A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan"

Transkripsi

1 A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik profesional. Guru yang dimaksud meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan konseling atau konselor. Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu dan menguasai kompetensi sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru sebagai pendidik profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui suatu proses sistematik yang disebut sertifikasi. Karakteristik tenaga profesional sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah sebagai berikut: 1. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; 3. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; 7. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan 9. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. 1

2 Selain itu, Pasal 28 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan tentang 4 (empat) ranah kompetensi yang harus dimiliki seorang guru profesional, yaitu: 1. Kompetensi pedagogik; 2. Kompetensi kepribadian; 3. Kompetensi profesional; dan 4. Kompetensi sosial. Guru diharapkan dapat mengubah dirinya dari pendidik yang kualitasnya rendah menjadi guru profesional yang benar-benar memahami jati diri dan tanggung jawabnya kepada peserta didik, masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari proses sertifikasi guru, PLPG didesain untuk menyampaikan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik tenaga professional dan keempat ranah kompetensi secara terstruktur, terarah, terukur, dan tertib. B. DASAR HUKUM PELAKSANAAN PLPG Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru di Indonesia dilaksanakan oleh Panitia Sertifikasi Guru Rayon 138 Universitas Sanata Dharma dan diselenggarakan dengan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut: 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tetang Perubahaan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan. 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 2

3 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. C. TUJUAN PELAKSANAAN PLPG Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) memiliki tujuan: 1) Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. 2) Memantapkan penguasaan dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2006 dan Kurikulum ) Menentukan kelulusan guru peserta sertifikasi. D. ALUR PELAKSANAAN PLPG Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal secara berkelanjutan. Guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1) Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Alur pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan disajikan dalam bagan alir berikut ini. Bagan alir pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan

4 E. PESERTA PLPG Peserta PLPG adalah guru yang telah lulus Uji Kompetensi Awal (UKA), baik berasal dari guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah. Peserta PLPG terdiri atas guru yang memilih (1) PSPL dengan status TMP, (2) pola portofolio yang bestatus MPLPG, atau (3) tidak lulus verifikasi berkas portofolio, (4) sertifikasi pola PLPG, dan (5) peserta yang tidak lulus sertifikasi tahun sebelumnya. Data peserta di atas di dasarkan pada data yang diunggah di ASG online. Peserta yang memilih pola PLPG secara langsung harus menyerahkan:(1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP, (2) Fotokopi Ijazah S-1 atau D- IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (3) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung (bagi PNS), (4) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang disahkan oleh pejabat terkait, (5) Fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah dalam 5 tahun terakhir yang disahkan oleh atasan, dan (6) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). Guru yang telah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2015 wajib memiliki dan mempelajari modul materi PLPG sebagai persiapan mengikuti PLPG. Modul materi PLPG dapat diunduh melalui laman: sergur.kemdiknas.go.id. Untuk mata pelajaran tertentu yang modulnya belum tersedia, kisi-kisinya dapat diunduh pada laman yang sama, sedangkan bahan cetaknya (modul atau bahan ajar) disediakan oleh Rayon LPTK penyelenggara. Peserta yang dipanggil untuk mengikuti PLPG harus membawa modul materi PLPG bagi mata pelajaran yang sudah tersedia dan dokumen pendukung (kurikulum, buku, referensi, dan contoh RPP) yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing. Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena 4

5 alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan. Peserta yang tidak memenuhi 2 kali panggilan dan tidak ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri, diberi kesempatan untuk mengikuti sertifikasi tahun berikutnya. F. PENYELENGGARAAN PLPG PLPG Rayon 138 diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma (USD). Dalam pelaksanaan PLPG, USD bermitra dengan Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST) dan dibantu pula oleh LPMP Yogyakarta, P4TK Seni Budaya Yogyakarta, dan LPTK lain sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan PLPG dilakukan dengan proses baku sebagai berikut ini. 1. PLPG dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan yang telah ditetapkan Pemerintah dan didukung oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/mata pelajaran guru peserta PLPG. 2. PLPG diselenggarakan selama 10 hari dan bobot 90 Jam Pembelajaran (JP), dengan alokasi 44 JP teori dan 46 JP praktik. Satu JP setara dengan 50 menit. 3. Penentuan tempat pelaksanaan PLPG harus memperhatikan kelayakan (representatif dan kondusif) untuk proses pembelajaran dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. a. Kecukupan dan kelayakan ruangan. b. Rasio jumlah peserta dengan luas ruang belajar. c. Rasio jumlah peserta dengan ruang peerteaching. d. Kecukupan dan kelayakan mebeler. e. Kecukupan dan kelayakan alat bantu/media pembelajaran. 4. Penempatan Peserta. Rayon LPTK penyelenggara PLPG mengelompokkan peserta PLPG berdasarkan hasil UKA. Pengelompokan ini terdiri atas: (1) 5

6 kelompok peserta di bawah rerata UKA (30 X1<42) dan (2) kelompok peserta di atas rerata UKA (X1 42). 5. Rombongan belajar (rombel) PLPG diupayakan satu bidang keahlian/mata pelajaran Satu rombel terdiri atas 30 peserta, dan satu kelompok peer teaching/peer guidance and counseling terdiri atas 10 peserta. Dalam kondisi tertentu jumlah peserta satu rombel atau kelompok peer teaching/peer guidance and counseling dapat disesuaikan. 7. Satu kelompok peer teaching/peer guidance and counseling difasilitasi oleh dua orang instruktur yang memiliki NIA yang relevan, termasuk pada saat ujian. 8. Rayon LPTK merancang strategi pelaksanaan PLPG, materi pembelajaran dengan memperhatikan kisi-kisi uji kompetensi, dan pengalokasian waktu untuk setiap materi PLPG sesuai dengan struktur dan karakteristik peserta. 9. Proses Pembelajaran PLPG dilaksanakan dengan beberapa ketentuan sebagai berikut. a. Rayon LPTK melaksanakan kegiatan PLPG yang berbeda antara kelompok peserta di bawah dan di atas rata-rata UKA, baik aspek substansi materinya maupun metodologi pembelajaran secara klasikal, kelompok maupun individu. b. Sebelum memulai pembelajaran, instruktur harus menjelaskan target capaian dan pokok bahasan materi pembelajaran PLPG. c. Proses pembelajaran diorientasikan pada pencapaian kompetensi yang terukur, bukan pada isi materi. d. Pembelajaran untuk penguatan/pendalaman kompetensi profesional dilengkapi dengan tugas individu dalam berbagai bentuk antara lain 1 Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan (dari segi jumlah) rombel dapat dibentuk berdasarkan rumpun bidang studi/mata pelajaran. 6

7 mengerjakan soal, mengerjakan kuis, membaca buku, membuat ringkasan buku, membuat makalah, dan diskusi kelompok dengan topik sesuai dengan materi PLPG. e. Rayon LPTK merencanakan dan melaksanakan bimbingan khusus bagi kelompok peserta di bawah rata-rata UKA dalam melaksanakan berbagai tugas individu pada butir d. f. Pembelajaran yang dilaksanakan dapat memotivasi peserta PLPG untuk mengembangkan kompetensinya secara mandiri, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. g. Pembelajaran yang dilaksanakan dapat memotivasi peserta PLPG untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, misalnya : internet, tumbuhan, dan halaman sekolah. h. Workshop dimulai dengan penjelasan instruktur tentang format dan substansi perangkat pembelajaran (silabus, RPP, penialain hasil belajar, dsb.). i. Dalam memfasilitasi workshop, instruktur harus aktif menumbuhkan kreativitas dan mendorong peserta dapat menggali pengalamannya untuk dituangkan dalam perangkat pembelajaran. j. Instruktur peka (cepat tanggap) terhadap permasalahan yang dihadapi peserta. 10. Penugasan instruktur harus mempertimbangkan penguasaan substansi dan kemampuan mengaplikasikan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan K dan K serta memiliki komitmen dalam menjalankan tugas. 11. Instruktur workshop harus mampu memfasilitasi dan memotivasi peserta sehingga workshop dapat menjadi wahana pembelajaran dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan K dan K Penugasan instruktur workshop perlu mempertimbangkan kemampuannya sebagaimana butir 10 dan 11. 7

8 13. Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik). G. MATERI DAN SKENARIO WORKSHOP Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) sosial. Standardisasi kompetensi yang dijabarkan dalam struktur kurikulum PLPG dikembangkan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Sebagian bahan ajar dikembangkan KSG dan sebagian lainnya oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, Permendiknas No 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus, dan memperhatikan K dan K Sumber belajar pada PLPG dapat berupa buku, diktat, modul, video dan sumber belajar lainnya. Oleh karena pembelajaran dalam PLPG lebih menekankan praktik keguruan, bahan ajar dikemas dalam bentuk modul. Modul paling tidak mencakup: tujuan pembelajaran (kompetensi yang ingin dicapai), paparan materi, latihan, evaluasi, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Rambu-rambu materi PLPG dijabarkan dari struktur kurikulum PLPG. Struktur kurikulum Guru Kelas SD dan Guru Bidang Studi di SMP/SMA dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 8

9 No. Materi Jumlah JP Teori Praktik A Kebijakan pengembangan profesi guru 4 B Konsep Kurikulum 2006 dan Kurikulum C Pendalaman materi bidang studi dan strategi pembelajaran 16 D Pendalaman (Teori dan Praktik) penilaian otentik 2 2 E Penelitian tindakan kelas (PTK) 2 6 F Workshop: Pengembangan perangkat pembelajaran (mengacu K dan K. 2013) 30 G Praktik pembelajaran (peer teaching) 20 H Ujian tulis 4 JUMLAH JUMLAH TOTAL Materi Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (4 JP) Materi ini meliputi: (1) pengembangan pribadi berkarakter, antara lain: (a) citra diri positif, (b) etika, (c) etos kerja, (d) komitmen, dan (e) empati; (2) penilaian kinerja guru (PKG); dan (3) pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru. Pembelajaran diusahakan seoptimal mungkin dengan berbagai cara, antara lain: materi dikemas dan disampaikan secara menarik, mudah dipahami, dan mampu mendorong terjadinya interaksi pembelajaran yang saling menghargai. Skenario pembelajarannya adalah sebagai berikut. a. Instruktur menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Instruktur menyampaikan empat komponen materi pembelajaran secara jelas sehingga peserta terdorong untuk melakukan pengembangan profesi. c. Bahan pembelajaran berbentuk modul yang selain berisi materi juga berisi tagihan yang mengungkap aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 9

10 2. Materi Konsep Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 (4 JP) Materi ini mencakup pengorganisasian kompetensi dan struktur kurikulum, baik untuk SD, SMP, maupun SMA/SMK, namun harus ditekankan pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan tempat tugas mayoritas peserta pada rombel itu. Materi yang dibahas meliputi: a. rasional dan elemen perubahan kurikulum; b. SKL, KI, KD dan keterkaitan antar KD; c. pendekatan pembelajaran dan penilaian autentik; d. prinsip-prinsip pembelajaran. Dengan materi tersebut, peserta diharapkan mempunyai gambaran yang komprehensif tentang K dan K beserta implementasinya. Skenario pembelajaran materi ini sebagai berikut. a. Instruktur menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Instruktur menyampaikan materi pembelajaran secara jelas sehingga peserta memiliki gambaran yang komprehensif. c. Bahan pembelajaran berbentuk modul yang selain berisi materi atau bahan ajar juga berisi tagihan yang mengungkap kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. 3. Pendalaman Materi Bidang Studi dan Strategi Pembelajaran dengan Memperhatikan K dan K (16 JP) Materi yang diberikan disesuaikan dengan kompetensi awal guru dan strategi pembelajarannya disesuaikan dengan kondisi peserta PLPG. Dalam proses pembelajaran instruktur mendorong/ menginspirasi guru untuk dapat menggunakan project based learning, problem based learning, discovery learning, dan/atau inquiry learning. Skenario pembelajarannya sebagai berikut. 10

11 a. Instruktur memfasilitasi peserta untuk mengidentifikasi KD-KD yang dianggap sulit, baik dalam memahami maupun cara mengajarkannya selama mereka menjadi guru. b. Instruktur menjelaskan materi sesuai KD-KD yang dianggap sulit dan dibutuhkan guru, dan menjelaskan keterkaitan ataupun hubungan antar KD. c. Proses pembelajaran dapat dibantu dengan penayangan video model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. d. Analisis silabus, analisis KD, analisis strategi pembelajaran yang secara implisit terkandung di dalam buku siswa, dan buku guru. e. Instruktur menjelaskan langkah-langkah penilaian hasil belajar dan perangkat penilaian yang digunakan, terutama penilaian otentik. f. Pemberian tugas-tugas mandiri untuk materi yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. 4. Materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK = 8 JP) Pembelajaran PTK terdiri dari 2 JP teori dan 6 JP praktik, difasilitasi oleh satu orang asesor/instruktur baik pada pembembelajaran teori maupun prktik. Materi PTK diberikan untuk membekali peserta PLPG dalam menyusun rancangan proposal PTK, mencakup:(1) pendahuluanterdiri atas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, (2) kajian teori sekurang-kurangnya butir-butir variabel yang akan ditelaah, (3) metode penelitian sekurang-kurangnya setting penelitian, subjek, tempat dan waktu, rancangan penelitian, dan teknik analisis data. Skenario pembelajarannya sebagai berikut. a. Pendalaman materi PTK tentang konsep dasar PTK, prinsip PTK, model PTK, metodologi PTK, dan sistematika proposal PTK. b. Mengembangkan rancangan proposal PTK (tugas mandiri). 11

