Metode dan Strategi Pengumpulan Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metode dan Strategi Pengumpulan Data"

Transkripsi

1 Metode dan Strategi Pengumpulan Data Metode Kualitatif Retna Siwi Padmawati KMPK November Metode Pengumpulan Data Observasi Wawancara mendalam/in-depth interview Diskusi kelompok terarah (DKT)/ Focus group discussion (FGD) Studi Dokumen 2 1

2 Tujuan Observasi Merekam situasi/peristiwa dalam kejadian sesungguhnya (seperti apa adanya) Merekam apa arti situasi tersebut pada suatu saat pada kelompok tertentu 3 Observasi Target aktivitas, peristiwa, setting, perilaku orang/kelompok, percakapan, interaksi Prosedur catatan lapangan tertulis/tape, video records, foto, peta, cheklist observasi Data content Deskripsi ttg setting, perilaku, kegiatan, pola interaksi, keyakinan, emosi, dsb Tidak bisa digunakan sendirian 4 2

3 Kegunaan observasi Mengidentifikasi peristiwa/pemandangan di suatu lokasi (jalan, bar, pos ronda, sumur umum, dst.) Memetakan lokasi Mengamati perilaku langsung/tdk langsung Memvalidasi data wawancara Menjelaskan konteks sosial dari perilaku Mencari faktor-faktor yang baru Mengembangkan hipotesis 5 Observasi Tidak dapat Menjawab pertanyaan Digunakan sendirian Dapat Mengembangkan konteks Mengembangkan pertanyaan dan hipotesis baru 6 3

4 Ciri dan tipe observasi Tidak terstruktur (pencarian) Terstruktur Alur dan waktu Kategori yg telah ditentukan Memetakan lokasi Tidak langsung Tipe lain: Observasi Partisipasi Observasi non partisipasi 7 Target Aktifitas Peristiwa dan urutan peristiwa Setting, struktur partisipasi Perilaku orang dan kelompok Percakapan interaksi 8 4

5 Prosedur pengumpulan data 9 Catatan lapangan tertulis atau terdokumentasi dengan alat perekam Wawancara atau percakapan tertulis dan terekam dengan alat Perekaman video Foto Peta Observational Checklist Macam Data Physical setting Tingkah laku Kegiatan Pola interaksi Ati Arti Kepercayaan Emosi 10 5

6 Langkah-langkah Entry Fitting in Rapid learning Debriefing/feedback Exit Report discussion 11 Contoh observasi: Puskesmas S, 10 Nop 1990, pukul WIB 12 Seorang perawat dg seragam simbol satu partai politik mengajukan pertanyaan dengan suara lantang, Suntik, ya?! kepada seorang perempuan lanjut usia. Secara otomatis dia menunjuk pada gorden hijau yg memisahkan ruangan menjadi dua. Si pasien mengikuti instruksinya dengan tergesa-gesa, menghilang di balik gorden dan membuka stagennya. Ketika dia berhasil mengatasi kesulitan menaiki tempat tidur besi yg cukup tinggi, pembantu perawat telah siap menusukkan jarum suntik ke bagian atas pantatnya. Kulit yg disuntik kemudian diusap dg segumpal kapas. Si ibu kemudian turun dan berjalan ke ruang di sampingnya untuk membayar. Seorng pasien laki-laki telah menunggu gilirannya dengan celana yang sudah sedikit terlepas.(sciortino, 1999) 6

7 Observasi dan pencatatan Observasi yang powerful: terletak pada judgment tentang apa yang harus digambarkan dan apa yang harus diabaikan Improved power jika disertai dengan ketrampilan menulis yang baik Waktu dan tanggal Ada tulisan versi singkat dan versi lengkap/rinci Margin yang lebar untuk kata-kata kunci Peneliti dapat menuliskan hipotesis/asumsi awal dan kesankesan, dialog kecil, dsb. Jurnal harian yang mencatat frustasi kecil atau kecemasan ketika melakukan observasi (untuk deskripsi waktu analisis)

8 In-depth Interview/ wawancara mendalam 15 Mengapa interview/wawancara mendalam? Mengidentifikasi cultural domains atau domain budaya yang baru mengetahui informasi yg belum pernah diketahui Mendapatkan informasi tentang konteks dan riwayat studi atau setting studi Membangun hubungan baik antara pewawancara dan orang yang diwawancarai 16 8

9 Cultural domain 17 Seperangkat item dimana semua orang mengartikannya sebagai milik dari tipe yang sama Keanggotaan dlm domain budaya atau cultural domain ditentukan oleh persepsi banyak anggota budaya tersebut Domain budaya dialami sbg hal di luar individu atau dialami oleh banyak individu-individu lain Wawancara mendalam secara sistematis berbicara dan mendengarkan orang karena Pewawancara ingin mempelajari sesuatu yang sedikit baru diketahuinya Pewawancara dapat mencoba mencari pemahaman tersebut dg wawancara tidak terstruktur, atau menanyakan suatu topik khusus melalui wawancara terstruktur Wawancara dg individu maupun kelompok Pewawancara perlu memiliki ketrampilan komunikasi, fasilitasi, dan membangun hubungan dengan baik, kemampuan bicara efektif, dan menggunakan pedoman wawancara 18 9

10 Wawancara mendalam Pewawacara mungkin membutuhkan diskusi dg peneliti lain dan informan kunci untuk memilih yg diwawancarai; membutuhkan lokasi wawancara yg netral, nyaman, dan aman dari gangguan atau interupsi Ketrampilan wawancara untuk mengumpulkan data dan topik yg belum diketahui dg cara informal dan alamiah 19 Langkah-langkah wawancara mendalam 20 1: Memahami wawancara mendalam 2: Mengidentifikasi Informan kunci 3: Koordinasi Logistik wawancara 4: Mendefinisikan dan memetakan struktur wawancara 5: Mengembangkan pedoman pertanyaan 6: Melakukan wawancara mendalam 7: Mengumpulkan data dari wawancara dengan informan kunci 10

11 Memahami wawancara mendalam 21 cara yang paling efektif untuk mendapatkan informasi dengan bertanya dan mendengarkan secara sistematis dan terencana Memberikan akses informasi yg tidak bisa didapatkan dg cara lain Memahami arti dan definisi individu thd suatu hal Dapat memfasilitasi i intervensi i solusi l i lokal l dan apa yang dipikirkan ttg faktor yg menghambat Dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja (individu maupun kelompok) Mengidentifikasi informan kunci Terlebih dahulu review domain utama yg ingin dilihat, hipotesis awal, dan faktor kontekstual yang berhubungan dengan studi Orang yang tahu tentang topik dipilih sbg informan kunci Informan tidak usah terlalu banyak, tetapi harus well informed ttg topik studi 22 11

12 Contoh: Informan kunci studi merokok Perokok awal Occasional smokers Current/regular smokers Quitters Relapsers Pedagang/pengecer Dokter praktek Dokter perokok Mahasiswa Keluarga Penderita DM Penderita TB Health promotion specialists Staf Dinas Kesehatan 23 Sampling Purposive: menyediakan informasi yg paling baik/tepat Quota: tipe dan jumlah informan telah ditentukan berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan Network/snowball: meminta informan memperkenalkan/memberitahu ttg orang lain yang mempunyai kondisi tertentu berguna untuk hidden population 24 12

13 Apa yg perlu ditanyakan? 25 pertanyaan adalah pertanyaan-pertanyaan yang bisa ditanyakan Jangan tanyakan semua pertanyaan kepada semua informan Fokuskan pertanyaan pada pertanyaan yang menjadi keahlian informan atau dimana informan punya pengetahuan yang unik, atau jika opini diperlukan untuk triangulasi Pertanyaan yg lebih penting adalah: Bisakah diceritakan lebih rinci lagi..? Bisakah diceritakan lebih lengkap lagi..? Apa yg terjadi kemudian..? Tipe pertanyaan Pertanyaan pengalaman Pertanyaan opini/nilai Pertanyaan feeling Pertanyaan pengetahuan Pertanyaan sensory Pertanyaan background/demografi DAPAT DITANYAKAN TENTANG: WAKTU LALU, SEKARANG DAN YANG AKAN DATANG 26 13

14 Mengkoordinasi logistik Kontak secepatnya untuk menjadwalkan pertemuan Terangkan mengapa ingin bicara/tujuan wawancara Betulkan adanya kesalahan persepsi Diskusikan kerahasiaan Klarifikasi jika ada kompensasi Negosiasikan tempat dan waktu (sebaiknya tempat yg netral, tidak banyak interupsi, terjangkau, senyaman mungkin untuk informan) Catat segala sesuatu ttg responden untuk interview atau hubungan selanjutnya 27 Strategi wawancara Datang lebih awal dari waktu yg ditentukan Perkenalkan semua orang Review ekspektasi tentang confidentiality Gunakan bahasa sederhana dan mudah Topik sensitive hendaknya menggunakan contoh orang ke tiga Refleksikan pernyataan informan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik 28 14

15 Strategi wawancara Melatih menjadi pendengar yang baik, bertanya tentang bagaimana dan mengapa Minta ijin jika wawancara terpaksa dilakukan lebih lama/panjang Kumpulkan informasi demografi (umur, pekerjaan, sumber pendapatan, kondisi lain yang khusus) Simpulkan issue-issue pokok dan opini segera saat wawancara 29 Mengumpulkan dan mengorganisasi data Menggunakan formulir organisasi data Susun data menurut area seperti dalam laporan akhir Catat dengan hati-hati sumber informasi Jangan menginterpretasikan dan mencampurkan kesimpulan anda sendiri Tambahkan komentar-komentar yang diperlukan 30 15

16 Mengumpulkan dan merekam Pertanyaan-pertanyaan Probing Perekaman/recording dan transkrip Pencatatan Formulir untuk pengumpulan data dan kesimpulan 31 Focus Grouped Discussion (FGD)/ Diskusi Kelompok Terarah (DKT) 32 16

17 Pengertian FGD Salah satu teknik dalam mengumpulkan data kualitatif sekelompok orang berdiskusi diarahkan oleh seorang moderator/fasilitator dalam suasana permisif dan tidak mengancam 33 Kegunaan Mengembangkan hipotesis penelitian yang relevan Menyusun kuesioner yang tepat (konsep dan bahasa lokal) Menambah atau mengkonfirmasikan data tentang pengetahuan, kepercayaan, sikap, perilaku yang tidak lengkap atau tidak jelas Mengembangkan pesan-pesan yang tepat t untuk program pendidikan kesehatan Mengeksplorasi topik yang sensitif atau kontroversial 34 17

18 Karakteristik FGD Jumlah peserta 6-12 orang Peserta tidak saling mengenal Bertujuan mengumpulkan data tentang persepsi, dan tidak mencari kesepakatan atau keputusan tentang tindakan yang harus diambil Data kualitatif dengan unit analisis kelompok 35 Karakteristik FGD (lanjutan) Topik ditentukan lebih dahulu dan diatur secara berurutan Responden cukup homogen (mempunyai variabel yang relevan yang sama) Lama diskusi 1-2 jam Jumlah FGD tergantung kepada kebutuhan, sumber, dan informasi baru yang harus dicari 36 18

19 Memilih tempat FGD Tempat dimana peserta dapat secara bebas dan tidak merasa takut untuk mengeluarkan pendapatnya 37 Mengatur posisi kursi Dilakukan di meja konferensi suatu ruangan - Hindari pengaturan kursi yang tidak seragam - Kursi diatur dimana semua peserta memungkinkan untuk melakukan kontak mata - Jarak masing-masing kursi sama, dan tidak ada jarak antara kursi moderator dan peserta 38 19

20 Syarat tempat FGD 39 Menimbulkan rasa privasi bagi partisipan Memadai sehingga semua peserta dapat didengar dengan baik Nyaman Tidak menimbulkan rasa tidak aman Mudah dijangkau oleh semua responden Bila mungkin, tempat dapat diamati peneliti tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi partisipan Keuntungan FGD Interaksi kelompok, memungkinkan munculnya respons yang lebih kaya dan pemikiran baru yang lebih berharga Dapat langsung mengamati diskusi dan mendapat insight mengenai perilaku, sikap, bahasa, dan perasaan responden Biaya yang murah dan waktu yang cepat 40 20

21 Kerugian FGD 41 Sulit mengendalikan data yang dikumpulkan karena bersifat dinamis dan interaktif Teknik mudah dilaksanakan tapi sulit dalam interpretasi data Memerlukan moderator/fasilitator yang trampil Sulit dalam mengumpulkan responden Sulit mencari tempat agar responden mudah mengeluarkan pendapat Persiapan FGD Undangan (siapa penyelenggara, tujuan, rencana FGD, dan tanggal, tempat, waktu serta lama FGD, pentingnya partisipasi peserta dalam FGD) Fasilitator/moderator (pengarah kelompok) Pencatat (mengamati FGD dan mencatat hasil diskusi) 42 21

22 Mempersiapkan fasilitator 43 Menyiapkan pedoman/petunjuk diskusi berupa pertanyaan terbuka Menekankan peranan fasilitator - Menjelaskan topik diskusi -Mengarahkan kelompok - Mengamati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka - Ciptakan hubungan baik dengan peserta shg dapat menggali komentar/jawaban yang lebih dalam Peranan fasilitator (lanjutan) - Fleksibel dan terbuka terhadap saransaran, perubahan, dll. - Mengamati komunikasi non verbal partisipan dan tanggap terhadap hal tsb. - Hati-hati terhadap nada suara dalam pertanyaan (sabar dan bersahabat)

23 Mempersiapkan pencatat Mencatat tanggal FGD, waktu mulai dan waktu selesai Mencatat nama dan karakteristik masyarakat serta informasi yang dapat mempengaruhi aktivitas peserta Mencatat tempat FGD dan sejauh mana tempat tersebut mempengaruhi peserta Jumlah dan karakteristik peserta (umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb.) 45 Persiapan pencatat (lanjutan) 46 Mencatat deskripsi umum mengenai dinamika kelompok (derajat partisipasi peserta, peserta yang dominan, bosan, selalu diam, dsb.) Memperingatkan fasilitator jika ada pertanyaan yang terlupakan atau mengusulkan pertanyaan baru Dapat meminta peserta mengulangi pendapat jika fasilitator kurang mendengarkan komentar peserta tsb. 23

24 Pelaksanaan FGD Tahap persiapan dan pembukaan Tahap isi Tahap penutup 47 Tahap persiapan dan pembukaan Fasilitator dan pencatat datang tepat pada waktunya Bercakap-cakap secara informal dengan peserta Tempat dipersiapkan sehingga peserta terdorong untuk bicara Posisi duduk dalam lingkaran dengan fasilitator Perlengkapan FGD dipersiapkan (tape, kaset, baterai, pedoman FGD, dsb.) 48 24

25 Pembukaan FGD 49 Jelaskan tujuan FGD, dan perkenalkan nama fasilitator dan pencatat serta peran masingmasing Minta peserta memperkenalkan diri, dan ingat nama-nama mereka dengan cepat Jelaskan bahwa FGD tidak untuk ceramah tapi untuk mengumpulkan pendapat peserta Tekankan bahwa semua pendapat penting sehingga semua bebas berbicara dan berpendapat Pembukaan FGD (lanjutan) Jelaskan jika fasilitator bertanya, tidak berebutan menjawab Mendorong beda pendapat Moderator bersikap netral Aturan kelompok diberikan Mulai dengan pertanyaan yang umum yang tidak berkaitan dengan topik diskusi 50 25

26 Tahap Isi 51 Mulai menyentuh topik-topik khusus, topik konkrit menuju isu abstrak, diskusi fakta ke diskusi tentang sikap, perasaan, kepercayaan Tujuan tahap ini untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu topik, menggali dinamika sikap yang berkaitan dengan perilaku, mengamati bahasa dan emosi peserta terhadap suatu topik Tahap isi (lanjutan) 52 Dalam tahap ini moderator hendaknya mempunyai ketrampilan dan menerapkan: - teknik probing - sensitif thd tingkat penerimaan responden - mengkilas balik informasi yang diberikan di awal diskusi pada diskusi inti - menghubungkan terus-menerus komentar peserta shg mempunyai arti kohesif bagi peserta 26

27 Tahap isi (lanjutan) - keluwesan dalam mendiskusikan isu-isu yang relevan - Mengatasi masalah khusus dalam kelompok (konflik, hilangnya antusias kelompok) - Menggunakan taktik dan pendekatan yang bervariasi 53 Tahap penutup Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai Tanyakan jika masih ada komentar (dapat untuk menggali informasi lebih dalam) Ucapkan terima kasih Ungkapkan bahwa komentar mereka sangat berguna untuk penyusunan program atau materi pendidikan dsb

28 Teknik dasar dalam FGD Klarifikasi Reorientasi Ahli/orang lain yang berpengaruh diminta untuk memberi komentar setelah diskusi Tidak memperhatikan peserta dominan Memperhatikan peserta yang diam Menggunakan gambar, foto, video, dsb. 55 Masalah dalam memimpin FGD 56 Responden dominan Responden pemalu Responden ahli Responden tidak relevan Responden bingung Responden terlalu positif Responden negatif Responden agresif Responden pengganggu Responden penanya 28

29 Laporan FGD Penulis laporan adalah moderator dan peneliti dan atau orang yang memahami masalah penelitian Jika moderator adalah peneliti, dalam menulis laporan perlu dibantu pengamat/observer 57 Format Laporan FGD 58 Executive summary Latar Belakang Tujuan Penelitian Metodologi Keterbatasan penelitian Persiapan FGD (tem-pat, responden, moderator) Pelaksanaan FGD Rincian hasil FGD menurut topik Kesimpulan dan saran Lampiran Panduan FGD Materi tambahan 29

30 Kesalahan umum dalam membuat laporan Mencoba mengkuantifikasi hasil FGD Menterjemahkan komentar responden secara apa adanya dan tidak melihat isi dibalik komentar tersebut Gagal mensintesis dan mengkonsepkan hasil FGD 59 30

Penelitian Kualitatif Metode kualitatif: tidak menggunakan statistik pengumpulan data Analisis Interpretasi Biasanya berhubungan dengan masalah sosial

Penelitian Kualitatif Metode kualitatif: tidak menggunakan statistik pengumpulan data Analisis Interpretasi Biasanya berhubungan dengan masalah sosial Metode dan Desain Penelitian Kualitatif Retna Siwi Padmawati KMPK - IKM, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2009 1 Tujuan Perkuliahan 1. Memahami secara singkat ruang lingkup dan ciri-ciri penelitian

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu

Lebih terperinci

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Data primer dapat berupa data yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif Kapanpun sebuah masalah ditangani, riset kuantitatif harus didahului oleh riset

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian kualitatif, yaitu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami sumber dan teknik pengumpulan data Indikator Mahasiswa mampu memahami sumber data dalam penelitian pendidikan.

Lebih terperinci

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM HELMI SURYA 24006305 PARTISIPASI Proses di mana berbagai stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol atas berbagai inisiatif pembangunan Proses dengan pendekatan

Lebih terperinci

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Instrumen yang digunakan Jumlah orang yang diwawancara Wawancara mendalam peneliti adalah instrumen Wawancara semi terstruktur mengguna pedoman umum wawancara,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain action research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi dengan jenis diskusi kelompok dimana pendekatan penelitian yang penelaahannya kepada satu

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Observasi Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai

Lebih terperinci

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Interview merupakan salah satu alat ukur untuk memperoleh informasi antara dua orang yang dilakukan dengan cara dua arah di dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha melakukan eksplorasi pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Etik Penelitian Lampiran 1. Surat Etik Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Lembar persetujuan menjadi informan FGD PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong,

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, BAB 3 METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena atau pengalaman hidup yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan alat untuk

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan fenomenologis dimana dengan desain penelitian yang menggunakan latar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data Observasi Wawancara Dokumen Diskusi kelompok terarah Observasi Untuk sajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, Untuk jawab pertanyaan, Untuk mengerti perilaku manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI, NEED ASESSMENT & PENYUSUNAN RANCANGAN PROGRAM PSIKOEDUKASI DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI DISKUSI KASUS Peserta mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang permasalahan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Kualitatif Fenomenologis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Pengembangan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Oleh : Nurhafni Harahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang bertitik

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 121 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek utama penelitian implementasi kebijakan nasional dan peran pemerintah daerah dalam penghapusan perdagangan anak adalah Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Penyusunan Proposal. Prinsip dasar etika penelitian. Manusia sebagai partisipan dalam

Penyusunan Proposal. Prinsip dasar etika penelitian. Manusia sebagai partisipan dalam Etika Penelitian dan Penyusunan Proposal Retna Siwi Padmawati 2009 1 Prinsip dasar etika penelitian Manusia sebagai partisipan dalam penelitian harus dilindungi d i dari segala bentuk kerugian karena mengikuti

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NIM Umur Jenis Kelamin : : : L / P Alamat : Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan metode kualitatif

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. LEMBAR INFORMASI JUDUL PENELITIAN Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian Pemanfaatan Media

Lebih terperinci

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION KULIAH 5 D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION IINTERVIEW DENGAN SEJUMLAH PARTISIPAN SEKALIGUS SEHINGGA TERJADI INTERAKSI BUKAN SAJA ANTARA PENGIKUT DAN PARTISIPAN, TETAPI JUGA ANTAR PARTISIPAN ATAU ANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Titik berat dari penelitian yang dilakukan yaitu pada permasalahan kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN. Titik berat dari penelitian yang dilakukan yaitu pada permasalahan kecemasan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang ingin menggambarkan tentang suatu fenomena yang terjadi pada objek penelitian. Titik berat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek, seperti perilaku, persepsi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilakukan pada objek yang alamiah (natural setting), yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang pendekatan penelitian, karakteristik dan jumlah subjek penelitian, teknik pengambilan subjek, metode pengumpulan data, alat pengumpulan

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION Lampiran 3 PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION Focus Group Discussion adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dilakukan pada sekelompok orang untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam 42 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitkan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

6/5/2010. dan pola-polanyapolanya

6/5/2010. dan pola-polanyapolanya Manajemen dan Analisis Data Metode Penelitian Kualitatif Retna Siwi Padmawati Agustus 2007 1 Tujuan Memahami manajemen data di lapangan dan persiapan untuk penulisan laporan Memahami analisis sebagai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan lain sebagainya. Sesuai dengan induknya, pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dan lain sebagainya. Sesuai dengan induknya, pendekatan kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Dimana penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai proses penelitian, model, metode dan teknik analisa yang akan digunakan, serta penentuan objek, waktu dan lokasi penelitian. 3.1. Alur Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif digunakan untuk menggali persepsi, ide, atau gagasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian audit komunikasi pada umumnya merupakan jenis penelitian terapan yang menggunakan strategi penelitian ganda (multiple research strategies), istilah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus didefinisikan sebagai fenomena khusus

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian: Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Definisi Metode pengumpulan data adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin (Sujarweni, 2014) adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian mengenai pelayanan konseling remaja oleh konselor sebaya di SMAN 3 dan MAN 2 di wilayah Bogor Timur ini adalah suatu penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomonologi dalam usaha mengungkap arti dan makna persepsi. Lestari Asih Tlogosari Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomonologi dalam usaha mengungkap arti dan makna persepsi. Lestari Asih Tlogosari Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian fenomonologi dalam usaha mengungkap arti dan makna persepsi kebutuhan

Lebih terperinci

Teknik Pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data Teknik Pengumpulan data (Penelitian Kualitatif) Aun Falestien Faletehan, S.Sos.I, M.Fil.I, MHRM Page 1 Proses Penelitian Kualitatif Merumuskan masalah penelitian Memilih lokasi yang relevan dengan masalah

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF

BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF Tujuan Pelatihan Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dan panduan praktis untuk menggunakan teknik wawancara. Keterbatasan waktu

Lebih terperinci

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016 PROSES WAWANCARA 2 Penjelasan Materi Materi kuliah berikut ini disarikan dari buku Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia yang disusun oleh E. Kristi Poerwandari dan diterbitkan LPSP3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian dipilih di Kabupaten Ponorogo karena Konflik antar dua perguruan pencak silat ini memang sering terjadi khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Bab ini membahas metode yang dipakai untuk melakukan penelitian. Diawali dengan rumusan masalah, kemudian pendekatan yang peneliti pilih dan penentuan subjek penelitian. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah studi kualitatif yang merupakan suatu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif, hal ini didasarkan kepada rumusan-rumusan yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia 24 3. METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Sarantakos (1993, dalam Poerwandari, 2005), terdapat beberapa pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mempelajari dinamika atau permasalahan, memperoleh pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitanya terhadap orang-orang yang berada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui gambaran pembentukan identitas seksual gay dewasa awal maka untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses yang naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I Kategori Keterampilan Kepemimpinan 1. Keterampilan reaksi Yaitu keterampilan untuk menanggapi, yang menjadikan pemimpin mudah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Harapan Pada..., Agita Pramita, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Harapan Pada..., Agita Pramita, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gambaran harapan pada remaja penderita Thalassaemia Mayor. Dalam membahas permasalahan tersebut maka penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL)

MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Sumber Belajar Yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin Oleh: Reni Intan Puji Astuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang. Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang. Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, khususnya Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan bidang Obstetri Ginekologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha mengerti kejadian/fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah merupakan kegiatan untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah yang dilakukan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk memperoleh

Lebih terperinci