MEMASANG,MENGUJI DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENERANGAN DAN WIRING OTO.KR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMASANG,MENGUJI DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENERANGAN DAN WIRING OTO.KR"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMASANG,MENGUJI DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENERANGAN DAN WIRING BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

2 DAFTAR ISI Daftar Isi... BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Modul Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Pengertian-pengertian Istilah... 5 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci... BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI Teori Atom Listrik Arus Tegangan Tahanan Ohm Rumus hukum Ohm Mengukur ukuran listrik Prosudure pengoperasian tester Prosudure diagram sirkuit Macam macam wiring Halaman: 1 dari 46

3 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Sumber-sumber Perpustakaan Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan Halaman: 2 dari 46

4 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT) Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui Penjelasan Modul Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Isi Modul Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Halaman: 3 dari 46

5 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja Pada pelatihan individual /mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja Memberikan jawaban pada buku kerja Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ( RCC ) Apakah pengakuan kompetensi terkini ( Recognition of Current Competency) Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. Halaman: 4 dari 46

6 1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang ( review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi. Halaman: 5 dari 46

7 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Untuk mempelajari modul ini dilengkapi dengan modul-modul lain yang berhubungan, antara lain : Modul ,Menguji,memelihara/servis dan mengganti battery Modul , Perbaikan ringan pada rangkaian / system kelistrikan Modul , Memasang,menguji, system pengaman kelistrikan 2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi Apakah Unit Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk Menerapkan prosedur-prosedur mutu. Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. Halaman: 6 dari 46

8 2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. KODE UNIT : OTO.KR JUDUL UNIT : Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemasangan wiring, menguji dan memperbaiki. Standar ini hanya diterapkan pada sistem bertegangan rendah. ELEMEN KOMPETENSI 01 Memasang sistem penerangan dan wiring kelistrikan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Pemasangan/bahan yang sesuai. 1.4 Sistem kelistrikan dipasang dengan menggunakan peralatan, dan tehnik yang sesuai. 1.5 Seluruh kegiatan instalasi/pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Halaman: 7 dari 46

9 02 Menguji sistem kelistrikan 2.1 Sistem kelistrikan diuji tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem. 2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2.3 Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan tehnik yang sesuai. 2.4 Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan. 2.5 Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. 03 Memperbaiki sistem kelistrikan 3.1 Sistem kelistrikan diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 3.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3.3 Perbaikan yang perlu dilaksanakan menggunakan peralatan, tehnik dan bahan yang sesuai. 3.4 Seluruh kegiatan perbaikan/repair dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Halaman: 8 dari 46

10 Batasan Variabel 1. Batasan Konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem kelistrikan bertegangan rendah yang dipasang pada kendaraan ringan. 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: 2.1 spesifikasi pabrik kendaraan. 2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. 2.3 kebutuhan pelanggan. 2.4 undang-undang pemerintah. 3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi: 3.1 undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 3.2 ketentuan di bidang industri. 4. Sumber sumber dapat termasuk: 4.1 peralatan tangan/hand tools, perlengkapan penguji termasuk multimeter dan lampu tes. 4.2 peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk melepas/menyetel. 5. Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: 5.1 menguji dan mengukur kelistrikan. 5.2 menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual, dan penilaian terhadap fungsi kerusakan, korosi, keausan, dan kerusakan kelistrikan. 5.3 membaca dan menerjemahkan wiring diagram. 5.4 Penyolderan. 5.5 crimping/penjepitan kabel. 5.6 pemasangan/perbaikan komponen dan wiring. Panduan Penilaian 1. Konteks: 1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. Halaman: 9 dari 46

11 1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. 2. Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut yaitu memasang, menguji, dan memperbaiki wiring/penerangan pada kendaraan ringan 3. Pengetahuan dasar: 3.1. undang-undang K pemahaman peraturan pemerintah 3.3. prosedur pemasangan 3.4. cara kerja sistem kelistrikan dan komponen yang sesuai untuk penggunaan 3.5. prinsip-prinsip kelistrikan dan penerapan pada wiring/penerangan 3.6. prosedur perbaikan sistem kelistrikan 3.7. prosedur pengujian dan penemuan kesalahan 3.8. persyaratan keselamatan diri 4. Penilaian praktek: 4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik 4.2. menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman 4.3. menguji dan mengidentifikasi kesalahan pada sistem kelistrikan 4.4. melaksanakan penyambungan listrik; crimping/penjepitan dan menyolder 4.5. memperbaiki sistem kelistrikan 4.6. memilih dan menggunakan bahan yang sesuai untuk pemasangan/perbaikan sistem kelistrikan 4.7. memasang sistem kelistrikan 5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan: 5.1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh pengawas melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas melaksanakan tugas kompleks dan non rutin. 5.4 menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain Halaman: 10 dari 46

12 Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi - 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok - 5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1 Halaman: 11 dari 46

13 3.1. Strategi Pelatihan BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan / perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. Halaman: 12 dari 46

14 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar tersetruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. Halaman: 13 dari 46

15 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI Pengenalan Atom, Arus, Tegangan dan Tahanan Listrik Materi Listrik adalah sekumpulan teori dan hukum yang dibuat oleh ahli dalam usahanya untuk menjelaskan hasil dan pengamatan setelah bertahun-tahun melakukan percobaan. Listrik merupakan salah satu bentuk tenaga yang tak dapat dilihat, walaupun pengaruhnya bisa berbentuk panas, magnit dan reaksi kimia. Pengaruh tersebut dipakai oleh alat-alat listrik kita sehari-hari untuk memberi kita sesuatu seperti cahaya, panas, gerak, batterei dan lain sebagainya. Istilah dasar listrik seperti Tegangan, Arus, dan Tahanan dipakai untuk menggambarkan aspek-aspek listrik yang berbeda seperti kekuatan listrik (tekanan), gerak listrik dan lawan dari gerak. Sebelum menjelaskan lebih jauh lagi istilah dasar, perlu untuk mengenal struktur Rangkaian Dasar dan melihat Teori Atom Listrik 1. Teori Atom Listrik Para ahli berpikir bahwa listrik diproduksi oleh partikel yang sangat kecil sekali yang bermuatan listrik, disebut elektron dan proton. Partikel-partikel tersebut sangat kecil untuk dilihat, tetapi ada disetiap benda. Proton ditemukan di pusat kumpulan atom Gambar 1. Struktur Atom Halaman: 14 dari 46

16 didalam inti. Elektron mengelilingi inti. inti juga berisi neutron yang tidak mempunyai muatan listrik. Gabungan proton, elektron, dan neutron membentuk atom dasar. Semua benda yang kita ketahui menggunakan bermacam-macam atom dasar seperti bangunan yang tersusun untuk membentuk karakteristiknya sendiri-sendiri. Inti (Nucleus) Nucleus terdiri dari kumpulan atom yang sangat banyak. Proton dan neutron terkandung dalam nucleus. Electron mengelilingi sekitar nucleus. 1. Proton Atom sendiri dapat dibagi dalam partikel yang disebut proton, elektron, dan neutron. Sebuah proton diasumsikan sebagai sebuah pertikel kecil yang bermuatan listrik positif. Proton merupakan bagian tengah, pusat, nucleus dari atom. Sejumlah proton didalam sebuah atom berbeda dari unsur yang satu dengan unsur lainnya. 2. Elektron Sebuah elektron merupakan sebuah partikel kecil yang mempunyai muatan listrik negative. Elektron lebih berat daripada proton tetapi pengaruh listriknya benarbenar seimbang atau sama rata daripada proton. Elektron memutari orbitnya disekitar nucleus dan mungkin dalam situasi tertentu bergerak dari satu atom menuju atom lainnya. 3. Neutron Neutron adalah sebuah partikel didalam atom nucleus yang tidak mempunyai muatan listrik. Pernah dikira susunannya menempel pada sebuah proton, tetapi saat ini neutron dianggap sebagai partikel yang terpisah. Neutron dan proton dipercaya sebagai dasar bangunan batu yang semuanya tersusun dari inti atom. Atom Bermuatan Listrik Atom terdiri dari jumlah proton dan elektron yang sama, bisa mengandung listrik netral atau seimbang. Atom bisa menjadi tidak seimbang karena penyusunan kembali elektron, dan oleh karena hal tersebut mungkin bisa bermuatan positive atau negative. Apabila hal ini terjadi atom tersebut dinamakan ION. Halaman: 15 dari 46

17 Ion dan Ionisasi Definisi Apabila sebuah atom normal habis atau mencapai sebuah elektron, keseimbangan listrik terganggu dan atom menjadi terionisasi atau bermuatan listrik. Contoh: Atom Helium Diagram 2. Atom Normal Positif dan Negatif seimbang. 4 proton, 4 elektron Diagram 3 Ion Positif (kekurangan elektron) Bermuatan positif Diagram 4. Ion Negatif (kelebihan elektron) Bermuatan Negatif Atom yang membawa muatan listrik disebut ion, proses pembentukan ion dinamakan ionisasi. Halaman: 16 dari 46

18 2. Arus Teori Aliran Arus Elektron Apabila kekuatan listrik (Voltase) diterapkan pada sebuah konduktor, elektron dari tiaptiap atom menekan keluar dari orbitnya dan menjadi elektron bebas yang mampu berpindah ke atom yang lain Diagram 5. Perpindahan elektron dari atom ke atom lain didalam konduktor Perpindahan elektron disebut Aliran Elektron. Elektron bergerak dari terminal negatif menuju terminal positif dalam sumber listrik pada rangkaian listrik. Teori Aliran Arus Konvensional Pada awalnya di tahun 1800-an para ahli tidak mengetahui tentang perpindahan elektron. Dan melalui perundingan konvensi mereka menganggap bahwa apa yang terjadi didalam konduktor yakni Perpindahan Listrik dari Positif menuju Negatif. Teori aliran arus konvensional terkatung-katung terlalu lama, banyak ahli yang memperdebatkan bahwa teori aliran arus elektron tersebut tidak tentu benar, sehingga saat ini kita mempunyai dua teori. Simbol elektronik dan kedua teori tersebut digambarkan dalam buku referensi. Catatan : Tetapi kalau dijelaskan secara spesifik, teori aliran arus yang dipakai dalam pelajaran kelistrikan otomotif yaitu Aliran Arus Konvensional. Perpindahan arus dari positif ke negatif Halaman: 17 dari 46

19 Istilah Listrik Arus Perpindahan Arus Diagram 6. Aliran Arus Apabila anda menyambung sebuah batterei dan lampu dengan menggunakan kabel tembaga seperti yang digambarkan diatas, lampu tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan karena perpindahan (aliran) listrik dari terminal baterai, didalam kabel tembaga, lampu dan kembali lagi menuju batterei melalui terminal tembaga. Ampere (amps) Merupakan satuan pengukuran dari aliran arus listrik; sama dengan kata amp, huruf I, dan A juga dipakai untuk menunjukkan aliran arus. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Arus I Ampere (amp) A Halaman: 18 dari 46

20 3. Tegangan Kekuatan Listrik (tekanan) Diagram 7. Tegangan Tekanan Listrik Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan batterei dan kabel, arus akan mengalir dari batterei menuju lampu dan lampu tersebut akan menyala. Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan negatif pada terminal negatif (-) dan berkurangnya muatan negatif pada terminal positif (+). Ketidakseimbangan muatan listrik tersebut menyebabkan tekanan listrik. Tekanan listrik menyebabkan aliran arus pada rangkaian tersebut. Apabila terjadi ketidakseimbangan muatan listrik, pelepasan menyebabkan tekanan, beban, atau kekuatan listrik antara muatan positif dan negatif yang mencoba untuk menyeimbangkan kembali. Sebab kekuatan listrik potensial untuk melakukan pekerjaan tersebut. Perbedaan antara muatan listrik dinamakan perbedaan potensial atau PD. Satuan pengukurannya yaitu volt dengan simbol V. Tekanan elektromotif juga dipakai dengan simbol E atau EMF. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Perbedaan potensial Tekanan Elektromotif PD Volt E atau V EMF Halaman: 19 dari 46

21 4. Tahanan Perlawanan dari aliran listrik Diagram 8. Filamen lampu bolam memberikan perlawanan aliran arus. Dalam sebuah rangkaian listrik, komponen seperti lampu bolam, akan membatasi aliran arus. Seluruh komponen dan rangkaian listrik mempunyai tahanan yang akan menyebabkan perlawanan aliran arus. Bagian tahanan dari tiap-tiap rangkaian dipakai untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk lain. Contoh: Bola Lampu - Cahaya Coil - Magnit Elemen - Panas 5. Ohm Satuan pengukuran ini dipakai untuk tahanan aliran arus. Juga diwakili dengan huruf R atau simbol Ω. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Tahanan R Ohm Ω Hukum Ohm Halaman: 20 dari 46

22 George Ohm dalam experimennya menunjukkan adanya hubungan atara tegangan, arus, dan tahanan. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada rangkaian dan berbanding terbalik dengan resistansi rangkaian dalam keadaan konstan. Diagram berikut ini menunjukkan penjelasan yang lebih mudah dari apa yang telah diterangkan sebelumnya. Diagram 9. Perubahan Tegangan. Apabila kita meningkatkan tegangan dalam sirkuit, arus juga akan meningkat. Apabila kita menurunkan tegangan didalam sirkuit, arus akan turun juga. Catatan: Untuk mempermudah penjelasan, perlu diingat bahwa tahanan lampu tetap konstan. Diagram 10. Perubahan Tahanan. Halaman: 21 dari 46

23 Jika kita meningkatkan tahanan dalam sirkuit, arus akan menurun. Jika kita menurunkan tahanan dalam sirkuit, arus akan meningkat. Catatan: Tegangan tetap konstan. 6. Rumus Hukum Ohm George Ohm juga menyatakan dalilnya dalam bentuk rumus. Ini merupakan rumus dasar yang digunakan untuk menghitung nilai listrik. Nilai tersebut bisa dihitung selama dua nilai lainnya diketahui. Rumus : I = E R Dimana I = Arus listrik diukur dalam ampere. E = Tekanan listrik diukur dalam Volt. R = Hambatan/Tahanan diukur dalam Ohm. Untuk menentukan tegangan jika arus dan tahanan diketahui, kita ubah rumus sebelumnya. E = I x R Juga bisa diubah untuk menentukan tahanan jika arus dan tegangan diketahui. R = E I Cara yang mudah untuk mengingat dasar Hukum Ohm yaitu mengingat lingkaran kecil yang ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Jika anda mengetahui adanya dua nilai dalam sirkuit, anda dapat menentukan salah satu yang hilang dengan menggunakan rusmus Hukum Ohm dan berikut prosedurnya. Halaman: 22 dari 46

24 1. Tutuplah hruf yang tidak diketahui nilainya. 2. Gantilah huruf sisanya dengan nilai yang sudah diketahui 3. Pecahkan nilai yang hilang dengan menggunakan Rumus Hukum Ohm. Diagram 11. Penggunaan Rumus Hukum Ohm. 7. Mengukur Ukuran Listrik Pendahuluan Instrumen percobaan dasar yang digunakan untuk mendiagnosa masalah dalam sirkuit listrik yaitu Voltmeter, Ohmmeter, dan Ammeter. Supaya cakap dalam memperbaiki kendaraan, perlu meningkatkan pemahaman meter ini. Operasi Dasar Tanpa menggunakan meter listrik tertentu, sebenarnya tidak mungkin dapat mendiagnosa kesalahan secara akurat dalam kendaraan bermotor, memeperbaiki beberapa komponen, atau menyesuaikan listrik dari berbagai jenis unit kontrol. Penting sekali bagi anda untuk mengenal secara lengkap karakteristik dan penggunaan sebuah bentuk instrumen percobaan. Yang paling banyak digunakan yaitu Voltmeter, Ammeter, dan Ohmmeter. Ada dua bentuk susunan atau desain meter, analog dan digital. Masing masing alat ukur tersebut saat ini banyak digunakan dalam industri. Halaman: 23 dari 46

25 Voltmeter Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua titik dalam sirkuit listrik. Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei. Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit. Diagram 12. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit yaitu positif ke positif, negatif ke negatif. Halaman: 24 dari 46

26 Skala Voltmeter Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan lebih dari satu tingkat tegangan. Diagram 13. Sambungan Voltmeter Mengukur Tegangan Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei. Tempatkan skala yang sesuai: (Skala 0 20) (Skala 0 50) Sistem 12 Volt Sistem 24 Volt Ammeter Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik. Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian sambung kembali dengan Ammeter. Penggunaan Ammeter Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan OFF (putuskan sirkuit dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Halaman: 25 dari 46

27 Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala. Ohmmeter Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka. Perubahan skala tidaklah linier. Catatan : Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang ditunjukkan oleh saklar putar) Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000 kali. Diagram 14. Ohmmeter Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah Halaman: 26 dari 46

28 komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus. Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu range nilai tahanan. Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala dikalikan dengan nilai saklar putar yang dipilih. Persiapan Penggunaan Ohmmeter 1. Pilih range yang dikehendaki. 2. Nolkan meter. Untuk melakukannya : Diagram 15. Hubungkan kedua jarum penduga. Diagram 16. Gunakan penyesuai titik nol hingga pembacaan meter menunjukkan angka nol. Halaman: 27 dari 46

29 Catatan : Meter harus disetel pada angka nol setiap kali merubah skala range. 8. Prosedur Pengoperasian Tester Ohmeter PERINGATAN : Untuk melindungi Ohmmeter terhadap kerusakan elektronis yang permanen ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati. Catatan :. Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang beraliran arus. Putuskan hubungan power supply pada rangkaian. 1. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites. 2. Pilih skala yang paling sesuai. 3. Agar diperoleh akurasi maksimum nol-kan ohmmeter jika mengganti range. 4. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter dan hitung resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range. 5. Selalu matikan meter jika tidak digunakan. Halaman: 28 dari 46

30 Diagram 17. Pengoperasian Ohmmeter Multi Meter Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan tipe digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus (ampere). Meter-meter analog dihubungkan, dirubah skalanya dan diatur (dinolkan) sama seperti meter analog yang telah disebutkan di muka. Penggunaan Multimeter Digital Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas. Multimeter digital jauh lebih akurat daripada multimeter tipe analog. Meter macam ini memiliki pilihan saklar range untuk memilih kuantitas yang akan diukur (tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain). Meter yang ditunjukkan pada gambar berikut tidak memiliki skala range untuk tiap pilihan pengukuran. Meter ini autoranging (tidak perlu diatur range-nya). Halaman: 29 dari 46

31 Penggunaan Meter Tombol Range Diagram 18. Multimeter Digital Halaman: 30 dari 46

32 Pengukuran Tegangan Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah positif (+) pada terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada negatif baterai. Pembacaan tegangan akan ditampilkan di layar meter. Diagram 19. Sambungan Voltmeter. Pengukuran Arus Catatan : Multimeter digital tidak bisa mengukur aliran arus besar, biasanya paling besar 10 ampere. Pilih Am pada skala range. Lepaskan probe/jarum penduga merah positif (+) dan pasang pada terminal 10A. Matikan power supply dan putuskan hubungannya pada rangkaian dan hubungkan probe-probe meter dalam hubungan seri, nyalakan catu daya dan baca nilai yang ditunjukkan meter. Halaman: 31 dari 46

33 Diagram 20. Sambungan Ammeter Pengukuran Tahanan Lepaskan baterai. Pilih skala meter pada Ω (ohm). Hubungkan probe/jarum penduga pada kedua ujung komponen. Pembacaan akan ditampilkan dalam Ω, KΩ (K=1000), atau MΩ (M=mega/juta). Selalu matikan meter jika tidak sedang digunakan. Diagram 21. Ohmmeter. Halaman: 32 dari 46

34 Hubungkan probe/jarum penduga pengukur seperti yang ditunjukan pada gambar. Satuan tahanan ditunjukkan pada layar dalam Ω, KΩ atau MΩ. Yakinkan bahwa alat yang diukur tidak terhubung dengan baterai, jika terjadi maka bisa timbul kerusakan pada meter. 9. Prosedur Diagram Sirkuit Diagram Sirkuit Kegiatan : Dalam program ini anda akan diberikan pelatihan yang terdapat pada bacaan dan identifikasi informasi yang relevan, dan menggambar kembali rangkaian sekurangkurangnya pada bentuk yang lengkap. Dengan menggambar dapat membantu anda dalam memahami rangkaian, dengan mengurangi rangkaian dapat mempermudah membaca isi dari bentuk informasi yang relevan. Sketsa Rangkaian Automotif 1. Tujuan dari sketsa rangkaian i. Sketsa rangkaian adalah peralatan yang sangat penting untuk membantu anda dalam membetulkan rangkaian listrik secara benar dan efesien. ii. Sketsa rangkaian menunjukkan setiap pemutus, penyambungan dan memberikan komponen pada sebuah rangkaian. iii. Sketsa rangkaian menunjukkan beberapa perlengkapan lain dengan menggunakan pengabelan, sikring dan nilai massa dengan salah satu yang anda periksa. 2. Simbol Rangkaian Untuk mengidentifikasi komponen pada sketsa rangkaian. Simbol biasanya digunakan untuk menggambarkan bentuk atau fungsi dari komponen. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini : (Sketsa 1) Catatan : Halaman: 33 dari 46

35 Pabrikan menggunakan simbol menurut mereka dan variasinya. Contoh-contoh Simbol : Diagram 22. Simbol Rangkaian Halaman: 34 dari 46

36 Sketsa Rangkaian Beberapa sketsa sederhana dan mudah dibaca seperti salah satu sketsa di bawah ini. (sketsa 2). Gambar 23. Sketsa Rangkaian Halaman: 35 dari 46

37 Sketsa rangkaian yang lain mungkin lebih lengkap dan dapat dijadikan cover beberapa halaman. Untuk membantu, menempatkan, memproses dan malacak rangkaian bervariasi yang digunakan. i. Keterangan (index): selalu ditempatkan di halaman depan bagian skema dari susunan bagan bengkel manual dan digunakan untuk menunjukkan nomor halaman dimana rangkaian dapat ditemukan. (Sketsa 3) Gambar 24. Sketsa rangkaian Halaman: 36 dari 46

38 ii. Penunjuk Posisi : masing-masing halaman dapat ditandai dengan penunjuk posisi, pekerjaan ini sama dengan sebuah penunjuk jalan dengan alpabhet atau nomor. (Sketsa 4 (a) & (b) ). Gambar 25. Penunjuk Posisi Halaman: 37 dari 46

39 iii. Kelanjutan sketsa: Pada sketsa dimana rangkaian boleh berkelanjutan melebihi nomor halaman, tanda panah menunjuk ke arah instruksi lokasi sketsa yang baru. Gambar 26. Instruksi pilihan lain Petunjuk rangkaian pada sketsa pengabelan Untuk menunjuk rangkaian anda dapat membaca langkah-langkah berikut, (eg. Sketsa 6 lampu penggerak) Identifikasi: ii. Identifikasi komponen pokok pada rangkaian. iii. Dari baterai ikuti rangkaian ke arah komponen tersebut. iv. Tampilkan komponen minor di dalam rangkaian v. Ikuti masing-masing cabang rangkaian yang digunakan vi. identifikasi jika cabang itu relevan. vii. Gunakan sebuah pulpen untuk menelusuri rangkaian yang telah diidentifikasi Halaman: 38 dari 46

40 Catatan: Selalu memasukkan simbol komponen massa dan catatan jika nilai massa komponen dalam keadaan biasa. Gambar 27. Penunjuk Rangkaian 3. Menggambar Sketsa Rangkaian sederhana Gambar rangkaian dengan cara yang sederhana : i. Gambar baterai dan massa di samping kiri halaman. ii. Gunakan garis lurus Halaman: 39 dari 46

41 Gambar 28. Gambar Sketsa Rangkaian iii. Gambar rangkaian di sebelah kanan dan /atau ke halaman bawah. iv. Gunakan simbol yang diakui oleh industri otomotif. Gambar 29. Sketsa Lengkap v. Tempatkan komponen dan ubah tiap melewati halaman. Gambar 30. Sketsa dengan tambahan label vi. Masing-masing label di ubah identifikasinya. Tambahkan kode kabel warna pada rangkaia Halaman: 40 dari 46

42 10. Macam macam Wiring Wiring Lampu Penerangan ( Lampu Kepala ) Wiring Lampu penerangan dan DIM Halaman: 41 dari 46

43 Wiring Lampu Petunjuk Arah Halaman: 42 dari 46

44 Wiring Power Window Halaman: 43 dari 46

45 Wiring sistem Pemanas Halaman: 44 dari 46

46 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. Halaman: 45 dari 46

47 5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi ) Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : - Abdul Mukti Drs, (1998), Dasar menyolder, Dep DIk Bud, Jakarta - Dwi Indra Purnama (1995), Melayani Sistem Audio Pada Kendaraan, Jakarta. - Robert Bosch GmbH (1978), Technische Unterrichtung Funkentstorung, Stuttgart, Germany. - Thomas Ulrich (1988) Job Sheet Listrik Bodi Standard, VEDC Malang, Malang. - Team, (2002) Audio Mobil ( Heat unit Ganda dan dukungan TV ), PT Dian Rakyat, Jakarta. - Team, (2002), Sistem Audio Mobil Sport,PT Dian Rakyat, Jakarta. - Yosef W Tenbush (1987) Memasang Sendiri Sistem Audio Mobil, Gramedia, Jakarta Peralatan dan Bahan Bahan yamg digunakan Meja Kelistrikan Lampu kepala Fuse/sekering Fusible link Relay lampu 4 kaki Isolator Pelindung kabel Clam kabel Kabel Alat Yang Digunakan Avometer Tang lancip Diagonal cutter Kunci ring Obeng plus dan minus Tang kabel Sepatu kabel Halaman: 46 dari 46

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MENGUJI, MEMELIHARA/ SERVIS DAN MENGGANTI BATTERY OTO.KR

MENGUJI, MEMELIHARA/ SERVIS DAN MENGGANTI BATTERY OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MENGUJI, MEMELIHARA/ SERVIS DAN MENGGANTI BATTERY BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL MOTOR D.C. 50 003 1 BUKU INFORMASI Buku Informasi 0/19 Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan

Lebih terperinci

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik = Nama : Kelas : No : LKS PENGUKURAN HAMBATAN, TEGANGAN DAN KUAT ARUS LISTRIK A. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat: 1. Mengukur besar hambatan listrik 2. Mengukur besar

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL NAMA PELAPOR : Muhammad Arif H. NAMA PARTNER : 1. Maulana Fatkhurrahman (KE-1D/17) (KE-1D/16) 2. Ova Imam Aditya (KE-1D/18)

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter LMPIRN 5 SOL LIDITS Petunjuk Pengisisan a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal b. Tuluslah nama dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia c. Bacalah semua soal dengan teliti dan pilihlah salah satu jawaban

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

EFEK PEMBEBANAN Cara membuat Voltmeter

EFEK PEMBEBANAN Cara membuat Voltmeter EFEK PEMBEBANAN Efek pembebanan itu adalah akibat dari proses pengukuran oleh alat ukur Ammeter dan Voltmeter yang menyebabkan berkurangnya nilai arus yang mengalir pada sebuah rangkaian tersebut. Karena

Lebih terperinci

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan rangkaian seri dalam

Lebih terperinci

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 2 1 3 5 4 6 Keterangan: 1. Pointer 2. Pengatur skala 3. Posisi jarum 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter,

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 08 Fisika

Antiremed Kelas 08 Fisika Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan Nama : A.A. Ngurah Bagus Budi Nathawibawa NIM : 1104405059 Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan 1. Pengukuran Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur dengan sesuatu yang dijadikan sebagai

Lebih terperinci

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR I.1. Alat dan Bahan 1) MultiMeter Analog... 1 buah 2) Resistor 4 gelang... 2 macam 3) Resistor 5 gelang... 2 macam I.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Bacalah dan pahami

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG ELK-DAS.17 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN 2.1. Pendahuluan Mempelajari listrik dan elektronika akan selalu berkaitan dengan energi yang yang diakibatkan oleh aliran arus (dalam teori lain juga disebut aliran elektron)

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana KODE MODUL EL.002 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana I. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan. Bab 8 Listrik Dinamis Tuti yang baru berusia lima tahun, pada suatu pagi bermain-main lampu senter. Ia menekan tombol merah, ternyata lampu senter menyala. Sambil melihat ibunya yang sedang menyapu, tangan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co.

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co. MODUL MENGINSTALASI SUMBER DAYA BERBAGI PAKAI PADA JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh: ABDUL ROHMAN SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Telp (0322) 451313 e-mail:smkm5babat@yahoo.com web-site:http://www.smkmuh5babat.co.cc

Lebih terperinci

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber

Lebih terperinci

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam makalah ini, saya membahas tentang amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter, alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK PENGETAHUAN DASAR LISTRIK Asal mula listrik Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil,, yang disebut molekul. Apabila molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, bagian-bagian

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN OTO.KR

MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Bahan ajar dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri tanpa kehadiran guru atau pembelajaran klasikal. Apabila digunakan pada pembelajaran mandiri, ikutilah

Lebih terperinci

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN 1. Papan sirkuit cetak Gambar 64. Foto dari desain sirkuit dan realisasinya Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan yang penuh

Lebih terperinci

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Alat Ukur Listrik K PENDAHULUAN Drs. Purwanto Fadjar, H.M. Dwa Desa Warnana, M.Si. ita sudah biasa menggunakan peralatan teknik, yang sebagian besar terdiri dari alat-alat listrik. Listrik yang

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016. BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/EKO 217/03 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 9 A. Kompetensi. Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa dapat memilih dan menggunakan alat ukur dalam praktik dengan cepat dan benar. B.

Lebih terperinci

JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd. JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes (m.sol@uny.ac.id) IBNU SISWANTO, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK No. JST/OTO/OTO

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

dan Hukum I Kirchhoff

dan Hukum I Kirchhoff Bab 9 Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff Pada suatu malam Ani belajar fisika, tiba-tiba ia melihat nyala lampu pijar di depannya meredup. Sambil berpikir Ani berjalan ke ruang tamu lalu menyalakan lampu neon.

Lebih terperinci

DAN TEGANGAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK 1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK PENGUKURAN MENGUNAKAN MULTIMETER SINTA WULANNINGRUM 15302241031 PENDIDIKAN FISIKA C FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/EKO221/04 Revisi : 01 31 Oktober 2011 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi : Setelah melakukan melakukan pengamatan/observasi, diharapkan mahasiswa dapat memilih, menggunakan alat-alat/instrumen,yang

Lebih terperinci

http://gipsylinux.wordpress.com MATERI PELATI HAN BERBASI S KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI MEMPERBAI KI KEYBOARD TI K.CS03.008.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional Arus Listrik 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id

Lebih terperinci

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong BAB 7 ALAT-ALAT UKUR 7.1 Alat Ukur Mekanik Macam-macam alat ukur mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain : Gambar 7.3 Penggaris pita 7.1.1 Pengaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2. Rangkaian Hambatan Paralel. Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2. Rangkaian Hambatan Paralel. Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Rangkaian Hambatan Paralel Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si Disusun Oleh : Asri Arum Sari 12222014 Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah

Lebih terperinci

RESISTOR DAN HUKUM OHM

RESISTOR DAN HUKUM OHM MODUL I RESISTOR DAN HUKUM OHM I. Tujuan Praktikum 1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor. 2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin warnanya. 3. Mampu merangkai resistor

Lebih terperinci

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI JOB SHEET 4 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes (m.sol@uny.ac.id) IBNU SISWANTO, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS

Lebih terperinci

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA PENDAHULUAN Kamu telah mengetahui dan memahami bahwa manusia pada saat ini dan saat yang akan datang selalu membutuhkan listrik, baik di rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah,

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device) BAB I GAMBARAN UMUM Sistem Elektronika telah mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini. Kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh ;

Lebih terperinci

LAT UAS ELKA KELAS 9

LAT UAS ELKA KELAS 9 LAT UAS ELKA KELAS 9 1. Suatu notasi atom dinyatakan sebagai Z X A, dari pernyataan dibawah ini yang benar adalah A = Nomor Massa dan Z = Nomor Atom A = Nomor Atom dan Z = Nomor Massa c. A = Nomor Massa

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik.

A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik. Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik. B. Sub Kompetensi 1. Mengenal peralatan-peralatan di laboratorium

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika

Lebih terperinci

Komponen dan RL Dasar

Komponen dan RL Dasar Komponen dan RL Dasar Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/91 Kuantitas. 2/91 Angka. 3/91 Satuan? Satuan dan skala. 5/91 Ukuran sebuah

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA 5 SOAL MENGISI JAWABAN YANG DENGAN BENAR Halaman 1 dari 8 A. PILIHAN GANDA

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

ALAT UKUR & PENGUKURAN

ALAT UKUR & PENGUKURAN LAPORAN PRAKTEK ALAT UKUR & PENGUKURAN (ELA 213 : 1 SKS) SEMESTER JANUARI JUNI 2008 Oleh : 1. NIM : NAMA : 2. NIM : NAMA : 3. NIM : NAMA : 4. NIM : NAMA : Dosen Pengampu Mata Kuliah: Yasdinul Huda, S.Pd

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Menggunakan alat-alat ukur dan bahan praktek. B. Sub Kompetensi 1. Memilih alat ukur dengan benar dan tepat. 2. Memasang alat ukur dengan benar

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK JOB SHEET 5 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN LISTRIK OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes (m.sol@uny.ac.id) IBNU SISWANTO, M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF No.

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha

Lebih terperinci

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat) 1. Syarat mengalirnya arus listrik adalah adanya selisih.... waktu B. Hambatan C. Tegangan D. kuat arus 2. Sekering (pengaman) dalam rangkaian listrik berfungsi

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 ELEKTONIKA DASA Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 1 Luruskan Niat Pokok Bahasan Teori Atom (15 ) Hukum Kirchoff Tegangan (15 ) Hukum Kirchoff Arus (15 ) esistansi

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone.

JEMBATAN WHEATSTONE. I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone. JEMBATAN WHEATSTONE I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone. I. DASAR TEORI I.1 Arus Listrik - Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik - Arah

Lebih terperinci

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci