BAB I PENDAHULUAN. pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan
|
|
- Shinta Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perempuan 1 Indonesia turut berperan aktif dalam organisasi pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan adalah kelompok yang mengambil bagian dalam perjuangan, apakah pada zaman pergerakan sebelum kemerdekaan maupun pada zaman pasca kemerdekaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Kongres Perempuan Pertama pada tanggal 22 Desember 1928 di Jakarta yang dipelopori oleh Soejatin, Nyi Hajar Dewantoro, Siti Sundari, dan lain-lain. 2 Di tataran mahasiswa, perempuan dianggap memiliki kemampuan untuk membangun organisasi, wadah ataupun perkumpulan berbasis perempuan. Tingginya keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan akan berdampak pada perbaikan kondisi dan posisi perempuan di sektor publik. Di Kota Medan sendiri banyak organisasi, wadah ataupun perkumpulan perempuan yang bersifat pembinaan kader. Salah satu di antaranya adalah Korps 3 HMI-Wati atau disingkat KOHATI. 4 1 Perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui:wanita. 2 Monique Soesman, Kongres Perempuan Pertama Tinjauan Ulang, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan KITLV, 2007, hlm Korps adalah himpunan orang (badan, organisasi) yang merupakan satu kesatuan:seluruh.
2 KOHATI merupakan sub-organisasi atau badan khusus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berfungsi sebagai wadah membina, mengembangkan, dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana dan dinamika gerakan perempuan. 5 Pada awalnya HMI-Wati dikelola oleh Departemen Keputrian yang merupakan salah satu bidang dalam struktur organisasi HMI. Dilihat dari sejarahnya, kiprah kaum perempuan pada organisasi HMI melekat sejak kelahirannya pada tanggal 5 Februari 1947 yang dipelopori oleh Lafran Pane, ada dua aktivitis HMI perempuan yaitu Maisyarah Hilal dan Siti Zainah. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah Baroroh Baried, Tujimah dan Tedjaningsih. Keaktifan para HMI-Wati dalam kegiatan-kegiatan di HMI, ditandai dengan tercetusnya gagasan untuk memperluas aksi di semua bidang, selain itu juga mendorong lahirnya Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI). 6 Secara umum pada tahun , perjuangan perempuan sangat dipengaruhi oleh suasana bangsa dan negara, yakni ketika Indonesia mencari pola demokrasinya. Secara sadar perempuan mulai masuk ke wacana politik sebagai garis perjuangan. 7 Organisasi Aisyiyah sayap dari organisasi Muhammadiyah, terlebih dahulu lahir karena situasi masyarakat Islam dan politik di Indonesia serta degradasi 4 Pada awal pembentukan bernama Corps HMI-Wati yang disingkat dengan COHATI, namun terjadi perubahan ejaan kata Corps menjadi Korps sehingga menjadi Korps HMI-Wati yang disingkat dengan KOHATI, terjadi pada tahun Untuk kalimat selanjutnya, penulis menggunakan kata KOHATI. 5 Termaktub dalam Hasil-hasil Kongres HMI XXVIII, Jakarta Timur, Depok, Jakarta Selatan, 15 Maret 15 April 2013, pada pasal 47 tentang Korps HMI-Wati poin a. 6 M. Alfan Alfian, Himpunan Mahasiswa Islam : Menegakkan Pancasila di tengah Prahara, Jakarta: Kompas, 2013, hlm A. Nunuk P. Murniati, Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif Agama, Budaya dan Keluarga, Magelang: Yayasan Indonesia Tera Anggota IKAPI, 2004, hlm
3 dalam bidang ilmu pengetahuan dan agama, KOHATI lahir pasca kemerdekaan dari kalangan mahasiswa, dalam situasi yang nyaris sama, sehingga dirasakan perlu adanya gerakan untuk membantu perempuan. 8 Eksistensi HMI sebagai organisasi yang memiliki kekuatan anti terhadap komunis, menentang secara hebat paham dan ajaran komunis terutama di kalangan mahasiswa. Pasca terjadinya peristiwa Gerakan 30 September diduga di dalamnya oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Masyarakat semakin memberikan kepercayaan kepada HMI dengan meledaknya jumlah mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk masuk menjadi anggota HMI. Kekhawatiran karena tidak dapat tertampung HMI- Wati yang berada di lingkungan HMI menjadi salah satu faktor yang mendorong terbentuknya KOHATI. Sebelum KOHATI terbentuk secara nasional, HMI-Wati di beberapa cabang HMI telah berpartisipasi penuh dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa dalam dinamika angkatan 1966, ditandai dengan turut dalam pengerahan massa dalam Kesatuan Aksi Pengganyangan (KAP) GESTAPU/PKI. 9 KOHATI terbentuk pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 sebagai keputusan dari Kongres ke VIII di Solo dan pengurus KOHATI dibentuk di tempat kedudukan HMI dengan tujuan untuk 8 Ismah Salman, Keluarga Sakinah Dalam Aisyiyah: Diskursus Jender di Organisasi Perempuan Muhammadiyah, Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, 2005, hlm M. Alfan Alfian, Op. Cit., hlm
4 meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati secara internal dan eksternal. 10 Saat itu HMI Pengurus Besar dipimpin oleh Nurcholis Madjid sebagai Ketua Umum dan Nazar Nasution sebagai Sekretaris Jenderal. Kehadiran KOHATI Cabang Medan tidak terlepas dari keberadaan HMI Cabang Medan yang lahir pada tanggal 10 November 1952 yang diprakarsai oleh OK Rahmad Bakrie (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara), beserta rekan-rekannya Amier Husein dan Deliar Noer yang ketika itu berada di Jakarta juga sebagai aktivis HMI. Mereka dipanggil kembali ke Medan untuk mendeklarasikan HMI Cabang Medan di Aula II UISU berada di Jalan Sisingamangaraja No. 2 A Medan. 11 Setelah KOHATI Pengurus Besar terbentuk, selanjutnya di Cabang Medan didirikan KOHATI pada tahun 1966 dengan ketua KOHATI bernama Djanius Djamin. 12 Seperti halnya KOHATI Pengurus Besar, KOHATI Cabang Medan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serta aksi yang digelar oleh HMI Cabang Medan. Selain itu, melakukan kegiatan pengkaderan khusus untuk HMI-Wati dengan tujuan meningkatkan kualitas diri. Sebagai wadah yang bergerak di bidang keperempuanan, KOHATI juga menanggapi seputar isu-isu keperempuanan yang 10 Daru Irawadi, Terbentuknya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Medan ( ), dalam Skripsi S1, belum diterbitkan, Medan: Fakultas Sastra, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Sumatera Utara, 2010, hlm HMI Komisariat Fakultas Ilmu Budaya USU, Buku Panduan Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA), Medan: tanpa penerbit, 2014, hlm Wawancara dengan Nilamsari selaku Ketua Umum KOHATI Cabang Medan Periode , pada tanggal 07 Desember 2015, pukul 17:03 WIB. 4
5 sedang berkembang baik secara nasional dan lokal. Perkembangan KOHATI Cabang Medan juga mengalami pasang surut dalam aktivitas pergerakannya. Berangkat dari pemikiran inilah penulis merasa tertarik menuliskan sebuah peristiwa masa lampau dengan melihat potret perjalanan panjang dari sebuah suborganisasi mahasiswa yang berfokus pada masalah keperempuanan dan membahas pergerakan-pergerakan yang dilakukan KOHATI Cabang Medan selama periode 1966 sampai Alasan lain adalah KOHATI Cabang Medan belum pernah diteliti dan ditulis secara historis. Perkembangan HMI Cabang Medan pernah diteliti dan ditulis oleh orang lain, namun hanya sedikit menyinggung tentang KOHATI. Dengan alasan di atas, penulis tertarik meneliti Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan ( ). Adapun alasan penulis meneliti mulai tahun 1966 karena pada tahun inilah awal terbentuknya KOHATI Cabang Medan, selanjutnya dibatasi hingga tahun 1998 karena pada tahun ini terjadi peristiwa reformasi. KOHATI turut terlibat bersama HMI dalam aksi demonstrasi untuk menurunkan rezim Soeharto di beberapa titik Kota Medan. 1.2 Rumusan Masalah Dalam melakukan sebuah penelitian, perlu dirumuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan judul yang diajukan. Penelitian akan lebih terarah dalam 5
6 pengungkapan akar permasalahan. Berkaitan dengan judul yang diajukan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan? 2. Bagaimana perkembangan Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan pada tahun ? 3. Bagaimana kontribusi Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan baik secara internal maupun eksternal pada tahun ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan. 2. Menjelaskan perkembangan Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan pada tahun Menjelaskan kontribusi Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Medan baik secara internal maupun eksternal pada tahun Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara teoritis ialah 6
7 1. Bagi disiplin Ilmu Sejarah, memberikan sumbangan pemikiran dan dapat berguna sebagai referensi bagi penelitian tentang organisasi mahasiswa di bidang keperempuanan di masa yang akan datang. 2. Untuk KOHATI Cabang Medan, akan dijadikan arsip dan bahan referensi penulisan buku sejarah KOHATI yang akan di launching pada milad KOHATI ke 50. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara praktis ialah untuk memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa KOHATI sebagai sebuah wadah perempuan mampu menunjukkan peran aktifnya dalam berbagai bentuk pergerakan yang berwawasan lokal dan nasional. Dengan demikian patut diekspos untuk dijadikan contoh oleh publik dari pemerintah dalam membentuk organisasiorganisasi serupa pada masa yang akan datang terutama dalam penyusunan organisasi, Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, visi, misi dan lain-lain. 1.4 Tinjauan Pustaka Dalam sebuah penelitian, perlu menggunakan beberapa acuan yang berkaitan dengan topik yang diteliti sebagai landasan dna pengarah yang tepat. Tinjauan pustaka yang menjadi acuan dalam penelitian ini sebagai berikut: Ida Ismail Nasution dalam KOHATI Mengakar ke Dalam untuk Meraih Asa (2015), menjelaskan tentang proses kelahiran KOHATI. Cabang Jakarta adalah salah 7
8 satu cabang pertama yang membentuk KOHATI sebelum detik-detik kelahiran KOHATI secara nasional di Kongres ke VIII di Solo pada tanggal 17 September 1966 yang melibatkan seluruh cabang HMI yang ada di Indonesia. Dalam penjelasan buku ini banyak membantu dalam memahami proses pembentukan KOHATI yang diresmikan secara nasional dan melibatkan beberapa cabang untuk menjadi peserta Musyawarah Nasional I KOHATI dalam memutuskan lembaga khusus yang bersifat semi-otonom ini. Bahkan menjelaskan mengenai pengkaderan KOHATI yaitu Up Grading dan materi yang disampaikan. M. Alfan Alfian dalam Himpunan Mahasiswa Islam : Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara (2013), mengungkapkan dinamika perjalanan sejarah HMI dari kurun waktu Secara khusus kajian ini menyinggung tentang lahirnya KOHATI pada kongres ke VIII di Solo serta menjelaskan peran aktif dalam pergerakan-pergerakan perempuan yang dilakukan oleh KOHATI. Bahkan sebelum KOHATI resmi terbentuk secara nasional, HMI- Wati di beberapa cabang HMI telah berpartisipasi penuh dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa dalam dinamika angkatan M. Alfan Alfian menceritakan bagaimana kekuatan HMI sebagai anti komunis, sehingga masyarakat mulai bersimpati dan banyak yang mendaftarkan diri menjadi anggota HMI. Meningkatnya jumlah anggota menyulitkan pengontrolan secara menyeluruh peran aktif dari HMI- Wati, sehingga dibentuklah sebuah badan khusus di bidang keperempuanan. 13 M. Alfan Alfran, Op.Cit., Hlm
9 Ismah Salman dalam Keluarga Sakinah Dalam Aisyiyah: Diskursus Jender Di Organisasi Muhammadiyah (2005), menjelaskan tentang bagaimana lahirnya sebuah organisasi perempuan berlandaskan Islam yang dipengaruhi oleh situasi pendidikan, politik dan hal lainnya sehingga memicu perempuan untuk membuat suatu wadah (perkumpulan) agar dapat keluar dari situasi tersebut. Sebagai organisasi perempuan tertua di Indonesia, mampu menunjukkan kiprah dan eksistensinya dalam gerakan untuk membantu perempuan. 14 Dapat dicermati bahwa lahirnya KOHATI hampir sama atau tidak jauh berbeda dengan kondisi yang dirasakan oleh perempuan pada organisasi Muhammadiyah. Daru Irawadi dalam (skripsi) Terbentuknya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Medan ( ) (2010). Daru menjelaskan lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan sebagai titik awal dari terbentuknya KOHATI Cabang Medan. KOHATI merupakan badan khusus dari HMI. Tulisan ini juga sedikit banyaknya membahas mengenai lahirnya KOHATI serta fungsi dan peranannya. Sebagai badan khusus HMI, KOHATI mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir potensi HMI dalam mengembangkan wacana keperempuanan. Ide dasar pembentukannya dilandaskan ada kebutuhan akan pengembangan misi HMI secara luas, serta kebutuhan akan adanya pembinaan untuk HMI-Wati yang lebih inspiratif, memandang penting bahwa kualitas peranan penting harus terus dipacu dan 14 Ismah Salman, Op.Cit., Hlm
10 ditingkatkan. Sehingga dapat dirumuskan tujuan KOHATI adalah untuk meningkatkan peranan dan kualitas HMI-Wati. 1.5 Metode Penelitian Untuk mendapatkan sebuah tulisan sejarah yang akurat harus menggunakan metode sejarah melalui beberapa tahap-tahap penelitian. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan di masa lampau. 15 Sehingga melalui metode sejarah inilah, hasil-hasil tulisan berlandaskan sumber-sumber fakta dan nantinya akan bersifat objektif. Akan tetapi dalam penulisan sejarah, menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial yang telah berkembang pesat sehingga dapat menyediakan teori dan konsep yang merupakan alat analisis yang relevan sekali untuk keperluan analisis historis. 16 Dalam penelitian sejarah setidaknya harus dilakukan empat langkah, yaitu pengumpulan sumber, verifikasi kritik sejarah; keabsahan sumber, interpretasi: analisis dan sintesis, dan penulisan Tahap pertama ialah pengumpulan sumber. Biasanya metode ini disebut dengan heuristik yang berasal dari bahasa Yunani Heurinkein yang artinya to 15 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan dari Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014, hlm Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm
11 find. To find disini berarti tidak hanya menemukan, tetapi mencari terlebih dahulu baru menemukan. Heuristik yaitu proses menemukan dan mengumpulkan sumber sesuai dengan permasalahan penelitian. 18 Metode pengumpulan sumber atau data menggunakan studi pustaka serta wawancara. Adapun pengumpulan sumber dari studi pustaka berasal dari data primer dan sekunder. Sumber primer didapatkan dari arsip KOHATI Cabang Medan, sedangkan sumber sekunder berasal dari buku-buku di Perspustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian. Penulis juga menggunakan hasil skripsi baik yang sudah diterbitkan maupun yang belum diterbitkan. Sedangkan untuk pengumpulan sumber dari lisan (wawancara) dilakukan kepada orang-orang yang terlibat atau tidak terlibat langsung dengan KOHATI Cabang Medan. Wawancara dilakukan dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data secara lengkap tentang permasalahan penelitian. Penentuan informan dilakukan melalui informan kunci yaitu orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman luas tentang KOHATI Cabang Medan, seperti ketua umum pengurus pada tahun-tahun penulisan. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap 12 orang yang secara keseluruhan merupakan pelaku sejarah. 18 Nurhabsyah, Pengantar Ilmu Sejarah, Medan,
12 2. Tahap ketiga ialah verifikasi kritik sejarah. Pada metode ini dilakukan setelah mendapatkan sumber-sumber penulisan. Kritik sejarah berupa kritik ekstern dan intern, di mana pada kritik ekstern ini menyeleksi sumber-sumber apakah dibutuhkan dalam penulisan atau tidak. Sementara pada kritik intern menilai kelayakan data untuk ditulis dengan tujuan untuk mendapatkan kredibilitas sumber atau kebenaran isi, apakah sumber asli atau palsu, dapat dipercaya atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan beberapa isi data yang pembahasannya sama akan tetapi kebenaran bisa saja berbeda. 3. Tahap ketiga ialah interpretasi yaitu membuat analisis dan sintesis terhadap data yang telah diverifikasi. Hal ini diperlukan untuk menggabungkan sumber-sumber yang sudah diverifikasi kebenarannya agar menjadi kesatuan yang utuh serta berkaitan sehingga membentuk sebuah kisah yang baru. Tahapan ini dilakukan dengan cara menafsirkan fakta sehingga terdapat pemahaman terhadap fakta sejarah baik secara tematis maupun kronologis dapat diungkapkan. Meskipun fakta bersifat objektif tetapi tetap dapat mengandung sifat subjektifitas karena ditafsirkan oleh seseorang. Dengan kata lain, tahapan ini dilakukan dengan membuat kesimpulan keterangan atau sumber informasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada. 4. Tahap keempat ialah historiografi. Proses ini adalah tahapan terakhir dari langkah-langkah penelitian sejarah dimana melakukan pemaparan atau hasil 12
13 sintesa dengan merangkum semuanya menjadi sebuah tulisan ilmiah berdasarkan hasil dari interpretasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Tulisan ini menjadi sebuah kisah sejarah yang baru dengan selalu berusaha memperhatikan aspek kronologisnya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif naratif yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta yang ada untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis dan ilmiah. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan
BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat
Lebih terperinciPERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL
PERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti LATIHAN KHUSUS KOHATI (LKK) CABANG SEMARANG Oleh : Woro Nurwardani HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran
Lebih terperinciGAMBAR. Gambar 2. Peta: Lokasi Student Centre HMI, sejak 1973, di Jalan Adinegoro No. 15, Medan.
GAMBAR Gambar 2. Peta: Lokasi Student Centre HMI, sejak 1973, di Jalan Adinegoro No. 15, Medan. Sumber: Dokumentasi milik pribadi, diambil pada tanggal 21 April 2016 113 Gambar 3. Student Centre HMI Sumber:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa merupakan lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa merupakan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas pertama kali dikenalkan sekitar 1952 pada jamannya Kusnadi Hardjosoemantri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan menggunakan sumber primer dan sekunder sebagai objek penelitian. Metode Historis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya korban pembunuhan melalui cara penembakan yang dikenal dengan nama penembakan misterius.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).
III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan nantinya adalah jenis penelitian lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana, sebagian besar interaksi adalah sekelompok manusia yang bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual untuk memahami kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
Lebih terperinciPada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur sosial budaya yaitu: bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian
14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema
BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).
17 III. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting karena metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani methodos berarti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena
17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti
I. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Penggunaan metode dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan metode merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Guru Dua Zaman : Kajian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunaan peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KORPS HMI-WATI (KOHATI) CABANG MEDAN. 2.1 Pemikiran dan Pergerakan Perempuan Indonesia
BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KORPS HMI-WATI (KOHATI) CABANG MEDAN 2.1 Pemikiran dan Pergerakan Perempuan Indonesia Sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pemikiran serta pergerakan dari
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik yang berperan menumbuhdewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai
III. METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang
14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di
Lebih terperincipenelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti
25 III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti hendaknya, menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media komunikasi sangat berjasa dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan, dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang mengantar bangsa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu dari permasalahan yang telah dirumuskan maka bentuk dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. 1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Federasi Guru Independen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal
BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Munculnya berbagai perkumpulan atau organisasi berlandaskan pendidikan dan politik bertugas untuk mensejahterakan bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada dalam kelompok, komunitas, atau masyarakatnya (Mutakin, 2002:1). Tentu saja manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain dalam satu negara. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk secara permanen dari pulau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciKIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab Pendahuluan ini penulis akan menguraikan secara garis besar mengapa judul KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE 1927-1959 ini menarik dan perlu untuk diangkat serta dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas
Lebih terperinci2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi alam di sektor perikanan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Salah satu sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Dan Teknik Penelitian Metodologi yang digunakan dalam mengkaji topik yang menjadi pembahasan skripsi penulis yang berjudul Pemilihan Umum Dan Media Massa (Pandangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah
21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3 1. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang rasional sehingga memiliki sebuah metode ilmiah. Berikut ini merupakan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. 1 Salah satu di antaranya adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu lembaga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sugeng Teza Bastaman, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual untuk memahami kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai
Lebih terperinciBab. I. Pendahuluan. Oetomo pada tahun Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan
Bab. I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Gerakan pemuda di Indonesia diawali dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908. Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan banyak kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan
18 III METODE PENELITIAN 1. Metode yang digunakan Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.
Lebih terperinci