LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN PESISIR SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN PESISIR SELATAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj) TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii v x BAB I PENDAHULUAN... I-1 A. Dasar Hukum... I-1 B. Gambaran Umum Daerah... I-2 1 Kondisi Geografis... I Posisi... I Wilayah Administratif... I Topografi... I-3 2 Gambaran Umum Demografis... I Jumlah Penduduk... I Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan... I Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan... I-6 3 Kondisi Ekonomi... I Potensi Unggulan Daerah... I Pertumbuhan Ekonomi... I-8 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... II-1 A. Visi dan Misi... II-1 1. Visi... II-1 2. Misi... II-1 B. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah.. II-1 C. Prioritas Daerah Tahun II-3 BAB III KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH... III-1 A. Pengelolaan Pendapatan Daerah... III-1 1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah... III-1 2. Target dan Realisasi Pendapatan... III-2 3. Permasalahan dan Solusi... III-3 B. Pengelolaan Belanja Daerah... III-4 1. Kebijakan Umum Belanja Daerah... III Kebijakan Belanja Tidak Langsung... III Kebijakan Belanja Langsung... III-6 2. Target dan Realisasi Belanja Daerah... III-7 3. Permasalahan dan Solusi... III-7 ii

4 C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah... III-9 1. Kebijakan Umum Pembiayaan... III-9 2. Target dan Realisasi Pembiayaan... III Permasalahan dan Solusi... III-10 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH... IV-1 A. Urusan Wajib... IV-1 1. Pendidikan... IV-5 2. Kesehatan... IV Lingkungan Hidup... IV Pekerjaan Umum... IV Penataan Ruang... IV Perencanaan Pembangunan... IV Kepemudaan dan Olah Raga... IV Penanaman Modal... IV Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah... IV Kependudukan dan Catatan Sipil... IV Ketenagakerjaan... IV Ketahanan Pangan... IV Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera... IV Perhubungan... IV Komunikasi dan Informatika... IV Pertanahan... IV Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... IV Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keungan Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV Pemberdayaan masyarakat dan Desa... IV Sosial... IV Kebudayaan... IV Kearsipan... IV Perpustakaan... IV-240 B. Urusan Pilihan... IV Kelautan dan Perikanan... IV Pertanian... IV Kehutanan... IV Energi dan Sumber Daya Mineral... IV-282 iii

5 5. Pariwisata... IV Perindustrian... IV Perdagangan... IV Ketransmigrasian... IV-303 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN... V-1 A. Tugas Pembantuan yang diterima V-1 1. Ketahanan Pangan... V-2 2. Kesehatan... V-4 3. Pertanian... V-6 4. Tenaga Kerja... V Transmigrasi... V Kelautan dan Perikanan... V Kependudukan dan Pencatatan Sipil... V-17 B. Tugas Pembantuan yang diberikan V-18 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN... VI-1 A. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah... VI-1 B. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana... VI-2 1. Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya... VI-2 2. Sumber dan Jumlah Anggaran... VI-3 3. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana... VI-3 4. Potensi Bencana Yang Terjadi... VI-3 C. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum... VI-4 D. Permasalahan dan Solusi... VI-5 BAB VII PENUTUP... VII-1 iv

6 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Wilayah Admnistrasi dan Luas Wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan... I-2 Tabel I.2 Ketinggian Beberapa Tempat dari Permukaan Laut Di Kebupaten Pesisir Selatan... I-4 Tabel I.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... I-5 Tabel I.4 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan... I-5 Tabel I.5 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan... I-6 Tabel I.6 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun I-9 Tabel 1.7 PDRB Per Kapita Kabupaten Pesisir SelatanAtas Dasar Harga Berlaku Tahun (Juta Rupiah)... I-9 Tabel 2.1 Produksi Sektor Pertanian dan Perkebunan... II-3 Tabel 2.2 Produksi Sektor Peternakan... II-4 Tabel 2.3 Produksi Sektor Peikanan... II-4 Tabel 2.4 Tempat Wisata Alam Tahun II-6 Tabel 2.5 Tempat Objek Wisata Bahari Tahun II-6 Tabel 2.6 Kunjungan Wisatawan... II-7 Tabel 2.7 Capaian Indikator Makro Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun II-8 Tabel 2.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun II-9 Tabel 2.9 Tingkat kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun II-10 Tabel 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 III-3 Tabel 3.2 Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran III-7 Tabel 3.3 Target dan Realisasi Pembiayaan Tahun Anggaran 2015 III-10 Tabel 4.1 Urusan Wajib... IV-1 Tabel 4.2 Perkembangan APK Kab. Pesisir Selatan Tahun Ajaran IV-7 Tabel 4.3 Perkembangan APM Kab. Pesisir Selatan Tahun Ajaran Tabel 4.4 Angka Putus Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-7 IV-8 v

7 Tabel 4.5 Urusan Pendidikan... IV-9 Tabel 4.6 Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-25 Tabel 4.7 Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi Di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Tabel 4.8 Perkembangan Penurunan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan serta Sanitasi dasar Masayarakat di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-26 IV-27 Tabel 4.9 Urusan Kesehatan... IV-28 Tabel 4.10 Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-34 Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Sampel Depot DAM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-39 Tabel 4.12 Indikator Pembangunan Lingkungan Hidup... IV-52 Tabel 4.13 Urusan Lingkungan Hidup... IV-54 Tabel 4.14 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkunagan... IV-58 Tabel 4.15 Jenis, Kondisi dan Status Jalan Di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-62 Tabel 4.16 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Tahun IV-63 Tabel 4.17 Urusan Pekerjaan Umum... IV-64 Tabel 4.18 Capaian Indikator Urusan Penataan Ruang Tahun IV-83 Tabel 4.19 Urusan Penataan Ruang... IV-84 Tabel 4.20 Capaian Indikator Makro Perencanaan Pembangunan Tahun IV-87 Tabel 4.21 Urusan Perencanaan Pembangunan... IV-88 Tabel 4.22 Capaian Indikator Makro Urusan Kepemudaan dan Olah Raga... IV-97 Tabel 4.23 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga... IV-98 Tabel 4.24 Capaian Indikator Makro Urusan Penanaman Modal... IV-102 Tabel 4.25 Urusan Penanaman Modal... IV-103 Tabel 4.26 Capaian Indikator Makro Koperasi dan Usaha Kecil Menegah... IV-107 Tabel 4.27 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah... IV-108 vi

8 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 4.28 Capaian Indikator Makro Kependudukan dan Catatan Sipil... IV Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil... IV Capaian Indikator Makro Urusan Ketenagakerjaan... IV Urusan Ketenagakerjaan... IV Capaian Indikator Makro urusan Ketahanan Pangan... IV Urusan Ketahanan Pangan... IV Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun IV Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... IV Peserta Keluarga Berencana Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Periode Tahun IV Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Periode Tahun IV Pencapaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun IV Perkembangan Penumpang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV Jumlah Bus AKDP dan AKAP Tahun IV Jumlah Kendaraan Yang Melakukan KIR Tahun IV Capaian Indikator Makro Urusan Perhubungan... IV Urusan Perhubungan... IV Capaian Indikator Makro Urusan Komunikasi dan Informatika... IV Urusan Komunikasi dan Informatika... IV Urusan Pertanahan... IV Rincian Belanja Modal Pengadaan Tanah... IV RincianPenertiban Sertifikat Tanah Hak Milik Pemda... IV Capaian Indikator Makro Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... IV Indikator Kinerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Tahun IV Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri... IV Capaian Indikator Makro Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan persandian... IV-176 vii

9 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 4.54 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan persandian... IV Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa... IV Capaian Indikator Makro Urusan Sosial... IV Urusan Sosial... IV Urusan Kebudayaan... IV Urusan Kearsipan... IV Urusan Perpustakaan... IV Urusan Pilihan... IV Urusan Kelautan dan Perikanan... IV Urusan Pertanian... IV Capaian Peningkatan Mutu Genetik Melalui IB Tahun IV-270 Tabel 4.65 Urusan Kehutanan... IV-274 Tabel 4.66 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral... IV-282 Tabel 4.67 Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun IV-286 Tabel 4.68 Urusan Pariwisata... IV-286 Tabel 4.69 Capaian Indikator Makro Urusan Perindustrian Tahun IV-294 Tabel 4.70 Urusan Perindustrian... IV-294 Tabel 4.71 Capaian Indikator Makro Urusan Perdagangan... IV-298 Tabel 4.72 Urusan Perdagangan... IV-298 Tabel 4.73 Urusan Ketransmigrasian... IV-303 Tabel 5.1 Reakpitulasi Dana Tugas Pembantuan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun V-2 Tabel 5.2 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Ketahanan Pangan... V-4 Tabel 5.3 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Kesehatan... V-5 Tabel 5.4 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Pertanian... V-9 Tabel 5.5 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Tenaga Kerja... V-11 Tabel 5.6 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Transmigrasi... V-13 viii

10 Tabel 5.7 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Kelautan dan Perikanan... V-16 Tabel 5.8 Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil... V-17 ix

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan Tahun I-3 Gambar 1.2 Piramida Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan... I-4 Gambar 4.1 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun IV-6 Gambar 4.2 Rata-rata Lama Sekolah Tahun IV-6 Grafik 4.3 Angka Buta Huruf Tahun IV-8 Grafik 4.4 Cakupan Usia Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan dengan Propinsi dan Pusat Tahun IV-24 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Cakupan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Tingkat Perkembangan Visite Rate (VR) Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Cakupan Desa Siaga Aktif dan Posyandu Mandiri Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Cakupan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Gambar 4.10 Cakupan Indikator Program P2M Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Gambar 4.11 Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Gambar 4.12 Cakupan Program KIA Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Gambar 4.13 Perkembangan Capaian Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan Program Pembangunan Kesehatan Selatan Kabupaten Pesisir Tahun IV-33 IV-34 IV-35 IV-36 IV-38 IV-40 IV-43 IV-43 IV-45 Gambar 4.14 Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun IV-130 x

12 BAB I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat, maka dengan berakhirnya pelaksanaan program/kegiatan pembangunan tahun 2015, Bupati selaku Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. Melalui mekanisme ini, progress dan permasalahan pembangunan yang dilaksanakan dapat dicermati dan dilakukan penilaian sebagai masukan untuk perbaikan dan penajaman dalam penyusunan dan pelaksanaan program pembangunan pada tahun-tahun berikutnya. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) merupakan dokumen yang secara umum menggambarkan pelaksanaan program/kegiatan selama satu tahun yang bersumber dari APBD dan Tugas Pembantuan. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepal Daerah Tahun 2015 disusun berdasarkan : 1. Undang - Undang Nomor 61 Tahun 1958, tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi, dan Riau jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979 serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, jo Undang-Undang Nomor 21 Drt Tahun 1958 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1958; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentan Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun I-1

13 7. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis 1.1. Posisi Secara geografis Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada garis ,6 Lintang Selatan dan Bujur Timur. Luas daratan ± 5.749,89 km², panjang garis pantai ± 234 km. Pesisir Selatan secara administratif yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh) Provinsi Jambi 1.2. Wilayah Administratif Berdasarkan wilayah administratif, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki 15 wilayah Kecamatan, 182 Nagari dan 480 kampung. Secara rinci jumlah nagari dan kampung per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut: No Tabel 1.1 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 Kecamatan Jumlah Nagari Jumlah Kampung Luas Wilayah (Km2) (%) 1 Koto XI Tarusan ,63 7,40 2 Bayang ,50 1,35 3 IV Nagari Bayang Utara ,74 4,36 4 IV Jurai ,80 6,50 5 Batang Kapas ,07 6,24 6 Sutera ,65 7,75 7 Lengayang ,60 10,27 I-2

14 No Kecamatan Jumlah Jumlah Luas Wilayah Nagari Kampung (Km2) (%) 8 Ranah Pesisir ,39 9,82 9 Linggo Sari Baganti ,41 5,49 10 Air Pura ,00 5,46 11 Pancung Soal ,10 7,41 12 Basa IV Balai Tapan ,28 6,35 13 Ranah IV Hulu Tapan ,22 5,43 14 Lunang ,00 9,81 15 Silaut ,50 6,36 JUMLAH ,89 100,00 Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka, 2015 Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka, 2015 Gambar 1.1 Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan Tahun Topografi Topografi Pesisir Selatan berada pada dataran rendah dan perbukitan yang merupakan perpanjangan Bukit Barisan dengan ketinggian antara meter di atas permukaan laut. Kota Painan yang merupakan ibukota kabupaten berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan untuk kota kecil lain pada umumnya terletak pada lokasi yang rendah kecuali daerah Asam Kumbang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara berada pada ketinggian 60 meter di atas permukaan laut. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: I-3

15 Tabel 1.2 Ketinggian Beberapa Tempat dari Permukaan Laut di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 No. Nama Tempat Tinggi 1 Silaut 14 meter 2 Lunang 30 meter 3 Tapan 25 meter 4 Inderapura 15 meter 5 Air Haji 7 meter 6 Balai Selasa 4 meter 7 Kambang 2 meter 8 Surantih 3 meter 9 Pasar Kuok 5 meter 10 Painan 3 meter 11 Salido 3 meter 12 Pasar Baru 4 meter 13 Asam Kumbang 60 meter 14 Tarusan 3 meter Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka 2014/ Gambaran Umum Demografis 2.1. Jumlah Penduduk Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2014 berjumlah orang yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan. Secara rinci jumlah penduduk Kabupaten Pesisir Selatan per Kecamatan dapat dilihat dari gambar dan tabel berikut ini: Gambar I.2 Piramida Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 I-4

16 Tabel 1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah (3+4) 1 Silaut Lunang Basa Ampek Balai Tapan Ranah Ampek Hulu Tapan Pancung Soal Airpura Linggo Sari Baganti Ranah Pesisir Lengayang Sutera Batang Kapas IV Jurai Bayang IV Nagari Bayang Utara Koto XI Tarusan Jumlah Sumber: Pesisir Selatan Dalam Angka, Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang berumur 15 tahun ke atas, pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani 47,92% dan sektor jasa 25,93%. Komposisi penduduk menurut pekerjaan selengkapnya disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 1.4 Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan Tahun 2014 No Lapangan Usaha Jumlah Penduduk Persentase Pertanian 80, Industri Pengolahan 3, Perdagangan, Hotel dan Restoran 23, Jasa-jasa 43, Lainnya 16, Total 167, Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2015 I-5

17 2.3. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan Menurut pendidikan, komposisi penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang berumur 15 tahun ke atas, 32,20% berpendidikan SMP/MTs Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.5 Komposisi Penduduk menurut Pendidikan Tahun 2014 No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Persentase SD/SDLB/MI 61, SMP/SMPLB/MTs 78, SMU/SMULB/MA 56, SMK 17, Paket C D.1/D.2 5, D.3/sarjana muda 4, D.4/S.1 18, S2/S3 1, Total 244, Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, Kondisi Ekonomi 3.1. Potensi Unggulan Daerah a. Tanaman Pangan dan Hortikultura Target Pemerintah Pusat untuk mencapai swasembada pangan (padi, jagung dan kedelei) tahun 2015 diupayakan dengan meluncurkan program Upaya Khusus (UPSUS) dengan berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan produksi mulai dari benih, pupuk, alsintan sampai pasca panen ke daerah - daerah. Provinsi Sumatera Barat khususnya Kabupaten Pesisir Selatan sebagai sentra beras dengan luas baku sawah terbesar di sumatera Barat yaitu Ha, mendapat kucuran dana baik yang bersifat APBN ataupun Dekon. Pencapaian produksi padi di tahun 2015 sebanyak Ton turun 1,12% dari tahun 2014 sebanyak Ton. Penurunan produksi padi karena penurunan produktivitas sebesar 0,02% yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan air pada saat masa generatif dan vegetatif akibat pengaruh musim kemarau dan kabut asap pada bulan tanam Juni sampai September I-6

18 Pesisir Selatan juga merupakan daerah sentra jagung di sumatera Barat selain Pasaman Barat dengan luas tanam pertahun ± Ha. Produksi jagung meningkat 11,72% dari tahun 2014 yaitu Ton. Komoditi Hortikultura, Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai 3 komoditi yang sedang diminati oleh petani karena nilai ekonomi yang tinggi yaitu manggis, cabe merah dan bawang merah dataran rendah. Manggis dikembangkan seluas 17 Ha, cabe merah seluas 57 Ha dan bawang merah seluas 49 Ha. Pesisir Selatan merupakan sentra manggis ke 2 setelah Kabupaten 50 Kota. Bawang Merah Dataran Rendah Pesisir Selatan. Salah satunya daerah yang mengembangkannya di Provinsi Sumatera Barat dan mampu menghasilkan 12 ton /Ha. b. Peternakan Populasi sapi tahun 2014 sebanyak ekor, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak ekor, populasi kerbau meningkat dari ekor tahun 2013 menjadi ekor tahun 2014, populasi ayam buras meningkat dari ekor tahun 2013 menjadi ekor tahun 2014, populasi ayam pedaging meningkat dari ekor tahun 2013 menjadi ekor tahun 2014 dan populasi itik meningkat dari ekor tahun 2013 menjadi ekor tahun 2014 c. Perkebunan Produksi Perkebunan Tahun 2014 menunjukan hasil yang menggembirakan yaitu Produksi kelapa sawit tahun 2014 sebanyak ton, karet sebanyak ton, gambir ton, dan kelapa ton. d. Perikanan Program pembangunan kelautan dan perikanan yang dilakukan telah menunjukan hasil hasil yang nyata. Hal ini dapat terlihat dari jumlah produksi perikanan dimana Produksi perikanan tangkap pada tahun 2014 sebanyak ,06 ton, meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu berjumlah ,36 ton. Sedangkan untuk Produksi perikanan Budidaya Tahun 2014 berjumlah 8.020,94 ton meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 7.731,66 ton. I-7

19 e. Pariwisata Pesisir Selatan memiliki potensi wisata unggulan, yaitu kawasan mandeh, puncak bukit langkisau yang satu kesatuan dengan Carocok Painan, Air Terjun Bayang Sani, Pincuran boga, Pasir Putih Kambang, Pantai Sumedang dan Jembatan Akar Bayang Utara. Perkembangan sektor pariwisata menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan, hal ini dapat dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan baik Lokal maupun mancanegara. Tercatat kenaikan yang sangat signifikan terhadap kunjungan wisatawan terutama pada kawasan Pantai Carocok. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan lokal atau nusantara sebanyak orang, meningkat dibandingkan tahun 2014 yakni sebanyak orang atau 28,64%. Begitu juga terhadap kunjungan Mancanegara dimana tahun 2015 terdapat kunjungan, meningkat sebesar 3,16% atau sebanyak orang dari tahun Hal tersebut memberi dampak yang positif terhadap masyarakat, dimana terjadi perbaikan ekonomi terutama masyarakat yang tinggal d daerah kawasan pantai Carocok yang bersumber dari hasil perdagangan, penginapan, dan lain-lain, yang nantinya berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu selalu mengalami peningkatan, dan pada tahun 2014 terjadi sedikit penurunan. Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 5,78 persen meningkat menjadi 5,87 persen pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 5,70 persen. Hal ini menunjukan bahwa adanya perlambantan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pesisir Selatan. Akan tetapi permasalahan ini tidak hanya dialami oleh Kabupaten Pesisir Selatan tetapi justru terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dibeberapa daerah dan bahkan secara nasional. Faktor penyebab perlambatan tersebut antara lain; menurunya belanja pemerintah secara umum, rendahnya laju investasi dan menurunnya komsumsi rumah tangga. Tingginya inflasi bahan makanan tentu menyedot dan menghabisi porsi pendapatan masyarakat untuk dapat menyisihkan porsi belanja barang-barang non-makanan. Berikut tabel Pertumbuhan Ekonomi Tahun I-8

20 Tabel 1.6 Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pesisir Selatan Tahun No Tahun Pertumbuhan (%) Tahun Tahun Tahun Tahun ,70 Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2015 Begitu juga dengan PDRB perkapita penduduk Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan atas harga berlaku dalam kurun cenderung naik. Tahun 2011 PDRB per Kapita Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp. 15,19 juta rupiah naik menjadi Rp. 20,58 juta rupian pada tahun Tabel 1.7 PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun (Juta Rupiah) No Tahun PDRB per Kapita ADHB Tahun Tahun Tahun Tahun Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2015 I-9

21 BAB II. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH A. VISI dan MISI 1. Visi Visi pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tahun adalah Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan yang Sejahtera 2. Misi Misi pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan adalah: 1. Melanjutkan mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu. 2. Melanjutkan pembangunan sumberdaya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia global. 3. Revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH Strategi pembangunan daerah pada tahun 2015 disusun berdasarkan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun yaitu: Strategi untuk Misi I Peningkatan keterampilan tenaga kerja, peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dan pendidikan, peningkatan mutu pelayanan dasar, peningkatan frekuensi dan mutu promosi wisata, pengembangan dan menata kawasan wisata, penyediaan pasar-pasar yang layak untuk aktifitas perdagangan, peningkatkan produksi dan perbaikan penanganan pasca panen, penerapan pola pertanian yang maju dan ramah lingkungan, penyediaan prasarana pendukung kawasan, pengembangan industri pengolahan pertanian, Mengembangkan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi, Mengembangkan sumber energi terbarukan, Membangun dan merehabilitasi jalan kabupaten, Membangun jalan produk dan jalan usaha, Meningkatkan askes ke kampung tertinggal, Menyediakan pelayanan dasar dikampung tertinggal, Membangun dan merehabilitasi jaringan, Menyediakan informasi wilayah rawan bencana, Peningkatan sarana prasarana evakuasi bencana, Peningkatan kepedulian masyarakat tentang kesiapsiagaan. II-1

22 Arah Kebijakan Peningkatan kualitas dan keterampilan tenaga kerja, Menambah lapangan usaha bagi angkatan kerja, Menyediakan database penduduk miskin, Memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi penduduk, Melakukan koordinasi program pengentasan kemiskinan, Peningkatan keterampilan penduduk miskin, Memanfaatkan media massa dan event pameran untuk promosi wisata, Pengembangan kawasan Carocok dan Bukit Langkisau Painan, Pengembangan Kawasan Mandeh, Membangun dan merehabilitasi pasar Nagari yang potensial, Peningkatan informasi harga pasar bagi produsen dan konsumen, Peningkatan luas tanam komoditi unggulan, Peningkatan jumlah koperasi yang telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan, Peningkatan perencanaan sumberdaya energi, Peningkatan kualitas jalan Kabupaten, Pengembangan jalan-jalan agopolitan dan minapolitan, Pembangunan jalan-jalan menuju daerah tertinggal, Peningkatan sarana transportasi daerah, Pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan di daerah tertinggal, Pembangunan jalan-jalan primer dan sekunder, Menyediakan peta dan informasi wilayah rawan bencana, Peningkatan sarana prasarana evakuasi bencana dan Memberikan sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan. Strategi untuk misi 2 Peningkatan akses pendidikan, Peningkatan pelayanan kesehatan, Menekan biaya pengobatan masyarakat miskin, Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, Peningkatan kompetensi tenaga guru, Peningkatan taraf pendidikan guru, Peningkatan kualitas pendidikan agama, Mengembangkan komunikasi antar umat Beragama, Mengembangkan pendidikan adat dan budaya daerah, Peningkatan kapasitas lembaga adat dan budaya, Peningkatan peranan pemangku dalam pendidikan adat, Mengembangkan lembaga seni dan budaya. Arah Kebijakan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di setiap Kecamatan, Wajib belajar 12 tahun, Peningkatkan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat, Memberikan jaminan kesehatan masyarakat miskin, Pemberdayaan posyandu, Peningkatkan kualitas proses sertifikasi guru, Memberikan pelajaran agama diusia dini melalui PAUD, Mengembangkan kurikulum pendidikan, Peningkatan kapasitas guru-guru agama, Peningkatan kapasitas pemangku adat dan Peningkatan SDM seni dan budaya daerah. II-2

23 Strategi untuk misi 3 Mengembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan satu pintu, Mengembangkan pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, Mengembangkan pelayanan publik secara elektronik, Peningkatan efisiensi anggaran dan pengelolaan asset daerah, Peningkatan kemampuan aparatur sesuai bidangnya, Peningkatan disiplin aparatur, Peningkatan akurasi data pembangunan. Arah Kebijakan Peningkatan kapasitas SDM pelayanan satu pintu, Memasyarakatkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, Peningkatan kapasitas SDM pelayanan publik, Peningkatan pengawasan, pengelolaan keuangan dan asset daerah, Peningkatan manajemen aparatur sesuai bidang. C. PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 Prioritas pembangunan daerah pada tahun 2015 berorientasi kepada tingkat kebutuhan, analisis permasalahan, isu strategis pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Capaian prioritas pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perikanan Peningkatan produksi pertanian dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2.1 Produksi Sektor Pertanian Dan Perkebunan Tahun NO. SEKTOR PERTANIAN TAHUN % KENAIKAN ( Ton ) ( Ton ) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Produksi Padi Produksi Jagung Produksi Ubi Kayu Produksi Sawit Produksi Bawang Merah Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura, Petrenakan dan Perkebunan 2015 II-3

24 Tabel 2.2 Produksi Sektor Peternakan Tahun TAHUN % NO SEKTOR PETERNAKAN KENAIKAN ( Ekor ) ( Ekor ) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Populasi Sapi Populasi Kerbau Populasi Itik Populasi Kambing Populasi Ayam Buras Populasi Ayam Ras Pedaging Populasi Ayam Ras Petelur Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura,dan Perkebunan 2015 Demikian juga pada sektor kelautan dan perikanan memberikan hasil yang memuaskan karena terjadi peningkatan produksi perikanan, yang dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2.3 Produksi Sektor Perikanan Tahun Tahun % NO SEKTOR KENAIKAN RATA-RATA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Perikanan Tangkap (ton) Perikanan Budi Daya , Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pesisir Selatan, 2016 Selanjutnya Pengembangan Kota Terpadu mandiri dilakukan melalui Program Pengembangan Wilayah transmigrasi dengan kegiatan Fasilitas Dukungan KTM Lunang Silaut, Pendampingan Dana KTM Lunang Silaut, Persiapan Usulan Penempatan Transmigrasi Baru (PTB), Perencanaan Fasilitas Dukungan KTM, Pembinaaan Usaha Transmigrasi dan Pelatihan Usaha Masyarakat Transmigrasi. Pembangunan Kota Terpadu Mandiri ini baik secara penyiapan infrastruktur maupun pengembangan ekonomi masyarakat telah mendapat apresiasi yang baik dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan diberikannya penghargaan Transmigration Award Tahun 2013 dan Dari peningkatan hasil produksi diatas dibutuhkan pasar sebagai pusat pemasaran dan juga II-4

25 sebagai urat nadi dari perekonomian. Sasaran dari prioritas ini telah dilakukan melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang ditujukan untuk Pengembangan Pasar yang dilaksanakan dalam bentuk Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk. Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi yang melibatkan dunia usaha dengan jenis dan jumlah unit usaha yang cukup banyak. Jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Pesisir Selatan berkisar unit yang lokasinya tersebar di 15 kecamatan. Sampai tahun 2014, jumlah koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 295 unit koperasi, 182 diantaranya merupakan koperasi aktif dengan jenis usaha antara lain koperasi simpan pinjam wanita, koperasi petani gambir, koperasi bidang pertanian dan perikanan. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapat Penghargaan Satya Lencana Koperasi dari Presiden Republik Indonesia sebagai apresiasi terhadap besarnya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun ) Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal Pengembanan industri pangan berbasis potensi lokal merupakan salah satu prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMD diarahkan untuk mengembangkan industri skala kecil dan menengah berbasis bahan baku lokal. Untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal, pada tahun 2014 telah dilaksanakan: 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan). 2. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 3) Pengembangan Kawasan Wisata Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi besar di sektor pariwisata, baik wisata alam, wisata bahari maupun wisata sejarah. Jumlah objek wisata yang ada terdiri dari 10 lokasi objek wisata alam, 32 lokasi objek wisata bahari, 14 lokasi objek wisata benda bersejarah yang termasuk objek wisata benda bersejarah, yaitu 4 buah tugu, 10 buah Benda Cagar Budaya. Objek wisata alam dan objek wisata bahari dapat dilihat pada tabel berikut; II-5

26 NO Tabel 2.4 Tempat Wisata Alam Tahun 2014 KAWASAN OBJEK WISATA ALAMAT JARAK DARI IBUKOTA KAB (Km) Air Terjun Timbulun Kec. IV Jurai 2 2 Bukit Langkisau Kec. IV Jurai 2 3 Pemandian Batu Biduak Kec. IV Jurai 10 4 Pemandian Lubuk Kuali Kec. Batang Kapas 15 5 Pemandian Jalamu Kec. Batang Kapas 15 6 Air Terjun Bayang Sani Kec. Bayang 20 7 Jembatan Akar Kec. Bayang 25 8 Bukit Teratak Kecamatan Sutera 35 9 Air Terjun Sungai Liku Kecamatan Ranah 70 Pesisir 10 Air Terjun Pelangai Gadang Kecamatan Ranah Pesisir 80 Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka 2015 NO Tabel 2.5 Tempat Objek Wisata Bahari Tahun 2014 KAWASAN OBJEK WISATA ALAMAT JARAK DARI IBUKOTA KAB ( Km ) Pulau Kereta Kecamatan IV Jurai 1 2 Pantai Carocok Kecamatan IV Jurai 1 3 Pulau Cingkuak Kecamatan IV Jurai 1 4 Pulau Kasiak Kecamatan IV Jurai 5 5 Pulau Semanki Gadang Kecamatan IV Jurai 5 6 Pulau Semangki Kecil Kecamatan IV Jurai 5 7 Pulau Batu Dandang Kecamatan IV Jurai 7 8 Pulau Aur Gadang Kecamatan IV Jurai 11 9 Pulau Aur Ketek Kecamatan IV Jurai Pulau Penyu Kecamatan IV Jurai Pulau Batu Nago Kecamatan Batang 12 Kapas 12 Teluk Tempurung Kecamatan Batang 25 Kapas 13 Pulau Nibung Kecamatan Bayang Pulau Babi Koto XI Tarusan Pulau Kumbang Koto XI Tarusan Pulau Putik Sanggua Koto XI Tarusan Pulau Setan Koto XI Tarusan Pulau Setan Kecil Koto XI Tarusan Pulau Nyamuk Koto XI Tarusan 37 II-6

27 NO KAWASAN OBJEK WISATA ALAMAT JARAK DARI IBUKOTA KAB ( Km ) Pulau Marak Besar Koto XI Tarusan Pulau Marak Kecil Koto XI Tarusan Pulau Cubadak Koto XI Tarusan Pulau Pagang Koto XI Tarusan Pulau Bintagor Koto XI Tarusan Pulau Bintagor Kecil Koto XI Tarusan Pulau Karsik Kecamatan Sutera Pulau Gerabak Kecil Kecamatan Sutera Pulau Gerabak Gadang Kecamatan Sutera Pulau Gosong Kecamatan Lengayang Pantai Sumedang Kecamatan Ranah 68 Pesisir 31 Pulau Beringin Linggo Sari Baganti Pulau Katang-Katang Linggo Sari Baganti 72 Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka 2013/2014 NO SEKTOR Tabel 2.6 Kunjungan Wisatawan Tahun % KENAIKAN RATA-RATA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Wisatawan Nusantara ,24 2 Wisatawan Mancanegara ,88 Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudaaan 2015 Pemerintah Kabupaten Pesisir gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menarik kunjungan wisata, dan beberapa diantaranya telah menjadi event tahunan seperti Pelaksanaan Festival Langkisau dan Tour D singkarak. Pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan yaitu pembangunan jalan tembus objek wisata yang menghubungkan Pantai Carocok ke Pantai Salido. 4) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat Berdasarkan evaluasi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Kabupaten Pesisir Selatan dinyatakan keluar dari daerah tertinggal berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor. 141 Tahun 2014 tentang Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal Yang terentaskan Tahun II-7

28 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah melaksanakan berbagai program pembangunan yang bersumber dari APBN maupun APBD agar keluar dari daerah tertinggal. Program tersebut antara lain pembanguna Jaringan Jalan Kabupaten sebagai Jalan Strategis untuk membuka daerah terisolir. Pembangunan ini dimaksudkan untuk menghubungkan daerah tertinggal dengan daerah lain khususnya daerah yang lebih maju sehingga berdampak pada akses distribusi dan arus transportasi. Pemerintah daerah telah melaksanakan peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan dan energi. 5) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pesisir Selatan telah melaksanakan program Lingkungan Hidup sebagai berikut; Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Lingkungan. Upaya pembangunan bidang Lingkungan Hidup ini mendapat penghargaan yaitu Piagam Raksaniyata dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Sedangkan untuk penanggulangan bencana, sampai Tahun 2014 telah dibangun 1 Unit Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang representatif, Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Pembangunan Jalan/Jalur Evakuasi Tsunami, Pelatihan Pemadam Kebakaran dan SAR serta Pengadaan Sarana dan Prasarana bagi Damkar. Mitigasi bencana dilaksanakan melalui Program Kesiapsiagaan, telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan data dan Informasi Real Time Untuk Tanggap Darurat, Pembinaan dan Pembentukan Kelompok Siaga Bencana Sekolah (KSBS). 6) Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Peningkatan kualitas pendidikan ditandai dengan Peningkatan angka IPM, Rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Hal ini dapat terlihat pada table dibawah ini: No Tabel 2.7 Capaian Indikator Makro Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Indikator Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. IPM *) 2. Harapan Lama Sekolah *) 3. Rata-rata lama sekolah 8,12 8,23 8,43 8,57 8,62 *) Sumber : BPS Kab. Pesisir Selatan Ket: *) Angka Sementara II-8

29 Pencapaian indikator diatas juga tidak lepas dari jasa tenaga pendidik/guru yang bertugas memberikan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan bagi anak didiknya. Sampai dengan tahun 2014 kualitas/mutu guru terlihat dari Kualifikasi Guru S1/D4 sebanyak orang dari total orang dan jumlah guru yang mendapat sertifikasi sebayak orang. Peningkatan pendidikan juga terlihat dari perkembangan APK dan APM, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2.8 Angka Partisipasi kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Tahun No Indikator (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. APK - SD - SMP - SMA 2. APM 124,98 98,15 74,29 124,82 98,42 82,97 - SD 98,22 98,87 - SMP 84,79 85,14 66,45 69,50 - SMA Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, ,92 98,90 83,03 98,91 86,86 72,08 124,94 98,97 83,21 98,96 87,13 73,24 124,22 *) 101,61 *) 92,52 *) 99,12 *) 89,90 *) 77,82 *) 7) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Peningkatan derajat kesehatan ditandai dengan Angka Harapan Hidup, dimana Angka Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 sebesar 68,13 tahun. Peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui pelayanan kesehatan, penanggulangan gizi buruk, penyakit menular, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis serta pemerataan penyebarannya. 8) Pengamalan ABS - SBK dalam Kehidupan Masyarakat Pengamalan ABS-SBK telah dilaksanakan seperti dalam Pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan (MDA, TPA, LDS, Majelis Taklim, Remaja Masjid, Pengurus Masjid/Muhalah), memberikan bantuan sarana dan prasarana serta biaya operasional yang bersifat stimulan, gerakan magrib mengaji dimana tahun 2014 Kabupaten Pesisir Selatan mendapat penghargaan Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji dari Kementerian Agama Republik Indonesia. II-9

30 9) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Dalam pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan telah dilakukan penguatan kelembagaan di tingkat nasional dan daerah, yaitu dengan dibentuknya TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) yang diatur dalam Permendagri No. 42 tahun 2010 tentang tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Sampai tahun 2012 tingkat kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 8,69% dan tahun 2013 menjadi 8,59% dan diperkirakan pada tahun 2014 turun menjadi 8,45% seperti terlihat pada tabel berikut ini: No Tabel 2.9 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Indikator Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Tingkat Kemiskinan (%) 9,75 8,69 8,64 7,82 7,43 *) Sumber : BPS Kab. Pesisir Selatan Ket: *) Angka Sementara 10) Peningkatan Peran Pemuda dalam Pembangunan Pembangunan kepemudaan ditujukan untuk membangkitkan partisipasi pemuda dalam bidang pembangunan, dan motivasi pemuda untuk membangun dirinya, kemampuan kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Dalam merealisasikan maksud tersebut Pemerintah Daerah telah memberikan bantuan stimulant kepada lembaga atau organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Pertukaran Pemuda Berprestasi, dan Pemuda Penyelamat Lingkungan. 11) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Salah satu isu yang berkembang di Era Globalisasi terutama dalam pengelolaan administrasi publik adalah pemikiran tentang kepemerintahan yang baik (Good Governance). Untuk mencapai tujuan kepemerintahan yang baik, diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdisiplin tinggi dan berdedikasi tinggi ditengah kehidupan yang terbuka. Disamping itu, dalam mendukung reformasi birokrasi, kompetensi dan akuntabilitas seorang aparatur juga sangat berperan. II-10

31 BAB III. KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah yang dilaksankan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada pembiayaan pelayanan dasar bagi masyarakat serta pengembangan sektor unggulan Pesisir Selatan dimana hal ini sesuai dengan pedoman penganggaran yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah harus melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan. Pada tahun 2015 jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan dapat digambarkan sebagai berikut : Pendapatan Rp ,00 Belanja Rp ,00 Surplus/defisit Rp. ( ,60) Pembiayaan: Rp ,60 - Penerimaan Pembiayaan Rp ,60 - Pengeluaran Pembiayaan Rp ,00 A. Pengelolaan Pendapatan Daerah 1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Pengertian Pendapatan Daerah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dalam Bab I Pasal 1 ayat 50 dan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 160 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Bab I Pasal 1 ayat 15, adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah dikelompokan atas ; Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdapat beberapa perubahan, yaitu jenis pajak daerah yang dikategorikan menjadi 11 jenis meliputi : 1. Pajak hotel; 2. Pajak restoran; 3. Pajak hiburan; 4. Pajak reklame; 5. Pajak penerangan jalan; 6. Pajak mineral bukan logam dan batuan; 7. Pajak parkir; 8. Pajak air tanah; III-1

32 9. Pajak sarang burung walet; 10. Pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2); 11. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Sedangkan untuk retribusi daerah telah ditentukan secara lebih jelas jenis-jenis retribusi yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyebabkan berubahnya struktur PAD khususnya PBB- P2 dan BPHTB, dimana sebelumnya terhadap kedua jenis pajak tersebut merupakan pajak pusat, dengan lahirnya UU No. 28 Tahun 2009 menjadi pajak daerah. Menyikapi hal tersebut, terdapat beberapa perubahan strategi mendasar dalam menyiapkan peningkatan pendapatan pada tahun 2015, yakni : 1. Memperkuat pelaksanaan dan penegakan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang disesuaikan dengan Undangundang Nomor 28 Tahun 2009 dimana Perda ini telah disusun dan ditetapkan pada tahun Menerapkan kebijakan pendapatan daerah yang membuka peluang untuk pengembangan sumber penerimaan lain; 3. Melakukan updating data dengan melaksanakan pendataan ulang objek pajak PBB-P2 yang dimulai dari kecamatan IV Jurai; 4. Peningkatan kontrol internal atas pengelolaan keuangan daerah dengan memperkuat monitoring dan evaluasi pemungutan dan pengelolaan pajak dan retribusi daerah; 5. Pengoptimalan peningkatan pendapatan daerah melalui kebijakan intensifikasi, ekstensifikasi, dan penataan administrasi pendapatan daerah yang transparan dengan merintis implementasi sistem informasi pengelolaan PAD (e-pad); 6. Memberikan bimbingan teknis tentang e-pad kepada seluruh petugas pengelola PAD di SKPD dan Kecamatan; 7. Memperkuat operasionalisasi dan mobilisasi petugas pemungut PAD di kecamatan dengan penambahan kendaraan dinas operasional yang representatif. 2. Target dan Realisasi Pendapatan Target pendapatan daerah tahun anggaran 2015 sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,10. Dimana realisasi pendapatan lebih besar jika dibandingkan dengan target sebesar Rp ,10 atau sebesar 101,62%. Target dan realisasi pendapatan tahun 2015 secara rinci dapat dilihat dari Tabel 3.1. III-2

33 Tabel 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 Kode Rekening Uraian Target Realisasi % = (4:3)x100 4 PENDAPATAN 1,364,126,655, ,386,228,012, % 4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 93,945,361, ,110,359, % Hasil Pajak Daerah 13,613,134, ,416,223, % Hasil Retribusi Daerah 6,429,068, ,195,033, % Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang 3,925,000, ,107,566, % Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 69,978,158, ,391,536, % 4.2. DANA PERIMBANGAN 937,464,570, ,058,539, % Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 27,881,918, ,475,887, % Dana Alokasi Umum 784,825,492, ,825,492, % Dana Alokasi Khusus 124,757,160, ,757,160, % 4.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 332,716,723, ,059,113, % Pendapatan Hibah 13,514,315, ,000,000, % Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi/Pemerintah 40,963,912, ,820,617, % Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 278,238,496, ,238,496, % Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah - - Sumber: Laporan Realisasi APBD 2015 per 31 Desember 2015 (unaudited), DPPKAD Kab. Pessel 3. Permasalahan dan Solusi Tabel 3.1 memperlihatkan ada 3 (tiga) jenis pendapatan yang belum mencapai target yakni Hasil retribusi Daerah yang teralisasi sebesar 96,36 %, Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yang terealisasi sebesar 77,02 %, dan Pendapatan Hibah terealisasi sebesar %. Pendapatan Retribusi Daerah, secara umum tidak dapat terealisasi sesuai target karena terdapat beberapa pos retribusi yang realisasinya cukup rendah antara lain: Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Pemberian Izin Usaha Perikanan. Retribusi tersebut terealisasi jauh di bawah target. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak merupakan jenis pendapatan dari kelompok Dana Perimbangan. Target ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan dan realisasinya juga tergantung penyaluran transfer dari pusat Pendapatan jenis ini bersifat given sehingga tidak terlalu besar pengaruh upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah. Pendapatan Hibah ditargetkan dari pemerintah pusat sebesar Rp ,-. Namun hanya terealisasi sebesar ,- sementara pendapatan hibah dari lembaga swasta dalam negeri yang ditargetkan sebesar ,- tidak dapat terealisasi karena pendapatan ini sifanya sukarela dan tidak mengikat. III-3

34 B. Pengelolaan Belanja Daerah 1. Kebijakan Umum Belanja Daerah Mempertimbangkan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi, maka pada tahun 2015 kebijakan belanja daerah dilaksanakan dengan memprioritaskan belanja untuk mencapai target dan asumsi kondisi ekonomi makro Pesisir Selatan. Beberapa hal yang melatarbelakangi penyusunan kebijakan belanja daerah adalah antara lain: a. Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat; b. Merupakan tugas pemerintah sebagai pelaku utama dalam mendorong, memfasilitasi, mengkoordinasikan, memberi insentif agar kegiatan pembangunan yang dilakukan masyarakat dapat berkembang; c. Merupakan kewajiban pemerintah menyediakan kebutuhan dasar, investasi pemerintah dan layanan publik lainnya; d. Dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan daerah. Selain itu, dalam perencanaan dan penganggaran belanja daerah, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tetap berkomitmen untuk tetap mewujudkan Visi dan Misi Daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dimana pelaksanaan pembangunan mengacu pada 11 Prioritas Pembangunan Daerah serta disingkronkan degan prioritas pembangnan nasional dan provinsi Sumatera Barat. Sebelas prioritas Pembangunan daerah tersebut adalah : 1. Peningkatan Produksi dan Produktifitas Pertanian & Perikanan 2. Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal; 3. Pengembangan Kawasan Wisata 4. Pembangunan Daerah Tertinggal & Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat 5. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana 6. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan 7. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 8. Pengamalan ABS-SBK dalam Kehidupan Bermasyarakat 9. Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 10. Peningkatan Peran Pemuda dalam Pembangunan 11. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Dalam pelaksanaannya, penggunaan anggaran dilaksanakan secara efektif dan efisien serta memuat target pencapaian kinerja yang terukur dalam rangka peningkatan pelayanan guna mewujudkan kesejahteraan III-4

35 masyarakat. Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaran pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah diselenggarakan secara profesional, partisipatif, transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Beberapa Kebijakan-kebijakan strategis yang dilaksanakan pemerintah daerah tahun 2015 diantaranya adalah: penuntasan target RPJMD, pembebasan tanah untuk keperluan pembangunan sarana pemerintah, penyediaan sarana dan layanan di kawasan wisata unggulan seperti Kawasan Carocok Painan dan Kawasan Mandeh serta kebutuhan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kualitas ruas-ruas jalan kabupaten sehingga dapat meningkatkan persentase jalan kabupaten yang memiliki kondisi baik, menyusun dokumen perencanaan yang dibutuhkan untuk kebutuhan pembangunan di tahun depan dan dimasa yang akan datang seperti Master Plan, Fisibility Study, DED, Dukungan anggaran untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah. Secara umum kebijakan belanja daerah dikelompokan kepada kebikakan belanja tidak langsung dan belanja langsung yaitu : 1.1. Kebijakan Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung (BTL) merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan program dan kegiatan, dianggarkan untuk membiayai gaji dan tunjangan pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga. 1. Belanja Gaji - Penganggaran gaji dan tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; - Perencanaan belanja pegawai diperhitungkan kenaikan accres gaji paling tinggi 2,5% yang disesuaikan dengan kebutuhan; - Pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah; 2. Bunga Penganggaran belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. III-5

36 3. Subsidi Penganggaran subsidi digunakan untuk bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. 4. Hibah Penganggaran pemberian hibah dalam bentuk uang kepada pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, secara spesifik dan selektif dengan mempertimbangkan kemampuan daerah. 5. Bantuan Sosial Penganggaran pemberian bantuan sosial diperuntukkan kepada kelompok/anggota masyarakat, dan partai politik secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat serta memiliki kejelasan penggunaannya. 6. Bagi Hasil Penganggaran bagi hasil digunakan untuk dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan propinsi kepada Pemerintah Kabupaten atau pendapatan Kabupaten kepada Pemerintah Desa. 7. Bantuan Keuangan Penganggaran bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintah Kabupaten kepada pemerintah desa dalam rangka pemerataan dan peningkatan kemampuan keuangan. 8. Belanja Tidak Terduga Penganggaran belanja tidak terduga dipergunakan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang (penanggulangan bencana alam, bencana sosial) 1.2. Kebijakan Belanja Langsung Belanja langsung (BL) merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung dianggarkan untuk belanja pegawai dalam bentuk honorarium, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Kebijakan anggaran belanja lebih difokuskan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana. Pembangunan baru ditujukan kepada hal-hal yang memang sudah sepantasnya untuk dibangun. Pembangunan sarana dan prasarana untuk kampung-kampung tertinggal terus ditingkatkan dan dipacu agar bisa sejajar dengan III-6

37 kampung lainnya. Selain itu, Belanja Langsung juga diprioritaskan pemanfaatannya untuk memacu perkembangan sector-sektor unggulan daerah seperti sektor pertanian dan kepariwisataan dengan mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat. 2. Target dan Realisasi Belanja Daerah Pada tahun 2015, anggaran belanja telah direalisasikan sebesar Rp ,85 meningkat sebesar Rp ,85 atau sebesar 19 % dari realisasi anggaran belanja tahun 2014 yang hanya sebesar Rp ,00. Target dan realisasi belanja tahun anggaran 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.2. Kode Rekening Tabel 3.2. Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 Uraian Target Realisasi % = (4:3)x100 5 BELANJA 1,587,388,623, ,360,363,424, % 5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 876,049,389, ,509,876, % Belanja Pegawai 739,910,725, ,687,052, % Belanja Bunga 4,100,000, ,798, Belanja Hibah 31,199,597, ,019,597, % Belanja Bantuan Sosial 500,000, ,500, % Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik 2,382,806, ,227,746, % 92,608,095, ,125,838, % Belanja Tidak Terduga 5,348,165, ,065,343, % 5.2. BELANJA LANGSUNG 711,339,234, ,853,547, % Belanja Pegawai 57,136,475, ,098,285, % Belanja Barang dan Jasa 270,201,821, ,125,085, % Belanja Modal 384,000,936, ,630,176, % Sumber: Laporan Realisasi APBD 2015 (unaudited), DPPKAD Pesisir Selatan 3. Permasalahan dan Solusi Secara umum realisasi belanja daerah selama tahun 2015 telah berlangsung baik yang tercermin dari realisasi belanja yang mencapai %. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dari semua pihak dan peran serta masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan serta komitmen unsure Pemerintahan untuk melaksanakan efisiensi belanja. Namun demikian pemerintah tetap menyadari masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi dan menjadi perhatian agar ke depan pelaksanaan pembangunan dan serapan APBD dapat lebih baik lagi. III-7

38 Secara umum permasalahan yang terjadi hanya disebabkan oleh persoalan teknis baik dari sisi perencanaan maupun dari sisi pelaksanaan. Di sisi perencanaan, beberapa persoalan yang muncul adalah kurang akuratnya perencanaan penganggaran dan perencanaan teknis bagi suatu kegiatan yang mengakibatkan kegiatan tersebut terpaksa di tunda pelaksanaannya. Oleh karena itu agar masalah ini tidak terus berulang di masa yang akan datang, diharapkan setiap pekerjaan konstruksi agar terlebih dahulu memiliki DED dan RAB sebelum kegiatan tersebut diusulkan ke dalam APBD sehingga proses pengadaan barang dan jasa yang memerlukan pelelangan dapat dilaksanakan di awal tahun atau bahkan sebelum DPA SKPD ditetapkan (lelang Pra-DPA). Di sisi pelaksanaan, persoalan yang sering muncul adalah terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan melebihi tenggat waktu yang disepakti di dalam kontak. Namun hal ini dapat diatasi dengan pemberian perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati tahun anggaran dengan mengacu pada pedoman pengadaaan barang dan jasa pemerintah. Untuk itu, dimasa yang akan datang perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat lagi oleh SKPD terhadap pihak ketiga yang menjadi pelaksana kegiatan. Dengan sistem pengawasan yang lebih baik diharapkan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan time schedule yang ditetapkan. Beberapa jenis belanja yang nilai serapannya relatif rendah antara lain: - Belanja Bunga hanya terealisasi sebesar 7,97 % yang disebabkan oleh pembayaran bunga pinjaman ke PIP untuk pembangunan dan relokasi RSUD M. Zein yang jatuh tempo di tahun 2015 hanya sebesar Rp ,74 hal ini karena pinjaman daerah masih dalam masa grass-period. - Belanja Bantuan Sosial hanya terealisasi sebesar 11,50 % yang disebabkan oleh tidak terealisasikannya belanja bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan senilai Rp. 442,500, dari yang direncanakan sebesar Rp ,-. Hal ini disebabkan karena realisasi pos belanja bantuan sosial tersebut secara umum untuk halhal yang bersifat acidentil dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian sesuai aturan dan perundangan yang berlaku. - Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dapat terealisasi sebesar 51,53 % yang disebabkan masih rendahnya serapan anggaran oleh Pemerintah Nagari. Untuk itu di tahun 2016 pelu dilakukan penguatan bagi pemerintah nagari dalam pelaksanaan pembangunan. - Belanja Tak Terduga hanya terealisasi sebesar 38,62 % atau tersisa sebesar Rp. 3,282,822,226,- III-8

39 - Belanja Langsung hanya terealisasi sebesar 79,27 % yang disebabkan relatif rendahnya serapan anggaran Belanja Barang jasa dan Belanja modal yang hanya terealisasi sebesar 87,02 5 dan 72,30 %. Komponen terbesar yang menyebabkan rendahnya serapan Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal antara lain: a. Rendahnya serapan Belanja Bahan Obat-Obatan yang hanya terealisasi sebesar 27,54 % atau tersisa sebesar Rp ,- yang disebabkan karena Belanja Bahan Obat- Obatan tersebut sebagian besar adalah pengadaan obat-obatan yang berasal dari Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang tidak terealisasi karena proses pengadaan obat-obatan tersebut sedikit terkendala karena terbatasnya aparatur di Puskesmas yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa. b. Rendahnya serapan Belanja modal Pengadaan Bangunan Kesehatan yang terealisasi sebesar 18,69 % atau tersisa sebesar Rp ,- dari Rp ,- yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anggaran belanja modal ini diperuntukkan bagi pembangunan dan relokasi RSUD M. Zein yang dilaksanakan secara multi-years. Oleh karena itu anggaran hanya direalisasikan sesuai kemajuan fisik pekerjaan di tahun 2015, dan sisanya akan direalisasikan di tahun Sampai dengan pertengahan bulan Februari 2016, kemajuan pekerjaan fisik dan keuangan pembangunan RSUD tersebut telah mencapai 35 %. C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah 1. Kebijakan Umum Pembiayaan Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran sebagai akibat dari besarnya belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan. Pembiayaan dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu penerimaan pembiayaan yang dapat diperoleh dari sisa lebih perhitungan (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya dan pembiayaan yang berasal dari penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan yang terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah dan pembayaran hutang pokok berupa utang pada pihak ketiga. Selisih antara penerimaan pembiayaan dibanding pengeluaran pembiayaan disebut sebagai pembiayaan netto. Jumlah pembiayaan netto sejogjanya sama dengan defisit APBD agar anggaran berimbang. III-9

40 Sebagai upaya mengefisienkan pengeluaran pembiayaan, kebijakan pembiayaan daerah tahun 2015 adalah : 1. Mengalokasikan pembiayaan penerimaan dari SiLPA tahun yang lalu untuk menutupi defisit dan pengeluaran pembiayaan. 2. Merevitalisasi dan merestrukturisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah dan pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD. 3. Penambahan Penyertaan Modal sesuai kemampuan daerah. 4. Pinjaman daerah dan obligasi daerah, dapat dilakukan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, apabila anggaran yang tersedia dalam APBD/Perubahan APBD tidak mencukupi. Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006 pasal 1 ayat 56 dinyatakan bahwa Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali. 2. Target dan Realisasi Pembiayaan Pembiayaan tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp ,60 terdiri dari Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp ,60 dan Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp ,-. Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Tahun Anggaran 2015 Kode Rekening Uraian Target Realisasi % PEMBIAYAAN 223,261,968, ,525,220, % Penerimaan Pembiayaan Daerah 239,197,968, ,014,220, % Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya 129,434,353, ,131,207, % Penerimaan Pinjaman Daerah 99,000,000, ,126,835, % Penerimaan piutang daerah 10,763,614, ,756,177, % Pengeluaran Pembiayaan Daerah 15,936,000, ,489,000, % Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 15,936,000, ,489,000, % Sumber: Laporan Realisasi APBD 2015 (unaudited), DPPKAD Pesisir Selatan III-10

41 3. Permasalahan dan Solusi Pada Tabel 3.3. dapat dilihat Penerimaan Pembiayaan daerah secara umum memiliki kinerja yang belum baik. Hal ini terlihat dari target penerimaan pembiayaan yang belum mencapai target / prediksi atau hanya terealisasi sebesar 61,04 %. Rendahnya kinerja Penerimaan Pembiayaan bersumber dari pos Penerimaan Pinjaman Daerah dan Penerimaan Piutang Daerah. Penerimaan Piutang daerah berkinerja rendah disebabkan rendahnya realisasi Penerimaan Piutang Daerah Dari Pendapatan Retribusi Daerah yang hanya dapat direalisasikan sebesar Rp ,- dari Rp ,- atau hanya 16,32 % dari yang ditargetkan dalam APBD Hal ini akan menjadi perhatian serius oleh pemerintah dimasa yang akan datang. III-11

42 BAB IV. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH A. URUSAN WAJIB Urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 24 (dua puluh empat) urusan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 78,41%. Tabel 4.1 Urusan Wajib NO. URUSAN/SKPD PELAKSANA ANGGARAN REALISASI (%) A. URUSAN WAJIB 614,632,403, ,919,197, Urusan Pendidikan 70,244,423,470 67,896,996, Dinas Pendidikan 66,130,133,020 63,920,837,100 BKD 2,696,354,200 2,572,269,103 Setda 1,417,936,250 1,403,890,400 2 Urusan Kesehatan 201,884,315,402 98,175,422, Dinas Kesehatan 44,392,471,848 30,731,223,709 RSUD M.Zein 57,391,956,554 50,320,514,726 Dinas Prasjaltarkim 100,099,887,000 17,123,684,084 3 Urusan Lingkungan Hidup 6,771,175,053 6,462,635, Badan Lingkungan Hidup 3,173,340,953 2,897,956,175 Dinas Prasjaltarkim 3,597,834,100 3,564,679,000 4 Urusan pekerjaan Umum 212,881,367, ,018,273, Dinas Prasjaltarkim 165,302,408, ,221,402,247 BPBD 63,846,290 53,849,290 PSDA 47,515,112,778 43,743,022,182 5 Urusan Penataan Ruang 2,993,036,250 2,797,203, Bappeda 993,136, ,718,881 Dinas Prasjaltarkim 1,999,899,300 1,891,484,850 6 Urusan Perencanaan Pembangunan 5,733,107,512 5,414,756, Bappeda 5,354,094,112 5,068,161,442 Setda 379,013, ,595,495 IV-1

43 7 Urusan kepemudaan dan Olahraga 2,649,146,500 2,622,674, Dinas Pariwisata Ekraf, Pemuda dan Olah Raga 1,815,496,000 1,802,704,688 Setda 833,650, ,969,350 8 Urusan Penanaman Modal 1,379,350,200 1,241,582, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 1,379,350,200 1,241,582,314 9 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1,312,888,200 1,238,608, Dinas Koperindag dan Pasar 1,312,888,200 1,238,608, Urusan kependudukan dan catatan Sipil 1,990,578,432 1,802,507, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1,924,730,120 1,737,835,322 Kecamatan-kecamatan 65,848,312 64,671, Urusan Ketenagakerjaan 477,510, ,017, Dinas Sosial Tanaga Kerja dan Transmigrasi 477,510, ,017, Urusan Ketahanan Pangan 3,929,162,300 3,704,134, Badan ketahanan Pangan dan Penyuluhan 3,929,162,300 3,704,134,312 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan 13 Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 1,119,462,000 1,018,456, ,119,462,000 1,018,456,300 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga 14 Sejahtera Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 2,575,251,500 2,413,378, ,575,251,500 2,413,378, Urusan Perhubungan 4,026,852,130 3,497,087, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 4,026,852,130 3,497,087, Urusan Komunikasi dan Informatika 2,765,108,300 2,569,446, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 227,884, ,094,770 Setda 2,537,224,300 2,348,351,250 IV-2

44 17 Urusan Pertanahan 6,846,802,004 6,000,428, Setda 6,846,802,004 6,000,428, Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 8,006,299,597 6,770,977, Kantor Satpol PP 2,665,984,225 2,528,617,204 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3,471,965,170 2,682,942,040 Setda 1,575,441,750 1,268,980,187 Kecamatan-kecamatan 292,908, ,438, Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 69,658,961,361 59,965,609, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 202,876, ,816,320 Setda 21,622,458,721 18,047,709,211 Sekretriat DPRD 20,834,708,100 17,233,018,425 BKD 3,341,483,050 3,117,756,647 Kecamatan 7,451,212,604 7,219,817,986 Inpektorat 3,953,530,330 3,581,557,843 DPPKAD 12,177,065,783 10,493,644,317 BLH 41,715,833 40,617,700 Bappeda 33,910,620 33,670, Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 2,599,268,000 2,331,517, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 1,704,195,000 1,617,374,729 Setda 744,073, ,581,229 Kecamatan Koto XI Tarusan 151,000, ,562, Urusan Sosial 2,034,699,150 1,863,898, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2,034,699,150 1,863,898,634 IV-3

45 22 Urusan Kebudayaan 1,280,452,100 1,223,267, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1,280,452,100 1,223,267, Urusan Kearsipan 548,768, ,972, Kantor Perpustakaan dan Arsip 39,011,100 38,441,050 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 122,125, ,227,200 Setda 387,632, ,304, Urusan Perpustakaan 924,419, ,345, Kantor Perpustakaan dan Arsip 924,419, ,345,565 Sumber: Bappeda, 2015 (data diolah) IV-4

46 1. URUSAN PENDIDIKAN A. KONDISI UMUM Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan pada bidang pendidikan yang merupakan salah satu urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar (Pasal 12 ayat 1), UU Pemerintahan Daerah telah mengatur pembagian urusan pemerintahan bidang pendidikan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi serta Pemerintah Daerah Kabupaten/kota. Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.urusan pemerintahan absolut merupakan urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sedangkan urusan pemerintahan konkuren merupakan urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah provinsi/ kabupaten/kota, yang sekaligus juga menjadi dasar bagi pelaksanaanotonomi Daerah. Sementara, urusan pemerintahan umum merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Pendidikan memegang peranan penting untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, karena dengan proses pendidikan dapat merubah pola pikir masyarakat dari statis tradisional menjadi dinamis rasional. SDM yang berkualitas akan menjadi titik sentral pembangunan pada masa yang akan datang. Begitu besarnya peranan pendidikan dalam menentukan kualitas SDM mendorong pemerintah untuk terus berupaya mencari terobosan agar kualitas pendidikan dapat ditingkatkan. Angka Melek Huruf (AMH) Angka Melek Huruf menggambarkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang diukur dari aspek pendidikan. Indikator AMH diambil dari penduduk dewasa (umur 15 tahun keatas) yang dapat membaca dan menulis minimal katakata/kalimat sederhana aksara tertentu, baik huruf latin atau lainnya. Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Pesisir Selatan pada periode tahun 2010 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 AMH Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 95.01% dan pada tahun 2015 meningkat sebesar 98.12%. Kenaikan ini disebabkan banyak program untuk pengentasan buta huruf di masyarakat seperti kegiatan Keaksaraan Fungsional yaitu Keusahaan Mandiri (KUM) dan Pemusatan Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM). Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun sebagaimana gambar berikut ini: IV-5

47 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, Gambar 4.1. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun Rata-Rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang diduduki. Standar UNDP adalah minimal 0 tahun dan maksimal 15 tahun. Perkembangan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pesisir Selatan pada periode tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah sebesar 8.21 tahun dan naik menjadi 8,62 pada tahun Peningkatan ini menunjukkan bahwa kebijakan untuk menaikkan rata-rata lama sekolah sudah efektif. Kondisi rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana gambar berikut: Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, 2015 Gambar 4.2. Rata-rata Lama Sekolah Tahun IV-6

48 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Indikator APK dan APM dipakai untuk melihat seberapa besar anak usia menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap penduduk usia sekolah. Nilai lain yang sering dipergunakan adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS). Secara umum indikator-indikator ini menunjukkan seberapa besar program-program yang dicanangkan oleh pemerintah telah berhasil seperti wajib belajar 9 tahun. Tabel 4.2 Perkembangan APK Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran NO JENJANG ( USIA ) SD/MI/PAKET A ( 7-12 ) 124, ,98 124,82 124,92 124,94 2 SMP/MTS/PAKET B ( ) 98,15 98,15 98,42 98,90 98, 97 SMA/SMK/MA/PAKET C ( 3 74,18 74,29 82,97 83,03 83, ) Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, ,22 101,61 92,52 Tabel 4.3 Perkembangan APM Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Ajaran NO JENJANG ( USIA ) SD/MI/PAKET A ( 7-12 ) 98,06 98,22 98,87 98,91 98,96 99,12 2 SMP/MTS/PAKET B ( ) 83,54 84,79 85,14 86,86 87,13 89,90 SMA/SMK/MA/PAKET C 3 63,05 66,45 69,50 72,08 73,24 ( ) 77,82 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, 2015 Peningkatan pendidikan terlihat dari perkembangan APK dan APM, dimana untuk jenjang SMA/SMK/MA/Paket C APK tahun 2014 sebesar 83,21% dan untuk tahun 2015 naik menjadi 92,52%. Untuk APM jenjang SMA/SMK/MA/Paket C tahun 2014 sebesar 73,24 % menjadi 77,82% di Tahun Angka Putus Sekolah (APS) Angka putus Sekolah SD, SMP dan SMA kabupaten pesisir Selatan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4,.4. Angka putus sekolah SD tahun 2011 sebesar 0,13%, SMP sebesar 0,23% dan SMA sebesar 0,32%, sedangkan Angka Putus sekolah SD tahun 2015 sebesar 0,07%, SMP 0,11% dan SMA sebesar 0,16%. Penurunan diatas sangat di pengaruhi oleh kesejahteraan masyarakat pesisir selatan. IV-7

49 Tabel 4.4 Angka Putus Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Jenjang Pendidikan SD 0,13 0,11 0,10 0,07 0,07 SMP 0,23 0,19 0,16 0,11 0,11 SMA 0,32 0,25 0,20 0,15 0,16 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, 2015 Angka Buta Huruf (> 15 tahun keatas ) Angka buta huruf >15 tahun kabupaten Pesisir Selatan tahun mengalami penurunan yang signifikan (grafik 4.3). Angka buta huruf pada tahun 2011 sebesar 4.99 kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi1.88. Penurunan angka butuf huruf ini dapat dicapai dengan program paket A,Paket B dan Paket C dan pendidikan Keaksaraan yang melibatkan PKBM. Disamping itu penurunan Angka Buta Huruf tidak lepas dari jasa tenaga pendidik yang biasa disebut tutor yang bertugas memberikan layanan maksimal untuk meningkatkan kemaslahatan bagi warga belajarnya Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan, 2015 Gambar 4.3. Angka Buta Huruf Tahun Pemerintah telah merencanakan dan menjalankan berbagai kebijaksanaan guna memacu peningkatan kecerdasan bangsa dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, memperluas jangkauan pelayanan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan antara lain dengan program wajib belajar 9 tahun pada jenjang pendidikan dasar. IV-8

50 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN No Tabel 4.5 Urusan Pendidikan URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM/KEGIATAN BELANJA (Rp) ANGGARAN REALISASI % 1. URUSAN PENDIDIKAN 70,244,423,470 67,896,996, A. DINAS PENDIDIKAAN 66,130,133,020 63,920,837, % I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,785,874,978 2,656,487, % 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 237,600, ,780,476 62,20% 2 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 77,545,000 75,606,700 97,50% 3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 98,400,000 97,950,000 99,54% 4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 90,203,600 90,203, ,00% 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 142,846, ,835,044 99,99% 6 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggadaan 130,427, ,427, % 7 Penyediaan Kompenen Instalansi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 73,135,800 73,135, % 8 Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor 119,700, ,249,500 97,95% 9 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-undangan 45,900,000 45,597,000 99,34% 10 Penyediaan Makan Dan Minum 113,456, ,332,375 99,01% 11 Rapat-Rapat Kordinasi Dan Konsultasi ke Luar Daerah 175,610, ,609, ,00% 12 Rapat-Rapat Kordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah 175,250, ,261,000 94,30% 13 Penyediaan Jasa Tenaga Kerja Non PNS 1,305,800,000 1,282,500,00 98,22% II. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 3,734,140,000 3,615,392, % 1 Pengadaan Meubeleur 2,045,800,000 2,016,476, % 2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 78,340,000 78,340, % 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 240,250, ,731, % 4 Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor 200,000, ,317, % 5 Pemeliharaan Rutin /Berkala Alat-Alat Kantor 70,400,000 70,399, % 6 Lanjutan Pembangunan UPTD Pendidikan 100,000,000 95,438,200 95,44% Pengadaan Mebeleur Gedung Kantor 249,350, ,680,000 97,73% 8 Pembangunan UPTD 750,000, ,010,000 91,07% III. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 132,896, ,124, % 1 Pendidikan Dan Pelatihan Formal 50,000,000 50,000, ,00% 2 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 82,896,000 66,124,700 79,77% IV-9

51 IV. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2,003,497,300 1,997,419, % 1 Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidikan 245,526, ,526, % 2 Penyelenggaraan Koordinasi Dan Kerjasama Pendidikan Anak Usia Dini 962,994, ,519, % 3 Lomba Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak 254,402, ,850,313 99,78% 4 Pengadaan Alat bermain PAUD dan TK 23,500,000 5 Pembangunan TK/PAUD Model Cendikia Ampuan Lumpo Kec. IV Jurai 0.00% 6 Magang Tenaga Pendidik PAUD 179,343, ,343, ,00% 7 Pelatihan Verifikasi bantuan Program PTK PAUD ,229, ,229, ,00% 8 Pembangunan Gedung PAUD Al-Jabar Siguntur Tua Pembangunan PAUD Koto Kandis Nagari Kambang Pembangunan PAUD Kamp.Silaut Nagari Silaut Pengadaan Alat Bermain TK Bunga Harapan dan PAUD Limau Gadang Pengadaan mobile PAUD Nagari Talaok Pengadaan Alat Seni Budaya Sanggar Seni Kampung Kapuh Nagari Kapuah Pembangunan Gedung PAUD Al Hadid Basa Ampek Balai Tapan Pembangunan Gedung PAUD Cahaya Baru Kenagarian Tambang Kec. IV Pembangunan Pagar TK Pembina Linggo Sari Baganti 160,000, ,949, % V. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 28,006,216,708 27,140,053,830 96,91% 1 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (DAK 2014) 2 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Dasar (DAK 2014) 3 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (DAK 2013) 4 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (DAK 2010,2011, 2012) 5 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Dasar (DAK 2010,2011, dan 2012) 6 Pengembangan Pusat Sumber Belajar di SMP 1 Sutera dan SD 26 Painan (Alokasi Dana Bantuan Keuangan yang Bersifat Khusus TA 2014) 2,399,430,880 2,399,430, ,00% 2,545,609,258 2,482,277,000 97,51% 420,575, ,119, % 12,322,100 8,759, % 32,457,350 32,057, % 275,000, ,750, % 7 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 141,744, ,883, % Sekolah Dasar (DAK 2013) 8 Pembangunan Pagar Sekolah SMP 2 Silaut 103,400, ,149, % 9 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (Penunjang DAK 2010,2011, 2012) 2,000, % 10 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 12,500,000 7,016,000 56,13% Sekolah Menengah Pertama (Penunjang DAK 2013) 11 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama (Penunjang DAK 2014) 72,000,000 69,004,300 95,84% 12 Rehab Ruang Kelas SMPN 4 Silaut 90,000,000 89,013, % 13 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 5,000,000 4,800, % Sekolah Dasar (Penunjang DAK 2010,2011 dan 2012) 14 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 10,000,000 7,425, % Sekolah Dasar (Penunjang DAK 2013) 15 Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 65,000,000 63,150, % Sekolah Dasar (Penunjang DAK 2014) 16 Pembangunan Gerbang dan Pemasangan Paving Blok SDN 04 Talaok 100,000,000 96,105, % 17 Pembangunan Pagar SDN 32 Teluk Raya 123,000, ,209, % 18 Pembangunan Pagar SMP 1 Lengayang 200,000, ,575, % 19 Pengecoran Lantai Halaman SDN 40 Pasar Lakitan 40,000,000 39,626, % 20 Operasional sarana mobilitas sekolah di daerah terpencil 103,955, ,860, % IV-10

52 21 Pelaksanaan Akreditasi Sekolah 121,354, ,314, % 22 Pelatihan Penyusunan Kurikulum 636,867,000 5,123,073, % 23 Penyelenggaraan Paket B setara SMP 130,518, ,368, % 24 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 4 Air Pura (Dana Sharing Propinsi) 150,000, ,883, % 25 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 3 Pancung Soal (Dana Sharing 150,000,000 1,475,413, % 26 Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas siswa 341,759, ,228, % 27 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 4 Sutera Filial (Dana Sharing 300,000, ,447, % 28 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan 94,190,000 93,619, % 29 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 3 Silaut ( Dana Sharing Propinsi) 150,000, ,150, % 30 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 4 Silaut ( Dana Sharing Propinsi) 150,000, ,119, % 31 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 3 Ranah Ampek Hulu ( Dana Sharing 150,000, ,819, % 32 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 1 Lunang ( Dana Sharing Propinsi) 150,000, ,335, % 33 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar 63,145,500 52,578, % 34 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 6,981,260,000 6,981,260, % Sekolah Dasar ( DAK dan Pendamping 2015 ) 35 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 7,538,982,000 7,538,982, % Sekolah Menengah Pertama ( DAK dan Pendamping 2015 ) 36 Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar 556,455, ,049, % 37 Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 586,879, ,390, % 38 Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 100,055,000 73,818, % 39 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 14 Laban ( Dana Sharing Propinsi) 260,000, ,989, % 40 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 02 Sei Nyalo ( Dana Sharing Propinsi) 260,000, ,384, % 41 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 20 Jalamu ( Dana Sharing Propinsi) 130,000, ,194, % 42 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 24 Surantih ( Dana Sharing Propinsi) 260,000, ,608, % 43 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 250,000, ,097, % Sekolah Dasar ( Penunjang DAK 2015 ) 44 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana 265,000, ,017, % Sekolah Menengah Pertama (Penunjang DAK 2015 ) 45 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 26 Tarok ( Dana Sharing Propinsi) 130,000, ,336, % 46 Pembangunan Pagar Sekolah SMP 3 Silaut Pembangunan Pagar SD 38 Api-Api 37,600,000 36,638, % 48 Pembangunan Meubeleur SD 33 Padang Mandiangin 32,900,000 32,191, % 49 Penyelenggaraan Gebyar Pendidikan Tahun 2015 tingkat Propinsi dan 22,956,400 22,821, % 50 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP 7 Linggo Sari Baganti ( Dana Sharing 300,000, ,151, % 51 Rehabilitasi Gedung Serbaguna dan Pembangunan RKB SD Model Cendikia Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 16 Pas Sungai Tunu ( Dana Sharing 130,000, ,219, % 53 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 05 Muaro Kandis ( Dana Sharing 260,000, ,117, % 54 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 03 Pancung Soal ( Dana Sharing 260,000, ,500, % 55 Pembangunan Ruang Kelas Baru SD 08 Pancung Soal ( Dana Sharing 260,000, ,134, % 56 Pembangunan Ruang Kelas Baru Model Cendikia Lumpo Pembangunan Pagar SD 04 Talaok 42,300,000 41,234, % IV-11

53 VI. Program Pendidikan Menengah 26,236,975,798 25,389,666, % 1 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 804,781, ,251,500 96,83% Sekolah Menengah Kejuruan ( DAK 2013 ) 2 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (Penunjang DAK 2014) 3 Pemabngunan Pagar SMAN 1 Silaut 80,000,000 78,885, % 4 Rehap Lapangan Tenis SMKN 1 Ranah Pesisir 50,000, % 5 Pengadaan peralatan Perakitan Komputer untuk teknik computer jaringan (TKJ) SMKN 1 Painan 200,000, % 6 Pengadaan Sarana Penunjang Gedung Praktek Perhotelan SMKN 1 Painan 152,000, ,120, % 7 Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 1,726,767,000 1,709,408,250 98,99% Sekolah Menengah Kejuruan ( DAK 2014 ) 8 Pembuatan Mobiler siswa SMKN 1 Painan 160,000, ,246, % 9 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 55,000,000 46,191, % Sekolah Menengah Kejuruan (Penunjang DAK 2014) 10 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 1.021,360,000 1,021,000, % Sekolah Menengah Atas ( DAK dan Pendamping DAK 2014) 11 Bantuan Operasional Sekolah SMA, SMK dan MAS 4,278,257,900 4,249,251, % 12 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 1,336,563,000 1,285,670, % Sekolah Menengah Atas ( DAK 2013) 13 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 44,000,000 37,765,000 85,83% Sekolah Menengah Atas ( Penunjang DAK 2014) 14 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 33,500,000 1,800, % Sekolah Menengah Atas ( Penunjang DAK 2013) 15 Pembangunan Gedung Praktek Perhotelan SMK Negeri 1 Painan 348,000, ,088, % 16 Pembanguna Pagar SMKN 1 Tarusan 131,600, ,642,400 98,51% 17 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 242,000, ,347, % Sekolah Menengah Kejuruan Penunjang DAK 2015) 18 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 225,000, ,808, % Sekolah Menengah Atas ( Penunjang DAK 2015) 19 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 4,728,207,00 4,727,342, % Sekolah Menengah Kejuruan ( DAK dan Pendamping 2015) 20 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 4,068,570,000 4,064,297,500 99,89% Sekolah Menengah Atas (DAK Pendamping 2015) 21 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Lunang (Dana Sharing Propinsi) 200,000, ,300, % 22 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 2 Batang Kapas (Dana Sharing 200,000, ,345, % 2Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Basa Ampek Balai (Dana Sharing 200,000, ,220, % Propinsi) 24 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Ranah Pesisir (Dana Sharing 200,000, ,100, % Propinsi) 25 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Bayang (Dana Sharing Propinsi) 200,000, ,825, % 26 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 3 Painan (Dana Sharing Propinsi) 400,000, ,069, % 27 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 2 Sutera (Dana Sharing Propinsi) 400,000, ,000, % 28 Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Silaut (Dana Sharing Propinsi) 199,610, ,960, % 29 Operasional SMA 3 Painan 2,045,980,000 2,016,320,500 98,55% 30 Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan 876,730, ,347, % 31 Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan 947,080, ,975, % 32 Penyelenggaraan Paket C Setara SMU 161,849, ,053, % 33 Pembangunan/Rehabilasi Gedung dan Pengadaan Saran Prasarana 20,119,000 7,550, % Sekolah Menengah Kejuruan (Penunjang DAK 2013) 34 Pengadaan 2 unit Sumber belajar : 1. SMAN 1 Bayang Koto Berapak, 2. SMAN 2 Koto XI Tarusan Barung-barung Belantai dan SMP Negeri 1 500,000, ,486, % IV-12

54 VII. Program Pendidikan Non Formal 814,268, ,306, % 1 Pemberdayaan Tenaga Pendidik Non Formal 76,071,360 76,071, ,00% 2 Pengembangan Pendidikan Keaksaraan 434,654, ,597,200 99,07% 3 Publikasi dan sosialisasi pendidikan Non Formal 101,306, ,156, % 4 Pelaksanaan Ujian Paket C bagi siswa yang Gagal Ujian Formal Pelaksanaan Ujian Paket B bagi siswa yang Gagal Ujian Formal - Peningkatan Kualitas Pengelolaan LKP/PKBM 105,894, ,139,536 99,29% 7 Retrival dan Transisi 96,342,488 96,342, ,00% VIII. Program Pendidikan Luar Biasa 131,327, ,668, % 1 Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Luar Biasa 131,327, ,668, % IX. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1,410,341,580 1,319,236, % 1 Pelaksanaan Sertifikat Pendidik 74,800,000 74,704, % 2 Pelatihan Bagi Pendidik Untuk Memenuhi Standar Kompetensi 100,480,100 94,872, % 3 Pembinaan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Guru(PPPG) 336,871, ,556, % 4 Pengembangan Mutu Dan Kualitas Program Pendidikan Dan Pelatihan 192,582, ,392, % Bagi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 5 Pengembangan Sistem Pendataan, Pemetaan Pendidik Dan Tenaga 74,948,000 57,558,500 76,80% 6 Pengembangan Sistem Penghargaan Dan Perlindungan Terhadap Profesi 296,739, ,512, % 7 Penilaian Angka Kredit Tenaga Pendidik 185,680, ,289, % 8 Sosialisasi Juknis pelaksanaan Jabatan Fungsional guru dan Angka kredit Guru 148,240, ,351, % X. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 874,594, ,481, % 1 Penerapan Sistem Dan Informasi Manajemen Pendidikan 47,680,000 40,758, % 2 Monitoring,Evaluasi Dan Pelaporan 103,887, ,744, % 3 Sinkronisasi Pelaksanaan Pendidikan Inklusi 51,387,500 46,825, % 4 Sosialisasi Dan Updating Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) 73,445,000 62,664,500 85,32% 5 Program Sistem Informasi Sekolah 75,000, % 6 Penyelenggaraan Akademi Komunitas 523,194, ,488, % B. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2,696,354,200 2,572,269, I. Program Pendidikan Kedinasan 2,696,354,200 2,572,269, Peningkatan Keterampilan dan profesionalisme 630,080, ,951, Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi CPNS 1,544,819,900 1,524,543, Pendidikan dan Pelatihan PIM Tk. IV 521,454, ,774, C. SEKRETARIAT DAERAH 1,417,936,250 1,403,890, I. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidik 1,378,971,000 1,375,360, Peningkatan Kemampuan Guru Pengajar TPA /TPSA 1,378,971,000 1,375,360, II. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 38,965,250 28,530, Monitoring dan Evaluasi Unit Kesehatan Sekolah ( UKS ) 38,965,250 28,530, IV-13

55 Untuk urusan pendidikan dilaksanakan oleh 3 (tiga) SKPD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Daerah, Sekretariat Daerah dengan 13 Program dan 147 Kegiatan. Alokasi dana untuk Urusan Pendidikan sebesar Rp ,-, dengan realiasasi anggaran sebesar Rp ,- atau sekitar 96,66%. 1. Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaandengan Pagu dana sebesar Rp. 66,130,133,020teralisasi sebesar Rp. 63,920,835,600 atau sekitar 99,66 % yang Terdiri dari 10 Program dan 142 Kegiatan: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Alokasi dana sebesar Rp. 2,785,874,978,- dan terealisasi sebesar Rp. 2,656,487,655,- atau sebesar 95,36%.bertujuan untuk penyediaan biaya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Dinas Pendidikan, penyediaan biaya jasa inventarisir dan pengelolaan Aset Lingkup Dinas Pendidikan, UPTD /SKB dan SD/SMP/SMA/SMK se kabupaten Pesisir Selatan, penyediaan biaya jasa pengelolah keuangan khususnya Operator SIKPD dinas Pendidikan, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan Alat Tulis kantorguna pelayanan administrasi perkantoran Dinas Pendidikan, penyediaan barang cetakan dan penggandaan dokumen kantor, tersedianya Komponen Instalasi Listrik dan Penerangan Bangunan Gedung, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Dinas Pendidikan, tersedianya Bahan bacaan dan Peraturan perundang-undangan, penyediaan makan minum pegawai dinas Pendidikan, penyediaan pembiayaan perjalanan Dinas Pegawai keluar daerah, belanja perjalanan Dinas pegawai di dalam daerah, Biaya Operasional UPTD, SKB dan TK Negeri Dinas Pendidikan. Manfaat dari program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu terpenuhinya kebutuhan akan layanan administrasi penganggaran dan keuangan kegiatan pembangunan bidang pendidikan secara tepat. Capaian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu Terwujudnya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan secara baik. b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dengan Alokasi dana sebesar Rp.3,734,140,000,- dan terealisasi sebesar Rp. 3,615,392,716,- atau sebesar %. bertujuan untuk penyediaan Meubiler Sekolah sebanyak 25 Paket untuk 125 ruangan SD,SMP dan SMA/SMK se Kabupaten Pesisir Selatan, penyediaan belanja pemeliharaan rutin dan berkala gedung kantor, penyediaan belanja pemeliharaan kendaraan dinas kantor dan BBM Operasional yang terdiri dari 3 mobil Dinas dan 13 motor, penyediaan belanja pemeliharaan rutin perlengkapan gedung kantor, penyediaan belanja pemeliharaan rutin alat-alat kantor, Pengadaan Alat IV-14

56 Pendingin, Pengadaan alat penyimpanan Perlengkapan kantor,pengadaan Peralatan Personal Komputer,Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Pengadaan umbul-umbul/bendera. Manfaat Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur yaitu Meningkatnya tata kelola layanan administrasi perkantoran dan penggunaan sarana dan prasarana aparatur dapat digunakan secara maksimal untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan pembangunan bidang pendidikan. Capaian Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur yaituterwujudnya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan secara baik. Prestasi Yang Diperoleh Dari Hasil Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur: Adanya peningkatan ketersediaan sarana-prasarana aparatur, serta terjadinya penambahan umur ekonomi dari sarana-prasarana aparatur yang telah ada sarana-prasarana aparatur. c) Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dengan Alokasi dana sebesar Rp. 132,896,000,- dan terealisasi sebesar Rp. 116,124,700,- atau sebesar 87,38%. bertujuan untuk penyediaan belanja kursus,pelatihan,sosialisasi dan bimbingan teknis PNS Dinas pendidikan, pelaksanaan Bimtek Kepala 150 orang kepala sekolah tentang Penilaian Kinerja Guru ( PKG ). Manfaat Program ini yaitu Meningkatnya pengetahuan tentang ketentuan, peraturan dan perundangan yang terkait dengan bidang tugas aparatur., sehingga dalam menjalan tugas pokok berjalan dengan efektif,efesien dan akuntabel. Capaian Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur yaitu terjadinya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di tingkat provinsi dan nasional dengan kabupaten secara baik. Prestasi Yang Diperoleh Dari Hasil Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur YaituPeningkatan kualitas layanan dan/atau pekerjaa administarsi perkantoran, tata kelola keuangan dan aset terlaksana dengan baik dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. d) Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan Alokasi dana sebesar Rp.2, ,300,- dan terealisasi sebesar Rp. 1,997,419,113,- atau sebesar 99,70%. Program ini bertujuan untuk Pelatihan Tenaga Pendidik PAUD sebanyak 3 angkatan, memberikan intesif penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini kepada 240 orang pengelolah PAUD dan 480 orang Tenaga Pendidik PAUD dengan besaran Rp per orang per tahun untuk pengelolah dan Rp ,000 perorang pertahun untuk tenaga pendidik, IV-15

57 pengadaan Lomba Kreatifitas TK dan PAUD, Jambore Anak Usia Dini, Jambore Pendidik PAUD dan Hari Anak Nasional, Manfaat Program Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Terjadinya peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD, dan peningkatan motivasi dan kepedulian masyarakat akan pendidikan dan perkembangan anak usia pendidikan dini mengikutkan anak untuk mengikuti program pendidikan, sehingga bertambahnya lembaga dan peserta didik. Capaian Program Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Tingkat Propinsi Atau NasionaPeran serta pelaksanaan Jambore PAUDNI tkt provinsi pada bidang lomba Penampilan Tari juara II dan Jambore PTK PAUDNI tkt provinsi bidang lomba Pelaksanaan Pembelajaran PAUD.memperoleh juara II. Prestasi Yang Diperoleh Dari Hasil Program ini adalah APK Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Pesisir Selatan diperingkat 2 Provinsi Sumatera Barat. e) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Wajib Belajar Pendidikan dasar Sembilan Tahun dengan Alokasi dana sebesar Rp. 28,006,216,708,- dan terealisasi sebesar Rp. 27,140,053,330,- atau sebesar 96,91%. Program ini merupakan program nasional berupa penyelenggaran pendidikan sampai minimal sembilan tahun yang bertujuan untuk melaksanan pelayanan pendidikan dasar kepada masyarakat pesisir selatan. Komponen dasar yang diselenggarakan berupa penyelenggaraan Pendidikan tingkat SD dan tingkat SMP, serta perbaikan sarana dan prasarana jenjang SD dan SMP. Kegiatan nya diantaranya berupa Penyelanggaran Pendidikan Sekolah Dasar, Penyelenggaran Pendidikan Sekolah Menengh Pertama, Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Dasar,Pembangunan/Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama, Pengembangan Pusat Sumber Belajar di SMP 1 Sutera dan SD 26 Painan, Pembangunan Pagar Sekolah SD,N 32 Teluk Raya,SMP 2 Silaut dan SMPN 1 Lengayang,Rehab Ruang Kelas SMPN 4 Silaut, Pembangunan Gerbang dan Pemasangan Paving Blok SDN 04 Talaok, Pengecoran Lantai Halaman SDN 40 Pasar Lakitan, Operasional sarana mobilitas sekolah di daerah terpencil Pelaksanaan Akreditasi Sekolah, Pelatihan Penyusunan KurikulumPembangunan Ruang Kelas Baru SMP 7 Linggo Sari Baganti, SMPN 4 Sutera,SMPN 3 Silaut,SMPN 4 Silaut, SMPN 1 Lunang, SMPN 3 Pancung Soal, SMPN 3 Ranah Ampek Hulu dan SMPN 4 Airpura, Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar, Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Pertama, Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, pembiayaan perbaikan dan Operasional transportasi laut ( motor boat ) SMPN 6 Koto XI tarusan, biaya penilaian dan ujian akreditasi 25 sekolah SD se Kabupaten Pesisir Selatan, IV-16

58 penyediaan Penunjang Biaya Operasional Sekolah Kecil untuk SD dan SMP, menyelenggarakan lomba dan kreativitas siswa jenjang SD dan SMP,melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Dana BOS SD dan SMP dengan sasaran 382 SD dan 74 SMP se Kabupaten Pesisir Selatan, menyelenggarakan Pendidikan Sekolah Dasar berupa ujian UN, Pra UN dan UAS, menyelenggarakan pendidikan SMP berupa Ujian Akhir Sekolah Menengah Pertama ( UAS SMP ) dan try out, menyelenggarakan lomba dan kreativitas siswa jenjang SD, menyelenggarakan lomba siswa jenjang SMP berupa lomba pidato dan debat bahasa inggris bagi siswa SMP se kabupaten pesisir selatan, pengadaan Alat Peraga/Pratek sekolah serta untuk pengadaan Komputer dan perlengkapan media pembelajaran di Kabupaten Pesisir Selatan, pengadaan Alat Peraga/Pratek sekolah serta untuk pengadaan Komputer dan perlengkapan media pembelajaran di Kabupaten Pesisir SelatanManfaat dan dampak dari Progrm Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun adalah merupakan hasil dari pelaksanaan Rencana Kegiatan Anggaran Tahun 2015 yang memberikan arti sangat signifikan dalam kemajuan pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan, seiring dengan peningkatan daya saing secara global dalam mempersiapkan sumber daya manusia sedini mungkin. Pendidikan karakter begitu penting,dengan piloting pendidikan karakter pada SDN 21 Limau Sundai dan SMPN 1 Painan telah terjadi dampak yang dapat terlihat dalam keseharian dilingkungan sekolah pada aktifitas sopan santun, saling menghargai, bersosial kerjasama, disiplin belajar, beribadah, berakhlak, bersiap, mencintai tanah air dalam belah negara dan lainnya hal ini menngimbas dirumah serta dimasyarakat. Capaian Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yaitu Terjadinya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di tingkat provinsi dan nasional dengan kabupaten secara baik, dengan capaian seperti akreditasi sekolah SD telah terakreditasi 326 dari 384 ketercapaian 85%, SMP 90 % terakreditasi, sebanyak 67 sekolah dan SMA 100% terakreditasi dan SMK sebahagian program studi belum terakreditasi. Prestasi menyelenggarakan lomba SLB pada Bidang Non Akademik O2SN pada cabang kursi roda tahun 2015, baru peringkat 1 sumbar dan tingkat naional pada posisi 10 besar. Prestasi dalam menyelenggarakan Pendidikan Sekolah Dasar tahun 2015 berupa Ujian Sekolah (US) jenjang SD tingkat Sumatera Barat peringkat 12 (dua belas) dan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Ujian Naional (UN) jenjang SMP tingkat Sumatera Barat mencapai peringkat 6 (enam). IV-17

59 f) Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Menengah dengan Alokasi dana sebesar Rp. 26,236,975,798,- dan terealisasi sebesar Rp. 25,389,666,825,- atau sebesar 96,77%.Program ini bertujuan untuk melaksanakan implementasi wajib belajar 12 tahun di kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Gubernur Sumatera Barat pada bulan Juni tahun Kegiatan yang termasuk Program Pendidikan Menengah berupa, Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Atas dan Kejuruan, Operasional SMA 3 Painan,Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA 1 Silaut, SMAN 2 Sutera,SMAN 3 Painan, SMAN 1 Bayang,SMAN 1 Ranah Pesisir, SMAN 1 Lunang,SMAN 1 Basa Ampek Balai dan SMAN 2 Batang Kapas, Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas, Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung dan Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan, Pengadaan 2 unit Sumber Belajar : 1. SMAN 1 Bayang Koto Berapak, 2. SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan Barung-Barung Belantai dan SMP Negeri 1 Bayang Koto Berapak,Pembangunan Pagar SMAN 1 Silaut, Rehab Lapangan Tenis SMKN 1 Ranah Pesisir,Pengadaan Peralatan Perakitan Komputer untuk Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 1 Painan,Pengadaan Sarana Penunjang Gedung Praktek Perhotelan SMKN 1 Painan, Pembuatan Mobiler Siswa SMKN 1 Painan, Bantuan Operasional Sekolah SMA,SMK dan MAS,Lomba Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Atas /Kejuruan, memberikan bantuan operasional sekolah untuk tingkat SMA/SMK dengan sasaran 23 SMA dan 16 SMK se Kabupaten Pesisir Selatan, pembiayaan lomba bagi siswa SMA/SMK, pelaksanaan UAS dan try out SMA dan SMK se Kab.Pesisir Selatan, membiayai Operasional Program SMA Negeri 3 Painan sejak tahun 2013, memberikan beasiswa SD/SMP/SMA/SMK yang kurang mampu, sasarannya adalah sebanyak siswa SMA/SMK sekabupaten Pesisir Selatan. Manfaat Program ini adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara usia tahun dapat mengenyam pendidikan menengah yang bermutu mencakup SMA dan SMK. Dengan penyelenggaraan pendidikan menengah diharapkan kompetensi dan kualitas masyarakat akan semakin baik dan kualitas keluarga juga akan semakin meningkat dan input mahasiswa masuk perguruan tinggi akan semakin meningkat. Capaian Program Pendidikan MenengahDengan yaitu Terjadinya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di tingkat provinsi dan nasional dengan kabupaten secara baik,prestasi yang diperoleh dan Hasil Program, lomba tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan adalah : Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK Sumatera Barat, Cabang Naautica, juara 1, dan pada Lomba Debat Bahasa Indonesia pada tingkat Provinsi Sumbar mendapatkan juara 2. IV-18

60 Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Atas/KejuruanUjian Nasional TP. 2013/2014 untuk SMA dengan peringkat 5 maka untuk TP 2014/2015 hasil UN SMA IPA peringkat 1 dan SMA IPS peringkat 2 Sementara untuk SMK masih 6 di Sumatera Barat. Untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri untuk tahun 2014 sejumlah 883 orang dan tahun 2015 sebanyak 1.233termasuk 120 orang diantaranya di Akademi Komunitas Pesisir Selatan. g) Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Non Formal dengan Alokasi dana sebesar Rp. 814,268,756,- dan terealisasi sebesar Rp. 809,306,524,- atau sebesar 99,39%. Program ini merupakan Pelaksanaan pendidikan di luar Sekolah baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah maupun oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, yangbertujuan untuk melayani dan memberikan pendidikan Non Formal dan informal kepada Masyarakat untuk meningkatkan Angka Melek Huruf dan rata-rata lama sekolah yang merupakan dua dari empat indikator Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ). Adapun Kegiatan nya berupamenyelenggarakan Paket B setara SLTP dengan sasaran 6 kelompok PKBM yang terdiri dari 120 orang siswa, menyelenggarakan Paket C setara SMU dengan sasaran 6 kelompok belajar dengan peserta 120 orang, Pemberdayaan Tenaga Pendidik Non Formal mengadakan Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional, dengan sasaran 30 orang tutor KF Di Kab.Pesisir Selatan, penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional di kabupaten Pesisir Selatan guna penuntasan buta aksara latin. Sararan kegiatan ini sebanyak orang buta aksara, biaya operasional pengiriman kontingen dan pembuatan Stand Pesisir Selatan pada kegiatan Lomba Hari Aksara Internasional tingkat Sumatera Barat Peningkatan Kualitas Pengelolaan LKP/PKBM, dan Pelaksanaan Kegiatan Menyekolahkan kembali Anak Putus Sekolah sebanyak 60 orang dari Jenjang SMP dan SMA/SMK. Adapun Prestasi Program ini berupa meningkatnya Angka melek huruf dari 97,41 % di tahun 2014 menjadi 98,12 % ditahun h) Program Pendidikan Luar Biasa Program Pendidikan Luar Biasa dengan Alokasi dana sebesar Rp.131,327,500,- dan terealisasi sebesar Rp.123,668,500,-atau sebesar 94,17%, dengan capaian fisik sebesar 100 %.Program ini merupakan kegiatan penyelenggaran pendidikan untuk siswa berkebutuhan Khusus sehinggah setara dengan Pendidikan formal lainnya. Pada tahun 2015 kegiatannya hanya satu yaitu berupa kegiatan lomba bagi Sekolah LB ditingkat kabupaten dan tingkat Propinsi. Capaian Program Pendidikan Luar Biasa yaitu menyelenggarakan lomba dan kreativitas siswa jenjang SLB baik (SDLB atau SMPLB dan IV-19

61 SMALB) terkait Olimpiade Akademik ( OSN, MIPA,) maupun Bidang Non Akademik (O2SN, FLS2N) tahun 2014 baru 80%, karena ada lomba yang tidak dapat diikuti dan anggaran belum tersedia i) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Alokasi dana sebesar Rp.1,410,341,580- dan terealisasi sebesar Rp. 1,319,236,050,-atau sebesar 93,54%..Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kompetensi dan memberikan reward bagi tenaga pendidik ( guru,kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ). Program ini bermanfaat untuk Penguatan terhadap kompetensi pengawas SD, dan SMP/SM yang akan memberikan layanan pembinaan terhadap sekolah binaan baik akademik atau manajerial terhadap guru dan kepala sekolah. Prestasi Yang Diperoleh Dari Hasil Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan baik rekrutmen calon pengawas atau calon kepala sekolah, serta pelatihan guru mata pelajaran matematika dan bintek pengawas SD, SMP/SM memberikan kontribui terhadap hail lulusan peserta didik contoh tahun 2015 hasil UN SMA peringkat 1 sumbar dan hasil UN SMP peringkat 6 Sumatera Barat dari 19 Kabupaten /Kota. Kegiatan Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi, 31 (tiga pulih satu) orang guru telah mendapatkan Nomer Unik Kepala Sekolah (NUKS) dan 365 orang telah dinyatakan layak seleksi akdemik yang akan mengikuti dikalat calon kepala sekolah yang dilaksanakan oleh lembaga tingkat nasional. j) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikandengan Alokasi dana sebesar Rp. 874,594,400,- dan terealisasi sebesar Rp. 753,481,187,-atau sebesar 86,15%.Program ini bertujuan untukmenciptakan manajemen Layanan pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mewujudkan ketersediaan,keterjangkauan,kualitas,kesetaraan dan kepastian layanan Pendidikan Sesuai Rencana Strategis Dinas Pendidikan tahun Adapun kegiatannya berupa Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan dengan adanya website resmi Dinas pendidikan, Pelaksanaan Sosialisasi pengumpulan Data Pokok Pendidikan terhadap 515 orang Operator Pendataan jenjang SD,SMP,SMA/SMK dan UPTD se Kabupaten Pesisir Selatan, Seleksi calon Mahasiswa AK, Pelatihan calon PTK Akademi, pengadaan sarana pendukung belajar dan pemberian bantuan transportasi dosen dan 120 mahasiswa Akademi Komunitas. Manfaat Program ini diterapkannya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,Operasinal dan pelayanan dapodik dengan sistim TIK, tersedianya informasi program melalui web disdik pessel.monitoring, IV-20

62 Evaluasi dan Pelaporan.Sosialisasi dan Updating Data Pokok Pendidikan ( Dapodik ). Penyelenggaraan Akademi Komunitas. Capaian Program Manajemen Pelayanan Pendidikandapat terlaksana secara baik serta bersinergi dengan tingkat provinsi dan nasional. Ketercapaian pelaksanaan program dan kegiatan baik fisik maupun non fisik sesuai dengan target yang direncanakan 2. Badan Kepegawaian Daerah Badan Kepegawaian daerah dengan Pagu dana sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp atau sekitar 95,40 % yang Terdiri dari 1 Program dan 3 Kegiatan: a) Program Pendidikan Kedinasan Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- atau 97,05%, yang terdiri dari 3 (tiga) Kegiatan 1).Kegiatan Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme 2).Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi CPNS Daerah 3).Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan PIM Tk. IV. Program Pendidikan kedinasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan agar PNS dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan instansi, dengan terkirimnya PNS untuk PIM Tk. II : 5 orang, PIM Tk. III : 7 orang, LPJ Gol. III (Kategori I) : 13 orang.pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi 500 orang CPNS (Formasi K.II : 463 orang dan formasi umum : 37 orang) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan guna meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta terwujudnya PNS yang mempunyai kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan. aparatur/ PNS yang terampil dan professional sejumlah 30 orang. 3. Sekretariat Daerah Sekretariat daerah dengan Pagu dana sebesar Rp teralisasi sebesar Rp atau sekitar % yang terdiri dari 2 program dan 2 Kegiatan: a) Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Pendidik Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Pendidikdianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- ( 99,74% ).bertujuan untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik khususnya pendidikan Al-Qu an, peningkatan kemampuan guru pengajar TPA/TPSA melalui sosialisasi terhadap perwakilan guru-gutu TPA/TPSA masing-masing kecamatansehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar Al-Qur an dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan murid TPA/TPSA dalam tulis baca dan mengamalkan Al-Qur an.disamping itu melalui kegiatan ini Pemerintah Daerah memberikan insentif kepada IV-21

63 orang guru TPA/TPSA yang tersebar pada masing-masing nagari sebagai motivasi dalam menjalankan proses belajar mengajar tulis baca Al-Qur an, pembinaan terhadap guru TPA/TPSA dan sertifikasi keahlian bagi guru-guru TPA/TPSA sebanyak 65 orang guru tiap tahun. Sampai tahun 2015 guru-guru yang telah di sertifikasi adalah sebanyak 455 orang guru TPA/TPSA. b) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program manajemen pelayanan pendidikan dianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- atau 73,22%.bertujuanuntuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan UKS di sekolah sekolah, yang akan mewakili Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengikuti perlombaan UKS tingkat Propinsi Sumatera Barat, dengan rincian sebagai berikut : Tingkat Taman Kanak-kanak, TK Pembina Kec. Linggo Sari Baganti Tingkat Sekolah Dasar, SD. Negeri 30 Koto Baru Bayang Tingkat SLTP, SLTP 1 Kecamatan Batang Kapas Tingkat SLTA, SLTA 1 KEcamatan Batang Kapas C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan a) Belum optimalnya bantuan bagi PNS untuk Tugas Belajar, Ikatan Dinas serta Izin Belajar dikarenakan mereka tidak melapor/ memberi tahu setelah menyelesaikan pendidikan untuk mengajukan permintaan bantuan, hal ini mempengaruhi dalam mencapai target kinerja dari kegiatan pemberian bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas. b) Untuk Seleksi Administrasi Pendidikan Kedinasan dikarenakan pendaftaran masuk sekolah kedinasan (IPDN dan STTD) dilaksanakan oleh pemerintah pusat secara online sehingga berdampak pada pelaksanaan kegiatan Seleksi Administrasi Pendidikan Kedinasan dalam mencapai target kinerjanya 2. Solusi a) Menghimbau kepada PNS yang sedang tugas belajar dan izin belajar untuk mau mengurus permintaan bantuan serta melapor setelah menyelesaikan pendidikan. b) Mengevaluasi kembali target-target pencapaian, serta melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pihak terkait baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. IV-22

64 2. URUSAN KESEHATAN A. KONDISI UMUM Kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah yang diselenggarakan untuk memenuhi hak setiap warga negara Indonesia yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan Hal ini ditegaskan dalam amanat Undang-Undang Dasar1945 pasal 28 H ayat (1) yang berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Melalui pembangunan urusan kesehatan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus berupaya agar kesehatan dapat dinikmati secara merata oleh semua warga masyarakat. Pembangunan kesehatan ini memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas SDM Urusan kesehatan menjadi prioritas pembangunan daerah seperti yang tercantum dalam RPJMD dengan sasaran yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Melihat pencapaian hasil pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan serta memperhatikan isu-isu strategis pembangunan daerah, maka capaian prioritas indeks pembangunan kesehatan (HDI) Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut : Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) Peningkatan derajatkesehatan ditandai dengan Angka Harapan Hidup, dimana Umur Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 adalah 68,9 tahun.usia harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan status kesehatan masyarakat yang mengalami peningkatan dari 68,4 tahun Adapun target MDG s yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 69,8 tahun. Dibandingkan dengan UHH Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 ini telah mencapai 70,02 tahun dan UHH tingkat nasional tahun 2015 yaitu 70,01 tahun Adapun perkembangan capaian UHH di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. IV-23

65 Pusat Propinsi Pessel Sumber : Dinas Kesehatan, tahun 2015 Gambar 4.4. Cakupan Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan dengan Propinsi dan Pusat Periode Tahun Peningkatan indikator Usia harapan Hidup (UHH) dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (HDI) tidak terlepas dari faktorfaktor yang mempengaruhi keberlangsungan peningkatan UHH yaitu: 1. Menurunnya jumlah kematian ibu maternal (AKI) per kelahiran hidup; 2. Menurunnya jumlah kematian bayi (AKI) per kelahiran hidup; 3. Menurunnya prevalensi bayi baru lahir rendah (BBLR) 4. Menurunnya kasus gizi kurang balita dengan Tinggi Badan (TB) pendek; 5. Meningkatnya persalinan oleh tenaga kesehatan; 6. Meningkatnya capaian imunisasi dasar lengkap bayi; 7. Meningkatnya kondisi sanitasi dasar masyarakat termasuk peningkatan penyediaan sumber air bersih; 8. Meningkatnya ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)masyarakat; 9. Menurunnya kasus Malaria, DBD, ISPA; 10. Meningkatnya penemuan kasus TB paru (Suspect TB Paru); 11. Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut melalui sarana pelayanan kesehatan dan Posyandu Lansia; 12. Menurunnya konsumsi rokok bagi usia produktif. IV-24

66 Penurunan Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB ) Upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2015 telah berhasil menurunkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia harapan hidup. Selama tahun 2015 tidak terjadi perubahan jumlah kematian bayi, walaupun angkanya meningkat dari 40 orang pada tahun 2014 menjadi 42 orang pada tahun 2015, karena diimbangi terjadinya peningkatan angka kelahiran. Sementara itu jumlah kematian ibu maternal terjadi penurunan dari 6 pada tahun 2014 menjadi 5 pada tahun Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2015 adalah 55,2/ dari target 108/ KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH. Kondisi atau cakupan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi selama tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.6 Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Kabupaten Pesisir Selatan tahun No. Indikator Cakupan Jumlah Kematian Ibu (Org) AKI/ KH ,5 55,2 3. Jumlah Kematian Bayi (Org) AKB/1.000 KH ,6 4,6 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015 terjadi trend perkembangan penurunan jumlah kematian ibu maternal (AKI) dan jumlah kematian bayi (AKB) di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berarti pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan usaha kesehatan ibu dan program pendamping telah mampu menurunkan AKI dan AKB, sehingga untuk pencapaian target MDG s tahun 2015 Kabupaten Pesisir Selatan yaitu untuk indikator AKI yaitu 23/ KH dan AKB 9/1.000 KH sudah tercapai, dan tinggal mempertahankan dan kalau perlu meningkatkan upaya pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi. IV-25

67 Penurunan Balita Kekurangan Gizi Selama tahun 2015 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 6,6 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 15 orang balita gizi buruk mendapat perawatan. Sebagai salah satu indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015 ini terjadi penurunan kasus kekurangan gizi pada balita seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi di Kabupaten Pesisir Selatan tahun Cakupan No. Indikator Balita Kurang Gizi (%) 11,7 10,4 8,3 8,9 6,6 2. Balita Gizi Buruk dapat perawatan (%) Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas, maka selama tahun , maka kasus balita dengan kekurangan gizi telah mengalami penurunan, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kasus kurang gizi pada balita dapat di turunkan, sehingga untuk target tahun 2015 target tersebut akan tercapai. Penurunan Prevalensi Kasus Penyakit Menular dan Peningkatan Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Masyarakat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya serta peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun , maka pelaksanaan program dan kegiatan telah dapat mencapai target, meskipun adapula yang belum mencapai target. Adapun perkembangan keberhasilan pelaksanaan program ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. IV-26

68 NO Tabel 4.8 Perkembangan Penurunan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan serta Sanitasi Dasar Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan tahun INDIKATOR KINERJA REALISASI Succes rate TB Paru ,04 96,4 2. Succes rate Malaria Succes rate DBD 99,8 98,3 99,7 99, Succes rate Diare ,3 99,7 99, Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian program dan kegiatan pencegahan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta sanitasi dasar masyarakat telah mampu menurunkan prevalensi beberapa penyakit menular seperti DBD, Malaria, Diare, ISPA, TB Paru, Difteri, dsb walaupun secara target masih ada yang perlu ditingkatkan untuk tahun yang akan datang. Disamping itu pelaksanaan program pemberian obat Filariasis (kaki gajah) selama tahun ini telah berhasil menurunkan kasus penyakit kaki gajah (Filariasis +) menjadi 21 kasus selama tahun Sementara itu untuk kasus DBD di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 turun menjadi247 kasus, Kusta dengan 9 kasus, kasus gigitan hewan rabies menjadi 228 kasus dan kasus BTA (+) TB Paru sebanyak 573 penderita dimana sebanyak 57 kasus adalah penderita TB Paru anak-anak. IV-27

69 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. 1. URUSAN KESEHATAN Tabel 4.9 Urusan Kesehatan ANGGARAN REALISASI % 201,884,315,402 98,175,422, A. DINAS KESEHATAN 44,392,471,848 30,731,223, I. PROG. PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1,874,166,800 1,602,837, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 170,340, ,765, Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan 497,718, ,072, Dinas/Operasional 3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 114,209,200 90,285, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 195,000, ,000, Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 13,900,000 13,800, Penyediaan Alat Tulis Kantor 76,434,400 76,410, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 63,488,200 63,320, Peny. Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 28,084,000 25,122, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 81,055,000 65,668, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 13,600,000 12,750, Penyediaan Makanan dan Minuman 149,113, ,778, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 106,280,000 85,150, Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 11,820,000 11,820, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 166,950, ,550, Penunjang Operasional Perencanaan dan Pelaporan 105,416,000 88,864, Pembinaan dan Pengelolaan Aset 80,759,000 69,479, II. PROG. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 38,000,000 37,942, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 38,000,000 37,942, III. PROG. PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 50,000,000 49,261, Pendidikan dan Pelatihan Formal 50,000,000 49,261, IV. PROG. OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN 2,122,903,000 1,671,677, URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM/KEGIATAN Pengadaan Obat & Perbekalan Kesehatan (DAK dan Pendamping) 1,754,159,000 1,514,071, Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan 348,623, ,550, Penunjang DAK 20,121,000 BELANJA (Rp) 16,055, IV-28

70 V. PROG. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 897,268, ,489, Pemeliharaan Dan Pemulihan Kesehatan 176,143, ,194, Peningkatan Kesehatan Masyarakat 721,124, ,294, VI. PROG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 49,224,100 44,953, Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan 49,224,100 44,953, Berbahaya PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN VII. MASYARAKAT 1,876,121,000 1,744,962, Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat (DAK Pajak Rokok TA. 2015) 175,811, ,405, Usaha Kesehatan Institusi dan Peran Serta Masyarakat 1,547,910,000 1,529,222, Pembinaan dan Pembentukkan Nagari Siaga 73,968,500 27,996, Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten 78,431,000 58,338, VIII. PROG PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 329,139, ,849, Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin 118,500, ,035, Pemantauan Status Gizi Masyarakat 107,985, ,322, Pembinaan dan Monitoring Program Gizi Masyarakat 102,654,500 56,492, IX. PROG PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT 798,578, ,383, Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 120,077,800 81,398, Pendamping PAMSIMAS 41,298,000 24,763, Penunjang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) 316,441, ,494, Pengelolaan Dan Pengembangan Pemeriksaan Sanitasi Dasar Masyarakat 139,702, ,034, Pelaksanaan Forum Kecamatan dan Kabupaten Sehat 181,060, ,692, X. PROG PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR 1,012,934, ,693, Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk 218,726,000 88,106, Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 212,372, ,785, Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik 142,001,500 94,296, Peningkatan Imunisasi 322,599, ,227, Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penanggulangan Wabah 43,343,000 39,465, Pemantauan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana/KLB 73,892,000 59,813, XI. PROG STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN 281,176, ,689, Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Kesehatan 126,150,000 73,503, Pembinaan Dan Evaluasi Monitoring DR/DRG/BIDAN PTT 59,352,000 47,664, Upaya Peningkatan Kinerja Petugas Dan Institusi Kesehatan 39,424,000 33,731, Pengelolaan Dan Pembinaan Tenaga Fungsional 56,250,500 40,790, IV-29

71 XII. PROG PENGADAAN,PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA 6,613,687,000 6,073,287, DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA 1. Pengadaan Puskesmas Keliling 1,050,000, ,670, Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK dan Pendamping) 3. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas 4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya (Penunjang DAK) 5. Pembangunan Poskesri Silaut Luar (DBH Pajak Rokok TA.2015) 3,085,472,000 2,834,801, ,743,143,000 1,643,199, ,072, ,838, ,000, ,779, XIII. PROG KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN 27,734,442,448 16,480,082, Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 5,244,177,459 4,816,012, Pelayanan Gratis di Puskesmas dan Jaringannya 737,970, ,555, Pelayanan Kesehatan (Kapasitas) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas 18,999,296,489 10,223,374, Pelayanan Kesehatan (Non Kapitasi) JKN di Puskesmas 2,752,998,500 1,038,139, XIV. PROG PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA 50,200,000 31,773, Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan 50,200,000 31,773, XV. PROG PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN & ANAK 537,809, ,824, Usaha Kesehatan Ibu dan Anak 537,809, ,824, XIV. PROG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 126,820, ,516, Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) (DBH Pajak Rokok TA. 2015) 83,856,000 72,764, Pemantauan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Matra 42,964,800 38,752, B. RSUD M.ZEIN 57,391,956,554 50,320,514, I. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 202,250, ,083, Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 202,250, ,083, II. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 150,000,000 87,997, Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 150,000,000 87,997, Program Pengadaan Peningkatan sarana dan prasarana rumah III. sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru paru/rumah sakit 9,837,213,570 7,588,578, Pengadaan Pengembangan alat alat kesehatan Rumah Sakit ( sisa DAK 2014) 308,739, ,093, Pengadaan Alat Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan ( CHT ) 205,696, ,569, Pengadaan alat kesehatan ( DBH Pajak Rokok Tahun 2015) 4,002,710,000 3,937,245, Pengadaan Pengembangan Alat Kesehatan sisa DAK 2014 ( 4 1,979,000 1,979, Penunjang) 5 Pengadaan Alat Kesehatan ( DAK dan Pendamping 2,273,557,000 1,862,089, Pengadaan Alat Kesehatan ( Penunjang DAK) 18,792,550 17,155, Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Relokasi RS ( PIP) 3,000,000,000 1,244,371, Pengadaan Alat Kesehatan ( Penunjang PIP) 25,739,500 13,074, IV-30

72 IV. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 2,684,403,803 2,684,403, Kemitraan Asuransi Penyediaan Jasa Pelaynan BPJS 2,684,403,803 2,684,403, V. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 44,518,089,181 39,757,451, Penyediaan Kebutuhan Pelayanan BLUD 44,518,089,181 39,757,451, C. DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMAN 100,099,887,000 17,123,684, I. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah 100,099,887,000 17,123,684, Manajemen Konstruksi RSUD Baru 1,077,193, ,836, Operasional Pemb. RSUD Painan 1,797,434,500 1,698,760, Pembangunan Relokasi RSUD M. Zein Painan 96,000,000,000 14,126,835, Penyusunan Master Plan dan Perencanaan teknis RSUD baru 385,800,000 2,678, Pembuatan Amdal RSUD Baru 642,468, ,193, Pemotongan Tanah Lahan RSUD baru Lanjutan 146,990, ,840, Pembuatan Animasi RSUD Baru 50,000,000 46,540, Urusan Kesehatan dilaksanakanoleh 3 (tiga) SKPD, Dinas Kesehatan, RSUD M.Zein Painan, dan Dinas Prasjaltarkim dengan 22 Program dan 148 Kegiatan. Alokasi dana untuk Urusan Kesehatan sebesar Rp Terealisasi sebesar Rp ,- atau sekitar %. 1. DINAS KESEHATAN Dinas Kesehatan dengan Pagu dana sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp ,- atau sekitar % yang terdiri dari 16 Program dan 59 Kegiatan: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini dianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasinya Rp ,- atau 85,52 %. Program pelayanan administrasi perkantoran berisikan 16 kegiatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 89,96%. Manfaat dari program Pelayanan Aministrasi perkantoran yaitu mempercepat kelancaran administrasi dan pelayanan kantor di Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk rehabilitasi gedung kantor Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 99,85%. Adapun realisasi kinerja (fisiknya) yaitu 100 %, dengan terlaksananya Pemeliharaan 1 unit gedung Forum Kabupaten Sehat di Salido, Pemasangan air PDAM di Puskesmas Surantih dan Asam Kumbang. IV-31

73 c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini bertujuan untukpengembangan Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan melalui keikutsertaan pelatihan-pelatihan (Diklat) yang diadakan oleh instansi vertikal ataupun instansi/unit kerja lain yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.Alokasi anggaran program ini adalah Rp ,-dan realisasi anggarannya yaitu Rp ,- atau 98,52 %. Hasil/keluaran kegiatan ini(realisasi fisik) 100% yaitu dengan terlaksananya pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 4 orang; Bimbingan Teknis Keuangan ke Jokyakarta sebanyak 2 orang; dan Bimbingan Teknis ASN ke Jakarta sebanyak 1 Orang. d) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan pelayanan kesehatan dasar (PKD) masyarakat di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) serta meningkatkan pemerataan dan ketersediaan obat-obatan pada masyarakat. Program ini mempunyai alokasi anggaran Rp ,- yang bersumber dari DAK ditambah dengan APBD Kabupaten Pesisir Selatan (DAK dan Pendamping) dengan realisasi keuangannya yaitu Rp ,- atau 78,74 %.Adapun realisasi fisik atau kinerja program ini adalah 88,99% dengan perincian Pembelian 1 paket obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) sebanyak 76 item obat; 1 paket (19 item) bahan labor; Blanko LPLPO 36 buah, Blanko Peresepan 36 buah; Blanko Kartu Stok Gudang 1000 lembar; Kwitansi NCR 2 buah; Cetak spanduk 4 meter dan pertemuan petugas program 1 kali setahun yang diikuti oleh 18 orang. e) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat.Alokasi anggaran program ini adalah Rp ,-dengan realisasi keuangannya sebesar Rp ,- atau 92,67 %. Adapun realisasi fisik/kinerjanya adalah 97,32% dengan perincian terlaksananya Pelayanan kesehatan masyarakat oleh dokter spesialis melalui kunjungan dokter spesialis ke puskesmas pada 18 Puskesmas;Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Yankesmas (Usaha Kesehatan Sekolah UKS/UKGS, Yankes Indra, Perkesmas, Kesehatan Jiwa dan Olahraga) pada 18 Puskesmas; dan Study Banding program upaya kesehatan masyarakat ke Dinas Kesehatan Sijunjung. Adapun realisasi fisik untuk kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat berupa terlaksananya pelayanan kesehatan pada individu dan masyarakat (Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD) pada 18 Puskesmas; IV-32

74 terlaksananya pelayanan kesehatan pada masyarakat pada iven-iven daerah (Upacara, Posko Kesehatan Carocok, Piket/P3K Lebaran, Natal dsb) Yankes Perkesmas Kelompok Risti Yankes Rawat Inap yang diberikan asuhan Yankes Jiwa Target 2015 Realisasi 2015 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.5 Cakupan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Berdasarkan gambar diatas, cakupan program prioritas upaya kesehatan masyarakat hanya 1 (satu) indikator yang mencapai target yaitu pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap di Puskesmas yang diberikan asuhan keperawatan. Indikator cakupan rata-rata kunjungan masyarakat (pasien) yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Poskesri dan Pustu di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 (Visite Rate/VR) dibandingkan target 85 % adalah 86,4 % yang berarti melebihi target yang ditetapkan. Cakupan VR tahun 2015 ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 dan 2014, sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini. IV-33

75 Target : 2, Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.6 Tingkat Perkembangan Visite Rate (VR) Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan tahun f) Program Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman dari bahaya dan resiko keracunan serta peredaran dan pemakaian obat dan bahan yang berbahaya baik di pasarpasar tradisional maupun toko-toko makanan dan minuman termasuk produksi makanan dan minuman hasil industri rumah tangga (IRT-P) di 15 kecamatan dengan alokasi anggaran Rp ,-dan realisasinya Rp ,- atau 91,32%, realisasi fisik kegiatan 92 %.Hasil/keluaran dari program ini adalah kegiatan ini adalah terlaksanannya pemantauan dan pengawasan makanan dan minuman terhadap IRT, Toko Obat dan Apotik di Kabupaten Pesisir Selatan 2 kali setahun; Pengambilan dan pemeriksaan 21 sampel bahan makanan;dan terlaksananya pertemuan petugas program 1 kali setahun yang diikuti sebanyak 42 orang. Tabel 4.10 Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman di Kabupaten Pesisir Selatan Periode Tahun 2015 No. Jenis Sampel Jumlah Hasil Hasil Sampel (+) (-) 1. Sampel Boraks Sampel Formalin Sampel Rhodamin Sampel Pemanis Siklamat Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 IV-34

76 g) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kader posyandu dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli kesehatan serta penyediaan data dan informasi kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini Rp ,- dengan realisasinya anggaran (keuangan) adalah Rp ,- atau 93,01%. dengan realisasi fisik 83,08 %. Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan, yaitu Program ini terdiri dari 4 Kegiatan. Kegiatan pertama yaitu Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan hasil/keluaran dari kegiatan tersebut Tersedianya bahan dan media promosi dan informasi kesehatan yaitu 10 Banner Penyuluhan; 150 M baliho; Pameran sebanyak 2 kali; lembar leflet kesehatan; 800 lembar poster kesehatan; lembar stiker; 156 M spanduk kesehatan; dan pertemuan program yang diikuti oleh 30 orang petugas UKI PSM. Kegiatan kedua yaitu Usaha Kesehatan Institusi dan Peran Serta Masyarakat dengan hasil/keluaran Pembuatan Spanduk sebanyak 24 meter dan Pertemuan Petugas UKI dan PSM sebanyak 36 orang. Kegiatan ketiga yaitu Pembinaan dan Pembentukkan Nagari Siaga dengan hasil/keluaran berupa Cetak Spanduk sebanyak 81 meter. Kegiatan yang keempat yaitu Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten dengan keluaran berupatersedianya data dan informasi kesehatan daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam Profil Kesehatan Tahun 2015 sebanyak 25 buku dan tersedianya jaringan SIKDA melalui speedy internet selama 12. Berdasarkan uraian capaian kinerja 4 (empat) kegiatan pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, maka secara program realisasi atau capaian kinerjanya adalah 97,47 % Desa Siaga Aktif Posyandu Mandiri Target Realisasi Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.7 Cakupan Desa Siaga Aktif dan Posyandu Mandiri Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 IV-35

77 h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat. Alokasi anggaran program ini adalah Rp ,- dengan realisasi anggarannya adalah Rp atau 81,99%. Adapun realisasi fisik (kinerja) pelaksana program ini adalah 96,09%. Program ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin dengan hasil/keluaranpemberian Makanan Tambahan dan Vitamin pada 50 orang Balita dengan kasus gizi buruk dan 30 orang kasus ibu hamil KEK. Kegiatan kedua yaitu Pemantauan Status Gizi pada 5243 orang sampel Balita. Kegiatan ketigapembinaan dan Monitoring Program Gizi Masyarakat dengan hasil berupa terlaksanannya Monitoring Evaluasi pada 18 Puskesmas; Pertemuan Monitoring dan Evaluasi sebanyak 1 kali; dan, Pertemuan Pemantauan Status Gizi (PSG) sebanyak 1 kali Target 2015 Realisasi 2015 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.8 Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Berdasarkan gambar diatas, selama tahun 2015 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 6,6 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 15 orang balita gizi buruk mendapat perawatan, Balita yang mendapatkan kapsul IV-36

78 Vitamin A pada bulan Februari dan Agustus 2015 mencapai 99 % dan melampaui target 90 % serta. Namun untuk cakupan Fe3 ibu hamil masih dibawah target yaitu 89,1 % serta yang ASI ekslusif yang masih 84,2 % dibawah target 85 %. Hal ini sulit dicapai karena banyak ibu yang menyusui bekerja di luar rumah (PNS dan karyawan) sehingga peningkatan cakupan ASI ekslusif tidak optimal. Adapun realisasi fisik (kinerja) pelaksana program ini adalah 92,85 %, dengan uraiannya adalah : 1) Tersedianya pemberian makanan tambahan dan vitamin pada 50 orang balita dengan kasus gizi buruk dan 30 orang kasus ibu hamil KEK dan Anemia di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 15 orang kasus balita gizi buruk atau 100 %; 2) Terlaksananya validasi kasus gizi buruk dan kurang terhadap 15 kecamatan dan 182 nagari serta 203 SD atau 99,76 %; 3) Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi pada 18 Puskesmas melalui pertemuan dan bimbingan tekhnis ke Puskesmas dengan capaian kinerja 96,09 %. i) Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan menular akibat buruknya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat dengan alokasi anggaran selama tahun 2015 adalah Rp ,- dengan capaian realisasi anggarannya Rp ,- atau 74,61. Program ini terdiri dari 5 kegiatan, adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 75,98% dengan rinciannya:kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat dengan hasil Terlaksananya pembinaan dan pemeriksaan sanitasi dasar termasuk Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah makan, dan restoran dan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di 18 Puskesmas. Kegiatan Pendamping PAMSIMAS dengan hasil terlaksananya pengawasan Pamsimas di 5 wilayah Puskesmas dan pemantauan lokasi PaskaPamsimas di 18 Puskesmas danterlaksananya Survey Study EHRA di 18 Puskesmas. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Pemeriksaan Sanitasi Dasar dengan hasil Terlaksananya kegiatan dan pertemuan pengelolaan depot air minum dan petugas Asosiasi Depot dan Terlaksananya pengawasan Depot Air Minum (DAM) dan Program Sanitas Dasar Masyarakat di 18 Puskesmas dan 230 DAM; dan Kegiatan Pelaksanaan Forum Kecamatan dan Kabupaten Sehat dengan hasil terbinanya 9 Forum Kecamatan Sehat di Kabupaten Pesisir Selatan. IV-37

79 Akses Air Minum Akses Jamban Rumah Sehat TTU sehat TPM sehat Target Realisasi Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.9 Cakupan Program pengembangan Lingkungan Sehat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 97,19 % dengan rinciannya: 1) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sanitasi dasar termasuk Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah makan, dan restoran serta monitoring dan evaluasi program penyehatan lingkungan pada 18 Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %; 2) Terlaksananya kegiatan pendamping program PAMSIMAS di 15 kecamatan sebanyak 10 lokasi dengan capaian kinerjanya 100 %. 3) Terlaksananya laksananya pembinaan dan monitoring evaluasi serta pemantauan kegiatan PPSP di 15 kecamatan dengan capaian kinerjanya 100 %. 4) Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium untuk bahan pemeriksaan kualitas air minum yaitu terlaksananya pemeriksaan kualitas air minum pada depot DAM sebanyak 250 sampe, reagen bakteriologis 437 dan kimia sebanyak 115 dan 200 srtfikat Depot Laik Sehat, serta terlaksananya pertemuan dan sosialisasi Permenkes RI Nomor 376 dan 492 tentang pentingnya kualitas air bagi masyarakat pada 15 kecamatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %, 5) Terlaksananya pemeriksaan laboratorium sampel Depot Air Minum Isi Ulang (DAM) di 15 kecamatan yang terlaksana selama tahun 2015 dengan hasilnya yaitu : IV-38

80 Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Sampel Depot DAM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Jumlah Sampel Depot No. Jumlah Diperiksa Memiliki % Depot DAM Pemeriksaan Pemeriksaan Sertfikat Bakteriologis Kimia laik Sehat % Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Terbentuknya 1 forum Kabupaten Sehat Kab. Pesisir Selatan,dan 9 Kecamatan terbentuk 65 Pojka Nagari dan sosialisasi Forum Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja (fisik) 100 %. Masih rendahnya cakupan realisasi fisik kegiatan disebabkan oleh kegiatan operasional sekretariat FKS yang belum optimal karena belum menempati kantor sekretariat. j) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta karena dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya dengan alokasi anggaran untuk program ini yaitu Rp ,- Realisasi anggaran untuk pelaksanaan program ini adalah Rp ,- atau 55,55%. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini didukung oleh 6 kegiatan. Adapun realisasi fisik atau kinerja dari pelaksanaan program ini adalah 75,45 %, dengan uraiannya sebagai berikut yaitu Penyemprotan/Fogging Sarang Nnyamuk dengan keluaran terlaksananya Penyemprotan/Fogging sebanyak 31 Fokus dari target 75 Fokus. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan keluaran Cetak Kwitansi NCR ½ Folio sebanyak 6 buku; Cetak Blanko TB01, TB02, TB03, TB05, TB06 sebanyak 1673 lembar. Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic dengan keluaran Terlaksananya pembelian obat-obatan logistik Survei Darah Jari untuk 9 sentinel x 2 spot. Kegiatan peningkatan imunisasi dengan hasil cetak dan penggandaan berupa Cetak Dokumentasi 2 paket, Cetak Buku Rekap Pencatatan 174 Buku.Kegiatan Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah dan pemantauan dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana/kejadian Luar Biasa (KLB). IV-39

81 Target Realisasi Column1 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.10 Cakupan Indikator Program P2M Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Berdasarkan gambar diatas, maka selama tahun 2015 terjadi peningkatan cakupan pelayanan dan upaya penanggulangan penyakit menular baik penyakit TB Paru, Malaria, DBD, Diare serta penyakit yang disebabkan karena tidak di imunisasi yaitu Difteri, Pertusis, Campak, Hepatitis B dan polyomielitis. Hal ini ditandai dengan succes rate beberapa penyakit yang hampir mencapai 100 %. k) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem standarisasi pelayanan kesehatan termasuk standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas serta meningkatkan pembinaan dan pengelolaan tenaga fungsional kesehatan termasuk upaya peningkatan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp ,500,- dengan realisasi anggarannya Rp ,- atau 69,60%. Program ini terdiri dari 4 Kegiatan yaitu pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan registrasi kesehatan; pembinaan dan evaluasi monitoring tenaga kesehatan PTT (dokter umum, dokter gigi dan Bidan); upaya peningkatan kinerja petugas dan institusi kesehatan serta pengelolaan dan pembinaan tenaga fungsional.adapun realisasi kinerja (fisik) kegiatan ini adalah 85,16 %, dengan rincian kegiatan sebagai berikut Diseminasi dan pembinaan serta monitoring evaluasi sistem akreditasi registrasi dan sertifikasi tenaga IV-40

82 kesehatansarana pelayanan Puskesmas pada 18 Puskesmas;Pertemuan Kepala Tata Usaha Puskesmas sebanyak 2 kali; Konsultasi Esselon II dan IV ke Jakarta Pembinaan dan evaluasi kinerja tenaga kesehatan Pegawai Tidak tetap (PTT) yaitu dokter umum, dokter gigi dan Bidan sebanyak 24 orang yang tersebar di 18 Puskesmas; Terlaksananya penilaian dan Pemilihan Puskesmas Berprestasi dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015; Pembayaran honorarium Tim Penilai Fungsional sebanyak 13 orang 2 kali setahun; Honor Sekretariat sebanyak 3 orang 2 kali setahun; Pertemuan Tenaga Fungsional Perawat 1 kali sebanyak 46 orang. l) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Jaringannya Program ini bertujuan untuk tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Program ini didukung dengan anggaran Rp ,- yang terdiri dari dana DAK + pendamping untuk pengadaan Ambulance dan pembangunan baru peningkatan dan rehab Puskesmas dan Rumah Dinas.Realisasi keuangan pelaksanaan program ini adalah Rp ,- atau 91,83%. Adapun realisasi kinerja (fisik) program ini adalah 98,05 %, dengan uraian kegiatannya yaitu terlaksananya dan tersedianya :Kendaraan Ambulance/Dinas Kesehatan 3 unit; Peningkatan Puskesmas Non Perawatan menjadi Puskesmas Perawatan Pasar Kuok; Pembangunan dan Rehab Puskesmas IV Koto Mudik; Pembangunan baru Rumah Dinas Dokter Puskesmas Tanjung Beringin; Pembangunan baru Rumah Dinas Paramedis Puskesmas Koto Baru; Pembangunan baru Rumah Dinas Paramedis Puskesmas Kambang. m) Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar masyarakat dan meningkatkan upaya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui askes sosial (PNS), JAMKESDA, Jaminan kesehatan mandiri melalui iuran BPJS (Program Jaminan Kesehatan Nasional) termasuk BPJS Jamsostek dan TNI/POLRI.Program ini didukung dengan anggaran Rp ,- dan terealisasi Rp ,- atau 59,42%. Realisasi kinerja (fisik) pelaksanaan program ini adalah 82,26 % dengan uraian pelaksanaan kegiatannya Pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis berobat ke 18 Puskesmas, 284 Poskesri dan 91 Pustu yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, terlayaninya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui IV-41

83 JAMKESDA terhadap jiwa selama 12 bulan: Terlayaninya pemeliharaan kesehatan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas dan Pustu serta Poskesri) termasuk pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan (ANC) melalui upaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada BPJS bidang kesehatan baik melalui anggaran kapitasi dan non kapitasi: Tersedianya operasional jasa pelayanan kesehatan bagi perugas dan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas, Pustu dan Poskesri (18 Puskesmas, 91 Pustu dan 284 Poskesri) dari total biaya kapitasi dan non kapitasi JKN BPJS Puskesmas; Terlaksananya pembelian bahan obat-obatan PKD dan obat-obatan abis pakai (BMHP) untuk menunjang pelaksanaan pelayanan JKN di 18 Puskesmas; Tersedianya sarana perlengkapan Computer/PC dan Notebook/Laptop; Pengadaan Alat Kedokteran Puskesmas. n) Program Peningkatan Kesehatan Lansia Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan Lansia dengan meningkatkan pelayanan kesehatan para lansia dengan alokasi anggaran Rp ,- dan realisasinya Rp ,- atau 89,62%. Hasil/keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan kesehatan (pemeriksaan kesehatan) bagi kelompok risti lansia di 18 Puskesmas. Pembinaan puskesmas santun lansia dan posyandu lansia pada 4 puskesmas Lansia dan 2 Posyandu Lansia serta terlaksananya pembinaan dan monitoring evaluasi program lansia di 18 Puskesmas melalui bimbingan tekhnis (Bimtek) ke Puskesmas dan melalui Pertemuan monev di kabupaten dengan capaian kinerja 91,00%. o) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini didukung oleh anggaran Rp ,- dengan realisasi anggaran Rp ,- atau 79,55 %. Dengan realisasi 92,85 %.Hasil/keluaran kegiatan ini adalah terlaksananyamonitoring dan Evaluasi pada 18 Puskesmas; Pelatihan Integrasi KIA 4 kali; Pertemuan AMP 2 kali; Pertemuan Manual Rujukan 2 kali; Pertemuan Evaluasi 2 kali Cetak Buku KIA 5000 buku, SHK 500 sampel dan Study Banding 1 kali. IV-42

84 Jumlah kematian 2015ibu Jumlah kematian bayi Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.11 Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Berdasarkan gambar diatas, maka program kesehatan ibu dan anak (KIA) terjadi penurunan jumlah kematian ibu maternal yaitu tahun 2014 berjumlah 6 orang dan pada Tahun 2015 berjumlah 5 orang, dan pada jumlah kematian bayi bertambah dari 40 orang pada tahun 2014 menjadi 42 orang tahun 2015, dengan naiknya jumlah ini di imbangi oleh peningkatan jumlah kelahiran ( kelahiran tahun 2014 berjumlah org dan pada tahun 2015 berjumlah org ), Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2015 adalah 55,2/ dari target 108/ KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 32/1.000 KH K4 Linakes Kunjungan Neonatus (KN3) Target Realisasi Kunjungan Bayi Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.12 Cakupan Program KIA Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 IV-43

85 Berdasarkan gambar diatas, maka hanya 1 (satu) indikator KIA yaitu kunjungan Neonatus (KN3) yang selama tahun 2015 yang mencapai target yang ditetapkan yaitu 89 %, yang berarti ibu hamil telah dapat berperan secara langsung dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hal ini juga tercermin dari terus menurunnya angka kematian bayi dan ibu maternal. p) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM) Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita akibat penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan penyakit seperti penyakit Hipertensi, DM, Jantung, penyakit akibat dampak dari konsumsi rokok dan sebagainya melalui kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular dan deteksi dini dan pengendalian penyakit akibat rokok (DBH Rokok). Program ini dianggarkan sebesar Rp ,- dan realisasinya Rp ,- atau 87,93 %. Adapun hasil pelaksanaan program ini (realisasi fisik) adalah 89,71 % dengan uraiannya Terlaksananya pembentukan Posbindu PTM sebanyak 22 Posbindu pada 182 Nagari; Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PTM di 18 Puskesmas melalui Bimtek dan Pertemuan Monev PTM tingkat Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selama Tahun 2015, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja fisiknya yaitu 84,98 % dan capaian ini mengalami peningkatan dari tahun 2015 yaitu 80,26 %. Adapun realisasi keuangan yaitu Rp ,-dari alokasi anggaran belanja langsung (BL) program dan kegiatan selama tahun 2015 yaitu Rp Capaian realisasi keuangan tahun 2015 ini juga mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu 68,51%. Penurunan capaian kinerja fisik dan keuangan selama tahun 2015 ini disebabkan distribusi anggaran dari APBN pusat melalui APBD kabupaten pesisir Selatan untuk pelaksanaan Sistem Kesehatan Nsional (JKN) melalui BPJS bidang kesehatan masih terkendala tentang prosedur pencairan dan pemasukan keuangan dari pusat yang langsung ke BPJS dan singga di kas APBD daerah. Adapun tingkat realisasi fisik dan keuangan pembangunan kesehatan selama tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. IV-44

86 Realisasi Fisik Realisasi Keuangan Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 Gambar 4.13 Perkembangan Capaian Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan Program Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun RSUD RSUD M. Zein painan dengan Pagu dana sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp ,- atau sekitar % yang terdiri dari 5 Program dan 12 Kegiatan: a) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pada Program peningkatan Sarana dan prasarana aparatur terdapat satu kegiatan yaitu pemeliharaan gedung kantor Rumah Sakit yaitu pengecatan gedung rumah kantor rumah sakit yang memiliki pagu dana sebanyak dengan realisasi Keuangan sebesar atau sebesar 99, 92 %. b) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pada Program upaya kesehatan masyarakat dengan pagu anggaran sebanyak dengan realisasi sebesar Rp atau pencapaian (58,66%),rendahnya serapan dana pada program ini berkaitan dengan meningkatnya jumlah masyarakat dalam menggunakan kartu BPJS, sebagian besar masyarakat sudah termasuk peserta BPJS. Masyarakat yang menggunakan dana ini betul-betul masyarakat yang secara sosial ekonomi bermasalah atau pasien terlantar dan pasien lembaga permasyarakatan yang butuh penanganan kesehatan. IV-45

87 c) Program Pengadaan Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru/rumah sakit mata Pada Program Pengadaan Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru paru/rumah sakit mata dengan pagu anggaran sebesar yang terealisasi hanya sebesar Rp (77,14%),realisasi Program ini belum berjalan secara maksimal disebabkan pada kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Relokasi RS (PIP) dan Pengadaan Alat Kesehatan(Penunjang PIP) masih di pending karena usulan pengajuan dana ke PIP masih dalam proses sehingga kegiatan ini diluncurkan pada tahun d) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang bermitra dengan kegiatan penyediaan jasa pelayanan BPJS dapat terealisasi secara maksimal sebab dana ini adalah pembayaran utang jasa pelayan bulan September dan Oktober yang Pendapatannya telah disetor ke kas daerah. e) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Pada Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD dengan pagu anggaran sebesar terealisasi sebesar Rp (89,31%), realisasi program ini telah dilakukan secara optimal. Untuk Kegiatan ini sumber dana berasal dari jasa layanan langsung rumah sakit. Sejak 1 Januari 2015 RSUD Dr. M. Zein Painan telah menggukan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah atau PPK BLUD sehingga segala kebutuhan rumah sakit di biaya oleh berapa hasil pendapatan yang di terima rumah sakit. Dari hasil pendapatan digunakan untuk seluruh operasional rumah sakit baik itu biaya pelayanan maupun biaya administrasi untuk pendukung operasional rumah sakit. Pembiayaan ini di cantum dalam Rencana Bisnis dan Anggaran badan Layanan Umum Daerah ( RBA- BLUD ) pada RSUd dr. Muhammad Zein Painan dan ini merupakan rencana kegiatan untuk operasional pelayanan yang terdiri dari Pembiayaan Jasa Layanan, Biaya Bahan Makan Pasien, Biaya Obat obatan dan Bahan habis Pakai serta Biaya pemeliharaan dan dana untuk pengembangan pendidikan pegawai di RSUD. Dr. M. Zein Painan. Untuk semua pembiatan operasional pada rumah sakit pada prisipnya harus menggunakan anggaran secara efektif dan efisien. Dengan Sistem PPK BLUD ini perlahan rumah sakit berusaha untuk mandiri dan mengurangi ketergantungan dengan dana dari DAU untuk penunjang operasional Rumah Sakit dan DAU hanya dioptimalan untuk IV-46

88 pembayaran gaji PNS dan Penambahan Investasi Pada RSUD dr M Zein Painan. Tapi dengan mulai bergantinya paradigm tentang rumah sakit ini, pada prisipnya rumah sakit adalah satuan kinerja pemerintah daerah yang tetap menjalankan fungsi social untuk membantu masyarakat dan mewujudkan kesejahtraan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan. 3. DINAS PRAJALTARKIM Dinas Prasjaltarkim dengan Pagu dana sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp ,- atau sekitar % yang Terdiri dari 1 Program dan 7 Kegiatan: a) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit mata Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit mata dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(17,11%), yang ditunjang dengan 7 (tujuh) kegiatan (a) Manajemen konstruksi RSUD baru (b) Operasional pembangunan RSUD Painan (c)pembangunan Relokasi RSUD M. Zein Painan (d)penyusunan Masterplan dan Perencanaan Teknis RSUD Baru (e)pembuatan Amdal RSUD Baru (f)pemotongan Tanah Lahan RSUD baru lanjutan (g)pembuatan Animasi RSUD Baru. Hasil program terbangunnya relokasi RSUD M. Zein Painan. Tujuan program untuk Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Baru. Manfaat program meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan a. Tenaga (SDM) kesehatan di sarana pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas dan Poskesri, sehingga mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan dan pelayanan program dan kegiatan Puskesmas. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya proporsi dan ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk yaitu: b. Ratio tenaga medis (dokter umum dan dokter gigi) yaitu 11,9/ penduduk dan masih dibawah target yaitu 20/ pendnduk; c. Ratio tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan) yaitu 18,4/ penduduk dari target 40/ penduduk; d. Kekurangan tenaga kesehatan lainnya yaitu tenaga apoteker, sanitarian, tenaga gizi masyarakat dan tenaga administrasi puskesmas. IV-47

89 e. Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk bangunan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) dan Puskesmas Pembantu (Pustu), walaupun setiap tahun sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 sudah terbangun 36 unit Poskesri, namun masih perlu adanya penambahan bangunan, karena sampai dengan akhir tahun 2015 ini 45% Poskesri masih belum ada bangunannya dan masih menggunakan rumah penduduk (kontrak) selain itu dari bangunan Poskesri dan Pustu yang ada itu juga banyak yang mengalami kerusakan berat dan sedang termasuk sarana peralatan kesehatan terutama dalam rangka mendukung program JKN BPJS dan sarana kendaraan Puskel yang 15 % dari 18 puskesmas masih mengalami kerusakan berat; f. Masih kurangnya sarana dan prasarana laboratorium Puskesmas terutama peralatan penunjang pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi dari 18 puskesmas yang ada; g. Belum tersedianya fasilitas sistem pelaporan secara online (komputerisasi) pada sarana pelayanan kesehatan, sehingga sering terjadi keterlambatan data dan informasi dan validitas data pembangunan kesehatan dari puskesmas; h. Dari segi pencapaian program dan kegiatan pembangunan kesehatan selama tahun 2015 ini, maka ditemui beberapa permasalahan dan kendala yaitu: Masih rendahnya tingkat pengetahuan petugas terhadap program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang terbaru dan update karena kecendrungan petugas hanya melakukan kegiatan rutin biasa saja dan kurang melakukan inovasi; Dana kapitasi JKN Kabupaten Pesisir Selatan untuk periode Januari s/d April tahun 2015 yang sudah ditransfer oleh BPJS ke Kas daerah masih terdapat beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan, yaitu pengadaan obat dan alat kesehatan Dana Kapitasi JKN,dikarnakan Petugas pengadaan barang dn jasa belum mempunyai sertifikat Pengadaan barang dan jasa. Terjadinya kegagalan pelaksanaan pembangunan Puseksmas Koto Berapak dan Rehap Puskesmas Pasar Baru dikarenakan keterlambatan DIPA dari Pusat yang diterima pada Bulan Agusttus 2015 dan ditambah waktu proses perencanaan dan proses tender maka waktu tidak mencukupi untuk melaksanakannya; Rendahnya tingkat pencairan dan realisasi program kapitasi dan non kapitasi JKN pada 18 Puskesmas, sehubungan dengan aturan pengadaan barang dan jasa terhadap pembelian bahan obat-obatan dan peralatan kesehatan untuk JKN Puskesmas JKN Puskesmas dan juga keterlambatan karena keterlambatan verifikasi oleh BPJS; IV-48

90 Terjadinya peningkatan kunjungan pasien yang berobat gratis di sarana pelayanan puskesmas setiap tahunnya, namun anggaran dana pengganti BPH pelayanan gratis tidak pernah mencukupi untuk 1 (satu) tahun; Masih sulitnya akses dan rendahnya mutu pelayanan kesehatan di daerah terpencil; Masih rendahnya komitmen dari pengelola dan pemilik praktek swasta dalam melaporkan peristiwa atau kejadian-kejadian KLB/wabah; i. Masih rendahnya anggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan yang masih berkisar antara 5% - 6% dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan, sedangkan yang seharusnya adalah 10%. - Belum finalnya Hospital By Laws - Kurangnya tenaga brankar, tukang masak, MR, radiologi, labor, tenaga ruangan ICU dan tenaga keuangan (akutansi) - Pemindahan aset rumah sakit pada bangunan relokasi RSUD. - Genset yang layak untuk lokasi baru - Tenaga Entri SEP di ruangan BPJS sentral kurang dan ruangan terbatas. - Belum terakreditasinya RSUD Dr. Muhammad Zein Painan - Masih kurangnya jumlah dokter umum - Peningkatan tipe RS dari tipe C ke tipe B - Regulasi dari BPJS yang sering berubah, membuat pasien sering menyalahkan pihak rumah sakit - Belum finalnya Hospital By Laws - Kurangnya tenaga brankar, tukang masak, MR, radiologi, labor, tenaga ruangan ICU dan tenaga keuangan (akutansi) - Pemindahan aset rumah sakit pada bangunan relokasi RSUD. - Genset yang layak untuk lokasi baru - Tenaga Entri SEP di ruangan BPJS sentral kurang dan ruangan terbatas. - Belum terakreditasinya RSUD Dr. Muhammad Zein Painan - Masih kurangnya jumlah dokter umum - Peningkatan tipe RS dari tipe C ke tipe B - Regulasi dari BPJS yang sering berubah, membuat pasien sering menyalahkan pihak rumah sakit 2. Solusi a. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan melalui penerimaan CPNSD dan usulan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan melalui sumber dana DAK, TP pusat ataupun APBD Propinsi Sumatera IV-49

91 Barat dengan bersinergi dengan BAPPEDA Kabupaten Pesisir Selatan dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat serta Kementerian Kesehatan RI terutama pengusulan pembangunan dan rehab sarana fisik pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Pustu serta Poskesri; b. Merencanakan anggaran untuk pelatihan SDM kesehatan dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kesehatan khususnya untuk pelaksanaan program-program dan kegiatan puskesmas yang tenaga (SDM)nya mengalami kekurangan serta melakukan pergeseran dan pengaturan SDM kesehatan Puskesmas melalui keputusan kepala Dinas Kesehatan termasuk pelatihan barang dan jasa bagi petugas Puskesmas terkait JKN BPJS Puskesmas; c. Mengelola dan memperbaiki sistem pengadaan barang dan jasa Dinas kesehatan sesuai petunjuk tekhnis dan memperhatikan waktu pelaksanaan dan ketersediaan barang yang ada; d. Merencanakan anggaran ntuk penyediaan sarana dan prasarana informasi kesehatan bagi Puskesmas dalam rangka percepatan laporan dan kualitas laporan melalui APBD Kabupaten Pesisir Selatan; e. Meningkatkan program bimbingan tekhnis (Bimtek) dan monev pengelola program dari Dinas Kesehatan ke puskesmas-puskesmas dalam rangka peningkatan cakupan program dan kegiatan untuk pencapaian indokator MDG s tahun 2015 bahkan pembinaan dilakukan sampai ke Pustu dan Poskesri serta Polindes yang ada di Kabupaten Pesisir selatan; f. Melakukan advokasi lintas program dan sektoral dalam rangka meningkatkan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan dan Nagari-Nagari. - Menyiapkan draf hospital by laws dan mengajukan kepemilik rumah sakit (Bupati Pessel) - Menambah tenaga brankar, tukang masak - Mengusulkan penambahan tenaga MR, radiologi, labor, tenaga ruangan ICU dan tenaga keuangan (akutansi) ke BKD - Menganggarkan dana pemindahan aset rumah sakit pada bangunan relokasi RSUD. - Menganggarkan pembelian genset yang refsentatif untuk bangunan baru. - Menambah dan menggangarkan honor tenaga Entri SEP di ruangan BPJS - Meningkatkan peranan dan partisipasi seluruh stakholder rumah sakit dalam menyukseskan akreditasi terutama melakukan asklerasi kerja Pokja yang sudah ada. - Mengusulkan penambahan jumlah dokter umum ke BKD Pessel - Melakukan persiapan peningkatan tipe RS dari tipe C ke tipe B seperti melakukan identifikasi jumlah dan kualitas SDM, sarana prasarana IV-50

92 dan lain-lain yang berkaitan dengan indikator peningkatan tipe RS dan sekaligus memulai apa yang bisa dilakukan sekarang. - Berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan pihak BPJS berkaitan dengan perubahan regulasi BPJS. IV-51

93 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP A. KONDISI UMUM Paradigma pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan tetap harus dilaksanakan dalam ranah pembangunan wilayah. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terkendali dan ramah lingkungan niscaya akan menjadisalah satu modal dasar bagi keberlanjutan pembangunan daerah. Melalui prinsip dan asas lingkungan hidup yang diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat mengurangi eksploitasi sumberda daya alam dan lingkungan hidup. Terlebih lagi, jika memperhatikan kaidah pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada batas ekosistem yang menunjukkan bahwa Kabupaten Pesisir Selatan secara Topografi daerah Kabupaten Pesisir Selatan bergunung dan berbukit-bukit, yang merupakan perpanjangan dari Bukit Barisan, dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara meter. Urusan lingkungan hidup tetap dikedepankan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di daerah.hal ini juga selaras dengan salah satu isu strategis dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan. LingkunganHidupsebagai salah satu isu strategisnya telah digariskan dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun , yang ditindaklanjuti dengan menyusun rencana upaya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penguatan isu lingkungan juga strategis karena ke depannya Kabupaten Pesisir Selatanakan berhadapan dengan ancaman berkurangnya daya dukung lingkungan serta kebutuhan untuk mengelola pembangunan berkelanjutan.pemerintah daerah telahmerumuskan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun , dengan 6 Indikator.: Tabel 4.12 Capaian Indikator Makro Urusan Lingkungan Hidup Tahun No Urusan/Indikator Tahun A. Lingkungan Hidup 1 Pengendalian percemaran lingkungan Presentasi penangan sampah Kinerja pengelolaan persampahan sarana dan prasarana pengelolaan 1 4 persampahan Pemeliharaan Rutin/berkala taman kota Sumber: Badan Lingkungan Hidup tahun 2015 IV-52

94 1. Pengendalian Percemaran Lingkungan Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam 2. Peningkatan akses informasi sumber daya alam lingkungan Untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi, evaluasi, valuasi, dan penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup berupa data spasial, nilai, dan neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. Kebijakan program diarahkan untuk: (1) mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi, dan (2) mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris, sehingga mampu melakukan kompetisi dan mengembangkan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil dan kerajinan rakyat. 3. Presentase penanganan sampah Sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya. Semakin hari sampah semakin menumpuk. Perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan tidak seimbang dengan sampah yg diolah. Dengan bertambahnya aktifitas manusia, pertambahan jumlah pendduk, namun ketersediaan ruang hidup manusia relatif tetap. Semakin maju gaya hidup manusia, maka semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. 4. Kinerja pengelolaan persampahan Untuk mengendalikan dampak pembangunan sampah terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu sosialisasi kebijakan pengelolaan IV-53

95 persampahan serta kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Melalui program ini dilakukan 2 (dua) kegiatan dengan hasil sebagai berikut: a. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan b. Monitoring, Evaluasi, Dan Pelaporan Pengelolaan Persampahan. 5. Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Upaya memperbaiki dan mengembangkan lingkungan membutuhkan keseimbangan antara tingkat pelayanan yang ingin diwujudkan dengan tingkat kebutuhan dari masyarakat pengguna dan pemanfaat prasarana dalam suatu wilayah/kawasan pada suatu waktu tertentu, keseimbangan diantara kedua hal tersebut akan mengoptimalkan pemakaian sumber daya yang terbatas. 6. Pemeliharaan rutin/berkala taman kota Merupakan salah satu upaya untuk menciptakan ruang terbuka hijau menjadi lebih terawat dan lebih indah serta mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat yang melihat, ditambah dengan fasilitas kursi yang ada di kawasan taman yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk istirahat dan sekedar menikmati pemandangan taman. Dinas Kebersihan mempunyai tugas dan tanggung jawab mengenai pemeliharaan dan penataan taman dan terus berupaya untuk menciptakan Taman yang lebih hijau, indah dan nyaman B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN Tabel 4.13 Urusan lingkungan Hidup ANGGARAN BELANJA (Rp.) REALISASI 6,771,175,053 6,462,635, A BADAN LINGKUNGAN HIDUP 3,173,340,953 2,897,956, I Program Pelayanan administrasi Perkantoran 535,804, ,995, Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 40,720,000 19,630, Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 88,750,000 84,945, Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendraan 3,400,000 2,318, dinas/operasional 4 Penyadiaan jasa administrasi keuangan 45,400,000 42,400, Penyediaan jasa kebersihan kantor 21,580,800 21,573, Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 13,700,000 12,181, Penyediaan Alat Tulis kantor 30,146,257 27,726, Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 37,204,550 30,921, % IV-54

96 9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan 39,112,950 13,785, kantor 10 Penyediaan makanan dan minuman 54,950,000 45,793, Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 104,590, ,659, Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 56,250,000 56,060, II Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur 265,567, ,435, Pengadaan mebeleur 24,500,000 23,000, Pemeliharaan rutin /berkala gedung kantor 70,000,000 69,901, Pemeliharaan rutin /berkala kenderaan dinas/operasional 171,067, ,534, III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 50,000,000 49,482, Pendidikan dan Pelatihan Formal 50,000,000 49,482, IV Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 33,495,070 33,067, kinerja dan keuangan 17 Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 33,495,070 33,067, V 67,691,200 40,653, Program pengembangan kinerja Pengelolaan persampahan 18 Penyusunan laporan periodik volume sampah 67,691,200 40,653, VI Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan lingkungan 1,810,247,215 1,728,937, Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 104,545,700 78,807, Pemantauan Kualitas Lingkungan (DAK) 1,276,055,000 1,250,256, Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lngkungan hidup 78,330,700 74,926, Penunjang Operasional laboratorium 73,707,380 71,338, Koordinasi Penilaian Menuju Indonesia Hijau 46,635,080 45,771, Penilaian Kalpataru 20,689,625 20,400, Pembuatan Standar Pelayanan Minimum (SPM) LH 47,633,950 33,223, Peringatan Hari LH Sedunia di Kab.Pessel 15,193,740 14,911, Pemantauan kualitas lingkungan (Penunjang DAK) 90,740,240 83,992, Koordinasi Gerakan Sumatera Barat bersih (GSB) tahun ,715,800 55,310, VII Program Peningkatan kualitas dan Akses Informasi sumber daya 410,535, ,384, Alam dan Lingkungan 29 Pembuatan Buku Laporan Status LH Daerah (LSLHD) 63,452,730 60,436, SosialisAi Adiwiyata (Sekola Berbudaya dan Berwawasan 61,684,499 58,112, Lingkungan 31 Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala kabupaten 35,000,000 34,610, Pembahasan Dokumen AMDAL dan UKL-UPL 140,362,732 91,822, Pembinaan, Pelaksanaan dan Implementasi AMDAL,UKL-UPL dan 60,342,050 59,637, SPPL 34 Tindak Lanjut Pengaduan masyarakat bi bidang LH 49,693,900 39,766, IV-55

97 B. DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMAN 3,597,834,100 3,564,679, I. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 3,219,624,100 3,191,956, Penyediaan prasarana dan sarana Pengelolaan Persampahan 492,015, ,977, Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan 1,609,713,600 1,598,456, Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Operasional Kebersihan 1,117,895,500 1,111,522, II. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup 378,210, ,722, Urusan lingkungan hidup dilaksanakan oleh 2 (dua) SKPD, Badan Lingkungan Hidup dan Dinas prasarana jalan, tata ruang dan permukiman dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 95,44 % terdiri dari 9 Program dan 39 kegiatan: 1. BADAN LINGKUNGAN HIDUP Badan lingkungan hidup dengan Pagu dana sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp atau sekitar % yang Terdiri dari 7 Program dan 34 Kegiatan a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini terdiri dari 12 ( dua belas ) Kegiatan dianggarkan sebesar Rp ,- direalisasikan Rp ,- atau (86,04%). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat kelancaran Administrasi dan Pelayanan di Kantor. b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini terdiri dari 3 ( tiga ) kegiatan dianggarkan sebesar Rp ,- direalisasikan Rp ,- atau (90,54%). Hasil program ini adalah terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur Kantor Lingkungan Hidup selama 12 bulan pelaksanaan kegiatan tahun Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan. c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Terdiri dari 1 ( satu ) kegiatan yaitu Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar ( 98,97% ). Hasil program ini adalah terlaksananya peningkatan sumberdaya aparatur Badan Lingkungan Hidup. d) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Terdiri dari 1 ( satu ) kegiatan yaitu Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar (98,97%). Laporan-laporan yang telah dibuat pada tahun 2015 adalah Laporan Bulanan, Laporan dan Realisasi Anggaran Bulanan, Laporan Fungsional, IV-56

98 Laporan Operasional, Catatan Akhir Kegiatan, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD ), Penetapan Kinerja ( TAPKIN ). e) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 60,06 %.Tujuan penyusunan periodik volume sampah adalah untuk mengetahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sekolah, perkantoran dan pasar yang diambil secara sampel pada tiap kecamatan. Timbulan sampah tahun 2015 di Kabupaten Pesisir Selatan adalah 0,29 kg/orang/hari. Rekomendasi hasil perhitungan : - Peningkatan kinerja persampahan baik kualitas dan kuantitas yaitu : peningkatan sarana dan prasarana persampahan seperti tong sampah, tempat pembuangan sampah sementara dan kontainer sampah.perlu sosialisasi pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat melalui proses 3R f) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan lingkungan Hidup Program ini dianggarkan sebesar Rp dengan Realisasi Keuangan sebesar ,-(95,51 %). Tujuan Program ini adalah mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di Kabupaten Pesisir Selatan. Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan yaitu ; 1) Kegiatan koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura, 2)Kegiatan Pemantauan kualitas lingkungan (DAK) 3) kegiatan pengelolaan lingkungan hidup 4) Kegiatan Penunjang Operasional Laboratorium5) Kegiatan Koordinasi Penilaian Menuju Indonesia Hijau6)Penilaian Kalpataru 7)Pembuatan Standar Pelayanan Minimum (SPM) LH8)Peringatan Hari LH Sedunia di Kab.Pessel 9) Pemantauan kualitas lingkungan (Penunjang DAK) 10) Koordinasi Gerakan Sumatera Barat bersih (GSB) tahun Adipura merupakan program strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam mewujudkan kota yang bersih dan teduh dengan menerapkan prinsip tata kelola pemerintah yang baik tata kelola lingkungan yang baik dengan landasan hukum Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 6 Tahun 2014 tetang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura.dengan kegiatan sebagai berikut : - Pengadaan Taman Kota lokasi di samping belakang Stadion Ilyas Yacub Painan ; - Pengadaan Tong Sampah sebanyak 66 unit jenis tong sampah 3 pilah ; - Pengadaan Alat Labor - Pengadaan Biopori berlokasi di SMP Negeri 1 Painan, Mesjid Akbar Baiturrahmah dan SD Negeri 08 Painan Selatan ; IV-57

99 - Pengadaan Gedung Bank Sampah sebanyak 3 (tiga) unit berlokasi di Pincuran Boga,SD Negeri 08 Painan Selatan dan SMP Negeri 1 Painan ; - Pengadaan Gedung 3R sebanyak 1 (satu) unit berlokasi di Pincuran Boga; - Pengadaan Kontainer Sampah sebanyak 6 ( enam ) unit ; - Pengadaan Motor Sampah sebanyak 1 ( satu ) unit telah diserahkan ke Kecamatan Silaut. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan dilaksanakan terhadap pemrakarsa pengelolaan lingkungan hidup yang dikelola oleh Pemerintah maupun swasta. Bagi pemrakarsa kegiatan yang belum memiliki izin pengelolaan lingkungan diberikan pembinaan dan arahan arahan dalam melakukan aktivitas usahanya supaya berwawasan lingkungan. pengawasan yang dilakukan pada tahun 2015 antara lain : Tabel 4.14 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan No Jenis Usaha Kegiatan Lokasi Kasus 1 Pertambangan Bahan Galian Gol.C Tambang emas Pemurnian emas SPBU 2 Pelayanan kesehatan RSUD Painan Puskesmas Rumah sakit swasta 3 Infrastruktur Jembatan PLTM 4 Perkebunan PT. Incasi PT. Dekky Karya Bestari 5 Industri rumah tangga Pabrik tahu Pabrik kerupuk lento Kandang ayam Bukit Pulai Bunga Pasang, Salido Ketek Sianik Koto XI Tarusan, IV Jurai, Batang Kapas & Sutera Painan 12 kecamatan Painan & Sago Koto XI Tarusan Sako (Rahul), Induring (Bt.Kapas) Muaro Sakai Rahul & Silaut IV Jurai Koto XI Tarusan Sutera & Koto XI Tarusan Belum ada izin Tidak ada laporan pengelolaan lingkungan Belum dikelola limbah medis secara baik Tidak ada laporan pengelolaan lingkungan Pengelolaan limbah belum ada 6 Pencemaran udara Pemanatauan kualitas Kota Painan Akibat kebakaran udara hutan & lahan di Prop. Sumsel, Jambi & Riau. Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab. Pesisir Selatan, 2015 IV-58

100 Penilaian menuju Indonesia hijau merupakan upaya pemerintahan dalam meningkatkan tutupan lahan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan seperti penanaman pohon dan membuka peluang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian sumber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan. kebijakan mengenai konservasi kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lingkungan dan antisipasi penanganan perubahan iklim melalui peningkatan tutupan vegitasi pada masing-masing daerah perlu atau ditambah oleh keberadaan kawasan berfungsi lindung, seperti kawasan tangkapan air, resapan air, kawasan rawan longsor (lahan dengan kelerengan >40%), gambut, sekitar mata air dan waduk/danau serta sempadan sungai dan pantai dengan landasan hukum Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012 tentang Program menuju Indonesia Hijau ( MIH ); untuk meningkatkan partisipasi masyarakat atau kelompok masyarakat dalam melaksanakan pelestarian dan fungsi lingkungan hidup berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 88 Tahun 2002 tentang Penghargaan Kalpataru; Berdasarkan hasil penyusunan SPM tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa : - Pelayanan informasi status mutu air yang dilakukan pada 6 (enam) sungai dengan nilai SPM 36% ; - Pelayanan informasi status mutu udara ambien yang dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu Kecamatan Pancung Soal yaitu Pabrik CPO PT. Incasi Raya, Kecamatan IV Jurai yaitu RSUD M. Zein dan Industri AMP dengan SPM 60% ; - Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dilakukan pada 3 ( tiga ) Kecamatan dan 3 ( tiga ) jenis lahan yaitu : lahan ladang, lahan sawah dan hutan dengan nilai SPM 20% ; g) Program Peningkatan kualitas dan Akses Informasi sumber daya Alam dan Lingkungan Program ini dianggarkan sebesar Rp ,- dengan Realisasi Keuangan sebesar ,-(83,89%). Tujuan Program ini adalah meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan. Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan yaitu ;1)Pembuatan Buku laporan Status LH Daerah (LSLHD) Laporan SLHD ini merupakan suatu Status Lingkungan Hidup yang terdiri dari 2 buah buku laporan, Buku 1 berisi tentang Data Status Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan meliputi lahan dan hutan, keanekaragaman hayati, air, udara, pesisir dan pantai, iklim dan bencana alam, Buku 2 berisi tentang Laporan analisis kajian lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan IV-59

101 dengan memperhatikan rumus SPR tentang status, respon dan upaya penanganan yang dilakukan terhadap tekanan komponen kependudukan, permukiman, kesehatan,pertanian, industri, pertambangan, energi, transportasi, partiwisata dan limbah B3; 2) Sosialisasi Adiwiyata (Sekolah Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan) Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi dan binaan terhadap sekolah-sekolah sehingga mampu mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup; 3) Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala KabupatenLaporan pengujian kualitas air sungai berisi tentang pengambilan sample di 11 sungai yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, seperti Batang Tarusan, Batang Bayang, Batang Salido, Batang Kapas, Batang Surantih, Batang Kambang, Batang Palangai, Batang Air Haji, Batang Inderapura, Batang Tapan dan Batang Lunang. Seluruh sungai tersebut kemudian diambil sampel lalu di uji pada laboratorium lingkungan hidup dan dilakukan analisis. Pengambilan sample dilakukan selama 2 musim, musim kemarau dan musim penghujan. Dalam laporan pengujian ini kondisi kualitas air sungai yang ada didaerah Kabupaten Pesisir Selatan masih berada pada kondisi baik, hal ini dibuktikan bahwa kualitas air sungai berada di bawah baku mutu yang disyaratkan dari Pemerintah; 4) Pembahasan Dokumen AMDAL dan UKL- UPLdengan hasil 5 dokumen AMDAL, DELH 1 dokumen, DPLH 1 Dokumen, UKL-UPL 4 dokumen dan 13 dokumen SPPL; 5) Pembinaan, Pelaksanaan dan Implementasi AMDAL,UKL-UPL dan SPPL dengan hasil terlaksananya pembinaan, Pelaksanaan dan Implementasi UKL-UPL. Pembinaan, pelaksanaan dari implementasi dilakukan terhadap 21 perusahaan yang sudah memiliki izin lingkungan, ini bertujuan mewujudkan ketaatan pemrakarsa terhadap pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan yang telah tertuang dalam dokumen pengelolaan lingkungan. Sasaran agar pemrakarsa membuat laporan RKL-RPL 1x 6 Bulan ke Badan Lingkungan Hidup; 6) Kegiatan Tindak Lanjut Pengaduan masyarakat bidang LH Pada Tahun 2015 pengaduan masyarakat yang diterima Badan Lingkungan Hidup adalah 10 Kasus, dimana 10 kasus tersebut sudah difasilitasi dan ditindak lanjuti. 2. DINAS PRASJALTARKIM Dinas Prasjaltarkim pagu dana sebesar Rp. 3,597,834,100 teralisasi sebesar Rp. 3,564,679,000 atau sekitar % yang Terdiri dari 2 Program dan 5 Kegiatan a) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (99,14%), yang ditunjang dengan 3 (tiga) kegiatan (a) IV-60

102 Penyediaan prasarana dan sarana Pengelolaan Persampahan (b) Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan (c) Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Operasional Kebersihan. Hasil program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. b) Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(98,55%), yang ditunjang dengan 2 (dua) kegiatan (a) Pengembangan Produksi ramah Lingkungan (b) Sosialisasi IPAL. Hasil program pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan mengadakan sosialisasi IPAL. Manfaat program menjaga dan memelihara lingkungan. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan a. Secara teknis kegiatan ini dilakukan dengan mengambil 11 (sebelas) sampel karung sampah pada 15 kecamatan.sementara pelaksanaan kegiatan tidak maksimal. b. Perubahan struktur organisasi Kementerian yang juga terjadi perubahan program-program pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuatanan dimana Penilaian Adipura Tahap I tidak dilaksanakan serta Pembuatan Buku Non Fisik Adipura Tahun 2015 juga ditiadakan. 2. Solusi a. Solusi untuk tahun berikutnya adalah mengingat data volume sampah ini sangat diperlukan dalam menentukan jumlah timbulan sampah pada Kabupaten untuk menentukan kebijakan penyelesaian masalah persampahan yaitu dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan dan upaya sosialisasi pemilahan sampah organik, residu, daur ulang, reuse/digunakan kembali, B3 oleh responden. b. Untuk tahun 2016 agar dikoordinasikan secara efektif dan efisien pelaksanaan kegiatan ini. IV-61

103 4. URUSAN PEKERJAAN UMUM A. KONDISI UMUM Urusan Pekerjaan Umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2015 dilaksanakan oleh Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 95,59%. Pada tahun 2015 telah terjadi peningkatan jumlah panjang jalan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 9,69 km dari 2.323,49 Km tahun 2014 menjadi 2.333,18 Km di tahun 2015, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 600/106/Kpts/BPT-PS/2016, tanggal 27 Januari 2016 Jalan Kabupaten Pesisir Selatan menurut jenis permukaan jalan, Jalan aspal pada tahun 2014 sepanjang 755,30 km tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 693,26 km sebagai akibat dari terjadinya perubahan status jalan kabupaten manjadi jalan propinsi. Sedangkan keadaan jalan kabupaten menurut kondisi jalan; tahun 2014 kondisi jalan baik sepanjang 931,14 km dan pada tahun 2015 telah mengalami penurunan sebesar 102, 7 km, karena telah terjadi perubahan status jalan dari jalan kabupaten menjadi jalan propinsi. Sedangkan untuk kondisi jalan sedang juga menglami penurunan sebesar 453,6 km dari kondisi tahun 2014 ke kondisi tahun Untuk kondisi jalan rusak dan rusak berat pada jalan kabupaten mengalami kenaikan sebesar 265,5 km dan 300,6 km dari kondisi jalan pada tahun 2014 ke kondisi jalan tahun Keadaan ini banyak dipengaruhi oleh keterbatasan anggaran pada Dinas Prasjaltarkim pada tahun 2015 untuk melakukan pemeliharaan jalan kabupaten.untuk Lebih jelasnya keadaan Jalan Kabupaten Pesisir Selatan menurut kondisi dan status jalan dapat dilihat pada tabel berikut: No A B Tabel 4.15 Jenis, Kondisi dan Status Jalan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Jenis, Kondisi dan Status Jalan Jenis Permukaan 1. Aspal 2. Kerikil 3. Beton 4. Tanah Kondisi Jalan 1. Baik 2. Sedang 3. Rusak 5. Rusak Berat 2010 (Km) 2011 (Km) Status Jalan Jalan Kabupaten (Km) (Km) 2014 (Km) 2015 (Km) 661,28 512, ,7 909,57 719,35 508, ,07 522,38 728,35 502,29 397,07 695,78 748, ,79 397,17 693,88 755,30 492,66 395,23 680,30 693,26 624,30 192,34 823,28 Jumlah 2274, , , , , ,18 651,09 635,30 555,63 432,80 837,73 704,03 379,35 402,38 857,73 704,03 368,35 393,38 866,41 704,10 363,85 389,13 931,14 653,34 357,88 381,13 828,45 199,70 623,33 681,70 Jumlah 2274, , , , , ,18 IV-62

104 No C Jenis, Kondisi dan Status Jalan Panjang Jalan 1. Kelas I 2. Kelas Jalan II 3. Kelas Jalan III 4. Kelas Jalan III A 5. Kelas Jalan III B 6. Kelas Jalan III C 7. Kelas Tidak Rinci 2010 (Km) 236,80 374,20 412, , (Km) 232,90 376,50 413, ,83 Status Jalan Jalan Kabupaten (Km) (Km) 232,90 376,50 413, ,83 232,90 376,50 413, , (Km) 232,90 376,50 413, , (Km) 232,90 376,50 413, ,52 Jumlah 2274, , , , , ,18 Sumber: Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Pesisir Selatan, 2015 Masih tingginya kerusakan berat yang terjadi pada prasarana jalan pada tahun 2015, akibat tingginya intensitas pemakaian jalan dan bencana alam serta keterbatasan anggaran untuk dapat melakukan pemeliharaan jalan. Selama periode , pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program pembangunan untuk mendukung kelengkapan sarana prasarana bidang pekerjaan umum dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Beberapa program prioritas tersebut diantaranya adalah : pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan, penyediaan dan pengolahan air bersih, peningkatan sarana prasarana aparatur pemerintah dan prasarana penunjang lainnya dengan dukungan dana dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN. Selain itu, untuk kondisi irigasi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik mengalami peningkatan sebesar 0,72% dari tahun Untuk panjang saluran irigasi kabupaten pesisir selatan tahun 2015 telah mengalami peningkatan sebesar 1,03% dari tahun Untuk pengambilan air dalam kondisi baik di Kabupaten pesisir Selatan juga mengalami kenaikan sebesar 1,54% dari tahun 2014, dan untuk bangunan irigasi dalam kondisi baik juga telah mengalami peningkatan sebesar 0,25% dari tahun Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan Pengairan Lainnya Tahun NO Uraian Kondisi Tahun Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik 51,84 51,91 52,63 52,70 53,42 2 Panjang Saluran Dalam Kondisi Baik 51,75 52,12 53,15 53,20 54,23 3 Pengambilan Air Dalam Kondisi Baik 37,77 37,93 39,47 39,54 41,08 4 Bangunan Irigasi Dalam Kondisi Baik 58,65 58,74 58,99 59,37 59,62 Sumber : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kab.upatenPesisir Selatan, 2015 IV-63

105 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Tabel 4.17 Urusan Pekerjaan Umum BELANJA (Rp.) NO. URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN % ANGGARAN REALISASI 4. URUSAN PEKERJAAN UMUM 212,881,367, ,018,273, A. DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMAN 165,302,408, ,221,402, I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,823,748,450 1,736,699, Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik 306,100, ,532, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 117,889, ,867, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 119,739, ,739, Penyediaan Alat Tulis Kantor 36,799,700 36,799, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 48,981,500 39,389, Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan 4,951,000 4,951, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 648,670, ,075, Penyediaan Makanan dan Minuman 79,795,000 61,145, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 240,697, ,204, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 220,125, ,995, II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 17,525,623,100 17,308,793, Pembangunan Rumah Dinas 586,315, ,095, Pembangunan Gedung Kantor 8,354,043,600 8,322,000, Pengadaan Mebeleur 263,120, ,350, Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor 100,000,000 98,792, Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional 312,130, ,438, Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan gedung dan Kantor 50,350,000 43,600, Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas 197,173, ,870, Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 788,080, ,621, Pembangunan Sarana dan Prasarana Ibadah 5,347,038,000 5,340,383, Pembangunan Gedung Serba Guna Langkisau 197,373, ,208, Pembangunan Pelataran Kawasan PKL Carocok Painan 160,000, ,392, Perencanaan Mess Gor H. Ilyas Yakub Painan 45,000,000 43,705, Penyusunan Masterplan Kampus Akademi Komunitas 50,000,000 48,192, Perencanaan Gerbang Kawasan Pantai Sago 30,000,000 28,749, Pembangunan WC Kawasan Mandeh 200,000, ,565, Perencanaan Rumah gadang Pesisir Selatan 300,000, ,393, Perencanaan Audiotarium Kantor Bupati Pesisir Selatan 180,000, ,971, Perencanaan Pembangunan Mushalla RSUD baru 30,000,000 28,047, Perencanaan Pembangunan Rumah Dinas Sekda Kab. Pesisir 45,000,000 42,603, Perencanaan Pagar Batas Carocok 40,000,000 38,009, Penimbunan Lahan Rumah Dokter Spesialist 250,000, ,803, III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 82,600,000 82,600, Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 82,600,000 82,600, IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 48,640,000 48,640, Pendidikan dan Pelatihan Formal 48,640,000 48,640, IV-64

106 V. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 50,340,562,675 47,627,536, Pembangunan Jalan Salido - carocok, Lanjutan 50,574,500 50,274, Pembangunan Jalan Komplek PU - Ujung Tanjung 200,000, ,531, Peningkatan jalan Ampuan - Gunung Bungkuk 300,000, ,215, Pembangunan Jalan Kantor Wali Nagari Kambang barat - SMPN 200,000, ,452, Perencanaan jalan Pinggir Pantai Salido 200,000, ,660, Peningkatan Jalan Taratak Sei Tawa - Amping Parak Timur 200,000, ,447, Pembangunan Jalan Titian Patai Pasar Bukit Air haji 150,000, ,481, Perencanaan Peningkatan jalan Kabupaten 200,000, ,035, Perencanaan Pembangunan jalan Kabupaten 150,000, ,777, Perencanaan Pemeliharaan jalan Kabupaten 150,000, ,682, Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Binjai 50,000,000 49,782, Perencanaan Pembangunan Jembatan Beton Sei Tawa Nagari 30,000,000 29,853, Peningkatan Jalan Kantor wali Nagari Aur Duri Sutera 200,000, ,453, Pembangunan Jalan RMP Lunang 400,000,000 10,000, Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Kampung Hulu 50,000,000 49,662, Pembangunan Jalan Bukit Punai - Pale Balai Selasa 200,000, ,484, Peningkatan Jalan Kabupaten Paket II 9,245,489,175 9,070,196, Jalan Muara Air Jambu - Muara Pandan Jalan Karang Labuang Cupak Jalan Lb. Sarik - Kp. Akad Jalan Rawang Timbulun (Pesantren Sabilul Jannah) Pelataran Parkir Gor Zaini Zein 18 Pembangunan Jalan Padang Sawah - Kp. Ujung Air (Lanjutan) 175,000, ,450, Peningkatan jalan Kabupaten paket I 17,415,402,500 17,111,886, Jalan Kp. Tanjung Medan Muara Sakai Jalan Ps. Lagan - Lagan Mudik Jalan Ps. Lamo - Padang Damar Punggasan Jalan Labuhan Tanjak Sekitarnya Jalan Pasar Bukit - Padang Buluh Jalan rawang Bakung - Ujung Pasak - Sikabu Jalan Kp. Jambak Kt. Gadang - Sei Rotan Jalan Koto Langang - Koto Panjang 20 Pembangunan Jalan Pincuran Boga - Sungai Nipah, lanjutan 1,127,996,500 1,121,861, Pembangunan Jalan Masuk Akademi Komunitas 200,000, ,839, Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung SDN 20 50,000,000 49,593, Pembangunan Jembatan Muaro Air jambu - Muaro Pandaan 200,000, ,480, Pembangunan Jembatan Gantung Pasar Lama Labuhan Tanjak 1,868,964,000 1,868,964, Pembangunan Jalan Durian Pandaan - Labuhan Tanjak 621,128, ,692, IV-65

107 26 Peningkatan Jalan Ps. Lama - Labuhan Tanjak 543,067, ,984, Peningkatan Jalan Jembatan Gantung Medan Baik - Padang 199,480, ,479, Pembangunan Jalan Kantor Camat Sutera 149,545, ,543, Pembangunan Jalan kantor Camat Basa IV balai Tapan 156,928, ,654, Peningkatan Jalan Kapau - Limau Manis 411,480, ,175, Peningkatan jalan SMK Ranah Pesisir 362,805, ,329, Peningkatan Jalan Padang Tae - SMA 3 Sutera 23,420,500 21,280, Peningkatan jalan Sungai pampam - Limau manis 328,658, ,655, Peningkatan Jl. Lb. Sarik - Kp. Akad 33,409,000 32,678, Peningkatan Jl. Gurun Panjang - Patai Kapuh 330,330, ,302, Peningkatan Jalan Lb. Kumpai - Api-Api 1,302,444,000 1,287,815, Perencanaan Pembangunan Jembatan dan Jalan Bukit 231,653, ,618, Pembangunan Jembatan Paket I: 2,722,850,500 2,709,270, Pembangunan Jembatan Beton Sungai Tawa, Kec. Koto XI Pembangunan Jembatan Kp. Siguntur Tua, Kec. Koto XI tarusan Pembangunan Jembatan Pasar talaok, Kec. Bayang Pembangunan Jembatan gantung Belakang SMP 3 Bunga Pembangunan Jembatan Beton Kp. Aur Duri, Kec. Sutera Pembangunan Jembatan Talao Kandis, Lanjutan Pembangunan Jembatan Silaut I batal 39 Pembangunan Jalan Lingkar Pasar Kambang 199,573, ,443, Pembangunan Jembantan Lambung Bukit (Lanjutan) 1,101,987,500 1,101,984, Peningkatan jalan rawang - Gn. Malelo 257,262, ,867, Peningkatan jalan Jinang - Kp. Pansur 288,944, ,289, Peningkatan jalan Kp. Koto Nan Tigo 262,395, ,254, Peningkatan Jl. Calau - Lansano - Taratak Baru 174,611, ,608, Pembuatan Dinding Penahan Lokasi RSUD Baru 1,549,490,000 50,764, Peningkatan Jalan Koto Panjang Tanjung Kandis 348,255, ,419, Pemb. Jl. Bukit Pulai - Labuhan Baruk 331,087, ,064, Pembangunan Jl. Sikabu - pdg Panjang 552,082, ,622, Peningkatan Jl. Padat Karya - Tj. Gadang 389,562, ,471, Peningkatan Jalan Kayu Gadang - Langgai (Lanjutan) 212,144, ,140, Peningkatan Jl. Lubuak Aguang - Koto Pulai 199,473, ,469, Peningkatan jalan Pasar lakitan - Koto Rawang 415,521, ,644, Peningkatan jalan Sualang - Lubuak Jua 385,034, ,634, Peningkatan Jalan Karang Labuang - Cupak 32,678,500 32,378, Peningkatan jalan Pulai - Tj. Durian 356,096, ,064, Peningkatan Jalan Belakang SMA 3 100,000,000 99,142, Peningkatan Jalan Koto Lamo (Nagari Lakitan Tengah) 374,814, ,049, Pembangunan Jalan Teluk Nibung, Kec. Bayang 199,445, ,441, Peningkatan jalan Silaut I - Durian Saribu 548,475, ,473, Peningkatan Jalan Rawang VII - Sekitarnya 199,406, ,403, Peningkatan Jalan Padang tae - Lakuak 376,299, ,591, Peningkatan Jalan Siguntur Tua 150,000, ,453, Peningkatan Jalan Masuk Kantor Camat Ranah IV Hulu Tapan 150,000, ,489, Peningkatan Jalan Lingkar Lubuk Cubadak Pelangai Kecil 420,000, ,421, Peningkatan Jalan Palo Koto Aia gadang Nagari Koto baru 35,300,000 33,492, Pembangunan Jalan Ke Kantor Camat Silaut 200,000, ,442, Pembangunan Jalan Talao Bukit Siayah Lumpo 100,000,000 99,478, batal IV-66

108 VI. Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong 2,326,750,000 2,272,825, Pemeliharaan Drainase Perkotaan 275,500, ,992, Pembangunan saluran Drainase / Gorong-gorong : 980,250, ,902, Pemb. Saluran Drainase gang SMA 2 Painan Pembangunan Drainase Sekitar Pasar Painan Pembangunan Trotoar Carocok Painan Sekitarnya Pembangunan Drainase Pasar Air Haji 3 Pembangunan Drainase Bukit Putus - Pincuran Boga 150,000, ,378, DED Pembangunan Drainase Pasar Sago Sekitarnya 50,000,000 48,158, DED Pembangunan Drainase dan Trotoar Jalan Dua Jalur Sago - 190,000, ,302, DED Pembangunan Drainase Kp. Baru Sianik Sekitarnya 50,000,000 47,452, DED Pembangunan Drainase Kota Painan 50,000,000 47,822, Pemeliharaan Drainase Pasar Ibukota Kecamatan 85,000,000 83,722, Pembangunan Drainase Painan Timur 122,000, ,891, Pembangunan Drainase Koto Pulai Kp. Kapau 174,000, ,605, Pembangunan Drainase Kp. Lalang Nagari Betung 200,000, ,599, VII. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 42,897,179,150 41,236,929, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 4,732,000,000 4,730,440, pemeliharaan rutin jalan kabupaten 2 Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Kabupaten (DAK 2015) 22,962,640,300 21,797,772, Peningkatan jalan paket I Jalan Koto Baru - Limau Manis Kp. Akad Jalan Koto kabun - Air Tambang Jalan IBRD Seb. Tarok - Sei Liku Jalan Labuhan Tanjak - Sei. Sirah Hilir Jalan Koto Merapak - Koto Panjang Jalan Tanjung Medan - Muaro Sakai Jalan Lubuk Nyiur - Tuik Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi jalan paket I jalan STAI karang sago jalan Koto Kaduduak - Tj. Kandis Jalan Anakan - Tl. Kasai Pembangunan Jembatan Sei Putih Pemb. Jembatan Sei Putih Pembangunan Jembatan Kayu Bawang Pemb. Jembatan kayu bawang Simp 4 Kambang Peningkatan jalan paket II Jalan Tarusan - Sungai Tawa jalan Cumateh - Kampung Sawah IV-67

109 Peningkatan Jaln Koto Kaduduk - Tanjung Kandis 3 Pengawasan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten (DAK) 467,215, ,999, Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten (DAK 2016) 215,710, ,512, Penunjang Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan kabupaten DAK 75,000,000 63,650, Penunjang Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan kabupaten DAK 53,460,000 46,225, Penunjang Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan kabupaten DAK 60,000,000 44,997, Penunjang Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan kabupaten DAK 48,246,000 38,338, Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan Pedesaan 8,563,083,850 8,422,289, Pengadaan Rambu-Rambu Jembatan Rehabilitasi Jembatan Kayu Aro, Langgai Rehab. Jembatan Gantung Pasar Baru, Luhung Rehab. Jembatan gantung Batu Hampar Rehabilitasi Jembatan Gantung Kampung Akad Rehabilitasi Jembatan Gantung Pulai - Lakitan Rehabilitasi Jembatan Gantung Tanjung Medan - Damar Rumput Rehabilitasi Jembatan Gantung Muaro Sakai - Pasir Ganting Rehabilitasi Jembatan Gantung Kampung Tanjung Rehabilitasi Jembatan Koto Pulai Rehabilitasi Jembatan Silaut I Rehabilitasi Jembatan Gantung Koto Panjang Rehabilitasi Jembatan Gantung ganting Kubang Rehabilitasi Jembatan Koto Merapak 10 Rehabilitasi Jalan Simpang Bungo Pasang - Salido Kecil 21,991,000 1,811, Penunjang Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan kabupaten (DAK 54,844,000 40,964, Rehabilitasi Jalan Bukit Langkisau 200,000, ,144, Pemeliharaan jalan kabupaten 5,442,988,400 5,194,784, _ Jalan Simpang Bungo Pasang - Salido Kecil _ Komplek Pemda _ Jalan Simpang Apa Jaya - Lb. Pasing _ jalan Lingkar Puskesmas dan Balai Lamo Salido _ Jalan SMK - Pintu Rimbo _ Kp. Baru - Sianik VIII. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 331,374, ,870, Pengadaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan 81,100,000 76,520, Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel Alat - 149,125, ,780, Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium 20,000,000 20,000, Operasional Laboratorium 81,149,000 80,569, IV-68

110 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan IX. Jaringan Pengairan Lainnya 10,670,744,400 9,772,613, Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK) 3,810,948,200 3,287,301, Penunjang Pembangunan Infrastruktur Air Minum(DAK) 54,528,500 47,403, Pengawasan Pembangunan Infratruktur Air Minum (DAK) 103,152,500 85,873, Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Air minum (DAK 2016) 50,000,000 48,813, Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (DAK 2015) 4,066,346,700 4,066,340, Penunjang Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (DAK 2015) 179,075, ,478, Pemeliharaan Sapras Air Bersih Kab. Pesisir Selatan 391,000, ,578, Pemb. Sarana dan Prasarana Air Bersih 2,015,693,500 1,846,824, X. Program Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh 6,085,709,232 4,726,436, Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur 4,962,709,232 3,819,716, Perencanaan Rest Area Puncak Paku Kawasan Mandeh 30,000,000 28,851, Perencanaan Menara pandang Kawasan mandeh 50,000,000 47,848, Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Terpadu Carocok Painan 450,000, ,857, Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Mandeh 250,000, ,299, Pembangunan Sarana Prasarana Rest Area Sei Gemuruh 250,000, ,398, Penataan bangunan Kawasan Destinasi Wisata Mandeh Rubiah 43,000,000 38,232, Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Batu Kalang dan Pulau 50,000,000 48,233, XI. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 28,375,342,975 27,934,361, HIK Pamsimas 400,000, ,000, Pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi kec. Bayang Utara Pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi kec. Lengayang Pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi kec. IV Jurai 2 Penunjang Pamsimas dan sanimas 114,131, ,129, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa I 2,578,850,000 2,572,722, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa II 1,818,025,000 1,761,307, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa III 419,469, ,368, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa IV 2,063,080,300 2,014,505, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa V 1,952,204,500 1,946,582, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa VI 1,997,579,500 1,994,014, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa VII 3,153,255,000 3,150,905, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa VIII 1,949,543,000 1,944,973, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa IX 1,957,946,000 1,819,105, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa X 724,559, ,724, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa XI 258,949, ,052, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa XII 315,371, ,344, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa XIII 215,000, ,463, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa XIV 573,744, ,861, Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa XV 1,688,506,500 1,594,628, Penunjang Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) 39,299,000 33,401, IV-69

111 19 Pemb. Jl. Transportasi Perdesaan (DAK 2015) 5,131,565,000 5,131,565, Peningkatan Jalan Tb. Tinggi - Talang TS - Padang Limau manis Peningkatan Jl. Limau Sundai - Pelangai gadang Peningkatan Jalan Labuhan tanjak - Sekitarnya 20 Penunjang Jalan Transportasi Perdesaan (DAK 2015) 58,041,000 54,707, Pengawasan Jalan Transportasi Perdesaan DAK 109,257,500 95,902, Perencanaan Jalan Transportasi Perdesaan DAK 50,000,000 49,515, Pamsimas (Reguler APBD) 440,000, ,000, Pembangunan Sarana Air minum/sanitasi kec. Koto XI Tarusan Pembangunan Sarana Air minum/sanitasi kec. Bayang 24 Penunjang Kegiatan AMPL (Air minum dan Penyehatan Lingkungan) 37,024,000 14,993, Penunjang HIK Pamsimas 129,941, ,581, Pembangunan MCK 200,000, ,005, Pembangunan MCK Rumah miskin Nagari kec. Koto XI Tarusan Pembangunan MCK Kp. Koto Pulai Kec. Lengayang XII. Program Dukungan Dana Untuk Program Bersama (DDUPB) 2,232,449,000 1,793,339, Pembangunan Sarana dan Prasarana TPA Gunung Bungkuk 21,362,500 20,734, Pembangunan Jl. Minapolitan Mandeh, Koto XI Tarusan 198,792, ,869, Pembangunan SPAM IKK Koto Gunung Batang Kapas 457,028, ,990, Pembangunan SPAM PPI Muaro Gadang, Linggo Sari Baganti 200,000, ,475, Pembangunan SPAM MBR Kota Painan 444,119, ,144, Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Salido 38,000,000 31,439, Pembangunan SPAM IKK Sei Lundang 94,264,100 90,335, Penunjang 3R 95,180,000 68,720, Penunjang Lanjutan Pembangunan Infrastruktur Sindang Lunang 7,362, Lanjutan Pembangunan Infrastruktur Sindang Lunang ( DAK 2014 ) 174,321, Perencanaan SPAM Nagari Sei Pinang 50,000,000 48,671, Perencanaan SPAM Nagari Sei Nyalo 50,000,000 48,896, Perencanaan SPAM Nagari Mandeh 50,000,000 48,472, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau (RTH) 352,019, ,592, XIII. Program Pengaturan Jasa Konstruksi 9,385,700 9,340, Pengaturan dan Penyelenggaraan Izin Usaha Jasa Konstruksi 9,385,700 9,340, XIV. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 861,200, ,114, Monitoring Evaluasi Dan Pelaporan 195,749, ,829, Singkronisasi RPIJM-CIPTA KARYA 111,963, ,891, Singkronisasi Program DAK dan APBN 199,725, ,340, Penunjang Kegiatan bantuan Perumahan (BSPS) 84,660,375 80,269, Identifikasi Kegiatan ,102,300 32,738, Profil Kawasan Kumuh Mandeh dan Sei Nyalo 53,000,000 30,348, Penyusunan Dokumen HSBGN 33,000,000 23,589, Feseability Studi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan mandeh 50,000,000 47,874, Feseability Studi Fasilitas Perkantoran Kawasan mandeh Tarusan 50,000,000 47,100, Feseability Studi Rusunawa Kawasan Carocok Tarusan 50,000,000 47,133, IV-70

112 XV. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertamanan 1,042,830,800 1,019,342, Pemeliharaan dan Operasional Pertamanan 842,830, ,285, Perencanaan Sarana dan Prasarana Pertamanan 200,000, ,057, XVI. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 648,268, ,959, Inventarisasi Data Base Kebinamargaan 250,000, ,425, Inventarisasi Data Base Keciptakaryaan 248,268, ,881, UKL/UPL Jalan Pinggir Sago - Salido 50,000,000 48,392, Sistem Informasi Data Base Perumahan (SIDBP) 50,000,000 17,731, Pendataan Pemutakhiran Data Aset Daerah Bidang Kebinamargaan 50,000,000 20,529, B. DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 47,515,112,778 43,743,022, I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1,149,586,146 1,051,671, Penyediaanjasakomunikasi, sumberdaya air danlistrik 131,980,000 86,101, Penyediaanjasaadministrasikeuangan 548,830, ,705, Penyediaanjasakebersihankantor 40,659,200 38,098, Penyediaanjasaperbaikanperalatankerja 15,900,000 9,644, PenyediaanAlatTulis Kantor 77,935,116 70,669, Penyediaanbarangcetakandanpenggandaan 33,326,200 26,779, Penyediaankomponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantor 8,400,000 4,785, Penyediaanmakanandanminuman 63,630,000 55,597, Rapat-rapatkordinasidankonsultasikeluardaerah 153,860, ,838, Rapat-rapatKoordinasidanKonsultasiDalam Daerah 72,960,000 72,350, PenyusunanStandarOperasionalProsedur (SOP) 2,105, II. PROGRAM PENINGKATAN SARANA & PRASARANA APARATUR 2,159,783,240 1,895,847, Pembangunan Gedung Kantor 733,017, ,982, PengadaanKendaraanDinas/Operasional 462,750, ,570, PengadaanPeralatanGedung Kantor 345,829, ,448, PengadaanMebeleur 62,875,000 57,934, PemeliharaanRutin/BerkalaGedungkantor 113,816, ,103, PemeliharaanRutin/BerkalaKendaraanDinas/Operasional 241,495, ,552, RehabilitasiSedang/BeratGedung Kantor 200,000, ,257, III. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 118,810, ,989, PendidikandanPelatihan Formal 118,810, ,989, IV. PROGRAM PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG 5,465,228,500 5,431,455, V. 1 Pembangunan SaluranDrainase/Gorong-gorong 5,389,528,500 5,356,208, bersifatkhususpropinsi TA. 2014) 75,700,000 75,246, PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN, RAWA, DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA 21,953,208,200 19,425,722, PelaksaanNormalisasiSaluran Sungai 691,200, ,586, Rehabilitasi/PemeliharaanJaringanIrigasi 3,150,418,400 2,946,260, OptimalisasiFungsiJaringanIrigasi yang telahdibangun 1,250,000,000 1,233,842, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (DAK) 6,659,520,000 5,796,930, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (Penunjang DAK) 110,898, ,368, IV-71

113 6 PerencanaanPeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi 1,340,258,242 1,326,652, Kegiatan WISMP (Loan) 601,200, Kegiatan WISMP (Penunjang) 118,100,000 11,304, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (DAK TambahandanPendamping 2015) 5,552,616,000 5,163,944, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (Penunjang DAK Tambahan 2015) 91,290,700 76,369, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (Luncuran DAK danpendamping DAK 2013) 208,257,708 9,251, PeningkatandanRehabilitasiJaringanIrigasi (DAK Tambahan P3K2) Tahun ,928,600,000 1,880,362, PelaksanaanNormalisasiSaluran Sungai (LuncuranTahun 2014) 247,360, ,360, Rehabilitasi/PemeliharaanJaringanIrigasiTahun ,488,250 3,488, VI. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN DAN KONVERSI SUNGAI, 671,864, ,225, DANAU DAN SUMBER DAYA AIR LAINNYA 1 Monitoring, EvaluasidanPelaporan 33,541,900 12,276, LaporanPelaksanaan AMDAL 137,997,200 30,552, PerencanaanEmbungdanBangunanPenampungLainnya 108,369, ,034, PerencanaanEmbungdanBangunanPenampungLainnya 4 (LuncuranTahun 2014) 289,080, ,080, PenyusunanDokumen UKP dan UPL 102,876, ,282, VII. PROGRAM PENGENDALIAN BANJIR 15,996,632,076 15,292,109, RehabilitasidanPemeliharaanbantarandantanggulsungai 10,249,197,776 9,825,533, Pengembanganpengelolaandaerahrawadalamrangkapengendalianbanj 3,420,775,000 3,392,578, ir 3 PeningkatanPembersihandanPengerukan Sungai/Kali 752,300, ,472, Pembangunan PrasaranaPengamanPantai PerencanaanPrasaranaPengamanMuaradanPantai 304,476, ,783, PemeliharaanDrainaseRawa 1,005,200,000 1,000,011, RehabilitasidanPemeliharaanBantarandanTanggul Sungai 64,682,400 61,730, (Penanganan Daerah RawanBencanaTahun 2015) 8 PenanggulanganBencanaAlam 200,000,000-0 C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 63,846,290 53,849, I. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KEBINAMARGAAN 63,846,290 53,849, Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat-alat Berat 63,846,290 53,849, Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penenggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan total anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (94,43%), dengan rincian realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: 1. DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMAN Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dengan 16 Program dan 200 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dengan IV-72

114 realisasi sebesar Rp atau 95,11%. dengan rincian realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dianggarkan sebesar Rp ,- dan realisasi sebesar ,- (95,23 %), yang ditunjang dengan 10 (sepuluh) kegiatan. Hasil program terlaksananya penyediakan kebutuhan dalam proses kelancaran Administrasi dan Pelayanan di Kantor. Tujuan program untuk menyediakan kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat proses kelancaran Administrasi dan Pelayanan di Kantor. Manfaat program lancarnya aparatur dalam pelaksanaan administrasi perkantoran. b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur pagu anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(98,76%), yang ditunjang dengan 21 (dua puluh satu) kegiatan. Hasil program terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur. Tujuan program untuk memenuhi Sarana dan Prasarana perkantoran, sehingga proses pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan efisien. Manfaat program terpenuhinya kebutuhan aparatur dalam melaksanakan tugas kebutuhan kantor dan operasional pelayanan kemasyarakat. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(100%), yang ditunjang dengan 1 (satu) kegiatan. Hasil program pakaian dinas aparatur. Tujuan program untuk peningkatan disiplin aparatur pegawai negeri sipil. Manfaat program meningkatnya disiplin aparat. d. Program Peningkatan kapasitas Sumber daya Aparatur Program Peningkatan kapasitas Sumber daya Aparatur dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(100%), yang ditunjang dengan 1 (satu) kegiatan. Hasil program terlaksananya peningkatan pengetahuan dan wawasan aparatur. Tujuan program untuk peningkatan kapasitas aparatur pegawai negeri sipil. Manfaat program mempercepat pelayanan aparatur ke masyarakat. e. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp , -(94,61%), yang ditunjang dengan 67 (enam puluh tujuh) kegiatan IV-73

115 Hasil program Pembangunan jembatan pada tahun 2015 sebanyak/sepanjang 10 unit, dan peningkatan kondisi jalan sepanjang ,5 M. Tujuan program memperlancar arus barang dan transportasi. Manfaat program lancarnya masyarakat membawa hasil pertanian, barang dan kendaraan. Kegiatan Pembangunan jalan RMP Lunang dengan anggaran sebesar Rp realisasi sebesar Rp ,-(2,5 %) dana dapat terserap dari anggaran untuk penyusunan DED sedangkan fisik pekerjaan tidak dapat dilaksanakan disebabkan waktu pelaksanaan tidak mencukupi akibat proses pelelangan yang gagal. Kegiatan Pembuatan dinding Penahan Lokasi RSUD Baru dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,-(3,28 %) Pekerjaan dinding penahan tanah tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2015, hal ini disebabkan waktu pelaksanaan yang berbarengan dengan pekerjaan pondasi dan struktur utama bangunan RSUD dr. M zein Painan. Sisa waktu yang tersedia setelah pekerjaan pondasi dan struktur bangunan dikerjakan tidak mencukupi untuk melaksanakan paket pekerjaan Dinding penahan tanah sehingga di anggarkan kembali untuk dilaksanakan pada tahun anggaran f. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp , - (97,68%), yang ditunjang dengan 11 (sebelas) kegiatan. Hasil program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pada tahun 2015 sepanjang 4111 m dan pemeliharaannya sepanjang m. Tujuan program memperlancar air yang akan mengakibatkan genangan. Manfaat program terkendalinya genangan air terutama pada pemukiman masyarakat. g. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp , - (96,13%), yang ditunjang dengan 13 (tiga belas) kegiatan. Hasil program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan pada tahun 2015 sepanjang M dan jembatan sepanjang 1.166,95 M dan pembangunan jembatan 2 paket. Tujuan program memperlancar arus barang dan transportasi. Manfaat program lancarnya masyarakat membawa hasil pertanian, perkebunan dan barang. h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan anggaran Rp ,-realisasi Rp ,-(93,21%), yang IV-74

116 ditunjang dengan 4 (empat) kegiatan. Hasil program pengadaan dan perbaikan peralatan kebinamargaan. Tujuan program untuk peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan. Manfaat program terjaminnya mutu konstruksi yang akan di manfaatkan oleh masyarakat. i. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan Pengairan Lainnya. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan Pengairan Lainnya dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(91,58%), yang ditunjang dengan 8 (delapan) kegiatan. Hasil program Pembangunan Infrastruktur Air Minum di Sungai Sirah Linggo Sari Baganti dan BAB Tapan, Pembangunan Infrastruktur Sanitasi di Sutera, Pancung Soal, Air Pura, Bayang, Lengayang dan Basa IV Balai Tapan, Pemeliharaan Sapras Air Bersih Kab. Pessel sebanyak 8 unit dan Pembangunan Sapras Air Bersih 6 unit. Tujuan program untuk pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi. Manfaat program pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi masyarakat. Pembangunan infrastruktur air minum (DAK) dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,-(86,26 %) dana yang tidak terserap dari pagu anggaran disebabkan sisa tender kegiatan yang belum dimanfaatkan dan adanya paket pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan. Terhadap kontraktor pelaksana paket pekerjaan yang belum selesai diberikan kesempatan untuk menyelesaikan selama maksimal 50 hari kalender dengan memberlakukan sanksi (denda) sesuai dengan Perpres No. 4 tahun 2015 tentang pengadaan barang / jasa. Penunjang pembangunan infrastruktur air minum (DAK) dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,-(86,93 %) dana yang tidak terserap dari pagu anggaran disebabkan efisiensi penggunaan anggaran dan adanya honorarium tim pelaksana kegiatan yang belum dibayarkan akibat pekerjaan fisik yang belum selesai. Pengawasan pembangunan infrastruktur air minum air minum (DAK) dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,-(83,25 %) dana yang tidak terserap dari pagu anggaran akibat adanya pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan maka terdapat sisa pembayaran konsultan pengawas yang belum bisa direalisasikan. j. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- (77,66%) yang ditunjang dengan 8 (delapan) kegiatan. Hasil Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh IV-75

117 sebanyak 10 pkt. Tujuan program untuk percepatan pembangunan infrastruktur didaerah wisata. Manfaat program semakin indahnya kawasan wisata di pesisir selatan dan masyarakat dapat menikmatinya. Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,- atau 76,97 %. Dana yang tidak terserap dari pagu anggaran tersebut disebabkan sisa tender kegiatan yang belum dimanfaatkan dan adanya paket pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan. Terhadap kontraktor pelaksana paket pekerjaan yang belum selesai diberikan kesempatan untuk menyelesaikan selama maksimal 50 hari kalender dengan memberlakukan sanksi (denda) sesuai dengan Perpres No. 4 tahun 2015 tentang pengadaan barang / jasa. Pembangunan Sarana Prasarana Rest Area Sei Gemuruh dengan anggaran sebesar Rp realisasi Rp ,- atau 52,16 % dana yang tidak terserap dari pagu anggaran disebabkan lahan tidak bebas dan terjadi pelarangan pelaksanaan pekerjaan oleh masyarakat yang mengklaim tanah pada lokasi tersebut sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyelesainnya dan terbatas oleh tahun anggaran sehingga pekerjaan tidak bisa dilanjutkan. k. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan didukung oleh anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- (98,45%), yang ditunjang dengan 26 (dua puluh enam) kegiatan. Hasil program pembangunan/rehabilitasi jembatan 9 unit panjang 94 m, pembangunan jalan sepanjang m. Tujuan program untuk pembangunan infrastruktur pedesaan. Manfaat program lancarnya masyarakat membawa hasil pertanian, perkebunan dan barang. l. Program Dukungan Dana Untuk Program Bersama (DDUPB) Program Dukungan Dana Untuk Program Bersama (DDUPB) dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (80,33%), yang ditunjang dengan 14 (empat belas) kegiatan. Hasil program Pembangunan SPAM PPI Muaro Gadang, SPAM MBR Kota Painan, Pembangunan TPA Gunung Bungkuk, SPAM IKK Koto Gunung, Penunjang 3R, Pendamping Kegiatan Banpro PDAM, Pembangunan jalan Minapolitan Mandeh, Peningkatan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tujuan program untuk dukungan dana untuk program bersama. Berupa, sebagai pendamping kegiatan dana pusat. Manfaat program memenuhui kebutuhan masyarakat bidang persampahan dan air bersih. IV-76

118 m. Program Pengaturan Jasa Konstruksi Program Pengaturan Jasa Konstruksi dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (99,52%), yang ditunjang dengan 1 (satu) kegiatan (a) Pengaturan dan penyelenggaran izin usaha jasa konstruksi. Hasil program surat rekomendasi izin konstruksi. Tujuan program untuk tersedianya pengaturan dan penyelenggaraan izin usaha konstruksi. Manfaat program memberikan kepastian hukum dalam usaha konstruksi oleh masyarakat. n. Program Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Program Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (88,38%), yang ditunjang dengan 10 (sepuluh) kegiatan. Hasil pelaporan dan singronisasi perencanaan. Tujuan program untuk memonitoring, evaluasi, dan pelaporan. Manfaat program adanya keselarasan antara perencanaan kabupaten propinsi dan pusat. o. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertamanan Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (97,75%), yang ditunjang dengan 2 (dua) kegiatan. Hasil program perencanaan, pembangunan dan laporan sarana dan prasarana pertamanan. Tujuan program untuk pemeliharaan sarana dan prasarana pertamanan. Manfaat program menjaga dan melestarikan alam. p. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(98,55%), yang ditunjang dengan 2 (dua) kegiatan. Hasil program pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan mengadakan sosialisasi IPAL. Manfaat program menjaga dan memelihara lingkungan. q. Program Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Program Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (89,77%), yang ditunjang dengan 5 (lima) kegiatan. Hasil program dokumen dan sosialisasi jalan dan bangunan. Tujuan program untuk memonitoring, evaluasi, koordinasi dan pelaporan. Manfaat program sebagai bahan/acuan/standar perencanaan jalan dan bangunan. IV-77

119 2. DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Urusan pekerjaan Umum juga dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan 7 Program dan 50 Kegiatan. Total anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 92,06%, dengan rincian realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat proses kelancaran Administrasi dan Pelayanan di Kantor. Program ini dianggarkan sebesar Rp ,-dan realisasi sebesar Rp ,- atau 91,48 %. b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk memenuhi Sarana dan Prasarana perkantoran, sehingga proses pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan efisien. Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(87,78%). c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini bertujuan untuk peningkatan disiplin aparatur pegawai negeri sipil dengan anggaran Rp. 118, ,- realisasi Rp ,- (87.53%) d) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program ini merupakan pelaksanaan Pembangunan Drainase kegiatan ini dapat berjalan dengan baikdengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(99,38%) e) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya. Program ini bertujuan untuk Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Rawa dan Jaringan Pengairan Air Lainnya dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,-(88.49 %) f) Program Pengembangan, Pengelolaan, Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Daya Air Lainnya. Program ni bertujuan untuk Pengembangan dan Pengelolaan dan konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya dengan anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (80.70%) g) Program Pengendalian Banjir. Program ini bertujuan untuk Pengendalian Banjir dengan Anggaran Rp ,-realisasi ,- (95.60%) IV-78

120 3. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Urusan pekerjaan Umum juga dilaksanakan Badan penanggulangan bencana Daerah berjumlah 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan dengan anggaran sebesar RP ,- dan realisasi sebesar RP ,- atau 84,34%,. Tujuan program untuk peningkatan pemeliharaan alat-alat berat. Manfaat program PAD Retribusi Eksavator Tahun 2015 sebesar Rp. 35,000,000,- C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan a). DINAS PRASJALTARKIM Dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada pada Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2015 hambatan terdapat pada kegiatan fisik proyek di lapangan dan ini ditemui pada: 1) Kegiatan Pembuatan Dinding Penahan lokasi RSUD Baru, karena lokasi tempat pekerjaan berada pada tapak kegiatan Pembangunan Relokasi RSUD Baru yang sedang berlangsung dilaksanakan. Aksesibilitas ke tapak/lokasi pekerjaan pada tahun 2015 dipenuhi oleh aktivitas pekerjaan pembangunan gedung RSUD Baru. Area Tapak sudah dipenuhi oleh bangunan bangunan penunjang kontraktor seperti Workshop pembesian, workshop bekisting/ perkayuan, Stockyard material kontraktor, dan sirkulasi dalam proyek sehingga tidak memungkinkan untuk secara simultan dilaksanakan pekerjaan tebing penahan tanah yang dimaksud, sehingga pekerjaan pembuatan tebing penahan tanah lokasi RSUD baru tersebut ditunda pelaksanaannya pada tahun ) Kegiatan Pembangunan Jalan RMP Lunang tidak dapat dilaksanakan disebabkan waktu pelaksanaan tidak mencukupi akibat proses pelelangan yang gagal. 3) Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten (DAK 2015) pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei. Putih Bayang tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. 4) Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Air Minum (DAK 2015) pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Air Minum Sungai Sirah Linggo Sari Baganti tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi ( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. IV-79

121 5) Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih, pekerjaan Pembangunan Sapras AB Timbulun RSUD Baru tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi ( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. 6) Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur, pekerjaan Pembangunan Kawasan rest Area Batas Kota painan- Padang tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi ( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. 7) Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur, pekerjaan Pembangunan rest area Bukit Putus painan (Lanjutan) tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi ( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. 8) Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana Rest Area Sei Gemuruh karena lahan tidak bebas dan membutuhkan waktu yang lama dalam penyelesaiannya dan terbatas oleh tahun anggaran sehingga pekerjaan tidak dapat dilanjutkan. 9) Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Desa II, pekerjaan Pembangunan Jembatan Simpang Lubuak Anau Air mati, realisasi fisik per 31 desember 2015 adalah 100%. sedangkan proses pembayaran sisa pekerjaan tidak dapat dibayarkan 100%. 10) Kegiatan Lanjutan Pembangunan Infrastruktur Sindang Lunang tidak dapat dilaksanakan disebabkan karena lokasi tidak bebas. 11) Pembuatan Amdal RSUD Baru tidak dapat diselesaikan dalam masa pelaksanaan sehingga pekerjaan dilanjutkan melewati tahun anggaran, karena belum dibahas oleh tim teknis Bapeldalda Prov. Sumatera Barat dan pihak penyedia jasa diberikan sanksi ( denda ) sesuai dengan aturan yang berlaku. 2. Solusi Sebagai akibat dari hambatan tersebut diatas, Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman telah melakukan berbagai macam upaya diantaranya: a) Kegiatan yang gagal dilaksanakan pada tahun anggaran 2015, dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran b) Kegiatan yang penyelesaian pekerjaaan melewati tahun anggaran 2015, sisa pembayaran pekerjaan di alokasikan kembali pada APBD Perubahan 2016 dan penyedia jasa yang bersangkutan diberikan sanksi pembayaran denda sesuai aturan yang berlaku. IV-80

122 b). BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 1. Permasalahan Terbatasnya anggaran daerah untuk biaya operasional dan pemeliharaan serta penggantian suku cadang Eksavator yang cukup besar, termasuk biaya pengangkutan Eksavator ke Lapangan. 2. Solusi Kedepannya biaya operasional dan pemeliharaan alat berat Eksavator dan biaya kendaraan dalam pengangkutan Eksavator ke lapangan akan lebih diperhatikan lagi. c). DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat beberapa permasalahan, yaitu : 1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Rawa, dan jaringan Pengairan Lainnya a. Kegiatan Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DAK) Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lubuk Sitajam dan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Sungai Batang Permasalahan yang terjadi adalah wanprestasi pihak rekanan karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu pelaksanaan. Solusi/keputusan 1. Rekanan dibayarkan sesuai dengan volume yang di akui oleh Tim PPHP dilapangan, 2. Menyetorkan jaminan pelaksanaan pekerjaan ke kas Daerah sesuai aturan yang berlaku. b. Kegiatan dan Rehab Jaringan Irigasi (DAK Tambahan dan Pendamping 2015) Pekerjaan 1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Tanjung Durian, 2. Peningkatan Jaringan Irigasi DI Calau, 3. Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Dwikora, 4. Peningkatan Jaringan Irigasi DI Lubuk Kasai Penyelamatan dana/kas daerah pada pelaksanaan pekerjaan 4 paket pekerjaan tersebut diatas telah dilaksanakan sesuai kebutuhan di lapangan dan aturan yang berlaku. Setelah dilaksanakan 4 (empat) paket pekerjaan diatas dana tersisa dimasukan ke kas daerah, dan sisa dana tersebut dapat digunakan untuk kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi lainnya sesuai Juklak DAK tersebut. c. Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DAK Tambahan dan Pendamping 2015) Pekerjaan 1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI IV-81

123 Sungai Gadang Kumbung, 2. Peningkatan Jaringan Irigasi DI Bantaian Permasalahan pekerjaan di atas masih membutuhkan waktu pelaksanaan, oleh sebab itu pekerjaan diatas masih dilaksanakan pada tahun berikutnya. Solusi : diberlakukan denda selama pelaksanaan pekerjaan ini dan diberikan waktu selama 50 (lima puluh) hari kerja sesuai dengan aturan yang belaku. 2. Program Pengendalian Banjir 1. Pekerjaan Pengamanan Tebing Sungai Kambang Timur Permasalahan : pada pekerjaan ini terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh tidak tersedianya bronjong bantuan, oleh sebab itu waktu pelaksanaan tidak cukup Solusi : diberlakukan denda selama pelaksanaan pekerjaan ini dan diberikan waktu selama 50 (lima puluh) hari kerja sesuai dengan aturan yang berlaku. 2. Pekerjaan Pengamanan Tebing Sungai Bayang sani Permasalahan :Akses road / jalan masuk ke lokasi pekerjaan tidak bebas di sebabkan sawah masyarakat yang masih belum di panen, dan waktu pelaksanaan pekerjaan sudah tidak mencukupi. Solusi : paket pekerjaan ini tidak dikerjakan karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi IV-82

124 5. URUSAN PENATAAN RUANG A. KONDISI UMUM Kinerja Urusan Penataan Ruang dapat dilihat melalui indikator yang sudah dituangkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan tahun yaitu ketersediaan dokumen dan regulasi tata ruang serta rasio ketaatan pada RTRW. Disamping indikator tersebut Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang juga dapat dilihat melalui indikator yang ditentukan pemerintah pusat (Indikator Kinerja Kunci /IKK) yaitu rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB. Indikator ini merupakan indikasi kemampuan suatu daerah untuk menyediakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang sehat bagi penduduk di daerah tersebut. Semakin tinggi nilai indikator ini, semakin tinggi kemampuan daerah tersebut dalam menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penduduk. Capaian kinerja penataan ruang dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai berikut. Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2015 Urusan Penataan Ruang telah dilaksanakan melalui program Pengendalian dan Pemanfaatn Ruang dan Program Perencanaan Tata Ruang yang dijabarkan kedalam beberapa kegiatan dengan tetap mengfokuskan pada upaya untuk keterpaduan pembangunan antar sektor, antar wilayah, dengan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan. Tabel 4.18 Capaian Indikator Makro Urusan Penataan Ruang Tahun NO. Urusan / Indikator Satuan Penataan Ruang Tahun Perda RTRW dokumen RDTR dokumen BKPRD laporan Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, 2015 Dari tabel di atas terlihat capaian kinerja Urusan Penataan Ruang, baru berupaya dalam proses penyusunan dokumen /naskah akademis tata ruang (perencanaan tata ruang), sedangkan kinerja lainnya relatif tetap artinya bahwa sebenarnya dalam urusan tata ruang tinggal mempertahankan dalam IV-83

125 pelaksanaannya. Adanya RTRW Kabupaten Pesisir Selatan hingga 20 tahun kedepan dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan pada urusan penataan ruang. Selain itu setiap tahunnya untuk urusan Penataan Ruang selalu ada pencapaian target indikator Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) sebagai penunjang dan koordinasi dibidang penataan ruang. B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. 5. URUSAN PENATAAN RUANG URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN Tabel 4.19 Urusan Penataan Ruang ANGGARAN REALISASI 2,993,036,250 2,797,203, A. BAPPEDA 993,136, ,718, I Program Perencanaan Tata Ruang 544,075, ,530, Penyusunan Ranperda tentang RDTRK Kawasan Air Haji 37,411,900 37,296, Koordinasi BKPRD Kabupaten Pesisir Selatan 120,305, ,605, Revisi Rencana Tata Ruang Pesisir dan Pulau 2,150, , Penyusunan Perencanaan Zonasi Wilayah Pesisir Pulau - pulau kecil Kabupaten Pesisir Selatan 384,208, ,279, II. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 449,061, ,188, Revisi Perencanaan Objek Wisata Kawasan Madeh (Master Plan 406,068, ,195, Mandeh) 2 Rancangan peraturan KDH tentang pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang 42,993,400 41,992, B. DINAS PRASARANA JALAN TATA RUANG DAN PERMUKIMAN 1,999,899,300 1,891,484, I. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1,999,899,300 1,891,484, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan IMB 48,960,000 31,023, Pembuatan RDTR Kota Tapan 731,296, ,983, Pembuatan RTBL Carocok 360,603, ,457, Pembuatan RTBL Rumah Sakit Baru 319,249, ,369, Sosialisasi SPM 30,000,000 27,500, Penunjang Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Ruang 67,270,000 44,073, Sosialisasi Kebijakan Pengendalian dan Pengawasan Ruang 50,000,000 39,349, Pelatihan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Aparat Dalam Penataan dan Pemamfaatan Ruang Penunjang Kegiatan Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 9 dan Pelaporan Terhadap Pemamfaatan dan Penataan Ruang BELANJA (Rp.) 50,000,000 50,000, ,520,000 87,737, Pembuatan RTBL Kawasan Carocok Tarusan 250,000, ,990, % IV-84

126 Urusan penataan ruang dilaksanakan oleh 2 (dua ) SKPD yaitu Bappeda dan Dinas Prasjaltarkim yang terdiri dari 2 program dan 16 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 93,46%. 1. BAPPEDA a. Program Perencanaan Tata Ruang Untuk mendukung Program Perencanaan Tata Ruang telah dialokasikan Anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (98.80 %) serta realisasi fisik sebesar 100%. Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu Kegiatan Penyusunan Ranperda tentang RDTR Kawasan Air Haji, Kegiatan Koordinasi BKPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Revisi Rencana Tata Ruang Pesisir dan Pulau serta kegiatan Penyusunan Perencanaan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan dilaksanakannya Program ini, telah dihasilkan 1 (satu) buah naskah akademis tentang RDTR Kawasan Air Haji, telah terkoordinasikannya pemanfaatan pola ruang Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan (RTRW) dan telah dihasilkan 1 (satu) buah dokumen Perencanaan Zonasi wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Pesisir Selatan. b. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Untuk mendukung Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang telah dialokasikan Anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- (81.99 %) serta realisasi fisik sebesar 100%. Program ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu Kegiatan Revisi Perencanaa Objek Wisata Kawasan Mandeh (Master Plan Mandeh) dan Kegiatan Rancangan Peraturan KDH tentang Pemberian Rekomendasi Pemanfaatan Ruang. 2. DINAS PRASJALTARKIM a. Program Pengendalian Pemanfaatn Ruang Program Pengendalian Pemanfataan Ruang dianggarkan sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- atau 94.58%, untuk membiayai 10 kegiatan. Hasil program, tersusunnya dokumen, serta terlaksananya monitoring dan pelaporan pengendalian pemanfaan ruang. Tujuan program untuk menyediakan perencanaan RDTR Kota Tapan, RTBL Carocok, Rumah Sakit Baru, dan Kawasan Carocok Tarusan, serta untuk memonitor pelaksanaan IMB. Manfaat program terkendalinya pemanfaatan ruang. IV-85

127 C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam urusan Perencanaan Pembangunan Daerah diantaranya adalah : a) Belum optimalnya sistem evaluasi dan pengendalian pemanfaatan ruang. Hal ini mengakibatkan dokumen perencanaan hanya bersifat statis yang kurang optimal dalam menjaga konsistensi perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan. b) Masih kurangnya sumberdaya manusia yang terkait dengan pengendalian pemanfaatan ruang, seperti belum adanya penunjukkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dibutuhkan dalam proses penegakkan aturan dan pelanggaran tata ruang. c) Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan daerah antara pendekatan politik dengan pendekatan teknokratik; d) Adanya ego sektoral yang seringkali dinyatakan sebagai kesulitan untuk melakukan koordinasi. Persoalan yang bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial dan terfragmentasi sehingga cenderung tidak menyentuh atau menyelesaikan persoalan yang sebenarnya; 2. Solusi Kendala-kendala di atas akan dicoba untuk diminimalisir Dalam pelaksanaannya dengan cara-cara sebagai berikut: a) Dukungan kebijakan (Peraturan Perundang-Undangan) Berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan mendukung pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan daerah. Hal ini membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai koordinator pemanfaatan ruang. b) Desentralisasi dan Otonomi Daerah Otonomi daerah dengan segala kewenangan yang diberikan merupakan kekuatan bagi Pemerintah Daerah dalam mengatur pelaksanaan pemerintahan sesuai dengan karakteristik fisik dan sosial daerah. Kekuatan ini merupakan modal yang sangat penting dalam menentukan arah pemanfaatan ruang untuk kedepannya sebagai model perencanaan yang berkelanjutan. c) Akan dilakukan pengiriman aparatur yang terkait untuk dididik dan dilatih sebagai tenaga PPNS, serta mengirim aparatur untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis tata ruang. IV-86

128 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN A. KONDISI UMUM Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Bahwa perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masingmasing. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) untuk jangka 5 (lima) tahun, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka 1 (satu) tahun. Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2015 ini berada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk mencapai target dan keberhasilan dari suatu perencanaan pembangunan, perlu menetapkan indikator kinerjanya. Adapun indikator makro untuk urusan perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut : Tabel Capaian Indikator Makro Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun No Indikator Kinerja Satuan Tahun SKPD Musrenbang Kabupaten Kali Bappeda 2 RKPD Dok Monev Pelaksanaan Lap Pembangunan 4 KUA/PPAS Dok LAKIP Dok LKPj Dok Profil Daerah Dok RPJMD Dok Perda Perencanaan Perda Pembangunan 10 TAPKIN Lap Penyusunan Database Sarana Perekonomian Pesisir Selatan Lap Sekda Sumber : Laporan LKPJ Bappeda dan Sekretariat Daerah Kab.Pesisir Selatan, 2015 IV-87

129 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. Tabel 4.21 Urusan Perencanaan Pembangunan URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BELANJA (Rp.) ANGGARAN REALISASI 5,733,107,512 5,414,756, A. BAPPEDA 5,354,094,112 5,068,161, I Program Pengembangan data/informasi 250,733, ,239, Forum Data Kabupaten Pesisir Selatan 89,992,702 88,076, Koordinasi Penyusunan Profil Daerah Tahun ,771,132 45,985, Penyebarluasan Informasi Pembangunan 33,000,000 29,758, Penyediaan Data Statistik Daerah 29,302,400 28,137, Tinjauan Perkembangan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan 51,667,080 51,281, % II Program Kerjasama Pembangunan 38,238,634 37,861, Koordinasi Kerjasama Pembangunan antar daerah 38,238,634 37,861, Program Perencanaan Pengembangan Kota - Kota Menengah dan III 389,538, ,802, Besar 1 Penunjang Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) 2 108,591, ,840, Replikasi Pengelolaan data AMPL 280,946, ,962, IV Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1,370,664,588 1,300,125, Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 182,294, ,688, Penyusunan Rancangan RKPD 76,437,800 76,221, Penyusunan Nota Kesepakatan KUA dan PPA APBD Kab. Pesisir 130,241, ,048, Selatan Tahun Penyusunan Nota Kesepakatan KUA dan PPA APBD Perubahan Tahun 122,543, ,236, Koordinasi Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban ( LKPJ ) 58,763,331 58,688, Penyusunan LKPJ akhir masa Jabatan ,185,231 77,680, Koordinasi Penyusunan TAPKIN 69,664,087 69,328, Penyusunan Rancangan RPJMD Tahun Kab.Pesisir Selatan 13,599,527 8,386, IV-88

130 9 Pengelolaan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah 126,996, ,221, Koordinasi Pembinaan Pembangunan Pasca Daerah Tertinggal 82,463,100 79,537, Koordinasi dan Asistensi Penyusunan Renstra SKPD 55,959,595 50,809, Study Pendahuluan (Background Study) RPJMD ,196, ,881, Monitoring, Evaluasi Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan 97,319,783 94,397, V Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 548,192, ,728, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi 134,310, ,911, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah 156,770, ,604, Penyusunan Ranperda Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan 96,694,700 95,212, Penyusunan Profil Potensi Maritim Kabupaten Pesisir Selatan 100,417,200 92,080, Penyusunan Naskah Akademis Badan Usaha Milik Daerah 60,000,000 58,920, VI Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya 251,184, ,595, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya 139,319, ,256, Penunjang Program Keluarga Harapan (PKH) 22,743,723 19,950, Koordinasi Kabupaten Sehat 39,826,753 32,842, Koordinasi Aksi PPK 49,294,155 38,545, VII Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 420,744, ,858, Koordinasi perencanaan prasarana wilayah 135,007, ,774, Penunjang WISMP 86,371,575 81,019, Loan WISMP 199,365, ,065, VIII Program Pelayanan Adiministrasi Perkantoran 802,355, ,698, Penyediaan Jasa Surat menyurat 39,000,000 39,000, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik 92,700,000 81,073, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 75,805,740 65,407, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 19,500,000 19,500, Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 50,850,000 46,977, Penyediaan Alat Tulis Kantor 44,459,000 44,459, Peny. Barang Cetakan dan Penggandaan 43,487,610 43,326, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan 23,272,700 23,272, Kantor 9 Peny. Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 6,900,000 6,740, Peny. Makanan dan Minuman 93,030,000 67,949, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 240,650, ,392, Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 19,500,000 19,500, Rapat-rapat dan Koordinasi Dalam Daerah 53,200,000 53,100, IV-89

131 IX Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,073,430,518 1,055,181, Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas 36,250,000 36,190, Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 225,000, ,218, Pemeliharaan Rutin/ berkala Gedung Kantor 148,972, ,692, Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 226,070, ,833, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 304,588, ,029, Pembangunan Tempat Parkir 132,550, ,218, X Program Peningkatan Disiplin Aparatur 52,500,000 49,415, Pengadaan Pakaian dinas beserta perlengkapannya 52,500, XI Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 156,513, ,654, Pendidikan dan Pelatihan Formal 78,000,000 75,133, TOT bagi Tim Asistensi Renstra 78,513,000 65,521, B. SEKRETARIAT DAERAH 379,013, ,595, PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI 50,000,000 36,385, Penyusunan Database Sarana Perekonomian Pesisir Selatan 50,000,000 36,385, PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI 329,013, ,210, Pameran AITIS dan Festifal Langkisau 259,013, ,388, Forum Pengendalian Inflasi Daerah 70,000,000 64,821, Sumber data : Bappeda Dan Sekretariat Daeraha Kab. Pessel 2015 Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda dan Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan melalui 11 program dan 58 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dan realisasi sebesar Rp ,- atau 94.45%. Berikut program Urusan Perencanaan Pembangunan yang dijabarkan dibawah ini : 1. BAPPEDA Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda tahun 2015 terdiri dari 11 program dan 55 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- atau 94.66%. berikut rincian program kegiatan yang dilaksanakan: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (93.56%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Program ini didukung oleh 13 (tiga belas) Kegiatan. Hasil pelaksanaan program ini terlihat dari lancarnya pelaksanaan administrasi perkantoran Bappeda IV-90

132 Kabupaten Pesisir Selatan serta terlaksananya rapat-rapat koordinasi baik yang sifatnya di dalam kabupaten, maupun di luar kabupaten. b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- yang terealisasi Rp ,- dengan persentase keuangan 98,30% dan realisasi fisik sebesar 100%.,. Program ini terdiri atas 6 (enam) kegiatan. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah tersedianya dan terpeliharanya sarana dan prasarana penunjang bagi aparatur Bappeda Kabupaten Pesisir Selatan sehingga tercipta terwujudnya kelancaraan pelaksanaan tugas dalam suasana kerja yang nyaman. c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- terealisasi Rp ,- (94,12%) dengan realisasi fisik sebesar 100%,. Program ini didukung hanya oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.. Hasil dari program ini berupa terjaganya disiplin aparatur di Bappeda dengan pakaian dinas harian dan pakai seragam hari tertentu (seragam muslim dan seragam olah raga). d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- terealisasi Rp ,- (89.87%) dengan realisasi fisik sebesar 100%,. Program ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal serta Kegiatan TOT bagi Tim Asistensi Renstra. Hasil/keluarannya berupa terlaksananya diklat-diklat teknis bagi aparatur Bappeda yang berdampak pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur dalam pelaksanaan tugas dan pengabdian. Sementara dengan dilaksanakannya TOT bagi Tim Asistensi Renstra maka aparatur Bappeda telah siap untuk mengkoordinasikan dan mengasistensi penyusunan Renstra SKPD yang akan disusun pada tahun 2016 ini. e) Program Pengembangan Data / Informasi Program Pengembangan Data dan Informasi memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- 97,01%) dengan realisasi fisik 100%. Program ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Hasil/keluarannya berupa tersedianya data/informasi dan dokumen hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam seperti buku Pesisir Selatan Dalam Angka dan Kecamatan Dalam Angka, kajian tentang PDRB, Inkesra, Inekonomi. Selain itu melalui kegiatan ini juga telah tersosialisasikan IV-91

133 program/kegiatan pembangunan yang dilaksnakana oleh Pemerintah Daerah melalui media massa maupun melalui pameran daerah. Dampak dari program ini adalah lebih akuratnya data yang digunakan sebagai pedoman bagi perencanaan dan penganggaran. f) Program Kerjasama Pembangunan Program Kerjasama Pembangunan memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (99.01%) dengan realisasi fisik sebesar 100. Program ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah. Keluaran dan hasil dari kegiatan ini adalah terjalinnya komunikasi dan singkronisasi rencana pengembangan daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan beberapa daerah bersepadan diantaranya Kabupaten Solok, Kabupaten Muko-Muko, Kota Sungai Penuh. g) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar memiliki pagu anggaran sebesar ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- (89,03%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Program ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan Penunjang program Air Minum, Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) dan Kegiatan Replikasi Data AMPL. Hasil / keluaran Program ini adalah terkoordinasikannya pelaksanaan Program PAMSIMAS di Kabupaten Pesisir Selatan yang melibat beberapa SKPD Teknis yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan. Selain itu, melalui program ini, pada tahun 2015 telah terekam data cakupan air minum dan penyehatan lingkungan di kecamatan IV Jurai. Salah satu dampak nyata dari program ini adaah keberhasilan Pesisir Selatan memperoleh AMPL Award pada peringkat kedua di Sumatera Barat. h) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Daerah memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- (94,85%) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Program Perencanaan Pembangunan Daerah didukung oleh 13 (tiga belas) kegiatan. Hasil dan keluaran Program ini antara lain telah tersusunnya dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016, Nota kesepakatan KUA dan PPA RAPBD Peubahan 2015, Nota kesepakatan KUA dan PPA RAPBD tahun 2016, Perjanjian Kinerja Kepala SKPD tahun Pada tahun 2015 juga telah dirintis untuk menerapkan e-planning melalui implementasi IV-92

134 aplikasi SIPKD Perencanaan. Selain itu juga telah disusun dan disampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepala daerah tahun 2014 dan Dokumen LKPJ Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah tahun Pada tahun 2015 juga telah disusun Studi Pendahuluan RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan sebagai landasan awal bagi penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Dampak yang dihasilkan dari program ini diantaranya adalah berhasilnya Kabupaten Pesisir Selatan memperoleh penghargaan Pangripta Nusantara yaitu penghargaan bagi daerah penyusun dokumen perencanaan tahunan terbaik di Sumatera Barat pada tahun i) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- atau 95,90% dengan realisasi fisik sebesar 100%. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Hasil dan keluaran Program ini antara lain terkoordinasikannya perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan lintas SKPD yang merupakan mitra kerja bidang ekonomi, ditetapkannya Perda tentang RIPPARDA, terkoordinasikan upaya penanggulangan kemiskinan daerah yang melibatkan lintas SKPD, serta tersusunnya naskah akademis tentang pengembangan BUMD Kepariwisataan untuk selanjutnya akan diajukan ke DPRD untuk ditetapkan sebagai Perda. Dengan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut di atas telah berdampak pada kemajuan daerah dimana IPM Kabupaten pesisir Selatan terus mengalami peningkatan dari tahun sebelummnya. Selain itu, dampak nyata yang dirasakan adalah semakin berkembangnya sector pariwisata di Pesisir Selatan yang berpengaruh pada peningkatan angka kunjungan wisata, PAD dan nilai PDRB. j) Program Perencanaan Sosial Budaya Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- (91,01%).. Program ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Hasil / keluaran Program ini antara lain terkoordinasikannya perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan lintas SKPD yang merupakan mitra kerja bidang sosial budaya, terkoordinasikannya aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi dan koordinasi kabupaten sehat. Salah satu dampak dari program ini adalah diakuinya Kabupaten Pesisir Selatan Sebagai Salah Satu Kabupaten Sehat di Sumatera Barat. IV-93

135 k) Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam memiliki pagu anggaran sebesar ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- (92,66%) dengan realisasi fisik 100%.. Program ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan. Hasil / keluaran Program ini antara lain terkoordinasikannya perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan lintas SKPD yang merupakan mitra kerja bidang Fisik dan Prasana serta terkoordinasikannya pelaksanaan Program WISM di 2 (dua) SKPD teknis yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan dan Peternakan serta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. 2. SEKRETARIAT DAERAH Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah tahun 2015 terdiri dari 2 program dan 3 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- atau 91.45%. Berikut rincian program kegiatan yang dilaksanakan: a) Program Pemgembangan Data/Informasi Program Pengembangan data/informasi bertujuan untuk membuat sebuah pedoman dalam pelaksanaan pembangunan Pesisir Selatan dengan melaksanakan kegiatan penyusunan database sarana perekonomian Pesisir Selatan. Menyediakan sistem informasi data base sarana perekonomian di Kabupaten Pesisir Selatan yang dapat menjadi acuan dan dasar penetapan penanganan sarana perekonomian secara cepat dan tepat sehingga dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi serta sebagai salah satu pedoman penyusunan, perumusan, dan penetapan target-target pembangunan ekonomi daerah. Selain itu, database ini dapat dipergunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan penganggaran untuk peningkatan perekonomian daerah. Melalui data tersebut kita dapat mengetahui daerah mana saja yang memiliki kekurangan sarana perekonomian seperti pasar, jalan, jembatan irigasi, terminal pelabuhan/dermaga, perbankan dan sebagainya. Keluaran dari kegiatan ini berupa tersedianya buku Database Sarana Perekonomian sebanyak 75 eksemplar. Program Pengembangan data/informasi dianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- ( 72,77% ). b) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi bertujuan untuk menjunjang pembangunan ekonomi dengan melaksanakan kegiatan IV-94

136 Pameran AITIS 2015 dan festifal Langkisau sebagai sarana sosialisasi pertumbuhan ekomomi Kabupaten Pesisir Selatan, dan kegiatan Forum Pengendalian Inflasi Daerah. Kegiatan Pameran AITIS 2015 dan Festival Langkisau ini dapat dipergunakan sebagai alat promosi Pariwisata yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan sehingga objek wisata yang selama ini tidak di ketahui menjadi tempat-tempat tujuan para wisatawan, hal ini dapat dilihat meningkatnya pengunjung pada objek wisata antara lain: Pantai Carocok Painan. Air Terjun Timbulun, Puncak Langkisau Air Terjun Bayang Sani, Pantai Batu Kalang, dan Kawasan Mandeh. Kegiatan ini berupa pembukaan Stan Pameran yang mempromosikan Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan di Jakarta Internasional Ekspo Kemayoran Jakarta. Dampak dari kegiatan ini adalah agar daerah lain atau dunia internasional mengenal dan mengetahui potensi pariwisata dan hasil karya kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Pesisir Selatan. Maksud dari kegiatan Forum Pengendalian dan Inflasi Daerah adalah untuk melihat perkembangan harga dan laju inflasi yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan dengan tujuan menjaga stabilitas harga dan laju inflasi di Kabupaten Pesisir Selatan; Meminimalisir dampak negatif yang terjadi dari kenaikan harga dan laju inflasi. Untuk Kabupaten Pesisir Selatan tidak ada pencatatan inflasi dari BPS, hanya ada 2 daerah yang menjadi barometer pencatatan inflasi di Sumbar yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Sehingga untuk Kabupaten Pesisir Selatan, inflasi berpedoman pada Kota Padang. Tahun 2015, inflasi di Kota Padang tercatat sebesar 1,79 persen (yoy) sedangkan Sumatera Barat sebesar 1,08 persen (yoy). Ini merupakan inflasi terendah secara nasional. Hal ini disebabkan karena beberapa factor penyebab rendahnya inflasi antara lain, tidak adanya kebijakan kenaikan harga energy strategis oleh pemerintah, pelemahan daya beli masyarakat sebagai dampak perlambatan ekonomi Sumbar sepanjang tahun 2015 serta membaiknya koordinasi Pemerintah Daerah melakui TPID dalam memitigasi resiko tingginya inflasi. Dengan kondisi tersebut, realisasi inflasi tahun 2015 berada di bawah target Sumbar yaitu berkisar 5,03 persen. Untuk Kabupaten Pesisir Selatan, karena barometer inflasi yang di catat hanya Kota Padang dan Bukittinggi, maka Pesisir Selatan untuk mengetahui perkembangan ekonomi dengan mencatat perkembangan IV-95

137 harga barang (sembako) setiap bulan melalui survey ke pasar-pasar yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Kenaikan harga sembako di Kabupaten Pesisir Selatan selama dari bulan Januari sampai Desember 2015 tetap stabil, jika mengalami kenaikan tidak tidak terlalu signifikan atau masih dapat dikendalikan. Kenaikan ini berkisar antara 10 20%, untuk semua komoditi kecuali untuk harga cabe merah dari awal tahun (Januari Rp ,-) dan akhir tahun (Desember 2015 Rp ,-) mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu lebih dari 100% bisa mencapai ,- pada bulan Desember dari Rp ,- pada bulan November Pencapaian dari kegiatan ini adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah melalui penurunan inflasi di Pesisir Selatan. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dianggarkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (94,28% ). C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan - Belum optimalnya sistem evaluasi dan pengendalian pembangunan. 2. Solusi Jalan keluar dari permasalahan adalah sebagai berikut: - Berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan mendukung pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan daerah. Hal ini membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai koordinator perencana daerah. IV-96

138 7. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA A. KONDISI UMUM Bidang Kepemudaan dan olahraga bertujuan untuk meningkatkan peran serta pemuda dan partisipasi serta pembinaan kewirausahaan agar pemuda dapat berdikari dan menciptakan usaha sendiri. Disamping itu bidang Olahraga juga melaksanakan pembinaan dan pemasyarakatan olahrahga melalui agenda agenda tahunan. Dan juga melakukan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga. Perkembangan di bidang kepemudaan dan olahraga melaju pesat seperti tergambar pada tabel berikut : Tabel Capaian Indikator Makro Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Tahun No Urusan/ Indikator Kepemudaan dan Olahraga 1 Pemahaman olahraga dan prestasi masyarakat 2 Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga 3 Pelatihan kewirusahaan bagi pemuda Satuan Tahun % % % Peran serta pemuda dalam berbagai organisasi % Penyuluhan bahaya narkoba bagi % generasi muda 6 Pembinaan terhadap olahraga % prestasi daerah Sumber : Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda dan Olahraga 2015 SKPD Penanggung Jawab Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, Dinas Par.Ekonomi Kreatif Pemuda, Olah Raga, IV-97

139 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. Tabel 4.23 Urusan Kepemudaan dan Olahraga ANGGARAN REALISASI 2,649,146,500 2,622,674, DINAS PARIWISATA, EKONOMI KREATIF, PEMUDA DAN A. 1,815,496,000 1,802,704, OLAH RAGA I. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 50,000,000 49,918,600 99,84 1 URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN 7. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA Penyeleksian dan Pengiriman Anggita Paskibraka Ke Tingkat Propinsi BELANJA (Rp.) 50,000,000 49,918,600 99,84 II. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 1,175,496,000 1,172,700,188 99,76 1 Penyelenggaraan Olahraga Mancing 385,721, ,786,488 99,50 2 Penyelenggaraan Open turnamen voli pantai 354,003, ,645,500 99,90 3 Penyelenggaraan Paragliding 335,771, ,268,200 99,85 4 Penyelenggaraan Mandeh Joy Sailing 100,000, ,000, Penyelenggaraan MTB Fun Race % III. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 430,000, ,648,500 98,99 1 Pembangunan Gedung Olahraga lapangan Medan Jaya Lunang 200,000, ,948,500 98,97 2 Pembangunan Hall Mini Lunang Rehabilitasi Lapangan Sepak Bola Salido 100,000,000 98,250,000 98,25 4 Pemeliharaan Gedung Olahraga Mandeh Rubiah 30,000,000 29,900,000 99,67 5 Pembangunan Stadion Terbuka Voli Nagari Silaut 100,000,000 99,550,000 99,55 IV. Program Pembinaan Olahraga Berprestasi 160,000, ,437,400 96,52 1 Pembinaan dan Uji Coba Atlit Berprestasi Keluar Daerah 60,000,000 59,174,500 98,62 2 Peringatan HAORNAS dan Sumpah Pemuda 100,000,000 95,262,900 95,26 B. SEKRETARIAT DAERAH 833,650, ,969, I. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 798,294, ,134, Pembinaan Hasil Karya Pemuda Pelopor 31,284,600 28,432, Pelatihan Anggota Paskibraka Kab Pes Sel 767,009, ,702, II. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 35,356,400 31,834, Pemasyarakatan Olahraga Aparatur 35,356,400 31,834, Sumber : Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olah Raga dan Setda, 2015 IV-98

140 Urusan Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh 2 (dua) SKPD yaitu Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Sekretariat Daerah yang terdiri dari 4 program dan 16 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 99.00%. 1. DINAS PARIWISATA EKONOMI KREATIF, PEMUDA DAN OLAH RAGA a) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Bertujuan untuk meningkatkan peran serta, partisipasi pemuda dalam pembangunan untuk daerah di Kabupaten Pesisir Selatan seperti kegiatan tahunan pemuda pelajar yaitu Paskibraka yang bertujuan membina pelajar yang kreatif dan trampil sehingga dapat mewakili Kabupaten Pesisir Selatan untuk Paskibraka pada tingkat propinsi. Anggaran yang dibutuhkan pada program ini adalah sebesar Rp. 50,000,000,-, dengan realisai anggaran sebesar Rp.49,918,400,- atau 99,84%. b) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Dalam rangka pembinaan dan pemasyarakatan olah raga di Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai agenda tahunan seperti: Pelaksanaan olahraga mincing yaitu wisata mancing yang berwawasan lingkungan dan konservasi habitat ikan. Kegiatan ini diikuti oleh Kelas Profesional 13 Club, Kelas Tradisional 10 Club, dan Kelas Pinggir Pantai 48 orang, selanjutnya Penyelenggaraan Open Turnament Tingkat Nasional, Hasil Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi atlit dan keikutsertaan para atlit volli pantai Pessel dalam kejuaraan Nasional yang di laksanakan di Pantai Sago yang diikuti oleh 24 tim putera dan 15 tim puteri dari nusantara, kemudian Penyelenggaraan Paragliding yang diikuti oleh 153 orang peserta dari berbagai FASI Propinsi maupun FASIDA Kab/Kota di Indonesia yang diselenggarakan di bukit langkisau Painan (Seri I / grand star) dengan mengikut sertakan atlit Pesisir Selatan sebanyak 15 orang yang dilanjutkan dengan seri II di Sumbawa, seri III di Manado (grand final). Selanjutnya kegiatan mandeh joy sailing yang merupaka kegiatan yang mempromosikan kawasan mandeh yang dimotori oleh BAPPENAS dan Kementrian Pariwisata, adapun peran daerah adalah memfasilitasi terhadap tamu tamu yang akan mengadakan kegiatan. Kegiatan-kegiatan pada program ini didanai oleh dana APBD Kab. Pesisir Selatan Sebesar Rp.1,175,496,000,- terealisasi sebesar Rp. 1,172,700,188,- (99,76%). c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Dilaksanakan melalui Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olahraga seperti: Pembangunan gedung olahraga lapangan medan jaya Lunang (yang merupakan aset daerah yang dipergunakan untuk melahirkan atlit, IV-99

141 badminton dan futsal mengingat jarak yang terlalu jauh dari ibukota Kabupaten ), rehabilitasi lapangan sepak bola Salido ( yakni penimbunan lapangan yang kurang layak paki sehingga dengan kegiatan ini diharapkan dapat digunakan untuk olahraga sepakbola bagi pemuda setempat dan sebagai tempat shalat pada saat lebaran ), Pemeliharaan Gedung olahraga Mandeh Rubiah, dan Pembangunan stadion terbuka voli Nagari Silaut ( diharapakan dari pembangunan ini agar dapat memasyarakat olahraga voli bagi generasi muda). Program peningkatan Sarana dan Prasarana Olah raga ini didanai oleh APBD sebesar Rp. 430,000,000,- terealisasi Rp.425,648,500,- (99,89%). d) Program Pembinaan Olahraga Berprestasi Program ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti : Pembinaan dan uji coba atlit berprestasi keluar daerah ( yang merupaka ajang pembinaan bagi atlit untuk mengikuti event dalam dan luar daerah, sehingga atlit dapat memahami kelemahan yang dtuk memimiliki dalam rangka pencapaian prestasi ) serta Peringatan HAORNAS dan Sumpah Pemuda ( kegiatan ini merupakan kegiatan dalam rangka peringatan hari olahraga yang diselenggarakan secara serentak di indonesia dimana pada saat itu dihadirkan atlit berprestasi untuk memberikan motivasi bagi atlit lain, dimana pada saat sebelum hari H, maka dimeriahkan dengan berbagai kegitatan olahraga yang bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat ) begitupun dengan sumpah pemuda. Program pembinaan olahraga berprestasi ini didanai oleh APBD sebesar Rp. 160,000,000,- terealisasi Rp.154,437,400,- (96,52%). 2. SEKRETARAT DAERAH a) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan kepemudaan dengan melaksanakan kegiatan Pembinaan Hasil Karya Pemuda Pelopor dan Pelatihan Paskibra Kabupaten Pesisir Selatan. Pemuda pelopor yang terpilih mewakili Kabupaten Pesisir Selatan adalah pada bidang pedidikan yaitu dari Kecamatan Koto XI Tarusan. Dana yang dianggarkan untuk Program ini pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (98,73%). b) Program Pembinaan Pemasyarakatan Olah Raga Program Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga ini bertujuan untuk terlaksananya Pemasyarakatan Olah Raga bagi Aparatur dengan melaksanakan Olah raga setiap 2 minggu sekali melalui pelaksanaan IV-100

142 senam kesegaran jasmani bagi PNS di Halaman Kantor Bupati Pesisir Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke 1 dan minggu ke III. Dana yang dianggarkan untuk program ini pada tahun 2015 adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (90,04% ) C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Dalam melaksanakan semua program dan kegiatan yang ada, tidak ditemukannya masalah yang dapat mengurangi kesuksesan kegiatan. IV-101

143 8. URUSAN PENANAMAN MODAL A. KONDISI UMUM Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2008 serta perubahannya Nomor 12 Tahun 2010, tentang Pembetukan Lembaga Teknis Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tentang Pelayanan Masyarakat Bidang Perizinan yaitu kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pesisir Selatan, kemudian berubah nomenklatur menjadi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah setingkat kantor, dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah berubahan nomenklatur menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Sektor investasi masih memberikan kontribusi yang kecil terhadap PDRB, walaupun demikian Pesisir Selatan melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu terus meningkatkan pelayanan dan mempermudah kepengurusan izin bagi investasi. Hal ini terlihat dari jumlah perizinan yang dikeluarkan dan peningkatan terhadap investasi daerah yang signifikan, seperti terlihat pada tabel berikut Tabel 4.24 Capaian Indikator Makro Urusan Penanaman Modal Tahun No. Uraian Satuan Tahun Jumlah pendataan investasi UMKM berkas Jumlah 2 perizinan yang berkas terlaksana Jumlah 3 perizinan berkas yang masuk Jumlah 4 investasi daerah 5 Jumlah Izin Prinsip Izin Jumlah Izin Lokasi Izin Sumber : Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, 2015 Rp IV-102

144 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. 8. URUSAN PENANAMAN MODAL Tabel 4.25 Urusan Penanaman Modal URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN BELANJA (Rp.) % ANGGARAN REALISASI ,01 A. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN ,01 TERPADU I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,24 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan listrik ,83 2 Penyediaan Jasa Administrai Keuangan ,55 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor ,40 4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja ,17 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor ,94 6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ,84 7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan ,89 8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor ,12 9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang ,37 Undangan 10 Penyediaan Makanan dan Minuman ,15 11 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah ,01 12 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah ,09 II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,49 1 Pengadaan Mebeleur ,92 2 Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor ,99 3 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional ,49 III. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ,00 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal ,00 IV. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ,08 1 Pendataan Realisasi Investasi Non Fasilitas dan Rumah Tangga ,01 2 Koordinasi Bidang Penanaman Modal ,85 3 Operasional Tim Task Force Investasi Penanaman Modal ,99 4 Pelayanan Penanaman Modal ,68 5 Penyusunan Buku Data Perkembangan Investasi ,10 V. Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan ,46 1 Operasional Penyelenggaraan Perizinan ,48 2 Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan ,42 VI. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal ,99 1 Publikasi Perizinan Penanaman Modal ,99 VII. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi ,22 1 Promosi Investasi ,22 Sumber : Badan Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan terpadu, 2015 IV-103

145 Urusan Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui 7 Program dan 25 Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 90,01 % dengan rincian sebagai berikut: a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 92,24 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa lancarnya pelaksanaan Pelayanan Administrasi Perkantoran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan. b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 90,49 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa pengadaan mebeleur serta terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur dalam rangka pelaksanaan pelayanan perizinan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan. c) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 85,00 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa ikutsertanya pegawai Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mengikuti pendidikan / pelatihan untuk peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan. d) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 78,08 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa Pendataan Realisasi Investasi Non Fasilitas dan Rumah Tangga ke 15 Kecamatan, terlaksananya koordinasi Penanaman Modal ke BKPM RI dan BKP Provinsi, Terlaksananya Operasional Tim Task Force Investasi Penanaman Modal, terlaksananya Pelayanan Penanaman Modal dan Terlaksananya Penyusunan Buku Data Perkembangan Investasi. e) Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan. Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 98,46 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa peningkatan IV-104

146 pelayanan publik bidang perizinan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), dan telah menerbitkan izin pada tahun 2015 ini sebanyak izin, yang terdiri dari STD (Surat Tanda Daftar) Usaha Budi Daya Tanaman Perkebunan 1 izin, IUI (Izin Usaha Industri) 1 izin, SITU (Surat Izin Tempat Usaha) 480 Izin, HO ( Izin Gangguan) 429 izin, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 766 izin, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 162 izin, TDP (Tanda Daftar Perusahaan) PO 621 izin, CV 170 izin, PT 28 Izin, Farmasi 2 izin, Koperasi 7 izin, SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi) 10 izin, TDI (Tanda Daftar Industri) 20 izin, SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) 44 izin dan SIU (Surat Izin Usaha) Perikanan 18 izin, TDG (Tanda Daftar Gudang 1 izin, IUJK (Izin Usaha Jasa Kontruksi) 141 izin, Izin Lingkungan 3 izin, Izin RMU (Huller) 5 izin, Izin Pariwisata 7 izin, Izin Angkutan 2 izin, Izin Peternakan 11 izin, Izin Praktek Bidan 70 izin, Izin Praktek Dokter 19 izin, Izin Kerja Dokter 49 izin, Izin Apoteker 17 izin, Izin Apotik 9 izin, Izin Kerja Rekam Medis 6 Izin. f) Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 99,97 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa terlaksananya Publikasi Perizinan dalam bentuk Bilboard, leaflet pamflet dan brosur. g) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program ini memiliki pagu anggaran Rp ,- dengan realisasi Rp ,- persentase keuangan 99,22 %, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil/keluarannya berupa terlaksananya promosi dan kegiatan pameran investasi. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melakukan peningkatan didalam pelayanan kepada masyarakat, baik perizinan dan non perizinan maupun pelayanan dibidang penanaman modal, dalam hal kendalakendala dalam proses pelayanan perizinan dibidang penanaman modal secara bertahap dapat teratasi, meskipun begitu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu terus mencari terobosan-terobosan guna memberikan pelayanan yang lebih baik. Dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Urusan Pemerintah Daerah Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Perizinan dan Non Perizinan kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan yang semula 42 jenis izin menjadi 103 jenis dan pada perubahan yang terakhir Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 29 Tahun 2015 ini merupakan tantangan bagi aparatur Badan IV-105

147 Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Kondisi jumlah personel yang ada pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu itu akan mengakibatkan ketidaksesuaian dengan beban kerja yang ada. 1. Permasalahan Kendala-kendala yang dihadapi antara lain : a. Jumlah dan kualitas SDM aparatur masih terbatas, terutama dibidang penanaman modal yang melaksanakan program IT; b. Kurangnya pemahaman SKPD teknis tentang perizinan satu pintu; c. Masih terbatasnya aparatur yang mengikuti Diklat PTSP Tingkat Pertama, PTSP Tingkat lanjutan dan PTSP tingkat Sektoral dibidang penanaman modal. 2. Solusi Pemecahan masalah yang dilakukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah : a. Menempatkan pegawai yang muda, pintar dan berpenampilan menarik (ramah dan peduli) untuk dijadikan front office dan back office sehingga pemohon dapat terlayani dengan baik; b. Pelimpahan kewenangan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 19 Tahun 2014 dan yang terbaru Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Urusan Pemerintah Daerah Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Perizinan dan Non Perizinan kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan merupakan tantangan tersendiri bagi aparatur perizinan. c. Peningkatan aparatur dalam rangka mengikuti Diklat PTSP Tingkat Pertama, PTSP Tingkat lanjutan dan PTSP tingkat Sektoral ke Pusdiklat yang dilaksanakan oleh BKPM RI terutama di bidang penanaman modal. IV-106

148 9. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KONDISI UMUM Salah satu upaya pengembangan program pembangunan pada urusan Koperasi dan UKM adalah memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah yang disinergikan dengan kebijakan program dari pemerintah pusat. Dalam jangka panjang, koperasi dan UKM perlu terus ditumbuhkembangkan untuk menopang roda perekonomian daerah. Jenis usaha yang dikembangan dalam pengembangan Koperasi dan UKM merupakan jenis usaha dengan jumlah yang cukup besar dibanding dengan jenis usaha lain. Tenaga kerja yang diserap cukup signifikan terhadap jumlah tenaga kerja. Maju mundurnya koperasi akan berdampak pada tingkat pengangguran di Kabupaten Pesisir Selatan. Jumlah koperasi di Pesisir Selatan tahun 2015 adalah 297 koperasi, sedangkan jumlah UKM sebanyak unit. Beberapa capaian lainnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.26 Capaian Indikator Makro Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun No. Uraian Satuan Jumlah UMKM unit Mikro - Kecil - Menengah Jumlah UMKM yg dibina unit Promosi produk UMKM (unit) unit Peningkatan SDM UMKM org Jumlah koperasi koperasi Persentase koperasi aktif % ,69 62,28 8 Jumlah koperasi yg melakukan RAT unit Koperasi yg berbadan hukum unit Revitalisasi kelembagaan koperasi unit Peningkatan kelembagaan koperasi unit Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, 2015 IV-107

149 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. 9. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENEGAH Tabel 4.27 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN BELANJA (Rp.) REALISASI 1,312,888,200 1,238,608, A. DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR 1,312,888,200 1,238,608, I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 570,547, ,384, Penyediaan jasa Komunikasi,sumber daya air dan listerik 53,300,000 34,420, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 84,100,000 84,100, Penyediaan jasa kebersihan kantor 42,448,000 42,397, Penyediaan Alat Tulis Kantor 34,490,000 34,490, Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 51,655,200 51,655, Penyediaan komponen instalasi listerik/ Penerangan bangunan kantor 23,669,500 23,669, Penyediaan bahan bacaan dan peralihan perundang-undangan 14,320,000 4,400, Penyediaan makanan dan minuman 37,774,500 34,523, Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar Daerah 145,890, ,903, Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah 82,900,000 82,825, II. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 366,185, ,961, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 67,335,000 66,835, Pemeliharaan rutin /berkala gedung Kantor 103,880, ,845, Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/ Operasional 172,670, ,331, Pemeliharaan rutin /berkala Perlengkapan gedung Kantor 22,300,000 15,950, III. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 52,000,000 52,000, Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 52,000,000 52,000, IV. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 50,000,000 47,907, Pendidikan dan Pelatihan Formal 50,000,000 47,907, PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF V. 80,310,300 77,029, USAHA KECIL MENENGAH 1 Fasilitasi dan Pembinaan UMKM (PKL Carocok, OVOP dan Promosi Smesco) 55,397,600 53,432, Pembinaan dan Peningkatan SDM UMKM 24,912,700 23,597, VI. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI 193,845, ,324, Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerja Usaha Koperasi 63,435,400 59,344, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 31,507,000 29,689, Bimbingan Teknis Kelembagaan dan Usaha Koperasi 45,933,000 35,808, Pembinaan, Pengawasan, dan Penghargaan Koperasi Berprestasi 52,970,300 52,481, Sumber : Laporan LKPj Dinas Koperindag, Pasar, 2015 % IV-108

150 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar yang terdiri dari 6 program dan 22 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 94,34 %. Berikut realisasi masing masing program : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Anggaran program sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (94.01%). Hasilnya adalah tersedianya kebutuhan administrasi dan pelayanan kantor. b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Anggaran program sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (95.02%). Hasilnya adalah tersedianya sarana pendukung sehingga tercipta kenyamanan dalam bekerja. c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Anggaran program sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (100.00%) hasilnya terciptanya disiplin Aparatur Pegawai. d) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Anggaran program sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (95.81%). Hasilnya adalah meningkatnya SDM Aparatur melalui kegiatan bimtek dan pelatihan. e) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Anggaran kegiatan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (95.92%). Keluarannya adalah terlaksananya pelatihan manajemen pengelolaan UMKM sebanyak 30 orang yang tergabung di 6 Koperasi se-kabupaten Pesisir Selatan dilaksanakan satu angkatan di Kecamatan IV Jurai yaitu pelaku UMKM yang tergabung dalam Koperasi yakni sbb : 1. Koperasi Maju Bersama Duku 2. KSU Pasar Inpres Painan 3. KSU Bangkit Bersama 4. Koperasi Punago Indah 5. Koperasi Ternak Makmur Bersama 6. Koptamedia. Disamping itu juga untuk meningkatkan potensi kewirausahaan bagi UMKM dilaksanakan Temu Konsultasi UMKM dengan BUMN dan akademisi sebanyak 1 Angkatan yang dilaksanakan di Kecamatan IV Jurai. Untuk IV-109

151 mendorong peningkatan jaringan dan teknologi dalam pengembangan pangsa pasar dilaksanakan fasilitasi dan pembinaan terhadap UMKM yang diikuti oleh PKL Carocok Painan dan OVOP bagi Koperasi Berlan Kreasi. Kegiatan promosi produk unggulan dilaksanakan kunjungan ke Gedung Smesco Tower Pancoran Jakata. f) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi ; Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan dilaksanakan berupa pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi kepada 50 Koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi kepada 5 Koperasi dengan 100 orang pengurus Koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan, melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, kepada 50 Koperasi yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, sekaligus melaksanakan pengawasan langsung terhadap teknis usaha dan administrasi pengelolaan dana bergulir yang telah diterima oleh Koperasi. Kemudian juga untuk peningkatan terhadap SDM pengurus dan anggota Koperasi juga dilaksanakan Sosialisasi terhadap 4 unit Koperasi yang terdiri dari 100 orang pengurus dan pengelola Koperasi yakni sbb : 1. KSP Kampung Tarandam Lagan Mudik 2. Koperasi Keluarga Harapan Mandiri Kokepri Muara Pasar Baru Bayang 3. Koperasi Karya Mandiri PT. Incasi Raya Taluk Ampalu Indera Pura 4. Koperasi Bersama Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Dalam melaksanakan Program dan Kegiatan urusan Koerasi dan UKM, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar selama Tahun 2015 tidak menemui permasalahan yang berarti, semua dapat dilaksanakan sesuai dengan target. IV-110

152 10. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL A. KONDISI UMUM Untuk meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, mengamanatkan bahwa dalam rangka mewujudkan tertib administrasi secara nasional, yang pada hakekatnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa penting yang dialami oleh penduduk. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan seperti yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dituntut dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan secara profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib dan tidak deskriminatif dalam pencapaian standar pelayanan minimal dalam rangka menuju pelayanan prima yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan kependudukan. Berikut capaian indikator Kependudukan dan Catatan Sipil Tabel 4.28 Capaian Indikator Makro Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun NO. URAIAN SATUAN TAHUN Jumlah kepemilikan KTP Jiwa Jumlah kepemilikan e- KTP Jiwa Jumlah Kepala Keluarga KK Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016 IV-111

153 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. Tabel 4.29 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ANGGARAN REALISASI 1,990,578,432 1,802,507, A. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPI. 1,924,730,120 1,737,835, PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 635,550, ,052,232 89,85 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ,83 2 Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor ,92 4 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja ,86 5 Penyediaan alat tulis kantor ,69 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan ,42 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan banguan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ,13 9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang ,11 undangan 10 Penyediaan makanan dan minuman ,27 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ,42 12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah ,52 2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA 202,659, ,994,300 98,19 APARATUR 1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor ,87 2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional ,53 3 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 20,400,000 20,400, Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 10,000,000 10,000, Pendidikan dan Pelatihan Formal PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI 1,056,120, ,388,790 88,76 KEPENDUDUKAN 1 Pembangunan dan Pengoprasian SIAK Secara Terpadu ,30 2 Implementasi sistem administrasi kependudukan (membangun, updating dan pemeliharaan) ,73 3 Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat ,62 4 Peningkatan pelayanan publik dalam bidang ,85 kependudukan 5 Pelayanan dokumen kependudukan ,21 6 URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN 10. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Penerbitan NIK Nasional dan penerapan E-KTP (KTP elektronik) BELANJA (Rp.) % ,38 IV-112

154 B. KECAMATAN KOTO XI TARUSAN 13,618,000 13,618, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 13,618,000 13,618, Pelayanan E-KTP 13,618,000 13,618, C. KECAMATAN RANAH PESISIR 13,744,500 13,734, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 13,744,500 13,734, Pelayanan E-KTP 13,744,500 13,734, D. KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI 9,675,000 9,675, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 9,675,000 9,675, Pelayanan E-KTP 9,675,000 9,675, E. KECAMATAN BASA AMPEK BALAI TAPAN 7,825,412 7,825, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 7,825,412 7,825, Pelayanan E-KTP 7,825,412 7,825, F. KECAMATAN RANAH AMPEK HULU 7,639,500 6,784, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 7,639,500 6,784, Pelayanan E-KTP 7,639,500 6,784, G. KECAMATAN LUNANG 3,620,600 3,620, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 3,620,600 3,620, Pelayanan E-KTP 3,620,600 3,620, H. KECAMATAN SILAUT 9,725,300 9,413, I. Program Penataan Administrasi Kependudukan 9,725,300 9,413, Pelayanan E-KTP 9,725,300 9,413, Sumber Data : Lapotan LKPJ Capil, Kecamatan K oto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti, Lunang, BAB Tapan, RAHUL Tapan, Ranah Pesisir, Silaut, 2015 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan 7 Kecamatan yang terdiri dari 5 program dan 29 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- (90.55%) dengan program dan kegiatan sebagai berikut. IV-113

155 1. DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari 5 program dan 22 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 90,29 % dengan program kegiatan sebagai berikut : a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat kelancaran administrasi dan pelayanan di kantor yang terdiri dari kegiatan: Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik, Penyediaan jasa administrasi keuangan, Penyediaan jasa kebersiahan kantor, Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, Penyediaan Alat tulis kantor, Penyedian barang cetakan dan penggandaan, Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, Penyediaan makanan dan minuman, Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah,, Rapat-rapat Koordinasi dalam daerah, dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (89,85%). Hasil yang dicapai lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran dengan kemajuan fisik program sebesar 100 %. b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini bertujuan untuk peningkatan sarana dan prasarana aparatur melalui kegiatan: Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (98,19%). Hasil yang dicapai terpeliharannya sarana dan prasarana penunjang operasional kantor dengan kemajuan fisik program sebesar 100 % c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini bertujuan untuk peningkatan disiplin aparatur melalui kegiatan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi Rp ,- (100%). Hasil yang dicapai tersedianya pakaian dinas untuk kebutuhan aparatur dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan kemajuan fisik program sebesar 100 % d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini bertujuan untuk peningkatan sumber daya aparatur melalui kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal dengan anggaran sebesar Rp ,- terealisasi Rp ,- (100%). IV-114

156 Keluaran dari program ini adalah terlaksananya pendidikan dan pelatihan formal untuk meningkatkan SDM Aparatur, hasil yang dicapai dari program ini adalah Meningkatnya pengetahuan dan SDM aparatur dalam menyelesaikan pekerjan yang diberikan dengan kemajuan fisik program sebesar 100%. e) Program Penataan Administrasi Kependudukan Program ini termasuk kedalam Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kecamatan Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti, Lunang, BAB Hulu Tapan, RAHUL Tapan, Ranah Pesisir, Silaut memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (83,63%). Manfaat program adalah peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan oleh masyarakat dengan valid dan akurat melalui kegiatan: Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu, Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating, dan pemeliharaan), Pelayanan dokumen kependudukan, Penerbitan NIK Nasional dan penerapan KTP-El (KTP elektronik). 2. KECAMATAN Khusus untuk Program Penataan Administrasi Kependudukan, selain Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, juga didukung penganggarannya melalui, Kecamatan Koto XI Tarusan, Linggosari Baganti, Ranah Pesisir, BAB Tapan, Renah IV Hulu Tapan, Lunang dan Siaut, yang keseluruhannya bertujuan untuk pelayanan e-ktptahun C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan Permasalahan pelaksanaan program dan kegiatan urusan kependudukan dan pencatatan sipil adalah sebagai berikut : a. Terbatasnya SDM aparatur pengelola administrasi kependudukan dan SDM aparatur untuk operasional kantor, sehingga menyulitkan dalam melaksanakan pekerjaan dan tugas-tugas yang dilaksanakan. b. Disisi program masih ada sebahagian masyarakat yang belum memahami dan menyadari tentang tertib administrasi kependudukan terutama kepemilikan kartu keluarga, akte kelahiran, akte kematian, KTP Elektronik sebagai jati diri dan jati keluarga. c. Kemampuan petugas dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat masih rendah. d. Sarana dan prasarana untuk pelayanan masih terbatas sehingga menghambat proses pelayanan administrasi kependudukan kepada IV-115

157 masyarakat. e. Kebijakan pusat yang dikeluarkan dianggap justru menyulitkan masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan. f. Dana Tugas Pembantuan melalui DIPA-APBN Tahun 2015, masih memuat kegiatan-kegiatan yang telah tersedia pada APBD, jika dilakukan revisi terhadap dana tersebut memerlukan waktu yang cukup lama sehingga dana Tugas Pembantuan ini tidak terserap secara maksimal. g. Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS) dana Tugas Pembantuan yang diserahkan dan dikelola oleh kepada pemerintah kabupaten/kota sering penerbitannya terlambat h. Belum jelasnya batas peran dan fungsi Camat/Kecamatan dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah nagari. 2. Solusi a. Meningkatkan SDM pengelola administrasi kependudukan dan menambah personil yang memenuhi persyaratan untuk memberi pelayanan administasi kependudukan kepada masyarkat. b. Perlu sosialisasi lanjutan dan penyuluhan kepada masyarakat melalui berbagai pertemuan, himbauan, media cetak dan media elektronik, sehingga masyarakat memahami pentingnya memiliki dokumen kependudukan sebagai jati diri dan jati keluarga. c. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan publik. d. Meningkatkan koordinasi secara berjenjang baik dengan pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat secara rutin dan berkesinambungan tentang aturan dan regulasi pelayanan publik e. Agar terealisasinya dana tugas pembantuan melalui DIPA-APBN menjalin koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam penyusunan anggaran dana tugas pembantuan ini, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program/kegiatan yang akan dilaksanakan dengan dana APBD. f. Diawal tahun pemerintah pusat segera mendistribusikan Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS) dana Tugas Pembantuan yang diserahkan dan dikelola oleh kepada pemerintah kabupaten/kota. g. Perlu pengaturan tentang batasan ruang lingkup tupoksi camat dalam pembinaan dan pengawasan pemerintahan nagari. IV-116

158 11. URUSAN KETENAGAKERJAAN A. KONDISI UMUM Problem ketenagakerjaan berkaitan dengan sempitnya peluang kerja, tingginya angka pengangguran, rendahnya kemampuan SDM tenaga kerja, tingkat gaji yang rendah, serta jaminan sosial nyaris tidak ada. Hal ini coba diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja, peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, rehabilitasi sarana dan prasarana gedung BLK dan sosialisasi pemagangan tenaga kerja ke luar negeri. Secara garis besar, capaian indikator urusan ketenagakerjaan di Pesisir Selatan adalah sebagai berikut : Tabel 4.30 Capaian Indikator Makro Urusan Ketenagakerjaan Tahun No. Uraian Satuan Angka pengangguran (%) % 5,96 9,24 11,6 6,60 - Angka partisipasi angkatan - 2. % 88,9 80,9 80,9 60,43 kerja 3. Pencari Kerja yang ditempatkan % 2,24 1,69 1,79 0,71 9,62 Angka sengketa Pengusaha- 4. kasus Pekerja /tahun 0 Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2016 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. Tabel 4.31 Urusan Ketenagakerjaan ANGGARAN REALISASI 477,510, ,017, A. DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 477,510, ,017, PROG.PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS I. 283,602, ,000, TENAGA KERJA Pedidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari 1 231,064, ,764, Kerja 2 Sosialisasi pemagangan tenaga kerja ke lur Negeri 26,198,800 18,114, Pemeliharaan Peralatan Work Shop BLK Painan 26,338,500 26,122, II. PROG PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA 135,141, ,519, III. 1 URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN 11. URUSAN KETENAGAKERJAAN 1 Penyebarluasan Informasi Bursa Tenagakerja 135,141, ,519, PROG. PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAGA KETENAGAKERJAAN Peningkatan Pengawasan Perlindungan dan Penegakan hukum terhadap keselamatan dan Kesehatan Kerja BELANJA (Rp.) 58,766,100 51,496, % 58,766,100 51,496, IV-117

159 Urusan Ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terdiri dari 3 program dan 5 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 95.08%, dengan program dan kegiatan sebagai berikut. a) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja (Keg.Pendidikan dan Pelatihan bagi Pencari Kerja, Sosialisasi Pemagangan Tenaga Kerja Luar Negeri dan Pemeliharaan Peralatan Worshop BLK Painan ). Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bagi pencari kerja dengan memberikan pelatihan ketrampilan kepada 64 orang ( 4 kelompok) kepada para pencari kerja, sosialisasi Pemagangan Tenaga Kerja keluar negeri kepada 40 orang pencari kerja sehingga para pencari kerja mengetahui apa yang akan dipersiapkan sebelum mengikuti seleksi untuk menjadi tenaga Kerja di luar Negeri, serta pemeliharaan peralatan worshop.program ini dianggarakan sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- atau 94,85 %. Hasil dari program ini adalah tersedianya pencari kerja yang terlatih dan siap pakai sesuai dengan keterampilan yang dimiliki., tersebarnya informasi kebutuhan kerja ( lowongan kerja ) calon pencari kerja serta tidak terdapat kendala terhadap peralatan yang digunakan dalam pelatihan kerja. Dampak program ini adalah meningkatnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja. b) Program Peningkatan Kesempatan Kerja (Keg: Penyebarluasan Informasi Tenaga Kerja, ). Program ini bertujuan untuk memberikan informasi bursa kerja kepada pencari kerja, serta mengeluarkan kartu Pencari Kerja yang langsung online kedaftar pencari kerja, Program ini dianggarkan sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- atau sekitar 98,80 %. Hasil dari program ini adalah meningkatnya kesempatan kerja bagi pencari kerja. Dampak dari program ini adalah berkurangnya pengangguran. c) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan ( Keg. Sosialisasi Peraturan perundang-undangan dibidang Ketenagakerjaan terhadap perusahaan., Peningkatan Pengawasan Perlindungan Penegakkan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Program ini bertujuan untuk melindungi tenaga kerja diperusahaan - perusahaan atau ditempat penyedia jasa lainnya melalui Undang- undang dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja ( mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa terhadap pemberi jasa ataupun sebaliknya) serta Perlindungan dan Penegakan hukum terhadap IV-118

160 keselamatan dan Kesehatan tenaga Kerja. Program ini dianggarkan sebsar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- atau sekitar 87,63 %. Hasil dari program ini adalah terlindunginya tenaga kerja di perusahaan perusahaan atau ditempat penyedia jasa lainnya. Dampaknya semua tenaga kerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI. 1. Permasalahan a. Jumlah pencari kerja dengan peluang kerja tidak seimbang b. Terbatasnya pelatihan tenaga kerja c. Hasil pelatihan tenaga kerja belum berdampak secara signifikan terhadap peningkatan ekonomi peserta latih. d. Balai latihan kerja tidak layak pakai baik bangunan maupun peralatannya. 2. Solusi : a. Mengiriman tenaga kerja yang sudah dilatih keluar negeri melakukan kerjasama dengan PJTKI b. Menambah jumlah calon tenaga kerja yang dilatih c. Perlu bantuan modal usaha bagi tenaga kerja telah dilatih d. Rehab Balai latihan kerja dan peremajan peralatan pelatihan kerja IV-119

161 12. URUSAN KETAHANAN PANGAN A. KONDISI UMUM Pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas daerah dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan, serta diversifikasi pangan. Beberapa capaian urusan ketahanan pangan adalah sebagai berikut: Tabel 4.32 Capaian Indikator MakroUrusan Ketahan Pangan No. Uraian Satuan Tahun Jumlah desa mandiri pangan (kondisi tahun 2010 : 10 desa) Desa ( 1 kawasan Mandiri Pangan, 14 DMP) 2 Jumlah lumbung pangan Unit (kondisi tahun 2010 : 10 unit) 3 Penanganan daerah rawan Desa pangan/tahun 4 Pelatihan petani dan pelaku Kali agribisnis 5 Teknologi pengolahan pangan Desa local 6 Penguatan LDPM (kondisi tahun Gapoktan : 3 gapoktan) 7 Ketersediaan energi dan protein - Energi (target 2400 Kkal/kapit * Kkal/kapita/hari) a/hari - Protein (target 63 gr/kapita 83,49 72,94 80,10 85,74 83,73* gr/kapita/hari) /hari 8 Pola pangan harapan (pola Persentase 82,30-77,10 74,90 77,2 konsumsi 9 bahan pangan, target 90%) 9 Stabilitas harga bahan pangan (target CV < 10 % untuk beras) Persentase 18,26 4,78 4,04 10,69 12,90 Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Pesisir Selatan, 2015 IV-120

162 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Tabel 4.33 Urusan Ketahanan Pangan NO URUSAN/SKPD/ PROGRAM/KEGIATAN BELANJA (Rp) ANGGARAN REALISASI % 12. URUSAN KETAHANAN PANGAN ,27 A. BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN ,27 I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,72 II. 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ,08 2 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 26,473,600 26,473, % 3 Penyediaan Alat Tulis Kantor ,13 4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ,00 5 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor ,91 6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor ,00 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan ,85 8 Penyediaan Makanan dan Minuman ,01 9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ,76 10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah ,82 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,23 1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor ,21 2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional ,25 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor ,49 III. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur ,27 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal ,27 IV. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani ,29 V. 1 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani ,29 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) ,54 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan ,58 2 Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) (DAK dan Pendamping) ,00 3 Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) (Penunjang DAK) ,74 4 Penguatan Kelembagaan Cadangan Pangan Masyarakat ,00 5 Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah ,04 6 Pemantauan Jaringan Distribusi Pangan (Pasokan Pangan, Akses Pangan, harga Pangan) ,93 7 Penyusunan Analisis Neraca Bahan Makanan ,19 8 Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan (FSVA) ,25 9 Pengembangan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat(P-LDPM) ,98 IV-121

163 10 11 Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah (GCPP) ,54 Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah (GCPP dan Penyediaan Sarana Pendukung (DAK) ,97 VI. Program Peningkatan Diversifikasi dan ketahanan Pangan masyarakat ,18 1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan ,14 2 Peningkatan Penanganan Keamanan Pangan Tingkat Produsen dan Konsumen ,90 3 Penyusunan Pola Pangan Harapan ,49 4 Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan ,09 5 Peningkatan dan Pengembangan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan ,41 VII. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan ,47 1 Penyusunan Programa (Tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Nagari) ,47 VIII. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan/Perikanan/Peternakan ,08 1 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebinan/Perikanan ,91 2 Training di Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) ,58 Urusan Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dengan melaksanakan 8 program dan 34 kegiatan dengan tital anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau 94,27 %. a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 90,72 % bertujuan untuk penyediaan biaya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta beberapa kantor Balai Penyuluhan Kecamatan (12) yang tersebar di 12 Kecamatan, penyediaan biaya jasa pengelola keuangan khususnya Operator SIKPD Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan Alat Tulis kantor guna pelayanan administrasi perkantoran Badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan serta memenuhi kebutuhan alat tulis kantor Balai Penyuluhan Kecamatan, penyediaan barang cetakan dan penggandaan dokumen kantor, tersedianya Komponen Instalasi Listrik dan Penerangan Bangunan Gedung, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, tersedianya Bahan bacaan dan Peraturan perundang-undangan, penyediaan makan minum dalam rangka rapat dan menjamu tamu, penyediaan pembiayaan perjalanan dinas pegawai keluar daerah, belanja perjalanan dinas pegawai di dalam daerah. IV-122

164 Manfaat. dari program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu terpenuhinya kebutuhan akan layanan administrasi penganggaran dan keuangan kegiatan pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan secara tepat. Capaian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu Terwujudnya sinergisitas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan secara baik. b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 77,23%. bertujuan untuk pemeliharaan rutin dan berkala gedung kantor, penyediaan belanja pemeliharaan kendaraan dinas kantor dan BBM Operasional, penyediaan belanja pemeliharaan rutin perlengkapan gedung kantor. Manfaat Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur yaitu Meningkatnya tata kelola layanan administrasi perkantoran dan penggunaan sarana dan prasarana aparatur dapat digunakan secara maksimal untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. Capaian Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur yaitu terwujudnya sinergiritas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan secara baik. Dengan adaya program peningkatan Sarana dan prasarana ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis aset sehingga menambah nilai manfaat yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksaan kegiatan. c) Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 87,27%. bertujuan untuk penyediaan belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS guna meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur. Manfaat Program ini yaitu meningkatnya pengetahuan tentang ketentuan, peraturan dan perundangan yang terkait dengan bidang tugas aparatur., sehingga dalam menjalan tugas pokok berjalan dengan efektif, efesien dan akuntabel. Capaian Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur yaitu terjadinya sinergisitas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan di tingkat provinsi dan nasional dengan kabupaten secara baik. Hasil yang diperoleh dari Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Yaitu peningkatan kualitas layanan dan/atau pekerjaan administrasi perkantoran, tata kelola keuangan dan aset terlaksana dengan baik dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. IV-123

165 d) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 98,29%. Program ini bertujuan untuk menfasilitasi pertemuan-pertemuan dalam rangka pengembangan kelembagaan ekonomi petani yang dapat dijadikan wadah guna meningkatkan kemampuan lembaga petani di lapangan dalam rangka meningkatkan usahanya. Tugas Utama Penyuluhan adalah Membantu petani didalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif pemecahan masalah, tetapi masalah penyuluhan sekarang adalah kegiatan penyuluhan lebih banyak pada proses pelayanan, bukan mendidik petani agar mampu mengambil keputusan sendiri. Dinamika petani belum mampu mengikuti perkembangan, kemajuan teknologi dan pelaku usaha dibidang agribisnis terus terjadi sehingga perlu adanya program peningkatan kemampuan lembaga petani. e) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp ,- realisasi sebesar Rp ,-atau 96,54%. Tujuan dari program ini adalah terbentuk dan terberdayakannya kelembagaan pangan yang dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung/nagari. Tersedianya dan terdistribusikannya pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Dalam program ini juga terdapat kegiatan Penguatan Cadangan Pemerintah yang berguna untuk membantu masyarakat apabila menghadapi masa panceklik dan apabila adanya musibah. Kegiatan ini berupa tersedianya beras sebanyak 20 Ton sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan mewajibkan Kab/Kota dalam penyediaan cadangan sebanyak 100 Ton. Tahun 2015 telah tersedia beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 26,5 Ton (26,5%). f) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat dengan anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- atau 94,18%. Program ini merupakan program yang menjadi dasar dalam penetapan perencanaan kegiatan peningkatan status gizi masyarakat yang dicerminkan dengan nilai skor PPH, untuk tahun 2015 skor PPH didapatkan skor sebesar 77,2 untuk meningkat skor PPH perlu berbagai usaha seperti Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lomba B2SA, sosialisasi tentang pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan keluarga. Program ini juga bertujuan untuk terdiversifikasikannya sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan konsumsi beras. Dalam program ini juga menfasilitasi pembinaan terhadap 24 KWT yang masih menerima dana Bantuan Sosial APBN dan 5 KWT yang menerima IV-124

166 Bantuan Sosial APBD Propinsi Sumatera Barat, serta beberapa KWT yang tidak lagi menerima Bantuan Sosial. Program ini juga bermanfaat dalam meningkatkan pengendalian, penanganan dan keamanan pangan melalui peran serta produsen dan konsumen. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemanan pangan di kabupaten Pesisir Selatan, untuk tahun 2014 ini Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan telah membentuk tim Koordinasi dan Tim Tekhnis Keamanan pangan, berdasarkan hasil kegiatan 2014, masih perlu dilakukan peningkatan jumlah kegiatan keamanan pangan di Kabupaten Pesisir Selatan kedepan. Dari hasil kegiatan ini didapatkan bagi kelompok yang telah diberi perlakuan keamanan pangan yaitu sampel pangan segar, sampel jajanan anak sekolah, jajanan porsi, kemanan ikan dan makanan kadaluarsa. Program ini juga bermanfaat mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan. g) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- atau 98,47%. Program ini bertujuan terciptanya kemandirian petani dan nelayan. Dengan adanya program ini dalam akan mampu merespon kebutuhan Pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap Program-Program Prioritas dinas/instansi terkait. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/ OT.140 / 5/ 2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan bahwa lembaga/unit kerja yang menangani kegiatan Penyuluhan Pertanian diberikan tanggung jawab untuk memfasilitasi penyusunan programa Penyuluhan setiap tahunnya. h) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Perikanan/Peternakan dengan anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- atau 97,08%. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja penyuluh di lapangan serta menambah pengetahuan penyuluh dalam mengadopsi teknologi melalui pertemuan teknis. Program ini juga menfasilitasi kebutuhan operasional petugas lapangan dalam meunjang pelaksanaan tugas. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 1. Permasalahan Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain : a. Kurangnya koordinasi lintas sektoral dalam melaksanakan program/kegiatan. IV-125

167 b. Kurangnya tenaga penyuluh. c. Kurangnya tanggungjawab dan disiplin masyarakat dalam pemanfaatan bantuan yang diterima. d. Masih rendahnya daya dukung teknologi/informasi dalam penentuan komoditi unggulan setempat. 2. Solusi a. Koordinasi lintas sektoral lebih ditingkatkan agar program dan kegiatan dapat bersinergi sehingga mencapai sasaran yang terarah dan tepat. b. Meningkatkan supervisi dan kunjungan ke Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) dan Kelompok Tani. c. Revitalisasi kelompok tani nelayan. d. Meningkatkan sarana dalam penerapan teknologi pertanian dan perikanan. IV-126

168 13. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM Keterlibatan perempuan dalam pembangunan disadari atau tidak, menjadi salah satu kunci sukses pembangunan.secara normatif perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama, disisi lain fakta menunjukkan bahwa kaum perempuan memiliki peran dan potensi yang penting dalam perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Masalah yang sering dihadapi oleh kaum perempuan, diantaranya: angka kematian ibu melahirkan, masalah akses terhadap layanan kesehatan yang baik, angka buta huruf atau keterbelakangan dalam pendidikan, kemiskinan dan kelangkaan lapangan pekerjaan, dan masalah kekerasan yang sering dialami kaum perempuan, baik kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan di tempat kerja, ataupun kekerasan lainnya. Kaum perempuan harus diikutsertakan dalam proses pembangunan, sehingga mendapatkan hak dasarnya sebagai manusia seutuhnya. Dengan kata lain kebijakan-kebijakan yang muncul dalam proses pembangunan selalu berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender. Sementara itu, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi hak-hakanak, agar dapat memperoleh hak hak dasar anak seperti hidup, tumbuh berkembang, memperoleh pendidikan dan berpartisipasi sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta terlindungi dari berbagai kekerasan dan diskriminasi. IV-127

169 B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN NO. Tabel 4.34 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ANGGARAN REALISASI 1,119,462,000 1,018,456, A. BPM, KB &PPr 1,119,462,000 1,018,456, I. II. III. PROGRAM KESERASIAN KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS ANAK DAN 36,259,700 28,538, PEREMPUAN 1 Pemberian Makanan Anak Sekolah (PMTAS) ,71 1 Pengembangan Fasilitasi P2TP2A, PUG dan Forum Anaka Daerah 2 Pendataan Data Terpilah URUSAN/ORGANISASI/PROGRAM KEGIATAN 13. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN ANAK PROGRAM PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN DI PERDESAAN/NAGARI BELANJA (Rp.) 233,690, ,500, ,236, ,454,200 1,333,727 72,95 99,94 849,511, ,417, % 1 Pemberdayaan Kelembagaan TIM Penggerak PKK Kabupaten 2 Pemberdayaan Kelembagaan GOW Kabupaten 3 Pemberdayaan Kelembagaan Dharmawanita Persatuan Kabupaten 4 Pemberdayaan Kelembagaan BKMT Kabupaten 5 Pemberdayaan Kelembagaan Bundo Kanduang Kabupaten Sumber data : BPM KB & PPR tahun , , , , , Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melaksanakan 3 program dan 8 kegiatan dengan pagu anggaran tahun 2015 Rp ,-terelisasi sebesar Rp ,- atau 90,98%,-. a) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Pagu anggaran kegiatan tahun 2015 sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (78,71%). Keluaran program tersedianya pemberian makanan tambahan kepada anak sekolah di di Daerah Galciltas sebanyak 125 orang anak selama 25 kali Pemberian. Manfaat program untuk meningkatkan gizi anak didik di sekolah. IV-128

170 b) Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Pagu anggaran kegiatan tahun 2015 sebesar Rp dengan realisasi Rp (88,36%), tentang Pengembangan Fasilitasi P2TP2A, PUG dan Forum Anak Daerah dan Data terpilah. Keluaran program adalah korban kekerasan dalam rumah tangga dan 3 buah lembaga (P2TP2A, PUG dan Forada). Manfaat program adalah untuk memberikan perlindungan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan serta berupaya memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan perempuan dan anak dalam mewujudkan kesetaraan gender. Ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Kegiatan Monev Implementasi Pengarusutamaan Gender, Implementasi PUG Penyusunan Kebijakan Pembangunan Daerah, Penguatan Kapasitas Pusat Pelayanan Terpadu Bagi Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, Penguatan Kapasitas Kelembagaan, Kampanye Peningkatan Perlindungan Bagi Perempuan Dan Anak Dalam Peringatan Hari-Hari Besar (Kartini, Hari Anak Dan Hari Ibu), Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gender Dan Anak. Implementasi PUG di Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana amanat Inpres 9 Tahun 2000 tentang PUG pembangunan dan Permendagri No 15 Tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan PUG di daerah, maka dilakukan pengumpulan data pilah gender SKPD dan publikasi data pilah gender yang dirinci menurut jenis kelamin, yang mencakup Akses, Partisipasi, Kontrol Dan Manfaat (APKM). Bentuk kegiatan berupa Pengumpulan Data Pilah, Validasi Data, Sosialisasi selama bulan September Desember Rincian kegiatan Penguatan Kapasitas Pusat Pelayanan Terpadu bagi korban kekerasan berbasis gender dan anak, adalah kegiatan sosialisasi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No. 24 Tahun 2004 tentang PKDRT. Sosialisasinya UU No 11 tahun 2012 tentang system peradilan anak yaitu: 1. Setiap ada permasalahan terhadap perempuan dan anak selalu di damping oleh P2TP2A Mandeh Rubiah kabupaten Pesisir Selatan. 2. Tersosialisasinya program pegarustamaan gender ke segenap SKPD di kabupaten Pesisir selatan. Manfaat program adalah : 1. Terpenuhinya bakat anak-anak SLTP dan SLTA dalam cipta dan baca puisi. 2. Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender dan anak 3. Dengan adanya Fasilitasi P2TP2A masyarakat telah berani menyampaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga kasus kekerasan terungkap pada tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 19 kasus dan tahun 2015 sebanyak...kasus. IV-129

171 4. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang perlindungan anak dan kekerasan di dalam rumah tangga. 5. Meningkatkan peran posyandu aktif di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang terdiri dari PKK aktif sebanyak 198 kelompaok. Jumlah posyandu yang aktif sekarang berjumlah 656 posyandu, yang mana dalam perjalanannya mengalami peningkatan seperti tabel berikut ini; Tabel 4.35 Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun Strata Posyandu Tahun Pratama Madya Purnama Mandiri Sumber data : BPM KB & PPR tahun 2015 Sumber data : BPM KB & PPR tahun 2015 Sumber data : BPM KB & PPR tahun 2015 Gambar Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa masing-masing kenaikan yaitu pada strata posyandu mandiri dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 31 posyandu. Kemudian dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 meningkat sebanyak 1 posyandu. Keberhasilan yang telah dicapai dalam program ini sebagai Harapan II Kader Posyandu Berprestasi tingkat Propinsi Sumatera Barat. IV-130

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN

PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT BUPATI PESISIR SELATAN KEPUTUSAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 550/368/Kpts/BPT-PS/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

Bupati Pesisir Selatan

Bupati Pesisir Selatan KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 dapat

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat. a. bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003

Menimbang. Mengingat. a. bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI

DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TAHUN 2011 NO NOMOR PERBUP TENTANG HAL 1 1 TAHUN 2011 PENGELUARAN KAS MENDAHULUI PENETAPAN APBD TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK BELAJAR PEMILUKADA DAN BELAJAR YANG BERSIFAT

Lebih terperinci

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR Urusan Pemerintahan 1 - URUSAN WAJIB 1.20 - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, 1.20.05 - BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR 15.090.246.60 5.844.854.40

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Daerah Nomor : TAHUN 08 Tanggal : Januari 08 PEMERINTAH PROVINSI PAPUA RINGKASAN APBD Tahun Anggaran 08 NOMOR URUT URAIAN JUMLAH. PENDAPATAN.8..0.8,00 PENDAPATAN ASLI DAERAH.008.78..8,00..

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 15 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 1 Menurunnya jumlah 1 Prosentase penurunan % 18.49 17.66 16,23 15.13 15.42* penduduk miskin jumlah penduduk miskin 2 Meningkatnya paritas 2 Paritas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95

Jumlah Anggaran 1 BELANJA , ,00 97, ,95 PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR SKPD : 1.01.01. - DINAS PENDIDIKAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2016 dan 2015 Dalam Rupiah

Lebih terperinci