Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
|
|
- Ivan Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 220 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGEMBANGKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SANGGAR MGMP MATEMATIKA SMP BINAAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh Amri Yuzarsyah* Abstrak Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) Peningkatan aktivitas supervisi akademik di SMP binaan tahun pelajaran 2015/2016; (2) Peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa di SMP binaan tahun pelajaran 2015/2016. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai Sanggar MGMP mata pelajaran Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menemukan proses penyelenggaraan pendidikan yang paling sesuai dengan kondisi sekolah. Penelitian dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I dan II. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah guru dan kepala sekolah. Berdasarkan atas hasil penbelitian tindakan sekolah yang dilakukan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan supervisi akademik yang berfokus pada masalah peningkatan keamampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran, khususnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengalami peningkatan; (2) Terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran, khususnya pada pendekatan yang berpusat pada siswa. Kata Kunci : Supervisi akademik, meningkatkan kemampuan guru. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia saat ini sudah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi mengingat konsep daya saing sekolah mulai menjadi dasar berpijak didunia pendidikan semenjak digulirkannya kebijakan otonomi pendidikan di Indonesia. Menurut Naiwa (2004: 12) peningkatan mutu pendidikan berarti peningkatan kualitas sekolah yang mengarah pada peningkatan mutu output pendidikan. Tanpa adanya peningkatan kualitas sekolah dalam menjalankan fungsinya, maka kualitas output pendidikan tidak mungkin dapat ditingkatkan sehingga kualitas pendidikan tidak mungkin lagi meningkat. Peningkatan kualitas sekolah, terkait erat dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, mengingat salah satu tugas pokok sekolah adalah melaksanakan jalannya proses pembelajaran bagi siswa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk insan yang bertaqwa pada Tuhan YME, dan mempersiapkan sumberdaya manusia yang mampu berkiprah dalam pembangunan Negara Republik Indonesia (Halim, 2004: 7). Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran adalah penerapan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa (student centered teaching), yaitu proses pembelajaran dimana siswa sebagai inti dari kegiatan belajar memegang peranan aktif yang utama, dan guru memegang peranannya sebagai motivator. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Joni (1980: 2), bahwa pembelajaran yang berorientasi pada siswa adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara mata kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pembelajaran student centered teaching ini, setiap kegiatan menuntut siswa untuk terlibat secara langsung dan menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa melalui proses asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan,
2 221 serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai nilai dalam pembentukan sikap. Salah satu kendala yang muncul di dunia pendidikan adalah ketidakmampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Menurut Rahman (2006: 17) salah satu fenomena pendidikan di Indonesia adalah sudah digunakannya literatur yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, akan tetapi cara pembelajaran yang dilakukan guru masih saja menggunakan cara lama yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru masih memegang peranan utama dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya pasif mendengarkan ceramah guru, menerima materi dalam bentuk jadi tanpa ada kesempatan berfikir aktif dari awal dalam proses-proses penemuan konsep. Hal ini menjadikan siswa hanya sebagai obyek pembelajaran dan bukan sebagai subyek yang benar-benar belajar menemukan pengalaman secara mandiri. Fenomena proses pembelajaran yang serupa juga terjadi di Sanggar MGMP SMP Binaan, dimana banyak guru mengalami kebingungan dalam mengembangkan modelpendekatan pembelajaran modern yang berorientasi pada aktivitas siswa atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut hasil survey pendahuluan yang dilakukan, ditemukan bahwa guru masih merasa nyaman dengan peranannya sebagai pusat dalam pembelajaran yang lebih banyak mengembangkan teknik ceramah dalam pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru. Proses pembelajaran ini dianggap paling sederhana dan mudah dilakukan dibandingkan dengan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru dituntut untuk mampu mengkondisikan situasi yang kondusif dalam mendukung aktivitas siswa dalam belajar secara mandiri dan melalui berbagai tahap eksplorasi dalam belajar. Dengan demikian, maka diyakini perlu dilakukan suatu pembinaan pada guru dalam rangka meningkatkan kemampuannya mengembangkan model-pendekatan pembelajaran modern yang berpusat pada siswa melalui supervisi akademik. Kondisi ketidakmampuan guru ini juga berdampak pada kurangnya kualitas pendidikan di Sanggar MGMP Matematika SMP binaan, dimana baru 65% siswa yang mencapai ketuntasan dalam belajar, sedangkan target yang ditetapkan adalah 75% siswa tuntas belajar. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka dirasa perlu untuk dilakukan penelitian tentang Meningkatkan Kemampuan Guru Mengembangkan Pendekatan pembelajaran Melalui Supervisi Akademik di Sanggar MGMPMatematika SMP binaan Tahun Pelajaran 2015/2016 Rumusan Masalah Berdasarkan atas latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas supervisi akademik di Sanggar MGMP Matematika SMP binaan tahun pelajaran 2015/2016? 2. Apakah terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa di Sanggar MGMP Matematika SMP binaan tahun pelajaran 2015/2016? TINJAUAN PUSTAKA Kajian tentang Supervisi a. Definisi Terdapat berbagai definisi tentang supervisi akademik, akan tetapi esensinya adalah sama, sebagaimana dijelaskan oleh Glickman (1981) bahwa supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Sementara itu, Daresh (1989: 185) menyebutkan bahwa supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Apabila di atas dijelaskan bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas unjuk kerja guru
3 Amri Yuzarsyah, Meningkatkan Kemampuan Guru Mengembangkan Pendekatan 222 dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. b. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik Menurut Alfonso, Firth, dan Neville (1994: 243), ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik, yaitu 1) Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru (Glickman, 1981). 2) Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru. 3) Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya. Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya (Glickman, 1981). Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat (Neagley, 1980). Selain tersebut di atas, berikut ini ada beberapa prinsip lain yang harus diperhatikan dan direalisasikan oleh supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu: 1) Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya supervisor harus memiliki sifat-sifat, seperti sikap membantu, memahami, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972). 2) Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa supervisi akademik merupakan salah satu essential function dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973). 3) Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademiknya. Titik tekan supervisi akademik yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan. Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacammacam sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan. Antara satu sistem dengan sistem lainnya harus dilaksanakan secara integral. Dengan demikian, maka program supervisi akademik integral dengan program pendidikan secara keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan harmonis antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program pendidikan (Dodd, 1972). 4) Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru. 5) Supervisi akademik harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik harus obyektif. c. Teknik-Teknik Supervisi Menurut Purwanto (2004: 120), secara garis besar cara atau tehnik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik kelompok. 1) Teknik perseorangan Teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visition)
4 223 b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits) c) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa d) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. 2) Teknik kelompok Teknik ini merupakan teknik supervisi yang dilakukan untuk guru secara bersamasama atau melalui kelompok-kelompok yang dibentuk. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : a) Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings) b) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions) c) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training) METODE PENELITIAN Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di sanggar MGMP Matematika pada sekolah binaan di SMP Negeri 1 Blangpidie Kabupaten Aceh Barat daya. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah: (a). Terdapatnya masalah berupa ketidakmampuan guru dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran modern yang berpusat pada siswa; (b). Kemudahan pengambilan data penelitian. (c). Merupakan sanggar MGMP matematika di Kabupaten Aceh Barat Daya. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan Nopember pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. A. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil melalui pengukuran langsung di lapangan, yaitu meliputi data pelaksanaan supervisi akademik dan data kemampuan guru mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan dapat digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini sekedar difungsikan untuk mendukung data primer, sehingga intepretasi atas hasil analisis dapat lebih baik dan mendekati kenyataan yang ada di lapangan. Sebagai data sekunder adalah data tentang administrasi pelaksanaan supervisi, administrasi pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru, dan data administrasi lainnya. 2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Dokumentasi b. Observasi c. Wawancara B. Prosedur Penelitian Rancangan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan adalah dengan prosedur siklus yang dilakukan dengan tiga tahapan atau siklus, yang setiap siklusnya dilakukan melalui tahap perencanaan tindakan, tindakan pembelajaran, observasi, dan refleksi, sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (action) 3. Pengamatan tindakan (observasi) 4. Refleksi (reflecting) HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Motivasi Kerja Guru Pra Pelaksanaan Tindakan Sebelum dilaksanakannya supervisi akademik, kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran cukup rendah. Guru cenderung tidak memiliki keberanian mencoba suatu pendekatan baru, merasa khawatir dengan tidak tercapainya rencana program pembelajaran yang telah disusun, merasa takut salah, dan merasa tidak punya waktu untuk mencobakan suatu konsep yang baru. Bahkan terdapat guru yang menganggap bahwa percobaan pendekatan pembelajaran lebih banyak resiko kegagalannya daripada peluang keberhasilan. Selama ini, proses supervisi akademik yang dikembangkan belum mengarah pada supervisi tentang kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran modern yang berpusat pada aktivitas siswa.
5 Amri Yuzarsyah, Meningkatkan Kemampuan Guru Mengembangkan Pendekatan 224 Berdasarkan hasil observasi pra pelaksanaan penelitian tindakan sekolah tersebut, terlihat bahwa proses pembelajaran masih jauh dari aktivitas yang berpusat pada siswa. Hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang observatory menunjukkan bahwa hanya terdapat 15% dari aktivitas seluruh guru yang melibatkan aktivitas siswa dalam belajar. A. Pelaksanaan Siklus I Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran yang dikembangkan guru, dimana pada tahap pra PTS thanya 15,5% aktivitas pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa, sedangkan setelah siklus I mencapai 35%. Aktivitas supervisi tersebut menunjukkan peningkatan, dimana pada pra penelitian hanya memiliki skor rata-rata sebesar 1,37, sedangkan pada sikus I menjadi 2,37. Skor 2,37 ini lebih besar dari taraf sedang (skor 2). Berdasarkan atas hasil dalam siklus I, dibuat poin-poin refleksi sebagai berikut: 1) Perlu kegiatan khusus secara berkelompok untuk membuat perencanaan pembelajaran dengan pendekatan student centered teaching. 2) Perlu dilakukan kegiatan problem solving secara lebih intensif, dimana kepala sekolah secara langsung memberikan solusi didalam kelas. B. Pelaksanaan Siklus II 1. Pelaksanaan Tindakan (action) Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan pelaksanaan supervisi pada siklus I dengan ditambah poin-poin perbaikan sebagaimana dalam perencanaan siklus I Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi pembelajaran untuk pelaksanaan pendekatan student centered teaching sudah jauh diatas skor 2 (tingkatan sedang) dan lebih mendekati skor 3 (tingkatan baik). Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, terlihat bahwa aktivitas supervisi akademik sudah cukup baik dimana prosentase aktivitas pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa telah mencapai 42,3%, sedangkan pada siklus I baru mencapai 35,7%, dan pada pra penelitian hany amencapai 15,5%. KESIMPULAN Berdasarkan atas hasil penbelitian tindakan sekolah yang dilakukan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan supervisi akademik yang berfokus pada masalah peningkatan keamampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran, khususnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengalami peningkatan. 2. Terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran, khususnya pada pendekatan yang berpusat pada siswa. Saran Berdasarkan atas hasil penelitian, dibuat saransaran sebagai berikut: 1. Perlu dikembangkan metode supervisi yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembekajaran secara lebih baik. 2. Sekolah perlu memperhatikan keberlanjutan pealaksanaan supervisi akademik agar tidak terbentuk program supervisi yang terputus-putus, sehingga suatu proses yang dikehendaki dapat terus ditingkatkan secara lebih baik DAFTAR PUSTAKA Soripada Konsep Sekolah Model dan Intrumen Verifikasi Sekolah Model SMA. diakses pada 25 Juli Blumberg, Hansen The Human Side Of Relationships Between Supervisors And Teachers To Understand Their Interactions. Human Resource Journal Vol 11. January, Vincent Gaspersz Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kusnan Urgensi Supervisi Akademik Bagi Dosen Di Institusi Pendidikan Tinggi. oduk/1-kusnan.pdf. Igneel Supervisi Pendidikan. pervisi-pendidikan.html. Diakses pada 25 Juli 2009.
6 225 Sahertian, Piet A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, Syaiful Sagala Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Ngalim Purwanto Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. H.A. Syamsudin Makmun Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono Motede Statistik untuk Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Herman R. Soetisna Pengukuran Produktivitas. Bandung: Laboratorium PSK&E TI-ITB. Komarudin Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu. Jakarta: Rajawali. Gomes, Faustino Cardoso Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Andi offset.
SUPERVISI AKADEMIK Oleh : Falah Yunus 1 guruvalah.20m.com
1 A. Pengertian Supervisi Akademik SUPERVISI AKADEMIK Oleh : Falah Yunus 1 guruvalah.20m.com Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran, hal ini
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN SISWA MELALUI SUPERVISI KELOMPOK
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN SISWA MELALUI SUPERVISI KELOMPOK Teksin Oberia Simbolon SMP Negeri 1 Pangururan, kab. Samosir Abstract: The purpose of the implementation
Lebih terperinciTEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1
TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciReni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi
Lebih terperinciAgung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015 Wiwik Kusumawat 1
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
135 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciSUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin*
212 SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zainuddin* Abstrak Supervisi akademik berpengaruh kepada kegiatan membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran
Lebih terperinciPELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 11-20 Agustus 2016 PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Ayu 1) Nurhaidah
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciSaiful Bahri, Supervisi Akademik...
SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Saiful Bahri 11 Abstrak Profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif,
Lebih terperinciSUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
4 SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Saiful Bahri, M,Pd Pembantu Ketua Bidang Akademik STKIP Bina Bangsa Meulaboh ABSTRAK Profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang
Lebih terperinciSagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK KUNJUNGAN ANTAR KELAS DI SDN HABAU KECAMATAN BANUA LAWAS Muryadi Sekolah Dasar Negeri Habau Banua Lawas
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: malyaulfa@ymail.com
Lebih terperinciYENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 2 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JOURNAL PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK
PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka
Lebih terperinciKonsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika
Statistika, Vol. 7 No., 5 3 Nopember 007 Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika Yunia Mulyani Azis Tenaga Pengajar di
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE
Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETUNTASAN BELAJAR
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Perumnas pada Materi Meneladani Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh Di Lingkungannya Melalui Pembelajaran Value Clarification Technique
Lebih terperinciISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk
1 Penerapan Pendekatan SETS Melalui Problem Based Instruction (PBI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bioteknologi di Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 3 Luwuk ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk Abstrak
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciDiajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A
PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 2 KELAS IV SD NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL
WAHANA INOVASI VOLUME 6 No. JAN-JUNI 07 ISSN : 089-859 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL Sri Wahyuni Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kualitas pendidikan harus ditingkatkan. investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan menghadapi dunia global
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk peningkatan kualitas sumber daya
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT LED REVIEW SESSION DENGAN METODE KONVENSIONAL SRI WAHYUNI Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Email : sriwahyuni@umsu.ac.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DILENGKAPI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045
Lebih terperinciOleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XII TKR A SMK YPT PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com
Lebih terperinciDesi Rusnita SDN 08 Kepahiang
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI Laras
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Biologi
PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA SEMESTER II KELAS XI IPA SMA PGRI 2 KAJEN KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan
Lebih terperinciTri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciKata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 15 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 68-73 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN METODE PROBLEM
Lebih terperinciPENINGKATAN KEBERANIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD (PTK
PENINGKATAN KEBERANIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD (PTK Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Balong Tahun Ajaran 2013/ 2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS
Lebih terperinciRamlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang
Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari Maret 2014: 22-30 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS MAHAMAHASISWA (PBAM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA DASAR MAHASISWA PROGRAM
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA
IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA Skripsi Oleh : KUNCORO PUTRI NIM : K 4303035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subruto Km.04 Telp. (0296) 533453 Blora, Jawa Tengah. Dilaksanakan
Lebih terperinciMargunani 1 Siti Fatimah 2
Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di Sma Negeri Se Kabupaten Kebumen Margunani 1 Siti Fatimah 2 Abstrak : Pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi terciptanya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) Nurul Setiani, Susilaningsih, Ngadiman Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI
Lebih terperinciDeztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering disebut metodologi yaitu cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu Penelitian Tindakan Kelas dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research
Lebih terperinciTri Hartanti UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan
PENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI GURU KELAS DI GUGUS IX DHANDHANGGULA UPTD DIKPORA JEBRES SURAKARTA MELALUI SUPERVISI KELOMPOK Tri Hartanti UPTD Dinas Dikpora
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS IX.2 SMP NEGERI MUARA BELITI Holili 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciOleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE PEER TEACHING SISWA KELAS VIIIF SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 ( Penelitian Tindakan Kelas SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN RPP SDN KALAPADUA KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG TAHUN 2017 UJEN JAENUDIN, S.Pd.SD NIP. 196302021984101004 ABSTRAK
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII A SMP N 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Sejarah melalui Pendekatan Kooperatif Teknik Jigsaw Siswa Kelas XII
Peningkatan Hasil Belajar Sejarah melalui Pendekatan Kooperatif Teknik Jigsaw Siswa Kelas XII Hariyono (1) 1 SMAN 1 Kesamben Kabupaten Blitar, Email: 1 hariyonosansa@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan data
Lebih terperinciOleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek
114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG
PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG Rezy Marsellina Jurusan Administrasi Pendidikan FIP
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bergulirnya era globalisasi dalam segala bidang banyak hal berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan merupakan salah
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG Umar Wirahadi Kusuma Universitas Negeri Malang Pembimbing
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013
148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciOleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI BUAHKAPAS KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
Lebih terperinciSyafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH:
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan
Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Oleh Lely Suci Rahmawati dan Poerwanti Hadi Pratiwi,
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN
ISSN 0852-0151 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 21(1): 29-35, 2015 PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas, berakhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan potensi dan ketrampilan. Di antaranya meliputi, pengajaran keahlian khusus, pengetahuan,
Lebih terperinci