Bab. I. Pendahuluan. Oetomo pada tahun Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab. I. Pendahuluan. Oetomo pada tahun Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan"

Transkripsi

1 Bab. I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Gerakan pemuda di Indonesia diawali dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada tahun Semenjak berdirinya organisasi ini telah memberikan banyak kontribusi bagi pergerakan kepemudaan di Indonesia. Hal ini telah memberikan dorongan bagi pemuda Indonesia untuk dapat berperan dalam memperjuangkan nasib bangsa Indonesia yang pada saat itu masih berada dalam belenggu penjajahan. Perkembangan pergerakan pemuda di Indonesia ditandai dengan terwujudnya Deklarasi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober Dalam deklarasi ini tercapai kesepakatan pemuda Indonesia sebagai pemuda yang bertumpah darah satu, yaitu tanah air Indonesia, sebagai pemuda yang berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu, bahasa Indonesia. 1 Sumpah pemuda merupakan peristiwa yang bersifat fundamental bagi pergerakan perjuangan politik pemuda di Indonesia. Sumpah pemuda juga merupakan perwujudan semangat Nasionalisme dari semua elemen-elemen pemuda pada saat itu. Kehadiran Sumpah Pemuda membuka jalan bagi para pemuda di Indonesia untuk memunculkan pergerakan politik pemuda yang bersifat Nasionalis. 2 1 Sagimun MD, Peranan Pemuda Dari Sumpah Pemuda Sampai Proklamasi, Jakarta: Bina Aksara, 1989, hlm Edison Manurung, Merajut Kembali Kohesi Sosial Pemuda Sebagai Anak Bangsa, Jakarta: Panta Rhei a1, 2002, hlm. 12

2 Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1966, pemuda yang tergabung dalam kelompok mahasiswa terlibat dalam konflik politik yang menuntut agar Presiden Soekarno membubarkan PKI dan ormasnya, membersihkan unsur-unsur PKI dari kabinet dan penurunan harga/perbaikan ekonomi. Ketiga tuntutan ini dikenal dengan Tritura yang dikumandangkan oleh pemuda/mahasiswa pada saat itu. Peristiwa ini menunjukkan adanya sebuah reaksi politik yang muncul dari kegelisahan golongan pemuda terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap membahayakan ideologi politik bangsa. 3 Pada masa Orde Baru terjadi kesepakatan antar golongan pemuda yang berhasil melahirkan Deklasrasi Pemuda Indonesia yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada hari senin, 23 Juli 1973 di Gedung Joeang, Menteng Raya Jakarta Pusat yang dihadiri 14 organisasi kepemudaan yang terdiri dari: 1. Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) 2. Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), sekarang Pemuda Demokrat 3. Pemuda Muslimin 4. Angkatan Muda Kristen Indonesia (AMKI) 5. Pemuda Katolik 6. Pemuda Muhammadiyah 7. Gerakan Pemuda Indonesia (GPI) 8. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 3 Hal ini dianggap berbahaya karena Presiden Soekarno sangat dekat dengan komunis (PKI), oleh karena itu pemuda/mahasiswa berusaha untuk kembali meluruskan arah politik bangsa kearah yang sesuai dengan cita-cita proklamasi

3 9. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) 10. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) 11. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) 12. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 13. Pemuda Pancasila 14. Koordinasi Pemuda-Pelajar-Mahasiswa Golkar (sekarang AMPI) Keempat belas organisasi kepemudaan inilah yang awalnya mendukung terbentuknya Komite Nasional Pemuda Indonesia. Setelah KNPI terbentuk secara nasional, maka diikuti pulalah pembentukan KNPI dibeberapa daerah di Indonesia (KNPI Tingkat Daerah), termasuk juga pembentukan KNPI di Kabupaten Aceh Utara yaitu Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota (DPD KNPI Kabupaten/Kota) yang berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, yaitu Lhokseumawe (pada saat itu), sekarang ibukotanya berkedudukan di Lhoksukon. KNPI di Kabupaten Aceh Utara terbentuk pada tahun 1975 yang didirikan oleh M.Saleh, Abdullah Sani.P, T. Anwar Haifa, dr. Muzakir Zamzam dan beberapa tokoh lainnya. 4 KNPI di Aceh Utara berdiri pada tahun 1975 yang dibentuk oleh beberapa organisasi kepemudaan yang bergabung dan telah menyepakati untuk bernaung di bawah KNPI. KNPI di Aceh Utara terdiri dari beberapa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, seperti: 4 Wawancara dengan Bapak Abdullah Sani. P di Kantor Lurah Lhokseumawe pada tanggal 1 November 2007

4 1. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2. Pemuda Pancasila 3. Pemuda Muhammadiyah 4. Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), sekarang Pemuda Demokrat 5. Pelajar Islam Indonesia (PII) 6. Pemuda Golkar 7. Pemuda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 8. Pemuda Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 9. GEMA MKGR 10. Kosgoro, dan 11. Koordinasi Pemuda-Pelajar-Mahasiswa Golkar (sekarang AMPI) Inilah elemen-elemen organisasi kepemudaan yang membentuk KNPI di Aceh Utara pada tahun Di Aceh Utara organisasi kepemudaan yang berasal dari Golkar seperti Pemuda Golkar dan AMPI memegang peranan besar sekaligus memiliki pengaruh kuat, mengingat Golkar adalah partainya pemerintah Orde Baru. Demikian pula halnya dengan KNPI yang erat kaitannya dengan Golkar yang berperan sebagai partai pemerintah. KNPI pada masa Orde Baru memang berhasil dalam mengembangkan organisasinya apalagi program-program yang dikedepankannya sejalan dengan program pemerintah. Hal ini menjadikan KNPI sebagai komite tempat bernaungnya organisasi kepemudaan yang tercantum

5 dalam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) di tahun KNPI pun menjadi organisasi pemuda yang cukup kuat apalagi didukung oleh para pemimpin organisasi yang intelektual dan memiliki kemampuan berpolitik serta memiliki kader-kader yang potensial, sehingga tidaklah mengherankan apabila banyak pengurus-pengurus KNPI nantinya menjadi orang-orang penting di dalam tubuh Golkar. Di masa Orde Baru kehidupan politik pemuda menjadi terkooptasi karena adanya kebijakan pemerintah dengan menata sistem politik yang mengacu pada pengembangan pembangunan nasional. Pemerintah juga melakukan strategi politik dengan menggabungkan dua kekuatan yang menjadi basis kekuatannya, yaitu militer dan birokrasi. Secara perlahan-lahan, birokrasi bangkit dan tumbuh semakin kuat lewat patronase militer dengan Dwi Fungsi ABRI-nya serta pemutusan hubungan birokrat dengan partai politik. Birokrasi tumbuh menjadi kekuatan yang sangat efektif sebagai pelaksana pembangunan nasional dan modernisasi. Lewat birokrasi yang didukung oleh kaum teknokrat non politisi, 6 Indonesia mendapat kepercayaan-kepercayaan dari badan-badan internasional untuk memberi dana pinjaman maupun investasi. 5 Anon, Pemuda Indonesia Dalam Dimensi Sejarah Perjuangan Bangsa, Jakarta: Tanpa Penerbit, 1984, hlm Teknokrat non politisi adalah istilah seseorang yang bukan sebagai ahli maupun pakar politik tetapi mereka adalah para pengusaha yang memiliki harta yang cukup banyak dan merekalah yang dirangkul birokrasi sebagai kekuatan materil pemerintahan Orde Baru.

6 Pelakasanaan pembangunan nasional oleh birokrasi inilah legitimasi politik bagi kepemimpinan ABRI dan birokrasi diperoleh. 7 Legitimasi ini kemudian memberikan hak-hak yang lebih besar kepada negara untuk menguasai seluruh perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Pada perkembangannya, pemerintah Orde Baru berhasil merangkul KNPI sehingga lewat kucuran-kucuran dana dari pemerintah maka segala sesuatu program KNPI dapat berjalan. Di samping itu juga KNPI menerima sumbangan dari lembaga non pemerintah, elit-elit non politisi dan lain-lain sehingga nantinya di dalam struktur kepengurusan KNPI bukan hanya pemuda-pemuda yang independen bahkan telah dikuasai oleh pemerintah dan elit-elit non politisi (pengusaha) telah merubah arah perjuangan KNPI sebagai corong pemerintah Orde baru. Demikian halnya yang terjadi dengan KNPI Aceh Utara yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan KNPI di tingkat pusat. Bahkan di tahun 1989 di Aceh umumnya dan di Aceh Utara khususnya terjadi kembali pemberontakan yang mengatasnamakan Gerakan Aceh Merdeka yang menuntut rasa ketidakpuasan terhadap rezim pemerintahan Orde Baru. Ironisnya, gerakan ini juga didukung oleh sebagian kecil pemuda-pemuda Aceh Utara dan ada juga mereka yang dulunya pernah berkecimpung di dalam organisasi kepemudaan. 8 7 Legitimasi bagi sebuah negara berarti usaha menyembunyikan keterlibatan negara dalam membantu akumulasi modal dari kelompok yang dominan. Usaha ini dilakukan melalui ideologi. Hanya bila ideologi ini tidak bisa bekerja lagi, maka kekuasaan melalui militer akan digunakan kepada mereka yang menggugat keabsahan kekuasaan dan peran negara. 8 Wawancara dengan Bapak Sofian Escobar di kediamannya Jl. Kramat Jaya No.1 Sp.IV, Lhokseumawe pada tanggal 5 januari 2008

7 Penelitian ini difokuskan mengenai KNPI di Kabupaten Aceh Utara yang meliputi sejarah berdirinya KNPI di Kabupaten Aceh Utara serta perkembangan KNPI di daerah tersebut. Alasan pemilihan judul ini karena belum pernah ada penelitian yang dilakukan terhadap KNPI yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Kurun waktu yang dibahas dimulai dari tahun 1975 yaitu awal Orde Baru, karena di tahun inilah KNPI Kabupaten Aceh Utara di deklarasikan. Batas akhir tahun penelitian adalah pada tahun 1989 karena pada masa inilah terjadi pergeseran politik pemuda terutama bagi KNPI di tingkat nasional maupun di daerah-daerah seperti di Kabupaten Aceh Utara serta pemberontakan di Aceh yang berpengaruh terhadap perubahan politik organisasi kepemudaan di Aceh Utara.

8 1.2. Rumusan Masalah Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya sebuah rumusan masalah yang dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitiannya. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain: 1. Bagaimana keadaan politik pada masa Orde Baru, mulai dari Pemilu yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru maupun kebijakan politik yang dilaksanakannya? 2. Bagaimana cara pemerintah Orde Baru menata sistem politik terhadap organisasi kepemudaan di Indonesia? 3. Apa yang melatar belakangi berdirinya KNPI di tingkat nasional dan di Kabupaten Aceh Utara? 4. Bagaimana aktifitas politik KNPI di Aceh Utara pada masa Orde Baru hingga tahun 1989? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah: 1. Mengetahui keadaan politik pada masa Orde Baru, dimulai dari Pemilu yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru maupun kebijakan politik yang dilaksanakannya. 2. Mengetahui bagaimana cara pemerintah Orde Baru untuk menata kehidupan organisasi kepemudaan di Indonesia.

9 3. Mengetahui latar belakang berdirinya KNPI di tingkat nasional dan di Kabupaten Aceh Utara. 4. Mengetahui aktifitas politik KNPI Aceh Utara pada masa Orde Baru hingga tahun Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumber informasi mengenai perkembangan organisasi kepemudaan di Indonesia. 2. Sebagai sumber informasi mengenai keadaan dan perkembangan politik pemuda di Kabupaten Aceh Utara. 3. Menambah wawasan bagi pembaca untuk dapat merenungkan akan pentingnya arti persatuan dan kesatuan untuk dapat membangun bangsa Indonesia yang utuh dan sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia. 4. Sebagai inventarisasi sumber sejarah Tinjauan Pustaka Dalam suatu penelitian diperlukan adanya beberapa referensi yang terdiri dari beberapa buku panduan dasar yang dinilai tepat untuk penulisan penelitian ini. Buku Edison Manurung yang berjudul Merajut Kembali Kohesi Sosial Pemuda Sebagai Anak Bangsa yang diterbitkan oleh Panta Rhei a1 tahun 2002 yang menguraikan proses pergerakan politik pemuda secara kronologis mulai dari terbentuknya Boedi Oetomo, lahirnya Deklarasi Sumpah Pemuda, masa

10 proklamasi kemerdekaan dan beberapa peristiwa setelah kemerdekaan, berdirinya KNPI di tingkat nasional hingga masa reformasi. Buku ini memberikan pembahasan yang tepat bagi penelitian yang akan dilakukan, karena buku ini memberikan bahan referensi mengenai faktor historis gerakan politik pemuda di Indonesia. Buku yang berjudul Mahasiswa, Sistem Politik di Indonesia dan Negara yang diterbitkan pada tahun 1985 karangan Fachry Ali menjadi buku pedoman kedua penulis. Dalam buku ini pengarang memaparkan perjalanan politik mulai dari Orde Lama hingga Orde Baru. Buku ini pun tidak kalah menariknya karena juga membahas kiprah mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi muda mulai dari pemerintahan Orde Lama hingga pemerintahan Orde Baru. Buku ini juga menjelaskan secara ringkas bagaimana perjalanan partai politik di Indonesia pada masanya Buku yang berjudul Pemuda Indonesia Dalam Dimensi Sejarah Perjuangan Bangsa yang diterbitkan pada tahun 1984 menjelaskan sebuah kronologis sejarah pergerakan politik pemuda dari sebelum berdirinya Boedi Oetomo yang kemudian diikuti oleh organisasi-organisasi kepemudaan lainnya serta lahirnya Deklarasi Sumpah Pemuda. Hal yang menarik dalam buku ini adalah dengan dijelaskannya beberapa kondisi mulai dari penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, masa kemerdekaan, masa Orde Lama hingga Orde Baru dan menuju lahirnya KNPI pada tahun 1973 di tingkat pusat. Buku ini juga membahas tentang permasalahan regenerasi di tahun 1970.

11 1.5. Metode penelitian Dalam melakukan penelitian, maka diperlukan adanya sebuah metode penelitian yang memudahkan peneliti untuk menghasilkan sebuah tulisan sejarah yang baik. Pengertian dari metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah. 9 Untuk mendapatkan kebenaran sejarah diperlukan adanya ketentuan-ketentuan (metode) yang baku. Penulisan ilmiah yang memenuhi syarat adalah penulisan yang didukung oleh sumber maupun informasi yang dapat dipertanggung jawabkan serta harus sesuai dengan pokok permasalahan yang akan ditulis. Untuk memperoleh sumber dari penulisan ini, maka langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan sumber atau heuristik. Studi kepustakaan digunakan untuk mendapatkan sumber-sumber tertulis yang mendukung penelitian ini. Perpustakaan merupakan sebagai tempat pendukung bahan-bahan sumber-sumber tertulis seperti buku-buku, arsip, manuskrip, majalah, koran dan lain-lain, disamping sumber-sumber utama dari dokumen-dokumen tertulis yang ada disimpan di KNPI Kabupaten Aceh Utara. Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan sumber melalui wawancara terhadap beberapa informan yang dapat memberikan keteranganketerangan yang diperlukan, serta untuk dapat melihat sendiri masalah yang ada pada objek penelitian. 9 Louis Gotschalk, Understanding History, Mengerti Sejarah, (terj.) Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 143

12 Dalam studi lapangan ini penulis menggunakan metode wawancara terbuka dan menggunakan interview guide. Dengan interview guide penulis akan dapat memperoleh keterangan yang lebih personal terhadap objek yang dipelajari dengan memberikan angket-angket berupa pertanyaan yang kronologis seputar KNPI. Untuk itu dalam pengumpulan sumber lisan melalui wawancara, penulis akan melakukan wawancara dengan beberapa informan yang dianggap mengetahui masalah yang dikaji, seperti Abdullah Sani. P, T. Anwar Haifa serta dr. Muzakkir Zamzam. Mereka ini dianggap sebagai informan kunci yang banyak mengatahui awal berdirinya KNPI di Kabupaten Aceh Utara. Dari ketiga tokoh ini penulis mungkin akan dapat memperoleh informasi mengenai informan-informan lainnya. Setelah sumber-sumber lisan maupun tulisan didapatkan, kemudian dilakukan kritik terhadap sumber-sumber tersebut. Kritik ekstern untuk menguji keaslian (otentitas) sumber-sumber yang digunakan terhadap permasalahan yang akan diteliti dan kritik intern untuk mengetahui apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya (kredibilitas). Selanjutnya sumber-sumber yang telah dikritrik tersebut akan ditafsirkan (interpretasi) dengan menguraikan (analisis) kembali untuk sumbersumber yang dapat digunakan dalam penelitian ini dan yang tidak dapat digunakan.

13 Sumber-sumber yang dapat digunakan akan diklasifikasikan sesuai dengan kronologis tahunnya sehingga ditemukan fakta yang terjadi dalam masalah yang akan diteliti. Setelah disimpulkan fakta dari penafsiran terhadap sumbersumber, kemudian akan dilakukan penulisan (historiografi) berdasarkan latar belakang terbentuknya Komite Nasional Pemuda Indonesia di Aceh Utara pada tahun 1975 sampai tahun 1989.

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi

Lebih terperinci

NAMA-NAMA KECAMATAN, LUASNYA, DAN JUM DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN No Kecamatan Luas (Km2)

NAMA-NAMA KECAMATAN, LUASNYA, DAN JUM DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN No Kecamatan Luas (Km2) NAMA-NAMA KECAMATAN, LUASNYA, DAN JUM DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 1977 No Kecamatan Luas (Km2) 1 Samalanga 374,71 2 Jeunieb 268,00 3 Peudada 391,33 4 Jeumpa 333,15 5 Peusangan 390,24 6 Makmur 66,53 7

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan rakyat. Melalui Pemilihan Umum juga diyakini akan melahirkan wakil dan pemimpin yang dikehendaki rakyatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersamasama dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Maraknya pemakaian jilbab di Indonesia pada tahun 1980-an tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal atau dalam negeri yang ikut mempengaruhi

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan, mereka tidak hanya berperan memberikan pengajaran pada siswa tetapi juga menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena generasi muda Indonesia merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa merupakan lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa merupakan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas pertama kali dikenalkan sekitar 1952 pada jamannya Kusnadi Hardjosoemantri

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Munculnya berbagai perkumpulan atau organisasi berlandaskan pendidikan dan politik bertugas untuk mensejahterakan bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Acara Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benedict Anderson (2000) seorang Indonesianis yang diakui secara luas sebagai pakar sejarah Indonesia abad ke-20, mengungkapkan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah

Lebih terperinci

FORMAT POLITIK ORDE BARU DAN KEBIJAKAN FUSI PARTAI POLITIK TAHUN 1973 SKRIPSI. Oleh: M. Iqbal Ibrahim Hamdani NIM

FORMAT POLITIK ORDE BARU DAN KEBIJAKAN FUSI PARTAI POLITIK TAHUN 1973 SKRIPSI. Oleh: M. Iqbal Ibrahim Hamdani NIM FORMAT POLITIK ORDE BARU DAN KEBIJAKAN FUSI PARTAI POLITIK TAHUN 1973 SKRIPSI Oleh: M. Iqbal Ibrahim Hamdani NIM 060210302244 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu dari permasalahan yang telah dirumuskan maka bentuk dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil dihadapan peserta sidang dengan pidato

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun , BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE BAB I PENDAHULUAN Dalam bab Pendahuluan ini penulis akan menguraikan secara garis besar mengapa judul KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE 1927-1959 ini menarik dan perlu untuk diangkat serta dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media komunikasi sangat berjasa dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan, dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang mengantar bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa rezim Orde Baru kebebasan individu, dalam menyatakan pendapat, kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers sangat dibatasi oleh aturan yang ketat secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu menguntungkan, karena munculnya parpol-parpol tersebut tidak dikehendaki oleh pemerintahaan

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN 1908-1928 SKRIPSI Oleh Chita Putri Lustiahayu NIM 090210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada masa ini terjadi kejatuhan suatu kekuasaan pemerintahan yang diperintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan masyarakatnya BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah 1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena 21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Menimbang : a. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang

I. PENDAHULUAN. Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang telah dijalankan sebelumnya. Dengan kebulatan tekad atau komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik yang berperan menumbuhdewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para

Lebih terperinci

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin Awal sekali yang perlu ditekemukakan bahwa sesunguhnya dalam lingkup akademis anggapan bahwa semua manusia adalah sejarawan bagi dirinya sendiri adalah kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,

Lebih terperinci

4 Alasan Mengapa Buku ini Penting?

4 Alasan Mengapa Buku ini Penting? Oleh : Suswanta 4 Alasan Mengapa Buku ini Penting? 1. Merupakan pengembangan dari skripsi beliau : Perkembangan PSII Sebelum Fusi Parpol : Analisis Konflik Kepemimpinan 1971-1973 2. Satu-satunya buku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai yang berjaya pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai yang berjaya pada masa BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai yang berjaya pada masa orde lama. PKI memiliki tujuan mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis. Keterlibatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 34-1999 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 84, 1990 (ADMINISTRASI. PEMERINTAH DAERAH. Aparatur. Propinsi/Dati I. DKI Jakarta. Penjelasan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN Setelah 68 tahun Indonesia merdeka, berbagai kemajuan dan prestasi telah dicapai oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Universitas Indonesia. Pembubaran partai..., Muchamad Ali Safa at, FH UI., 2009.

BAB VII PENUTUP. Universitas Indonesia. Pembubaran partai..., Muchamad Ali Safa at, FH UI., 2009. BAB VII PENUTUP 7.1. KESIMPULAN 1. Pembubaran partai politik pada setiap periode diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali pada masa Orde Baru yang tidak mengenal pembubaran partai politik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sugeng Teza Bastaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sugeng Teza Bastaman, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual untuk memahami kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Apakah Sistem Demokrasi Pancasila Itu? Tatkala konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data demografis Indonesia berdasarkan sensus nasional (susenas) tahun 2006 menunjukkan bahwa jumlah pemuda Indonesia tahun 2006 mencapai 80,8 juta jiwa atau 36,4

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oby rohyadi Nomer mahasiswa : 11.11.5471 Kelompok : F Program studi : STRATA 1 Jurusan Nama Dosen : Teknik Informatika : Dr.abidarin rosidi,m.ma Implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam periode tersebut, terjadi perubahan sosial yang besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik di Indonesia, karena tahun ini di Indonesia menjalani Pemilu.

Lebih terperinci

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil 117 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Kowani sebagai federasi merupakan persatuan dari beberapa organisasi perempuan yang

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan

ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda yang memiliki dinamika, militansi dan idealisme, menonjol peranan dan

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga BAB V KESIMPULAN Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga berdiri PDI-P, bisa dilihat dari dua aspek, yakni: antar unsur penyokong fusi dan hubungan profesional PDI dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian sistem Politik 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. 2. Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sudah mencakup Seratus tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu organisasi Boedi Utomo

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia Presiden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang diambil. Metode yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ai Rospirawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ai Rospirawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lahirnya revolusi Indonesia dan keberhasilan dalam mengusir penjajah salah satunya adalah berkat adanya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perempuan 1 Indonesia turut berperan aktif dalam organisasi pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah bangsa ini yang penting adanya. Karena pada masa ini meliputi berdirinya organisasi-organisasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur sebuah keberhasilan dalam suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk, 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Tinjauan Historis Pada dasarnya konsep tinjauan historis terdiri dari atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang didasarkan oleh suatu prinsip yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan salah satu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, salah satunya adalah dengan adanya pelaksanaan pemilihan umum. Esensi dari pemilihan umum adalah

Lebih terperinci

Student Government (Pemerintahan Mahasiswa)

Student Government (Pemerintahan Mahasiswa) http://www.ums.ac.id Student Government (Pemerintahan Mahasiswa) Agus Samsudrajat S samsoe_skm@yahoo.co.id 2008/2009 Pemerintahan Mahasiswa UMS dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mahasiswa telah

Lebih terperinci