12 5. Workshop Pengembangan dan Perangkat Pembelajaran (30JP) Dalam pelaksanaan workshop, setiap rombel (30 peserta) difasilitasi oleh minimal dua orang instruktur/asesor yang memiliki NIA relevan. Materi workshop adalah pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD yang diminati oleh peserta. Dalam pengembangan perangkat tersebut instruktur harus mengarahkan agar merujuk pada sumber belajar utama (buku guru dan buku siswa). Skenario workshop untuk guru kelas dan guru mata pelajaran sebagai berikut. a. Peserta difasilitasi instruktur melakukan orientasi dan diskusi format RPP, lembar kerja peserta didik (LKPD), rancangan bahan ajar, media, dan perangkat penilaian. b. Peserta memilih kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran. c. Peserta difasilitasi instruktur melakukan analisis KD yang diminati dan konten-konten yang sesuai dalam sumber belajar (buku guru dan buku siswa). d. Instruktur harus dapat mensimulasikan atau memberi contoh penerapan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai kurikulum. e. Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas: 1) RPP sesuai format K atau K ) Rancangan materi ajar 3) Media pembelajaran 4) LKPD dan perangkat penilaian f. Presentasi dan refleksi hasil workshop Catatan: Workshop pengembangan perangkat pembelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh. Pengembangan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, 12

13 dan perangkat penilaian merupakan kesatuan yang tidak terpisah, didasarkan pada KD yang telah dipilih oleh peserta. Pelaksanaan atau proses workshop dinilai dengan menggunakan Instrumen Penilaian Proses Workshop (IPPW). H. UJIAN KOMPETENSI Pada akhir PLPG dilaksanakan uji kompetensi. Uji kompetensi ini bukan sekedar mengevaluasi hasil belajar peserta selama PLPG, tetapi lebih kepada pengukuran kompetensi guru sebagai pendidik profesional. Uji kompetensi ini mencakup ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan pedagogik, sedangkan ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial secara holistik. Keempat kompetensi ini juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung. Ujian kinerja untuk setiap peserta minimal dilaksanakan selama 1 JP. 1. Uji Tulis a. Ujian tulis pada setiap akhir PLPG dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas. b. Ujian tulis terdiri atas Ujian Tulis Nasional (UTN) dan ujian tulis LPTK (UTL). c. Soal Ujian Tulis Nasional (UTN) dikembangkan secara nasional di bawah koordinasi KSG. d. Rayon LPTK berkewajiban menjaga kerahasiaan soal Ujian Tulis Nasional (UTN). e. Soal Ujian Tulis LPTK (UTL) dikembangkan oleh LPTK dalam bentuk soal uraian berbasis masalah. f. Penilaian harus dilakukan secara sahih, adil, obyektif, dan akuntabel. g. Pelaksanaan uji tulis harus sesuai dengan rambu-rambu uji kompetensi yang disajikan pada Lampiran 8 Buku 4. 13

14 2. Ujian Praktik a. Lama waktu setiap kali peserta tampil adalah 1 JP atau selama 50 menit. b. Peserta dalam rombel dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 peserta yang diatur sebagai berikut. Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching. Setiap peserta tampil dua kali, dan pada tampilan kedua merupakan ujian praktik. Tampilan pertama dan kedua untuk menilai kemampuan mengajar peserta 1) untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop 2) pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur memberi masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP. c. Penguji pada ujian praktik harus memiliki NIA yang relevan dengan mata pelajarannya. d. Ujian praktik mengajar dinilai dengan Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran atau IPPP. e. Skor Ujian Praktik (SUP) guru mata pelajaran dan guru kelas, diambil dari skor tampilan kedua. f. Skor akhir ujian praktik guru bimbingan dan konseling adalah rata-rata skor tampilan pertama dan kedua. g. Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkan pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan. h. Peserta yang lulus mendapat sertifikat pendidik, sedangkan yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang. Ujian ulang dilaksanakan maksimal dua kali pada tahun berjalan. i. Ujian ulang dilakukan segera setelah tahapan PLPG selesai. j. Mekanisme ujian ulang disesuaikan dengan kondisi geografis masingmasing LPTK Penyelenggara, dapat dilakukan dengan: 1) peserta datang ke LPTK Penyelenggara; 2) asesor datang ke tempat peserta; 14

15 3) bekerjasama dengan LPTK terdekat dengan peserta (antar Rayon). k. Pelaksanaan ujian diatur oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan dengan mengacu rambu-rambu ini. l. Peserta yang belum lulus pada ujian ulang yang kedua diserahkan kembali ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dibina lebih lanjut. I. INSTRUKTUR Rayon LPTK dapat melaksanakan PLPG apabila memiliki prodi yang relevan dengan mata pelajaran dan minimal memiliki 4 orang asesor/instruktur yang ber-nia relevan. Asesor/instruktur PLPG tersebut direkrut dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK Penyelenggara dengan syarat sebagai berikut. 1. Dosen pada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi, dosen pada perguruan tinggi pendukung, dan widyaiswara pada LPMP/P4TK di wilayah Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi. Penugasan dosen dari perguruan tinggi pendukung hanya diperbolehkan pada Rayon LPTK yang ditugasi untuk mensertifikasi guru mata pelajaran tertentu yang tidak ada prodinya di LPTK. 2. Dosen yang dimaksud dalam butir 1 di atas adalah dosen yang satminkalnya bukan sekolah atau institusi non-perguruan tinggi. 3. Memiliki bidang keahlian/mata pelajaran dan NIA yang relevan dengan mata pelajarannnya. Relevansi mata pelajaran dapat dilihat pada Buku Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta sanggup melaksanakan tugas. 5. Berpendidikan minimal S-2 dapat S-1 dan S-2 kependidikan; atau S-1 kependidikan dan S-2 nonkependidikan; atau S-1 nonkependidikan dan S-2 kependidikan; S-1 dan S-2 nonkependidikan yang relevan dan memiliki Akta Mengajar atau sertifikat Pekerti atau Applied Approach. 6. Instruktur yang berstatus dosen harus merupakan dosen tetap yang memiliki pengalaman mengajar pada bidang relevan sekurang-kurangnya 10 tahun atau sudah memiliki jabatan fungsional Lektor. Instruktur yang 15

16 berasal dari LPMP/P4TK harus memiliki pengalaman menjadi Widyaiswara sekurang-kurangnya 10 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang studi yang diampu. J. PENENTUAN KELULUSAN DALAM DIKLAT (PLPG) Kelulusan peserta PLPG ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Penilaian menggunakan acuan kriteria (PAP) 2. Skor Ujian Tulis Nasional (SUTN) 42; dan 3. Skor Ujian Tulis LPTK (SUTL) 60; SUT = 0,4SUTN + 0,6SUTL SUTL = Skor Uji Tulis LPTK 4. Skor Ujian Praktik (SUP) Skor Akhir Kelulusan (SAK) 65; SAK = 0,25SUT + 0,30SUP + 0,25HW + 0,1SP + 0,1SS Keterangan: SAK = Skor Akhir Kelulusan PLPG SUT = Skor Ujian Tulis (Skor maks 100) SUP = Skor Ujian Praktik Pembelajaran (skor maks 100) HW = Skor Hasil Workshop (skor maks 100)*) SP = Skor Partisipasi dalam teori dan praktik pembelajaran (skor maks 100) SS = Skor teman sejawat (skor maks 100) Dalam hal ini*): a. Skor hasil workshop (HW) merupakan rerata dari skor hasil penilaian proses workshopdan skor hasil penilaian produk workshop. b. Proses workshop dinilai dalam hal: (a) tanggung jawab, (b) kemandirian, (c) kejujuran kerja, dll. Proses workshop ini dapat dinilai dengan menggunakan Instrumen Penilaian Proses Workshop atau IPPW. c. Produk workshop terdiri atas: (a) rancangan proposal PT/PTK, perangkat pembelajaran (silabus, RPP, media pembelajaran, rancangan bahan ajar, perangkat penilaian dan LKS) bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, (b) rancangan proposal PT/PTK, dan (c) rancangan proposal 16

17 PT/PTK, RPP, RKM, RKA, laporan kepengawasan bagi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas. K. UJIAN ULANG Ujian ulang diperuntukkan bagi peserta sertifikasi yang belum mencapai batas nilai kelulusan. Ujian ulang pada hakikatnya sama dengan uji kompetensi yaitu meliputi ujian tulis dan/atau ujian praktik. Apabila peserta ujian ulang praktik untuk mata pelajaran tertentu jumlahnya sedikit, maka dapat digabungkan dengan peserta dari mata pelajaran yang serumpun. Setiap peserta yang tidak lulus uji kompetensi, diberi kesempatan maksimal 2 (dua) kali ujian ulang. Peserta yang tidak lulus ujian ulang kedua dikembalikan ke Dinas Pendidikan untuk dilakukan pembinaan. Ujian ulang diselesaikan pada tahun berjalan dengan menggunakan soal uji kompetensi terstandar yang dikembangkan oleh KSG. L. TATA TERTIB PESERTA PLPG 1. Ketentuan Umum a. Peserta PLPG 1) Peserta PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah, serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih: (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola portofolio tetapi tidak lulus tes awal atau tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan. 2) Peserta dalam keadaan sehat jasmani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter) dan sehat rohani. 3) Peserta wanita yang hamil harus ada surat izin dari suami. Apabila usia kehamilan lebih dari 7 bulan atau lebih, peserta juga harus 17

18 membawa surat keterangan dokter yang menyatakan kondisi kehamilannya. 4) Peserta yang tidak memenuhi panggilan PLPG tanpa memberikan alasan yang kuat dan surat izin dari dinas pendidikan akan dinyatakan tidak lulus. 5) Peserta yang kehadirannya kurang dari 80% dari total waktu program diklat maka akan dinyatakan gugur dan peserta harus mengikuti PLPG ulang secara utuh dengan biaya sendiri. 6) Peserta wajib mengikuti acara pembukaan. Bagi peserta yang tidak mengikutinya, panitia berhak menggantikannya dengan peserta cadangan. b. Materi PLPG 2015 Materi PLPG GURU KELAS SD dan GURU BIDANG STUDI di SMP/SMA/SMK meliputi: 1) Kebijakan pengembangan profesi guru 2) Konsep Kurikulum 2006 dan ) Pendalaman materi bidang studi dan strategi pembelajaran 4) Pendalaman (Teori dan Praktik) penilaian otentik 5) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 6) Workshop: Pengembangan perangkat pembelajaran (mengacu K dan K. 2013) 7) Pelaksanaan praktik pembelajaran (peer teaching) 8) Ujian tulis c. Pelaksanaan PLPG 1) PLPG dilaksanakan selama 90 (sembilan puluh) jam pertemuan selama 10 hari. 2) Satu rombongan belajar (rombel) terdiri dari ± 30 (tiga puluh) orang peserta. 18

19 3) Peserta diharapkan melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan/atau kepala sekolah untuk mengatur jadwal pelaksanaan tugas/mengajar yang akan ditinggalkan selama mengikuti PLPG. d. Penilaian 1) Penilaian terhadap peserta PLPG mencakup 4 (empat) kompetensi guru yaitu, kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial yang dilaksanakan selama PLPG berlangsung baik di dalam maupun di luar jam belajar; 2) Ujian akhir dilaksanakan dalam bentuk tertulis dan praktik; 3) Peserta yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian akhir akan diberi kesempatan menempuh dua kali ujian ulang. Peserta yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian akan dikembalikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut; 4) Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Guru Profesional. 2. Perlengkapan Peserta Kelengkapan-kelengkapan yang perlu dibawa peserta, antara lain: Kelengkapan-kelengkapan yang perlu dibawa peserta, antara lain: a. Perlengkapan Akademis 1) Peserta wajib membawa literatur yang relevan dengan bidangnya. Literatur mencakup: a) Buku sumber atau referensi (1) Buku atau sumber lain untuk menyusun proposal PTK, seperti: metode penelitian PTK dan sumber-sumber tentang teori/metode/strategi pembelajaran minimum dari dua penerbit yang berbeda. (2) Buku atau sumber lain untuk menyusun perangkat pembelajaran (Kurikulum, Silabus, RPP, Media, LKS, dan Evaluasi ) 19

20 (3) Buku referensi untuk penyusunan RPP yang wajib dibawa peserta: (a) Guru kelas (SD) mencakup Buku Guru untuk Kelas I s.d. VI dan Buku Siswa untuk Kelas I s.d. VI yang disusun berdasarkan K dan K. 2013, serta buku penunjang untuk keseluruhan mapel (Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, dan Tematik) untuk keseluruhan jenjang kelas SD (kelas 1 s.d. 6). (b) Guru mata pelajaran mencakup Buku Guru dan Buku Siswa yang disusun berdasarkan K dan K. 2013, serta buku penunjang untuk penyusunan RPP mapel untuk keseluruhan jenjang kelas di sekolah (kelas 1 s.d. 3) dimana mapel tersebut diajarkan. b) Peserta diperkenankan membawa laptop dan printer sejauh memperlancar pelaksanaan PLPG. Jika membawa kedua alat tersebut, peserta diwajibkan membawa konektor listrik (rol kabel) dan kertas HVS ukuran Folio (F4) secukupnya untuk mencetak proposal atau perangkat pembelajaran. c) Media pembelajaran d) Kertas kerja (folio bergaris) dan alat tulis selama PLPG disediakan sendiri oleh peserta. b. Perlengkapan Umum: 1) Pakaian secukupnya (pakaian batik, hitam-putih, dinas, dan pakaian di luar kegiatan kedinasan). 2) Obat-obatan bersifat pribadi diharapkan dibawa sendiri oleh peserta. 3. Fasilitas Pelaksanaan PLPG 1. Ruang aula untuk acara pembukaan, ujian, dan penutupan PLPG 2. Ruang kelas dengan kapasitas 30 orang a. White board 20

21 b. OHP atau LCD c. Meja dan kursi sejumlah peserta dan instruktur e. Spidol white board 3. Ruang peer teaching a. White board b. OHP atau LCD c. Meja dan kursi sejumlah peserta dan instruktur e. Spidol white board d. Kamar tidur peserta a. Kamar tidur kapasitas 2-4 orang peserta b. Almari pakaian c. Penerangan (lampu) c. Lain-lain a. Tempat parkir yang mencukupi b. Kamar mandi yang mencukupi untuk seluruh peserta c. WC/toilet yang berdekatan dengan tempat diklat d. Keamanan yang terjamin 4. Pendaftaran Peserta a. Peserta wajib melakukan pendaftaran kepada Panitia Pelaksana PLPG Rayon 138 di tempat pelatihan dan waktu yang telah ditentukan. b. Pada saat pendaftaran, peserta wajib menyerahkan persyaratan pendaftaran, yaitu: 1) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru (PNS dari Dinas Pendidikan; Swasta dari Yayasan) 2) Fotokopi ijazah terakhir 3) Surat izin/tugas dari Kepala Sekolah/Kepala Dinas Pendidikan. b. Surat keterangan sehat dari dokter. c. Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 = 4 lembar; dan 4x6= 2 lembar. Bagi peserta yang lahir 21

22 pada tahun ganjil, background foto berwarna merah. Sedangkan peserta yang lahir pada tahun genap, background foto berwarna biru. Pada bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan mapel). c. Setelah melakukan pendaftaran peserta akan mendapatkan : 1) Buku panduan/modul pelatihan PLPG Rayon 138 2) Kartu identitas peserta PLPG Rayon 138 3) Jadwal pelaksanaan PLPG 4) Kunci kamar (sesuai dengan kapasitas kamar tempat pelatihan) d. Registrasi peserta PLPG dimulai pukul s.d WIB 5. Tata Tertib a. Pembelajaran/workshop/peer teaching 1) Peserta wajib mengikuti seluruh program diklat termasuk ujian. 2) Peserta wajib menandatangani daftar hadir pada setiap sesi PLPG. Daftar hadir disiapkan oleh Divisi PLPG - Panitia Sertifikasi Guru Rayon ) Jumlah minimal kehadiran selama PLPG adalah 80%. Apabila ketidakhadiran peserta melebihi 20% dari keseluruhan program diklat, maka peserta dinyatakan gugur dan tidak berhak memperoleh sertifikat. 4) Peserta wajib meminta izin kepada panitia apabila hendak meninggalkan ruang atau lokasi pelatihan. 5) Peserta wajib sudah hadir paling lambat 10 menit sebelum sesi pelatihan dimulai. 6) Selama diklat berlangsung, peserta dilarang mengaktifkan handphone atau alat komunikasi lainnya. b. Pakaian Selama PLPG, semua peserta wajib berpakaian rapi dan sopan dengan pengaturan sebagai berikut: Hari ke-1,2 = Batik lengan panjang; 22

23 Hari ke-3,4 = Pria: Pakaian bawah warna hitam dan pakaian atas warna putih serta berdasi Wanita: Pakaian bawah warna hitam dan pakaian atas warna putih Hari ke-5,6 = Pakaian dinas kerja; Hari ke-7,8,9 = Pria: Pakaian bawah warna hitam dan pakaian atas warna putih serta berdasi Wanita: Pakaian bawah warna hitam dan pakaian atas warna putih Hari ke-10 = Batik lengan panjang. c. Akomodasi dan konsumsi 1) Peserta wajib menerima pengaturan tempat yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara. 2) Apabila selama pelaksanaan PLPG peserta menerima tamu, peserta wajib melaporkanya kepada panitia penyelenggara dan satpam. Peserta tidak diperkenankan menerima tamu di dalam kamar. 3) Selama PLPG berlangsung, makan pagi, makan siang, makan malam dan snack (kudapan) disediakan oleh panitia. Pada hari pertama, Panitia tidak menyediakan makan siang. Konsumsi (snack/kudapan) mulai disediakan pada sore hari. Pada hari terakhir, konsumsi disediakan sampai dengan makan siang. d. Ujian 1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum ujian dimulai. Jika peserta terlambat 15 menit setelah ujian tersebut dimulai, kepadanya tidak diperkenankan mengikuti ujian. 23

24 2) Peserta wajib membawa pensil 2B, rautan, penghapus, ballpoint, dan penghapus cair (tip-ex). 3) Peserta wajib mematuhi petunjuk-petunjuk yang ditetapkan oleh Divisi PLPG - Panitia Sertifikasi Guru Rayon ) Peserta dilarang membawa buku, kalkulator ataupun catatan lain dalam kelas pada saat ujian berlangsung, kecuali ditentukan lain oleh Divisi PLPG - Panitia Sertifikasi Guru Rayon ) Peserta wajib menjaga ketenangan dan ketertiban selama ujian berlangsung. 6) Peserta dilarang melakukan segala bentuk kecurangan seperti mencontek atau bekerja sama dengan peserta ujian lainnya. Apabila terbukti melakukan kecurangan, maka peserta akan dinyatakan GUGUR untuk ujian yang dilaksanakan pada mata pelajaran tersebut. 7) Peserta wajib menonaktifkan alat komunikasi apapun selama ujian berlangsung. e. Tata Tertib di Wisma/Tempat Penginapan 1) Seluruh peserta wajib tinggal di wisma/tempat penginapan yang telah disediakan oleh Divisi PLPG - Panitia Sertifikasi Guru Rayon ) Peserta wajib berpakaian rapi, sopan, dan tidak mencolok selama berada di wisma. 3) Peserta dilarang membuat kegaduhan yang dapat mengganggu penghuni lainnya. 4) Peserta dilarang memasuki kamar peserta lain yang berbeda jenis kelamin. 5) Peserta dilarang berada di luar kamar setelah pukul WIB. 6) Peserta dilarang membawa minuman keras, narkoba, binatang peliharaan, maupun hal-hal lain yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 7) Bila ada keperluan untuk keluar area diklat, maka wajib izin Panitia PLPG. 24

25 8) Peserta yang akan meninggalkan penginapan sebelum PLPG selesai wajib izin Divisi PLPG - Panitia Sertifikasi Guru Rayon ) Peserta dilarang menerima tamu di kamar. 10) Waktu makan dan snack (kudapan) bagi peserta sebagai berikut. Makan pagi : WIB Snack : WIB Makan siang : WIB Snack : WIB Makan malam : WIB 11) Peserta wajib memelihara kebersihan, ketertiban, ketenangan, dan sopan santun selama tinggal di wisma 12) Tamu untuk peserta wajib melapor kepada panitia sebelum dan sesudah bertemu dengan peserta. 13) Jika ada peserta yang sakit dan perlu dibawa ke rumah sakit/balai pengobatan, wajib segera melapor kepada panitia. 14) Peserta wajib mentaati segala ketentuan yang berlaku di lingkungan wisma. 15) Hal-hal yang kurang jelas dan belum diatur dalam tata tertib ini akan diinformasikan lebih lanjut. f. Lain-lain a. Peserta ikut bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan PLPG b. Panitia tidak menyediakan layanan jasa laundry atau telepon. Penggunaan telepon oleh peserta ditanggung oleh peserta. Panitia akan memberikan bantuan informasi tentang jasa laundry, travel, wartel, pemesanan tiket, tempat belanja, dll. c. Semua keperluan pribadi peserta di luar yang disediakan panitia, sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta sendiri. d. Peserta diklat diharapkan ikut menjaga dan memupuk suasana kekeluargaan selama kegiatan berlangsung. 25

26 6. Tempat pelaksanaan PLPG No. Alamat Registrasi 1 2 LPMP, Jl. BPG Raya, Tirtomartani, Kalasan, Yogyakarta (0274) / Hotel Cailendra, Jl. Tamansiswa 91, Yogyakarta (0274) Hari H Pukul: WIB Catatan: 1. Registrasi dilaksanakan pada hari H pelaksanaan. 2. Pembukaan PLPG (lihat jadwal yang akan dibagikan saat registrasi) 3. Dalam hal khusus, ada kemungkinan ada perubahan/penambahan tempat pelaksanaan PLPG Ketentuan lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini dapat ditanyakan pada saat registrasi atau check in. M. PENUTUP Panitia Rayon 138 membuat panduan teknis pelaksanaan PLPG untuk menjamin standarisasi isi (materi), proses, pengelolaan, penilaian, dan lulusan. Terima kasih banyak atas partisipasi berbagai pihak dalam PLPG tahun Semoga kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para guru untuk memperluas pengetahuan dan wawasan dalam meningkatan mutu pembelajaran. Jika ada hal-hal yang belum jelas, silahkan hubungi panitia. Yogyakarta, Juni 2015 Divisi PLPG Panitia Sertifikasi Guru Rayon

27 LAMPIRAN-LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES WORKSHOP (IPPW) Nama yang Dinilai :... Mata Pelajaran :... Waktu :... Tempat :... Petunjuk : Berilah skor pada butir-butir penilaian proses workshop dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak baik; 3 = kurang baik; 4 = baik; 5 = sangat baik No. Aspek yang dinilai Skor 1. Tanggung jawab (sanggup menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan, misal: melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sesuai jadwal) 2. Kemandirian (tidak tergantung pada teman lainnya) Kejujuran (menyampaikan sesuatu apa adanya, misal: tidak mengaku buatannya, bila dia memang tidak membuat produk itu) Kedisiplinan (kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, misal mulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal) Etos kerja (komitmen dan semangat dalam melaksanakan tugas, misal yang memiliki etos kerja tinggi, bersemangat melaksanakan dan mentaati kaidah-kaidah dalam tugas) Inovasi dan Kreativitas (kemampuan dan kemauan untuk mengadakan pembaharuan melalui olah pikirnya, misal selalu berusaha menggunakan alam sekitar dan bahan-bahan yang ada di sekitarnya dalam proses pembelajaran di kelas) Kemampuan berkomunikasi (dapat menyampaikan ide-idenya dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh sasaran, misal: dalam keseharian dapat berkomunikasi secara baik dengan sejawat) 8. Kemampuan bekerjasama SKOR TOTAL...,... Penilai, (... ) NIP/NIK... 27

28 INSTRUMEN PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN/PENILAIAN TINDAKAN KELAS (IPP-PTK) JUDUL :... PENGUSUL A. Nama Peneliti :... B. No. Peserta :... NO. KRITERIA ACUAN SKOR 1. Judul 2. Pendahuluan Maksimal 20 kata, spesifik, jelas menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian (5) a. Keberadaan masalah nyata, jelas, dan mendesak (5) b. Penyebab masalah jelas (5) c. Masalah dan penyebabnya diidentifikasi secara jelas (5) 3. Perumusan dan Pemecahan Masalah a. Rumusan masalah dalam bentuk rumusan masalah PT/PTK (5) b. Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah (5) c. Secara jelas tampak indikator keberhasilan (5) 4. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah (5) 5. Manfaat Jelas manfaat hasil penelitiannya (5) 6. Kajian Pustaka a. Relevansi antara point-point yang dikaji dengan permasalahan (5) b. Jelas kerangka berpikir penelitiannya (10) 7. Metode Penelitian a. Jelas subjek, tempat, dan waktu (setting) penelitian (5) b. Ada perencanaan rinci langkah-langkah (skenario) PTK (10) c. Jelas dan tepat siklus-siklusnya (5) d. Kriteria keberhasilan (5) 28

29 NO. KRITERIA ACUAN SKOR 8. Jadwal Penelitian Jelas jadwal penelitiannya dalam bentuk Gantt Chart (tindakan dimulai bulan Juli) (5) 9. Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan (5) 10. Penggunaan Bahasa Bahasa baku (5) TOTAL..., tanggal... Penilai/ Instruktur, 29

30 INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN (IPPP-1) Nama yang Dinilai :... No. Peserta :... Waktu :... Tempat :... Petunjuk Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak baik; 3 = kurang baik; 4 = baik; 5 =sangat baik NO. ASPEK YANG DINILAI SKOR 1. Kesesuaian antar kompetensi dasardari KI1, KI2, KI3, dan KI Kesesuaian rumusan indikator pencapaiandengan kompetensi dasar (dari KI1, KI2, KI3, dan KI4) yang akan dicapai. Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator pencapaian kompetensi Kesesuaian materi pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 5. Kejelasan dan urutan materi ajar 6. Kesesuaian strategi pembelajaran (metode dan pendekatan) dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar 7. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) dengan tujuan yang akan dicapai Skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran) menggambarkan active learning dan mencerminkan scientific learning 10. Ketepatan kegiatan penutup dalam pembelajaran 11. Penilaian mencakup aspek-aspek kompetensi dasar dari KI1, KI2, KI3, dan KI4 yang harus dicapai 12. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator/kompetensi yang akan dicapai 13. Kelengkapan perangkat penilaian (soal, kunci, rubrik penilaian) 14. Keterpaduan dan kesinkronan antar komponen dalam RPP SKOR TOTAL...,... Penilai, 30 (... ) NIP/NIK...

31 INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (IPPP) A. Nama Peserta :... B. Asal Sekolah :... C. No. Peserta :... Petunjuk Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak baik; 3 = kurang baik; 4 = baik; 5 = sangat baik NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR I PRAPEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan materi pelajaran 3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B. Pendekatan/strategi pembelajaran 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran 13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 14. Menghasilkan pesan yang menarik 31

32 NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR 15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E. Penilaian proses dan hasil belajar 19. Memantau kemajuan belajar selama proses 20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F. Penggunaan bahasa 21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Total Skor Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Penilai I,..., Penilai II, NIP/NIP NIP/NIK 32

33 INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL (IPPKS) Dalam PLP, selain dinilai oleh instruktur, kompetensi kepribadian dan sosial peserta juga akan dinilai oleh teman sejawatnya. Penilaian teman sejawat harus dilakukan secara obyektif, atau sesuai dengan keadaan sebenarnya. No. Aspek yang Dinilai Nomor Peserta Dalam Kelompok Kedisiplinan (ketaatan mengikuti tata tertib) 2. Penampilan (kerapian dan kewajaran) 3. Kesantunan berperilaku 4. Kemampuan bekerjasama 5. Kemampuan berkomunikasi 6. Komitmen 7. Keteladanan 8. Semangat 9. Empati 10. Tanggung Jawab Rerata Keterangan: Setiap peserta menilai seluruh teman dalam kelompok peer teaching/ counseling/supervising Skor penilaian menggunakan skala Penilaian setiap peserta di setiap aspek dilakukan dengan cara mengisi sel/kotak dalam tabel sesuai dengan nomor peserta dalam kelompok yang tertulis pada baris paling atas Skor akhir setiap peserta merupakan rerata dari hasil penilaian semua peserta Penilai, ( ) Boleh tidak mencantumkan nama Tabel konversi ranking ke skor: Ranking Skor

34 34

PANDUAN DAN TATA TERTIB PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) T A HU N 2017 SUB RAYON UNIVERSITAS RIAU A. KETENTUAN UMUM 1. Peserta PLPG A. Peserta PLPG adalah guru yang diangkat sampai dengan

Lebih terperinci

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) TAILOR MADE PELAKSANAAN PLPG PSG RAYON 107 UNIVERSITAS LAMPUNG UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Panitia Sertifikasi

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

Website :

Website : SOSIALISASI PELAKSANAAN PLPG BAGI PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2013 Website : http://sg.unesa.ac.id Email: sg@unesa.ac.id, psgunesa@yahoo.com Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik UU 14 Th

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB PESERTA PLPG TAHUN 2016 PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS HALU OLEO

PEDOMAN DAN TATA TERTIB PESERTA PLPG TAHUN 2016 PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS HALU OLEO PEDOMAN DAN TATA TERTIB PESERTA PLPG TAHUN 2016 PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS HALU OLEO A. KETENTUAN UMUM 1. PSG Subrayon Universitas Halu Oleo Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Subrayon Universitas

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Panduan Pelaksanaan Pendidikandan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013

A. LATAR BELAKANG Panduan Pelaksanaan Pendidikandan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2013 A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) TAILOR-MADE PELAKSANAAN PLPG

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) TAILOR-MADE PELAKSANAAN PLPG PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) TAILOR-MADE PELAKSANAAN PLPG Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat

Lebih terperinci

PANDUAN PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015

PANDUAN PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015 PANDUAN PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015 Sekretariat: Gedung Sasana Budaya Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telepon/Fax 0341-583988 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 BUKU 5 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 Buku 1 Buku

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Buku 5: Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan A. LATAR BELAKANG Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

Surabaya,...,... Penilai (...) NIP/NIK. Skor total Nilai peserta= X

Surabaya,...,... Penilai (...) NIP/NIK. Skor total Nilai peserta= X INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Peserta :... Prodi :.... Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Nama Nim Tempat Praktek :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Tanggal :... Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015

PANDUAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015 PANDUAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015 Sekretariat: Gedung Sasana Budaya Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telepon/Fax 0341-583988 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 PANDUAN INSTRUKTUR PAUD/SD/SMP/SMA/SMK PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU RAYON 116 UNIVERSITAS JEMBER 2016

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 PANDUAN INSTRUKTUR PAUD/SD/SMP/SMA/SMK PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU RAYON 116 UNIVERSITAS JEMBER 2016 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016 PANDUAN INSTRUKTUR PAUD/SD/SMP/SMA/SMK PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU RAYON 116 UNIVERSITAS JEMBER 2016 Panduan Instruktur 2016 1 KATA PENGANTAR Undang-undang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T Pengantar INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T A. Instrumen penilaian kinerja mahasiswa PPG SM3T pada kegiatan Praktik

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (SPKPD) DI YOGYAKARTA

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (SPKPD) DI YOGYAKARTA PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (SPKPD) DI YOGYAKARTA I LATAR BELAKANG 1 Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2013 RAYON 128 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2013 RAYON 128 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2013 RAYON 128 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO A. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa

Lebih terperinci

INSTRUMEN PORTOFOLIO PEMILIHAN GURU, KEPALA MADRASAH, DAN PENGAWAS BERPRESTASI

INSTRUMEN PORTOFOLIO PEMILIHAN GURU, KEPALA MADRASAH, DAN PENGAWAS BERPRESTASI INSTRUMEN PORTOFOLIO PEMILIHAN GURU, KEPALA MADRASAH, DAN PENGAWAS BERPRESTASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALANG 2017 IDENTITAS PESERTA PEMILIHAN GURU MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2017 KANTOR KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU PLPG 2017 RAYON 138

PANDUAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU PLPG 2017 RAYON 138 DAFTAR ISI Bagian I Bagian II Bagian III Bagian IV Bagian V Panduan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Panduan Bagaimana Pendidik dapat Menulis Soal yang Berkriteria Untuk Berfikir Tingkat Tinggi

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 INFOMASI RINGKAS TENTANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 INFOMASI RINGKAS TENTANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 INFOMASI RINGKAS TENTANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU Tim Sertifikasi Guru Konsorsim Sertifikasi Guru Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD...

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Lampiran 1. Halaman Judul LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD... Nama : NIM : Program Studi : Fakultas : Disusun oleh: UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 1 Lampiran 2. Contoh Lembar Pengesahan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK i ii SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 iii iv SERTIFIKASI

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 BUKU III RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PLPG

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 BUKU III RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PLPG SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 BUKU III RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PLPG Tim Sertifikasi Guru Konsorsim Sertifikasi Guru Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN riaumandiri.co I. PENDAHULUAN Tujuan pemerintah negara Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 ============================= *) Makalah disampaikan dalam Seminar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. D. Tahapan Magang Kegiatan magang terdiri dari dua kegiatan yaitu: pembekalan magang, dan magang di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. D. Tahapan Magang Kegiatan magang terdiri dari dua kegiatan yaitu: pembekalan magang, dan magang di sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan kurikulum di LPTK memiliki dampak terhadap kurikulum STKIP PGRI Tulungagung. Hasil peninjauan kembali kurikulum STKIP PGRI Tulungagung yang berbasis KKNI telah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013 PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009 Liliana Muliastuti, M.Pd. (Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang

Lebih terperinci

PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS RIAU

PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS RIAU PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2016 KATA PENGANTAR Pelaksanaan sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI TEKNIS PELAKSANAAN PLPG BAGI RAYON DAN SUBRAYON (BUKU 2) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KEMENTERIAN AGAMA 2013 i Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI 2017 Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013 LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013 A. PENDAHULUAN secara bertahap dan terbatas telah dilaksanakan pada tahun 2013 di 6.326 sekolah, mulai jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Pada Tahun 2014 Kementerian

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 SOSIALISASI KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan

Lebih terperinci

Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG-SM3T UNESA TAHUN 2015

Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG-SM3T UNESA TAHUN 2015 Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG-SM3T UNESA TAHUN 2015 A. Rasional Masalah mendasar dunia pendidikan, terutama yang terkait dengan guru ialah: distribusi guru yang tidak merata, relevansi

Lebih terperinci

IPKG 2. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia

IPKG 2. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia IPKG 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia 1. NAMA GURU :. 2. NIP/NIK :. 3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN :. 4. KELAS :. 5. MATA PELAJARAN :. 6. MATERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PROFESIONAL GURU. Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd.

PROFESIONAL GURU. Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd. PROFESIONAL GURU Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd. PROFESIONAL Menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri Profesi Menunjuk pada suatu pelayanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan 129 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPGT UNESA TAHUN 2015

Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPGT UNESA TAHUN 2015 Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPGT UNESA TAHUN 2015 A. Rasional Masalah mendasar dunia pendidikan, terutama yang terkait dengan guru ialah: distribusi guru yang tidak merata, relevansi terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS

LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU. Oleh

SERTIFIKASI GURU. Oleh SERTIFIKASI GURU Oleh Ade Sutisna Latar Belakang Undang-undang RI No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), Undang-undang RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), dan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXIII DI YOGYAKARTA TAHUN 2007

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXIII DI YOGYAKARTA TAHUN 2007 PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXIII DI YOGYAKARTA TAHUN 2007 Program Auditor Ahli S1 Akuntansi I LATAR BELAKANG 1 Pada pertengahan tahun 2007, Badan Pemeriksa Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi yang pesat melahirkan tantangan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia tak

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXII DI MAKASSAR TAHUN 2007

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXII DI MAKASSAR TAHUN 2007 PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) AUDITOR AHLI ANGKATAN XXII DI MAKASSAR TAHUN 2007 I. LATAR BELAKANG 1. Pada pertengahan tahun 2007, Badan Pemeriksa Keuangan telah menerima pegawai baru yang berasal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN PROFESI GURU SM3T FKIP UNS TAHUN 2017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN CALON GURU (APKCG) PPL MAHASISWA PPG SM-3T UNDIKSHA

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN CALON GURU (APKCG) PPL MAHASISWA PPG SM-3T UNDIKSHA ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN CALON GURU (APKCG) PPL MAHASISWA PPG SM-3T UNDIKSHA Nama Mahasiswa : NIM/Kelas : Kelas Jurusan/Program Studi : Fakultas : Sekolah tempat PPL : Waktu Pelaksanaan : Guru Pamong Dosen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

STRATEGI GURU DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU

STRATEGI GURU DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU STRATEGI GURU DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU BADRUN KARTOWAGIRAN (Universitas Negeri Yogyakarta) Disampaikan pada : Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis UNY ke-dengan tema Optimalisasi Penyiapan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENERAPAN KONVENSI HAK ANAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENERAPAN KONVENSI HAK ANAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENERAPAN KONVENSI HAK ANAK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child), merupakan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI Sugeng Muslimin 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Profesi guru adalah profesi yang terhormat, tidak semua orang dapat menjadi guru. Untuk menjadi

Lebih terperinci

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ...

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ... Lampiran 1 KELOMPOK NAMA DOSEN LEMBAR PENILAIAN PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO :.. :.. Na No Nama Mahasiswa NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Aspek Yang Dinilai Kehadiran (x 1 ) (bobot

Lebih terperinci

PANDUAN PESERTA (PLPG) 2013

PANDUAN PESERTA (PLPG) 2013 PANDUAN PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) N EG ERI I V ERSI T A S U N ALA N G Sekretariat: Gedung Sasana Budaya l. Semarang 5, alang 65145 Telepon/Fax 0341-583988 KEENTeRIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 Disampaikan dalam Seminar Pendidikan dengan teman Isu isu Strategis Sertifikasi Guru di Jawa Barat yang diselenggarakan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK i ii SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 2 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DI RAYON LPTK KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 iii iv SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI DAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PANITIA SERTIFIKASI GURU

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI DAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PANITIA SERTIFIKASI GURU SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 SOSIALISASI DAN PENYEGARAN INSTRUKTUR DR. SUARMAN, M.Pd PANITIA SERTIFIKASI GURU SUB RAYON UNIVERSITAS RIAU 2017 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 BUKU 4 RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH 2012 i ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Pemetaan Kompetensi/Uji

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR

BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR i KATA PENGANTAR Buku Panduan Program Magang II ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN PEDOMAN SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN Untuk: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. A. Latar Belakang. B. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru menyatakan guru adalah pendidik professional.

Lebih terperinci

BAGIAN I PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010

BAGIAN I PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 BAGIAN I PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010 1 2 A. Pengertian dan Fungsi Portofolio (baca Buku 3) B. Pemetaan Komponen Portofolio dalam Konteks Kompetensi Guru (baca

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG. Tuban, 29 Juli 2015 GURU RA / MADRASAH TAHUN 2015 CALON PESERTA SERTIFIKASI

SELAMAT DATANG. Tuban, 29 Juli 2015 GURU RA / MADRASAH TAHUN 2015 CALON PESERTA SERTIFIKASI SELAMAT DATANG CALON PESERTA SERTIFIKASI GURU RA / MADRASAH TAHUN 2015 Tuban, 29 Juli 2015 1 2 TEKNIS PEMBERKASAN PESERTA SERTIFIKASI GURU RA-MADRASAH MAPEL AGAMA/GURU KELAS DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENAG

Lebih terperinci