TIM PENYUSUN. Sekretaris Tini Kartini, SKM (Seksi Litbangkes & Infokes) Tim Perumus/Desk. Editing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TIM PENYUSUN. Sekretaris Tini Kartini, SKM (Seksi Litbangkes & Infokes) Tim Perumus/Desk. Editing"

Transkripsi

1 i

2 TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Penanggung Jawab (Kepala Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan Ketua Syamsir, S.Sos ( Seksi Litbangkes & Infokes) Sekretaris Tini Kartini, SKM (Seksi Litbangkes & Infokes) Tim Perumus/Desk 1. Khaidir,S.Sos, M.Kes (Sekretaris Dinas Kesehatan) 2. Hj.Netty Herawati, SE, MM (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) 3. Adny Bendru, SKM, M.Epid (Kepala Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan) 4. Candra, S.Sos (Staf Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan) 5. Fatmawati.R, SKM (Staf Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan) Editing Candra, S.Sos Fatmawati, SKM Syamsir, Amk,S.Sos Tini Kartini, SKM Aleka Zulpikar, SKM Buku ini diterbitkan oleh : Penelitian dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Jl. Indra Giri No. 02 Padang Harapan Bengkulu Telpon : , Fax no : , dinkesbengkulu@depkes.go.id ii

3 KATA PENGANTAR Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2013 ini, merupakan penerbitan lanjutan dari tahun sebelumnya dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Penerbitan profil ini berkaitan dengan upaya Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dalam rangka menyediakan data yang lengkap dan terpadu bagi berbagai keperluan monitoring, evaluasi, serta perencanaan pembangunan dibidang kesehatan. Data yang disajikan, dalam publikasi ini umumnya adalah data sekunder yang diturunkan dari berbagai kegiatan administrasi UPT Kesehatan, serta dilengkapi dengan data yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, yang dihimpun melalui pengumpulan dan pelaporan Dinas Kesehatan Kab/Kota. Publikasi ini dilengkapi dengan analisis sederhana dari data sekunder dan data primer yang disajikan, berikut grafik-grafik sederhana. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna data dapat dengan mudah mengetahui perkembangan pembangunan yang telah dilakukan bidang kesehatan di Provinsi Bengkulu. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu juga merupakan bagian dari Sistem Kesehatan nasional, dimana Profil ini merupakan sarana untuk mengevaluasi hasil kinerja penyelenggaraan standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2013 yang diterbitkan tahun 2014 ini bersumber dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, dan sumber-sumber lain yang bisa dipertanggung jawabkan. Indikator yang tercantum dalam profil ini merupakan gabungan dari Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Indikator tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu; (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri dari indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan status Gizi. (2) Indikator Upaya Kesehatan, yang terdiri atas indikator : Pelayanan Kesehatan, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat, Keadaan lingkungan, (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan, yang terdiri atas indikator Tenaga Kesehatan, Sarana Kesehatan, dan Pembiayaan Kesehatan. Kepada Tim Penyusun serta para pejabat pengelola data dan informasi kesehatan di daerah, saya menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih atas tersusunnya Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2013 ini. Sebagaimana profil kesehatan tahuntahun yang lalu, Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahu 2013 ini juga masih menyimpan banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam kata pengantar ini saya menyampaikan kepada para pembaca, sekaligus menghimbau saran dan masukan guna peningkatan kualitas profil kesehatan ini dimasa mendatang. i

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii V BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sistematika 3 4 BAB II GAMBARAN UMUM A. Letak Geografi dan Pemerintahan 4 B. Keadaan Penduduk C. Produc Domestik Regional Bruto (PRDB) 9 D. Tingkat Pendidikan 13 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 16 A. Angka Kematian 16 B. Angka Kesakitan 20 C. Status Gizi 30 D. Angka Harapan Hidup 32 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 33 A. Pelayanan Kesehatan 33 B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 42 C. Perilaku Hidup Masyarakat 42 D. Kedadaan Lingkungan 44 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 50 A. Sarana Kesehatan 50 B. Tenaga Kesehatan 53 C. Pembiayaan Kesehatan 55 BAB VI KESIMPULAN 56 PENUTUP 58 LAMPIRAN ii

5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Gambar Halaman 2.1 Perkembangan Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu Periode tahun Persentase sebaran penduduk Provinsi Bengkulu tahun Komposisi Penduduk Provinsi Bengkulu Menurut Kelompok Umur Tahun Pertumbuhan PRDB Provinsi Bengkulu atas dasar harga konstan tahun Persentase Penduduk 10 tahun Keatas Provinsi Bengkulu Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun Angka Kematian Bayi Provinsi Bengkulu Tahun Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup menurut Jenis Kelamin di Provinsi Bengkulu Tahun Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu tahun Angka Kematian Balita menurut jenis kelamin Provinsi Bengkulu Tahun Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu tahun Angka Kematian Balita periode tahun di Provinsi Bengkkulu tahun Angka kematian ibu per kurun waktu Penyakit Terbanyak Menurut Puskesmas di Provinsi Bnegkulu tahun Persentase Kesembuhan TB Paru Provinsi Bengkulu Tahun Succes Rate (SR) TB di Provinsi Bengkulu Menurut Kabupaten/Kota tahun Angka Penemuan Kasus (CDR) TB Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu tahun Prevalensi TB Per Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu tahun Jumlah Kasus HIV,AIDS dan SYPHILIS Di Provinsi Bengkulu Tahun 2004 s/d Angka kesakitan malaria (API) Provinsi Bengkulu Tahun Angka Harapan Hidup di Provinsi Bengkulu periode iii

6 tahun Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun Cakupan TT Pada Ibu Hamil di Provinsi Bengkulu tahun Jumlah Bayi yang diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin di provinsi Bengkulu tahun Cakupan Balita Mendapatkan Vitamin A 2X Provinsi 38 Bengkulu Tahun Persentase Jenis Kontrasepsi Yang digunakan Peserta KB Aktif di Provinsi Bengkulu Tahun Persentase Jenis Kontrasepsi Yang digunakan Peserta KB Baru di Provinsi Bnegkuilu tahun Gambaran UCI Provinsi Bengkulu Tahun Jumlah Jaminan Kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun Persentase Posyandu Aktif Provinsi Bengkulu Tahun Persentase Rumah Sehat Provinsi Bengkulu Tahun Saran akses berkelanjutan terhadap Air Minum Provinsi Bengkulu Tahun Jumlah penduduk pengguna saran akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak di Provinsi Bengkulu Tahun Persentase Tempat Umum memenuhi syarat kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun Perkembangan Puskesmas di Provinsi Bengkulu kurun waktu tahun Rasio Puskesmas Terhadap Penduduk di Bengkulu tahun Jumlah Puskesmas Prwt dan non Prwt di Provinsi Bengkulu tahun 2013 menurut Kab/Kota Jumlah Puskesmas Pembantu di Provinsi Bengkulu Tahun Jumlah Tenaga Kesehatan di Provinsi Bengkulu Menurut Jenisnya Tahun Rasio Tenaga Kesehatan per Penduduk Provinsi Bengkulu Tahun Persentase sebaran Tenaga Kesehatan di unit kerja kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun iv

7 DAFTAR TABEL Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR Tabel 3 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN Tabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMINKECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK Tabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS. Tabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMAS Tabel 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN Tabel 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN Tabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS v

8 Tabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS - Lanjutan Tabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN & PUSKESMAS Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGAN I<24 JAM vi

9 Tabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL,PERSALINAN DITOLONG TENAGAKESEHATAN,DAN PELAYAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONAT MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN,DAN PUSKESMAS Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS vii

10 Tabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 45 JUMLAH ANAK 0 23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURU JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN Tabel 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN Tabel55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP,DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DISARANA PELAYANAN KESEHATAN Tabel 56 Tabel 57 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT Tabel 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (BER- PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS viii

11 Tabel 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN Tabel 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT Tabel 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN Tabel 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I Tabel 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN Tabel 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN ix

12 Tabel 77 Tabel 78 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN Tabe 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DIFASILITAS KESEHATAN Tabel 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN Tabel 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN Tabel 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA *** x

13 HENDARINI, Bsc, S.Sos Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu xi

14 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan kesehatan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang sitinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan beberapa upaya, mulai promotive, preventive, sampai pada curative dan rehabilitative. Dalam upaya-uapaya tersebut tentunya tidak terlepas dari perencanaan yang baik dan dalam menyusun perencanaan tentunya harus didukung oleh data yang lengkap dan valid. Data-data kesehatan, mulai dari data fasilitas, ketenagaan sampai capaian hasil program terangkum dalam Profil Kesehatan yang bersumber dari seluruh unit-unit kesehatan yang ada di wilayah provinsi yang diterbitkan setiap tahun. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini merupakan gambaran tentang situasi kesehatan di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun Muatan data yang terdapat dalam Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini adalah data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Data yang disajikan dalam publikasi ini umumnya adalah data sekunder yang diturunkan dari berbagai kegiatan administrasi UPT Kesehatan, serta dilengkapi dengan data yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, yang dihimpun melalui pengumpulan dan pelaporan Dinas Kesehatan Kab/Kota. Publikasi ini dilengkapi dengan analisis sederhana dari data sekunder dan data primer yang disajikan, berikut grafik-grafik sederhana. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna data dapat dengan mudah mengetahui perkembangan pembangunan yang telah dilakukan bidang kesehatan di Provinsi Bengkulu. Profil Kesehatan Provinsi merupakan sarana penyedia data dan informasi dalam rangka mendukung manajemen kesehatan, juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten/Kota. Dimana sebagian besar masyarakat. Provinsi Bengkulu masih sulit mendapatkan pelayanan kesehatan walau 1

15 dalam skala minimal. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, yaitu selain faktor teknis juga faktor-faktor non teknis seperti : geografi, ekonomi dan sosial. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu juga merupakan bagian dari Profil Kesehatan Indonesia. Kita ketahui bahwa sekarang Profil Kesehatan Indonesia selalu mengalami perubahan, oleh sebab itu juga, Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu mengalami berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi maupun dalam bentuk fisiknya. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu dibentuk dalam satu buku yang berisi tentang analisis dan Lampiran serta tabel-tabel. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tujuan disusunnya buku Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini adalah memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh disetiap tingkat administrasi dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. 2. Tujuan Khusus 1. Tersedianya Data dan Informasi tentang keadaan umum Provinsi Bengkulu yang meliputi situasi geografi, demografi serta keadaan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, upaya kesehatan, dan status kesehatan masyarakat. 2. Tersedianya data dan informasi kesehatan tentang pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan. 3. Tersedianya data dan informasi tentang jumlah dan kondisi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. 4. Tersedianya data dan informasi tentang jumlah dan jenis sumber daya manusia bidang kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. 2

16 1. Jadwal Tentaive Penyusunan Profil Kesehatan NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI 1 Pengumpulan Data dari Puskesmas,Rumah Sakit dan Instansi Terkait. (Kab/Kota) 2 Kompilasi/Kompirmasi dan data entry serta pemutakhiran data. (Kab/Kota) 3 Pengolahan, analisis dan penulisan serta pembahasan Draft awal (Kab/Kota) 4 Finalisasi, Penggandaan/Pencetakan (Kab/Kota) 5 Dstribusi, ke Bupati, DPRD, Dinas Kesehatan Provinsi. (Kab/Kota) 6 Pengolahan di Tingkat Provinsi. C.SISTEMATIKA Sistematika ini sama halnya seperti profil tahun sebelumnya yaitu ; 1. Bab I Pendahuluan, berisi tentang maksud dan tujuan penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu dan sistematika penyajian. 2. Bab II Gambaran Umum, berisikan tentang gambaran umum Provinsi Bengkulu, yang meliputi letak geografis dan informasi umum lainnya yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat serta faktor lain, seperti kependudukan, ekonomi, dan pendidikan. 3. Bab III Situasi Derajat Kesehatan. Berisikan tentang pencapaian program-program pokok pembangunan kesehatan tahun Bab IV Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisikan tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian program-program pokok pembangunan kesehatan tahun Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan, Bab ini berisikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. 3

17 6. Bab VI Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang Kendala dan keberhasilan pencapaian Bengkulu sepanjang tahun 2013 dan SPM Bidang Kesehatan tahun

18 BAB II GAMBARAN UMUM A. LETAK GEOGRAFIS DAN PEMERINTAHAN 1. Letak Geografis Provinsi Bengkulu secara geografis terletak di sepanjang pantai barat sumatra lebih kurang 525 Km dari gugusan pulau Enggano yang berada lebih kurang 90 mil laut di lautan hindia sebelah selatan Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah : ,69 km2 (laut : ,54 km2 dan darat : ,70 km2 (Sumber : Bakosurtanal) dan secara geografis terletak diantara 2 o 16 3 o 31 Lintang Selatan dan 101 o o 41 Bujur Timur, dengan suhu udara relatif sama dengan daerah-daerah kota pinggiran pantai lainnya di Indonesia. Suhu udara maximum berkisar o C sedangkan suhu udara minimum berkisar antara o C, Letak Provinsi Bengkulu sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, disebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Provinsi Lampung, disebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan disebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu terletak disepanjang kaki bukit barisan dan diatas tiga lempeng dan satu patahan, yang kerap mengalami gempa bumi, disamping gempa vulkanik juga gempa tektonik yang dapat dirasakan hampir diseluruh wilayah Bengkulu hingga pedesaan. Gambar Peta Provinsi Bengkulu 2. Pemerintahan Berdasarkan sejarahnya, daerah Bengkulu pernah berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris, Belanda, dan Jepang (dari tahun 1685 sampai tahun 1945). Secara resmi, 5

19 setelah Indonesia merdeka, Keresidenan Bengkulu dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Oktober Pada masa kolonial Belanda sampai tahun 1942, Keresidenan Bengkulu terdiri dari daerah-daerah yang saat ini merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu ditambah dengan daerah-daerah Krui, Tanjung Sakti, dan Muara Sindang. Akan tetapi, pada masa pendudukan Jepang dan pada masa Revolusi fisik, daerah-daerah Krui, Tanjung Sakti, dan Muara Sindang tersebut dimasukkan kedalam Keresidenan Palembang dan Lampung. Perkembangan administrasi di bengkulu secara ringkas adalah sebagai berikut, 1. Tahun , daerah Bengkulu merupakan daerah administrasi Keresidenan. 2. Tahun , daerah Bengkulu merupakan daerah administrasi dengan hak mengatur rumahtangga sendiri dan pada waktu itu terdapat pula sistem K.N.I. Keresidenan. 3. Tahun , daerah Bengkulu merupakan daerah administrasi dengan hak mengatur rumahtangga sendiri dan pada waktu itu K.N.I. Keresidenan menjadi DPR Keresidenan. 4. Tahun , daerah Bengkulu merupakan daerah administrasi lagi, sedangkan DPR Keresidenan dibubarkan. 5. Tahun 1968, daerah Bengkulu menjadi provinsi otonom yang berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Gubernur Provinsi Bengkulu terbentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 yang direalisasikan dengan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun Perjalanan sejarah Bengkulu menjadi sebuah provinsi yang otonom dapat dibagi menjadi tujuh periode. Periode I, sebelum tahun 1685, di bawah pengaruh atau mengadakan kontak dagang dengan Kesultanan Banten. Periode II, tahun , di bawah kekuasaan pemerintahan Inggris sebagai daerah jajahan. Periode III, tahun , di bawah kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda sebagai daerah jajahan. Periode IV, tahun , di bawah kekuasaan Jepang. Periode V, tahun , menjadi bagian dari Provinsi Sumatera. Periode VI, tahun , menjadi bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Periode VII, melepaskan diri dari Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi Provinsi Bengkulu. Wilayah Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 tersebut meliputi wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas wilayahnya km2, terdiri dari empat Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara (ibukota Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan (ibukota Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri dari 10 kecamatan. Wilayah 6

20 kecamatan yang dipimpin oleh seorang camat dibagi lagi ke dalam marga dipimpin oleh seorang pasirah dan pasar yang dipimpin oleh datuk. Seiring dengan semangat otonomi daerah, Provinsi Bengkulu dengan ibukota Bengkulu, sampai tahun 2012 Provinsi Bengkulu telah terjadi pemekaran wilayah Kab/Kota dari 3 Kabupaten dan 1 kota menjadi 9 Kabupaten, 1 Kota, 124 kecamatan dan 1336 desa serta 169 kelurahan. Secara rinci dapat kita lihat tabel berikut : Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Desa Dirinci Per Kabupaten/Kota Di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 NO KABUPATEN/KOTA LUAS WILAYAH JUMLAH KELUR AHAN DESA+ KEL. KECAM ATAN (km 2 ) DESA 1701 BENGKULU SELATAN 1, REJANG LEBONG 1, BENGKULU UTARA 4, KAUR 2, SELUMA 2, MUKOMUKO 4, LEBONG 1, KEPAHIANG BENGKULU TENGAH 1, KOTA BENGKULU JUMLAH PROVINSI 19, , , Sumber :Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013 dan Bengkulu dalam anagka 2011 VISI DAN MISI PEMERINTAH A. VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BENGKULU YANG MAJU DAN SEJAHTERA Visi Pembangunan Provinsi Bengkulu tersebut diatas mengandung makna bahwa masyarakat Bengkulu dalam lima tahun kedepan terus meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Variabel sejahtera dimana dengan indikasi terus meningkatnya angka pendapatan perkapita serta terus menurunnya kemiskinan dan angka pengangguran. Dari visi tersebut 7

21 lebih lanjut dituangkan empat misi yang akan memayungi arah kebijakan dan program pembangunan daerah. B. MISI Mewujudkan perekonomian masyarakat yang berdaya saing Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan sejahtera Mengembangkan sumber daya alam, lingkungan hidup, infrastruktur dasar dan mitigasi bencana dalam rangka menunjang daya saing perekonomian daerah Menyelenggarakan pemerintahan yang profesional dan ankutabel serta mewujudkan sistem politik, hukum dan keamanan yang mengayomi masyarakat VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN A. VISI : MASYARAKT SEHAT YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA B. MSI : Meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat Meninkatkan ketersediaan dan sumber daya kesehatan Menciptakan pengelolaan program yang profesional dan akuntabel TUJUAN DINAS KESEHATA Terselenggaranya pembangunan kesehatan di Provinsi Bengkulu secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang setinggi-tingginya. Nilai-nilai PRO RAKYAT Dalam raangka menyelenggarakan pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk masyarakatprovinsi Bengkulu 8

22 INKLUSIF Demi keberhasilan pembangunan kesehatan,seluruh komponen masyarakat yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakt, pengusaha, masyarakat madani dan masyarakt akar rumput harus berpartisipasi aktrif. Karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilakukan oleh instansi kesehatan saja. RESPONSIF Setiap daerah memiliki permasalahan kesehatan yang berbeda dengan daerah lainnya tergantung kondisi alam, sosial budaya dan kondisi geografis dan faktor-faktor lainnya. Dinas Kesehatan akan respon dengan perbedaan tersebut dalm mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda yang memerlukan penanganan yang berbeda pula. EFEKTIF Program pembangunan kesehatn di Provinsi Bengkulu haruslah mencapai hasil yang signifikan sesuai target dan selalu bersifat efisien. BERSIH Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Provinsi Bengkulu harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel. SASARAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat dengan : a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 menjadi 72 tahun b. Menurunnya angka kematian ibu dari 228 menjadi 118 per kelahiran hidup c. Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per.1000 kelahiran hidup d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per.1000 kelahiran hidup e. Menurunnya prvalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8 % menjadi kurang dari 32 % f. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan K4) sebesar 90 % g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100 % 9

23 2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dengan : a. Menurunnya prevalensi Tubercolosis dari 231 menjadi 90 per penduduk b. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index- <API> ) dari 2 menjadi 1 per.1000 penduduk c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sebesar < 5 % d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia bulan 80 % bulan menjadi 80 % e. Persentase desa yang menjadi UCI dari 80 % menjadi 100% f. Menurunnya angka kesakita DBD g. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, separuh dari tahun 2010 h. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk miskin i. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 35 % menjadi 57 % j. Terpenuhinnya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) k. Seluruh Kbupaten/Kota melaksanakan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P3TM) l. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan Penduduk Uraian tentang kependudukan berikut ini diambil dari data yang dikumpulkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu dan di koordinasikan dengan pihak BPS Provinsi Bengkulu tahun Berdasarkan estimsi badan pusat statistic Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2013 sebesar 1,828,291. Bila dibandingkan dengan penduduk Provinsi lainnya di pulau Sumatera, maka jumlah penduduk Provinsi Bengkulu tergolong rendah. Berdasarkan hasil penghitungan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2013 sebesar 3,48%, mengalami peningkatan dari periode 2012 yang sebesar 1,42% 10

24 Dilihat dari perkembangan jumlahnya (kuantitas), perkembangan jumlah penduduk Provinsi Bengkulu pada kurun waktu tergolong lambat. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini, pada tahun 2003 jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebanyak jiwa, pada tahun 2013 jumlah penduduk Provinsi Bengkulu baru mencapai 1,828,291 juta jiwa. perkembangan jumlah penduduk Provinsi Bengkulu pada periode sebesar 17% saja. Perkembangan jumlah penduduk Provinsi Bengkulu dari Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2012 adalah seperti tabel berikut: Gambar 2.1 Sumber : Profil Kes.Kab/Kota tahun dan Bengkulu Dalam Angka (BPS) 2. Persebaran Penduduk Penyebaran penduduk di Provinsi Bengkulu ditinjau menurut Kabupaten dan kota relatif tidak merata. Sejak 2003 penduduk Provinsi Bengkulu lebih banyak terdapat di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara serta Rejang Lebong, Proporsi penduduk Provinsi Bengkulu yang berdiam di ketiga daerah ini pada tahun 2014 mencapai 47 % dengan rincian 18 % terdapat di Kota Bengkulu, dan 15 % terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara. Daerah Kabupaten dan Kota lainnya yang tergolong banyak penduduknya di Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong. Pada tahun 2013 proporsi penduduk Provinsi Bengkulu yang bermukim di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 14 % dan selebihnya berdiam di Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan, Muko-Muko, Kaur, Kepahiang dan Lebong berkisar antara 5-10 persen. Gambaran sebaran penduduk per Kabupaten/Kota tahun 2013 di Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut: 11

25 Gambar 2.2 Sumber : Estimasi Badan Pusat Statistik Dapat kita lihat pada gambar diatas bahwa Kota Bengkulu merupakan yang tertinggi sebaran penduduknya (18, %), diikuti Kabupaten Bengkulu Utara (15 %) dan Kabupaten Rejang Lebong (14%). Sedangkan kabupaten yang terendah jumlah penduduknya adalah Kabupaten Lebong dan Bengkulu Tengah dengan sebaran penduduk sebanyak 6%. Dari jumlah penduduk Provinsi Bengkulu Keseluruhan. Lebih condongnya penduduk Provinsi Bengkulu untuk berdomisili di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara tampaknya berhubungan erat dengan semakin pentingnya peranan kedua daerah ini dalam kegiatan perekonomian di Provinsi Bengkulu. Peranan Kabupaten Bengkulu Utara semakin penting kerena daerah ini merupakan salah satu daerah pusat pengembangan agro bisnis dan perkebunan besar di Provinsi Bengkulu. Dengan demikian kabupaten Bengkulu Utara menjadi daerah tujuan utama para migran baik yang berasal dari daerah dalam provinsi bengkulu maupun dari provinsi lainnya sebagai tempat mencari pekerjaan menjadi buruh tani perkebunan seperti : perkebunan kelapa sawit, karet, kopi dan lain sebagainya. Sementara itu, peranan Kota Bengkulu semakin penting karena selain pusat kegiatan administrasi pemerintah Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu juga sebagai pusat kegiatan ekonomi (perdagangan) dan pusat pendidikan di Provinsi Bengkulu. Sebagai pusat pendidikan, Kota Bengkulu menjadi daerah tujuan penduduk kabupaten untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Kepadatan Penduduk Tingkat kepadatan penduduk rata-rata di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 mengalami peningkatan sedikit yaitu 92 jiwa/km 2. Diman tingkat kepadatan penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2012 adalah 89 jiwa/km². Kepadatan penduduk tertinggi ada di 12

26 Kota Bengkulu dengan kepadatan 2275 jiwa/km² dan terendah di Provinsi Bengkulu dengan kepadatan 41 jiwa/km² adalah Kabupaten Mukomuko. Jumlah penduduk dan Kepadatan penduduk per kabupaten/kota selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 1). Komposisi penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2012 menurut kelompok umur dapat kita lihat pada piramida penduduk berikut: Gambar 2.3 Sumber : Estimasi Badan Pusat Statistik Dari gambar diatas diketahui bahwa jumlah penduduk yang terbanyak menurut kelompok umur, adalah kelompok umur 0 4 tahun. 3. Sex Ratio, Dari penduduk Provinsi Bengkulu ternyata sex ratio perempuan dan laki-laki sebanding, dimana jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih besar yaitu jiwa (51%) dan jumlah penduduk perempuan sebesar jiwa (49%). Rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2013 adalah 104 %. Ini menunjukan bahwa jumlah perempuan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 hampir sebanding dengan jumlah penduduk laki-laki. untuk lebih jelas dapat dilihat dilampiran (tabel 2). 13

27 4. Dependency Ratio, Angka beban tanggungan (dependency ratio) merupakan angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk dalam usia produktif (umur tahun). Makin tinggi angka rasio beban tanggungan berarti makin sedikit penduduk yang termasuk usia produktif dan semakin besar beban yang harus ditanggung untuk membiayai kelompok usia yang tidak produktif. Melihat komposisi penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2013 menurut kelompok umur, menunjukan bahwa kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar jiwa (66%), kemudian penduduk yang termasuk beban tanggungan: berusia muda (0-14 tahun) sebesar (34%) dan yang berusia tua (>= 65 tahun) sebesar (31%) maka dengan demikiana beban tanggungan (Depedency Ratio) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebesar (53%) jiwa. Artinya tiap 100 jiwa penduduk yang produktif harus menanggung 50 jiwa penduduk yang tidak produktif, atau 1 jiwa harus menanggung beban sebanyak 2 orang beban tanggungan.(lihat tabel 2). C. PRODUC DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2011 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah mencapai 21,15 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 8,87 triliun rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, PDRB Provinsi Bengkulu tahun 2011 atas harga berlaku telah mengalami perkembangan sebesar 13,41 persen, sedangkan PDRB Provinsi Bengkulu tahun 2011 atas dasar harga konstan mengalami pertumbuhan sebesar 6,40 persen. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Bengkulu hingga tahun 2011 masih sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam perekonomian Provinsi Bengkulu masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu terlihat dari relatif besarnya peranan sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya. Nilai nominal PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar 8,43 triliun rupiah dan peranannya dalam PDRB Provinsi Bengkulu sebesar 39,90 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai nominal atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar 3,96 triliun rupiah dengan peran sebesar 18,74 persen. 14

28 Pada tahun 2011 nilai nominal pendapatan perkapita pertahun penduduk Provinsi Bengkulu diperkirakan sebesar 12,14 juta rupiah, sementara itu nilai nyata pendapatan perkapita pertahun penduduk Provinsi Bengkulu diperkirakan sebesar 5,1 juta rupiah. Bila dilihat dari sisi penggunaan, pada tahun 2011 PDRB Provinsi Bengkulu sebagian besar masih digunakan untuk konsumsi yakni sebesar 77,38 persen, dimana 78,1 persen diantaranya merupakan konsumsi rumah tangga, 20,68 persen konsumsi pemerintah dan 1,22 persen merupakan konsumsi lembaga nirlaba. Hal ini menandakan masyarakat Provinsi Bengkulu masih mengutamakan konsumsi daripada investasi maupun tabungan terbukti pada pembentukan modal tetap bruto peranannya dalam PDRB hanya sebesar 10,84 persen. Sedangkan ekspor memiliki peran 33,92 persen, impor memiliki peran 13,8 persen dan perubahan stok memiliki peran sebesar 9,84 persen dari total PDRB.. (Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2012) Gambar : 2.4 Sumber : BPS Provinsi Bengkulu (Bengkuu Dalam Angka 2012) D. TINGKAT PENDIDIKAN Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf pada penduduk yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin. Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 penduduk 10 tahun ke atas sebanak yang melek huruf berjumlah laki-laki sebesar (68%) dan perempuan sebesar (70%) dari jumlah penduduk Provinsi 15

29 Bengkulu usia 10 keatas. Persentase penduduk berumur 10 tahun keatas dengan melek huruf menurut Kabupaten/Kota tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran (tabel 3). Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum tamat SD/MI, yang tamat SD/MI, tamat SLTP/MTs, tamat SMU/SMK/MA, tamat Diploma, dan tamat Universitas dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.5 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2013 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Provinsi Bengkulu menamatkan SD/MA sebanyak 24, dan SLTA 19%), SLTP 15% dan Tidak Memiliki ijazah SD sebesar 16%, tamat AK/Diploma 2%, dan S2/S3 (Maste/Doktor) serta sekolah Kejuruan masing-masing 1% (Profil Kesehtan Kab/Kota 2012). 16

30 Pembangunan dibidang kesehatan BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN antara lain bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, mura dan merata. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain : angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (Akaba) dan angka kematian ibu (AKI). A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesehatan. Walaupun penyebab kematian itu dapat dibedakan sebagai penyebab secara langsung maupun tidak langsung, namun yang sebenarnya terjadi bahwa kematian merupakan akumulasi proses interaksi dari berbagai faktor lain yang secara sendiri ataupun bersamasama, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kematian dalam masyarakat. Indikator yang paling sensitif untuk menilai keberhasilan program kesehatan adalah dengan melihat Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Dalam Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini, AKB, AKABA dan AKI belum dapat menggambarkan angka keseluruhan dari populasi karena jumlah yang didapat hanyalah jumlah yang dilaporkan. 1. Angka Kematian Neonatal (AKN) Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah penduduk yang meninggal satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten/Kota AKN di Provinsi Bengkulu sebesar 6,9 per kelahiran hidup. Berdasar jenis kelamin AKN laki-laki sebesar 7,5 per 1000 KH lebih tinggi dari pada AKN perempuan yaitu sebesar 6,9 per 1000 KH. (lihat table 5). 2. Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. AKB juga merupakan indikator yang paling sensitif diantara indikator lainnya. Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung berkaitan 17

31 dengan : kematian bayi, tingkat kesehatan ibu dan anak, upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga dan tingkat perkembangan sosial ekonomi keluarga. Berdasarkan Data Profil Kesehatan Kab/Kota pada tahun 2013 dari sebanyak bayi, kelahiran hidup di Provinsi Bengkulu sebanyak bayi. dan jumlah kematian bayi sebesar 106. Angka Kematian Bayi per kelahiran hidup di Provinsi Bengkulu pada empat tahun terakhir mengalami naik turun dimana pada tahun 2007 mencapai 10,45 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 menurun menjadi 7,3 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2009 meningkat menjadi 10,22 per kelahiran hidup, tahun 2010 turun menjadi 5,2 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2011 naik meningkat 9,6 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 meningkat menjadi 10,7 per 1000 keahiran hidup.dan pada tahun 2013 kembali turun 3,1 per 1000 kelahiran hidup, Jika dibedakan menurut jenis kelamin,angka kematian bayi laki-laki lebih tinggi dibandingkan bayi perempuan, yaitu 3,0 per 1000 KH atau sebanyak 51 bayi, berbanding 2,2 per 1000 KH atau sebanyak 37 bayi perempuan. Berdasarkan perhitungan dengan per 1000 KH maka Angka Kematian Bayi tertinggi adalah sebesar 17,3 per 1000 kelahiran hidup terdapat di Kabupaten Kepahiang dan terendah di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lebong yaitu sebesar 0,0 per 1000 kelahiran hidup (lihat table 5). Gambaran Angka Kematian Bayi per Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 adalah seperti gambar berikut: Gambar Sumber : Program KIA Tahun 2013 & SDKI 2007/

32 Gambar Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Gambar Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Angka Kematian Balita Jumlah Kematian Balita (12-59 bulan) mencerminkan kondisi serta faktor yang mempengaruhi kesehatan anak, seperti halnya keadaan gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Indikator ini juga mencerminkan tingkat kesejahteraan sosial dari suatu penduduk. Secara keseluruhan jumlah kematian balita di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 sebesar 392 balita dari jumlah Balita yang ada. Angka Kematian Balita di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 berdasarkan data profil kesehatan menurun, yaitu 3,4 per 1000 KH dari 11.8 per 1000 kelahiran hidup pada tahun Bila dirinci menurut jenis kelamin ternyata angka kematian balita laki-laki lebih tinggi, yaitu 3,8 per 1000 kelahiran hidup dibandingkan angka kematian balita perempuan yaitu hanya 2,5 per 1000 kelahiran hidup. Dari data profil kesehatan Kab/Kota angka Kematian Balita tertinggi adalah terdapat di kabupaten yaitu Kabupaten Kepahiang yaitu sebesar 18,4 per 1000 kelahiran hidup sedangkan yang terendah ada di dua Kabupaten 19

33 yaitu Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara yaitu 0,0 per 1000 kelahiran hidup. Gambaran Angka Kematian Balita menurut jenis kelamin dan per Kabupaten/Kota serta kurun waktu lima tahun terakhir di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 adalah seperti gambar berikut: Gambar 3.2 Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Gambar Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Gambar Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 & SDKI

34 4. Angka Kematian Ibu Kematian ibu merupakan kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan dan persalinan serta masa nifas. Angka kematian ibu bersama dengan kematian bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, juga menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan pada masa nifas. Dari data Profil Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 secara absolut Jumlah kematian ibu yaitu sebanyak 47 orang, yang terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 23 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 11 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 13 orang, maka dengan demikian angka kematian ibu di Provinsi Bengkulu pad tahun 2013 yaitu sebesar 139 per kelahiran hidup, meningkat sedikit dari tahun 2012 yang sebesar 136 per kelahiran hidup, peningkatan ini bukan saja terjadi di provinsi bengkulu melainkan diseluruh wilayah indonesia hal ini disebabkan dengan adanya program Jaminan Pemeliharaan Persalinan dimana semua persalinan dapat terdata di fasilitas kesehatan yang ada. Gambar : 3.3 Sumber : Program KIA Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 & SDKI 2007 B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Di Provinsi Bengkulu untuk Tahun 2013, data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (fasility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan 21

35 pelaporan (SP2TP). Gambaran angka kesakitan penyakit tertentu di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 selengkapnya adalah sebagai berikut : Gambar 3.4 Sumber : Laporan sistem pencatatatn dan pelaporan terpadu puskesmas (sp2tp) 2013 i. Acute Flaccid Paralysys (AFP) Kasus Acute Flaccid Paralysys (AFP) non polio di Provinsi Bengkulu tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2011 yang berjumlah 18 kasus dengan AFP Rate 3,2 per penduduk, berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota pada tahun 2013 ditemui 12 kasus AFP. Dengan AFP rate non polio per penduduk usia <15 tahun sebesar 1,03. (Data AFP rate selengkapnya dapat dilihat tabel berikut) :. Tabel : 3 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) BENGKULU SELATAN 150, REJANG LEBONG 77, BENGKULU UTARA 111, KAUR 34, SELUMA MUKOMUKO 161, LEBONG KEPAHIANG 169, BENGKULU TENGAH 115, KOTA BENGKULU 341,606 2 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,161, AFP RATE (NON POLIO) PER PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1.03 Sumber: Program Imunisasi Provinsi dan Profil Kesehatan Kab/Kota

36 ii. TB Paru Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi sala satu penyakit yang pengendaliannya menjadi kometmen global dalam MDGs. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan Success Rate (SR). Dari data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2013 di Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak TB Paru suspek. Dari hasil pemeriksaan diketahui ada sebanyak penderita TB+, sebanyak diobati dengan kesembuhan sebanyak (85 %) penderita. (lihat tabel 10,11 dan 12). Gambar 3.5 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota & Program Penanggulangan Penyakit Provinsi Tahun 2013 Dari gambar diatas maka dapat dilihat persentase kesembuhan tertinggi ada di Kabupaten Seluma 100%, diikuti Kepahiang dan Bengkulu Utara masing-masing sebesar 94% dan 92% dan persentase terendah ada di Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 60%. 23

37 Gambar Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota & Program Penanggulangan Penyakit Provinsi Tahun 2013 Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalain TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut, berikut pencapaian CDR menurut Kabupaten/Kota tahun 2013 : Gambar Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota & Program Penanggulangan Penyakit Provinsi Tahun 2013 iii. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli), Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013, sebanyak perkiraan penderita pneumonia pada anak balita, dan sebanyak penderita 24

38 ditemukan dan ditangani (6,7%). Tidak mengalami perubahan secara signifikan dari tahun sebelumnya. Dari data tersebut balita peremuan lebih tinggi secara absolut dibanding balita laki-laki yaitu sebesar 9.443, sedangkan balita laki-laki sebesar Secara rinci mengenai pneumonia balita yang diobati dapat dilihat pada lampiran (tabel 10). iv. HIV/AIDS/SYPHILIS Penyakit HIV telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan dominan kesehatan saja. Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 jumlah kasus pengidap HIV yang dilaporkan sebanyak 72 kasus, AIDS sebanyak 34 dan syphilis 22 kasus. Gambaran kasus HIV menurut kelompok umur menunjukkan bahwa sebagian besar kasus baru HIV terdapat pada usia tahun, dan tahun. JUMLAH KASUS HIV,AIDS DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN NO KELOMPOK UMUR H I V L P L+P PROPORSI KELOMPO K UMUR L P L+P AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS PROPORSI KELOMPO K UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPO K UMUR L P L+P < 1 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN i. Syphiliis Syphilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual (PMS) disebabkan oleh Treponema Pallidum. Bakteri Treponema Pallidum masuk kedalam tubuh manusia melaluli selaput lendir, seperti selaput lendir di vagina atau mulut dan melalui kuliit. Syphilis ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan luka sifilis. Luka terjadi terutama pada kelamin bagian luar, vagina, anus, atau di dalam dubur. Luka dapat juga muncul di bibir dan mulut. Perpindahan bakteri penyebab syphilis terjadi ketika hubungan seks vagina, anal, dan oral. Ibu hamil yang menderita sifilis dapat 25

39 menularkan penyakitnya pada bayi yang dikandungnya. Sifilis tidak dapat menular melalui kontak dengan dudukan toilet, pegangan pintu, kolam renang, bak mandi, baju dan peralatan makan yang dipakai bersama. Pada tahun 2013 jumlah kasus penderita Syphilis yang dilaporkan sebanyak 22 kasus, bila berdasarkan menurut jenis kelamin ternyata perempuan dan laki-laki kasusnya berbanding, yaitu sama-sama 11 kasus. Jumlah kasus HIV,AIDS dan SYPHILIS selama tahun 2013 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3.6 Sumber : Profil Kes Prop Bengkulu & Prog.Penanggulangan Penyakit Provinsi Tahun 2013 ii. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau buang air besar tiga kali atau lebih atau buang air besarnya yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Dari data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2013 di Provinsi Bengkulu ditemukan sebanyak perkiraan kasus diare, sebanyak ditangani (46%), dengan angka kesakitan 214 per 1000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebanyak kasus dan yang terkecil ada di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 2.243kasus. Gambaran jumlah kasus diare dan kasus diare yang ditangani dapat dilihat pada tabel berikut : 26

40 Tabel 3.1 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BENGKULU SELATAN 76,643 75, ,336 1,640 1,620 3, REJANG LEBONG 127, , ,986 2,722 2,649 5,371 2, , , BENGKULU UTARA 140, , ,614 3,017 2,860 5, , KAUR 59,542 55, ,992 1,274 1,187 2, , SELUMA 111, , ,155 2,383 2,243 4, MUKOMUKO 86,378 79, ,992 1,848 1,704 3, , LEBONG 53,979 51, ,737 1,155 1,108 2, KEPAHIANG 68,053 65, ,073 1,456 1,391 2, , BENGKULU TENGAH 53,766 51, ,797 1,151 1,092 2,243 1, , KOTA BENGKULU 165, , ,827 3,534 3,503 7,037 3, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 943, ,481 1,847,509 20,181 19,356 39,537 11, , , ANGKA KESAKITAN DIARE PER PENDUDUK 214 DIARE L DIARE DITANGANI P L + P Sumber : Bidang P2PL dan Profil Kes Prop Bengkulu 2013 iii. Kusta Penyakit kusta ditandai dengan kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu. Pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit didapatkan adanya kuman M. Leprae. Dari data profil kesehatan Kab/Kota, tahun 2013 di Provinsi Bengkulu dilaporkan ada sebanyak 38 penderita kusta dengan rincian laki-laki 29 penderita, dan perempuan sebanyak 9 penderita, dengan RFT (Release From Treatment MB ) yaitu penderita yang selesai berobat sesuai standar sebanyak 15 orang (94%). Dan Angka penemuan kasus baru (NCDR/New Case Detection Rate) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 sebesar 0.2 per penduduk. Rincian persentase penderita kusta yang selesai berobat dapat dilihat pada tabel

41 Tabel : 3.2 JUMLAH KASUS,ANGKA PREVALENSI DAN NEW CASE DETECTION RATE (NCDR) PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA KASUS TERCATAT NO KABUPATEN/KOTA Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK Sumber : Bidang P2PL dan Profil Kes Prop Bengkulu 2013 iv. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) Beberapa penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah : difteri, pertusis, tetanus, tetanus neonatal, campak, polio, dan hepatitis B. Pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu kasus tetanus non neonatorum yang tertinggi dilaporkan, dari tujuh jenis PD3I, yaitu 64 kasus yang terdiri laki-laki 34 kasus dan perempuan 30 kasus. yang tersebar di 10 Kab/Kota. Rincian tentang kasus dan angka kesakitan PD3I di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran (tabel 3.3 dan lampiran 19 & 20) : 28

42 Tabel : 3.3 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA NO KABUPATEN/KOTA DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS MENING JUMLAH KASUS MENINGG JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P GAL L P L+P L P L+P AL L P L+P BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0.00 #DIV/0! Sambungan CAMPAK NO KABUPATEN/KOTA POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0.0 Sumber : Bidang P2PL dan Profil Kes Prop Bengkulu 2013 JUMLAH KASUS PD3I 1. DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satu penyakit menular yang upaya penurunan kasusnya terkait dengan komitmen nasional, dan sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Di Provinsi Bengkulu kasus (DBD) berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota ditemui sebanyak 443 kasus, 29

43 dan meninggal 4 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 3 dan perempuan 1 orang. Kasus terbanyak terjadi di Kota Bengkulu 173 kasus, meninggal 2 orang. Incidince Rate DBD di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 sebesar 24,2 per penduduk. Gambaran jumlah kasus DBD dan kasus DBD yang ditangani dapat dilihat pada lampiran (tabel 21). 10. Malaria Malaria adalah sala satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Provinsi Bengkulu, dalam upaya penurunan kasusnya masih terkait dengan komitmen pemerintah. Angka kesakitan malaria diukur dengan menggunakan malaria klinis dalam bentuk Angka Kesakitan (API), artinya indikator ini menyatakan kesakitan berdasarkan gejala klinis bukan berdasarkan pada pemeriksaan laboratorium. Jumlah penderita malaria tanpa pemeriksaan sediaan darah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak , sedangkan dengan pemeriksaan sediaan darah sebanayak penderita, dari hasil pemeriksaan terdapat positif malaria (19%). Angka kesakitan malaria dalam bentuk API di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebesar 14,17 per 1000 penduduk, sedangkan Case Fatality Rate (CFR)nya adalah 0 sedangkan untuk angka kesakiatan (API) tersebut tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun 2012 sebesar 14,2 per 1000 penduduk. Gambaran untuk masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 22) dan gambar berikut: Gambar 3.7 Sumber : Bidang P2PL dan Profil Kesehatan Kabupaten/kota Tahun

44 11. Filariasis Filariasis merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yaitu nematoda (cacing gelang) berbentuk benang dan ditularkan oleh vektor nyamuk yang menyerang saluran kelenjar getah bening dan serta menyebabkan kecacatan seumur hidup. Manifestasi yang sering dijumpai adalah manifestasi kronis berupa kaki gajah dan timbunan cairan setempat khususnya terjadi pada buah zakar. Pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu dilaporkan ada 8 kasus penderita penyakit filariasis secara keseluruhan, dengan rincian laki-laki sebanyak 2 kasus dan perempuan 6 kasus. Angka kesakitan filariasis pada tahun 2013 sebesar 0,0 per penduduk. lihat (tabel 23). C. STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator derajat kesehatan, yang merupakan Indikator SPM, antara lain; yaitu Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi, sebagaimana diuraikan sebagai berikut: 1. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan Kunjungan Neonatus (0-28 hari) di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah minimal 2 kali yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari. Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu jumlah bayi sebanyak , dari jumlah tesebut dimana perempuan lebih tinggi dari laki-laki yaitu sebanyak dan laki-laki sebanyak , dengan kunjungan neonatus (KN1) sebanyak (90%). dan KN3 (KN lengkap) sebanyak (87%). Untuk Cakupan KN1 tertinggi ada di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kepahiang masing-masing mencapai 102 dan 101% dan yang terendah adalah Kabupaten Mukomuko dengan cakupan sebesar 0%, sedangkan untuk KN3 yang tertingi adalah Kabupaten Kepahiang yaitu 100%, dan yang terendah adalah Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu 76%. Cakupan kunjungan neonatus selengkapnya ada di lampiran (tabel 38). 31

45 2. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil. Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 tercatat sebanyak bayi ditimbang dari bayi lahir hidup. dengan BBLR sebanyak 554 bayi (2%). Untuk penanganan bayi dengan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi dan penanganan masalah pada BBLR yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah oleh tenaga yang berkompetensi. Sedangkan Pemberian ASI Eksklusive pada Bayi usia 0-6 bulan sebanyak (39%). Kunjungan bayi dan cakupan BBLR selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 37). 3. Status Gizi Balita Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan melihat berat badan dibandingkan dengan umur yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Pada tahun 2013, di Provinsi Bengkulu dari balita yang ada ditimbang sebanyak jumlah balita, yang mengalami gizi buruk sebanyak 113 (0,1%), D/S 66%, dan BGM (1%). Sedangkan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 113 (100%). Status Gizi Balita selengkapnya dapat kita lihat pada lampiran ( tabel 77 dan 48). 32

46 Tabel : 3.5 STATUS GIZI BURUK MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA KASUS BALITA GIZI BURUK NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DITEMUKAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P S % S % S % BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO #DIV/0! LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Program Gizi dan Profil Kes.Kab/Kota 2013 D. ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (AHH) Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir (eo) adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) menurun serta perubahan susunan umur penduduk seperti telah diuraikan di atas maka harapan hidup penduduk Bengkulu naik dari 69,9 tahun pada periode menjadi 70,16 tahun pada periode Gambar : 3.11 Sumber : Data Statistik Indonesia (Estimasi) 33

47 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Gambaran situasi upaya kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun 2012 dapat diketahui/dilihat dari angka pencapaian indikator-indikator derajat kesehatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Data dan informasi tentang pencapaian program pembangunan bidang kesehatan ini diformulasikan dalam Indikator-Indikator Kesehatan. Indikator-indikator yang tertuang dalam profil ini adalah Indikator - Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang kesehatan. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : A. PELAYANAN KESEHATAN Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dasar adalah sebagai berikut : 1. PELAYANAN IBU HAMIL DAN PERSALINAN a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapatkan 90 tablet Fe selama periode kehamilan. Jumlah ibu hamil pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu sebanyak , dengan kunjungan K4 sebanyak bumil (93%). Cakupan tertinggi ada di Kabupaten Rejang Lebong (101%) dan terendah ada di Kota Bengkulu (86%). Gambaran cakupan kunjungan bumil K4 menurut kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu tahun 2013, dapat kita lihat pada gambar berikut : 34

48 Gambar.4.1 Sumber :Program KIA dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 b. Pertolongan Persalinan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Bengkulu tahun 2013 adalah dari jumlah ibu bersalin atau (94%). Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi ada di Kabupaten Kaur (103%), dan cakupan terendah terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebesar (86%). Gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu tahun 2013 dapat kita lihat pada lampiran (lihat tabel dibawah ini). Tabe; 4.1 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS NO KABUPATEN/KOTA PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS K1 K4 JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BENGKULU SELATAN , , REJANG LEBONG 4,962 5, , ,736 4, , , BENGKULU UTARA , , KAUR , , SELUMA , , MUKOMUKO 3,270 3, , ,122 2, , , LEBONG 1,964 1, , ,875 1, , , KEPAHIANG 2,928 2, , ,796 2, , , BENGKULU TENGAH 2,269 2, , ,166 2, , , KOTA BENGKULU 7,251 6, , ,820 6, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 38,160 37, , ,323 34, , ,

49 c. Ibu Hamil yang Mendapatkan Imunisasi TT Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2013 dari ibu hamil yang ada di Provinsi Bengkulu, yang mendapat imunisasi TT1 sebanyak bumil (81%). Kabupaten Rejang Lebong merupakan cakupan tertinggi yaitu sebesar 106%, dan cakupan terendah ada di Kabupaten Kepahiang sebesar 59%. Untuk ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT2 + yaitu Imunisasi tetanus yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan). di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak bumil (64%). Dari data yang ada, diketahui bahwa cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten Seluma yaitu mencapai 117% dan cakupan terendah ada di Kabupaten Lebong yaitu sebesar 17%, (lihat tabel 30). Gambar : 4. 2 Sumber : Program KIA dan Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 d. Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 dari sebanyak ibu hamil. Yang mendapatkan tablet Fe1 yaitu sebanayak (97%). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013 cakupan Fe1 tetinggi adalah di Kabupaten Kaur yaitu sebesar 109%, dan yang terendah di Kabupaten Seluma yaitu sebesar 81%. Sedangkan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 selama kehamilannya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak bumil (91%). Cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 101% dan cakupan terendah adalah Kabupaten Seluma yaitu sebesar 78%. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 selengkapnya dapat dilihat pada (tabel 30). 36

50 2. PELAYANAN BAYI DAN NEONATUS a. Neonatal Risti yang ditangani Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu, jumlah neonatal risti sebanyak dan ditangani sebanyak (65%). Kalau dirinci per Kab/Kota maka cakupan neonatal risti tertinggi ada di Kabupaten Kepahiang yaitu sebesar 128%. Sedangkan persentase neonatal terendah ada di Kabupaten Mukomuko yaitu seberar 30%. Cakupan neonatal risti dan neonatal risti yang dirujuk dan ditangani selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 33). b. Cakupan ASI Eksklusif Salah satu faktor penting pertumbuhan dan perkembangan balita adalah pemberian air susu ibu (ASI), karena ASI merupakan zat makanan yang paling dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi, selain itu ASI juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu bayi yang hanya mendapatkan Air Susu Ibu saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. Dari data profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013 di Provinsi Bengkulu Jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak (39%) dari bayi yang ada, dengan rincian (38%) bayi laki-laki dan (40%) bayi perempuan. cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tertinggi adalah Kabupaten Lebong sebesar 76% dan cakupan terendah ada di Kabupaten Mukomuko yaitu sebesar 0%. Cakupan ASI eksklusif secara rinci dapat dilihat pada lampiran (tabel 39). Gambar :

51 Sumber : Program Gizi dan Profil Kesehatan Kab/Kota Pelayanan Kesehatan Anak SD setingkat Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan mendeteksi kesehatan dan tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, dan pemeriksaaan anak sekolah dasar/sederajat, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Tahun 2013 di Provinsi Bengkulu berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota tercatat sebanyak murid SD/MI Kelas 1 setingkat, dan yang mendapat pelayanan kesehatan standar sebanyak siswa (42%). Berdasarkan jenis kelamin jumlah murid laki-laki yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak (40%) sedangkan murid perempuan sebnayak: (37%) yang mendapat pelayanan kesehatan. (Lihat Tabel 49). 4. PELAYANAN BALITA a. Balita Mendapat Vitamin A Bayi usia 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A satu kali dan anak umur bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun. Pada tahun 2013 di Provinsi Bengkulu Jumlah Bayi 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A sebesar (87%) dengan rincian (87%) balita laki-laki dan (87%) balita perempuan, dari bayi 6-11 bulan yang ada secara keseluruhan. Jumlah anak balita bulan yang mendapat Vitamin A sebanyak (86%) dengan rincian Laki-Laki (87%) dan Perempuan (87%) dari anak balita bulan yang ada, dan jumlah balita 6-59 bulan mendapat Vitamin A sebanyak (86%) dengan rincian (87%) Laki-laki dan (86%) dari balita 6-59 yang ada secara keseluruhan. Cakupan balita mendapatkan kapsul vitamin A per kabupaten/kota selengkapnya dapat kita lihat pada lampiran (tabel 32) dan gambar berikut: 38

52 Gambar 4.4 Sumber : Program Gizi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun PELAYANAN KELUARGA BERENCANA Pada Tahun 2012, jumlah peserta KB aktif di Provinsi Bengkulu sebanyak dengan jenis alat kontrasepsi terbanyak adalah suntik 72,271 (31%), dan pil (19%). Dan yang merupakan peserta KB baru sebesar dengan jenis alat kontrasepsi terbnyak adalah Suntik (45%) dan Pil sebanyak (25%) dan pasangan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel ; 34 ; 35. Gambar 4.5 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi Bengkulu

53 Gambar Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi Bengkulu PELAYANAN IMUNISASI a. Desa UCI Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Tahun 2013 di Provinsi Bengkulu terdapat desa/kelurahan, dimana (88%) desa termasuk dalam desa/kelurahan UCI. Dari laporan yang masuk cakupan desa/kelurahan UCI tertinggi adalah Kabupaten Mukomuko yaitu sebesar (97,%) dan yang terendah adalah Kabupaten Seluma (78%), Rincian persentase desa kelurahan UCI per kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 dapat kita lihat pada gambar berikut: 40

54 Gambar 4.6 Sumber : Program Imunisasi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 b. Cakupan dan Drop Out Imunisasi Bayi dikatakan mendapat imunisasi lengkap adalah bayi yang mendapat imunisasi BCG (1 kali), DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3kali) dan Campak (1kali). Indikator untuk melihat efisiensi/manajemen program imunisasi yaitu dengan Angka Drop Out (DO). Program Imunisasi dinyatakan baik jika angka Drop Out < 10%. Persentase DO didapat dengan formula jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPT1 HB1 dikurangi jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi campak dibagi jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPT1 HB1 yang ada diwilayah pada tahun yang sama dikalikan 100%. Berdasarkan laporan dari 10 kabupaten/kota diketahui angka Drop Out semua dibawa 10%. Sedangkan persentase DO secara keseluruhan untuk Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 sebesar (5%). Persentase DO imunisasi per kabupaten/kota dapat kita lihat pada lampiran (tabel 39). 7. SARANA PELAYANAN KESEHATAN RUMMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT Jumlah sarana kesehatan rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu tahun 2013 sebanyak 18 unit, semua (100%) telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat. Cakupan sarana kesehatan yang mempunyai kemampuan gawat darurat selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 69). 41

55 8. PENANGANAN KLB Selama tahun 2013, dari desa/kelurahan yang ada di Provinsi Bengkulu, terdapat sebanyak 7 desa desa/kelurahan yang terkena KLB. Jumlah penduduk yang terancam selama KLB sebanyak jiwa. Jumlah penderita karena KLB tersebut sebanyak 99 jiwa, dan yang meninggal sebanyak 2 orang. Sehingga dapat diketahui Attack Rate dalam KLB tersebut sebesar 1,4% dan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,0%. Data mengenai kejadian KLB secara rinci dapat kita lihat pada lampiran (tabel 27 dan 28). 9. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN Penyuluhan MASSA adalah upaya sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan. Selama tahun 2013 ada sebanyak kegiatan penyuluhan, dengan jumlah kunjungan Rumah sebanyak kali, dengan penyebaran Informasi sebanyak Data mengenai kegiatan penyuluhan MASSA secara rinci dapat kita lihat pada lampiran (tabel 53). 10. CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) pra bayar adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. JPK pra bayar terdiri dari Jamkesmas Askes PNS, JPK Jamsostek, Aske TNI/POLRI/KEMENHAN/PNS POLRI, Asuransi Perusahan dan Asuransi Swasta. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 sebesar 12% atau jiwa dari jiwa penduduk Provinsi Bengkulu. Cakupan masing-masing jenis JPK adalah: Askes PNS 1%, JPK Jamsostek 0,0%, Jamkesda 2% dan asuransi lainya sebesar 0%. Untuk melihat JPK masing masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel 54 dan gambar berikut ini : 42

56 Gambar 4.7 Sumber : Program PKD dan Profil kesehatan Kab/Kota tahun PELAYANAN KESEHATAN PRA USIA LANJUT DAN USIA LANJUT Jumlah usila (usia 60 tahun ke atas) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak terdiri dari laki-laki orang dan perempuan orang, yang mendapatkan pelayanan kesehatan laki-laki sebanyak orang (32%), perempuan sebanyak orang (52%). Cakupan tertinggi secara keseluruhan ada di Kabupaten Mukomuko sebesar (132%) dan cakupan terendah di Kabupaten Bengkulu Selatan (9,%) dan Kabupaten Kaur (0%). Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut secara lengkap dilihat pada lampiran (tabel 52). B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN Akses dan mutu pelayanan kesehatan yang dijadikan sebagai hasil antara, sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil akhir dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar baik yang dilaksanakan di Puskesmas, Rumah Sakit maupun swasta termasuk dunia usaha. Adapun gambaran pencapaian hasil kegiatan untuk masing-masing jenis pelayanan tahun 2013 diuraikan sebagai berikut : 1. Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap Pada tahun 2012 jumlah puskesmas yang ada di Provinsi Bengkulu sebanyak 180 buah terdiri dari 44 buah Puskesmas perawatan dan 136 Puskesmas non perawatan. Dari data profil kesehatan Kab/kota jumlah rawat jalan di puskesmas sebesar , dengan rincian : laki-laki dan perempuan Untuk jumlah rawat inap puskesmas sebesar orang terdiri dari laki-laki sebanyak 946 dan perempuan 1003 orang. Pada 43

57 tahun yang sama jumlah rumah sakit yang ada sebanyak 19 buah termasuk rumah sakit swasta dan rumah sakit TNI/Polri serta rumah sakit bergerak enggano ditambah rumah sakit jiwa. Jumlah rawat jalan rumah sakit sepanjang tahun 2013 sebesar dan jumlah rawat inap rumah sakit sebesar Cakupan kunjungan rawat jalan baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas di Provinsi Bengkulu sebesar 19,8%, dan rawat inap 3,2%. (Lihat tabel 55) 2. Pelayanan Gangguan Jiwa Pada tahun 2013 total kunjungan Gangguan jiwa baik rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit dan puskesmas, maupun sarana pelayanan kesehatan lain adalah sebanyak kunjungan. Dari total kunjungan itu dilaporkan sebanyak 283 merupakan kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas dan kunjungan di Rumah Sakit, sehingga cakupan kunjungan gangguan jiwa di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 sebesar 0,2%. Rincian persentase rawat jalan, rawat inap dan kunjungan ganggaun jiwa dapat kita lihat pada (tabel 55). 3. Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan dasar Untuk kebutuhan pelayanan kesehatan dasar paling tidak harus tersedia 135 jenis obat dan 9 jenis vaksin. Rincian jenis obat, kebutuhan dan ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat pada (tabel 67). C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT Program perilaku hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif. Indikator utama perilaku sehat yaitu rumah tangga ber-phbs dan Posyandu Purnama dan Mandiri. 1. Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah tangga ber-phbs adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah 44

58 setiap hari, tersedia air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah bukan dari tanah. Pada tahun 2013 jumlah rumah yang ada sebanyak rumah, dan yang dipantau sebanyak rumah (61%). Dari hasil pemeriksaan, jumlah rumah tangga yang ber-phbs sebanyak rumah tangga (55%). (lihat tabel 58). 2. Posyandu Aktif Posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi) lebih dari 50% dan sudah ada program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50%. Posyandu pratama adalah posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan jumlah kader masih terbatas, Posyandu madya adalah posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang, Posyandu purnama adalah posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan, Dan Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau 50% KK. Jumlah Posyandu di Provinsi Bengkulu Tahun 2013 tercatat posyandu. Untuk tingkat kemandirian posyandu diperoleh gambaran, bahwa untuk Posyandu Pratama sebanyak 515 (26%), Posyandu Madya sebanyak 892 (45%), Posyandu Purnama sebanyak 488 (24%) dan Posyandu Mandiri sebanyak 103 posyandu (5%). Jumlah posyandu aktif (purnama+mandiri) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012 sebanayk 591 (30%). Rincian cakupan posyandu selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 72) dan gambar berikut: 45

59 Gambar 4.8 Sumber : Promkes Provinsi dan Prosfil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 D. KEADAAN LINGKUNGAN Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan, sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. Gambaran keadaan lingkungan di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2013 dapat kita lihat dari beberapa indikator antara lain: 1. Rumah Sehat Untuk mewujudkan rumah sehat yang memungkinkan bagi penghuninya tinggal dan hidup dalam lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat sekitarnya, maka kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pendataan, pemeriksaan, pengawasan, pembinaan serta mengarahkan semua kegiatan pembangunan baik yang bersumber dari pemerintah maupun dari masyarakat termasuk dunia usaha. Berdasarkan data yang ada, jumlah rumah di Provinsi Bengkulu tahun 2013 sebanyak rumah, dan yang dibina sebanyak rumah (92%), yang memenuhi syarat sebanyak rumah (50%). Dari hasil pembinaan jumlah rumah sehat di Provinsi Bengkulu tahun 2013 sebanyak rumah (68%). Cakupan rumah sehat tertinggi di Kabupaten Bengkulu Utara (99%) dan cakupan terendah di Kabupaten Kaur (8%). Rincian rumah sehat selengkapnya dapat kita lihat pada (tabel 59) dan gambar berikut: 46

60 Gambar 4.9 Sumber : Promkes Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Air Bersih Tahun 2013 di Provinsi Bengkulu terdapat sebanyak keluarga. Telah dilakukan pemeriksaan air bersih sebanyak 579 keluarga (1%) dari sebanyak Penyelenggara Air Miinum dan yang memenuhi syarat sebanyak 339 (59%). Dari hasil pemeriksaan terdapat empat kabupaten yang memenuhi syarat dibawah 60% yaitu Kabupaten Kepahiang 9%, Kabupaten Bengkulu Selatan 24%, Kota Bengkulu 24% dan Kabupaten Seluma 57%. Dimana sebagian besar sarana yang digunakan pada akses berkelanjutan terhadap air minum berkkualitas (layak) yaitu : sumur gali terlindung (SGLT) yaitu sebesar Sumur gali dengan Pompa (SGLP) 7.915, Sumur Bor dengan pompa 429, Mata Air Terlindung 3.677, PAH 3.176, dan PDAM Rincian akses keluarga terhadap air bersih selengkapnya dapat dilihat pada (tabel 60-61) dan gambar berikut: 47

61 Gambar 4.10 Sumber : Program BPL dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Sarana Sanitasi Layak Sanitasi Layak adalah fasilitas pembuangan tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, dilengkapi dengan, tanki septik (septic tank)/sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah. Dari jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu, Akses terhadap fasilitas sanitasi layak yang digunakan adalah : Komunal sebanyak 126, Leher angsa , Plengsengan 2.783, dan Cemplung sebanyak Penduduk dengan akses sanitasi layak adalah (47%). Rincian Jumlah p enduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi y ang lay ak selengkapnya dapat dilihat pada (tabel 62) dan gambar berikut: Gambar 4.11 Sumber : Program BPL dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, 48

62 mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total. Desa yang telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar maka desa tersebut dapat dikategorikan Desa STBM. Desa yang peduduknya 100 % mengakses jamban sehat maka desa tersebut dapat dikattakan Desa Stop BABS (SBS). Dari desa yang ada di Provinsi Bengkulu desa yang sudah melaksanakan STBM sebanyak 312 (20%), Desa Stop BABS sebanyak 178 (12%) dan Desa STBM sebanyak 178 (12%). Tabel ; 4.2 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI (STBM) SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS KELURAHAN STBM (SBS) DESA STBM JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) 1, Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) adalah tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi: sarana kesehatan (rumah sakit, 49

63 puskesmas), sarana sekolah (SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA), dan hotel (bintang dan non bintang). Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2013 di Provinsi Bengkulu, TUPM yang ada berjumlah TUPM, yang terdiri dari Sarana Pendidikan dengan rincian : SD 1.344, SLTP 374, SLTA 191, Sarana Kesehatan dengan rincian : Puskemas 180, Rumah Sakit 19 dan Sarana Umum (Hotel) dengan rincian : Hotel Bintang sebanyak 53 dan non Bintang 85. Yang memenuhi syarat : Sarana Pendidikan yaitu : SD sebanyak 995 (74%), SLTA 307 (82%), Sarana Kesehatan dengan rincian: Puskesmas 177 (98%), Rumah Sakit Umum 17 (89%), dan Sarana Umum (Hotel) dengan Rincian : Hotel Bintang 43 (81%) dan Non Bintang sebanyak 35 (41%). selengkapnya dapat dilihat pada (lihat tabel 64) dan gambar berikut: Gambar 4.12 Sumber : Program BPL dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Tempat pengelolaan makanan dibina dan diuji petik Usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin, dan makanan jajanan. TPM yang terdaftar yang tercatat diwilayah kerja puskesmas atau kantor kesehatan pelabuhan dan didukung dengan aspek legal hukum baik yang memenuhi persyaratan maupun yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi usaha atau kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilaksanakan oleh badan hukum atau perorangan. Setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunannya yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, 50

64 JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIBINA JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIUJI PETIK penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi masyarakat umum ditempat usahanya. Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Salah satu jenis usaha jasa makanan yang lokasinya berada di lingkungan institusi dan sebagaian besar konsumennya adalah masyarakat di institusi tersebut, seperti kantin sekolah, kantin yang berada di kantor dll. Usaha makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan/atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasaboga, rumah makan/restoran, dan hotel. TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dengan bukti dikeluarkannya sertifikan laik higiene sanitasi. Secara lengkap pengelolaan makanan yang dibina dan diuji petik dapat dilihat pada table berikut : Tabel. 4.3 Tempat Pengelolaan makanan Yang Dibina dan diujipetik Provinsi Bengkulu Tahun 2012 JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK NO KABUPATEN/KOTA BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Program BPL dan Profil Kabupaten/Kota Tahun

65 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SUMBER DAYA KESEHATAN. 1. SARANA KESEHATAN Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranya puskesmas, rumah sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga kesehatan. a. Puskesmas Jumlah Puskesmas di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 tidak mengalami penambahan, yaitu sebanyak 180 puskesmas. Terdiri dari 44 puskesmas perawatan dan 136 puskesmas non perawatan. Bila mengacu pada konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata adalah jiwa penduduk, di Provinsi Bengkulu pada empat tahun terakahir jumlah rata-rata atau rasio puskesmas per jiwa penduduk, tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 3 puskesmas per penduduk, artinya selama tiga tahun terakhir, pada tahun 2010, 2011, 2012, dan tahun jiwa penduduk Provinsi Bengkulu sudah dapat dilayani 3 Puskesmas atau 1 puskesmas per jiwa penduduk, dengan demikian untuk tahun 2013 di Provinsi Bengkulu masalah sarana puskesmas sudah tercukupi. Gambaran Jumlah Puskesmas dan Rasio Puskesmas terhadap penduduk pada tahun 2004 s.d 2013 serta jumlah puskesmas per kabupaten/kota pada tahun 2013 dan dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Prov. Bengkulu tahun

66 Gambar : 5.1 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Prov. Bengkulu tahun 2013 Gambar : 5.2 Sumber : Profil KesehatanKkabupaten/Kota Tahun 2013 Untuk jumlah puskesmas pembantu di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 mengalami penambahan menjadi 465 pustu dari 423 pustu pada tahun sebelumnya. Dengan Rasio puskesmas pembantu per penduduk pada tahun 2013 adalah 1 pustu per jiwa penduduk. Berdasarkan konsep wilayah kerja puskesmas pembantu, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh 1 unit puskesmas pembantu adalah rata-rata penduduk, berdasarkan data yang ada maka di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013, ratarata puskesmas pembantu per penduduk tidak mengalami perubahan yaitu 1 unit Puskesmas Pembantu per jiwa penduduk. Artinya penduduk sudah dilayani 1 unit Puskesmas Pembantu, ini berarti di Provinsi Bengkulu jumlah puskesmas pembantu sudah sesuai dengan konsep wilayah kerja yang ditentukan. Gambaran jumlah puskesmas pembantu di Provinsi Bengkulu dirinci per kabupaten/kota pada tahun 2013 adalah sebagai gambar berikut: 53

67 Gambar : 5.3 Sumber : Profil KesehatanKkabupaten/Kota Tahun 2013 Dengan jumlah puskesmas pembantu sebanyak 463 unit dan puskesmas sebanyak 180 unit, maka Rasio puskesmas pembantu terhadap puskesmas di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013 adalah rata-rata 2,6 artinya setiap puskesmas rata-rata di dukung oleh 3 puskesmas pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. b. Rumah Sakit Jumlah Rumah Sakit di Provinsi Bengkulu sampai dengan tahun 2013 sebanyak 19 unit mengalami penambahan dari tahun sebelumnya, Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 13 unit (RSUD M. Yunus Bengkulu, RSUD Manna, RSUD Curup, RSUD Argamakmur, RS Terapung Enggano, RSUD, RSUD Kaur, RSUD Seluma, RSUD Mukomuko, RSUD Lebong, RSUD Kepahiang, RSUD Bengkulu Tengah, RSUD Kota Bengkulu dan RSJ&KO Soeprapto, 1 Rumah Sakit Bhayangkara, 2 Rumah Sakit DKT (Kota Bengkulu dan Curup), dan 3 Rumah Sakit Swasta (RS Raflesia, RS Tiara Sella dan Caritas). Cakupan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan digambarkan pada persentase pemakaian tempat tidur yaitu: jumlah hari perawatan rumah sakit per/jumlah tempat tidur X jumlah hari dalam 1 tahun X 100% disebut BOR (Bed Occupancy Rate), Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam periode 1 tahun). Indikator ini memberikan tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur disebut BTO (Bed Turn Over) yaitu : Jumlah pasien keluar (hidup mati)/jumlah tempat tidur, Ratarata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya disebut TOI (Turn Over Interva) yaitu : (Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalm setahun) Jumlah hari perawatan/jumlah pasien keluar (hidup + mati), Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari) seorang pasien ALOS (Average Length of Stay) 54

68 Yaitu : Lama dirawat/jumlah Pasien keluar (hidup+mati).pada tahun 2013 berdasarkan data yang ada persentase pemakaian tempat tidur (BOR) seluruh rumah sakit di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2013 adalah 33% Pasien. Hari dalam 1 tahun X 100% disebut BOR (Bed Occpancy Rate) sedagkan frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode BTO adalah 40%, rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya TOI adalah 6,1% dan rata-rata lama rawat (dalam satuan hari) seorang pasien ALOS adalah 3,8%. Angka kematian pasien dirumah sakkit (angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar) atai GDR (Gross Death Rate) adalah 25,2% per 1000 pasien keluar (hidup+mati) dan angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar atau NDR (Net Death Rate) sebesar 562,8 pasien keluar (hidup + mati). Lihat table TENAGA KESEHATAN a. Ketersediaan Tenaga Kesehatan Data tenaga kesehatan yang disajikan terdiri dari tenaga medis (Dokter umum, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis), perawat & bidan (termasuk lulusan DIII dan S1), farmasi (Apoteker, Asisten Apoteker), gizi (Lulusan D-I, D-III Gizi (SPAG dan AKZI dan D-IV), teknisi medis (Analis, ATEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi), sanitasi (Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan) dan kesehatan masyarakat (SKM),dll. Persentase tenaga kesehatan menurut jenisnya disajikan pada gambar berikut: Gambar :

69 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Rasio tenaga kesehatan di Provinsi Bengkulu tahun 2013 per penduduk sebesar 370. Ini berarti bahwa setiap penduduk dilayani oleh sekitar 370 tenaga kesehatan. Rasio untuk masing-masing jenis tenaga kesehatan per penduduk dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar : 5.5 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu sebesar 147 per penduduk, dan tenaga Bidan sebesar 113 per penduduk, dan rasio yang paling kecil adalah rasio tenaga Sanitasi yaitu sebesar 5 per penduduk. Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja, sebagian besar tersebar di Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) yaitu sebesar 601%, di Rumah sakit sebesar (36%), di Dinas Kesehatan Kab/Kota 2%, di Institusi sarana kesehatan lain 1, % dan Diklat/Diknakes sebesar 1%. Proporsi persebaran tenaga kesehatan berdasarkan unit kerja dapat dilihat pada gambar berikut: 56

70 Gambar ; 5.6 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Tabel 5.1 Persebaran Nakes menurut jenis di unit kerja kesehatan Di provinsi Bengkulu Tahun 2013 TENAGA KESEHATAN NO PROVINSI UNIT KERJA MEDIS PERAWAT BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI KESLING KESMAS JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JUMLAH % PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES) , , , BENGKULU RUMAH SAKIT , , SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH , , , Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya digunakan rasio tenaga perawat + bidan per Puskesmas dan rasio tempat tidur di rumah sakit terhadap perawat dan bidan yang bertugas di rumah sakit. Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013, rasio tenaga perawat per Puskesmas adalah 6,4 Ini berarti bahwa setiap puskesmas rata-rata mempunyai 6 orang perawat. Sedangkan rasio bidan yang bertugas di Puskesmas adalah 9,4 artinya setiap Puskesmas mempunyai tenaga bidan sebanyak 9 orang. Untuk rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta rasio tenaga perawat adalah 68,8 dan bidan 19,4 Artinya rata-rata setiap rumah sakit dilayani 69 orang perawat, dan 19 orang bidan. 57

TIM PENYUSUN. Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan)

TIM PENYUSUN. Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Penanggung Jawab (Kepala Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan INPUT DATA Seksi Kesehatan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Penanggung Jawab (Kepala

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan)

TIM PENYUSUN. Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Penanggung Jawab (Kepala Seksi Penelitian & Informasi Kesehatan) INPUT DATA Seksi Kesehatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Ketua Candra, S.Sos ( Seksi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku "Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS KESEHATAN UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Praya, Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah

KATA PENGANTAR. Praya, Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-nya maka Profil Kesehatan Lombok Tengah 2013 dapat diselesaikan. Profil

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI JL. PANDANARAN 156 BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan- Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-nya maka Profil

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK Assalammu alaikum Wr.Wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan karunianya maka buku Profil Dinas Kesehatan Kota Depok

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci