi Tanaman Jagung dan Kacang Tanah Harvested Area and Production of Maize and Peanut Berau Dalam Angka 2013 Page 139

8 Hal yang sama juga terjadi pada sayursayuran yang mengalami penurunan luas panen dan produksi. Jenis sayursayuran yang dikembangkan di Kabupaten Berau antara lain kacang tanah, ketimun, sawi, bayam, labu dan lombok (cabe). Jenis sayursayuran yang memeliki luas panen dan produksi paling besar yakni lombok (cabe) yang memiliki luas panen 249 ha dengan jumlah produksi 306 ton. Hal ini dapat di lihat pada grafik 6.3 luas panen dan produksi sayursayuran. Grafik/Graph 6.3 Luas Panen (ha) dan Produksi (ton) Sayursayuran Harvest Area and Production Berau Dalam Angka 2013 Page 140

9 2. Perkebunan Pada tahun Jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Berau seperti kelapa, karet, kopi, lada, cengkeh, kakao dan kelapa sawit ratarata mengalami kenaikan luas tanam. Khususnya pada tanaman kakao baik luas tanam maupun jumlah produksi mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Perkebunan kakao memiliki luas tanam ha dengan jumlah produksi 2.171,30 ton. Walau demikian dibanding tahun 2006 dan luas tanam dan jumlah produksi kakao mengalami penurunan. Grafik/Graph 6.4 Perkembangan Luas lahan dan Produksi Kakao Growth Wide farm and Production of Kakao 2006 Berau Dalam Angka 2013 Page 141

10 Berdasarkan grafik 6.5 Perkebunan kakao cukup banyak dikembangkan di Kabupaten Berau dimana memiliki jumlah luas tanam dan produksi terbesar. Di ikuti perkebunan kelapa, Kelapa sawit, karet, lada dan kopi. Adapun luas tanam masingmasing yaitu ha,2.374 ha, ha,1.612 ha dan 703,,5 ha. Dengan masingmasing jumlah produksi yaitu ton, ton, 562,9 ton, 746,7 ton dan 242 ton. Grafik/Graph 6.5 Luas lahan dan Produksi Perkebunan Wide farm and Production of State Berau Dalam Angka 2013 Page 142

11 3. Peternakan Berdasarkan grafik 6.6 jumlah populasi ternak hewan besar di Kabupaten Berau dari tahun ke tahun ratarata menunjukkan kenaikan yang signifikan. Seperti pada jumlah ternak sapi mengalami kenaikan sebesar ekor dan kambing sebesar ekor. Sementara itu untuk ternak kerbau, kuda serta babi tidak mengalami kenaikan yang begitu besar dibandingkan kenaikan yang terjadi pada jumlah populasi sapi dan kambing. Grafik/Graph. 6.6 Jumlah Ternak Sapi di Kabupaten Berau Number of Cattle in Berau Berau Dalam Angka 2013 Page 143

12 Sementara itu pada tahun jumlah populasi hewan ternak jenis unggas seperti itik, ayam buras, ayam pedaging dan ayam petelur menunjukkan kenaikan populasi terbesar di banding tahun lalu. Adapun jumlah kenaikan populasi masingmasing sebesar ekor, ekor dan ekor serta ekor. Dan populasi ayam pedaging memiliki kenaikan yang lebih besar dibanding jenis unggas lainnya. Sama halnya yang terjadi pada produksi daging sapi pada tahun sebanyak 300,895 ton meningkat dibanding tahun sebelumnya. Produksi daging kambing pun mengalami peningkatann dari tahun lalu yaitu menjadi 15,215 ton. Untuk produksi daging ayam kampung juga mengalami Kenaikan dari 105,231 ton menjadi 596,106 ton pada tahun. 4. Perikanan Perikanan merupakan salah satu produk unggulan dari Kabupaten Berau. Beberapa kecamatan yang memiliki daerah perairan menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian. Perikanan dibagi menjadi dua perikanan laut dan darat. Produksi perikanan laut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada grafik 6.7 dapat dilihat bahwa produksi perikanan terus meningkat pada tahun berikutnya. Produksi perikanan tersebut berkisar ton per tahun. Berau Dalam Angka 2013 Page 144

13 Pada tahun Produksi ikan segar sebanyak ,80 ton mengalami peningkatan dibanding tahun yaitu sebesar ,40 ton. Grafik/Graph. 6.7 Produksi Perikanan Laut Amount of Livestock Ox and Goat SubProvince of Berau Kehutanan Hutan Kabupaten Berau pada tahun mencapai ,23 ha yang terdiri dari empat jenis fungsi kawasan hutan yaitu hutan taman wisata dengan luas 17 ha, hutan lindung ,45 ha, hutan produksi terbatas ,85 ha serta hutan produksi dengan luas ,93 ha. Berau Dalam Angka 2013 Page 145

14 6. Penjelasan Teknis 1. Data penggunaan lahan yang dikumpulkan setiap awal tahun, meliputi: a. Lahan sawah mencakup sawah pengairan, tadah hujan, sawah pasang surut, rembesan, lebak dan sebagainya. b. Lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya adalah lahan yang terdapat di sekitar bangunan dan biasanya diberi pagar atau pembatas, tanpa memperhatikan ditanami atau tidak. Bila lahan sekitar rumah tersebut tidak jelas batasnya dengan tegal/kebun, dimasukkan ke dalam kebun/tegal. c. Tegal/kebun/ladang/huma adalah lahan kering yang ditanami tanaman musiman atau tahunan seperti padi ladang, palawija/holtikultura dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah. d. Tambak adalah lahan yang biasanya dipergunakan untuk memelihara ikan, udang atau binatang air lainnya. Letak tambak ini tidak jauh dari laut dan airnya asin atau tawar. e. Kolam/tebat/empang adalah lahan yang dipergunakan untuk pemeliharaan atau pembenihan ikan dan biota lainnya. Berau Dalam Angka 2013 Page 146

15 f. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun) tidak diusahakan. g. Lahan untuk tanaman kayukayuan adalah lahan yang ditumbuhi kayukayuan/bambu, yang tumbuh sendiri dan sengaja ditanam, misalnya semaksemak dan pohonpohon yang hasil utamanya kayu. Di sini tidak termasuk lahan kehutanan. 2. Data luas panen tanaman pangan dikumpulkan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Berau setiap bulan oleh BPS, kecuali luas panen buahbuahan setiap triwulan. Luas panen tanaman pangan merupakan luas panen bersih. 3. Data luas panen dan produksi sayursayuran yang dicatat adalah yang dipanen sekaligus. 4. Produksi per hektar padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai diperkirakan melalui sampel survei ubinan dengan plot 2,5 x 2,5 m. Setiap ubinan mewakili 100 hektar panen. Pelaksanaan ubinan disesuaikan dengan saat panen. 5. Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. 6. Padi ladang adalah padi yang ditanam di tegal/kebun/ladang/huma. Berau Dalam Angka 2013 Page 147

16 7. Wujud produksi padi dan palawija adalah kering giling (padi), pipilan kering (jagung), ubi basah (ubi kayu atau ubi jalar) dan biji kering (kacang tanah dan kedelai). 8. Pengeluaran adalah yang benarbenar digunakan untuk pendapatan produksi tersebut dan bukan yang dicadangkan. Pengeluaran tidak mencakup nilai bagi hasil, sewa tanah dan perkiraan sewa tanah milik sendiri dan biaya selamatan. 9. Nilai produksi adalah nilai perkiraan di tingkat petani. Apabila petani menjual hasil pertaniannya di pasar maka nilai penjualannya harus dikurangi dengan ongkos pemasaran. 10. Perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang dilakukan oleh badan usaha atau badan hukum di atas tanah negara yang mendapat izin usaha di instansi yang berwenang. Di luar batasan tersebut merupakan perkebunan rakyat. 11. Bentuk produksi perkebunan adalah karet kering (karet), daun kering (teh dan tembakau), biji kering (kopi dan coklat), kulit kering (kayu manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar (tebu dari perkebunan besar) equivalent kopra (kopra), biji dan bunga (pala) serta minyak daun (sereh). Berau Dalam Angka 2013 Page 148

17 Kecamatan District Tabel/Table Luas Panen dan Produksi Padi Per Kecamatan Harvested Area and Production of Paddy by District Padi Sawah/Wetland Paddy Luas Panen Produksi Harvest Area Production (Ha) (Ton) Padi Ladang/Dryland Paddy Luas Panen Produksi Harvest Area Production (Ha) (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan , , , , , ,00 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency , Berau Dalam Angka 2013 Page 149

18 Tabel/Table Luas Panen dan Produksi Palawija Per Kecamatan Harvest Area and Production of Other Food rops by District Kecamatan District Luas Panen Harvest Area (Ha) Jagung/Maize Produksi Production (Ton) Kacang Tanah/Peanut Luas Panen Produksi Harvest Area Production (Ha) (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan , Berau Dalam Angka 2013 Page 150

19 Lanjutan/Continued : Tabel/Table Kecamatan District Kacang Kedelai/Soya Beans Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kacang Hijau/Greenpea Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan , Berau Dalam Angka 2013 Page 151

20 Lanjutan/Continued : Tabel/Table Kecamatan District Ubi Jalar/Sweet Potat Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Ubi Kayu/Cassava Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency , Berau Dalam Angka 2013 Page 152

21 Tabel/Tabel Luas Panen dan Produksi SayurSayuran Per Kecamatan Harvest Area and Production of Vegetabels by District Kacang Panjang/Longbean Ketimun/Cucumbers Kecamatan District Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb 5 3 Gunung Tabur Segah 12 9 Teluk Bayur Batu Putih Biatan Berau Dalam Angka 2013 Page 153

22 Lanjutan/Continued : Tabel/Table Kecamatan District Sawi/Mustard Green Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Bayam/Spinach Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kelay 13 8 Talisayan Tabalar BidukBiduk 7 1 Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih 4 16 Biatan Berau Dalam Angka 2013 Page 154

23 Lanjutan/Continued : Tabel/Table Kecamatan District Luas Panen Harvest Area (Ha) Labu/Pumpkin Produksi Production (Ton) Luas Panen Harvest Area (Ha) Lombok/Cabe/Chilli Produksi Production (Ton) Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk 5 2 Pulau Derawan 1 6 Maratua Sambaliung Tanjung Redeb + Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih 4 20 Biatan Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 155

24 Tabel/Table Luas Tanam, Produksi, Produktivitas dan Tanaga Kerja Perkebunan Per Kecamatan Planting Area, Production,Productivity and Labour of Estate by District Kelapa/Coconut Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Produksi Production (Ton) Produktivitas Productivity (Kg/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay ,0 89 Talisayan ,0 170 Tabalar ,0 130 BidukBiduk , Pulau Derawan ,0 105 Maratua ,0 135 Sambaliung ,0 350 Tanjung Redeb ,0 125 Gunung Tabur ,0 95 Segah Teluk Bayur ,0 781 Batu Putih ,0 63 Biatan , , , , , , , , , , , , , , , , , , Berau Dalam Angka 2013 Page 156

25 Lanjutan/Continued : Tabel/Tabel Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Karet/ Rubber Produksi Production (Ton) Produktivitas Productivity (Kg/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay 539, Talisayan 60,0, 55 Tabalar 124,0 62 BidukBiduk 48,0 62 Pulau Derawan Maratua Sambaliung 328, Tanjung Redeb Gunung Tabur 88, Segah 243,0 153 Teluk Bayur 288,0 215 Batu Putih 90,0 95, Biatan 126, , , , ,8 694,2 754, ,9 86,0 69,0 65,0 57,1 45,0 Catatan : *) adalah data gabungan dari PR dan PBS , , ,0 142,9 245,8 180, Berau Dalam Angka 2013 Page 157

26 Lanjutan/Continued : Tabel/Tabel Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kopi/Coffee Produktivitas Productivity (Kg/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay 64,5 5, ,00 53 Talisayan 63,0 56, , Tabalar 58,0 68, ,00 72 BidukBiduk 14,0 0,65 50,00 6 Pulau Derawan Maratua Sambaliung ,00 16 Tanjung Redeb Gunung Tabur 12,0 9, ,00 16 Segah 52,0 7, ,00 70 Teluk Bayur 48,4 38, ,00 59 Batu Putih 128,0 30, ,00 60 Biatan 134,6 16, , ,5 541, ,8 903, ,0 964,0 954,2 143,4 279,7 590, , , , , , Berau Dalam Angka 2013 Page 158

27 Lanjutan/Continued : Tabel/Tabel Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Coklat/Cacao Produksi Production (Ton) Produktivitas Productivity (Ton/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay 425,5 272,5 900, Talisayan 161,0 124,0 980, Tabalar 382,0 272, , BidukBiduk 7,0 5,8 200,00 7 Pulau Derawan Maratua Sambaliung 1.034,0 440, , Tanjung Redeb Gunung Tabur 317,0 165,6 800, Segah 413,0 191, , Teluk Bayur 775,0 532, , Batu Putih 203,0 111,3 700, Biatan 399,0 140,3 900, , , , , , , , , , , , , , , ,10 717, , , Berau Dalam Angka 2013 Page 159

28 Lanjutan/Continued : Tabel/Tabel Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Produksi Production (Ton) Lada/Pepper Produktivitas Productivity (Ton/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay 15,0 3,9 300,0 7 Talisayan 365,0 45,2 800,0 200 Tabalar 142,0 134, ,0 74 BidukBiduk Pulau Derawan 4,0 6 Maratua Sambaliung 71,0 2,6 700,0 25 Tanjung Redeb Gunung Tabur 256,0 196,0 800,0 189 Segah 7,0 1,5 300,0 16 Teluk Bayur 112,0 11,2 100,0 184 Batu Putih 75,0 43,2 600,0 49 Biatan 555,0 360,4 800, , , , ,0 907,0 748,7 980,5 535,0 610,7 528, , ,1 576, , , Berau Dalam Angka 2013 Page 160

29 Lanjutan/Continued : Tabel/Tabel Kecamatan District Luas Tanam Planting Area (Ha) Produksi Production (Ton) Kelapa Sawit Produktivitas Productivity (Ton/Ha) Tenaga Kerja Labour Kelay Talisayan 2.001, Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung 390,0 1950, Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah 3.874, , Teluk Bayur 621, ,0 132 Batu Putih Biatan 1.257, , , ,7 12,32 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Berau Source : Estate Service of Berau Regency 6.262,2 2, Berau Dalam Angka 2013 Page 161

30 Kecamatan District Tabel/Table Populasi Ternak Menurut Jenisnya Per Kecamatan Livestocks Population by Kind per District Jenis Ternak / Livestocks Sapi Kerbau Kuda Kambing Cow Buffalo Horse Goat Babi Pig Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan Berau Dalam Angka 2013 Page 162

31 Lanjutan/Continued : Tabel/Table Ayam Ras/Doc Itik Ayam Buras Kecamatan Pedaging/ Petelur/ Duck Villagehen District Boiler Layer Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan Sumber : DinasPeternakan Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 163

32 Tabel/Table Pemasukan dan Pemotongan Ternak Menurut Jenisnya Livestocks Incoming and Slaughter by Kind Jenis Ternak Kind of Livestocks Pemasukan Incoming Pemotongan Slaughter 1. Sapi/Cow Kerbau/Buffalo 3. Kambing/Goat Babi/Pig Rusa/Deer Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 164

33 Tabel/Table Perkembangan Produksi Daging dan Telur Menurut Jenisnya Production of Meat and Egg by Kind Rincian/Description I.Daging/Meat (Kg) Sapi/Cow 2. Kerbau/Buffalo 3. Kambing/Goat 4. Babi/Pig 5. Ayam Kampung/ Villagehen 6. Ayam Ras/ Doc of Boiler 7. Itik/Duck 8. Rusa/Deer II.Telur/Egg (Butir) 1. Ayam Kampung/ Villagehen 2. Ayam Ras Petelur/ Doc of Layer 3. Itik/Duck Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau Source : Foodcrops Agriculture Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 165

34 Tabel/Table Produksi dan Nilai Produksi Ikan Segar Menurut Jenisnya Production and Value of Fishery by Kind 1. Manyung 2. Bambangan 3. Kakap 4. Gulamah 5. Cucut 6. Bawal Hitam 7. Bawal Putih 8. Belanak 9. Senangin 10. Tembang 11. Kembung 12. Tenggiri 13. Kerapu Jenis Ikan Kind of Fishes 14. Ikan Lainnya/Other Fish 15. Udang Putih/White Prawn Produksi/ Production (Ton) Nilai/Value (000 Rp.) Udang Lainnya/OtherPrawn Lainlain/Other , , , , , ,6 Sumber : Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Berau Source : Fishery Sub Service of Berau Regency , Berau Dalam Angka 2013 Page 166

35 Tabel/Table Luas Usaha, Produksi dan Nilai Budidaya Perikanan Darat Area, Production and Value of Inland Fishery Jenis Budidaya Kind of Culture Satuan Unit Luas Areal Area Produksi Production (Ton) Nilai Value (000 Rp.) Tambak/Dyke Ha 6.088,70 459, Kolam/Fishpond Ha 32,00 73, Keramba/Cage M ,27 66, Budi Daya Laut M ,00 83, Sumber : Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Berau Source : Fishery Sub Service of Berau Regency 682, ,4 395,7 293, Berau Dalam Angka 2013 Page 167

36 Tabel/Table Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Darat Menurut Jenisnya Production and Value Of Inland Fishery By Kinds Jenis Ikan/Kind of Fishes Produksi /Production (Ton) Nilai/Value (000 Rp.) Lampan 98, Patin/Jambal 129, Gabus 71, Lais 65, Udang Galah/Prawn Pole 273, Udang Lainnya/Other Prawn 201, Ikan Lainnya/Other Fish 362, , , , ,2 Sumber : Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Berau Source : Fishery Sub Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 168

37 Tabel/Table Produksi dan Nilai Produksi Hasil Laut Lainnya Menurut Jenisnya Production dnd Value Of The Others Marine Fishery By Kind Jenis Produksi Kinds of Production Produksi/ Production (Ton) Nilai/Value (000.Rp.) Telur Penyu/Egg of Turtle 2. Ikan Kering/Salty Fish 1.897, Udang Kering/Dry Prawn 65, Terasi 153, Kerang/Shell 365, Kepiting/Crabs , , , ,3 274,1 Sumber : Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Berau Source : Fishery Sub Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 169

38 Tabel/Table Kapal Penangkap Ikan Laut Menurut Jenisnya Per Kecamatan Fishing Ship By Kind Per District Kecamatan District Perahu Tanpa Motor Non Power Boat Perahu Motor Tempel OutboatMotor Kapal Motor Inboat Motor Jumlah Total Kelay Talisayan Tabalar BidukBiduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung Tanjung Redeb Gunung Tabur Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan Sumber : Cabang Dinas Perikanan Kabupaten Berau Source : Fishery Sub Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 170

39 Tabel/Table Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Fungsion Of Forest Area Reference To Forest Area And Territorial Waters Map. Fungsi Kawasan Hutan Fungsion Of Forest Area Luas wide Ha Cagar Alam 2. Taman Nasional 3. Taman Wisata Alam TAHURA 5. Hutan Lindung ,45 6. Hutan Produksi Terbatas ,85 7. Hutan Produksi ,93 Jumlah ,23 Sumber : Lampiran SK Menhut No.79/KPTsII/2001 Berau Dalam Angka 2013 Page 171

40 Tabel/Table Pengiriman Kayu Bulat dan Kayu Gergajian Menurut Bulan Log and Sawn Timber Production by Month Kayu Bulat ( M3 ) Log Kayu Gergajian ( M3 ) Sawn Timber Potong/Log M 3 Potong/Log M Bulan Month Januari ,48 Februari ,16 Maret ,42 April , , ,07 Mei , , ,94 Juni , , ,06 Juli , , ,12 Agustus , , ,66 September ,62 Oktober , , ,74 November ,70 Desember , , ,08 Sumber : UPTD Dinas Kehutanan Kabupaten Berau Source : Forestry Sub Service of Berau Regency , ,18 Berau Dalam Angka 2013 Page 172

41 Bulan Month Tabel/Table Pengiriman Hasil Hutan Ikutan Ke Luar Daerah Delivery Of Forest Result Out Area Rotan Rattan Kayu Gaharu Gaharu Wood Kg Sarang Burung Walet Walet Nestle Kg Kulit Kayu Lengket Lengket Bark Lain Lain Others Ekor Januari Februari Maret 187 April Mei Juni 2 Juli 4 Agustus 22 2 September 4 Oktober 55 2 November Desember Sumber : BKSDA Kabupaten Berau Source : Forestry Sub Service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 173

42 Bulan Month Tabel/Table Realisasi Produksi Kayu Bulat & BBS Menurut Bulan Realize Production Log & BBS According By Month Kayu Bulat/Log Kayu BBS/BBS Wood Batang Bar Wood M 3 SM M Januari ,48 Februari ,16 Maret ,42 April , , ,07 Mei , , ,94 Juni , , ,06 Juli , , ,12 Agustus , , ,66 September ,62 Oktober , , ,74 November ,70 Desember Jumlah , , , , ,46 Sumber : UPTD Dinas Kehutanan Kabupaten Berau Source : Forestry Sub Service of Berau Regency , , , , , , ,40 Berau Dalam Angka 2013 Page 174

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah 5 Ubi Kayu 6 Ubi Jalar Tanaman

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Berau

Pemerintah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum. Undangundang Nomor Tahun 96 tentang Pembentukan Daerahdaerah Otonomi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Berau;. Undangundang Nomor Tahun 004 tentang Sistem

Lebih terperinci

Figur Data Kota Surakarta Tahun

Figur Data Kota Surakarta Tahun PERTANIAN Agriculture 5 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 132 Tanaman Pangan Produksi tanaman padi di Kota Surakarta pada tahun 2014 terjadi penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya Perikanan Tabel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16 KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

Agriculture. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops. PERKEBUNAN Estate Crops. PETERNAKAN Animal Husbandry.

Agriculture. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops. PERKEBUNAN Estate Crops. PETERNAKAN Animal Husbandry. Agriculture PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops PERKEBUNAN Estate Crops PETERNAKAN Animal Husbandry PERIKANAN Fishery 5.1 Pertanian Tanaman Pangan Luas panen, produksi dan rata-rata produksi

Lebih terperinci

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. Adapun jumlah Pengunjung Perpustakaan dapat dilihat pada tabel 2.184. Tabel 2.184. Jumlah Pengunjung Perpustakaan

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

PERAN PERTANIAN DI SUMATERA UTARA

PERAN PERTANIAN DI SUMATERA UTARA PERAN PERTANIAN DI SUMATERA UTARA 1. Peran Dalam Ekonomi PDRB (Produk Domentik Regional Bruto) sektor pertanian di Sumatera Utara da-pat digambarkan sebagai berikut: Peran Pertanian Dalam PDRB Sumatera

Lebih terperinci

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian Perekonomian Daerah Kegiatan pertanian sampai saat ini masih memberikan peran yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Murung Raya. Kegiatan pertanian masih didominasi

Lebih terperinci

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1412 6885 INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jalan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

PERTANIAN.

PERTANIAN. PERTANIAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM KEHIDUPAN Menyediakan kebutuhan pangan penduduk Menyerap tenaga kerja Pemasok bahan baku industri Sumber penghasil devisa SUBSEKTOR PERTANIAN Subsektor tanaman pangan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

Perdagangan / Trade. Trade. Berau Dalam Angka 2013 Page 195

Perdagangan / Trade. Trade. Berau Dalam Angka 2013 Page 195 BAB VIII PERDAGANGAN Trade Berau Dalam Angka 20 Page 95 Berau Dalam Angka 20 Page 96 Kabupaten Berau merupakan daerah yang berpotensi untuk sektor perdagangan, Selain karena letak geografisnya, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN Biro Riset LMFEUI Data tahun 2007 memperlihatkan, dengan PDB sekitar Rp 3.957 trilyun, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar, yaitu Rp

Lebih terperinci

BAB VII INDUSTRI Manufacture

BAB VII INDUSTRI Manufacture BAB VII INDUSTRI Manufacture Berau Dalam Angka 03 Page 75 Berau Dalam Angka 03 Page 76 Peran sektor industri dalam pembangunan adalah untuk memberikan nilai tambah faktorfaktor produksi. Sektor industri

Lebih terperinci

BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY

BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY Berau Dalam Angka 2013 Page 1 Berau Dalam Angka 2013 Page 2 Kalimantan Timur Terdiri dari 4 Kota Madyah dan 10 Kabupaten diantaranya adalah Kabupaten Berau yang letaknya berada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.

Lebih terperinci

Grafik 6.1 Produksi Padi dan Palawija di Kota Jambi Tahun 2013 Graph 6.1 Paddy and Crops Plant Production in Jambi City, 2013

Grafik 6.1 Produksi Padi dan Palawija di Kota Jambi Tahun 2013 Graph 6.1 Paddy and Crops Plant Production in Jambi City, 2013 BAB 6 PERTANIAN Agriculture Grafik 6.1 Padi dan Palawija di Kota Jambi Tahun 2013 Graph 6.1 Paddy and Crops Plant in Jambi City, 2013 0 2000 4000 6000 8000 10000 Kcg Tanah Ubi Jalar Ubi Kayu Jagung Padi

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 ABSTRAK Jurnal S. Pertanian 1 (3) : 213 222 (2017) PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Mimi Hayatiˡ, Elfiana 2, Martina 3 1 Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III PEMERINTAHAN GOVERNANCE

BAB III PEMERINTAHAN GOVERNANCE BAB III PEMERINTAHAN GOVERNANCE Berau Dalam Angka 03 Page 3 Berau Dalam Angka 03 Page Kabupaten Berau mengalami disamping mengalami pemekaran Wilayah tingkat desa juga ada pengabungan wilayah diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 No. 33/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI BANTEN TAHUN 2013

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

PRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN

PRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN PRODUKSI PERTAMBANGAN MENURUT JENIS BARANG TAHUN 2010 2015 JENIS BARANG TAHUN MINYAK BUMI (000 barel) GAS BUMI (MMBTU) BATUBARA (ton) BIJIH BESI (ton) 2010 6.588,05 17.410,00 3.876.280,00 317.300,00 2011

Lebih terperinci

SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN BANDUNG SELAMA TAHUN Nina Herninawati 1)

SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN BANDUNG SELAMA TAHUN Nina Herninawati 1) SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN BANDUNG SELAMA TAHUN 2001-2011 Nina Herninawati 1) nha_moet@ymail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Unang Unang17@yahoo.com Fakultas

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN No. 20/04/14/Th.XVI, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN Pada bulan Maret 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 97,55

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 Naik 0,33 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dengan

Lebih terperinci

S. Andy Cahyono dan Purwanto

S. Andy Cahyono dan Purwanto S. Andy Cahyono dan Purwanto Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura. PO BOX 295 Surakarta 57102 Telp/Fax: (0271) 716709; 716959 Email:

Lebih terperinci

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten

Lebih terperinci

PERAN PERTANIAN DI INDONESIA

PERAN PERTANIAN DI INDONESIA PERAN PERTANIAN DI INDONESIA 1. Peran Dalam Ekonomi Indonesia disebut negara agraris atau pertanian karena peran pertanian masih dominan dalam hal: PDB (Produk Domestik Bruto) Penyerapan tenaga kerja Nilai

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL SUMBER DAYA ALAM

BAB IV PROFIL SUMBER DAYA ALAM BAB IV PROFIL SUMBER DAYA ALAM Sebagai daerah yang bersifat agraris, Kabupaten Sumba Barat didominasi oleh sektor pertanian sekaligus sebagai potensi unggulan daerah Kabupaten Sumba Barat, sedangkan potensi

Lebih terperinci

VI. AGRICULTURE VI. PERTANIAN

VI. AGRICULTURE VI. PERTANIAN VI. PERTANIAN VI. AGRICULTURE 1. Tanaman Pangan Luas padi sawah yang dipanen dalam Kota Jambi pada tahun 2012 adalah sebesar 1.504 Ha dengan produksi sebesar 9.259,48 ton. Jika dibandingkan tahun 2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI Pada Januari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,11 persen dibanding

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 04/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2013, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,13 PERSEN Berdasarkan penghitungan dengan tahun dasar baru (2012

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 No. 63/10/35/Th.X, 1 Oktober 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan September 2012 Naik 0,38 persen. Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karakteristik kondisi Indonesia yang identik dengan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan : Nama Kecamatan : Karera Jumlah Desa / Kelurahan : 70 Desa

Lebih terperinci

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN PENGERTIAN PERTANIAN Pertanian dlm arti sempit : Proses budidaya tanaman utk pangan saja Pertanian secara luas : Rangkaian usaha agribisnis, meliputi : - Pembibitan - Pembudidayaan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN No. 059/12/14/Th. XVII, 1 Desember 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN Pada bulan November 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) No. 18/03/33 Th.VIII, 3 Maret 2014 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 diperkirakan 10,34 juta ton gabah kering

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No. 64/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) A. PADI Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENNELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENNELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENNELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Letak Geografi Kabupaten Seluma adalah salah satu daerah dalam provinsi Bengkulu yang beribukotakan di Tais. Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Umum Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) harus segera di laporkan/disampaikan oleh kepala Daerah setelah berakhirnya tahun anggaran maupun pada akhir masa jabatannya.

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN No. 34/08/14/Th.XIV, 01 Agustus 2013 NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN Pada bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 100,43 atau turun 1,84

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat 57 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan yang bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan menitikberatkan pada sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai

Lebih terperinci

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB I halaman 1

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB I halaman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Umum Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) harus segera di laporkan/disampaikan oleh kepala Daerah setelah berakhirnya tahun anggaran maupun pada akhir masa jabatannya.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017 No.19/04/36/ Th.XI, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MARET 2017 SEBESAR 98,19 ATAU NAIK

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN No. 31/06/14/Th.XVI, 1 Juni 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN Pada bulan Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 95,24 atau

Lebih terperinci

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha) 7. PERTANIAN TANAMAN PANGAN/PERKEBUNAN 48 Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat 2005-2010 (ha) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Luas Lahan Sawah 925.500 926.782 934.845 945.544 937.373 930.268

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 19/3/52/Th.X, 1 Maret 216 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 214 (ATAP 214) produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam. Kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN

PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN 2003-2006 Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2006 PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN 2003-2006

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) No. 57/11/63/Th.XV, 1 November PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) Produksi padi tahun (ARAM III) diperkirakan sebesar 2.001.274 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 159.185 ton

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No.40/07/13/TH. XVII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI SUMATERA BARAT 13,33

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) NO. 53/11/33/TH. IV, 1 NOVEMBER 2010 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010) A. PADI ARAM III produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,079 juta ton Gabah Kering Giling (GKG),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

Agriculture. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops. PERKEBUNAN Estate Crops. PETERNAKAN Animal Husbandry.

Agriculture. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops. PERKEBUNAN Estate Crops. PETERNAKAN Animal Husbandry. Agriculture PERTANIAN TANAMAN PANGAN Agriculture of Food Crops PERKEBUNAN Estate Crops PETERNAKAN Animal Husbandry PERIKANAN Fishery 5.1 Pertanian Tanaman Pangan Komoditi yang disajikan pada sub sektor

Lebih terperinci

PERTANIAN. Bandung Dalam Angka Tahun

PERTANIAN. Bandung Dalam Angka Tahun Pertanian mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan peternakan serta kehutanan. Pembangunan dalam bidang pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN No. 03/01/14/Th.XVI, 2 Januari 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN Pada bulan Desember 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008. A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan : PROFIL KECAMATAN 1. Nama : KECAMATAN KOTA WAINGAPU 2. Ibu Kota Kecamatan : WAINGAPU 3. Tahun Berdiri : 1970 4. Batas Wilayah : Utara=Selat Sumba,Selatan=Kec,Kambera,Timur= Kec, Nggoa,Barat= Nggoa dan Kanatang

Lebih terperinci