PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I"

Transkripsi

1 PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I A. LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan dan tokoh masyarakat serta hasil winshield survey diwilayah RW 0I Desa Pageraji diperoleh beberapa permasalahan, yaitu adanya warga yang membuang sampah di selokan, MCK warga yang bertempat di sungai, masalah penyakit pada balita dan anak seperti Diare dan ISPA. Data sekunder yang kami peroleh dari bidan desa dan kader posyandu menunjukan sebaran penyakit ISPA 47,85%, Reumatik 13,7%, Diare 9,85%, Hipertensi 6,7%, Febris 6,4%, Panastis 4,6% Gigi dan Mulut 3,3%, Typoid 3,0%, penyakit Mata 2,4%, penyakit Telinga 2,2%. Data yang diperoleh dari hasil penggalian lebih lanjut di masyarakat dengan menggunakan quesioner, ditemukan masalah di RW I berupa angka kejadian penyakit tertinggi adalah ISPA sebesar 47,85% diikuti Diare dan nyeri sendi sebesar 23,55%. Data masyarakat yang menunjukan membuang sampah di depan rumah sebesar 33,08 %, samping rumah 6,60%, belakang rumah 60,31% yang mana sebanyak 66,91% tempat pembuangan sampah berupa lubang sampah yang kemudian di bakar jika sampah itu sudah penuh dan dalam keadaan kering jika basah hanya dibiarkan saja. Hal tersebut memunculkan masalah kebersihan lingkungan. Warga yang memelihara hewan sebesar 98,52%. Jarak sumber air minum/rumah dengan kandang < 10 meter. Angka usia lanjut terdapat 7,6% dengan angka kesakitan tertinggi yaitu ISPA. Angka usia bayi (0-12 bulan) 1,6% dan balita dan pra sekolah 60,40% dengan angka kesakitan tertinggi adalah ISPA (batuk, pilek). Angka usia remaja 13,7% dan usia dewasa 16,7%. Pola eliminasi bayi teratur, BAB 2-3 kali/hari, BAK 7-10 kali/hari, pemberian ASI eksklusif 19 Orang (95%) dan ibu yang memiliki balita dengan tidak memberikan ASI eksklusif dengan jumlah 1 orang (5%). Prosentase pendamping makanan selain ASI (makanan selingan) 32 balita (100%) seperti nasi lembek. Prosentase kedatangan ke Posyandu rutin 26 balita (81,25%), tidak rutin 6 balita (18,75%). Prosentase KMS yang di garis hijau 32 balita (100%), pendamping makanan selain ASI (makanan selingan) 100%.

2 Hasil pendataan di RW I menunjukan bahwa sarana tempat pembuangan tinja ke penampungan terbuka 40,5%, kolam ikan 24,8%, sisanya 34,5% menggunakan jamban cemplung. Jarak sumber air dengan jamban (<10 meter) 90%. Dari 5 Ibu hamil mengatakan 1 orang (20%) kehamilan tidak direncanakan, 4 orang (80%) Ibu Hamil mengeluh mual-muntah, 3 orang (60%) Ibu Hamil mengeluh pusing, 4 orang (80%) mengeluh tidak ada nafsu makan, 5 orang (100%) memeriksakan kehamilannya di bidan desa, 25 orang (100%) Ibu Hamil meminum pil penambah darah, 25 orang (100%) Ibu Hamil mendapatkan imunisasi TT selama hamil, 25 orang (100%) Ibu Hamil merencanakan melahirkan dengan pertolongan bidan. Dari 20 ibu menyusui 19 orang (95%) Ibu mengatakan ASI Eklusif diberikan kurang dari 6 bulan, 20 orang (100%) Ibu menyusui memberikan susu jolong/colostrum pada bayinya, 10 orang (50%) Ibu merencanakan menyusui bayinya sampai berhenti sendiri. Dari 40 Pus terdapat bahwa 5 orang (12,5%) Ibu/Bapak mengatakan tidak tau mannfaat KB, 17 orang (42,5%) Ibu/Bapak tidak menggunakan KB 8 orang (20%) Ibu/Bapak tidak menggunakan KB karena ingin mempunyai anak dan Hasil wawancara pada 2 orang PUS (5%) mengatakan tidak mengetahui manfaat KB. Didapat jumlah bayi 15, 15 bayi (100%) berat badan bayi berada di warna hijau, 15 bayi (100%) ibu mengatakan bayi perlu di imunisasi, 15 bayi (100%) bayi mendapat imunisasi lengkap, 6 bayi (40%) bayi diberi makanan tambahan kurang dari 6 bulan, 11 bayi (73,33%) bayi diberi makanan tambahan pisang, madu, air teh sebelum 6 bulan, 1 bayi (6,66%) pernah menderita penyakit cacar. Dari 43 ibu yang memiliki balita, 43 orang (100 %)di tolong oleh tenaga kesehatan dan ibu yang membawa balitanya ke posyandu, 13 orang (30,23%) ibu jarang untuk datang ke posyandu dengan alasan yaitu posyandu jauh 4 orang (30,77 %), tidak terbiasa ke posyandu 1 orang (7,69 %), malas 8 orang (61,54%). Terdapat anak usia sekolah berjumlah 72 yakni 57 orang (79,16 %) ibu tidak pernah memberikan suplemen dan vitamin tambahan, 65 orang (90,27%) anak mengalami masalah dengan gigi, 70 orang (97,22 %) ibu tidak pernah memeriksakan gigi anaknya ke pelayanan kesehatan, 19 orang (26,38%) anak hanya menggosok gigi 1 kali sehari, 6 orang (8,33%) anak tidak pernah menggosok gigi, 68 orang (94,44 %) Anak memanfaatkan bermain diluar waktu sekolah. Dari 48 remaja, didapatkan 17 orang ( 39,58%) remaja mengikuti kegiatan keagamaan, 29 orang( 60,41% ) remaja mengatasi masalah dengan diam, 14 orang ( 29,16 % ) remaja yang merokok, 23 ( 47,91% ) orang tua mendiamkan masalah jika ada masalah dirumah, 12 orang

3 ( 25% ) orang tua memarahi remaja jika ada masalah di rumah. Dari 63 Orang Lansia terdapat 53 Orang ( 84,1% ) lansia tidak pernah mendengar tentang posyandu lansia, 55 Orang ( 87,3% ) lansia berkeinginan dibentuknya posyandu lansia, 50 Orang Lansia ( 90,9% ) lansia menginginkan adanya pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, 27 Orang lansia ( 34,6% ) lansia menderita penyakit darah tinggi, 32 Orang (50,79 % ) lansia menderita nyeri sendi, 9 Orang ( 11,5% ) lansia menderita sesak nafas, 26 Orang ( 41,3% ) lansia tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, 20 Orang ( 29%) lansia hanya melakukan kegiatan rumah tangga setiap hari, 28 Orang ( 43,8% ) lansia berkebun. Dari 163 KK terdapat 93 KK (51,47%) tipe rumah semi permanen, terdapat 53 KK (16,91%) tipe rumah tidak permanen, 17 KK (5,14%) tipe rumah permanen, 163 KK (100%) status kepemilikan rumah milik sendiri, 63 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan tanah, 60 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan tegel, 40 KK (25%) jenis lantai rumah dengan tanah, 3 KK (2,20%) sistem cahaya gelap, 112 KK (68,38%) sistem cahaya cukup terang, 48 KK (29,41%) sistem cahaya terang, 108 KK (66,17%) Sumber air minum dari sumur gali, 43 KK (26,47%) Sumber air minum dari Pompa, 8 KK (5,14%) Sumber air minum dari mata air, 104 KK (63,97%) terdapat sumber air yang jaraknya < 10 meter dengan septic tank, 163 KK (100%) keadaan air minumnya tidak berbau, tidak berasa, dan jernih, 159 KK (97,79%) tempat penampungan air minumnya tidak tertutup, 108 KK (66,17%) Sumber air untuk mandi dan mencuci dari sumur gali, 75 KK (46,32%) Buang Air Besar di sungai, 109 KK (66,91%) pengolahan sampah dengan dibuang ke halaman belakang, 153 KK (94,11%) pengolahan sampah rumah tangga dibuang di halaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga di Rw 01 mengatakan bahwa rata-rata mata pencahariannya yaitu penderes. Berdasarkan wawancara didapatkan data dengan jumlah penderes 102 orang penderes yang cedera karena jatuh dari pohon kelapa dengan jumlah 40 orang 39%, penderes tidak ada yang meninggal (dalam kurun 1 tahun terakhir). Bila dilihat dari permasalahan yang muncul di wilayah tersebut, maka perlu kiranya dibentuk kelompok kerja kesehatan (POKJAKES) dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat sehingga diharapkan masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan dan bertanggung jawab untuk memelihara kesehatan diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya.

4 B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa 1 di Desa Pageraji RW 01 Kecamatan Cilongok, diharapkan masyarakat dan mahasiswa dapat menyelesaikan masalah yang ada di Desa Pageraji RW Tujuan Khusus Setelah dilakukan musyawarah warga I diharapkan warga mampu : a Membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa yang berada di lingkungan RW 0I Desa Pageraji Kecamatan Cilongok. b Memaparkan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada di RW 01 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok. c Menetapkan masalah kesehatan yang ada di RW 01 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok. d Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan di di RW 01 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok. e Membentuk kelompok kerja kesehatan (POKJAKES) diwilayah RW 0I Desa Pageraji. f Menyusun kepengurusan Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES) RW 0I Desa Pageraji. g Terbentuknya struktur organisasi Kelompok Kerja Kesehatan POKJAKES RW 0I Desa Pageraji. C. METODE PELAKSANAAN Presentasi dan Musyawarah D. SASARAN DAN TARGET Warga RW I Desa Pageraji

5 E. STRATEGI PELAKSANAAN Hari/tanggal : Selasa, 25 November 2014 Waktu Tempat : WIB : Aula Balai Desa Pageraji No. Acara Metode Waktu 1. Pembukaan Ceramah 2 menit 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur an Tilawah 5 menit Sambutan dari PerwakilanCeramah Mahasiswa Praktek Kerja Nyata Sambutan Dari PembimbingCeramah akademik atau Pembimbing Lapangan. Sambutan Kepala Desa PagerajiCeramah Sekaligus membuka acara MMD 1. Musyawarah Masyarakat Desa : a. Penyampaian hasil winshield danceramah pemetaan dan penyajian Data Kesehatan c. Diskusi bersama Penyusunan Perencanaan kegiatandiskusi bersama masyarakat. Penyerahan Perencanaan dari Pembimbing akademik atau lapangan kepada Kepala Desa Pageraji Pengarahan dari Camat Cilongok 10 menit 10 menit 10 menit 90 menit 60 menit 5 menit

6 8. Do a Diskusi 10 menit 9. Penutup Ceramah 4 menit 10 Ceramah 4 menit F. Uraian Tugas 1. Persiapan Penanggung Jawab : Kepala Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Pembawa acara : a Memperkenalkan peelaksanaan kegiatan b Membuat kontrak waktu c Menjelaskan tujuan pertemuan d Menjelaskan tujuan musyawarah kepada moderator e Menutup acara Moderator : a b Memimpin jalannya musyawarah Mengarahkan jalannya musyawarah Presenter : a. Menyajikan hasil pendataan Notulen : a. Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil musyawarah Observer : a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir b. Membuat laporan hasil pelaksanaan musyawarah Fasilitator : a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama pertemuan Dokumentasi : a. Mendokumentasikan kegiatan musyawarah G. MEDIA DAN ALAT 1. LCD 2. Laptop 3. Power Point H. SETTING TEMPAT A B

7 C C C C D E Keterangan : A : Moderator : Agra Maula Y.B B : Penyaji I : Nia Septyana R Gayuh Dian Mahardika C : Undangan D : Observer : Afni Dwi Wijayanti Rizal Al Fauzi E : Fasilitator : Dwi Suryani Mochamad Aris Nopip Rimawan Jefri Januanto Ari Mawardi Didik Arifin Toni Adi Pratama I. SUSUNAN KEPANITIAAN 1. Ketua : Gayuh Dian Mahardika 2. Wakil Ketua : Moch. Aris 3. Sekretaris I : Dwi Suryani Sekretaris II : Nurul Fatah 4. Bendahara I : Nia Septyana Rahayu Bendahara II : Umiroh Eka Narwanti 5. Moderator : Nafissatun Nisari 6. Penyaji I : Nur Hayati murniyati 7. Notulen : Umiroh Eka N. 8. Observer : Afni Dwi W. Rizal Al Fauzi 9. Fasilitator : Mistiani Moch. Aris Nopip Rimawan Jefri Januanto Toni Adi Pratama 10. Dokumentasi : Ari Mawardi Agra Maula Y.B 11. Perlengkapan : Didik Arifin 12. Konsumsi : Nia Septyana Rahayu Dwi Suryani Nurul Fatah J. EVALUASI KEGIATAN

8 a. Evaluasi struktur 80 % dari undangan dapat menghadiri pertemuan Tempat dan alat tersedia sesuai rencana Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugasnya Pre planning telah disetujui oleh dosen pembimbing Melakukan koordinasi dengan kepala desa dan camat Melakukan koordinasi puskesmas Waktu pelaksanaan musyawarah warga telah disepakati dan ditetapkan Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan Surat undangan telah dibuat Materi dan media tentang POKJAKES telah dipersiapkan Telah terbentuk panitia penyelenggara b. Evaluasi proses Beberapa tamu undangan tidak dapat menghadiri MMD oleh karena ada kepentingan lain yang lebih mendesak. Penyaji menyampaikan materi dengan baik, hanya perlu ditingkatkan untuk penguasaan audience. Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhi Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi Warga antusias mengikuti kelangsungan acara. Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif. Acara dapat berjalan sesuai rencana. c. Evaluasi hasil Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Terbina hubungan saling percaya dengan warga RW 0I Desa Pageraji Terbentuk kepengurusan Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES) diwilayah RW I Desa Pageraji, dengan susunan : Pembimbing : Ns. Diyah Yulistika, S.Kep., M.Kep. Ns. Rakhmat Susilo, S.Kep

9 Penanggung jawab : Mukhsidin Ketua : Gayuh Dian Mahardika Sekretaris : Dwi Suryani & Nurul Fatah Seksi kesehatan ibu dan anak : Nia Septyana R & Umiroh Eka N. Seksi kesehatan lansia : Afni Dwi Wijayanti & Moch. Aris Seksi kesehatan lingkungan : Toni Adi Pratama & Agra maula Y.B Seksi kesehatan kelompok : Ari Mawardi & Nur Hayati Murniyati Analisa Data No Prioritas 1. LANSIA Data Primer: DATA Dari 63 Orang Lansia terdapat, - 50 Orang Lansia ( 90,9% ) lansia menginginkan adanya pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang dekat dengan rumah - 27 Orang lansia ( 34,6% ) lansia menderita penyakit darah tinggi - 32 Orang (50,79 % ) lansia menderita nyeri sendi - 9 Orang ( 11,5% ) lansia menderita sesak nafas - 26 Orang ( 41,3% ) lansia tidak memeriksakan kesehatan secara rutin MASALAH Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ETIOLOGI Ketidakefektifan sumber daya (posyandu lansia, sarana pelayanan kesehatan terdekat)

10 karena aktifitasnya Orang ( 29%) lansia hanya melakukan kegiatan rumah tangga setiap hari - 28 Orang ( 43,8% ) lansia berkebun - Lansia mengatakan tidak adanya perkumpulan untuk lansia. - Bidan mengatakan pasien lansia jarang memeriksakan kesehatannya - Bidan mengatakan jumlah pasien lansia yang periksa hanya sedikit - Tidak ada kegiatan atau perkumpulan lansia yang diadakan oleh kader kesehatan Data Subyektif: - Wawancara dengan Petugas kesehatan di desa Pageraji belum terbentuk posyandu lansia - Wawancara dengan Lansia mengatakan malas memeriksakan kesehatan karena jarak ke pelayanan kesehatan jauh hanya ke PKD. - Tidak terdapatnya posyandu lansia. - Lansia kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan - Lansia kurang menunjukkan perilaku untuk datang ke fasilitas kesehatan yang terdekat dengan alasan jauh dari rumah. - Minat lansia sedikit saat ditanya alasan tidak ke pelayanan kesehatan. 2. USAHA KESELAMATAN KERJA Resiko kontaminasi Data primer - Warga di RW 01 mengatakan bahwa

11 ada keluarga yang bermatapencaharian sebagai peternak. - Berdasarkan wawancara didapatkan data dengan jumlah peternak orang dengan jumlah kandang 11 buah - Warga mengeluh dengan polusi yang ditimbulkan oleh kotoran ayam tersebut. - Peternak belum tahu cara mengurangi atau mencegah terjadinya polusi udara yang ditimbulkan oleh kotoran unggas ayam. - Warga mengeluh bau khas kotoran ayam meningkat saat pagi hari dan jika tidak kuat dengan baunya warga mengeluh mual dan tidak nafsu makan. - Polusi disebabkan oleh polusi kotoran unggas ayam. - Peternakan ayam terletak kurang dari 5 meter dari pemukiman warga dengan alasan takut dimaling. - Tidak adanya pencegahan yang dilakukan sebelumnya oleh peternak selama 35 hari sebelum masa panen - Sebelum masa panen kotoran ayam tidak ada penanggulangan untuk dibersihkan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. - Saat musim hujan jika kotoran ayam terkena air, bau semakin menyengat dan membuat mual. Data Subyektif: - Peternak tidak tahu penanggulangan cara mengurangi bau polusi yang menyebar

12 - Keluhan dari warga sangat banyak - Peternak meminta mencari solusi dan bantuan agar pencemaran kotoran tidak menyebar dan mengganggu aktifitas dan kenyamanan warga 3. KESEHATAN LINGKUNGAN Data Primer: - Dari 163 KK terdapat 93 KK (51,47%) tipe rumah semi permanen - Dari 163 KK terdapat 53 KK (16,91%) tipe rumah tidak permanen - Dari 163 KK terdapat 63 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan tanah - Dari 163 KK terdapat 60 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan tegel - Dari 163 KK terdapat 40 KK (25%) jenis lantai rumah dengan tanah - Dari 163 KK terdapat 3 KK (2,20%) sistem cahaya gelap - Dari 163 KK terdapat 112 KK (68,38%) sistem cahaya cukup terang - Dari 163 KK terdapat 104 KK (63,97%) terdapat sumber air yang jaraknya < 10 meter dengan septic tank - Dari 163 KK terdapat 163 KK (100%) keadaan air minumnya tidak berbau, tidak berasa, dan jernih. - Dari 163 KK terdapat 159 KK (97,79%) tempat penampungan air minumnya tidak tertutup - Banyak warga yang jatuh apalagi saat musim hujan 97% dari seluruh jumlah warga. - Banyak warga yang mengeluh setelah Defisiensi Kesehatan komunitas Program tidak memiliki dukungan komunitas yang cukup

13 jatuh tubuh terasa pegal dan terkadang membengkak. - Warga mengatakan selama ini belum ada penanggulangan dari warga agar mengurangi resiko jatuh dengan jalan tanah yang berlumut. Data Sekunder: - Berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak Kadus mengatakan sebagian besar masyarakat MCK nya di cemplung - Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan didapatkan data penyakit menular antara lain : batuk pilek 15 balita (46,87). - Mayoritas jalan yang digunakan sebagai alat transportasi masih dari tanah dan berlumut. - Jalan tampak licin, berlumut dan mengakibatkan resiko jatuh, resiko mengalami peningkatan saat musim hujan. Pengembangan Program kerja 1. BALITA Data primer: - Dari 130 ibu yang memiliki balita, orang tua 130 orang (100 %)di tolong oleh tenaga kesehatan. - Dari 20 ibu menyusui: 19 orang (95%) Ibu mengatakan ASI Eklusif diberikan kurang dari 6 bulan 20 orang (100%) Ibu menyusui memberikan susu jolong/colostrum pada bayinya 10 orang (50%) Ibu Kesiapan meningkatkan menjadi

14 merencanakan menyusui bayinya sampai berhenti sendiri - Prosentase kedatangan ke Posyandu rutin 120 balita (92,30%), tidak rutin 10 balita (7,69%). - Prosentase KMS yang di garis hijau 130 balita (100%). - Setiap akan memberikan makan ke bayi, selalu memberikan makanan yang baru orang (100%) berat badan bayi berada di warna hijau orang (100%) ibu mengatakan bayi perlu di imunisasi orang (100%) bayi mendapat imunisasi lengkap - 60 orang (46%) bayi diberi makanan tambahan kurang dari 6 bulan - 50 orang (38%) bayi diberi makanan tambahan pisang, madu, air teh sebelum 6 bulan - 20 (15%) pernah menderita penyakit cacar Data Sekunder : - Dari hasil wawancara pada ibu yang mempunyai bayi mengatakan rajin membawa bayi ke posyandu - Dan sebagian lagi mengatakan karena jarak posyandu jauh - Saat dilaksanakan posyandu balita terdapat 130 orang balita yang ditimbang - Saat dijadwalkan imunisasi 100% balita yang sudah terjadwal datang semua. - Terdapat posyandu yang aktif - Posyandu jauh dari rumah-rumah penduduk.

15 - Anak tampak sehat dan tidak ada keluhan sakit - Anak masih takut saat dilakukan penimbangan, tampak menangis. - Dari hasil wawancara terhadap bidan desa bahwa kegiatan posyandu rutin diadakan.

16 No Prioritas 1. LANSIA Angket : DATA Dari 63 Orang Lansia terdapat, - 53 Orang ( 84,1% ) lansia tidak pernah mendengar tentang posyandu lansia - 55 Orang ( 87,3% ) lansia berkeinginan dibentuknya posyandu lansia - 50 Orang Lansia ( 90,9% ) lansia menginginkan adanya pemeriksaan kesehatan dan pengobatan - 27 Orang lansia ( 34,6% ) lansia menderita penyakit darah tinggi - 32 Orang (50,79 % ) lansia menderita nyeri sendi - 9 Orang ( 11,5% ) lansia menderita sesak nafas - 26 Orang ( 41,3% ) lansia tidak memeriksakan kesehatan secara rutin - 20 Orang ( 29%) lansia hanya melakukan kegiatan rumah tangga setiap hari - 28 Orang ( 43,8% ) lansia berkebun Wawancara : - Wawancara dengan Petugas kesehatan di desa Pageraji belum terbentuk posyandu lansia - Wawancara dengan Lansia MASALAH Tingginya angka penyakit degeneratif (Darah tinggi,reumatik) yang diderita oleh lansia ETIOLOGI Ketidaktahuan akan adanya penyakit yang diderita

17 mengatakan malas memeriksakan kesehatan karena jarak ke pelayanan kesehatan jauh hanya ke PKD. Observasi : - Tidak terdapatnya posyandu lansia. 2. USAHA KESELAMATAN KERJA Wawancara: - Berdasarkan hasil wawancara dengan warga di Rw 01 mengatakan bahwa rata-rata mata pencahariannya yaitu penderes. - Berdasarkan wawancara didapatkan data dengan jumlah penderes 102 orang - Penderes yang cedera karena jatuh dari pohon kelapa dengan jumlah 40 orang 39%. - Penderes tidak ada yang meninggal (dalam kurun 1 tahun terakhir). Observasi: - Ada 1 orang penderes yang cidera tulang belakang karena jatuh dari pohon kelapa dan belum sembuh. Resiko jatuh Ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya keselamatan kerja 3. KESEHATAN LINGKUNGAN Angket : - Dari 163 KK terdapat 93 KK (51,47%) tipe rumah semi permanen - Dari 163 KK terdapat 53 KK (16,91%) tipe rumah tidak permanen - Dari 163 KK terdapat 17 KK (5,14%) tipe rumah permanen - Dari 163 KK (100%) status kepemilikan rumah milik sendiri - Dari 163 KK terdapat 63 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan Resiko penurunan pemeliharaan kesehatan Ketidakcukupan sumber daya

18 tanah - Dari 163 KK terdapat 60 KK (38,23%) jenis lantai rumah dengan tegel - Dari 163 KK terdapat 40 KK (25%) jenis lantai rumah dengan tanah - Dari 163 KK terdapat 3 KK (2,20%) sistem cahaya gelap - Dari 163 KK terdapat 112 KK (68,38%) sistem cahaya cukup terang - Dari 163 KK terdapat 48 KK (29,41%) sistem cahaya terang - Dari 163 KK terdapat 108 KK (66,17%) Sumber air minum dari sumur gali - Dari 163 KK terdapat 43 KK (26,47%) Sumber air minum dari Pompa - Dari 163 KK terdapat 8 KK (5,14%) Sumber air minum dari mata airmj - Dari 163 KK terdapat 104 KK (63,97%) terdapat sumber air yang jaraknya < 10 meter dengan septic tank - Dari 163 KK terdapat 163 KK (100%) keadaan air minumnya tidak berbau, tidak berasa, dan jernih. - Dari 163 KK terdapat 159 KK (97,79%) tempat penampungan air minumnya tidak tertutup - Dari 163 KK terdapat 108 KK (66,17%) Sumber air untuk mandi dan mencuci dari sumur gali - Dari 163 KK terdapat 75 KK (46,32%) Buang Air Besar di sungai - Dari 163 KK terdapat 109 KK (66,91%) pengolahan sampah dengan dibuang ke halaman belakang

19 - Dari 163 KK terdapat 153 KK (94,11%) pengolahan sampah rumah tangga dibuang di halaman Wawancara : - Berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak Kadus mengatakan mayoritas masyarakat Desa Pageraji sumber air minumnya dari sumur gali dan sebagian besar masyarakat MCK nya di cemplung - Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan didapatkan data penyakit menular antara lain : batuk pilek 15 balita (46,87). Observasi : - Sebagian besar masyarakat Desa Pageraji MCK di cemplung. 4. REMAJA Angket Dari 48 remaja, didapatkan : - 17 orang ( 39,58% ) remaja mengikuti kegiatan keagamaan - 29 orang( 60,41% ) remaja mengatasi masalah dengan diam - 14 orang ( 29,16 % ) remaja yang merokok - 23 ( 47,91% ) orang tua mendiamkan masalah jika ada masalah dirumah - 12 orang ( 25% ) orang tua memarahi remaja jika ada masalah di rumah Wawancara : - Dari hasil wawancara kepada 5 orang remaja, mengatakan kegiatan hanya di sekolah saja untuk di desa atau di Kurangnya pengetahuan Ketidakmampuan remaja dalam mengatasi masalah

20 masyarakt tidak ada perkumpulan remaja atau karang taruna. Observasi: - Remaja tampak sepi jika sudah menjelang sore sampai malam hari, tidak terlihat adanya perkumpulan remaja. Pengembangan Program kerja 1. BAYI Angket : Didapat jumlah bayi 15 orang - 15 orang (100%) berat badan bayilengkap berada di warna hijau - 15 orang (100%) ibu mengatakan bayi perlu di imunisasi - 15 orang (100%) bayi mendapat imunisasi lengkap - 6 orang (40%) bayi diberi makanan tambahan kurang dari 6 bulan - 11 orang (73,33%) bayi diberi makanan tambahan pisang, madu, air teh sebelum 6 bulan - 1 orang (6,66%) pernah menderita penyakit cacar Wawancara : - Dari hasil wawancara pada ibu yang mempunyai bayi mengatakan rajin membawa bayi ke posyandu - Dan sebagian lagi mengatakan karena jarak posyandu jauh Observasi : - Terdapat posyandu yang aktif - Posyandu jauh dari rumah-rumah penduduk. Resiko terjadinya penyakit akibat imunisasi tidak Kurang pengetahuan dan kesadaran Ibu tentang manfaat imunisasi pada bayi 3. BALITA Resiko Penurunankurang pengetahuan

21 Angket : PRAKTEK KERJA NYATA PROGRAM PROFESI NERS - Dari 43 ibu yang memiliki balita, 43 orang (100 %)di tolong oleh tenaga kesehatan. - Dari 43 ibu yang memiliki balita, ibu yang membawa balitanya ke posyandu, 13 orang (30,23%) ibu jarang untuk datang ke posyandu dengan alasan : - Posyandu jauh 4 orang (30,77 %) - Tidak terbiasa ke posyandu 1 orang (7,69 %) - Malas 8 orang (61,54%) - Penderita ISPA (Batuk Pilek) (47,85%). - Dari 20 ibu menyusui: 19 orang (95%) Ibu mengatakan ASI Eklusif diberikan kurang dari 6 bulan 20 orang (100%) Ibu menyusui memberikan susu jolong/colostrum pada bayinya 10 orang (50%) Ibu merencanakan menyusui bayinya sampai berhenti sendiri - Prosentase kedatangan ke Posyandu rutin 26 balita (81,25%), tidak rutin 6 balita (18,75%). - Prosentase KMS yang di garis hijau 32 balita (100%). - Setiap akan memberikan makan ke bayi, selalu memberikan makanan yang baru. Wawancara : - Dari hasil wawancara terhadap bidan desa bahwa kegiatan posyandu rutin diadakan. drajat kesehatan balita ibu tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan

22

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN KABUPATEN : KECAMATAN : DATA DEMOGRAFI DAERAH BINAAN Kelurahan/ Desa : Rw / Rt : Luas Wilayah : Batas Wilayah : Sebelah Utara. Sebelah Selatan... Sebelah Timur... Sebelah

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Keperawatan Sasaran Sumber Tempat Waktu Penanggung Jawab 3. Resiko terjadinya peningkatan jumlah penderita

Lebih terperinci

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih

Lebih terperinci

KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui survey ini sangat berguna

Lebih terperinci

DIAGNOSIS & INTERVENSI KOMUNITAS DI DESA TANJUNG PASIR KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOM BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DIAGNOSIS & INTERVENSI KOMUNITAS DI DESA TANJUNG PASIR KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOM BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DIAGNOSIS & INTERVENSI KOMUNITAS DI DESA TANJUNG PASIR KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 1. Periode 23 Mei sd 24 Juni 2011 No Jumlah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No. PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Diagnosa Hari/ tanggal. 2. Jelaskan lingkungan (suhu

LAMPIRAN. CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Diagnosa Hari/ tanggal. 2. Jelaskan lingkungan (suhu LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Diagnosa Hari/ tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Gangguan pola Kamis, 09:30-1. Kaji pola tidur tidur berhubungan 20 Mei 11:00 klien

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS Data Pribadi: Nama: Diana Safitri Alamat: Jln. Babakan Jeruk II No 134 Bandung Tempat dan tanggal lahir: Purwokerto, 29 September 1979 Riwayat Pendidikan: Tahun 1992 lulus SD Kalierang

Lebih terperinci

LEMBAR PRATES DAN POST-TEST PELATIHAN DENGAN METODE SIMULASI KEPADA TOKOH MASYARAKAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA

LEMBAR PRATES DAN POST-TEST PELATIHAN DENGAN METODE SIMULASI KEPADA TOKOH MASYARAKAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA LEMBAR PRATES DAN POST-TEST PELATIHAN DENGAN METODE SIMULASI KEPADA TOKOH MASYARAKAT TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DATA PRIBADI Nama : Jenis Kelamian : L / P Umur : tahun

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Anak Dengan Diare Hari/Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2008 Pukul : 11.00-11.45 Sasaran: Seluruh orang tua bayi/anak di RT 02 / RW 04 Kel. Andalas Timur Tempat

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KEGIATAN DEMONSTRASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 16 DAN SDN 19

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KEGIATAN DEMONSTRASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 16 DAN SDN 19 LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KEGIATAN DEMONSTRASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 16 DAN SDN 19 KETUA: TIM PENGABMAS Ns. Neila Sulug, S.Pd, M.Kes Ns. Silviani, S.Kep

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228

Lebih terperinci

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S. LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 IDENTITAS RESPONDEN 1. Umur Responden : a). < 20 tahun b).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan masyarakat Indonesia,baik ditinjau dari segi angka kesakitan maupun angka kematiannya. Angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan 68 Lampiran Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas 2007 No Kode Quesioner Pertanyaan Karakteristik Keluarga. RKD07.RT Blok I No.5 Klasifikasi desa/ kelurahan. Perkotaan 2. Pedesaan 2.

Lebih terperinci

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 Desa Kecamatan Kota Provinsi : Sesetan : Denpasar Selatan : Denpasar : Bali I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A. Pembinaan Dasa

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu

Lebih terperinci

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan

Lebih terperinci

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) Disusun untuk memenuhi tugas Komunitas Dosen pengampu : M. Hasib Ardani, S.Kp., M.Kes. Disusun Oleh : Kelompok III Ana Rusfita 010501004 Arif Budi Wibowo 010501011 Badrul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Bodgan & Tylor (dalam Moleong, 2010) mengonsepkan prosedur penelitian kualitatif sebagai

Lebih terperinci

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas, bukan hanya terbebas dari bibit penyakit. Kondisi sehat

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT (PENGABMAS)

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT (PENGABMAS) i Bidang Ilmu : Keperawatan Komunitas LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT (PENGABMAS) Penyuluhan Kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, dimana setiap tahunnya kejadian kasus diare sekitar 4 miliar, dengan jumlah kematian

Lebih terperinci

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TEMA Pemberdayaan dan Peningkatan Potensi Bidang Pertanian dan Perkebunan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tiga. 1.2. LOKASI Desa Tiga, Kecamatan Susut,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS No Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Dana PJ 1. Resiko terjadinya pencemaran lingkungan. Warga di kelurahan Rp.250.000 Dari hasil pengkajian

Lebih terperinci

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh.

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh. 22 Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga Ketersediaan Pangan Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh Kondisi Lingkungan Pola Asuh Tingkat kepatuhan

Lebih terperinci

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK A. Gambaran Status Baik Balita di Desa Pecuk Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE I. PENDAHULUAN Hingga saat ini penyakit Diare maerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (2012) setiap tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka kesakitan diare pada tahun 2011

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan untuk mencapai Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia prevalensi balita gizi buruk adalah 4,9% dan gizi kurang sebesar 13,0% atau secara nasional prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang adalah sebesar

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab. DIAGNOSA & RENCANA ASKEP KELUARGA DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FK USU BAGIAN KEPERAWATAN KELUARGA By. Lufthiani, S.Kep, Ns Diagnosa Keperawatan Pengelompokan data Perumusan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) UPT PUSKESMAS AIR MOLEK

ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) UPT PUSKESMAS AIR MOLEK ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) UPT PUSKESMAS AIR MOLEK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survey mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR SUNGAI LAU GERBONG DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT DI DESA PERBESI KECAMATAN TIGA BINANGA KABUPATEN KARO TAHUN 2010 No. Responden : IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut : 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Desa Tunas Jaya Kec Popayato

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi ( pengelolaan air limbah domestic ) terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar ( ANTARA News, 2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Sementara United Nations for Children and Funds

Lebih terperinci

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK MATA KULIAH WAKTU DOSEN TOPIK Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan 1 SUB TOPIK 1. Posyandu 2. Polindes 3. KB KIA 4. Dasa Wisma 5. Tabulin 6. Donor darah berjalan 7. Ambulan desa OBJEKTIF

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Pelatihan Kader Kesehatan Desa dan Pembentukan Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia ) TIM: Dra. Idiani Darmawati, M.Sc. (NIP 196009211991032001) Marten

Lebih terperinci

MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI PENYEGARAN KADER MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap

Lebih terperinci

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 Program 3.1.1 Perekonomian Permasalahan di bidang ekonomi merupakan permasalahan utama bagi keluarga Pak Ranggia. Untuk menanggulangi permasalahan ini butuh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TEGAL TIMUR Jln. Flores No. 35 Telp. : ( 0283 ) Tegal

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TEGAL TIMUR Jln. Flores No. 35 Telp. : ( 0283 ) Tegal Notulen Pertemuan Susunan Acara PERTEMUAN KADER PUSKESMAS TEGAL TIMUR TAHUN 2015 Tanggal : November 2015 Pukul : 1. Pembukaan 2. Penyampaian materi sosialisasi tentang pemberdayaan masyarakat melalui posyandu

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Pemberdayaan Karang... Triyanto & Edi Cahyono PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Triyanto STIE Atma Bhakti Surakarta E-mail: triyanto_55@yahoo.co.id

Lebih terperinci

GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN 1 Didin Mujahidin ABSTRAK Penularan utama TB Paru adalah bakteri yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan dapat dipelajari. Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies nyamuk Aedes Aigepty. Chikungunya berasal dari

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih KUESIONER PENELITIAN Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih A. Data Demografi No. Responden : Umur : Pendidikan

Lebih terperinci

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

OLEH: IMA PUSPITA NIM: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MERAWAT BALITA DENGAN ISPA DI RW 03 KELURAHAN WIJAYA KUSUMU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATANGROGOL PETAMBURAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi dibawah lima tahun adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Probowo, 2012). Salah satu penyakit

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah

Lampiran 1 Tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah LAMPIRAN 67 68 Lampiran 1 Tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah 68 69 68 Lampiran 2 Sebaran rumah tangga berdasarkan keragaan akses ibu terhadap informasi dan pelayanan gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

ANGKET PENGKAJIAN MASYARAKAT

ANGKET PENGKAJIAN MASYARAKAT ANGKET PENGKAJIAN MASYARAKAT Petunjuk pengisian : 1. Lingkarilah jawaban pada kolom yang disediakan sesuai dengan kondisi keluarga Contoh : (1) (3) (2) (4) 2. Bila ada tanda titik-titik jawablah pertanyan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Hipertensi Sub pokok ahasan : Perawatan dan pecegahan Hipertensi Sasaran : Pasien dan keluarga ranap Pepaya Hari /Tanggal : Senin / 09-03-2015 Waktu : 15.00-15.30

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan sangat mudah tertular, penularan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.

Lebih terperinci

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita PERAN KELUARGA PRASEJAHTERA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI DESA DEPOK KECAMATAN KANDEMAN KABUPATEN BATANG 7 Cipto Roso ABSTRAK Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai visi Indonesia sehat 2010 yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat. Penduduknya berperilaku bersih dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2010 merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang. ISPA menyebabkan empat dari

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Usia :.tahun Alamat :... Telepon/HP : selaku Bapak/ibu/lainnya(sebutkan..) dari.. usia..bulan, setelah mendapatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELATIHAN PEMANFAATAN TIM PADA WANITA USIA SUBUR GUNA MENURUNKAN AKI DAN AKB DI DESA TEMBOK KIDUL KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL BIDANG

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN FATWA IMELDA, S.Kep, Ns PENGERTIAN Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya / kecelakaan. ( Tarwoto dan Wartonah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai meninggal, hal ini karena manusia memerlukan

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : CATATAN KELUARGA Lampiran III - 18 CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : STATUS JENIS NAMA ANGGOTA TGL/BL/TH KELAMIN TEMPAT KELUARGA TIDAK

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal setiap tahun.

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 63 BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01

Lebih terperinci