PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Bahan ajar dirancang untuk pelaksanaan pembelajaran mandiri tanpa kehadiran guru atau pembelajaran klasikal. Apabila digunakan pada pembelajaran mandiri, ikutilah petunjuk berikut agar memudahkan dalam mempelajarinya. 1. Pahami tujuan umum pembelajaran (TUP) dari bahan ajar dan tujuan khusus pembelajaran (TKP) kegiatan belajar, agar dapat mengukur ketercapaian pembelajarannya. 2. Pelajari materi kegiatan belajar dengan seksama sesuai dengan selera, situasi dan kondisi yang dikehendaki. 3. Jika dirasa telah paham dengan materi yang dipelajari, kerjakan latihan yang ada pada kegiatan belajar. 4. Cocokkan hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban latihan yang tersedia di belakang soal latihan. 5. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban, pelajari kembali materi dari soal latihan yang belum terjawab dengan benar tadi, kemudian coba lagi mengerjakan soal latihannya hingga jawabannya benar. 6. Setelah semua soal latihan terjawab dengan benar, kerjakanlah soal tesnya. 7. Cocokkan hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban yang tersedia pada bagian akhir dari bahan ajar ini. 8. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban, ulangi kembali mengerjakan soal tersebut sampai jawabannya benar. 9. Selama mempelajari isi bahan ajar ini, diperkenankan menggunakan referensi lain atau minta keterangan dari teman sejawat atau guru pembimbing. 10. Setelah menyelesaikan semua aktifitas pembelajaran dan dirasa telah menguasai materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, disarankan menemui guru pembimbing untuk tindak lanjutnya. Disiapkan Oleh : Sumarsono 1

2 B. Deskripsi Isi Modul Bahan ajar ini dirancang dengan susunan sebagai berikut : 1. Listrik dan Hukum Ohm 2. Rangkaian Listrik. 3. Magnet dan Induksi. 4. Pengujian Rangkaian Listrik dan Induksi Listrik. C. Prasyarat Untuk memudahkan dalam mempelajari bahan ajar Dasar-dasar Kelistrikan ini, maka anda harus menguasai bahan ajar Matematika Dasar antara lain meliputi hitungan pecahan dan pembacaan skala atau divisi. D. Tujuan Umum Pembelajaran Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian listrik dan hukum Ohm. 2. Menjelaskan pengertian magnet dan induksi. 3. Menjelaskan jenis dan karakteristik rangkaian kelistrikan. 4. Membuktikan magnet dan induksi listrik. 5. Membuktikan hukum Ohm melalui percobaan. Disiapkan Oleh : Sumarsono 2

3 KEGIATAN BELAJAR 1 : LISTRIK DAN HUKUM OHM A. Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian listrik. 2. Menjelaskan pengertian arus, tegangan, dan tahanan. 3. Menjelaskan hukum Ohm. B. Materi Pembelajaran Listrik adalah aliran elektron dari satu atom ke atom lainnya pada sebuah penghantar. Untuk memahami dan mengerti tentang listrik, maka terlebih dahulu harus memahami bagian benda terkecil yakni atom. Semua jenis benda baik dalam bentuk padat, cair maupun gas terbentuk dari atom-atom yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron tergabung menjadi inti atom dan bermuatan positif, sedangkan elektron berada pada bagian luar, mengelilingi inti aton dan bermuatan neagtif. Elektron yang letaknya paling jauh disebut elektron bebas atau elektron valensi. Elektron bebas ini mempunyai ikatan yang sangat lemah terhadap inti, oleh karena itu elektron bebas ini mempunyai sifat yang tidak stabil dan mudah dipengaruhi oleh elektron lain. Apabila elektron suatu atom terlepas dari orbitnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif. Sebaliknya apabila atom tersebut dapat penambahan elektron bebas maka atom tersebut akan bermuatan negatif. Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen, atom ini mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton. Proton Elektron Gambar 1. Atom hidrogen Disiapkan Oleh : Sumarsono 3

4 Di bawah ini digambarkan atom karbon dan atom tembaga. Gambar 2. Atom karbon K L M N Gambar 3. Atom tembaga Atom karbon pada gambar di atas mempunyai 6 proton dan 6 neutron. Inti atom ini dikelilingi 2 elektron pada orbit pertama, dan pada orbit kedua terdapat 4 elektron. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atom karbon mempunyai 4 elektron bebas. Sedangkan atom tembaga mempunyai inti yang terdiri dari 29 proton dan 29 neutron. Inti atom ini dikelilingi elektron-elektron yang beredar pada orbitnya dan membentuk lapisan. Lapisan-lapisan ini diberi identifikasi dengan huruf, lapisan paling dalam K, lapisan kedua L, lapisan ketiga M, dan lapisan keempat N. Pada lapisan K terdapat 2 buah elektron, pada lapisan L terdapat 8 elektron, pada lapisan M terdapat 18 elektron, dan pada lapisan N Disiapkan Oleh : Sumarsono 4

5 terdapat hanya 1 elektron.. karena elektron bebas atom tembaga jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan elektron bebas pada atom karbon, maka elektron bebas tembaga ini mempunyai ikatan yang lebih lemah dari intinya, sehingga elektron bebas pada tembaga lebih mudah berpindah dari satu atom ke atom lainnya. Hal inilah yang menyebabkan tembaga menjadi penghantar listrik yang sangat baik. 1. Macam-macam Listrik Secara garis besar listrik dapat dibedakan dalam dua jenis yakni listrik statis dan listrik dinamis, sedangkan listrik dinamis dapat dibedakan menjadi dua macam yakni listrik arus searah (Direct Current) dan listrik arus bolak-balik (Alternating Current). a. Listrik statis Apabila dua buah konduktor yang berbeda muatan digosokgosokkan, maka muatan listrik pada konduktor tersebut akan berkumpul pada permukaan konduktor tersebut.. Jika kedua konduktor didekatkan maka akan tarik menarik, tetapi tidak terjadi perpindahan elektron. Contoh : Bila kain sutera digosok-gosokkan pada sebatang kaca, maka elektron kain sutera tersebut akan berkumpul pada permukaannya. Begitu juga dengan ion-ion positif pada batang kaca, ion-ion positif ini akan berkumpul pada permukaan batang kaca. Apabila kedua benda tersebut didekatkan, maka akan terjadi tarik-menarik, seperti diperlihatkan pada gambar berikut. Batangan kaca Timbul arus listrik Kain sutera Gambar 4. Listrik statis Disiapkan Oleh : Sumarsono 5

6 b. Listrik dinamis Berbeda dengan listrik statis, listrik dinamis merupakan gerakan elektron dari satu atom ke atom lain dalam suatu penghantar. Bila elektron ini bergerak dengan arah tetap, maka disebut listrik arus searah (direct current) yang biasa disingkat dengan arus DC. Bila gerakan elektron ini berubah arah secara periodik maka biasa disebut arus bolak-balik (alternating current) yang biasa disingkat arus AC _ G Gambar 5. Listrik arus searah Gambar 6. Listrik arus bolak-balik 2. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik Saat listrik bekerja, terdapat tiga faktor dasar di dalamnya, yakni : arus, tegangan, dan tahanan. Ketiga faktor tersebut merupakan dasar pengertian tentang listrik. a. Arus listrik Aliran elektron melalui penghantar disebut arus dan diukur dalam amper. Satu amper arus listrik adalah gerakan 6,28 X elektron perdetik dalam sebuah penghantar Kawat tembaga 6,28 X elektron perdetik Satu amper Gambar 7. Jumlah aliran elektron perdetik Disiapkan Oleh : Sumarsono 6

7 b. Tegangan listrik Tegangan adalah tekanan yang menyebabkan aliran listrik pada sebuah penghantar. Adanya tegangan tergantung pada perbedaan muatan dari ujung-ujung penghantar. Adanya tegangan ini dapat diilustrasikan dengan bejana air. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini, air akan mengalir dari bejana A ke bejana B, hal ini dikarenakan air pada bejana A ditempatkan pada posisi lebih tinggi, sehingga tekanannya lebih besar dari tekanan air pada bejana B. Begitu juga halnya dengan tegangan, apabila ujung-ujung penghantar dihubungkan dengan batere atau generator maka akan terjadi beda potensial pada kedua ujungnya. Jadi tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak ada arus. Sebagai contoh pada batere 12 volt, walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain, tegangan tetap ada walaupun tidak ada arus. Tetapi arus tidak akan ada tanpa tegangan yang dihasilkan antara dua titik. Apabila muatan pada terminal bertambah banyak maka tegangannya bertambah tinggi. A Perbedaan ketinggian permukaan air Aliran air B Gambar 8. Air mengalir karena perbedaan tekanan Perhatikan gambar berikut ini, generator diibaratkan sebagai pemompa elektron. Generator akan mensuplai elektron melalui bola lampu, jika arus listrik yang mengalir pada lampu sebesar 1 amper, maka yang keluarpun tetap 1 amper. Disiapkan Oleh : Sumarsono 7

8 1 amper Generator Lampu 1 amper Gambar 9. Generator sebagai pembangkit listrik c. Tahanan listrik Setiap penghantar memberikan penahanan terhadap aliran arus listrik, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : 1) Tiap-tiap atom menahan perpindahan elektron dan terjadi perlawanan terhadap inti arah luarnya. 2) Benturan elektron-elektron dan atom tidak terhitung pada sebuah penghantar. Benturan ini menyebabkan timbulnya panas pada penghantar. Tahanan diukur dengan satuan Ohm (Ω). Satu ohm adalah besar tahanan yang akan mengalirkan arus sebesar 1 amper dengan tegangan sebesar 1 volt. Dalam rangkaian listrik terdapat tiga komponen utama yakni sumber tegangan (batere), tahanan (bola lampu), dan penghantar seperti kabel tembaga sebagai penghubung rangkaian. Alat ukur yang digunakan untuk pemeriksaan rangkaian listrik adalah : - Ampermeter, digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dan dipasang secara serie terhadap beban. - Volt meter, digunakan untuk mengukur tegangan antara dua terminal pada rangkaian dan dipasang secara paralel terhadap beban. Disiapkan Oleh : Sumarsono 8

9 A Ampermeter + _ V Resistor Batere Volt meter Gambar 10. Rangkaian dasar kelistrikan Pada dasarnya ada dua cara untuk menerangkan aliran listrik pada rangkaian, yakni : Teori konvensional Arus listrik mengalir dari terminal positif (berpotensial lebih besar) ke terminal negatif (berpotensial lebih kecil) pada sebuah rangkaian. Teori elektron Arus listrik mengalir dari terminal negatif ke terminal positif pada sebuah rangkaian (yang bergerak adalah elektron). Kedua cara di atas dapat digunakan, tetapi umumnya digunakan teori konvensional. 3. Hukum Ohm Hukum ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa apabila arus listrik mengalir pada sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk menentukan besar arus (I), tegangan (E), dan tahanan (R) dalam sebuah rangkaian. Hukum Ohm dapat dinyatakan dalam tiga formulasi berbeda sebagai berikut : Disiapkan Oleh : Sumarsono 9

10 E = I X R E I = R E R = I > Volt > Amper > Ohm (Ω) Metoda yang sederhana untuk mengingat hubungan ketiga formulasi tersebut di atas ditunjukkan pada gambar 11. Formula ini digunakan untuk menghitung Tegangan (E), Arus (I), dan Tahanan (R) sebagai kuantitas yang belum diketahui, dalam hal ini dua kuantitas lainnya harus diketahui sebelumnya. E I R E E I = R I = R E = I R Gambar 11. Cara yang mudah untuk mengingat hukum Ohm. C. Latihan 1. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan listrik? 2. Sebutkan aplikasi jenis listrik dinamis yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari! 3. Sebutkan elemen yang terkandung dalam sebuah atom! 4. Jelaskan, apa yang dinaksud dengan hukum Ohm? 5. Jelaskan, apa kegunaan hukum Ohm? Disiapkan Oleh : Sumarsono 10

11 D. Rangkuman 1. Listrik adalah aliran elektron dari satu atom ke atom lainnya pada sebuah penghantar. Sebuah atom yang memiliki elektron bebas lebih sedikit, elektron bebasnya mempunyai ikatan yang lebih lemah dari intinya, sehingga elektron bebas ini lebih mudah berpindah dari satu atom ke atom lainnya. Hal inilah yang menyebabkan tembaga menjadi penghantar listrik yang lebih baik jika dibandingkan dengan karbon. 2. Secara garis besar listrik dapat dibedakan dalam dua jenis yakni listrik statis dan listrik dinamis, sedangkan listrik dinamis dapat dibedakan menjadi dua macam yakni listrik arus searah (Direct Current) dan listrik arus bolak-balik (Alternating Current). 3. Pada dasarnya ada dua cara untuk menerangkan aliran listrik pada rangkaian, yakni dengan teori konvensional dan teori elektron. 4. Hukum ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa apabila arus listrik mengalir pada sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk menentukan besar arus (I), tegangan (E), dan tahanan (R) dalam sebuah rangkaian. E. Test Pilih jawaban yang paling tepat pada pernyataan berikut ini! 1. Yang dimaksud dengan listrik adalah : a. Aliran elektron pada sebuah penghantar b. Aliran elektron dari satu atom ke atom lainnya pada sebuah penghantar. c. Aliran atom dan elektron pada sebuah penghantar. d. Jumlah elektron pada sebuah penghantar 2. Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen, atom ini mempunyai : a. Dua elektron mengelilingi satu atom. b. Satu elektron mengelilingi satu proton. c. Dua proton mengelilingi satu elektron. d. Satu proton mengelilingi satu elektron. Disiapkan Oleh : Sumarsono 11

12 3. Setiap atom terdiri dari : a. Elektron-elektron. b. Proton-proton. c. Proton-elektron. d. Proton dengan elektron dalam jumlah yamg sama. 4. Penyebab atom bermuatan negatif adalah : a. Terjadinya perpindahan elektron dari atom tersebut. b. Bertambahnya elektron pada atom tersebut. c. Jumlah elekron dan proton sama. d. Berkurangnya elektron pada atom tersebut. 5. Jumlah elektron yang mengalir pada suatu penghantar yang dialiri arus 1 (satu) amper/detik adalah : a. 6,28 X b. 62,8 X 10,18 c. 62,8 X d. 6,28 X 10,18 6. Tekanan yang menyebabkan mengalirnya arus listrik pada sebuah penghantar adalah : a. Arus b. Tegangan c. Tahanan d. Daya 7. Nilai sebuah tahanan diukur dengan : a. Volt meter b. Ohm meter c. Amper meter d. Hydrometer 8. Nilai sebuah tahanan pada sebuah penghantar ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : a. Diameter kawat penghantar b. Panjang penghantar c. Tahanan jenis penghantar d. Semua jawaban benar. Disiapkan Oleh : Sumarsono 12

13 9. Hukum Ohm berkaitan dengan : a. Arus dan tahanan b. Arus, tahanan, dan tegangan c. Arus dan tegangan d. Tahanan dan tegangan 10. Sebuah rangkaian listrik yang paling mendasar harus mempunyai beberapa unsur, antara lain : a. Batere dan lampu b. Batere, lampu, dan saklar c. Batere, kawat penghubung, dan saklar d. Batere, kawat penghubung, dan lampu F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan pendukung terhadap kompetensi Memperbaiki Kerusakan pada Sistem Kelistrikan Otomotif. Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi : Kompetensi utama : 90% - 100% Kompetensi pendukung : 75%-90& Kompetensi pelengkap : 60% - 75% Maka standar minimal yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 75. Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus berikut : Σ Jawaban benar Tingkat penguasaan = X 100% Σ Soal Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih, maka Anda telah menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini. Disiapkan Oleh : Sumarsono 13

14 G. Kunci Jawaban Latihan 1. Listrik adalah aliran elektron dari satu atom ke atom lainnya pada sebuah penghantar 2. Jenis listrik dinamis yang biasa digunakan dalam kehidupan seharihari adalah listrik arus searah (Direct current) dan listrik arus bolakbalik (alternating current). 3. Elemen yang terkandung dalam sebuah atom adalah Proton, neutron, dan elektron. 4. Hukum Ohm adalah hukum yang menyatakan bahwa apabila arus listrik mengalir pada sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. 5. Kegunaan hukum Ohm adalah untuk menentukan besaran arus (I), tegangan (E), dan tahanan (R). Disiapkan Oleh : Sumarsono 14

15 KEGIATAN BELAJAR 2 : RANGKAIAN LISTRIK A. Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, peserta dapat : 1. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian serie, paralel, dan campuran. 2. Menyelesaikan perhitungan pada rangkaian serie, paralel, dan campuran. B. Materi Pembelajaran Pada dasarnya rangkaian kelistrikan dapat dibedakan dalam tiga katagori yakni : rangkaian serie, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (serie-paralel) Serie Paralel Serie-paralel Gambar 12. Jenis rangkaian listrik 1. Rangkaian serie Rangkaian serie terdiri dari beberapa tahanan (resistor) yang dihubungkan satu sama lain secara berderet. Pada rangkaian serie hanya terdapat satu jalur pengaliran arus listrik. Rangkaian serie mempunyai sifat sebagai berikut : a. Arus yang mengalir pada tiap bagian rangkaian adalah sama b. Tahanan total adalah jumlah seluruh tahanan pada rangkaian. c. Tegangan sumber sama dengan jumlah tegangan pada setiap bagian rangkaian tersebut. Disiapkan Oleh : Sumarsono 15

16 Sebagai contoh, rangkaian serie berikut ini mempunyai 2 (dua) buah tahanan, masing-masing 2Ω dan 4Ω yang dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. R 1 = 2Ω + - E = 12 V R 2 = 4Ω Gambar 13. Rangkaian serie dengan dua tahanan Pada rangkaian serie, jumlah tahanan totalnya dapat dicari dengan menjumlahkan besar tahanan satu dengan yang lainnya, yakni : R total = R 1 + R 2 = = 6 Sedangkan untuk menentukan besarnya arus yang mengalir adalah sebagai berikut : E 12 I = > I = > I = 2 amper R t 6 Besar tegangan yang diserap oleh masing-masing tahanan adalah : V 1 = R 1 X I -----> V 1 = 2 X > V 1 = 4 volt V 2 = R 2 X I -----> V 2 = 4 X > V 2 = 8 volt Tegangan total (V t ) = V 1 + V > V t = > V t = 12 volt Disiapkan Oleh : Sumarsono 16

17 2. Rangkaian paralel Rangkaian paralel paling banyak digunakan dalam kelistrikan mobil. Pada rangkaian paralel biasanya terdapat beberapa buah tahanan yang dipasang secara berjajar. Rangkaian paralel ini mempunyai beberapa sifat, antara lain : a. Tegangan pada tiap-tiap tahanan sama dengan tegangan sumber. b. Besarnya arus yang mengalir pada tiap cabang berbeda, hal ini tergantung besarnya tahanan yang dipasang dan besarnya arus total sama dengan jumlah arus yang mengalir pada cabang rangkaian. c. Tahanan total sama dengan jumlah kebalikan dari tahanan bagian-bagian. Rangkaian di bawah ini mempunyai dua buah tahanan yang dihubungkan secara paralel, masing-masing R 1 = 6 Ω dan R 2 = 3 Ω yang dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. + - E = 12V R 1 = 6Ω R 2 = 3Ω Gambar 14. Rangkaian paralel dengan 2 tahanan Untuk menentukan besar tahanan dan arus totalnya adalah sebagai berikut : = > R total = R total R 1 R = > R total = R total Disiapkan Oleh : Sumarsono 17

18 R total = > R total = Untuk menentukan besarnya arus yang mengalir pada masingmasing beban adalah sebagai berikut : E 12 I 1 = > I 1 = R > I 1 = 2 amper E 12 I 2 = > I 2 = R > I 2 = 4 amper Untuk menentukan arus total yang mengalir pada rangkaian dapat dilakukan dengan dua cara, yakni : Cara pertama dengan menjumlahkan arus cabang I total = I 1 + I > I total = > I total = 6 amper Cara kedua dengan membagi tegangan dengan tahanan total E 12 I total = > I total = > I total = 6 amper R total 2 3. Rangkaian campuran (Serie-paralel) Gambar berikut merupakan gabungan dari rangkaian serie dan paralel. Dalam hal ini tahanan yang bernilai 2 Ω dihubungkan serie terhadap tahanan 6 Ω dan 3 Ω yang dirangkai secara paralel. R 1 = 2Ω + - E = 12 V R 2 = 6Ω R 3 = 3Ω Gambar 15. Rangkaian campuran dengan 3 tahanan Disiapkan Oleh : Sumarsono 18

19 Untuk menentukan besarnya tahanan total pada rangkaian tersebut, pertama adalah menghitung tahanan yang dipasang secara paralel (R 2 dan R 3 ), kemudian menjumlahkannya dengan tahanan yang dipasang secara serie (R 1 ). Dari perhitungan, maka diperoleh : R total = R 1 + R p -----> R total = > R total = 4 Dengan cara yang sama seperti sebelumnya maka arus total dapat ditentukan sebagai berikut : E 12 I total = > I total = > I total = 3 amper R total 4 Untuk menentukan besarnya arus yang mengalir pada rangkaian cabang (R 2 dan R 3 ), pertama harus ditentukan dulu besar tegangan diantara kedua titik sambungan pada rangkaian paralel. Caranya adalah sebagai berikut : VR p = I total X R p -----> VR p = 3 X > VR p = 6 volt Besar arus pada R 2 VR p 6 IR 2 = > IR 2 = R > IR 2 = 1 amper Besar arus pada R 3 VR p 6 IR 3 = > IR 3 = R > IR 3 = 2 amper Dengan cara demikian dapat dipastikan bahwa arus totalnya adalah 3 amper sama dengan arus yang masuk melalui tahanan serie. Disiapkan Oleh : Sumarsono 19

20 C. Latihan 1. Sebutkan sifat-sifat rangkaian serie! 2. Sebutkan sifat-sifat rangkaian paralel! 3. Pada sebuah rangkaian campuran (serie-paralel), untuk menentukan jumlah tahanan total pada rangkaiannya, pertama kali adalah dengan menyelesaikan (menghitung) tahanan yang dirangkai secara. D. Rangkuman Pada dasarnya rangkaian kelistrikan dapat dibedakan dalam tiga katagori yakni : rangkaian serie, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (serie-paralel) Rangkaian serie terdiri dari beberapa tahanan (resistor) yang dihubungkan satu sama lain secara berderet. Pada rangkaian serie hanya terdapat satu jalur pengaliran arus listrik. Rangkaian paralel paling banyak digunakan dalam kelistrikan mobil. Pada rangkaian paralel biasanya terdapat beberapa buah tahanan yang dipasang secara berjajar. Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian serie dan paralel. Ketiga rangkaian di atas ditunjukkan seperti gambar di bawah ini Serie Paralel Serie-paralel Disiapkan Oleh : Sumarsono 20

21 E. Test 1. Bila tiga buah tahanan dihubungkan secara serie, maka tahanan totalnya adalah : a. Tetap b. Bertambah c. Berkurang d. Tidak ada jawaban yang benar 2. Bila dua buah tahanan dihubungkan secara paralel, maka tahanan totalnya adalah : a. Tetap b. Bertambah c. Berkurang d. Tidak ada jawaban yang benar. 3. Pada sebuah rangkaian terpasang lampu dengan tahanan 10 Ohm, apabila sumber tegangannya 12 Volt, maka arus adalah. a. 0,6 amper b. 1,2 amper c. 2 amper d. 22 amper 4. Pada rangkaian serie, arus yang mengalir pada tiap beban tahanan adalah a. Sama dengan arus total. b. Berbeda dengan arus total c. Lebih besar dari arus total. d. Tergantung pada tahanan masing-masing 5. Pada rangkaian paralel : a. Arus yang mengalir pada setiap tahanan adalah sama b. Besar arus yang mengalir pada masing-masing tahanan sama besarnya dengan arus total. c. Tegangan pada masing-masing tahanan berbeda tergantung besarnya tahanan masing-masing. d. Tegangan pada tiap tahanan sama besarnya dengan tegangan sumber. Disiapkan Oleh : Sumarsono 21

22 6. Dalam aplikasi pengukuran arus listrik, ampermeter harus dipasang secara : a. Paralel terhadap beban pada rangkaian b. Serie terhadap beban pada rangkaian c. Paralel terhadap sumber arus d. Serie atau paralel 7. Besarnya tahanan total pada rangkaian paralel adalah : a. Penjumlahan tahanan-tahanan yang dipasang pada rangkaian b. Jumlahnya lebih besar dari tahanan terbesar pada rangkaian c. Jumlahnya lebih kecil dari tahanan terkecil pada rangkaian d. Jumlahnya sama dengan tahanan yang dirangkai secara serie 8. Pada pengukuran rangkaian serie, ada kalanya jumlah tegangan pada beban tidak sama dengan tegangan sumber, hal ini dapat disebabkan oleh a. Kapasitas baterai menurun b. Baterai dalam keadaan rusak c. Jenis tahanan pada beban berbeda d. Sambungan pada tahanan kendor atau kotor 9. Sebuah rangkaian serie seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini, bila dihubungkan dengan sumber tegangan 12 Volt, maka arus yang mengalir pada tahanan masing-masing adalah. R 1 = 1Ω + - E = 12 V R 2 = 7Ω a. 8 amper b. 4 amper c. 1,5 amper d. 2/3 amper 10. Pada rangkaian paralel seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini, bila tegangan batere 12 Volt maka arus yang mengalir pada R 1 adalah Disiapkan Oleh : Sumarsono 22

23 + - E = 12V R 1 = 6 Ω R 2 = 4Ω a. 20 amper b. 12 amper c. 2 amper d. 1,2 amper F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan pendukung terhadap kompetensi Memperbaiki Kerusakan pada Sistem Kelistrikan Otomotif. Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi : Kompetensi utama : 90% - 100% Kompetensi pendukung : 75%-90& Kompetensi pelengkap : 60% - 75% Maka standar minimal yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 75. Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus berikut : Σ Jawaban benar Tingkat penguasaan = X 100% Σ Soal Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih, maka Anda telah menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini. Disiapkan Oleh : Sumarsono 23

24 G. Kunci Jawaban Latihan 1. Rangkaian serie mempunyai sifat sebagai berikut : a. Arus yang mengalir pada tiap bagian rangkaian adalah sama b. Tahanan total adalah jumlah seluruh tahanan pada rangkaian. c. Tegangan sumber sama dengan jumlah tegangan pada setiap bagian rangkaian tersebut. 2. Rangkaian paralel mempunyai beberapa sifat, antara lain : a. Tegangan pada tiap-tiap tahanan sama dengan tegangan sumber. b. Besarnya arus yang mengalir pada tiap cabang berbeda, hal ini tergantung besarnya tahanan yang dipasang dan besarnya arus total sama dengan jumlah arus yang mengalir pada cabang rangkaian c. Tahanan total sama dengan jumlah kebalikan dari tahanan bagian-bagian. 3. Paralel. Disiapkan Oleh : Sumarsono 24

25 KEGIATAN BELAJAR 3 : MAGNET DAN INDUKSI A. Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian magnet tetap dan magnet buatan 2. Menjelaskan pengertian induksi elektromagnet 3. Menjelaskan pengertian induksi sendiri dan induksi mutual. B. Materi Pembelajaran 1. Magnet Potongan-potongan besi yang didekatkan pada sebuah magnet akan tertarik dan menempel pada magnet tersebut. Potonganpotongan besi tersebut cenderung untuk menempel pada kutubkutub magnet, karena kutub-kutub magnet inilah yang mempunyai daya tarik yang paling kuat. U S Gambar 16. Potongan besi menempel pada kutub magnet Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa logam yang dapat menarik potongan besi disebut magnet. Secara garis besar magnet dibedakan dalam dua katagori, yakni magnet tetap (permanent) dan magnet tidak tetap (remanent). a. Magnet tetap (permanent) Magnet ini diperoleh dari alam berupa bahan-bahan sejenis batu yang disebut lodstone. Perbedaan dengan bahan bukan magnet adalah terletak pada sifat atomnya. Pada bahan magnet, garis edar elektron pada atom yang satu dan lainnya membentuk formasi yang sejajar dan selalu tetap. Sedangkan pada bahan bukan magnet, arah garis edar elektron pada tiap atomnya tidak teratur. Disiapkan Oleh : Sumarsono 25

26 b. Magnet tidak tetap (remanent) Magnet ini dibuat dari bahan besi atau baja. Untuk membuatnya menjadi magnet diperlukan pengaruh medan magnet dari luar. Medan magnet akan mempengaruhi arah edar elektron menjadi teratur seragam pada satu arah saja. Hasilnya besi tersebut akan menjadi magnet. Bila ditinjau menurut bentuknya, maka magnet dapat dibedakan dalam 3 jenis yakni magnet batang, magnet bentuk U (tapal kuda), dan magnet jarum. U U S U S S Magnet batang Magnet U Magnet jarum Gambar 17. Jenis-jenis magnet 2. Sifat-sifat magnet Magnet mempunyai beberapa sifat khusus sebagai berikut : a. Menarik logam yang ada disekitarnya. b. Pada magnet jarum, kutub utara selalu menunjuk ke arah utara dan kutub selatan menunjuk ke arah selatan selama tidak ada pengaruh dari luar. c. Apabila dua kutub yang senama didekatkan maka akan saling tolak-menolak, sebaliknya kutub yang tidak senama akan saling tarik menarik. d. Kekuatannya akan berkurang apabila dipanaskan atau dipukulpukul. S U U S Gambar 18. Kutub magnet senama akan tolak-menolak Disiapkan Oleh : Sumarsono 26

27 U S U S Gambar 19. Kutub magnet tidak senama akan tarik-menarik 3. Elektromagnet Apabila sebuah penghantar dialiri arus listrik, maka sepanjang penghantar tersebut akan dikelilingi lingkaran garis gaya magnet. Garis gaya magnet di sekitar penghantar yang dialiri arus listrik dapat ditunjukkan dengan cara menempatkan sepotong karton memotong kawat secara tegak lurus, kemudian taburkan serbuk besi di atas karton. Apabila arus listrik dialirkan pada penghantar tersebut, maka serbuk besi akan membentuk lingkaran yang menandakan terdapat garis gaya magnet di sekitar penghantar. Arus Garis gaya magnet + - Penghantar Gambar 20. Garis gaya magnet mengelilingi penghantar yang dialiri arus listrik Untuk memudahkan penentuan arah garis gaya magnet di sekitar penghantar digunakan kaidah tangan kanan. Dalam hal ini ibu jari menunjukkan arah arus dan keempat jari lainnya menunjukkan arah gerak magnetis. Disiapkan Oleh : Sumarsono 27

28 Gambar 21. Kaidah tangan kanan Hubungan antara arah arus dan gerak magnetis pada penghantar diperlihatkan pada gambar berikut ini : Arah arus menjauh Flux magnet Arah arus mendekat Gambar 22. Hubungan arah arus dan gerak magnetis Bila sebuah penghantar yang dialiri arus berupa gulungan. Maka gulungan tersebut akan membentuk garis gaya magnet yang banyak dengan arah yang sama, sehingga membentuk magnet yang kuat. Arus Gambar 23. Garis gaya magnet pada sebuah gulungan Disiapkan Oleh : Sumarsono 28

29 Apabila pada gulungan tersebut diberi inti besi maka kekuatan magnet akan menyatu sehingga kemagnetan semakin kuat. U Gambar 24. Elektromagnet 4. Gaya elektromagnet Yang dimaksud dengan gaya elektromagnet adalah gaya yang bekerja pada penghantar ketika dialiri arus listrik dan berada di dalam medan magnet. Gaya elektromagnet ini diterapkan diantaranya pada motor starter, motor wiper dan sebagainya. Prinsip terjadinya gaya elektromagnet adalah sebagai berikut : Bila sebuah penghantar yang dialiri aris listrik diletakkan diantara dua kutub magnet, maka penghantar tersebut akan terlempar pada salah satu sisi (ke arah kanan pada gambar), hal ini dikarenakan pada satu sisi terdapat gaya magnet yang saling memperkuat karena gaya-gayanya searah dan di sisi lain gaya-gaya tersebut saling menetralisir (saling melemahkan) karena berlawanan arah. Akibatnya penghantar akan terdorong ke arah dimana gaya magnet saling berlawanan. S U U U S S S Arah gerakan penghantar + Gambar 25. Arah gaya electromagnet Disiapkan Oleh : Sumarsono 29

30 5. Induksi elektromagnet Apabila sebuah penghantar digerakkan memotong medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan terbangkit arus listrik. Peristiwa ini biasa disebut induksi elektromagnet. Seperti diperlihatkan pada gambar berikut, sebuah penghantar dengan inisial ujung-ujungnya A dan B digerakkan memotong garis gaya magnet, bila gerakan dilakukan ke arah kiri maka pada penghantar akan mengalir arus listrik dengan arah dari B ke A yang kemudian dialirkan ke lampu dan kembali ke titik B. Arah gerakan U B U Arah gerakan penghantar A S S Lampu Arah arus Gambar 26. Terbangkitnya arus induksi Ketika gerakan penghantar dilakukan kebalikannya, maka arah arus listrik yang dibangkitkan juga akan terbalik, dan bila gerakan ini dilakukan berulang-ulang secara terus-menerus maka pada penghantar akan timbul arus bolak-balik. a. Induksi sendiri (self induction) Induksi sendiri adalah timbulnya tegangan listrik pada suatu kumparan apabila terjadi perubahan arah arus atau terhentinya aliran arus listrik. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa timbulnya arus listrik dapat disebabkan oleh adanya perpotongan garis gaya magnet dengan penghantar (kumparan), fenomena ini sulit dijelaskan, tetapi sudah diterima kebenarannya sebagai hukum alam yang sangat penting khususnya untuk menjelaskan kejadian-kejadian pada suatu kawat yang dialiri arus listrik, dalam hal ini apabila kuat arusnya Disiapkan Oleh : Sumarsono 30

31 berubah maka medan magnet yang dihasilkan juga akan mengembang atau mengecil dan memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat tersebut. Kejadian inilah yang disebut induksi sendiri. Saklar + - Batere Kumparan Gambar 27. Induksi sendiri b. Induksi mutual (mutual induction) Induksi mutual pada dasarnya sama dengan induksi sendiri, tetapi kejadian timbulnya induksi mutual adalah antara satu kumparan dengan kumparan lainnya. Dalam hal ini kedua kumparan tersebut tidak saling berhubungan satu sama lain. Saklar + - Batere Kumparan primer Kumparan sekunder Gambar 28. Induksi mutual Pada gambar di atas ditunjukkan, ketika arus listrik dialirkan pada kumparan primer maka kumparan tersebut akan membangkitkan garis gaya magnet yang mengelilingi kedua kumparan. Apabila arus listrik tersebut diputuskan, maka kemagnetan akan menyusut menjadi nol. Disiapkan Oleh : Sumarsono 31

32 Saat penyusutan garis gaya magnet inilah pada kedua kumparan (kumparan primer dan sekunder) terbangkit arus listrik, pembangkitan arus listrik ini terjadi secara bersamaan. Dengan demikian proses pembangkitan arus listrik seperti ini disebut induksi bersama (induksi mutual). Proses induksi mutual ini diantaranya diaplikasikan pada koil pengapian. C. Latihan 1. Logam yang bisa menarik bahan logam lainnya biasa disebut. 2. Sebutkan dua jenis magnet yang biasa digunakan sehari-hari! 3. Ditinjau dari bentuknya magnet dapat dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain 4. Sebutkan sifat-sifat magnet! 5. Apa yang dimaksud dengan elektromagnet? 6. Apa yang dimaksud dengan induksi elektromagnet? D. Rangkumam Secara garis besar magnet dibedakan dalam dua katagori, yakni magnet tetap (permanent) dan magnet tidak tetap (remanent). Bila ditinjau menurut bentuknya, maka magnet dapat dibedakan dalam 3 jenis yakni magnet batang, magnet bentuk U (tapal kuda), dan magnet jarum. Magnet mempunyai beberapa sifat khusus sebagai berikut : a. Menarik logam yang ada disekitarnya. b. Pada magnet jarum, kutub utara selalu menunjuk ke arah utara dan kutub selatan menunjuk ke arah selatan selama tidak ada pengaruh dari luar. c. Apabila dua kutub yang senama didekatkan maka akan saling tolak-menolak, sebaliknya kutub yang tidak senama akan saling tarik menarik. Elektromagnet adalah proses terbangkitnya garis gaya magnet yang disebabkan oleh adanya aliran listrik pada sebuah penghantar. Disiapkan Oleh : Sumarsono 32

33 Gaya elektromagnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan magnet dari dua komponen yang berbeda, gaya elektromagnet biasanya diaplikasikan pada motor-motor listrik. Induksi elektromagnet adalah terbangkitnya aliran listrik yang disebabkan oleh adanya perpotongan antara garis gaya magnet dengan penghantar atau kumparan. Induksi elektromagnet ini biasanya diaplikasikan pada pembangkit listrik seperti generator, koil pengapian, dan lain-lain. E. Test 1. Faktor yang mempengaruhi kuat medan magnet adalah : a. Jumlah lilitan dan besar arus b. Diameter kawat dan besar arus c. Jumlah lilitan, besar arus, dan inti kumparan d. Besar arus dan inti kumparan 2. Induksi listrik dihasilkan melalui : a. Adanya aliran listrik pada kumparan b. Adanya perpotongan medan magnet dengan kumparan c. Adanya kutub magnet yang saling tarik menarik d. Adanya kumparan yang didekatkan pada inti magnet 3. Apabila kutub magnet yang senama didekatkan, maka reaksi yang terjadi adalah : a. Saling tolak menolak b. Saling tarik menarik c. Tidak ada reaksi d. Saling menetralisir kekuatan magnet 4. Induksi elektromagnet adalah. a. aliran listrik pada sebuah penghantar b. listrik yang dibangkitkan karena adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar c. listrik yang dibangkitkan karena adanya kumparan yang didekatkan pada medan magnet yang kuat d. medan magnet yang timbul karena adanya aliran listrik pada penghantar Disiapkan Oleh : Sumarsono 33

34 5. Magnet yang biasa digunakan untuk penunjuk arah adalah magnet berbentuk a. Batang b. Hufuf U c. Jarum d. Silinder 6. Magnet permanent adalah. a. magnet yang dihasilkan oleh adanya aliran listrik pada kumparan b. magnet yang tercipta secara alami c. magnet yang dihasilkan karena gosokan antara besi biasa dan besi yang mengandung magnet d. magnet yang sifatnya sementara 7. Efek dari gaya elektromagnet diterapkan pada beberapa komponen otomotif, satu diantaranya adalah. a. generator DC b. motor starter c. regulator d. relay lampu kepala 8. Aplikasi dari efek induksi elektromagnet yang pada komponen otomotif adalah. a. koil pengapian b. relay lampu kepala c. motor starter d. klakson 9. Pada gambar berikut ini, penghantar akan bergerak ke arah. U S a. kanan b. kiri c. atas d. bawah a. Disiapkan Oleh : Sumarsono 34

35 10. Salah satu sifat magnet adalah. a. magnet yang senama akan tarik menarik b. magnet yang tidak senama akan tarik menarik c. bila dipanaskan kekuatannya akan bertambah d. pada magnet jarum, kutub selatan akan menunjuk ke utara dan kutub utara akan menunjuk ke selatan F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan pendukung terhadap kompetensi Memperbaiki Kerusakan pada Sistem Kelistrikan Otomotif. Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi : Kompetensi utama : 90% - 100% Kompetensi pendukung : 75%-90& Kompetensi pelengkap : 60% - 75% Maka standar minimal yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 75. Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus berikut : Σ Jawaban benar Tingkat penguasaan = X 100% Σ Soal Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih, maka Anda telah menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini. Disiapkan Oleh : Sumarsono 35

36 G. Kunci Jawaban Latihan 1. Magnet. 2. Magnet yang biasa dipakai sehari-hari adalah magnet permanent dan magnet remanent 3. Tiga jenis bentuk magnet antara lain magnet batang, magnet U, dan magnet jarum 4. Sifat-sifat magnet antara lain : a. Menarik logam yang ada disekitarnya. b. Pada magnet jarum, kutub utara selalu menunjuk ke arah utara dan kutub selatan menunjuk ke arah selatan selama tidak ada pengaruh dari luar. c. Apabila dua kutub yang senama didekatkan maka akan saling tolak-menolak, sebaliknya kutub yang tidak senama akan saling tarik menarik. d. Kekuatannya akan berkurang apabila dipanaskan atau dipukulpukul. 5. Elektromagnet adalah timbulnya kekuatan magnet yang diakibatkan oleh adanya aliran listrik pada sebuah penghantar atau kumparan. 6. Yang dimaksud dengan induksi elektromagnet adalah tibulnya gaya gerak listrik (arus listrik) yang disebabkan oleh adanya perpotongan medan magnet dengan sebuah penghantar atau kumparan. Disiapkan Oleh : Sumarsono 36

37 KEGIATAN BELAJAR 4 : PENGUJIAN RANGKAIAN LISTRIK, MAGNET DAN INDUKSI LISTRIK. A. Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, peserta dapat : 1. Membuktikan hukum Ohm. 2. Membuktikan magnet dan elektromagnet 3. Membuktikan induksi listrik B. Materi Pembelajaran 1. Petunjuk Pelaksanaan Praktik Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : a. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing. b. Teliti kembali rangkaian sebelum sumber arus listrik dihubungkan. c. Hindarkan terjadinya hubungan singkat. 2. Alat/bahan yang diperlukan a. Batere b. AVO meter c. Amper meter d. Tahanan (bola lampu) dalam berbagai ukuran e. Magnet permanent f. Kompas g. Saklar h. Kumparan yang dililitkan pada inti besi i. Lampu pilot (jenis neon) 3. Percobaan 1 : Pembuktian hukum Ohm a. Percobaan rangkaian serie 1) Buat rangkaian kelistrikan dengan memasang dua buah tahanan seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini. Disiapkan Oleh : Sumarsono 37

38 V 1 I t A R 1 = 10Ω Saklar + - E = 12 V R 2 = 2Ω V 2 Gambar 29. Percobaan rangkaian serie 2) Sebelum rangkaian dioperasikan, periksa kembali rangkaian tersebut untuk meyakinkan kebenarannya. 3) Hubungkan saklar dan periksa besar arus yang ditunjukkan pada amper meter serta besarnya tegangan yang ditunjukkan pada volt meter. 4) Masukkan data hasil pengukuran pada table berikut. E sumber V 1 V 2 I t Keterangan 5) Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teoritis. Kesimpulan : Disiapkan Oleh : Sumarsono 38

39 b. Percobaan rangkaian paralel 1) Buat rangkaian dengan tiga buah tahanan seperti gambar berikut. R 1 = 4 Ω A 1 R 2 = 6 Ω A 2 A R 3 = 8 Ω A 3 I t + - E = 12 V Gambar 30. Percobaan rangkaian paralel 2) Periksa kembali rangkaian sebelum saklar dihubungkan ke sumber arus listrik. 3) Hubungkan saklar dan periksa penunjukkan amper meter. 4) Masukkan data hasil pengukuran pada tabel berikut. E sumber A 1 A 2 A 3 I t Keterangan 5) Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teoritis. Kesimpulan : Disiapkan Oleh : Sumarsono 39

40 c. Percobaan rangkaian campuran 1) Buat rangkaian ketiga seperti ditunjukkan pada gambar berikut. V 2 V 1 R 1 = 8Ω A 1 R 2 = 4Ω R 3 = 4Ω Saklar A 2 A E = 12 V Gambar 31. Percobaan rangkaian serie-paralel 2) Periksa kembali rangkaian sebelum saklar dihubungkan ke sumber arus listrik. 3) Hubungkan saklar dan periksa penunjukkan amper meter dan volt meter. 4) Masukkan data hasil pengukuran pada tabel berikut. E sumber V 1 V 2 A 1 A 2 A 3 Keterangan 5) Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teoritis. Kesimpulan : Disiapkan Oleh : Sumarsono 40

41 4. Percobaan 2 : Pembuktian magnet dan elektromagnet a) Pembuktian magnet permanent 1) Sediakan beberapa batang magnet 2) Tentukan kutub magnetnya dengan menggunakan kompas (magnet jarum). S U S U Gambar 32. Menentukan kutub magnet 3) Dekatkan dua buah kutub magnet yang senama, perhatikan reaksi yang terjadi 4) Dekatkan dua buah kutub magnet yang tidak senama, perhatikan reaksi yang terjadi Kesimpulan : b) Pembuktian elektromagnet 1) Siapkan sebuah kumparan yang dililitkan pada inti besi. 2) Hubungkan kumparan tersebut dengan sebuah tahanan seperti diperlihatkan pada gambar berikut. Saklar Tahanan Inti besi + - Batere Kumparan Gambar 33. Pembuktian elektromagnet Disiapkan Oleh : Sumarsono 41

42 3) Periksa rangkaian sebelum saklar dihubungkan untuk meyakinkan bahwa rangkaian sudah benar. 4) Hubungkan saklar dan periksa kemagnetan pada kumparan dengan cara mendekatkan sepotong besi, perhatikan reaksi yang terjadi. Kesimpulan : 5. Percobaan 3 : Pembuktian induksi listrik a) Pembuktian induksi sendiri 1) Siapkan sebuah kumparan dengan inti besi, lampu pilot, saklar, kabel penghubung, dan batere. 2) Buat rangkaian seperti di bawah ini. Saklar Inti besi + - Batere Lampu pilot Kumparan Gambar 34. Pembuktian induksi sendiri 3) Periksa kembali rangkaian sebelum saklar dihubungkan. 4) Hubungkan saklar, inti kumparan harus menjadi magnet. 5) Matikan saklar, perhatikan lampu pilot saat saklar dimatikan (sesaat lampu akan menyala lebih terang karena adanya arus induksi) Disiapkan Oleh : Sumarsono 42

43 Kesimpulan : b) Pembuktian induksi mutual 1) Siapkan dua buah kumparan yang dililitkan pada sebuah inti besi, saklar, batere, dan ampermeter. 2) Hubungkan kumparan dan ampermeter tersebut seperti diperlihatkan pada gambar. Kumparan primer Kumparan sekunder Saklar + - A E = 12 V Gambar 35. Pembuktian induksi mutual 3) Periksa kembali rangkaian sebelum saklar dihubungkan. 4) Hubungkan saklar, perhatikan jarum pada ampermeter. Ketika saklar dihubungkan, jarum ampermeter akan bergerak ke kiri atau ke kanan tergantung arah lilitan dengan penunjukan arus yang kecil. Apabila saklar diputuskan maka ampermeter akan bergerak dengan penunjukan arus yang lebih besar dengan arah gerakan jarum berlawanan dari gerakan pertama. Disiapkan Oleh : Sumarsono 43

44 Kesimpulan : C. Test 1. Buat rangkaian serie dengan dua buah tahanan dan ukur arus total yang mengalir pada rangkaian tersebut serta tegangan yang diserap oleh masing-masing tahanan. 2. Buat rangkaian paralel dengan tiga buah tahanan, periksa arus total yang mengalir pada rangkaian dan arus yang mengalir pada masing-masing tahanan. 3. Buat rangkaian campuran(serie-paralel) dengan tiga buah tahanan, ukur besarnya tegangan pada tahanan serie dan tahanan paralel serta besarnya arus total dan arus cabang pada rangkaian paralel. 4. Lakukan pembuktian sifat-sifat pada magnet permanent yang didahului dengan menentukan kutub magnet! 5. Lakukan percobaan pembuktian elektromagnet pada sebuah kumparan! 6. Lakukan percobaan pembuktian induksi sendiri pada sebuah kumparan! 7. Lakukan percobaan pembuktian induksi mutual pada dua buah kumparan yang dililitkan pada satu inti besi! Disiapkan Oleh : Sumarsono 44

45 DATA HASIL PRAKTIK KEGIATAN BELAJAR 4 1. Data hasil pengujian rangkain serie. E sumber V 1 V 2 I t Keterangan Kesimpulan : 2. Data hasil pengujian rangkaian paralel. E sumber A 1 A 2 A 3 I t Keterangan Kesimpulan : 3. Data hasil pengujian rangkaian serie-paralel E sumber V 1 V 2 A 1 A 2 A 3 Keterangan Kesimpulan : 4. Kesimpulan pembuktian magnet permanent. Disiapkan Oleh : Sumarsono 45

46 5. Kesimpulan pembuktian elektromagnet. 6. Kesimpulan pembuktian induksi sendiri. 7. Kesimpulan pembuktian induksi mutual. Disiapkan Oleh : Sumarsono 46

47

48 LEMBAR PENILAIAN PROSES DAN PRODUK/JASA No. Komponen Sub Komponen Kriteria I Persiapan Alat AVO meter Avo meter yang disiapkan diperiksa jumlah dan kondisinya sesuai keperluan praktik. Pencapaian Ya Tdk Keterangan Bahan Amper meter Kompas Magnet permanent Batere Saklar Amper meter yang disiapkan diperiksa jumlah dan kondisinya sesuai dengan keperluan praktik Kompas diperiksa kondisinya sesuai keperluan praktik Magnet permanent disiapkan sesuai dengan jumlah dan jenisnya Kondisi batere diperiksa terhadap tegangan, kapasitas dan kondisinya. Saklar disiapkan sesuai keperluan praktik Disiapkan Oleh : Sumarsono 48

49 II Pelaksanaan : Jenis Kegiatan (kompetensi) Kumparan yang dililitkan pada inti besi Tahanan (bola lampu) dalam berbagai ukuran Lampu pilot (jenis neon) Percobaan rangkaian serie Percobaan rangkaian parallel Kumparan disiapkan sesuai keperluan praktik Tahanan (bola lampu) diperiksa kondisi dan jumlahnya sesuai keperluan praktik Lampu pilot diperiksa kondisinya sesuai keperluan praktik Dua buah tahanan tahanan dirangkai secara serie dan dihubungkan dengan saklar dan sumber tegangan Arus diperiksa menggunakan ampermeter Tegangan diperiksa menggunakan voltmeter Hasil pengukuran disimpulkan dengan benar Tiga buah tahanan dirangkai secara parallel dihubungkan dengan saklar dan sumber tegangan Arus total pada rangkaian diperiksa menggunakan ampermeter Disiapkan Oleh : Sumarsono 49

50 Arus pada tiap cabang rangkaian diperiksa menggunakan ampermeter Hasil pengukuran disimpulkan dengan benar Percobaan rangkaian campuran Tiga buah tahanan dirangkai secara parallel dihubungkan dengan saklar dan sumber tegangan Arus total pada rangkaian diperiksa menggunakan ampermeter Arus pada tiap cabang rangkaian diperiksa menggunakan ampermeter Hasil pengukuran disimpulkan dengan benar Tegangan pada rangkaian seri diperiksa menggunakan AVO meter yang dipasang secara paralel Tegangan pada rangkaian paralel diperiksa menggunakan AVO meter yang dipasang secara paralel Arus total diperiksa menggunakan ampermeter yang dipasang secara serie Arus cabang diperiksa Disiapkan Oleh : Sumarsono 50

51 menggunakan ampermeter yang dipasang secara serie Kesimpulan diambil dengan cara membandingkan hasil perhitungan teoritis dan hasil pengukuran Pembuktian magnet permanent Pembuktian elektromagnet Pembuktian induksi sendiri Sifat-sifat magnet dibuktikan dengan cara mendekatkan magnet satu sama lain Kesimpulan diambil sesuai hasil praktik Kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan dengan tambahan resistor (tahanan) Kesimpulan diambil sesuai hasil praktik Kumparan dan lampu pilot dihubungkan dengan sumber tegangan Saklar rangkaian dioperasikan (on/off) sambil memperhatikan nyala lampu pilot Kesimpulan diambil sesuai hasil pengamatan selama praktik Dua buah kumparan yang dililitkan Disiapkan Oleh : Sumarsono 51

52 Pembuktian induksi mutual pada satu inti dihubungkan dengan sumber tegangan dan ampermeter sesuai keperluan pengujian induksi mutual Sikap Kerja Sikap dalam bekerja Saklar dioperasikan (on/off) sambil memperhatikan gerakan ampermeter Kesimpulan diambil sesuai hasil pengamatan selama praktik Pelaksanaan praktik dilakukan dengan cermat dan teliti Keselamatan Kerja Waktu Memperhatikan keselamatan kerja Penggunaan waktu Pelaksanaan praktik dilakukan dengan memperhatikan keselamatan diri dan peralatan yang digunakan Pekerjaan dilaksanakan sesuai waktu yang disediakan Disiapkan Oleh : Sumarsono 52

53 III Hasil : Ukuran dan kualitas Pembuatan rangkaian serie, paralel, dan campuran Pembuatan rangkaian pembuktian elektromagnet Pembuatan rangkaian induksi elektromagnet Pembacaan alat ukur Ketiga jenis rangkaian dibuat sesuai kaidah rangkaian kelistrikan Rangkaian pembuktian elektromagnet dibuat sesuai kaidah yang berlaku Rangkaian pembuktian induksi elektromagnet dibuat sesuai kaidah yang berlaku Pembacaan alat ukur sesuai dengan petunjuk pada buku manual Disiapkan Oleh : Sumarsono 53

54 D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Materi yang sedang Anda pelajari merupakan subkompetensi Memahami Azas-azas Kelistrikan pada kompetensi Menguasi Dasar Kelistrikan. Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi, maka standar penilaiannya seperti ditetapkan dalam kriteria lembar penilaian. Ukurlah hasil latihan Anda sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jika masing-masing subkomponen telah mencapai kriteria. Anda dinyatakan berhasil dan berhak mempelajari bahan ajar berikutnya. Tetapi jika masih ada sobkomponen yang masih belum mencapai kriteria Anda harus mengulang kembali subkomponen tersebut hingga berhasil. Disiapkan Oleh : Sumarsono 54

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan MODUL 8 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 KELISTRIKAN A.PERCOBAAN MUATAN LISTRIK 1. Tujuan Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN 2017-2018 1. Daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang dipengaruhi oleh muatan listrik pada benda disebut... 2. Lengkapi table berikut! No Benda

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK PENGETAHUAN DASAR LISTRIK Asal mula listrik Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil,, yang disebut molekul. Apabila molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : KEMAGNETAN a. Tujuan kegiatan pembelajaran Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : Menjelaskan medan magnet yang mengelilingi sebuah magnet. Menjelaskan bagaimana sebuah batang besi dibuat magnet dengan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 08 Fisika

Antiremed Kelas 08 Fisika Antiremed Kelas 08 Fisika Potensial dan hantaran listrik Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR08FIS0503 Version : 2014-10 halaman 1 01. Arus litrik yang mengalir didalam sebuh kawat penghantar disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN 2.1. Pendahuluan Mempelajari listrik dan elektronika akan selalu berkaitan dengan energi yang yang diakibatkan oleh aliran arus (dalam teori lain juga disebut aliran elektron)

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK TUGAS RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian Seri Paralel dan Metode Thevenin Disusun Oleh : M. Zaqi Alfharazy 17020 POLTEKES SITEBA PADANG JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL MOTOR D.C. 50 003 1 BUKU INFORMASI Buku Informasi 0/19 Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan

Lebih terperinci

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu BENDA MAGNET Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu MAGNET BUATAN MAGNET BUMI Kemagnetan Material Ada 2 macam sifat magnet yang dipunyai benda / material : 1) buatan dan 2) alamiah. Magnet

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak. LISTRIK STATIS Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron yang berarti ambar. Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik

Lebih terperinci

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik KEMAGNETAN Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : KADEK BELA PRATIWI NIM : LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET OLEH KELOMPOK 2 PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : 1613071009 KADEK BELA PRATIWI NIM : 1613071015 NI PUTU SETIA DEWI NIM : 1613071031 APRILIO BUDIMAN NIM : 1613071038 JURUSAN

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama : LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA Gaya Magnetik antar kawat berarus Nama : Sujiyani Kassiavera Rizki Prabawati Septian Efendi Prisma Gita Azwar Dosen Pembimbing : (A1E010010) (A1E010022) (A1E010023)

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik ( atom )

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer. MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet merupakan suatu benda yang dapat menimbulkan gejala berupa gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu), misalnya : besi dan baja. Istilah

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Muatan-muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan mauatan-muatan listrik

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut. 1. Muatan-muatan listrik yang sejenis tolak menolak dan mauatan-muatan listrik

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

DAN TEGANGAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK 1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

ARUS SEARAH (ARUS DC)

ARUS SEARAH (ARUS DC) ARUS SEARAH (ARUS DC) Bahan Ajar Pernahkah Anda melihat remot televisi? Tahukah anda kenapa remot tersebut dapat digunakan untuk mengganti saluran televisi? Apa yang menyebabkan remot dapat digunakan?

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)

Lebih terperinci

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik LISTRIK DINAMIS Daftar isi Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Rangkain campuran Keluar

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

Bab LISTRIK STATIS. Bab 7 Listrik Statis 131. (Sumber: Dok. Penerbit)

Bab LISTRIK STATIS. Bab 7 Listrik Statis 131. (Sumber: Dok. Penerbit) Bab 7 LISTRIK STATIS (Sumber: Dok. Penerbit) Pernahkah kamu menyentuh layar TV atau monitor komputer yang nyala? Kamu mungkin akan merasakan sengatan kecil pada jari tanganmu. Apa yang menyebabkan kamu

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan. Bab 10 Sumber Arus Listrik Andi seorang pelajar kelas tiga SMP yang baru naik dari kelas dua. Pada suatu hari Andi bersama teman sekelasnya dibimbing oleh guru pengajar Fisika melakukan praktikum di laboratorium

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika

K13 Antiremed Kelas 9 Fisika K13 Antiremed Kelas 9 Fisika Kemagnetan - Soal Doc Name: K13AR09FIS0401 Version : 2017-01 halaman 1 01. Diantara bahan berikut ini yang dapat dipakai untuk membuat sebuah jarum kompas navigasi adalah.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 2. Kegiatan Belajar 2 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini Anda dapat 1. Menjelaskan kaitan antara medan magnet dan arus listrik. 2. Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II Listrik Dinamis

BAB II Listrik Dinamis BAB II Listrik Dinamis Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana 1. Tujuan Untuk mengetahui cara mengukur arus dan tegangan listrik 2. Alat dan bahan a. Amperemeter b. Voltmeter c. Hambatan d. Sumber

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Bab 7 Sumber: eslamania.delete.org Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR KELISTRIKAN

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR KELISTRIKAN KODE MODUL ABMR 011.016-1.A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ALAT BERAT MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR KELISTRIKAN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh dengan cara

Lebih terperinci

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu? KEMAGNETAN PENGERTIAN Apakah magnet itu? Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian Magnet adalah benda-benda yang dapat menarik besi atau baja yang berada

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat KEMAGNETAN PETA KONSEP Magnet Dapat dibedakan menjadi Magnet Tetap Magnet Sementara Cara membuat bentuk Cara membuat Besi/ baja digosok dengan magnet Aliran arus listrik Induksi Magnetik Batang Silinder

Lebih terperinci

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No.

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No. LAMPIRAN 1 Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2 Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal No. No. Absen Nilai Keterangan 1 1 47 TT 2 2 52 TT 3

Lebih terperinci

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Medan Magnetik Muqoyyanah 1 KEMAGNETAN (MAGNETOSTATIKA) Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Cara membuat magnet;

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1) PLATIHAN OSN JAKATA 2016 LISTIK MAGNT (AGIAN 1) 1. Partikel deuterium (1 proton, 1 neutron) dan partikel alpha (2 proton, 2 neutron) saling mendekat dari jarak yang sangat jauh dengan energi kinetik masing-masing

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

LATIHAN SOAL UAS FISIKA 1. Perhatikan gambar berikut! LATIHAN SOAL UAS FISIKA 2016 2017 Nomor atom dan nomor massa pada model atom di samping adalah. A. 2 dan 4 C. 4 dan 2 B. 6 dan 4 D. 4 dan 6 2. Pehatikan gambar berikut! Proton,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

BAB 6. Kelistrikan. A. Listrik Statis. B. Listrik Dinamis. C. Rangkaian Listrik. D. Sumber Arus Listrik. E. Daya dan Energi Listrik

BAB 6. Kelistrikan. A. Listrik Statis. B. Listrik Dinamis. C. Rangkaian Listrik. D. Sumber Arus Listrik. E. Daya dan Energi Listrik BAB 6 Kelistrikan A. Listrik Statis B. Listrik Dinamis C. Rangkaian Listrik D. Sumber Arus Listrik E. Daya dan Energi Listrik Bab 6 Kelistrikan 131 Peta Konsep Peta Konsep Listrik Statis Listrik Statis

Lebih terperinci

Silabus IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 3 1

Silabus IPA Fisika SMP dan MTs Jilid 3 1 Sekolah : SMP... Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : IPA FISIKA SILABUS Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Free-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK STATIS

BAB VIII LISTRIK STATIS BAB VIII LISTRIK STATIS 1. Bagaimana caranya agar suatu benda bermuatan listrik?. Apa jenis-jenis muatan listrik? 3. Bagaimana sifat-sifat muatan listrik? 4. Mengapa benda dapat bermuatan listrik? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada LISTRIK DINAMIS Merlina.pdf Coba kalian tekan saklar listrik di ruang kelas pada posisi ON kemudian kalian amati lampu listriknya. Apa yang terjadi? Tentunya lampu tersebut akan menyala bukan? Mengapa

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK)

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Saudara mahasiswa, calon pencerdas bangsa, selamat bertemu lagi dalam kegiatan tutorial online ketiga. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang magnet. Seperti

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 9 Fisika

Antiremed Kelas 9 Fisika Antiremed Kelas 9 Fisika Persiapan-UAS-1-Fisika-Kelas-9 Doc. Name: AR09FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berikut ini adalah gambar atom dan penyusun-penyusunnya Proton, elektron, dan neutron secara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Kelas Structured-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II Oleh: Emilia Dwi Oktavia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan II ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET BAB II MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET Kompetensi dasar : Mengenal gejala kemagnetan Indikator Oersted : - Konsep medan magnet oleh arus listrik didapatkan dari percobaan - Konsep magnet dan medan magnet

Lebih terperinci

Magnet Rudi Susanto 1

Magnet Rudi Susanto 1 Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Konsep kemagnetan dan induksi elektromagnetik untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Listrik dinamis untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 ELEKTONIKA DASA Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016 1 Luruskan Niat Pokok Bahasan Teori Atom (15 ) Hukum Kirchoff Tegangan (15 ) Hukum Kirchoff Arus (15 ) esistansi

Lebih terperinci

dan Hukum I Kirchhoff

dan Hukum I Kirchhoff Bab 9 Hukum Ohm dan Hukum I Kirchhoff Pada suatu malam Ani belajar fisika, tiba-tiba ia melihat nyala lampu pijar di depannya meredup. Sambil berpikir Ani berjalan ke ruang tamu lalu menyalakan lampu neon.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS SEARAH

RANGKAIAN ARUS SEARAH BAB VII RANGKAIAN ARUS SEARAH Tujuan Pembelajaran : Memahami perbedaan pada rangkaian seri dan paralel Mengerti tentang perhitungan pada rangkaian seri dan paralel Dalam bab ini kita akan membahas aturan

Lebih terperinci