Bagian 1: Konsep Simulasi Digital sebagai mata pelajaran SMK dalam Kurikulum 2013 bagian C2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bagian 1: Konsep Simulasi Digital sebagai mata pelajaran SMK dalam Kurikulum 2013 bagian C2"

Transkripsi

1 1 Ver: 30 Mei 2014

2 Bagian 1: Konsep Simulasi Digital sebagai mata pelajaran SMK dalam Kurikulum 2013 bagian C Latar Belakang SIMULASI DIGITAL Upaya Mengomunikasikan Gagasan atau Konsep Melalui Presentasi Digital Teknologi informasi telah merambah pada hampir seluruh spektrum kehidupan manusia. Percepatan perkembangan teknologi semakin meningkat secara berlipat sebagai akibat pertumbuhan pembaharuan dan penyelarasan kebutuhan manusia. Pada tataran penggunaan teknologi sebagai media pengelolaan informasi, teknologi informasi telah mulai diajarkan bagi siswa SMK sejak tahun 2000, dalam kemasan Mata Pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Mata pelajaran KKPI, dalam sebutan nama mata pelajaran lain sejenis, juga mulai tumbuh pada jenjang pendidikan di bawah dan yang setingkat dengan SMK. Pengenalan fungsi komputer bagi siswa dan terutama, mahasiswa, serta masyarakat luas sudah lebih dari sekadar pengelolaan informasi sebagai langkah awal mendapatkan informasi lebih cepat. Siswa pada jenjang pendidikan menengah di lokasi tertentu, kota besar atau sekolah yang sudah memberikan mata pelajaran KKPI, tidak dapat menunggu lebih lama lagi untuk memanfaatkan kemudahan dan percepatan teknologi informasi, terlebih pada masa yang sudah memasuki era digital. Pertumbuhan dan percepatan teknologi harus dimanfaatkan. Justru pemanfaatan kemudahan dan percepatan teknologi informasi ini akan menjadi bumerang yang merugikan siswa bila tidak diarahkan pada materi yang bermanfaat bagi siswa dan masyarakat luas. Pada tataran pengelolaan informasi untuk mendapat informasi lebih cepat, mata pelajaran KKPI telah berhasil mengubah kesadaran siswa memasuki era informasi. Kesadaran tersebut masih bersifat pasif, masih sebagai penerima informasi. Peningkatan tataran ini adalah kesadaran menggunakan teknologi informasi sebagai media berbagi 1

3 (sharing) informasi kepada pihak lain. Di luar kendali pendidikan, media sosial juga berkembang cepat dan justru lebih merebak, sangat luas. Gambar 1 Simulasi Digital sebagai penguatan KKPI. Karya-karya digital demikian dekatnya dengan, bahkan masuk dalam, kehidupan kita tanpa kita sadari pada masa sekarang. Pemanfaatan digitalisasi tersebut harus diberi warna pendidikan. Salah satu bentuk karya digital tersebut adalah buku digital yang nirkertas, yang justru dapat diperkaya dengan media dengar-pandang (audio-visual) Konsep Berbagi Informasi Berbagi informasi merupakan kebutuhan semua orang. Di dunia pendidikan, bagi guru, berbagi informasi kepada siswa merupakan tugas pokok, di samping tugas menunjukkan cara memperoleh informasi. Bagi siswa, berbagi informasi merupakan media mengomunikasikan gagasan atau konsep kepada pihak lain. Terlebih lagi bagi siswa SMK, mengomunikasikan gagasan atau konsep menjadi semakin penting, hampir sama pentingnya dengan gagasan atau konsep yang didapat sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Mengomunikasikan gagasan atau konsep dengan cara yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas menjadi nilai yang menjual ( marketable) bagi penggagas atau pembuat konsep. Gagasan tersebut dapat berupa produk benda jadi atau peningkatan pelayanan yang lebih baik. 2

4 1.3. Pelaksanaan Pemelajaran pada SMK Berbagai upaya tersebut, bagi siswa SMK dikemas dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital pada Kurikulum Mata pelajaran ini menjadi bagian dari Kelompok Kejuruan, pada subkelompok Dasar Kompetensi Kejuruan. Bentuk akhir yang terukur dari mata pelajaran ini adalah: 1. Keterlibatan siswa dan guru dalam kelas maya yang memanfaatkan media sosial terbatas. 2. Presentasi gagasan produk benda jadi atau konsep layanan lain dalam bentuk buku digital yang nirkertas dan dilengkapi media dengar-pandang. Kompetensi terukur sebagai hasil pembelajaran mata pelajaran ini disebut SKL Simulasi Digital. Kompetensi ini terdiri atas 5 unit kompetensi, masing-masing adalah: 1. Melakukan komunikasi daring 2. Keikutsertaan dalam pembelajaran menggunakan jejaring sosial untuk pembelajaran 3. Membuat presentasi video 4. Membuat simulasi visual 5. Digitalisasi materi menjadi buku digital Gambar 2 Unit kompetensi pembentuk kompetensi Simulasi Digital. 3

5 Setiap materi pokok berisi uraian kegiatan yang pada dasarnya terdiri atas: - Menemutunjukkan (mengidentifikasi) pengertian, fungsi, dan tujuan subkompetensi. - Menemutunjukkan komponen pembentuk subkompetensi, dan perangkat yang diperlukan. - Melakukan proses pekerjaan. - Melakukan tindak lanjut dan perlakuan (treatment) atas hasil yang diperoleh Materi Simulasi Digital Rincian materi Simulasi Digital berdasarkan Silabus Simulasi Digital (draf pengembang v.april 2014) adalah sebagai berikut: No Materi Pokok 1 Pengelolaan Informasi Digital Menerapkan pengelolaan informasi digital Pemanfaatan aplikasi pengolah kata. Pemanfaatan aplikasi pengolah angka. Pemanfaatan aplikasi presentasi. Pengolahan informasi. Teknik presentasi. Menerapkan komunikasi daring (online) Pengertian komunikasi daring. Pelaksanaan komunikasi daring asinkron. Pelaksanaan komunikasi daring sinkron. Kewargaan digital. 4

