PENGEMBANGAN DESAIN KURSI DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN DESAIN KURSI DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN DESAIN KURSI DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Semester I 2007/2008 Disusun Oleh Jeffry Oktavius Greedian Nama Pembimbing: Dra. Nedina Sari,Msn PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

2 PENGEMBANGAN DESAIN KURSI DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU Disusun Oleh Jeffry Oktavius Greedian Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai bagian karya Tugas Akhir Desain Produk Pembimbing Tugas Akhir Meengetahui, Koordinator Tugas Akhir Dra. Nedina Sari,Msn Dr. Achmad Syarief, MSD Ketua Program Studi Desain Produk Drs. Imam Damar Djati, Msn

3 ABSTRAK Produk yang dihasilkan oleh industri pengolahan karet di tanah air, belum memaksimalkan potensi desain yang ada. Sebagian besar produk yang dihasilkan hanya berupa part-part mesin yang tidak membutuhkan aspek desain tertentu. Berangkat dari masalah ini, dimulailah pencari material karet yang akan diolah untuk dapat memaksimalkan potensi desain dalam produk dari karet. Karena pertimbangan material karet lembaran yang telah memiliki nilai tersendiri bagi industri karet, maka dicari alternatif lain untuk dapat mengolah material karet tersebut. hasilnya ditemukan limbah karet industri sepatu yang merupakan karet mati serta belum pernah dimanfaatkan. Material tersebut hanya dibuang serta dikumpulkan ole LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) untuk selanjutnya disalurkan ke pabrik tekstil. Di pabrik tekstil, material limbah karet tersebut dicampur dengan limbah kering lainnya untuk dibakar. Campuran limbah tadi dibakar untuk proses pemanasan mesin uap yang digunakan untuk pembuatan sol sepatu dan proses pencelupan kain. Limbah yang dibakar adalah 5 sampai 6 kg sekali masuk. Hal tersebut sudah mendapat izin dari DEPNAKER. Tetapi berdasarkan survey, asap hasil pembakaran tersebut tetaplah berakibat buruk bagi lingkungan. Hal tersebut didukung oleh lamanya pembakaran yang dilakukan, yaitu selama jam kerja sesuai dengan permintaan pihak produksi. Tujuan pemanfaatan limbah karet industri sepatu tersebut menjadi produk pakai adalah agar dapat berguna selain untuk meningkatkan nilai dari limbah tersebut. Melalui eksperimen yang dilakukan, didapatkan hasil eksperimen anyaman yang dapat menahan beban. Hal tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan rubber furniture untukkan restoran dan cafe yang memiliki pengunjung berkelas menengah kebawah. Dengan memanfaatkan sifat material dari eksperimen anyaman, yaitu material tersebut tahan lama, tahan terhadap cuaca, mudah dibersihkan serta memiliki sifat proteksinya, material tersebut cocok digunakan sebagai kursi restoran dan cafe mengingat minimnya perawatan terhadap kursi restoran dan cafe yang ada di pasaran menyebabkan kursi tersebut mudah rusak. Adanya anyaman karet sebagai pengganti alas kursi yang rusak, diharapkan dapat membantu para pemilik restoran dan cafe dalam mengembangkan usahanya. i

4 Aplikasi yang ditawarkan dari eksperimen limbah karet sepatu yang akhirnya dijadikan anyaman antara lain: 1. Memanfaatkan rangka kursi yang memiliki alas yang sudah rusak untuk digabungkan dengan material limbah karet yang telah dianyam, sehingga menghasilkan kursi baru dengan pengeluaran biaya yang relatif murah. 2. Memberikan alternatif kursi baru dengan sistem alas yang dapat dilepas dari rangka kursinya, hal tersebut memudahkan pemilik restoran dan cafe dalam perawatan kursi serta memudahkan proses penggantian alas duduk yang sudah rusak. Untuk proses produksi dari rubber furniture tersebut, dilakukan kerjasama antara industri kecil dengan pembuatan anyaman dari limbah karet industri sepatu dengan industri furniture yang telah berkembang untuk pembuatan rangka kursi yang terbuat dari kayu. Program ini diharapkan dapat memajukan industri kecil di tanah air sekaligus menunjang perkembangan industri furniture di indonesia. ii

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus, karena atas Kuasanya yang besar laporan akhir Tugas akhir dengan judul Pengembangan Desain Kursi Dengan Memenfaatkan Limbah Karet Industr Sepatu ini dapat diselesaikan dengan baik. Limbah karet industri sepatu merupakan karet sisa yang terdapat di bagian pinggir sol sepatu hasil dari proses pengepresan sol sepatu. Setelah dipress, karet sisa yang terdapat di bagian sisinya dibersihkan. Material ini memiliki nilai yang rendah karena hanya dibuang oleh produsen sepatu. Material ini dibuang karena dinilai sebagai karet mati yang tidak dapat didaur ulang serta belum ada yang memanfaatkan. Hasil buangan tersebut digunakan oleh pabrik tekstil sebagai pengganti bahan bakar solar dan batu bara untuk mesin uapnya. Aktivitas pembakaran tersebut dapat berpengaruh buruk bagi lingkungan sekitar kita. Ucapan terima kasih juga lupa penulis haturkan kepada pihak-pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, diantaranya adalah : Keluarga saya, Mama yang turut memberi dukungan moral maupun materiil yang dibutuhkan, Grace, Steven, serta tante ria yang turut membantu dalam proses pembuatan produk akhir saya. Kepada Lidya yang tercinta atas dukungan moral yang sangat besar dalam tugas akhir saya. PMK dan LPKM yang turut memberikan bantuan materiil sebagai penunjang tugas akhir saya. Dra Nedina Sari,Msn selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing dan memberikan masukan untuk tugas akhir ini, pak Bram, pak Umar, Pak Imam Dj serta mas Ito yang juga membantu memberikan masukan-masukan yang penting. Kepada para nara sumber dari PT. Primarindo, yaitu Pak Godi, bu Ratna selaku kepala LPM, serta Pak dadang selaku bagian mesin PT.ADETEX, Kang Endan untuk pembuatan model, teman-teman Desain Produk 2003 yang turut memberikan dukungan yang besar, khususnya anak-anak eksperimen, Felis, Amel, Dan Apit. Rhino dan Yadi untuk kesediaannya mengantarkan saya membeli bahan, serta semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih terima kasih banyak. Bandung, 23 januari 2008 Jefrry O.G iii

6 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i-ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR GAMBAR... vi-vii DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pernyataan Masalah Batasan Masalah Tujuan Metode dan Pendekatan yang digunakan Alternatif Gagasan Yang Ditawarkan. 7 BAB II LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU 2.1. Proses Terjadinya Limbah Karet Spesifikasi Limbah Karet Alur Pembuangan Limbah Karet BAB III EKSPERIMEN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU 3.1 Pengertian Eksperimen Proses Eksperimen Limbah Karet Industri Sepatu Eksperimen Awal Eksperimen Lanjutan Pembobotan iv

7 BAB IV APLIKASI LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU 4.1 Problem Desain Konsep Desain Studi Aspek Desain Studi Material Studi Anyaman Studi Bingkai Anyaman Studi Beban Maintenance / pemeliharaan Lingkungan Ergonomi Target Pasar. 39 BAB V DESAIN KURSI MENGGUNAKAN LIMBAH KARET INDUSTRI SEPATU 5.1 Pemecahan Yang Dipilih Inovasi Produk Proses Desain Studi model Teknik Produksi Studi Operasional/Skenario Kerja Produk. 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA v

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Karet Sintetis Lembaran 4 Gambar 1.2 Karet Alam Lembaran 4 Gambar 1.3 Limbah Karet Industri Sepatu 5 Gambar 2.1 Limbah Karet Industri Sepatu 7 Gambar 2.2 Proses Pengepresan 8 Gambar 2.3 Hasil Pengepresan 8 Gambar 2.4 Bentuk Melebar 9 Gambar 2.5 Bentuk Yang Beraturan 9 Gambar 2.6 Klasifikasi Warna 9 Gambar 2.7 Tumpukan Limbah Karet 10 Gambar 2.8 Suasana Di Tempat PembuanganDi Tempat Penampungan 10 Gambar 2.9 Proses Pembakaran Limbah 12 Gambar 2.10 Proses Penyiraman Air 12 Gambar 2.11 Mesin Uap 12 Gambar 2.12 Tumpukan Limbah yang akan dibakar 12 Gambar 2.13 Serbuk Pasir Hasil Pembakaran Limbah 12 Gambar 4.1 Bagan Problem Desain 26 Gambar 4.2 Bahan Jok Dan Busa 28 Gambar 4.3 Bahan Plastik 28 Gambar 4.4 Bahan Kayu dan rotan 29 Gambar 4.5 Warna Material Karet 31 Gambar 4.6 Anyaman 1 32 Gambar 4.7 Anyaman 2 33 Gambar 4.8 Anyaman 3 33 Gambar 4.9 Anyaman 4 34 Gambar 4.10 Sistem Sambungan Paku 35 vi

9 Gambar 4.11 Sistem Sambungan Figura 36 Gambar 4.12 Hasil penganyaman dengan system sambungan figura 36 Gambar 4.13 Sistem Sambungan Menumpuk 36 Gambar 4.14 Eksperimen Manual 38 Gambar 4.14 Posisi Makan 39 Gambar 5.1 Sambungan Pada Bingkai Anyaman 41 Gambar 5.2 Sistem Kuncian Anyaman Pada Bingkai Anyaman 41 Gambar 5.3 Inovasi Pemasangan Alas Pada Rangka Kursi 42 Gambar 5.4 Studi Model Bentuk Silinder 43 Gambar 5.5 Studi Model Bentuk Kotak 44 Gambar 5.6 Proses Pemilihan Karet 46 Gambar 5.7 Proses Pengguntingan Karet 46 Gambar 5.8 Proses Pemasangan Karet Pada Bingkai 46 Gambar 5.9 Hasil Akhir Anyaman 46 Gambar 5.10 Proses Pemasangan Anyaman 46 Gambar 5.11 Posisi Pengerjaan Anyaman 46 Gambar 5.12 Teknik Pemasangan Alas Pada Rangka Kursi 47 Gambar 5.13 Teknik Pemasangan Alas Pada Rangka Kursi 47 vii

10 DAFTAR BAGAN halaman Bagan 1.1 Proses Produksi Karet 3 Bagan 1.2 Proses Pengolahan Latex Menjadi Karet 4 Bagan 2.1 Komposisi Campuran Karet Dengan Bahan Kimia Untuk menghasilkan Sol Sepatu 7 Bagan 2.2 Bagan Alur Perjalanan Limbah Karet 11 Bagan 3.1 Bagan Eksperimen Limbah Karet Industri Sepatu 15 Bagan 4.1 Bagan Problem Desain 26 Bagan 4.2 Bagan Pengukuran Beban Secara Akurat 37 Bagan 5.1 Bagan Proses Desan 43 viii

11 DATAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Daftar Pemasukan Limbah Bulan Oktober Tabel 3.1 Eksperimen Kimiawi Tabel 3.2 Eksperimen Penempelan Tabel 3.3 Eksperimen Pemanasan 19 Tabel 3.4 Eksperimen Fisis Tabel 3.5 Eksperimen Lanjutan Tabel 3.6 Tabel Pembobotan 24 ix

12 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Sketsa Desain Alternatif Desain 52 Gambar Rendering Produk 53 Gambar Tampak Kursi 54 Gambar Tampak Anyaman 55 Gambar Potongan 56 Gambar Detail 57 Gambar ungkah dan detail 58 Gambar Operasional 59 x

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

DAFTAR PUSTAKA. Literatur DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:

Lebih terperinci

Laporan DP 40Z0 Tugas Akhir Desain Produk PENGEMBANGAN DESAIN PARTISI RUANGAN DENGAN MEMANFAATKAN MATERIAL PLASTIK PVC LEMBARAN SISA INDUSTRI

Laporan DP 40Z0 Tugas Akhir Desain Produk PENGEMBANGAN DESAIN PARTISI RUANGAN DENGAN MEMANFAATKAN MATERIAL PLASTIK PVC LEMBARAN SISA INDUSTRI Laporan DP 40Z0 Tugas Akhir Desain Produk PENGEMBANGAN DESAIN PARTISI RUANGAN DENGAN MEMANFAATKAN MATERIAL PLASTIK PVC LEMBARAN SISA INDUSTRI Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah DP 40Z0 Tugas Akhir Desain

Lebih terperinci

Penerapan Material Hasil Eksplorasi Limbah Kulit Ikan Kakap sebagai Produk Aksesoris bagi Wanita Karir

Penerapan Material Hasil Eksplorasi Limbah Kulit Ikan Kakap sebagai Produk Aksesoris bagi Wanita Karir LAPORAN TUGAS AKHIR Penerapan Material Hasil Eksplorasi Limbah Kulit Ikan Kakap sebagai Produk Aksesoris bagi Wanita Karir DP4023 Tugas Akhir Desain Produk Semester II 2007/2008 Disusun oleh: Amelia Rachim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang ada di Indonesia digunakan dalam berbagai hal, seperti: sumber energi (bahan

Lebih terperinci

Sarana Untuk Membawa Milk Can Disusun untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir DP40Z0

Sarana Untuk Membawa Milk Can Disusun untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir DP40Z0 Laporan Tugas Akhir Desain Produk DP 40Z0 Sarana Untuk Membawa Milk Can Disusun untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir DP40Z0 Dosen Pembimbing Ir. Oemar Handojo, M.Sn Disusun oleh Muchamad Ichwan NIM 17503018

Lebih terperinci

DESAIN SARANA BANTU PRAKTIK PERIKANAN BUDIDAYA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DESAIN SARANA BANTU PRAKTIK PERIKANAN BUDIDAYA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DESAIN SARANA BANTU PRAKTIK PERIKANAN BUDIDAYA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh: Rusly Hadinata NIM: 17503042 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

SARANA PENYARING AIR BANJIR UNTUK SKALA RUMAH TANGGA

SARANA PENYARING AIR BANJIR UNTUK SKALA RUMAH TANGGA SARANA PENYARING AIR BANJIR UNTUK SKALA RUMAH TANGGA Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh: Sang Ayu Made Wijaya Laksmi putra NIM 17503020 Nama Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

SPINAL PAD UNTUK STANDARD BASKET STRETCHER GUNA EVAKUASI KORBAN BENCANA ALAM

SPINAL PAD UNTUK STANDARD BASKET STRETCHER GUNA EVAKUASI KORBAN BENCANA ALAM SPINAL PAD UNTUK STANDARD BASKET STRETCHER GUNA EVAKUASI KORBAN BENCANA ALAM Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh: Ricko Dwi Syahputra 17503015 Nama Pembimbing:

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0.

PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0. PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0 Disusun Oleh : Lucy Beta 17502020 PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan ban pada kendaraan. Dengan meningkatnya hasil karet indonesia,maka

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan ban pada kendaraan. Dengan meningkatnya hasil karet indonesia,maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara, salah satu kegunaannya adalah untuk pembuatan ban pada

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

CONCEPTUAL PRODUCT. Sarana Simulasi Permainan Paralayang untuk Anak- anak di Indonesia. Oleh: Heidi Agasti Soedarmo

CONCEPTUAL PRODUCT. Sarana Simulasi Permainan Paralayang untuk Anak- anak di Indonesia. Oleh: Heidi Agasti Soedarmo CONCEPTUAL PRODUCT Sarana Simulasi Permainan Paralayang untuk Anak- anak di Indonesia Disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi mata kuliah DP40Z0 Tugas Akhir Desain Produk Semester

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU TEMBESU UNTUK PERHIASAN BERIDENTITAS PALEMBANG

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU TEMBESU UNTUK PERHIASAN BERIDENTITAS PALEMBANG PEMANFAATAN LIMBAH KAYU TEMBESU UNTUK PERHIASAN BERIDENTITAS PALEMBANG Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : Dian Suri Handayani 17502022 Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

KENDARAAN BERMOTOR BAGI PENYANDANG CACAT POLIO PADA KAKI

KENDARAAN BERMOTOR BAGI PENYANDANG CACAT POLIO PADA KAKI KENDARAAN BERMOTOR BAGI PENYANDANG CACAT POLIO PADA KAKI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : Yadi Irawan 17503047 Dosen Pembimbing : Dr. Dwinita Larasati,

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Sarana Freshwater-Fishing di Indonesia

Pengembangan Desain Sarana Freshwater-Fishing di Indonesia Pengembangan Desain Sarana Freshwater-Fishing di Indonesia Oleh : Rizzkhi Herviyansyah adjudin 17503009 Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai bagian karya Tugas Akhir/Skripsi Desain Produk

Lebih terperinci

PUBLIC FURNITURE HUNIAN SKALA TOWNHOUSE BERBASIS ECO-DESIGN

PUBLIC FURNITURE HUNIAN SKALA TOWNHOUSE BERBASIS ECO-DESIGN PUBLIC FURNITURE HUNIAN SKALA TOWNHOUSE BERBASIS ECO-DESIGN Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : Meicy Indarwati (17503016) Nama Pembimbing : DR Dwinita Larasati,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi

Lebih terperinci

SEISMOS WAHANA BERMAIN EDUKATIF

SEISMOS WAHANA BERMAIN EDUKATIF SEISMOS WAHANA BERMAIN EDUKATIF Sebagai Upaya Untuk Melatih Kewaspadaan Anak Terhadap Bencana Gempa dan Tsunami Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk (DP 40Z0) Oleh

Lebih terperinci

Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar

Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar UKSA (Ulin Aksara Sunda) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : Muhammad Iqbal Musthafa NIM 17503004

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya

Lebih terperinci

LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR KRIA TEKSTIL (KR40ZJ) SEMESTER I /2008 EKSPLORASI MATERIAL KULIT UNTUK PRODUK FASHION

LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR KRIA TEKSTIL (KR40ZJ) SEMESTER I /2008 EKSPLORASI MATERIAL KULIT UNTUK PRODUK FASHION LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR KRIA TEKSTIL (KR40ZJ) SEMESTER I - 2007/2008 EKSPLORASI MATERIAL KULIT UNTUK PRODUK FASHION CHANDRA NANDISWARA 17203033 FASHION KRIA TEKSTIL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah

BAB I PENDAHULUAN. pewarna alami tekstil umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trend industri tekstil batik dengan bahan pewarna alami kini bangkit kembali dan banyak digeluti oleh pengrajin batik karena dinilai mempunyai pangsa pasar tersendiri.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, perancangan Meja Tulis Minimalis dan Kursi Taman Minimalis ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu

Lebih terperinci

II. METODOLOGI PERANCANGAN

II. METODOLOGI PERANCANGAN II. METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Kursi adalah sebuah perabotan rumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4 kaki yang digunakan untuk menopang berat tubuh di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi cocopress, keset kaki dan cocopeat yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk.

Lebih terperinci

ADENDUM / AMANDEMEN KESATU ATAS DOKUMEN PENGADAAN SEPATU DINAS PEGAWAI

ADENDUM / AMANDEMEN KESATU ATAS DOKUMEN PENGADAAN SEPATU DINAS PEGAWAI A. DASAR PERUBAHAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA 13230 KOTAK POS

Lebih terperinci

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bidang konstruksi semakin berkembang. Salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton, karena mudah dibentuk dan harga

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. METODE/TEKNIK PENCIPTAAN 1. Persiapan Dalam hal persiapan ini, penulis mencoba mengamati berbagai teori dan teknik yang didapat untuk membuat karyanya tersebut.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil

Lebih terperinci

MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG

MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : R Dennis Nugraha 17503027 Nama Pembimbing : Drs. Y Martinus P, M.sn PROGRAM STUDI DESAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA BANTU PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI

PERANCANGAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA BANTU PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI PERANCANGAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA BANTU PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Septiana

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN 28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN KELOMPOK DATA : EKONOMI JENIS DATA : Industri, Perdagangan, Pengembangan Usaha Nasional, Lembaga Keuangan dan Koperasi DATA I. Industri

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS Tri Tjahjono, Subroto, Abidin Rachman Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERANJANG SAYURAN PADA SEPEDA MOTOR

PENGEMBANGAN DESAIN KERANJANG SAYURAN PADA SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN DESAIN KERANJANG SAYURAN PADA SEPEDA MOTOR Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Keswanto NIM 41912010024 Jurusan Desain

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan mengenai limbah hingga saat ini masih marak terjadi dimana-mana akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pemanfaatan limbah dari produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Millenium yang ketiga ini manusia tidak pernah jauh dari bangunan yang terbuat dari Beton. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, perancangan pembuatan paper log dan paper board ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan material komposit dengan filler serat alam mulai banyak dikenal dalam industri manufaktur. Material yang ramah lingkungan, mampu didaur ulang, serta mampu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Desi Trisnawati, Ranelis, Wendra, Lucy Prasilia Prodi Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami.

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang keuntungan dan kekurangan karet sangat membantu dalam pemilihan karet termurah dan cocok dengan spesifikasi penggunaannya. Pada dasarnya karet bisa

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK

DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29/05/16 Th.XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Di berbagai bidang, suatu penelitian yang berkaitan dengan suatu rancangan produk atau proses, kualitas menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Kualitas

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: BOTOL PLASTIK PENOPANG HIDUPMU BIDANG KEGIATAN: PROPOSAL KARSA CIPTA Diusulkan oleh: MUHAMMAD QIFTHIRUL ANIS S C0615028 (Ketua Pelaksana) YUSUF NAUFAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT PERANCANGAN KARYA TUGAS AKHIR Untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: Nike Wijayanti C0910029

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 35 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL PERANCANGAN KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong) Arang sekam padi memiliki banyak kegunaan baik di dunia pertanian maupun untuk kebutuhan industri. Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai penggembur tanah. Arang sekam dibuat dari pembakaran tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Produksi minyak kelapa sawit Indonesia saat ini mencapai

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Tugas Akhir Kria Tekstil (KR 40ZJ) Program Studi Kria Tekstil Fakultas Seni Rupa dan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KOMPOSISI SAMPAH KOTA DAN POTENSI PEMANFAATANNYA

SKRIPSI ANALISIS KOMPOSISI SAMPAH KOTA DAN POTENSI PEMANFAATANNYA SKRIPSI ANALISIS KOMPOSISI SAMPAH KOTA DAN POTENSI PEMANFAATANNYA IKA MUSTIKA F14102043 2006 TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS KOMPOSISI SAMPAH KOTA DAN POTENSI

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN Prasetyo Ramadhan, S.T. 1, Nursyamsi, S.T., M.T. 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan produk kelapa yang sangat penting, karena kopra merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Pada setiap jenis kebakaran pasti akan ada fase pendinginan, yaitu dimana petugas memastikan semua bara yang masih menyala agar sudah padam. Didalam fase

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain. II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 2. BELUM ADA SPESIFIKASI tentang FURNITUR KHUSUS KAPAL 3. PROSPEK dan PELUANG USAHA yang CERAH untuk PENGEMBANGAN

Lebih terperinci