RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)"

Transkripsi

1 RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA TANAH (PNT322) OLEH: Dr. Ir. Syafrimen Yasin, MS Dr. Ir. Teguh Budi Prasetyo, MS PROGRAM STUDI: ILMU TANAH PROGRAMS TUDI: AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2012

2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN KIMIA TANAH (PNT 322) 3 sks (2+1) Oleh SYAFRIMEN YASIN Kompetensi umum dari mata kuliah Kimia Tanah adalah agar mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah dan Prodi Agroekoteknologi bidang kajian ilmu sumberdaya lahan Fakultas Pertanian mengetahui (mengerti) tentang proses kimia yang terjadi didalam tanah yang sangat penting perannya dalam menentukan tingkat kesuburan tana yang mencakup pengertian dan peranan larutan dan padatan tanah, antara bahan organic dan an-organik, karakterisasi koloid dan ionisasi komponen-komponen substansi tanah, reaksi tanah dan pengaruhnya, oksidasi dan reduksi serta pengaruhnya terhadap mekanisme reaksi-reaksi tanah, proses-proses kimia yang terkait dengan proses pembentukan tanah, serta hal-hal yang menyangkut pencemaran tanah. Mata kuliah Ilmu Kimia Tanah diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah dan Prodi Agroekoteknologi bidang BKI pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan, Fakultas Pertanian,. Mata kuliah ini berbobot 3 sks, dalam bentuk kuliah tatap muka 2 sks, dan 1 sks dalam bentuk praktikum. Materi kuliah ini dirancang untuk 16 kali pertemuan (2x50 menit) dalam satu semester dan terdiri atas 11 pokok bahasan.. Masing-masing pokok bahasan dibagi lagi ke dalam beberapa sub-pokok bahasan, dan masing-masing sub-pokok bahasan mempunyai kompetensi khusus, Untuk mencapai kompetensi umum dan khusus, jumlah mahasiswa per kelas dibatasi hingga 40 orang, sehingga dalam satu semester terdapat sebanyak 26 kelas paralel yang diasuh oleh 4 orang dosen pemberi kuliah dan 2 orang dosen penanggung jawab pratikum di tambah dengan 4 orang asisten pembimbing praktikum di tiap kelas... Guna meningkatkan pemahaman dilakukan pendalaman materi dalam bentuk pemberian pekerjaan rumah, evaluasi berkala setiap 4 kali kuliah, yang disebut dengan kuis I dan II, serta Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu juga dilakukan ujian praktikum Dengan demikian, diharapkan kompetensi umum dan khusus mata kuliah ini akan tercapai. Bahan Bacaan 1. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 2. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 3. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel

3 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 100 menit PERTEMUAN KE : 1 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan Kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia B. MATERI AJAR Pendahuluan C. URAIAN MATERI AJAR 1. Kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah 2. Prinsip-prinsip dasar kimia D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa 2. Penyajian Pertemuan ke 1 1. Merespon 3. Penutup 1. Merespon menjelaskan kaitan kimia tanah dengan kesuburan tanah. menjelaskan secara rinci istilahistilah dan satuan yang sering digunakan dalam kimia tanah. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya 1. Meminta mahasiswa untuk mencari literatur tentang satuan-satuan yang diporgunakan

4 dalam kimia tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan pentingnya mempelajari kimia tanah dalam kaitannya dengan kesuburan tanah. 3. Apa yang dimaksud dengan normalitas dan molalitas, %, ppm, ppb, berat ekuivalen, Valensi, elektron valensi. F. REFERENSI 4. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 5. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 6. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

5 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 2 dan 3 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami pengertian air dan larutan tanah, potensial air serta hukum-hukum kimia yang berlaku dalam larutan tanah. B. MATERI AJAR LARUTAN TANAH C. URAIAN MATERI AJAR 1. Air dan larutan tanah 2. Potensi air tanah dan implementasinya pada tanah dan tanaman 3. Azas-azas Hukum Aksi masa D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa menjelaskan secara rinci sifat kimia air dan larutan. menjelaskan energi potensial air didalam tanah. menguraikan secara rinci prinsipprinsip kesetimbangan reaksi, hasil reaksi, konstanta reaksi dan

6 kekuatan ion.. 3. Penutup 1. Merespon 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya 1. Memnta mahasiswa mencari literatur tentang,air dan larutan tanah,potensi air tanah dan implementasinya pada tanah dan tanaman, Azas-azas Hukum Aksi masa tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan sifat-sifat kimia air. 2. Jelaskan dengan reaksi mengenai kesiembangan reaksi, produk reaksi, dan konstanta reaksi. F. REFERENSI 1. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 2. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 3. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

7 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 4 dan 5 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami pengertian koloid liat, jenis, dan asal usul muatan liat, muatan titik nol, serta hubungannya dengan reaksi kimia tanah. B. MATERI AJAR Koloid Anorgnik tanah C. URAIAN MATERI AJAR 1. Pengertian, ragam, dan peranan koloid anorganik 2. Mineral liat dan asal-usul muatannya 3. Muatan Titik Nol (Zero Point of Charge D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menjelaskan secara rinci koloid anorganik dan peranannya dalama reaksi kimia tanah. Mampu menjelaskan secara rinci jenis dan asal usul muatan dari berbagai jenis mineral liat. Mampu menjelaskan secara rinci pengertian muatan titik nol.

8 3. Penutup 1. Merespon 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari literatur koloid anorganik tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloid anorganik/liat. 3. Sebutkan jenis dan asal usul muatan mineral liat. 4. Kemukakan pengertian muatan titik nol. 5. Jelaskan peranan koloid liat dalam reaksi kimia tanah. F. REFERENSI 2. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 3. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 4. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

9 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 6 dan 7 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami pengertian dan karakteristik koloid organik, serta reaksi penting dari bahan organik sehubungan dengan ketersediaan unsur hara untuk tanaman. B. MATERI AJAR Koloid orgnik tanah C. URAIAN MATERI AJAR 1. 1 Pengertian Koloid Organik 2. Karakteristik Koloid Organik 3. Reaksi Penting Bahan-bahan Organik didalam tanah. D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menuliskan pengertian koloid organik. Mampu menjelaskan karakteristik koloid organik. Mampu membedakan koloid liat dengan koloid organik. Mampu menguraikan secara rinci reaksi-reaksi penting bahan organik dengan komponenkomponen tanah, serta adsorpsi,

10 3. Penutup 1. Merespon pembentukan kompleks dan khelat. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari literatur koloid organik tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik koloid organik dan anorganik. 2. Jelaskan perbedaan koloid organik dan anorganik. 3. Jelaskan dengan reaksi proses terbentuknya adsorpsi, kompleks, dan khelat, serta pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara tertentu F. REFERENSI 5. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 6. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 7. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 8 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami prinsip pertukaran kation, anion, dan peranannya dalam reaksi kimia tanah serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. B. MATERI AJAR PERTUKARAN ION DIDALAM TANAH C. URAIAN MATERI AJAR 1. Pertukaran Kation 2. Pertukaran anion D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menjelaskan secara rinci prinsip pertukaran kation dan anion dalam tanah. Mampu menjelaskan secara rinci penggunaan kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa dalam penilaian kesuburan tanah. Mampu menjelaskan reaksi pertukaran anion dalam kaitannya dengan ketersediaan hara

12 3. Penutup 1. Merespon terutama P. Mampu membedakan mekanisme pertukaran kation dan anion. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya MemInta mahasiswa mencari tentang pertukaran ion dlam tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Terangkan apa yang dimaksud dengan pertukaran kation dan anion. 2. Kemukakan urutan kekuatan tukar dari kation dan anion dalam tanah. 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kapasitas tukar kation dan anion. 4. Sebutkan aplikasi KTK F. REFERENSI 8. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 9. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 10. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

13 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 9 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami daya jerap ion, prinsip-prinsip reaksi adsorpsi, desorpsi, retensi, presipitasi dan fiksasi dalam tanah. B. MATERI AJAR JERAPAN DALAM TANAH C. URAIAN MATERI AJAR 1. Kekuatan Jerapan 2. Bentuk-bentuk jerapan D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menbedakan gaya-gaya yang berperan dalam proses jerapan ion. Mampu membedakan antara adsorpsi, desorpsi, retensi, presipitasi, dan fiksasi. Mampu menjelaskan lingkungan tanah terbentuknya reaksi-reaksi di atas, serta hubungannya dengan ketersediaan hara.

14 pertukaran kation dan anion. 3. Penutup 1. Merespon 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari tentang jerapan dalam tanah kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan perbedaan antara adsorpsi, retensi, presipitasi, dan fiksasi. 2. Kemukakan lingkungan tanah tempat terjadinya proses-proses di atas dan jelaskan pengaruhnya terhadap ketersediaan hara dan efisiensi pupuk. F. REFERENSI 11. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 12. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 13. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

15 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 100 menit PERTEMUAN KE : 10 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Dapat memahami konsep asam basa, faktor-faktor penyebab kemasaman tanah, kapasitas penyangga tanah, serta karakteristik kimia tanah masam. B. MATERI AJAR REAKSI TANAH MASAM C. URAIAN MATERI AJAR 1. Konsep Asam Basa 2. Faktor-faktor penyebab Kemasaman Tanah 3. Kapasitas Penyangga Tanah 4. Karakteristik Kimia Tanah Masam D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menjelaskan secara rinci pengertian asam dan basa. Mampu menjelaskan secara rinci faktor-faktor penyebab kemasaman tanah. Mampu menjelaskan makna nilai kapasitas penyangga tanah dalam

16 3. Penutup 1. Merespon kaitannya dengan kebutuhan kapur. Mampu menjelaskan karakteristik kimia tanah masam.. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari literatur tentang tanah masam kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Kemukakan apa yang di maksud dengan asam dan basa beserta contoh reaksinya. 2. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor penyebab kemasaman tanah dan karakteristik kimia tanah masam. 3. Jelaskan mengapa nilai kapasitas tanah berbeda-beda dan apa makna dari nilai tersebut. F. REFERENSI 14. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 15. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 16. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

17 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 11 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Mampu memahami batasan tanah salin dan sodik, proses pembentukan tanah salin dan sodik, serta karakteristik kimia tanah salin dan sodik. B. MATERI AJAR REAKSI TANAH ALKALI C. URAIAN MATERI AJAR 1. BatasanTanah Salin dan Sodik 2. Proses Pembentukan Tanah Salin dan Sodik 3. Karakteristik Kimia Tanah Salin dan Sodik D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu menuliskan batasan tanah salin dan sodik. Mampu menjelaskan proses pembentukan tanah salin dan sodik. Mampu menjelaskan karakteristik kimia tanah salin dan sodik..

18 3. Penutup 1. Merespon 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya MemInta mahasiswa mencari literatur tentang tanah salin kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1 Kemukakan batasan tanah salin dan sodik. 3. Jelaskan proses pembentukan tanah salin sodik 4. Jelaskan karakteristik tanah salin dan sodik dan kaitannya dengan pertumbuhan tanaman. 5. Jelaskan dan beri contoh reaksi oksidasi dan reduksi 6. Jelaskan kondisi lingkungan terjadinya reduksi F. REFERENSI 17. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 18. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 19. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

19 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 12 dan 13 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Mampu memahami pengertian reaksi oksidasi dan reduksi, potensial redoks, serta perubahan-perubahan reaksi kimia tanah akibat proses oksidasi dan reduksi. B. MATERI AJAR OKSIDASI DAN REDUKSI C. URAIAN MATERI AJAR 1. Pengertian Oksidasi dan Reduksi 2. Potensial Redoks 3. Perubahan-perubahan Reaksi Kimia Tanah Akibat Proses Oksidasi dan Reduksi D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 3. Penutup 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu membedakan proses reaksi oksidasi dan reduksi. Mampu menjelaskan secara rinci hubungan potensial redoks dengan hubungan reaksi tanah pada lingkungan tanah tertentu. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari literatur tentang oksidasi dan reduksi kesempatan bertanya

20 E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan dan beri contoh reaksi oksidasi dan reduksi 2. Jelaskan kondisi lingkungan terjadinya reduksi F. REFERENSI 20. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 21. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 22. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

21 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 14 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Mampu memahami pengertian reaksi oksidasi dan reduksi, potensial redoks, serta perubahan-perubahan reaksi kimia tanah akibat proses oksidasi dan reduksi. B. MATERI AJAR KIMIA INTERAKSI TANAH BAHAN ORGANIK C. URAIAN MATERI AJAR 1. Pembentukan Kompleks dan Pengkhelatan 2. Pembentukan Kompleks dan Kesuburan Tanah D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 3. Penutup 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa Mampu membedakan proses reaksi oksidasi dan reduksi. Mampu menjelaskan secara rinci hubungan potensial redoks dengan hubungan reaksi tanah pada lingkungan tanah tertentu. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya Memnta mahasiswa mencari literatur tentang oksidasi dan reduksi kesempatan bertanya

22 E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan dan beri contoh reaksi oksidasi dan reduksi 2. Jelaskan kondisi lingkungan terjadinya reduksi F. REFERENSI 23. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 24. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 25. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

23 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KIMIA TANAH KODE MATA KULIAH : PNT/322/3 (2-1) WAKTU PERTEMUAN : 200 menit PERTEMUAN KE : 15 dan 16 A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan kepentingan kimia tanah dan kaitannya dengan kesuburan tanah, serta prinsip-prinsip dasar kimia 2. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa dapat memahami proses translokasi liat, Si, dan bahan organik, teori pembentukan liat serta pembentukan jenis tanah tertentu B. MATERI AJAR PROSES-PROSES KIMIA TANAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN C. URAIAN MATERI AJAR 1. Translokasi Liat 2. Translokasi Senyawa Organik 3. Translokasi Fe, Al, Mn 4. Mobilitas Ion 5. Pencemaran Lingkungan 6. D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TAHAP KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN DOSEN SUMBER BELAJAR 1. Pendahuluan 1. Merespon 2. Penyajian 1. Merespon 1. Membuka perkuliahan 2. Memotivasi mahasiswa 1. Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci proses translokasi liat, Si, dan senyawa organik serta lingkungan yang mempengaruhi proses pembentukan liat 2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dan terbentuknya jenis mineral liat

24 3. Penutup 1. Merespon tertentu 3. Mahasiswa mampu menguraikan proses kimia yang dominan dalam pembentukan jenis tanah tertentu, serta kondisi lingkungan yang mendukung terbentuknya jenis tanah tersebut. 1. Mahasiswa mencari literatur sesuai dengan tugas Kesempatan bertanya MemInta mahasiswa mencari literatur tentang proses-proses kimia didalam tanah dan pengaruhnya terhadap lingkungan kesempatan bertanya E. EVALUASI a. Prosedur Test tertulis/close book b. Bentuk Soal Esai c. Butir-butir soal 1. Jelaskan dengan reaksi mekanisme trasnlokasi liat, Si dan senyawa organik 2. Jelaskan kondisi lingkungan untuk terjadinya translokasi 3. Jelaskan proses terbentuknya mineral liat kaolinit, seskwoksida dan monmorilonit 4. Kemukakan kemungkinan jenis tanah yang terbentuk akibat proses kimia yang berbeda F. REFERENSI 26. Bohn, N.B.L and G.A.O Connor Soil chemistry. John Wiley and Sons, New York. 27. Tan,K.H Principle of Soil Chemistry, ed. III, Marcel Dekker, N.Y 28. Tan,K.H Environmental Soil Science, ed. II, Marcel Dekker, N.Y, Basel Padang, 18 Oktober 2012 Dosen Pengajar, Dr.Ir.SyafrimenYasin, MS,MSc

25

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh tanah yang miskin akan unsur hara, salah satunya adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan

Lebih terperinci

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temprate sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik dengan lapisan liat tebal. Dalam legend of soil yang disusun

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks

PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PUPUK DAN PEMUPUKAN (PNT- 212) 3 (2-1) sks PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN (PAE 212) 3 (2-1) SKS PROGRAM STUDI ROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH: ANALISIS TANAH DAN TANAMAN

RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH: ANALISIS TANAH DAN TANAMAN RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH: ANALISIS TANAH DAN TANAMAN OLEH: Dr. Ir. Teguh Budi Prasetyo, MS Prof. Dr. Ir. Hermansah, MSc PROGRAM STUDI: ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Umum Tanah Masam Tanah tanah masam di Indonesia sebagian besar termasuk ke dalam ordo ksisol dan Ultisol. Tanah tanah masam biasa dijumpai di daerah iklim basah. Dalam keadaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan

Lebih terperinci

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah DASAR ILMU TA AH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh TINJAUAN PUSTAKA Penggenangan Tanah Penggenangan lahan kering dalam rangka pengembangan tanah sawah akan menyebabkan serangkaian perubahan kimia dan elektrokimia yang mempengaruhi kapasitas tanah dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE BOBOT (sks) SEMESTER Tgl. Penyusunan DASAR ILMU TANAH FPT 212 2 + 1 SKS III 30

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah 15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap peningkatan ph tanah (Tabel Lampiran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanah Ultisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan diperkirakan menduduki hampir 30 % dari seluruh dataran di

PENDAHULUAN. Tanah Ultisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan diperkirakan menduduki hampir 30 % dari seluruh dataran di PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah Ultisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan diperkirakan menduduki hampir 30 % dari seluruh dataran di Indonesia(Darmawi jaya, 1992). Tanah Ultisol memiliki sifat

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kualitas tanah dalam hal kemampuannya untuk menyediakan unsur hara yang cocok dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat

Lebih terperinci

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA Mata Kuliah Service Untuk Jurusan Biologi RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESETER (RPKPS) Mata Kuliah Kimia

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion MATERI-9 Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Pengelolaan tanaman secara intensif, disadari atau tidak, dapat menjadi penyebab munculnya kekurangan ataupun keracunan unsur

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA DASAR. Disusun Oleh : Budi Gunawan, ST., MT.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA DASAR. Disusun Oleh : Budi Gunawan, ST., MT. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KIMIA DASAR Disusun Oleh : Budi Gunawan, ST., MT. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012 Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Ciri Kimia dan Fisik Tanah Sebelum Perlakuan Berdasarkan kriteria penilaian ciri kimia tanah pada Tabel Lampiran 5. (PPT, 1983), Podsolik Jasinga merupakan tanah sangat masam dengan

Lebih terperinci

Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal

Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal Evaluation of Soil Chemistry Characteristic on Coffee Land in Mandailing Natal Regency Wilson, Supriadi *, Hardy Guchi Program studi

Lebih terperinci

KIMIA DASAR LINGKUNGAN TPE 4161 / 3 SKS (2-1)

KIMIA DASAR LINGKUNGAN TPE 4161 / 3 SKS (2-1) JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENYUSUNAN RPKPS ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN MATA KULIAH KIMIA DASAR

Lebih terperinci

SILABUS, SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN HANDOUT KONSEP DASAR KIMIA DI SEKOLAH DASAR (GD315 / 4 SKS) SEMESTER VII

SILABUS, SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN HANDOUT KONSEP DASAR KIMIA DI SEKOLAH DASAR (GD315 / 4 SKS) SEMESTER VII SILABUS, SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN HANDOUT KONSEP DASAR KIMIA DI SEKOLAH DASAR (GD315 / 4 SKS) SEMESTER VII Disusun oleh : Ghullam Hamdu, M.Pd. NIP 1980220622200811004 PROGRAM STUDI S-1 PGSD UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Kimia Abu Terbang PLTU Suralaya Abu terbang segar yang baru diambil dari ESP (Electrostatic Precipitator) memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A RPP/KIC202/01 2. Mata Kuliah & Kode : Kimia Dasar 2 Kode : KIC 202 5 Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat larutan mencakup derajat keasaman, terjadinya hidrolisis dan larutan buffer,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga Berdasarkan kriteria sifat kimia tanah menurut PPT (1983) (Lampiran 2), karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga (Tabel 2) termasuk

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 )

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 ) RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) REKLAMASI DAN BIOREMEDIASI TANAH (AEP 323 ) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 1 KONTRAK PERKULIAHAN

Lebih terperinci

Pengenalan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Model 3 Dimensi dan Gambar Bergerak Shockwave

Pengenalan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Model 3 Dimensi dan Gambar Bergerak Shockwave Pengenalan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Model 3 Dimensi dan Gambar Bergerak Shockwave Tugas Terjemahan Kesuburan Tanah Lanjut Oleh Rini Sulistiani 087001021 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Jerapan Kalium Tabel 2 menyajikan pengaruh perlakuan berbagai dosis PHA terhadap pelepasan K pada Vertisol. Pemberian PHA menurunkan kapasitas jerapan Vertisol terhadap K sehingga

Lebih terperinci

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah DASAR ILMU TANAH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II Tri Prayogo Yuni Khairatun Nikmah Alvia Yorinda Amto Fariandi Soli Putra S E.Artanto S.T Nainggolan Rezi Yunesmi D1B012097 D1B012098 D1B012099

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Awal Tanah Gambut Hasil analisis tanah gambut sebelum percobaan disajikan pada Tabel Lampiran 1. Hasil analisis didapatkan bahwa tanah gambut dalam dari Kumpeh

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH KIMIA ORGANIK I

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH KIMIA ORGANIK I RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH KIMIA ORGANIK I Oleh : Prof. Dr. Dayar Arbain, Apt Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt Dr. Dian Handayani, Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS I. Fakultas : Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi : Kimia Mata Kuliah : Kimia I Semester : 1 Dosen : Dini

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti TINJAUAN PUSTAKA Tanah Ultisol Tanah-tanah yang tersedia untuk pertanian sekarang dan akan datang adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti ordo Ultisol. Ditinjau dari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-4) 1. Identitas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia/Kimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-4) 1. Identitas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia/Kimia (Tatap Muka Ke-4) Semester dan Pertemuan : 5 (Kimia) dan 6 (Pendidikan Kimia), 100 menit Dosen : M. Pranjoto Utomo, M.Si Isti Yunita, M.Sc (isti_yunita@uny.ac.id) Setelah kegiatan ini berakhir, mahasiswa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian (potensial), asalkan

TINJAUAN PUSTAKA. sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian (potensial), asalkan TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Tanah Ultisol sering diidentikkan dengan tanah yang tidak subur, tetapi sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian (potensial), asalkan dilakukan pengelolaan yang memperhatikan

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 08: Sifat Kimia (1): ph, KTK, KB

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 08: Sifat Kimia (1): ph, KTK, KB Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 08: Sifat Kimia (1): ph, KTK, KB ph tanah ph tanah ph tanah sifat kimia tanah yang amat penting (sifat fisik yang amat penting adalah tekstur

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. Kode Dosen :

PETUNJUK TEKNIS. Kode Dosen : PETUNJUK TEKNIS 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Pegantar Ilmu Tanah Bobot SKS : 2 sks (1-2) Nomor Mata Kuliah : Semester : 2 Prasyarat : - Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN UMUM SERTA REKOMENDASI. Pembahasan. 8). Sementara itu pada Vertisol hanya kadar liat yang sangat nyata berkorelasi positip,

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN UMUM SERTA REKOMENDASI. Pembahasan. 8). Sementara itu pada Vertisol hanya kadar liat yang sangat nyata berkorelasi positip, PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN UMUM SERTA REKOMENDASI Pembahasan Uji korelasi menunjukkan bahwa kadar liat dan C-organik nyata sampai sangat nyata berkorelasi positip dengan KTK tanah pada Inceptisol (Tabel

Lebih terperinci

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi Larutan Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 02-05-2009 Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil 5.1.1. Sifat Kimia Tanah Variabel kimia tanah yang diamati adalah ph, C-organik, N Total, P Bray, Kalium, Kalsium, Magnesium, dan KTK. Hasil analisis sifat kimia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Paleudult tanah yang tergolong Order Uiltisoll mempunyai beberapa Sub

TINJAUAN PUSTAKA. Paleudult tanah yang tergolong Order Uiltisoll mempunyai beberapa Sub TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Typic. Paleudult tanah yang tergolong Order Uiltisoll mempunyai beberapa Sub Order. Salah satu di antaranya adalah Udult yang mempunyai rejim kelembaban udik. Sub

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-1) 1. Identitas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia/Kimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-1) 1. Identitas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia/Kimia (Tatap Muka Ke-1) Semester dan Pertemuan : 5 (Kimia) dan 6 (Pendidikan Kimia), 100 menit Dosen : M. Pranjoto Utomo, M.Si Isti Yunita, M.Sc (isti_yunita@uny.ac.id) Setelah kegiatan ini berakhir, mahasiswa

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena

TINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena 17 TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Ultisol Kandungan hara pada tanah Ultisol umumnya rendah karena pencucian basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena proses dekomposisi

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH 4. Phosphor (P) Unsur Fosfor (P) dlm tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan & mineral 2 di dlm tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pd ph

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II Tri Prayogo Yuni Khairatun Nikmah Alvia Yorinda Amto Fariandi Soli Putra S E.Artanto S.T Nainggolan Rezi Yunesmi D1B012097 D1B012098 D1B012099

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkebunan karet rakyat di Desa Penumanganbaru, Kabupaten Tulangbawang

I. PENDAHULUAN. Perkebunan karet rakyat di Desa Penumanganbaru, Kabupaten Tulangbawang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkebunan karet rakyat di Desa Penumanganbaru, Kabupaten Tulangbawang telah lama diserang oleh penyakit jamur akar putih ( white rot fungi) yang disebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Di Indonesia tanah jenis Ultisol cukup luas yaitu sekitar 38,4 juta hektar atau sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Berbagai Dosis Pemberian Terak Baja Dengan dan Tanpa Penambahan Bahan Humat Parameter yang digunakan dalam mengamati pertumbuhan tanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. P tersedia adalah P tanah yang dapat larut dalam air dan asam sitrat. Bentuk P

II. TINJAUAN PUSTAKA. P tersedia adalah P tanah yang dapat larut dalam air dan asam sitrat. Bentuk P II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Penetapan P Tersedia P tersedia adalah P tanah yang dapat larut dalam air dan asam sitrat. Bentuk P dalam tanah dapat dibedakan berdasarkan kelarutan dan ketersediaannya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mengklasifikasikan tanah menurut sistem standar klasifikasi, batas-batas tanah pada

TINJAUAN PUSTAKA. mengklasifikasikan tanah menurut sistem standar klasifikasi, batas-batas tanah pada TINJAUAN PUSTAKA Survei Tanah Survei tanah menggambarkan karakteristik tanah pada daerah tertentu, mengklasifikasikan tanah menurut sistem standar klasifikasi, batas-batas tanah pada peta, dan membuat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Ultisol dan Permasalahan Kesuburannya Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami kesuburan tanah marginal tergolong rendah. Hal ini ditunjukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Di Sumatra Utara areal pertanaman jagung sebagian besar di tanah Inceptisol yang tersebar luas dan berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Utara

Lebih terperinci

KEBUTUHAN KAPUR PADA TANAH BERTEKSTUR HALUS DAN KASAR DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

KEBUTUHAN KAPUR PADA TANAH BERTEKSTUR HALUS DAN KASAR DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Zuraida T. Mariana KEBUTUHAN KAPUR PADA TANAH BERTEKSTUR HALUS DAN KASAR DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN LIME REQUIREMENT AT FINE AND COARSE SOIL TEXTURE AT ACID SOIL IN UPLAND OF SOUTH KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh dipermukaan tanah datar selama periode tertentu di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, run off dan

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong komoditi sayuran buah dan sangat potensial untuk dikembangkan. Tomat memiliki banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Analisis Tanah yang digunakan dalam Penelitian Hasil analisis karakteristik tanah yang digunakan dalam percobaan disajikan pada Tabel 5. Dari hasil analisis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan

TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Gambut dibentuk oleh lingkungan yang khas dengan suasana tergenang yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan menciptakan kondisi anaerob

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : KIMIA ANORGANIK II Dosen : 1. Prof. Dr. Syukri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah Ultisol termasuk bagian terluas dari lahan kering yang ada di Indonesia yaitu 45.794.000 ha atau sekitar 25 % dari total luas daratan Indonesia (Subagyo, dkk, 2000). Namun

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Paremeter pertumbuhan tanaman yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan tinggi dinyatakan dalam satuan cm dan pertambahan diameter tanaman dinyatakan dalam satuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Logam Logam Berat Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Logam Logam Berat Tanah TINJAUAN PUSTAKA Logam Logam Berat Tanah Larutan tanah mengandung berbagai zat terlarut berbentuk ion, baik kation maupun anion. Kation yang umum terdapat dalam larutan tanah ialah H +, Al 3+, Fe 3+ (dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN IV. HASIL PENELITIAN Karakterisasi Tanah Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tanah Ultisol memiliki tekstur lempung dan bersifat masam (Tabel 2). Selisih antara ph H,O dan ph KC1 adalah 0,4; berarti

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 12 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Bahan Organik Padat Karakteristik dari ketiga jenis bahan organik padat yaitu kadar air, C- organik, N-total, C/N ratio, ph dan KTK disajikan pada Tabel 4. Tabel

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Penyiapan Zeolit Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Tasikmalaya. Warna zeolit awal adalah putih kehijauan. Ukuran partikel yang digunakan adalah +48 65 mesh,

Lebih terperinci

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September2013. SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September2013. SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September2013 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FORM (FR) No. Revisi: : 00 SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian dan Terhadap Sifat sifat Kimia Tanah Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian amelioran bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan hara tanah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan Sawah Sawah adalah lahan pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.

TINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Sawah Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah tanah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan hakekatnya merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dari generasi ke generasi. Sudah sejak lama, komitmen pertambangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Desa Panapalan, Kecamatan Tengah Ilir terdiri dari 5 desa dengan luas 221,44 Km 2 dengan berbagai ketinggian yang berbeda dan di desa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Sawah Perubahan kimia tanah sawah berkaitan erat dengan proses oksidasi reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat ketersediaan hara dan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Isolasi Kitin dari Limbah Udang Sampel limbah udang kering diproses dalam beberapa tahap yaitu penghilangan protein, penghilangan mineral, dan deasetilasi untuk

Lebih terperinci

Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara

Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 6, Nomor 1, Januari 2014 Hal. 26-37 Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Ultisol. merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Ultisol. merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Ultisol Ultisol berasal dari bahasa Latin Ultimius, yang berarti terakhir yang merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang lanjut. Ultisol memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS STANDAR ISI

ANALISIS STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : Kimia : X / GANJIL DAN GENAP ANALISIS STANDAR ISI 1. Tujuan Mata Perlajaran (ada di lampiran SK KD) Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki

Lebih terperinci

KEMASAMAN TANAH. Wilayah tropika basah. Sebagian besar tanah bereaksi masam. Kemasaman tanah menjadi masalah utama

KEMASAMAN TANAH. Wilayah tropika basah. Sebagian besar tanah bereaksi masam. Kemasaman tanah menjadi masalah utama KEMASAMAN TANAH Wilayah tropika basah Sebagian besar tanah bereaksi masam Kemasaman tanah menjadi masalah utama Luas dan sangat potensial untuk pertanian Tanah yang banyak BO juga bereaksi masam TANAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman perdu dan berakar tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. Tomat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat)

TINJAUAN PUSTAKA. Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) TINJAUAN PUSTAKA Batuan sebagai Penyedia Hara Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun

Lebih terperinci