6 No Materi Pokok 2 Kelas Maya Menerapkan Pembelajaran Melalui Kelas Maya Pemanfaatan kelas maya. Social Learning Network sebagai platform kelas maya. Pembuatan dan pengelolaan akun dan profil. Pemanfaatan Catatan (Note). Pemanfaatan Perpustakaan maya (Backpack). Pengerjaan tugas melalui Assignment. Pengerjaan latihan/ujian daring melalui Quiz. Melihat nilai yang diperoleh. Berperan serta dalam pemungutan suara (Poll). Berbagi Parent Code. Pemanfaatan Planner. Pemanfaatan Notifications. Pemanfaatan fitur pencarian (Search dan Filter). Melihat lencana (Badge). Pemanfaatan Apps Launcher. Penulisan rumus, simbol, dan persamaan matematika. 3 Visualisasi Konsep Menerapkan Perancangan Visualisasi Konsep Identifikasi dan perumuskan masalah untuk mendapatkan ide sebagai solusi. Pemilihan solusi dan penalaran ide menjadi gagasan. Pengembangan gagasan menjadi konsep produk/konsep layanan. Perencanaan visualisasi konsep. Penyusunan sinopsis, naskah, dan storyboard. Menerapkan Presentasi Video Jenis-jenis video. Ciri dan fungsi presentasi video. Tahapan produksi video. Produksi video menggunakan kamera. Produksi video menggunakan aplikasi screen recording. Editing dan finalisasi video. Menerapkan Simulasi Visual Fungsi simulasi visual. Pemanfaatan fitur aplikasi pengolah 3D. Pemodelan. Pewarnaan (Material). Penulangan (Rigging). Kamera setting. Menganimasikan objek. 5

7 No Animasi kamera. Rendering. Materi Pokok 5 Buku Digital Menerapkan pengetahuan pemformatan dokumen/buku digital Definisi buku digital Jenis buku digital Fungsi dan tujuan buku digital Menyajikan hasil penerapan pemformatan dokumen/buku digital Konversi format file Sampul (cover) buku digital Daftar isi Gambar, suara dan video Jenis publikasi buku digital Proses publikasi buku digital 6

8 Bagian 2: Pelatihan Simulasi Digital 2.1 Konsep Pelatihan Simulasi Digital Dalam rangka mempersiapkan ujian sertifikasi Simulasi Digital, peserta sertifikasi dapat mengikuti pelatihan Simulasi Digital. Pelatihan Simulasi Digital dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu. a. Pelatihan Terbuka Gambar 5 Diagram Alur Pelatihan Terbuka. Konsep dalam pelatihan terbuka adalah kompetensi Simulasi Digital dapat dipelajari oleh siapa saja, baik siswa, guru, mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum. Materi Simulasi Digital juga dapat dipelajari melalui mekanisme apa saja, baik pelatihan singkat, pelatihan online, belajar mandiri melalui buku sumber Simulasi Digital, maupun referensi lain yang tersedia di internet. Siapa saja yang telah mempelajari materi Simulasi Digital dapat membuktikan kompetensi yang telah dikuasainya melalui sertifikasi Simulasi Digital. Untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi Simulasi Digital, setiap peserta harus mengumpulkan 4 sertifikat unit kompetensi dari Simulasi Digital. Setelah melalui 7

9 proses verifikasi, peserta harus menyelesaikan strategi pembelajaran dan menyempurnakan hasil karya yang merupakan bagian dari pelatihan tersistem untuk mendapatkan sertifikasi kualifikasi guru. b. Pelatihan Tersistem Gambar 6 Diagram Pelatihan Tersistem. Dalam pelatihan tersistem, peserta adalah calon guru mata pelajaran Simulasi Digital. Untuk dapat mencapai sertifikasi kompetensi guru mata pelajaran Simulasi Digital, peserta diharapkan menguasai kompetensi SIMDIG dan strategi pembelajaran SIMDIG di SMK. 2.2 Jenis Pelatihan Simulasi Digital Gambar 7 Jenis Pelatihan Simulasi Digital. Untuk mempersiapkan sistem ini sehingga dapat diberlakukan, dilaksanakan berbagai jenis pelatihan yaitu. 8

10 a. Pelatihan kompetensi Simulasi Digital Pelatihan yang bertujuan untuk menguasai kompetensi teknis Simulasi Digital ini, dapat dilaksanakan secara utuh ( empat bagian) atau dikombinasikan (beberapa kompetensi) atau dilaksanakan setiap unit kompetensi Simulasi Digital yaitu. 1) Pengelolaan Informasi Digital (PID). 2) Kelas Maya (KM). 3) Visualisasi Konsep (VK). 4) Buku/Dokumen Digital (BD). b. Pelatihan Instruktur Pelatihan instruktur adalah pelatihan yang ditujukan untuk menyiapkan pengajar teknis (instruktur) Simulasi Digital. Untuk mengikuti pelatihan instruktur, peserta diharuskan untuk menguasai kompetensi Simulasi Digital. Dalam pelatihan instruktur, peserta akan mempelajari strategi pelatihan Simulasi Digital dan menyempurnakan hasil karya yang akan digunakan sebagai referensi/contoh produk untuk pelatihan Simulasi Digital. c. Pelatihan Guru Pelatihan guru yang dimaksud dalam Simulasi Digital adalah pelatihan calon guru mata pelajaran Simulasi Digital yang akan diterapkan sebagai salah satu mata pelajaran sebagai dasar kompetensi kejuruan di semua program keahlian. Untuk mengikuti pelatihan guru, peserta diharuskan untuk menguasai kompetensi Simulasi Digital. Dalam pelatihan guru, peserta akan mempelajari strategi pembelajaran dan menyempurnakan hasil karya sesuai dengan program keahlian. d. Pelatihan Master Teacher Pelatihan master teacher adalah pelatihan yang ditujukan untuk menyiapkan pengajar guru. Untuk mengikuti pelatihan ini, peserta harus memiliki sertifikat kualifikasi guru. Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari strategi pelatihan guru. 9

11 e. Pelatihan Asesor Pelatihan asesor adalah pelatihan yang ditujukan untuk menyiapkan penguji dalam sertifikasi instruktur, sertifikasi kualifikasi guru, maupun sertifikasi master teacher. Untuk mengikuti pelatihan ini, peserta harus menjadi master teacher. Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari strategi pengujian untuk instruktur, guru, maupun master teacher. 2.3 Jadwal Pelatihan Struktur program diklat: No Uraian Jam Pelajaran 1 Konsep Simulasi Digital 2 2 Pengelolaan Informasi Digital (PID) 12 3 Kelas Maya 10 4 Visualisasi Konsep 24 5 Buku Digital 5 6 Presentasi Produk 2 Total 55 10

12 Jadwal Pelatihan Simulasi Digital Waktu Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke Sesi 1: Pembukaan, Konsep Simulasi Digital, dan Program Overview Sesi 6: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 11: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 16: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 21: Buku Digital (BD) Rehat Sesi 2: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 7: Kelas Maya (KM) Sesi 12: Visualisasi Konsep (VK) ISHOMA Sesi 3: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 8: Kelas Maya (KM) Sesi 13: Visualisasi Konsep (VK) Rehat Sesi 4: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 9: Kelas Maya (KM) Sesi 14: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 5: Praktik Mandiri PID Sesi 10: Praktik Mandiri KM Sesi 15: Praktik Mandiri VK Sesi 17: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 18: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 19: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 20: Praktik mandiri VK Sesi 22: Buku Digital (BD) Sesi 23: Presentasi Produk Sesi 24: Penutupan 2.4 Ketentuan Umum Penyelenggaraan Pelatihan a. Penyelenggara Pelatihan. Pelatihan master teacher, guru, dan instruktur diselenggarakan oleh TUK. Pelatihan Asesor diselenggarakan oleh pusat pengembang. Pelatihan terbuka untuk setiap unit kompetensi dapat diselenggarakan oleh lembaga yang disetujui pusat pengembang, berkoordinasi dengan TUK setempat. b. Persyaratan Lembaga Penyelenggara Pelatihan Terbuka. Memiliki ruang pelatihan yang memiliki akses internet cukup dan catu daya listrik memadai untuk sejumlah peserta pelatihan. Mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan setempat. Bersedia melibatkan peserta dari luar sekolah di sekitarnya. Bersedia menghadirkan instruktur atau master teacher sesuai dengan jenis pelatihan. 11

13 Bersedia mengelola pelatihan sesuai waktu yang disepakati meliputi pelatihan tatap muka, pelatihan daring, dan pengumpulan hasil kinerja. Berkoordinasi dengan TUK untuk penerbitan surat keterangan keikutsertaan dalam pelatihan. Menyediakan tempat dan fasilitas untuk sertifikasi. c. Perangkat yang harus disediakan oleh penyelenggara pelatihan adalah LCD Proyektor. Sound system (jika diperlukan). Koneksi internet untuk dibagipakaikan kepada seluruh peserta. Kabel roll dengan lubang sebanyak laptop peserta. Flip chart dan kertas sebanyak kelompok kerja dalam pelatihan. Spidol berbagai warna. d. Perangkat yang harus dibawa peserta selama pelatihan adalah. Laptop (bukan netbook) yang dilengkapi dengan webcam. Modem. Headset. Mouse. Materi ajar dalam bentuk digital (dokumen,presentasi,video,audio,dst). Camcorder/kamera digital/kamera pada telepon genggam (opsional). Android Mobile/Tablet (opsional). 12

14 Bagian 3: Sertifikasi Simulasi Digital 3.1 Mekanisme sertifikasi Simulasi Digital Mekanisme sertifikasi Simulasi Digital dilaksanakan sebagai berikut. Gambar 3 Sertifikasi Simulasi Digital. Untuk mendapatkan sertifikat kompetensi Simulasi Digital, peserta sertifikasi harus mengikuti ujian sertifikasi dari setiap unit kompetensi dalam Simulasi Digital. Peserta yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi Simulasi Digital, dapat mengajukan diri untuk ikut serta dalam sertifikasi instruktur atau sertifikasi kualifikasi guru. Untuk mendapatkan sertifikat instruktur, peserta terlebih dulu mempelajari mengenai strategi pelatihan dan memperbaiki hasil karya sehingga dapat dijadikan contoh dalam pelatihan, sedangkan untuk mendapatkan sertifikasi kualifikasi guru, peserta terlebih dahulu mempelajari mengenai strategi pembelajaran dan memperbaiki hasil karya sehingga sesuai dengan program keahlian. Peserta yang telah mendapatkan sertifikasi kualifikasi guru dapat mengajukan untuk mendapatkan sertifikasi master teacher, dengan terlebih dahulu mempelajari strategi pelatihan guru. Peserta yang telah mendapatkan sertifikat 13

15 master teacher dapat mengikuti pelatihan asesor untuk menjadi penguji kualifikasi instruktur, guru, maupun master teacher. 3.2 Sertifikasi Kompetensi Simulasi Digital Gambar 4: Sertifikasi Kompetensi Simulasi Digital Sesuai gambar di atas, sertifikasi kompetensi Simulasi Digital terdiri dari empat unit kompetensi yaitu Pengelolaan Informasi Digital, Kelas Maya, Visualisasi Konsep, dan Buku Digital. Untuk mendapatkan sertifikat dari setiap unit kompetensi tersebut, dilaksanakanlah ujian pengetahuan dan ujian kinerja yang dilaksanakan dengan ketentuan sbb: a. Ujian Pengetahuan Ujian untuk mengukur pengetahuan dilaksanakan secara daring. Ujian dilaksanakan satu kali dan dapat dilaksanakan perbaikan (remidi) satu kali sesudahnya. Ujian dibuka mulai pukul s.d sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan pusat pengembang (SEAMOLEC/VEDC). Ujian dilaksanakan di lab komputer TUK. Ujian remidi dapat dilaksanakan di tempat masing-masing peserta. Ujian menggunakan platform edmodo. Peserta akan mendapatkan kode kelas dari instruktur/teknisi TUK. 14

16 Nilai minimal kelulusan dalam ujian pengetahuan adalah NO SUBKOMPETENSI NILAI MINIMAL 1 Pengelolaan Informasi Digital 60 2 Kelas Maya 90 3 Visualisasi Konsep 60 4 Buku/Dokumen Digital 70 b. Ujian Kinerja 1. Ujian kinerja didasarkan pada pelaksanaan Pengelolaan Informasi Digital, Kelas Maya, Visualisasi Konsep, dan Buku Digital. 2. Kriteria Kinerja Minimal: Pengelolaan Informasi Digital : 70 Kelas Maya : 60 Visualisasi Konsep : 65 Buku/Dokumen Digital : Jadwal Pelaksanaan Ujian a. Ujian Kompetensi Simulasi Digital Struktur Uji Kompetensi No Uraian Jam Pelajaran 1 Uji Pengelolaan Informasi Digital 5 2 Uji Kelas Maya 5 3 Uji Visualisasi Konsep 5 4 Uji Buku Digital 5 Total 20 15

17 Jadwal Uji Kompetensi Waktu Hari ke-1 Hari ke Uji Pengelolaan informasi Digital Uji Visualisasi Konsep Rehat Uji Pengelolaan informasi Digital Uji Visualisasi Konsep ISHOMA Uji Kelas Maya Uji Buku Digital Rehat Uji Kelas Maya Uji Buku Digital b. Kombinasi Pelatihan dan Ujian Kompetensi Simulasi Digital Bagian 1: Struktur program diklat No Uraian Jam Pelajaran 1 Konsep Simulasi Digital 2 2 Pengelolaan Informasi Digital (PID) 12 3 Kelas Maya 10 4 Uji Pengelolaan Informasi Digital 5 5 Uji Kelas Maya 5 Total 34 Jadwal pelatihan dan sertifikasi kompetensi Waktu Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke Sesi 1: Sesi 6: Uji PID Pembukaan, Konsep Simulasi Digital, dan Program Overview Pengelolaan Informasi Digital (PID) Rehat Sesi 2: Sesi 7: Uji PID Pengelolaan Informasi Digital (PID) Kelas Maya (KM) ISHOMA Sesi 3: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 8: Kelas Maya (KM) Uji KM Rehat Sesi 4: Pengelolaan Informasi Digital (PID) Sesi 9: Kelas Maya (KM) Sesi 5: Praktik Mandiri PID Sesi 10: Praktik Mandiri KM Uji KM Penutupan 16

18 Paket 2. Struktur program diklat No Uraian Jam Pelajaran 1 Konsep Simulasi Digital 2 2 Visualisasi Konsep 24 3 Buku Digital 5 4 Uji Visualisasi Konsep 5 5 Uji Buku Digital 5 Total 41 Jadwal Pelatihan dan Ujian Waktu Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke Sesi 1: Pembukaan, Konsep Simulasi Digital, dan Program Overview Sesi 6: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 11: Visualisasi Konsep (VK) Uji VK Rehat Sesi 2: Visualisasi Konsep (VK) 3.4 Tugas, Hak, dan Kewenangan a. Asesor - Asesor adalah penguji dalam proses sertifikasi Simulasi Digital - Asesor berhak dan berwenang untuk: Sesi 7: Visualisasi Konsep (VK) ISHOMA Sesi 3: Visualisasi Konsep (VK) Rehat Sesi 4: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 5: Praktik Mandiri VK Sesi 8: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 9: Visualisasi Konsep (VK) Sesi 10: Praktik Mandiri VK 1) menentukan kelulusan peserta berdasarkan kriteria penilaian 2) menentukan jadwal ujian dan perbaikan 3) menandatangani daftar nilai perolehan pada sertifikat Simulasi Digital 4) mengikuti pelatihan pemutakhiran materi Sesi 12: Buku Digital (BD) Sesi 13: Buku Digital (BD) Sesi 14: Belajar mandiri Sesi 15: Belajar mandiri Uji VK Uji BD Uji BD Penutupan 17

19 b. Master Teacher - Master Teacher adalah pelatih guru - Master Teacherberhak dan berwenang untuk: 1) menentukan jadwal dan menyelenggarakan pelatihan 2) mempersiapkan peserta pelatihan untuk mampu mengikuti sertifikasi 3) menandatangani sertifikat pelatihan, bila diperlukan 4) mengikuti sertifikasi Asesor 5) mengikuti pelatihan pemutakhiran materi c. Instruktur - Instruktur adalah pelatih dan atau narasumber pada pelatihan kompetensi Simulasi Digital - Instruktur berhak dan berwenang untuk: 1) membantu Master Teacher dalam pelatihan guru terkait dengan materi teknis kompetensi 2) mengikuti pelatihan pemutakhiran materi d. Guru Mata Pelajaran Simulasi Digital - Guru yang berwenang mengajar mata pelajaran Simulasi Digital adalah guru SMK yang telah memiliki Sertifikat Kualifikasi Guru Simulasi Digital. - Guru mata pelajaran Simulasi Digital berhak untuk: 1) mengikuti sertifikasi Master Teacher 2) mengikuti pelatihan pemutakhiran materi 2.6 Masa berlaku sertifikat dan sertifikasi ulang Sertifikat mulai berlaku sejak tanggal diterbitkan sampai dengan 5 tahun berikutnya untuk semua jenis sertifikat jika yang bersangkutan dalam kurun waktu tersebut menunaikan tugas sesuai dengan kewenangannya. Sertifikasi ulang akan dilakukan oleh SEAMOLEC/VEDC Malang berdasarkan usulan Master Teacher atau Tempat Uji Kompetensi (TUK)Simulasi Digital. 18

20 Bagian 4: Kelembagaan Pelatihan dan Sertifikasi 4.1. Skema kelembagaan pelatihan dan sertifikasi Simulasi Digital Gambar 3: Skema kelembagaan pelatihan dan sertifikasi Simulasi Digital Pusat pengembang Simulasi Digital terdiri atas PSMK, VEDC Malang, dan SEAMOLEC. Tempat Uji Kompetensi (TUK) Simulasi Digital dapat menjadi tempat penyelenggaraan pelatihan yang diajukan oleh PSMK dan didukung narasumber dari pusat pengembang. Pengajar untuk pelatihan tersistem menuju sertifikasi kualifikasi guru adalah Master Teacher. Instruktur dapat membantu master teacher dalam hal teknis. Tempat Uji Kompetensi (TUK) Simulasi Digital berperan sebagai tempat penyelenggaraan sertifikasi. Asesor melakukan pengujian terhadap peserta pada proses sertifikasi. 19

21 4.2. Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pengertian TUK TUK Simulasi Digital adalah lembaga yang berhak melaksanakan pelatihan dan sertifikasi Simulasi Digital Tujuan TUK 1. Membentuk jejaring sertifikasi Simulasi Digital 2. Mempercepat perkembangan sertifikasi Simulasi Digital sesuai dengan keperluan pemenuhan kebutuhan guru 3. Mempercepat perkembangan sertifikasi Instruktur, Master Teacher, dan Asesor Simulasi Digital dalam rangka pelaksanaan sistem sertifikasi Simulasi Digital 4. Membantu Pusat Pengembang Simulasi Digitaldalam hal mendistribusikan pemutakhiran bahan ajar dan bahan pelatihan Simulasi Digital 5. Membantu Pusat Pengembang Simulasi Digital dalam hal merumuskan pemutakhiran bahan ajar dan bahan pelatihan Simulasi Digital yang diperlukan serta mengusulkannya kepada Pusat Pengembang. 6. Membantu Pusat Pengembang Simulasi Digital melaksanakan pelatihan Simulasi Digital Persyaratan TUK a. Lembaga yang dapat menjadi TUK adalah P4TK, LPMP, SMK, unit kerja di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memenuhi syarat sebagaimana ditetapkan oleh Pusat Pengembang. b. Disetujui oleh pusat pengembang Simulasi Digital. c. Memiliki sarana dan prasarana yang dipersyaratkan untuk TUK. d. Memiliki technical support. e. Bekerjasama dengan sekurang-kurangnya seorang master teacher, seorang asesor, dan dua orang Instruktur di lokasi terdekat. f.tuk diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau direktorat terkait. g. Kesediaan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau direktorat yang mengusulkan sekolah/institusi di bawah pembinaannya sebagai TUK, menjadi penerbit buku 20

22 digital karya guru dan melaporkannya kepada Pusat Pengembangan Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. h. Melaporkan keberadaan master teacher dan asesor kepada LPMP dan melaporkan keberadaan master teacher kepada pengawas SMK di provinsi. i. Mengeluarkan surat keterangan keikutsertaan peserta dalam pelatihan yang diketahui oleh instruktur/master teacher. j. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pelatihan kepada Pusat Pengembang dan LPMP. k. Melaporkan penyelenggaraan sertifikasi kepada Pusat Pengembang Tempat Pelatihan dan Sertifikasi Pusat Pengembang dan TUK memiliki peran sbb. Hal Sertifikasi Pelatihan Pusat Pengembang PSMK, SEAMOLEC, VEDC Malang Pengembang konten dan mekanisme sertifikasi. Penyelenggara sertifikasi asesor. Pengembang perangkat kurikulum pelatihan. Penyelenggara pelatihan asesor. TUK LPMP, P4TK, SMK yang telah memenuhi syarat. Atas nama pusat pengembang, sebagai tempat penyelenggara sertifikasi 1. unit kompetensi SIMDIG, 2. kualifikasi guru, 3. instruktur, 4. master teacher. Penyelenggara pelatihan guru, instruktur, master teacher. 21

23 Fasilitas TUK a. Laboratorium Komputer minimal 20 PC dan satu server yang terkoneksi dalam jaringan LAN b. Spesifikasi PC Client minimal: - prosessor setara Intel Core 2 Duo, - memory 2Gb, - hard disk 120 Gb, - monitor, keyboard dan mouse standard - video graphics 1 Gb c. Spesifikasi server minimal: - Prosessor setara Intel i5, - memory 16Gb, Hard disk 1 Tb, DVD RW, - monitor, keyboard, mouse standard 22

24 Bagian 5: Mekanisme 5.1. Mekanisme Pelatihan Guru PESERTA/GURU TUK PUSAT PENGEMBANG MASTER TEACHER INSTRUKTUR 5.2. Mekanisme Pelatihan Instruktur PESERTA TUK ASESOR PUSAT PENGEMBANG 23

25 5.3. Mekanisme Pelatihan Master Teacher PESERTA TUK ASESOR PUSAT PENGEMBANG 24

26 5.4. Mekanisme Pelatihan Asesor PESERTA TUK PUSAT PENGEMBANG 5.5. Mekanisme Sertifikasi Guru GURU 1 5 Mengikuti sertifikasi 9 Mengambil sertifikat TUK ASESOR Mendaftar sertifikasi 2 Menyetujui jadwal, Menyetujui peserta terverifikasi, 6 Menyetujui Asesor pelaksana Pelaksanaan sertifikasi 8 kualifikasi Guru Melaporkan daftar peserta, Mengajukan jadwal sertifikasi Diundang TUK 4 Melaporkan pelaksanaan, Melaporkan hasil sertifikasi kualifikasi guru Proses sertifikasi selesai PUSAT PENGEMBANG 3 7 Mengirimkan sertifikat 25

27 5.6. Mekanisme Pendaftaran TUK DINAS PENDIDIKAN CALON TUK PUSAT PENGEMBANG 26

28 Bagian 6: Kontak dan Pembiayaan 6.1. Help Desk Ilham Penta Sekertariat Pelatihan Simulasi Digital Aggry Tiharapitra Relanica Miretnawati 6.2. Pembiayaan Pelatihan Tersistem Pembiayaan pelatihan tersistem terdiri dari: a. Biaya pelatihan tatap muka disesuaikan dengan perjanjian cost sharing antar lembaga. b. Biaya pembimbingan daring selama 6 minggu Pembiayaan Sertifikasi Terbuka Komponen Biaya Master (setiap No Instruktur Guru Asesor Sertifikasi Teacher subkompetensi Simdig) 1 Pemutakhiran pemaketan soal 2 Pemeliharaan sistem ujian daring 3 Pemeriksaaan hasil karya 4 Penerbitan sertifikat 27

29 Terbuka No Komponen Biaya Sertifikasi Instruktur Guru Master Teacher Asesor (setiap subkompetensi Simdig) 5 Wawancara - 6 Biaya internet 28

30 FORM PENDAFTARAN TEMPAT UJI KOMPETENSI Data Institusi Nama Institusi Alamat Kota / Kabupaten Nomor Telepon Nama Penanggung Jawab Nomor Telepon Penanggung Jawab Alamat Penanggung Jawab Sarana prasarana Propinsi Alamat Kode POS Memiliki Laboratorium Komputer? Memiliki Koneksi Internet? IYA TIDAK Jumlah Ruang Jumlah Komputer Unit IYA TIDAK Bandwidth Jenis Koneksi Wireless / Kabel / V-SAT Memiliki Server? IYA TIDAK Jumlah Server Unit Spesifikasi Server? Kecepatan Processor GHz Kapasitas Memori GB Kapasitas HD G B Memiliki Operator Teknis IYA TIDAK Jumlah Operator Orang Referensi Harap melampirkan surat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat. TANDA TANGAN ( ) 29

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL Satuan Pendidikan : SMK / MAK Kelas : X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

aya Mengomunikasikan Gagasan dan Konsep elalui Presentasi Digital Pengembang Simulasi Digital il 2014

aya Mengomunikasikan Gagasan dan Konsep elalui Presentasi Digital Pengembang Simulasi Digital il 2014 imulasi Digi ital aya Mengomunikasikan Gagasan dan Konsep elalui Presentasi Digital Pengembang Simulasi Digital il 2014 asar Pemikiran aya Mengomunikasikan Gagasan dan Konsep Melalui Presentasi Digita

Lebih terperinci

Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran (dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014)

Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran (dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014) Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran (dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas : SMK Medikacom : Simulasi Digital

Lebih terperinci

Upaya Mengomunikasikan Gagasan atau Konsep Melalui Presentasi Digital Bahan ajar ini dapat diunduh gratis di

Upaya Mengomunikasikan Gagasan atau Konsep Melalui Presentasi Digital Bahan ajar ini dapat diunduh gratis di S i m u l a s i D i g i t a l S M K S e m e s t e r 1 0 SIMULASI DIGITAL PENDAHULUAN Upaya Mengomunikasikan Gagasan atau Konsep Melalui Presentasi Digital Bahan ajar ini dapat diunduh gratis di http://burgerone.wordpress.com

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

pendampingan SMK rujukan - 3 thn melalui SEASDP dan penyiapan SMK 4-5 thn/- konsorsium asia tenggara

pendampingan SMK rujukan - 3 thn melalui SEASDP dan penyiapan SMK 4-5 thn/- konsorsium asia tenggara Lorem Ipsum Dolor pendampingan SMK rujukan - 3 thn melalui SEASDP dan penyiapan SMK 4-5 thn/- konsorsium asia tenggara gatot hari priowirjanto seameo seamolec 31 mei 2014 Kerangka Kualifikasi Nasional

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN Nama Sekolah Bidang Keahlian : SMK N 4 MADIUN : Semua Bidang Keahlian Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Durasi (Waktu) Kelas/Semester KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Oleh: Khalid Mustafa (Staf Divisi IT pada SEAMEO SEAMOLEC) Pendidikan adalah hak bagi setiap

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : X Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPSDMPK-PMP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017

Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017 Sistem Uji Kompetensi Guru Online PKB Guru, Kepala & Pengawas Sekolah Direktorat Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan Tahun 2017 KOMPONEN DASAR SISTEM UKG ONLINE 4 1. Bank Soal 2. Editor Soal 3. Server

Lebih terperinci

Pembekalan Admin Pusat Belajar

Pembekalan Admin Pusat Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Pembekalan Admin Pusat Belajar Mekanisme Tes Akhir Guru Pembelajar

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN KIKD

ANALISIS PEMETAAN KIKD ANALISIS PEMETAAN KIKD Nama Sekolah : SMK PGRI Turen Mata Pelajaran : Simulasi Digital Kelas : X Tahun Pelajaran : 2015/2016 Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam proyek penyusunan skripsi ini adalah bagaimana merancang Animasi Aliran Irigasi Persawahan Berbasis Tiga

Lebih terperinci

MATERI TOT UJI KOMPETENSI GURU (UKG) ONLINE

MATERI TOT UJI KOMPETENSI GURU (UKG) ONLINE MATERI TOT UJI KOMPETENSI GURU (UKG) ONLINE DISAMPAIKAN PADA TOT NASIONAL TIM TEKNIS UKG BPSDMP-PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 MATERI TOT TIM TEKNIS UJI KOMPETENSI GURU (UKG) ONLINE 1.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata kuliah kerja praktik yang ada di Universitas Kristen Duta Wacana merupakan mata kuliah yang bersifat mandiri. Dimana mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS PERCETAKAN Nama Sekolah : SMK NEGERI 15 BANDUNG Bidang Keahlian : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Keahlian : MULTIMEDIA Mata Pelajaran : DESAIN GRAFIS PERCETAKAN

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pengajuan topik tugas akhir, perumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah,

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK / MAK Kelas :X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN LELANG TERBATAS PENGADAAN PERANGKAT IT LEARNING CENTER CISARUA NOMOR 06/PLITLC/0416

PENGUMUMAN LELANG TERBATAS PENGADAAN PERANGKAT IT LEARNING CENTER CISARUA NOMOR 06/PLITLC/0416 PENGUMUMAN LELANG TERBATAS PENGADAAN PERANGKAT IT LEARNING CENTER CISARUA NOMOR 06/PLITLC/0416 Diumumkan bahwa BPJS Kesehatan Kantor Pusat akan melaksanakan Lelang Terbatas untuk Pekerjaan Pengadaan Perangkat

Lebih terperinci

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat Input Alat input adalah alat-alat yang berfungsi untuk memasukan data atau perintah dari luar sistem ke dalam suatu memori dan prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Macam-Macam

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP Nomor : 328/BNSP/VI/2012 Tanggal : 11 Juni 2012 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP 503 2012 =================================== PANDUAN TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN ONLINE SERTIFIKASI KOMPETENSI

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK GONDANG Mata Pelajaran : SIMULASI DIGITAL Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan sangat pesatnya perkembangan jaringan data dan kemajuan teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi, teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memudahkan suatu rumah sakit dalam mengambil

Lebih terperinci

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator:

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator: Sekitar 1 Minggu yang lalu saya mengikuti perkuliahan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI, di perkuliahan itu dosen kami Dr. Wawan Setiawan M.Kom membahas tentang standar kompetensi

Lebih terperinci

Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h

Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h P e n g u j i m e r u p a k a n k u n c i p e n t i n g d a l a m p r o s e s S e r t i

Lebih terperinci

TUTORIAL EDMODO A. MENGAKSES EDMODO B. MEMBUAT AKUN EDMODO SEBAGAI GURU

TUTORIAL EDMODO A. MENGAKSES EDMODO B. MEMBUAT AKUN EDMODO SEBAGAI GURU TUTORIAL EDMODO Edmodo merupakan social network berbasis lingkungan sekolah (school based environment). Dikembangkan oleh Nicolas Borg and Jeff O'Hara, Edmodo ditujukan untuk penggunaan bagi guru, siswa

Lebih terperinci

NASKAH LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK) TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

NASKAH LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK) TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA: ANIMASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DAN PERTI Jalan Geteng kali Nomor 33 Tlp. (031) 5342706-08 Fax. 5341107 www.smkpt.dindikjatim.net

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi adalah proses realisasi fisikal dari rancangan basis data dan aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat sehingga BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat sehingga untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu. Perkembangan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK RAPAT KOORDINASI PROPINSI 20 22 Oktober 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Tengaran terletak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menentukan harga HP bekas bukanlah pekerjaan yang gampang, sehingga membutuhkan ketelitian dari calon pembeli. HP bekas tentunya memungkinkan banyak bagian yang sudah

Lebih terperinci

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer

Laboratorium Bahasa Digital System Komputer LABORATORIUM BAHASA DIGITAL Laboratorium Bahasa Digital System Komputer Daftar Isi Spesifikasi Laboratorium Katalog Produk Fokus Usaha / Kegiatan Keunggulan Produk Proyek Sedang Berjalan Pengguna Layanan

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Definisi Analisis Sistem adalah Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam

Lebih terperinci

UKG PEDOMAN UJI KOMPETENSI GURU

UKG PEDOMAN UJI KOMPETENSI GURU PEDOMAN UJI KOMPETENSI GURU UKG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR Pengarah: Kepala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pedoman - Juknis Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka Moda Daring Moda Kombinasi Poin-poin perubahan Mekanisme pelaksanaan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE : MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERBAIK

COMPANY PROFILE : MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERBAIK COMPANY PROFILE SEJARAH SINGKAT PT. DEKA PERKASA adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang information technology, dengan fokus dalam bidang Sistem Informasi manajemen baik perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Animasi komputer di indonesia marak bermunculan dalam iklan-iklan di

BAB I PENDAHULUAN. Animasi komputer di indonesia marak bermunculan dalam iklan-iklan di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Animasi komputer di indonesia marak bermunculan dalam iklan-iklan di layar televisi, untuk memahami kebutuhan pembuatan animasi komputer bagi tujuan anda, seperti demo

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER MOTION GRAPHIC 3D LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan PROPOSAL A/B Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan IMPLEMENTASI / PENGAYAAN KONTEN e-learning PADA MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 197 Form Insert SHK Kode SHK Tanggal SHK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 198 Form Insert SPK Kode SPK Tanggal SPK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.45 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2013 1 Pengantar Uji Potensi Akademik Himpsi yang selanjutnya disebut tes PA-Himpsi

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER NETWORKING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem interactive e-learning berbasis web dengan game dan animasi untuk pembelajaran materi bilangan berdasarkan SI dan SKL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

PCQue Multimedia. Apa itu PCQue Multimedia?

PCQue Multimedia. Apa itu PCQue Multimedia? PCQue Multimedia Apa itu PCQue Multimedia? PCQue Multimedia merupakan sistem antrian yang secara keseluruhan telah menggunakan komputer sebagai perangkat utama dan memiliki fitur multimedia untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pengguna selanjutnya yang ingin menggunakan proyektor.

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pengguna selanjutnya yang ingin menggunakan proyektor. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Presentasi merupakan suatu hal yang tidak terlepaskan dalam berbagai aktivitas, seperti aktivitas pembelajaran, aktivitas perkantoran dan aktivitas lainnya. Presentasi

Lebih terperinci

21

21 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan suatu sistem aplikasi game puzzle diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem aplikasi game puzzle dapat berjalan dengan baik dan sistem

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjalankan sebuah bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah, diperlukan manajemen yang baik, dan sistem yang telah tersusun rapidan jelas, tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS

LATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS SOUTHEAST ASIAN MINISTERS OF EDUCATION ORGANIZATION REGIONAL OPEN LEARNING CENTER 2010 Seacyberclass Seamolec 2010 Page 1 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Trenggalek merupakan sekolah rujukan. SMK rujukan adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal

Lebih terperinci

Pendampingan School Development Plant

Pendampingan School Development Plant Pendampingan School Development Plant A. Latar Belakang Perkembangan SMK yang sangat pesat dapat terlihat dari semakin besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMK. Sebagai perbandingan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi Sepak Bola dalam Ruangan. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dilakukan dengan diciptakannya telepon. Setelah internet diciptakan, jarak

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dilakukan dengan diciptakannya telepon. Setelah internet diciptakan, jarak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman dahulu, komunikasi jarak jauh hanya bisa dilakukan lewat surat-menyurat. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi jarak jauh bisa dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN 4.1 Rancangan Yang Dibangun 4.1.1 Class Diagram Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara objek dalam aplikasi KM yang akan dibangun: 4.1.1.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI TECHNICAL MOTION GRAPHIC ARTIST LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi baru dengan produktivitas dan biaya teknologi yang lebih efisien. Teknologi Informasi membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional merupakan biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan instansi mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba. Instansi umumnya akan

Lebih terperinci

Hardware. Bagian Input (Input Device) Bagian Pengolah Utama dan Memori Bagian Output (Output Device) Bagian Komunikasi.

Hardware. Bagian Input (Input Device) Bagian Pengolah Utama dan Memori Bagian Output (Output Device) Bagian Komunikasi. Hardware Bagian Input (Input Device) Bagian Pengolah Utama dan Memori Bagian Output (Output Device) Bagian Komunikasi Bagian Input Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukan

Lebih terperinci

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pencurian dan penyalah gunaan data di era globalisasi seperti saat ini semakin sering dilakukan. Baik melalui media internet atau langsung melalui

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER 3D ANIMATION LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak, BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Telah berhasil dikembangkan program e-training konten fisika untuk meningkatkan kemampuan memahami dan menganalisis guru fisika SMK melalui serangkaian

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER NETWORKING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2014

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2014 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Pada proses penciptaan sebuah karya dilakukan dengan metode penciptaan yang didalamnya terdapat prosedur dan sistematika untuk menunjang penciptaan karya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, apalagi informasi saat ini sangat cepat menyebar kepada seluruh elemen masyarakat. Sehingga permasalahan

Lebih terperinci

ALUR PKB DAN POST TEST SERTA PERAN STAKEHOLDERS

ALUR PKB DAN POST TEST SERTA PERAN STAKEHOLDERS ALUR PKB DAN POST TEST SERTA PERAN STAKEHOLDERS HARI H1 DINAS/PENYELENGGARA PKB Menganalisis Data Modul Prioritas serta Calon Peserta Pengajuan Kemitraan Menerima Kelas Fix Mengawal Pelaksanaan PKB OPERATOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi penjualan barang elektronik pada CV. Sejati Abadi Medan. IV.1.1 Tampilan Form Login Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melanjutkan studi kejenjang selanjutnya merupakan kebutuhan pokok yang harus dilakukan seorang siswa yang setelah lulus dari sekolah tingkat pertama. Seorang siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat vital dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Untuk membentuk sumber

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Pengantar

Bab 1. Pendahuluan Pengantar Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengantar Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, metode penelitian dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahapan ini menjelaskan hasil dari perancangan aplikasi serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Seorang pendidik

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab 1 ini menjelaskan tentang latar belakang masalah dan menjelaskan masalah-masalah yang ada sehingga perlunya dibuat suatu cara sehingga masalah-masalah yang ada tersebut dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III KONSEP, DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III KONSEP, DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan penelitian tentang aplikasi pencarian standar yang ada pada beberapa smartphone android. Maka dapat dijabarkan konsep, desain dan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi akuntansi penjualan aktiva tetap pada PT. Indah Sejahtera Com. IV.1.1 Tampilan Form Login

Lebih terperinci

INFO 3 Register, Join Course, Sign in, dan Enroll

INFO 3 Register, Join Course, Sign in, dan Enroll PEDOMAN PELATIHAN DARING SEAMOLEC INFO 1 Skema Pelatihan Pelatihan dilaksanakan dengan cara berikut. 1. Materi diakses di MOOC dengan judul MOOC sebagai berikut. a. EPUB Based Learning Material b. Blog

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER MOTION GRAPHIC 2D LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Sabang yang berdiri pada tahun 1998, sebagai sekolah

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri 1 Sabang yang berdiri pada tahun 1998, sebagai sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang SMK Negeri Sabang yang berdiri pada tahun 998, sebagai sekolah kejuruan rumpun Bisnis Manajemen dengan program keahlian : akuntansi, sekretaris dan penjualan. Sesuai

Lebih terperinci

LKS SMK Tingkat Provinsi Tahun 2012

LKS SMK Tingkat Provinsi Tahun 2012 LKS SMK Tingkat Provinsi Tahun 2012 LEMBAR INFORMASI BIDANG LOMBA : IT/Networking Support DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TENGAH Th 2012 Lembar Informasi IT-Network Support LKS SMK XXI Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci