Lombok, 10 Desember 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lombok, 10 Desember 2014"

Transkripsi

1 Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Se-Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nina Sardjunani Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan Lombok, 0 Desember 04

2 PENDUDUK INDONESIA Pertumbuhan dan Jumlah Penduduk, SP 97 SP 980 SP 990 SP 000 SP 00 Jumlah Penduduk (juta jiwa) Jumlah Penduduk (juta jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%).0 0 Pertumbuhan Penduduk (%) Sumber: Sensus Penduduk Jumlah penduduk Indonesia meningkat dari 0, juta jiwa pada tahun 000 menjadi 7,6 juta jiwa pada tahun 00. Laju pertumbuhan penduduk yang menurun signifikan menjadi,4% dalam periode meningkat kembali menjadi,49% dalam periode

3 Peluang Bonus Demografi di Indonesia Terjadi penurunan angka ketergantungan dengan meningkatnya penduduk usia kerja yang memberi peluang terjadinya bonus demografi Trend Rasio ketergantungan 00-0 Rasio Ketergantungan (%) , 08-0: Dependency Ratio terendah (46,9%) 48,6 47, , 46,9 47, : Proporsi penduduk usia produktif >0% Bonus Demografi tidak otomatis, tetapi dapat diraih dg kebijakan tepat: - SDM sehat dan terdidik (usia anak sd lansia, perempuan dan laki-) - Tenaga kerja produktif, termasuk tenaga kerja perempuan - Stabilitas ekonomi, meningkatnya lapangan kerja 4 Sumber: Proyeksi Penduduk 00-0 *) Ket: Dependency ratio penduduk usia 0-4 th dan usia 6+ terhadap penduduk usia -64 th Jika tidak, terjadi dampak tidak baik: - tingginya penganguran - konflik sosial - tekanan pada pangan dan lingkungan

4 Proyeksi Rasio Ketergantungan Menurut Provinsi Waktu terjadinya bonus demografi berbeda antarprovinsi dan tidak semua provinsi dapat menikmatinya sebelum tahun WILAYAH JAWA, BALI & NUSA TENGGARA DKI Jakarta DI Yogyakarta Bali Indonesia 00 0 Jawa Barat Jawa Timur Nusa Tenggara Barat 00 0 Jawa Tengah Banten Nusa Tenggara Timur 4

5 TFR Per Provinsi TFR di tingkat nasional tidak mengalami penurunan secara berarti dalam dekade terakhir. Pada tahun 0 masih banyak provinsi yang TFR-nya diatas, dan hanya DI Yogyakarta yang TFRnya sudah mencapai target tahun 0 sebesar,. Pelaksanaan program KB perlu diperkuat kembali tidak hanya untuk menurunkan TFR dan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

6 Sasaran 09 dan Arah Kebijakan No Indikator. Laju Pertumbuhan Penduduk. Prevalensi penggunaan Kontrasepsi All Method. 4. Angka Kelahiran Total (TFR) Persentase kebutuhan ber-kb yang tidak terpenuhi/unmet need Baseline (SP00 dan SDKI 0) Target 09,49 (000-00),9% (0-00) 6% 66%,4% 8,%,6, Arah Kebijakan Kependudukan dan KB, a.l.: Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata di setiap wilayah dan kelompok masyarakat Menguatkan advokasi-kie tentang program KKBPK di seluruh wilayah dan kelompok masyarakat Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pembangunan keluarga Menata, menguatkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan pembangunan bidang KKB di tingkat pusat dan daerah 6

7 KESEHATAN 7

8 Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak KONDISI UMUM: AKI menurun hingga tahun 0 namun kemudian meningkat kembali Penurunan AKB lambat terutama kematian neonatal Disparitas yang tinggi antara kelompok sosial ekonomi, daerah dan kotadesa Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi, Balita dan Neonatal Kema an ibu per kelahiran hidup SDKI 994 SDKI997SDKI00-00SDKI 007 SDKI 0Target MDG 0 8

9 Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat Permasalahan: Double burden of malnutrition: Dalam kurun waktu yang sama, terjadi permasalahan gizi kurang serta gizi berlebih Persentase Kekurangan Gizi pada Anak Balita berdasarkan Pengeluaran per Kapita Riskesdas 0 Kekurangan gizi pada anak balita masih cukup tinggi, seiring dengan balita kurus dan stunting. Di sisi lain obesitas (kelebihan berat badan) pada balita mulai meningkat, Cakupan status kekurangan gizi terjadi terutama pada penduduk tidak mampu (Q), sebagaimana juga balita kurus dan balita stunting, Balita kelebihan berat badan terjadi tidak hanya pada kelompok penduduk miskin tetapi juga pada kelompok penduduk kurang mampu. 9

10 Sasaran RPJMN 0-09 Sasaran/Indikator Status Awal Target 09 9 (SDKI) 46 (SP 00) 06 9,6 7. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat Angka kematian ibu per kelahiran hidup Angka kematian bayi per.000 kelahiran hidup Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen), Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Meningkatnya Penyehatan Lingkungan Prevalensi tuberculosis (Tb) per penduduk 97 4 Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,4 < 0, Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 00 Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) Prevalensi berat badan lebih dan obesitas penduduk usia 8+ (persen) Prevalensi merokok pada penduduk usia 8 tahun,8 8,9,4 8,9 7,,4 0

11 Sasaran RPJMN 0-09 Sasaran Status Awal Target , Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Jumlah kecamatan yang memiliki minimal puskesmas terakreditasi Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal RSUD yang terakreditasi 4. Meningkatnya Perlindungan Finansial, Pemerataan dan Mutu Pelayanan, serta Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat dan Sumber Daya Kesehatan Kepesertaan SJSN kesehatan (persen), Minimal 9 Jumlah puskemas yang minimal memiliki jenis tenaga kesehatan Persentase RSU Kab/Kota kelas C yang memiliki 7 dokter spesialis Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 7, 90 Persentase obat yang memenuhi syarat 96,8 99,0

12 . Quick Wins Kesehatan dan Program Lanjutan

13 Quick Wins Kesehatan Masalah Program KISehat/Kesehatan. Pembuatan RPP/Perpres yang diperlukan untuk menindaklanjuti isi UU 44/009 ttg Pengelolaan Dana Kesehatan oleh RSUD dan Pemda. Masalah: Biaya kesehatan mahal, tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan masih tinggi, pertumbuhan kestersediaan air bersih melambat, dan penurunan luas lingkungan kumuh dan tercemar, lambat.. Peluncuran KIS di 7 lokasi (Mentawai, Lebak, Kab. Tangerang, Kab. Tolitoli, Kab. Berau, Kab. Pasuruan, Kab. Mamuju).. Sistem/inpres kerja sama puskesmas dengan unit transfusi darah untuk pencegahan kematian ibu melahirkan. 4. Pendataan kebutuhan kapal rumah sakit di kabupaten-kabupaten kepulauan. Sumber Pendanaan Nirbudget Integrasi dan Interrelasi dengan Program Lain Pemberdayaan Perempuan; Lingkungan Hidup APBN Nirbudget (minor budget) Nirbudget (minor budget) Sasaran Program Lanjutan Kepesertaan SJKN PBI menjadi 40 juta dari 0 juta PBI; Anggaran kesehatan menjadi,8% dari GDP dari,% dari GDP; Kabupaten dengan APBD kesehatan >0% menjadi % dari 4%; Penderita gizi buruk turun menjadi % dari 9,6%; Menerapkan online puskesmas 0% dan online RSUD 0% Kematian ibu melahirkan menjadi 00 per

14 Program Lanjutan Quick Wins Provinsi : DKI Jakarta PROGRAM LANJUTAN Rehabilitasi Puskesmas INDIKATOR/TARGET 8 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 8 Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan Pusling Perairan Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar 6 RS Rujukan Regional Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya RS Pusat Rujukan Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS, dengan kriteria khusus RS Daerah Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas 0 Orang Rehabilitasi Puskesmas 8 Puskesmas Provinsi : Jawa Barat PROGRAM LANJUTAN Peningkatan Jumlah Puskesmas INDIKATOR/TARGET Puskesmas baru 0 Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas 70 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 87 Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan Pusling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 Pusling Roda 4 Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar 8 RS Rujukan Regional Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya RS Pusat Rujukan Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS, dengan kriteria khusus RS Daerah Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas.8 Orang Bantuan Operasional Kesehatan Rp 48,8 M untuk.0 Puskesmas (0-09)4

15 Program Lanjutan Quick Wins Provinsi : Jawa Tengah PROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGET Provinsi : DI Yogyakarta PROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGET Peningkatan Jumlah Puskesmas Puskesmas baru 0 Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas Puskesmas 76 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 00 Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan 8 Pusling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 Pusling Roda 4 Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 0 Pusling roda 4 RS Rujukan Regional Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar RS Rujukan Regional Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar RS Pusat Rujukan Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya RS Pusat Rujukan Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya 0 RS Daerah Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS, dengan kriteria khusus 60 RS Daerah Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS, dengan kriteria khusus 87 orang Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas 4.94 orang Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas Bantuan Operasional Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan Rp 40,6 M untuk 877 Puskesmas (0-09) Rp 4 M untuk Puskesmas (0-09) Peningkatan Jumlah Puskesmas Puskesmas baru Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas 40 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas

16 Program Lanjutan Quick Wins Provinsi : Jawa Timur PROGRAM LANJUTAN Peningkatan Jumlah Puskesmas Rehabilitasi Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar INDIKATOR/TARGET Puskesmas baru Puskesmas menjadi rawat inap 89 Puskesmas 797 Puskesmas 0 Pusling Perairan Pusling roda 4 RS Rujukan regional Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya RS Pusat Rujukan Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas (Tenaga kesehatan PTT).48 orang Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS 8 RS Daerah Bantuan Operasional Kesehatan Rp 446, M untuk 96 Puskesmas (009) Provinsi : Banten PROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGET Peningkatan Jumlah Puskesmas 0 Puskesmas baru 0 Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas 0 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 9 Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan Pusling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 0 Pusling Roda 4 Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan standar RS Rujukan regional Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS 8 RS Daerah Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 994 orang Bantuan Operasional Kesehatan Rp 04, M untuk 4 Puskesmas (0-09) 6

17 Program Lanjutan Quick Wins Provinsi : Bali Provinsi : Nusa Tenggara Barat PROGRAM LANJUTAN Peningkatan Jumlah Puskesmas INDIKATOR/TARGET Puskesmas baru 0 Puskesmas menjadi rawat inap Peningkatan Jumlah Puskesmas Puskesmas baru Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas Puskesmas Rehabilitasi Puskesmas 9 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 00 Puskesmas Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan Pusling Perairan Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 4 Pusling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan 4 Pusling Perairan Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Perairan 6 Pusling roda 4 Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar RS Rujukan Regional Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 Jumlah RS Pusat Rujukan Nasional yang ditingkatkan sarana prasarananya RS Pusat Rujukan Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan standar 4 RS Rujukan Regional RS Daerah Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS 9 RS Daerah Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS 6 orang Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 4 orang Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas (Tenaga kesehatan PTT) Bantuan Operasional Kesehatan Rp,04 M untuk 7Puskesmas (009) Bantuan Operasional Kesehatan Rp. M untuk 78 Puskesmas (009) PROGRAM LANJUTAN INDIKATOR/TARGET 7

18 Program Lanjutan Quick Wins Provinsi : Nusa Tenggara Timur PROGRAM LANJUTAN Peningkatan Jumlah Puskesmas INDIKATOR/TARGET Puskesmas baru 6 Puskesmas menjadi rawat inap Rehabilitasi Puskesmas 7 Puskesmas Pemenuhan Peralatan Kesehatan di Puskesmas 07 Puskesmas Peningkatan jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 0 Pusling roda 4 Kabupaten/Kota yang melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak Kabupaten Jumlah RS Rujukan regional yang memenuhi SPA pelayanan sesuai standar RS Rujukan regional Jumlah RS Daerah yang memenuhi standar SPA sesuai kelas RS RS Daerah Pemenuhan pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan yang berkualitas (Tenaga kesehatan PTT) 46 orang Bantuan Operasional Kesehatan Rp 0, M untuk 9 Puskesmas (0-09) 8

19 PENDIDIKAN 9

20 Kesenjangan Partisipasi Pendidikan Dasar APS - tahun antar provinsi dan kab/kota Papua Sulawesi Barat Gorontalo Kepulauan Bangka Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Selat Kalimantan Tenga Riau Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggar Jawa Barat Sulawesi Utara Sumatera Selatan Nusa Tenggara Ti Jawa Tengah Lampung Sumatera Barat Jambi Sumatera Utara Maluku Utara Banten Nusa Tenggara Ba Papua Barat Jawa Timur Bengkulu DKI Jakarta Aceh Maluku Kepulauan Riau Bali Kalimantan Timur DI Yogyakarta - Angka terendah tk kab/kota Rata-rata tk provinsi Angka tertinggi tk kab/kota APS penduduk usia 7-4 tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, 0. Kesenjangan APS penduduk usia - tahun antarkabupaten/ kota masih lebar, yaitu antara, persen (Pegunungan Bintang, Papua), sampai dengan 00 persen (Kota Yogyakarta dan Kota Kediri). Masih terdapat kesenjangan taraf pendidikan antarstatus sosial-ekonomi keluarga. APS penduduk usia - tahun pada Kuantil sebesar 8,0 persen sedangkan pada Kuantil sebesar 94,9 persen. Tantangan dalam memenuhi layanan pendidikan dasar yang berkualitas: meningkatkan pemerataan akses ke layanan pendidikan dengan memberikan peluang yang lebih besar bagi anak dari keluarga yang tidak mampu untuk menurunkan kesenjangan akses pendidikan antardaerah, antarstatus sosial ekonomi, dan antarjenis kelamin. 0

21 Kesenjangan Partisipasi Pendidikan Menengah APS 6-8 tahun antar provinsi dan kab/kota Papua Kepulauan Bangka Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Jawa Barat Sulawesi Barat Kalimantan Selatan Gorontalo Sumatera Selatan Jawa Tengah Banten Jambi Sulawesi Tengah Lampung Nusa Tenggara Barat DKI Jakarta Sulawesi Selatan Jawa Timur Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Riau Bengkulu Papua Barat Maluku Utara Maluku Kepulauan Riau Sumatera Utara Bali Kalimantan Timur Sumatera Barat Aceh DI Yogyakarta Angka kab/kota terendah Rata-rata provinsi Angka partisipasi sekolah penduduk usia 6-8 tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, Kuintil- 006 Kuintil- 009 Kuintil- Kuintil-4 0 Kuintil- Masih terdapat kesenjangan APS penduduk usia 6 8 tahun antarkelompok pendapatan. Kesenjangan partisipasi pendidikan juga masih terjadi, baik antarprovinsi maupun antarkabupaten dalam provinsi Angka kab/kota tertinggi Tantangan dalam meningkatkan akses pendidikan menengah yang berkualitas: meningkatkan akses pendidikan menengah melalui Wajar Tahun terutama kepada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. meningkatkan kualitas pendidikan menengah dengan penyediaan sarana prasarana dan fasilitasnya membangun sistem yang lebih komprehensif termasuk dengan alternatif diferensiasi kurikulum agar siswa dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan kecerdasan jamak individu secara maksimal. Sumber: Susenas

22 Belum Meratanya Distribusi Guru.0 00/0 00/0 00/04 Teacher 004/0 00/06 Student 006/07 007/08 008/09 009/0 Student-Teacher Ratio Junior Secondary School /00 000/0 00/0 00/0 00/04 Teacher 004/0 00/06 Student 006/07 007/08 008/09 009/0 Non PNS Sumber: diolah dari database guru tahun /0 00/0 Teacher 00/04 004/0 Student 00/06 006/07 007/08 008/09 Student-Teacher Ratio Sumber: Suharti, 0 Rasio murid:guru semakin mengecil 009/0 0 Student-Teacher Ratio.6 000/0 Non PNS /00 PNS Student-Teacher Ratio Senior Secondary School PNS Tahun pensiun guru (asumsi guru swasta juga berhenti bekerja di usia 60 tahun) Usia Guru Student-Teacher Ratio Teacher & Student Growth.7 Teacher & Student Growth / /00 Jumlah Guru Jumlah Guru Student-Teacher Ratio Teacher & Student Growth Primary School Perkiraan jumlah guru menurut usia dan jumlah pensiun per tahun Perkembangan jumlah murid, guru, dan rasio murid:guru Jumlah dan distribusi guru masih perlu diperbaiki Gelombang pensiun dalam beberapa tahun ke depan merupakan peluang untuk membenahi pengadaan dan persebaran guru

23 Kondisi Umum Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Karakter. Pendidikan agama belum sepenuhnya dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, yang berorientasi pada proses internalisasi nilai-nilai keagamaan.. Proses pembelajaran dalam pendidikan agama kurang menyediakan ruang bagi upaya membangun wawasan kemajemukan dalam kehidupan Keagamaan. Penghayatan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan tampak mulai melemah, yang berdampak pada tantangan melahirkan warga negara yang baik (melalui proses pendidikan),terutama di kalangan penduduk usia muda. 4. Maraknya perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika sosial.. Makin langkanya keteladanan sikap dan perilaku di kalangan pendidik dan pengelola sekolah tentang nilai-nilai kebajikan. Tantangan :. meningkatkan pemahaman dan pengamalan serta internalisasi nilai-nilai kebajikan dan akhlak mulia,. menumbuhkan nilai-nilai toleransi, penghargaan, dan harmoni di antara siswasiswa pemeluk agama yang berbeda.. memperkuat wawasan kebangsaan dan menumbuhkan nilai-nilai toleransi, untuk memperkuat daya rekat dan harmoni sosial di dalam masyarakat multikultural. 4. memantapkan pendidikan budi pekerti untuk memperkuat nilai-nilai moral, etika, dan kepribadian peserta didik.

24 Sasaran Pokok Pendidikan Tahun 0-09 NO Pembangunan Tahun 04 Tahun 09 a. Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas tahun 8, tahun (0) 8,8 tahun c. Prodi Perguruan Tinggi Minimal Terakreditasi B 0,4% (0) 68,4% b. d. e. f. Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas tahun 94,% (0) 96,% Rasio APK SMP/MTs dan APK SMA/SMK/MA antara 0 persen penduduk termiskin dan 0 persen penduduk terkaya. Meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti, membangun watak, dan menyembangkan kepribadian peserta didik. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak usia sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme dan rasa cinta tanah air sebagai cerminan warga negara yang baik. 4

25 PROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUI PELAKSANAAN WAJIB BELAJAR TAHUN a. Pemenuhan Hak terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yang Berkualitas b. Peningkatan Akses Pendidikan Menengah yang Berkualitas

26 Arah Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Wajib Belajar Tahun. Pemenuhan Hak terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yang Berkualitas Melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar berkualitas, antara lain melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penanganan akses pendidikan di daerah pasca konflik, etnik minoritas, dan daerah T. Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Pendidikan Menengah dan Berkualitas a) Meningkatkan akses Pendidikan Menengah yang berkualitas, antara lain melalui KIP dan pembangunan sarana prasarana pendidikan b) Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yang berkualitas. c) Meningkatkan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja. 6

27 MELAKUKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA Penatanan Kembali Kurikulum dan Evaluasi Sistem Penilaian Pembelajaran Pemberian Jaminan Hidup yang Memadai dan Pengembangan Karir Bagi Guru Pemerataan Fasilitas Pendidikan di Seluruh Wilayah Rekruitmen Guru Yang Berkualitas dan Distribusi Guru Yang Merata Pemberian Subsidi kepada PTN untuk Memperbesar Akses Penduduk Tidak Mampu Peningkatan Pembiayaan Litbang 7

28 QUICK WINS DAN PROGRAM PRIORITAS LAINNYA 8

29 Prov. DKI Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) Tunjangan Khusus Guru Dikmen Pendirian Akademi Komunitas 98 No Kegiatan Target Quickwins : Kementerian Agama Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 049 MA (siswa) 94 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : BOP RA (siswa) BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) 040 BOS MA (siswa) 9908 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNonPNS Rehab ruang kelas madrasah 7 RKB madrasah 4 Keterangan : *) Merupakan target

30 Prov. Banten Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 4 6 USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMA Kementerian Agama No Target Quickwins : 974 Kegiatan Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 7998 MA (siswa) 60 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : 74 BOP RA (siswa) 480 BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) BOS MA (siswa) Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah 7 RKB madrasah 4 Keterangan : *) Merupakan target

31 Prov. Jawa Barat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMA USB SMK Tunjangan Khusus Guru Dikmen Pendirian Akademi Komunitas 0 Politeknik Negeri Subang No Kegiatan Target Quickwins : Kementerian Agama Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 494 MA (siswa) 9909 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : 6646 BOP RA (siswa) 8066 BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) BOS MA (siswa) Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target 0 09.

32 Prov. Jawa Tengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMA Tunjangan Khusus Guru Dikmen Pendirian Akademi Komunitas Politeknik Maritim Negeri Indonesia 0 Politeknik Negeri Cilacap Politeknik Negeri Indramayu No Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 8849 MA (siswa) 679 MTs (siswa) Kementerian Agama Program Prioritas Lainnya : 779 BOP RA (siswa) 4977 BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) BOS MA (siswa) Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target 0 09.

33 Prov. DI Yogyakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SMP *) BOS SMK (siswa) 4 BOS SMA (siswa) Pendirian Akademi Komunitas No. Kementerian Agama Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 604 MA (siswa) 0 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : BOP RA (siswa) BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) 800 BOS MA (siswa) 7 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target

34 Prov. Jawa Timur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMA USB SMK Tunjangan Khusus Guru Dikmen Pendirian Akademi Komunitas 0 Politeknik Negeri Madiun Politeknik Negeri Madura 466 No Kegiatan Quickwins : Kementerian Agama Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar Target MI (siswa) 4406 MA (siswa) 86 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : 4464 BOP RA (siswa) 8079 BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) BOS MA (siswa) Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target

35 Prov. Bali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar SD (siswa) 9984 SMA/SMK (siswa) 678 SMP (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) 4 6 USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) Pendirian Akademi Komunitas No Kegiatan Target Quickwins : 669 Kementerian Agama Mencanangkan Wajar Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar MI (siswa) 004 MA (siswa) 46 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : BOP RA (siswa) BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) 604 BOS MA (siswa) 0 Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target 0 09.

36 Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan KIP SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMA Tunjangan Khusus Guru Dikmen 4994 No Kegiatan Target Quickwins : Kementerian Agama Mencanangkan Wajar Tahun dengan KIP MI (siswa) 9700 MA (siswa) 646 MTs (siswa) Program Prioritas Lainnya : 600 BOP RA (siswa) 9849 BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) BOS MA (siswa) Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target

37 Prov. Nusa Tenggara Timur (NTT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. Kegiatan Target Quickwins : Mencanangkan Wajar Tahun dengan KIP SD (siswa) SMP (siswa) SMA/SMK (siswa) Pembangunan dan Pengembangan SMK Kelautan Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian Program Prioritas Lainnya : USB SD *) Tunjangan Khusus Guru Dikdas *) USB SMP *) BOS SMA (siswa) BOS SMK (siswa) USB SMK Tunjangan Khusus Guru Dikmen Pendirian Akademi Komunitas 4800 No Mencanangkan Wajar Tahun dengan KIP Target MI (siswa) 08 MA (siswa) 44 MTs (siswa) 897 Kegiatan Quickwins : 980 Kementerian Agama Program Prioritas Lainnya : BOP RA (siswa) BOS MTs (siswa) BOS MI (siswa) 7 BOS MA (siswa) 707 Tunjangan Khusus Guru MadrasahNon-PNS Rehab ruang kelas madrasah RKB madrasah Keterangan : *) Merupakan target

38 MEMPERTEGUH KEBHINEKAAN DAN MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA 8

39 Quick Wins Revolusi Mental NO QUICK WINS Inpres kepada semua instansi pemerintah dan BUMN/BUMD untuk memulai Kampanye Revolusi Mental dan Restorasi Sosial; Surat Himbauan kepada Perusahaan-perusahaan swasta untuk memulai kampanye Revolusi Mental dan Revolusi Sosial; Mewajibkan semua lembaga penyiaran (sebagai pengguna frekuensi publik) untuk melakukan Kampanye Publik atau menyediakan durasi iklan layanan publik untuk Kampanye Revolusi Mental dan Restorasi Sosial, paling kurang 6x0 detik per hari, termasuk jatah penayangan pada primetime; 4 Penerbitan Surat Perintah Presiden untuk Penyusunan Kurikulum dan Metode Pendidikan Karakter pada Jenjang Pendidikan Pra Sekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah; Penerbitan Surat Perintah Presiden kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk Mengoptimalkan Peran Aparat Kepolisisan dan Kejaksaan sebagai Aparat Terdepan dalam Mewujudkan Tertib Sosial; 6 Pilot Project Intervensi Sosial Pembangunan Karakter Pelaku Usaha dan Pekerja Jasa Pariwisata di (Lima) Daerah; 7 Instruksi Presiden untuk Penerapan Sikap-sikap Pelayanan Aparat dan Sosialisasi Nilai-Nilai Pelayanan sesuai UU Pelayanan Publik; 8 Membangun proyek percontohan ruang-ruang terbuka nonton bersama film/video bertema revolusi mental di layar videotrone atau layar tancap, di.00 kecamatan 9 Inisiasi Gerakan Aparat Menuju Indonesia Ramah 0 Kampanye Budaya Maritim mulai awal November 04 dan menjadikan Peringatan Hari Nusantara bulan Desember 04 sebagai puncak kampanye Budaya Maritim; "Blusukan Tematik" Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik, daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah potensial, dan pulau terdepan; Gerakan bersama pemerintah, pengusaha dan LSM untuk membangun fasilitas mengantri, kebersihan, kenyamanan dan keamanan di ruang publik. K/L KemPAN-RB, Kemkominfo, Kepolisian, Ekraf, Kemdikbud, KemPar, KemMaritim, KemLH, Kempora 9

40 Quick Wins dan Program Lanjutan Pemuda dan Olahraga NO. PROGRAM K/L QUICK WINS Pembentukan Panitia Inti Asian Games 08 Penobatan para Role model Pemuda Indonesia Penataan Kemenpora, KOI, dan KONI dalam rangka mempersiapan event Asian Games 08, sekaligus sebagai contoh perubahan mental birokrasi Pilot project block grant seperti Inpres, di Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, oleh Kemenkeu, BAPPENAS, Kemendgari dan Pemda serta block grant di tingkat kementerian dengan pelaksana Kemenpora PROGRAM LANJUTAN Pekan Olahraga Maritim Pemberian penghargaan dan fasilitasi prestasi seniman, atlet, dan ilmuwan yang mengukir prestasi di tingkat nasional dan internasional Kemenpora Kemenpora Kemenpora Kemenpora Kemenpora Kemenpora, Kemendikbud 40

41 Jawa Tengah Banten Bidang Agama Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN Fasilitasi Pengembangan Rumah Budaya Nusantara TARGET Rumah Budaya DKI Jakarta Bidang Agama QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Revitalisasi Asrama Haji Pembangunan/ Rehabilitasi Asrama Haji Pd Gede Jakarta Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Pembangunan proyek percontohan ruangruang terbuka nonton bersama film/video Unit bertema revolusi mental Museum Batik Museum Museum Arsitektur Museum Pertemuan Periodik warisan budaya Tak Benda Warisan Budaya Jawa Barat Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Revitalisasi Desa Adat desa adat Fasilitasi Komunitas Budaya komunitas budaya Taman Budaya Jawa Barat Taman Budaya Pembangunan proyek percontohan ruangruang terbuka nonton bersama film/video Unit bertema revolusi mental Pertemuan Periodik warisan budaya Tak Benda Warisan Budaya QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Pembangunan Balai Nikah dan Balai Nikah dan Manasik Manasik Haji (KUA) Haji (KUA) Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET komunitas Fasilitasi Komunitas Budaya budaya Museum Keris, Solo Museum Museum Situs Semedo Museum Taman Budaya Jawa Tengah Taman Budaya Pertemuan Periodik warisan budaya Tak Benda Warisan Budaya Bidang Pemuda dan Olahraga QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN Pilot Project block grant seperti Inpres, di Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah oleh Kemenkeu, Bappenas, Kemendagri dan Pemda serta blockgrant di tingkat Kementerian dengan pelaksana Kemenpora TARGET Blockgrant Kepemudaan dan Keolahragaan di 7 Kabupaten/Kota dan 0 Kecamatan Jawa Timur Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Museum Islam Nusantara, Jombang Museum Taman Budaya Jawa Timur Taman Budaya Pembangunan proyek percontohan ruang-ruang terbuka nonton bersama film/video bertema Unit revolusi mental 4

42 DI Yogyakarta Bidang Agama QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Revitalisasi Asrama Haji Pembangunan/ Rehabilitasi Asrama Haji Yogyakarta Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Taman Budaya DIY Taman Budaya Pertemuan Periodik warisan budaya Tak Benda Warisan Budaya Bali Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Revitalisasi Desa Adat desa adat Fasilitasi Komunitas Budaya komunitas budaya Museum Subak, Gianyar Museum Taman Budaya Bali Taman Budaya Pembangunan proyek percontohan ruangruang terbuka nonton bersama film/video Unit bertema revolusi mental Pertemuan Periodik warisan budaya Tak Benda Warisan Budaya Bidang Pemuda dan Olahraga QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN Nusa Tenggara Timur Bidang Agama QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Pembangunan Balai Nikah dan 9 Balai Nikah dan Manasik Manasik Haji (KUA) Haji (KUA) Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN Revitalisasi Desa Adat Fasilitasi Pengembangan Rumah Budaya Nusantara Taman Budaya Nusa Tenggara Timur TARGET desa adat Rumah Budaya Taman Budaya Pilot Project block grant seperti Inpres, di Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah oleh Kemenkeu, Bappenas, Kemendagri dan Pemda serta blockgrant di tingkat Kementerian dengan pelaksana Kemenpora TARGET Blockgrant Kepemudaan dan Keolahragaan di Kabupaten/Kota dan Kecamatan Nusa Tenggara Barat Bidang Agama QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN TARGET Revitalisasi Asrama Haji Pembangunan/ Rehabilitasi Asrama Haji Lombok Bidang Kebudayaan QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN Revitalisasi Desa Adat Taman Budaya Nusa Tenggara Barat TARGET desa adat Taman Budaya 4

43 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 4

44 Sasaran 09 No Indikator. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Prevalensi kekerasan terhadap anak. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Arah Kebijakan Baseline (SP00 dan SDKI 0) 69,6 (0) 70, (0) Anak laki-laki: 47,4 persen; Anak perempuan:,0 persen (0) Target 09 Meningkat Meningkat Menurun Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, a.l.: Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan Meningkatkan peran perempuan di bidang politik Memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal 44

45 TERIMA KASIH

Tarakan, Desember 2014

Tarakan, Desember 2014 Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Se-Wilayah Kalimantan Nina Sardjunani Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan Tarakan, 15-16 Desember 2014 PENDUDUK INDONESIA

Lebih terperinci

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Disampaikan pada: RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES PALU, 31 MARET 2015 VISI PRESIDEN Terwujudnya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 Dr. Wirabrata, Apt Kabag. Perencanaan Strategis, Kebijakan, dan Program Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Disampaikan pada: Rapat Konsultasi Nasional

Lebih terperinci

RPJMN dan Strategi Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

RPJMN dan Strategi Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS RPJMN 2015 2019 dan Strategi Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Rakersenas Regional Tengah tahun 2015 Bali, 16 Februari 2015 ARTI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN 1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT Ikhtiar membangun manusia Indonesia yang berkualitas terus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kemajuan, yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah

Lebih terperinci

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011

Lebih terperinci

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)

Lebih terperinci

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas Jakarta, 23 April 2015 OUTLINE I. Pendahuluan II. III. IV. Kondisi Umum Kesehatan Kondisi Umum SDM Kesehatan Tantangan Pembangunan SDM Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya

Lebih terperinci

ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA

ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA ii Kata Pengantar i DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi... iii Daftar Tabel...v Daftar Gambar...xi Bab I KEPENDUDUKAN... 1 Bab II INDIKATOR GENDER... 9 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Acara: Musrenbang RKPD Provinsi Kepulauan Riau 2015 Tanjung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 Kepala Subdirektorat Keuangan Daerah Bappenas Februari 2016 Slide - 1 KONSEP DASAR DAK Slide - 2 DAK Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Meluaskan Akses Pendidikan 12 Tahun

Meluaskan Akses Pendidikan 12 Tahun Cluster 1 Meluaskan Akses Pendidikan 12 Tahun Oleh: Jumono, Abdul Waidil Disampaikan pada kegiatan Simposium Pendidikan 23 Febuari 2015 Ki Hadjar Dewantara: Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang

Lebih terperinci

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017 REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017 Dalam APBN TA 2017, anggaran Kementerian Kesehatan sebesar Rp58,27 triliun atau menurun sebesar 8,07 persen dibandingkan dengan alokasi anggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA INDONESIA

LAMPIRAN DATA INDONESIA LAMPIRAN DATA LAPORAN NEGARA PIHAK SESUAI PASAL 44 KONVENSI LAPORAN PERIODIK KETIGA DAN KEEMPAT NEGARA PIHAK TAHUN 2007 INDONESIA - 1 - DAFTAR TABEL DAN GRAFIK TABEL Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Golongan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RKP 2019

RANCANGAN AWAL RKP 2019 RANCANGAN AWAL RKP 2019 PROGRAM PRIORITAS: PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT Dr. Ir. Subandi, M.Sc Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Skenario Pemenuhan Wajib Belajar 12 Tahun

Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Skenario Pemenuhan Wajib Belajar 12 Tahun Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Skenario Pemenuhan Wajib Belajar 12 Tahun Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DAFTAR ISI 1 Pengantar 2 Kebijakan

Lebih terperinci

Tabel 2 Ketimpangangan hasil pembangunan pendidikan antar wilayah masih belum terselesaikan

Tabel 2 Ketimpangangan hasil pembangunan pendidikan antar wilayah masih belum terselesaikan Pembangunan Bidang Pendidikan : Perencanaan Yang Lebih Fokus dan Berorientasi Ke Timur Indonesia Merupakan Solusi Atasi Kesenjangan dan Percepat Pencapaian Target Nasional Abstrak Kesenjangan input pendidikan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah sebuah proses terciptanya kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada dapat dikelola untuk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

INFOGRAFI PENDIDIKAN Tahun 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013

INFOGRAFI PENDIDIKAN Tahun 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013 INFOGRAFI PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Buku Infografi Pendidikan ini merupakan salah satu bentuk pendayagunaan data pendidikan

Lebih terperinci

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 www.iakmi.or.id Keynote Speech Nila Farid Moeloek Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Direktorat Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Seminar Ketidaksetaraan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

TUJUAN 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

TUJUAN 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua TUJUAN 2 Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua 35 Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Target 3: Memastikan pada 2015 semua anak-anak di mana pun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 13 LBKP PER PROVINSI TAHUN 2016 (I) No Provinsi Kab/Kota Kab/Kota yang % Puskesmas Puskesmas % Laporan 1 Aceh 23 4

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA

STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA Jakarta, 10 OKTOBER 2015 OLEH: WARTANTO SESDITJEN PAUD DIKMAS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Lebih terperinci

Info Grafis PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DIREKTORAT KERJASAMA PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2017

Info Grafis PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DIREKTORAT KERJASAMA PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2017 Info Grafis PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DIREKTORAT KERJASAMA PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2017 DEFINISI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN Pendidikan Kependudukan adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG DATA SASARAN PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2016 CAPAIAN TARGET PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 & 2016 1 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Latar belakang. Tujuan Pembangunan Millenium (MDG 2015) RPJMN & Renstra Fokus Strategi

Latar belakang. Tujuan Pembangunan Millenium (MDG 2015) RPJMN & Renstra Fokus Strategi Dinas Kesehatan DIY Latar belakang Tujuan Pembangunan Millenium (MDG 2015) RPJMN & Renstra 2010-2014 Fokus Strategi 2 Latar belakang Dasar hukum UUD 1945 Pasal 28H Ayat 1 Setiap orang berhak hidup sejahtera

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-23.2-/217 DS9899-2867-4768-95 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan Indonesia saat ini adalah menghadapi bonus demografi tahun 2025 yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Badan Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

C UN MURNI Tahun

C UN MURNI Tahun C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011 TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA i NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci