RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BIOTEKNOLOGI TANAH (PNT 411) 3(2-1) SKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BIOTEKNOLOGI TANAH (PNT 411) 3(2-1) SKS"

Transkripsi

1 RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) BIOTEKNOLOGI TANAH (PNT 411) 3(2-1) SKS PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 1

2 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : BIOTEKNOLOGI TANAH Kode Mata Kuliah : PNT 411 / 3 (2-1) Pengajar : Dr.Ir. Agustian Ir. Lusi Maira, MAgrSc Prof.Dr.Ir. Eti Farda Husin, MS Ir. Oktanis Emalinda, MP Semester : 7 Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas sejarah bioteknologi dalam bidang pertanian khususnya perkembangan bioteknologi tanah, definisidefinisi bioteknologi dan peluang-peluang serta kontribusi yang dapat diberikan oleh bioteknologi tanah dalam mendukung pertanian. Pada kuliah ini diberikan uraian tentang berbagai potensi (aktivitas) mikrobiota tanah yang membantu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Potensi mikrobiota tanah sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), biokontrol, induksi ketahanan tanaman, simbiosis bakteri dan jamur dengan tanaman serta potensi enzim tanah diulas dalam kuliah ini. Berbagai teknik-teknik dasar dalam penghitungan populasi, aktivitas dan isolasi bakteri dan jamur yang berpotensi serta teknik-teknik aplikasinya dalam proses produksi tanaman. Pada bagian terakhir dibahas tentang penggunaan mikroorganisme direkayasa secara genetik (GEM's) serta aspekaspek legalitas dan bioetik serta prokontra penggunaannya dalam bioremediasi lingkungan Tujuan Instruksional Umum : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan tentang peranan mikroorganisme dalam proses biotransformasi dalam tanah, mengetahui tentang potensi genetic pada mikroorganisme tanah dan memahami teknik manipulasi mikroorganisme untuk berbagai tujuan penggunaan baik untuk pertanian maupun non pertanian Strategi Perkuliahan : Ceramah,, pemecahan masalah, tugas terstruktur, pemberian hand out, praktikum, dan ujian. Materi/Bacaan Perkuliahan : 1. Bu lock, J., and B. Kristiansen Basic Biotechnology. Academic Press London. 2. Grainger, J.M., and J.M.Lynch Microbiological Methods for Environmental Biotechnology. Academic Press Inc. London. 3. Johnson, L.F., E.A. Curl, H.H. Bond, H.A. Fribourg Methods for Studying Soil Microflora-Palnt Disease Relationships. 4. Metting, F.B. Jr Soil Microbial Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management 2

3 5. Paul, E.A and F.E Clark Soil Microbiology and Biochemistry. 6. Sylvia, D.M. et.al Principles and Applications of Soil Microbiology 7. Weaver, R.W. et al Methods of Soil Analysis Part 2 (Microbiological and Biochemical Properties) 8. Publikasi-publikasi pada jurnal penelitian yang terkait dengan pokok/subpokok bahasan CATATAN Mahasiswa diharapkan mampu memperkaya literatur dan memperluas wawasan dengan mencari di berbagai sumber, terutama di internet. Mahasiswa dapat menkan tugas di luar ruang kuliah dengan dosen melalui ilearn dan . Kriteria Penilaian Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria PAP sebagai berikut: Nilai dalam Point Rentang skor huruf A 4, A- 3, B+ 3, B 3, B- 2, C+ 2, C 2, C- 1, D 1, E 0, Pembobotan nilai adalah sebagai berikut: Nilai Tugas : 10% Quiz I dan II : 10% Praktikum : 25% Ujian Mid Semester : 25% Ujian akhir semester : 30% PRASYARAT MATA KULIAH : Dasar-dasar ilmu tanah, Mikrobiologi umum, Bioteknologi Tanah MATERI PERKULIAHAN Kuliah Pokok Bahasan / Sub pokok bahasan Ke 1. PENDAHULUAN a. Pengertian dan sejarah Perkembangan Bioteknologi b. Bioteknologi Tanah c. Pentingnya Bioteknologi Tanah dalam proses produksi pertanian 2. Pendekatan keilmuan dan teknik pengamatan populasi dan aktivitas yang digunakan dalam Biotektan a. Culture media dependent 3

4 b. Culture media independent b.1 Mikroskopis b.2 Immunologis b.3 Enzimatik b.4 DNA 3. Optimalisasi fungsi dan peranan m.o tanah bagi pertumbuhan tanaman a. Perombakan residu organik (mineralisasi) b. Transformasi N (Nitrifikasi, denitrifikasi, fiksasi) c. Transformasi S 4. Optimalisasi fungsi dan peranan m.o tanah bagi pertumbuhan tanaman d. Produksi fitohormon e. Produksi antibiotic f. Induce systemic resistance g. simbiosis 5. Isolasi, screening dan determinasi aktivitas m.o tanah a. Bakteri Pelarut Fosfat b. Fitohormon c. Antibiotik 6. Seleksi dan perbaikan galur m.o a. Karakterisasi m.o. bernilai industri b. Seleksi c. Perbaikan galur 7. Pembuatan inokulum a. Sistem dan teknologi b. Persyaratan bagi inokulum bermutu c. Metoda aplikasi 8. Pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman a. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) b. DRMO (Deleterious Rhizosphere Microorganism) c. Produksi fitohormon 9-10 Ujian Tengah Semester Kuliah Pokok Bahasan / Sub pokok bahasan Ke 9. Pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman a. Produksi antibiotik b. Enzim tanah c. Simbiosis akar d. Bakteri dan jamur pelarut fosfat 10. Pemanfaatan m.o tanah dalam manajemen lingkungan (Bioremediasi tanah terkontaminasi pestisida, residu industri dan pertambangan) 11. Pemanfaatan m.o tanah dalam manajemen limbah organik a. Limbah pertanian b. Limbah perkotaan c. Limbah industri 12. Pemanfaatan m.o tanah dalam pengendalian penyakit tanaman (biokontrol) 4

5 13. Pembentukan mutan dan rekayasa genetik m.o ( GEM S genetically enginereed microorganism) dan aplikasinya a. Teknik konventional (Sinar X, induksi secara kimia) b. Restriksi dan modifikasi gen 14. Penggunaan GEM S dalam bioremediasi lingkungan 15. Monitoring dan pengendalian GEM S a. Methodologi b. Pertukaran genetik dalam tanah c. Deteksi sequence DNA dalam tanah d. Teknik immunoassai 16. Komersialisasi teknologi mikrobia tanah a. Pasar bagi produk m.o tanah b. Langkah-langkah dalam komersialisasi c. Ekonomi teknologi mikrobia tanah d. Prospek masa depan bagi pembangunan pertanian UJIAN AKHIR SEMESTER Kontrak Perkuliahan Kuliah berdasarkan tatap muka, dan. Bilamana terjadi pembatalan kuliah, maka akan diganti sesuai dengan jadwal yang disepakati. Dalam perkuliahan menerapkan sistem SCL (student center learning) Pakaian kuliah harus rapi, tidak boleh berambut gondrong, pakai kaos oblong dan sandal. Mahasiswa hanya diperkenankan mengikuti perkuliahan jika terlambat < 15 menit (> 15 menit tidak dibenarkan masuk ruangan) Sampai > 15 menit lewat dari jadwal kuliah dosen belum datang berarti kuliah tidak ada hari itu, kecuali ada perjanjian. Kehadiran kuliah minimal 75 % atau 12 kali jika total kuliah 16 kali. Kehadiran praktikum 100 %. Praktikum diatur sendiri oleh Penanggung jawab praktikum dengan asistennya. Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak. Padang,... September 2010 Dosen Penanggungjawab Perwakilan/Komting Mahasiswa Dr.Ir. Agustian... 5

6 6

7 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Judul mata kuliah : Bioteknologi Tanah Nomor Kode SKS : PNT 411/ 3 (2 1) Deskripsi Singkat / Sinopsis : Mata kuliah ini membahas sejarah bioteknologi dalam bidang pertanian khususnya perkembangan bioteknologi tanah, definisidefinisi bioteknologi dan peluang-peluang serta kontribusi yang dapat diberikan oleh bioteknologi tanah dalam mendukung pertanian. Pada kuliah ini diberikan uraian tentang berbagai potensi (aktivitas) mikrobiota tanah yang membantu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Potensi mikrobiota tanah sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), biokontrol, induksi ketahanan tanaman, simbiosis bakteri dan jamur dengan tanaman serta potensi enzim tanah diulas dalam kuliah ini. Berbagai teknik-teknik dasar dalam penghitungan populasi, aktivitas dan isolasi bakteri dan jamur yang berpotensi serta teknik-teknik aplikasinya dalam proses produksi tanaman. Pada bagian terakhir dibahas tentang penggunaan mikroorganisme direkayasa secara genetik (GEM's) serta aspekaspek legalitas dan bioetik serta prokontra penggunaannya dalam bioremediasi lingkungan Kompetensi Umum Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan akan mampu : 1. Menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan bioteknologi secara umum dan bioteknologi tanah secara khusus 2. Menjelaskan tentang metoda, pendekatan keilmuan dan teknik pengamatan populasi dan aktivitas yang digunakan dalam Biotektan 3. Menjelaskan tentang berbagai macam biotransformasi unsur hara dalam tanah dan mengetahui tentang teknik identifikasi aktivitas tersebut 4. Menjelaskan tentang teknik isolasi dan screening serta determinasi aktivitas m.o tanah 5. Menjelaskan tentang tata cara mendapatkan dan perbaikan sifat-sifat isolat yang bernilai industri 6. Menjelaskan cara pembuatan inokulum yang berkualitas yang berperanan dalam membantu pertumbuhan tanaman dan mudah dalam aplikasi 7. Menjelaskan mengenai Mikroorganisme Pemacu Tumbuh Tanaman (Plant Growth Promoting Rhizobacteria/ PGPR) dan penghambat pertumbuhan tanaman (Deleterious 7

8 Rhizosphere Microorganisme/DRMO) dan mekanisme kerja kelompok mikroorganisme tersebut 8. Menjelaskan mengenai metoda dan teknik yang digunakan dalam penelitian mikrobioteknologi Tanah 9. Menjelaskan tentang Bioremediasi dan peranan mikroba dalam manajemen lingkungan 10. Menjelaskan peranan mikroba dalam pengendalian penyakit tanaman (biokontrol) 11. Menjelaskan tentang rekayasa genetik dan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pembentukan GEM s (Genetically modified microorganism) 12. Menjelaskan tentang pemanfaatan GEM s dalam bioremediasi (pro dan kontra) dan mengetahui tentang berbagai proses tranformasi genetik yang mungkin terjadi terhadap populasi mikroorganisme dalam tanah 13. Menjelaskan tentang metoda dan teknik yang digunakan dalam monitoring GEM s 14. Menjelaskan tentang perkembangan pasar bioteknologi dan mengetahui prospek masa depan bioteknologi Kulia h Ke Kompetensi khusus Pokok Bahasan / Sub pokok bahasan Bentuk pembelajar an Alokasi Waktu/ Alat Bantu Kriteria Penilaian (Indikator) Tugas / Latihan / Praktikum (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mahasiswa tentang sejarah bioteknologi dan perkembangannya 2. Mahasiswa tentang arti bioteknologi tanah dan peranannya dalam proses produksi pertanian Mahasiswa tentang pendekatan keilmuan dalam mempelajari populasi dan aktivitas mikroorganisme (m.o) tanah 2. Mahasiswa tentang teknik pengamatan yang dapat digunakan dalam menghitung dan menggambarkan aktivitas m.o tanah 3. Mahasiswa mengetahui dan PENDAHULUAN 1. Pengertian dan sejarah perkembangan Bioteknologi 2. Bioteknologi Tanah 3. Pentingnya Bioteknologi Tanah dalam proses produksi pertanian Metoda, Pendekatan keilmuan dan Teknik pengamatan populasi dan aktivitas yang digunakan dalam Biotektan 1. Culture media dependent 2. Culture media independent 2.1 Mikroskopis 2.2 Immunologis 2.3 Enzimatik 2.4 DNA Peranan m.o tanah bagi pertumbuhan tanaman Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat 1. Jelaskan sejarah bioteknologi 2. Berikan definisi bioteknologi tanah 3. Jelaskan peranan bioteknologi tanah dalam proses produksi pertanian 1. Jelaskan tentang struktur komunitas m.o dalam tanah 2. Jelaskan tentang faktor ekofisiologi yang mempengaruhi m.o tanah 3. Jelaskan tentang mikrohabitat m.o tanah Jelaskan biotranformasi apa saja yang terjadi 8

9 berbagai macam proses biotransformasi unsur dalam tanah serta mampu mengidentifikasi ada atau tidaknya proses tersebut berlangsung 4. Mahasiswa mengetahui dan berbagai macam produk yang dihasilkan m.o dalam tanah serta mengetahui teknik identifikasinya 5. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik seleksi dan penapisan (screening) m.o yang berperan dalam pertumbuhan tanaman 6. Mahasiswa mengetahui dan memahami proses seleksi yang dilakukan untuk mendapatkan galur yang bernilai industri 7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik pembuatan inokulum, menentukan kualitas inokulum dan metoda aplikasinya Mahasiswa peranan m.o dalam perbaikan tumbuh tanaman 2. Mahasiswa kelompok m.o penginduksi dan penghambat pertumbuhan 3. Mahasiswa tentang produksi fitohormon oleh m.o Mahasiswa tentang mekanisme produksi antibiotik 1. Perombakan residu organik (mineralisasi) 2. Transformasi N (Nitrifikasi, denitrifikasi, fiksasi) 3. Transformasi S 4. Produksi fitohormon 5. Produksi antibiotic 6. Induce systemic resistance 7. simbiosis Isolasi, screening dan determinasi aktivitas m.o tanah 1. Bakteri Pelarut Fosfat 2. Fitohormon 3. Enzim 4. Antibiotik Seleksi dan perbaikan galur m.o 1. Karakterisasi m.o. bernilai industri 2. Seleksi 3. Perbaikan galur Pembuatan inokulum 1. Sistem dan teknologi 2. Persyaratan bagi inokulum bermutu 3. Metoda aplikasi Mikrorganisme Pemacu Tumbuh Tanaman (PGPR, Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Penghambat pertumbuhan (DRMO, Deleterious Rhizosphere Microorganism) 5. Produksi antibiotik 6. Enzim tanah 7. Simbiosis akar Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & dalam tanah 1. Jelaskan proses dalam isolasi dan teknik yang digunakan dalam penentuan aktivitas m.o Jelaskan tata cara seleksi dan teknik perbaikan galur Jelaskan proses seleksi dalam mendapatkan galur nernilai industri Jelaskan tentang teknik pembuatan inokulum dan persyratan mutu serta metoda aplikasinya 1. Jelaskan tentang peranan m.o bagi perbaikan tumbuh tanaman 2. Jelaskan tentang kelompok m.o penginduksi dan penghambat 3. Jelaskan tentang peranan m.o dalam produksi fitohormon 1.Jelaskan tentang mekainsme produksi antibiotik 9

10 dan enzim tanah 2. Mahasiswa tentang kelompok m.o yang terlibat dalam simbiosis akar dan peranannya bagi petumbuhan tanaman 3. Mahasiswa tentang peranan kelompok m.o pelarut fosfat 8. Bakteri dan jamur pelarut fosfat jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan dan enzim tanah 2. Jelaskan tentang kelompok m.o dan peranannya dalam simbiosis akar 3. Jelaskan tentang peranan kelompok m.o pelarut fosfat UJIAN TENGAH SEMESTER Mahasiswa arti bioremediasi 2. Mahasiswa peranan m.o dalam penguraian residu beracun Mahasiswa tentang poses yang dilakukan dalam bioremediasi daerah cemaran residu bahan peledak (TNT, RDX dan HMX) Mahasiswa peranan m.o tanah dalam pengendalian penyakit tanaman Mahasiswa teknik pembentukan mutan secara konventional 2. Mahasiswa teknik rekayasa genetik pada m.o Mahasiswa tentang alasan penggunaan 1. Pemanfaatan m.o tanah dalam manajemen lingkungan (Bioremediasi tanah terkontaminasi pestisida, residu industri dan pertambangan) Studi kasus bioremediasi daerah tercemar residu bahan peledak (TNT, RDX dan HMX) 1. Pemanfaatan m.o tanah dalam pengendalian penyakit tanaman (biokontrol) Pembentukan mutan dan rekayasa genetik m.o ( GEM S genetically enginereed microorganism) dan aplikasinya 1. Teknik konventional (Sinar X, induksi secara kimia) 2. Restriksi dan modifikasi gen Penggunaan GEM S proses produksi dan dalam bioremediasi Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan Kuliah dan 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD 2x 50 menit OHP/LCD Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Jumlah yang terlibat dalam 1. Jelaskan tentang arti bioremediasi 2. Jelaskan peranan m.o dalam penguraian residu beracun 1. Jelaskan tentang limbah 2. Jelaskan tentang dasar penggunaan kelompok m.o tertentu dalam perombakan limbah organik Jelaskan tentang peranan m.o dalam pengendalian penyakit tanaman 1.Jelaskan tentang teknik dalam pembentukan mutan secara konventional 2. Jelaskan tentang teknik rekayasa secara genetik Jelaskan alasn penggunaan GEM S dalam biorediasi 10

11 penggunaan GEM S lingkungan & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan Mahasiswa tentang metodologi monitoring dan pengendalian penggunaan GEM S serta teknik pendeteksian GEM Monitoring dan pengendalian GEM S 1. Methodologi 2. Pertukaran genetik dalam tanah 3. Deteksi sequence DNA dalam tanah 4. Teknik immunoassai Kuliah dan 2x 50 menit OHP/LCD Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan 1. Jelaskan tentang metodologi dalm monitoring dan pengendalian GEM S 2. Jelaskan tentang teknik pendeteksian GEM S Mahasiswa peluang pasar bagi produk m.o 2. Mahasiswa tentang langkahlangkah yang perlu ditempuh dalam komersialisasi produk 3. Mahasiswa prospek masa depan produk dan teknologi berbasis m.o tanah Komersialisasi produk Bioteknologi tanah 1. Pasar bagi produk m.o tanah 2. Langkah-langkah dalam komersialisasi 3. Ekonomi teknologi mikrobia tanah 4. Prospek masa depan bagi pembangunan pertanian Kuliah dan 2x 50 menit OHP/LCD Jumlah yang terlibat dalam & jumah pertanyaan serta bahan dan argumen yang disampaikan 1. Jelaskan peluang pasar bagi produk m.o 2. Jelaskan langkah-langkah dalam komersialisasi produk 2. Jelaskan prospek masa depan produk dan teknologi berbasis m.o tanah UJIAN AKHIR SEMESTER 11

12 12

13 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang sejarah dan perkembangan Bioteknologi secara umum dan, peranan dan pentingnya ilmu ini serta kontribusinya dalam bidang pertanian 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang perkembangan Bioteknologi Tanah secara khusus 2.2. Mahasiswa arti bioteknologi tanah dan peranannya dalam proses produksi pertanian serta potensi bioteknologi tanah dalam bidang pertanian B. Pokok Bahasan : Sejarah perkembangan bioteknologi C. Sub Pokok Bahasan Definisi Bioteknologi dan sejarah perkembangannya Definisi Bioteknologi Tanah dan sejarah perkembangannya Pentingnya Bioteknologi Tanah dalam bidang pertanian D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Perkenalan dengan Memperhatikan dan kontrak kuliah 2. Menjelaskan cakupan materi perkuliahan dalam pertemuan ke 1 Penyajian 3. Sejarah, ruang lingkup, Menjawab definisi dan perkembangan pertanyaan sesuai Bioteknologi secara umum dengan yang mereka (Bioteknologi Pertanian, ketahui Bioteknologi Pangan, Bioteknologi Lingkungan, Bioteknologi Kesehatan, Bioteknologi Tanah) 4. Menjelaskan sejarah penelitian dan perkembangan Bioteknologi Tanah sambil ber 5. Menjelaskan peranan mikroflora tanah dalam bidang pertanian yang dapat dikembangkan menjadi Media dan alat pengajaran 13

14 Penutup produk Bioteknologi sambil ber 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 2 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang metoda dan pendekatan keilmuan dalam mempelajari populasi dan aktivitas mikroflora tanah yang potensial dikembangkan menjadi produk Bioteknologi Tanah 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang teknik penghitungan populasi dan aktivitas melalui teknik non kultur (mikroskopis, immunologis, isolasi DNA, enzimatik) B. Pokok Bahasan : Metoda dan teknik pengamatan populasi dan aktivitas mikroflora tanah C. Sub Pokok Bahasan Teknik kultur media Teknik non kultur media D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 2 Penyajian 2. Menanyakan tentang teknik Menjawab pengamatan mikroflora yang pertanyaan sesuai sudah pernah diketahui dengan yang mereka sambil ber ketahui 3. Menjelaskan tentang teknik kultur media dalam menghitung dan mengamati aktivitas mikroflora tanah sambil ber 4. Menjelaskan tentang teknik non kultur media dalam menghitung dan mengamati Media dan alat pengajaran 14

15 Penutup aktivitas mikroflora tanah (mikroskopis, immunoassay, DNA) sambil ber 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 3 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang peranan mikroflora tanah dalam membantu pertumbuhan tanaman 2. Khusus 2.1 Mahasiswa tentang peranan mikroflora bagi ketersediaan hara 2.2 Mahasiswa mampu mengidentifikasi ada tidaknya proses biotransformasi hara dalam tanah B. Pokok Bahasan : Optimalisasi peranan mikroflora tanah bagi pertumbuhan tanaman C. Sub Pokok Bahasan 1. Peranan mikroflora tanah dalam perombakan bahan organik 2. Peranan mikroflora tanah dalam transformasi hara 3. Peranan mikroflora tanah dalam induksi ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit 4. Peranan mikroflora tanah dalam produksi fitohormon dan antibiotik D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam Media dan alat pengajaran 15

16 Penyajian pertemuan ke 3 2. Menanyakan tentang peranan mikroflora tanah yang diketahui dalam membantu pertumbuhan tanaman sambil ber 3. Menjelaskan peranan apa saja dari mikroflora tanah dalam membantu pertumbuhan tanaman (ketersediaan hara, produksi fitohormon, induksi ketahanan tanaman, antibiotic) sambil ber 4. Menjelaskan teknik-teknik optimalisasi peranan mikroflora tersebut bagi pertumbuhan tanaman sambil ber Menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mereka ketahui Penutup 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 4 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang peranan mikroflora tanah dalam membantu pertumbuhan tanaman 2. Khusus 2.1 Mahasiswa tentang peranan mikroflora bagi ketersediaan hara 2.2 Mahasiswa tentang peranan mikroflora dalam induksi pertumbuhan dan ketahanan tanaman B. Pokok Bahasan : Optimalisasi peranan mikroflora tanah bagi pertumbuhan tanaman C. Sub Pokok Bahasan 1. Peranan mikroflora tanah dalam perombakan bahan organic 16

17 2. Peranan mikroflora tanah dalam transformasi hara 3. Peranan mikroflora tanah dalam induksi ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit 4. Peranan mikroflora tanah dalam produksi fitohormon dan antibiotik D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 4 dan melanjutkan penjelasan materi yang masih tersisa dalam kuliah ke-3 Penyajian 2. Menanyakan tentang peranan Menjawab mikroflora tanah dalam pertanyaan sesuai produksi fitohormon sambil dengan yang mereka ber ketahui 3. Menjelaskan peranan apa saja dari mikroflora tanah dalam induksi ketahanan tanaman, antibiotic sambil ber 4. Menjelaskan mekanisme produksi senyawa metabolisat sekunder yang bermanfaat dalam induksi pertumbuhan dan ketahanan tanaman sambil ber Media dan alat pengajaran Penutup 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 5 17

18 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini metoda dan teknik dalam isolasi dan penapisan (screening) mikroflora bermanfaat bagi tanaman 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang teknik isolasi dan karakterisasi Bakteri Pelarut Fosfoat (BPF) 2.2. Mahasiswa tentang teknik isolasi dan karakterisasi Bakteri Penghasil Fitohormon (BPFH) 2.3. Mahasiswa mampu menjelasakan teknik isolasi dan karakterisasi bakteri penginduksi ketahanan dan produksi antibiotic B. Pokok Bahasan : Isolasi dan screening serta determinasi aktivitas mikroflorat C. Sub Pokok Bahasan 1. Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) 2. Bakteri Penghasil Fitohormon (BPFh) 3. Bakteri Penginduksi Ketahanan Tanaman D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan Penyajian ke 5 2. Menanyakan pengetahuan tentang BPF, BPFH dan Induksi ketahanan tanaman sambil ber 3. Menjelaskan mengenai metoda dan teknik dalam isolasi dan seleksi BPF dan BPFH sambil ber 4. Menjelaskan tentang metoda dan teknik dalam mengukur aktivitas isolat bakteri/jamur dalam melarutkan fosfor dan menghasilkan fitohormon sambil ber Menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mereka ketahui Media dan alat pengajaran Penutup 5. Menjelaskan metoda dan teknik dalam upaya mendapatkan isolat yang memiliki sifat dan ciri serta aktivitas yang tinggi sambil ber 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN 18

19 Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 6 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini mampu dan melaksanakan proses seleksi dan upaya induksi aktivitas isolat yang diperoleh yang memiliki nilai industri 2. Khusus 2.1. Mahasiswa melakukan proses seleksi isolate dengan mengukur aktivitasnya 2.2. Mahasiswa dan melakukan optimalisasi atau induksi aktivitas isolate yang diperoleh B. Pokok Bahasan : Dekomposisi bahan organik C. Sub Pokok Bahasan Seleksi dan perbaikan galur m.o 1. Karakterisasi m.o. bernilai industri 2. Seleksi 3. Perbaikan galur D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan Penyajian Penutup ke 6 Menanyakan mengenai pengertian screening (seleksi/penapisan) sambil ber Menjelaskan tentang berbagai teknik yang digunakan dalam selesi isolate sesuai dengan aktivitas yang ingin diperoleh sambil ber Menjelaskan langkah-langkah yang bias dilakukan dalam upaya induksi aktivitas isolate dalam menghasilkan metabolisat sekunder yang diinginkan sambil ber Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mereka ketahui Memperhatikan Media dan alat pengajaran 19

20 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 7 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini dan melakukan pembuatan inokulum 2. Khusus 1.1 Mahasiswa dan melaksanakan proses perbanyakan dan pembuatan inokulum 1.2 Mahasiswa mampu. menjelaskan dan menghasilkan inokulum yang berkualitas B. Pokok Bahasan : Proses dan teknik dalam pembuatan inokulum C. Sub Pokok Bahasan Pembuatan inokulum 1. Sistem dan teknologi 2. Persyaratan bagi inokulum bermutu 3. Metoda aplikasi D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan Memperhatikan materi perkuliahan dalam pertemuan ke 7 Penyajian 2. Menanyakan pengertian Menjawab tentang inokulum sambil pertanyaan sesuai ber dengan yang 3. Menjelaskan mengenai proses pembuatan inokulum dan teknik yang digunakan sambil ber 4. Menjelaskan tentang teknik pengujian aktivitas dan kualitas inokulum yang diproduksi sambil ber 5. Menjelaskan tentang halhal yang perlu diperhatikan dalam hal mereka ketahui Media dan alat pengajaran 20

21 Penutup applikasi inokulum pada tanaman ataupun tanah 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan dan 21

22 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2-1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 8 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang peranan PGPR dan pemanfaatannya 2. Khusus 1. Mahasiswa peranan m.o dalam perbaikan tumbuh tanaman 2. Mahasiswa kelompok m.o penginduksi dan penghambat pertumbuhan 3. Mahasiswa tentang produksi fitohormon oleh m.o Pokok Bahasan : Pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman B. Sub Pokok Bahasan Pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman 1. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) 2. DRMO (Deleterious Rhizosphere Microorganism) 3. Produksi fitohormon C. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 8 Penyajian 2. Menanyakan tentang PGPR, Menjawab DRMO dan ber pertanyaan sesuai dengan yang 3. Menjelaskan tentang hasilhasil penelitian yang menggunakan PGPR 4. Menjelaskan tentang hasilhasil penelitian yang menggunakan PGPR dalam upaya mengatasi DRMO 5. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penggunaan dan hasil yang diperoleh dengan PGPR mereka ketahui Media dan alat pengajaran Penutup 6. Menugaskan Memperhatikan 22

23 untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411 SKS : 3 SKS (2-1) Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 9 A. Kompetensi 1. Umum Mahasiswa tentang pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman 2. Khusus 2.1. Mahasiswa peranan m.o dan penggunaannya dalam produksi antibiotik 2.2. Mahasiswa peranan m.o dan penggunaannya dalam produksi enzim 2.3. Mahasiswa peranan m.o dan simbiosis B. Pokok Bahasan : Pemanfaatan m.o dalam perbaikan pertumbuhan tanaman C. Sub Pokok Bahasan 1. Produksi antibiotik 2. Enzim tanah 3. Simbiosis akar 4. Bakteri dan jamur pelarut fosfat D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan Memperhatikan materi perkuliahan dalam pertemuan ke 9 Penyajian 2. Menanyakan tentang arti Menjawab dari antibiotic, enzim dan pertanyaan sesuai produksinya oleh m.o dengan yang sambil ber mereka ketahui Media dan alat pengajaran 3. Menjelaskan tentang 23

24 Penutup mekanisme produksi dan ekskresi antibiotic dan enzim ekstraseluler ke lingkungan tumbuh m.o 4. Menjelaskan tentang peranan m.o penghasil antibiotic dan enzim ekstraselular bagi pertumbuhan tanaman 5. Menjelaskan tentang peranan m.o yang bersimbiosis dengan tanaman dalam membantu pertumbuhan tanaman dan proteksi terhadap serangan penyakit 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan 24

25 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411 SKS : 3 SKS (2-1) Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 10 A. Kompetensi 2. Umum Mahasiswa apa saja peranan mikrobiota dalam biodegradasi residu organik toksik dalam tanah 2. Khusus 1. Mahasiswa bioremediasi dan tahapan proses yang perlu dilalui untuk sampai pada pilihan teknik bioremediasi yang digunakan 2. Mahasiswa peranan mikrobiota tanah dalam biodegradasi senyawa organic toksik dalam tanah dan 3. Mahasiswa dan melakukan penelitian laboratorium untuk menilai aktivitas m.o dalam biodegradasi residu organic toksik B. Pokok Bahasan : Pemanfaatan m.o tanah dalam manajemen lingkungan C. Sub Pokok Bahasan 1. Bioremediasi tanah terkontaminasi pestisida 2. Bioremediasi tanah terkontaminasi senyawa organic toksik limbah industri dan pertambangan D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan Memperhatikan materi perkuliahan dalam pertemuan ke 10 Penyajian 2. Menanyakan tentang pengetahuan tentang bioremediasi sambil ber Menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mereka ketahui 3. Menjelaskan tentang proses bioremediasi, tahapan yang perlu dilalui, dan pemilihan teknik bioremediasi yang sesuai 4. Menjelaskan tentang hasil-hasil penelitian dalam bioremediasi 25

26 Penutup tanah yang terkontaminasi pestisida dan teknik yang digunakan 5. Menjelaskan tentang hasil-hasil penelitian dalam bioremediasi tanah yang terkontaminasi limbah industry dan pertambangan serta teknik yang digunakan 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan 26

27 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411 SKS : 3 SKS (2-1) Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 11 A. Kompetensi 1. Umum Mahasiswa apa saja peranan mikrobiota tanah dalam biodegradasi limbah organik 2. Khusus 2.1 Mahasiswa mampu memanfaatkan m.o tanah dalam pengomposan limbah pertanian sebagai bahan pupuk organic 2.2 Mahasiswa mampu memanfaatkan m.o tanah dalam pengomposan sampah kota 2.3 Mahasiswa mampu memanfaatkan m.o tanah dalam pengomposan limbah industry B. Pokok Bahasan : Pemanfaatan m.o tanah dalam manajemen limbah organik C. Sub Pokok Bahasan 1. Limbah pertanian 2. Limbah perkotaan 3. Limbah industri 4. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan Memperhatikan materi perkuliahan dalam pertemuan ke 11 Penyajian 2. Menanyakan kepada tentang pengomposan sambil Menjawab pertanyaan sesuai dengan yang mereka ketahui 27

28 Penutup ber 3. Menjelaskan tentang tujuan pengomposan dan proses serta syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kompos yang berkualitas 4. Menjelaskan tentang pentingnya kesesuaian biodekomposer yang digunakan dengan jenis bahan yang akan dikomposkan 5. Menjelaskan tentang hahal yang perlu diperhatikan jika yang dikomposkan limbah pertanian, sampah kota ataupun limbah industry 6. Menjelaskan tentang hal-hal yang menjadi pembatas bagi penggunaan produk kompos yang dihasilkan 7. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan 28

29 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2 1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 12 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini mampu menggunakan m.o tanah terpilih dalam biokontrol penyakit tanaman 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang proses yang terjadi dalam pengendalian penyakit tanaman (biokontrol) menggunakan m.o terpilih 2.2. Mahasiswa mampu menggunakan m.o terpilih dengan teknik yang tepat dalam biokontrol penyakit tanaman B. Pokok Bahasan : Pemanfaatan m.o tanah dalam pengendalian penyakit tanaman (biokontrol) C. Sub Pokok Bahasan 1. Penggunaan PGPR dalam pengendalian penyakit busuk akar pada cabai 2. Penggunaan PGPR dalam pengendalian penyakit pada jagung D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 12 Penyajian 2. Menanyakan pengertian Menjawab biokontrol dan peranannya pertanyaan sesuai bagi pertumbuhan tanaman dengan yang mereka Penutup 3. Menjelaskan tentang peranan dan mekanisme yang terjadi dalam pengendalian penyakit tanaman menggunakan PGPR 4. Menjelaskan tentang hasilhasil penelitian yang sudah dilakukan pada pengendalian penyakit berbagai tanaman pangan 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang ketahui Memperhatikan Media dan alat pengajaran 29

30 telah diajarkan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2 1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 13 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang proses pembentukan mikroorganisme yang mengalami rekayasa genetic (GEM S genetically enginereed microorganism) 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang proses perubahan genetic yang terjadi sebagai akibat induksi secara kimia dan sinar X 2.2.Mahasiswa mampu. menjelaskan tentang proses perekayasaan genetic mikrorganisme melalui restriksi dan modifikasi gen B. Pokok Bahasan : Pembentukan mutan dan rekayasa genetik m.o ( GEM S genetically enginereed microorganism) dan aplikasinya C. Sub Pokok Bahasan 1. Teknik konventional (Sinar X, induksi secara kimia) 2. Restriksi dan modifikasi gen D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 13 Penyajian 2. Menanyakan mengenai apa Menjawab yang dimaksud dengan pertanyaan sesuai modifikasi genetik sambil dengan yang mereka ber ketahui 3. Menjelaskan tentang proses yang dilalui dalam memodifikasi genetic mikroorganisme sambil ber 4. Menjelaskan mengenai proses rekayasa dengan menggunakan teknik konvensional (sinar X dan induksi secara kimia) sambil Media dan alat pengajaran 30

31 Penutup ber 5. Menjelaskan mengenai proses rekayasa melalui restriksi dan modifikasi gen sambil ber 6. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan 31

32 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2 1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 14 A. Kompetensi 1. Umum Setelah mengikuti kuliah ini tentang penggunaan GEM s dalam bioremediasi lingkungan 2. Khusus 2.1 Mahasiswa mampu membuat rencana penggunaan GEM s dalam bioremediasi lingkungan 2.2 Mahasiswa mampu melakukan memanipulasi GEM s untuk tujuan bioremediasi B. Pokok Bahasan : Penggunaan GEM S dalam bioremediasi lingkungan C. Sub Pokok Bahasan 1. Penggunaan GEM s dalam bioremediasi tanah tercemar bahan peledak 2. Penggunaan GEM s dalam bioremediasi tanah tercemar limbah minyak bumi D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 14 Penyajian 2. Menanyakan kembali Menjawab tentang bioremediasi dan pertanyaan sesuai Gem s dan sambil ber dengan yang mereka Penutup 3. Menjelaskan tentang hasilhasil penelitian dan applikasi GEM s dalam bioremediasi tanah tercemar TNT, RDX sambil ber 4. Menjelaskan tentang hasilhasil penelitian dan applikasi GEM s dalam bioremediasi tanah tercemar limbah miyak bumi sambil ber 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan ketahui Memperhatikan Media dan alat pengajaran 32

33 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2 1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 15 A. Kompetensi 2. Umum Setelah mengikuti kuliah ini teknik monitoring dan upaya pengendalian GEM s yang dilepas ke lingkungan 2. Khusus 2.1 Mahasiswa tentang kemungkinan terjadinya pertukaran genetic (genetic exchange) dalam tanah 2.2 Mahasiswa mampu. menjelaskan tentang penggunaan teknik sequence DNA untuk deteksi GEM s dalam tanah 2.3 Mahasiswa mampu. menjelaskan tentang penggunaan teknik immunoassay untuk deteksi GEM s dalam tanah B. Pokok Bahasan : Monitoring dan pengendalian GEM S C. Sub Pokok Bahasan 1. Methodologi 2. Pertukaran genetik dalam tanah 3. Deteksi sequence DNA dalam tanah 4. Teknik immunoassai D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 15 Penyajian 2. Menanyakan pengertian tentang Menjawab tujuan monitoring GEM s dan pertanyaan sesuai pengendaliannya sambil dengan yang ber mereka ketahui 3. Menjelaskan metodologi dalam monitoring dan kemungkinan terjadinya pertukaran genetic dalam tanahsambil ber Media dan alat pengajaran 33

34 Penutup 4. Menjelaskan tentang teknikteknik pendeteksian yang bisa digunakan (immunoassay, dan deteksi DNA) sambil ber 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan Memperhatikan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bioteknologi Tanah Kode Mata Kuliah : PNT 411/ 3 (2 1) SKS : 3 SKS Prasyarat : - Waktu pertemuan : 2 x 50 menit Dosen Pengasuh : Tim Bioteknologi Tanah Pertemuan ke : 16 A. Kompetensi 3. Umum Setelah mengikuti kuliah ini memahami tentang potensi pasar produk bioteknologi dan memahami tentang tahapan dan langkah-langkah yang perlu dilalui untuk komersialisasi produk bioteknologi 2. Khusus 2.1. Mahasiswa tentang langkah-langkah yang perlu dilalui agar produk yang dihasilkan memenuhi syarat untuk diperdagangkan 2.2. Mahasiswa mampu memberikan penilaian tentang peluang pasar dan nilai ekonomis tidaknya produk bioteknologi yang dihasilkan B. Pokok Bahasan : Komersialisasi teknologi mikrobia tanah C. Sub Pokok Bahasan 1. Pasar bagi produk m.o tanah 2. Langkah-langkah dalam komersialisasi 3. Ekonomi teknologi mikrobia tanah 4. Prospek masa depan bagi pembangunan pertanian D. Proses Pembelajaran Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Pendahuluan 1. Menjelaskan cakupan materi Memperhatikan perkuliahan dalam pertemuan ke 16 Penyajian 2. Menanyakan tentang produk Menjawab bioteknologi apa saja yang pertanyaan sesuai ada di pasaran sambil dengan yang mereka Media dan alat pengajaran 34

35 Penutup ber 3. Menjelaskan tentang prospek dan peluang pasar produk bioteknologi sambil ber 4. Menjelaskan tentang langkah-langkah yang perlu dilalui untuk komersialisasi produk bioteknologi 5. Menugaskan untuk lebih banyak membaca literatur tentang materi yang telah diajarkan ketahui Memperhatikan 35

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 )

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 ) RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 ) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 1 KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS PROGRAM STUDI ROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks

PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh:

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh: RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH Oleh: Ir. Tamsil Bustamam, M.Sc PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Kurikulum Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3(3-0) Genap STK 511 Analisis Statistik 3(2-2)

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) GEOLOGI DAN MINERALOGI TANAH (AEP314) OLEH: Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M. Sc Ir. Neldi Armon, MS PROGRAM STUDI: AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

MATAKULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (PAB 212 / 2 sks)

MATAKULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (PAB 212 / 2 sks) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN MATAKULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (PAB 212 / 2 sks) Oleh: Tim Pengajar Mikologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Periadnadi Dr. Fuji Astuti Febria, MSi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah MATERI KULIAH BIOTEKNOLOGI TANAH UPNVY JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Ruang lingkup materi yang dipelajari dalam mata

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA TANAH (PNT322) OLEH: Dr. Ir. Syafrimen Yasin, MS Dr. Ir. Teguh Budi Prasetyo, MS PROGRAM STUDI: ILMU TANAH PROGRAMS TUDI: AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN

BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN Koordinator Mayor : Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN Ketua Program Studi / Koordinator Mayor:, Dr Staf Pengajar: A. M. Fauzi, Prof, Dr G.

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN BIOREMIDIASI TANAH. PIL Genap. Bioremidiasi Tanah

KONTRAK PERKULIAHAN BIOREMIDIASI TANAH. PIL Genap. Bioremidiasi Tanah KONTRAK PERKULIAHAN 1 BIOREMIDIASI TANAH KONTRAK PERKULIAHAN (KP) Program Studi : Agroteknologi Mata Kuliah : Bioremediasi Tanah Kode Mata Kuliah : 132712 SKS : Teori : 2 SKS Praktik : - SKS Semester :

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN (PIT 3208) Disusun oleh: Ir. Sri Wedhastri, M.S. PROGRAM STUDI MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesuburan tanah menurun cepat, pencemaran air dan tanah, bahaya residu

I. PENDAHULUAN. kesuburan tanah menurun cepat, pencemaran air dan tanah, bahaya residu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan kembali ke alam (back to nature) yang dilandasi oleh kesadaran pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan kini menjadi sebuah gaya hidup masyarakat dunia.

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tanaman yang berperan penting dalam proses pertumbuhan,

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( ) PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH Oleh: Arif Nugroho (10712004) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Anna Rakhmawati 2014

Anna Rakhmawati 2014 Materi Mata Kuliah Mikrobiologi Industri Anna Rakhmawati Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id 2014 Mikroorganisme untuk Mikrobiologi Industri Mikroorganisme *massa mudah dikultivasi *kecepatan pertumbuhan *penggunaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423)

MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423) HALAMAN JUDUL RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MIKROBIOLOGI INDUSTRI (BlO 423) OLEH Theresia Tri Suharni A. Endang Sutariningsih Soetarto FAKULTAS BIOLOGI UN1VERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

Pengembangan Sumberdaya Air (HSKB 518) KONTRAK PERKULIAHAN

Pengembangan Sumberdaya Air (HSKB 518) KONTRAK PERKULIAHAN Pengembangan Sumberdaya Air (HSKB 518) KONTRAK PERKULIAHAN P E N G G A N T A R PSDA (HSKB 518) merupakan mata kuliah keahlian berkarya, yang merupakan mata kuliah yang mengenalkan dasardasar pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 29/01/2016 Tanggal revisi - Kode dan Nama MK KA064332 Pupuk Hayati SKS dan Semester SKS 3 Semester VI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI RHYZOSPHERE. BIO 4509 (3 SKS) Semester VI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI RHYZOSPHERE. BIO 4509 (3 SKS) Semester VI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI RHYZOSPHERE BIO 4509 (3 SKS) Semester VI PENGAMPU MATA KULIAH Dr. Feskaharny Alamsjah Dr. Anthoni Agustien PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE BOBOT (sks) SEMESTER Tgl. Penyusunan TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH DAN FPT 321 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai [Glycine max (L.) Merril] merupakan komoditas strategis di Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk berswasembada kedelai tidak hanya bertujuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Pedoman Perkuliahan Agronomi Lanjut. Roedhy Poerwanto Ade Wachyar Iskandar Lubis Harjadi

Pedoman Perkuliahan Agronomi Lanjut. Roedhy Poerwanto Ade Wachyar Iskandar Lubis Harjadi Pedoman Perkuliahan Agronomi Lanjut Roedhy Poerwanto Ade Wachyar Iskandar Lubis Harjadi Satuan Kredit Semester kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit, kegiatan akademik terstruktur

Lebih terperinci

NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134. : Biologi Umum, Biokimia : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si.

NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134. : Biologi Umum, Biokimia : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si. NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134 JUMLAH SKS : 3 SKS SEMESTER : IV Prasyarat : Biologi Umum, Biokimia Dosen Pengampu : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si. Deskripsi Singkat : Matakuliah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015).

PENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015). 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesar di sektor pertanian dengan nilai ekspor yang jauh lebih besar dibandingkan nilai impornya. Sebagian besar produk

Lebih terperinci

RPKPS MATA KULIAH KONSERVASI TANAH DAN AIR (PNT SKS)

RPKPS MATA KULIAH KONSERVASI TANAH DAN AIR (PNT SKS) RPKPS MATA KULIAH KONSERVASI TANAH DAN AIR (PNT 321-3 SKS) OLEH PROF. DR.IR. BUJANG RUSMAN, MS DR.IR. APRISAL, MSi IR. RUHAIMAH HB, MS. PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS FEBRUARI,

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri enzim telah berkembang pesat dan berperan penting dalam dunia industri. Kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan

Lebih terperinci

X. BIOREMEDIASI TANAH. Kompetensi: Menjelaskan rekayasa bioproses yang digunakan untuk bioremediasi tanah

X. BIOREMEDIASI TANAH. Kompetensi: Menjelaskan rekayasa bioproses yang digunakan untuk bioremediasi tanah X. BIOREMEDIASI TANAH Kompetensi: Menjelaskan rekayasa bioproses yang digunakan untuk bioremediasi tanah A. Composting Bahan-bahan yang tercemar dicampur dengan bahan organik padat yang relatif mudah terombak,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Dasar-dasar Rekayasa Genetika KODE KI 704 NAMA DOSEN Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung (Danapriatna, 2007).

Lebih terperinci

POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN

POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN Jumriani Rusli & Hafsan Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan bagian penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan kondisi

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN

MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN TPP 2312 OLEH: DR. IR. ENI HARMAYANI, MSc. JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di Indonesia masih banyak mengandalkan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2 II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2 Program Studi : Pendidikan IPA (S2) Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran MK 1. Menelaah sejarah pengertian

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi tanah pada lahan pertanian saat sekarang ini untuk mencukupi kebutuhan akan haranya sudah banyak tergantung dengan bahan-bahan kimia, mulai dari pupuk hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fosfat merupakan salah satu unsur makro esensial bagi kehidupan tumbuhan dan biota tanah (Raharjo dkk., 2007). Kesuburan tanah, ketersediaan unsur hara esensial seperti

Lebih terperinci

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si Faktor abiotik (meliputi sifat fisik dan kimia tanah Faktor biotik (adanya mikrobia lain & tanaman tingkat tinggi) ikut berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman hortikultura yang tergolong sayuran rempah dengan manfaatkan bagian umbinya. Bawang merah berfungsi sebagai pelengkap

Lebih terperinci

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan mikrobia alami (belum diubah kodratnya) dalam proses

Lebih terperinci

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani BIOTEKNOLOGI JAGUNG BT DAN KULTUR JARINGAN PISANG Oleh : Erwin Maulana 115100301111050 Farda Arifta Nanizza 115100301111054 Lidwina Roumauli A.S 115100307111008 Ramlah Hardiani 115100307111006 JURUSAN

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE BOBOT (sks) SEMESTER Tgl. Penyusunan DASAR ILMU TANAH FPT 212 2 + 1 SKS III 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daur ulang limbah ternak berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, dan secara bersamaan juga meningkatkan produksi tanaman. Suatu hal yang cukup nyata

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, dan jika ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman. Pupuk dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap

BAB I PENDAHULUAN. yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, di samping sebagai obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat dunia mulai memperhatikan persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan melaksanakan usaha-usaha yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia, karena memiliki harga jual yang tinggi.

Lebih terperinci

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 13 TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK Penambat Nitrogen di alam Azolla filiculoides Azolla pinnata Ir. Sri Sumarsih,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bioaktivator Menurut Wahyono (2010), bioaktivator adalah bahan aktif biologi yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bahan utama pangan. Peningkatan produksi padi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia atau aktifitasnya akan selalu menghasilkan suatu bahan yang tidak diperlukan yang disebut sebagai buangan atau limbah. Diantara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. air, dan jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Masing masing

I. PENDAHULUAN. air, dan jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Masing masing I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah umumya tersusun oleh senyawa anorganik, senyawa organik, udara, air, dan jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Masing masing ekosistem mempunyai

Lebih terperinci

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. Produk Kami: Teknologi Bio-Triba, Bio-Fob, & Mitol 20 Ec Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan. A. Bio TRIBA Teknologi ini adalah hasil penemuan

Lebih terperinci

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi Oleh:

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB oleh : Bayu Widhayasa 0910480026 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Lebih terperinci

Bidang Kajian Bioteknologi

Bidang Kajian Bioteknologi Bidang Kajian Bioteknologi BIOTEKNOLOGI Arti Bioteknologi suatu penerapan biosin dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup, atau komponen selulernya pada industri jasa manufaktur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari bahan-bahan yang

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN PERTANIAN Struktur & Komponen Sel Teknik Dasar Macam Kuljar 1 Macam Kuljar 2 Bahan Genetik Perubahan Genetik UTS Manipulasi Genetik Rekombinasi DNA Rekayasa Genetik Enzim Restriksi Ligase Teknik Transformasi

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) (KULIAH)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) (KULIAH) RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) (KULIAH) Nama Matakuliah : Teknologi Pupuk dan Pemupukan Kode Matakuliah : PTT 4106 Prasyarat : - Bobot Kredit/Semester : 3 (2-1)/Ganjil Nama Dosen Pengasuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati memberikan harapan baru untuk pengendalian hama pertanian terutama fungi yang bersifat patogen. Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004). Fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama mata kuliah : PENGENDALIAN HAMA. Kode : PAB 471 3. SKS : 3 4. Status MK : Pilihan 5. Semester : Ganjil 6. Dosen

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN Emil Riza Pratama (1308104010039) Fitria (1308104010013) Jamhur (1308104010030) Ratna sari (308104010005) Wilda Yita (1308104010012) Vianti Cintya Putri (1308104010015) Latar Belakang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 Materi Kuliah Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 PENDAHULUAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id MATERI KULIAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanah sebagai media nutrisi dan media pertumbuhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanah sebagai media nutrisi dan media pertumbuhan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah sebagai media nutrisi dan media pertumbuhan Tanah merupakan medium dari tanaman secara normal memperoleh nutriennya. Nutrien tersebut adalah karbon (C), nitrogen (N), posfor

Lebih terperinci

TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1. (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae)

TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1. (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae) TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1 (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae) Bio-TRIBA BT1 adalah formula bentuk cair mengandung spora Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan bagian bumi yang mengandung banyak sekali komponen, salah satunya adalah berbagai macam populasi mikroorganisme. Beberapa populasi mikroorganisme yang

Lebih terperinci

I. ISOLASI MIKROBA. Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER 1/1/2013

I. ISOLASI MIKROBA. Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER 1/1/2013 MATERI KULIAH BIOLOGI TANAH JURUSAN AGROTEKNOLOGI UPNVY PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator Dosen Ir. Sri Sumarsih,MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR

KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR Oleh: Dra. Mestawati As. A, M.P Drs. Muchlis Djirimu, M.Pd Drs. Syamsu, M.Si. Ritman Ishak Paudi, S.Pd., M.Si Nur aini, S.Pd., M.Pd. Novia S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia Isroi Banyak orang yang sering salah presepsi dalam menggunakan pupuk kimia, pupuk hayati dan pupuk organik. Pupuk organik dan pupuk hayati seringkali disamakan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN FAKULTAS PERTANIAN

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN FAKULTAS PERTANIAN MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kode Dokumen : '0040006404 Revisi : 5 Tanggal : 1 Agustus

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No dst

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No dst GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No 1 2 3..... dst Keterangan: Kompetensi Umum Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu (menit)

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O Ilmu Pengetahuan Alam Bioteknologi L/O/G/O Daftar Isi www.themegallery.com Sub-Topik yang akan dipelajari Pengertian Bioteknologi Manfaat Bioteknologi dalam Produksi Pangan Bioteknologi Konvensional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan sapi perah sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia, dan di Jawa Tengah, Kabupaten Boyolali merupakan daerah terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah.

Lebih terperinci

Tujuan Program Pembelajaran - melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam perkuliahan - meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang ilmunya

Tujuan Program Pembelajaran - melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam perkuliahan - meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang ilmunya Pendahuluan Dalam pendidikan di perguruan tinggi, dosen pada umumnya menerapkan model pendidikan yang mengutamakan pengetahuan dari isi pelajaran (course content) disamping keahlian dalam bidang komunikasi

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Agroklimatologi Lanjutan (PNT212) OLEH: Prof. Dr. Ir. Azwar Rasyidin, M.Agr Sc, Ir. Asmar, MS PROGRAM STUDI: ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus

I. PENDAHULUAN. sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kacang tanah merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas yang bersifat multiguna dan banyak diminati oleh masyarakat, khususnya di Indonesia, saat ini tomat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI TUJUAN Menjamin pelaksanaan perkuliahan secara baik dan benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki bentang alam yang beragam. Salah satu bentang alam (landscape) yang memiliki potensi dan nilai strategis adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk anorganik semakin tinggi karena bahan baku pupuk anorganik ini sebagian besar berupa energi fosil

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN MATA KULIAH KODE MK RUMPUN MK BOBOT (sks) SEMESTER DIREVISI BIOTEKNOLOGI TANAMAN - Teori= 2 Praktek= 1 15 Januari

Lebih terperinci

IR. DYAH ARBIWATI, MP IR. DIDI SAIDI,MSi DASAR-DASAR ILMU TANAH

IR. DYAH ARBIWATI, MP IR. DIDI SAIDI,MSi DASAR-DASAR ILMU TANAH IR. DYAH ARBIWATI, MP IR. DIDI SAIDI,MSi DASAR-DASAR ILMU TANAH Rock Entisol Inceptisol Mollisol Alfisol Ultisol Oxisol KONTRAK PERKULIAHAN RPS: Materi Nilai Ketentuan lain: Tidak diperkenankan masuk kelas

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP) GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP) Mata Kuliah : PENCEMARAN LINGKUNGAN Kode/Bobot : PAB 335 Deskripsi Singkat : Mata kuliah Pencemaran Lingkungan ini memberi bekal pada mahasiswa biologi, pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan menunjukkan dampak positif terhadap kenaikan produksi padi nasional. Produksi padi nasional yang

Lebih terperinci

Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS

Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Nurmiati Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas

Lebih terperinci

BIOPROSES 3 SKS. By: KUSNADI,MSI.

BIOPROSES 3 SKS. By: KUSNADI,MSI. BIOPROSES 3 SKS By: KUSNADI,MSI. Pengertian dan ruang lingkup Bioproses adalah kajian mengenai prosesproses yang melibatkan organisme (mikroorganisme) sebagai jasad pemroses substat (bahan Baku) menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS M I P A LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGARUH PEMBERIAN NUTRIEN PADA KOMPOSISI KOMUNITAS MIKROBIA SELAMA PROSES BIOREMEDIASI TANAH LUMPUR LAPINDO BRANTAS Oleh : Drs. Djumadi, M.Kes. Mukhlissul Faatih,

Lebih terperinci

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI 1 Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI Bidang Teknik Invensi Invensi ini secara umum berhubungan dengan formula pupuk hayati, khususnya pupuk hayati untuk tanaman kedelai, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004).

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim merupakan senyawa protein yang disintesis di dalam sel secara biokimiawi. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan penting adalah enzim selulase. Enzim selulase

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi kepentingan manusia (Purnobasuki, 2005).

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi kepentingan manusia (Purnobasuki, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki diversitas mikroorganisme dengan potensi yang tinggi namun belum semua potensi tersebut terungkap. Baru

Lebih terperinci