BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan fenomenologis dimana dengan desain penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud mendiskripsikan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan metode yang ada (Denzin & Lincoln, 1987 dalam Moleong, 2005). Menurut Sugiyono (2008) obyek alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Berbagai definisi telah menjelaskan, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain (Moleong, 2005). Dalam hal ini peneliti menggali gambaran perilaku carring perawat terhadap pasien di Instalasi Bedah Sentral. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002).

2 Menurut Spradley dalam Sugiyono (2008) dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation atau situasi sosial yang tediri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau partisipan, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Dalam hal ini populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di instalasi bedah sentral RSUP DR KARIADI SEMARANG. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi populasi (Nursalam, 2003). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu/tujuan tertentu(sugiyono, 2008). Untuk mendapatkan jawaban yang berpariatif agar sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti mengambil sampel dari tingkat pendidikan dan masa kerja yang berbeda. Adapun criteria yang digunakan oleh peniliti untuk menentukan sampel penelitian adalah 1. Perawat pelaksana di Instalasi Bedah Sentral

3 2. Pendidikan minimal D3 3. Masa kerja minimal 5 tahun Berdasarkan kriteria di atas peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak 6 orang, adapun pertimbangan peneliti sudah dianggap cukup mewakili dan cukup luas untuk mendapatkan pendapat yang berbedabeda. Adapun pertimbangan lain yaitu mengingat efisiensi dan keterbatasan peneliti. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUP DR KARIADI SEMARANG. Pemilihan tempat penelitian di INSTALASI BEDAH SENTRAL karena fenomena yang terjadi di dalam ruangan tersebut banyak perawat yang lebih mengutamakan persiapan dan tindakan operasi dan mengabaikan caring yang merupakan inti dari praktik keperawatan. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 4 Maret sampai 4 April 2010 dan penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan. D. Alat Penelitian dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri (human instrument), dimana alat penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran perilaku caring perawat.

4 Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan format wawancara yang berisi pokok-pokok masalah yang ditanyakan, selain format wawancara ada beberapa alat pendukung dalam penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data diantaranya adalah alat-alat tulis dan alat perekam audiovisual (handycam) sehingga percakapan yang dilakukan dapat direkam untuk menghindari percakapan yang terlewatkan atau tidak dapat ditulis oleh peneliti. E. Definisi Istilah a. Perilaku adalah sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip keperawtan. b. Caring adalah suatu perilaku perawat, modal perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien,caring sebagai rohnya perawat F. Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam (in depth interview) dan observasi. Pemilihan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa wawancara mendalam dilakukan bila peneliti ingin menanyakan sesuatu secara lebih mendalam kepada informan. Hal ini menuntut peneliti untuk membuat informan lebih terbuka dan leluasa dalam member informasi atau data, untuk mengemukakan tentan perilaku caring perawat terhadap pasien

5 terutama yang berkaitan dengan jawaban terhadap masalah penelitian, sehingga terjadi semacam diskusi, obrolan santai, spontanitas (alamiah) dengan informan sebagai pemancing informasi yang detail. Wawancara dilakukan secara tidak tersruktur untuk mengarahkan pada jawaban permasalahan penelitian. Setiap responden diberikan batas waktu yang ditentukan. Penggunaan waktu di lapangan harus dimanfaatkan seefektif mungkin, peneliti harus berpegang teguh pada tujuan, masalah, dan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Setiap jawaban partisipan direkap dengan perekam audiovisual (handycam) dan di catat dalam buku catatan dengan alat tulis. Secara garis besar ada tiga tahapan dalam wawancara diantaranya adalah tahap persiapan, tahap wawancara, dan tahap penutup: 1. Tahap Persiapan Sebelum melakukan wawancara, peneliti sudah menentukan partisipan yang diteliti atau diwawancarai sesuai dengan kriteria dan sudah melakukan kontrak waktu yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya dengan partisipan dan sudah menandatangani informed consent. Tahap persiapan, peneliti menyiapkan pokok-pokok pertanyaan, alat tulis dan alat perekam audiovisual (handycam) untuk mengantisipasi jika peneliti tidak dapat menulis dengan cepat atau peneliti lupa apa yang dibicarakan oleh partisipan. Sebelum wawancara

6 dimulai peneliti bersepakat untuk menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh partisipan, sehingga antara partisipan dengan peneliti sama-sama paham dengan bahasa yang digunakan misalnya dengan bahasa jawa atau bahasa Indonesia, selain itu peneliti tidak menggunakan bahasa yang ambigu dan bahasa kesehatan yang tidak dapat dimengerti oleh partisipan, walaupun menggunakan bahasa kesehatan maka peneliti mengartikan maksud dari bahasa tersebut. 2. Tahap Wawancara Pada saat wawancara dimulai peneliti menyiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan untuk menghindari percakapan yang melenceng dari topik, selain itu menyiapkan alat perekam audiovisual (handycam) setelah melakukan persetujuan dengan partisipan. Menjelaskan kepada partisipan bahwa kerahasiaannya akan terjaga sehingga partisipan mau menjawab semua pertanyaan dengan jujur. Saat wawancara berlangsung peneliti menciptakan kondisi yang nyaman dan menyenangkan tanpa membuat kejenuhan bagi partisipan sehingga jawaban yang akan diberikan selaras dengan pertanyaan yang telah diajukan oleh peneliti. Perilaku peneliti pada saat proses wawancara berlangsung bersikap netral dan tidak mempengaruhi yang diwawancarai (informan). Proses wawancara dengan partisipan dilakukan kurang lebih selama 30 menit pada masing-masing informan pada waktu pagi hari dan observasi

7 dilakukan pada saat jam kerja. Proses wawancara direkam selama wawancara berlangsung. Bila jawaban atau penjelasan informan melenceng dari pertanyaan yang diajukan maka peneliti akan mengarahkan kembali informan pada pertanyaan penelitian. 3. Tahap penutup Setelah wawancara selesai peneliti mengecek keabsahan data, selain itu peneliti mengkaji ulang jawaban-jawaban dari setiap pertanyaan mungkin masih ada yang kurang jelas sehingga dapat diulang kembali. Setelah data sudah terkumpul dan lengkap maka peneliti melakukan kontrak waktu kembali jika sewaktu-waktu ada data yang kurang sehingga kemungkinan akan dilakukan proses wawancara lagi, setelah kontrak waktu peneliti dapat mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terimakasih. Hal ini terjadi pada waktu proses wawancara dimana jawaban dari informan belum menjawab dari masalah penelitian tentang gambaran perilaku caring perawat, sehingga peneliti mengulang proses wawancara untuk menggali gambaran perilaku caring perawat. G. Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus memahami prinsip-

8 prinsip etika dalam penelitian karena penelitian yang dilakukan meggunakan subyek manusia, dimana setiap manusia mempunyai hak masing-masing yang tidak dapat dipaksakan. Beberapa etika yang dilakukan dalam melakukan penelitian diantarnya adalah: a. Informed consent (lembar persetujuan menjadi partisipan) Sebelum peneliti membeikan lembar persetujuan kepada informan, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta hal-hal yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Setelah peneliti mendapatkan informasi yang cukup mengenai penelitian kemudian lembar persetujuan diberikan kepada calon informan, lalu informan menandatangani surat persetujuan bersedia menjadi informan penelitian. Apabila calon informan menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus menghormati keputusan calon informan. b. Anonimity (tanpa nama) Dalam rangka untuk menjaga kerahasiaan partisipan, maka peneliti tidak mencantumkan nama terang informan, tapi peneliti hanya menggunakan inisial atau simbol berupa sebutan informan 1, 2, 3, untuk memudahkan peneliti dalam membedakan antar informan sehingga meminimalkan kesalahan. c. Confidentiality (kerahasiaan)

9 Kerahasiaan data-data yang diterima dari informan dijamin oleh peneliti. Adapun bila ada forum khusus maka peneliti akan memberikan data-data yang telah didapatkan dari wawancara tanpa memberi nama asli informan. d. Right to withdraw Right to withdraw yaitu dimana informan berhak seluas-luasnya untuk mengundurkan diri sebagai informan, jika informan menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati keputusannya. e. Protection from discomfort Informan berhak mendapatkan perlindungan dari berbagai ketidaknyamanan yang mungkin muncul selama dalam proses wawancara. Misalnya informan sudah lelah sehingga antisipasi yang dilakukan oleh peneliti adalah menghentikan proses wawancara dan akan dilanjutkan sesuai kontrak waktu yang sudah disepakati oleh informan dan peneliti sebelum proses wawancara selesai. H. Analisis Data Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

10 bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesisnya, mencari dan merumuskan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lai. Informasi yang diproleh melalui wawancara mendalam mengenai gambaran perilaku caring perawat di instalasi bedah sentral akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mendengarkan rekaman hasil wawancara yang telah dilkukan dan menstranskip isi wawancara tersebut. 2. Membaca semua transkrip untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan dari hasil wawancara yang telah dilaksanaakan dan data yang telah diproleh 3. Menganalisa data dengan cara : a. Mengumpulkan data dari seluruh informan untuk satu topic b. Mencari hal-hal yang bersifat umum dan juga yang spesifik dari semua informan pada tiap topic yang dimaksud c. Membuat kata kunci dan katagori dari data yang diproleh d. Membuat tema dari tiap topic e. Menghubungkan hasil penelitian dengan teori dan melakukan penarikan kesimpulan. I. Validitas Data

11 Menurut Moleong (2004) untuk menentukan keabsahan suatu data maka diperlukan tekhnik pemeriksaan yang didasarkan atas derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Untuk mengetahui keabsahan data akan digunakan derajat kepercayaan dengan menggunakan tekhnik triangulasi. Tekhnik triangulasi merupakan tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data tersebut. Tekhnik keabsahan data yang akan digunakan peneliti adalah triangulasi sumber yaitu dengan mewawancarai perawat dari ruang lain. Bila hasil uji menghasilkan data yang sama maka hasil penelitian dikatakan valid.langkah langkah yang akan diambil peneliti pada Triangulasi adalah 1. Observasi respon langsung 2. Lihat mimic 3. Responden